bab 2 dentinogenesis
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
1/20
2.1 Struktur dan Komponen Dentin
Dentin merupakan jaringan hidup mengandung odontoblas, prosesus
odontoblas dan dentin matriks yang dibentuk oleh kolagen dan kompleks
mukopolisakarida. Kolagen berperan sebagai matriks dari mineral. Badan sel
odontoblas terbentang di perifer pemukaan pulpa. Komposisi dentin terdiri dari bahan
inorganik 75 dalam bentuk kristal hidroksiapatit, bahan organik berupa serabut
kolagen terutama kolagen tipe ! dan tipe " #dalam jumlah sedikit$ sebesar 2%
sedangkan 5 air dan bahan lain. Kandungan mineral pada dentin lebih ke&il
dibanding enamel tetapi lebih jika dibandingkan sementum dan tulang #'undeen et al,
2%%%$.
Komponen dentine menyerupai tulang tidak mengandung pembuluh darahsehingga tidak dapat remodelling. (roses klasifikasi berlangsung se&ara lambat gigi
)ital.
Karakteristik dentin manusia adalah 2%*+% )olume dentine mengandung
tubulus yang merupakan tempat prosesus odontoblas, berjalan dari dentino enamel
jun&tion kearah pulpa terbentuk huruf S, menyempit di bagian koronal makin ke
pulpa semakin melebar. Bagian lateral tubulus mempunyai &abang dari prosesus
odontoblas utama yang merupakan jalur pergerakan bahan antara prosesus dan
matriks. rah &abang tersebut mempengaruhi fibril kolagen di dalam dentin
intertubular #lundeen et al.,2%%%, Sri Kunarti,2%%5$.
Se&ara mikroskopis, dentin terdiri dari berbagai struktur diantaranya
odontoblas, tubulus dentin, peritubulus dentin, intertubulus dentin, predentin, dan
prosesus odontoblas. -asing*masing struktur memiliki kegunaan seperti tubulus
dentin memberikan pengaruh yang signifikan terhadap permeabilitas dentin terhadap
jaringan.
Se&ara histologis dentin terdiri atas
1. /dontoblas
Sel yang berperan sebagai pembentuk dentin, berasal dari undifferentiated
e&tomesen&hym dental papila dan neural &rest yang berdiferensiasi jadi odontoblas.
(ertumbuhan normal diproduksi oleh ekspresi signaling mole&ule dan gro0th fa&tor
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
2/20
di dalam sel. /dontoblas merupakan sel paling utama jaringan pulpa membentuk
suatu lapisan di daerah perifer dan mensintesis matriks dan akan termineralisasi,
disebut dentin. /dontoblas terdiri dari dua komponen struktual dan fungsional utama
yaitu badan sel dan prosesus.
Badan sel terletak tepat di ba0ah matriks dentin yang tidak termineralisasi.
/dontoblas baru, berdiferensiasi dari sel mesenkim pulpa dalam 0aktu kira*kira 15
hari yang mengandung serabut kolagen tidak bermineral # 'andeen et al., 2%%%$.
2. ubulus Dentin
ubulus dentin merupakan kanal*kanal yang memanjang dari
daerah pulpa sampai ke batas dentin*enamel. ubulus dentin berbentuk seperti
garis*garis yang tersusun mengikuti arah mahkota dan garis*garis inimenyerupai huruf S. ubulus yang terletak dekat dengan pun&ak akar dan
tepi insisal bentuknya lebih lurus.(erbandingan antara dentin yang berada
pada permukaan luar dengan dentin yang berada pada permukaan dalam
adalah 51 sehingga tubulus*tubulus memiliki jarak yang lebih jauh antara satu
dengan yang lain pada daerah garis permukaan luar, sementara pada daerah
permukaan dalam jarak antar tubulus lebih dekat. ubulus* tubulus dentin pada
daerah yang berdekatan dengan pulpa memiliki diameter yang lebih besar #+*
3m$ dan lebih ke&il pada permukaan luar #1 3m$. ubulus dentin memiliki
&abang lateral di seluruh dentin dimana tubulus ini diisi oleh kanalikuli atau
mikrotubulus. Beberapa tubulus dentin memanjang sampai beberapa millimeter
pada batas dentin*enamel yang disebut dengan enamel spindle.
