bab 2 landasan teori dan pengembangan hipotesis …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/bab...

47
16 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Definisi Audit Menurut Abdul Halim (1997:1), untuk mempelajari auditing dan profesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit. Definisi audit yang sangat terkenal adalah definisi yang berasal dari ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) yang mendefinisikan auditing sebagai berikut: "Suatu proses sistematik yang menghimpun dan mengevaluasi bukti- bukti secara obyektif mengenai asers-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan". Definisi tersebut dapat diuraikan menjadi 7 elemen yang harus diperhatikan dalam melaksanakan audit yaitu: a. Proses yang Sistematik Auditing merupakan rangkaian proses dan prosedur yang bersifat logis, terstruktur, dan terorganisir. b. Menghimpun dan Mengevaluasi Bukti secara Obyektif Hal ini berarti bahwa proses sistematik yang dilakukan tersebut merupakan proses untuk menghimpun bukti-bukti yang mendasari

Upload: buiminh

Post on 15-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

16

BAB 2

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Definisi Audit

Menurut Abdul Halim (1997:1), untuk mempelajari auditing dan

profesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui

definisi audit. Definisi audit yang sangat terkenal adalah definisi yang

berasal dari ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) yang

mendefinisikan auditing sebagai berikut:

"Suatu proses sistematik yang menghimpun dan mengevaluasi bukti-

bukti secara obyektif mengenai asers-asersi tentang berbagai tindakan

dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara

asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan

menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan".

Definisi tersebut dapat diuraikan menjadi 7 elemen yang harus

diperhatikan dalam melaksanakan audit yaitu:

a. Proses yang Sistematik

Auditing merupakan rangkaian proses dan prosedur yang bersifat

logis, terstruktur, dan terorganisir.

b. Menghimpun dan Mengevaluasi Bukti secara Obyektif

Hal ini berarti bahwa proses sistematik yang dilakukan tersebut

merupakan proses untuk menghimpun bukti-bukti yang mendasari

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

17

asersi-asersi yang dibuat oleh individu maupun entitas. Auditor

kemudian mengevaluasi bukti-bukti yang diperoleh tersebut. Baik

saat penghimpunan maupun pengevaluasian bukti, auditor harus

obyektif. Obyektif berarti mengungkapkan fakta apa adanya yang

senyatanya, tidak bias atau tidak memihak dan tidak berprasangka

buruk terhadap individu atau entitas yang membuat representasi

tersebut.

c. Asersi-Asersi tentang Berbagai Tindakan dan Kejadian Ekonomi

Asersi merupakan suatu pernyataan atau suatu rangkaian

pernyataan secara keseluruhan oleh pihak yang bertanggung jawab

atas pernyataan tersebut. Untuk audit laporan keuangan historis,

asersi merupakan pernyataan manajemen melalui laporan keuangan

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Asersi-asersi

meliputi informasi yang terkandung dalam laporan keuangan,

laporan operasi internal, dan laporan biaya maupun pendapatan

berbagai pusat pertanggungjawaban pada suatu perusahaan. Jadi

asersi atau pernyataan tentang tindakan dan kejadian ekonomi

merupakan hasil proses akuntansi. Proses akuntansi merupakan

proses pengidentifikasian, pengukuran, dan penyampaian informasi

ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang.

d. Menentukan Tingkat Kesesuaian

Hal ini berarti penghimpunan dan pengevaluasian bukti-bukti

dimaksudkan untuk menentukan dekat tidaknya atau sesuai

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

18

tidaknya asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Tingkat kesesuaian tersebut dapat diekspresikan dalam

bentuk kuantitatif maupun kualitatif. Bentuk kuantitatif contohnya

prosentase pencapaian penjualan bila dibandingkan dengan

penjualan yang dianggarkan. Bentuk kualitatif contohnya

kewajaran laporan keuangan.

e. Kriteria yang Ditentukan

Kriteria yang ditentukan merupakan standar-standar pengukur

untuk mempertimbangkan asersi-asersi atau representasi-

representasi. Kriteria tersebut dapat berupa prinsip akuntansi yang

berlaku umum atau standar akuntansi keuangan, aturan-aturan

spesifik yang ditentukan oleh badan legislatif atau pihak lainnya,

anggaran atau ukuran lain kinerja manajemen.

f. Menyampaikan Hasil-Hasilnya

Hal ini berarti hasil-hasil audit dikomunikasikan melalui laporan

tertulis yang mengindikasikan tingkat kesesuaian antara asersi-

asersi dan kriteria yang telah ditentukan. Komunikasi hasil audit

tersebut dapat memperkuat ataupun memperlemah kredibilitas

representasi atau pernyataan yang dibuat.

g. Para Pemakai yang Berkepentingan

Para pemakai yang berkepentingan merupakan para pengambil

keputusan yang menggunakan dan mengandalkan temuan-temuan

yang diinformasikan melalui laporan audit dan laporan lainnya.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

19

Para pemakai tersebut meliputi investor maupun calon investor di

pasar modal, pemegang saham, kreditor maupun calon kreditor,

badan pemerintahan, manajemen, dan publik pada umumnya.

2. Klasifikasi Audit

Menurut Kell dan Boyton dalam Abdul Halim (1997:5), audit

dapat diklasifikasikan berdasar tujuan dilaksanakan audit. Dalam hal

ini tipe audit terbagi ke dalam tiga kategori:

a. Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan mencakup penghimpunan dan

pengevaluasian bukti mengenai laporan keuangan suatu entitas

dengan tujuan untuk memberikan pendapat apakah laporan

keuangan telah disajikan secara wajar sesuai kriteria yang telah

ditentukan yaitu Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU).

Jadi ukuran kesesuaian audit laporan keuangan adalah kewajaran.

Kriteria utama yang digunakan adalah prinsip akuntansi yang

berlaku umum. Audit laporan keuangan ini dilakukan oleh

eksternal auditor atas permintaan klien. Hasil audit akan disajikan

dalam bentuk tertulis yang disebut laporan auditor independen.

b. Audit Kepatuhan

Audit kepatuhan mencakup penghimpunan dan pengevaluasian

bukti dengan tujuan untuk menentukan apakah kegiatan finansial

maupun operasi tertentu dari suatu entitas sesuai dengan kondisi-

kondisi, aturan-aturan, dan regulasi yang telah ditentukan. Kriteria

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

20

yang ditentukan tersebut dapat berasal dari berbagai sumber seperti

manajemen, kreditor, maupun lembaga pemerintah. Ukuran

kesesuaian audit kepatuhan adalah ketepatan misalnya ketepatan

SPT-Tahunan dengan undang-undang pajak penghasilan. Hasil

audit kepatuhan tersebut biasanya disampaikan kepada pihak yang

menentukan kriteria tersebut.

