bab 2 manajemen proyek kontruksi
DESCRIPTION
Manajemen proyek kini menjadi suatu keharusan, bukan lagi sekedar pilihan, Pekerjaan-pekerjaan tertentu akan lebih efisien dan efektif jika dikelola dalam kerangka proyek dan bukan diperlakukan sebagai pekerjaan biasa, maka diperlukan penerapan manajemen proyek secara benar.TRANSCRIPT
BAB II
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
A. Uraian Umum
Manajemen proyek kini menjadi suatu keharusan, bukan lagi sekedar pilihan,
Pekerjaan-pekerjaan tertentu akan lebih efisien dan efektif jika dikelola dalam
kerangka proyek dan bukan diperlakukan sebagai pekerjaan biasa, maka
diperlukan penerapan manajemen proyek secara benar.
Defenisi manajemen proyek konstruksi adalah suatu cara / metode untuk
mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan / infrastruktur yang dibatasi oleh
waktu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif, diantaranya
adalah :
1. Perencanaan (planning)
Planning (perencanaan) adalah pemikiran tentang rencana suatu kegiatan
dengan cara pengambilan keputusan yang mengandung data, informasi,
asumsi maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan dilakukan pada masa
yang akan datang.
2. Pengorganisasian (organizing)
Manfaat dari organizing adalah sebagai pedoman pelaksanaan fungsi
dimana pembagian tugas, hubungan tanggung jawab, dan delegasi
kewenangan dapat terlihat jelas.
3. Pelaksanaan (actuating)
Actuating (pelaksanaan) merupakan suatu tindakan untuk menyelaraskan
seluruh anggota organisasi dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan agar
seluruh anggota organisasi dapat saling bekerja sama dalam mencapai tujuan
bersama.
4. Pengawasan (controlling)
Controling (pengawasan) merupakan suatu tindakan pengawasan yang
diperlukan untuk memelihara aturan-aturan yang telah ditetapkan dengan cara
mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi kualitas pekerjaan sehingga
dihasilkan kualitas kerja yang baik. Manfaat controling adalah memperkecil
kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya, dan
waktu yang dapan menyebabkan kerugian pada sebuah proyek, oleh karena
itu pengawasan pada sebuah proyek sangat penting.
5. Evaluating (evaluasi)
Merupakan kegiatan menilai kembali secara menyeluruh suatu kegiatan
yang telah selesai dilaksanakan sehingga dapat diketahui apakah pekerjaan
yang telah dilaksanakan sesuai dengan planning.
B. Data Teknis Proyek
Data-data proyek pembangunan Menara palma 2 sebagai berikut:
1. Nama Proyek :Pembangunan Menara palma 2
2. Fungsi Bangunan :Tempat perkantoran dengan masa jabatan sewa
menyewa
3. Lokasi Proyek :Jalan H. R. Rasuna Sahid Blok X-5 No. 11-12,
Kuningan, Jakarta Selatan.
4. Pemilik Proyek : PT. Kuniungan Nusa Jaya
5. Kontraktor : PT. Nusa Raya Cipta
6. Konsultan Perencana
1. Arsitektur : PT. Airmas Asri
2. Struktur : PT. Wiratman Strukture dan ASSOCIATES
3. ME : PT. Skemanusa Consultama Teknik
7. Nilai Kontrak : Rp. 249,700,000,000,-
8. Kontruksi manajemen : PT. Ttripanoto Sri Consultan
9. Waktu pelaksanaan : (16 desember 2013 s/d 28 pebruari 2016)
10. Quantity Surveyor : PT. Reynolds Partnership
10. Sistem Kontrak : Unite price
11. Sumber Dana : Swasta
12. Cara Pembayaran : Monthly Certificate Payment (MC)
13 Uang muka : 20 %
14. Luas lahan : 45,000 m2
15. jumlah lantai : 5 basement 1-32 upper structur
8
C. Unsur – Unsur Pengelola Proyek
Pengelolaan proyek yang baik menjamin suatu proyek dapat berjalan dengan
baik dan mendapatkan hasil yang diharapkan maka diperlukan suatu pengaturan
yang baik pula. Proyek pada umumnya terdiri dari berbagai unsur yang masing -
masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Secara garis besar unsur-unsur
tersebut adalah:
1. Pemilik Proyek (Owner)
Pemilik Proyek atau Pengguna Jasa adalah orang/badan yang memiliki
proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan
kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut.
