bab 3teori philip - copy

Upload: cecak

Post on 07-Aug-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    1/27

    13

    BAB III

    LANDASAN TEORI

    3.1 Definisi Pemasaran

    Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management, Eleventh Editon ,

    membedakan definisi pemasaran ke dalam dua aspek yaitu sosial dan manajerial. Definisisosial lebih diarahkan pada aturan pemasaran yang digunakan dalam masyarakat, dimana

    seorang pemasar menyebutkan hal ini sebagai sebuah aturan untuk “memberikan sebuah

    standar hidup yang lebih tinggi” (Kotler, 2003, p8)1.

    Berdasarkan aspek sosial itu tersebut di atas, secara lengkap pemasaran

    didefinisikan sebagai proses sosial antara individu maupun kelompok dalam

    mengungkapkan keinginan dan kebutuhannya melalui penciptaan (creating) , penawaran

    (offering) , dan kebebasan tukar menukar (freely 17 exchanging) produk dan jasa satu

    sama lain (Kotler, 2003, p9)2, sedangkan secara manajerialnya pemasaran dideskripsikan

    sebagai “seni menjual produk”. Namun kita akan dikejutkan bahwa pada dasarnya bagian

    terpenting di dalam pemasaran adalah bukan penjualan itu sendiri. Penjualan hanya

    merupakan sebagian kecil dari pemasaran.

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    2/27

    14

    Menurut Hermawan Kertajaya dalam bukunya Rethinking Marketing, pemasaran adalah

    sebuah konsep bisnis strategis yang bertujuan untuk meraih kepuasan berkelanjutan bagi

    ketiga stakeholder utama yaitu : pelanggan, orang-orang dalam organisasi itu, serta

    pemegang saham. Marketing adalah jiwanya, bukan sekedar bagian dari tubuh organisasi.

    (Hermawan Kertajaya, 2004, p3)

    Menurut The American Marketing Association , pemasaran didefinisikan sebagai

    proses perencanaan dan eksekusi konsep, penentuan harga (pricing) , promosi

    (promotion) , dan pendistribusian ide (distribution ideas) barang dan jasa untukmenciptakan pertukaran yang dapat memuaskan pelanggan dan tujuan perusahaan.

    (Kotler, 2003, p9)

    3.1.1 Manajemen Pemasaran

    Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan

    pengendalian program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan

    memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran, untuk mencapai

    tujuan perusahaan. Manajemen pemasaran meliputi mengatur permintaan, yang

    selanjutnya mencakup mengatur hubungan dengan pelanggan.

    (Kotler, 2001,p14)

    Manajemen pemasaran sekarang ini tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan

    pelanggan yang cukup untuk menghabiskan output perusahaan, akan tetapi juga

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    3/27

    15

    mengubah bahkan tingkat permintaan. Hal inilah yang kita sebut dengan manajemen

    permintaan, tujuannya adalah mengatur pelanggan. Permintaan sebuah perusahaan

    didapatkan dari pelanggan baru dan pelanggan yang membeli lagi.

    Philip Kotler, Hermawan Kertajaya, Hool Den Huan dan Sandra Liu, “Rethinking

    Marketing”

    Manajemen pemasaran sekarang selain merancang strategi untuk menarik

    pelanggan baru dan melakukan transaksi dengan mereka, juga berusaha sebaikbaiknya

    untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Tujuannya adalah untuk membangun tingkat kesetiaan

    pelanggan. 18

    3.1.2 Konsep Pemasaran

    Ada enam konsep pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan

    kegiatan pemasarannya (Kotler 2003, p17)6, yakni:

    1. Konsep berwawasan produksi

    Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah

    didapat dan murah hargannya.

    2. Konsep berwawasan produk

    Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang

    menawarkan mutu, kinerja, dan hal- hal inovatif lainnya.

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    4/27

    16

    3. Konsep berwawasan penjualan

    Konsep ini berpendapat bahwa konsumen enggan untuk membeli dan harus

    didorong supaya membeli, terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha

    promosi dan penjualan yang efektif untuk merangsang pembelian.

