bab 2 landasan teori 2.1 definisi klipinglibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2009-1-00272-ka...

41
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kliping Menurut Longman Dictionary of American English (2004, p160) clipping is an article, picture, etc. that you cut out of a newspaper or magazine. Menurut Oxford Learner’s Pocket Dictionary 3 rd Edition (2000, p74) kliping adalah piece cut off something. Menurut Merriam-Webster’s Clollegiate Dictionary (2003, p232) clipping is an item clipped from a publication. Berdasarkan Wikipedia.org, clipping (publications) is the cutting-out of articles from a paper publication. Berdasarkan webdictionary.com, clipping is an excerpt cut from a newspaper or magazine. Dari berbagai definisi diatas, dapat ditarik simpulan bahwa kliping adalah sebuah bagian artikel atau kutipan yang digunting dari koran atau majalah. 2.2 Definisi Sistem Menurut James A. O’Brian (2005, p29) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.

Upload: phamnhan

Post on 07-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Kliping

Menurut Longman Dictionary of American English (2004, p160) clipping

is an article, picture, etc. that you cut out of a newspaper or magazine.

Menurut Oxford Learner’s Pocket Dictionary 3rd Edition (2000, p74)

kliping adalah piece cut off something.

Menurut Merriam-Webster’s Clollegiate Dictionary (2003, p232) clipping

is an item clipped from a publication.

Berdasarkan Wikipedia.org, clipping (publications) is the cutting-out of

articles from a paper publication.

Berdasarkan webdictionary.com, clipping is an excerpt cut from a

newspaper or magazine.

Dari berbagai definisi diatas, dapat ditarik simpulan bahwa kliping adalah

sebuah bagian artikel atau kutipan yang digunting dari koran atau majalah.

2.2 Definisi Sistem

Menurut James A. O’Brian (2005, p29) sistem adalah sekelompok

komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan

bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses

transformasi yang teratur.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

8

Menurut Djon Irwanto (2006, p2) sistem adalah sekumpulan komponen

yang mengimplementasikan model dan fungsionalitas yang dibutuhkan.

Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi di dalam sistem guna

mentransformasi input yang diberikan kepada sistem tersebut menjadi output

yang berguna dan bernilai bagi actor-nya.

Dari definisi-definisi yang ada diatas, dapat ditarik simpulan bahwa

pengertian sistem ialah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk

menerima input, melakukan transfromasi proses, dan menghasilkan output.

2.3 Definisi Sistem Informasi

Menurut James A. O’Brian (2005, p5) sistem informasi merupakan

kombinasi fitur teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan

komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang

mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang

bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi)

Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem

informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang teratur dan

mengahasilkan informasi dalam suatu organisasi.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

9

2.4 Internet

2.4.1 Definisi Internet

Menurut Dave Chaffey (2000, p12) internet adalah the physical

network that links computers across the globe. It consist of the

infrastructure of nerwork servers and wide-area communication links

between them that are used to hold and transfer the vast amount of

information on the internet.

Internet adalah jaringan sistem global yang menghubungkan tiap-tiap

komputer dan mendukung pertukaran data dengan menggunakan Internet

Protocol (IP). Internet tersusun dari jutaan jaringan komersial, akademis,

domestik, dan pemerintah yang lebih kecil.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Internet)

Menurut Ario Suryo Kusumo (2007, p1) internet adalah jaringan

komputer dunia yang disusun oleh dua entiti, yaitu client dan server.

Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa internet

adalah sekumpulan komputer yang saling terhubung satu dengan yang lainnya

dan membentuk sebuah jaringan komputer melalui koneksi yang tersedia.

Jarak fisik antar komputer sangat jauh (dapat antarkota, negara, bahkan

sampai lintas benua).

2.4.2 Sejarah Internet

Menurut Dave Chaffey (2000, p11-12) internet, pada awalnya

digunakan hanya untuk keperluan pertahanan yang dirintis oleh lembaga

riset Departemen Pertahanan Amerika. Lembaga riset tersebut

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

10

menginginkan agar komputer-komputer yang ada dapat saling

berhubungan satu dengan yang lain untuk kepentingan militer. Sistem

jaringan komputer yang dimiliki oleh lembaga riset ini juga berhubungan

dengan kalangan universitas, dengan harapan agar jaringan komputer ini

dapat semakin besar dan berkembang.

Kira-kira pada pertengahan tahun 1960, salah satu universitas yang

bekerja sama dengan Lembaga Riset Departemen Pertahanan Amerika,

yaitu Standford University, mulai mengembangkan standardisasi jaringan

komputer tersebut menjadi sebuah protokol (pengatur hubungan antar-

komputer) yang mana protokol tersebut dinamakan sebagai protokol

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP inilah

yang sekarang menjadi protokol di internet. Sebenarnya fungsi utama

TCP/IP adalah untuk menjembatani tiap komputer yang memiliki sistem

operasi dan juga hardware yang berbeda-beda.

2.4.3 Fasilitas Internet

Dalam http://gnsc.informe.com/blog/?page_id=6 dijabarkan

layanan-layanan yang disediakan oleh internet yang berbasis pada

protokol TCP/IP, yaitu:

a. WWW (World Wide Web)

Layanan ini adalah layanan yang sering kita gunakan. Layanan

WWW ini menggunakan protokol yang dinamakan protokol HTTP

(HyperText Tranfer Protocol).

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

11

b. File Transfer (Pengiriman File)

FTP (File Transfer Protocol) ini memungkinkan kita untuk

mengirimkan atau menerima file dari atau ke komputer jaringan. Oleh

karena masalah keamanan data, FTP seringkali memerlukan username

dan password tertentu, meskipun banyak juga FTP server yang dapat

melalui anonymous (pengguna biasa dan tanpa password, permintaan

password dapat diisi dengan alamat email).

c. Remote Login (Telnet)

Telnet memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan

log in ke dalam suatu komputer di dalam jaringan. Ketika kita

melakukan telnet, secara tidak langsung kita telah menjadi pengguna

yang sah dari komputer tersebut.

d. Electronic Mail (Email)

Layanan yang digunakan untuk mengirim dan menerima email.

