bab 2 landasan perancangan -...
TRANSCRIPT
BAB 2
LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Tas
2.1.1.1 Definisi dan Sejarah Tas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tas adalah
kemasan atau wadah berbentuk persegi dan sebagainya,
biasanya bertali, dipakai untuk menaruh, menyimpan, atau
membawa sesuatu. Tas sudah digunakan oleh banyak orang
sejak dulu. Tas mulai dikenal setelah Perang Dunia Kedua,
dimana pada jaman itu banyak iklan di majalah yang
mengenalkan tas dengan berbagai model dan gaya. Lambat
laun tas menjadi semakin terkenal dan banyak orang yang suka
memakainya.
Pada jaman dahulu tas dibuat dengan bahan yang
sederhana seperti kulit atau bahan tradisional anyaman. Selain
bahan tersebut, kertas tebal juga banyak digunakan dalam
pembuatan tas. Lambat laun tas dari bahan plastik beredar di
pasaran dan seiring dengan berkembangnya zaman, plastik
mulai dikenalkan di supermarket dan menjadi pengganti
kantong kertas.
Tas sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan
mode dan fashion. Kebanyakan orang yang gemar berpakaian
sesuai mode, selalu menyertakan tas dalam penampilannya.
Sebenarnya, berbagai jenis dan model tas yang kita kenal saat
ini berasal dari tas tangan yang sering dipakai oleh orang-orang
pada waktu dulu.
Tas tangan telah menjadi benda penting dalam
kehidupan sehari-hari, dimulai sejak orang telah memiliki
benda-benda berharga yang harus selalu dibawa kemanapun.
Pada abad ke-14, seperti yang digambarkan dalam primodal
hieroglif Mesir yang menunjukkan nenek moyang kita
menggunakan tas yang melekat di pinggang dan sebagian besar
menggunakan bahan kulit. Sulaman dan perhiasan yang
terdapat di sebuah tas, akan menunjukkan status sosial dari si
pemakai, karena menunjukkan semakin sulitnya proses
pembuatan tas tersebut.
Pada abad ke-16, tas diciptakan lebih praktis untuk
digunakan sehari-hari. Materialnya dibuat dari bahan kulit
dengan kancing pengikat di atasnya. Tas dibuat dengan bentuk
yang lebih besar dan digunakan dengan cara membawanya
dalam posisi menyilang di badan. Sedangkan di abad ke-17
perkembangannya sudah lebih bervariasi, para wanita muda
mulai membuat sulaman-sulaman, yang juga sangat
dibutuhkan ketika mereka menikah, hingga semakin banyak
hasil kerajinan tangan yang sangat cantik dan unik yang
diaplikasikan pada tas. Pada abad ke-18 trend busana
neoclassical mulai digemari. Para wanita yang sadar gaya
mulai membawa tas tangan mereka. Wanita memiliki jenis tas
yang berbeda-beda untuk setiap aktivitas, dan banyak wanita
yang menyukai tas-tas kecil.
Pada abad ke-20 atau zaman modern ini awalnya tas
tersebut hanya dibawa dengan cara dijinjing oleh para pria dan
cara itu menginspirasikan tas yang akhirnya popular dan
digemari oleh para wanita dengan bahan dan desain yang
beragam.
2.1.1.2 Berbagai jenis tas wanita
Ada 12 jenis tas wanita yang sudah dikenal di
masyarakat, yaitu:
- Duffel Bag
Duffel bag atau lebih dikenal dengan travel bag,
adalah tas yang biasa digunakan para atlet membawa
perlengkapannya. Karena sangat memudahkan saat
bepergian maka duffel bag ini pun pada akhirnya
digunakan oleh awam sebagai tas untuk bepergian. Duffel
bag juga seringkali dimanfaatkan oleh militer atau pelaut
untuk membawa barang bawaannya. Khususnya duffel bag
yang terbuat dari kain atau parasut.
- Clutch Bag
Clutch sering digunakan sebagai tas pelengkap
untuk pergi ke pesta.
