bab 4 analisis dan pembahasan 1. konsep bisnisrepository.unika.ac.id/14808/5/12.30.0279 lana elvira...
TRANSCRIPT
59
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Konsep Bisnis
Konsep bisnisi online kartupos ini adalah penjualan kartupos secara online
dengan menawarkan kartupos dengan tema keunikan dan keanekaragaman budaya
Indonesia yang dibagi menjadi empat desain yaitu Indonesiaku, Yogyakarta,
Nusantara 1 dan Nusantara 2. Untuk penawaran produk, konsumen akan disajikan
katalog terkait desain produk yang ditawarkan. Katalog tersebut akan memberikan
informasi mengenai desain kartupos dan bahan kertas yang digunakan dalam
pembuatan kartupos serta harga dan cara pemesanan kartupos. Penawaran katalog
tersebut dilakukan secara online melalui social media bernama Instagram dengan
akun @societecard sebagai nama yang digunakan untuk kartupos. Selain penjualan
secara online, CREART juga melakukan penjualan secara offline dengan cara
melakukan kerjasama yaitu titip jual kepada beberapa toko alat tulis dan buku di
Yogyakarta dan Jakarta, serta kantorpos Semarang. Lalu untuk harga yang
ditawarkan, CREART memberikan dua pilihan harga yaitu secara ecer atau secara
grosir. Untuk harga ecer berlaku pada pembelian minimal satu lembar hingga di
bawah enam puluh lembar serta untuk penjualan secara offline dengan harga yang
ditawarkan adalah Rp 3.000,00. Sedangkan untuk harga grosir berkisar dari Rp
2.600,00 hingga Rp 1.800,00.
60
2. Gambaran Umum Responden
Berdasarkan hasil tanya jawab secara online terhadap 30 calon konsumen
kartupos yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan mayoritas tinggal
di pulau Jawa, diketahui data sebagai berikut:
Table 4. 1 Gambaran Umum Responden
No Keterangan Jumlah Presentase
Jenis Kelamin
1 Laki-laki 3 8%
2 Perempuan 33 92%
Total 36 100%
Usia
1 < 17 Tahun 1 3%
2 17 - 30 Tahun 25 69%
3 > 30 Tahun 10 28%
Total 36 100%
Pendapatan/uang Saku per Bulan
1 < Rp 2.000.000,00 20 56%
2 Rp 2.000.000,00 - Rp 5.000.000,00 13 36%
3 > Rp 5.000.000,00 3 8%
Total 36 100%
Pembelian Kartupos Dalam Satu Transaksi
1 < 20 lembar 20 56%
2 20 - 60 lembar 15 42%
3 > 60 lembar 1 3%
Total 36 100%
Pengalaman Pembelian Online
1 Pernah 27 75%
2 Tidak Pernah 9 25%
Total 36 100%
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa ternyata sebagian besar
responden adalah perempuan (92%), berusia rata-rata 17 – 30 tahun (69%),
61
memiliki pendapatan/uang saku per bulan < Rp 2.000.000,00 (56%), pernah
membeli kartupos secara online (75%) dengan pembeluan < 20 lembar dalam satu
transaksi (56%).
Table 4. 2 Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin dan Usia Responden
Jenis Kelamin Usia
Jumlah Persen < 17 Tahun 17 - 30 Tahun > 30 Tahun
Laki-laki 0 3 0 3 8%
Perempuan 1 22 10 33 92%
Total 1 25 10 36 100%
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden adalah
perempuan dengan usia antara tujuh belas tahun hingga tiga puluh tahun sebanyak
dua puluh lima orang.
Table 4. 3 Tabel Desain Kartupos yang Sering Digunakan Responden
Tema Kartupos yang Sering Dikirim
1 Tema Indonesia (tempat wisata dan budaya Indonesia) 33 94%
2 Kartun/Animasi 1 3%
3 Kata mutiara (quote) 1 3%
Total 35 100%
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden lebih memilih menggunakan
kartupos dengan desain bertema Indonesia (tempat wisata dan budaya Indonesia)
untuk digunakan sebagai alat tukar kartupos/surat.
62
Table 4. 4 Pendapatan dan Pengeluaran Responden Terhadap Kartupos
Pendapatan/uang
Saku per Bulan
Pengeluaran per Bulan Untuk
Kartupos
Jumlah Persen < Rp
100.000,00
Rp
100.000,00
- Rp
500.000,00
< Rp
500.000,00
< Rp 2.000.000,00 14 6 0 20 56%
Rp 2.000.000,00 -
Rp 5.000.000,00 1 2 0
3 8%
> Rp 5.000.000,00 2 11 0 13 36%
Total 17 19 0 36 100%
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
3. Aspek Pasar Dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran membahas mengenai strategi pemasaran yang
meliputi segmenting, targeting, dan positiong serta bauran pemasaran 4p. Pada
segmentasi pasar akan dibahas segmentasi secara geografis, demografis,
psikografis dan perilaku.