    4. Konsep berwawasan pemasaran

    Konsep ini berpendapat bahwa kunci utama untuk mencapai tujuan perusahaanterdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar serta memberikan kepuasan

    yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada kompetitor. Konsep ini

    bersandar pada empat pilar utama yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,

    pemasaran yang terkoordinir, serta keuntungan.

    5. Konsep berwawasan konsumen

    Konsep ini beranggapan bahwa untuk meningkatkan penjualan maka perusahaan

    harus fokus terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga dapat

    menaikkan loyalitas konsumen. 19

    6. Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat

    Konsep ini beranggapan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan,

    keinginan, serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih

    efektif, serta lebih efisien daripada kompetitor dengan cara mempertahankan atau

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    5/27

    17

    meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

    3.2 Defini si Strategi Pemasaran

    Strategi pemasaran terdiri dari analisis, pengembangan strategi dan

    mengimplementasikannya di dalam mengembangkan visi mengenai ketertarikan pasar

    terhadap organisasi, strategi permilihan pasar, pemilihan target, dan pengembangan,

    implementasi serta mengelola program strategi positioning marketing yang di desain

    untuk menemukan value yang diperlukan dari konsumen di setiap pasar yang di

    targetkan.. (Cravens,2006, p29)7

    Proses strategi marketing dimulai dengan strategi menganalisis situasi,

    perencanaan strategi marketing , pengembangan program marketing dan di tahap terakhir

    adalah mengimplementasikannya serta mengelolah strategi marketing . Strategi untuk

    menganalisis situasi adalah dengan mempertimbangkan keadaan pasar dan menganalisis

    pesaing, melakukan segmentasi pasar serta secara berkala mempelajari pergerakan dan

    keadaan pasar. Mendesain strategi marketing, ditujukan untuk melihat target dan strategi

    positioning dari konsumen, strategi marketing relationship serta perencanaan untuk

    produk baru.

    Penanganan pengembangan program terdiri dari produk, distribusi, harga dan

    mendesain strategi promosi serta mengimplementasikannya agar dapat menemukan nilai

    yang diperlukan untuk menentukan target dari pembeli. Strategi 20 pengimplementasian

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    6/27

    18

    dan manajemen mempertimbangkan desain organisasional dan strategi

    pengimplementasian serta kontrol.

    3.3 Bauran Pemasaran

    Menurut Kotler (2001,p67)8, bauran pemasaran adalah seperangkat alat

    pemasaran taktis dan terkontrol, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan

    respon yang diinginkan pasar sasaran.

    Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan

    untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan-kemungkinan itu dapat

    dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal dengan “ Empat P ”:

    1. Product (produk)

    2. Price (harga)

    3. Place (distribusi)

    4. Promotion (promosi)

    3.3.1 Product

    Product (produk) artinya adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh

    perusahaan kepada pasar sasaran. Produk yang ditawarkan dapat berupa barang, jasa

    pelayanan atau informasi. Pada produk barang, biasanya juga mengacu pada pelayanan

    pasca penjualan sebagai bagian dari penawaran perusahaan seperti garansi, retur, dan

    sebagainya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam product adalah kualitas,

    manfaat, desain, ukuran, dan pengepakan.

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    7/27

    19

    3.3.2 Price

    Price (harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk

    memperoleh produk. Price bukan hanya mencakup harga yang tertera pada barang, akan

    tetapi juga mencakup potongan harga ( discount ), batas kredit, kelonggaran pembayaran

    dan periode pembayaran.

    3.3.3 Place

    Place (distribusi) meliputi aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan

    konsumen sasarannya dan selalu tersedia bagi pasar sasaran. Place meliputi pemilihan

    lokasi, penyediaan, pengangkutan, dan logistik.

    3.3.4 Promotion

    Promotion (promosi) artinya adalah aktivitas mengkomunikasikan keunggulan

    produk serta membujuk pelanggan sasaran agar membeli produk. Kegiatan promosi

    berupa periklanan ( advertising ), sponsorship .

