bab 4 hasil penelitian 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00424-mc 4.pdf ·...
TRANSCRIPT
148
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Penyajian Data Primer
Penyajian data adalah semua bahan atau keterangan yang diperlukan untuk
menulis penelitian. Data ini disebut informasi, setelah dievaluasi kebenarannya, data
akan menjadi fakta. Dalam peyajian data, penulis membagi data dalam dua teknik
pengumpulan data; primer dan sekunder.
Tabel 4.1
Penyajian Data Primer
No. Metode Pengumpulan Data Subjek Penelitian Kategori Penelitian Wawancara
1. Wawancara Mendalam Maria Mayabubun
(PIC)
Jordi Paliama
(PIC)
Molly Prabawaty (PIC)
Afrida Pelitasari
Bagian teknis event ITB
Berlin
Adriyatna Rubenta
(PIC)
- Latar Belakang Indonesia
Berpartisipasi dalam spesial
event ITB Berlin
- Strategi isu dan krisis Pariwisata
Indonesia
- Strategi media ATL dan BTL
- Analisa Peluang Pasar
- Komunikasi Bisnis Lintas
Budaya
- Analisa SWOT
- Pelayanan Perjalanan
149
No. Metode Pengumpulan Data Subjek Penelitian Kategori Penelitian Wawancara
2. Observasi Kementrian Budaya dan
Pariwisata
Event Pariwisata
Promosi Luar Negeri wilayah Eropa
Barat
ITB Berlin
3. Survei Lapangan Kementrian Budaya dan
Pariwisata
Waktu: 20 Desember 2010 -25
Maret 2011
Tempat : Kementrian Budaya dan
Pariwisata
Divisi : Promosi Luar negeri
wilayah Eropa Barat
Tema : Spesial Event
150
4.1.1 Hasil Wawancara
Penulis melakukan analisa penelitian dengan melakukan wawancara dengan 5 nara
sumber yang dapat dipercaya dan mempunyai tugas atau wewenang dalam partisipasi
pariwisata Indonesia di spesial event ITB Berlin. Hasil wawancara yang dilakukan
sebagai berikut;
1. Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-1
Nara sumber : Maria Mayabubun (Merry)
Jabatan : Kepala Promosi Luar Negeri Eropa Kemenbudoar
Tugas : PIC partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin
Lokasi : Kemenbudpar Indonesia Jakarta, Promosi luar negeri, lantai 09.
Waktu : Kamis, 19 Mei 2011/ 15.00 WIB
Tabel 4.2
Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-1
No. Pertanyaan Jawaban
1. Pertama kali indonesia
berpartisipasi dilatarbelakangi
oleh apa ya bu?
Karena ITB Berlin adalah travel mart terbesar di dunia
dimana otomatis Indonesia harus berpartisipasi di ITB Berlin
karena dapat mempromosikan pariwisata Indonesia, dan ITB
Berlin dilaksanakan di Jerman yang merupakan pasar utama
pariwisata, sehingga kita terus-menerus harus promosi
disana dan ITB Berlin merupakan pertemuan antara buyers
dan seller ,serta dampak dari ITB Berlin besar bagi
pariwisata Indonesia hasil transaksi 2,72M.
151
No. Pertanyaan Jawaban
2. Mengapa Indonesia tidak
mengadakan Press Conference,
Apakah karena difaktorkan oleh
Budgeting, Strategi baru dalam
membuat pencitraan pariwisata
Indonesia, dan Perubahan
stuktur organisasi?
Dari analisa tahun-tahun kemarin kurang efektif dan yang
datang juga tidak banyak, dan kadang kita undang mereka,
mereka tidak datang, sehingga kita lebih fokus pada buyers
dan seller, meeting business, dan interview one on one
interview atau kita mengudang wartawan ke paviliun
Indonesia.
3
Tindakan apa yang akan di
lakukan pihak pemerintah
Indonesia dalam building
indonesian goverment indentity
and image dan apa yang
dilakukan dalam menangani
kirisis yang harus direspon
secara cepat dan tepat? Dan Apa
peluang Kemenbudpar 3yang
dimungkinkan dalam sebuah
krisis?
Prinsipnya kalau ada masalah di Indonesia itu kita tetap
promosikan dan kita katakan bahwa kejadian bisa terjadi
dimana saja, dan apabila itu terjadi di Indonesa melihat itu
kejadian Indonesia bagian mana, sehingga secara tidak
langsung menggambarkan Indonesia itu luas dan apabila
turis ingin berwisata ke Indonesia bisa kemana saja, dan kita
katakan bahwa 33 provinsi dan apabila ada gempa di Jogja
dan mempunyai ketakutan maka kita menawarkan, seperti ke
Bali, Lombok, dan Jawa Barat.
152
No. Pertanyaan Jawaban
4. Dilatar belakangi oleh apa pihak
kemenbudpar mengundang
Trans TV apa karena kredibiliti
Kemenbudpar, melihat pihak
media Trans TV dalam
meliputkan dan implemtasi
packaging kepada receiver itu
sangat baik, menggambarkan
image pariwisata Indonesia.
Sehingga mengundang pihak
Trans TV dalam berpartisipasi
di bidang informasi dan media
di ITB Berlin? Jika ya,
Bagaimana Partisipasi dari TV
one, mengapa pihak
Kemenbudpar memakai pihak
TV one?
Kita tidak melihat media itu middle-up, dan kita tidak pernah
memilih media siapa yang akan kita pakai, bahkan dalam
event besar ini malah sebaiknya kita gunakan media sebanyak
mungkin, tetapi kadang kita melihat konteks middle-up
receivernya seperti TV one, Metro TV, dan Kompas. Dan
makin banyak kita punya banyak uang maka kita banyak
menggunakan media. Karena semakin meluasnya berita
tentang apa yang kita kerjakan semakin baik.
153
No. Pertanyaan Jawaban
5. Salah satu Target kunjungan wisman
Indonesia adalah utama terhadap wisman
Eropa?
Pengujung terbanyak di Paviliun Indonesia
ITB Berlin 2011 berasal dari wilayah negara
mana? Kalau kita lihat, paviliun Indonesia
terletak zona Asia, apakah hal ini
berpengaruh terhadap kunjungan paviliun ke
Indonesia dari negara-negara Asia yang
berdekatan veneu dalam pavilion di ITB
Berlin
Prinsipnya siapapun yang datang kita kasih
Informasi, bukan pada target ke wisman Eropa.
Dan kita fokuskan singapore, Australia,
Malaysia, dan China karena mereka yang lebih
sering datang ke paviliun karena jaraknya yang
wisman Eropa Jauh.
6. Budaya Jerman dan Indonesia berbeda, dan
apa saja implentasi pihak PIC dalam
memposisikan perbedaan budaya ketika
berpartisipasi dalam event
ITB Berlin dan di Jerman
Kalau di ITB Berlin di bantu sebagai petugas
pelayanan informasi yang mempunyai keahlian
dalam berbahasa Jerman contoh kita
menggunakan pelajar Indonesia di Jerman.
karena orang Eropa terutama orang Jerman
sangat senang apabila kita ada yang bisa
menggunakan bahasa Jerman. Dan orang Eropa
sangat senang dalam minuman wine dan kita
mengadakan gathering dengan wine serta coffee
corner dimana ada bermacam-macam rasa kopi
154
No. Pertanyaan Jawaban
7. Menurut Ibu sebagai PIC, Strategi dan
manajemen apa yang harus dikembangkan
dari partisipasi Indonesia di ITB Berlin 2011
kemarin terhadap pengembangan citra
pariwisata, dari sisi antara lain;
Dalam force magor seperti yang ditanyakan tadi
kita dapat melakukan strategi dengan analisa
sebelumnya dan kita melakukan kerjasama
dengan pihak swasta publik privat patnership,
dimana kemenbudpar menyediakan lahan tetapi
dalam dekorasi stand dia sendiri, pihak swasta
yang mengeluarkan dana sendiri. Sehingga kita
dapat mengahlikan dana ke awarness campaign.
8. Tidak dipungkiri bahwa pariwisata
merupakan suatu bisnis yang dimana
mempunyai pasar pesaing bisnis, dan siapa
yang menjadi pasar pesaing bisnis pariwisata
Indonesia?
Malaysia, Thailand, Singapore karena kadang-
kadang produk kita hampir sama cuman
packaging kita berbeda sedikit karena packaging
mereka lebih baik, karena kita kadang turis
datang ke Singapore hanya berhenti di Singapore
saja tidak ke Indonesia dan kita harus belajar
strategi-strategi dari mereka, dan tindakan yang
kita lakukan kita harus kemas sebaik mungkin
dari produk kita.
155
No. Pertanyaan Jawaban
9. Apa saja peranan MICE Indonesia dalam
event ITB Berlin ?
Kemarin kita tidak melibatkan MICE, MICE
akan dilibatkan pada kontribusi besar event
pariwisata Indonesia, mungkin nanti MICE akan
dilibatkan ketika Indonesia menjadi patner
country house dengan Jerman.
10. Berapa lama Jarak Tempuh atau lamanya
perjalanan Indonesia ke Jerman dan
sebaliknya?
Pelayanan Perjalanan dari segi Jarak Tempuh
2jam ke singapore+15jam ke Eropa Kami tidak
mengginakan garuda dikarenakan, jika memakai
Garuda kita tidak efesien, Garuda hanya sampai
Amsterdam dan apabila memakai Garuda harus
sambung dengan Airline yang berbeda sehingga
biayanya lebih mahal dan faktor waktu pun
menjadi pertimbangan.
156
2. Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-2
Nara sumber : Jordi Paliama
Jabatan : Kasubdit Eropa Barat divisi Promosi Luar Negeri Kemenbudpar
Tugas : PIC partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin
Lokasi : Kemenbudpar Indonesia Jakarta, Promosi luar negeri, lantai 09.
Waktu : Selasa/ 10.30 WIB
Tabel.4.3
Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-2
No. Pertanyaan Jawaban
1. Pertama kali indonesia
berpartisipasi dilatarbelakangi
oleh apa ya pak?
Dari berbagai sebagia 12 fokus pasar jerman yaitu ITB
Berlin merupakan event terbesar travel show terbesar di
Dunia, di kalangan pariwisata adalah mecca of tourism
wajib hadir dalam berpartisipasi karena jumlahnya terbesar
di banding di London di ITB Berlin hingga 80%.
2. Mengapa Indonesia tidak
mengadakan Press Conference,
Apakah karena difaktorkan oleh
Budgeting, Strategi baru dalam
membuat pencitraan pariwisata
Indonesia, dan Perubahan stuktur
organisasi ?
Bukan karena Budgeting dan struktur organisasi melainkan
hasil evaluasi, jika dilihat tahun sebelumnya press coference
dengan jurnalis setempat sangat minim dari hasil minim dari
media dari alat pantau nya hanya dari kedutaan Indnesia di
Berlin, kurang memuat berita apa yang di inginkan,
sehingga kurang efektif, dan biayanya kurang besar jadi
biayanya di push ke bagian booth. Sehingga lebih efektif
lebih kearah one on one interview dan meeting business.
157
No. Pertanyaan Jawaban
3
Tindakan apa yang akan di
lakukan pihak pemerintah
Indonesia dalam building
indonesian goverment indentity
and image dan apa yang
dilakukan dalam menangani
kirisis yang harus direspon
secara cepat dan tepat? Dan Apa
peluang Kemenbudpar 3yang
dimungkinkan dalam sebuah
krisis?
Jika dilihat dari faktor dari kunjungan wisman belum begitu
terlihat dampak penurunan karena krisis, masalah, teror, dan
natural
Cara melakukan tindakannya yaitu dengan siaga 1, antispasi
permasalahan, seperti yang kita sudah lihat cepatnya aparat
Indonesia dalam melakukan penanganan kasus teror bom,
sebetulnya yang lebih berperan dalam masalah ini adalah
kominfo.