- Tote Bag
Menurut kamus online ‘tote’ berarti ‘membawa’,
dan memang tas ini bermanfaat untuk membawa beberapa
benda sekaligus dalam jumlah yang cukup banyak. Pada
umumnya tote bag ini terbuat dari kain kanvas, nilon dan
kulit. Namun akhir-akhir ini ada juga yang menggunakan
bahan plastik, bahkan kertas daur ulang.
- Satchel Bag
Adalah tas yang memiliki sebuah tali di tengah
penutup tas, dan fungsinya untuk mengamankan tas agar
tidak mudah terbuka. Tas ini digunakan di jaman dahulu
terutama oleh para pelajar. Dan karena perkembangan
fashion, aksesoris tali diadopsi sedemikian rupa sehingga
satchel tak hanya menjadi tas pelajar, tetapi juga menjadi
fashion bag.
- Hobo Bag
Menurut sejarah, hobo bag dibuat atas inspirasi tas
para tunawisma yang berbentuk seperti kantung dan terlihat
menyerupai bulan sabit. Desainnya melengkung berbentuk
bulan sabit, pada umumnya tas ini berukuran cukup besar,
dibawa di bahu dengan desain nyaman.
- Field Bag
Zaman dahulu field bag adalah satu-satunya tas
yang paling populer di medan perang, digunakan para
medis, pembawa alat komunikasi. Saat ini tentunya kita tak
lagi menggunakannya sebagai tas penyimpan perlengkapan
di medan perang, karena tas ini cukup manis untuk dibawa
ke sekolah, kampus, atau bahkan saat bepergian.
- Cigar Box
Sebuah kotak yang biasanya terbuat dari bahan
kertas kaku, bambu atau juga besi, dan digunakan sebagai
penyimpan barang atau perhiasan. Terkadang kotak ini juga
digunakan untuk menyimpan hadiah atau pernik-pernik dan
juga makanan.
- Baguette Bag
Sebenarnya ia berfungsi sebagai dompet, hampir
sama dengan clutch, hanya saja tas ini memiliki tali untuk
memudahkan si pengguna sehingga tak harus selalu
memegangnya.
- Massenger Bag
Tas yang ini tenar di kalangan pak pos di jaman
dulu karena memang digunakan sebagai tas yang
membawa pesan surat untuk disampaikan kepada
seseorang. Tali selempang biasanya dilingkarkan di dada
sehingga tidak akan jatuh sekalipun si pengguna sedang
berkuda atau berlari kencang.
- Jelly Kelly Bag
Adalah sebuah tas desain tote, namun bahannya
terbuat dari campuran karet sintetis. Warnanya muda dan
ceria mirip dengan jelly, itulah sebabnya tas ini dinamakan
Jelly Kelly.
- Pouch
Pouch adalah kantung yang terbuat dari kain, nilon
atau kanvas tipis, digunakan untuk membungkus atau
menyimpan barang-barang dari berbagai macam ukuran,
sehingga ukurannya pun menyesuaikan barang tersebut.
- Kelly Bag
Nama Kelly bag diambil dari nama aktris terkenal
tempo dulu, Grace Kelly yang sangat gemar menggunakan
tas desain Hermes. Karena ia sering difoto dengan tas
tersebut maka pada akhirnya tas itu lebih dikenal dengan
nama Kelly Bag. Pada dasarnya semua berbentuk koper
kecil, dan terbuat dari bahan kulit. Tas ini mirip dengan tas
laptop dan biasanya digunakan sebagai tas kerja.
2.1.1.3 Tips Memilih Tas Wanita
• Warna Tas
Bilamana anda berbusana hitam bisa dipadukan
dengan tas berwarna menyolok. Warna hitam merupakan
warna dasar yang cocok dipadukan dengan warna apa saja.
• Model Tas
Tas wanita merupakan aksesoris dari busana anda
secara keseluruhan. Maka bilamana anda memakai pakaian
dengan warna warna yang menyolok, anda akan lebih
pantas bila memakai tas yang bermodel sederhana atau
bahkan klasik.
Biasanya kita memerlukan tas yang siap pakai
kapanpun untuk menunjang aktivitas keseharian kita.