Menurut Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang Undang Tentang
Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, Pengguna jasa adalah orang
perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek
yang memerlukan layanan jasa.
Pemilik Proyek pembangunan Menara Palma 2 ini adalah PT. Kuningan
Nusa raya.
Tugas dan fungsi pemilik proyek adalah sebagai berikut :
a. Menunjuk Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
b. Menunjuk Kontraktor Pelaksana.
c. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
d. Menerima dan mengomentari laporan dari kontraktor melalui
Konsultan Pengawas.
e. Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
f. Menyediakan site/lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
g. Mengurus dan membiayai perizinan.
h. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia
jasa, biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.
i. Mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan
cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk
bertindak atas nama pemilik.
9
j. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan bila terjadi perubahan.
k. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang
dikehendaki.
l. Menerima laporan akhir/menutup proyek.
Wewenang pemberi tugas adalah:
a. Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing
kontraktor.
b. Pemberi tugas dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan
cara memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika telah
terjadi hal-hal diluar kontrak yang telah ditetapkan.
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat perencanaan
bangunan secara lengkap dalam semua bidang seperti melakukan desain
struktur, membuat gambar struktur lengkap dengan dimensi dan gambar-
gambar pelengkap lainnya.
Mengacu pada Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang-Undang
Tentang Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, perencana kontruksi adalah
penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang
profesional dibidang perencanaan jasa kontruksi yang mampu pewujudkan
pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan atau bentuk fisik
lain.
Tugas umum konsultan perencana adalah membuat sketsa, gagasan yang
memberikan gambaran pekerjaan yang meliputi pembagian ruang, rencana
pelaksanaan, dan lain-lain. Semuanya mengikuti keinginan Owner. Tugasnya
antara lain yaitu :
a. Membuat Time Schedule Pelaksanaan.
b. Membuat gambar-gambar detail/penjelasan, lengkap dengan
perhitungan konstruksinya.
c. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB).
10
3. Konsultan Pengawas (MK)
Mengacu pada Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang Undang
Tentang Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, Konsultan Pengawas atau
Pengawas Kontruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan
usaha yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang pengawasan jasa
kontruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal
pelaksanaan pekerjaan kontruksi sampai selesai dan diserahterimakan.
Konsultan Pengawas bertujuan untuk mengawasi teknik pelaksanaan, waktu,
biaya dan mutu agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan
perjanjian/spesifikasi yang telah direncanakan/disepakati. Hak dan kewajiban
Konsultan Pengawas adalah:
a. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah
ditetapkan.
b. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam
pelaksanaan pekerjaan, seperti mengawasi kualitas dan kuantitas
konstruksi.
c. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan kontruksi serta aliran
informasi antara berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan
lancar.
d. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta
menghindari pembengkakan kesalahan.
e. Mengajukan desain perubahan pada konsultan apabila diperlukan.
f. Menerima atau menolak material/perlatan yang didatangkan
kontraktor.
g. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan
yang berlaku.
h. Melakukan perhitungan prestasi proyek
i. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan).
j. Menyusun dan menghitung adanya kemungkinan pekerjaan
tambah/kurang.
k. Menjadi jembatan penghubung antara owner dan kontraktor mengenai
proyek yang sedang dikerjakan.
11
4. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan
berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan.
Menurut Ketentuan Umum Jasa Kontruksi dalam Undang Undang Tentang
Jasa Kontruksi Nomor 18 Tahun 1999, pelaksana kontruksi adalah penyedia
jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang
profesional dibidang pelaksanaan jasa kontruksi yang mampu
menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan
menjadi bentuk fisik lain.