Jika dilihat dari segi peluang dari masalahnya
Bisa di jual sebagai objek spesial tourism untuk orang-orang
yang tertarik pada fenomena alam contoh gunung merapi,
cara mengevakuasi korban. Tetapi tetap melihat segi
keamanan touris yang datang seperti membuat batas-batasan
tempat yang boleh di kunjung dan tetap dapat melihat
fenomena alam.
158
No. Pertanyaan Jawaban
4. Dilatar belakangi oleh apa pihak
kemenbudpar mengundang
Trans TV apa karena kredibiliti
Kemenbudpar, melihat pihak
media Trans TV dalam
meliputkan dan implemtasi
packaging kepada receiver itu
sangat baik, menggambarkan
image pariwisata Indonesia.
Sehingga mengundang pihak
Trans TV dalam berpartisipasi di
bidang informasi dan media di
ITB Berlin? Jika ya, Bagaimana
Partisipasi dari TV one, mengapa
pihak Kemenbudpar memakai
pihak TV one?
Mendatangkan pihak media Trans TV karena melihat dari
hasil pengamatan mengerti tourism menjadi suatu acara atau
liputan yang menarik seperti menjelajah alam, dan salah
satunya juga sebagai apresiasi terhadap media TV dan
kerjasama (MOU) sehingga kita mendatangkan pihak TV
one.
159
No. Pertanyaan Jawaban
5. Salah satu Target kunjungan
wisman Indonesia adalah utama
terhadap wisman Eropa?
Pengujung terbanyak di Paviliun
Indonesia ITB Berlin 2011
berasal dari wilayah negara
mana? Kalau kita lihat, paviliun
Indonesia terletak zona Asia,
apakah hal ini berpengaruh
terhadap kunjungan paviliun ke
Indonesia dari negara-negara
Asia yang berdekatan veneu
dalam pavilion di ITB Berlin
Target Utama ITB Berlin adalah Eropa khususnya Jerman,
sasaran utama nya jerman. Sedangkan dalam Ruang
Lingkup Zona Asia dalam sub regional yang sama sehingga
dapat menjual dan melakukan transaksi Buyers dan seller
karena menjual produk yang ruang lingkupnya sama
sehingga dapat menjual Indonesia juga, karena jenis pasar
yang sama.
6. Budaya Jerman dan Indonesia
berbeda, dan apa saja implentasi
pihak PIC dalam memposisikan
perbedaan budaya ketika
berpartisipasi dalam event
ITB Berlin dan di Jerman
Dalam segi Budaya tidak menjadi masalah, dan standar
umum internasional
160
No. Pertanyaan Jawaban
7. Menurut Bapak sebagai PIC,
Strategi dan manajemen apa
yang harus dikembangkan dari
partisipasi Indonesia di ITB
Berlin 2011 kemarin terhadap
pengembangan citra pariwisata
yang akan datang
Yang harus dikembangkan, ITB Berlin merupakan event
yang terbesar di dunia, dengan seller yang besar dan
klasifikasi tingkatan bintang 5 London,Japan,Amerika di
lepas, dan yang akan datang diserahkan pada badan promosi
pariwisata Indonesia, dari persiapan dan pelaksanaan hingga
pengerjaan event akan diserahkan kepada ke promosi dan
public privat patnership (P3) atau kerja sama dalam
pembiayaan partisipasi di tanggung oleh pihak swasta,
sehingga dapat di optimalkan ke dalam paviluin, lahan, dan
membuka pasar-pasar baru lainnya
8. Tidak dipungkiri bahwa
pariwisata merupakan suatu
bisnis yang dimana mempunyai
pasar pesaing bisnis, dan siapa
yang menjadi pasar pesaing
bisnis pariwisata Indonesia?
Alasanya?
Jika Kita lihat Pasar pesaing bisnis adalah negara tetangga
karena berdekatan dan produk yang hampir serupa tetapi
dalam naturalnya dan alamnya Indonesia lebih menang
161
No. Pertanyaan Jawaban
9. Apa saja peranan MICE
Indonesia dalam event ITB
Berlin ?
Peranan MICE dalam ITB Berlin dapat menjual fasilitas apa
yang di punya dalam menyiapakan meeting business seperti
event di Bali, apabila di garap dengan baik maka akan
berdampak ekonomi yang besar.
10. Berapa lama Jarak Tempuh atau
lamanya perjalanan Indonesia ke
Jerman dan sebaliknya?
Pelayanan Perjalanan dari segi Jarak Tempuh 13 jam
(langsung) jika menggunakan singapore airlines, tetapi
kemarin pihak PIC menggunakan SQ dan Indonesia tidak
menggunakan pesawat Garuda Indonesia dikarenakan
Garuda hanya sampai Amsterdam.
162
3. Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-3
Nara sumber : Molly Prabawaty
Jabatan : Kepala divisi Promosi Eropa Barat
Tugas : PIC partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin
Lokasi : Kemenbudpar Indonesia Jakarta, Promosi luar negeri, lantai 09.
Waktu : Selasa, 19 mei 2011/ 12.00 WIB
Tabel 4.4
Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-4
No. Pertanyaan Jawaban
1. Pertama kali indonesia
berpartisipasi dilatarbelakangi oleh
apa ya bu?
Dalam rangka meningkatkan citra positif
Indonesia dan meningkatkan kunjungan
wisatawan Internasional ke Indonesia
2. Mengapa Indonesia tidak
mengadakan Press Conference,
Apakah karena difaktorkan oleh
Budgeting, Strategi baru dalam
membuat pencitraan pariwisata
Indonesia, dan Perubahan stuktur
organisasi pemasaran Internasional
yang mempunyai peranan dan
pengaruh penting dalam program
kegiatan tiap divisi wilayah ?
Karena biaya yang terbatas, kurang efektif , dan
banyaknya tamu yang datang sehingga kegiatan
disana sangat padat jadi tidak ada waktu dalam
menyelenggarakan press conference, dan dengan
mengadakan awarness campaign,press release
interview one on one dan fokus pada transaksi
bisnis karena sebelumnya pihak Indonesia sudah
bekerjasama dengan para buyers dan seller,
sehingga mencapai sasaran ada hasil transaksi
seperti pada tahun ini hasil transaksi 1,72M
163
No. Pertanyaan Jawaban
3
Tindakan apa yang akan di lakukan
pihak pemerintah Indonesia dalam
building indonesian goverment
indentity and image dan apa yang
dilakukan dalam menangani kirisis
yang harus direspon secara cepat
dan tepat? Dan Apa peluang
Kemenbudpar 3yang dimungkinkan
dalam sebuah krisis?
Kita selalu katakan bahwa Indonesian the
bigest Archipelgo in the world, bahwa dari
sabang sampai merauke jaraknya sangat jauh,
kalau ada musibah contoh seperti di aceh kita
katakan bahwa aceh itu jauh dari jakarta, jika
wisatawannya ke jogja kita berusaha untuk
ahlikan ke Bali sehingga kita ahlikan ke
daerah-daerah aman, dan dilihat bahwa tiap
daerah mempunyai keanekaragaman budaya
dan keunikan itu dan menjadi daya tarik
wisman.
164
No. Pertanyaan Jawaban
4. Dilatar belakangi oleh apa pihak
kemenbudpar mengundang Trans
TV apa karena melihat pihak media
Trans TV dalam meliputkan dan
implemtasi packaging kepada
receiver itu sangat baik,
menggambarkan image pariwisata
Indonesia. Sehingga mengundang
pihak Trans TV dalam
berpartisipasi di bidang informasi
dan media di ITB Berlin? Jika ya,
Bagaimana Partisipasi dari TV one,
mengapa pihak Kemenbudpar
memakai pihak TV one?
Karena pihak Trans TV banyak meliput liputan
pariwisata, dan sebetulnya kami juga
mengundang pihak media kompas tetapi
berhubung pihak media kompas tidak bisa
maka itu kami tidak memakai media kompas,
dalam pihak media TV one penontonnya
sangat banyak karena merupakan stasiun TV
berita yang mempunyai target middle-up,
sehingga mendapatkan target receiver yang
diinginkan
165
No. Pertanyaan Jawaban
5. Salah satu Target kunjungan
wisman Indonesia adalah utama
terhadap wisman Eropa?
Pengujung terbanyak di Paviliun
Indonesia ITB Berlin 2011 berasal
dari wilayah negara mana? Kalau
kita lihat, paviliun Indonesia
terletak zona Asia, apakah hal ini
berpengaruh terhadap kunjungan
paviliun ke Indonesia dari negara-
negara Asia yang berdekatan veneu
dalam pavilion di ITB Berlin
Target utama di event ini ITB Berlin adalah
wisman Eropa. Dan pengunjung yang datang
rata, yang tadi saya katakan bahwa industri
mempunyai buyers sendiri sehingga yang
datang ke paviliun Indonesia sudah diketahui
dan untuk hari terakhir-terakhir acara
kebanyakan yang datang ke paviliun Indonesia
orang Eropa dan Amerika.
6. Budaya Jerman dan Indonesia
berbeda, dan apa saja implentasi
pihak PIC dalam memposisikan
perbedaan budaya ketika
berpartisipasi dalam event
ITB Berlin dan di Jerman
Meminta bantuan sebagai pelajar Indonesia di
Jerman sebagai penerima tamu karena orang
jerman lebih senang kalau kita memakai bahasa
Jerman, dan ketika acara gathering ada stading
party dengan gaya western style dan adanya
wine serta makanan khas Indonesia.
166
No. Pertanyaan Jawaban
7. Menurut Ibu sebagai PIC, Strategi
dan manajemen apa yang harus
dikembangkan dari partisipasi
Indonesia di ITB Berlin 2011
kemarin terhadap pengembangan
citra pariwisata, dari sisi antara
lain;
Kita harus mendekati tour-tour operator atau
house seller dengan instetif mengajak menjual
paket-paket pariwisata Indonesia,karena dapat
mendatangkan wisatawan internasional.
Dalam segi awareness campaign indonesia
memasang iklan, mengundang wartawan eropa
kita biayai wartawan Eropa ke Indonesia
sehingga menulis tentang Indonesia. Dalam
segi press conference tidak diperlukan untuk
tahun depan lebih ke meeting business. Dan
sharing budget dalam segi meja dengan pihak-
pihak swasta.
8. Tidak dipungkiri bahwa pariwisata
merupakan suatu bisnis yang
dimana mempunyai pasar pesaing
bisnis, dan siapa yang menjadi
pasar pesaing bisnis pariwisata
Indonesia?
Malaysia dan Thailand karena karena menjual
produk yang mirip dan paviliunnya lebih
nyaman Malaysia dan Thailand sangat besar
serta sangat bagus.tetapi dalam segi atraksi
Indonesia masih unggul di banding Malaysia
dan Singapore
167
No. Pertanyaan Jawaban
9. Apa saja peranan MICE Indonesia
dalam event ITB Berlin
Saat ini MICE tidak dipake karena MICE
mempunyai acara tersendiri,mungkin dalam
2013 akan memakai MICE ketika Indonesia
akan menjadi patner country.MICE akan
digunakan jika Indonesia mengadakan event
besar kalau dalam event ini termasuk kaategori
partisipasi sehingga tidak terlalu begitu
diperlukan
10. Berapa lama Jarak Tempuh atau
lamanya perjalanan Indonesia ke
Jerman dan sebaliknya?
Pelayanan Perjalanan dari segi Jarak Tempuh
16 jam KLM airlines, tetapi kemarin pihak PIC
menggunakan SQ dan Indonesia tidak
menggunakan pesawat Garuda Indonesia
dikarenakan Garuda hanya sampai Amsterdam
dan biayanya lebih mahal.
