bab 2 landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2009-2-00444-ti bab 2.pdf ·...

87
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pendahuluan Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Terdapat adanya keterbatasan dalam suatu peramalan menyebabkan peramalan sangat jarang memberikan hasil yang sempurna dan menghabiskan banyak biaya dan waktu untuk persiapan dan pengawasan. Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk-produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa mendatang. Peramalan permintaan ini menjadi masukan yang sangat penting dalam keputusan perencanaan dan pengendalian perusahaan. Karena bagian operasional produksi bertanggung jawab terhadap pembuatan produk, maka keputusan-keputusan operasi produksi sangat dipengaruhi dari hasil peramalan permintaan. 2.1.2 Horizon Waktu Peramalan Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupnya. Horizon waktu terbagi atas beberapa kategori:

Upload: ledang

Post on 01-Apr-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Peramalan

2.1.1 Pendahuluan

Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian

di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa

lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model

matematis. Terdapat adanya keterbatasan dalam suatu peramalan menyebabkan

peramalan sangat jarang memberikan hasil yang sempurna dan menghabiskan banyak

biaya dan waktu untuk persiapan dan pengawasan.

Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk-produk yang

diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa mendatang.

Peramalan permintaan ini menjadi masukan yang sangat penting dalam keputusan

perencanaan dan pengendalian perusahaan. Karena bagian operasional produksi

bertanggung jawab terhadap pembuatan produk, maka keputusan-keputusan operasi

produksi sangat dipengaruhi dari hasil peramalan permintaan.

2.1.2 Horizon Waktu Peramalan

Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan

yang dicakupnya. Horizon waktu terbagi atas beberapa kategori:

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

18

a. Peramalan jangka pendek

Peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya

kurang dari 3 bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian,

penjadwalan tenaga kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja, dan tingkat

produksi.

b. Peramalan jangka menengah

Peramalan jangka menengah atau intermediete umumnya mencakup

hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan

penjualan, perencanaan, dan anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis

bermacam-macam rencana operasi.

c. Peramalan jangka panjang

Peramalan jangka panjang umumnya untuk perencanaan masa 3 tahun

atau lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk

baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas serta penelitian

dan pengembangan.

2.1.3 Metode Peramalan Time series

Metode time series (deret waktu) adalah metode peramalan secara kuantitatif

dengan menggunakan waktu sebagai dasar peramalan. Metode deret waktu ini

menggunakan data-data masa lalu yang kemudian diolah dengan menggunakan

metode-metode statistik untuk ditentukan pola permintaan pada masa lalu dimana

pola yang dihasilkan tersebut digunakan untuk melakukan prakiraan dimasa yang

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

19

akan datang. Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik adalah metode

yang memenuhi kriteria ketepatan ramalan. Kriteria ini berupa Mean Absolute

Deviation (MAD), Mean Square Error (MSE), atau Mean Absolute Procentage of

Error (MAPE).

Prosedur peramalan permintaan dengan metode time series adalah sebagai

berikut:

1. Tentukan pola data permintaan dengan cara memplotkan data secara grafis dan

menyimpulkan apakah data itu berpola trend, musiman, siklikal, atau random.

2. Mencoba beberapa metode time series (yang sesuai dengan pola permintaan

tersebut) untuk melakukan peramalan.

3. Mengevaluasi tingkat kesalahan masing-masing metode yang telah dicoba.

Tingkat kesalahan diukur dengan kriteria MAD, MSE, MAPE, atau lainnya.

Sebaiknya tingkat kesalahan ini ditentukan dulu.

4. Memilih metode peramalan terbaik di antara metode yang dicoba. Metode terbaik

adalah metode yang memberikan tingkat kesalahan terkecil dan berada di bawah

batas tingkat kesalahan yang ditetapkan dibandingkan dengan metode lainnya

5. Melakukan peramalan permintaan dengan metode terbaik yang telah dipilih.

Dalam peramalan time series, perlu diketahui dulu pola/komponen time series.

Pola permintaan dapat diketahui dengan membuat “Scatter Diagram”, yaitu

pemplotan data historis selama interval waktu tertentu. Dari scatter diagram ini

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

20

secara visual akan dapat diketahui bagaimana hubungan antara waktu dengan

permintaan. Dalam time series terdapat empat jenis pola permintaan, yaitu :

1. Pola data trend

Pola data trend adalah bila data permintaan menunjukkan pola

kecenderungan gerakan penurunan atau kenaikan jangka panjang. Data yang

kelihatannya berfluktuasi, apabila dilihat pada rentang waktu yang panjang akan

dapat ditarik suatu garis maya. Metode peramalan yang sesuai dengan pola data

trend yaitu metode regresi linier, exponential smoothing, atau double exponential

smoothing.

2. Pola musiman

Bila data yang kelihatannya berfluktuasi, namun fluktuasi tersebut akan

terlihat berulang dalam suatu interval waktu tertentu, maka data tersebut berpola

musiman. Disebut pola musiman karena permintaan ini biasanya dipengaruhi oleh

musim, sehingga biasanya interval perulangan data ini adalah satu tahun. Metode

peramalan yang sesuai dengan pola musiman adalah metode winter (sangat

sesuai) atau moving average, atau weight moving average.

3. Pola siklikal

Pola siklikal adalah bila fluktuasi permintaan jangka panjang membentuk

pola sinusoid atau gelombang atau siklus. Pola siklikal bentuknya selalu mirip

gelombang sinusoid. Pola siklikal mirip dengan pola musiman. Kalau pola

musiman rentang waktu satu tahun dapat dijadikan pedoman, maka rentang waktu

perulangan siklikal tidak tentu. Metode yang sesuai bila data berpola siklikal

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

21

adalah metode moving average, weight moving average, dan eksponential

smoothing.

4. Pola Horisontal

Terjadi bila nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata–rata yang konstan.

(Deret seperti itu “stasioner“ terhadap nilai rata–ratanya). Suatu produk yang

penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk jenis

ini

Gambar 2.1 Macam-macam Pola Data

Untuk pembahasan kali ini, metode time series yang digunakan, yaitu :

1. Single Moving Average

Persamaan yang dipakai adalah :

Ft+m = N

X...XXX 1Nt2t1tt +−−− ++++

Dimana :

N = Banyaknya periode rata-rata bergerak

Pola Data Trend Pola Data Musiman

Pola data siklik Pola Data Horizontal

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

22

2. Double Moving Average

Double Moving Average merupakan moving average dari moving average.

Persamaan yang dipakai adalah :

S’t = N

X...XXX 1Nt2t1tt +−−− ++++

S’’ t = N

'S...'S'S'S 1Nt2t1tt +−−− ++++

a t = S’ t + (S’ t – S’’ t) = 2S’ t – S’’ t

b t = 1N

2−

(S’ t – S’’ t)

Ft+m = a t +b t m

3. Single Exponential Smoothing

Formula untuk metode Single Exponential Smoothing adalah :

S’ t = α . X t + (1-α )S (t-1)

Dimana :

S’ t = Perkiraan permintaan pada periode t

α = Suatu nilai (0<α<1) yang ditentukan secara subjektif

X t = Permintaan aktual pada periode t

S (t-1) = Perkiraan permintaan pada periode t-1

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

23

4. Double Exponential Smoothing Satu Parameter Brown

Dasar pemikiran dari Double exponential smoothing Satu Parameter

Brown adalah serupa dengan rata-rata bergerak linier. Persamaan yang dipakai

adalah :

S’ t = α . X t + (1-α )S (t-1)

S’’ t = α .S’ t +(1-α )S’’(t-1)

a t = 2.S’ t – S’’ t

b t = α−

α1

(S’ t – S’’ t)

Ft+m = a t +b t m

Dengan inisiasi awal : S’t = S’’t = X1

5. Metode Asosiatif (Regresi linier)

Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana tbaty += dengan :

( )22 ttn

yttynb

∑ ∑∑ ∑ ∑

−=

tbya −=

Di mana ;

y = nilai peramalan

a = konstanta y

b = nilai kemiringan

n = jumlah data

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

24

t = indeks penunjuk waktu (dimulai dari 1 dan terus berlanjut untuk periode

yang diramalkan)

2.1.4 Ketepatan dan Pengendalian Peramalan

Suatu prakiraan dikatakan sempurna apabila semua variabel yang diramalkan

sama dengan variabel yang sebenarnya. Untuk melakukan prakiraan yang selalu tepat

sangat sukar, bahkan dapat dikatakan tidak mungkin. Oleh karena itu, diharapkan

peramalan dapat dilakukan dengan nilai kesalahan sekecil mungkin. Kesalahan

peramalan adalah perbedaan antara nilai variabel yang sesungguhnya dan nilai

peramalan pada periode yang sama, atau dalam bentuk rumus ttt FXe −= .

Berikut ini beberapa ukuran yang dapat dipakai untuk mengukur ketepatan

dan pengendalian peramalan :

1. Nilai Kesalahan Rata–rata ( Mean Error )

∑ += n1t etn

1ME

2. Nilai Tengah Galat Absolut ( Mean Absolute Error )

∑ +=

n

tet

nMAE

1

1

3. Nilai Tengah Galat Kuadrat ( Mean Square Error )

∑ +=

n

tet

nMSE

121

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

25

4. Nilai Tengah Galat Persentase (Mean Percentage Error)

∑ ==

n

t tPEn

MPE1

1

5. Nilai Tengah Galat Persentase Absolut (Mean Absolute Percentage Error)

∑ ==

n

t tPEn

MAPE1

1

Dimana :

X = Data aktual

F = Data Peramalan

N = Jumlah data

t = Indeks penunjuk waktu

2.2 Linear Programming

2.2.1 Definisi Linear Programming

Menurut Marwan Asri dan Wahyu Widayat (1984, p4) Linear Programming

merupakan pernyataan ungkapan “linear” dan “programming”. Ungkapan linear

dapat diartikan bahwa semua persamaan atau fungsi-fungsi matematis digunakan

dalam model ini haruslah merupakan fungsi linear. Sedangkan kata programming

lebih mendekati kata “planning” atau perencanaan. Jadi, pengertian Linear

Programming mencakup perencanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dengan

menggunakan anggapan-anggapan hubungan linear, untuk mencapai hasil yang

maksimal.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

26

Linear Programming adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan

pengalokasian sumber-sumber yang terbatas diantara beberapa aktivitas yang

bersaing, dengan cara yang terbaik yang mungkin dilakukan. Persoalan pengalokasian

ini akan muncul manakala seseorang harus memilih tingkat aktivitas-aktivitas tertentu

yang bersaing dalam hal penggunaan sumber daya langka yang dibutuhkan untuk

melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut.

Menurut Hamdy A Taha (1996, p16), Pemrograman Linier adalah sebuah alat

deterministik, yang berarti bahwa semua parameter model diasumsikan diketahui

dengan pasti. Tetapi dalam kehidupan nyata, jarang seseorang menghadapi masalah

di mana terdapat kepastian yang sesungguhnya. Teknik LP mengkompensasi

“kekurangan” ini dengan memberikan analisis pasca-optimum dan analisis parametrik

yang sistematis untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang bersangkutan

untuk menguji sensitivitas pemecahan optimum yang “statis” terhadap perubahan

diskrit atau kontinyu dalam berbagai parameter dari model tersebut.

Persoalan Linear Programming adalah persoalan yang memenuhi hal-hal

berikut:

1. Tujuan (objective) yang akan dicapai harus dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi

linear. Fungsi ini disebut fungsi tujuan (objective function).

2. Harus ada alternatif pemecahan. Pemecahan yang membuat nilai fungsi tujuan

optimum (laba yang maksimum, biaya yang minimum, dan sebagainya) yang

harus dipilih.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

27

3. Sumber-sumber tersedia dalam jumlah yang terbatas. Pembatasan-pembatasan

harus dinyatakan di dalam ketidaksamaan yang linier (linear inequality).

2.2.2 Formulasi Linear Programming

Model Linear Programming adalah bentuk dan susunan dasar dalam

menyajikan masalah yang akan dipecahkan dengan teknik LP. Dalam LP dikenal 2

macam fungsi yakni fungsi tujuan dan fungsi-fungsi pembatas. Fungsi tujuan

merupakan fungsi yang menggambarkan tujuan kita di dalam permasalahan LP yang

bersangkutan yakni mengatur secara optimal. Sedangkan fungsi pembatas merupakan

bentuk penyajian secara matematis dari batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang

akan dialokasikan secara optimal kepada berbagai aktivitas.

Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum

sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal, tenaga kerja, bahan

mentah, kapasitas mesin, waktu, ruangan atau teknologi. Tugas analis adalah

mencapai hasil terbaik dengan keterbatasan sumber daya ini. Hasil yang diinginkan

mungkin ditunjukkan sebagai maksimasi dari beberapa ukuran seperti profit,

penjualan dan kesejahteraan, atau minimasi seperti biaya, waktu dan jarak.

