bab 2 dt fix

Upload: spradifta

Post on 07-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    1/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    BAB II

    FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS

    2.1 Dasar Teori

    2.1.1 Definisi Fluida

    Fluida adalah zat yang terdefomasi secara terus-menerus (continue) akibat

    terkena tegangan geser (shear stress).Hal ini menunjukkan terdapat tegangan geser

    ketika fluida mengalir.

    Gambar 2.1 Definisi Fluida

    Sumber: Bruce R. Munson (2013)

     

    Keterangan:

      = Tegangan geser fluida (N/m2)

      = Viskositas fluida (kg/ms)

      = Gradien kecepatan (m/s)

    2.1.2 Macam-Macam Fluida

    A. Berdasarkan Laju Deformasi dan Tegangan Geser:

    1.  Newtonian Fluid  

    Fluida  Newtonian  adalah fluida yang tegangan geser dan regangan

    gesernya linier.Hal ini berarti Fluida Newtonian memiliki viskositas dinamis

    yang tidakakan berubah karena pengaruh gaya-gaya yang bekerja

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    2/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

     padanya.Viskositas Fluida Newtonian bergantung pada temperatur dan tekanan.

    Gambar 2.2 Variasi Linier Tegangan Geser Terhadap Laju Regangan Geser Fluida

    Sumber: Bruce R. Munson (2013)

    2.  Non-Newtonian Fluid

    Fluida  Non-Newtonian  adalah fluida yang tegangan gesernya tidak

     berhubungan secara linier terhadap laju regangan geser. Fluida jenis ini

    memiliki viskositas dinamis yang dapat berubah-ubah ketika terdapat gaya

    yang bekerja pada fluida tersebut dan waktu. Contoh Fluida  Non-Newtonian 

    adalah plastik, oli, getah karet. 

    Gambar 2.3 Variasi Linier Tegangan Geser Terhadap Laju Regangan Geser

    Fluida Non-Newtonian 

    Sumber : Bruce R. Munson (2013)

    B. 

    Berdasarkan Sifat Mampu Mampat

    1. 

    Compressible Fluid

    Compressible fluid  ialah fluida yang memiliki massa jenis yang berubah

     pada setiap alirannya. Dengan kata lain, massa jenis fluida ini tidak sama pada

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    3/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    setiap titik yang dialirinya. Hal ini disebabkan volume fluida ini yang berubah-

    ubah, dapat membesar atau mengecil pada setiap penampang yang

    dialirinya.Compressible fluid memiliki Bilangan  Mach  lebih besar dari 0,3.

    Bilangan  Mach  yaitu perbandingan Antara kecepatan fluida per kecepatan

    suara.Seperti pada persamaan dibawah ini. 

     

    Dimana:

    V  = Kecepatan fluida (m/s2)

     A = Kecepatan suara (m/s2)

     Ma = Bilangan mach

    2.   Incompressible Fluid

    Incompressible fluid ialah fluida yang memiliki volume dan massa jenis

    tetap pada setiap alirannya. Dengan kata lain massa jenis fluida ini sama pada

    setiap titikyang dialirinya. Incompressible fluid memiliki Bilangan  Mach lebih

    kecil dari 0,3.

     

    Pembagian kecepatan berdasarkan Bilangan Mach:

    -  Subsonic( Mach < 1,0) 

    -  Sonic( Mach = 1.0) 

    -  Transonic(0,8 1.0) 

     Hypersonic( Mach > 5.0) 

    C. Berdasarkan Sifat Aliran

    1.  Fluida dengan Aliran Laminer

    Fluida dengan aliran laminer adalah fluida yang alirannya memiliki lintasan lapisan

     batas yang panjang, sehingga seperti berapis-lapis.Aliran ini mempunyai bilangan Re

    kurang dari 2300. Frank M. White, (2002:132)

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    4/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    Gambar 2.4 Aliran Laminar

    Sumbe r: Fluid Mechanics, Frank M. White, 2002:132

    2.  Fluida dengan Aliran Turbulen

    Fluida dengan aliran turbulen adalah fluida yang alirannya mengalami

     pergolakan (berputar-putar) dan mempunyai bilangan Re lebih dari 4000.Ciri-

    ciri aliran ini tidak memiliki keteraturan dalam lintasa fluida, kecepatan fluida

    tinggi. Frank M. White, (2002:132)

    Gambar 2.5 Aliran Turbulen

    Sumber: Fluid Mechanics, Frank M. White, 2002:132

    3. 

