bab 2 final
TRANSCRIPT
-
14
BAB II
METODE MAGANG
2.1 Metode Pengumpulan Data Kegiatan Magang
Dalam kegiatan pengumpulan data, penulis bertindak sebagai
pengamat yang dilakukan melalui proses magang atau internship.
Sebagaimana yang diuraikan pada Pedoman Penulisan Laporan Akhir
bagi Wasana Praja IPDN (2013:16), internship adalah sebuah sistem on-
the-job training (latihan kerja) sebagai bagian dari studi akhir program
diploma. Dalam hal ini, penulis bertindak sebagai pengamat yang
melakukan observasi, pengumpulan data, dan melihat gejala-gejala yang
ditemukan di tempat Praja melakukan kegiatan magang.
Dalam suatu pelaksanaan magang diperlukan adanya suatu
metode penelitian, Metode penelitian diperlukan untuk membantu penulis
dalam mempermudah pencapaian tujuan penelitian. Metode penelitian
harus benar - benar dipahami oleh seorang peneliti supaya penelitian
dapat tercapai sesusai dengan kaidah kaidah keilmuan yang dapat
dipertanggung jawabkan oleh peneliti tersebut.
Ada beberapa metode penelitian yang dapat digunakan dalam
melakukan suatu penelitian, namun dalam penulisan Laporan Akhir yang
berjudul Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Propinsi Lampung Dalam
Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang
-
15
Disiplin Pegawai Negeri SipilPenulis akan menggunakan Metode
Eksploratif dengan menggunakan pendekatan induktif.
Arikunto (2006:7) mengemukakan penelitian eksploratif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menggali secara luas tentang sebab
sebab atau hal hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
Silalahi (2012:24) mengemukakan penelitian eksploratif berusaha
menjelajah atau menggambarkan apa yang terjadi, termasuk sipa, kapan,
dimana, atau berhubungan dengan karakteristik suatu gejala atau
masalah social, baik pola, bentuk, ukuran, maupun distribusi.
Diharapkan dengan menggunakan metode penelitian eksploratif ini,
peneliti dapat menemukan dan mengungkapkan fakta fakta keadaan
yang ditemui berkaitan dengan penelitian ini dan dapat mendapatkan data
data yang konkret serta akurat dengan mencari faktor faktor yang
terjadfi dilapangan untuk kemudian diambil suatu kesimpulan yang bersifat
umum.
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan induktif yang diawali dengan observasi nyata, spesifik, dan
diarahkan untuk mengidenditifikasi beberapa prinsip prinsip umum yang
berkaitan dengan obyek yang akan di amati dan di kaji.
Moleong (2011:10) mengemukakan Analisis data secara induktif
digunakan karena beberapa alasan ;
-
16
1) Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan
kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data.
2) Analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti
responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel.
3) Analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara
penuh dan dapat membuat keputusan keputusan tentang
dapat - tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya.
4) Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama
yang mempertajam hubungan hubungan.
5) Analisis demikian dapat memperhitungkan nilai nilai secara
eksplisit sebagai bagian dari analitik.
Pendekatan induktif dilakukan untuk membangun sebuah teori
berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Suatu observasi yang
dilakukan berkali kali akan membentuk sebuah pola tertentu. Dari pola
tersebut akan lahir hipotesis sementara yang terbentuk berasal dari pola
pengamatan yang dilakukan.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam kegiatan magang,
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai
berikut ;
a. Observasi
Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan atupun
pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada objek penelitian
-
17
guna memperoleh data yang faktual untuk dibandingkan dengan data
yang diperoleh dari narasumber. W. Gulo (2010:116) menjelaskan bahwa
pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data dimana
peneliti mencatat informasi sebagaimana yang telah dia saksikan selama
penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bias melalui
penglihatan, pendengaran, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif
mungkin.
Guba dan Lincoln dalam Moleong (2011:174), mengemukakan
bahwa alasan pentingnya melakukan pengamatan dalam penelitian
kualitatif menyangkut 6 (enam) hal, yakni :
1. Untuk memperoleh keyakinan dan keabsahan data yang
didapat,
2. Melalui pengamatan dapat mengetahui apa yang sebenarnya
terjadi,
3. Memungkinkan peneliti mencatat peristiwa yang terjadi guna
mengetahui situasi yang berkaitan dengan pengetahuan
proporsional maupun pengetahuan yang langsung didapatkan
dari data,
4. Meningkatkan kepercayaan terhadap data yang telah didapat,
5. Menjadi salah satu cara yang ampuh guna memahami situasi
rumit dan kompleks yang terjadi,
6. Memungkinkan pemahaman terhadap apa yang terjadi dengan
ketiadaan komunikasi.