Setelah masalah diidentifikasikan, tujuan diterapkan, langkah selanjutnya

adalah formulasi model matematik yang meliputi tiga tahap :

1. Menentukan variabel keputusan dan menyatakan dalam simbol matematik

2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu hubungan linier (bukan

perkalian) dari variabel keputusan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

28

3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikan dalam

persamaan dan pertidaksamaan yang juga merupakan hubungan linier dari

variabel keputusan yang mencerminkan keterbatasan sumberdaya masalah itu

Secara mendalam terlihat adanya suatu pola yang khas untuk merumuskan

secara umum suatu masalah Linear Programming. Pada setiap masalah, ditentukan

variabel keputusan, fungsi tujuan, dan sistem kendala, yang bersama membentuk

suatu model matematik dari dunia nyata. Bentuk umum model LP adalah :

Fungsi tujuan : Maksimumkan atau minimumkan

Z = C1X1 +C2X2 + C3X3 + … + CnXn

Fungsi Pembatas : a11X1 + a12X2 +a13X3 + … + a1nXn ≤ b1

a21X1 + a22X2 +a23X3 + … + a2nXn ≤ b2

am1X1 + am2X2 +am3X3 + … + amnXn ≤ bm

dan X1 ≥ 0, X2 ≥ 0, …, Xn ≥ 0

Keterangan :

m = Macam batasan-batasan sumber atau fasilitas yang tersedia.

n = Macam kegiatan-kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas tersebut.

i = Nomor untuk sumber atau fasilitas yang tersedia (i = 1, 2, …, m)

j = Nomor untuk aktivitas (sebuah variabel keputusan) (j = 1, 2, …, n)

cij = Koefisien keuntungan per unit

xj = Tingkat aktivitas j (sebuah variabel keputusan ) untuk j = 1,2,...,n

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

29

aij = Banyaknya sumber i yang digunakan/dikonsumsi oleh masing-masing unit

aktivitas j ( untuk i = 1,2,...,m dan j = 1,2,...,n ).

bi = Banyaknya sumber i yang tersedia untuk pengalokasian ( i= 1,2,...,m ).

Z = Nilai yang dimaksimumkan atau diminimumkan

Bentuk atau model Linear Programming di atas merupakan bentuk standar

bagi permasalahan Linear Programming yang akan dipakai selanjutnya. Dengan kata

lain, setiap permasalahan yang apabila diformulasikan secara matematis mengikuti

model di atas, maka permasalahan tersebut merupakan masalah Linear Programming.

2.2.3 Asumsi Model Linear Programming

Model LP mengandung asumsi-asumsi implisit tertentu yang harus dipenuhi

agar definisinya sebagai suatu masalah LP menjadi absah. Asumsi itu menuntut

bahwa hubungan fungsional dalam masalah itu adalah linier dan additif, dapat dibagi

dan deterministik. Asumsi model Linear Programming adalah sebagai berikut :

1. Linearity dan Additivity

Linearity berarti bahwa fungsi tujuan dan semua kendala harus linier.

Dengan kata lain, jika suatu kendala melibatkan dua variabel keputusan, dalam

diagram dimensi dua ia akan berupa garis lurus. Begitu juga, suatu kendala yang

melibatkan tiga variabel akan menghasilkan suatu bidang datar dan kendala yang

melibatkan n variabel akan menghasilkan hyperplane (bentuk geometris yang

rata) dalam ruang berdimensi n.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

30

Additif dapat diartikan sebagai tak adanya penyesuaian pada perhitungan

variabel kriteria karena terjadinya interaksi. Contohnya, keuntungan total Z yang

merupakan variabel kriteria, sama dengan jumlah keuntungan yang diperoleh dari

masing-masing kegiatan, cj x

j. Juga, seluruh sumber daya yang digunakan untuk

seluruh kegiatan, harus sama dengan jumlah sumber daya yang digunakan untuk

masing-masing kegiatan.

2. Divisibility

Asumsi ini berarti bahwa nilai solusi yang diperoleh Xj

, tidak harus

bilangan bulat. tetapi dapat berupa nilai pecah. Karena itu variabel keputusan

merupakan variabel kontinyu, sebagai lawan dari variabel diskrit atau bilangan

bulat.

3. Deterministic

Semua parameter model (cj, a

ij dan b

i) diasumsikan diketahui konstan. LP

secara tak langsung mengasumsikan masalah dalam suatu kerangka statis dimana

semua parameter diketahui dengan kepastian. Dalam kenyataannya, parameter

model jarang bersifat deterministik, karena mereka mencerminkan kondisi masa

depan maupun sekarang, dan keadaan masa depan jarang diketahui secara pasti.

Ada beberapa cara untuk mengatasi ketidakpastian parameter dalam

model LP. Analisa sensitivitas adalah suatu teknik yang dikembangkan untuk

menguji nilai solusi, bagaimana kepekaannya terhadap perubahan-perubahan

parameter.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

31

2.2.4 Metode Simpleks

Menurut J. Supranto (1983, p39) metode simpleks ialah suatu metode yang

secara sistematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang feasible ke pemecahan

dasar yang feasible lainnya dan ini dilakukan berulang-ulang (dengan jumlah ulangan

yang terbatas) sehingga akhirnya tercapai suatu pemecahan dasar yang optimum dan

pada setiap step menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang selalu lebih besar

atau sama dari step-step sebelumnya.

Metode simpleks lebih efisien serta dilengkapi dengan suatu ”tes kriteria”

yang bisa memberitahukan kapan hitungan harus dihentikan dan kapan harus

dilanjutkan sampai diperoleh suatu ”optimal solution” (maximum profit, maximum

revenue, minimum cost, dan sebagainya). Pada umumnya dipergunakan tabel-tabel,

dari tabel pertama yang memberikan pemecahan dasar permulaan yang feasible

(initial basic feasible solution) sampai pada pemecahan terakhir yang memberikan

optimal solution.

Metode simpleks dapat mengidentifikasi satu pemecahan dasar awal lalu

bergerak secara sistematis ke pemecahan dasar lainnya yang memiliki potensi untuk

memperbaiki nilai fungsi tujuan. Pada akhirnya, pemecahan dasar lainnya yang

bersesuaian dengan nilai optimum akan diidentifikasi dan proses perhitungan berakhir.

Pada gilirannya, metode simpleks merupakan prosedur perhitungan yang berulang

(iterative) di mana setiap pengulangan (iterasi) berkaitan dengan satu pemecahan

dasar.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

32

Penentuan pemecahan dasar dalam metode simpleks umumnya melibatkan

perincian perhitungan yang menjemukan. Perincian seperti ini sebaiknya tidak

mengalihkan perhatian dari gagasan dasar metode ini yaitu menghasilkan beberapa

pemecahan dasar secara berurutan dengan cara yang akan mengarahkan anda pada

titik ekstrim optimum. Semua perincian perhitungan adalah sekunder dibandingkan

gagasan dasar ini dan anda harus terus memandangnya demikian.

2.2.5 Analisa Sensitivitas

Linear Programming dipergunakan untuk memecahkan secara optimal

persoalan-persoalan tertentu, dengan berbagai kondisi tertentu pula. Dengan

perkataan lain, suatu pemecahan optimal akan diperoleh bila berbagai kondisi dan

asumsi Linear Programming dipenuhi. Apabila kondisi dan persyaratan serta batasan-

batasan yang ada berubah maka persoalan tersebut dianggap sebagai batasan

persoalan baru sehingga perlu diselesaikan dari awal lagi. Jika mengulang kembali

perhitungan-perhitungan dari tahap awal dengan menggunakan koefisien-koefisien

yang baru, maka dapat memakan waktu yang lama dan prosedur yang panjang,

sehingga memperbesar kemungkinan melakukan kesalahan-kesalahan. Akibatnya

cara ini dapat mendatangkan berbagai kesulitan bagi pemakainya.

Untuk menghindari kesulitan-kesulitan tersebut, maka dipergunakan analisa

sensitivitas atau analisa post-optimal. Analisa post-optimal mengutamakan analisa

terhadap permasalahan Linear Programming setelah dicapainya kondisi optimal

dengan menggunakan kaidah-kaidah Linear Programming semaksimal mungkin.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

33

Tujuan utama penggunaan analisa sensitivitas ini adalah untuk mengurangi

perhitungan-perhitungan dan menghindari perhitungan ulang bila terjadi perubahan

koefisien-koefisien pada model Linier Programming setelah dicapai tahap optimal.

Setelah dicapai tahap optimal, ada kemungkinan terjadi perubahan-perubahan

pada berbagai persyaratan dalam model yang telah disusun untuk permasalahan,

seperti :

1. Perubahan pada kapasitas sumber-sumber yang tersedia. Apabila terjadi

perubahan ini maka berarti nilai kanan dari fungsi-fungsi pembatas pada model

akan mengalami perubahan (penambahan atau pengurangan).

2. Perubahan pada koefisien-koefisien fungsi tujuan. Perubahan ini menunjukkan

adanya penambahan atau penurunan kontribusi setiap satuan kegiatan terhadap

tujuan.

3. Perubahan pada koefisien-koefisien teknis fungsi-fungsi pembatas. Apabila

perubahan ini terjadi maka berarti bahwa bagian kapasitas sumber yang

dikonsumir oleh satu satuan kegiatan mengalami kenaikan atau penurunan.

4. Penambahan variabel-variabel baru. Bila hal ini terjadi berarti jumlah variabel

yang dikombinasikan bertambah.

5. Penambahan batasan-batasan baru, yang tentu saja perlu dicari akibatnya terhadap

penyelesaian optimal.

(Marwan Asri dan Wahyu Widayat, 1984, p122)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

34

2.3 Perencanaan dan Pengembangan Produk

Menurut Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger, proses pengembangan

produk terbagi menjadi 6 tahapan, seperti ditunjukkan pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Tahapan Pengembangan Produk

Tahap 0 Perencanaan

Kegiatan perencanaan sering disebut sebagai ’zerofase’ karena kegiatan ini

mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.

Tahap 1 Pengembangan Konsep

Pada tahap ini, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep

produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk

pengembangan dan percobaan lebih jauh.

Tahap 2 Perancangan Tingkatan Sistem

Fase perancangan tingkatan sistem mencakup definisi arsitektur produk dan

uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen.

Tahap 3 Perancangan Detail

Pada tahap ini mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan

toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh

komponen standar yang dibeli pemasok. Rencana proses dinyatakan dan peralatan

dirancang untuk tiap komponen yang dibuat dalam sistem produksi.

Fase 0 Perencanaan

Fase 1 Pengembang- an Konsep

Fase 5 Peluncuran Produk

Fase 4 Pengujian dan Perbaikan

Fase 3 Perancangan Rinci

Fase 2 Perancangan Tingkatan

Sistem

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

35

Tahap 4 Pengujian dan Perbaikan

Fase ini melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam versi produksi

awal produk. Prototipe awal (alpha) biasa dibuat menggunakan komponen dengan

bentuk dan jenis material pada produksi sesungguhnya, namun tidak memerlukan

proses pabrikasi yang sama dengan produksi sesungguhnya. Prototipe beta biasanya

dibuat dengan komponen yang dibutuhkan pada produksi namun tidak dirakit dengan

menggunakan proses perakitan akhir seperti pada perakitan sesungguhnya.

Tahap 5 Produksi Awal

Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi

yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja

dalam memecahkan permasalahan yang mungki timbul pada proses produksi

sesungguhnya. Produk-produk yang dihasilkan selama produksi awal kadang-kadang

disesuaikan dengan keinginan pelanggan dan secara hati-hati dievaluasi untuk

mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang timbul. Proses pengembangan konsep

mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Identifikasi kebutuhan pelanggan

Sasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan pelanggan dan

mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembang. Hasilnya berupa

sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam

daftar secara hierarki, dengan bobot-bobot kepentingan untuk tiap kebutuhan.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

36

2. Penetapan spesifikasi target

Spesifikasi memberikan uraian yang tepat mengenai bagaimana produk

bekerja. Spesifikasi target merupakan terjemahan dari kebutuhan pelanggan

menjadi kebutuhan teknis. Output dari langkah ini adalah daftar spesifikasi target.

3. Penyusunan konsep

Sasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area konsep-

konsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Penyusunan

konsep mencakup gabungan dari penelitian eksternal, proses pemecahan masalah

secara kreatif dan penelitian sistematis dari bagian solusi yang dihasilkan oleh tim.

4. Pemilihan konsep

Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis

dan dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan.

5. Pengujian konsep

Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan

pelanggan telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan

mengidentifikasi kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan

selanjutnya.

6. Penentuan spesifikasi akhir

Spesifikasi target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali

setelah proses dipilih dan diuji. Pada titik ini, tim pengembang harus konsisten

dengan nilai-nilai besaran spesifik yang mencerminkan batasan-batasan pada

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

37

konsep produk itu sendiri, batasan-batasan yang diidentifikasikan melalui

pemodelan secara teknis, serta pilihan antara biaya dan kinerja.

7. Perencanaan proyek

Pada tahap ini dibuat suatu jadwal pengembangan secara rinci, menentukan

strategi untuk meminimasi waktu pengembangan, dan mengindentifikasi sumber

daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek. Hasil utama dari kegiatan

awal hingga akhir ini biasanya dikumpulkan dalam satu buku kontrak yang terdiri

dari pernyataan misi, kebutuhan pelanggan, detail konsep yang dipilih, spesifikasi

target, analisis ekonomis produk, jadwal pengembangan, penentuan staf proyek

dan anggaran.

8. Analisis ekonomi

Analisis ekonomi merupakan salah satu kegiatan dalam tahap

pengembangan. Analisis ekonomi digunakan untuk memastikan kelanjutan

program pengembangan menyeluruh dan memecahkan tawar menawar spesifik.

