bab 2 landasan teori 2.1 pengertian sistem...
TRANSCRIPT
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Informasi
O’Brien (2003, h.7) menyatakan, “Sistem Informasi dapat mengelola kombinasi
dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunkasi dan sumber
daya yang dikumpulkan, diubah dan dapat menghasilkan informasi yang disebarkan
dalam organisasi.”
Hall (2001, h.7) mendefinisikan, “Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan
didistribusikan kepada para pemakai.”
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem
Informasi merupakan serangkaian orang-orang, perangkat lunak, perangkat keras,
jaringan komunikasi dan sumber daya yang diproses menjadi informasi dan di
distribusikan kepada pemakai atau organisasi.
2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Bodnar dan Hoopwood (2004, h.6) mendefinisikan, “Sistem Informasi Akuntansi
merupakan sistem berbasis komputerisasi yang dirancang untuk mengubah data
akuntansi menjadi informasi.”
Rama dan Jones (2006, h.13) mendefinisikan, “Sistem Informasi Akuntansi
merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan informasi
akuntansi dan keuangan, seperti informasi yang diperoleh dari transaksi akuntansi yang
rutin.”
10
Romney dan Steinbart (2006, h.6) mendefinisikan, “Sistem Informasi Akuntansi
adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data
untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.”
Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi merupakan suatu sistem berbasis komputer yang dirancang dengan
mengumpulkan, menyimpan dan memproses data akuntansi untuk menyediakan
informasi yang dapat digunakan untuk membantu pihak manajemen dalam mengambil
keputusan.
2.2.1 Tujuan dan Kegunaan Sistem Infomasi Akuntansi
Wilkinson et al. (2000, h.8) menyatakan tujuan dan kegunaan dari Sistem
Informasi Akuntansi , yaitu :
1. Mendukung operasional sehari-hari
2. Mendukung pengambilan keputusan bagi pengambil keputusan internal
3. Untuk memenuhi kewajiban atau tanggungjawab yang sesuai dengan jabatannya
Sedangkan Jones dan Rama (2006, h.6) menyatakan bahwa kegunaan dari Sistem
Informasi Akuntansi, antara lain :
a. Menghasilkan laporan eksternal
Sistem Informasi Akuntansi digunakan untuk menghasilkan laporan khusus
untuk memenuhi kebutuhan infomasi investor, kreditor, kolektor pajak, agen
hukum.
b. Mendukung aktivitas rutin
Sistem Informasi Akuntansi digunakan sebagai alat-alat untuk menangani
masalah-masalah dalam siklus operasi perusahaan, seperti: pemesanan barang,
pengiriman barang, penagihan dan penerimaan kas.
11
c. Pengambilan keputusan
Sistem Informasi Akuntansi sebagai alat untuk mengambil keputusan di semua
level organisasi.
d. Perencanaan dan pengendalian
Sistem Informasi Akuntansi digunakan sebagai alat untuk merencanakan dan
mengendalikan aktivitas dalam organisasi secara baik.
e. Implementasi pengendalian internal
Sistem Infomasi Akuntansi, kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk
melindungi harta (asset) perusahaan dari kerugian yang mungkin dapat terjadi.
Romney dan Steinbart (2006, h.9) menyatakan bahwa sebuah Sistem Informasi
yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal-hal berikut ini :
1. Meningkatkan kinerja dan menurunkan biaya dari barang dan jasa
2. Meningkatkan efisiensi
3. Meningkatkan pengambilan keputusan
4. Membagi pengetahuan
2.2.2 Komponen –komponen Sistem Informasi Akuntansi
Romney dan Steinbart (2006, h.6) menuliskan bahwa komponen-komponen
Sistem Informasi Akuntasi terdiri dari :
1. People
Merupakan orang yang mengoperasikan sistem dan menampilkan berbagai
fungsi.
2. Procedure and instruction
Prosedur yang termasuk kegiatan pengumpulan, pemrosesan dan penyimpanan
data tentang kegiatan organisasi.
12
3. Data
Merupakan data yang berisi tentang organisasi dan proses bisnis organisasi.
4. Software
Perangkat lunak digunakan untuk memproses data organisasi.
5. Information technology infrastructure
Meliputi komputer, peripheral devices dan peralatan jaringan komunikasi yang
digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mengubah data
organisasi.
6. Internal control and security measures
Pengendalian yang dilakukan untuk menjaga keamanan data dalam Sistem
Informasi Akuntansi.
2.3 Siklus Pemrosesan Transaksi
Romney dan Steinbart (2006, h.29) menyatakan, “Siklus pemrosesan transaksi
pada sistem adalah suatu rangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam
melakukan bisnisnya, mulai dari proses pembeliaan, produksi sampai penjualan barang
atau jasa.” Siklus transaksi pada perusahaan dapat dibagi ke dalam lima subsistem,
yaitu:
a. Revenue Cycle (Siklus Pendapatan)
Terjadi dari transaksi penjualan dan penerimaan kas.
b. Expenditure Cycle ( Siklus Pengeluaran)
Terdiri dari transaksi pembeliaan dan pengeluaran kas.