Untuk keperluan ini, maka tas yang cocok dengan segala
busana anda biasanya berwarna hitam, ukuran sedang dan
bisa menampung kebutuhan anda sebagai wanita.
• Bahan Tas
Tidak bisa kita pungkiri bahwa sebagian besar tas
wanita bermodel keren terbuat dari kulit, namun bisa juga
kita temukan beberapa bahan lain velvet atau terry yang
juga bisa dibuat menjadi sebuah tas yang nyaman, tahan
lama dan trendy.
• Proporsi Tas
Pilih ukuran tas yang proporsional dengan tubuh.
Bilamana bertubuh langsing dan tinggi semua tas yang
besar akan terlihat sempurna.
2.1.1.4 Kulit Sintetis
Kulit sintetis adalah bahan yang dibuat oleh pabrik
tekstil untuk menghasilkan jenis bahan yang serupa dengan
kulit asli, baik dari segi tekstur maupun penampilan. Kulit
sintetis memiliki permukaan seperti kulit, dicelup dan diobati
sehingga memiliki tampilan dan nuansa nyata seperti kulit asli.
Hal ini sering digunakan sebagai pengganti untuk kulit asli
karena lebih murah dan tidak memerlukan kulit hewan. Kulit
sintetis memiliki banyak sekali kelebihan, diantaranya harga
kulit sintetis lebih rendah dari kulit asli, pilihan warna, tekstur
dan motif bisa sangat bervariasi, daya tahan kulit sintetis cukup
lama, bisa 2-5 tahun tergantung pemakaian, dan bisa dibuat
untuk berbagai model tas yang menarik.
Ada dua jenis bahan penyusun kulit sintetis yang sering
digunakan, yaitu PU/PUR (Polyutherane) dan PVC
(Polyvnylchlorida) yang diletakkan di atas serat seperti katun
(biasanya terbuat dari PP(Poly Propilene) atau PE(Poly
Ester). Kulit sintetis akan mengelupas ketika ikatan antara
polymer-polymer itu pecah atau keluar ke udara. Kulit yang
terbuat dari PVC tidak dapat dicuci sedangkan kulit yang
terbuat dari PU dapat dicuci.
Bahan kulit sintetis PU adalah salah satu bahan yas
yang paling populer belakangan ini di dunia fashion.
Perbedaan antara kulit sintetis PU dan PVC diantaranya, PU
jauh lebih daripada PVC, kualitas PU lebih baik dibanding
kualitas PVC, sehingga jenis kulit sintetis PU lebih sering
digunakan untuk pembuatan tas.
2.1.2 Promosi
2.1.2.1Promosi Melalui Bazaar
Bagi banyak orang yang punya keinginan untuk
memulai usaha sendiri, tetapi belum juga mewujudkannya,
tidak ada salahnya mencoba kemampuan wirausaha melalui
bazaar. Di Indonesia, khususnya Jakarta, banyak sekali bazaar
yang diadakan setiap tahunnya, baik bazaar dalam skala
nasional, maupun bazaar internasional. Dalam bazaar
umumnya berkumpul bermacam-macam pedagang dalam
sebuah event atau keramaian sehingga mampu menarik
perhatian pengunjung.
Momen bazaar bisa dimanfaatkan sebagai sarana
belajar berbisnis yang sangat murah, dibandingkan jika harus
belajar lewat seminar atau workshop.
Agar bisa membuat pengunjung tertarik, diperlukan
kekreatifan dalam mendandani stand atau booth bazaar, atau
bisa sediakan photobooth yang bisa digunakan pengunjung
untuk berfoto, atau dengan mengadakan kuis berhadiah produk
yang dipasarkan. Untuk menarik perhatian pengunjung, juga
dibutuhkan media promosi konvensional seperti banner,
brosur, atau spanduk, agar pengunjung mendapat informasi
mengenai produk yang dipasarkan.
2.1.2.2 Promosi Melalui Media Sosial
Bagi para pelaku bisnis, melakukan promosi baik
branding maupun pemasaran produk adalah hal yang biasa.