Hak dan kewajiban kontraktor pelaksana adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai gambar rencana, spesifikasi teknis,
peraturan dan syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan dan syarat-
syarat tambahan yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.
b. Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam
peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.
c. Menyediakan material, tenaga kerja dan peralatan sesuai dengan
jadwal yang ada.
d. Memanajemen biaya proyek sesuai dengan rencana anggaran dan cash
flow-nya.
e. Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang telah disahkan oleh
konsultan pengawas sebagai wakil dari pengguna jasa.
f. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal material, jadwal
tenaga kerja dan peralatan.
g. Tidak berhak mengajukan biaya tambahan bila ternyata ada perbedaan
volume pekerjaan antara kontrak dengan di lapangan, kecuali ada
pekerjaan tambahan atau perubahan dari owner dan biasanya ada
perhitungan tambah kurang, karena biasanya gambar tidak selalu sama
dengan keadaan lapangan.
h. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan dan
bulanan.
12
i. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikannya sebagai ketetapan yang berlaku.
j. Menerima seluruh pembayaran sesuai dengan perjanjian kontrak.
Kontraktor pelaksana dalam proyek ini adalah PT. Nusa Raya Cipta.
5. Sub Kontraktor
Sub kontraktor adalah kontraktor yang memiliki kontrak khusus dengan
kontraktor utama untuk melaksanakan pekerjaan khusus. Sub kontraktor
dipilih oleh kontraktor utama yang dikoordinasikan dengan owner untuk
pekerjaan-pekerjaan dengan volume kecil. Sub konraktor bertanggung jawab
kepada kontraktor Utama. Tugas dan wewenang dari sub kontaktor adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan yang dibebankan oleh kontraktor Utama
sesuai dengan gambar rencana, peraturan-peraturan dan syarat-syarat
yang telah ditetapkan.
b. Bertanggung jawab langsung terhadap Kontraktor Utama tentang hasil
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
c. Meyerahkan hasil pekerjaan kepada Kontarktor Utama sesuai dengan
batas waktu yang telah ditetapkan.
d. Menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dari Kontraktor
Utama berdasarkan perjanjian yang telah disepakati keselamatan kerja
sesuai yang tercantum dalam perjanjian kontrak.
Tabel 1. Nama Subkontraktor
No Item Nema vendor
1 Lift PT. Mitshubishi
2 Beton Pioneer Beton dan Holcim
3 Plambing PT. Glori
4 Prestress PT. VSL
5 Mekanikal Elektrikal PT. Jagad Citra
6 AC PT. CSL
7 Genset PT. Berkat Manunggal Energi
(Sumber : Data Proyek, 2015)
13
Pemilik proyekPT .Kuningan Nusa Jaya
Sub kontraktorBeton: Pioneer dan Holcim
Plambing : PT. GloriBesi
Kayu/bekisting
Kontraktor PelaksanaPT. Nusa Raya CiptaKonsultan Perencana
Konsultan ArsitekPT. Airmas Sri
Konsultan StrukturWiratman structure
Konsultan MEPT. Skemanusa Consultama Teknik
NSC (Nomirated sub contractor) Prestess : PT VSL
Mekanikal elektrikal : PT. Jagad CitraLift : PT. Mitshubishi Jasa Elevator dan Escalator
AC : PT. CSL (Citra Sejahtera Lestari)Genset : PT. Berkat Manunggal Energi
Konsultan pengawas PT. Tripanoto Sri Consultant
D. Koordinasi Proyek
Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang
panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.
Koordinasi proyek yang baik dapat mebuat kegiatan kontruksi berjalan dengan
baik pula.
Garis Tugas
Garis Koordinasi
Gambar 4. Garis koordinasi Proyek
( sumber : Analisis Penulis, 2015 )
14
1. Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana
Konsultan perencana ditunjuk oleh pemilik proyek, dimana konsultan
perencana memberikan jasa berupa perencanaan proyek yang meliputi
masalah-masalah teknis maupun administrasi kepada pemilik proyek, dan
hasil dari perencanaan tersebut wajib ditunjukan kepada pemilik proyek.
Pemilik proyek berkewajiban memberikan imbalan berupa biaya perencanaan
kepada konsultan perencana. Pemilik proyek memiliki hak untuk memberikan
perintah kepada konsultan perencana.
2. Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas
Hubungannya berupa koordinasi dan kontrak, sesuai perjanjian kontrak,
konsultan pengawas ditugaskan untuk mengawasi dan mengendalikan
tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor baik untuk
pekerjaan yang telah dilaksanakan, sedang berlangsung, ataupun pekerjaan
yang belum sempat dilaksanakan. Konsultan pengawas harus berupaya agar
pelaksanaan pekerjaan dapat tepat mutu dan tepat waktu serta sesuai dengan
spesifikasi yang ada. Konsultan pengawas berkewajiban memberikan
informasi kepada pemilik proyek mengenai hasil pelaksanaan pekerjaan
proyek dilapangan. Pemilik proyek berkewajiban memberikan imbalan
berupa biaya pengawasan kepada konsultan pengawas.
3. Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana
Terdapat ikatan kontrak antara pemilik proyek dengan kontraktor
pelaksana, dimana kontraktor pelaksana berkewajiban melaksanakan
pekerjaan proyek dengan baik dan hasilnya memuaskan serta dapat
dipertanggung jawabkan kepada pemilik proyek pada waktu penyerahan
pekerjaan. Pemilik proyek berkewajiban membayar semua biaya pelaksanaan
sesuai dengan yang tertera didalam dokumen kontrak kepada kontraktor
pelaksana agar proyek berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yeng telah
menjadi kesepakatan di antara kedua belah pihak. Koordinasi ini dilakukan
secara rutin seminggu satu kali, terutama jika terdapat perubahan rencana,
baik bermula dari pemilik proyek maupun sebaliknya.
15
4. Konsultan Perencana dengan Konsultan Pengawas
Konsultan perencana dan konsultan pengawas berkoordinasi dalam hal
pengolahan dan pengawasan jalannya pelaksanaan proyek agar sesuai dengan
rancangan konsultan perencana. Hubungan kerja dan konsultasi dapat
dilakukan jika terjadi perubahan-perubahan terhadap perencana dan anggaran
biaya.
5. Konsultan Perencana dengan Kontraktor Pelaksana
Konsultan perencana terlebih dahulu menyampaikan pekerjaan proyek
kemudian kontraktor pelaksana bertugas melaksanakan pekerjaan proyek
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh konsultan perencana.
Keduanya tidak ada hubungan perintah, yang ada hanyalah hubungan
koordinasi.
6. Konsultan Pengawas dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan antara kedua belah pihak mempunyai ikatan kerja peraturan
pelaksanaan pekerjaan. Konsultan pengawas berkewajiban untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan kontraktor agar memenuhi semua persyaratan yang
telah ditentukan dalam perencanaan. Konsultan pengawas mempuyai hak
untuk memberikan perintah kepada kontraktor, dan diantaranya kedua saling
berkoordinasi dalam pelaksanaan proyek. Sedangkan kontraktor dapat
mengkonsultasikan masalah-masalah yang timbul dilapangan dengan
konsultan pengawas.
E. Struktur Organisasi Proyek
Untuk kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan, kontraktor
pelaskanaan membentuk struktur organisasi dilapangan. Struktur organisasi
tersebut diharapkan tidak terjadi tumpang tindih antara tugas dan tanggung jawab,
sehingga semua permasalahan yang timbul dapat ditanggulangi secara
menyeluruh, terpadu dan tuntas dalam mencapai efisiensi kelancaran pekerjaan,
waktu dan biaya yang seminimal mungkin.
Struktur organisasi Kontraktor pelaksana PT. Nusa Raya Cipta dalam
pembangunan Menara Palma 2, adalah sebagai berikut :
16
Gambar 5. Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana
( Sumber : Data Proyek, 2015 )
Organisasi kontraktor terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan
wewenang masing-masing, dengan adanya susunan organisasi dan manajemen
yang baik dan teratur, maka dapat menjamin kualitas kerja dan sekaligus
mempertahankan nama baik perusahaan.
Gambar di atas menjelaskan mengenai uraian tugas dan tanggung jawab dari
unsur-unsur yang terlibat dalam organisasi pihak kontraktor adalah sebagai
berikut :
1. Project coordinator
Project coordinator adalah seseorang dari kantor pusat sebagai koordintor
dari setiap proyek yang dilaksanakan.