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
3/20
4ambar 1. ubulus dentin normal.
+. (eritubulus Dentin
Dentin yang mengelilingi tubulus dentin disebut dengan peritubulus
dentin yang termineralisasi % lebih banyak daripada intertubulus dentin dan
dua kali lebih tebal pada permukaan luar dentin daripada permukaan dalam
dentin.
. !ntertubulus Dentin
Se&ara keseluruhan dentin tersusun atas intertubulus dentin yang
terletak antara terletak antara tubulus atau lebih spesifik lagi terletak diantara
daerah peritubulus.
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
4/20
4ambar 2. . (eritubulus dentin B. !ntertubulus dentin
5. (redentin
(redentin terletak berdekatan dengan jaringan pulpa dengan lebar
sekitar 2*63m, dan lebar ini tergantung pada akti)itas odontoblas. (redentin
merupakan pembentukan a0al dari dentin dan predentin tidaklah
termineralisasi.Serat kolagen bertanggung ja0ab dalam proses mineralisasi
antara dentin dan predentin, dimanapredentin menjadi dentin dan terbentuk
sebuah lapisan baru dari predentin.
(redentin yang merupakan matrik organik dentin yang tidak
mengandung mineral. (redentin mengandung kolagen tipe ! dan !!. Sedangkan
nonkolagen adalah ptoteoglikan, glikoprotein, glikoprotein, glikosaminoglika,
gla*protein, dan fosfoforin. -olekul*molekul tersebut merupakan molekul
spesifik dengan fosfolirasi yang tinggi, yang dihasilkan odontoblas dan diba0a
ke daerah yang bermineral #ro0bringe et al.,2%%2 Sri Kunarti,2%%5$.
4ambar +. (redentin
6. (rosesus /dontoblas
(rosessus odontoblas merupakan perpanjangan sitoplasma dari
odontoblas. /dontoblas terletak disekitar pulpa yaitu diantara batas pulpa
dengan predentin dan prosessusnya memanjang sampai tubulus dentin.
(rosessus odontoblas memiliki diameter terbesar pada daerah disekitar pulpa
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
5/20
#+*3m$ dan merun&ing kira*kira 13m memasuki dentin. Badan sel dari
odontoblas memiliki diameter kira*kira 73m dan
panjangnya % 3m.
4ambar . . (eritubulus dentin B. !ntertubular dentin .
(rosessus odontoblas D. (redentin
2.2 8enis Dentin
da + jenis dentin yaitu dentin primer, sekunder dan tersier. Dentin
primer terbentuk pada saat gigi belum erupsi. Dentin sekunder dentin dibentuk
pada saat erupsi sampai men&apai kontak oklusal dan terletak pada daerah di
ba0ah dentin primer. Dentin tersier menggambarkan pembentukan dentin
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
6/20
akibat rangsangan ekstrenal, terbentuk di ba0ah daerah &edera, dan tingkat
deposisinya sebanding dengan tingkat &edera #-jor et al.,2%%1$.
2.2.1 Dentin Primer
Dentin primer merupakan dentin yang pertama kali terbentuk seiring
dengan berjalannya pertumbuhan gigi. Dentin ini terbentuk dari mulai
pembentukan gigi sampai gigi tersebut erupsi sempurna dan merupakan
bagian terbesar dari gigi. -atriks dentin primer terbentuk dengan &epat pada
saat perkembangan gigi. 'apisan terluar dari dentin primer terletak tepat
diba0ah enamel, se&ara histologis dentin primer memiliki tubulus dentin
yang lebih banyak daripada dentin sekunder.
