bab 3_ketahanan nasional(2)

39
LATAR BELAKANG Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis. Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya. Sesungguhnya perjalanan Reformasi di berbagai aspek kehidupan bangsa ini sudah berjalan satu dasa warsa lebih. Namun, tujuan reformasi belum memberikan buah optimal untuk mewujudkan kesejahteraan suatu bangsanya. Kalau dicermati, akibat reformasi justru berbagai efek negative muncul di sana sini hampir 1

Upload: didinrosyidin

Post on 27-Jun-2015

428 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

LATAR BELAKANG

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman

yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia

mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda

dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.

Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber

daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia

menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar.

Hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif

terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan

membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa

Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi

setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun

datangnya.

Sesungguhnya perjalanan Reformasi di berbagai aspek kehidupan bangsa

ini sudah berjalan satu dasa warsa lebih. Namun, tujuan reformasi belum

memberikan buah optimal untuk mewujudkan kesejahteraan suatu bangsanya.

Kalau dicermati, akibat reformasi justru berbagai efek negative muncul di sana

sini hampir terjadi di seluruh penjuru tanah air kita. Salah satu efek negatif akibat

reformasi yang tidak memahami nilai-nilai dasar tujuan reformasi, antara lain

adalah menurunnya nilai-nilai semangat persatuan, kebersamaan, dan kesatuan

bangsa dalam satu wilayah negara kesatuan republik Indonesia. Bahkan kita

saksikan, justru di berbagai pelosok tanah air masih saja terjadi konflik di antara

suku bangsanya sendiri, ironisnya perselisihan antar mahasiswa dalam satu

kampus sendiripun masih terjadi, demikian pula di lingkungan pelajar, pemuda

antar kampong, dan masyarakat dengan warga masyarakat lain. Tidak mau

ketinggalan pula, konflik internal sering terjadi di kalangan para elit politik yang

menjadi konsumsi diberbagai media cetak maupun elektronik.

Memang, sungguh memprihatinkan, memilukan, dan mengecewakan kalau

suatu bangsa yang pernah di kenal sebagai bangsa yang ramah, santun, dan

1

Page 2: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

menjunjung tinggi nilai kegotongroyongan yang dikagumi bangsa lainnya.

Keretakan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia semestinya tidak

akan terjadi berlarut-larut, manakala bangsa yang pernah dikenal sebagai bangsa

yang santun ini menyadarkan diri akan pentingnya persatuan suatu bangsa. Kalau

kita mau belajar dari pengalaman sejarah dan mau menengok jauh ke belakang

kita sesungguhnya telah menjadi bangsa yang mampu menjalin ikatan persatuan

yang sangat kokoh ketika semangat kebangsaan merebut kemerdekaan dari

cengkeraman penjajah yang terjadi tiga setengah abad lebih lamanya.

Upaya untuk mewujudkan persatuan bangsa ini, pemerintah bersama-sama

masyarakat sesungguhnya telah melakukan antara lain dengan cara memperkokoh

ketahanan nasional diberbagai bidang, melalui strategi pemahaman kepada

masyarakat akan pentingnya ketahanan nasional di atas persatuan dan kesatuan

bangsa. Sebagaimana diketahui bahwa ketahanan nasional (tannas) Indonesia

adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan

nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan

mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan (TAHG) baik yang

datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin identitas, integritas,

kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan guna mencapai tujuan

nasionalnya.

Dalam pengertian tersebut, Ketahanan Nasional dapat dipahami

merupakan suatu kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Suatu

kondisi kehidupan yang dibina secara dini terus menerus dan sinergik, mulai dari

pribadi, keluarga, lingkungan, daerah dan nasional, bermodalkan keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional.

Proses berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasarkan

pemikiran geostrategi berupa suatu konsepsi yang dirancang dan dirumuskan

dengan memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia.

Menurunnya nilai persatuan dan kesatuan bangsa diduga masih kuatnya pengaruh

internal bangsa Indonesia berupa kesadaran masyarakat Indonesia akan persatuan

dan kesatuan bangsa.

2

Page 3: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

DEFINISI KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah Konsepsi

pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan

kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh

aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila,

UUD 1045 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, Konsepsi Ketahanan

Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode)

keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional, yang mampu mengatasi TAHG yang timbul.

Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam

menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya, demi sebesar-besar

kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan

keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap

ancaman dari luar maupun dari dalam. Pada hakikatnya ketahanan nasional

mengandung: (a) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung

kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, untuk dapat menjamin

kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. (b)

merupakan pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara

seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Asas Ketahanan Nasional Indonesia dapat dipahami sebagai tata laku yang

didasari nilai-nilai yang tersusun berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan

Nusantara, yang terdiri dari:

a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan; pada asas ini dapat dibedakan tetapi

tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar

serta esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan

dan keamanan merupakan asas dalam Sistem Kehidupan Nasional. Tanpa

kesejahteraan dan keamanan, Sistem Kehidupan Nasional tidak akan dapat

berlangsung, sehingga kesejahteraan dan keamanan yang merupakan nilai

3

Page 4: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

instrinsik pada Sistem Kehidupan nasional itu sendiri sulit diwujudkan.

Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai

dengan menitikberatkan pada kesejahteraan, tetapi tidak berarti

mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan

tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Baik kesejahteraan maupun

keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun.

b. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu; Sistem

kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh

menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan

yang seimbang, serasi, dan selaras dari seluruh aspek kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian Ketahanan

Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh,

menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral).

c. Asas Mawas Ke Dalam dan Mawas Ke Luar; Sistem kehidupan nasional

merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling

berinteraksi. Disamping itu, system kehidupan nasional juga berinteraksi

dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat

timbul berbagai dampak, baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk

itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun ke luar, mencakup perialku:.

(1) Mawas Ke Dalam; Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat,

sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai

kemandirian yang proporsional untik meningkatkan kualitas derajat

kemampuan bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa

Ketahanan nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit. (2)

Mawas Ke Luar; Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi, dan

ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis

luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan

ketergantungan, dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan

nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan

nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan

4

Page 5: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diuatamakan

dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

d. Asas Kekeluargaan; Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan,

kebersamaan, kesetaraan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini

diakui adanya perbedaan dan perbedaan tersebut harus dikembangkan secara

serasi dalam hubungan kemitraan, serta dijaga agar tidak berkembang

menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.

SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang

terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu: (a) Mandiri; Ketahanan

Nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan

dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta

bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian

(independent) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling

menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent). (b) Dinamis;

Ketahanan Nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkatkan ataupun

menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan Negara, serta kondisi

lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa

segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa

berubah pula. Oleh karena itu upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus

senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk

pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik. (c) Wibawa;keberhasilan

Pembina Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan

akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi factor

yang diperhatikan pihak lain. Makin tinggi tingkat Ketahanan nasional Indonesia,

makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi tingkat

daya tangkal yang dimiliki bangsa dan Negara Indonesia. (d) Konsultasi dan

Kerjasama; Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap

konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik

5

Page 6: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

semata, tetapi lebih pada sikap konsultatif dab kerjasama, serta saling menghargai

dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

KEDUDUKAN DAN FUNGSI KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL

Konsepsi Ketahanan Nasional merupakan suatu ajaran yang diharapkan

dapat diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan

pedoman yang perlu diimplementasikan secara berlanjut dalam rangka membina

kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan. Tannas berkedudukan

sebagai Landasan Konsepsional Strategis, yang didasari oleh Pancasila sebagai

Landasan Idiil dan UUD 1945 sebagai landasan Konstitusional serta Wasantara

sebagai Landasan Visional di dalam paradigma kehidupan nasional.

Konsepsi Ketahanan Nasional berdasarkan tuntutan penggunaanya

berfungsi sebagai Landasan Konsepsional Strategis, Metoda Pembinaan

Kehidupan Nasional Indonesia, dan Sebagai Pola dasar Pembangunan Nasional.