    3.3.5 Strategi Bauran Pemasaran

    Program pemasaran yang efektif memadukan seluruh elemen pemasaran ke dalam

    suatu program koordinasi yang dirancang untuk meraih tujuan pemasaran perusahaan

    dengan mempersembahkan nilai kepada konsumen. Bauran pemasaran menciptakan

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    8/27

    20

    seperangkat alat untuk membangun posisi yang kuat dalam pasar sasaran. (Kotler

    2001,p75)9

    3.4 Segmenting, Targeting, Positioning

    Menurut Kotler (2001,p244)10, karena terlalu banyaknya jenis konsumen yang

    berbeda-beda dengan beragam macam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan

    harus membagi seluruh pasar, memilih segmen terbaik, dan merancang strategi untuk

    melayani pilihan segmen yang menghasilkan laba daripada pesaingnya. Proses ini

    terdiri dari tiga langkah, yaitu: segmentasi pasar ( market segmenting ), menetapkan

    pasar sasaran ( market targeting ), menempatkan posisi pasar ( market positioning ).21

    3.4.1 Segmentasi Pasar ( Market Segmenting )

    Segmentasi pasar merupakan proses pembagian pasar menjadi beberapa

    kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau

    perilaku, yang mungkin memerlukan produk dan bauran pemasaran terpisah.

    Menurut Kotler (2003,p287)11, ada tiga variabel segmentasi utama, yaitu:

    1. Segmentasi geografis ( Geographic segmentation )

    Segmentasi geografis dilakukan dengan membagi pasar pada beberapa satuan

    geografis yang berbeda.

    2. Segmentasi demografis ( Demographic segmentation )

    Segmentasi demografis dilakukan dengan membagi pasar menjadi kelompok-

    kelompok dengan dasar variabel- variabel demografis.

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    9/27

    21

    3. Segmentasi psikografis ( Psychographic segmentation )

    Segmentasi psikografis dilakukan dengan membagi pasar menjadi kelompok-

    kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial atau kepribadian atau nilai.

    Menurut Kotler (2003,p286)12, agar segmentasi pasar dapat berguna, maka segmen pasar

    tersebut harus memiliki lima karakteristik berikut:

    1. Measurable

    Ukuran segmen, daya beli segmen dan karakteristik segmen harus dapat diukur.

    2. Substantial

    Sebuah segmen harus merupakan satu grup homogen yang memiliki kemungkinan

    menguntungkan terbesar apabila sebuah program pemasaran dijalankan pada segmen

    tersebut.

    3. Accessible

    Segmen tersebut harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.

    4. Differentiable

    Segmen-segmen harus dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan

    tanggapan berbeda pada beberapa program dan elemen bauran pemasaran yang

    berbeda.

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    10/27

    22

    5. Actionable

    Program-program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen-

    segmen.

    3.4.2 Menetapkan Pasar Sasaran ( Market Targeting )

    Menetapkan pasar sasaran dilakukan dengan proses mengevaluasi daya tarik dari

    masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki.

    Menurut Kotler (2003,p299)13 22, ada lima pola yang dapat digunakan ketika memasuki

    pasar sasaran, yaitu:

    1. Konsentrasi segmen tunggal ( single-segment concentration )

    Dengan berkonsentrasi pada satu segmen, perusahaan mendapatkan pengetahuan

    yang kuat terhadap kebutuhan segmen pasar tersebut dan mendapatkan pandangan

    yang kuat dari konsumen. Namun, pola ini memiliki resiko yang cukup tinggi,

    dimana apabila kejenuhan pada segmen tersebut dapat menyebabkan perusahaan

    kehilangan pasar.

    2. Overpositioning

    Penempatan posisi yang terlalu tinggi mengakibatkan timbulnya persepsi yang

    salah pada harga produk yang kemudian dianggap terlalu tingi, sehingga

    menimbulkan keengganan konsumen untuk membeli.

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    11/27

    23

    3. Confused positioning

    Penempatan posisi yang membingungkan diakibatkan karena perusahaan terlalu

    sering mengganti posisi pasarnya, hal ini mengakibatkan konsumen bingung

    dalam mendapatkan gambaran produknya.

