bab 4

6
BAB 4 PENUTUP A. Kesimpulan Mual dan muntah adalah masalah umum untuk pasien yang menerima pengobatan kemoterapi dan sulit untuk dikendalikan. Pasien kanker yang menerima kemoterapi mengalami masalah serius dengan makan karena efek tidak menguntungkan dari pengobatan tersebut seperti rasa mual dan muntah, yang mengganggu kualitas hidup mereka. Konsumsi jahe untuk mencegah mual dan muntah akibat efek kemoterapi jika dilihat dari segi biaya tentunya lebih hemat dibandingkan sediaan farmasi, disamping itu konsumsi jahe juga dapat membantu mencegah efek samping dari obat antiemetik dan kemungkinan interaksi dengan obat lain. Pendidikan kesehatan diberikan kepada pasien yang menerima pengobatan kemoterapi oleh praktisi kesehatan tentang efek jahe dalam mengurangi mual dan muntah dapat memiliki efek positif pada pengobatan dan perawatan pasien. B. Saran Hasil telaah jurnal penelitian dan beberapa artikel yang membahas tentang manfaat jahe dalam mengatasi mual dan muntah pada pasien dengan kemoterapi diatas dapat diaplikasikan langsung dalam praktik klinik keperawatan. Selain itu, jahe juga bisa digunakan sebagai suatu terapi komplementer atau terapi pilihan dalam penatalaksanaan pasien mual dan muntah akibat efek kemoterapi. 2. Telaah Kritis VIA a. Validity Penelitian ini penelitian quasy experiment dengan membandinkan antara kelompok protein, kelompok protein tinggi dan kelompok kontrol. Untuk memenuhi syarat

Upload: aulina

Post on 22-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asdfghjg

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4

BAB 4PENUTUP

A.      KesimpulanMual dan muntah adalah masalah umum untuk pasien yang menerima pengobatan kemoterapi dan sulit untuk dikendalikan. Pasien kanker yang menerima kemoterapi mengalami masalah serius dengan makan karena efek tidak menguntungkan dari pengobatan tersebut seperti rasa mual dan muntah, yang mengganggu kualitas hidup mereka. Konsumsi jahe untuk mencegah mual dan muntah akibat efek kemoterapi jika dilihat dari segi biaya tentunya lebih hemat dibandingkan sediaan farmasi, disamping itu konsumsi jahe juga dapat membantu mencegah efek samping dari obat antiemetik dan kemungkinan interaksi dengan obat lain. Pendidikan kesehatan diberikan kepada pasien yang menerima pengobatan kemoterapi oleh praktisi kesehatan tentang efek jahe dalam mengurangi mual dan muntah dapat memiliki efek positif pada pengobatan dan perawatan pasien.

B.       SaranHasil telaah jurnal penelitian dan beberapa artikel yang membahas tentang manfaat jahe dalam mengatasi mual dan muntah pada pasien dengan kemoterapi diatas dapat diaplikasikan langsung dalam praktik klinik keperawatan. Selain itu, jahe juga bisa digunakan sebagai suatu terapi komplementer atau terapi pilihan dalam penatalaksanaan pasien mual dan muntah akibat efek kemoterapi.

2.      Telaah Kritis VIAa.    Validity

Penelitian ini penelitian quasy experiment dengan membandinkan antara kelompok protein, kelompok protein tinggi dan kelompok kontrol. Untuk memenuhi syarat penelitian, maka usia pasien harus diatas 18 tahun, dan tidak pernah memiliki riwayat gangguan gastrointestinal termasuk mual, mengalami pembedahan sistem gastrointestinal, atau pernah didiagnosis obstruksi gastrointestinal. Jurnal ini juga didukung beberapa referensi yang berhubungan dengan manfat jahe terhadap penurunan mual dan muntah pada pasien dengan kemoterapi.

b.    ImportanceHasil penelitian ini menunjukkan secara signifikan lebih sedikit mengalami mual pada kelompok tinggi protein daripada dua kelompok yang lain. Secara signifikan lebih sedikit laporan frekuensi gejala mual pada kelompok pasien dengan protein tinggi daripada dua kelompok lainnya. Secara signifikan juga lebih sedikit laporan tentang adanya mual yang mengganggu pada kelompok pasien dengan tinggi protein daripada dua kelompok lainnya. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa, pemberian makanan tambahan tinggi protein dikombinasikan dengan jahe mampu secara efektif menurunkan rasa mual pada pasien dengan