168
4. Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-4
Nara sumber : Afrida Pelitasari
Jabatan : Bagian teknis yang mempersiapkan partisipasi Indonesia di ITB Berlin
Tugas : PIC partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin
Lokasi : Kemenbudpar Indonesia Jakarta, Promosi luar negeri, lantai 09.
Waktu : Selasa, 19 mei 2011/ 10.30 WIB
Tabel 4.5
Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-4
No. Pertanyaan Jawaban
1. Pertama kali indonesia
berpartisipasi dilatarbelakangi
oleh apa ya bu?
ITB Berlin adalah pariwisata terbesar didunia, jadi Indonesia
wajib ikut partisipasi untuk ekstensi pariwisata Indonesia di
mata Internasional.
2. Mengapa Indonesia tidak
mengadakan Press Conference,
Apakah karena difaktorkan oleh
Budgeting, Strategi baru dalam
membuat pencitraan pariwisata
Indonesia, dan Perubahan
stuktur organisasi pemasaran
Internasional ?
Tidak mengadakan press conference dari pimpinan Dirjen
Pemasaran karena melihat kurang efektif sehingga
membentuk strategi baru dengan mengadakan ke awarness
campaign. Karena sebelumnya kita sudah mengadakan press
conference wartawan yang di undang slalu banyak dan yang
hadir banyak setelah mereka datang mereka tidak menulis dan
tidak ada feedback ke kemenbucpar, maka itu Industri
pariwisata menganggap lebih langsung pada sasaran sehingga
tidak mengadakan press one on one interview mengundang
selected media dengan mewawancara dari PIC dan meeting
169
No. Pertanyaan Jawaban
3
Tindakan apa yang akan di
lakukan pihak pemerintah
Indonesia dalam building
indonesian goverment indentity
and image dan apa yang
dilakukan dalam menangani
kirisis yang harus direspon
secara cepat dan tepat? Dan Apa
peluang Kemenbudpar 3yang
dimungkinkan dalam sebuah
krisis?
Tahun ini pihak Kemenbudpar tidak melakukan press
conference tetapi dengan one on one interview dengan
mengundang selected media wawancara dengan pimpinan
delegasi sehingga lebih efektif karena pasti mereka menulis.
Dan orang yang berkunjung pada menanyakan bahwa
Indonesia negara yang aman atau tidak, sehingga kita bisa
lebih dapat menjelaskan mengenai Indonesia negara yang
aman.
170
No. Pertanyaan Jawaban
4. Dilatar belakangi oleh apa pihak
kemenbudpar mengundang
Trans TV apa karena kredibiliti
Kemenbudpar, melihat pihak
media Trans TV dalam
meliputkan dan implemtasi
packaging kepada receiver itu
sangat baik, menggambarkan
image pariwisata Indonesia.
Sehingga mengundang pihak
Trans TV dalam berpartisipasi
di bidang informasi dan media
di ITB Berlin? Jika ya,
Bagaimana Partisipasi dari TV
one, mengapa pihak
Kemenbudpar memakai pihak
TV one?
Sebelumnya kita memakai Metro TV,kompas,bergiliran ,
dan melihat juga bahwa Trans TV banyak meliput
mengenai pariwisata dan TV one merupakan statiun berita
dan melihat bahwa kelas audience nya beda.
171
No. Pertanyaan Jawaban
5. Salah satu Target kunjungan wisman
Indonesia adalah utama terhadap wisman
Eropa?
Pengujung terbanyak di Paviliun Indonesia
ITB Berlin 2011 berasal dari wilayah
negara mana? Kalau kita lihat, paviliun
Indonesia terletak zona Asia, apakah hal ini
berpengaruh terhadap kunjungan paviliun
ke Indonesia dari negara-negara Asia yang
berdekatan veneu dalam pavilion di ITB
Berlin
Di ITB Berlin di bagi dalam zona wilayah, dan
pada umumnya yang datang utama buyers-
buyers yang menjual paket-paket yang menjual
paket wisata ke Asia dan sudah berkerja sama
dan disana mem-follow up,dan tidak
berpengaruh pada orang-orang Asia karena
zona Asia tetap saja yang sering datang ke
Paviliun Indonesia adalah orang Eropa
terutama orang Jerman.
6. Budaya Jerman dan Indonesia berbeda, dan
apa saja implentasi pihak PIC dalam
memposisikan perbedaan budaya ketika
berpartisipasi dalam event
ITB Berlin dan di Jerman
Kalau di ITB Berlin di bantu sebagai petugas
pelayanan informasi seperti; putri pariwisata
Indonesia, di bantu abang none jakarta dengan
bahasa inggris, dan orang Eropa sangat senang
apabila kalau kita memakai bahasa jerman
sehingga Kemenbudpar memakai pelajar
Indonesia di Jerman sebagai petugas informasi
dengan menggunakan
172
No. Pertanyaan Jawaban
7. Menurut Ibu sebagai PIC, Strategi dan
manajemen apa yang harus dikembangkan
dari partisipasi Indonesia di ITB Berlin
2011 kemarin terhadap pengembangan citra
pariwisata, dari sisi antara lain;
Yang harus dipersiapkan Indonesia harus
tampil maksimal dalam acara ini dan awarness
campaign perlu ditingkatan, dan press
conference masih perlu dan untuk next time
press conference di adakan dan nanti kita akan
melihat dampaknya, interview one on one perlu
diperbanyak tetapi harus melihat dari segi
budgeting, serta sharing dalam budgeting
diperlukan agar meningkatkan awarness
campaign.
8. Tidak dipungkiri bahwa pariwisata
merupakan suatu bisnis yang dimana
mempunyai pasar pesaing bisnis, dan siapa
yang menjadi pasar pesaing bisnis
pariwisata Indonesia?
Tetangga sebelah, Malaysia karena malaysia
lebih baik dan biayanya promosi malaysia
besar sehingga dalam promosinya lebih baik
dibanding Indonesia, padahal dari segi tempat
wisata kata orang-orang Indonesia lebih baik.
173
No. Pertanyaan Jawaban
9. Apa saja peranan MICE Indonesia dalam
event ITB Berlin ?
Tugas dari Direktorat MICE mempromosikan
Indonesia dapat menyelenggara MICE,
sebaiknya ikut dalam ITB Berlin, sehingga
dapat bertemu dengan buyers-buyers, pada
partisipasi Indonesia di ITB Berlin pihak divisi
promosi luar negeri wilayah eropa tidak
menggunakan jasa MICE, karena di anggap
bahwa kita masih bisa menghandle event ini.
Dan Mice mempunyai event tersendiri khusus
MICE.
10. Berapa lama Jarak Tempuh atau lamanya
perjalanan Indonesia ke Jerman dan
sebaliknya?
Pelayanan Perjalanan dari segi Jarak Tempuh
2jam ke singapore+12jam jika menggunakan
singapore airlines, tetapi kemarin pihak PIC
menggunakan SQ dan Indonesia tidak
menggunakan pesawat Garuda Indonesia
dikarenakan Garuda hanya sampai Amsterdam
dan biayanya lebih mahal.
174
5. Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-5
Nara sumber : Adriyatna Rubenta (Ruben)
Jabatan : Kasubbag Rencana dan Program divisi Seketariat Ditjen. Pemasaran
Tugas : PIC partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin
Lokasi : Kemenbudpar Indonesia Jakarta, Promosi luar negeri, lantai 09.
Waktu : Selasa, 19 mei 2011/ 14.20 WIB
Tabel 4.6
Hasil Wawancara Nara Sumber pihak ke-5
No. Pertanyaan Jawaban
1. Pertama kali indonesia
berpartisipasi dilatarbelakangi
oleh apa ya bu?
ITB Berlin adalah bursa pariwisata terbesar
didunia,sehingga dipandang manjadi event bursa yang prime
dan dihadiri peserta seluruh dunia sehingga Indonesia wajib
hadir dalam partisipasi di ITB berlin salah satunya guna
untuk mencapai pencitraan pariwisata Indonesia dan juga
karena Eropa menjadi pasar dari Indonesia
2. Mengapa Indonesia tidak
mengadakan Press Conference,
Apakah karena difaktorkan oleh
Budgeting, Strategi baru dalam
membuat pencitraan pariwisata
Indonesia, dan Perubahan stuktur
organisasi?
Bukan karena budgeting atau stuktur organisasi tetapi
karena adanya pada format baru yaitu gathering, yang
kemarin kita mainkan, dimana terdapat pemerintah
kemenbudpar dan daerah, swasta melakukan pertemuan
dengan pihak buyers dan seller serta pada media sehingga
lebih efektif, karena dalam tolak ukur dari citra adalah hasil
transaksi sehingga lebih fokus pada target sasaran.
175
No. Pertanyaan Jawaban
3
Tindakan apa yang akan di
lakukan pihak pemerintah
Indonesia dalam building
indonesian goverment indentity
and image dan apa yang
dilakukan dalam menangani
kirisis yang harus direspon secara
cepat dan tepat? Dan Apa peluang
Kemenbudpar 3yang
dimungkinkan dalam sebuah
krisis?
Melihat peluang kita harus melihat potensi kita apa?.Dalam
hal ini memang kita akui Indonesia mempunyai keaneka
ragam budaya dan keindahan alam,tapi ada yang belum
terekspos bahwa nilai tukar mata uang kita memberikan
value pada calon wisatawan dimana nilai mata uang yang
hanya sekian Euro dan Dollar, mereka dapat menikmati
banyak (value for many), sehingga wisatawan yang datang
kesini liburannya yang dikeluarkan lebih murah sehingga
manfaatnya lebih besar.
Dalam segi permasalahan isu yang ada wisatawan terutama
Eropa biasanya mereka sudah mengetahui apa yang
inginkan dalam wisata dan mencari tahu tempat dia wisata
sehingga mereka sudah tahu kosekuensinya. Dan kita
gambarkan bahwa kejadian di Indonesia itu hanya di
wilayah tertentu saja karena Indonesia luas, dan biasanya
mereka sudah tahu mengenai itu, memang itu berdampak
pada adanya cancel dalam perjalanan tetapi itu tidak
menjadi suatu permasalahan karena mereka biasanya sudah
tahu mengenai Indonesia itu luas
176
No. Pertanyaan Jawaban
4. Dilatar belakangi oleh apa pihak
kemenbudpar mengundang Trans
TV apa karena kredibiliti
Kemenbudpar, melihat pihak
media Trans TV dalam
meliputkan dan implemtasi
packaging kepada receiver itu
sangat baik, menggambarkan
image pariwisata Indonesia.
Sehingga mengundang pihak
Trans TV dalam berpartisipasi di
bidang informasi dan media di
ITB Berlin? Jika ya, Bagaimana
Partisipasi dari TV one, mengapa
pihak Kemenbudpar memakai
pihak TV one?
Keterkaitan antara MOU dengan media, segmen receiver
dan siaran yang di tampilkan banyak mengenai pariwisata
dan berita, serta dari infomarsi yang kita dapatkan media
yang bisa ikut hadir pada saat itu adalah media tersebut.
177
No. Pertanyaan Jawaban
5. Salah satu Target kunjungan ke Paviliun
Indonesia adalah utama terhadap calon
wisman Eropa?
Pengujung terbanyak di Paviliun Indonesia
ITB Berlin 2011 berasal dari wilayah negara
mana? Kalau kita lihat, paviliun Indonesia
terletak zona Asia, apakah hal ini
berpengaruh terhadap kunjungan paviliun ke
Indonesia dari negara-negara Asia yang
berdekatan veneu dalam pavilion di ITB
Berlin
Di ITB Berlin di bagi dalam zona wilayah, dan
pada umumnya yang datang utama buyers-
buyers yang menjual paket-paket yang menjual
paket wisata ke Asia dan sudah berkerja sama
dan disana mem-follow up,dan tidak
berpengaruh pada orang-orang Asia karena
zona Asia tetap saja yang sering datang ke
Paviliun Indonesia adalah orang Eropa
terutama orang Jerman.