    4. Doubtful positioning

    Penempatan posisi yang meragukan menyebabkan timbulnya ketidakpercayaan

    konsumen.

    3.5 Analisa SWOT

    Dalam bukunya, Freddy Rangkuti menjelaskan bahwa analisa SWOT adalah

    identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

    Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan ( stregths ) dan

    peluang ( opportunities ), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

    (weaknesses ) dan ancaman ( threats ). Proses pengambilan keputusan strategis selalu

    berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategis dan kebijakan perusahaan.

    Dengan demikian perencanaan strategis ( strategic plan ) harus menganalisis faktor- faktor

    strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang

    ada pada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. (Rangkuti, 2003, p18)15

    SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta

    lingkungan eksternal oportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT

    membandingkan faktor eksternal peluang ( opportunities ) dan ancaman ( threats ) dengan

    faktor internal kekuatan ( strengths ) dan kelemahan ( weaknesses ).

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    12/27

    24

    3.5.1 Matriks SWOT

    Matriks SWOT adalah alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktior

    strategis perusahaan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

    dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

    Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. (Rangkuti,

    2003, p31)16

    3.5.1 Strategi SOStrategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan

    seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesarbesarnya.

    3.5.2 Strategi ST

    Strategi ini dibuat dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

    mengatasi ancaman.

    3.5.3 Strategi WO

    Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

    meminimalkan kelemahan yang ada

    3.5.4 Strategi WT

    Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat bertahan dan berusaha meminimalkan

    kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    13/27

    25

    3.6 Analisa Porter

    Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu suatu

    perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, dan menganalisa pesaing

    dan posisinya serta seberapa besar kekuatan persaingan mempengaruhi perusahaan

    tersebut.

    Michael E. Porter menerjemahkan analisa tersebut menjadi strategi kompetitf

    berdasarkan lima kekuatan persaingan yaitu: ancaman dari pendatang baru, kekuatan

    tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok dan ancaman dari produk

    pengganti dan intensitas dari persaingan dalam industri tersebut.17

    Dari strategi kompetitif ini, para pemain di industri yang sama harus memiliki

    sasaran, peluang dan sumber daya yang dapat menunjang posisi perusahaan dalam

    persaingan. Perusahaan harus mampu menentukan posisinya sehingga dapat

    mempertahankan dirinya dan mampu menggunakan kekuatan-kekuatan tersebut untuk

    meraih keuntungan.

    3.6.1 Perseteruan di antara perusahaan yang bersaing

    Perseteruan di antara perusahaan yang bersaing biasanya paling berpengaruh di

    antara lima kekuatan. Strategi yang dijalankan oleh salah satu perusahaan dapat berhasil

    hanya jika strategi itu menyediakan keunggulan bersaing atas strategi yang dijalankan

    oleh perusahaan pesaing. Perubahan dalam strategi oleh sebuah Suppliersperusahaan

    dapat diimbangi dengan pembalasan gerakan pengimbang, sepertimenurunkan harga,

    meningkatkan mutu, menambah sifat, menyediakan pelayanan,memperpanjang garansi,

    dan meningkatkan iklan.

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    14/27

    26

    Intensitas perseteruan di antara perusahaan yang bersaing cenderung meningkat

    apabila jumlah pesaing bertambah, karena perusahaan yang bersaing menjadi setara

    dalam hal ukuran dan kemampuan, karena permintaan produk industri menurun, dan

    karena potongan harga menjadi biasa. Perseteruan juga bertambah kalau konsumen

    dengan mudah dapat mengganti merek; kalau hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi;

    kalau biaya tetap tinggi; kalau produk mudah rusak; kalau perusahaan pesaing berbeda

    dalam strategi; asal dan budaya; serta kalau merger dan akuisisi biasa terjadi dalam

    industri. Kalau perseteruan di antara perusahaan yang bersaing meningkat, laba industrimenurun, sampai industri menjadi tidak menarik lagi.