13
c. Human Resource / Payroll Cycle ( Siklus Sumber Daya Manusia )
Terdiri dari peristiwa yang berhubungan dengan perekrutan dan pembayaran
gaji tenaga kerja.
d. Production Cycle ( Siklus Produksi )
Terdiri dari peristiwa yang berhubungan dengan pengubahan bahan mentah
menjadi produk atau jasa yang siap dipasarkan.
e. Financing Cycle ( Siklus Keuangan Perusahaan )
Terdiri dari peristiwa yang berhubungan dengan penerimaan modal dari
investor dan kreditor.
2.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang Dagang dan Penerimaan Kas
2.4.1 Pengertian Penjualan
Warren, Reeve dan Fess (2005, h290) mendefinisikan, “Penjualan adalah jumlah
yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang yang dijual, baik secara tunai maupun
kredit.”
Standar Akuntansi Keuangan (2007, PSAK no. 23) menyatakan, “Penjualan
merupakan arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama suatu periode, bila arus masuk mengakibatkan kenaikan ekuitas,
yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.”
Niswonger, Waren dan Fess yang diterjemahkan oleh Sirait dan Gunawan (2000,
h.346) menyatakan bahwa, “Perusahaan dapat menjual barang dagang secara tunai.
Penjualan tunai biasanya diproses melalui register kas. Namun, perusahaan juga
mungkin menjual secara kredit.”
14
Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan
merupakan jumlah yang dibebankan kepada pelanggan atas manfaat ekonomi yang
diberikan sebagai hasil dari aktivitas normal perusahaan yang dapat dilakukan baik
secara tunai maupun kredit.
2.4.2 Pengertian Piutang Dagang
Bodnar dan Hoopwood (2004, h.272) mendefinisikan, “Piutang merupakan uang
yang terutang oleh konsumen atas barang yang telah dijual atau jasa yang diberikan
kepada konsumen. Piutang menunjukan kredit konsumen dan informasi mengenai
pembayaran yang telah dilakukan, yang bermanfaat bagi administrasi kebijakan kredit
perusahaan secara keseluruhan.”
Kieso et al. (2004, h.318) mendefinisikan, “Piutang adalah klaim yang diberikan
kepada pelanggan dan lainnnya untuk mendapatkan uang, barang atau jasa.”
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Piutang merupakan klaim
yang diberikan kepada pelanggan baik bentuk perseorangan maupun perusahaan yang
timbul sebagai akibat dari pertukaran manfaat ekonomis dan diharapkan dapat berubah
menjadi kas dalam jangka waktu singkat.
2.4.3 Pengertian Penerimaan Kas
Standar Akuntansi Keuangan (2007, PSAK no.2) menyatakan bahwa, “Kas
adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan secara bebas untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan.”
Romney dan Steinbart (2006, h.371) menyatakan bahwa aktivitas terakhir dalam
siklus pendapatan berkaitan dengan penerimaan kas. Fungsi kasir akan melaporkan
penerimaan, menangani remittance pelanggan dan menyetorkan uang ke bank.
15
Berdasarkan uraian tersebut, Penerimaan Kas digunakan sebagai sumber dana
bagi perusahaan untuk membiayai kegiatan perusahaan secara umum. Bentuk dari
penerimaan kas dapat dibagai menjadi :
a. Penerimaan Kas dalam bentuk tunai
b. Penerimaan Kas dalam bentuk cek, giro dan transfer melalui bank
2.4.4 Dokumen-dokumen yang Digunakan Dalam Siklus Pendapatan
Wilkinson et al. (2000, h.419) menyatakan, dokumen-dokumen yang dibutuhkan
dalam sikus pendapatan perusahaan dagang, antara lain :
1. Customer order
Dokumen yang diterima dari pelanggan atau form yang dipersiapkan oleh
karyawan penjualan dari perusahaan pembeli.
2. Sales order
Dokumen yang diterbitkan perusahaan berdasarkan pemesanan pelanggan.
3. Picking List
Dokumen terpisah yang dikirim ke gudang dan dalam pengambilan barang yang
dipesan.
4. Packing slip
Copy dari sales order yang berisi daftar barang yang siap untuk dikirimkan.
5. Shipping notice
Dokumen yang digunakan sebagai bukti bahwa barang telah dikirim.
6. Sales invoice
Dokumen yang dikirimkan ke pelanggan untuk menyatakan berapa jumlah
penjualan.
16
7. Remitance advice
Dokumen yang menunjukan jumlah penerimaan kas dari pelanggan.