-
18
Mardalis (2010:63) mengatakan bahwa observasi atau
pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam sebuah
penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh
perhatian untuk menyadari adanya sesuatu rangsangan tertentu yang
diinginkan, atau studi yang disengaja atau sistematis tentang keadaan
atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati
dan mencatat. Dalam pelaksanaannya, digunakan alat bantu seperti
cheklist, skala penilaian, atau alat mekanik seperti tape recorder, handy
cam, dan lain-lain.
2. Interview (wawancara)
Moleong (2011:186) menjelaskan bahwa wawancara adalah
percakapan yang dilakukan antara pewawancara (interviewer) dengan
terwawancara (interview), yang mana pewawancara mengajukan
pertanyaan dan terwawancara yang menjawab pertanyaan tersebut.
Menurut Patton dalam Moleong (2011:187) wawancara terbagi
tiga, yaitu wawancara pembicaraan informal, dalam hal ini pertanyaan
yang diajukan bersifat spontan dan proses wawancara dilaksanakan
layaknya pembicaraan biasa, yang kedua adalah wawancara
menggunakan petunjuk umum wawancara, dalam hal ini wawancara
dilakukan dengan membuat garis besar pertanyaan yang bersifat fleksibel,
dan yang terakhir wawancara baku terbuka, yakni dengan melakukan
wawancara yang berpedoman pada seperangkat pertanyaan yang telah
dibuat sebelumnya secara kaku.
-
19
Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Sugiyono (2009:137) mengemukakan bahwa wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti secara
mendalam dengan jumlah responden kecil. Wawancara dapat dilakukan
secara struktur dan tidak terstruktur, baik melalui tatap muka maupun
dengan menggunakan telepon.
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi
secara mendalam. Dala pelaksanaannya, agar wawancara dapat
dilaksanakan dengan baik, menurut Singarimbun dan Efendi (2011:201)
pewawancara harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Berpakaian sederhana dan rapi,
b. Bersikap rendah hati,
c. Menghormati responden,
d. Ramah dalam sikap dan ucapan,
e. Penuh perhatian dan selalu bersikap netral,
f. Bersikap seolah-olah responden yang kita hadapi dan menarik.
Adapun yang menjadi responden dalam pengamatan ramah ini
adalah aparatur Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung :
1. Gubernur Provinsi Lampung,
2. Sekertaris Daerah Provinsi Lampung,
3. Staf ahli Gubernur Provinsi Lampung,
4. Asisten III Bidang Administrasi Kepegawaian,
-
20
5. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
6. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung,
7. Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung,
3. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Arikunto (2010:274) metode dokumentasi
yaitu mencari data mengenai hal - hal atau variabel yang berupa catatan,
buku, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, dan
sebagainya. Yaitu pengumpulan data - data dari arsip - arsip, buku - buku
dan peraturan perundang - undangan yang bersifat konkrit dan dapat
dipertanggungjawabkan yang dapat menunjang kegiatan penelitian.
Menurut Sugiyono (2009:240) Dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu, yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dalam melakukan dokumentasi perlu
diperhatian penggunaan dokumen yang memiliki kredibilitas yang tinggi
dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian.
Dokumentasi memiliki banyak kelebihan dalam hal pengumpulan
data dan informasi. Menurut Creswell (2010:269), kelebihan yang didapat
dari dokumentasi antara lain :
a. Memungkinkan peneliti mendapatkan bahasa dan kata-kata
tekstual dari partisipan,
b. Dapat diakses kapan saja,
c. Menyajikan data yang lebih berbobot,
-
21
d. Sebagai bukti tertulis sehingga dapat menghemat waktu peneliti
dalam mentraskip.
Adapun dokumen yang dijadikan sumber data dalam pelaksanaan
kegiatan magang ini antara lain :
1. LAKIP Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung,
2. RENSTRA Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung,
3. Lampung Dalam Angka 2012,
4. Foto-foto kegiatan penyelenggaraan pemerintahan di
lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung,
5. Dokumen lain yang dapat dijadikan sumber data yang valid dan
kredibel.