6. Budaya Jerman dan Indonesia berbeda, dan
apa saja implentasi pihak PIC dalam
memposisikan perbedaan budaya ketika
berpartisipasi dalam event
ITB Berlin dan di Jerman
Komunkasi Lintas Budaya tidak menjadi
peranan penting dan biasanya sudah standart
internasional, dalam menarik kunjungan ke
Paviliun Indonesia kita mengundang orang
yang mempunyai keahlian dalam bahasa
Jerman yaitu mahasiswa Indonesia di Jerman
karena orang jerman senang apabila kita
menggunakan bahasa jerman dan sebagai
adaptasi. Dalam konteks acara memang melihat
apa yang disenangi oleh orang Eropa.
178
No. Pertanyaan Jawaban
7. Menurut Bapak sebagai PIC, Strategi dan
manajemen apa yang harus dikembangkan
dari partisipasi Indonesia di ITB Berlin 2011
kemarin terhadap pengembangan citra
pariwisata, dari sisi antara lain;
Strategi yang dilakukan yang pertama adalah
daya tarik eventnya, membuat program diluar
program inti seller and buyers itu, seperti
membuat program-program yang unik seperti
tarian, musik tradisonal,nyanyian daerah, dan
kemudian yang kemarin salah satu antraksi
paling menjadi daya tarik utama ketika kita
membawa pelukis tercepat dan mengundang
putri pariwisata karena dia menjadi icon daya
tarik ketika melihat selendang miss tourism
queen in the world.
8. Tidak dipungkiri bahwa pariwisata
merupakan suatu bisnis yang dimana
mempunyai pasar pesaing bisnis, dan siapa
yang menjadi pasar pesaing bisnis pariwisata
Indonesia?
Dari segi ekonomi yang mempunyai nilai mata
uang rendah value for many besar, potensi
antraksi nya persis. Dan salah satunya malaysia
karena mempunyai produk yang serupa.
9. Apa saja peranan MICE Indonesia dalam
event ITB Berlin ?
Dalam ITB Berlin dalam meeting merupakan
aktivitas MICE, dalam hal ini MICE dapat
belajar bagaimana menyelenggarakan event
sebesar ITB Berlin, dan kontribusi dalam
country patner di ITB Berlin.
179
No. Pertanyaan Jawaban
10. Dalam konteks pelayanan perjalanan,
mengapa Indonesia tidak menggunakan
garuda, apa karena pertimbangan tertentu?
Jika memakai Garuda hanya sampai
Amsterdam tidak langsung ke Jerman dan
apabila memakai Garuda harus sambung
dengan Airlines yang berbeda sehingga
biayanya lebih mahal dan faktor dan jadwal
keberangkatan sehingga waktu pun menjadi
pertimbangan.
180
4.2 Pengolahan Hasil Wawancara
4.2 Pengolahan Data
Pengolahan data (ardianto elvinaro, 2010:201) adalah kegiatan lanjutan
setengah pengumpulan data. Dalam pengolahan data, peneliti melakukan tahap
pengolahan dari bab1-4 melaui data primer dan sekunder, hingga mengetahui
strategi kemenbudpar dalam pencitraan pariwisata.
Pengolahan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara conclusion
drawing or verification, yaitu dengan cara editing (melakukan kecocokan
jawaban dari sebuah pertanyaan yang telah diwawancara oleh 5 narasumber) ,
koding (mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari narasumber kedalam kategori
yang diberi tanda kode), tabulasi (jawaban yang sudah diberi kode, kategori
jawaban kemudian dimasukan), sehingga hasil wawancara dapat menemukan
titik jawabannya dan dapat dimasukan kedalam pembahasan dan dapat
dibandingkan dengan hasil pengamatan atau data-data penguat dari data
sekunder.
181
Tabel 4.7
Daftar Kecocokan Hasil Wawancara no.1
Latar Belakang Indonesia Berpartisipasi di ITB Berlin
Pendapat Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna
Indonesia Berpartisipasi di ITB Berlin
dilatarbelakangi oleh ITB Berlin
merupakan event bursa pariwisata
terbesar dan mempunya dampak yang
sangat besar untuk mencapai tujuan
pariwisata Indonesia
S S S S S
Kategori Tally Jumlah
01 IIII 5
Kesimpulan No.1:
Dapat ditarik kesimpulan dari data kecocokan 5:5 mengatakan bahwa latar belakang
Indonesia berpartisipasi di ITB Berlin karena ITB Berlin merupakan event bursa pariwisata
terbesar dan mempunya dampak yang sangat besar untuk mencapai tujuan pariwisata
Indonesia dan pertemuan terbesar antara buyers dan seller 01.
5:5 1
182
Tabel 4.8
Daftar Kecocokan Hasil Wawancara no.2
Pertanyaan No.2 Tidak diadakannya press coference di karenakan oleh faktor
budgeting, strategi baru atau struktur organisasi yang baru?
Asumsi Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna
Faktor Budgeting K.S T.S K.S K.S K.S
Faktor Strategi Baru S S S S S
Faktor Struktur Organisasi yang Baru T.S T.S T.S T.S T.S
Kategori Pengukuran Tally Jumlah
01
S
KS
TS
-
IIII
I
0
4
1
02 S
KS
TS
IIII
-
-
5
0
0
03 S
KS
TS
-
-
IIII
0
0
5
-
4:5
1:5
5:5
-
-
-
-
5:5
1
2
183
Kesimpulan No.2:
Penulis menarik kesimpulan dari data kecocokan jawaban 5:5, bahwa tidak diadakannya
Press Coference di karenakan oleh Faktor Strategi baru karena dilihat dari evaluasi
tahun-tahun sebelumnya bahwa Press Coference kurang efektif, sehingga Kemenbudpar
langsung kepada target untuk mecapai tujuannya dengan cara one on one
interview,awarness campaign dan meeting business sehingga lebih menghasilkan
feedback yang diinginkan dan tolak ukur pencitraan yaitu hasil dari transaksi.Dan
dilanjutkan pada budgeting karena mengadakan press conference harus menyewa ICC
yang harganya relatif mahal. Sehingga lebih baik dananya dioptimalkan dalah awarness
campaign, desain paviliun, serta untuk membuka pasar insdutri baru. Dan perubahan
struktur organisasi tidak menjadi pemicu dalam keefektifitasan kinerja 02.
184
Tabel 4.9
Daftar Cocok Hasil Wawancara no.3
Pertanyaan No.3: Tindakan yang dilakukan oleh Kemenbudpar adalah melakukan
tindakan cepat dari penanganan krisis, dan meliputi teror bom aparat pemerintah sudah
bekerja sangat baik. Dan Peluang dalam sebuah krisis ini meliputi asumsi-asumsi yang
berbeda-beda,antara lain:
Pendapat Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna
Mengatakan bahwa Indonesia in the bigest
Archipelago dan indonesia mempunyai
wilayah yang sangat luas, dan tetap promosi
pariwisata
S - S - -
Menjual objek pariwisata untuk orang yang
yang tertarik pada fenomena alam dan tetap
pada batasan yang aman.
- S - - -
Meningkatkan awarness campaign dan
mendatangkan wartawan interview
mendalam mengenai Indonesia dan
mengatakan bahwa Indonesia negara yang
aman.
- - - S -
Dengan adanya nilai mata uang yang rendah
itu menjadi senjata wisatawan untuk datang
ke Indonesia karena (value for many)
- - - - S
185
Kategori Pengukuran Tally Jumlah
01
S
KS
TS
II
-
-
2
0
0
02 S
KS
TS
I
-
-
1
0
0
03 S
KS
TS
I
-
-
1
0
0
Kesimpulan No.3
Dari hasil wawancara dilihat nara sumber mempunyai argumen yang berbeda-beda, dan
melihat pengukuran ada kecocokan dari 2:2. Maka itu penulis menyimpulkan bahwa
tindakan yang dilakukan oleh Indonesia dan melihat sebuah peluang dalam sebuah
strategi yaitu dengan mengatakan bahwa Indonesia In The Bigest Archipelago dan
indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas, dan tetap promosi pariwisata 01.
2:2
-
-
1:1
-
-
-
1:1
-
1
186
Tabel 4.10
Daftar Cocok Hasil Wawancara no.4
Pertanyaan No.4: Strategi Kemendbudpar dalam memilih pihak media untuk
membentuk citra dan komunikasi. Pemilihan media Trans TV dan TV one dikarenakan
oleh beberapa faktor dari jawaban nara sumber sebagai berikut:
Asumsi Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna
Kerjasama (MOU) S S S S S
Segmen Receiver Middle-Up T.S K.S S S S
Peliputan acara sejalan dengan yang dinginkan
oleh pihak pariwisata Indonesia
T.S K.S S S S
Apresiasi terhadap media S S S S S
Kategori Pengukuran Tally Jumlah
01
S
KS
TS
IIII
-
-
5
0
1
02 S
KS
TS
III
I
I
1
1
1
03 S
KS
TS
IIII
-
-
5
0
0
5:5
-
1:5
3:5
1:5
5:5
-
1
3
2
187
Kesimpulan No.4:
Dari hasil pengolahan jawaban, penulis menarik kesimpulan bahwa pemilihan pihak
media dikarenakan adanya kerja sama (MOU) dan apresiasi terhadap media (5:5) 01. Dan
dari data (3:5) dikatakan bahwa pemilihan media merupakan analisa dari pengamatan
bahwa media ini diharapkan dapat memberikan konstribusi atau feedback yang
diinginkan oleh Kemenbudpar 02.
188
Tabel 4.11
Daftar Cocok Hasil Wawancara no.5
Pertanyaan No.5: Dari manakah yang paling banyak berkunjung ke paviliun Indonesia di ITB Berlin?
Asumsi Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna
Rata dari peserta yang hadir
(karena jadwal pertemuan
antara buyers dan seller sudah
ada)
S - S - -
Eropa S S KS S KS
Asia T.S K.S S S S
Kategori Pengukuran Tally Jumlah
01
S
KS
TS
II
-
-
2
0
0
02 S
KS
TS
III
II
-
3
2
0
03 S
KS
TS
III
I
I
3
1
1
2:2
-
-
3:5
2:5
0
3:5
1:5
1:5
1
2
189
Kesimpulan No.5:
Dari hasil pengolahan jawaban penulis menarik kesimpulan bahwa pengujung terbanyak
ke Indonesia berasal dari Eropa dan Asia (3:5) 01+02 ,karena letaknya di Jerman (Eropa)
sehingga banyak orang Eropa dan Jerman merupakan target utama wisatawan yang
datang ke Indonesia dan dikuti oleh Asia karena zona paviliun berada di zona Asia.
Tabel 4.12
Daftar Cocok Hasil Wawancara no.6
Implementasi yang dilakukan oleh PIC dalam konteks komunikasi bisnis lintas budaya
Implementasi PIC Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna
Dalam segi manner standar Internasional dan
tidak menjadi hal penting.