(1) Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsinya sebagai Landasan

Konsepsional Strategis perlu dipahami guna menjamin terjalinnya suatu pola

pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja untuk menyatupadukan upaya

bersama bangsa yang bersifat interregional (wilayah), inter sektoral dan multi

disiplin, dengan pendekatan top down dan bottom up secara sinergik. Tanpa

adanya landasan tersebut dapat terjadi cara berpikir yang terkotak-kotak

(sektoral), kesimpangsiuran dalam arah dan tindakan, serta tidak konsisten dengan

falsafah yang telah disepakati, sehingga mengakibatkan pemborosan waktu,

tenaga dan sarana, yang tidak memicu terjadinya hambatan bahkan penyimpangan

dari tujuan nasional dan cita-cita nasional. (2) Konsepsi Ketahanan Nasional

dalam fungsinya sebagai Pola dasar pembangunan Nasional pada hakikatnya

merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang

meliputi segenap bidang dan sektor pembangunan secara terpadu.

(3) Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsinya sebagai Metoda Pembinaan

Kehidupan nasional pada hakikatnya merupakan suatu metoda komprehensif

integral dalam merumuskan kebijaksanaan dan strategi nasional merupakan

metoda umum berdasarkan Astagatra yang meliputi unsur-unsur geografi,

6

Page 7: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

kekayaan alam, kependudukan, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,

pertahanan dan keamanan.

DASAR PEMIKIRAN ASTAGATRA

Pancasila sebagai pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia, yang

digali dari nilai-nilai luhur bangsa, memberikan keyakinan kepada rakyat

Indonesia bahwa dalam kehidupannya, manusia adalah sebagai mahluk pribadi

sekaligus sebgai mahluk sosial serta memiliki dua segi hubungan utama yang tak

dapat dipiasahkan yaitu; hubungan antara manusia dengan Tuhannya, antara

manusia dengan manusia dan lingkungannya. Dalam dinamika kehidupan

hubungan ini akan menumbuhkan berbagai hubungan yang dibina secara

harmonis. Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia memerlukan

ruang hidup. Suatu ruang hidup dengan berbagai potensi yang menyertainya.

Baik untuk kepentingan lahiriah (materiil) maupun batiniah (spirituil) yang

mencakup kepentingan kesejahteraan dan keamanan bangsa. (1) Bangsa Indonesia

mensyukuri akan segala anugerah Tuhan, baik dalam wujud konstelasi dan posisi

geografi, maupun segala isi dan potensi yang dimiliki wilayah Nusantara untuk

dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi peningkatan derajat, harkat, martabat bangsa

dan negara Indonesia dalam pergaulan antar bangsa. Dalam memanfaatkan isi

dan potensi sumber kekayaan alam (SKA), sangat diperlukan adanya kualitas

manusia Indonesia. Terlebih menghadapi penduduk yang terus bertambah,

sedang bumi/alam yang menyediakan segala kebutuhan manusia dapat dikatakan

relatif tetap atau tidak bertambah. Dengan kata lain bahwa manusia sebagai

obyek yang terus menginginkan terpenuhinya kebutuhan yang digali dari SKA,

dan sangat tergantung pada kondisi geografi, merupakan ketiga unsur/aspek

alamiah yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan saling mengkait.

(2) Dalam dinamika kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, manusia Indonesia menyelenggarakan

kehidupannya dengan mengadakan hubungan-hubungan antara manusia dengan

Tuhannya, antara manusia dengan manusia dan lingkungannya. (i) Hubungan

Manusia dengan Tuhan, menumbuhkan kehidupan beragama yang mengandung

7

Page 8: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

nilai-nilai moral dan etika; (ii) Hubungan Manusia dengan Cita-cita, melahirkan

kehidupan ideologi; (iii) Hubungan Manusia dengan Kepentingan dan kekuasaan,

menimbulkan kehidupan Politik; (iv) Hubungan Manusia dengan Pemenuhan

Kebutuhan, menimbulkan kehidupan Ekonomi; (v) Hubungan Manusia dengan

Manusia lainnya, mewujudkan kehidupan Sosial (masyarakat) dengan segenap

perangkatnya, termasuk norma/hukum yang haris dipatuhi; (v) Hubungan

Manusia dalam kehidupan bermasyarakat dengan tumbuhnya Rasa, Cipta, Karsa

dan Karya, mewujudkan kehidupan Budaya; (vi) Hubungan Manusia dengan

Pemanfaatan dan Penguasaan Alam, menciptakan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) yang merupakan hasil dari Rasa, Cipta, Karsa dan Karya,

mewujudkan kehidupan Budaya; (vii) Hubungan Manusia dengan Rasa Aman,

mewujudkan kehidupan Pertahanan dan Keamanan.