Untuk pengiriman email digunakan protokol SMTP (Simple Mail

Transfer Protocol) dan untuk membaca email digunakan protokol

POP3 (Post Office Protocol 3).

e. Chat Groups/Internet Relay Chat (IRC)

Sebuah forum dimana pemakai dapat saling berdiskusi atau

berbincang-bincang dengan pemakai lain.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

12

2.5 Populasi

Menurut Sugiyono (2004, p72) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam

yang lain. Populasi juga buka sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek

yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh

subyek atau obyek itu.

2.6 Sampel

Menurut Sugiyono (2004, p73) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil

dari populasi harus mewakili (reprensentative).

2.7 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2004, p73) teknik sampling adalah merupakan teknik

pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, teknik sampling dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

13

2.7.1 Probability Sampling

Menurut Sugiyono (2004, p74-76) probability sampling adalah

teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Terdapat empat

jenis Probability sampling, yaitu sebagai berikut:

a. Simple Random Sampling

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada.

b. Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi bila populasi mempunyai

anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara

proporsional.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila

populasi berstrata tetapi kurang proporsional.

d. Cluster Sampling

Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel

bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal

penduduk dari suatu negara, propinsi, atau kabupaten.

2.7.2 Nonprobability Sampling

Menurut Sugiyono (2004, p77-78) nonprobability sampling adalah

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

14

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Terdapat enam jenis nonprobability sampling, yaitu:

a. Sampling Sistematis

Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel

berdasarkan urutan dari anggta populasi yang telah diberi nomor urut.

b. Sampling Kuota

Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari

populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang

diinginkan.

c. Sampling Aksidental

Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebutuhan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel.

d. Sampling Purposive

Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Misal akan melakukan penelitian tentang

kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang

ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian

kualitatif.

e. Sampling Jenuh

Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

15

f. Snowball Sampling

Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang

mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.

2.8 Pemrograman Berbasis Web

2.8.1 Active Server Pages

Berdasarkan Wikipedia.org, Active Server Pages (ASP) adalah

sebuah script yang berbasis Server Side artinya seluruh proses aplikasi

dikerjakan sepenuhnya didalam server. Sehingga seorang programmer

web atau developer web membutuhkan sebuah web server untuk

menjalankan script Active Server Pages (ASP).

Dalam http://www.smkn1bogor.sch.id/modul/cpt_mhr_asp.pdf,

dikatakan bahwa ASP merupakan salah satu bahasa pemograman web

untuk menciptakan halaman web yang dinamis.

Active Server Pages bukanlah sebuah program yang dijual terpisah,

akan tetapi ASP merupakan bagian dari sekelompok besar program yang

secara otomatis akan ter-install dengan program setup dari sistem operasi

Windows baik itu Windows 95, Windows 98, Windows NT Workstation,

Microsoft Windows XP Profesional, maupun Windows Server 2000.

ASP bekerja pada web server dan merupakan server side scripting.

Berbeda dengan VBScript yang bekerja pada client atau disebut juga client

side scripting. Meskipun demikian ASP mengunakan VBScript sebagai

bahasa dasar untuk pemogramannya.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

16

Karena bersifat server side scripting maka ASP dapat bekerja pada

semua web browser berbeda dengan client side scripting yang bekerja

hanya tergantung pada browser. Sebagai contoh VBScript hanya bisa

dijalankan pada browser Internet Explorer dan tidak dapat dijalankan pada

browser Netscape. Untuk mudahnya kita bisa lihat pada gambar di bawah

ini:

Gambar 2.1 Perbandingan VBScript dengan ASP

(Sumber: http://library.adisanggoro.or.id/gunawan-asp-01.htm)

ASP diperkenalkan ke dunia pertama kali oleh Microsoft pada

tanggal 16 Juli 1996, dan diberi nama kode Denali. Beta version dirilis

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

17

pada bulan November 1996, dan akhirnya ASP Version 1.0 secara resmi

dipasarkan ke publik pada tanggal 12 Desember 1996.

Microsoft terus mengembangkan ASP. Pada tahun 1998, Microsoft

telah mengeluarkan software web server yang terbaru, Internet

Information Server 4.0 (IIS 4.0) yang berjalan pada Windows NT 4.0 dan

Personal Web Server 4.0 (PWS 4.0) yang berjalan pada Windows 98.

Software web server yang baru ini dapat support ASP Version 2.0.

Dengan dirilisnya Windows 2000, maka Microsoft meluncurkan

Internet Information Server 5.0 (IIS 5.0) dan versi terbaru ASP Version

3.0. IIS 5.0 sebenarnya lebih terintegrasi dengan Windows 2000 dalam

satu paket sistem operasi. ASP semakin dikenal luas tepatnya sejak maret

1997. ASP semakin popular karena mudah untuk dipelajari. Tentunya

masih banyak web programming language yang lainnya seperti PHP, Cold

Fusion, Java Servlet, dll yang tidak kalah populernya ASP.

Pada perkembangannya (mulai Januari 2002), saat ini ASP sudah

mengimplementasikan konsep .NET didalamnya. Pada tanggal 7

November 2005, dikembangkan ASP.Net versi 2.0.

2.8.2 ASP.NET

Menurut Dan Hurwitz dan Jesse Liberty (2002, p3) ASP.NET

adalah nama telah diberikan Microsoft kepada kombinasi dari dua

pengembangan teknologi web: web form dan web service. Active Server

Pages .NET (sering disingkat sebagai ASP.NET) adalah sebuah teknologi

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

18

layanan web dinamis, aplikasi web, dan XML web service yang

dikembangkan oleh Microsoft sebagai pengganti Active Server Pages

(ASP) yang telah lama. Teknologi ini berbasis .NET Framework dan

dibangun di atas Common Language Runtime (CLR), sehingga para

programmer dapat menulis kode ASP.NET dengan menggunakan semua

bahasa pemrograman .NET, meski yang populer digunakan adalah bahasa

C# dan Visual Basic .NET.