c. Audit Operasional

Audit operasional meliputi penghimpunan dan pengevaluasian

bukti mengenai kegiatan operasional organisasi dalam

hubungannya dengan tujuan pencapaian efisiensi, efektivitas,

maupun kehematan (ekonomis) operasional. Efisiensi adalah

perbandingan antara masukan dengan keluaran, sedangkan

efektivitas adalah perbandingan antara keluaran dengan target yang

sudah ditetapkan. Dengan demikian yang menjadi tolak ukur atau

kriteria dalam audit operasional adalah rencana, anggaran, dan

standar biaya atau kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

3. Audit Report Lag

Audit report lag adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang

diukur dari tanggal penutupan tahun buku/akhir tahun fiskal hingga

tanggal diterbitkannya laporan keuangan auditan. Lamanya waktu

penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi

tersebut untuk dipublikasikan sehingga berdampak pada reaksi pasar

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

21

terhadap kelambatan informasi dan mempengaruhi ketidakpastian

keputusan yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan. Oleh

karena itu ketepatan waktu adalah batasan penting pada publikasi

laporan auditan (Parwati dan Suhardjo, 2009).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

menunjukkan bahwa audit report lag yang terjadi di Indonesia rata-

rata 85 hari. Rata-rata audit report lag di Indonesia ini tergolong lebih

panjang bila dibandingkan dengan di luar negeri, misalnya audit

report lag di Kanada lebih pendek yaitu lebih cepat 21,95 hari

dibandingkan dengan Indonesia (Halim, 2000 dalam Utami, 2006).

Sedangkan di Malaysia memiliki audit report lag dengan rata-rata

102,05 hari (Indriyani dan Supriyati, 2012 dalam Putri, 2014). Untuk

di Indonesia sendiri memiliki audit report lag dengan rata-rata 78,78

hari (Andika, 2015).

Jadi lamanya waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi

ketepatan waktu informasi tersebut untuk dipublikasikan sehingga

berdampak pada reaksi pasar terhadap kelambatan informasi dan

mempengaruhi tingkat ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada

informasi yang dipublikasikan.

Untuk itu berdasarkan keputusan Bapepam Nomor: KEP-

431/BL/2012 tentang “Penyampaian Laporan Tahunan Emiten Atau

Perusahaan Publik” menyatakan bahwa bagi setiap perusahaan publik

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib menyampaikan

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

22

laporan tahunan kepada Bapepam dan Lembaga Keuangan selambat-

lambatnya empat bulan setelah tahun buku berakhir. Peraturan ini

mulai berlaku pada awal tahun 2013. Perusahaan yang melebihi batas

yang telah ditentukan Bapepam diperhitungkan sebagai keterlambatan

penyampaian laporan keuangan perusahaan ke publik.

Dengan ini menurut Dyer dan McHugh (1975) dalam Putri

(2014) menjelaskan tiga kriteria keterlambatan pelaporan keuangan

antara lain:

a. Preliminary lag.

Yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai

penerimaan laporan akhir preliminary oleh bursa.

b. Auditor’s report lag.

Yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai

tanggal laporan auditor ditandatangani.

c. Total lag.

Yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai

tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag

a. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan tingkat besar kecil perusahaan

yang ditentukan berdasarkan sebuah ukuran yang dapat dinilai

(Permatasari, 2012 dalam Andika, 2015). Ukuran Perusahaan dapat

didefinisikan sebagai suatu skala di mana besar kecil perusahaan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

23

dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan

dalam total aset, nilai pasar saham, dan lain-lain (Dewangga,

2015). Untuk itu ukuran perusahaan dapat dinilai dari total aset

yang di miliki perusahaan, aset merupakan sumber daya yang

dikuasai oleh perusahaan baik yang didanai dengan modal sendiri

ataupun dengan utang, yang merupakan hasil dari peristiwa masa

lalu dan diharapkan memberikan manfaat di masa depan. Apabila

klien merupakan perusahaan kecil, maka audit cukup dilakukan

oleh satu atau dua orang auditor dengan waktu pengerjaan audit

yang tidak begitu lama, dan dengan honorarium audit yang tidak

begitu besar. Namun apabila perusahaan yang diaudit adalah

perusahaan besar, apalagi kalau perusahaan raksasa dengan ratusan

anak perusahaan, maka dibutuhkan auditor dalam jumlah banyak,

waktu pengerjaan audit yang berbulan-bulan, dan honorarium audit

yang sangat tinggi (Setyorini, 2008 dalam Dewangga, 2015).

Maka perusahaan yang memiliki aset yang lebih besar

melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang

memiliki aset yang lebih kecil. Mereka berargumen bahwa

perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki

lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan

sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian

intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan

sorotan masyarakat, maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

24

melaporkan laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik

(Febriyanti, 2011). Juga manajemen perusahaan yang berada di

perusahaan dengan jumlah nilai aset yang sangat besar harus

insentif untuk mengurangi terjadinya audit report lag atau audit

delay dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor

secara ketat oleh investor dan pengawas permodalan dari

pemerintah, karena pihak-pihak ini sangat berkepentingan terhadap

informasi yang termuat dalam laporan keuangan (Dyer dan Mc

Hugh, 1975 dalam Kartika, 2011).

Menurut Machfoedz (1994:56), menjelaskan bahwa ukuran

perusahaan terbagi menjadi tiga kategori yaitu:

1) Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki kekayaan

bersih lebih dari Rp 10 Milyar termasuk tanah dan bangunan,

serta memiliki hasil penjualan lebih dari Rp 50 Milyar/tahun.

2) Perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki

kekayaan bersih Rp 1-10 Milyar termasuk tanah dan bangunan,

serta memiliki hasil penjualan kurang dari Rp 1-50

Milyar/tahun.

3) Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memiliki kekayaan

bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan

bangunan, serta memiliki hasil penjualan minimal Rp 1

Milyar/tahun.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

25

Alasan penulis memilih ukuran perusahaan sebagai faktor-

faktor yang mempengaruhi audit report lag karena untuk

membuktikan apakah perusahaan perbankan dengan jumlah aset

yang lebih dari Rp 1.000.000.000.000,00 (1 triliyun rupiah) itu

dapat mempersingkat audit report lag.

b. Opini Auditor

Menurut Abdul Halim (1997:63), menjelaskan ada lima jenis

opini atau pendapat yang dapat diberikan oleh auditor yaitu:

i. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

Pendapat ini dapat diberikan oleh auditor apabila audit telah

dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar auditing,

penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi

berlaku umum, dan tidak terdapat kondisi atau keadaan tertentu

yang memerlukan bahasa penjelas.

ii. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas yang

Ditambahkan dalam Laporan Audit Bentuk Baku.

Pendapat ini diberikan apabila auditor telah dilaksanakan atau

diselesaikan sesuai dengan standar auditing, penyajian laporan

keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum, tetapi

terdapat beberapa keadaan atau kondisi tertentu yang

memerlukan bahasa penjelas. Hal ini disebabkan:

1. Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor

independen lain, auditor harus menjelaskan hal ini dalam

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

26

paragraf pengantar untuk menegaskan pemisahan tanggung

jawab dalam pelaksanaan audit.

2. Adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan

oleh IAI. Penyimpangan tersebut adalah penyimpangan yang

terpaksa dilakukan agar tidak menyesatkan para pemakai

laporan keuangan auditan. Auditor harus menjelaskan

penyimpangan yang dilakukan berikut taksiran pengaruh

maupun alasannya penyimpangan dilakukan dalam satu

paragraf khusus.

3. Laporan keuangan dipengaruhi oleh keditakpastian yang

material.

4. Auditor meragukan kemampuan satuan usaha dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya.

5. Auditor menemukan adanya suatu perubahan material dalam

penggunaan prinsip dan metode akuntansi.

iii. Pendapat Wajar dengan Pengecualian.

Sesuai dengan SA 508 paragraf 38 dikatakan bahwa jenis

pendapat ini diberikan apabila:

a) Tidak ada bukti kompeten yang cukup atau adanya

pembatasan lingkup audit yang material tetapi tidak

mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.

b) Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan

dari prinsip akuntansi berlaku umum yang berdampak

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

27

material tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara

keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa

pengungkapan yang tidak memadai, maupun perubahan

dalam prinsip akuntansi.

Auditor harus menjelaskan alasan pengecualian dalam satu

paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat.

iv. Pendapat Tidak Wajar.

Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak

menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus

kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.

v. Penyataan Tidak Memberikan Pendapat.

Pernyataan auditor untuk tidak memberikan pendapat ini layak

diberikan apabila:

1. Ada pembatasan lingkup audit yang sangat material, baik

oleh klien maupun karena kondisi tertentu.

2. Auditor tidak independen terhadap klien.

Pernyataan ini tidak dapat diberikan apabila auditor yakin

bahwa terdapat penyimpangan yang material dari prinsip

akuntansi berlaku umum.

Jadi auditor menyatakan pendapatnya berpijak pada audit

yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing dan atas temuan-

temuannya. Umumnya perusahaan yang tidak menerima jenis opini

wajar tanpa pengecualian akan menunjukkan audit report lag atau

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

28

audit delay yang lebih panjang dibandingkan perusahaan yang

menerima opini wajar tanpa pengecualian, selain itu perusahaan

yang menerima opini selain wajar tanpa pengecualian dianggap

sebagai kabar buruk sehingga penyampaian laporan keuangan akan

diperlambat (Iskandar dan Estralita, 2010).

Alasan penulis memilih opini auditor sebagai faktor-faktor

yang mempengaruhi audit report lag karena opini auditor sebagai

pengukur keberhasilan perusahaan dalam mengelola manajemen

dan keuangan, jadi untuk membuktikan apakah faktor opini auditor

berpengaruh terhadap audit report lag.

c. Profitabilitas

Pofitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk

memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan

asset, maupun laba dan modal sendiri (Deanta, 2006 dalam

Indriani, 2014). Profitabilitas menunjukkan keberhasilan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Tingkat keuntungan

dipakai sebagai salah satu cara untuk menilai keberhasilan

efektivitas perusahaan, karena laba yang dihasilkan di masa

mendatang merupakan salah satu informasi yang penting bagi

investor sebagai dasar keputusan investasi (Lianto dan Kusuma

2010, dalam Putri, 2014).

Menurut Andika (2015) perusahaan yang memiliki tingkat

profitabilitas tinggi atau rendah akan menyampaikan informasi

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

29

tersebut secara tepat waktu. Hal ini disebabkan bahwa perusahaan

yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia harus melaporkan

laporan keuangannya secara tepat waktu sesuai peraturan

BAPEPAM. Baik itu informasi good news atau bad news bagi

investor informasi tersebut harus disampaikan tepat waktu agar

investor dapat mengambil keputusan yang diperlukan.

Alasan penulis memilih profitabilitas sebagai faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap audit report lag karena untuk

membuktikan apakah faktor profitabilitas dapat mempersingkat

waktu audit report lag.

d. Solvabilitas

Menurut Munawir (1993:32), solvabilitas adalah kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila

perusahaan tersebut dilikuidasikan baik jangka pendek maupun

jangka panjang.

Tingkat solvabilitas menunjukan resiko perusahaan sehingga

berdampak pada ketidakpastian harga saham, bila tingkat

solvabilitas tinggi, maka resiko kegagalan perusahaan dalam

mengembalikan pinjaman juga akan tinggi, demikian pula

sebaliknya (Indriani, 2014). Ukuran solvabilitas diproksikan

dengan membandingkan total kewajiban pada total aset yang

dimiliki perusahaan dalam istilah lain yaitu debt to asset ratio,

tingginya debt to asset ratio mencerminkan tingginya resiko

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

30

keuangan perusahaan, tingginya resiko ini menunjukkan adanya

kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi

kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunga

(Dewangga, 2015).

Dengan adanya debt to assets ratio mengindikasikan

kesehatan dari perusahaan. Proporsi debt to assets ratio yang tinggi

akan meningkatkan kegagalan perusahaan sehingga auditor akan

meningkatkan perhatian bahwa ada kemungkinan laporan

keuangan kurang dapat dipercaya. Dalam mengaudit hutang juga

memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan

mengaudit modal, sehingga mengaudit utang lebih melibatkan

banyak staf dan lebih rumit dibandingkan mengaudit modal.

Dengan demikian Solvabilitas yang diukur dengan total debt to

total assets ratio dapat mempengaruhi waktu penyelesaian audit

(Yugo Trianto, 2016 dalam Indriani, 2014).

Alasan penulis memilih solvabilitas sebagai faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap audit report lag karena untuk

membuktikan apakah faktor solvabilitas dapat memperpanjang

waktu audit report lag.

e. Komite Audit

Kondisi perusahaan secara internal dipengaruhi oleh komite

audit sesuai dengan peraturan Bapepam dengan surat edaran No.

SE-03/PM/2000 dinyatakan bahwa setiap perusahaan publik wajib

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

31

membentuk komite audit dengan anggota minimal tiga orang yang

diketuai satu orang komisaris independen dan dua orang dari luar

perusahaan yang independen terhadap perusahaan (Wijaya dan

Wirakusuma, 2017).

Kalbers & Fogarty (1993) dalam Rahayu (2011)

menyebutkan tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan komite

audit dalam menjalankan tugasnya yaitu:

1) Kewenangan formal dan tertulis

2) Kerjasama manajemen.

3) Kualitas atau kompetensi para anggota komite audit.

Dalam peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan

Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” lampiran keputusan

ketua BAPEPAM No: Kep-41/PM/2003, komite audit didefinisikan

sebagai komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka

membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Salah satu tugasnya

antara lain meningkatkan integritas dan kredibilitas pelaporan

keuangan. Hal ini dilakukan dengan cara:

1) Mengawasi proses pelaporan termasuk sistem pengendalian

internal dan penggunaan prinsip akuntansi berlaku umum.

2) Mengawasi proses audit secara keseluruhan.

Penjelasan tersebut mengindikasikan bahwa komite audit memiliki

kontribusi pada pelaporan keuangan, yaitu:

1) Berkurangnya pengukuran akuntansi yang tidak tepat.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

32

2) Berkurangnya pengungkapan akuntansi yang tidak tepat.