2.2.2 Dentin Sekunder
Dentin sekunder merupakan dentin yang terbentuk se&ara terus
menerus seumur hidup, mulai dari gigi erupsi sempurna sampai berfungsi
se&ara fungsional Setelah pembentukan dentin primer selesai, odontoblas
memasuki fase istirahat barulah dentin sekunder diproduksi dan membentuk
deposit dentin yang fisiologis.Dentin sekunder yang terbentuk lebih lambat
daripada pembentukan dentin primer dan deposit dentin yang semakin
bertambah se&ara tidak langsung dapat memperke&il kamar pulpa.
(embentukan deposit dentin sekunder tidak merata pada setiap tepi kamar
pulpa terutama pada gigi molar. Deposit dentin yang paling banyak terbentuk
adalah pada bagaian atap pulpa dan lantai pulpa sehingga penurunan
ukuran dan bentuk kamar pulpa menjadi tidak simetris.Stimulus yang
ringan seperti pengunyahan fisiologis dapat menyebabkan iritasi kronis
#atrisi$ dan menyebabkan deposit dentin sekunder terbentuk oleh
aktifitas odontoblas sehingga pulpa mengalami kalsifikasi pada daerah
yang searah dengan iritasi kronis yang terjadi. Selain itu pembentukan dentin
sekunder dimulai pada sisi pulpa yang berkontak dengan gigi antagonis
pada saat pengunyahan.
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
7/20
Dentin sekunder regular dibentuk se&ara teratur dan se&ara
fisiologis didepositkan mengelilingi tepi pulpa selama pulpa masih )ital,
sehingga kamar pulpa se&ara progresif akan menyempit sesuai dengan
bertambahnya usia, hal ini terjadi selama lingkungan di sekitar struktur dan
jaringan gigi tetap stabil dan konstan tanpa ada trauma ataupun rangsangan
dari luar.
Bila ada trauma dari luar yang &ukup signifikan maka akan terbentuk
dentin sekunder iregular pada tepi pulpa pada tubulus yang berhubungan
dengan iritan yang diterima dari luar. Sepanjang hidup dentin akan
dipengaruhi oleh perubahan lingkungan, termasuk keausan normal, karies,
prosedur operatif dan restorasi, serta trauma. (erubahan ini menyebabkantimbulnya respon protektif melalui terbentuknya dentin sekunder iregular.
(embentukan dentin sekunder iregular merupakan suatu mekanisme penutupan
alamiah tubulus dentin yang terpotong atau terkena penyakit di permukaan
pulpa.
-ekanisme pembentukan ini terjadi dengan &ara serabut*serabut
kolagen yang mendukung tubulus*tubulus dentin mengalami kalsifikasi, dan
aktifnya odontoblas yang tersebar di dekat pulpa. Kemudian odontoblas
mensintesis dan mensekresi matriks anorganik men&iptakan lingkungan
yang memungkinkan terjadinya mineralisasi matriks tersebut, sehingga
menghasilkan dentin sekunder yanpermeabilitasnya kurang lebih sama
dengan dentin primer. 9al ini memungkinkan gigi mempertahankan diri
terhadap efek atrisi, karies gigi, dan bentuk lain dari trauma.
Beberapa faktor seperti terjadinya inflamasi yang parah, sampai terjadinya
injuri selular, dan kadar differensiasi odontoblas pengganti.
Dentin tertier kurang permiebal terhadap ransangan e:ternal
dibandingkan dengan dentin primer. Sepanjang pembatasan antara dentin
primer dan tertier, dinding tubulus dentin lebih tebal dan tubulusnya berisi
material yang menyerupai dentin peritubular. ;ona pembatasan kurang
permeabel dari dentin pada umumnya dan berfungsi sebagai penghalang
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
8/20
masukannya bakteri dan produknya. (enelitian Kim S, ro0bridge 9 dan
Suda 9 #2%%2$ menyatakan bah0a akumulasi sel dendriti& pulpa berkurang
setelah pembentukan dentin tertier yang mengindikasikan berkurangnya
kemasukan antigen ba&terial. erdapat 2 tipe dentin tertier yang terdiri atas
1. Dentin
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
9/20
Se&ara umum, tubulus dentin reaksioner masih bersambungan dengan dentin
sekunder, sehingga ketebalan lapisan yang baru terbentuk berdasarkan intensitas dan
0aktu stimulus. Dentin reaksioner mengandungi matriks organik yang sama dengan
konten mineral yang menyerupai dentin primer dan sekunder.