2.8.3 Kelebihan ASP.NET

Menurut http://adgilisrey.wordpress.com, ASP.NET memiliki

beberapa kelebihan, yaitu:

a. ASP.NET merupakan managed code, dan berjalan pada semacam

virtual machine dari Microsoft yang disebut Common Language

Runtime (CLR). Hal ini menyebabkan ASP.NET dapat diatur

manajemen memorinya, securitynya serta kontrol proses atau

threadnya oleh CLR tersebut.

b. ASP.NET adalah suatu platform dan bagian dari .NET Framework

untuk web based application.

c. ASP.NET merupakan compiled code menjadi IL (Intermediate

Language) yaitu bahasa yang dikenali oleh CLR. Waktu dijalankan

CLR akan memprosesnya menjadi native sehingga dapat

dijalankan di mana saja selama ada CLR. Jadi memungkinkan

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

19

kalau CLR telah dikonversi ke Linux maka kita dapat menjalankan

ASP.NET di Linux juga.

d. ASP.NET dapat menggunakan berbagai bahasa pemrograman yang

mendukung .NET Framework.

e. ASP.NET memiliki arsitektur web forms yang mempercepat

pengembangan terlebih integrasi dan dukungan tools Visual

Studio .NET yang sangat bagus sehingga pembuatan aplikasi web

ASP.NET menggunakan VS.NET sangat efisien dan mempercepat

waktu pembuatan aplikasi.

2.8.4 Kekurangan ASP.Net

Menurut http://adgilisrey.wordpress.com, ASP.NET memiliki

beberapa kekurangan, yaitu:

a. ASP.NET tidak dapat berjalan di platform non-microsoft sehingga

tidak bisa gratis. Hal ini karena penggunaan aplikasi masih belum

dipakai secara luas seperti PHP dan lainnya.

b. Project ASP.NET jarang diopen-sourcekan sehingga kita akan

kesulitan mencari komponen, library atau project gratis. ASP tidak

seperti PHP yang merupakan open source. PHP secara core bukan

open source tapi aplikasi yang dibuat menggunakan PHP sangat

banyak yang diopen-sourcekan, yang dapat ditemukan di

www.sourceforge.net maupun www.hotscripts.com.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

20

2.8.5 Fasilitas-Fasilitas ASP.NET

Saat ini ASP.NET sudah mulai banyak digunakan dalam

pengembangan aplikasi web di dunia, terlebih saat .NET Framework telah

mencapai rilis 1.1 sehingga cukup matang dan stabil. Microsoft sebagai

inovator dari teknologi ASP.NET terus mengembangkannya sehingga saat

ini versi ASP.NET 2.0 dan .NET Framework 2.0 telah digunakan. Banyak

peningkatan yang terdapat pada ASP.NET 2.0 karena Microsoft terus

mendengarkan dan mendapatkan masukan dari pelanggan dan

pengembang.

ASP.NET 2.0 memiliki banyak fasilitas dan kemampuan antara lain:

a. Master pages

Sebagian besar aplikasi web memiliki tampilan dan desain

yang konsisten. ASP.NET 2.0 meningkatkan kemampuan untuk

memberikan tampilan konsisten ini dengan fasilitas baru bernama

master pages yang sangat memudahkan untuk membuat tampilan yang

konsisten. Master pages bertindak sebagai template untuk semua

halaman yang dibuat berdasarkan master pages ini.

b. Themes dan skin

Selain master pages, ASP.NET 2.0 memperkenalkan fasilitas

theme di mana theme merupakan set dari faktor desain seperti warna

dan font. Konsep theme terdiri dari skin yang menentukan properti

seperti warna dan font. ASP.NET server control dapat menggunakan

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

21

skin ini sehingga tampilan dapat diubah dengan mudah dan

memberikan personalisasi tampilan yang lebih baik.

c. Membership API’s

Dalam berbagai aplikasi web atau pun portal seringkali

memiliki fasilitas membership atau keanggotaan. Selama ini fasilitas

ini sering dibuat oleh developer sendiri sehingga tidak ada standarisasi

untuk penanganan membership. ASP.NET 2.0 menawarkan

membership API sehingga developer dimudahkan dalam fungsi-fungsi

terkait dengan membership seperti pembuatan User baru, penanganan

password serta tampilan-tampilan terkait dengan adanya control baru

khusus seperti Login, LoginView, LoginName. PasswordRecovery.

d. Personalisasi

Banyak situs web yang condong pada komunitas. Situs-situs

semacam ini menawarkan fasilitas personalisasi bagi anggotanya.

ASP.NET 2.0 memberikan fasilitas untuk memberikan fasilitas baru

untuk memudahkan developer mengimplementaskan personalisasi

pada situs web.

e. Web Parts dan Web Zones

Selain personalisasi dan dapat di custom, ASP.NET

memperkenalkan teknologi Web Parts. Teknologi ini memungkinkan

kita mendefinisikan bagian situs web yang dapat custom dalam arti

tampilan, posisi, dan sebagainya. Pengguna dapat menentukan web

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

22

part ingin ditampilkan atau tidak. Web part ditampung dalam web part

zones.

f. Server Controls baru

ASP.NET 2.0 menambahkan server control baru dan

ditingkatkan. Seperti GridView menyediakan kemampuan paging,

sorting, dan editing tanpa kode satu barispun. Penekanan pada

peningkatan adalah menyediakan fungsi lengkap dengan kode

seminimal mungkin.

g. Web Site Pre-compilation

ASP.NET seringkali merupakan halaman yang dikompilasi

pada waktu permintaan pertama kali. Pada ASP.NET 2.0 terdapat

fasilitas untuk mengkompilasi website terlebih dahulu sebelum

dideploy atau didistribusikan sehingga pada permintaan pertama,

pengguna tidak perlu mendapati adanya waktu tunggu untuk proses

kompilasi.

h. Device Support

ASP.Net 2.0 menyediakan fasilitas "adaptive rendering" yang

memungkinkan halaman web yang dibuat dengan ASP.NET

mengadaptasikan diri sesuai device atau peralatan yang mengakses.

Misalnya apabila halaman web diakses dari telepon seluler yang

menggunakan WAP maka halaman web akan menyesuaikan diri

sebagai WML.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

23

2.8.6 Web dinamik

Menurut Ario Suryo Kusumo (2007, p3) aplikasi Web dinamik

adalah aplikasi Web di mana file disimpan di Server Web sebagai kode

dan kemudian dikonversi ke dalam HTML pada saat diminta. Ketika file

dikonversi, file tersebut dapat memertimbangkan situasi realtime dari

pengguna dan pemilik situs Web, dan dengan itu akan didapat tampilan

yang berbeda untuk permintaan yang berbeda. Contohnya pada search

engine seperti Yahoo dan Google, setiap pengunjung dapat memasukkan

query sendiri dan hasil yang ditampilkan berbeda-beda untuk tiap-tiap

query.