    3.6.2 Potensi pengembangan produk pengganti

    Dalam berbagai industri, perusahaan bersaing ketat dengan produsen produk

    pengganti. Adanya produk pengganti menempatkan batas atas dari harga yang dapat

    dtetapkan sebelum konsumen akan pindah ke produk pengganti. Tekanan persaingan dari

    produk pengganti meningkat kalau harga relatif dari produk pengganti turun dan kalau

    biaya konsumen untuk pindah turun. Kekuatan persaingan dari produk pengganti paling

    baik diukur dengan pangsa pasar yang direbut oleh produk tersebut, disamping rencana

    perusahaan itu yang meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar.

    3.6.3 Masuknya pesaing baru

    Walaupun banyak hambatan untuk masuk, perusahaan baru kadang-kadang

    masuk ke dalam industri dengan produk yang lebih tinggi, harga lebih rendah, dan

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    15/27

    27

    sumber pemasaran yang luar biasa. Oleh karena itu, tugas ahli strategi adalah mengenali

    perusahaan baru yang potensial memasuki pasar, memonitor strategi perusahaan baru

    yang menjadi pesaing, melakukan serangan balasan sesuai dengan keperluan, dan

    memanfaatkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

    3.6.4 Kekuatan menawar dari konsumen

    Kalau pelanggan terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau membeli dalam jumlah

    banyak, kekuatan menawarnya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi

    intensitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin menawarkangaransi lebih panjang atau pelayanan khusus untuk memperoleh loyalitas pelanggan kalau

    kekuatan menawar dari konsumen luar biasa.

    Kekuatan menawar konsumen juga lebih besar jika produk yang dibeli standar

    atau tidak berbeda. Kalau demikian halnya, konsumen sering dapat melakukan negosiasi

    harga jual, jaminan, dan aksesori kemasan sampai tingkat tertentu.

    3.6.5 Kekuatan menawar dari pemasok

    Kekuatan menawar dari pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam

    suatu industri, terutama apabila jumlah pemasok banyak, kalau hanya sedikit bahan baku

    pengganti yang baik, dan kalau biaya mengganti bahan baku amat tinggi. Sering demi

    kepentingan pemasok dan produsen untuk saling membantu dengan harga yang wajar,

    mutu yang diperbaiki, pengembangan pelayanan baru, penyerahan barang tepat waktu,

    dan mengurangi biaya sediaan, jadi meningkatkan kemampuan meraih laba jangka

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    16/27

    28

    panjang bagi semua pihak yang terkait.

    3.7 Brand

    Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan brand sebagai sebuah nama, tanda,

    istilah, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya, dengan tujuan untuk

    mengidentifikasikan sebuah produk atau jasa dari seorang penjual ataupun sekelompok

    penjual untuk membedakannya dari produk atau jasa kompetitor lainnya/

    Sebuah brand yang baik akan membuat konsumen merasa senang dengan pilihan

    yang dibuatnya, yakni untuk membeli dan menggunakannya. Selain itu brand yang baik

    akan selalu berada dalam benak konsumen sehingga konsumen akan selalu teringat pada

    brand tersebut ketika membutuhkan sebuah produk atau jasa. Sebuah brand dapat

    memberikan 6 arti yaitu:

    1. Atribut ( Attributes )

    Memberikan gambaran tentang atribut yang terkandung dalam brand tersebut.

    Contoh: Kualitas istimewa, bahan bermutu dan premium

    2. Manfaat ( Benefits )

    Menjelaskan manfaat baik dari sisi fungsi maupun emosi yang mampu

    diterjemahkan oleh atribut brand .

    Contoh: Kualitas istimewa diterjemahkan dengan menggunakan bahan yang

    memiliki kualitas diatas rata-rata dibanding produk lain.

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    17/27

    29

    3. Nilai ( Values )

    Memberikan nilai lebih bagi pengguna.

    Contoh: Brand mobil Mercedes identik dengan mobil yang memiliki performa

    tinggi, tingkat keamanan yang tinggi dan gengsi yang besar.

    4. Budaya ( Culture )

    Mencerminkan suatu budaya tertentu.