9. Analisa produk-produk pesaing

Pemahaman mengenai produk pesaing perlu dilakukan untuk penentuan

posisi produk baru yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk

rancangan produk dan proses produksi.

10. Pemodelan dan pembuatan prototipe

Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak

bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup antara lain model pembuktian

konsep, yang akan membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

38

2.3.1 Perencanaan Produk

Perencanaan produk merupakan suatu kegiatan yang mempertimbangkan

portfolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menentukan

bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode tertentu. Untuk

mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataan misi produk serta pernyataan

misi proyek, terdapat lima tahapan proses :

1. Mengidentifikasi peluang

Rencana proses dimulai dengan mengidentifikasi peluang-peluang

pengembangan produk. Langkah ini dapat dibayangkan sebagai terowongan

peluang karena membawa bersama-sama input dari perusahaan. Proses

identifikasi peluang pengembangan produk sangat berhubungan dengan kegiatan

mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.

2. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek

Empat perspektif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan

memprioritaskan peluang-peluang bagi produk baru dalam kategori produk yang

ada adalah strategi bersaing, segmentasi pasar, mengikuti perkembangan

teknologi dan platform produk. Setelah itu, proses mengevaluasi produk baru

didiskusikan dan menyeimbangkan portfolio proyek.

3. Mengalokasikan sumber daya dan rencana waktu

Penentuan waktu dan alokasi sumber daya ditentukan untuk proyek-

proyek yang paling menjanjikan, terlalu banyak proyek akan menambah

persaingan untuk beberapa sumber daya. Sebagai hasilnya, usaha untuk

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

39

merancang sumber daya dan merencanakan waktu hampir selalu menghasilkan

suatu tingkat pengembalian untuk evaluasi sebelumnya dan penentuan prioritas

langkah untuk memendekkan sekumpulan proyek yang akan diikuti.

4. Melengkapi perencanaan proyek pendahuluan

Kegiatan perencanaan proyek pendahuluan melibatkan tim inti yang terdiri

dari ahli teknik, pemasaran, manufaktur dan fungsi pelayanan. Dalam rangka

memberikan petunjuk yang jelas untuk organisasi pengembangan produk,

biasanya tim memformulasikan suatu definisi yang lebih detail dari pasar target

dan asumsi-asumsi yang mendasari operasional tim pengembangan.

5. Merefleksikan kembali hasil dan proses

Pada tahap ini dilakukan reality check terhadap pernyataan misi yang

merupakan pegangan untuk tim pengembangan yang harus dilakukan sebelum

melalui proses pengembangan.

2.3.2 Pernyataan Misi

Dalam melakukan pengembangan produk, diperlukan suatu pernyataan misi

yang dapat digunakan sebagai acuan selama pelaksanaan proyek. Pernyataan misi

mencakup beberapa dari keseluruhan informasi berikut :

• Uraian produk ringkas

Uraian ini mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun

menghindari penggunaan konsep produk secara spesifik.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

40

• Sasaran utama bisnis

Sebagai tambahan sasaran proyek yang mendukung strategi perusahaan,

sasaran ini biasanya mencakup waktu, biaya, dan kualitas.

• Pasar target untuk produk

Bagian ini mengidentifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu

dipertimbangkan dalam usaha pengembangan.

• Asumsi-asumsi dan batasan-batasan untuk mengarahkan usaha pengembangan.

Asumsi-asumsi harus dibuat dengan hati-hati, meskipun mereka

membatasi kemungkinan jangkauan konsep produk, mereka membantu untuk

menjaga lingkup proyek yang terkelola. Untuk itu dibutuhkan informasi-

informasi untuk pencacatan keputusan mengenai asumsi dan batasan.

• Stakeholder

Satu cara untuk menjamin bahwa banyak permasalahan pengembangan

ditujukan untuk mendaftar secara eksplisit seluruh stakeholder dari produk, yaitu

sekumpulan orang yang dipengaruhi oleh keberhasilan dan kegagalan produk.

Daftar stakeholder dimulai dari pelanggan eksternal akhir dan pelanggan

eksternal yang membuat keputusan tentang produk. Berikut adalah contoh format

pernyataan misi :

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

41

Tabel 2.1 Contoh Format Pernyataan Misi

Pernyataan Misi : (Nama produk) Uraian Produk * Sasaran Bisnis Utama *

* Pasar Utama * Pasar Kedua *

* Asumsi-asumsi dan batasan-batasan

* *

Stakeholder * *

2.3.3 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Proses identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan bagian integral dari

proses pengembangan produk dan mempunyai hubungan paling erat dengan proses

penurunan konsep, seleksi konsep, Competitive Benchmarking, dan menetapkan

spesifikasi produk. Tujuan dari mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, yaitu:

• Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan pelanggan.

• Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang tersembunyi dan tidak terucapkan

• Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk.

• Memudahkan pembuatan arsip dari aktivitas identifikasi kebutuhan untuk proses

pengembangan produk.

• Menjamin tidak ada kebutuhan pelanggan penting yang terlupakan.

• Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan di antara

anggota tim pengembangan.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

42

Identifikasi kebutuhan pelanggan adalah sebuah proses yang dibagi menjadi

lima tahap. Lima tahap tersebut adalah :

1. Mengumpulkan data mentah dari pelanggan

Proses pengumpulan data mencakup kontak dengan pelanggan dan

mengumpulkan pengalaman dari lingkungan pengguna produk. Tiga metode yang

biasa digunakan adalah wawancara, kelompok fokus, dan observasi produk pada

saat digunakan. Beberapa praktisi kadangkala juga menggunakan survei tertulis

untuk mengumpulkan data mentah.

Hasil akhir dari proses pengumpulan data adalah menyusun data mentah,

biasanya dalam kolom/lembaran Pernyataan Pelanggan, dan seringkali dilengkapi

dengan rekaman video atau foto. Berikut adalah contoh template data yang berisi

pernyataan asli dari pelanggan dan daftar kebutuhan hasil interpretasi pernyataan

asli tersebut :

Tabel 2.2 Template Data Pernyataan Asli Pelanggan

Pelanggan : Pewawancara : Alamat : Tanggal : Telepon : Sekarang menggunakan : Apakah anda bersedia di follow up? Ya/Tidak Jenis penggunaan :

Pertanyaan Pernyataan Pelanggan

Interpretasi kebutuhan (Tidak perlu diisi)

1. Penggunaan Tertentu 2. Hal-hal yang disukai

terhadap alat yang sekarang

3. Hal-hal yang tidak disukai terhadap alat yang sekarang

4. Usulan perbaikan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

43

2. Mengintepretasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan

Kebutuhan pelanggan diekspresikan sebagai pernyataan tertulis dan

merupakan hasil interpretasi kebutuhan yang berupa data mentah yang diperoleh

dari pelanggan. Setiap pernyataan atau hasil observasinya dapat diterjemahkan

menjadi nomor berapapun sebagai kebutuhan pelanggan.

3. Mengorganisasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki, yaitu kebutuhan primer,

sekunder dan (jika diperlukan) tertier.

Tujuan dari langkah ini adalah mengorganisasikan kebutuhan-kebutuhan

pelanggan menjadi beberapa hierarki. Daftar kebutuhan pelanggan terdiri dari

beberapa kebutuhan primer, dimana masing-masing kebutuhan primer akan

tersusun dari beberapa kebutuhan-kebutuhan sekunder. Dalam kasus produk yang

sangat komplek, kebutuhan sekunder mungkin dipecah lagi menjadi kebutuhan

tertier.

4. Menetapkan derajat kepentingan relatif setiap kebutuhan

Pada langkah ini tim pengembang harus membuat prioritas pilihan dan

mengalokasikan sumber daya dalam mendesain produk. Hasil dari langkah ini

adalah bobot kepentingan berupa nilai untuk setiap kebutuhan. Ada dua

pendekatan dasar untuk menetapkan bobot kepentingan setiap kebutuhan, yaitu

bersandar pada konsensus anggota tim berdasarkan pengalaman dengan

pelanggan selama ini atau berdasarkan nilai kepentingan yang diperoleh dari

survei lanjutan terhadap pelanggan.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

44

5. Menganalisa hasil dan proses

Langkah terakhir pada metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah

menggambarkan kembali hasil dan proses. Dalam menganalisa hasil proses, tim

harus menguji hasilnya untuk meyakinkan bahwa hasil tersebut konsisten dengan

pengetahuan dan intuisi yang telah dikembangkan melalui interaksi yang cukup

lama dengan pelanggan.

2.3.4 Spesifikasi Produk

Kebutuhan pelanggan umumnya diekspresikan dalam ”bahasa pelanggan” dan

biasanya dibuat dalam suatu daftar kebutuhan pelanggan. Target spesifikasi

merupakan tujuan tim pengembangan yang berperan dalam menjelaskan produk agar

sukses di pasaran. Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari 4 langkah, yaitu :

1. Menyiapkan gambar metrik dan menggunakan metrik kebutuhan jika diperlukan.

Cara terbaik untuk membuat daftar metrik adalah mengamati setiap

kebutuhan satu persatu, lalu memperkirakan karakteristik yang tepat dan terukur

dari sebuah produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan. Berikut adalah

contoh format daftar metrik kebutuhan :

Tabel 2.3 Contoh Format Daftar Metrik Kebutuhan

No Metrik Kebutuhan Metrik Kepentingan Satuan 1 2 3 4 5

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

45

Daftar metrik dapat dihubungkan dengan menggunakan Quality Function

Deployment (QFD). Menurut Cohen (1995, p11), QFD (Quality Function

Deployment) adalah konsep pendekatan terstruktur dalam mendefinisikan apa

yang menjadi kebutuhan, keinginan, dan ekspektasi konsumen dan

menterjemahkannya ke dalam perencanaan yang spesifik untuk proses produksi

atau manufaktur. Untuk pembahasan selengkapnya, akan dibahas pada subbab

2.3.4.1.

2. Mengumpulkan informasi tentang pesaing

Analisis hubungan antara produk baru dengan produk pesaing sangat

penting dalam menentukan kesuksesan komersial. Informasi mengenai produk

pesaing harus dikumpulkan untuk mendukung keputusan mengenai positioning

produk.

3. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik

Pada langkah ini, tim menyatukan informasi yang tersedia untuk mengatur

nilai target untuk tiap metrik. Ada 2 macam nilai target, yaitu nilai ideal dan nilai

marginal. Nilai ideal adalah hasil terbaik yang diharapkan tim, sedangkan nilai

marginal adalah nilai metrik yang membuat produk diterima secara komersial.

4. Merefleksikan hasil dan proses

Melakukan pertimbangan pada tiap kali pengulangan akan membantu

meyakinkan bahwa hasil yang diperoleh sudah konsisten dengan tujuan proyek.

Setelah target ditentukan, tim mulai bekerja untuk menghasilkan solusi konsep.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

46

Spesifikasi target lalu digunakan untuk membantu tim dalam memilih sebuah

konsep dan membantu mengetahui kapan sebuah konsep layak secara komersial.

2.3.4.1 QFD (Quality Function Deployment)

Menurut Cohen (1995, p11), QFD (Quality Function Deployment) adalah

konsep pendekatan terstruktur dalam mendefinisikan apa yang menjadi kebutuhan,

keinginan, dan ekspektasi konsumen dan menterjemahkannya ke dalam perencanaan

yang spesifik untuk proses produksi atau manufaktur.

Tujuan dari QFD adalah untuk mengoptimalkan pengembangan proses dan

menghasilkan produk baru sesuai dengan kebutuhan konsumen. QFD tidak hanya

mengoptimalkan pengembangan proses dalam memenuhi kebutuhan pelanggan,

tetapi juga berusaha melebihi harapan pelanggan sebagai cara untuk bersaing dengan

pesaing, sehingga produk dapat diterima di pasaran dan disukai oleh pelanggan.

2.3.4.1.1 Proses QFD

Menurut Cohen (1995, p311), proses penerjemahan kebutuhan pelanggan

kedalam kualitas produk dan jasa dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:

1. Proses kebutuhan konsumen menjadi karakteristik teknis (Product Planning).

2. Proses karakteristik teknis menjadi karakteristik bagian (Part Planning).

3. Proses karakteristik part menjadi operasi proses utama (Process Planning).

4. Proses operasi proses utama menjadi kebutuhan produksi (Production Planning).

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

47

2.3.4.1.2 HOQ (House Of Quality)

House of Quality adalah proses pemahaman dari kebutuhan, keinginan, dan

ekspektasi konsumen yang dirangkum kedalam metrik perencanaan produk.

Metrik ini terdapat dalam beberapa bagian yang masing-masing bagian

mengandung informasi yang saling berhubungan satu sama lainnya. Tiap bagian

adalah hasil pemahaman perusahaan terhadap suatu aspek proses perencanaan produk,

jasa, atau suatu proses. Adapun gambar The House of Quality adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 The House of Quality

Bagian-bagian dari HOQ adalah sebagai berikut:

1. Customer Needs and Benefits

Pada bagian ini diisi daftar kebutuhan dan ekspektasi konsumen terhadap

nilai produk, jasa, atau proses yang biasanya diperoleh dari Voice of the Customer

dan telah diubah ke dalam tabel Metrik Kebutuhan Pelanggan.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

48

2. Planning Matrik

Pada bagian ini mempunyai tujuan menyusun dan mengembangkan

beberapa pilihan strategis dalam mencapai nilai-nilai kepuasan konsumen yang

tertinggi. Planning Matrik mempunyai delapan jenis data, antara lain adalah

sebagai berikut:

Importance to Customer (kepentingan konsumen), yang berisi tentang tingkat

kepentingan tiap kebutuhan dan manfaat bagi konsumen.

