bab 4. evaluasi kemampuan lahan 2014

41
HAND OUT SURVEI DAN EVALUASI LAHAN BAB. 4. KEMAMPUAN LAHAN PURWANDARU WIDYASUNU LABORATORIUM TANAH/ MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN FAPERTA UNSOED 2014

Upload: purwandaru-widyasunu

Post on 24-May-2015

1.607 views

Category:

Education


13 download

DESCRIPTION

Chapter 4. Land Capability Evaluation. LAND EVALUATION. LECTURER: PURWANDARU WIDYASUNU & TAMAD. AGROTECHNOLOGY, FAC. OF AGRICULTURE, UNSOED, PURWOKERTO.

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

HAND OUT

SURVEI DAN EVALUASI LAHAN

BAB. 4. KEMAMPUAN LAHAN

P U R W A N D A R U W I D YA S U N U

L A B O R A T O R I U M T A N A H /

M A N A J E M E N S U M B E R D A YA L A H A N

FA P E R T A U N S O E D

2 0 1 4

Page 2: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

3.1. Pengertian dan Klasifikasi

Kemampuan (capability):

“Kemampuan sesuatu benda untuk

digunakan atau

memproduksi/menghasilkan”.

Kemampuan Lahan:

Kemampuan lahan untuk memproduksi

biomassa vegetasi dan tanaman tanpa

menimbulkan kerusakan biofisik lahan

Menurut USDA ada 3 kategori yaitu

KELAS, SUB-KELAS, dan UNIT.

Sifat-sifat tanah yang dilakuan sebagai PEMBEDA meliputi sifat

FISIK/MORFOLOGI tanah dan lahan yang langsung diamati di lapangan

PRAKTIS DAN DITENTUKAN LANGSUNG DI LAPANGAN

Page 3: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

A. Kemampuan Lahan Tingkat Kelas:

Tanah dikelompokkan ke dalam Kelas I s/d VIII yaitu

semakin tinggi kelasnya maka KUALITAS LAHAN

semakin jelek alasan: RESIKO KERUSAKAN DAN

BESARNYA FAKTOR PENGHAMBAT BERTAMBAH.

Kelas I – IV sesuai untuk usaha pertanian

Kelas V – VIII tidak sesuai atau diperlukan biaya

tinggi untuk pengelolaannya.

Sejarah Indonesia atas pengelolaan lahan

banyak kasus pelanggaran atas Kelas

Kemampuan Lahan mempercepat

degradasi tanah dan lahan.

Page 4: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Lahan Kelas I

Sesuai untuk segala jenis penggunaan

pertanian tanpa memerlukan tindakan KTA

termasuk teknik ameliorasi , reklamasi dan

rehabilitasi yang khusus.

Ciri lahan: datar, solum tanah dalam, tekstur

agak halus s/d sedang, drainase baik, mudah

diolah, responsif terhadap pemupukan.

Pemupukan apa???

Tidak mempunyai faktor penghambat.

Untuk mengetahui standar batas ciri tanah/lahan

yang baik LIHAT HARKAT SIFAT FISIKA, KIMIA,

BIOLOGI TANAH (Puslitannak, USDA, FAO) atau

10 Paramater Kerusakan Tanah KNLH (PP 150 tahun

2001). ATAU PARAMETER KUALITAS TANAH/LAHAN.

Page 5: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Lahan Kelas II

Sesuai untuk penggunaan pertanian dengan sedikit

HAMBATAN dan ANCAMAN KERUSAKAN.

Faktor penghambat adalah salah satu atau lebih dari

sifat/faktor berikut: (i) lereng melandai,(ii) kepekaan erosi

sedang, (iii) kedalaman tanah kurang ideal, (iv) struktur

tanah kurang baik, (v) sedikit gangguan salinitas (Na), (vi)

kadang-kadang tergenang banjir, (vii) drainase buruk, (viii)

iklim sedikit menghambat.