2.9 Pengertian Database

Menurut Sawyer dan Williams (2005, p116) database adalah kumpulan

file–file yang terkait pada sebuah sistem komputer. File komputer dikelompokkan

sesuai ciri dan kegunaannya, jadi mereka bisa dicari dengan mudah.

Menurut Encyclopedia Britannica, database ialah koleksi-koleksi data,

atau informasi, yang secara khusus disusun untuk melakukan pencarian cepat dan

diterima dengan sebuah komputer. Database yang terstruktur untuk memfasilitasi

penyimpanan, pencarian, modifikasi, dan penghapusan data dalam hubungannya

dengan berbagai operasi pengolahan data. Sebuah sistem manajemen basis data

(DBMS) yang berisi informasi dari database dalam menanggapi permintaan.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

24

2.10 Sistem Manajemen Basis Data

Menurut Connolly (2002, p16) Database Management System (DBMS)

adalah sebuah sistem software yang memungkinkan pengguna untuk memberi

definisi, menciptakan, memelihara, dan mengatur akses ke dalam database. The

DBMS adalah software yang menghubungkan program aplikasi pelanggan dengan

database. Contoh penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai

bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain

sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-

perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan

spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat

dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini

implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi

data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala

kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.

2.11 SQL Server 2005

Menurut Syahrial Chan (2005, p1) semua DBMS (Database Management

System) modern saat ini menggunakan SQL (Structured query language) sebagai

bahasa untuk memprogram database. SQL Server adalah suatu jenis database

relational yang mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server (two tier)

dimana sebagian dari proses dilakukan oleh server dan sebagian lagi dilakukan

oleh aplikasi sehingga dapat mengurangi lalu lintas jaringan. Oleh karena itu, SQL

Server hanya memberikan data yang diperlukan oleh client saja.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

25

SQL Server 2005, yang merupakan produk Microsoft adalah salah satu

jenis database yang banyak digunakan di Indonesia. Produk ini mudah digunakan,

mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server.

SQL server 2005 memperluas kinerja, keandalan, programmabilitas, dan

mudah dalam penggunaannya. SQL server 2005 meliputi beberapa fitur baru yang

membuatnya menjadi suatu platform database yang sempurna untuk memproses

transaksi database berskala besar. SQL Server 2005 terdiri atas 6 edisi, yaitu

Enterprise Edition, Standard Edition, Workgroup Edition, Developer Edition,

Compact Edition, dan Express Edition.

SQL server 2005 merupakan penyempurnaan dari SQL server 2000 dan

ditambah dengan baberapa fitur baru. Fitur-fitur baru tersebut adalah seperti

berikut:

1. Notification Services

Notification Service adalah servis untuk mengirimkan dan menerima

pemberitahuan (notification). Notification Sevices dapat mengirimkan pesan

tepat waktu dari database kepada ribuan atau berjuta-juta para langganan di

suatu perusahaan.

2. Reporting Services

Reporting Services adalah servis yang memberikan kesempatan dalam

pembuatan laporan dari data SQL Server.

3. Service Broker

Service Broker adalah suatu teknologi terbaru Microsoft SQL Server 2005

yang membantu developer database dan programmer untuk membangun

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

26

keamanan dan dapat dipercaya. Service Broker menyediakan antrian dan

pesan yang dapat dipercaya sebagai bagian dari Database Engine. Fitur ini

menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk membangun aplikasi

berkinerja tinggi.

2.12 Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Shneiderman (1998, p8), Interaksi Manusia dan Komputer

(IMK) adalah ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan

implementasi sistem komputer interaktif yang digunakan manusia, serta studi

fenomena–fenomena besar yang berhubungan dengannya.

2.13 Delapan Aturan Emas Dalam Perancangan Web

Menurut Shneiderman (1998, p74-75) ada delapan jenis aturan emas

dalam perancangan antarmuka, yaitu:

1. Berusaha keras untuk konsisten.

Beberapa bentuk konsistensi yang ada adalah konsistensi dalam

penggunaan bentuk dan ukuran font, pemberian warna tulisan dan latar

belakang, pembuatan layout, penggunaan terminologi. Konsistensi memberi

kemudahan bagi user dalam menggunakan dan menjalankan aplikasi,

membantu mempelajari hal baru lebih cepat, dan dapat lebih memfokuskan

pada suatu tugas karena user tidak perlu membuang–buang waktu untuk

mengingat perbedaan–perbedaan dalam interaksi.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

27

2. Memungkinkan bagi user menggunakan shortcut.

Jika frekuensi penggunaan meningkat, maka perlu dilakukan

pengurangan jumlah interaksi dengan memanfaatkan fasilitas shotcut.

Shortcut disukai user karena dapat memberikan waktu tampilan yang lebih

cepat.

3. Memberikan feedback yang inovatif.

Sistem harus menyediakan feedback untuk setiap aksi pemakaian.

isyarat–isyarat seperti suara dan tampilan visual harus ditampilkan untuk

interaksi pemakai untuk memberi tahu bahwa software memberikan respon

masukan dari pemakai.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir.

Urutan aksi harus tersusun dalam bagian awal, tengah, dan akhir suatu

grup. Feedback penyelesaian aksi yang inovatif, memberikan kepuasan

kepada operator / pengguna, perasaan lega, sinyal untuk mendapatkan

kemungkinan rencana dan pilihan dari pikiran pengguna, serta indikasi bahwa

cara tersebut jelas mempersiapkan aksi berikutnya.

5. Menyediakan penanganan kesalahan yang sederhana.

Pemakai tetap dapat membuat kesalahan meskipun dengan

penggunaan design interface yang terbaik, kesalahan ini tetap dapat secara

fisik (secara tidak sengaja menunjuk ke perintah dan data yang salah) dan

secara non fisik (membuat keputusan yang salah mengenai perintah dan data

yang dipilih). Maka sistem didesain sedemikian rupa agar pengguna tidak

membuat kesalahan yang serius. Jika terjadi kesalahan, sistem harus bisa

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

28

mendeteksi dengan menawarkan mekanisme penanganan yang sederhana dan

dapat dimengerti.

6. Mengizinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah.

Sedapat mungkin, aksi harus diulang (undo). Hal ini dapat mengurangi,

menghilangkan kecemasan karena pengguna tahu bahwa kesalahan dapat

dihilangkan. Dengan demikian dapat mendorong user untuk menjelajahi

pilihan–pilihan yang tidak dikenal.