    Fluida dengan Aliran Transisi

    Fluida dengan aliran transisi adalah fluida yang alirannya merupakan

    aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.Aliran ini memiliki

     bilangan Re Antara 2300-4000. Frank M. White, (2002:132)

    Gambar 2.6 Aliran Transisi

    Sumber: Fluid Mechanics, Frank M. White, 2002:132

    Menurut hasil percobaan oleh Reynold, apabila bilangan Reynold

    kurang daripada 2300, aliran biasanya merupakan aliran laminer.Apabila

     bilangan Reynold lebih besar dari pada 4000, aliran biasanya adalah

    turbulen.Sedang antara 2300 dan 4000 aliran dapat laminer ke turbulen

    tergantung pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi.

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    5/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    D. Berdasarkan Bentuk Aliran

    1.  Fluida Statis

    Fluida statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam)

    atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tidak terdapat perubahankecepatan.

    Fluida statis diasumsikan tidak memiliki gaya geser.

    2.  Fluida Dinamis

    Fluida dinamis adalah fluida yang mengalir dengan kecepatan yang

    tidak seragam.Biasanya fluida ini mengalir dari luas penampang tertentu ke

    luas penampang yang berbeda.

    2.1.3 Hukum Bernoulli  

    Hukum ini diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda

    dalam suatu pipa. Prinsip  Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida

    yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida

    akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya

    merupakan penyederhanaan dari Persamaan  Bernoulli  yang menyatakan bahwa

     jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan

     jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Syarat hukum  Bernoulli 

    adalah:

    1.  Steady state 

    2.  Densitasnya relatif konstan

    3. 

    Gesekan diabaikan

    4. 

    Diacu pada titik yang terletak di 1 streamline 

    Secara umum terdapat dua bentuk persamaan  Bernoulli, yang pertama

     berlaku untuk aliran tak termampatkan (incompressible flow) dan yang lain untuk

    fluida termampatkan (compressible flow).

    a. 

    Aliran Tak Termampatkan

    Aliran tak termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak

     berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran

    tersebut. Contohnya: air, minyak, emulsi, dll.

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    6/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    Asal mula Bernoulli:

    v2 

    P1 P2 v1 

    h2 

    h1 

    Gambar 2.7 Prinsip Bernoulli 

    Sumber: Suharto (2015)

    Besarnya tekanan akibat gerakan fluida dapat dihitung dengan

    menggunakan konsep kekelan energi atau prinsip usaha-energi.

     

     

     

     

    Keterangan:

    v = Kecepatan fluida (m/s)

    V = Volume fluida (m3 )

     g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2 )

    h = Ketinggian relatif terhadap suatu referensi (m) 

     P = Tekanan fluida (Pa) 

     ρ = Massa jenis fluida (kg/m3) 

    γ = Berat jenis fluida (N/m3)

     b.  Aliran Termampatkan

    Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan

     berubahnya besaran kerapatan masa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran

    tersebut.Contohnya udara, gas alam, dll.

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    7/27

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    8/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    2.1.5 Head  

     Head   adalah energi per satuan berat, yang disediakan untuk mengalirkan

    sejumlah zat cair untuk dikonversikan menjadi bentuk lain. Head  mempunyai satuan

    meter (m).Menurut Bernoulli ada 3 macam head  fluida yaitu :

    1. 

     Head Tekanan 

     Head   tekanan adalah perbedaan head   tekanan yang bekerja pada

     permukaan zat cair pada sisi tekan dengan head   tekanan yang bekerja pada

     permukaan zat cair pada sisi isap.

     

    Keterangan:

    = Head tekanan(m)

    = Head  tekanan pada permukaan zat cair pada sisi tekan(m)

    = Head  tekanan pada permukaan zat cair pada sisi isap(m)

    2. 

     Head Kinetik  

     Head  kinetik adalah head  yang diperlukan untuk menggerakkan suatu zat

    darikeadaan diam sampai tempat dan kecepatan tertentu.