    Contoh: Mercedes menggambarkan nilai budaya negara Jerman yang serba

    teratur, efisien dan kualitas tinggi.

    5. Kepribadian ( Personality )

    Memberikan gambaran kepribadian dari individu penggunanya.

    Contoh: Mercedes melambangkan kepribadian yang berkelas dari penggunanya.

    6. Pengguna ( User )

    Memberikan sekilas gambaran tentang penggunanya.

    Contoh: Mercedes untuk orang top eksekutif yang berusia diatas 55 tahun bukan

    mahasiswa yang masih muda.

    Brand memiliki empat prespektif identitas, yaitu:

    1. Brand sebagai produk

    Prespektif brand sebagai produk karena produk tersebut secara tidak langsung

    mencerminkan brand , dan ini sangat membantu konsumen untuk mengambil

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    18/27

    30

    keputusan pemilihan produk.

    2. Brand sebagai orang

    Prespektif brand sebagai orang memberi kesan yang lebih beragam dan lebih

    menarik daripada hanya berdasarkan atribut produk. Brand bisa dirasakan

    memiliki tingkatan, kompeten, impresif, dapat dipercaya, menyenangkan, aktif,

    humoris, kasual, formal, atau intelektual.

    3.

    Brand sebagai organisasiPrespektif brand sebagai organisasi lebih terfokus pada atribut organisasi seperti :

    inovasi, pengarahan pada peningkatan kualitas dan perhatian pada lingkungan

    yang melibatkan orang, budaya, nilai dan program perusahaan dari produk atau

    jasa yang ditawarkan.

    4. Brand sebagai simbol

    Prespektif brand sebagai simbol mempunyai tujuan untuk membuat brand

    tersebut lebih mudah untuk dikenali dan diingat kembali. Sebuah simbol yang

    cukup kuat dapat membuat ikatan yang erat pada ingatan konsumen. Salah satu

    fungsi utama brand adalah untuk mengidentifikasikan sebuah produk atau jasa,

    sehingga identifikasi yang kurang jelas dari konsumen terhadap sebuah brand

    akan menyebabkan konsumen tidak dapat menangkap nilai dan tujuan dari brand

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    19/27

    31

    yang ada.

    Ada lima tingkatan sikap setia konsumen terhadap sebuah brand menurut

    David Aaker , yaitu:

    1. Konsumen akan mengganti brand yang telah dipakai, biasanya karena alasan

    harga. Pada tingkatan ini biasanya konsumen belum loyal.

    2. Konsumen puas. Konsumen tidak memiliki alasan untuk mengganti ke brand lain.

    3. Konsumen puas dan merasa akan menimbulkan biaya lebih apabila berganti

    brand .4. Konsumen menghargai brand tersebut sebagai teman.

    5. Konsumen memutuskan untuk tetap setia terhadap brand tersebut.

    3.7.1 Brand Awareness

    Istilah brand awareness mengacu pada kesanggupan seorang pembeli untuk

    mengenali dan mengingat kembali suatu brand yang merujuk pada satu produk tertentu.

    (Keller, 2003, p67)24 Brand awareness yang kuat memudahkan produk untuk dapat

    dipilih dan digunakan oleh konsumen, oleh karena itu salah satu strategi untuk

    meningkatkan penjualan produk dapat dilakukan dengan membangun brand awareness .

    Ada beberapa cara untuk mencapai brand awareness :

    1. Menggunakan pesan yang mudah diingat dan unik, serta memiliki hubungan

    antara brand dengan kategori produk.

    2. Menggunakan slogan atau jingle yang mudah diingat dan menarik.

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    20/27

    32

    3. Menggunakan simbol yang berhubungan dengan brand dan kategori produk.

    4. Melakukan pengulangan untuk membantu konsumen untuk membangun ingatan

    tentang brand tersebut.

    Berikut adalah tingkatan variabel brand awareness dari tingkatan tertinggi hingga

    terendah, yang menggambarkan tingkat kemampuan seseorang dalam mengenal dan

    mengingat sebuah brand : 26

    1.