Berdasarkan rumusan pengertian Tannas, sesungguhnya Tannas

merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional pada saat

tertentu. Sebagai kondisi yang tergantung pada waktu, ruang dan lingkungan,

maka Tannas bersifat dinamis. Tiap-tiap aspek di dalam tata kehidupan nasional

relatif berubah menurut waktu, ruang, dan lingkungan terutama pada aspek-aspek

dinamis, sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang amat sulit

dipantau, karena sangat kompleks. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata

kehidupan nasional tersebut, diperlukan penyederhanaan tertentu dari berbagai

aspek kehidupan nasional dalam bentuk model yang merupakan hasil pemetaan

dari keadaan nyata, melalui suatu kesepakatan dari analisa mendalam yang

dilandasi teori hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia

dan lingkungan. Di dalam proses penyederhanaan itu jumlah aspek kehidupan

nasional diredusir sampai jumlahnya sesedikit mungkin, namun tetap dapat

merefleksikan ciri-ciri utama dari fenomena atau permasalahan, yang disebut

”gatra”. Sesungguhnya jumlah gatra yang digunakan satu model dapat berapa

saja, akan tetapi perlu diwaspadai bahwa jumlah gatra yang terlalu banyak akan

mengakibatkan gambaran kehidupan yang kompleks, sehingga tujuan

penyederhanaan tidak berhasil.

8

Page 9: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

Terkait dengan unsur-unsur alamiah yang melekat pada negara diperoleh

pemetaan pada 3 Gatra (Trigatra) yang relatif statis yaitu gatra Geografi, Sumber

Kekayaan Alam dan Kependudukan, sedangkan berdasarkan pemahaman tata

hubungan manusia dalam kehidupan sosialnya diperoleh kesepakatan bahwa

dalam Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia seluruh aspek kehidupan sosial

dipetakan dalam 5 gatra Sosial (Pancagatra) yang bersifat dinamis dan dianggap

dominan yaitu gatra Ideologi, gatra Politik, gatra Ekonomi, gatra Sosial-Budaya,

gatra Pertahanan dan Keamanan.

Walaupun Agama tidak dimunculkan sebagai gatra, namun nilai-nilai

agama harus memberikan landasan moral dan etika dalam semua gatra

dari pancagatra.

Demikian pula Hukum, yang timbul dari interaksi/hubungan antara

manusia dengan Manusia masuk dalam gatra Sosial-Budaya, namun

selanjutnya hukum juga diperlukan sebagai dasar hukum dalam

penyelenggaraan kehidupan ideologi, politik, ekonomi, pertahanan dan

keamanan.

Demikian pula pengembangan IPTEK dimasukkan dalam gatra Sosial-

Budaya sebagai hasil dari rasa, cipta, karsa dan karya manusia,

sedangkan pemanfaatan IPTEK merupakan unsur dari gatra Ekonomi

dan sebagai komoditi. Dalam Gatra Politik serta garta Pertahanan dan

Keamanan, IPTEK sebagai unsur pendukun dalam sistem, dan lat

peralatan yang digunakan.

Ke tiga gatra alamiah (Trigatra) bila digabungkan dengan lima gatra

Sosial (Pancagatra) akan menjadi delapan gatra (Astagatra) yang merupakan

model pemetaan menyeluruh dari system kehidupan nasional bangsa Indonesia.

Astagatra tersebut satu sama lainnya terintegrasi secara utuh menyeluruh dan

terpadu, membentuk tata laku masyarakat bangsa dan negara. Pemahaman lebih

lanjut dijelaskan pada uraian singkat di abwah ini.

a. Trigatra (Gatra Alamiah); Trigatra atau gatra alamiah meliputi aspek-

aspek suatu Negara yang memang sudah melekat pada Negara itu. Unsur

dari setiap aspek tidak pernah sama spesifikasinya untuk setiap Negara.

9

Page 10: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

Trigatra atau gatra alamiah meliputi gatra : Geografi, Sumber Kekayaan

Alam dan Kependudukan. Ketiga gatra alamiah tersebut mengandung

unsure-unsur alamiah yang bersifat relative tetap atau statis.

b. Pancagatra (Gatra Sosial); ncagatra atau gatra social adalah aspek-aspek

kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan hidup

manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan ikatan-

ikatan, aturan-aturan dan norma-norma tertentu.