3) Berkurangnya tindakan kecurangan manajemen dan tindakan

ilegal.

Jadi dengan kontribusi yang diberikan oleh komite audit

diharapkan dapat membantu proses audit yang dilakukan oleh

auditor, dan dapat mempercepat penyelesaian laporan keuangan

auditan (Rahayu, 2011).

Alasan penulis memilih komite audit sebagai faktor-faktor

yang mempengaruhi audit report lag karena komite audit bertugas

untuk membantu auditor dalam mengaudit laporan keuangan

perusahaan sehingga mempersingkat waktu audit report lag.

f. Laba/Rugi

Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari

transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu

badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang

mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul

dari pendapatan atau investasi pemilik (Baridwan, 1992: 55).

Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas

biaya-biayanya dalam jangka waktu tertentu. Laba sering

digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan

deviden, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan

unsur prediksi (Harnanto, 2003: 444).

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

33

Menurut Suwardjono (2008:464) laba dimaknai sebagai

imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini

berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya (biaya

yang dimaksud adalah jumlah yang melekat pada kegiatan

produksi dan penyerahan barang/ jasa).

Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan

prestasi perusahaan tetapi penting juga penting sebagai informasi

bagi pembagian laba dan penentuan kebijakan investasi. Oleh

karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh banyak seperti

profesi akuntansi, pengusaha, analis keuangan, pemegang saham,

ekonom, fiskus, dan sebagainya (Harahap, 2001: 259).

Perusahaan yang mengalami laba akan melakukan proses

audit yang lebih cepat dibanding perusahaan yang mengalami rugi,

karena perusahaan yang mendapatkan laba yang besar tidak ada

alasan untuk menunda penerbitan laporan keuangan auditan bahkan

cenderung untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan

auditan, karena perusahaan yang mengalami laba akan membuat

investor menjadi senang dan calon investor akan tertarik untuk

membeli saham sehingga akan menyebabkan kenaikan harga

saham. Sebaliknya perusahaan yang menderita kerugian akan

berusaha memperlambat penerbitan laporan keuangan auditan,

sehingga auditor akan berhati-hati selama proses audit dalam

merespon kerugian perusahaan apakah kerugian tersebut

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

34

disebabkan oleh kegagalan finansial atau kecurangan manajemen

(Kartika, 2011).

Alasan penulis memilih laba/rugi sebagai faktor-faktor yang

mempengaruhi audit report lag karena laba/rugi merupakan faktor

dalam menentukan cepat atau lambatnya perusahaan

menyampaikan laporan keuangan auditan ke Bursa Efek Indonesia.

g. Ukuran KAP

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah

mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi

akuntan publik dalam memberikan jasanya. Menurut Abdul Halim

(1997:15), jasa yang diberikan oleh suatu Kantor Akuntan Publik

(KAP) yaitu:

1) Jasa Atestasi.

Termasuk di dalamnya adalah audit umum atas laporan

keuangan, pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif,

pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan proforma,

review atas laporan keuangan, dan jasa audit serta atestasi

lainnya.

2) Jasa Nonatestasi.

Termasuk di dalamnya adalah jasa yang berkaitan dengan

akuntansi, perpajakan, dan konsultasi manajemen.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

35

Untuk itu pada hal pemberian jasa audit umum atas laporan

keuangan, KAP hanya dapat melakukan paling lama untuk enam

tahun buku berturut-turut.

Menurut Wikipedia dalam situsnya

https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor_akuntan_publik?veaction=edit

&section=2 menjelaskan Badan usaha KAP dapat berbentuk:

1) Perseorangan yang hanya dapat didirikan dan dijalankan oleh

seorang akuntan publik yang juga sekaligus bertindak sebagai

pimpinan.

2) Persekutuan perdata atau persekutuan firma yang hanya dapat

didirikan oleh paling sedikit dua orang akuntan publik dan/atau

75% dari seluruh sekutu adalah akuntan publik. Masing-masing

sekutu disebut rekan dan salah seorang sekutu bertindak sebagai

pemimpin rekan.

3) Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi

akuntan publik yang diatur dalam undang-undang.

Untuk itu ukuran KAP dibedakan menjadi kantor akuntan

publik yang masuk ke dalam the big four dan kantor akuntan publik

yang masuk ke dalam non the big four. Dimana KAP golongan the

big four cenderung untuk lebih cepat menyelesaikan tugas audit

yang mereka terima dan mengeluarkan pendapat yang mendukung

kelangsungan perusahaan. KAP yang masuk golongan the big four

lebih menginginkan untuk mengambil sikap yang tepat dan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

36

mengeluarkan pendapat yang sesuai standar dan memiliki

kemampuan teknis untuk mendeteksi kelangsungan perusahaan,

KAP besar cenderung menyajikan audit yang lebih cepat

dibandingkan dengan kantor akuntan publik non the big four

karena mereka memiliki nama baik yang dipertaruhkan (Prabandi

dan Rustiana, 2007 dalam Indriani, 2014).

Maka menurut Wikipedia dalam situsnya

https://id.wikipedia.org/wiki/Empat_Besar_(firma_audit)

menyebutkan KAP yang masuk golongan the big four dalam data

terakhir adalah:

1) KAP Deloitte Touche Tohmatsu.

2) KAP Pricewaterhouse Coopers.

3) KAP Ernst & Young.

4) KAP KPMG.

Jadi KAP yang masuk golongan the big four yang disebutkan di

atas adalah KAP internasional terbesar yang menangani mayoritas

pekerjaan audit untuk perusahaan publik maupun perusahaan

tertutup.

Untuk pendapatan dari jasa yang diberikan oleh KAP the big

four, maka dapat dilihat sebagai berikut:

1) Data terakhir tahun 2017 bahwa KAP Deloitte Touche Tohmatsu

memiliki pendapatan sebesar US$ 38,8 billiun (Sumber:

https://www2.deloitte.com/global/en/pages/about-

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

37

deloitte/articles/global-revenue-

announcement.html?id=gx:2sm:3fb:4GR2016:5awa:6About%20

Deloitte:20160907100130::Global&linkId=28466974).

2) Data terakhir tahun 2017 bahwa KAP Pricewaterhouse Coopers

memiliki pendapatan sebesar US$ 37,7 billiun (Sumber:

https://www.pwc.com/gx/en/about/global-annual-review-

2017.html)

3) Data terakhir tahun 2016 bahwa KAP Ernst & Young memiliki

pendapatan sebesar US$ 29,6 biliun (Sumber:

http://www.ey.com/gl/en/newsroom/news-releases/news-ey-

reports-record-global-revenues-in-2016-up-by-9-percent)

4) Data terakhir tahun 2016 bahwa KAP KPMG memiliki

pendapatan sebesar US$ 25,42 biliun (Sumber:

https://home.kpmg.com/content/dam/kpmg/iar/international-

annual-review-2016.pdf)

Dari data di atas membuktikan bahwa KAP the big four memiliki

pendapatan yang sangat besar yang berasal dari jasa yang diberikan

kepada klien perusahaan di seluruh dunia. Untuk jasa yang

diberikan dapat berupa:

1) Audit.