Current Satisfaction Performance (kinerja kepuasan konsumen) adalah

bagaimana kinerja produk yang dikembangkan dapat memenuhi kepuasan

konsumen.

Competitive Satisfaction Performance (kinerja kepuasan pelanggan) adalah

bagaimana kinerja produk pesaing dalam memuaskan kepentingan pelanggan.

Goal (Quality Plan) adalah tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan

produk.

Improvement Ratio (pengembangan rasio), diperoleh dari rumus:

Improvement Ratio = ePerformancionStatisfactCurrent

Goal

Sales Point (titik penjualan), digunakan tiga angka yaitu:

o 1 = tidak ada tingkat penjualan

o 1,2 = tingkat penjualan sedang

o 1,5 = tingkat penjualan tinggi

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

49

Raw Weight diperoleh dengan rumus:

Raw Weight = (Importance to Customer)x(Improvement Ratio)x(Sales Point)

Normalized Raw Weight adalah persen total dari Row Weight yang diperoleh

dari rumus:

Normalized Raw Weight = %100xWeightRaw

WeightRaw

3. Technical Response

Kolom Technical Response berisi tentang bagaimana organisasi

mendeskripsikan perencanaan produk atau jasa untuk dikembangkan. Deskripsi

ini didapatkan dari keinginan konsumen dan kebutuhannya.

4. Relationship

Pada kolom Relationship, dijelaskan bagaimana hubungan antara setiap

elemen dari technical response dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Simbol yang digunakan untuk kolom Relationship antara lain adalah sebagai

berikut:

= menunjukkan hubungan lemah dengan nilai 1

= menunjukkan hubungan sedang dengan nilai 3

= menujukkan hubungan kuat dengan nilai 9

5. Technical Correlations

Pada bagian Technical Correlations, berisikan bangaimana tim

pengembangan perlengkapan tidur menetapkan implementasi hubungan antara

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

50

elemen-elemen dari technical response. Simbol-simbol yang digunakan dalam

technical correlation adalah sebagai berikut:

vv = positif kuat

v = positif

(blank) = tidak ada hubungan

x = negatif

xx = negatif kuat

6. Techical Matrik

Pada Technical Matrix, terdapat tiga tipe informasi, yaitu urutan peringkat

dari technical response, informasi perbandingan dengan kinerja teknis pesaing,

dan target kinerja teknis. Adapun penjabaran ketiga informasi tersebut adalah

sebagai berikut:

Tingkat kepentingan kami, yang diperoleh dari jumlah perkalian antara

importance to customer dengan nilai relationship pada kolom technical

response.

Absolutely Performance merupakan jumlah perkalian antara nilai relationship

dengan normalized raw weight.

Relative Performance merupakan persen dari total absolutely performance.

Unit of Mesure adalah satuan untuk technical response.

Current Product adalah nilai yang ada pada produk yang sedang

dikembangkan.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

51

Target Value adalah target yang ingin dicapai oleh tim pengembang terhadap

perlengkapan tidur sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan.

Menurut Cohen (1995, P59), langkah-langkah pembuatan HOQ adalah

sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Identifikasi keinginan dan kebutuhan pelanggan ini dapat dilakukan

dengan beberapa metode, seperti wawancara ataupun menyebarkan kuisoner. Dari

banyaknya atribut keinginan dan kebutuhan konsumen yang telah diperoleh, maka

digunakan tabel kombinasi untuk mengelompokkan kebutuhan sesuai hierarkinya,

yaitu kebutuhan primes, skunder, dan tersier. Setelah diperoleh

pengelompokkannya, maka atribut kebutuhan konsumen tersebut dimasukkan

pada HOQ pada bagian kiri ( kolom Customer Needs and Benefits).

2. Membuat matrik perencanaan.

Matrik perencanaan adalah suatu alat untuk membantu perusahaan untuk

membuat prioritas atribut kebutuhan konsumen. Dalam matrik perencanaan ini,

terdapat data tentang tingkat kepentingan konsumen dan tingkat kepuasan

konsumen dengan skala yang digunakan adalah skala likret dengan nilai tekecil

adalah 1 (tidak penting) dan nilai terbesar adalah 5 (sangat penting). Penilaian

tingkat kepentingan ini dilakukan dengan survei konsumen.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

52

3. Menentukan respon teknis.

Respon teknis adalah karakteristik produk atau jasa yang dapat diukur

untuk memenuhi atribut kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan kata lain,

atribut kebutuhan dan keinginan konsumen diterjemahkan kedalam bahasa yang

digunakan perusahaan. Karakteristik yang telah ditentukan dimasukkan kedalam

HOQ pada kolom Technical Response.

4. Menentukan hubungan antara respon teknis dan atribut kebutuhan konsumen.

Matrik ini bertujuan untuk memperlihatkan kekuatan hubungan antara

respon teknis dan atribut konsumen. Jenis hubungan ini dibagi kedalam tiga

kategori yaitu hubungan kuat, sedang, dan lemah. Nilai yang ditentukan dalam

matrik ini dimasukkan kedalam HOQ pada kolom Relationships.

5. Menentukan arah pengembangan (Direction of Improvement).

Arah pengembangan dalam masing-masing respon teknis sangat penting

untuk diketahui guna memberikan peningkatan terhadap kepuasan konsumen.

Terdapat tiga jenis arah pengembangan, yaitu:

Tingkat kepuasan pelanggan akan meningkat jika respon teknis semakin

meningkat.

Tingkat kepuasan pelanggan akan meningkat jika respon teknis semakin

kecil.

0 tingkat kepuasan pelnggan akan meningkat jika respon teknis pada target

tertentu.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

53

6. Menentukan korelasi teknis.

Matrik korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara respon

teknis, yang dalam HOQ terdapat pada gambar segitiga (atap HOQ) pada bagian

Technical Correlations. Dalam Technical Correlations, terdapat lima simbol yang

menunjukkan hubungan kuat positif, positif, tidak ada hubungan, negatif, dan

negatif kuat.

7. Menentukan target respon teknis.

Pada tahap ini, perusahaan menentukan target yang ingin dicapai untuk

setiap karakteristik teknis yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Proses

penentuan target ini biasanya dilakukan secara subjektif, misalnya dengan

melakukan konsensus lain.

2.3.5 Penyusunan Konsep

Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi,

prinsip kerja, dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat

bagaimana produk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Proses penyusunan

konsep dimulai dengan serangkaian kebutuhan pelanggan dan spesifikasi target, dan

diakhiri dengan terciptanya beberapa konsep produk sebagai sebuah pilihan akhir.

Metode penyusunan konsep terdiri dari 5 langkah dengan memecahkan

sebuah masalah kompleks menjadi submasalah menjadi lebih sederhana, yaitu :

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

54

1. Memperjelas masalah

Memperjelas masalah mencakup pengembangan sebuah pengertian umum

dan pemecahan sebuah masalah menjadi submasalah. Pernyataan misi untuk

proyek, daftar kebutuhan pelanggan dan spesifikasi produk awal merupakan input

yang ideal untuk proses penyusunan konsep, meskipun seringkali bagian-bagian

ini masih diperbaiki pada saat tahapan penyusunan konsep dimulai.

2. Pencarian secara eksternal

Pencarian secara eksternal bertujuan untuk menemukan pemecahan

keseluruhan masalah dan submasalah yang ditemukan selama langkah

memperjelas masalah. Sedikitnya terdapat 5 cara yang baik untuk mengumpulkan

informasi dari sumber eksternal, yaitu mewawancara pengguna utama, konsultasi

dengan pakar, pencarian paten, pencarian literatur dan menganalisis

(benchmarking) pesaing.

3. Pencarian secara internal

Pencarian internal merupakan penggunaan pengetahuan dan kreativitas

dari tim dan pribadi untuk menghasilkan konsep solusi. Pencarian

bersifat ”internal” dalam arti semua pemikiran yang timbul dari langkah ini

dihasilkan dari ilmu pengetahuan yang sudah ada dalam tim.

4. Menggali secara sistematis

Penggalian sistematis ditujukan untuk mengarahkan ruang lingkup

kemungkinan dengan mengatur dan mengumpulkan penggalan solusi ini.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

55

Terdapat dua alat spesifik untuk mengatur kerumitan dan mengatur pemikiran tim,

yaitu dengan menggunakan pohon klasifikasi konsep dan tabel kombinasi konsep.

5. Merefleksikan pada hasil dan proses

Langkah terakhir dalam penyusunan konsep yaitu merefleksikan pada

penyeleaian dan proses. Caranya dengan mengidentifikasi peluang untuk

perbaikan pada iterasi berikutnya atau proyek yang akan datang.

Gambar 2.4 Lima Langkah Metode Penyusunan Konsep

1. Memperjelas masalah - Mengerti masalah - Dekomposisi masalah - Memusatkan pada

submasalah yang penting

2. Pencarian eksternal - Pengguna utama - Pakar - Paten - Literatur - Benchmarking

3. Pencarian internal - Secara individu - Secara kelompok

4. Menggali secara sistematis - Pohon klasifikasi - Table kombinasi

5. Merefleksikan pada hasil dan proses - Menyusun umpan balik

Sub masalah

Konsep yang sudah ada

Konsep baru

Solusi terintegrasi

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

56

2.3.6 Seleksi Konsep

Seleksi konsep merupakan proses menilai konsep dengan memperhatikan

kebutuhan pelanggan dan kriteria lain, membandingkan kekuatan dan kelemahan

relatif dari konsep, dan memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan, pengujian

dan pengembangan. Ada dua tahapan metodologi seleksi konsep, yaitu penyaringan

konsep dan penilaian konsep.

2.3.6.1 Penyaringan Konsep

Tujuan tahapan penyaringan konsep yaitu untuk mempersempit jumlah

konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep. Ada 6 langkah pada tahap

penyaringan konsep, yaitu :

1. Menyiapkan matriks seleksi

Untuk menyiapkan matriks, tim memilih sebuah media fisik yang sesuai

untuk masalah yang sedang ditangani. Berikut ini contoh matriks penyaringan

konsep :

Tabel 2.4 Matriks Penyaringan Konsep

Kriteria Seleksi Bobot Konsep A B C Reference

Kriteria 1 Kriteria 2 Krteria 3 Kriteria 4

Jumlah + Jumlah 0 Jumlah total Peringkat Konsep

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

57

Kriteria seleksi dituliskan sepanjang sisi kiri matriks penyaringan dan

dipilih berdasarkan kebutuhan pelanggan yang telah diidentifikasi oleh tim, dan

juga kebutuhan perusahaan seperti biaya produksi yang rendah atau resiko produk

yang minimum. Pada sisi kanan matriks terdapat reference dimana tim memilih

sebuah konsep untuk dijadikan patokan (benchmark) atau konsep referensi,

dimana seluruh konsep lainnya akan dibandingkan dengan konep tersebut.

Referensi biasanya merupakan standar industri atau konsep terdahulu yang

dikenal baik oleh tim.

2. Menilai konsep

Pada tahapan menilai konsep, nilai relatif ”lebih baik” (+), ”sama dengan”

(0), atau ”lebih buruk” (-) diletakkan di tiap sel matriks untuk memperlihatkan

bagaimana tiap konsep dinilai terhadap konsep referensi untuk kriteria tertentu.

Sebaliknya setiap konsep dinilai terhadap satu kriteria sebelum berpindah ke

kriteria berikutnya.

3. Merangking konsep-konsep

Setelah menilai seluruh konsep, tim menjumlahkan nilai ”lebih

baik”, ”sama dengan”, dan ”lebih buruk”, lalu mencatat jumlah untuk tiap

kategori pada baris bagian bawah dari matriks. Setelah selesai, tim memberi

peringkat untuk konsep. Secara nyata, konsep dengan nilai positif yang lebih

banyak dan nilai minus yang sedikit memiliki tingkatan yang lebih tinggi. Dalam

tahap ini, tim dapat mengidentifikasi satu atau dua kriteria yang benar-benar

membedakan konsep.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

58

4. Menggabungkan dan memperbaiki konsep-konsep

Setelah menilai dan merangking konsep, tim harus memeriksa apakah

hasilnya masuk akal, kemudian mempertimbangkannya jika ada cara

menggabungkan dan memperbaiki konsep tertentu. Konsep yang sudah

digabungkan dan diperbaiki kemudian ditambahkan pada matriks, dinilai oleh tim,

dan dirangking bersamaan dengan konsep-konsep sebelumnya.

5. Memilih satu atau lebih konsep

Jika anggota tim telah puas dengan pemahaman mereka akan tiap konsep

dan kualitas relatifna, mereka akan memutuskan konsep mana yang harus dipilih

untuk perbaikan dan analisis lebih jauh. Tim juga harus memutuskan apakah

langkah selanjutnya dari penyaringan konsep akan dilakukan atau apakah akan

langsung melaksanakan penilaian konsep.