Page 2: BAB 4

kemoterapi baik itu frekuensi gejala maupun mual yang sangat mengganggu/kronis.

c.     ApplicabilityPemberian jahe bermanfaat dalam menurunkan rasa mual pada pasien dengan kemoterapi. Penambahan obat antiemetik dan diet tinggi protein lebih efektif dalam menurunkan rasa mual pada pasien dengan kemoterapi, sehingga disarankan untuk pemberian jahe dalam yang digunakan sebagai obat herbal tambahan dalam menurunkan mual sebaiknya dikombinasi dengan diet nutrisi yang seimbang.

Artikel (3): Clinical Uses of Zingiber officinale (Ginger)Artikel ini membahas tentang penggunaan Zingiber officinale (ginger) rizhoma dalam praktik klinik. Jahe mempunyai kemampuan untuk mengatasi mual dan muntah dalam beberapa kondisi (kehamilan, terapi pengobatan) dimana pengobatan herbal saat ini dianggap begitu penting.

Manfaat jahe pada pasien dengan pembedahan mayor ginekologi yang dilakukan pada 120 pasien, 2 kapsul jahe (masing-masing 500 mg) yang diberikan sebelum prosedur pembedahan dapat menurunkan insiden dan frekuensi mual pasca pembedahan, dibandingkan dengan placebo. Selain itu tidak ditemukan efek samping yang merugikan dari penggunaan jahe sebagai anti mual. Studi lain yang meneliti 60 pasien yang menjalani pembedahan laparoskopi untuk kondisi selain kanker, 3 kapsul (masing-masing 500 mg) yang diberikan 1 jam sebelum prosedur terbukti dapat mencegah terjadinya mual dan secara signifikan dapat menurunkan muntah pasca prosedur. Studi metaanalisis dengan lima ramdomized trials dari 363 pasien dapat disimpulkan bahwa dosis tetap minimal 1 gram dari jahe terbukti lebih efektif dibandingkan dengan placebo dalam mencegah terjadinya mual dan muntah pasca tindakan pembedahan. Hanya satu efek samping yang dapat dilaporkan yaitu rasa tidak nyaman pada perut. Jahe perlahan-lahan mulai dikenal karena efeknya yang juga bisa menurunkan mual dan muntah pada pasien yang menjalani terapi pada beberap obat, misalkan aja pada pasien yang menjalani kemoterapi.

Penggunaan jahe terbukti sangat efektif dalam mengatasi mual dan muntah pada beberapa kasus. Jahe juga terbilang obat herbal yang murah dan merupakan obat yang aman untuk semua tipe mual.

Artikel (4): Protein and Ginger Reduce Chemotherapy-Indeced NauseaArtikel ini membehas tentang manfaat protein dan jahe untuk mengarasi mual pada pasien kemoterapi. Penelitian lain mencoba membandingkan minuman kaya protein ditambah dengan 250 mg kapsul bubuk Zingiber officinale (jahe) dua hari sekali; minuman tinggi protein ditambah dengan 250 mg kapsul bubuk jahe dua hari sekali; atau diet regular. Semuanya dikonsumsi 3 hari dan dimulai sehari setelah kemoterapi. Hasilnya diketahui bahwa terjadi penurunan rasa mual yang signifikan pada kelompok tinggi protein dan mengonsumsi jahe. Selain itu, penggunaan obat antiemetik jarang

Page 3: BAB 4

digunakan pada kelompok tersebut. Pada beberapa pasien menunjukkan penurunan disritmia lambung.

Meskipun minuman tinggi protein dan jahe menunjukkan manfaat yang jelas dalam menurunkan mual pada pasien dengan kemoterapi, akan tetapi penelitian ini masih menembulkan pertanyaan. Sumber protein dan jahe yang dikonsumsi merupakan bahan jadi yang diproduksi oleh pabrik. Masih perlu dilakukan penelitian lain dengan menggunakan sumber protein lain seperti ikan, ayam atau telur dan jahe murni sebagai terapi yang digunakan dalam menurunkan mual dan muntah. Kebanyakan dari pasien kanker juga akan mengalami masalah pada status gizi sebagai akibat dari kanker itu sendiri maupun efek kemoterapi. Penggunaan diet tinggi protein dan jahe disamping berguna untuk mengurangi rasa mual, akan tetapi juga menambah asupan gizi pasien sehingga masalah kekurangan gizi bisa teratasi.