8. Deposit slip
Dokumen yang menyertai penyetoran kas ke bank.
9. Back order
Dokumen yang dipersiapkan ketika kuantitas dari persediaan tidak mencukupi
sales order.
10. Credit memo
Dokumen yang memungkinkan pengurangan kredit pelanggan untuk
pengembaliaan penjualan dan penyisihan penjualan.
11. Credit application
Sebuah form yang dipersiapkan ketika pelanggan baru mengajukan kredit.
12. Sales person call report
Dokumen yang digunakan untuk menggambarkan panggilan yang dibuat oleh
sales person kepada pelanggan potensial dan mengidentifikasi panggilan
tersebut.
13. Delinquent notice
Catatan yang dikirimkan kepada pelanggan yang melewati batas saldo kredit.
14. Right of notice
Dokumen yang dipersiapkan oleh manajer kredit ketika akun dinyatakan tidak
dapat tertagih.
15. Write off notice
Dokumen yang dipersiapkan oleh manajer kredit ketika sebuah akun piutang
dipertimbangkan tidak tertagih.
17
16. Bill of lading
Dokumen pengiriman yang digunakan untuk perusahaan pengiriman yang akan
mengirimkan produk.
17. Cash register receipt
Dokumen yang digunakan oleh retailer untuk menggambarkan kas yang
diterima.
2.4.5 Prosedur-Prosedur Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang
Dagang, dan Penerimaan Kas
Menurut Wilkinson et al. (2000, p422-428), prosedur-prosedur dalam sistem
informasi akuntansi penjualan, piutang dagang, dan penerimaan kas adalah :
• Order Entry
Setiap pesanan dari pelanggan dimasukkan ke dalam sebuah formulir penjualan
berdasarkan formulir pesanan pembelian dari pelanggan atau pesanan melalui
telepon. Langkah awal yang dilakukan dalam memasukkan pesanan adalah
pengecekan apakah jumlah barang yang dipesan sudah tersedia. Apabila jumlah
barang yang ada tidak mencukupi, maka akan dilakukan proses back order.
Kemudian akan dilakukan pengecekan status kredit pelanggan. Apabila semua
kebijakan kredit telah terpenuhi, maka dibuat customer order acknowledgement
untuk pelanggan, picking list untuk bagian gudang dan salinan file cadangan.
• Shipping
Apabila barang yang dipesan telah disiapkan oleh bagian gudang, maka proses
selanjutnya adalah proses pengiriman. Beberapa dokumen yang diperlukan
18
dalam proses pengiriman, antara lain : packing slip, bill of lading dan shipping
notice.
• Billing
Setelah shipping notice diterima, pada saat itu, (1) sales invoice dicetak, (2)
pendebetan piutang pelanggan dengan jumlah yang ditagih, (3) catatan
persediaan dikurangi dengan jumlah barang yang telah dikirimkan, (4) sales
order ditutup ke sales history file, (5) record baru dibuat dalam sales invoice file,
dan (6) jumlah penjualan dan piutang diposting ke akun buku besar yang
bersangkutan. Sales invoice akan dikirimkan kepada pelanggan.
• Preparing Analyses and Reports
Pada akhir hari, sebuah daftar tagihan dan ringkasan piutang akan dicetak. Daftar
tagihan adalah sebuah daftar transaksi penjualan yang terdiri dari data-data
berkaitan dengan tagihan penjualan yang disiapkan pada hari tersebut. Ringkasan
piutang menunjukkan perubahan pada akun pelanggan yang terjadi akibat
transaksi pada hari tersebut.
• Handling Sales Returns and Allowances
Retur penjualan terjadi ketika pelanggan yang tidak puas mengirimkan kembali
seluruh atau sebagian barang yang dipesan. Untuk itu, memo kredit akan
disiapkan untuk mengurangi akun piutang pelanggan sebagai dampak dari retur
penjualan.
• Processing Back Orders
Back order diperlukan ketika jumlah persediaan tidak mencukupi untuk
memenuhi semua pesanan. Back order melibatkan penyiapan form back order,
19
menunjukkan pelanggan yang memesan, nomor pemesanan, jumlah yang
dibutuhkan, dan tanggal permintaan. Form ini akan dikirimkan ke pemasok yang
terpilih.
2.5 Pengertian Pengendalian Intern
Hall (2001, h.138) menyatakan, Pengendalian Internal merangkum pada
kebijakan, praktek dan prosedur yang digunakan untuk mencapai empat tujuan utama :
1. Untuk menjaga aktiva perusahaan
2. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan infomasi
akuntansi
3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan
4. Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan oleh manajemen
Jones dan Rama (2006, h103) menyatakan, “Pengendalian Internal adalah
peraturan, kebijakan, prosedur dan sistem informasi yang digunakan untuk meyakinkan
bahwa data keuangan perusahaan telah akurat dan handal serta dapat melindungi harta
perusahaan dari kerugian dan pencurian.”