2) Advisory.

3) Tax.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

38

Alasan penulis memilih Ukuran KAP sebagai faktor-faktor

yang mempengaruhi audit report lag karena ukuran KAP yang

didalamnya terdiri dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai

faktor dalam keberhasilan menyelesaikan audit laporan keuangan

perusahaan.

h. Jenis Perusahaan

Perusahaan dalam upayanya mencari laba harus berani

mengambil menaggung resiko (dalam arti resiko kerugian). Atas

dasar itu perusahaan dapat mengalami keuntungan dan menderita

kerugian. Hal ini tidak berlaku pada lembaga-lembaga yang

operasinya ditujukan untuk kepentingan umum dan bukan untuk

mencari laba.

Untuk perusahaan skala besar lebih sulit untuk di pantau

sehingga membutuhkan coporate governance yang lebih baik,

berbeda dengan perusahaan kecil lebih banyak membutuhkan dana

eksternal atau dana dari luar dan membutuhkan corporate

governance yang baik (Indriani, 2014). Corporate governance

menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-

MBU/2002 adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh

suatu organisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk

meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan

guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

39

dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya yang

berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.

Untuk perusahaan yang bergerak di sektor keuangan

mempunyai audit report lag lebih pendek daripada jenis

perusahaan lain, hal ini disebabkan karena perusahaan yang

bergerak di sektor keuangan tidak mempunyai saldo persediaan

yang cukup signifikan sehingga audit yang diperlukan tidak

memerlukan waktu yang cukup lama. Disamping itu aktiva yang

dimiliki mempunyai nilai moneter sehingga mudah dalam

pengukurannya dibandingkan dengan aktiva yang berbentuk fisik

seperti persediaan dan aktiva tetap (Utami, 2006).

Alasan penulis tidak memasukan jenis perusahaan sebagai

faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag karena penulis

mengambil studi empiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar

di perusahaan perbankan, maka jenis perusahaan tidak perlu

penulis ambil untuk faktor yang mempengaruhi audit report lag.

i. Kompleksitas Operasi Perusahaan

Kompleksitas suatu organisasi atau operasi merupakan akibat

dari pembentukan departemen-departemen dan pembagian

pekerjaan yang memiliki fokus terhadap jumlah unit yang berbeda,

ketergantungan yang semakin kompleks terjadi apabila organisasi

dengan berbagai jenis atau jumlah pekerjaan dan unit menimbulkan

masalah manajerial sehingga organisasi menjadi lebih rumit

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

40

(Martius, 2012:12 dalam Sutamat, 2017). Tingkat kompleksitas

operasi sebuah perusahaan yang bergantung pada jumlah dan

lokasi unit operasinya (cabang), anak perusahaan yang dimiliki,

serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya yang lebih cenderung

mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk

menyelesaikan pekerjaan auditnya, sehingga hal tersebut dapat

mempengaruhi audit report lag (Widosari, 2012).

Alasan penulis tidak memasukan kompleksitas operasi

perusahaan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi audit report

lag karena kompleksitas operasi diwakili oleh ukuran perusahaan

karena pada saat perusahaan perbankan diaudit maka laporan

keuangan perusahaan anak dan perusahaan induk digabung untuk

diaudit laporan keuangan.

j. Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, untuk itu

perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi memiliki

risiko yang lebih kecil terhadap kemungkinan terjadinya gagal

bayar atas utang jangka pendek yang dimiliki perusahaan,

tingginya tingkat likuiditas perusahaan menggambarkan bahwa

kinerja perusahaan memiliki kinerja yang baik sehingga

perusahaan dapat dengan cepat dalam menyampaikan laporan

keuangan perusahaan (Andika, 2015).

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

41

perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi

menunjukan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang tinggi

dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, tingkat likuiditas

yang tinggi mencerminkan perusahaan memiliki kinerja yang baik,

sehingga pihak manajemen meminta auditor lebih cepat dalam

menyelesaikan audit terhadap laporan keuangan dan

menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu (Sulistyo,

2010).

Menurut Sudana (2011:21), rumus untuk mencari rasio

likuiditas adalah sebagai berikut:

Alasan penulis tidak memasukan likuiditas sebagai faktor-

faktor yang mempengaruhi audit report lag karena faktor likuiditas

lebih condong ke kinerja keuangan perusahaan, bukan faktor yang

mempengaruhi audit report lag. Karena faktor likuiditas sendiri

adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola kas.

k. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap

perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga pasar saham, harga

pasar saham menunjukan harga yang bersedian dibayar oleh

investor. Harga pasar saham dapat lebih tinggi atau lebih rendah.

Harga saham cenderung lebih tinggi pada saat perusahaan memiliki

kesempatan untuk berinvestasi mengingat hal tersebut akan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

42

meningkatkan pendapatan pemegang saham, harga saham yang

tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi (Purnamasari, 2015).

Menurut Sitepu (2015), menjelaskan bahwa ada indikator

yang dapat digunakan untuk mengukur nilai perusahaan antara

lain:

1) Price Earning Ratio (PER).

Price Earning Ratio (PER) menunjukkan berapa banyak

jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk

membayar setiap dolar laba yang dilaporkan, kegunaannya

adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja

perusahaan yang dicerminkan oleh Earning Per Share (EPS).

2) Tobin’s Q.

Tobin’s Q ditemukan oleh seorang pemenang hadiah nobel

dari Amerika Serikat yaitu James Tobin. Tobin’s Q adalah nilai

pasar dari aset perusahaan dengan biaya penggantinya. Menurut

konsepnya Tobin’s Q lebih unggul daripada rasio nilai pasar

terhadap nilai buku karena rasio ini fokus pada berapa nilai

perusahaan saat ini secara relatif terhadap berapa biaya yang

dibutuhkan untuk menggantinya saat ini. Dalam praktiknya

Tobin’s Q sulit untuk dihitung dengan akurat karena

memperkirakan biaya penggantian atas aset sebuah perusahaan

bukanlah suatu pekerjaan yang mudah.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

43

3) Price to Book Value (PBV).

Komponen penting lain yang harus diperhatikan dalam

analisis kondisi perusahaan adalah Price to Book Value (PBV).

Price to Book Value (PBV) yang tinggi akan membuat pasar

percaya atas prospek perusahaan kedepan, hal ini juga yang

menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai

perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran

pemegang saham juga tinggi. Maka rumusnya sebagai berikut:

Jadi semakin besar nilai perusahaan maka semakin besar

kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut dan untuk

menjaga kepercayaan tersebut perusahaan akan meminta pihak

auditor untuk mempercepat waktu penyelesaian laporan audit

(Hartono, 2015).