3.1. Strategi Pemasaran
Berdasarkan data gambaran umum responden, maka ditentukan segmetasi,
target, dan posisi toko online CREART sebagai berikut:
63
A. Segmenting
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi ini menempatkan pasar pada unit-unit geografis yang berbeda
seperti Negara, Negara bagian, wilayah, propinsi dan kota. Karena CREART adalah
toko online, maka calon konsumen yang ingin dibidik oleh CREART adalah
konsumen di Negara Indonesia.
b. Segmentasi Demografis
Pada segmen ini pasar di kelompokkan pada kategori usia, jenis kelamin,
dan kelompok pendapatan yang berbeda. Berdasarkan hasil dari tabulasi silang pada
Tabel 4.2 (Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin dan Usia Responden), calon
konsumen yang dipilih oleh CREART adalah laki-laki maupun perepmpuan dengan
rentang usia 17 tahun hingga lebih dari 30 tahun serta memiliki pendapatan atau
uang saku kurang dari Rp 2.000.000,00.
c. Segmentasi Psikografis dan Perilaku
Segmen ini meninjau konsumen dari gaya hidup, kepribadian dan sikap.
Berdasarkan hasil dari Tabel 4.1 (Gambaran Umum Responden), calon konsumen
yang dipilih CREART adalah konsumen yang memiliki kecenderungan dalam
memilih kartupos bertema Indonesia (tempat wisata dan budaya Indonesia) serta
pernah melakukan pembelian secara online.
B. Targeting
Berdasarkan hasil dari segmentasi calon konsumen, calon konsumen yang
dibidik oleh CREART adalah warga Negara Indonesia laki-laki maupun perempuan
dengan rentang usia remaja hingga dewasa, yaitu 17 tahun hingga 30 tahun,
64
memiliki pendapatan atau uang saku kurang dari Rp 2.000.000,00. Hal ini dipilih
karena merupakan pasar yang paling potensial. Tentu saja calon konsumen
CREART adalah konsumen yang sudah akrab dengan kegiatan jual beli online.
C. Positioning
CREART menawarkan kartupos secara online maupun offline sehingga
dapat dijangkau dengan mudah oleh konsumen di seluruh Indonesia dengan cara
akses internet maupun mengunjungi toko yang bekerja sama dengan CREART.
Produk yang ditawarkan CREART adalah kartupos dengan tema Indonesia. Tema
tersebut dibagi menjadi 4 sub tema yang masing-masingnya memiliki 20 design
gambar yang berbeda, yaitu:
a. Nusantara 1: Pura Bali, Batik, Stupa Borobudur, Gunung Bromo, Hiasan
Wayang, Cendrawasih, Gamelan, Kapal Phinisi, Komodo, Gunung Merapi,
Orang Utan, Raflesia Arnoldi, Rangkong, Macan Sumatera, Surabaya,
Taman Sari 1, Tari Srimpi, Tugu Pahlawan, Vredeburg, dan Wayang Kulit
b. Nusantara 2: Fort Rotterdam, Indonesia, Makanan Khas, Coban Pelangi,
Jembatan Lor, Jembatan Teluk, Jembatan Riau, Danau Kelimutu, Kurungan
Ayam, Monas, Nasi Goreng, Rempah-rempah, Menanam Padi, Sangiran,
Sasando, Sate Plecing, Soekarno, Toraja, Kabut Sungai, dan Wakatobi.
c. Yogyakarta: Bakpia, Batik, Vredeburg, Stupa Borobudur, Borobudur 1,
Borobudur 2, Hiasan Wayang, Candi Prambanan, Taman Sari 1, Taman Sari
2, Tari Srimpi, Gamelan, Gudeg, Kalibiru 1, Malioboro, Merapi, Tugu
Yogyakarta, Sikunir, Parangtritis, dan Kalibiru 2.
65
d. Indonesia Ku: Aceh, Angklung, Brobudur dan Biksu, Borobudur 2, Lawang
Sewu 1, Lawang Sewu 2, Makam Pahlawan, Peta Indonesia, Ayam Jago,
Watugong, Masjid Agung Jawa Tengah 1, Masjid Agung Jawa Tengah 2,
Nongkosawit 1, Nongkosawit 2, Semarang 1, Semarang 2, Perempuan Bali,
Tari Legong, Penyu, dan Candi Jawi.
3.2. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar
sasaran (Keller & Kotler, 2009).
66
Table 4. 5 Perbandingan Bauran Pemasaran Pesaing dengan CREART
Keterangan Irinapiko Lestari ID The PATW CREART
Product
Bahan Paper Art 230
gram
Ivory satu muka
230 gram
Ivory satu muka
230 gram
Ivory satu muka
230 gram dilapisi
glossy photo paper
dengan ketebalan
230 gram
Desain
Kartupos
Indonesia desain
animasi,
menampilkan
gambar budaya.
Kartupos
Indonesia desain
animasi,
menampilkan
gambar peta
daerah Indonesia.
Kartupos
Indonesia desain
foto tentang
tempat wisata dan
budaya.
Kartupos
Indonesia desain
foto tentang
tempat wisata dan
monumen serta
keanekaragaman.