Romney dan Steinbart (2006, h194) mendefinisikan, “Pengendalian Internal
adalah perencanaan organisasi dan metode bisnis yang digunakan untuk melindungi
keamanan harta, menyediakan keakuratan, kehandalan infomasi dan memperbaiki
efisiensi operasional dan mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.”
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem
Pengendalian Internal merupakan kumpulan dari peraturan, kebijakan dan prosedur yang
dirancang untuk mempromosikan efektifitas operational perusahaan, memastikan
20
kehandalan dan keakuratan informasi akuntansi yang digunakan untuk mengukur
kesesuaian dengan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen.
2.5.1 Komponen Sistem Pengendaliaan Internal
Menurut Jones dan Rama (2006, h105), COSO Report mengidentifikasikan lima
komponen dari pengendalian intenal yang berdampak pada kemampuan organisasi untuk
mencapai tujuan pengendalian internal, yaitu:
1) Control Environment
Lingkungan pengendalian mengacu pada faktor yang membentuk suasana
pada organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari
karyawannya. Faktor ini meliputi integritas, nilai etika dan filosofi
manajemen dan cara operasi. Juga termasuk di dalamnya cara manajemen
menentukan otoritas dan tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan
sumber daya manusia serta perhatian dan petunjuk dari board of directors.
2) Risk Assessment
Merupakan proses identifikasi dan analisis terhadap risiko yang dapat
menghambat pencapaian tujuan pengendalian internal.
3) Control Activities
Merupakan kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi
untuk menangani risiko-risiko yang mungkin dan telah ada. Contol activities
mencakup:
- Performance reviews, kegiatan yang berhubungan dengan analisis
terhadap kinerja, misalnya dengan membandingkan hasil yang
didapat dengan anggaran, standar perhitungan, dan data pada periode
sebelumnya.
21
- Segregation of duties, terdiri dari penetapan tanggung jawab untuk
mengotorisasi transaksi, melakukan transaksi, mencatat transaksi,
dan menjaga aset yang dilakukan oleh karyawan yang berbeda.
- Application control, berhubungan dengan aplikasi sistem informasi
akuntansi.
- General control, berhubungan dengan pengawasan yang lebih luas
yang berhubungan dengan berbagai aplikasi.
4) Information and Communication
Sistem Informasi perusahaan adalah kumpulan dari prosedur (baik otomatis
maupun manual) dan pencatatan dalam memulai, mencatat, memproses dan
melaporkan kejadian atas proses-proses yang terjadi dalam organisasi.
5) Monitoring
Manajemen harus mengawasi pengendalian internal untuk memastikan
bahwa pengendalian internal organisasi berjalan sesuai tujuan yang
diharapkan.
2.5.2 Tujuan Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Informasi Siklus
Pendapatan
Wilkinson et al. (2000, h.448) menyatakan, tujuan dari Sistem Pengendalian
Internal pada siklus pendapatan adalah tercapainya suatu sistem pengendaliaan yang
dapat diandalkan. Berikut ini adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam Sistem
Pengendaliaan Internal siklus pendapatan :
1. Semua pelanggan yang diberikan kredit harus memenuhi syarat
2. Semua barang yang dijual dan telah dikirimkan atau jasa yang telah dilakukan
harus dicatat pada tanggal terjadinya
22
3. Semua barang yang dikirim harus telah diotorisasi dan ditagih secara akurat
sesuai dengan periode akuntansi
4. Semua retur penjualan dan diskon harus diotorisasi dan ditagih secara akurat dan
berdasarkan retur barang yang sesungguhnnya
5. Semua penerimaan kas dicatat dengan lengkap dan akurat
6. Semua transaksi penjualan kredit dan penerimaan kas diposting ke akun
pelanggan yang sesuai
7. Semua pencatatan akuntansi, persediaan barang dan kas terjamin keandalannya
Romney dan Steinbart (2006, h.196) menyatakan, berdasarkan COSO
(Committee of Sponsoring Organizations), tujuan sistem pengendalian internal adalah
sebagai berikut :
1. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya
2. Menghasilkan operasi yang efektif dan efisien
3. Memenuhi hukum dan peraturan yang ditetapkan
2.5.3 Pengendalian Internal Aplikasi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan,
Piutang Dagang dan Penerimaan Kas
Wilkinson et al. (2000, h.269-289) menyatakan, Pengendalian Internal dibagi ke
dalam dua kategori, yaitu :
1. Pengendalian Umum
a. Pengendalian Organisasi
Harus dilakukan pemisahan fungsi antara yang melakukan operasional
dengan bagian yang menangani pencatatan.
b. Pengendalian Dokumentasi
Dokumentasi yang ada harus lengkap, akurat dan teruji keandalannya.