    Top of Mind (Puncak Pikiran)Top of mind menggambarkan brand yang pertama kali diingat responden saat

    mereka ditanya mengenai suatu produk. Top of mind merupakan single respond

    question , dimana setiap responden hanya boleh memberikan satu jawaban untuk

    pertanyaan ini.

    2. Brand Recall (Pengingatan Kembali)

    Brand recall merupakan pengingatan kembali brand yang dicerminkan dari brand

    lain yang diingat oleh responden setelah responden menyebutkan brand yang

    pertama. Brand recall menggunakan multi respond question yang artinya

    responden memberikan jawaban tanpa dibantu.

    3. Brand Recognition (Pengenalan)

    Brand recognition ialah pengenalan brand dimana tingkat kesadaran responden

    terhadap suatu merek diukur dengan diberikan bantuan. Pertanyaan yang

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    21/27

    33

    diberikan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri dari produk tersebut. Pertanyaan

    diajukan untuk mengetahui berapa banyak responden yang perlu diingatkan

    tentang keberadaan brand tersebut.

    4. Unaware of Brand (Tidak Mengenal)

    Pengukuran ini dilakukan dengan observasi terhadap pertanyaan pengenalan

    brand awareness sebelumnya dengan melihat responden yang menjawab

    pertanyaan sebelumnya yang menyatakan bahwa responden tidak mengenal sama

    sekali akan keberadaan brand tersebut.

    3.7.2 Marketing Communication

    Marketing communication adalah kumpulan dari beberapa jenis alat penyampaian

    pesan dengan tujuan untuk membangun sebuah brand.

    1. Advertising

    Iklan merupakan nonpersonal , memberikan pemberitahuan sesuai dengan

    keinginan sponsor. Digunakan untuk mengapai jangkauan konsumen yang luas,

    menciptakan brand awareness , membedakan brand dari pesaingnya dan

    membangun image dari brand tersebut.

    2. Public relations

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    22/27

    34

    Public relations adalah kegiatan komunikasi yang membantu “sebuah organisasi

    dan masyarakat luas untuk memperoleh sesuatu yang saling menguntungkan bagi

    kedua belah pihak” dalam meningkatkan dukungan dan kerjasama untuk

    masyarakat luas. 27

    3. Sales promotion

    Sales promotion adalah kegiatan jangka pendek, yang memberikan nilai tambah

    dalam mendesain untuk memotivasi response dalam waktu singkat.

    4. Direct marketing

    Direct marketing merupakan suatu kegiatan yang interaktif, proses komunikasi

    marketing yang berdasarkan database dimana menggunakan jangkauan media

    untuk memotivasi response dari konsumen dan prospek.

    5. Personal selling

    Personal selling adalah komunikasi interpersonal dimana seorang sales

    membantu untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen yang saling

    menguntungkan bagi kedua belah pihak.

    6. Packaging

    Packaging adalah kemasan dan kumpulan informasi. Suatu kemasan dapat

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    23/27

    35

    membantu dalam membangun brand dengan memperkenalkan berbagai jenis dari

    informasi brand atau segala sesuatu dari bahan baku hingga resep yang dapat

    memberi saran kepada para pengguna. Sama seperti sales promotion, packaging

    dapat memberikan nilai tambah bagi suatu produk.

    7. Events and sponsorships

    Events adalah kegiatan asosisi brand dengan target tinggi yang di desain untuk

    mengingkat para konsumen dan prospek serta mempublikasikannya. Sponsorship

    adalah bentuk dukungan dana dari suatu organisasi, perorangan atau kegiatandalam pertukaran untuk publikasi brand dan asosiasi. Sponsorship digunakan

    tidak hanya untuk meningkatkan brand awareness tetapi juga untuk membantu

    membentuk brand melalu asosiasi.

    8. Customer service

    Customer service adalah bentuk dan kebiasaan suatu perusahaan selama

    berinteraksi dengan konsumen. Interaksi dengan konsumen akan mendatangkan

    beberapa pesan yang sangat berdampak dari penerimaan brand tersebut. Apabila

    pengalaman yang diterima positif akan menguatkan hubungan dengan konsumen.