2.2 Teknis Analisis Data
Sugiyono (2012:244) menyatakan Analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabar ke dalam unit unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Moleong (2011:103) menyimpulkan bahwa analisa data
merupakan proses penyusunan data agar data dapat ditafsirkan.
Menyusun data berarti menggolongkan data, pola, kategori, dan suatu
-
22
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Bogdam dan Taylor dalam Moleong (2011:103) mendefinisikan
teknis analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal
untuk menentukan tema hipotesis ( ide ) seperti yang disarankan data dan
sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas peneliti melakukan
penyusunan data dengan menggolongkan data lalu menganalisis data
secara eksploratif. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh data data
yang diperlukan sehingga nantinya dapat mempertajam analisis peneliti
tentang teori yang relevan terhadap objek penelitian.
Dalam menganalisis data pada penelitian ini, peneliti menggunakan
langkahlangkah yang masih bersifat umum, analisa merupakan proses
penyusunan data ke dalam bentuk yang mudah di baca dan di
interpretasikan. Dalam penyusunan ini peneliti menggunakan metode
analisis kualitatif, yaitu analisis data yang dilaksanakan dengan cara
menggambarkan, menuliskan, dan menguraikan secara mendalam
keadaan sebenarnya dilapangan atau peristiwa yang terjadi.
Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2012:246)
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis kualitatif dapat dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh.
-
23
Adapun aktivitas dalam analisis data yaitu ;
a. Reduksi data
Data yang didapat oleh peneliti memiliki kualitas dan variasi yang
tinggi, untuk itu diperlukan pencatatan secara teliti dan rinci oleh peneliti.
Sugiyono (2009:247) mengemukakan bahwa mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, untuk kemudian dicari tema dan polanya. Tujuan dari mereduksi
data adalah memudahkan peneliti dalam mengumpulkan dan mencari
data, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas bagi peneliti.
Proses reduksi data dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan
teknologi, yaitu melalui komputer dengan memberikan kode pada aspek-
aspek tertentu.
Dalam mereduksi data, penulis akan dipandu oleh tujuan yang
akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan.
Oleh karena itu, apabila dalam penelitian, peneliti menemukan hal yang
asing, tidak dikenal, dan belum memiliki pola, maka dari itu diperlukan
reduksi data.
b. Penyajian data
Setelah dilakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah
menampilkan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini, Miles and Huberman dalam
Sugiyono (2009:249) mengemukakan bahwa yang paling sering
-
24
digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan
menggunakan teks yang bersifat naratif, meskipun hal itu juga harus
dilengkapi dengan penyajian berupa grafik, tabel, dan lain sebagainya.
c. Verifikasi
Langkah ke tiga dalam analisis data menurut Miles dan Huberman
dalam Sugiyono (2009:252) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan akan
berupa apabila tidak ditemukan bukti yang kuat, namun apabila hal
tersebut dapat didukung oleh bukti yang kuat, valid, dan konsisten, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
(dapat dipercaya).
Temuan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi, atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya belum jelas, menjadi sebuah hal
yang jelas setelah dilakukan penelitian, sehingga menjadikan penelitian
memiliki tingkat kredibilitas (kepercayaan) yang tinggi bagi orang lain.
2.1 Tempat dan Waktu Kegiatan Magang
2.3.1 Tempat Kegiatan Magang
Tempat kegiatan penelitian magang untuk penyusunan Laporan
Akhir ini akan dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Lampung.
-
25
2.3.2 Waktu Kegiatan Magang
Kegiatan penelitian magang untuk penyusunan Laporan Akhir ini
akan dilaksanakan dalam kurun waktu 30 hari, di mulai dari tanggal 23
April 2013 sampai dengan tanggal 22 Mei 2013.
TABEL 2.1
JADWAL KEGIATAN MAGANG DAN LAPORAN AKHIR WASANA PRAJA
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
KEGIATAN
WAKTU
Feb 13 Mar 13 Apr 13 Mei 13 Juni 13 Jul 13
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul
Penyusunan dan pengajuan
usulan LA
Seminar Usulan Laporan Akhir
Magang
Penyusunan Laporan Akhir
dan pengumpulan Laporan Akhir
Ujian Komprehensif
Sumber : Kalender Akademik IPDN Tahun 2012/2013
: Pelaksanaan Kegiatan