23
c. Pengendalian Akuntabilitas Harta
Buku besar pembantu piutang harus ditangani dan direkonsiliasi secara
berkala dengan rekening kontrol yang ada di buku besar dan juga catatan
persediaannya.
d. Pengendalian Pelatihan Manajemen
Para karyawan harus diberikan pelatihan dan dilakukan pemeriksaan
terhadap kebijakan Penjualan, Piutang Dagang dan Penerimaan Kas. Manajer
harus melakukan review terhadap analisis periodik dan laporan-laporan
mengenai kegiatan akuntansi dan transaksi yang disahkan melalui komputer.
e. Pengendalian Operasi Pusat Data
Staff bagian teknologi dan akuntansi harus diawasi dan di review kinerja
mereka dengan bantuan laporan kontrol proses komputer dan pencatatan
akses.
f. Pengendalian Otorisasi
Semua transaksi penjualan kredit harus diotorisasi oleh manajer kredit.
g. Pengendalian akses
Menggunakan kata kunci, gudang terlindung secara fisik, terdapat back up
data dan adanya media penyimpanan lain untuk file piutang dan persediaan.
2. Pengendalian Aplikasi
a. Pengendalian Masukan
- Dokumen-dokumen yang terkait dengan penjualan dan pengiriman
barang bernomor urut tercetak dan diotorisasi oleh orang yang berwenang
- Validasi data Pesanan Penjualan ketika data dimasukan dalam proses
24
- Memperbaiki kesalahan yang terdeteksi ketika memasukkan data sebelum
data diposting ke file pelanggan dan persediaaan
b. Pengendalian Proses
- Perpindahan barang dari gudang barang jadi dan pengiriman barang
hanya atas dasar otorisasi tertulis
- Pengiriman faktur ke pelanggan dilakukan atas dasar notifikasi dari
departemen pengiriman mengenai barang yang sudah dikirim
- Penerbitan kredit memo atas retur penjualan hanya dilakukan jika barang
telah dikembalikan
- Verifikasi semua catatan komputer terhadap Faktur Penjualan sebelum di
posting ke file pelanggan, untuk meyakinkan bahwa barang yang dipesan
sesuai dengan yang dikirim
- Simpanan kas segera setelah diterima untuk menghindari penyelewengan
dana
c. Pengendalian Keluaran
- Menyiapkan laporan bulanan yang harus dikirimkan kepada semua
pelanggan yang berhutang
- Copy file dari semua dokumen yang berkaitan dalam transaksi penjualan
dengan nomor yang berurut, untuk mengecek apakah ada nomor yang
terlewat
- Mencetak daftar ringkasan transaksi dan akuntansi secara periodik
sebagai dasar untuk melakukan review
25
2.6 Fungsi-fungsi yang terkait dengan Siklus Pendapatan
Bodnar dan Hoopwood (2004, h.265-321), menyatakan bahwa fungsi yang
terkait dengan siklus pendapatan meliputi :
1. Fungsi penjualan
Fungsi ini antara lain bertugas menerima pesanan, meminta otorisasi kredit,
mengisi faktur penjualan tunai serta menentukan tanggal dan tujuan pengiriman.
2. Fungsi kredit
Fungsi ini antara lain bertugas meneliti status kredit pelanggan dan memberikan
otorisasi kredit kepada pelanggan.
3. Fungsi gudang
Fungsi ini antara lain bertugas menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan
pelanggan.
4. Fungsi pengiriman
Fungsi ini antara lain bertugas menyerahkan barang atas dasar surat pesanan
penjualan yang diterimannya dari fungsi penjualan.
5. Fungsi penagihan
Fungsi ini antara lain bertugas memverifikasi pesanan berdasarkan dokumen-
dokumen pesanan yang diterimanya kemudian membuat dan mengirimkan faktur
kepada pelanggan.
6. Fungsi akuntansi
Bertugas membuat pencatatan transaksi penjualan, piutang serta penerimaan kas
secara periodik.
26
7. Fungsi kas
Bertanggungjawab sebagai penerima kas dari hasil penjualan untuk diteruskan ke
bank.
8. Fungsi pemeriksa dan audit internal
Bertanggungjawab dalam melaksanakan perhitungan kas yang ada di tangan
fungsi kas secara periodik, serta bertanggungjawab dalam melakukan
rekonsilisasi bank untuk mengecek ketelitian catatan kas yang diselenggarakan
oleh fungsi akuntansi.
2.7 Pengertian Pajak Pertambahan Nilai
Djoko Muljono (2008, h.1) menyatakan, “PPN atau value added tax merupakan
pajak penjualan yang dipungut atas dasar nilai tambah yang timbul pada setiap transaksi.