2. Telaah Kritis VIAa. Validity

Desain dalam penelitian menggunakan dua group yang terdiri dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Mendapat persetujuan dari komite etik, dan memperoleh persetujuan dari pasien dan juga manajemen rumah sakit. Kriteria inklusi dari responden diantaranya:1)      Pasien berusia diatas 18 tahun2)      Tidak ada kelainan komunikasi3)      Tidak ada kelainan pada oral atau gastrointestinal4)      Tidak mempunyai riwayat mal nutrisi atau penyakit lain yang dapat

menyebabkan mual dan muntah.Tidak ada perubahan jadwal yang berhubungan dengan pemberian nutrisi pada pasien dan tidak ada pemberian intervensi lain untuk mengatasi mual dan/atau muntah. Semua pasien yang berpartisipasi diberikan program pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan mual dan/atau muntah sebelum diberikan kemoterapi dan jahe. Jurnal ini didukung 23 referensi dan analisis yang dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistic Packages for the Social Sciences) jadi untuk validitas dalam pengolahan data tidak perlu diragukan lagi.

b. ImportanceHasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jahe memang terbukti efektif untuk mengatasi mual dan/atau muntah pada pasien dengan kemoterapi. Tebukti bahwa penggunaan jahe tentunya mempunyai efek samping yang lebih kecil atau bahkan tanpa efek samping dibandingkan dengan menggunakan terapi obat-obatan kimia. Oleh karena itu, peran perawat tentunya harus lebih aware terhadap pentingnya jahe dalam mengatasi mual dan/atau muntah dalam upaya mengembangkan terapi komplementer dalam keperawatan.

c. Applicability

Page 4: BAB 4

Terdapat beberapa penelitian dan artikel yang membahas tentang efek jahe terhadap mual dan muntah, diantaranya efektivitas jahe dalam menurunkan mual dan muntah pada pasien dengan kemoterapi, efektivitas jahe dalam menurunkan mual dan muntah pada wanita hamil, penggunaan jahe untuk mengatasi mual dan muntah pada pasien post operasi dan masih banyak lagi. Penggunaan jahe dalam penanganan mual dan muntah tentunya sangat baik untuk dikembangkan mengingat bahwa jahe tidak mempunyai efek samping dan juga harga jahe yang relatif murah, sehingga dapat digunakan sebagai terapi pilihan dalam mengatasi mual dan muntah.

No Kriteria Jawab Pembenaran/Critikal Thinking1. P Ya Penelitian ini dilakukan pada pasien yang mendapatkan egent

kemoterapi di klinik hematologi pada saat pelatihan di rumah sakit antara 01 Maret 2011, dan 29 Juli 2011

2. I Ya Treatment pada pasien kelompok intervensi dimulai setelah mendatangi klinik rawat jalan hematologi. Dua tablet jahe (2 x 400 mg) diberikan kepada pasien kelompok intervensi pada pagi dan sore hari selama menjalani terapi. Semua pasien baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol juga dilanjutkan dengan perawatan mulut dengan menggunakan larutan sodium bikarbonat sesuai dengan protokol rumah sakit.

3. C Ya Hasil penelitian mengenai efek jahe serupa dengan penelitian sebelumnya 28 pasien kanker yang diteliti

4. O Ya Mual dan muntah adalah masalah umum untuk pasien yang menerima pengobatan kemoterapi dan sulit untuk dikendalikan. Pasien kanker yang menerima kemoterapi mengalami masalah serius dengan makan karena efek tidak menguntungkan dari pengobatan tersebut seperti rasa mual dan muntah, yang mengganggu kualitas hidup mereka. Konsumsi jahe untuk mencegah mual dan muntah akibat efek kemoterapi jika dilihat dari segi biaya tentunya lebih hemat dibandingkan sediaan farmasi, disamping itu konsumsi jahe juga dapat membantu mencegah efek samping dari obat antiemetik dan kemungkinan interaksi dengan obat lain. Pendidikan kesehatan diberikan kepada pasien yang menerima pengobatan kemoterapi oleh praktisi kesehatan tentang efek jahe dalam mengurangi mual dan muntah dapat memiliki efek positif pada pengobatan dan perawatan pasien