7. Pengontrolan terletak pada pengguna sendiri (focus on control).

Pengguna harus merasa bahwa ia berkuasa atas sistem dan sistem

menuruti perintahnya. Tindakan sistem yang mengejutkan, data yang rutin,

kesulitan dalam memperoleh informasi penting, dan ketidak mampuan untuk

melakukan tindakan yang diinginkan akan membuat kecemasan dan ketidak

puasan.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

Manusia mempunyai keterbatasan dalam menghapal. Maka tampilan

sebaiknya dibuat sederhana, tampilan informasi dikelompokkan, dan frekuensi

gerakan window dikurangi.

2.14 Metode Analisis dan Desain Berorientasi Objek

2.14.1 Orientasi object

Object merupakan dasar dalam object oriented analysis and design

(OOA&D). Menurut Mathiassen (2000, p4) object adalah “an entity with

identity, state, and behaviour.” Setiap object tidak digambarkan secara

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

29

sendiri-sendiri, melainkan digunakan istilah kelas untuk menggambarkan

kumpulan-kumpulan objek–objek. Menurut Mathiassen (2000, p4) class

adalah “a description of collection of objects sharing structure,

behavioural pattern, and attributes.”

2.14.2 Rich picture

Mengacu pada Mathiassen (2000, p26) rich picture adalah sebuah

gambaran informal yang digunakan oleh pengembang sistem untuk

menyatakan pemahaman mereka terhadap situasi dari sistem yang sedang

berlangsung. Rich picture juga dapat digunakan sebagai alat yang berguna

untuk memfasilitasi komunikasi yang baik antara pengguna dalam sistem.

Rich picture difokuskan pada aspek-aspek penting dari sistem tersebut.

2.14.3 Analisis Problem-Domain

Mengacu pada Mathiassen (2000, p45) problem domain adalah

bagian dari konteks yang diatur, dimonitor, atau dikendalikan oleh sistem.

Analisis problem-domain memfokuskan pada informasi apa yang harus

ditangani oleh sistem dan menghasilkan sebuah model yang merupakan

gambaran dari kelas-kelas, objek-objek, struktur dan perilaku (behaviour)

yang ada dalam problem domain. Untuk lebih jelasnya kegiatan-kegiatan

yang dilakukan dalam analisis problem domain dapat dilihat pada table

berikut ini.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

30

Kegiatan Isi Konsep

Kelas Objek dan kegiatan yang

merupakan bagian dari problem

domain

Kelas, objek, kegiatan

Struktur Bagaimana kelas dan objek

saling berkaitan

Generalisasi, agregasi, asosiasi,

dan cluster

Perilaku Property dinamik yang dimiliki

objek

Penelusuran event, pola perilaku,

dan attribute

Table 2.1 Kegiatan Problem Domain Analysis

(Sumber: Mathiassen, 2000, p48)

2.14.4 Class

Mengacu pada Mathiassen (2000, p53) kegiatan kelas merupakan

kegiatan pertama dalam analisis problem domain. Ada beberapa tugas

utama dalam kegiatan ini yaitu: abstraksi fenomena dari problem domain

dalam objek dan kegiatan; klasifikasi objek dan event; pemilihan kelas-

kelas dan events yang akan dipelihara informasinya oleh sistem.

Pemilihan kelas-kelas tersebut bertujuan untuk mendefinisikan dan

membatasi problem domain. Sementara pemilihan kumpulan event yang

dialami atau dilakukan oleh satu atau lebih objek bertujuan untuk

membedakan tiap-tiap kelas dalam problem domain

2.14.5 Structure

Mengacu pada Mathiassen (2000, p69) kegiatan kedua dalam

analisis problem-domain ini bertujuan untuk mencari hubungan struktural

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

31

yang abstrak dan umum antara kelas-kelas dan mencari hubungan yang

konkrit dan spesifik antara objek-objek dalam problem domain.

Terdapat dua jenis struktur antar kelas yaitu generalisasi dan

penggolongan (cluster). Generalisasi adalah hubungan antara dua atau

lebih kelas yang lebih khusus (sub kelas) dengan sebuah kelas yang lebih

umum (super kelas). Dimana hubungan spesialisasi tersebut dinyatakan

dengan rumus “is-a”.

Cluster adalah kumpulan kelas yang saling berhubungan yang

membantu memperoleh dan menyediakan ringkasan problem-domain.

Sebagai contoh: penggolongan “mobil” berisi semua kelas yang

berhubungan dengan jenis kelas dan komponen-komponennya. Terdapat

dua jenis hubungan antar objek yaitu: agregasi dan asosiasi. Agregasi

adalah hubungan antara sejumlah objek inferior yang merupakan bagian

(the parts) dari sebuah objek superior yang merupakan dasar (the whole)

bagi beberapa objek inferior tersebut dimana hubungan tersebut dapat

dirumuskan dengan “has-a”. asosiasi adalah hubungan antara sejumlah

objek yang memiliki arti dimana objek-objek yang saling berhubungan

tersebut tidak merupakan bagian dari objek yang lainnya.

Hasil dari kegiatan struktur ini adalah class diagram. Class

diagram menghasilkan ringkasan model problem domain yang jelas

dengan menggambarkan semua struktur hubungan statis antar kelas dan

objek yang ada dalam model dari sistem yang berubah-ubah.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

32

2.14.6 Behaviour

Mengacu pada Mathiassen (2000, p89) kegiatan behaviour

adalah kegiatan terakhir dalam analisa problem-domain yang bertujuan

untuk memodelkan apa yang terjadi (perilaku dinamis) dalam problem-

domain system sepanjang waktu. Tugas utama dalam kegiatan ini adalah :

menggambarkan pola perilaku (behavioral pattern) dan atribut dari setiap

kelas.

Perilaku dari suatu objek ditentukan oleh urutan kegiatan-

kegiatan (penelusuran kegiatan) yang harus dilewati oleh objek tertentu

tersebut sepanjang waktu. Sebagai contoh: kelas “pelanggan” harus

melalui event trace: account opened – amount deposited – amount

withdrawen – amount deposited – account closed sepanjang hidupnya.

Tiga jenis notasi untuk behavioral pattern yaitu sequence dimana

event muncul satu per satu secara berurutan, yaitu selection dimana terjadi

pemilihan satu event dari sekumpulan event yang muncul; iteration

dimana sebuah event muncul sebanyak nol atau beberapa kali.