Price
Ecer Rp 3.500,00 /
lembar
Rp 7.500,00 /
lembar
Rp 4.000,00 /
lembar
Rp 3.000,00 /
lembar
Grosir
11 – 20 lembar
Rp 3.000,00 /
lembar
- -
60 – 299 lembar
Rp 2.600,00 /
lembar
lebih dari 20
lembar Rp 2.500 /
lembar
- -
300 – 359 lembar
Rp 2.000,00 /
lembar
- - -
360 lembar atau
lebih Rp 1.800,00 /
lembar
Place
Direct selling dan
Indirect
Distribution
Direct selling dan
Indirect
Distribution
Direct selling dan
Indirect
Distribution
Direct selling dan
Indirect
Distribution
Promotion Word of Mouth Word of Mouth Word of Mouth
Word of Mouth,
Facebook Ads dan
Instagramm Ads
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
3.3. Permintaan dan Penawaran
Target pasar CREART adalah pengguna kartupos di seluruh Indonesia
terlebih konsumen yang pernah pernah dan mau melakukan pembelian secara
67
online. Untuk perkiraan memerkirakan permintaan dan penawaran dari CREART
maka sebelumnya dihitung terlebih dahulu kapasitas produksi yang dimiliki
CREART, yaitu sebesar 40.000 lembar dalam satu tahun. Sehingga dalam satu
bulan dapat mencetak kurang lebih 3.300 lembar.
Table 4. 6 Kapasitas Produksi per Tahun
Keterangan 2017 2018 2019 2020 2021
CREART 40.000 44.000 48.400 53.240 58.564
Perhitungan kapasitas produksi ini berdasarkan kemampuan cetak dari
masing-masing pegawai yang telah dicoba secara langsung dengan
memperhitungkan kemampuan cetak dalam satu hari dan jumlah hari kerja 25 hari
dalam satu bulan serta jam kerja yang dibutuhkan adalah 8 jam / hari. Berikut adalah
perhitungan kapasitas produksi CREART.
Table 4. 7 Cara Perhitungan Kapasitas Produksi CREART
Tenaga
Kerja Spesifikasi Lama/hari Produksi/hari Produksi/bulan
1
Desain,
printing
depan dan
printing
belakang
1 135 lembar 3.375 lembar
2
Laminasi
gambar,
potong,
pengemasan,
pengiriman
1 135 lembar 3.375 lembar
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
3.4. Estimasi Permintaan dan penawaran
Estimasi permintaan dan penawaran dalam satu bulan, dihitung berdasarkan
rata-rata permintaan kartupos dari seluruh pesaing.
68
Table 4. 8 Perkiraan Jumlah Cetak Pesaing 2016
Pesaing
Jumlah Cetak
Untuk Penjualan
Online
Jumlah Cetak
Untuk Penjualan
Offline
Total
Per
Bulan
Per
Tahun
Per
Bulan
Per
Tahun
Per
Bulan
Per
Tahun
Irina Piko 1.500 18.000 500 6.000 2.000 24.000
Lestari ID 1.500 18.000 900 10.800 2.400 28.800
The PATW 3.000 36.000 2,000 24.000 5.000 60.000
Rata-rata 3.133 37.600
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui rata-rata penjualan kartupos dari
pesaing dalam satu bulan adalah 3.133 lembar dan untuk satu tahun mencapai
37.600 lembar. Dengan demikian diasumsikan estimasi permintaan pada CREART
adalah 70% dari rata-rata penjualan produk pesaing dengan membagi keperluan
penjualan secara online 91% dan keperluan penjualan secara offline 9%.
Table 4. 9 Estimasi Penjualan CREART 2017
Jumlah Cetak
Untuk
Penjualan
Online
Jumlah Cetak
Untuk Penjualan
Offline
Total
Per
Bulan
Per
Tahun
Per
Bulan
Per
Tahun
Per
Bulan
Per
Tahun
CREART 2.000 24.000 200 2.400 2.200 26.400
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Table 4. 10 Proyeksi Permintaan Tahum 2016 - 2021
Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
CREART - 26.400 27.720 30.492 33.541 36.895
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
CREART memulai usaha pada tahun 2016 dengan asumsi pertumbuhan
cetak kartupos sebesar 5% dari hasil kegiatan promosi. Kapasitas cetak kartupos
69
perbulannya adalah 2.000 lembar untuk keperluan penjualan online (91%) dan 200
lembar untuk keperluan penjualan offline (9%).
3.5. Biaya Pemasaran
Berikut adalah tabel mengenai biaya pemasaran yang diperlukan CREART
dalam kegiatan promosi melalui Facebook Ads dan Instagram Ads:
Table 4. 11 Biaya Pemasaran
ALAT
PROMOSI
TAHUN KE -
1 2 3 4 5
Ads
Rp
600.000,00
Rp
630.000,00
Rp
661.500,00
Rp
694.575,00
Rp
729.303,75
Ads
Rp
600.000,00
Rp
630.000,00
Rp
661.500,00
Rp
694.575,00
Rp
729.303,75
Total Rp
1.200.000,00
Rp
1.260.000,00
Rp
1.323.000,00
Rp
1.389.150,00
Rp
1.458.607,50
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Keterangan:
1. Biaya pasang iklan pada facebook dan instagram adalah minimal Rp
10.000,00 dalam satu hari dengan target jangkauan yang melihat iklan
adalah 1500 hingga 3800 orang.