2. Project Manager ( PM)
Project Manager adalah seseorang yang memiliki kekuasaan untuk
memimpin semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek dan
17
bertanggung jawab penuh terhadap tercapainya pelaksanaan proyek sesuai
kontrak. Project Manager berfungsi mengelola proyek sedemikian rupa,
sehingga tercapai tujuan proyek yaitu penyelesaian proyek pada waktunya
dengan kualitas/mutu yang memenuhi persyaratan dan memberikan
keuntungan yang baik bagi perusahaan. Tugas dan tanggung jawab project
manager adalah :
a. Menjadi pusat informasi dan komunikasi baik kedalam (organisasi
fungsional dan organisasi proyek) maupun keluar (pemilik proyek,
pemerintah dan konsultan).
b. Bertugas memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan
memperdayagunakan sumber daya perusahaan secara optimal dan
memenuhi persyaratan mutu, waktu, biaya yang sesuai dengan
rencana pelaksanaan proyek.
c. Bertanggung jawab atas terlaksananya kebijakan mutu dan sasaran
mutu perusahaan yang tertuang dalam manual mutu dan sasaran mutu
spesifikasi proyek yang tertuang dalam RMP (rencana mutu proyek).
d. Membuat penyesuaian program dari hasil-hasil evaluasi untuk
mencegah keterlambatan waktu maupun memperkecil penggunaan
biaya.
e. Bertugas dan bertanggung jawab membina dan mendidik bawahan
nya melalui pelatihan yang intensif di proyek.
f. Memimpin dalam pengendalian ketidaksesuaian produk dan bertugas
melakukan tindakan pencegahan dengan membuat perencanaan yang
efektif.
3. Deputi PM
Bertugas untuk membantu Project Manager dalam mengelola proyek
4. Site Manager (SM)
Site Manager mewakili pimpinan tertinggi suatu proyek bertugas untuk
memberi wewenang kepada pelaksana untuk melaksanakan kinerja lapangan
sesuai target dengan menetapkan metode kerja, membuat rencana kebutuhan
sumber daya dan monitoring hasil kerja lapangan, bertanggung jawab atas
18
terselenggaranya kegiatan dan tercapainya hasil pada proses produksi yang
berjalan sesuai dengan gambar dan metode kerja yang telah ditentukan.
Site Manager memiliki wewenang melakukan evaluasi berkala pada
pelaksana untuk dapat diketahui progress pekerjaan yang sedang dikerjakan,
Mengambil keputusan secara cepat jika dibutuhkan, menyampaikan hasil
temuan lapangan kepada owner/konsultan agar dapat diambil keputusan untuk
selanjutnya dibutuhkan perubahan atau tidak, pengajuan pelaksanaan
pengadaan pekerjaan tambah kepada owner/konsultan bilamana dibutuhkan.
6. Quality Control ( QC )
Quiality Control ( QC ) adalah orang yang bertanggung jawab untuk
menjaga kemajuan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja yang di setujui.
Memeriksa barang atau bahan yang akan digunakan dalam proyek agar sesuai
dengan sfesifikasi yang terdapat didalam doumen. Memeriksa dan menyetujui
semua gambar kerja dan detailnya bila ada perubahan desain agar sesuai
dengan kebutuhan teknis, bekerja sama dengan engineer dalam menentukan
metode yang lebih efisien dalam pelaksanaan pekerjaan. Wewenangnya
bertindak tanpa melapor untuk menghentikan sementara pelaksanaan
pekerjaan yang menyimpang dari ketentuan, menentukan tindakan perbaikan
serta melanjutkan pelaksanaan.
7. Safety officer
Tugas dan tanggung jawab safety officer adalah :
a. Melakukan komunikasi dengan Project Manager dan team proyek
untuk penerapan standar K3L.
b. Menyusun perencanaan dan program K3L kawasan setempat atau
peraturan lainnnya yang terkait dengan proyek.
c. Melakukan safety induction bagi seluruh pekerja baru dan pekerja
yang akan melakukan pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi.
d. Menjalankan safety talk, inspeksi alat-alat kerja, safety patrol, rapat
koordinasi K3L Kontraktor, Owner dan MK maupun dengan
subcontractor dan mandor serta mendokumentasikan untuk keperluan
audit.
19
e. Membuat laporan invesigasi kecelakaan dan penyelesaian setiap
kecelakaan yang terjadi, baik kecelakaan ringan, berat maupun patal.