2.14.7 Application Domain Analysis

Mengacu pada Mathiassen (2000, p115) application domain

adalah organisasi yang mengatur, memonitor, atau mengendalikan

problem domain. Analisis application-domain memfokuskan pada

bagaimana target sistem akan digunakan dengan menentukan kebutuhan

function dan antar muka sistem. Untuk lebih jelasnya kegiatan-kegiatan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

33

yang dilakukan dalam Application Domain Analysis dapat dilihat pada

table berikut ini.

Kegiatan Isi Konsep

Usage Bagaimana sistem berinteraksi dengan

orang lain dan sistem lain dalam konteks

Use case dan aktor

Function Bagaimana kemampuan sistem dalam

memproses informasi

Function

Interface Kebutuhan antarmuka dari sistem target Interface, user interface

dan system interface

Table 2.2 Kegiatan Application Domain Analysis

(Sumber: Mathiassen, 2000, p117)

2.14.8 Usage

Mengacu pada Mathiassen (2000, p119) kegiatan usage

merupakan kegiatan pertama dalam analisis application domain yang

bertujuan untuk menentukan bagaimana aktor-aktor yang merupakan

pengguna atau sistem lain berinteraksi dengan sistem yang dituju.

Interaksi antara aktor dengan sistem tersebut dinyatakan dalam use case.

Use case dapat dimulai oleh aktor atau oleh sistem target. Hasil

dari analisis kegiatan usage ini adalah deskripsi lengkap dari semua use

case dan aktor yang ada yang digambarkan dalam table aktor atau use case

diagram.

Cara untuk mengidentifikasi aktor adalah dengan mengetahui

alasan aktor menggunakan sistem. Masing-masing aktor memiliki alasan

yang berbeda untuk menggunakan sistem. Cara lainnya yaitu dengan

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

34

melihat peran dari aktor seperti yang dinyatakan oleh use case dimana

aktor tersebut terlibat. Masing-masing aktor memiliki peran yang berbeda-

beda.

Setiap aktor akan berkorespondensi dengan kelas dalam problem

domain yang berbeda karena mereka memiliki pola behavior objek yang

berbeda-beda. Aktor dapat digambarkan dalam spesifikasi aktor yang

memiliki 3 bagian yaitu tujuan, karakteristik, dan contoh dari aktor

tersebut. Tujuan merupakan peran dari aktor dalam sistem target.

Sementara itu, karakteristik menggambarkan aspek-aspek yang penting

dari aktor.

Mengacu pada Bennet (2006, p148) cara untuk

mendokumentasikan use case adalah menggunakan template yang terdiri

dari beberapa bagian yaitu nama dari use case, pre-condition (hal yang

harus benar sebelum use case dapat berlangsung), post-condition (hal yang

harus benar setelah use case berlangsung), purpose (hal yang ingin dicapai

oleh use case), description (ringkasan dari dokumentasi use case), normal

course (kegiatan yang harus dilakukan oleh aktor sepanjang transaksi atau

fungsi tertentu), dan alternative course (kegiatan yang harus dilakukan

aktor pada saat terjadi kesalahan).

Menurut Bennet (2006, p148) use case diagram dapat

mempunyai dua jenis hubungan (relationship) yaitu: extend dan include.

Hubungan extend digunakan ketika ingin menunjukkan bahwa use case

menyediakan fungsi tambahan yang mungkin digunakan oleh use case lain.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

35

Sedangkan hubungan include digunakan ketika terdapat urutan behaviour

yang sering kali digunakan oleh sejumlah use case yang ingin agar

pengkopian deskripsi yang sama ke setiap use case yang akan

menggunakan perilaku tersebut dapat dihindari.

2.14.9 Sequence diagram

Mengacu pada Bennet (2006, p329) sequence diagram

membantu seorang analis kebutuhan mengidentifikasikan rincian dari

kegiatan yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi dari sebuah use case.

Tidak ada suatu sequence diagram yang benar untuk use case tertentu,

melainkan ada sejumlah sequence diagram yang masing-masing diagram

tersebut dapat lebih atau kurang memenuhi kebutuhan dari use case.

2.14.10 Function

Mengacu pada Mathiassen (2000, p137) kegiatan function

memfokuskan pada bagaimana sebuah sistem dapat membantu aktor

dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Function memiliki empat type

yang berbeda yaitu:

1. Update, function ini disebabkan oleh event problem-domain dan

menghasilkan perubahan dalam state atau keadaan dari model tersebut.

2. Signal, function ini disebabkan oleh perubahan keadaan atau state dari

model yang dapat menghasilkan reaksi pada konteks. Reaksi ini dapat

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

36

berupa tampilan bagi aktor dalam application domain, atau intervensi

langsung dalam problem domain.

3. Read, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam

pekerjaan aktor dan mengakibatkan sistem menampilkan bagian yang

berhubungan dengan informasi dalam model.

4. Compute, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam

pekerjaan aktor dan berisi perhitungan yang melibatkan informasi

yang disediakan oleh aktor atau model, hasil dari function ini adalah

tampilan dari hasil komputasi.

Tujuan dari kegiatan function adalah untuk menentukan

kemampuan sistem memproses informasi. Cara untuk mengidentifikasikan

function adalah dengan melihat deskripsi problem domain yang

dinyatakan dalam kelas dan event, dan melihat deskripsi application

domain yang dinyatakan dalam use case. Kelas dapat menyebabkan

munculnya function read dan update. Event memungkinkan munculnya

kebutuhan terhadap function update. Sementara use case dapat

menyebabkan munculnya segala macam tipe function.

2.14.11 User Interface

Mengacu pada Mathiassen (2000, p151) interface

menghubungkan sistem dengan semua aktor yang berhubungan dalam

konteks. Ada dua jenis dari interface/ antar muka yaitu: antar muka

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

37

pengguna yang menghubungkan pengguna dengan sistem dan antar muka

sistem yang menghubungkan sistem dengan sistem yang lainnya.

Sebuah user interface yang baik harus dapat beradaptasi dengan

pekerjaan dan pemahaman user terhadap sistem. Kualitas antar muka

pengguna ditentukan oleh kegunaan atau usability interface tersebut bagi

pengguna. Usability bergantung pada siapa yang menggunakan dan situasi

pada saat sistem tersebut digunakan. Oleh sebab itu usability bukan

sebuah ukuran yang pasti dan objektif.