2. Asumsi kenaikan biaya pemasaran sebesar 5% setiap tahunnya.
4. Aspek Operasi
4.1. Penentuan Lokasi
Lokasi yang dipertimbangkan oleh peneliti untuk memproduksi produk
yang akan di jual adalah rumah sendiri, yaitu di Jalan Plamongan Permai Utara I
No 278 Pedurungan Semarang. Pertimbangan untuk penentuan lokasi usaha ini
70
adalah karena seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi kartupos
sudah tersedia di rumah.
4.2. Desain
Untuk menganlkan identitas CREART kepada konsumen dibutuhkan satu
atau dua logo yang menunjukkan identitas dari usaha tersebut. Berikut adalah logo
CREART dan kartupos Societe Card:
Gambar 4. 1 Logo CREART
Sedangkan untuk mengenalkan kartupos milik CREART yang diberi nama Societe
Card, maka dibuatkan logo sebagai berikut:
Gambar 4. 2 Logo Kartupos Societe Card
Untuk mendukung kualitas gambar yang dicetak, CREART menggunakan
Corel Draw X8 untuk melakukan pengeditan gambar pembuatan layout kartupos
serta logo yang digunakan. Sedangkan untuk pengambilan gambar, menggunakan
camera pocket dari Canon IXUS 160. Lalu untuk menjaga warna yang dihasilkan,
CREART menggunakan produk dari DataPrint berupa kertas sticker dan tinta
warna.
71
4.3. Operasional
Dalam menjalankan kegiatan operasi, maka akan dibedakan beberapa tahap
seperti proses pelayanan konsumen dan proses perencanaan produksi.
A. Proses pelayanan awal
Dalam proses ini CREART membedakan proses pelayanan untuk kegaitan
online dan offline. Pada kegiatan online konsumen dapat melakukan order dengan
beberapa cara, yaitu chatting melalui media sosial maupun email. Untuk pemesanan
melalui email, konsumen wajib mencantumkan “pemesanan postcard” pada subjek
email. Selebihnya konsumen dapat menginformasikan mengenai identitas diri
secara lengkap berserta alamat yang akan digunakan sebagai lokasi penagihan
maupun pengiriman, serta jenis pesanan. Kemudian konsumen dapat memilih tipe
pengiriman sesuai yang diinginkan (regular/kilat) dan jasa dari kurir yang akan
digunakan.
Sedangkan untuk proses pelayanan offline CREART terlebih dahulu
melakukan konfirmasi pada pihak toko melalui email tentang ketersediaan barang
dan total barang yang akan dikirmkan pada bulan itu.
CREART juga memberikan fasilitas tambahan berupa complement secara
gratis terhadap konsumen di toko online, yaitu:
a) Gratis biaya pengiriman untuk wilayah Semarang dengan minimal
pembelian dua puluh lembar.
b) Gratis biaya pengiriman untuk wilayah luar Semarang dengan minimal
pembelian seribu lembar. Syarat dan Ketentuan berlaku.
c) Promosi atau diskon akan diberikan sesuai kebijakan.
72
B. Proses pengerjaan dan pembayaran
Dari proses pelayanan awal, selanjutnya konsumen pada toko online akan
menerima konfirmasi pesanan dan tata cara pembayaran produk. Konsumen
diharapkan membayar dimuka produk yang dipesan berserta dengan biaya
pengiriman yang telah ditentukan oleh kurir. Apabila konsumen telah melakukan
pembayaran dan melampirkan bukti pembayaran, maka pesanan akan dikemas
untuk siap dikirim.
Untuk mengatasi keterlambatan pengiriman karena hambatan pada proses
produksi CREART akan mencetak kartupos setiap harinya sejumlah kurang lebih
160 lembar. Sehingga untuk pengiriman kartupos siap jual offline akan dilakukan
pada setiap akhir bulan tanggal 21 sebanyak 200 lembar.
C. Perencanaan Biaya Produksi
Dalam proses produksi tentu diperlukannya alat dan bahan yang mampu
mendukung proses pengerjaan suatu produk. Berikut adalah tabel perencanaan
biaya produksi:
Table 4. 12 Biaya Peralatan
Nama
Barang
Jumlah
Harga Total Harga Penyusutan Unit
Umur
Ekonomis
Komputer 1 36 Rp 5.900.000,00 Rp 5.900.000,00 Rp 163.888,89
Printer 2 24 Rp 510.000,00 Rp 1.020.000,00 Rp 42.500,00
Kamera 1 24 Rp 800.000,00 Rp 800.000,00 Rp 33.333,33
Pemotong
kertas 1 36 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 Rp 6.944,44
Total Rp 7.970.000,00 Rp 246.666,67
Sumber: Data Survey (2016)
73
Table 4. 13 Biaya Perlengkapan
Keterangan Jumlah Harga Total Harga
Meja Knator 3 Rp 300.000,00 Rp 900.000,00
Kursi Kantor 3 Rp 200.000,00 Rp 600.000,00
Total Rp 1.500.000,00
Table 4. 14 Biaya Bahan Baku
Nama Barang Jumlah Harga Total Harga
Kertas Sticker 7 Rp 22.000,00 Rp 154.000,00
Tinta printer warna 6 Rp 20.000,00 Rp 120.000,00
Tinta printer hitam 1 Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
Kertas ivory 230gram 288 Rp 250,00 Rp 72.000,00
Total Rp 366.000,00
Sumber: Data Survey (2016)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa keseluruhan biaya bahan bakun dalam
pembuatan kartupos adalah Rp 394.000,00. Dengan demikian dapat diasumsikan
biaya bahan baku untuk membuat satu lembar kartupos dapat dilihat pada tabel
4.15. Melalui tabel tersbut diketahui bahwa biaya yang dibutuhkan untuk membuat
satu lembar kartupos adalah Rp 417,50 dengan biaya jual Rp 3.000,00.