Promosi konvensional seperti iklan radio, tv, koran, spanduk
sudah menjadi hal yang umum. Seiring dengan berkembangnya
media sosial, dengan mudahnya mengakses media sosial dari
smartphone, tablet, laptop, dll, tentunya promosi dari media
sosial juga wajib diperhitungkan. Ketersediaan media sosial
yang cukup banyak pun mendukung kegiatan berpromosi.
Sampai tahun 2013, pengguna internet di Indonesia 61
juta orang, dan 24,2 juta orang mengakses internet 3 jam lebih
setiap harinya. Kebutuhan orang yang haus akan informasi
membuat kecenderungan orang akan mengakses internet di
manapun. Dengan media sosial, kita bisa melakukan promosi
produk/jasa sampai seluruh Indonesia bahkan dunia, dengan
biaya yang cenderung murah. Dengan internet dan media
sosial, informasi bisa menyebar dengan cepat dan waktu yang
diperlukan juga sangat cepat.
Berbagai manfaat seperti murahnya biaya promosi,
luasnya prospek area pemasaran, hingga pembentukan loyalitas
konsumen membuat media sosial begitu menarik banyak minat
para wirausahawan dengan berbagai tawaran produk dan
jasanya. Para wirausaha sekarang banyak yang kurang optimal
dalam melakukan promosi bisnis. Mereka kurang memahami
manfaat yang bisa didapatkan dari media sosial sebagai alat
untuk meningkatkan perkembangan bisnis.
Menurut Hilal Achmad, Head of Digital Marketing PT
Bakrie Telecom Tbk, masyarakat Indonesia termasuk negara
yang paling banyak menggunakan media sosial, namun tidak
dapat memanfaatkannya untuk bisnis. Pengguna media sosial
untuk bisnis masih kurang efektif karena kurangnya
pengetahuan tentang itu. Banyak pelaku bisnis yang berpikir
bahwa melakukan kegiatan promosi di media sosial itu adalah
sesuatu yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama untuk
melakukannya. Mereka harus lebih berinisiatif dalam
melakukan promosi di media sosial karena di situlah salah satu
peluang terbesar untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih
besar lagi.
Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang
efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan
promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang
sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan
merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau
pelanggan dan klien. Media sosial seperti blog, facebook,
twitter, dan youtube memiliki sejumlah manfaat bagi
perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti
media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan
media konvensional, antara lain:
• Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional
dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan
marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat
mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun
dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer
dan koneksi internet.
• Membangun Hubungan
Media sosial menawarkan kesempatan tak
tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan
membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah
balasan langsung, ide, pengujian, dan mengelola layanan
pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional
yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional
hanya melakukan komunikasi satu arah.
• Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global
tetapi tentu saja dengan biaya yang sangat mahal dan
memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat
mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari
lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk
menyesuaikan konten untuk setiap segmen pasar dan
memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan
ke lebih banyak pengguna.
• Terukur
Dengan sistem tracking yang mudah, pengiriman
pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat
mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan
media konvensional yang membutuhkan waktu lama.
2.1.3 Wawancara Narasumber
Penulis menyadari bahwa diperlukan sebuah wawancara untuk
mendapatkan keotentikan data yang lebih akurat. Metode yang
digunakan adalah diskusi Tanya jawab dengan pemilik Wondrous
Bags, Patricia. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil wawancara
dengan narasumber adalah Wondrous Bags merupakan merek tas
wanita yang menyajikan berbagai macam model tas wanita dengan
menggunakan bahan suede sintetis dengan desain yang simple, ringan,
berkualitas dengan harga yang terjangkau. Patricia menyukai dunia
desain tas dan ingin ikut berpartisipasi dalam memajukan
perekonomian Indonesia dengan ikut berwirausaha.