Ada empat jenis pola dialog yang penting dalam menentukan

interface pengguna yaitu: pola menu-selection yang terdiri dari daftar

pilihan yang mungkin dalam interface pengguna; pola fill in yang

merupakan pola klasik untuk entri data; pola command-language dimana

user memasukkan dan memulai format perintah sendiri; pola direct

manipulation dimana user memilih objek dan melaksanakan function atas

objek dan melihat hasil dari interkasi mereka tersebut.

Kegiatan analisis user interface ini berdasarkan pada hasil dari

kegiatan analisis lainnya yaitu model problem domain, kebutuhan

functional dan use case. Hasil dari kegiatan ini adalah sebuah deskripsi

elemen-elemen interface pengguna dan interface sistem yang lengkap,

dimana kelengkapan menunjukkan pemenuhan kebutuhan pengguna. Hasil

ini harus dilengkapi dengan sebuah diagram navigasi yang menyediakan

sebuah ringkasan dari elemen-elemen user interface dan perubahan antara

elemen-elemen tersebut.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

38

2.14.12 Architecture Design

Mengacu pada Mathiassen (2000, p173) keberhasilan suatu

sistem ditentukan oleh kekuatan desain arsitekturalnya. Arsitektur

membentuk sistem sesuai dengan fungsi sistem tersebut dan dengan

memenuhi kriteria desain tertentu. Arsitektur juga berfungsi sebagai

kerangka untuk kegiatan pengembangan yang selanjutnya. Dan sebuah

arsitektur yang tidak jelas akan menghasilkan banyak pekerjaan yang sia-

sia. Untuk lebih jelasnya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama tahap

desain arsitektur dapat dilihat pada table berikut ini.

Kegiatan Isi Kondisi

Kriteria Kondisi dan criteria untuk pendesainan Criterion

Komponen Bagaimana sistem dibentuk menjadi komponen-

komponen

Arsitektur komponen

Proses Bagaimana proses sistem didistribusikan dan

dikoordinasi

Arsitektur proses

Table 2.3 Kegiatan Desain Arsitektur

(Sumber: Mathiassen, 2000, p176)

2.14.13 Criteria

Mengacu pada Mathiassen (2000, p.177) dalam menciptakan

sebuah desain yang baik diperlukan pertimbangan mengenai kondisi-

kondisi dari setiap proyek yang dapat mempengaruhi kegiatan desain yaitu:

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

39

1. Technical, yang terdiri dari pertimbangan: penggunaan hardware,

software dan sistem lain yang telah dimiliki dan dikembangkan;

pengaruh kemungkinan penggabungan pola-pola umum dan

komponen yang telah ada terhadap arsitektur dan kemungkinan

pembelian komponen standar.

2. Conceptual, yang terdiri dari pertimbangan : perjanjian kontrak,

rencana untuk pengembangan lanjutan, pembagian kerja antara

pengembang.

3. Human, yang terdiri dari pertimbangan: keahlian dan pengalaman

orang yang terlibat dalam kegiatan pengembangan dengan sistem

yang serupa dan dengan platform teknis yang akan didesain.

Karena tidak ada cara-cara tertentu atau mudah untuk

menghasilkan suatu desain yang baik. Banyak perusahaan menciptakan

suatu standar dan prosedur untuk memberikan jaminan terhadap kualitas

sistem. Disinilah kegiatan criteria dapat membantu dengan menetapkan

prioritas desain untuk setiap proyek tertentu.

Sebuah desain yang baik memiliki tiga ciri-ciri yaitu :

1. Tidak memiliki kelemahan.

Syarat ini menyebabkan adanya penekanan pada evaluasi

dari kualitas berdasarkan review dan eksperimen dan membantu

dalam menentukan prioritas dari criteria yang akan mengatur dalam

kegiatan pendesainan.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

40

2. Menyeimbangkan beberapa criteria.

Konflik sering terjadi antar criteria, oleh sebab itu untuk

menentukan criteria mana yang akan diutamakan dan bagaimana cara

untuk menyeimbangkannya dengan kriteria-kriteria yang lain

bergantung pada situasi sistem tertentu.

3. Usable, flexible, dan comprehensible.

Kriteria-kriteria bersifat universal dan digunakan pada

hampir setiap proyek pengembangan sistem.

Table berikut ini adalah beberapa criteria umum yang digunakan

dalam kegiatan desain yang berorientasi objek:

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

41

Criterion Ukuran dari

Usable Kemampuan sistem untuk menyesuaikan diri dengan konteks, organisasi

yang berhubungan dengan pekerjaan dan teknis.

Secure Ukuran keamanan sistem dalam menghadapi akses yang tidak terotorisasi

terhadap data dan fasilitas.

Efficient Eksploitasi ekonomis terhadap fasilitas platform teknis.

Correct Pemenuhan dari kebutuhan.

Reliable Pemenuhan ketepatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi.

Maintainable Biaya untuk menemukan dan memperbaiki kerusakan.

Testable Biaya untuk memastikan bahwa sistem yang dibentuk dapat melaksanakan

fungsi yang diinginkan.

Fleksible Biaya untuk mengubah sistem yang dibentuk.

Comprehensible Usaha yang diperlukan untuk mendapatkan pemahaman terhadap sistem.

Reusable Kemungkinan untuk menggunakan bagian sistem pada sistem lain yang

berhubungan.

Portable Biaya untuk memindahkan sistem ke platform teknis yang berbeda.

Interoperable Biaya untuk menggabungkan sistem ke sistem yang lain.

Table 2.4 Kriteria Klasik untuk Kualitas Software

(Sumber: Mathiassen, 2000, p178)

2.14.14 Component Architecture

Mengacu pada Mathiassen (2000, p.189) arsitektur komponen

adalah sebuah struktur sistem yang terdiri dari komponen-komponen

yang saling berhubungan. Komponen merupakan kumpulan dari bagian-

bagian program yang membentuk suatu kesatuan dan memiliki fungsi

yang jelas. Sebuah arsitektur komponen yang baik membuat sistem

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

42

menjadi lebih mudah untuk dipahami, mengorganisasikan pekerjaan

desain, menggambarkan stabilitas dari konteks sistem dan mengubah

tugas desain menjadi beberapa tugas yang lebih tidak kompleks.

Beberapa pola umum dalam desain komponen arsitektur:

1. Arsitektur layered

Merupakan bentuk yang paling umum dalam software.