Jika dikelola sebagai usaha pertanian tanaman semusim

perlu tindaan pengawetan tanah yang sedang. Misal: (i)

pengolahan tanah menurut kontur, (ii) pembuatan guludan,

(iii) pergiliran tanaman dengan tanaman penutup tanah dan

pupuk hijau dan (iv) tindakan pemupukan.

Page 6: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Lahan Kelas III

Sesuai untuk penggunaan pertanian dengan hambatan yang

AGAK BERAT shg. tidak semua jenis tanaman dapat

diusahakan.

Faktor penghambat salah satu atau kombinasi beberapa

sifat tanah atau lahan sbb: (i) lereng agak curam, (ii)

kepekaan erosi tinggi terjadi erosi berat, (iii) sering

tergenang banjir, (iv) permeabilitas lambat, (v) SOLUM

DANGKAL, (vi) daya menahan air rendah, (vii) kesuburan

rendah, (viii) salinitas/Na sedang, (ix) penghambat iklim

sedang.

Memerlukan tindakan pengawetan khusus. Misal:

penanaman dalam strip, pembuatan teras, pergiliran

tanaman dengan vegetasi penutup tanah, pemupukan

sintetik untuk meningatkan kesuburan kimiawi

tanah; organik sbg “soil ameliorant &

amendment”.

Page 7: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Lahan Kelas IV

Sesuai untuk penggunaan pertanian dengan

FAKTOR PENGHAMBAT BERAT membatasi

PILIHAN TANAMAN yang diusahakan.

Faktor penghambat salah satu atau beberapa

kombinasi sifat sbb: (i) lereng curam, (ii) kepekaan

erosi tinggi EROSI BERAT, (iii) TANAH

DANGKAL, (iv) daya menahan air rendah, (v) sering

tergenang banjir, (vi) drainase terhambat, (vii)

salinitas/Na agak tinggi, (viii) penghambat iklim

sedang.

Jika diusahakan untuk TANAMAN SEMUSIM perlu

TERAS atau perbaikan drainase atau pergiliran

tanaman dengan vegetasi penutup tanah selama

3-5 tahun.

Page 8: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Lahan Kelas V

TIDAK SESUAI UNTUK TANAMAN PERTANIAN (tanaman

reguler/lazim) berarti cari alternatif vegetasi atau

tanaman yang sifatnya MEMELIHARA sistem KTA lahan.

Lahan bisa datar namun mempunyai stau atau beberapa

kombinasi sifat sbb: (i) drainase sangat buruk atau

terhambat, (ii) sering kebanjiran, (iii) BERBATU, (iv)

penghambat iklim cukup besar; lahan bisa curam bisa

cekung/lembah dengan kriteria sulit mengelola lahan

untuk tanaman pertanian reguler terutama tanaman

pangan.

Page 9: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

LOKASI PENAMBANGAN BATU GUNUNG TUGEL

Lahan Kelas ?? (sumber: P. Widyasunu, 2009)

Page 10: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Lokasi CUNIL Desa PEGALONGAN lahan kelas berapa ??

(Sumber: P. Widyasunu, 2009).

Petani perlu diajari

membuat kompos untuk

REKLAMASI LAHAN

Page 11: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Lahan bekas penambangan batu di Sunyalangu, Kec. Karanglewas. Mau

diapakan lagi?? Reklamasi?? (Sumber: P. Widyasunu, 2009).

Page 12: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Lahan Kelas

VI

Apa yang berbeda dengan kelas

sebelumnya ??

TIDAK SESUAI UNTUK TANAMAN

PERTANIAN.

Lahan mempunyai faktor penghambat yang sulit diperbaiki: (i) lereng sangat curam, (ii) erosi yang terjadi sangat berat, (iii) berbatu-batu, (iv) SOLUM DANGKAL, (v) drainase sangat buruk, (vi) daya menahan air randah, (vii) penghambat iklim besar.