2.2.+ Dentin ungsi Dentin
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
10/20
masih aktif dari gigi )ital, sehingga kamar pulpa akan menge&il sesuai
dengan perkembangan usia. Dentin tertier #dalam reparatif$ terbentuk pada
ujung pulpa dari tubulus yang berhubungan dengan iritan seperti atrisi dan
karies gigi. Dinding tubulus sepanjang pertautan dentin primer dan tubulus
di dalam dentin tertier menge&il dan sering tertutup. Dengan demikian,
=ona pertautan ini akan membatasi difusi iritan ke dalam pulpa.
?amun dentin tertier yang kualitasnya rendah tidak bisa memberikan proteksi
seperti itu, ketika pulpa terinflamasi akibat adanya iritasi, dentin tertier yang
terbentuk sering mengandung tempat*tempat kosong #)oid$ tempat
terperangkapnya jaringan lunak sehingga tampilan dentin terlihat seperti @keju
s0issA. 8ika dentin dipotong dengan ke&epatan tinggi tetapi disertai semprotanair sebagai pendingin maka pembentukan dentin tertier akan menurun karena
diminimalkannya trauma terhadap pulpa.
b. (atogenesis erjadinya Dentin
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
11/20
reaksionar. Se&ara umumnya pada dentin reaksionar, laju pembentukan
dentinnya bertambah, tetap tubulus dentinnya masih bersambungan dengan
dentin sekunder.
pabila stimulus masih berterusan dapat menyebabkan han&urnya
sel odontoblas yang asli. Kemudian, odontoblast like cell yang
berdiferensiasi akan membentuk dentin tertier yang kurang tubulusnya,
lebih irregular dan tubulusnya tidak lagi bersambungan dengan tubulus
dentin sekunder. Sel yang baru terbentuk itu, pada a0alnya bentuk kuboidal,
tanpa adanya proses dari odontoblas yang penting dalam pembentukan
tubulus dentin. erbentuknya sel tersebut adalah karena perlepasan host dari
growth factor yang terikat pada kolagen selama pembentukan dentinsekunder. Kehilangan lapisan kontinuous odontoblas menyebabkan
terpaparnya predentin yang tidak termineralisasi yang mengandungi kedua*
dua bentuk larut dan tidak larut transforming growth factor #4>$*beta,
insulin-like growth factor #!4>$*! and C!!, bone morphogenetic proteins
#B-(s$, vascular endothelium growth factor #"4>$, dan growth factor
lainnya yang menarik dan menyebabkan proliferasi dan diferensiasi
mesenchymal stem cells untuk pembentukan dentin reparatif dan
pembuluh darah baru.
4ambar 7. /dontoblas like &ell
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
12/20
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
13/20
Sebagai respon dari berbagai ma&am stimulus eksternal seperti karies
gigi, atrisi, trauma, maka dentin akan terbentuk.
Ketika injuri yang terjadi
adalah injuri yang &ukup parah sehingga menyebabkan kematian sel
odontoblas maka sel yang menyerupai sel odontoblas akan membentuk dentin
tertier hanya pada daerah yang dekat dengan injuri untuk melindungi jaringan
pulpa.idak seperti dentin fisiologis, mikrostruktur dari dentin reparatif sangat
ber)ariasi dan biasanya tidak beraturan. Bentuk tubular*tubular dari dentin
reparatif berubah*ubah dan sangat tidak teratur mulai dari tubular yang
terputus*putus sampai pada dentin reparatif yang tidak memiliki tubular
sehingga permeabilitas dari dentin reparatif menurun dan difusi dari agen yang
berbahaya dari tubulus dapat di&egah. Se&ara histologi dentin tertier
merupakan dentin yang paling sedikit memiliki tubulus. erdapat tipe
tubulus dentin berdasarkan distribusi tubulus dan susunannya yaitu, tipe
tubulus sedikit, tipe irregular, tipe kombinasi dan tipe osteodentin.