2.1.4 Hasil Kuesioner
Penulis memberikan beberapa pertanyaan melalui kuesioner
kepada beberapa wanita yang sesuai dengan target khalayak sasaran
Wondrous Bags. Responden yang turut mengisi jawaban ada 30 orang
yang berusia 17 hingga 30 tahun. Hasil dari kuesioner menunjukkan
bahwa 9 dari 10 responden belum mengenal Wondrous Bags. Sedikit
orang hanya mengetahui namanya saja. Dan seluruh koresponden
mengatakan bahwa Wondrous Bags sangat membutuhkan promosi
dalam bentuk media sosial, dan mengatakan Wondrous Bags juga
membutuhkan promosi melalui media konvensional atau ikut
berpartisipasi dalam event atau bazaar.
2.1.5 Data Perusahaan
2.1.5.1 Sejarah Wondrous Bags
Wondrous Bags didirikan pada awal bulan Maret tahun
2012. Wondrous Bags berfokus pada produksi tas wanita yang
menggunakan bahan kulit sintetis dan menjangkau dengan
target pasar wanita usia 17-30 tahun. Pemasaran wondrous
bags menggunakan media sosial seperti melalui Facebook atau
twitter. Wondrous Bags berusaha mengikuti trend yang
disukai anak muda dengan harga yang terjangkau. Produk
wondrous bags seperti tas wanita, tas selempang, tas genggam,
tas ransel, dll. Produk wondrous bags mengikuti pasar anak
muda. Selain membuat tas dengan model yang up to date,
wondrous bags juga membuat tas yang berdasarkan fungsinya,
seperti tas ransel, tas ipad, dll.
Sejauh ini Wondrous Bags sudah melakukan promosi
melalui media sosial seperti Facebook dan twitter dan akan
merilis websitenya dengan tujuan untuk jangkauan yang luas
dan dapat meminimalisir biaya pemasaran dan dapat
menginformasikan mengenai koleksi produknya. Wondrous
Bags sering mempromosikan produknya melalui bazaar.
Selain menggunakan media sosial, juga melakukan konsinyasi
dengan online webstore terkemuka. Wondrous Bags masih
belum pernah melakukan promosi melalui media konvensional
dan belum memiliki desain media promosi yang konsisten.
2.1.5.2 Visi dan Misi
Visi
• Menjadi salah satu label lokal tas yang bisa menguasai
pasar Indonesia maupun luar negeri.
Misi
• Memproduksi tas berkualitas dengan model yang update
dengan harga terjangkau.
• Mencapai target pasar lokal dan ekspor.
• Menjadikan wondrous sebagai top brand.
• Mensejahterakan pemilik dan karyawan.
2.1.5.3 Logo Wondrous Bags
Gambar 1: Logo Wondrous
Sumber: http://facebook.com/wondrousbags
2.1.5.4 Kisaran Harga
• Tas selempang kecil 175.000 - 250.000 IDR
• Tote Bag 220.000 - 300.000 IDR
• Hand Bag 275.000 - 350.000 IDR
2.1.6 Target Khalayak Sasaran
Demografi
• Perempuan
• Cakupan Usia 17-30 tahun
• Status Ekonomi Sosial B
• Wanita karier, wiraswasta, ibu rumah tangga, mahasiswi, siswi
SMA
Psikografi
- Personality
• Suka mengikuti tren
• Bergaya hidup modern
• Fashionable
• Membeli tas berdasarkan fungsinya
• Suka mencoba hal baru
• Mementingkan penampilan
• Menyukai film, buku & majalah tentang fashion
- Behaviour
• Suka berbelanja
• Pekerja keras
• chic, fun
- Lifestyle
• Senang berkumpul dan menghabiskan waktu di pusat
perbelanjaan
• Senang bersosialisasi di restoran atau kafe
Geografi
• Kota Besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, dll
2.1.7 Kompetitor
• Bagtitude
Gambar 2: Logo Bagtitude
Sumber: http://facebook.com/bagtitude
• Bagshearted
Gambar 3: Logo Bagshearted
Sumber: http://facebook.com/bagshearted
2.1.8 Analisa SWOT
Strength
• Tas didesain sendiri sehingga bisa memperhatikan dan menjaga
kualitas barang dan mengatur harga.
• Setiap minggu merilis model baru.
Weakness
• Masih pemain baru di bidang tas sehingga belum dikenal
masyarakat.