Dan melaporkan kepada safety coordinator dalam waktu kurang dari
1x24 jam.
f. Membuat laporan bulanan dan menyerahkan kepada safety coordinator
sebelum tanggal 5 bulan berikutnya
g. Memonitor dan mengecek kelayakan operasi terhadap alat angkat dan
angkut dan lainnya sebelum dioperasikan (aspek legal)
h. Mengkoordinir seluruh personil K3L dari subkontraktor dan mandor
dalam penerapan standar K3L.
i. Menerima laporan bulanan dari subkontraktor
j. Mengkoordinir langsung team kebersihan
k. Mengikuti audit K3L dan menindak lanjut hasil audit.
8. Engineer
Engineer fokus pada perhitungan construction engineering, pembuatan
shop drawing, time control dan pengawasan pelaksanaan engineering proyek.
Tanggung jawab dan tugas Engineer adalah :
a. Mengendalikan biaya proyek agar bisa digunakan seefisien mungkin
dan menyiapkan konsep anggaran pelaksanaan proyek.
b. Melakukan negosiasi dengan supplier tentang bahan yang akan
digunakan dalam proyek dengan prinsip menggunakan bahan seefesien
mungkin dengan tetap menjaga mutu bahan yang akan dipakai
c. Bekerjasama dengan quality control dalam memilih metoda yang lebih
efesien dan menyiapkan dan melengkapi metode konstruksi dan
program kerja mingguan untuk pelaksanaan kerja di lapangan.
d. menyiapkan gambar kerja (shop drawing) untuk pedoman pelaksanaan
kerja di lapangan.
9. Quantity Surveyor
Quantity Surveyor bertugas untuk memilih metode apa yang lebih efesien
dilakukan dalam pekerjaan arsitek dan mengecek dan menganalisa apakah
gambar yang dibuat sesuai dengan yang diminta oleh pemilik proyek
20
10. Drafter
Drafter adalah orang yang membantu site engineer untuk membuat
gambar pelaksanaan yang mengacu pada gambar yang dibuat oleh konsultan
perencana. Memberikan masukan kepada site engineer untuk penyajian
gambar yang baik dan informatif. Menentukan penyajian gambar, dan notasi
yang digunakan dengan pesetujuan construction manager. Tugas dan
tanggung jawabnya adalah :
a. Menyiapkan shop drawing (gambar kerja)
b. Menyiapkan As Built Drawing
c. Menyusun construction methode
d. Redesign jika diperlukan.
11. Surveyor
Bertanggung jawab untuk melakukan pengukuran di lapangan seperti,
menentukan koordinat titik-titik yang telah ditetapkan pada gambar rencana
dilapangan sebagai langkah sebagai langkah awal pada proses kontruiksi.
12. Supervisor
Supervisor adalah orang yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan proyek
secara langsung di lapangan. Supervisor juga adalah orang yang membantu
quality control dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan. Tugas
dan tanggung jawabnya adalah :
a. Membantu dalam mengatur kelancaran jalannya proyek.
b.Mengatur mandor atau pekerja agar bekerja sesuai schedule yang ada.
c. Mengatur pemakaian material seefisien mungkin tanpa mengurangi
mutu yang telah ditetapkan.
d.Melaksanakan semua pekerjaan lapangan sesuai dengan gambar kerja
yang ada.
e. Melaksanakan semua pekerjaan lapangan sesuai construction methode
yang telah disetujui.
f. Melaporkan pada manajer konstruksi apabila ada permasalahan design
di lapangan.
g.Bertanggung jawab terhadap permintaan material pada gudang dari
lapangan melalui bon permintaan material.
21
h.Bertanggung jawab terhadap peminjaman alat pada gudang melalui bon
peminjaman alat.
i. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja para pekerja.
j. Menyediakan alat-alat temporary yang diperlukan di lapangan.
13. Mechanic
Mechanic bertugas mengawasi pelaksanaan instalasi mekanikal dan
elektrikal proyek seperti instalasi listrik, generator, instalasi AC, instalasi
telepon dan lain-lain.Tugas dan tanggung jawab adalah (Dipohusodo, 1996):
a. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor M & E.
b. Berhak mengetahui laporan / progress bulanan dari kontraktor M & E.