Alasan penulis tidak memasukan nilai perusahaan sebagai

faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag karena nilai

perusahaan lebih condong ke kinerja keuangan perusahaan, bukan

faktor yang mempengaruhi audit report lag. Nilai perusahaan

sendiri diukur berdasarkan nilai pasar saham.

l. Umur Perusahaan

Umur perusahaan adalah lamanya waktu hidup suatu

perusahaan yang menunjukkan bahwa perusahaan tetap ada,

mampu bersaing dalam dunia usaha, mampu mempertahankan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

44

kesinambungan usahanya, serta merupakan bagian dari

dokumentasi yang menunjukan tujuan dari perusahaan tersebut.

Umur perusahaan merupakan hal yang dipertimbangkan investor

dalam menanamkan modalnya, umur perusahaan mencerminkan

perusahaan tetap bertahan dan menjadi bukti bahwa perusahaan

mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada

dalam perekonomian (Dewangga, 2015).

Umur perusahaan diperkirakan dapat mempengaruhi lamanya

audit report lag, karena semakin lama suatu perusahaan berdiri

biasanya semakin banyak melakukan pengembangan dengan

membuka cabang-cabang baru, hal tersebut akan membuat laporan

keuangan semakin kompleks dan akan berpengaruh terhadap

lamanya waktu penyelesaian audit (Saemargani, 2015).

Alasan penulis tidak memasukan umur perusahaan sebagai

faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag karena faktor

umur perusahaan lebih condong ke penawaran saham perdana,

bukan faktor yang mempengaruhi audit report lag. Umur

perusahaan diukur sejak penawaran saham perdana di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

m. Pergantian Auditor

Menurut Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No.359/KMK.06/2003 menyatakan bahwa perusahaan diharuskan

melakukan pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang sudah

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

45

mendapatkan penugasan audit selama lima tahun berturut-turut.

Ketentuan mengenai akuntan publik diperbarui dengan

dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No.17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik. Peraturan ini

mengatur tentang pemberian jasa audit umum atas laporan

keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik

(KAP) maksimal enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang

akuntan publik maksimal tiga tahun buku berturut-turut.

Putusnya hubungan kerjasama perusahaan dengan auditor

yang lama dan mengangkat auditor yang baru mengharuskan

auditor yang baru berkomunikasi dengan auditor sebelumnya,

mengidentifikasi alasan klien, dan mendapatkan kesepahaman

dengan perusahaan. Setelah memahami alasan perusahaan untuk

melakukan audit, auditor harus menyusun strategi pengauditan

awal dengan memahami bisnis dan industri klien. Oleh sebab itu

auditor memerlukan waktu yang lebih lama dalam menyelesaikan

proses audit (Arens et al., 2011 dalam Tambunan, 2014).

Alasan penulis tidak memasukan pergantian auditor sebagai

faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag karena faktor

ukuran KAP sudah cukup untuk membuktikan apakah berpengaruh

terhadap audit report lag.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

46

5. Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian mengenai audit report lag telah dilakukan

oleh para peneliti terdahulu, berikut ini beberapa penelitian audit

report lag yang dilakuakan penelitian terdahulu:

a. Menurut penelitian dari Parwati dan Suhardjo (2009) yang

mengambil data perusahaan finansial dan perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2008. Bahwa

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag adalah

jenis industri, profitabilitas, dan ukuran KAP. Sedangkan laba/rugi,

opini auditor, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

audit report lag.

b. Menurut penelitian dari Rahayu (2011) yang mengambil data

perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2006-2008. Bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

audit report lag adalah laba/rugi, KAP big four, dan opini auditor.

Sedangkan ukuran perusahaan dan keberadaan komite audit tidak

berpengaruh terhadap audit report lag.

c. Menurut penelitian dari Tambunan (2014) perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011. Bahwa

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag adalah

ukuran kantor akuntan publik. Sedangkan opini audit dan

pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap audit report lag.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

47

d. Menurut penelitian dari Dewangga (2015) yang mengambil data

perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2011-2013. Bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

audit report lag adalah ukuran perusahaan, opini auditor, dan umur

perusahaan. Sedangkan profitabilitas, solvabilitas, dan spesialisasi

industri auditor tidak berpengaruh terhadap audit report lag.

e. Menurut penelitian dari Hartono (2015) yang mengambil data

perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Bahwa faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap audit report lag adalah ukuran perusahaan,

nilai perusahaan, dan opini auditor. Sedangkan ukuran KAP tidak

berpengaruh terhadap audit report lag.

f. Menurut penelitian dari Lestari (2015) yang mengambil data

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2011-2013. Bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

audit report lag adalah solvabilitas, opini audit, dan ukuran KAP.

Sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit

report lag.

g. Menurut penelitian dari Rahmawati dan Suryono (2015) yang

mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2011-2013. Bahwa faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap audit report lag adalah ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan kompleksitas operasi. Sedangkan solvabilitas,

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

48

opini auditor, dan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap audit

report lag.

h. Menurut penelitian dari Dura (2017) yang mengambil data

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2013-2015. Bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

audit report lag adalah profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan

ukuran perusahaan.

Untuk itu ringkasan hasil penelitian yang berkaitan dengan audit

report lag yang dilakukan para peneliti terdahulu dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu tentang Audit Report Lag

No Nama

Peneliti

Judul Variabel

Penelitian

Hasil

1 Parwati

dan

Suhardjo

(2009)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Audit Report

Lag

Jenis Industri

Profitabilitas

Laba/Rugi

Opini

Auditor

Ukuran

Perusahaan

Ukuran KAP

Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap

audit report lag adalah

jenis industri,

profitabilitas, dan

ukuran KAP.

Sedangkan laba/rugi,

opini auditor, dan

ukuran perusahaan

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

49

tidak berpengaruh

terhadap audit report

lag.

2 Rahayu

(2011)

Analisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Audit Delay

pada

Perusahaan

Nonkeuangan

di Bursa Efek

Indonesia

Tahun 2006-

2008

Laba Rugi

Komite Audit

Opini

Auditor

KAP Big

Four

Ukuran

Perusahaan

Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap

audit report lag adalah

laba/rugi, keberadaan

komite audit, dan opini

auditor. Sedangkan

ukuran perusahaan dan

KAP big four tidak

berpengaruh terhadap

audit report lag.

3 Tambunan

(2014)

Pengaruh

Opini Audit,

Pergantian

Auditor, dan

Ukuran Kantor

Akuntan

Publik

Terhadap

Opini Audit

Pergantian

Auditor

Ukuran

Kantor

Akuntan

Publik

Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap

audit report lag adalah

ukuran kantor akuntan

publik. Sedangkan

faktor-faktor yang

tidak berpengaruh

terhadap audit report

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

50

Audit Report

Lag (Studi

Empiris Pada

Perusahaan

Manufaktur

yang Terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia)

lag adalah opini audit

dan pergantian auditor.

4 Dewangga

(2015)

Faktor-Faktor

yang

Berpengaruh

terhadap Audit

Report Lag

Ukuran

Perusahaan

Profitabilitas

Solvabilitas

Opini

Auditor

Spesialisasi

Industri

Auditor

Umur

Perusahaan

Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap

audit report lag adalah

ukuran perusahaan,

opini auditor, dan

umur perusahaan.