S S S S S
Dalam segi menarik kunjungan orang Eropa ke
Paviliun Indonesia dengan mengundang
mahasiswa Indonesia di Jerman yang fasih
berbahasa jerman, karena orang jerman sangat
senang apabila kita menggunakan bahasa mereka
dan mempermah adaptasi
S - S S S
Dalam segi acara kita melihat apa yang
disenangi oleh orang Eropa
S - S S -
190
Kategori Pengukuran Tally Jumlah
01
S
KS
TS
IIII
-
-
5
-
-
02 S
KS
TS
IIII
-
-
4
-
-
03 S
KS
TS
III
-
-
3
-
-
Kesimpulan No.6 :
Dari hasil pengolahan data pada no.6 penulis dapat menarik kesimpulan bahwa 5:5
mengatakan dalam konteks perbedaan budaya tidak menjadi kendala dan hal yang
diperhatikan karena hanya standar internasional biasanya 01, dan 4:4 dengan keterlibatan
mahasiswa Indonesia di Jerman merupakan hal yang baik dalam adaptasi karena orang
jerman akan senang apabila kita menggunakan bahasa jerman 02, serta diikuti bahwa 3:3
dalam membentuk acara kita harus analisa apa yang disenangi sehingga dapat menarik
perhatian receiver kita 03.
5:5
-
-
4:4
-
-
3:3
-
-
1
2
191
Tabel 4.13
Daftar Cocok Hasil Wawancara no.7
Pertanyaan No.7: Strategi Manajemen yang harus dikembangkan untuk mencapai target
dari segi yang akan datang
Strategi Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna
Melakukan kerjasama dengan pihak swasta
dari segi budgeting, kerjasama dalam bentuk
Public Privat Patnership sehingga dapat
mengembangkan awarness campaign
S S S S S
Mengadakan Press Conference TS TS TS S TS
Desain Paviliun di kembangkan dan
penampilan atraksi yang unik.
- S S S S
192
Kategori Pengukuran Tally Jumlah
01
S
KS
TS
IIII
-
-
5
0
0
02 S
KS
TS
I
-
IIII
1
0
4
03 S
KS
TS
IIII
-
-
4
0
0
Kesimpulan No.7:
Dari 5:5 bahwa strategi yang harus ditingkatkan yaitu melakukan kerjasama dengan
pihak swasta dari segi budgeting, kerjasama dalam bentuk Public Privat Patnership
sehingga dapat mengembangkan dan pengoptimalkan awarness campaign, sehingga
dapat lebih menarik perhatian dan memberikan informasi secara tidak langsung
merupakan aspek dari strategi pembentukan citra 01.
5:5
-
-
1:5
-
4:5
4:5
0:5
1
2
193
Tabel 4.14
Daftar Cocok Hasil Wawancara no.8
Pertanyaan No.8: Pasar pesaing bisnis pariwisata Indonesia
Pesaing Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna
Tetangga sebelah yaitu Malaysia,
Thailand, Singapore, dan Beijing.
S S S S S
Negara yang mempunyai nilai
mata uang rendah karena bisa
menjadi (value for many)
- - - - S
Kategori Pengukuran Tally Jumlah
01
S
KS
TS
IIII
-
-
5
0
0
02 S
KS
TS
1
-
-
1
0
0
5:5
-
-
1:1 2
0
0
1
194
Kesimpulan No.8:
Dari hasil pengolahan data 5:5, Bahwa pasar pesaing bisnis pariwisata yang utama yaitu
tetangga negara sebelah yaitu Malaysia, Thailand, Singapore, dan Beijing, karena
menjual produk yang sama dengan packaging yang lebih baik 01.
Tabel 4.15
Daftar Cocok Hasil Wawancara no.9
Perrtanyaan No.9: Peranan MICE dalam partisipasi Indonesia di ITB Berlin
Pesaing Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna
Dalam melakukan Meeting MICE diperlukan
dalam melakukan pertemuan besar seperti di
ITB Berlin
- - - - S
Negara yang mempunyai nilai mata uang
rendah karena bisa menjadi (value for many)
S S S S S
Kategori Pengukuran Tally Jumlah
01
S
KS
TS
I
-
-
1
0
0
02 S
KS
TS
IIII
-
-
5
0
0
1:5 2
-
-
5:5 1
0
0
195
Kesimpulan No.9:
5:O mengatakan bahwa keterlibatan MICE di partisipasi Indonesia tidak ikut serta,
MICE akan dilibatkan ketika Indonesia membuat acara event besar
Tabel 4.16
Daftar Cocok Hasil Wawancara no.10
Dalam konteks pelayanan perjalanan, sebab pihak PIC tidak menggunakan Garuda
Indonesia, dan memakai airlines luar negeri.
Alasan pemilihan airlines luar negeri Maria Jordi Molly Afrida Adriyatna
Tidak Efisien dari segi waktu, biaya,dan
bongkar muat barang karena Garuda hanya
sampai ke Belanda dan apabila ingin naik
pesawat Garuda harus sambung dari
pesawat yang berbeda
S S S S S
Kategori Pengukuran Tally Jumlah
01
S
KS
TS
IIII
-
-
5
0
0
Kesimpulan No.10
Dapat ditarik kesimpulan jawaban no.5 dari 5:5, sebab pihak PIC tidak menggunakan
Garuda Indonesia, dan memakai airlines luar negeri karena Tidak Efisien dari segi
5:5
-
-
196
waktu, biaya,dan bongkar muat barang karena Garuda hanya sampai ke Belanda dan
apabila ingin naik pesawat Garuda harus sambung dari pesawat yang berbeda
Keterangan :
S = Setuju
K.S = Kurang Setuju
T.S = Tidak Setuju
Contoh 4:5 = Dari 5 nara sumber 4 setuju
197
4.3 Penyajian Data Sekunder
Tabel 4.17
Penyajian Data Sekunder
No. Metode Pengumpulan Data Subjek Penelitian Kategori Penelitian
1.
2.
3.
Penelitian kepustakaan: kajian
teoritik sampai dengan
menghasilkan deskripsi teori
Mekanisme studi kepustakaan
dengan memperhatikan: kartu
katalog, buku referensi: buku
katalog, indeks, indeks
majalah, indeks harian, kamus
umum, jurnal, dan ensiklopedi
umum.
Pencatatan data: data atau
informasi, sumber data secara
teliti: nama penulis, judul,
edisi, penerbit, dan halaman.
Kementrian Budaya
dan Pariwisata
ITB Berlin
Laporan Kegiatan tahun
sebelumnya
Strategi isu dan krisis
Pariwisata Indonesia
Persiapan Event
Forecast
198
4.3.1 Komunikasi Korporat, Organisasi, Strategi Bauran PR
1. Pengorganisasian
Pengembangan kepariwisataan merupakan tanggung jawab seluruh komponen
bangsa yaitu pemerintah pusat dan daerah dan masyarakat (2009:68). Ditingkat
pusat, Departement Pariwisata Kebudayaan dan Pariwisata bersama-sama
dengan departemen dan lembaga non departement terkait berperan sebagai
fasilitator agar pariwisata dapat berkembang dengan cepat bagi kesejahteraan
masyarakat. Peran sektor swasta menjadi sangat penting karena mengadakan
penjualan langsung produk pariwisata ke pasar dalam dan luar negeri
(2009:68).
2. Koordinasi Pusat dan Daerah
Dalam rangka melaksanakan pembangunan kepariwisataan, Presiden RI telah
membuat Instruksi Presiden RI Nomor 16 Tahun 2005, tetang kebijakan
Pembangunan Kebudayan dan Pariwisata, tanggal 25 Desember 2005. Presiden
menginstruksikan kepada para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para Kepala
Lembaga Pemerintah Non Departemen, Kepala Kepolisian Negara RI, para
Kepala Lembaga Pemerintah Non Departement, Kepala Kepolisian Negara RI,
para Gubernur, Bupati dan Walikota untuk:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik dalam bentuk jasa atau
kemudahan yang diperlu-kan wisatawan mancanegara yang hendak
berkunjung ke Indonesia dan kemudahan bagi wisatawan nusantara dalam
melakukan perjalanan untuk mengenali dan mencintai alam dan ragam
budaya Indonesia.
199
b. Mengambil langkah-langkah nyata guna mengoptimalkan akselerasi
pembangunan kebudayaan dan pariwisata nasional dalam upaya
menyejahterahkan masyarakat, membuka lapangan kerja, memberatas
kemiskinan dan memeratakan pembangunan.
c. Secara proaktif melakukan upaya perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan sumber daya alam dan budaya untuk pembangunan
kebudayaan dan pariwisata.
d. Menggunakan tema [sic] “Indonesia Ultimate in Diversity” dalam setiap
kegiatan promosi yang dilakukan di luar negeri dan tema [sic] “Kenali
Negerimu Cintai Negerimu Ayo Tamasya Jelajahi Nusantara” dalam setiap
kegiatan di dalam negeri.
Apabila instruksi tersebut dilaksanakan sebaik-baiknya, setiap instasi
mendukung upaya peningkatan jumlah kunjungan wisman dan pergerakan
wisnus, diharapkan konstribusi sebesar-besarnya sektor pariwisata terhadap
perekonomian nasional, pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja
dapat terpenuhi (2009:68)..
3. Organisasi Pendukung dan Lingkungan Pemasaran
Dalam lingkup nasional, perhatian pemasaran pariwisata Indonesia terfokus
pada 12 pasar utama. Agar pemasaran efektif, manajemen pemasaran
membentuk sistem perencanaan pemasaran, sistem organisasi pelaksanaan
pemasaran, sistem pengendalian pemasaran, dan informasi pemasaran. Pasar,
bauran pemasaran , dan sistem yang dibentuk satu sama lain saling berkaitan
membentuk lingkaran, seperti pada gambar Organisasi Pendukung dan
200
Lingkungan Pemasaran yang terletak di bagian tengah. Untuk berkunjung ke
Indonesia, wisman membutuhkan infornasi dari agen perjalanan, tour operator,
respresentatif office atau langsung dari maskapai penerbangan. Sebagai tuan
rumah yang baik, masyarakat hendaknya selalu meningkatkan kesadaran
terhadap kepariwisataan sesuai dengan “Sapta Pesona” yaitu membangun
destinasi yang aman,tertib, bersih, sehat, indah, ramah, dan penuh kenangan
(2009:70).
Gambar 4.1
Organisasi dan Pemasaran Pendukung Dalam Peningkatan Wisman
Sumber :Strategi Pemasaran Pariwisata Luar Negeri 2009
Meskipun ditemui banyak persaingan di area destinasi, wisman sebagai pembeli
bebas memilih produk yang disukai seperti garmen, hotel, kuliner, spa, wisatawan alam,
201
dan wisata budaya. Perjalanan wisman dari tempat tinggal sampai Indonesia tergambar
pada segi empat berwarna hijau.
Dalam rangka meningkatkan daya saing sesuai indeks daya saing oleh World
Economic forum dan mewujudkan Indonesia sebagai tujuan wisatawan terbaik di
ASEAN, diperlukan kerja sama dari komponen-komponen pendukung peningkatan
jumlah wisman. Komponen ini merupakan fondasi pembangunan kepariwisataan
Indonesia yang terdiri atas Departement, Lembaga Pemerintah, Non Departement,
Pemerintah Daerah sepertu tertera pada gambar segi empat terluar.
4. Pembentukan Kelompok Kerja
Kelompok kerja lebih bertujuan mendekati konsumen dengan cara tertentu agar wisman
lebih berfikir, merasakan atau bertindak kemudian melakukan transaksi dan
mengunjungi Indonesia. Sehubunga dengan bisnis dan pemasaran dalam kelompok kerja
tersebut, pencapaian tugas harus diukur sesuai batas waktu yang telah ditetapkan
misalnya secara periodik setiap bulan, triwulan, semester, dan setahun. Ukuran
keberhasilan bermuara pada berapa jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia. Salah
satu tugas kelompok kerja adalah mengkomunikasikan program, produk, insentif, nilai
tambah, kepada wisman. Sebagai misal, untuk program [sic] Visit Indonesia Year,
produk yang ditawarkan golf, spa tradisional, paket akhir pekan, paket liburan, paket
akhir tahun, paket pulang kampung. Sedangkan insentif programnya adalah lebih murah,
lebih dapat pelayanan dan lebih nyaman. Nilai tambah yang diperoleh wisman adalah
berwisata lebih berkualitas, lebih menikmati dengan pelayanan khusus, memperoleh
paket lebih banyak destinasi, lebih banyak produk.