     

    Keterangan:  = Head  kecepatan atau head  kinetik (m)

      = Kecepatan zat cair pada saluran tekan (m)

      = Kecepatan zat cair pada saluran isap (m)

    3. 

     Head Potensial 

    Didasarkan pada ketinggian fluida di atas bidang banding (datum

     plane).Jadi suatu kolom air setinggi Z mengandung sejumlah energi yang

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    9/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    disebabkan oleh posisinya atau disebut fluida mempunyai head  sebesar Z kolom

    air.

     Z = Zd –  Zs

    Keterangan

    Z = Head  statis total atau head  potensial (m)

    Zd = Head  statis pada sisi tekan (m)

    Zs = Head  statis pada sisi isap (m)

    2.1.6 Losses  

    Kerugian energi atau istilah umumnya dalam mekanika fluida kerugian head  

    (headlosses) tergantung pada :

    1. Bentuk, ukuran dan kekasaran saluran.

    2. Kecepatan fluida.

    3. Kekentalan.

     Losses umumnya digolongkan sebagai berikut:

    a. Minor Losses 

     Minor losses  disebabkan oleh alat-alat pelengkap lokal atau yang diberi

    istilah tahanan hidrolis seperti misalnya, perubahan bentuk saluran atau perubahan

    ukurannya. Contoh dari beberapa alat-alat pelengkap-lokal adalah sebagai berikut:

    Gambar 2.8 Minor losses (a) gate, (b) orifice, (c) elbow dan (d) valve 

    Sumber: Suharto (2015)

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    10/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

     

    Keterangan:

    h = Kerugian aliran akibat valve, elbow, orifice, dan perubahan penampang (m)

    k = Koefisien hambatan valve, elbow, orifice, dan perubahan penampang

    v = Kecepatan aliran (m/s)

    g = Gravitasi (m/s2)

     b. Major Losses 

     Major losses adalah suatu kerugian yang dialami oleh aliran fluida dalam

     pipa yang disebabkan oleh koefisien gesekan pipa yang besarnya tergantung

    kekasaran pipa,diameter pipa dan bilangan  Reynold. Koefisien gesek dipengaruhi

     juga oleh kecepatan,karena distribusi kecepatan pada aliran laminar dan aliran

    turbulen berbeda. Secara matematik dapat ditunjukkan sebagai berikut:

     

    Keterangan:

    hf   = Major losses (m)

     f = Koefisien gesekan

     L  = Panjang pipa (m)

     D  = Diameter pipa (m)

    V   = Kecepatan aliran (m/s)

     g = Gravitasi (m/s2)

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    11/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    Gambar 2.9 Moody Diagram 

    Sumber : Fluid Mechanics, Frank M. White, 2002:349

    Untuk mendapatkan harga f dapat digunakan Grafik Moody (Moody

     Diagram). Misalnya akan mencari koefisien gesekan dari suatu pipa, harga bilangan

    Reynold dapat dicari terlebih dahulu dengan menggunakan:

     

    Keterangan:

     Re = Angka Reynold  (tanpa satuan)

     = Massa Jenis fluida (kg/m

    3

    )V = Kecepatan rata-rata (m/s)

     D = Diameter pipa (m)

     = Viskositas absolute dinamis (kg/m.s)

    Kemudian angka kekasaran (ε) dibagi dengan diameter pipa didapat suatu

    harga ε/d. Dari bilangan  Reynold   ditarik garis keatas sampai pada garis ε/d.

    Kemudian ditarik ke kiri sejajar garis bilangan Reynold , maka akan didapat harga f.

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    12/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    2.1.7 Viskositas

    Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar

    kecilnya gesekan di dalam fluida.Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin

    sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida

    tersebut.Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang

    disebut koefisien viskositas.Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2  atau

     pascal sekon (Pa.s).Alat yang digunakanuntuk mengukur viskositas yaitu viskometer.