Contoh dari pola ini adalah model OSI yang sudah menjadi ISO

untuk model jaringan. Sebuah arsitektur layered terdiri dari

beberapa komponen yang dibentuk menjadi lapisan-lapisan dimana

lapisan yang berada di atas bergantung kepada lapisan yang ada

dibawahnya. Perubahan yang terjadi pada suatu lapisan akan

mempengaruhi lapisan diatasnya.

2. Arsitektur generic

Pola ini digunakan untuk merinci sistem dasar yang terdiri

dari antar muka, function, dan komponen-komponen model.

Dimana komponen model terletak pada lapisan yang paling bawah,

diikuti dengan function system dan komponen interface diatasnya.

3. Arsitektur client-server

Pola ini awalnya dikembangkan untuk mengatasi masalah

distribusi sistem di antara beberapa processor yang tersebar secara

geografis. Komponen pada arsitektur ini adalah sebuah server dan

beberapa client. Tanggung jawab daripada server adalah untuk

menyediakan database dan resources yang dapat disebarkan kepada

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

43

client melalui jaringan. Sementara client memiliki tanggung jawab

untuk menyediakan antar muka local untuk setiap penggunanya.

Berikut adalah beberapa jenis distibusi dalam arsitektur client-

server dimana U adalah user interface, F adalah function, M adalah

model.

Client Server architecture

U U+F+M Distributed presentation

U F+M Local presentation

U+F F+M Distributed functionality

U+F M Centralized data

U+F+M M Distributed data

Table 2.5 Client-Server Architecture

(Sumber: Mathiassen, 2000, p200)

2.14.15 Process Architecture

Mengacu pada Mathiassen (2000, p209) arsitektur proses adalah

struktur dari eksekusi sistem yang terdiri dari proses-proses yang saling

tergantung. Untuk mengeksekusi atau menjalankan sebuah sistem

dibutuhkan processor. Sedangkan external device adalah processor

khusus yang tidak dapat menjalankan program. Arsitektur proses harus

dapat memastikan bahwa sistem dapat dijalankan secara memuaskan

dengan menggunakan processor yang telah tersedia.

Objek-objek yang terlibat dalam sistem berorientasi objek yang

berjalan dapat dibagi menjadi dua yaitu : Active objek yang telah dibeikan

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

44

sebuah proses dan aktif selama sistem dijalankan; dan komponen

program, sebuah modul fisik dari kode program yang pasif selama

eksekusi sistem kecuali pada saat dipanggil sebagai bagian dari eksekusi

proses sampai eksekusi proses tersebut selesai dijalankan.

Kegiatan arsitektur proses bermula dari komponen logic yang

dihasilkan oleh kegiatan komponen dan bertujuan untuk menentukan

struktur fisik dari sebuah sistem dengan : mendistribusikan komponen-

komponen program ke processor yang akan digunakan untuk eksekusi

sistem, mengkoordinasi pembagian sumber daya dengan active objek dan

menghasilkan arsitektur yang tidak memiliki hambatan.

Sumber daya yang pada umumnya digunakan secara bersama,

yaitu :

1. Processor

Terjadi apabila ada dua atau lebih proses yang dieksekusi

secara bersamaan pada satu processor.

2. Program component

Terjadi bila terdapat dua atau lebih proses yang secara

bersamaan memanggil operasi pada komponen.

3. External device

Misalnya, pada penggunaan printer yang terhubung melalui

network.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

45

2.14.16 Component Design

Mengacu pada Mathiassen (2000, p231) tujuan dari kegiatan

desain komponen ini adalah untuk menentukan implementasi kebutuhan

dalam rangka kerangka arsitektural. Kegiatan desain komponen bermula

dari spesifikasi arsitektural dan kebutuhan sistem, sedangkan hasil dari

kegiatan ini adalah spesifikasi dari komponen yang saling berhubungan.

Berikut adalah beberapa kegiatan dari desain komponen:

Kegiatan Context Konsep

Model component Bagaimana suatu model

digambarkan sebagai kelas dalam

sebuah sistem

Model component and

attribute

Function component Bagaimana suatu function

diimplementasikan

Function component

and operation

Connecting

component

Bagaimana komponen-komponen

dihubungkan

Component and

connection

Table 2.6 Kegiatan Perancangan Komponen

(Sumber: Mathiassen, 2000, p232)

2.14.17Model Component

Mengacu pada Mathiassen (2000, p235) model analisis problem

domain menggambarkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem kemudian

diimplementasikan dalam komponen model. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa komponen model adalah bagian dari sistem yang

mengimplementasikan model problem domain. Tujuan dari komponen

model adalah untuk mengirimkan data sekarang dan masa lalu ke

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

46

function, interface dan pengguna dan sistem yang lain. Konsep utama

dalam desain komponen model adalah struktur.

Hasil dari kegiatan komponen model adalah revisi dari class

diagram dari kegiatan analisis. Kegiatan revisi biasanya terdiri dari

kegiatan menambahkan kelas, attribute dan struktur baru yang mewakili

event.

2.14.18 Function Component

Mengacu pada Mathiassen (2000, p251) komponen function

adalah bagian dari sistem yang mengimplementasikan kebutuhan

fungsional. Tujuan dari komponen function adalah untuk memberikan

akses bagi user interface dan komponen sistem lainnya ke model, oleh

karena itu komponen function adalah penghubung antara model dan

usage.

Function didesain dan diimplementasikan dengan menggunakan

operasi dari sistem kelas. Operasi adalah suatu proses yang

dispesifikasikan dalam sebuah kelas dan dijalankan melalui objek dari

kelas tersebut.

Hasil utama dari kegiatan ini adalah class diagram untuk

komponen function dan perpanjangan dari class diagram komponen

model. Function memiliki beberapa sub kegiatan. Sub kegiatan ini

menghasilkan kumpulan operasi yang dapat diimplementasikan fungsi

sistem seperti yang ditentukan dalam analisis problem domain dan

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Klipinglibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00272-KA Bab 2.pdfsampai lintas benua). 2.4.2 Sejarah Internet ... riset Departemen Pertahanan

47

function list. Berikut adalah sub kegiatan dalam perancangan komponen

function.

1. Merancang function sebagai operation.

2. Menelusuri pola yang dapat membantu dalam implementasi

function sebagai operation.

3. Spesifikasikan operasi yang kompleks.