202
Kelompok kerja merencanakan program dan kegiatan agar wisman dapat ditarik
oleh iklan dan didorong oleh industri untuk berkunjung ke Indonesia sehingga wisman
yang semula tidak ada niat berkunjung kemudian berubah menjadi berkunjung ke
Indonesia. Kemenbudpar membentuk kelompok kerja untuk mempercepat pencapaian
sasaran jumlah kunjungan 8 juta wisman pada tahun 2009, terutama berasal dari 12
pasar luar negeri, yaitu: Eropa, Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, China, Korea
Selatan, Taiwan, India, Amerika Serikat, Filipina, dan Timur Tengah (2009:72).
5. Peran Kelompok Kerja Pada Model Dagmar
Kelompok kerja sebagai katalisator berlangsungnya proses transaksi kunjungan
(first time) dan transaksi kunjungan ulang (repeater) wisman ke Indonesia dengan tahan
pada gambar sebagai berikut:
Gambar 4.2
Strategi Peningkatan Kunjungan Wisman
Sumber: adaptasi dari Chartered Institute of Marketing yang dikutip Strategi
Pemasaran Pariwisata Luar Negeri 2009
203
Guna membantu mengindetifikasi apa yang diinginkan oleh wisatawan, maka
stakeholders pariwisata Indonesia dan kelompok kerja dapat mengembangkan model
diatas untuk setiap fokus pasar.
Anggota kelompok kerja terdiri dari Asosiasi, Industri pariwisata, penerbangan
dan instasi terkait.
Tabel 4.17
Model DAGMAR : Peran Kelompok Kerja
Tingkatan DAGMAR Peran Komunikasi Kelompok Kerja
Ketidaksadaran Untuk membangun kesadaran tentang Indonesia di 12 pasar.
Kesadaran Untuk membangun tingkat kesadaran diantara audiens wisman
sasaran yang lebih besar
Pemahaman Untuk mendidik atau menginformasikan kepada audiens wisman
tentang aspek-aspek khusus dari Indonesia
Keyakinan Untuk membangun persepsi tertentu atau untuk meluruskan
persepsi yang salah tentang Indonesia
Tindakan Untuk menggerakan kunjungan wisman atau respon langusng atau
melalui perantara di 12 pasar. Untuk meningkatkan penjualan
produk, paket wisata, atau uji coba produk.
Sumber: Adaptasi dari Tom Brannan, Intergrated Marketing Communication
204
6. Pengembangan Branded Office
Tahun 2008 telah didirikan branded office yang berlokasi di kota-kota antara
lain: Muenchen (Eropa), Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), Sydney (Australia),
Tokyo (Jepang), Seoul (Korea Selatan), Beijing (China), Dubai ( Timur Tengah),
dan New Dehli (India). Tahun 2009 akan dijajagi kemungkinan perlunya didirikan
office baru antara lain di Taipe, Amsterdam, dan London (2009:75).
7. Program Pemasaran Terpadu
Proses pemaran terpadu akan menghadapi permasalahan karena masing-masing
tour operator atau travel agent Indonesai mempunyai pangsa pasar dan standar harga
sendiri-sendiri. Pada pasar yang sama, tour operator atau travel agent punya
hubungan bisnis berbeda dengan mitranya di luar negeri. Pemerintah dapat bertindak
sebagai fasilitator agar para pelaku pariwisata dapat bersatu dalam menghadapi pasar
global sesuai spesialisasi masing-masing. Pola kerja sama pemasaran antara bisnis
(B2B) diharapkan dapat lebih dikembangkan dalam kelompok kerja.
205
Gambar 4.3
Menjaring wisman dengan integrated marketing
Sumber :Strategi Pemasaran Pariwisata Luar Negeri 2009
8. Penggaran Pemasaran
Apabila menghadapi beberapa pilihan dilematis, akan lebih baik mengurangi kegiatan
nonprioritas dari pada mengurangi persentase anggaran untuk seluruh kegiatan, sehingga
anggaran yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal. Prinsipnya buka pemerataan
kegiatan kepada bagian atau bidang yang ada dalam organisasi tetapi lebih
dititikberatkan pada pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk anggaran pemasaran yang
strategis seperti branded office, peningkatan kesadaran pasar, kampanye destinasi,
peningkatan citra dapat dialoksikan pada anggaran jangka panjang
Anggaran pemasaran yang berdampak lebih pendek dapat dikategorikan pada
kelompok taktik pemasaran seperti penjualan langsung, program harga promosi,
program insentif, co-marketing, co-branding, co-produk pariwisata. Anggaran yang lain
adalah anggaran yang rutin seperti gaji, peralatan, perjanan rutin, dan perawatan asset.
206
Perhitungan anggaran pemasaran lebih rinci disusun tersendiri sesuai dnegan
peraturan dan kaidah masing-masing organisasi. Namun secara umum anggaran
pemasaran dapat dikelompokan ke dalam budget strategis dan budget taktis. (2009:77).
4.3.2 Analisis Pasar Pariwisata Indonesia
Optimalisasi proses manajemen pemasaran dapat menjadi salah satu dapat
menjadi salah satu jalan meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam mencapai sasaran.
Proses manajemen pemasaran tersebut terdiri atas analisis peluang-peluang pasar,
penelitian dan pemilihan pasar, pengetahuan destinasi dan produk yang diminati pasar,
pengembangan strategi pemasaran, perencanaan taktik pemasaran, dan pelaksanaan serta
pengendalian upaya pemasaran (2009:14), beberapa analisa pasar Kemenbudpar sebagai
berikut:
1. Analisis Peluang Pasar
Pendapatan lebih menjadi salah satu pendorong wisatawan dalam melakukan
perjalanan. Faktor lainnya adalah ketersediaan trasportasi, destinasi yang menarik,
dan lengkapnya informasi yang diterima wisman. Peluang yang terdapat di pasar
dapat ditentukan berdasarkan statistik jumlah penduduk, jumlah wisman,
pendapatan per kapita, dan pertumbuhan ekonominya. Pasar yang mempunyai GDP
per kapita tinggi, tidak atau kurang sensitif terhadap perubahan ekonomi dunia
seperti memburuknya perekonomian. Peluang ini akan lebih besar apabila
wisatawan menganggap bahwa berwisata telah menjadi kebutuhan dan gaya hidup
mereka. Wisatawan dalam merencanakan perjalanan sangat terpengaruh pada
keamanan, kemudahan pencapaian, biaya, jarak tempuh, waktu tempuh dari tempat
asal wisman ke destinasi.
207
Disamping itu, keanekaragaman flora dan fauna serta budaya Indonesia diharapkan
dapat menjadi produk yang dapat menjadi produk yang dapat menarik wisman.
Dengan pengemasan produk dan pemasaran yang memadai sesuai perkembangan
jaman akan lebih banyak menarik wisman ke Indonesia. Faktor yang dapat
membatalkan perjalanan wisatawan dan tidak dapat diduga sebelumnya, serta sangat
sensitif bagi wisatawan adalah isu keamanan, bencana alam, dan wabah penyakit.
Untuk menghadapinya, pada waktu isu negatif terjadi, perlu digalakkan
penyebarluasan informasi bahwa wilayah Indonesia sangat luas dan tersedia banyak
pilihan destinasi dan produk wisata yang sangat menarik.
Umumnya negara-negara pasar utama mempunyai GDP per kapita lebih tinggi dari
Indonesia, tetapi bila dihitung berdasarkan tabel tersebut, pertumbuhan GDP dari
negara-negara pasar mengalami penurunan dari rata-rata pertumbuhan 5,1% pada
tahun 2007, turun menjadi 3,8% pada tahun 2008 atau lebih lambat -1,3%.
2. Pemilihan Fokus Pasar
Memilih pasar utaman, perlu diketahui ukuran pasar, pertumbuhan pasar, dan rata-
rata pertumbuhan dalam periode tertentu. Ukuran pasar digambarkan dari seberapa
besar jumlah kunjungan wisman dari pasar mancanegara. Pertumbuhan pasar
ditentukan dengan perbedaan jumlah kunjungan wisman dari tahun ke tahun dari
suatu pasar. Pasar yang akan dibidik merupakan pasar prospektif, dalam hal ini
mempunyai jumlah kunjungan wisman dan devisa relatif besar. Terhadap 3 pilihan
fokus pasar yaitu fokus pasar berdasarkan perolehan devisa, fokus pasar
berdasarkan jumlah kunjungan wisman, fokus pasar berdasarkan devisa dan jumlah
kunjungan wisman.
208
3. Fokus Pada Perolehan Devisa
Pemilihan pasar terfokus pada perolehan devisa yaitu seleksi pasar yang
mengutamakan perolehan devisa seleksi pasar tanpa memperhatikan jumlah
wisman. Pasar yang dipilih mempunyai populasi berpendapatan rata-rata menengah
ke atas. Sebagai konsekuensi, pasar ini harus disediakan peroduk yang berkualitas
tinggi. Pemilihan ini berdasarkan prinsip seminimal mungkin wisatawan dan
semaksimal mungkin pendapatan devisa. Hal ini dapat mendukung pariwisata
berkelanjutan dari sisi kapasitas destinasi, agar destinasi tidak terancam
kelestariannya karena kunjungan wisman yang melebihi kapasitas.
Tabel 4.19
Perolehan devisa
No. Pasar Utama Jumlah Penduduk
(Juta)
GDP/ cap
(USD)
Pertumbuhan
%
2007
Pertumbuhan
%
2008
1. Singapura 4,6 41.291 7,7 3,6
2. Malaysia 27,3 7.866 6,3 5,7
3. UK 61,0 45.681 3,0 0,9
4. Jerman 82,1 46.498 2,5 1,8
5. Netherlands 16.7 54.445 3,4 2,2
6. Perancis 62,0 48.012 2,1 0,8
7. Rusia 141,4 12.578 8,1 7,0
209
No. Pasar Utama Jumlah Penduduk
(Juta)
GDP/ cap
(USD)
Pertumbuhan
%
2007
Pertumbuhan
%
2008
8. Jepang 127,7 37.940 2,0 0,7
9. Australia 21,3 50.150 4,1 2,5
10. China 1.327,6 3.180 11,9 9,7
11 Korsel 48.5 19.637 4,9 4,1
12 India 1.186,0 1.043 9,3 7,9
13 Filipina 90,3 1.907 7,1 4,4
14 Arab Saudi 24,9 21.220 3,5 5,8
15 Indonesia 227,8 2.181 6,3 6,0
Untuk mementukan fokus pasar diperlukan indentifikasi negara-negara pasar
dengan pendapatan penduduk perkapita tinggi, pengeluaran wisman per kunjungan
rata-rata tinggi, motivasi wisman cenderung memilih wisata berbiaya tinggi,
wisatawan minat khusus yang tidak sensitif terhadap kemahalan harga, dan tidak
terpengaruh terhadap aksesbilitas, jarak ataupun biaya.
4. Fokus Pada Jumlah Wisman
Pemilihan pasar terfokus pada perolehan jumlah wisman yaitu seleksi pasar yang
mengutamakan perolehan jumlah wisman tanpa memperhatikan jumlah devisa.
210
Pemilihan ini berdasarkan prinsip sebanyak mungkin jumlah kunjungan wisman dan
semaksimal mungkin pendapat devisa. Tingginya jumlah wisman dapat
meningkatkan peluang usaha jasa pariwisata dan lapangan kerja.