Nilai tambah adalah setiap tambahan yang dilakukan oleh penjualan atas barang atau
jasa yang dijual, karena pada prinsipnya setiap penjual menghendaki adanya tambahan
tersebut yang bagi penjual merupakan keuntungan.”
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pajak
Pertambahan Nilai merupakan pajak yang dipungut atas nilai tambah dari penjualan
barang atau jasa baik berupa barang bergerak atau tidak bergerak.
2.8 Pengertian Pajak Keluaran dan Faktur Pajak
Undang-Undang Pajak (2001, h.170) menyatakan, Pajak keluaran adalah Pajak
Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang
27
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, atau ekspor
Barang Kena Pajak.
Undang-undang Pajak (2001, h.170) menyatakan, Faktur pajak adalah bukti
pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan
Jasa Kena Pajak atau bukti pungutan pajak karena impor Barang Kena Pajak yang
digunakan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai.
2.9 Analisa Penilaian Pemberian Kredit Kepada Pelanggan
Munawir (2004, h.235-236) menyatakan, bahwa untuk memperkecil resiko kredit
yang mungkin terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai atas dasar syarat-syarat
teknis yang dikenal dengan 5C, yaitu :
1. Character
Keterangan mengenai sifat-sifat pribadi pelanggan dalam memenuhi
kewajiban keuangannya. Karakter mencerminkan kejujuran seseorang. Para
manajer kredit seringkali mencari informasi dari rekan-rekan kerja, pegawai
dan saingan mengenai reputasi, kebiasan pelanggan dan pergaulan sosialnya.
2. Capacity
Hal ini menyangkut kemampuan pimpinan perusahaaan beserta staffnya, baik
kemampuan dalam manajemen maupun keahlian dalam bidang usahanya.
Kapasitas pelanggan dapat dilihat dari angka penjualan dan pembeliannya,
angka hasil produksi, perhitungan laba-rugi perusahaan dan data finansial
lainnya.
28
3. Capital
Hal ini mengacu kepada kondisi umum bisnis pelanggan secara keseluruhan
yang ditunjukan dalam laporan keuangan. Manajer kredit biasanya
memberikan perhatian khusus pada solvabilitas, likuiditas dan rentabilitas
pelanggan terhadap kewajiban-kewajibannya.
4. Collateral
Hal ini menunjukan besarnya aktiva yang akan dikaitkan sebagai jaminan
atas kredit yang diberikan ke pelanggan.
5. Conditions
Hal ini mengacu pada kondisi ekonomi secara umum dan kondisi pada sektor
usaha pelanggan dan prospek usaha di masa yang akan datang yang dapat
mempengaruhi kemampuan pelanggan untuk membayar.
Berdasarkan teori Munawir tersebut, penulis menggunakan syarat-syarat teknis 1C dari
5C, yaitu capacity dalam menilai permohonan kredit oleh pelanggan atas penjualan
kredit yang dilakukan, yang dinilai berdasarkan jumlah transaksi penjualan yang
dilakukan oleh pelanggan dan kemampuan pelanggan dalam melunasi pembayarannya
tepat waktu.
2.10 Analisis dan Perancangan Berorientasi Object
Mathiassen et al. (2000, h.14-15) menyatakan, “Analisa dan perancangan
berorientasi objek meliputi empat pandangan melalui empat aktivitas atau kegiatan
utama yang terdiri dari dua tahap analisa dan dua tahap perancangan, yaitu : analisis
problem-domain, analisis application domain, architecture design dan component
design.”
A
N
L
m
P
d
s
Math
Analysis and
-
-
Notasi stan
Language).
melakukan m
Gambar 2.
Pengertian
Math
dengan iden
sendiri, mela
Math
1. Meru
sebu
baha
2. Mem
hiassen et a
d Design (OO
Menyedia
Terdapat
design, o
ndar yang
UML digun
modeling.
.1 kegiatan u
Object
hiassen et al
ntitas, state
ainkan istilah
hiassen (200
upakan kon
uah kantor m
asa sehari-ha
mberikan info
al. (2000, h
OAD), yaitu
akan inform
kaitan yang
bject oriente
digunakan
nakan hanya
utama dan ha
l. (2000, h.4
dan behavi
h class digun
0) menyatak
nsep yang s
maupun siste
ari
ormasi yang
h.5) menulis
u :
masi yang jela
g erat antara
ed user interf
dalam OO
a sebagai n
asil dalam pe
4) mendefini
or. Setiap o
nakan untuk
kan bahwa k
sesuai untuk
em kompute
jelas tentan
skan keuntu
as mengenai
object-orien
rface dan obj
OAD adalah
notasi dan b
erancangan d
isikan, “Obje
objek tidak
k menggamb
keuntungan d
k menjelask
erisasi yang
ng konteks da
ungan dari
i konteks sist
nted analysis
ject-oriented
h UML (U
ukan sebaga
dan analisis
ek merupaka
digambarka
barkan kump
dari object or
kan model
dibuat deng
ari sistem
Object Ori
tem
s, object-ori
d programm
Unified Mod
ai metode d
object-orien
an sebuah e
an secara sen
pulan objek.”