    Rumus viskositas adalah sebagai berikut :

     

    Keterangan:

    = Tegangan geser (N/m)

    = Viskositas dinamik (Ns.m-2)

    = Perubahan sudut atau kecepatan sudut dari garis (m/s)

     

    Keterangan:

    v = Viskositas kinematik (m2/s)

    = Viskositas dinamik (Ns.m-2 atau kg m/s)

    = Densitas atau massa jenis (kg/m)

    Macam-Macam Viskositas:

    1.  Viskositas Dinamik, yaitu rasio antara  shear, stress, dan  shear rate.Viskositas

    dinamik disebut juga koefisien viskositas.

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    13/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    Gambar 2.10 Viskositas Dinamik

    Sumber : Frank M.White (1991)

    2.  Viskositas Kinematik, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan densitasnya.

    Viskositas ini dinyatakan dalam satuan Stoke (St) pada cgs dan m²/s pada SI.

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    14/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    Gambar 2.11 Viskositas KinematikSumber: Frank M White (1991)

    Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

    a.  Suhu

    Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka

    viskositas akan turun, dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena

    adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu

    ditingkatkan dan menurun kekentalannya.

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    15/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    Tabel 2.1 Kerapatan dan Kekentalan Udara Pada 1 atm

    Sumber: Frank M White (1991)

    Tabel 2.2 Kerapatan dan Kekentalan Air Pada 1 atm

    Sumber: Frank M White (1991)

     b.  Konsentrasi Larutan

    Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan

    dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena

    konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan

    volume.Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin

    tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.

    c.  Tekanan

    Viskositas berbanding lurus dengan tekanan, karena semakin besar

    tekanannya, cairan akan semakin sulit mengalir akibat dari beban yang

    dikenakannya.

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    16/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    2.1.8 Macam-Macam Katup

    Katup adalah sebuah alat untuk mengatur aliran suatu fluida dengan

    menutup,membuka atau menghambat sebagian dari jalannya aliran. Beberapa macam

    katup yang sering digunakan, yaitu:

    a.Gate Valve 

    Bentuk penyekat adalah piringan, atau sering disebut wedge, yang

    digerakkan ke atas bawah untuk membuka dan menutup.Biasanya digunakan

    untuk posisi buka atau tutup sempurna dan tidak disarankan untuk posisi sebagian

    terbuka.

    Gambar 2.12 Gate Valve

    Sumber: Frank M. White (1991)

     b. Globe Valve 

    Digunakan untuk mengatur banyaknya aliran fluida.

    Gambar 2.13 Globe Valve

    Sumber: Frank M. White, (1991)

    c. Butterfly Valve

    Bentuk penyekatnya adalah piringan yang mempunyai sumbu putar di

    tengahnya. Menurut desainnya, dapat dibagi menjadi concentric  dan eccentric.

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    17/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

     Eccentric memliki desain yang lebih sulit tetapi memiliki fungsi yang lebih baik

    dari concentric. Bentuknya yang sederhana membuat lebih ringan dibandingkan

    valve lainnya.

    Gambar 2.14 Butterfly Valve

    Sumber: Frank M. White, (1991)

    d. Ball Valve 

    Bentuk penyekatnya berbentuk bola yang mempunyai lubang menerobos

    ditengahnya.

    Gambar 2.15 Ball Valve

    Sumber: Frank M. White, (1991)

    e. Plug Valve 

    Seperti ball valve, tetapi bagian dalamnya bukan berbentuk bola,

    melainkan silinder.Karena tidak ada ruangan kosong di dalam badan valve, maka

    cocok untuk fluida yang berat atau mengandung unsur padat seperti lumpur.

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    18/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    Gambar 2.16 Plug Valve 

    Sumber: Frank M White, (1991)

    Tabel 2.3 Fungsi Valve

    Sumber : Diktat PLN Corporate University

    2.1.9 Jenis-Jenis Flowmeter  

     Flowmeter  merupakan alat yang digunakan untuk mengukur debit fluida. Ada

    4 jenis flowmeter , yaitu:

    a.  Rotameter

    Alat ini digunakan untuk mengukur tingkat aliran fluida dalam tabungtertutup. Tersusun dari tabung dengan pelampung di dalamnya yang kemudian

    didorong oleh aliran lalu ditarik ke bawah oleh gravitasi.

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    19/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    Gambar 2.17 Rotameter

    Sumber: R.K. Rajput (2008)

     b. 