Opportunity
• Kecenderungan masyarakat yang mulai beralih kepada produk
lokal.
• Pasar untuk tas wanita masih sangat luas karena tas merupakan
salah satu kebutuhan wajib wanita.
Threat
• Banyak produk impor dengan harga murah dan lumayan
berkualitas.
• Semakin banyak kompetitor langsung dan tidak langsung.
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Teori Promosi
Menurut Landa (2008:198) promosi adalah suatu proses untuk
memperkenalkan, memasarkan dan meningkatkan ketertarikan sebuah
ide, produk maupun event. Promosi dapat mengarah kepada variasi
solusi yang beragam dan eksekusi dengan berbagai media.
Menurut Semenik (2002:7) promosi adalah proses komunikasi
dalam pemasaran sebuah merek dari produk/jasa, ide atau pribadi
seseorang, digunakan agar sasaran komunikasi memiliki predisposisi
(atau tendensi) berkenan positif/terbaik kepada merek.
Tujuan promosi adalah:
• Memperkenalkan produk seluas mungkin
• Menyusun produk agar tampil semenarik mungkin
• Menyampaikan isi pesan semenarik mungkin, tanpa harus
berbohong. Isi pesan tersebut harus membangkitkan kesadaran
dan hasrat yang kuat sebagai saingan terhadap pesan-pesan
promosi lainnya.
Jenis promosi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
• Above the line
Promosi dengan media (televisi, radio, koran, internet) dimana para
advertiser membayar agensi periklanan untuk penempatan iklan
tersebut.
• Below the line
Promosi dengan bentuk yang berbeda. Biasanya consumer tidak sadar
dengan adanya promosi jenis ini. Adapun yang termasuk jenis promosi
below the line adalah sponsorship, penempatan produk, sales
promotion, merchandise, direct mail, personal selling, dan public
relation.
Dalam kaitannya dengan promosi Wondrous Bags, promosi
dilakukan untuk mengenalkan Wondrous Bags semenarik mungkin
dengan melakukan promosi above the line dan below the line yang
sesuai dengan target market yang dituju, yaitu wanita muda. Promosi
ini dilakukan agar masyarakat dapat mengenal dan mengetahui
berbagai informasi mengenai Wondrous Bags.
2.2.2 Teori Tipografi
Menurut Sihombing (2001:80) Tipografi adalah salah satu hal
yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual.
Huruf memiliki potensi untuk menerjemahkan atmosfir-atmosfir yang
tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui
abstraksi bentuk-bentuk visual. Proses perancangan dengan
menggunakan huruf merupakan tahapan yang paling menentukan
dalam solusi masalah tipografi, seorang desainer akan bertindak
sebagai komunikator visual yang memiliki berbagai peluang
mengontrol setiap keputusan kreatif yang dapat memperkuat
efektivitas dan efisiensi dari sebuah pesan yang akan disampaikan
kepada penerima.
Dalam penggunaannya, tipografi harus memperhatikan 3 (tiga)
aspek utama yaitu
- Kesesuaian (appropriateness) dengan pesan,
- Keselarasan (harmony) dengan elemen lainnya dalam desain,
- Penekanan (emphasis) dengan tujuan memberikan perhatian.
Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam tipografi adalah:
• Visibility : terfokus pada jenis huruf tertentu dapat dilihat
atau tidak
• Readability : kualitas dan jenis huruf, lebih ke arah pemilihan
huruf yang tepat untuk teks yang tepat
• Legibility : menekankan apakah dapat terbaca atau tidak, ada jenis
huruf yang indah tetapi jika digunakan dalam teks
akan mengakibatkan pembaca meninggalkan teks
tersebut
• Clearity : kejelasan huruf, mempunyai fungsi yang jelas dan
mudah terbaca
Pemilihan typeface yang dipakai dalam pembuatan logo akan
lebih banyak digunakan huruf berjenis serif. Semua jenis huruf akan
dipertimbangkan tingkat legibility yang tinggi sehingga mampu
menyampaikan pesan dengan cepat kepada konsumen.