riented adala
fenomena d
gan menggun
29
iented
iented
ing
deling
dalam
nted
entitas
ndiri-
”
ah :
dalam
nakan
30
3. Mengurangi biaya perawatan (maintenace)
Pengertian System Definition
Menurut Mathiassen et al. (2000, h.24), “ System Definition adalah deskripsi
singkat dari sistem terkomputerisasi yang diekspresikan dalam bahasa natural.” Definisi
sistem merupakan suatu gambaran secara umum bagaimana suatu sistem berjalan dalam
perusahaan tersebut. Tujuan dari system definition adalah untuk memilih sistem aktual
yang akan dikembangkan. Hal ini dilakukan dengan mengklarifikasikan interpretasi,
kemungkinan dan konsekuensi dari beberapa solusi alternatif secara sistematis.
Pengertian Rich Picture
Menurut Mathiassen et al. (2000, h.26), rich picture adalah sebuah gambaran
informal yang digunakan oleh pengembang sistem untuk menyatakan pemahaman
mereka terhadap situasi dari sistem yang sedang berlangsung. Rich picture juga dapat
digunakan sebagai alat yang berguna untuk memfasilitasi komunikasi yang baik antara
pengguna dalam sistem.
Rich Picture difokuskan pada aspek-aspek penting dari sistem tersebut, yang
ditentukan sendiri oleh pengembang sistem dengan mengunjungi perusahaan untuk
melihat bagaimana perusahaan tersebut beroperasi, berbicara dengan banyak orang
untuk mengetahui apa yang harus terjadi atau seharusnya terjadi dan mungkin
melakukan beberapa wawancara formal.
FACTOR Kriteria
Mathiassen et al. (2000, h.39) menyatakan, kriteria FACTOR terdiri dari enam
elemen, yaitu:
T
P
y
d
y
P
o
m
y
Tabel 2.1 El
FunAppdomConTec
ObjResp
Pengertian
Menu
yang dapat
domain adal
yang dituang
Pengertian
Menu
object yang
merupakan k
yang harus d
lemen Kriter
nctionality plication main nditions chnology
jects sponsibility
Problem-Do
urut Mathia
diatur, dim
lah mengide
gkan dalam b
Gamba
Class
urut Mathia
g berbagi
kegiatan per
dilakukan, an
ria FACTOR
Fungsi sisteBagian daproblem doKondisi setTeknologi teknologi yObjek utamTanggung dengan con
omain
assen et al. (
monitor atau
entifikasi da
bentuk even
ar 2.2 Aktivi
ssen et al. (2
structure,
rtama dalam
ntara lain :
R
em yang meari organisaomain telah sistem yang digun
yang akan mma dalam pro
jawab kesntext
(2000, h.6)
dikendalika
an membuat
t table, class
itas dalam A
2000, h.53)
behavioural
m analisis pr
endukung appasi, adminis
akan dikembnakan dalam
menjalankan soblem domaseluruhan s
“Problem d
an oleh siste
model atau
s diagram da
Analisis prob
“Class adala
l pattern d
roblem doma
pplication dotrasi, monit
bangkan danm pengembasistem in sistem dala
domain adala
em. Tujuan
u tiruan dari
an statechar
blem domain
ah deskripsi
dan atribut
ain, dimana
omain tor atau ko
n digunakanangan sistem
am hubunga
ah keadaan
analisa pro
problem do
rt diagram.”
dari sekump
t-atribut.”
langkah-lan
31
ontrol
m dan
annya
nyata
oblem
omain
pulan
Class
ngkah
d
a
K
-
-
-
-
Pemi
domain. Sem
atau lebih o
Kegiatan cla
Gam
Klasifika
Object m
Sedangka
Menemuk
Dimulai
class yan
Menemuk
Dimulai d
untuk ma
Evaluasi
Pada bag
sudah dit
ilihan Class
mentara pem
objek bertuju
ass akan men
mbar 2.3 Sub
asi object dan
merupakan s
an event ada
kan Class
dengan me
ng tepat
kan event
dengan men
asing-masing
sistem
gian ini dila
temukan
s bertujuan
milihan kum
uan untuk m
nghasilkan s
-aktivitas da
n event
ebuah entita
alah kejadian
enentukan cl
nentukan clas
g class
akukan eval
n untuk me
mpulan event
membedakan
sebuah event
alam menent
as dengan id
n yang melip
lass candid
ss candidate
luasi kriteria
endefinisikan
t yang diala
n tiap-tiap c
t table.
tukan proble
dentitas, sta
puti satu atau
dates, kemud
es, kemudian
a dari class
n dan mem
ami atau dila
lass dalam
em domain c
ate dan beha
u lebih objec
dian menent
n event yang
s dan event
mbatasi pro
akukan oleh
problem-dom
class dan eve
32
avior.
ct
tukan
tepat
yang
oblem
h satu
main.
ent
33
Pengertian Structure
Menurut Mathiassen et al. (2000, h.336), structure bertujuan untuk
menggambarkan hubungan terstruktur antara classes dan object dalam problem domain.