    Venturi

    Alat ini digunakan untuk mengetahui beda tekanan.Efek venturi terjadi

    ketika fluida tersebut bergerak melalui pipa yang menyempit.

    Gambar 2.18 Venturi

    Sumber:R.K. Rajput (2008)

    c.  Nozzle 

    Alat ini digunakan untuk mengetahui laju aliran, kecepatan suatu fluida.

    Gambar 2.19 Nozzle 

    Sumber: Faith A. Morrison (2012)

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    20/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    d.  Orifice 

    Alat ini digunakan untuk mengukur besar arus aliran. Terdapat 3 jenis

    orifice, yaitu :

    1. 

    Concentric Orifice 

    Digunakan untuk semua jenis fluida yang tidak mengandung partikel

     padat.

    Gambar 2.20 Concentric Orifice

    Sumber : R.K. Rajput (2008)

    2.  Eccentric Orifice 

    Digunakan untuk fluida yang mengandung partikel padat

    Gambar 2.21 Eccentric Orifice

    Sumber : R.K. Rajput (2008)

    3.  Segmental Orifice

    Digunakan untuk fluida khusus.

    Gambar 2.22 Segmental Orifice

    Sumber : R.K. Rajput (2008)

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    21/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    2.2 Tujuan Pengujian

    1.  Mengetahui pengaruh faktor gesekan aliran dalam berbagai bagian pipa pada

    bilangan reynold tertentu.

    2. 

    Mengetahui pengaruh koefisien head dalam belokan 90

    0

    , reducer used pipe, sudden enlargement & contraction pipe, glove valve, gate valve, cock   pada

     bilangan reynold tertentu.

    3.  Mengetahui koefisien aliran untuk orifice, nozzle dan pipa venturi.

    2.3 Spesifikasi Alat 

    Gambar 2.23 Fluid Circuit Friction Apparatus 

    Sumber : Laboratorium Fenomena Dasar Mesin

      Model : FLEA-2000AL

      Pompa air

    Laju aliran x head : 73 liter/menit x 15 m

      Motor penggerak

    Daya : 0,75 kW

      Tangki penyimpanan air

    Kapasitas : 50 –  100 liter

      Pengaturan kerugian gesek

    Jaringan pipa, nominal (in) : ½ B, ¾ B, 1 B, 1 ¼ B

    Perubahan penampang : Pembesaran dan pengecilan langsung,

     pembesaran dan pengecilan secara berangsur-

    angsur.

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    22/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    Peralatan pipa : Katup pintu air (gerbang), katup bola dan

    kran.

    Belokan : 90o  –   radius kecil dengan penghubung ulir

    (sekrup) dan radius besar yang disambung

    dengan las.

      Peralatan

    Flow meter :Orifice meter, nozzle, venturimeter, rotameter

    Manometer pipa U (air raksa) : 550 (air raksa tidak disuplai

    Manometer pipa U terbalik (air) : 550 mm

    Penunjuk tekanan : 32 point

      Kebutuhan Pendukung

    1.  Listrik 3 fase 220 / 380 V, 50 / 60 Hz

    2. 

    Suplai air dingin pada tekanan utama ( mains ) dan kering

      Dimensi dan Berat

    Panjang : 3200 mm

    Lebar : 700 mm

    Tinggi : 1700 mm

    Volume : 8 m3 

    Berat : 800 kg

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    23/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

      Water pipe line detail

    Gambar 2.24 Water Pipe Line Detail  

    Sumber : Modul Laboratorium Fenomena Dasar Mesin (2015)

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    24/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

      Panel and Pressure Lead Tubes Connection Detail

    Gambar 2.25 Panel and Pressure Lead Tubes Connection Detail  

    Sumber : Modul Laboratorium Fenomena Dasar Mesin (2015) 

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    25/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

      Kinematic Viscosity of Water

    Gambar 2.26 Kinematic Viscosity of Water  

    Sumber : Modul Laboratorium Fenomena Dasar Mesin (2015)

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    26/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016KELOMPOK 20

    2.4 Cara Pengambilan Data

    A. Eksperimen Untuk Mengukur Kerugian Gesek Pada Pipa

      Persiapan

    1. Tutup semua katup ventilasi udara, katup pressure tapping selection dan katup

     pembuangan (kontrol aliran).