Sesuai hanya untuk vegetasi rumput (harus dijaga agar rumput selalu menutup permukaan tanah.

Bila dihutankan penebangan kayu harus

selektif atau untuk Agroforestry.

Page 13: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Lahan

Kelas VII

SAMA SEKALI TIDAK SESUAI UNTUK

TANAMAN SEMUSIM.

Lahan mempunyai faktor pembatas yang lebih

berat dari kelas VI: (i) lereng terjal, (ii) erosi

sangat berat (gully erosion/erosi parit), (iii) tanah

dangkal, (iv) lahan berbatu-batu, (v) drainase

sangat terhambat sebabnya apa??, (vi) iklim

sangat menghambat contohnya

apa/bagaimana??.

Apa yang berbeda dengan kelas

sebelumnya ??

Page 14: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Lahan Kelas

VIII

SAMA SEKALI TIDAK SESUAI UNTUK PRODUKSI

PERTANIAN.

Lahan mempunyai faktor penghambat lebih berat dari Kelas VII:

(i) lereng sangat terjal, (ii) erosi sangat berat, (iii) permukaan tanah ditutupi oleh batuan lepas atau singkapan, (iv)

iklim sangat tidak mendukung (kejadian cuaca ekstrim pendek/panjang sangat sering), (v) selalu tergenang,

(vi) kapasitas menahan air rendah.

Lahan harus dibiarkan dalam keadaan alami atau TETAP

MENJADI FUNGSI HUTAN SEBAGAI ZONA RESAPAN AIR

CAGAR ALAM, HUTAN REKREASI, HUTAN LINDUNG.

Page 15: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

B. Kemampuan Lahan Tingkat Sub

Kelas JENIS FAKTOR PENGHAMBAT:

Sub Kelas bahaya erosi (e) pada lahan dimana erosi

merupakan masalah utama.

Sub Kelas genangan air (w) kelebihan air merupakan

problem utama, drainase buruk, air tanah dangkal, daerah

banjir.

Sub Kelas perakaran tanaman (s) tanah dangkal, banyak

batuan permukaan/singkapan, kemampuan memegang air

rendah.

Sub Kelas iklim (c) iklim yaitu suhu dan curah hujan

merupakan masalah utama saat ini kaitannya dengan

perubahan iklim dengan fenomena CUACA EKSTRIM sebagai

dampak pemanasan global contoh (i) CH esktrim tinggi

dalam watu singkat, (ii) MK yang ada beberapa kali CH

tinggi, (iii) MK panjang lebih awal; MH panjang, (iv) air laut

pasang naik ke daratan 0,5 m sepanjang pantai

utara Jawa..

Page 16: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

JENIS-JENIS FAKTOR PENGHAMBAT DITULISKAN

DI BELAKANG ANGKA KELAS

Misal:

III w Lahan Kelas III dengan faktor

penghambat genangan air sehingga

terjadinya kelebihan air merupakan

problem utama, selain itu uumumnya

drainase buruk, air tanah dangkal, daerah

banjir.

IV e bahaya erosi (e) pada lahan dimana

erosi merupakan masalah utama.

Page 17: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

C. Kemampuan Lahan Tingkat Unit (Satuan

Pengelolaan)

TINGKAT UNIT memberikan keterangan yang lebih

spesifik dan detil daripada SUB KELAS.

Dalam tingkat unit kemampuan lahan diberikan SIMBOL

dengan penambahan angka-angka Arab di belakang simbol

sub kelas angka menunjukkan besarnya

tingkat dari faktor penghambat.

Contoh:

II w-1 penghambat genangan air (kadang-

kadang : banjir menutupi tanah >24 jam, tidak

teratur dalam periode <1 bln); d1 = drainase baik,

tanah mempunyai peredaran udara baik, profil

tanah berwarna terang, seragam, tidak terdapat

bercak.