Dalam menentukan fokus pasar diperlukan data pasar dengan jumlah kunjungan
wisman rata-rata tinggi, jumlah penduduk negara pasar. Jarak pasar ke Indonesia
dipandang dapat mempengaruhi peningkatan jumlah kunjungan wisman. Sebagai
contoh, untuk meningkatkan jumlah wisman, lintas batas dapat menjadi pasar yang
wisatawannya relatif mudah dan seketika dapat ditarik masuk ke Indonesia.
5. Fokus Pada Jumlah Wisman
Pemilihan pasar terfokus pada perolehan jumlah wisman dan devisa yaitu seleksi
pasar yang mempertimbangkan gabungan perolehan jumlah wisman dan devisa.
Selanjutnya, pemilihan fokus pasar akan berdasarkan pada gabungan jumlah
kunjungan wisman dan perolehan devisa.
6. Daing Saing Pariwisata Indonesia
Negara Indonesia untuk kawasan ASEAN mempunyai potensi terbesar dalam
sumber daya alam dan budaya. Kekuatan pariwisata Indonesia dikarenakan tersedia
lebih banyak pilihan destinasi dan produk wisata dibanding para pesaing di kawasan
ini. World Economic Forum setiap tahun memberikan indeks daya saing pariwisata
untuk 134 negara berdasarkan berbagai aspek antara lain infrastruktur, pelayanan,
budaya, aksesibilitas, dan kemudahan-kemudahan lainnya.
Untuk wilayah Asia hanya Singapura, Jepang, Hongkong, Korea Selatan dan
Taiwan yang termasuk dalam 20 peringkat internasional tertinggi indeks daya saing.
Dari sumber yang sama,berita baiknya adalah bahwa dalam The Global
211
Competitiveness Report 2008-2009, Indonesia naik peringkat indeks daya saingnya
yaitu peringkat 80 menjadi peringkat 55.
7. Peramalan Jumlah Kunjungan Wisman
Perencanaan dan pengambilan keputusan membutuhkan perkiraan-perkiraan tentang
apa yang akan terjadi di masa depan, karena itu diperlukan analis untuk membuat
peramalan (forecasting). Salah satu cara untuk membuat forecasting adalah dengan
model time series. Analisis time series mempelajari pola pergerakan jumlah
kunjungan wisman baik
4.3.3 Trend dan Prospek Pariwisata Indonesia 2011
Dalam melakukan trend dan prospek pariwisata Indonesia melakukan
strategi pemasaran 2011 sebagai berikut (Kemenbudpar):
1. Peningkatan Kemudahaan Wisatawan yaitu dengan meningkatkan pelayanan
keimigirasian, bea cukai, dan pajak.
2. Peningkatan Kualitas yaitu dengan melakukan infrastruktur di pintu masuk
utama, transportasi, hotel, restoran, dan informasi.
3. Peningkatan Kerjasama yaitu dengan melakukan peningkata nkerjasama
dengan lintas sektor pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota, dan swasta
4. Peningkatan Pemasaran Vertikal dan Horizontal, salah satunya dalam
melakukan kegiatan pemasaran dengan media event dengan pendukung
strategi-strategi sebagai berikut:
a. Citra pariwisata melalui iklan pada media massa
b. B2B (business to business): Industri dengan Mitra
c. B2C (business to Consummer): wisatawan ke wisatawan
212
d. Komunitas online dan offline : social, profesi, hobi, dan penggunaan
produk
e. Media Sosial : Facebook dan Twitter
f. Memperbesar konektivitas : antar masyarakat atau wisatawan
g. Memperbesar kerumunan (crowd) wisatawan
h. Memperbesar kontribusi sektor pemerintah, swasta dan media demi
kemajuan pariwisata Indonesia
5. Peningkatan Penanganan Isu tak terduga seperti penangangan alam,
keamanan, dan kesehatan.
4.3.4 Strategi Bauran PR
Seperti diketahui, salah satu tujuan jangka panjang pemasaran pariwisata adalah
Indonesia menjadi salah satu destinasi dunia yang aman, nyaman, dan sangat menarik
bagi wisatawan internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan strategi
pemasaran.
Strategi pemasaaran merupakan rencana pelaksanaan pemasarn untuk meraih
sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, strategi pemasaran untuk masing-masing
pasar akan berbeda sesuai dengan destinasi dan produk yang disukai oleh wisman.
Untuk meningkatkan efektifitas, pemasaran harus mempelajari implementasi
rencana pemasaran sebaik-baiknya, karena rencana pemasaran tersebut adalah
instrument penting untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan upaya pemasaran
yang akan dilakukan. Dalam mencapai sasaran, para pemasar pariwisata dari
pemerintah, pemerintah daerah, industri, dan masyarakat diharaokan dapat membuat
suatu sinergi kegiatan pemasaran.
213
1. Grand Strategy
Pariwisata Indonesia pada timgkat nasional, telah mempunyai grand strategy
yaitu struktur atau ketangka utama pengembangan pemasaran yang termuat
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang. Rencana tersebut kemudian dirinci dalam Rencana Strategi
(Renstra). Dalam Rencana Kerja Pemerintah termuat strategi pemasaran.
2. Pull dan Push Strategy
Salah satu strategi pemasaran yang banyak digunakan oleh berbagai instansi
pemerintah dan swasta adalah Pull Strategy dan Push Strategy:
a. Pull Strategy adalah strategi pemasaran yang mempunyai tujuan menarik
konsumen secara langsung dari pasar dengan meningkatkan kesadaran secara
langsung dari pasar dengan meningkatkan kesadaran dan keinginan untuk
berkunjung ke Indonesia. Adanya peningkatan kesadaran produk pariwisata
dan keinginan berkunjung ke Indonesia, diharapkan dapat memantapkan
posisi Indonesia sebagai destinasi pilihan wisatawan internasional.
Penggunaan dana lebih efektif dan efisien, maka dalam strategi ini lebih
condong menggunakan media eletronik dan cetak lokal dan disesuaikan
dengan statistik musim kunjungan. Sebagai contoh, agar wisman langsung
berkunjung ke Indonesia perlu diadakan pemasangan iklan sebelum liburan
sekolah dan liburan panjang.
b. Push Strategy
Strategi pemasaran ini bertujuan mendorong industri pariwisata di dalam dan
luar negeri untuk mengadakan pengenalan dan penjualan produk pariwisata
214
Indonesia. Pemerintah Indonesia memfasilitasi industri dalam dan luar negeri
untuk mengadakan pertemuan bisnis, pengadaan bahas promosi, kerjasama
promosi, dan kemudahan lain untuk mendatakan wisman. Push Strategy
digunakan karena anggaran pemasaran terbatas. Diusahakan seminimal
mungkin pemasangan iklan di media masa eketronik dan cetak. Unutk meraih
sasaran, pemasaran mengadakan atau mengikuti bursa pariwisata (event),
travel fair dan sejenisnya di luar negeri.
Dalam rangka mendukung industri pariwisata, pemerintah perlu bekerja sama
dengan swasata dalam pembuatan bahan-bahan promosi berupa VCD, DVD,
kalender event, tourist map, booklet, leaflet, travel planner, travel news,
infosheet, kit, baliho. Untuk meningkatkan citra destinasi dan mendorong
pembentukan paket wisata diadakan kegiatan educational tour yang diikuti
oleh tour operator, penulis, wartawan, tokoh, selebriti dari negara pasar. Pull
Strategy akan lebih banyak memakan dana pemasarn dari pada push strategy.
3. Horizontal Marketing
Horizontal Marketing atau New-Wave Marketing (hermawan kartajaya, new
wave marketing):
Merupakan pedekatan pemasaran baru. Pendekatan vertikal above the line dan
line below the line menuju pendekatan horizontal offline dan online. Offline
melalui intimacy, mendekati komunitas untuk membuat kesaksian tentang
destinasi dan produk pariwisata Indonesia. On line melalui excitement,
menggunakan teknologi informasi, komunitas internet misalkan blog, facebook,
milist, memberikan cerita atau kesaksian tentang Indonesia. Dalam suatu
215
komunitas online internet biasanya mempunyai anggota dengan ketertarikan
tentang Indonesia.
Dalam suatu komunitas online internet biasanya mempunyai anggota dengan
ketertarikan dan kepentingan yang sama seperti gaya hidup, hoby, spritual.
Apabila ada seorang anggota mailist atau facebook menyampaikan testimoni
tentang pengalaman berwisata ke Indonesia maka informasi ini akan mempunyai
dampak berganda karena para anggota komunitas akan meneruskan testimoni
tersebut kepada temannya atau kepada komunitas lainnya lagi, sehingga dapat
terjadi interaksi antar anggota bahkan antar komunitas.
Hukum Reed yang dikemukakan oleh David Reed professor MIT Amerika
Serikat, menyatakan bahwa dengan memanfaatkan jaringan antar komunitas
terutama social networking secara exponensial meningkatkan nilai jaringan antar
komunitas terutama social networking secara exponensial dalam komunitas
berjumlah N maka nilainya adalah 2N. Kalau anggota aktif suatu komunitas
pemain golf dalam mailist atau facebook berjumlah N=30 orang kemudian
menerima testimoni berwisata ke Indonesia dari salah satu anggotanya maka nilai
jaringannya meningkat menjadi 230 atau sebesar 1.073.741.824. Hukum Reed ini
diharapkan berlaku pula untuk komunitas dalam masyarakat (offline).
Dalam horizontal marketing berbagai komunitas didorong untuk memberikan
cerita (word of mouth) tentang Indonesia menyangkut produk pariwisata
kemanan, keunikan, harga, iklim, alam, budaya dan lainnya kepada
komunitasnya secara langsung (offline) dengan emosi keakraban, kekeluargaan,
persahabatan, satu pekerjaan, satu profesi, dan satu hobi. Selain itu, offline dapat
216
berupa kegiatan mendorong pelaksanaan promosi oleh pihak lain sebagai co-
sponsor, mendukung acara kesenian, peluncuran produk, peluncuran pelayanan
penerbangan, event olahraga, kampanye kesehatan, lingkungan, dan kebersihan.
Cara lain menceritakan tentang Indonesia adalah melalui media eletronik (online)
yang menimbulkan rasa suka cita melalui internet, blog pribadi, facebook,
mailist, intranet, televisi, surat kabar, majalah, buku, novel. Seperti Barack
Hussein Obama, dalam kampanyenya menggunakan strategi horizontal
marketing antara lain memanfaatkan online di situs-situs internet, sehingga
terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat.
4. Pasar dan Produk Pariwisata Indonesia bagian Eropa
Kawasan Eropa merupakan pasar yang sangat potensial karena tediri dari negara
Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, Rusia, yang mempunyai rata-rata pendapatan
per kapita tinggi. Wisman dari pasari ini diharapkan datang ke Indonesia
terutama wisman kelas menengah atas.
Urutan priorotas destinasi wisman Eropa berturut-turut adalah Jakarta, Batam,
Medan, Surabaya, Manado, dan Indonesia Bagian Timur. Wisatawan Eropa
umumnya menyukai wisata bahari, ekowisata di destinasi Indonesia bagian
Timur.
5. Bauran dan Taktik Pemasaran
Strategi pemasaran dapat dilanjutkan dengan bauran pemasaran dan taktik
pemasaran. Taktik pemasaran yang diambil dapat berupa bagian dari bauran
pemasaran, tetapi lebih detail mencakup antara lain diversifikasi produk, harga
paket (ground handling), harga tiket pesawat, program weekend, program great
217
sale, dan program pemasaran lainnya yang lebih spesifik dan mengarh pada
penjualan langsung. Disamping taktik harga, taktik pengemasannya dengan
cerita dan citra produk secara spesifik, unik, membuat sensasi dan nilai tambah
bagi wisman. Pengemasan kembali produk dikaitkan dengan legenda, mitos, dan
keanehan lain, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi pasar termasuk
penyebaranluasan informasinya.