6. Merefleksikan hasil dan proses

Seluruh anggota tim harus menyetujui hasil yang diperoleh. Jika salah

seorang tidak setuju dengan keputusan tim, maka mungkin satu atau lebih kriteria

penting hilang dari matriks penyaringan, atau mungkin penilaian tertentu salah,

atau bahkan kurang jelas.

2.3.6.2 Penilaian Konsep

Penilaian konsep digunakan agar peningkatan jumlah alternatif penyelesaian

(resolusi) dapat dibedakan lebih baik antara konsep yang bersaing. Pada tahap ini tim

memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan memfokuskan

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

59

pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada setiap kriteria. Pada

proses penilaian konsep, juga terdapat 6 langkah, yaitu :

1. Menyiapkan matriks seleksi

Seperti pada tahap penyaringan, tim menyiapkan sebuah matriks dan

mengidentifikasi konsep referensi. Matriks penilaian konsep menggunakan

jumlah nilai terbobot untuk menentukan peringkat konsep. Berikut ini akan

ditampilkan contoh tabel matriks penilaian konsep :

Tabel 2.5 Contoh Format Tabel Penilaian Konsep

Konsep A B

Kriteria Seleksi Beban Rating Nilai Beban

Rating Nilai Beban

Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3

...%

...%

...%

Total Nilai Peringkat

Lanjutkan Konsep

Setelah kriteria dicatat, tim menambahkan bobot kepentingan ke dalam

matriks. Beberapa pola yang berbeda dapat digunakan untuk memberi bobot pada

kriteria, seperti menandai nilai kepentingan dari 1 sampai 5, atau mengalokasikan

nilai 100% pada kriteria-kriteria.

2. Menilai konsep

Cara yang paling mudah bagi tim untuk menyelesaikan tahap ini adalah

dengan menilai seluruh konsep terhadap satu kriteria sekaligus, sebelum

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

60

berpindah pada kriteria berikutnya. Karena perlunya perbedaan yang nyata antara

setiap konsep yang bersaing, maka diperlukan skala yang lebih jelas, yaitu dengan

merekomendasikan skala dari 1-4, seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.6 Bobot Perbandingan Penilaian Kriteria

Kinerja Relatif Nilai

Sangat kurang dibandingkan referensi 1

Kurang dibandingkan referensi 2

Lebih baik dari referensi 3

Sangat lebih baik dari referensi 4

3. Merangking konsep-konsep

Setelah penilaian diberikan untuk tiap konsep, nilai berbobot dihitung

dengan mengalikan nilai dengan bobot kriteria. Total nilai untuk tiap konsep

merupakan penjumlahan dari nilai yang berbobot.

Dimana :

rj = Nilai konsep j untuk kriteria i

wj = Bobot untuk kriteria i

N = Jumlah kriteria

sj = Total nilai untuk konsep j

∑=

=n

1iiijj wrS

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

61

4. Menggabungkan dan memperbaiki konsep-konsep

Pada tahap ini, tim mencari pengganti atau kombinasi yang memperbaiki

konsep. Meskipun proses penyusunan konsep formal umumnya selesai sebelum

seleksi konsep dimulai, beberapa perbaikan kreatif dan kemajuan terjadi selama

proses seleksi konsep, saat tim menyadari kekuatan dan kelemahan beberapa

tampilan dari konsep produk.

5. Memilih satu atau lebih konsep

Dengan dasar matriks seleksi, tim dapat memutuskan untuk memilih dua

atau lebih konsep terbaik. Konsep-konsep ini mungkin lebih lanjut dikembangkan,

dibuat prototipe dan diuji untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan.

6. Merefleksikan hasil dan proses

Sebagai langkah terakhir, tim merefleksikan pada konsep terpilih dan

proses seleksi konsep. Setiap anggota tim harus menyetujui konsep yang telah

dipilih oleh tim pada tahap ini, karena seluruh masalah yang berhubungan telah

dibahas dan konsep terpilih memiliki potensi terbesar untuk memuaskan

pelangggan demi mencapai kesuksesan secara ekonomi.

2.3.7 Pengujian Konsep

Pada tahap pengujian konsep, tim pengembang meminta respon dari

pelanggan potensial terhadap target pasar yang dituju mengenai uraian dan gambaran

konsep produk. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi dari pelanggan

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

62

potensial tentang cara memperbaiki konsep, dan memperkirakan potensi penjualan

produk.

Pengujian konsep berhubungan erat dengan seleksi konsep, dimana kedua

aktivitas ini bertujuan untuk menyempitkan jumlah konsep yang akan diproses lebih

lanjut. Namun pengujian konsep berbeda, karena aktivitas ini menitik beratkan pada

pengumpulan data langsung dari pelanggan potensial dan hanya melibatkan sedikit

penilaian dari tim pengembang. Pengujian konsep dilakukan setelah seleksi konsep

dan bukan sebaliknya, dikarenakan anggota tim tidak mungkin menyodorkan banyak

konsep langsung ke pelanggan potensial untuk diuji. Karena itu, tim pertama kali

harus menyempitkan konsep alternatif sampai pada jumlah yang kecil untuk

disodorkan kepada pelanggan. Pengujian konsep terdiri dari 7 tahap, yaitu :

1. Mendefinisikan maksud dari pengujian konsep

Tahap pertama pada pengujian konsep, yaitu anggota tim secara eksplisit

menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab melalui pengujian ini.

Beberapa pertanyaan utama yang ditujukan pada pengujian konsep adalah :

• Konsep yang mana dari beberapa alternatif konsep yang akan dilanjutkan

pengembangannya?

• Bagaimana konsep dapat diperbaiki untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

yang lebih baik?

• Kira-kira berapa banyak produk yang berhasil dijual?

• Dapatkan proses pengembangan dilanjutkan?

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

63

2. Memilih populasi survei

Tim harus memilih populasi survei yang mencerminkan target pasar yang

sebenarnya. Dalam kasus ini, pengujian konsep yang akurat membutuhkan

pelanggan potensial yang berasal dari setiap segmen target untuk disurvei. Survei

terhadap semua segmen yang dituju bisa sangat mahal dari segi biaya dan waktu.

Karena itu, dalam kasus seperti ini tim dapat memilih untuk mensurvei pelanggan

potensial yang berasal dari segmen pasar terbesar saja.

3. Memilih format survei

Format survei yang biasa digunakan dalam pengujian konsep, yaitu

interaksi langsung (face-to-face interaction), telepon, surat, e-mail, dan internet.

Setiap format survei memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

4. Mengkomunikasikan konsep

Pilihan format survei sangat berkaitan dengan bagaimana konsep akan

dikomunikasikan. Konsep dapat dikomunikasikan dalam bentuk uraian verbal,

sketsa, foto dan gambar, storyboard, video, simulasi, multimedia interaktif, model

fisik, prototipe yang dioperasikan.

5. Mengukur respon pelanggan

Sebagian besar survei pengujian konsep dimulai dengan

mengkomunikasikan konsep produk dan kemudian mengukur respons pelanggan.

Ketika pengujian konsep dilakukan pada awal fase pengembangan konsep,

respons pelanggan biasanya diukur dengan meminta pelanggan untuk memilih

salah satu dari dua atau lebih konsep alternatif. Pengujian konsep pada umumnya

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

64

juga mengukur keinginan pelanggan untuk mambeli. Skala ukuran yang biasa

digunakan untuk mengukur keinginan pelanggan untuk membeli dibagi menjadi

lima kategori, yaitu pasti akan membeli, mungkin akan membeli, mungkin atau

tidak akan membeli, mungkin tidak akan membeli, dan pasti tidak akan membeli.

6. Menginterpretasikan hasil

Jika tim tertarik untuk membandingkan dua atau lebih konsep, interpretasi

hasilnya dapat dilakukan secara langsung. Apabila salah satu konsep

mendominasi yang lain, dan tim percaya bahwa responden mengerti kunci

perbedaan di antara konsep-konsep tersebut, maka tim dapat dengan mudah

memilih konsep yang diinginkan.

Prediksi penjualan produk baru mengandung sejumlah besar ketidakpastian,

dan akan menghasilkan kesalahan (error) yang tinggi. Walaupun demikian,

prediksi penjualan cenderung berkorelasi dengan permintaan yang sebenarnya.

Pada model berikut ini akan diestimasikan Q (jumlah produk yang diharapkan

terjual selama periode waktu tertentu) sebagai :

Q = N x A x P

Dimana :

- N adalah jumlah pelanggan potensial yang diharapkan melakukan pembelian

selama periode waktu tertentu.

- A adalah proporsi pelanggan potensial atau pembeli jika produk perlengkapan

tidur tersedia dan pelanggan menyadari keberadaan akan produk tersebut.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

65

- P adalah peluang produk akan dibeli jika tersedia dan jika pelanggan

menyadarai akan keberadaan produk perlengkapan tidur ini.

Nilai P diestimasikan dengan rumus berikut :

P = Cdefinitely x Fdefinitely + Cpobably x Fprobably

Dimana :

- Fdefinitely adalah proporsi responden yang pasti akan membeli perlengkapan

tidur

- Fprobably adalah proporsi responden memilih mungkin akan membeli

perlengkapan tidur

- Cdefinitely dan Cprobably adalah konstanta kalibrasi yang biasanya ditetapkan

berdasarkan pengalaman perusahaan dengan produk yang sama di masa lalu.

Umumnya nilai Cdefinitely dan Cprobably 0.1 < nilai Cdefinitely < 0.5, dan 0 <

Cprobably < 0.25. Jika tidak tedapat data masa lalu, sebagian besar tim

pengembang menggunakan nilai 0.4 untuk nilai Cdefinitely dan 0.2 untuk

Cprobably.

7. Merefleksikan hasil dan proses

Manfaat utama dari pengujian konsep adalah memperoleh umpan balik

dari pelanggan potensial. Pandangan kualitatif yang dikumpulkan melalui suatu

diskusi terbuka dengan responden tentang konsep-konsep yang diusulkan

mungkin merupakan hasil yang paling penting dari pengujian konsep, terutama

pada awal proses pengembangan. Tim harus merefleksikan hasil diskusi ini sama

baiknya dengan hasil prediksi yang bersifat sementara.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

66

2.3.8 Arsitektur Produk

Arsitektur produk adalah penugasan elemen-elemen fungsional dari produk

terhadap kumpulan bangunan fisik dari produk. Tujuan dibuatnya arsitektur produk

perlengkapan tidur ini adalah untuk menguraikan komponen-komponen fisik dasar

dari perlengkapan tidur, apa yang harus dilakukan oleh komponen tersebut dan

seperti apa hubungan atau pembatas yang digunakan untuk peralatan lainnya.

Hasil akhir dari menetapkan arsitektur produk adalah perkiraan perancangan

geometri dari produk, penjelasan mengenai chunk-chunk utama, dan dokumentasi

interaksi penting antar chunk. Chunk adalah kumpulan bangunan fisik dari sebuah

produk. Arsitektur produk menentukan bagaimana hubungan antara chunk-chunk

dengan fungsi produk. Arsitektur produk juga menentukan bagaimana produk dapat

dirubah. Langkah-langkah dalam menetapkan arsitektur produk, yaitu :

1. Membuat skema produk

Skema produk adalah diagram yang menggambarkan pengertian tim

terhadap elemen penyusunan produk. Berikut ini akan ditampilkan contoh gambar

skema :

Gambar 2.5 Contoh Format Skema

Komponen 1 Komponen 2

Komponen 3

Komponen 5

Komponen 4

Aliran tenaga/energi

Aliran material

Aliran sinyal/data

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

67

2. Mengelompokkan elemen-elemen yang terdapat pada skema

Pada langkah ini, setiap elemen yang terdapat pada skema dikelompokkan

menjadi chunk. Pengelompokkan elemen menjadi chunk ditunjukkan pada gambar

2.6.

Gambar 2.6 Pengelompokkan Elemen-elemen Menjadi Chunk

3. Membuat rancangan geometris yang masih kasar

Pada tahap ini, tim akan diuntungkan dengan menghasilkan beberapa

alternatif susunan geometris dan kemudian memilih yang terbaik. Pembuatan

susunan geometris kasar harus dikoordinasikan dengan desainer industri yang ada

di dalam tim dalam kasus di mana aspek stetika, keamanan, dan kenyamanan dari

sebuah produk penting dan sangat terkait dengan perancangan geometris dari

chunk.

Chunk 1

Komponen 2

Komponen 1

Chunk 2

Komponen 4

Komponen 3

Chunk 3

Komponen 5

Aliran tenaga/energi

Aliran material

Aliran sinyal/data

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

68

4. Mengidentifikasi interaksi fundamental dan insidental

Untuk mengendalikan koordinasi proses dengan lebih baik, tim harus

melakukan identifikasi interaksi dalam fase perancangan tingkatan sistem.

Terdapat dua kategori interaksi antar chunk, yaitu interaksi fundamental yang

sesuai garis skema yang menghubungkan satu chunk ke chunk lain; serta interaksi

insidental, yaitu interaksi yang muncul karena implikasi elemen fungsional

menjadi bentuk fisik tertentu atau karena pengaturan geometris dari chunk.

2.3.9 Desain Industri

Desain Industri adalah jasa profesional dalam menciptakan, mengembangkan

konsep, dan spesifikasi guna mengoptimalkan fungsi, nilai, dan penampilan produk

serta sistem untuk mencapai keuntungan yang mutual antara pemakai dan produsen.