III e-3 e3 = erosi agak berat, >75% lap.atas sampai

<25% lap. bawah hilang.

IV k-3 solum tanah k3 = <25 cm (sangat dangkal).

Page 18: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014
Page 19: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

3.2. Klasifikasi Kemampuan Lahan

Modifikasi Menurut Sitanala Arsyad

Latar Belakang:

Kelas kemampuan Lahan USDA istilah-istilah sifat

tanah tidak KUANTITATIF (tidak dinyatakan dengan

angka-angka) SULIT DIINTERPRETASIKAN.

Contoh: lereng landai, kedalaman tanah kurang,

erosi berat.

ARSYAD (1979) mengadakan modifikasi terhadap sistem USDA tsb. dan mengemukakan KRITERIA yang lebih definitif yang diharapkan dapat diterapkan di Indonesia.

MENJADI KUANTITATIF.

Page 20: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

No. Faktor KELAS KEMAMPUAN LAHAN

I II III IV V VI VII VIII

1. Tekstur

tanah (t)

a) Lap atas

(40 cm)

b) Lap bwh

t2/t3

t2/t4

t1/t4

t1/t4

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

t5

t5

2. Lereng (%) i0 i1

i2 i3 * i4 i5 i6

3. Drainase d0/d1 d2 d3 d4 ** * * *

4. Kedalaman

efektif

k0 0 k1 k2 * k3 * *

5. Keadaan

erosi

e0 e1 e1 e2 * e3 e4 *

6. Kerikil/batu b0 b0 b0 b1 b2 * * b3

7. Banjir o0 o1 o2 o3 o4 * * *

* dapat mempunyai sembarang faktor penghambat

dari kelas yang lebih berat.

** permukaan tanah selalu tergenang air.

Page 21: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Faktor Iklim

Dua komponen yang paling berpengaruh: temperatur dan hujan.

Udara bebas bergerak turun temperaturnya dengan 1oC setiap 100 m naik di atas permukaan laut. Namun di Jawa sebesar 0,61 oC. Sehingga besarnya temperatur di suatu tempat dapat diduga dengan persamaan berikut:

T = 26,3oC – 0,61 h

Dimana T : tempertur (oC), 26,3 oC : temperatur rata-rata pada permukaan laut, h:ketinggian (m).

Penyediaan air alami (curah hujan) mempengaruhi kemampuan tanah. Sehingga pengaruh interaksi antara iklim-tanah harus diperhitungkan.

Page 22: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Faktor Lereng, ancaman erosi, dan erosi yang telah terjadi

Kerusakan oleh erosi berpengaruh thd penggunaan tanah. Cara pengelolaan tanah disebabkan karena alasan:

a. Suatu kedalaman tanah yang cukup harus dipelihara agar produktivitas tanaman sedang-tinggi.

b. Kehilangan lapisan tanah oleh erosi mengurangi hasil tanaman.

c. Kehilangan unsur hara oleh tanaman.

d. Kehilangan lapisan permukaan tanah.

e. Kehilangan tanah oleh erosi

f. Bangunan-bangunan pengendali tanah dapat rusak oleh sedimen yang berasal dari erosi.

g. Jika terbentuk parit/erosi gully, maka akan lebih sulit pemulihan tanah untuk menjadi produktif kembali.

Page 23: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Faktor Tekstur tanah (t)

Penting dalam mempengaruhi kapasitas

tanah untuk menahan air dan

permeabilitas tanah serta berbagai sifat

fisik dan kimia tanah lainnya.

Page 24: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Klasifikasi kemampuan lahan tekstur lapisan atas dan lapisan bawah:

t1 = tekstur halus : berdebu; liat.

t2 = tekstur agak halus : liat berdebu; lempung liat berpasir; lempung berliat; lempung berpasir.

t3 = tekstur sedang: debu; lempung berdebu; lempung.

t4 = tekstur aga kasar: lempung berpasir.

t5 = testur kasar: pasir; pasir berlempung.

