bab 2 bakat skolastik
DESCRIPTION
pendidikanTRANSCRIPT
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang mengarahkan peserta didik fokus pada satu bidang keahlian. Pendidikan SMK mengutamakan pengembangan keterampilan siswa. Kurikulum 2013 mewajibkan siswa SMK bisa mengembangkan potensi dalam dirinya untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan lingkungan baik dalam lingkup sekolah maupun dalam masyarakat. Siswa SMK memiliki lebih banyak porsi kegiatan praktik dibandingkan dengan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Menggambar Cad merupakan mata pelajaran produktif SMK Teknik Gambar Bangunan yang memiliki waktu praktek paling lama. Siswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam memvisualisasikan gambar. Kemampuan memvisualisasikan suatu gambar ini disebut dengan kecerdasan spasial.
Kecerdasan atau Intelegensi memiliki pengertian sangat luas. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1999), mengartikan kecerdasan sebagai perihal cerdas (sebagai kata benda), atau kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian dan ketajaman pikiran). Para ahli psikologi mengartikan kecerdasan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk memperoleh pengetahuan, menguasainya dan mempraktekannya dalam pemecahan suatu masalah. Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melihat suatu masalah lalau menyelesaikannya atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain (Hadi Susanto, 2005:2). Kecerdasan adalah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang (Thomas Armstrong, 2001:9). Gadner seorang psikolog Amerika mengatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan situasi yang nyata (Paul Suparno, 2008 :17). Menurut Binet seorang psikolog Prancis, mengatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan untuk mengadakan penyesuain dalam rangka mencapai tujuan untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri (Theresia, 2001:9). Dari Beberapa definisi diatas disimpulkan bahwa kecerdasan merupakan kesempurnaan akal budi seseorang yang diwujudkan dalam suatu kemampuan yang terdiri dari beberapa komponen untuk memecahkan suatu persoalan atau masalah dalam kehidupan nyata secara tepat.
Kecerdasan spasial adalah kecerdasan yang mencakup kemampuan berpikir dalam gambar, serta kemampuan untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial. Kecerdasan visual-spasial berkaitan dengan kemampuan menagkap warna , arah ,ruang secara akurat. Sebagaiamana dikemukakan Armstrong bahwa Anak yang cerdas dalam visual spasial memiliki kepekaan terhadap warna, garis-garis, bentuk-bentuk, ruang dan bangunan (Musfiroh, 2004: 67). kemampuan spasial dapat mengenali identitas objek ketika objek tersebut ada dari sudut pandang yang berbeda, dan mampu memperkirakan jarak dan keberadaan dirinya dengan sebuah obyek (Musfiroh, 2004 : 67). Kecerdasan visual spasial meliputi kemampuan-kemampuan untuk mempresentasikan dunia melalui gambaran-gambaran mental dan ungkapan artistik (Shearer, 2004). Kecerdasan spasial sebagai sekumpulan kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan pemilihan, pemahaman dimana proyeksi visual , imajinasi mental pemahaman ruang, manipulasi imajinasi, serta pengandaan imajinasi nayat maupun imanjinasi dalam diri/abstrak (Agustin, 2006 : 35). Menurut Abdurrahman (dalam Apriani, 2007:56 ) ada lima jenis kemampuan visual spasial yaitu 1) hubungan keruangan (spasial relation), 2) diskriminasi visual (visual discrimination), 3) diskriminasi bentuk latar belakang (Figure-ground discrimination), 4) visual clouser, 5) mengenal objek (object recognition).
Ciri khusus dari kecerdasan spasial adalah pemahaman tentang arah, serta berpikir dan merencanakan sesuatu dalam tiga dimensi. Sedangkan ciri umum dari kecerdasan spasial adalah 1) sangat senang bermain dengan bentuk dan ruang , seperti puzzle dan balok, 2) tidak mengalami kesulitan membaca peta, 3) lebih tertarik pada gambar dari pada tulisan, 4) peka terhadap warna, 5) suka fotografi atau videografi, 6) mampu membayangkan sebuah benda dilihat dari berbagai sudut, 7) imajinatif (suka membayangkan), 8) pandai menggambar.
Kemampuan spasial merupakan kemampuan khusus dalam menggambar, sehingga kemampuan spasial mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami dan memvisualisasikan gambar. Namun, kecerdasan spasial siswa berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki kecerdasan spasial yang tinggi yang tinggi dan rendah. Siswa yang mempunyai kecerdasan spasial yang tinggi akan bekerja lebih baik dalam menggambar, sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan spasial rendah akan mengalami kesulitan dalam berhitung.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul ANALISIS REGRESI ANTARA KECERDASAN SPASIAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN PROJECT KERJA TERSTRUKTUR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR CAD SISWA KELAS XI TGB 1 SMKN 1 NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2013/2014
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Adakah hubungan antara kemampuan spasial terhadap prestasi belajar mengambar cad siswa kelas XI semester I SMK N 1 Nganjuk.
