bab 3 resusitasi

3
BAB III KESIMPULAN Di seluruh dunia , lebih dari 1 juta bayi pertahun akan membaik melalui penggunaan teknik program resusitasi neonatus. Hampir semua bayi sehat 10 % memerlukan sebagian tindakan resusitasi . 1 % memerlukan resusitasi lengkap untuk mempertahankan kehidupannya. Paru-paru janin berkembang didalam kandungan ,tetapi alveoli masih terisi cairan. Pembuluh darah paru janin masih kontriksi sehingga darah untuk perfusi paru dipompakan dari arteri pulmonalis melalui duktus arteriosus ke aorta .Saat lahir , cairan dalam alveoli diserap jaringan paru dan diganti dengan udara. Masuknya oksigen sesaat lahir , akan menyebabkan relaksasi arteri pulmonalis akan meningkat secara dramatis . darah akan menyerap oksigen dari udara ke alveoli dan darah yang kaya oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh bayi. Kekuranggan oksigen pada paru-paru janin akan mengakibatkan kontriksi arteri pulmonal dan menghambat 22

Upload: syaza-nadhifa

Post on 16-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

resusitasi gadar bab 3

TRANSCRIPT

23

BAB IIIKESIMPULAN

Di seluruh dunia , lebih dari 1 juta bayi pertahun akan membaik melalui penggunaan teknik program resusitasi neonatus. Hampir semua bayi sehat 10 % memerlukan sebagian tindakan resusitasi . 1 % memerlukan resusitasi lengkap untuk mempertahankan kehidupannya. Paru-paru janin berkembang didalam kandungan ,tetapi alveoli masih terisi cairan. Pembuluh darah paru janin masih kontriksi sehingga darah untuk perfusi paru dipompakan dari arteri pulmonalis melalui duktus arteriosus ke aorta .Saat lahir , cairan dalam alveoli diserap jaringan paru dan diganti dengan udara. Masuknya oksigen sesaat lahir , akan menyebabkan relaksasi arteri pulmonalis akan meningkat secara dramatis . darah akan menyerap oksigen dari udara ke alveoli dan darah yang kaya oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh bayi.Kekuranggan oksigen pada paru-paru janin akan mengakibatkan kontriksi arteri pulmonal dan menghambat aliran darah arterial dalam oksigen . Pada awalnya aliran darah ke usus, ginjal, otot, dan kulit akan berkurang, akan tetapi aliran darah ke jantung dan otak tetap dipertahankan . kekuranggan oksigen yang berlanjut akan mengakibatkan kerusakan otak, kerusakan organ lain , atau kematian. Pada saat janin atau bayi baru lahir kekurangan oksigen akan terjadi pernapasan yang cepat dan diikuti dan diikuti oleh apnue primer. Apnu primer akan dapat diatasi dengan rangsangan taktil. Jika oksigen tetap berlangsung akan terjadi apnu sekunder Frekuensi jantung akan berkurang ,tekanan darah juga akan menurun. Apnu sekunder tidak dapat diatasi dengan pemberian rangsangn, akan tetapi harus diberikan bantuan ventilasi.Nilai apgar berguna untuk memberikan informasi mengenai status bayi secara keseluruhan dan respon terhadap resusitasi. Nilai ini tidak dipakai untuk menentukan kapan dan bagaimana memuilai resusitasi,langkah resusitasi yang diperlukan , atau kapan menggunakannya. Walaupun tidak semua, kebanyakan resusitasi pada neonatus dapat diantisipasi. Penting untuk menilai faktor risiko intra dan antepartum yang berhubungan dengan kebutuhan akan resusitasi.Tindakan resusitasi merupakan tindakan yang harus dilakukan dengan segera sebagai upaya untuk menyelamatkan hidup (Hudak dan Gallo, 1997). Resusitasi pada anak yang mengalami gawat nafas merupakan tindakan kritis yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Tenaga kesehatan harus dapat membuat keputusan yang tepat pada saat kritis. (Hudak dan Gallo, 1997). 22