Ada dua dimensi untuk menjelaskan pentingnya desain industri yaitu

ergonomik dan estetis. Berikut adalah contoh format tabel nilai kepentingan

kebutuhan ergonomik dan estetis :

Tabel 2.7 Nilai Kepentingan Kebutuhan Ergonomik dan Estetis

Kebutuhan-kebutuhan Level Kepentingan Rendah Menengah Tinggi Penjelasan Peringkat

Ergonomik Kemudahan pemakaian Kemudahan perawatan Kuantitas interaksi pemakai Pembaruan interaksi pemakai Keamanan Estetis Diferensiasi produk Gengsi kepemilikan, mode, kesan Motivasi tim

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

69

Skala ini diperoleh berdasarkan asumsi tim pengembangan produk

perlengkapan tidur. Yang mana konversi skalanya adalah sebagai berikut:

Konversi skala ∑

−=

skalaminimalskalamaksimalskala

Ada 5 kategori untuk mengevaluasi sebuah produk, yaitu :

1. Kualitas interface pengguna

Ini adalah peringkat tentang bagaimana mudahnya produk digunakan.

Kualitas interface pengguna berhubungan dengan penampilan produk, rasa dan

bentuk interaksi.

2. Daya tarik emosional

Peringkat secara keseluruhan, konsumenlah yang menjadi daya tarik bagi

suatu produk. Daya tarik ini dicapai lewat penampilan, sentuhan, suara dan

baunya.

3. Kemampuan memelihara dan memperbaiki produk

Ini adalah peringkat kesenangan untuk memelihara dan memperbaiki suatu

produk. Pemeliharaan dan perbaikan seharusna dipertimbangkan dengan interaksi

antar pemakai.

4. Ketepatan penggunaan sumber daya

Ini adalah peringkat bagaimana sebaiknya sumber daya digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

70

5. Perbedaan produk

Ini adalah peringkat dari suatu produk yang unik dan konsisten terhadap

identitas perusahaan. Perbedaan ini diutamakan dari bentuknya.

Tabel 2.8 Nilai Kualitas Desain Industri

Kategori Penilaian Level Kepentingan Rendah Menengah Tinggi

Penjelasan Singkat

Kualitas interface pengguna Daya Tarik Emosional Kemampuan untuk memelihara dan memperbaiki produk Penggunaan yang tepat dari sumber Diferensiasi Produk

2.3.10 Desain Untuk Proses Manufaktur/ Design For Manufacturing (DFM)

Perancangan untuk proses manufaktur merupakan salah satu dari pelaksanaan

yang paling terintegrasi yang terlibat dalam pengembangan produk. DFM

menggunakan informasi dari beberapa tipe, termasuk diantaranya :

1. Sketsa, gambar, spesifikasi produk, dan alternatif-alternatif rancangan.

2. Suatu pemahaman detail tentang proses produksi dan perakitan.

3. Perkiraan biaya manufaktur, volume produksi, dan waktu peluncuran produk.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

71

Metode desain untuk proses manufaktur terdiri dari 5 langkah, yaitu :

1. Memperkirakan biaya manufaktur

Input dari langkah ini meliputi bahan mentah, komponen-komponen yang

dibeli, usaha-usaha karyawan, energi, dan peralatan. Outputnya meliputi barang

jadi dan buangan. Biaya manufaktur merupakan jumlah seluruh biaya untuk input

dari sistem dan untuk proses pembuangan output yang dihasilkan oleh sistem.

Biaya manufaktur dari suatu produk yang terdiri 3 kategori biaya, yaitu :

• Biaya-biaya komponen

Komponen-komponen dari suatu produk mencakup komponen standar

yang dibeli dari pemasok atau juga dapat diproduksi di pabrik sendiri.

• Biaya-biaya perakitan

Proses perakitan hampir selalu mencakup biaya upah tenaga kerja dan

juga mencakup biaya peralatan dan perlengkapan.

• Biaya overhead

Overhead merupakan kategori yang mencakup seluruh biaya-biaya

lainnya seperti biaya pendukung dan alokasi tidak langsung. Biaya pendukung

adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan penanganan material, jaminan

kualitas, pembelian, pengiriman, penerimaan, fasilitas-fasilitas dan

pemeliharaan peralatan/perlengkapan. Alokasi tidak langsung adalah biaya

manufaktur yang tidak dapat secara langsung dikaitkan dengan suatu produk

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

72

namun harus dibayarkan dalam suatu usaha. Misalnya gaji penjaga keamanan

atau biaya perwatan bangunan.

>> Memperkirakan Biaya-biaya Komponen Standar

Biaya komponen standar diperkirakan dengan :

• Membandingkan tiap komponen dengan komponen sama yang pernah

dihasilkan atau dibeli perusahaan dalam volume yang diperbandingkan.

• Mendapatkan harga dari pemasok.

Biaya komponen pendukung biasanya diperoleh dari pengalaman

perusahaan dengan komponen-komponen yang sama, sedangkan biaya

komponen utama biasanya diperoleh dari penjual keliling.

>> Memperkirakan Biaya Untuk Komponen Pesanan

Komponen pesanan yaitu komponen-komponen yang dirancang secara

khusus untuk produk, dibuat oleh pabrik atau oleh pemasok. Komponen pesanan

biasanya merupakan komponen dengan fungsi khusus yang berguna hanya pada

sebagian produk-produk pembuat.

Biaya bahan baku diperkirakan dengan menghitung massa komponen

ditambahkan dengan beberapa buangan dan dikalikan dengan biaya bahan baku.

Biaya pemrosesan termasuk biaya untuk operator dalam pemrosesan mesin sesuai

dengan biaya penggunaan peralatan itu sendiri. Biaya peralatan tercakup untuk

perancangan dan pembuatan alat bantu yang dibutuhkan untuk menggunakan

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

73

mesin tertentu untuk membuat komponen. Berikut adalah format tabel perkiraan

biaya :

Tabel 2.9 Format Perkiraan Biaya

Biaya Variabel Material Pemrosesan

Biaya Tetap Peralatan Peralatan dan alat bantu mesin

Total Biaya Langsung Beban overhead

Biaya Total per unit

>> Memperkirakan Biaya Perakitan

Produk yang dibuat lebih dari satu komponen membutuhkan perakitan.

Jumlah biaya perakitan manual dapat diperkirakan dengan mengalikan waktu

yang diperkirakan untuk tiap operasi perakitan dengan jumlah tenaga kerja.

>> Memperkirakan Biaya Overhead

Kebanyakan perusahaan menentukan biaya overhead dengan

menggunakan tarif overhead atau tarif pembebanan. Tarif overhead digunakan

untuk satu atau dua dasar biaya. Dasar biaya umumnya adalah biaya pembelian

bahan, upah tenaga perakitan, serta jumlah jam kerja peralatan yang dihabiskan

produk. Tarif overhead untuk bahan yang dibeli biasanya 10% dari tarif overhead

untuk upah perakitan biasanya 80%.

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

74

Assembly Chart (AC)

Assembly Chart atau peta rakitan adalah gambaran grafis dari urut-urutan

aliran komponen dan rakitan-bagian ke dalam rakitan suatu produk. Peta rakitan

(assembly chart) menunjukkan cara yang mudah dipahami tentang :

a. Komponen-komponen yang membentuk produk

b. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama

c. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian

d. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan

e. Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian

f. Gambaran menyeluruh dari proses rakitan

Lingkaran yang menunjukkan rakitan atau rakitan bagian tidak selalu harus

menunjukkan lintasan stasiun kerja, lintasan rakitan, atau lintasan orang, tetapi benar-

benar hanya menunjukkan urutan operasi yang harus dikerjakan. Tujuan dari peta

rakitan terutama untuk menunjukkan keterkaitan antara komponen, yang dapat juga

digambarkan oleh sebuah ‘gambar-terurai’. Selain itu, juga dapat digunakan untuk

mengajar pekerja yang tidak ahli untuk mengetahui urutan suatu rakitan yang rumit.

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

75

Gambar 2.7 Contoh Assembly Chart

Struktur Produk atau Bill of Material (BOM)

Struktur Produk atau Bill of Material merupakan daftar jumlah komponen,

campuran bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu produk. Struktur produk

tipikal akan menunjukkan bahan baku yang dikonversi ke dalam komponen-

komponen fabrikasi, kemudian komponen-komponen itu bergabung secara bersama

untuk membuat subassemblies kemudian subassemblies bergabung bersama membuat

assemblies dan seterusnya sampai produk akhir. Berikut ini akan ditampilkan contoh

gambar struktur produk dan tabel Bill of Material (BOM) :

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

76

Gambar 2.8 Contoh Struktur Produk

Tabel 2.10 Contoh Format Tabel Bill of Material (BOM)

No. Komponen Level Description Code Quantity BOM UOM

Operation Process Chart (OPC)

Operation Process Chart (OPC) atau peta proses operasi akan menunjukkan

langkah kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar, dan bahan baku yang

digunakan dalam suatu proses manufakturing yaitu mulai datangnya bahan baku

sampai ke proses pengepakan (packaging). Peta ini melukiskan peta operasi dari

seluruh komponen dan sub assembly sampai ke main assembly.

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

77

Beberapa keuntungan dan kegunaan dari peta proses operasi (Operation

Process Chart) adalah sebagai berikut :

a. Menunjukkan urutan operasi, fabrikasi, dan rakitan pada tiap komponen.

b. Menunjukkan hubungan antar komponen.

c. Memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.

d. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.

e. Sebagai alat untuk latihan kerja.

Untuk membuat peta proses operasi (OPC), digunakan simbol-simbol untuk

mengantikan macam-macam kegiatan yang ada dalam proses, yaitu sebagai berikut :

1. Operasi

Kegiatan operasi terjadi bilamana sebuah obyek mengalami perubahan

bentuk baik secara fisik maupun kimiawi, perakitan dengan obyek lain, atau

diurai rakit.

2. Inspeksi/Pemeriksaan

Kegiatan inspeksi terjadi bilamana sebuah obyek mengalami pengujian

ataupun pengecekan ditinjau dari segi kuantitas ataupun kualitas.

3. Penyimpanan (Storage)

Proses penyimpanan terjadi bilamana obyek disimpan dalam jangka waktu

yang cukup lama. Di sini obyek akan disimpan secara permanen dan dilindungi

terhadap pengeluaran/pemindahan tanpa izin khusus.

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

78

4. Kegiatan gabungan

Simbol ini dilakukan untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan secara bersama-sama oleh operator pada stasiun kerja, seperti kegiatan

operasi yang harus dilakukan bersama dengan kegiatan inspeksi.

Operasi

Pemeriksaan

Penyimpanan

Kegiatan Gabungan

Gambar 2.9 Simbol-simbol OPC

Berikut ini akan ditampilkan contoh gambar Operation Process Chart (OPC) :

Gambar 2.10 Contoh Format Operation Process Chart

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

79

2. Mengurangi biaya komponen

Biaya komponen yang dibeli biasanya akan menjadi elemen biaya

manufaktur yang paling berarti.

>> Memahami Batasan-batasan Proses dan Dasar-dasar Biaya

Pada beberapa kasus, batasan suatu proses dapat dikomunikasikan dengan

singkat pada perancang dalam bentuk aturan perancangan. Bila memungkinkan,

perancang komponen dapat menghindari untuk melampaui kemampuan normal

suatu proses dan menghindari tingginya biaya yang umum tidak terjadi.

>> Merancang Ulang Komponen Untuk Mengurangi Langkah-langkah Pemrosesan

Kecermatan rancangan yang diusulkan akan mengarahkan pada usulan

rancangan ulang yang dapat menghasilkan penyederhanaan proses produksi.

Dengan mengurangi jumlah langkah dalam proses pabrikasi umunya memberikan

hasil pengurangan biaya.

3. Mengurangi biaya perakitan

Perancangan untuk perakitan (Design For Assembly/DFA) kadang

dinyatakan sebagai bagian DFM yang melibatkan minimasi biaya perakitan.

Untuk sebagian produk, perakitan memberikan bagian total biaya yang relatif

kecil. Sering suatu hasil yang menekankan pada DFA, keseluruhan hitungan

komponen, kerumitan proses manufaktur dan biaya pendukung, seluruhnya

mengurangi biaya perakitan.

Page 64: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

80

4. Mengurangi biaya pendukung produksi

Dalam bekerja untuk meminimasi biaya komponen dan biaya perakitan,

tim mungkin juga mencapai pengurangan dalam permintaan fungsi pendukung

produksi. Suatu pengurangan dalam isi rakitan mengurangi jumlah pekerja yang

dibutuhkan untuk produksi sehingga mengurangi biaya pengawasan dan

manajemen sumber daya manusia.

5. Mempertimbangkan pengaruh keputusan DFM pada faktor-faktor lainnya

Dengan meminimasi biaya manufaktur tidak hanya merupakan sasaran

proses pengembangan produk. Keberhasilan produk secara ekonomis juga

tergantung dari kualitas produk, berkurangnya waktu pengenalan, dan biaya

pengembangan produk. Selain itu terdapat situasi dimana keberhasilan ekonomis

suatu proyek dikompromikan dalam rangka memaksimumkan keberhasilan

ekonomi keseluruhan perusahaan.