Hasil dari kegiatan structure ini menghasilkan ringkasan model problem-domain yang
jelas dengan menggambarkan semua struktur hubungan statik antara class dan objek
yang ada dalam model dari sistem yang berubah-ubah.
Mathiassen et al. (2000, h.70) menjelaskan bahwa object-oriented structure
dapat dibagi menjadi:
1. Structure antar class, terdiri dari :
a. Generalization adalah hubungan antara dua atau lebih class yang lebih
spesialisasi (sub class) dengan class yang lebih umum (super class).
b. Cluster adalah kumpulan class yang saling berkaitan. Cluster digambarkan
dengan notasi file folder yang mencakup class-class di dalamnya. Class
dalam cluster yang sama dihubungkan dengan generalization maupun
aggregation, sedangkan class yang berada pada cluster yang berbeda
dihubungkan dengan association.
2. Structure antar object, terdiri dari :
a. Aggregation adalah object superior (keseluruhan) yang terdiri dari sejumlah
objek inferior (bagian).
Terdapat tiga structure agregasi, yaitu :
- Whole-Part, yang mana objek superior merupakan penjumlahan dari
objek inferior, jika objek inferior tersebut ditambah atau dihilangkan,
maka akan mengubah total objek superior.
34
- Container-content, yang mana objek superior adalah container untuk
objek inferior. Objek superior tidak akan berubah jika terjadi
penambahan atau penghapusan objek inferior.
- Union-member, yang mana objek superior merupakan kesatuan dari
anggota-anggota. Objek superior tidak akan berubah jika terjadi
penambahan atau penghapusan objek inferior, namun tetap memiliki
batasan.
b. Association adalah hubungan antara sejumlah objek yang memilki arti di
mana objek-objek yang saling berhubungan tersebut bukan merupakan
bagian dari objek yang lainnya.
Pengertian Behaviour
Menurut Mathiassen et al. (2000, h.89), kegiatan behavior adalah kegiatan
terakhir dalam analisa problem domain yang bertujuan untuk memodelkan apa yang
terjadi dalam problem domain system sepanjang waktu. Tugas utama dalam kegiatan ini
adalah menggambarkan pola perilaku (behavioral pattern) dan attribute dari setiap
class. Hasil dari kegiatan ini adalah statechart diagram.
Terdapat tiga jenis notasi untuk behavioral pattern, yaitu :
1. Sequence, dimana event muncul satu per satu secara berurutan.
2. Selection, dimana terjadi pemilihan satu event dari sekumpulan event yang
muncul.
3. Iteration, dimana sebuah event muncul sebanyak nol atau beberapa kali.
Pengertian Application Domain
Menurut Mathiassen et al. (2000, h.6) “Application domain adalah organisasi
yang mengatur, mengawasi atau mengendalikan sebuah problem domain. Hasil dari
a
f
t
s
P
m
b
d
H
a
d
j
t
d
analisa app
function list
target sistem
sistem.
Pengertian
Menu
menentukan
berinteraksi
dinyatakan d
Hasil dari an
aktor yang a
Math
dnegan men
jelas dan da
tersebut ata
dinamik.
plication dom
dan interfac
m akan digu
Usage
urut Mathia
n bagaimana
dengan sist
dalam use c
nalisis kegia
ada yang dig
hissen et al.
nggunakan s
apat disertai
au dengan d
main dituan
ce.” Analisi
unakan deng
Gambar 2
ssen et al. (2
a aktor-akto
tem yang di
case. Use ca
atan usage in
ambarkan da
(2000, h12
spesifikasi us
i dengan ke
diagram stat
ngkan dalam
s application
gan menentu
2.4 Analisis a
2000, h119),
or yang m
ituju. Intera
ase dapat dim
ni adalah de
alam table a
8) menyatak
se case, dim
eterangan ob
techart kare
m bentuk u
n domain m
ukan kebutu
application d
, tujuan dari
merupakan p
aksi antara a
mulai oleh a
eskripsi leng
aktor atau use
kan, bahwa
mana use ca
bjek sistem
ena merupa
usecase, seq
memfokuskan
uhan function
domain
kegiatan us
pengguna a
aktor dengan
aktor atau ol
gkap dari sem
e case diagr
use case da
ase dijelaska