4ambar E. . ubulus dentin normal B. Dentin reparatif dengan
tubulus dentin yang sedikit . ermasuk sel didalam matri: D. ubulus yang
tersusun se&ara irregular . Kombinasi dari beberapa tipe tubulus Dari B ke
semuanya tipe*tipe tubulus dentin pada dentin reparatif.
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
14/20
2.2 Dentinogenesis
Dentinogenesis adalah suatu proses pembentukan dan maturasi dentin.
Dentinogenesis dimulai sebelum amelogenesis dan berlangsung sepanjang hidup.
Setelah sel*sel epitelium enamel dalam berubah menjadi ameloblas, sel*sel
ektomsenkim papila dentinal yang berbatasan dengannya berdiferensiasi menjadi
odontoblas yaitu sel*sel yang berperan dalam pembentukan dentine. Sel*sel
odontoblas a0alnya membentuk matriks organik berisi serat kolagen dan substansi
dasar yaitu predentin. Kemudian terjadi mineralisasi pada matriks tersebut dan
menghasilkan struktur jaringan yang disebut dentin matur. (erubahan dan kelainan
selama dentinogenesis dapat mempengaruhi struktur dentin yang terbentuk.(erubahan pada dentin dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain usia, trauma
#mekanis, kimia$ sehingga dentin sekunder dan tersier dapat terbentuk #Salim,2%%1$.
(ada pembentukan dentin bagian tonjol lebih a0al dibentuk. erjadi sintesis,
sekresi matriks organik ekstrasei #kolagen tipe !, !!!$ dengan protein non kolagen
yang kemudian terjadi mineralisasi pada matriks tersebut.. /dontoblast bergerak
menjauh, ada perpanjangan prosesus, berupa kanal tubules dentinalis 'apisan yang
belum terkalsifikasi antara odontoblast dan lapisan terkalsifikasi yaitu predentin,
dentoid.
(erpanjangan odontoblas memperoleh protein untuk memproduksi sel. (roses
perkembangan atas proksimal pada sel, berdekatan dengan dentinoenamel jun&tion.
Se&ara berangsur*angsur sel bergerak ke ruang pulpa, dan sel berproses, dikenal
dengan proses odontoblas. /dontoblas dalam pembentukan maktiks dentinal sama
4ambar 1. (embentukan dentine 1
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
15/20
pada osteoblas se0aktu dalam pembentukan matriks dentinal sama pada osteoblas
se0aktu bergerak ke arah lain dari spikula pada tulang. (ertambahan pada dentin
dibentuk sepanjang dentinoenamel jun&tion. Dentinal matriks adalah jalinan pertama
serabut kolagen, dalam 2 jam akan terkalsifikasikan, disebut predentin sebelum
kalsifikasi dan dentin setelah terkalsifikasi. Suatu saat dental papila akan menjadi
dental pulpa yang dikelilingi dentin. /dontoblas menopang proses perpanjangan
tubulus dentin.
Se0aktu odontoblas berfungsi, odontoblas menempati lapisan yang paling
dasar dari sel organ menjadi lebih jelas dari sel sitoplasma. (enampilan dari granular
retikulum endoplasmik, kompleks golgi dan mitokondria menandakan protein se&ara
ektrem melalui pembuluh pada ujung dari sel dan sepanjang proses sel. -atrikskolagen dentinal dikeluarkan dalam penambahan tulang atau enamel yang berfungsi
setiap hari pada pembentukan jaringan keras.
ubulus dentinalis berjalan dari pulpa sampai dentino enamel jun&tion.
Beberapa ada yang mele0ati dentino enamel jun&tion yang disebut enamel spindle.