Table 4. 15 Biaya Bahan Baku Untuk Satu Lembar Kartupos
Nama Barang Harga
Kertas Sticker Rp 275,00
Tinta printer warna Rp 120,00
Tinta printer hitam Rp 40,00
Kertas ivory 230gram Rp 62,50
Total Rp 497,50
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Selain biaya perlengkapan dan biaya bahan baku, dalam pembuatan
kartupos juga terdapat biaya overhead yang terdiri dari biaya listrik, biaya internet,
biaya konsiyasi, biaya ongkos kirim, serta biaya kemasan.
74
Table 4. 16 Biaya Overhead
Keterangan Jumlah Harga Total Harga
Kemasan 100 Rp 1.000,00 Rp 100.000,00
Internet 1 Rp 248.000,00 Rp 248.000,00
Listrik 1 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00
Total Rp 598.000,00
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Dari seluruh keterangan tabel di atas kemudian dapat dicarai harga pokok produksi
kartupos.
Table 4. 17 Harga Pokok Produksi
Keterangan Total
Biaya Bahan Baku Rp 16.764.257,50
Biaya Operasional Rp 598.000,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 48.000.000,00
Harga Pokok Produksi/Tahun Rp 65.362.257,50
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Keterangan:
Untuk biaya tenaga kerja langsung dapat dilihat pada Tabel 4. 19.
5. Aspek Sumberdaya Manusia
Pada aspek sumberdaya manusia akan mengkaji secara cermat mengenai
ketersediaan sumberdaya manusia yang meliputi manajer proyek dan staf proyek.
5.1. Perencanaan
Perencanaan sumberdaya manusia pada usaha kartupos CREART adalah 1
orang manajer dan 1 orang pegawai yang bertugas sebagai pencetak, pemotong, dan
kurir. Hari kerja maksimal adalah 300 hari kerja, dikarenakan terdapat hari libur
nasional yang memberikan kewajiban kepada pegwai untuk tidak bekerja. Selain
75
itu hari minggu dianggap juga sebagai hari libur. Lalu untuk jam kerja efektif yang
akan digunakan adalah mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore dengan
memberikan waktu istirahat untuk digunakan sebagai jam makan siang dan waktu
beribadah pada pukul 12.00 - 13.00 WIB.
Job Description dan Job Spesificitaion
1. Manajer Usaha Kartupos
Usaha Kartupos ini dikelola oleh pemilik sendiri yaitu Lana Elvira Zora (21
tahun). Tanggung jawab dan tugasnya berisi:
a. Bertanggung jawab mengatur dan mengawasi bisnis kartupos
CREART.
b. Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan.
c. Bertanggung jawab dalam proses negosiasi kepada konsumen.
d. Bertanggung jawab agar pegawai dapat bekerja dengan optimal
dengan cara memberikan semangat atau motivasi.
2. Pegawai
a. Bertanggung jawab dalam proses pencetakan kartupos.
b. Bertanggung jawab dalam proses pemotongan kartupos.
c. Bertanggung jawab dalam proses pengiriman barang ke konsumen
atau ke kurir.
d. Bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan tempat kerja.
Sayarat yang dibutuhkan untuk menjadi pegawai
a. Pria maupun wanita
b. Lulusan minimal SMA/SMK
76
c. Pernah memiliki pengalaman dalam bekerja, minimal pengalam
kerja di fotocopy.
d. Dapat mengendarai kendaraan dan mengetahui peta kota
semarang.
e. Dapat bertanggung jawab atas pekerjaannya.
5.2. Pengorganisasian
Berikut adalah susunan struktur organisasi CREART
5.3. Pengarahan
Sebelum melakukan pekerjaan pegawai CREART akan diberikan pelatihan
dan pengarahan terlebih dahulu mengenai tata cara penggunaan alat-alat kerja dan
keselematan kerja oleh manajer agar pegawai dapat mengerti dengan jelas tugas
yang perlu dikerjakan atau menjadi tanggung jawabnya.
5.4. Pengendalian
Untuk menjaga kedisiplinan pegawai maka diperlukan adanya pengendalian
pegawai, yang meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerja sama, pelaksanaan
pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan kerja. Oleh karena itu CREART
menentukan jam kerja, yaitu selambat-lambatnya pegawai harus mencapai tempat
PEMILIK
PEGAWAI
Gambar 4. 3 Struktur Organisasi CREART
77
kerja pukul 8 pagi dan pulang pukul 5 sore. Pegawai juga diberikan kesempatan
untuk beristirahat, makan siang, dan melakukan ibadah pada pukul 12 setelah itu
pegawai diwajibkan untuk kembali bekerja pada pukul 1 siang.