Sedangkan

profitabilitas,

solvabilitas, dan

spesialisasi industri

auditor tidak

berpengaruh terhadap

audit report lag.

5 Hartono

(2015)

Pengaruh

Ukuran

Ukuran

Perusahaan

Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

51

Perusahaan,

Nilai

Perusahaan,

Ukuran KAP,

dan Opini

Audit terhadap

Audit Report

Lag pada

Perusahaan

Manufaktur

Sektor Barang

Konsumsi

yang Terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia

(BEI) Periode

2011-2013

Nilai

Perusahaan

Ukuran KAP

Opini

Auditor

audit report lag adalah

ukuran perusahaan,

nilai perusahaan, dan

opini auditor.

Sedangkan faktor-

faktor yang tidak

berpengaruh terhadap

audit report lag adalah

ukuran KAP.

6 Lestari

(2015)

Pengaruh

Solvabilitas,

Ukuran

Perusahaan,

Opini Audit

dan Ukuran

Solvabilitas

Ukuran

Perusahaan

Opini Audit

Ukuran KAP

Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap

audit report lag adalah

solvabilitas, opini

audit, dan ukuran

KAP. Sedangkan

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

52

KAP Terhadap

Audit Report

Lag (Studi

Empiris pada

Perusahaan

Manufaktur

yang Terdaftar

di BEI Periode

2011-2013)

faktor-faktor yang

tidak berpengaruh

terhadap audit report

lag adalah ukuran

perusahaan.

7 Rahmawati

dan

Suryono

(2015)

Pengaruh

Faktor Internal

dan Eksternal

Perusahaan

Terhadap

Audit Delay

Ukuran

Perusahaan

Profitabilitas

Solvabilitas

Kompleksitas

Operasi

Opini

Auditor

Ukuran

Kantor

Akuntan

Publik (KAP)

Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap

audit report lag adalah

ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan

kompleksitas operasi.

Sedangkan faktor-

faktor yang tidak

berpengaruh terhadap

audit report lag adalah

solvabilitas, opini

auditor, dan ukuran

KAP.

8 Dura Pengaruh Profitabilitas Faktor-faktor yang

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

53

(2017) Profitabilitas,

Likuiditas,

Solvabilitas,

dan Ukuran

Perusahaan

Terhadap

Audit Report

Lag pada

Perusahaan

yang Terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia

(Studi Kasus

pada Sektor

Manufaktur)

Likuiditas

Solvabilitas

Ukuran

Perusahaan

berpengaruh terhadap

audit report lag adalah

profitabilitas,

likuiditas, solvabilitas,

dan ukuran

perusahaan.

B. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag

Ukuran perusahaan adalah besarnya nilai perusahaan yang dapat

diukur berdasarkan jumlah aset atau aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan, karena aset adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan

untuk aktivitas operasional perusahaan. Untuk itu perusahaan yang

memiliki aset yang lebih besar melaporkan lebih cepat dibandingkan

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

54

dengan perusahaan yang memiliki aset yang lebih kecil. Karena

perusahaan yang memiliki jumlah aset yang besar memiliki lebih

banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem

informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern

yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan

masyarakat, maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk

melaporkan laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik

(Febriyanti, 2011).

Hal ini sesuai dengan penelitian dari Dewangga (2015) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit

report lag karena semakin besar ukuran perusahaan semakin cepat

audit report lag. Serta penelitian dari Hartono (2015), Rahmawati dan

Suryono (2015), dan Dura (2017) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Dari

uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:

H1 : Ukuran Perusahaan Berpengaruh Negatif terhadap Audit

Report Lag.

2. Pengaruh Opini Auditor terhadap Audit Report Lag

Opini auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor

setelah menyelesaikan pemeriksaan terhadap laporan keuangan

perusahaan. Umumnya perusahaan yang tidak menerima jenis opini

wajar tanpa pengecualian akan menunjukkan audit report lag atau

audit delay yang lebih panjang dibandingkan perusahaan yang

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

55

menerima opini wajar tanpa pengecualian, selain itu perusahaan yang

menerima opini selain wajar tanpa pengecualian dianggap sebagai

kabar buruk sehingga penyampaian laporan keuangan akan

diperlambat (Iskandar dan Estralita, 2010).

Hal ini sesuai dengan penelitian dari dari Dewangga (2015)

yang menyatakan bahwa opini auditor berpengaruh terhadap audit

report lag karena perusahaan yang menerima opini wajar tanpa

pengecualian maka semakin cepat audit report lag. Serta penelitian

dari Rahayu (2011), Hartono (2015), dan Lestari (2015) menyatakan

bahwa opini auditor berpengaruh signifikan terhadap audit report lag.

Dari uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:

H2 : Opini Auditor Berpengaruh Negatif terhadap Audit Report

Lag.

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Report Lag

Profitablitas adalah kemampuan memperoleh laba adalah suatu

ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana

perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat

diterima. Untuk itu perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas

tinggi atau rendah akan menyampaikan informasi tersebut secara tepat

waktu. Hal ini disebabkan bahwa perusahaan yang telah terdaftar di

Bursa Efek Indonesia harus melaporkan laporan keuangannya secara

tepat waktu sesuai peraturan BAPEPAM (Andika, 2015).

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

56

Hal ini sesuai dengan penelitian dari Parwati dan Suhardjo

(2009) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap

audit report lag karena profitabilitas merupakan indikator yang

menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan, sehingga perusahaan tidak akan menunda pelaporan

keuangan ke publik, untuk itu tingkat profitabilitasnya tinggi akan

memperpendek audit report lag. Serta penelitian dari Rahmawati dan

Suryono (2015) dan Dura (2017) yang menyatakan bahwa

profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Dari

uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:

H3 : Profitabilitas Berpengaruh Negatif terhadap Audit Report

Lag.

4. Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Report Lag

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi

semua kewajibannya, sehingga solvabilitas menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan

menggunakan seluruh aset atau aktiva yang dimilikinya. Dengan

adanya solvabilitas mengindikasikan kesehatan dari perusahaan.

Proporsi solvabilitas yang tinggi akan meningkatkan kegagalan

perusahaan sehingga auditor akan meningkatkan perhatian bahwa ada

kemungkinan laporan keuangan kurang dapat dipercaya. Dalam

mengaudit hutang juga memerlukan waktu yang lebih lama

dibandingkan dengan mengaudit modal, sehingga mengaudit utang

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

57

lebih melibatkan banyak staf dan lebih rumit dibandingkan mengaudit

modal.

Hal ini sesuai dengan penelitian dari Lestari (2015) dan Dura

(2017) yang menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh signifikan

terhadap audit report lag. Dari uraian diatas, maka hipotesis yang

diajukan adalah:

H4 : Solvabilitas Berpengaruh Positif terhadap Audit Report Lag.