Page 25: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

KLASIFIKASI TEKSTUR TANAH

Page 26: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Faktor lereng lahan dikelompokkan sbb:

i0 (A) = 0 – 3% (datar)

i1 (B) = 3 - 8% (landai atau berombak)

i3 (C) = 8 - 15% (agak miring atau bergelombang)

i4 (D) = 15 - 30% (miring atau berbukit)

i5 (E) = 30 - 45% (agak curam atau bergunung)

i6 (F) = 45 - 65% (curam)

i7 (G) = >65% (sangat curam)

Page 27: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Drainase

Drainase tanah diklasifikasikan sebagai berikut :

d0 = baik

Tanah mempunyai peredaran udara baik seluruh profil tanah berwarna terang seragam dan tidak ada bercak-

bercak.

d1 = agak baik

Peredaran udara baik, tidak terdapat, berca-berca warna kuning/coklat/kelabu pada lapisan atas dan bagian atas lapisan bawah.

d2 = agak buruk

Lapisan atas tanah peredaran udara baik-tidak terdapat berca-bercak; bercak-bercak terdpt pada seluruh lapisan bawah.

Page 28: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

d3 = buruk

Lapisan tanah atas dekat permukaan

terdapat bercak-bercak kelabu/coklat/

kekuningan.

d4 = sangat buruk

Seluruh lapisan permukaan kelabu; tanah

bagian bawah terdapat bercak-bercak

kelabu/coklat/kekuningan.

Page 29: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Faktor Kedalaman tanah (kedalaman

efektif)

Kedalaman tanah efektif adalah kedalaman

tanah yang baik bagi pertumbuhan akar

tanaman. Klasifikasi kedalaman tanah yang

efektif:

ko = >90 cm (dalam)

k1 = 90 – 50 cm (sedang)

k2 = 50 – 25 cm (dangkal)

k3 = <25 cm (sangat dangkal)

Page 30: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Keadaan erosi (kerusakan erosi yang telah terjadi)

dikelompokkan sebagai berikut:

e0 = tidak ada erosi

e1 = ringan, <25% lapisan atas tnh hilang.

e2 = sedang, 25-75% lapisan atas tnh hilang.

e3 = berat, >75% lap.atas hilang

< 25% lap. bawah hilang.

e4 = sangat berat, >75% lap.atas hilang

>25% lap.bawah hilang.

Page 31: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Bisa juga digunakan niai “Kepekaan erosi

tanah” (K); dikelompokkan sebagai berikut:

KE1 = 0,00 – 0,10 (sangat rendah)

KE2 = 0,11 – 0,20 (rendah)

KE3 = 0,21 – 0,32 (sedang)

KE4 = 0,33 – 0,43 (agak tinggi)

KE5 = 0,44 – 0,55 (tinggi)

KE6 = 0,56 – 0,64 (sangat tinggi)

Page 32: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Faktor-faktor khusus

Faktor-faktor penghambat lain yang mungkin terdapat adalah batu-batuan dan kerikil, bahaya banjir dan salinitas.

6. Kerikil/batu (sampai kedalaman 20 cm???)

a) Kerikil (2 mm – 7,5 cm)

b0 = tidak ada/sedikit : 0 – 15% volume tanah.

b1 = sedang 15 – 50 % volume tanah.

b2 = banyak 50 – 90 % volume tanah.

b3 = sangat banyak >90% volume tanah.

Page 33: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

b) Batu kecil (7,5 cm – 25 cm; bulat); sumbu panjang 15 – 40cm

b0 = tidak ada/sedikit : 0 – 15% volume tanah. b1 = sedang 15 – 50 % volume tanah pengolahan

tanah mulai agak sulit, pertumbuhan tanaman agak terganggu.

b2 = banyak 50 – 90 % volume tanah, pengolahan tanah sangat sulit, pertumbuhan tanaman terganggu.

b3 = sangat banyak >90% volume tanah, pengolahan tanah tidak mungkin dilakukan, pertumbuhan tanaman terganggu.