14. Logistik
logistik dalah orang yang bertugas untuk membantu manager proyek
mengatur mobilisasi alat dan material yang akan dipakai dalam proyek,
berkaitan dengan keberadaan suatu barang/alat di proyek dan juga kebutuhan
material di proyek, mengatur dan menyimpan arsip surat proyek, mencatat
inventarisasi barang/alat.
F. Macam – Macam Kontrak
Kontrak perhitungan biaya
1. Kontrak Fixed Lump Sum Price
Kontrak fixed lump sum price adalah kontrak yang mana volume
pekerjaanyang tercantum dalam kontrak tidak boleh diukur ulang.
Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan lump merupakan
kontrak jasa atas penyelesaian pekerjaan seluruh pekerjaan dalam jangka
waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua risiko
yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan yang sepenuhnya
ditanggung oleh penyedia jasa sepanjang gambar dan spesifikasi tidak
berubah (PP No. 29/2000). Terjadi pembetulan perhitungan perincian harga
penawaran, karena adanya kesaahan aritmatik maka harga penawaran total
tidak boleh berubah. Perubahan hanya boleh dilakukan pada salah satu,
volume atau harga satuan, menjadi tanggung jawab sepenuhnya penyedia
jasa, selanjutnya harga penawaran menjadi harga kontrak/harga pekerjaan
22
Fixed price adalah suatu harga penawaran yang pasti dan tertentu telah
disetujui oleh para pihak sebelum kontrak ditanda tangani. Harga ini tetap
tidak berubah selama berlakunya kontrak dan tidak dapat dirubah kecuali
karena perubahan lingkup pekerjaan atau kondisi pelaksanaan perintah
tambahan dari pengguna jasa. Dalam kontrak lump sum risiko biaya bagi
pengguna jasa minimal (kecil) memberi cukup pengawasan atas pelaksanaan
dan pengikatan.
Lump Sum di mana Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa sepakat pada suatu
jumlah yang pasti yang harus dibayar oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia
Jasa untuk pelaksanaan seluruh pekerjaan.
Keuntungan Penyedia Jasa, bilamana ada, didapat dari selisih antara nilai
kontrak dan biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa, termasuk overhead dan
biaya biaya tidak langsung. Penyedia Jasa harus menambahkan sejumlah
biaya untuk menutupi risiko-risiko kenaikan biaya atau harga-harga
2. Kontrak Unit Price
Kontrak unit price adalah kontrak di mana volume pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur ulang
untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Kontrak kerja konstruksi dengan imbalan harga satuan merupakan kontrak
jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu
berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu yang volume pekerjaannya
didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-
benar telah dilaksanakan oleh penyedia jasa.
Kontrak harga satuan (unit price) penyedia jasa dibayar suatu jumlah yang
pasti untuk setiap satuan pekerjaan yang dilaksanakan, untuk menghindari
sengketa mengenai berapa pekerjaan sesungguhnya yang dilaksanakan, setiap
satuan pekerjaan harus ditentukan dengan tepat.
G. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan (K3L)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di proyek, sangatlah penting artinya bagi
kelangsungan pelaksanaan pekerjaan. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
23
sangat diperlukan untuk melindungi para pekerja dari segala kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja. Perlindungan tenaga kerja dalam suatu proyek
dimaksudkan agar tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dalam melakukan
pekerjaannya. Tujuan Standar K3L adalah :
a. Untuk digunakan sebagai acuan standar dalam penerapan K3L di
lingkungan PT. Nusa Raya Cipta Tbk.
b. Memberikan perlindungan kepada setiap orang yang berada di area
proyek dari resiko kecelakaan dan sakit akibat kerja.
c. Menciptakan lingkungan kerja yang ringkas, rapi, resik, rawat, dan
rajin.
d. Mendukung peningkatan efisiensi dan produktifitas kerja.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Dibentuknya Tim P2K3 proyek yang diketuai oleh Project Manager.
b. Dibentuknya Tim Tanggap Darurat.
c. Menyediakan sarana & prasarana K3L.
d. Menyediakan Alat Pelindung Diri bagi seluruh pekerja.
e. Mendistribusikan & mengimplementasikan Standar K3L Proyek.
24