2.3.11 Antropometri

Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja

adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa

produksi. Dalam rangka untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari

suatu ruang dan fasilitas akomodasi maka-hal-hal yang harus diperhatikan adalah

faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh manusia baik posisi statis

maupun dinamis. Posisi statis adalah posisi tubuh manusia dalam keadaan diam dan

linier pada permukaan tubuh, sedangkan posisi tubuh dinamis adalah posisi tubuh

Page 65: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

81

manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang

mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.

Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah suatu

kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia,

ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan

masalah desain. Kini, antropometri berperan penting dalam bidang perancangan

industri, perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang

tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan

untuk menghasilkan produk yang optimal. Penerapan data antropometri ini akan

dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (Standar Deviasi) nya dari

suatu distribusi normal.

Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean (rata-rata) dan

SD (Standar Deviasi). Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan

bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau

lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya 95% populasi adalah sama dengan atau

lebih tinggi dari 95 persentil, 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah

dari 5 persentil. Dalam antropometri, 95 persentil menunjukkan tubuh ukuran besar,

sedangkan 5 persentil menunjukkan tubuh berukuran kecil. Besarnya nilai persentil

dapat ditentukan dari tabel prioritas distribusi normal yang dapat dilihat pada

Lampiran 13.

Dimensi tubuh yang umum digunakan diilustrasikan pada Tabel Antropometri

Masyarakat Indonesia yang dapat dilihat pada Lampiran 14. Dimensi tubuh ini

Page 66: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

82

berdasarkan antropometri masyarakat Indonesia yang didapat dari interpolasi

masyarakat British dan Hongkong terhadap masyarakat Indonesia.

Pendekatan dalam menggunakan data antropometri di atas adalah sebagai berikut :

1. Pilihlah standar deviasi yang sesuai untuk perancangan yang dimaksud.

2. Carilah data rata-rata dan distribusi dari populasi yang sesuai.

3. Pilihlah nilai persentil yang sesuai sebagai dasar perancangan.

4. Pilihlah jenis kelamin yang sesuai

2.3.12 Uji Validitas dan Reliabilitas

Suatu penelitian haruslah bersifat valid dan reliabel. Hasil penelitian yang

valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Hasil penelitian reliabel bila terdapat

kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Dengan menggunakan instrumen yang

valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan

menjadi valid dan reliabel. Jadi instrument yang valid dan reliabel merupakan syarat

mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

2.3.12.1 Pengujian Validitas

Untuk menguji validitas, dapat dilakukan dengan menguji korelasi skor setiap

item angket dengan skor total variabelnya. Menurut Sugiyono (1999), apabila

korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya lebih besar dari 0.3, maka instrument

tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik dan valid. Berikut ini adalah langkah

Page 67: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

83

pengujian validitas yang digunakan untuk menilai apakah data hasil kuisioner sudah

benar-benar tepat, cermat, dan valid untuk mengukur variabel penelitian :

1. Jumlahkan setiap skor jawaban angket dari masing-masing responden.

2. Lakukan perhitungan korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total,

caranya dengan mengetik formula =CORREL ((sel angka pertanyaan

pertama),(skor total)). Misalkan skor pertanyaan pertama berada pada sel B6-

B285, dan total skor berada pada sel M6-M285, maka penulisan formulanya

adalah =CORREL (B6:B285,M6:M285) kemudian tekan enter. Lakukan

penulisan formula yang sama untuk pertanyaan-pertanyaan berikutnya sesuai

dengan letak sel.

Setelah dilakukan perhitungan uji validitas, maka dapat diambil kesimpulan

yang contoh tabelnya dapat dilihat pada tabel 2.11.

Tabel 2.11 Contoh Tabel Hasil Perhitungan Uji Validitas

Korelasi antara Nilai Korelasi ( r) Nilai kritis Keterangan Kesimpulan

Item No 1 dengan total 0.3

Item No 2 dengan total Item No 3 dengan total

Setelah itu dilakukan pebandingan antara nilai korelasi dengan nilai kritis

yang bernilai 0.3. Jika nilai korelasi lebih besar dari 0.3, maka dikatakan item-item

pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan sebagai instrument angket penelitian.

Namun, jika nilai korelasi lebih kecil daripada 0.3, maka dikatakan item-item

pertanyaan tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan sebagai instrument angket

penelitian.

Page 68: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

84

2.3.12.2 Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan internal consistency dengan Teknik

Belah Dua (Split Half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Untuk

keperluan itu maka butir-butir instrumen dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap. Selanjutnya skor data

tiap kelompok itu disusun sendiri.

Instrumen yang reliabel yaitu yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi

jika nilai koefisien yang diperoleh > atau = r tabel (nilai r tabel dapat dilihat pada

Lampiran 8). Perhitungan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan excel.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Hilangkan skor total dari item-item yang tidak valid. Jika dari hasil perhitungan

validitas semua item pertanyaan dinyatakan valid, maka semua item tersebut

digunakan dalam perhitungan reliabilitas.

2. Kelompokkan item yang bernomor genap dan yang bernomor ganjil. Lalu

totalkan masing-masing kelompok. Berikut akan ditampilkan contoh tabel

pengelompokan item yang bernomor genap dan ganjil :

Tabel 2.12 Contoh Tabel Data Pengelompokkan Item Ganjil dan Genap

Skor Ganjil Total Skor Skor Genap Total Skor 1 3 5 7 9 Ganjil 2 4 6 8 Genap

Page 69: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

85

3. Korelasikan total skor ganjil dengan total skor genap dengan menggunakan

formulasi pada excel. Formula yang digunakan sama dengan uji validitas

(=CORREL (.... : ...., .... : ....)).

4. Lanjutkan pengujian dengan memasukkan nilai korelasi ke dalam rumus

Spearman Brown. Rumusnya adalah sebagai berikut :

5. Bandingkan reliabilitas instrument dengan nilai r tabel yang telah ditetapkan

sebelumnya. Nilai r tabel dapat dilihat pada Lampiran 8 sesuai dengan jumlah

responden yang digunakan dan taraf kepercayaan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

6. Setelah didapat nilai r tabel, maka dibandingkan dengan nilai reliabilitas

instrumen yang dihitung dengan menggunakan rumus Spearman Brown. Jika nilai

reliabilitas lebih besar daripada nilai r tabel, maka instrumen tersebut dikatakan

reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen angket penelitian. Namun jika

nilai reliabilitas lebih kecil dari nilai r tabel, maka instrumen tersebut dikatakan

tidak reliabel dan tidak dapat digunakan sebagai instrumen angket penelitian.

2.4 Analisis Ekonomi Pengembangan Produk

Pada analisis ekonomi pengembangan produk ada beberapa dasar kas masuk

(pendapatan) dan kas keluar (biaya) dalam lingkaran kehidupan sebuah produk baru

yang suskses. Kas masuk berasal dari penjualan produk dan kas keluar terdiri atas

b

bi r1

r.2r+

=

Page 70: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

86

biaya proses pengembangan, biaya produksi ramp-up seperti pembelian perlengkapan

dan alat-alat, biaya pemasaran dan pendukung produk, dan biaya produksi yang terus

menerus seperti bahan mentah, komponen dan pekerja.

Metode analisis ekonomi pengembangan produk memperkirakan NPV aliran

kas yang diperkirakan dari suatu proyek. Metode ini menggunakan teknik NPV

karena lebih mudah dimengerti dan digunakan secara luas dalam bidang bisnis.

Langkah–langkah proses analisis ekonomi proyek pengembangan produk, yaitu :

1. Membangun contoh dasar kasus keuangan

Membangun contoh dasar kasus meliputi perkiraan waktu dan besarnya

aliran kas yang akan datang, lalu menghitung NPV dari aliran kas.

• Memperkirakan waktu dan besar aliran kas masuk dan keluar yang akan

datang.

Waktu dan besarnya aliran kas diperkirakan dengan menggabungkan

jadwal proyek dengan anggaran proyek, perkiraan volume penjualan, dan

perkiraan biaya produksi. Kategori dasar yang umum dari aliran kas untuk

suatu jenis produk proyek pengembangan baru antara lain biaya

pengembangan (biaya desain, tes, dan perbaikan termasuk perakitan), biaya

perakitan, biaya pemasaran dan pendukung, biaya produksi, serta pendapatan

penjualan.

Page 71: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

87

• Menghitung nilai bersih saat ini (NPV) dari aliran kas

Menghitung NPV memerlukan keuntungan aliran kas untuk tiap

periode harus ditentukan, kemudian aliran kas ini diubah pada nilai saat ini.

Nilai NPV dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

NPV = ti)(1C+

C = Cash Flow (aliran kas per periode)

t = periode ke-

i = discount rate ( tingkat suku bunga bank per kuartal)

2. Menampilkan analisis kepekaan

Analisis kepekaan menggunakan contoh keuangan untuk menjawab

pertanyaan ”Apakah jika” menghitung perubahan pada NPV yang ditinjau dari

perubahan faktor-faktor termasuk dalam contoh/model. Faktor-faktor yang

dimaksud adalah faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proyek. Faktor

internal adalah faktor dimana tim pengembangan mempunyai tingkat pengaruh

yang besar, mencakup pengeluaran program pengembangan, kecepatan

pengembangan, biaya produksi, dan penampilan produk. Faktor eksternal adalah

faktor dimana tim tidak dapat mengubahnya dengan sewenang-wenang,

mencakup lingkungan persaingan (misal, tanggapan pasar dan tindakan para

pesaing), volume penjualan, dan harga produk.

Page 72: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

88

3. Menggunakan analisis kepekaan kuantitatif untuk memahami jual-beli proyek

Model keuangan dan analisis kepekaan adalah alat yang kuat untuk

menunjang keputusan pengembangan produk, tetapi teknik ini mempunyai

keterbatasan penting. Analisis kuantitatif mempunyai kekurangan seperti tertera

di bawah ini :

>> Analisis kuantitatif hanya mengukur kuantitas

>> Analisis kuantitatif bergantung pada keabsahan asumsi dan data

>> Birokrasi mengurangi produktivitas

4. Mempertimbangkan pengaruh faktor-faktor kualitatif pada proyek sukses

Banyak faktor yang mempengaruhi proyek-proyek pengembangan sulit

untuk diukur karena hal itu kompleks dan tidak tentu. Faktor-faktor tersebut

dinamakan faktor kualitatif. Model kuantitatif secara mutlak mempertimbangkan

banyak pertanyaan dan banyak pokok persoalan lain dengan beberapa asumsi

kasar. Contoh mengasumsikan keputusan yang dibuat oleh tim proyek tidak

mempengaruhi tindakan grup dari luar ke proyek, atau secara alternatif bahwa

kekuatan luar tidak mengubah tindakan-tindakan tim. Asumsi penting dari model

kita ini adalah umum untuk banyak model keuangan lain dan disebut asumsi

ceteris paribus (yang lain dianggap sama).

Page 73: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

89

• Proyek berinteraksi dengan perusahaan, pasar, dan lingkungan makro

Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proyek secara umum

mempunyai konsekuensi untuk keseluruhan perusahaan, para pesaing,

pelanggan di pasaran, dan bahkan untuk lingkungan ekonomi makro di mana

pasar berlangsung. Pendekatan paling dasar dari analisis kualitatif adalah

mempertimbangkan :

>> Interaksi antara proyek dan perusahaan secara keseluruhan

Satu asumsi yang tertanam dalam model kualitatif adalah bahwa

keuntungan perusahaan akan maksimal jika keuntungan proyek

dimaksimalkan. Dua kunci interaksi antara proyek dan perusahaan adalah

externalities dan strategic fit. Externalities adalah suatu biaya ”tak berharga”

atau keuntungan yang dibebankan pada satu bagian perusahaan oleh tindakan

kedua; biaya-biaya diketahui sebagai externalities negatif dan keuntungan

sebagai externalities positif. Strategic fit adalah keputusan-keputusan yang

diambil tim pengembangan harus tidak hanya menguntungkan proyek saja,

tetapi juga harus konsisten dengan perencanaan produk perusahaan dan

strategi teknologi secara keseluruihan.

>> Interaksi antara proyek dan pasar di mana produk akan dijual

Untuk membuat model nilai proyek secara akurat, kita harus mengurangi

asumsi ceteris paribus untuk mengenali bahwa suatu keputusan tim

pengembangan mempengaruhi proyek pengembangan. Lingkugan pasar

Page 74: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

90

dipengaruhi tidak hanya oleh tim pengembangan, melainkan oleh tiga

kelompok lain, yaitu kompetitor, pelanggan, dan supplier.

>> Interaksi antara proyek dan lingkungan makro

Kita harus mengurangi asumsi ceteris paribus untuk mengambil faktor-

faktor kunci makro, yaitu pergeseran bidang ekonomi, regulasi pemerintah,

dan kecenderungan sosial.

• Melaksanakan analisis kualitatif

Untuk tim proyek umumnya, metode analisis kualitatif yang paling

sesuai adalah mudah dipertimbangkan dan membahas interaksi antara proyek

dan perusahaan, proyek dan pasar, serta proyek dan lingkungan makro.

Kemudian tim mempertimbangkan interaksi-interaksi ini bersama dengan

hasil analisis kuantitatif agar dapat menentukan tekanan relatif yang paling

sesuai pada pengembangan kecepatan, pengeluaran, biaya pembuatan dan

penampilan produk.