Pancagatra atau gatra Sosial meliputi : gatra Ideologi, Politik, Ekonomi,

Sosial dan Budaya, Pertahanan dan Keamanan. Kelima gatra Sosial tersebut

mengandung unsur-unsur yang bersifat dinamis. Tantangan, ancaman, hambatan

dan gangguan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia selalu ditujukan pada kelima

gatra Sosial tersebut. Dan oleh karena itu penanggulangannya adalah dengan

upaya meningkatkan ketahanan dalam gatra ideology, politik, ekonomi, social

budaya, pertahanan dan keamanan secara utuh menyeluruh dan terpadu.

Kualitas Pancagatra dalam kehidupan nasional Indonesia tersebut secara

terintegrasi serta dalam interaksinya dengan Trigatra mencerminkan tingkat

Ketahanan Nasional Indonesia.

HUBUNGAN ANTAR GATRA DALAM ASTAGATRA

Antara Trigatra dan Pancagatra serta antar gatra itu sendiri terdapat

hubungan timbal balik yang erat yang dinamakan korelasi dan interdependensi,

dalam arti bahwa: (1) Ketahanan Nasional pada hakikatnya bergantung kepada

kemampuan bangsa dan Negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra

Alamiah (Trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang

merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional (Pancagatra). (2)

Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistic, yaitu suatu tatanan yang

utuh, menyeluruh dan terpadu, dimana terdapat saling hubungan antar gatra

didalam keseluruhan kehidupan nasional (Astagatra). (3) Kelemahan di salah satu

gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan mempengaruhi kondisi

secara keseluruhan sebaliknya kekuatan dari salah satu atau beberapa gatra dapat

didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan mempengaruhi

10

Page 11: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

kondisi secara keseluruhan. (4) Ketahanan Nasional Indonesia bukan merupakan

suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante

keterkaitan yang integrative dari kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di

bidang-bidang ideology, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan

keamanan.

Selanjutnya hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut:

(1) Gatra geografi, Karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan

persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi

karakter geografi. (2) Antara Gatra Geografi dan Gatra Kependudukan; Bentuk-

bentuk kehidupan dan penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat

kaitannya dengan karakter geografi dan sebaliknya karakter geografi

mempengaruhi kehidupan dari pendudukanya. (3) Antara Gatra Kependudukan

dan Gatra Kekayaan Alam; Kehidupan dan penghidupan pendudukan dipengaruhi

oleh jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam, demikian pula

sebaliknya jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam dipengaruhi

oleh faktor-faktor kependudukan khususnya kekayaan alam yang dapat

diperbaharui. Kekayaan alam mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh

penduduk yang memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. (4)

Hubungan Antar gatra Dalam Pancagatra; Setiap gatra dalam Pancagatra

memberikan kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya setiap gatra

menerima kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi.

(i) Antara Gatra Ideologi dengan Gatra Politik, Ekonomi, Sosial-

Budaya, Pertahanan dan Keamanan, dalam arti ideologi sebagai

falsafah bangsa dan landasan idiil negara merupakan nilai penentu bagi

kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra dalam Pancagatra

dalam memelihara kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan

nasional.

(ii) Antara Gatra Politik dengan Gatra Ideologi, Ekonomi, Sosial

Budaya, Pertahanan dan Keamanan; Berarti kehidupan politik yang

mantap dan dinamis menjalankan kebenaran ideologi, memberikan

iklim yang kondusif untuk pengembnagan ekonomi, sosial budaya,

11

Page 12: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi oleh

bermacam hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Ia

dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat

kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa

keamanannya.

(iii) Antara Gatra Ekonomi dengan Gatra Ideologi, Politik, Sosial

Budaya, Pertahanan dan Keamanan; Berarti kehidupan ekonomi

yang tumbuh mantap dan merata, akan menyakinkan kebenaran

ideologi yang dianut, mendinamisir kehidupan politik dan

perkembangan sosial budaya serta mendukung pengembangan

Pertahanan dan Keamanan. Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan

merata menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan aspek lain.