    Tapi bila negative akan melemahkan bahkan dapat “membunuh” hubungan dari

    brand tersebut.

    3.8 Service

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    24/27

    36

    Service adalah sebuah tindakan yang menawarkan sesuatu yang bersifat “intangible”

    kepada pihak lain. Para manufaktur, distributor, dan retail dapat mennciptakan nilai

    tambah melalui service stau dengan customer service yang terbaik untuk

    mendiferensiasikan mereka dengan yang lain. (Kotler,2006,p372)26 Service memiliki

    empat karakter khusus yang akan memberikan pengaruh besar terhadap rancangan

    program-program pemasaran :

    a. Intangibility

    Service tidak dapat dilihat ataupun dirasakan sebelum mereka membelinya.

    b.

    Inseparability

    Service biasanya diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang sama.

    c. Variability

    Pada dasarnya service bergantung pada siapa yang memproduksi, kapan dan

    dimana tempat produksi, karena itu service memiliki tingkat keragaman yang

    sangat tinggi. 28

    d. Perishability

    Service tidak dapat disimpan. Ketika permintaan stabil maka hal ini tidak menjadi

    masalah bagi perusahaan. Akan tetapi apabila tingkat permintaan berfluktuasi

    maka hal ini menjadi tantangan besar bagi perusahaan dalam menyediakan service

    yang dapat memberikan kepuasan bagi para konsumennya.

    Berdasarkan model kualitas service para peneliti mengidentifikasikan lima hal yang

    menentukan kualitas service :

    1. Reliability

    Kemampuan untuk menampilkan service yang sesuai dengan apa yang telah

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    25/27

    37

    dijanjikan dengan baik dan akurat.

    2. Responsiveness

    Keinginan untuk membantu pelanggan dan memberikan service yang cepat dan

    tepat.

    3. Assurance

    Pengetahuan dan keahlian para karyawan untuk dapat memberikan kepercayaan

    bagi pelanggannya.

    4. Empathy

    Adanya rasa peduli dan memberikan perhatian khusus secara individu kepada

    pelanggan.

    5. Tangibles

    Hal-hal yang berhubungan dengan fasilitas secara fisik, peralatan, dan alat-alat

    komunikasi lainnya. Ketika sebuah produk tidak dapat dengan mudah dibedakan

    dengan yang lainnya, maka kunci untuk meraih keunggulan bersaing dapat

    diciptakan dengan memberikan nilai tambah pada service dan meningkatkan

    kualitas mereka.

    Faktor utama dalam membedakan sebuah service adalah sebagai berikut :

    a. Ordering ease

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    26/27

    38

    Berkaitan dengan kemudahan yang diperoleh pelanggan dalam proses pemesanan

    kepada pihak perusahaan.

    b. Delivery

    Berkaitan dengan seberapa baik sebuah produk atau jasa yang disampaikan

    kepada pelanggan. Hal ini mencakup kecepatan, ketepatan, dan pengawasan

    terhadap proses pengiriman.

    c.

    Installation

    Berkaitan dengan proses instalasi yang sesuai dengan waktu dan tempat yang

    telah direncanakan.

    d. Customer training

    Berkaitan dengan pelatihan para karyawan guna memberikan kepuasan bagi

    pelanggan.

    e. Customer consulting

    Berkaitan dengan data-data, sistem informasi, dan service berupa konsultasi. 29

    f. Maintanace and repair

    Berkaitan dengan program-program service yang dirancang untuk membantu

    pelanggan untuk me- maintain produk yang dibelinya. Service-profit chain

    menggambarkan bahwa customer loyalty terbentuk dari kepuasan pelanggan.

  • 8/20/2019 Bab 3teori Philip - Copy

    27/27

    39

    Pada dasarnya, jika konsumen merasa puas maka mereka tidak hanya akan

    melakukan pembelian ulang, akan tetapi mereka juga memberitahukan dan

    menceritakan pengalaman positif mereka kepada orang lain.