2.5 Perancangan Tata Letak Pabrik

Tata letak adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik

(plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan sebagai

tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran produksi.

Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area untuk penempatan mesin atau

Page 75: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

91

fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material,

penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel

pekerja, dan sebagainya.

Tujuan utama dari perancangan tata letak pabrik adalah sebagai berikut

(Apple, 1990, p6) :

a. Memudahkan proses manufaktur.

b. Meminimumkan pemindahan barang.

c. Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi.

d. Menekan modal tertanam pada peralatan.

e. Menghemat pemakaian ruang bangunan.

f. Memberi kemudahan, keselamatan bagi pegawai, dan memberi kenyamanan

dalam melaksanakan pekerjaan.

2.5.1 Pertimbangan-pertimbangan dalam Perencanaan Pabrik Baru Atau

Yang Sudah Ada

Perencanaan pabrik baru meliputi perencanaan instalasi pabrik yang baru

sama sekali, yaitu dari perencanaan produk yang akan dibuat sampai perencanaan

bangunan pabrik. Sedangkan pada perencanaan kembali meliputi perencanaan produk

baru atau tata letak baru berdasarkan fasilitas produksi yang sudah ada. Biasanya

perencanaan kembali suatu pabrik disebabkan oleh beberapa alasan tertentu, yaitu :

1. Adanya perubahan dalam design produk, model, dan lain-lain.

2. Adanya perubahan lokasi pabrik suatu daerah pemasaran.

Page 76: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

92

3. Adanya perubahan ataupun peningkatan volume produksi yang akhirnya

membawa perubahan ke arah modifikasi segala fasilitas produksi yang ada.

4. Adanya keluhan dari pekerja terhadap kondisi area kerja yang kurang memenuhi

persyaratan tertentu.

5. Adanya kemacetan (bottle-necks) dalam aktivitas pemindahan bahan, gudang

yang terlalu sempit, dan lain-lain.

Merencanakan pabrik dengan tetap menggunakan bangunan yang sudah ada

akan memberikan keuntungan dan kerugian yaitu akan ditunjukkan pada tabel 2.13.

Tabel 2.13 Keuntungan dan Kerugian Perencanaan Pabrik Yang Sudah Ada

Keuntungan Kerugian

Dapat secara tepat menentukan perubahan-

perubahan yang perlu dilakukan sesuai

dengan proses produksi atau desain baru.

Kemungkinan menimbulkan pembiayaan

yang tidak ekonomis karena adanya

pembatasan ukuran dan bentuk bangunan

Pembiayaan riil dapat ditentukan dengan

tepat.

Sulit untuk mengadakan perluasan pabrik

di masa mendatang.

Page 77: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

93

2.5.2 Macam/Tipe Tata Letak Fasilitas Produksi

Ada empat macam/tipe tata letak fasilitas produksi yang secara klasik umum

diaplikasikan dalam desain layout, yaitu :

1. Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi (Production Line Product atau

Product Layout)

Dengan memakai tata letak tipe aliran produksi ini segala fasilitas-fasilitas

untuk proses manufakturing/perakitan akan diletakkan berdasarkan garis aliran

(flow line) dari proses produksi tersebut.

Gambar 2.11 Product Lay-out

2. Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap (Fixed Material Location

Layout atau Fixed Position Layout)

Untuk tata letak pabrik yang berdasarkan proses tatap, material/komponen

produk yang utama akan tinggal tetap pada posisi/lokasinya sedangkan fasilitas

produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil lainnya

akan bergerak menuju lokasi material/komponen produk utama tersebut.

Page 78: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

94

Gambar 2.12 Fixed Position Lay-out

3. Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk (Product Famliy, Product

Layout atau Group Technology Layout)

Pada tata letak fasilitas ini, produk-produk yang tidak identik

dikelompokkan bedasarkan langkah-langkah pemrosesan, bentuk, mesin/peralatan

yang dipakai dan sebagainya. Disini pengelompokkan tidak didasarkan pada

kesamaan jenis produk akhir.

Gambar 2.13 Group Technology Lay-out

Page 79: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

95

4. Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (Functional atau

Process Layout)

Tata letak fasilitas ini merupakan metode pengaturan dan penempatan dari

segala mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe/jenis sama ke dalam satu

departemen. Tata letak berdasarkan proses ini umumnya dipergunakan untuk

industri manufakturing yang bekerja dengan jumlah/volume produksi relatif kecil

dan terutama untuk jenis produk yang tidak standard.

Gambar 2.14 Process Lay-out

2.5.3 Routing Sheet

Routing Sheet merupakan tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam

memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu diketahui dari hal-hal yang

saling berkaitan. Routing Sheet berguna untuk menghitung jumlah mesin yang

dibutuhkan dan untuk menghitung jumlah part yang harus dipersiapkan dalam usaha

memperoleh sejumlah produk jadi yang diinginkan. Berikut akan ditampilkan gambar

format tabel routing sheet :

Page 80: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

96

Gambar 2.15 Format Tabel Routing Sheet

Rumus-rumus yang digunakan dalam Routing Sheet adalah sebagai berikut :

DE 3600=

FGH−

=1

ExJ

IK =

G = kapasitas produksi efisiensi

HI =

2.5.4 Perhitungan Jumlah Mesin Sebenarnya

Perhitungan jumlah mesin sebenarnya digunakan untuk menghitung jumlah

mesin yang diperlukan dalam proses produksi. Perhitungan dilakukan berdasarkan

jumlah mesin teoritis pada tabel Routing Sheet dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Angka desimal dibelakang koma dibagi dengan angka didepan koma, apabila

hasil pembagian tersebut menghasilkan angka ≥ 0,1, maka jumlah mesin teoritis

harus dibulatkan ke atas.

2. Apabila hasil pembagian tersebut menghasilkan angka ≤ 0,1, maka jumlah mesin

teoritis harus dibulatkan ke bawah.

3. Apabila jumlah mesin teoritis < 1, maka jumlah mesin sebenarnya = 1.

Page 81: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

97

Tabel 2.14 Format Tabel Usulan Jumlah Kebutuhan Mesin

USULAN JUMLAH KEBUTUHAN MESIN Usulan dari : Kapasitas Produksi : Unit/Jam Efisiensi :

No Nama Mesin Jumlah Mesin Teoritis

Jumlah Mesin Sebenarnya

1 Mesin 1 2 Mesin 2 3 Mesin 3 4 Mesin 4 5 Mesin 5 Total Jumlah Mesin

2.5.5 From To Chart (FTC)

From to Chart (FTC) adalah suatu teknik konvensional yang umum

digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu

proses produksi (Sritomo, 2003, p190). From to Chart (FTC) biasanya sangat

berguna apabila barang yang mengalir pada suatu wilayah berjumlah banyak. Hal ini

juga berguna jika terjadi keterkaitan antara beberapa kegiatan dan jika diinginkan

adanya penyusunan kegiatan yang optimum.

FTC menggambarkan besarnya kedekatan hubungan aliran antarmesin yang

terjadi. Melalui FTC frekuensi ini kita dapat melakukan perhitungan untuk langkah

selanjutnya, yaitu perhitungan untuk FTC Inflow dan FTC Outflow. FTC memiliki

beberapa kegunaan, yaitu :

- Menganalisis perpindahan bahan.

- Perencanaan pola aliran.

Page 82: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

98

- Penentuan lokasi kegiatan.

- Menunjukkan ketergantungan satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

- Menunjukkan keterkaitan lintas produksi.

- Perencanaan keterkaitan antara beberapa produk, komponen, barang dan bahan.

FTC Inflow dan Outflow dibuat berdasarkan hasil perhitungan FTC Frekuensi

dengan rumus (yang dimasukkan ke dalam setiap kotak matriks) sebagai berikut:

beradaebut kotak tersmanadikolomTotalfrekuensi) FTC (dari terisiyangmatrik kotak pada Nilai =Inflow FTC

mesinbarismanadikolomTotalfrekuensi) FTC (dari terisiyangmatrik kotak pada Nilai =Outflow FTC

Berikut akan ditampilkan format gambar untuk FTC Frekuensi:

Gambar 2.16 Format Tabel From To Chart Frekuensi

Page 83: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

99

2.5.6 Skala Prioritas

Skala prioritas menunjukkan hubungan antarmesin (skala prioritas Inflow dan

skala prioritas Outflow) merupakan skala yang digunakan untuk mengetahui derajat

kepentingan hubungan antara mesin-mesin produksi, dimana derajat kedekatan

hubungannya dapat dilihat pada FTC Inflow dan Outflow. Di sini angka yang paling

besar yang terdapat pada kedua peta tesebut menunjukkan hubungan yang paling

dekat. Tujuan dari skala prioritas adalah memninimumkan ongkos, memperkecil jarak

material handling, dan mengoptimalkan layout.

Adapun tanda dari derajat kedekatan adalah sebagai berikut:

A = Hubungan mutlak diperlukan (untuk aktivitas yang dipertimbangkan

saling berkelanjutan)

E = Hubungan sangat penting (untuk aktivitas yang saling berhubungan)

I = Hubungan penting (untuk aktivitas berdampingan)

O = Hubungan biasa / umum (untuk aktivitas yang mempunyai hubungan

biasa)

U = Hubungan tidak penting (untuk hubungan geografis)

X = Hubungan tidak diinginkan (untuk hubungan yang tidak diharapkan

terjadi)

Page 84: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

100

Keterangan : X = Nomor mesin N = Nilai dalam tabel FTC inflow atau outflow.

Gambar 2.17 Format Tabel Derajat Kedekatan Skala Prioritas

2.5.7 Activity Relationship Chart (ARC)

Aliran bahan bisa diukur secara kualitatif menggunakan tolok ukur derajat

kedekatan hubungan antara satu fasilitas (departemen) dengan lainnya. Nilai-nilai

yang menunjukkan derajat hubungan dicatat sekaligus dengan alasan-alasan yang

mendasarinya dalam sebuah peta hubungan aktivitas (Activity Relationship Chart).

ARC merupakan suatu teknik yang digunakan untuk merencanakan

keterkaitan antara setiap kegiatan yang saling berhubungan satu sama lainnya. ARC

menggunakan beberapa simbol huruf seperti skala prioritas yang telah dijelaskan

pada subbab skala prioritas sebagai penanda derajat kedekatannya dan beberapa

simbol angka berurutan sebagai wakil alasan penggunaan simbol huruf derajat

kedekatan tersebut.

Page 85: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

101

Pada dasarnya ARC hampir sama dengan FTC, hanya saja disini analisisnya

lebih bersifat kualitatif. Kalau dalam FTC analisis dilaksanakan berdasarkan angka

berat, volume, atau jarak perpindahan bahan dari satu lokasi ke lokasi lain, maka

ARC akan menggantikan kedua hal tersebut dengan kode huruf yang akan

menunjukkan derajat hubungan aktivitas secara kualitatif dan kode angka untuk

menjelaskan alasan pemilihan kode huruf tersebut. Berikut adalah contoh format

gambar dari ARC :

Gambar 2.18 Contoh Activity Relationship Chart (ARC)

2.5.8 Activity Relationship Diagram (ARD)

Activity Relationship Diagram (ARD) yaitu diagram hubungan antar aktivitas

berdasarkan skala prioritas yang merupakan dasar perencanaan keterkaitan antara

Page 86: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

102

pola aliran material dan lokasi kegiatan pelayanan yang dihubungkan dengan

kegiatan produksi yang dibuat berdasarkan skala prioritas sebagai data derajat

hubungan yang harus ada dan harus dipenuhi. Kegunaan ARD yaitu untuk

perencanaan dan penganalisisan keterkaitan kegiatan. Beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam pembuatan ARD antara lain :

1. ARD terdiri atas beberapa buah kotak berbentuk bujur sangkar yang disusun

sedemikian rupa sesuai dengan derajat kedekatannya membentuk suatu susunan

yang baik.

2. Derajat kedekatan yang telah ditentukan harus diperhatikan dalam hal peletakan

berbagai fasilitas yang ada, misal :

- Derajat kedekatan A, berarti antarfasilitas harus tepat bersebelahan.

- Derajat kedekatan E, berarti antarfasilitas maksimal berjarak 1 kotak.

- Derajat kedekatan I, berarti antarfasilitas maksimal berjarak 2 kotak, dst.

Berikut adalah format pembuatan ARD :

No. mesin dari Skala Prioritas Inflow

A-4,5,7 E-1 No. Mesin 4 8 6

5 1 Nama Mesin 7 9 2

I O

X-3

Mesin X

Gambar 2.19 Contoh Format ARD

Page 87: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00444-TI BAB 2.pdf · Berikut adalah rumus–rumus regresi linier sederhana y ... Menentukan variabel keputusan

103

Gambar 2.20 Contoh Gambar ARD Beserta Keterangannya

2.5.9 Perancangan Layout

Plant layout merupakan salah satu cara untuk menyajikan hasil perancangan

tata letak pabrik. Diperlukan data perencanaan terdahulu sebagai acuan pembuatan

plant layout, yaitu seperti pada tabel perhitungan luas. Setelah analisa mengenai

aliran material yang dibuat, hubungan derajat aktivitas dari tiap-tiap departemen

dipertimbangkan, kebutuhan luas area untuk masing-masing departemen dihitung

serta ditetapkan, maka desain alternatif layout segera bisa dibuat.