(iv) Antara Gatra Sosial Budaya dengan Gatra Ideologi, Politik,

Ekonomi, Pertahanan dan Keamanan; Dalam arti kehidupan

sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan

berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan

iklim yang kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya,

kehidupan ekonomi yang tetap mementingkan kebersamaan serta

kehidupan pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak

individu. Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil,

dinamis, berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang di

dalam suasana aman dan damai. Kebesaran dan keseluruhan nilai

sosila budaya bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan

keamanan nasional baik fisik materiik maupun mental spritual.

Keadaan sosial yang timpang dengan kontradiksi di berbagai bidang

kehidupan memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang dapat

berkembang menjadi gejolak sosial.

(v) Antara Gatra Pertahanan dan Keamanan dengan Gatra

Ideologi, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya; Dalam arti kondisi

kehidupan pertahanan dan keamanan yang stabil dan dinamis akan

meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif

12

Page 13: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya.

Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan

berkembnag di seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan

menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.

Astagatra Dalam Pendekatan Kesejahteraan dan Keamanan, Peranan tiap-

tiap gatra untuk kesejahteraan dan keamanan tergantung dari sifat masing-masing

gatra, yakni: (1) Gatra Alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk

kesejahteraan maupun untuk keamanan. (2) Gatra Ideologi, Politik dan Sosial

Budaya mempunyai peranan sama besar untuk kesejahteraan dan keamanan. (3)

Gatra Ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahteraan dari

pada peranan untuk keamanan. (4) Gatra Pertahanan dan Keamanan relatif

mempunyai peranan lebih besar untuk keamanan dari pada peranan untuk

kesejahteraan.

POKOK-POKOK PIKIRAN KETAHANAN NASIONAL

1. Manusia Berbudaya

Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri, kemampuan

berpikir, akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi,

pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi baik materil

maupun spiritual. Oleh karena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan

hubungan-hubungan dengan: Agama, Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial,

Seni/Budaya, IPTEK, dan Hankam.

2. Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu

organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan

dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap

menghadapi

PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan

nasional yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung

13

Page 14: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan

mengatasi segala tantangan ancaman hambatan dan gangguan baik yang datang

dari luar maupun dari dalam. Untuk menjamin identitas, integritas kelangsungan

hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan

kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan

keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan

menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.

Kesejahteraan = Kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan

mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang

adil dan merata rohani dan jasmani.

Keamanan = Kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai

nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL DAN KONSEPSI KETAHANAN

NASIONAL INDONESIA

1. Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia = Keuletan dan ketangguhan

yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional

untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan tujuan negara.

2. Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia = Pengaturan dan

penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi

dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

1. Kesejahteraan dan keamanan

2. Komprehensif Integral (Menyeluruh Terpadu)

3. Mawas kedalam dan keluar

4. Kekeluargaan

14

Page 15: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

1. Mandiri = Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu

pada identitas, integritas dan kepribadian. Kemandirian merupakan

prasyarat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan

2. Dinamis = Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan

negara serta kondisi lingkungan strategis.

3. Wibawa = Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan

meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang

diperhatikan pihak lain.

4. Konsultasi dan Kerjasama = Sikap konsultatif dan kerjasama serta

saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan

kepribadian bangsa.

PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN

BERNEGARA

Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata)

kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek

relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek

dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau

karena sangan komplek.

Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek

yang mendukung kehidupan, yaitu:

1. Aspek alamiah (Statis)

a. Geografi

b. Kependudukan

c. Sumber kekayaan alam

2. Aspek sosial (Dinamis)

a. Ideologi

b. Politik

c. Ekonomi

d. Sosial budaya

15

Page 16: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

e. Ketahanan keamanan

PENGARUH ASPEK IDEOLOGI

Ideologi => Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang

memberikan motivasi.

Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-

citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang

dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan

kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah

dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.

1. IDEOLOGI DUNIA

a. Liberalisme(Individualisme)

Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak

semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik

tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat

diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan

dari yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar

(intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan

individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau,

Herbert Spencer, Harold J. Laski

b. Komunisme(ClassTheory)

Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.

Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum

buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan

negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan /

mempertahankannya, komunisme,akan:

1. Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu

serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

2. Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.

16

Page 17: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

3. Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.

4. Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa

pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.

c. PahamAgama

Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius.

Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara

melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.

2. IDEOLOGI PANCASILA

Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar

budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh

sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang

terkandung didalamnya.

Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi

bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala

tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam,

langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan

ideologi bangsa dan negara Indonesia.

Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang

berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi

bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.

Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai

berikut:

1. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.

2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan

diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan

kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

17

Page 18: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

3. Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan

ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk

menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.

4. Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh

masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.

5. Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual

untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme

6. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara

mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain

PENGARUH ASPEK POLITIK

Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan

(pemerintahan) atau kebijaksanaan.

Politik di Indonesia:

1. DalamNegeri

Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD

’45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat

dalam satu system yang unsur-unsurnya:

a.StrukturPolitik

Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat

dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional

b.ProsesPolitik

Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik

maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam

pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.

c.BudayaPolitik

Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan

bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan

rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan

disiplinnasional.

18

Page 19: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

d.KomunikasiPolitik

Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber

pimpinan-pimpinan nasional

2. LuarNegeri

Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar

bangsa.

Landasan Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan

ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan

keadilan.

Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.

Bebas = Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang

pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Aktif = Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat

reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-

citanya.

Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik

bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara

stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ‘45

Ketahanan pada aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan yang

berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan

pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup

dalam masyarakat

Ketahanan pada aspek politik luar negeri = meningkatkan kerjasama

internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif

Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan

nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji

dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan

negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia

19

Page 20: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu

ditingkatkan

PENGARUH ASPEK EKONOMI

Perekonomian:

1. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan

kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan

konsumsi barang-barang jasa

2. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara

individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam

kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.

Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi

corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem

perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka

terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis

dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap

pengaruh-pengaruh dari luar.

Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD ‘45

Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara

mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda

perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam

perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh

pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut

sebagai sistem perekonomian kerakyatan.

Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan

perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas

ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian

ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.

Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap

berbagai hal yang menunjang, antara lain:

20

Page 21: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

1. Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan

kesejahteraan yang adil dan merata.

2. EkonomiKerakyatanMenghindari:

a. Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.

b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor

negara.

c. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita

keadilan sosial.

3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian,

perindustrian dan jasa.

4. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah

pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta

masyarakat secara aktif.

5. Pemerataan pembangunan.

6. Kemampuan bersaing.

PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA

Sosial = Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-

nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang

merupakan unsur pemersatu

Budaya = Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa

dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta

merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.

Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan

alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.

Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat

dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala

kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.

Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-

budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima

21

Page 22: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar

dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya.

Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan

Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang

memiliki sifat-sifat dasar:

- Religius

- Kekeluargaan

- Hidup seba selaras

- Kerakyatan

Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial

budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan

membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan

masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa,

bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang

serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya

asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

PENGARUH ASPEK HANKAM

Pertahanan Keamanan Indonesia=> Kesemestaan daya upaya seluruh

rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam

mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan

kehidupan bangsa dan negara RI.

Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun,

mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan

masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan

terkoordinasi.

Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan

salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri

sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka

mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.

22

Page 23: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa

yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung

kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg)

yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan

mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:

- Struktur kekuatan

- Tingkat kemampuan

- Gelar kekuatan

Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat

pendekatan:

1. Ancaman

2. Misi

3. Kewilayahan

4. Politik

Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan

menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman

dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.

TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila

diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang

meningkat ke keadaan darurat.

Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan

udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu

pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan

kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan

seimbang antara unsur-unsur utama.

Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri.

Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup

kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:

- Menegakkan HAM

23

Page 24: Bab 3_ketahanan Nasional(2)

- Demokrasi

- Penegakan hukum

- Lingkungan hidup

Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan

pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun

kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi

diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):

1. Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai

fungsi perlawanan rakyat.

2. Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM,

KAMRA, LINMAS

3. Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana

serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.

Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan

1. Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui

penyelenggaraan SISKAMNAS.

2. Indonesia adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan

dan kedaulatan.

3. Pembangunan pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin

perdamaian dan stabilitas keamanan.

4. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.

5. Mampu membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.

6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan

diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana,

menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai.

7. TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada Sapta

Marga.

8. Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan

Catur Prasetya.

24