5. Pengaruh Komite Audit terhadap Audit Report Lag

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dan

bertanggung jawab kepada dewan komisaris dalam membantu

melaksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris. Dalam hal pelaporan

keuangan, peran dan tanggung jawab komite audit adalah memonitor

dan mengawasi audit laporan keuangan dan memastikan agar standar

dan kebijaksanaan keuangan yang berlaku terpenuhi, memeriksa ulang

laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan standar dan

kebijksanaan tersebut dan apakah sudah konsisten dengan informasi

lain yang diketahui oleh anggota komite audit, serta menilai mutu

pelayanan dan kewajaran biaya yang diajukan auditor eksternal

(Wijaya dan Wirakusuma, 2017).

Rahayu (2011) menyatakan kontribusi yang diberikan oleh

komite audit diharapkan dapat membantu proses audit yang dilakukan

oleh auditor, dan dapat mempercepat penyelesaian laporan keuangan

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

58

auditan. Sehingga dari uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan

adalah:

H5 : Komite Audit Berpengaruh Negatif terhadap Audit Report

Lag.

6. Pengaruh Laba/Rugi terhadap Audit Report Lag

Perusahaan yang mengalami laba akan melakukan proses audit

yang lebih cepat dibanding perusahaan yang mengalami rugi, karena

perusahaan yang mendapatkan laba yang besar tidak ada alasan untuk

menunda penerbitan laporan keuangan auditan bahkan cenderung

untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan, karena

perusahaan yang mengalami laba akan membuat investor menjadi

senang dan calon investor akan tertarik untuk membeli saham

sehingga akan menyebabkan kenaikan harga saham. Sebaliknya

perusahaan yang menderita kerugian akan berusaha memperlambat

penerbitan laporan keuangan auditan, sehingga auditor akan berhati-

hati selama proses audit dalam merespon kerugian perusahaan apakah

kerugian tersebut disebabkan oleh kegagalan finansial atau

kecurangan manajemen (Kartika, 2011).

Hal ini sesuai dengan penelitian dari Rahayu (2011) yang

menyatakan bahwa laba/rugi berpengaruh terhadap audit report lag

karena perusahaan yang mengalami rugi akan memperpanjang audit

delay, sehingga hipotesis yang diajukan adalah:

H6 : Laba/Rugi Berpengaruh terhadap Negatif Audit Report Lag.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

59

7. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Audit Report Lag

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah

mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan

publik dalam memberikan jasanya. Untuk itu dalam ukuran besarnya

KAP dibedakan menjadi dua yaitu KAP yang masuk golongan the big

four dan KAP yang tidak masuk golongan the big four. Jadi KAP

golongan the big four cenderung menyajikan audit yang lebih cepat

dibandingkan dengan kantor akuntan publik non the big four karena

mereka memiliki nama baik yang dipertaruhkan (Prabandi dan

Rustiana, 2007 dalam Indriani, 2014).

Hal ini sesuai dengan penelitian dari Parwati dan Suhardjo

(2009) yang menyatakan bahwa ukuran berpengaruh terhadap audit

report lag karena perusahaan yang mengunakan KAP the big four

maka proses audit report lag akan lebih cepat daripada perusahaan

yang tidak menggunakan KAP non the big four, hal ini terkait dengan

reputasi besar dari kantor akuntan tersebut serta KAP the big four

memilki sumber daya yang lebih banyak dan lebih professional yang

mana bahwa KAP the big four menghasilkan kualitas audit yang lebih

baik dibandingkan KAP non the big four. Serta penelitian dari

Tambunan (2014) dan Lestari (2015) yang menyatakan bahwa ukuran

KAP berpengaruh secara signifikan terhadap audit report lag. Dari

uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah:

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

60

H7 : Ukuran KAP Berpengaruh Negatif terhadap Audit Report

Lag.

8. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, Profitabilitas,

Solvabilitas, Komite Audit, Laba/Rugi, dan Ukuran KAP Secara

Bersama-Sama Berpengaruh terhadap Audit Report Lag.

Perusahaan yang memiliki aset yang lebih besar melaporkan

lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki aset yang

lebih kecil karena perusahaan yang memiliki jumlah aset yang besar

memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi

dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem

pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor,

regulator dan sorotan masyarakat, maka hal ini memungkinkan

perusahaan untuk melaporkan laporan keuangan auditannya lebih

cepat ke publik.

Dari segi laporan opini auditor kepada perusahaan yang tidak

menerima jenis opini wajar tanpa pengecualian akan menunjukkan

audit report lag atau audit delay yang lebih panjang dibandingkan

perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian, selain itu

perusahaan yang menerima opini selain wajar tanpa pengecualian

dianggap sebagai kabar buruk sehingga penyampaian laporan

keuangan akan diperlambat.

Pada perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi

cenderung untuk mempercepat publikasi laporan keuangan ke Bursa

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

61

Efek Indonesia (BEI) karena sebagai berita baik bagi perusahaan yang

harus diinformasikan ke investor yang mau menanamkan modal ke

perusahaan.

Sedangakan perusahaan yang mengalami solvabilitas yang

tinggi akan meningkatkan kegagalan perusahaan sehingga auditor

akan meningkatkan perhatian bahwa ada kemungkinan laporan

keuangan kurang dapat dipercaya, sehingga mempengaruhi lamanya

publikasi laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

Untuk perusahaan yang membentuk komite audit bertujuan

untuk membantu proses audit yang dilakukan oleh auditor, dan dapat

mempercepat penyelesaian laporan keuangan perusahaan.

Jika perusahaan mendapatkan laba yang besar tidak ada alasan

untuk menunda penerbitan laporan keuangan auditan bahkan

cenderung untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan,

sedangkan jika perusahaan mengalami kerugian cukup besar maka

perusahaan berusaha memperlambat penerbitan laporan keuangan

perusahaan sehingga auditor berhati-hati selama proses audit laporan

keuangan yang mana kerugian tersebut disebabkan oleh kegagalan

finansial atau kecurangan manajemen.

Dan KAP yang mengaudit laporan keuangan perusahaan masuk

golongan the big four, maka cenderung melakukan audit yang lebih

cepat dibandingkan dengan kantor akuntan publik yang bukan the big

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1873/2/BAB 2.pdfprofesi akuntan public dengan mendalam, perlu kiranya diketahui definisi audit

62

four karena mereka memiliki nama baik yang dipertaruhkan dan staf-

staf auditor yang berpengalaman.

Dari uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah:

H8 : Ukuran Perusahaan, Opini Auditor, Profitabilitas,

Solvabilitas, Komite Audit, Laba/Rugi, dan Ukuran KAP

Berpengaruh Secara Bersama-Sama Terhadap Audit Report Lag.

C. Pradigma Penelitian

H1 (-)

H2 (-)

H3 (-)

H4 (+)

H 5 (-)

H 6 (-)

H7 (-)

Keterangan:

= Pengaruh secara parsial variabel X terhadap variabel Y.

= Pengaruh secara simultan variabel X terhadap variabel Y.

Ukuran Perusahaan

Opini Auditor

Profitabilitas

Solvabilitas

Komite Audit

Laba/Rugi

Ukuran KAP

Audit Report Lag