    2. Buka semua katup pengatur aliran, katup bola, katup gerbang ( gate valve),

    drank ram (cock ) agar air dapat mengalir.

    3. Tekan switch motor penggerak pada posisi ON agar pompa dapat bekerja

    mensirkulasi air.

    4. Buka katup ventilasi udara (katup VA-1 dan VA-2) untuk mengeluarkan udara

    dari jaringan pipa.

      Pengukuran

    1. Putar katup kontrol aliran (VF-1) untuk mengubah debit aliran yang diinginkan,

    debit aliran dapat dilihat pada rotameter.

    2. Buka katup water inverse U-TUBE manometer (L dan R).

    3. Buka katup ventilasi manometer air.

    4. Buka katup pada  pressure tapping selection  untuk mengetahui perbedaan

    tekanan antara dua titik (hanya dua katup yang terbuka); apabila ingin

    mengetahui perbedaan tekanan dititik yang lain, tutup katup dan buka pada

    katup yang diinginkan dan seterusnya.

    5. Amati perbedaan tekanan yang terjadi pada manometer air.

    6. Akhir dari pengujian, tutup semua katup dan matikan power switch (OFF).

    B. Eksperimen Untuk Mengukur Kerugian Head Pada Peralatan Pipa

      Persiapan

    1. Tutup semua katup ventilasi udara, katup pressure tapping selection dan katup

     pembuangan (kontrol aliran).

    2. Buka semua katup pengatur aliran, katup bola, katup gerbang ( gate valve),

    drank ram (cock ) agar air dapat mengalir.

    3. Tekan switch motor penggerak pada posisi ON agar pompa dapat bekerja

    mensirkulasi air.

    4. Buka katup ventilasi udara (katup VA-1 dan VA-2) untuk mengeluarkan udara

    dari jaringan pipa.

      Pengukuran

  • 8/19/2019 BAB 2 DT FIX

    27/27

    FL UID CIRCUITFRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS  

    1. Putar katup kontrol aliran (VF-1) untuk mengubah debit aliran yang diinginkan,

    debit aliran dapat dilihat pada rotameter.

    2. Buka katup ( gate valve, globe valve, dan cock ) dalam keadaan bukaan penuh

    3. Buka katup water inverse U-TUBE manometer (L dan R).

    4. Buka katup ventilasi manometer air.

    5. Buka katup pada  pressure tapping selection  untuk mengetahui perbedaan

    tekanan antara dua titik (hanya dua katup yang terbuka); apabila ingin

    mengetahui perbedaan tekanan dititik yang lain, tutup katup dan buka pada

    katup yang diinginkan dan seterusnya.

    6. Amati perbedaan tekanan yang terjadi pada manometer air.

    7. Akhir dari pengujian, tutup semua katup dan matikan power switch (OFF).

    C. Eksperimen Untuk Pengukuran dengan Orifice, Nozzle, dan Tabung Venturi

      Persiapan

    1. Tutup semua katup ventilasi udara, katup pressure tapping selection dan katup

     pembuangan (kontrol aliran).

    2. Buka semua katup pengatur aliran, katup bola, katup gerbang ( gate valve),

    drank ram (cock ) agar air dapat mengalir.

    3. Tekan switch motor penggerak pada posisi ON agar pompa dapat bekerja

    mensirkulasi air.

    4. Buka katup ventilasi udara (katup VA-1 dan VA-2) untuk mengeluarkan udara

    dari jaringan pipa.

      Pengukuran

    1. Putar katup kontrol aliran (VF-1) untuk mengubah debit aliran yang diinginkan,

    debit aliran dapat dilihat pada rotameter.

    2. Buka katup water inverse U-TUBE manometer (L dan R).

    3. Buka katup ventilasi manometer air.

    4. Buka katup pada  pressure tapping selection  untuk mengetahui perbedaan

    tekanan antara dua titik (hanya dua katup yang terbuka); apabila ingin

    mengetahui perbedaan tekanan dititik yang lain, tutup katup dan buka pada

    katup yang diinginkan dan seterusnya.

    5. Amati perbedaan tekanan yang terjadi pada manometer air.

    6. Akhir dari pengujian, tutup semua katup dan matikan power switch (OFF).