2. Berapa besar hubungan antara kemampuan spasial terhadap prestasi belajar mengambar cad siswa kelas XI semester I SMK N 1 Nganjuk.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan spasial terhadap prestasi belajar siswa kelas XI semester I SMK N 1 Nganjuk.
2. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara kemmpuan spasial terhadap prestasi belajar mengambar cad siswa XI semester I SMK N 1 Nganjuk
D. MANFAAT PENELITIAN
Beberapa manfaat yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini, adalah:
1. Bagi siswa
a. Sebagai upaya meningkatkan kemampuan spasial dan prestasi belajar siswa.
b. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi guru
Menjadi informasi yang penting khususnya guru mengambar cad untuk mengetahui kemampuan spasial siswanya.
3. Bagi peneliti
Memberikan gambaran yang jelas tentang hubungan antara kemampuan spasial dengan prestasi belajar siswa.
E. Batasan Masalah
Penelitian ini dapat diketahui arah serta hasil yang jelas, maka peneliti perlu memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut.
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI TGB program studi teknik gambar bangunan SMKN 1 Nganjuk pada SK menggambar dengan Autocad.
2. Alat ukur kecerdasan yang diujikan pada siswa kelas XI TGB SMKN 1 Nganjuk berupa tes bakat spasial.
3. Penelitian dilaksanakan oleh peneliti dengan didampingi guru mata pelajaran sebagai salah satu validator sekaligus pengarah di lapangan.
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada
jenjang menengah yang
mengarahkan peserta didik fokus pada satu bidang
keahlian.
Pendidikan SMK mengutamakan pengembangan keterampilan
siswa. Kurikulum 2013
mewajibkan siswa SMK bisa mengembangkan
potensi dalam dirinya untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan lingkungan
baik dalam lingkup sekolah maupun dalam masyarakat. Siswa SMK memiliki
lebih banyak porsi kegiatan praktik dibandingkan dengan siswa Sekolah
Mene
ngah Atas (SMA)
. Menggambar Cad merupakan mata pelajaran
produktif SMK Teknik Gambar Bangunan yang memiliki waktu praktek
paling lama. Siswa masih banyak
yang mengalami kesulitan dalam
memvisualisasikan gambar. Kemampuan memvisualisasikan suatu gambar
ini
disebut dengan
kecerdasan
spasial.
Kecerdasan atau Intelegensi memiliki pengertian sangat luas. Dalam
kamus besar
Bahasa Indonesia
(1999), mengartikan kecerdasan sebagai
perihal cerdas (sebagai kata benda), atau kesempurnaan perkembangan akal
budi (seperti kepandaian dan ketajaman pikiran). Para ahli psikologi
mengartikan kecerdasan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk
memper
oleh pengetahuan, menguasainya dan mempraktekannya dalam
pemecahan suatu masalah. Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk melihat suatu masalah lalau menyelesaikannya atau
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada
jenjang menengah yang mengarahkan peserta didik fokus pada satu bidang
keahlian. Pendidikan SMK mengutamakan pengembangan keterampilan
siswa. Kurikulum 2013 mewajibkan siswa SMK bisa mengembangkan
potensi dalam dirinya untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan lingkungan
baik dalam lingkup sekolah maupun dalam masyarakat. Siswa SMK memiliki
lebih banyak porsi kegiatan praktik dibandingkan dengan siswa Sekolah
Menengah Atas (SMA). Menggambar Cad merupakan mata pelajaran
produktif SMK Teknik Gambar Bangunan yang memiliki waktu praktek
paling lama. Siswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam
memvisualisasikan gambar. Kemampuan memvisualisasikan suatu gambar ini
disebut dengan kecerdasan spasial.
Kecerdasan atau Intelegensi memiliki pengertian sangat luas. Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia (1999), mengartikan kecerdasan sebagai
perihal cerdas (sebagai kata benda), atau kesempurnaan perkembangan akal
budi (seperti kepandaian dan ketajaman pikiran). Para ahli psikologi
mengartikan kecerdasan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk
memperoleh pengetahuan, menguasainya dan mempraktekannya dalam
pemecahan suatu masalah. Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk melihat suatu masalah lalau menyelesaikannya atau