Sebelum memulai pekerjaan, pegawai diwajibkan untuk melakukan
pengecekan pada alat dan mesin yang akan digunakan serta mepersiapkan
keperluan untuk produksi. Begitu pula ketika jam kerja sudah selesai, sebelum
meninggalkan lokasi kerja, pegawai diwajibkan untuk membereskan tempat kerja
dan mengembalikan seluruh perlatan yang telah digunakan di tempat semula serta
melakukan pengecekan pada mesin-mesin yang telah digunakan.
5.5. Pengadaan
Pengadaan adalah proses perncarian calon tenaga kerja yang sedang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan usaha. Proses rekrutmen ini dilakukan dengan
teknik rekrutmen sentralisasi yang terpusat di kantor pusat karena usaha ini
tergolong usaha kecil. Langkah rekrutmennya yaitu sebagai berikut:
a. Membuat pengumuman pengadaan pegawai pada iklan media sosial.
b. Penerimaan surat lamaran pekerjaan.
c. Melakukan seleksi atas lamaran dengan menggunakan seleksi administratif
dan wawancara.
d. Pengumuman penerimaan pegawai.
78
5.6. Pengembangan
Untuk meningkatkan kinerja pegawai maka diperlukan pengembangan
pegawai dalam bidang keterampilan secara teknis, teoritis, konseptual, maupun
pengembangan moral pegawai. Oleh karena itu CREART memberikan pendidikan
dan pelatihan untuk pegawai sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Program
pelatihan akan diberikan secara langsung dari pemilik.
5.7. Kompensasi
Kompensasi yang akan diberikan kepada masing-masing pegawai adalah
sebagai berikut:
Table 4. 18 Gaji Pegawai
Pemilik Rp 2.000.000,00
Pegawai Rp 2.000.000,00
Total per Bulan Rp 4.000.000,00
Total Gaji Satu Tahun Rp 48.000.000,00
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
5.8. Pengintegrasian
Agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan pegawai
maka diperlukannya kesepakatan kerja bersama, sehingga terbentuk adanya
pengintegrasian dan terhindar dari terjadinya konflik dalam perusahaan.
Seleksi administrasi dan syarat kualifikasi pekerjaan
Tanya jawab dengan pemilik usaha
Keputusan penerimaan karywawan
Penempatan pegawai sesuai dengan bidang
keahlian
Gambar 4. 4 Proses Seleksi Pegawai
79
Kesepakatan kerja bersama dilakukan dalam bentuk musyawarah dan mufakat
dengan dimikian diharapkan permasalahan yang dihadapi pegawai dengan
perusahaan dapat diatasi dengan baik. Misalnya, kenaikan gaji/upah, tunjangan hari
raya, pemecatan buruh dan lain-lain.
5.9. Pemeliharaan
Pemeliharan terhadap pegawai juga sangat penting agar tingkat loyalitas
serta kondisi fisik dan mental pegawai tetap terjaga. Oleh karena itu diadakannya
perencanaan karir pegawai dengan cara memberikan kenaikan gaji kepada pegawai
yang telah bekerja cukup lama (minimal 5 tahun) dalam perusahaan dan
menunjukkan kinerja yang baik. Selain itu, untuk menjaga produktivitas,
kedisiplinan, moral dan kepuasan, serta rasa tanggung jawab pegawai, maka
pegawai perlu diberikan motivasi. Motivasi yang diberikan berupa material
incentive dan non material incentive.
5.10. Kedisiplinan
Pegawai yang melakukan kesalahan atau pelanggaran akan diberikan
teguran secara langsung. Apabila setelah pemberian teguran tetap terjadi kesalahan
oleh pegawai yang sama maka pegawai tersebut akan diberikan sanksi dan
diberikan waktu untuk merefleksikan diri sendiri. Lalu apabila pegawai tetap
bermasalah maka tindakan terakhir adalah dilakukan pemutusan hubungan kerja.
5.11. Pemberhentian
Untuk dekrutmen, pegawai akan dikeluarkan jika:
a. Melakukan pelanggaran dengan tidak masuk kerja tanpa ijin sebanyak 3 hari
berturut-turut.
80
b. Pegawai melakukan pelanggaran dalam tidak melayani konsumen dengan
baik dan tidak mengindahkan teguran-teguran yang sudah diberikan.
Pegawai ingin keluar sendiri. Untuk itu, maka pegawai yang akan keluar
harus menginformasikannya minimal 1 bulan sebelum ia resmi keluar untuk dapat
mencari penggantinya.
6. Aspek Keuangan
6.1. Kebutuhan Dana
Dana yang harus dikeluarkan dalam proses perencanaan usaha kartupos
CREART adalah sebagai berikut:
Table 4. 19 Kebutuhan Dana per Tahun
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan tabel di atas, total kebutuhan dana yang diperlukan untuku
perencanaan usaha kartupos CREART pada tahun pertama adalah Rp
58.134.000,00.