2.2.3 Teori Layout
Sebuah layout yang baik dalam Desain Komunikasi Visual
menuangkan pengolahan bahan tulisan dan seni (foto, ilustrasi, gambar
lainnya) pada suatu bidang kerja. Layout yang baik dapat berfungsi
dengan benar apabila ada perencanaan yang akan dilakukan,
penentuan tujuan dari karya, penentuan target audiens, perencanaan
dimana atau kemana akan ditempatkan dan bagaimana cara
pendistribusiannya. Layout yang baik dan benar dapat mengarahkan
dan menggambarkan rentetan informasi untuk dipahami.
Menurut Rustan (2008:0), layout merupakan tata letak
elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu
untuk mendukung konsep / pesan yang dibawanya.
Memilih media dan spesifikasinya, hal ini erat hubungannya
antara pengamat, jenis dan cara membaca media, jarak media dan
durasi membaca, sehingga dalam pemilihan mempertimbangkan:
media yang cocok, bahan, ukuran, posisi, kapan. Untuk media seperti
buku, majalah, newsletter, tabloid dan koran, pengamat membaca
dalam keadaan duduk dengan durasi waktu agak lama dengan jarak
yang dekat. Untuk media flyer dan brosur pengamat membaca dalam
keadaan berdiri dengan durasi waktu agak lama. Sedangkan X-banner
dan poster pengamat membaca dalam keadaan berdiri dengan durasi
waktu agak lama. Untuk media billboard dan spanduk pengamat
membaca dengan durasi waktu yang cepat dengan jarak yang jauh.
Dalam media promosi untuk Wondrous Bags, layout yang baik
dibutuhkan untuk memudahkan target khalayak mengerti informasi
tentang produk serta menjaga kesatuan dari sebuah desain.
2.2.4 Teori Warna
Warna adalah salah satu alat identitas visual terkuat untuk
sebuah perusahaan. Warna secara efektif dapat mengungkapkan pesan,
ide, atau gagasan tanpa harus menggunakan penulisan atau bahasa.
Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi
citra orang yang melihatnya juga. Masing-masing warna diyakini
mampu memberikan respos secara psikologis kepada yang melihatnya.
Menurut Eiseman (2000) mendefinisikan warna merupakan
metode yang paling tepat dalam usaha menyampaikan pesan dan
tujuan. Warna adalah bagian dari proses perlengkapan identitas.
Warna juga mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh
arti, simbol, dan konsep pemikiran yang abstrak. Warna
mengekspresikan fantasi, mengingatkan kembali waktu, tempat, dan
memproduksi suatu keindahan/reaksi secara emosional.
Prinsip warna menurut Robert B. Parker antara lain:
- Penggunaan warna harus mempunyai fungsi
- Warna harus dapat memberikan ciri khas dari perusahaan/ produk
yang ingin disampaikan
- Penggunaan warna jangan hanya memberikan kesan artistik, tetapi
juga bertujuan untuk mengatakan bahwa warna memang demikian
adanya
- Hindari warna yang tidak perlu
Dalam media promosi untuk Wondrous Bags, warna yang
digunakan adalah warna cerah dengan kombinasi warna yang playful
dan festive yang terdapat dalam buku color basic. Warna yang sesuai
memudahkan target khalayak mengerti informasi tentang produk serta
menjaga kesatuan dari sebuah desain.
2.2.5 Teori Ilustrasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilustrasi adalah
gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas isi buku,
karangan, dsb. Merupakan gambar, desain atau diagram untuk
penghias ( halaman sampul, dsb)
Tujuan utama dari sebuah ilustrasi adalah untuk menerangkan
atau menghias informasi teks (cerita, puisi atau artikel koran) dengan
memberikan representasi secara visual.
Fungsi ilustrasi adalah:
- Menampilkan contoh dari barang yang dijelaskan dalam buku teks
akademis
- Memvisualisasikan sekumpulan langkah instruksional dalam
teknis manual
- Memberikan tampilan kepada karakter dalam sebuah cerita
- Menginspirasikan audiens untuk merasakan emosi untuk
memperluas aspek bahasa pada narasi