Bagian mahkota berbentuk S dan bagian akar lurus. Dekat pulpa lebih berdesakan #*
5 kali$ daripada dentin enamel jun&tion. ubulus dentinalis terdiri dari prosesus
odontoblasttik, serabut syaraf tanpa myelin, sirkulasi &airan ekstrasel, fibril kolagen,
kristal hidroksiapatit. Bersifat permeabel, sehingga bisa didapatkan mikroorganisme
dan produknya, debries dari degenerasi sel dan materi bahan tambalan gigi. Bagian
intertubuler yaitu antara tubulustubulus sifat kalsifikasi lebih ke&il. (ada peritubuler
terjadi kalsifikasi lebih banyak.
(ada bagian dentino enamel jun&tion ada &abang pendek 2*+, sifat lebih
sensitif, dan pada permukaan beberapa prosesus odontoblast kontak dengan
ameloblas. ubulus dentinalis bagian akar kadang*kadang berupa &abang pada sisi
tubulus yang saling berhubungan. Diameter berkurang karena deposisi dari dalam
tubulus. Diameter pada dentino enamel jun&tion sekitar 2 gm, pada dekat pulpa +*
Fm. Sklerotik atau transparan dentin terbentuk karena umur tua dengan prosesus dan
tubulus dentinalis terjadi kalsifikasi. erjadi pada dentin perifer dan akar gigi. Dapat
juga terjadi pada dekat karies, adanya dekalsifikasi lokal sehingga ada mineral bebas,
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
16/20
yang kemudian terjadi remineralisasi. Sensasi pada dentin terjadi karena adanya
komunikasi antar odontoblast dari mikrotubulus dan mikrofilamen sehingga terjadi
transfer rasa sakit. eori lain menyatakan serabut syaraf berjalan dekat set
odontoblast, kemudian myelin hilang #tinggal akson, didukung set S&h0ann$
sehingga sel S&h0ann hilang, akhiran bebas pada set odontoblast kemudian masuk ke
tubulus. khiran syaraf tidak penetrasi ke sepanjang ketebalan dentin, kadang*kadang
tidak ke semua tubulus dentinalis. (endapat lain bah0a pada peritubuler spa&e
terdapat &airan ekstraseluter #kandungan potassium tinggi yang peka terhadap
rangsangan$, merupakan GminisirkulasiGH bergerak pada tubulus dentinalis, dengan
mekanisme hidrodinamik, hal ini yang menyebabkan terjadinya sensiti)itas. Dapat
disimpulkan bah0a timbulnya sensasi sakit karena kombinasi dari mekanismetersebut.
dapun faktor yang terdapat pada dentin adalah 4>*
1*+, !nsulin
4ro0th fa&tor #!4>$, Bone -orphogeneti& (rotein #B-($. >aktor pertumbuhan dapat
dieksresi pada proses kerusakan dentin, misalnya karies #Smith,2%%+$.
2.3 Kalsifikasi Gigi
(ada perkembangannya, gigi mengalami mineralisasi atau kalsifikasi sampai
terjadi kematangan gigi. (roses pembentukan hidroksi apatit pada gigi diatur olehinteraksi antara matriks gigi dan mineral. (ada ikatan itu beberapa molekul dapat
mengatur ukuran dan bentuk kristal mineral, menentukan tempat a0al dan tipe
deposisi kristal #(udyani, 2%%1$.
Kalsifikasi terjadi dengan pengendapan garam*garam kalsium anorganik
selama pengendapan matriks. Kalsifikasi enamel dan dentin sangat sensitif pada
perubahan*perubahan metabolik yang ke&il pada anak*anak. Kalsifikasi jaringan ini
tidak seragam tetapi sifatnya ber)ariasi selama perkembangan yang berbeda dari
pertumbuhan indi)idu. Bila terjadi gangguan pada tahap kalsifikasi ini akan
mengakibatkan kelainan struktur jaringan keras gigi #!tjiningsih, 1II1$.