6.2. Sumber Dana
Untuk memenuhi kebutuhan dana usaha kartupos CREART, pemilik
menggunakan dana milik sendiri. Berdasarkan tabel 4.12 dan table 4.13 mengenai
Keterangan Total
Biaya Peralatan Rp 7.970.000,00
Biaya Perlengkapan Rp 900.000,00
Biaya Bahan Baku Rp 366.000,00
Biaya Operasional Rp 598.000,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 48.000.000,00
Biaya Pemasaran Rp 1.200.000,00
Total Kebutuhan Dana/Tahun Rp 59.034.000,00
81
biaya peralatan dan perlengkapan, maka total investasi yang dimiliki oleh pemilik
sejumlah Rp 9.470.000,00.
82
6.3. Analisis Kelayakan
LAPORAN LABA RUGI CREART
TAHUN 2016 – 2020
Table 4. 20 Laporan Laba Rugi
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
KETERANGAN TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Pendapatan Online Rp - Rp 72.000.000,00 Rp 75,600.000,00 Rp 79,380.000,00 Rp 83,349,000.00 Rp 87,516,450.00
Pendapatan Offline Rp - Rp 10,800.000,00 Rp 11,340.000,00 Rp 11,907,000.00 Rp 12,502,350.00 Rp 13,127,467.50
HPP Rp (65.362.257,50) Rp (65.362.257,50) Rp (65.362.257,50) Rp (65.362.257,50) Rp (65.362.257,50) Rp (65.362.257,50)
Beban Usaha
Biaya Pemasaran Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00
Biaya Konsiyasi Rp - Rp 324.000,00 Rp 324.000,00 Rp 324.000,00 Rp 324.000,00 Rp 324.000,00
Biaya Konsiyasi Rp - Rp 18.000.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 18.000.000,00
Bensin Rp - Rp 151.200,00 Rp 151.200,00 Rp 151.200,00 Rp 151.200,00 Rp 151.200,00
Biaya Kurir Rp - Rp 132.000,00 Rp 132.000,00 Rp 132.000,00 Rp 132.000,00 Rp 132.000,00
Biaya Penyusutan Rp - Rp 246.666,67 Rp 246.666,67 Rp 246.666,67 Rp 246.666,67 Rp 246.666,67
Total Beban Rp (1.200.000,00) Rp (20.053.866,67) Rp (20.053.866,67) Rp (20.053.866,67) Rp (20.053.866,67) Rp (20.053.866,67)
EBT Rp - Rp (2.616.124,17) Rp 1.523.875,83 Rp 5.870.875,83 Rp 10.435.225,83 Rp 15.227.793,33
Pajak (1%) Rp - Rp 828.000,00 Rp 869.400,00 Rp 912.870,00 Rp 958.513,50 Rp 1.006.439,18
EAT Rp - Rp (1.788.124,17) Rp 2.393.275,83 Rp 6.783.745,83 Rp 11.393.739,33 Rp 16.234.232,51
83
LAPORAN ARUS KAS
CREART
TAHUN 2016 – 2020
Table 4. 21 Laporan Arus Kas
Kas Masuk 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Arus Kas Aktivitas Operasi
Pendapatan Online Rp - Rp 72.000.000,00 Rp 75.600.000,00 Rp 79.380.000,00 Rp 83.349.000,00 Rp 87.516.450,00
Pendapatan Offline Rp - Rp 10.800.000,00 Rp 11.340.000,00 Rp 11.907.000,00 Rp 12.502.350,00 Rp 13.127.467,50
Modal Rp 76.032.257,50 Rp - - - - -
Pembayaran Kas Aktivitas Operasi
Biaya Pemasaran Rp - Rp 1.200.000,00 Rp 1.260.000,00 Rp 1.323.000,00 Rp 1.389.150,00 Rp 1.458.607,50
Investasi Rp 9.470.000,00 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Biaya Administrasi Rp - Rp 18.607.200,00 Rp 18.607.200,00 Rp 18.607.200,00 Rp 18.607.200,00 Rp 18.607.200,00
Pajak Rp - -Rp 828.000,00 -Rp 869.400,00 -Rp 912.870,00 -Rp 958.513,50 -Rp 1.006.439,18
Biaya Penyusutan Rp - Rp 246.666,67 Rp 246.666,67 Rp 246.666,67 Rp 246.666,67 Rp 246.666,67
HPP Rp - Rp 65.362.257,50 Rp 65.362.257,50 Rp 65.362.257,50 Rp 65.362.257,50 Rp 65.362.257,50
Rp (9.470.000,00) Rp (84.588.124,17) Rp (84.606.724,17) Rp (84,626,254.17) Rp (84,646,760.67) Rp (84,668,292.49)
Arus Kas Aktivitas Pendanaan
Saldo Kas Awal Rp - Rp 66.562,257.50 Rp 64.774.133,33 Rp 67.107.409,17 Rp 73.768.155,00 Rp 84.972.744,33
Saldo Kas Akhir Rp 66.562,257.50 Rp 64.774.133,33 Rp 67.107.409,17 Rp 73.768.155,00 Rp 84.972.744,33 Rp 100.948.369,34
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
84
LAPORAN NERACA
CREART
TAHUN 2016 – 2020
Table 4. 22 Laporan Neraca
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Aktiva
Kas Rp 65.062.257,50 Rp 63.274.133,33 Rp 65.607.409,17 Rp 72,268,155.00 Rp 83,472,744.33 Rp 99,448,369.34