Page 34: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Stone: batuan bebas/lepas yang terletak/berserakan di atas

permukaan tanah diameter > 25 cm (bulat) atau

sumbu > 40 cm (gepeng).

b0 = tidak ada : < 0,01 % luas areal.

b1 = sedikit : 0,01-3% permukaan tanah tertutup,

pengolahan tanah dengan mesin agak terganggu, tidak

mengganggu pertumbuhan tanaman.

b2 = sedang : 3-15 % permukaan tanah tertutup,

pengolahan tanah mulai agak sulit.

b3 = banyak : 15-90 % permukaan tanah tertutup,

pengolahan tanah dan penanaman menjadi sulit.

b4 = sangat banyak: > 90% permukaan tanah tertutup,

sama sekali tidak dapat digunakan untuk tanaman.

Page 35: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

ROCK: batuan yang tersingkap di atas permukaan tanah dan

merupakan bagian dari batu besar yang terpendam.

bo = tidak ada: < 2 % permukaan tanah tertutup.

b1 = sedikit: 2-10 % permukaan tanah tertutup, pengolahan

tanah dan penanaman agak terganggu.

b2 = sedang: 10-50 % permukaan tanah tertutup,

pengolahan tanah dan penanaman terganggu.

b3 = banyak: 50-90 % permukaan tanah tertutup,

pengolahan tanah dan penanaman sangat terganggu.

b4 = sangat banyak: > 90 % permukaan tanah tertutup,

tidak dapat diusahaakan untuk pertanian.

Page 36: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Klasifikasi ancaman banjir/genangan (O)

O0 = tidak pernah : dalam 1 th tanah tidak pernah tertutup banjir untuk waktu >24 jam.

O1 = jarang : banjir menutupi tanah >24 jam, tidak teratur dalam periode <1 bln.

O2 = kadang-kadang: selama 1 bln dalam 1 th tanah secara teratur tertutupi banjir yang >24 jam.

O3 = sering: selama 2-5 bulan dalam 1 th, secara teratur selalu banjir yang lamanya > 24 jam.

O4 = sangat sering: selama waktu > 6 bln tanah selalu dilanda banjir yang teratur yang lamanya >24 jam future PIG pantai utara Jawa terendam air laut air laut pasang.

Page 37: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Permeabilitas

Dikelompokkan sebagai berikut:

P1 = lambat : 0,5 cm/jam

P2 = agak lambat : 0,5 – 2 cm/jam

P3 = sedang : 2 – 6,25 cm/jam

P4 = agak cepat : 6,25 – 12,5 cm/jam

P5 = cepat : >12,5 cm/jam

Page 38: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Klasifikasi Salinitas

Salinitas tanah dinyatakan dalam kandungan garam terlarut atau hambatan listrik ekstrak tanah sbb:

g0 = bebas = 0 – 0,15% garam larut; 0 – 4 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.

g1 = terpengaruh sedikit = 0,15 – 0,35% garam larut; 4 – 8 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.

g2 = terpengaruh sedang = 0,35 – 0,65% garam larut; 8 – 15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.

g3 = terpengaruh hebat = lebih dari 0,65% garam larut; lebih dari 15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.

Page 39: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Pagerejo, Kertek, Wonosobo: peruntukan lahan untuk apa?? (P. Widyasunu, 2008)

Page 40: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014

Pagerejo, Kertek, Wonosobo: kerusakan tubuh tanah, struktur batuan kerusakan

hidrologis dan biodiversitas akibat penambangan batu dan pasir fisiografi vulkan.

Lereng selatan Gunung Sindoro. Penggunaan lahan pertanian VERSUS pertambangan.

Mau dimenangkan mana? (P.Widyasunu, 2008).

Page 41: Bab 4. Evaluasi Kemampuan Lahan 2014