Kalsifikasi akan dimulai di dalam matriks yang sebelumnya telah mengalami
deposisi dengan jalan presipitasi dari satu bagian ke bagian lainnya dengan
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
17/20
penambahan lapis demi lapis. 4angguan pada tahap ini dapat menyebabkan kelainan
pada kekerasan gigi seperti hipokalsifikasi. ahap ini tidak sama pada setiap indi)idu,
dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan. >aktor ini mempengaruhi pola
kalsifikasi, bentuk mahkota. dan komposisi mineralisasi. Kalsifikasi gigi permanen
dimulai saat lahir, yaitu saat gigi molar pertama tetap mulai terkalsifikasi #dhani et
al, 2%1$.
(enilaian kalsifikasi gigi dipandang sebagai metode yang lebih baik untuk
menentukan usia biologis pada anak*anak daripada erupsinya gigi se&ara klinis di
dalam rongga mulut yang jarang dipengaruhi oleh faktor lokal seperti kurangnya
ruang dan faktor*faktor sistemik seperti pengaruh nutrisi. Kalsifikasi gigi desidui
dimulai pada minggu ke*1 prenatal, diikuti dengan kalsifikasi gigi molar pertamapada minggu ke*15. 4igi insisi)us lateral mengalami kalsifikasi pada minggu ke*16,
gigi kaninus pada minggu ke*17, sedangkan gigi molar kedua pada minggu ke*1E
#(roffit et al, 2%%7$.
Metode Demirjian
ahap mineralisasi menurut metode Demirjian adalah proses kalsifikasi benih
gigi tetap dari benih gigi tanpa kalsifikasi sampai selesainya pembentukan akar gigi
yaitu
1. ahap Kalsifikasi titik oklusal, tanpa disertai fusi dari kalsifikasi bagian lain
2. ahap B >usi dari titik mineralisasi kontur permukaan oklusal sudah terlihat
+. ahap Kalsifikasi mahkota gigi telah selesai dan dimulai proses disposisi dentin
. ahap D (embentukan mahkota sudah selesai
5. ahap (anjang akar gigi lebih pendek daripada tinggi mahkotanya
6. ahap > (anjang akar gigi melebihi tinggi mahkota
7. ahap 4 (embentukan akar sudah selesai, tetapi foramen apikalnya masih terbuka
E. ahap 9 >oramen apikal sudah tertutup.
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
18/20
4ambar 2. ahap kalsifikasi gigi tetap menurut Demirjian, dkk. berakar tunggal #a$
dan berakar ganda #b$ #>oster, 2%12$.
Metode Nolla
-etode ?olla membagi periode kalsifikasi gigi permanen menjadi 11 stadium
yang dimulai dengan pengamatan terbentuknya benih gigi sampai dengan penutupan
foramen apikal gigi. -etode ini berguna untuk memperkirakan maturitas gigi dalam
bidang kedokteran gigi.
-enurut ?olla, tingkatan perkembangan gigi dari kalsifikasi benih gigi sampai gigi
itu men&apai oklusi di mulut dibaginya dalam 1% tingkatan. (ada pembentukan &rypte
hingga penutupan apeks akar gigi yang dapat dilihat pada foto radiografi disebut
dengan tingkat 1, dan selanjutnya sampai penutupan dari apeks dari akar gigi adalah
tingkat 1%.
ahap Kalsifikasi gigi menurut ?olla, yaitu
%. idak ada benih gigi
1. erlihat adanya benih gigi
2. !nisial kalsifikasi
+. Sepertiga korona terbentuk
. Dua pertiga korona terbentuk
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
19/20
5. Korona hampir terbentuk sempurna
6. Korona terbentuk sempurna
7. Sepertiga akar terbentuk
E. Dua pertiga akar terbentuk
I. kar penuh terbentuk dengan apeks terbuka
1%. (enutupan apeks akar yang penuh terbentuk
4ambar + ahap kalsifikasi gigi menurut ?olla #>oster, 2%12$.
-
7/26/2019 BAB 2 Dentinogenesis
20/20
Daftar (ustaka
dhani oster .D, lih bahasa oleh Lu0ono, '.2%12. /rtodonsi. d +. 8akarta 4.
(roffit Jield 9J, Sar)er D-. 2%%7. ontemporary /rthodonti&s. 5th ed.
Boston -osby year book.