Aktiva Tetap Rp 9.470.000,00 Rp 9.470.000,00 Rp 9.470.000,00 Rp 9.470.000,00 Rp 9.470.000,00 Rp 9.470.000,00
Penyusutan Rp (246.666,67) Rp (246.666,67) Rp (246.666,67) Rp (246.666,67) Rp (246.666,67)
Total Rp 74.532.257,50 Rp 72.497.466,67 Rp 74.830.742,50 Rp 81.491.488,33 Rp 92.696.077,67 Rp 108.671.702,68
Passiva
Modal Rp 76.032.257,50 Rp 76.032.257,50 Rp 76.032.257,50 Rp 76.032.257,50 Rp 76.032.257,50 Rp 76.032.257,50
Laba Tahun Berjalan Rp - Rp (1.788.124,17) Rp 2.393.275,83 Rp 6.783.745,83 Rp 11.393.739,33 Rp 16.234.232,51
Laba Ditahan Rp - Rp - Rp (1.788.124,17) Rp 605.151,67 Rp 7.388.897,50 Rp 18.782.636,83
Total Rp 74.532.257,50 Rp 72.744.133,33 Rp 75.137,409.17 Rp 81.921.155,00 Rp 93.314.894,33 Rp 109.549.126,84
85
Table 4. 23 Tabel Anlisis Kelayakan
Tahun EAT Depresiasi Kas Bersih Discount Rate 7% PV Kas Bersih
1 Rp (1.788.124,17) Rp 246.666,67 Rp (1.541.457,50) 0,9346 Rp (1.440.614,49)
2 Rp 2.393.275,83 Rp 246.666,67 Rp 2.639.942,50 0,8734 Rp 2.305.828,02
3 Rp 6.783.745,83 Rp 246.666,67 Rp 7.030.412,50 0,8163 Rp 5.738.910,80
4 Rp 11.393.739,33 Rp 246.666,67 Rp 11.640.406,00 0,7629 Rp 8.880.410,00
5 Rp 16.234.232,51 Rp 246.666,67 Rp 16.480.899,18 0,7130 Rp 11.750.653,34
Total Rp 35,016,869.34 Rp 36.250.202,68 Rp 27.235.187,67
Rata-rata PV Rp 5.447.037,53
Initial Investment Rp 9.470.000,00
Payback Period 1,31
NPV Rp 17.765.187,67
Profitability Index 2,88
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
6.4. Payback Period
Pada penelitian ini payback period CREART adalah 5 tahun dan hasil dari perhitungan melalui Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa
pp kurang dari syarat periode pengembalian perusahaan yaitu 1,31, sehingga usulan proyek investasi dapat diterima. Dengan kata lain,
perusahaan dapat menutup kembali pengeluaran investasi dalam waktu kurang lebih satu tahun tiga bulan.
86
6.5. Net Present Value
NPV digunakan untuk menghitung nilai bersih saat ini dari suatu investasi
dengan cara menghitung selisih antara nilai kas bersih saat ini dengan pengeluaran
modal (initial investment). Pada Tabel 4.23 nilai NPV dari CREART adalah positiv
Rp 17.765.187,67 sehingga proyek investasi dapat diterima. Penghitungan kas
bersih di dapat dari penjumlahan antara EAT dengan nilai depresiasi. Lalu untuk
PV kas bersih di dapat dari perkalian antara kas bersih dan DF per tahun. DF yang
digunakan adalah 7%, menyesuaikan tingkat suku bunga pada bank saat ini.
6.6. Profitability Index
PI adalah penghitungan kelayakan investasi suatu proyek dengan
menghitung perbandingan antara nilai kas bersih saat ini dengan pengeluaran
modal. Pada Tabel 4.23 diketahui bahwa PI dari CREART adalah 2,88, dengan
demikian proyek dinyatakan layak karena PI lebih besari daripad satu.
87
6.7. Internal Rate of Return
Table 4. 24 Tabel Internal Rate of Return
Tahun Kas Bersih Bunga 5% Bunga 6%
DF 5% PV Kas Bersih DF6% PV Kas Bersih
1 Rp (1.788.124,17) 0,9524 Rp (1.702.975,40) 0,9434 Rp (1.686.909,59)
2 Rp 2.393.275,83 0,9070 Rp 2.170.771,73 0,8900 Rp 2.130.006,97
3 Rp 6.783.745,83 0,8638 Rp 5.860.054,71 0,8396 Rp 5.695.763,81
4 Rp 11.393.739,33 0,8227 Rp 9.373.657,55 0,7921 Rp 9.024.908,73
5 Rp 16.234.232,51 0,7835 Rp 12.719.945,96 0,7473 Rp 12.131.162,92
Rp 28.421.454,55 Rp 27.294.932,84
Initial Investment Rp 9.470.000,00
NPV 1 Rp 18.951.454,55
NPV 2 Rp 17.824.932,84
PVIFA Rp 1.126.521,71
IRR 37,82%
Sumber: Data Primer yang Diolah (2016)
Berdasarkan hasil penghitungan tabel di atas diketahui hasil IRR dari CREART adalah 37,82%, lebih besari dari tingkat suku
bunga yang ditetapkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa proyek usaha kartupos layak dijalankan.