218
4.4 Pengolahan Data Sekunder
1. Komunikasi Korporat dan Organisasi dalam Strategi Pencitraan
Kemenbudpar
Komunikasi Korporat dan Komunikasi Organisasi dalam
kemenibudpar dapat dilihat dalam pengorganisasian dimana
dapat dilihat pada gambar dibawah komunikasi yang
dilakukan oleh Kemenbudpar meliputi komunikasi antar
departement, jasa, industri, media, kedutaan, pemerintah
daerah, kerjasama luar negeri, dan masyarakat. Dimana
komunikasi dilakukan oleh pihak keseluruhan stakeholders
dan organisasinya meliputi sumber daya manusia tenaga kerja Kemenbudpar dan
semua dari segi bidang pariwisata
Gambar 4.5
Komunikasi Korporat dan Organisasi Kemenbudpar Indonesia
Gambar: 4.4
219
2. Strategi PR Dalam Pencitraan Dengan Analisa Pasar Di
Spesial Event
Strategi PR berperan dalam membuat suatu persepsi dan
membuat opini publik yang baik yaitu citra berdasarkan realita
atau dapati kita sebut dengan proses PRC (Persepsi Realitas
Citra) dengan analisa pasar dan dalam analisa seorang PR harus
membentuk SWOT dimana nantinya akan mengetahui trend dan
prospek sehingga dalam mengimplementasikan strategi
pencitraan secara tepat.
Gambar 4.7
Strategi tolak ukur pencitraan dengan hasil transaksi
Gambar: 4.6
220
3. Strategi Pencitraan dengan tolak ukur hasil transaksi event melalui strategi
pemasaran
Dalam melakukan pencitraan dengan tolak ukur penulis
melihat bahwa Kemenbudpar melakukan kerjasama dengan
pihak korporat dan organisasi, menganalisa pasar dan
melakukan SWOT, dan mengimpentasikan tindakan
dengan melakukan strategi pemasaran dengan bauran
pemasaran PR 4P+Push dan Pull Strategy serta melakuan
horizontal marketing atau komunikasi.
Gambar: 4.8
221
4.5 Uji Asumsi
Seperti pada asumsi penulis mengenai penelitian ini “apabila Indonesia
berusaha untuk melakukan pengembangan kebudayaan dan pariwisata dengan
berpartisipasi dalam bursa efek pariwisata internasional seperti berpartisipasi
dalam spesial event Internasionale Tourismus Borse (ITB) Berlin seharusnya
akan menciptakan citra pariwisata dan mendorong jumlah kunjungan wisatawan
internasional ke Indonesia” dan ternyata dapat dilihat bahwa strategi untuk
mencapai yang dilakukan oleh Kemenbudpar dapat mendorong hasil transaksi
dengan dilihat berdasarkan hasil transaksi yang didapatkan dari partisipasi
Indonesia dalam ITB Berlin 2011 meningkat, dapat dilihat dari data laporan
kegiatan event ITB Berlin dan wawancara oleh 5 narasumber, bahwa kenaikan
hasil transaksi tahun 2011 sekitar Rp.1,72 Trilyun mengalami peningkatan
dibanding tahun 2011 Rp. 1,4 Trilyun. Dan Indonesia mendapatkan mendapatkan
penghargaan Go Asia Award 2011, yaitu “Cerftificate of Achievement” sebagai
Ranking ke-3 “Most Popular Destination in Asia ”yang dipilih berdasarkan
voting para pengguna dan pengunjung The Asia –Travel-Community GoAsia.de.
Serta pada tahun yang akan datang di spesial event ITB Berlin Indonesia menjadi
Patner House Country ITB Berlin .
222
4.6 Pembahasan
Dalam analisa mengenai strategi pencitraan Kemenbudpar dalam
partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin 09-13 maret 2011, maka itu
dalam pembahasan ini penulis mengawali uraian dengan komunikasi korporat
dan komunikasi organisasi yang mempunyai tujuan dalam memanajemen aspek
sumber daya manusianya setelah itu menyusun strategi pencitraan dengan
fondasi kredibilitas dan dapat diuji pengukurannya selanjutnya melakukan
tindakan dan salah satunya dalam hal ini menggunakan PR tools yaitu event
management, publikasi, lobbying, dan kerjasama dengan berbagai pihak yang
dapat mempengaruhi citra baik dari media atau industri pariwisata.
Dalam menyelenggarakan komunikasi untuk membentuk citra organisasi
tersebut, yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi menumbuhkan saling
pengertian antara korporasi dengan organisasi, untuk keoptimalan dalam
melakukan tindakan dan pihak eksternal. Pihak eksternal (masyarakat dan
wisatawan mancanegara). Saling pengertian antara stakeholders, berkembang
melalui hubungan baik antara keduanya dan peningkatan komunikasi internal
dan eksternal. Adapun hubungan baik itu terjadi apabila terselenggara
komunikasi yang baik maka itu dibutuhkan fungsi PR dalam perusahaan yang
membentuk citra sosial (social image), yang pada gilirannya membentuk citra
korporasi atau organisasi (corporate image) di mata pihak luar. Selanjutnya dari
sisi wadah dimana PR berada, penulis juga menganalisa mengenai fungsi PR-ing
dan strategi PR-ing yang diimplementasikan oleh Kemenbudpar untuk mencapai
tujuan organisasi dengan melihat konsep event yang diikuti dan membentuk
223
strategi pencitraan. Oleh karena itu, penulis harus mengembangkan teori dengan
teori khusus meliputi pariwisata dan bisnis pariwisata, konsep strategi, analisa
SWOT, dan dalam strategi bisnis mencoba membuat strategi ketertarikan target
utama (audience Jerman) dengan komunikasi bisnis lintas budaya.
Dalam hal ini penulis melakukan gabungan antara teori dengan
implementasi strategi PR-ing Kemenbudpar dengan,sehingga penulis dapat
menarik analisanya dalam strategi kemenbudpar membentuk citra.
1. Manajemen Krisis Menjadi Suatu Peluang
Melihat permasalahan yang timbul yang mempengaruhi pariwisata Indonesia
dari segi citra dan jumlah kunjungan wisman seorang PR yang tertera pada
bab.1 bahwa PR sebagai profesional yang mengatur fungsi manajemen
seperti berperan dalam menangani krisis, membuat suatu persepsi dan
membuat opini publik yang baik menjadi citra berdasarkan realita atau
dengan proses PRC (Persepsi-Realitas-Citra) untuk mencapai tujuan suatu
organisasi. Dalam hal ini penulis melihat bahwa Kemenbudpar berpartsipasi
dalam spesial event ITB Berlin dikarenakan ITB Berlin merupakan event
terbesar didunia dan mempunyai dampak yang sangat besar untuk mencapai
tujuan pariwisata Indonesia (kesimpulan wawancara mendalam no.1,
hal.177).
Dalam membuat strategi peluang dari krisis, sebelumnya mendifinisikan
krisis, sebagai berikut:
:
224
Steven Fink (2009:54):
“A crisis is an unstable time or state of affairs in which a decisive change is impending one with the distinct possibility of a highly desirable and extremely positibe outcome, or one with the distinct possibility of a highly undesirable outcome. It usually a 50-50 proposition, but you can improve the odds”.
Dari pengertian krisis menurut Steven Fink, krisis adalah waktu yang tidak
stabil atau keadaan di mana perubahan yang menentukan adalah salah satu yang
akan datang dengan kemungkinan yang berbeda dari yang sangat diinginkan dan
hasilnya sangat positif, atau satu dengan kemungkinan yang berbeda dari hasil
yang sangat tidak diinginkan. Biasanya sebuah proposisi 50-50, tetapi Anda dapat
meningkatkan peluang
Dari pengertian diatas dapat dilihat krisis dari dua sisi seperti dalam bahasa
Cina, krisis diucapkan dua arti, yaitu “bahaya” dan “peluang” atau disebut dengan
two side in the same coin. Jadi suatu krisis terdapat peluang dari sebuah masalah
bergantung reaksi yang dilakukan oleh perusahaan.
Melihat manajemen krisis menjadi suatu peluang, berdasarkan pada
(kesimpulan wawancara mendalam no.3, hal.179) :
“2:5 nara sumber mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Indonesia dan melihat sebuah peluang dalam sebuah strategi yaitu dengan Mengatakan bahwa Indonesia in the bigest Archipelago dan indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas, dan tetap promosi pariwisata dan 3 nara sumber mempunyai strategi yang berbeda”.
225
Krisis Public Relation adalah peristiwa, rumor, atau informasi yang
membawa pengaruh buruk terhadap reputasi, citra, dan kredibilitas
perusahaan.
Dari analisa mengenai menajemen krisis menjadi suatu peluang di
Kemenbudpar penulis menyimpulkan bahwa pendekatan publikasi menjadi
peran utama, maka itu pada event ITB Berlin press conference tidak
dilakukan melihat feedback yang didapat kurang memuaskan, sehingga
melakukan pendekatan media dengan one on one interview, MOU, dan
membuat strategi langsung pada sasaran receiver.
2. Strategi Manajemen PR dalam Korporat dan Organisasi di Kemenbudpar
Strategi Manajemen PR dalam Korporat dan Organisasi di Kemenbudpar dapat
dilihat dalam pengorganisasian mengenai pihak yang bersangkutan baik dari segi
PIC , bagian teknis yang mempersiapkan partisipasi Indonesia di ITB Berlin,
Karyawan Promosi Luar Negeri, Dirjen Pemasaran, KBRI di Berlin, PCO, media,
Indutri yang berpartisipasi di paviliun Indonesia di Jerman (bab.3 halaman 103-
104), dan koordinasi daerah (bab.4 halaman 188). Dari analisa pada bab.3 dan bab.4
penulis menarik kesimpulan bahwa strategi manajemen PR baik dalam korporat dan
organisasi di Kemenbudpar harus mengoptimalkan kinerja stakeholders, strategi
kerjasama dengan pihak yang mempunyai pengaruh penting, dan pembagian jobdesk
yang efektif, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi secara tepat, efesien, dan
efektif.
226
3. Analisa Strategi dalam menciptakan citra dengan proses persepsi realita citra
Gambar 4.9
Analisa SWOT di Partisipasi Event ITB Berlin
Analisis SWOT (2003:18) adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman
(Threats). Dilain pihak proses pengambilan keputusan yang strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijaksanaan
perusahaan. Dengan demikian, perencanaan strategi (strategic planner) harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (Kekuatan, Kelemahan, Peluang,
dan Ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini, hal ini disebut dengan analisis
227
situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi tersebut adalah analisis
“SWOT”.
Disamping itu, penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh
kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus diperhitungkan
dalam analisis SWOT, karena pada dasarnya SWOT adalah singkatan dari lingkup
Internal Strategic dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats
yang dalam hal ini dihadapi dunia pertelevisian. Analisis SWOT membandingkan antara
faktor eksternal, Peluang, (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal
Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses).
Melihat adanya peluang dari permasalahan melihat dari segi kekuatan dan kelemahan,
penulis menyimpulkan bahwa peluang yang ada dari partisipasi event ini untuk
menekankan pada strategi mengambil strategi bisnis, manajemen, dan strategi investasi
Maka itu, penulis menarik kesimpulan tindakan yang dilakukan oleh pihak
Kemenbudpar berdasarkan pada gambar mekanisme pemicu:
Gambar 4.10
228
Dari gambar diatas penulis menarik kesimpulan strategi yang digunakan oleh pihak
Kemenbudpar strategi manajemen, pemasaran, media, kerjasama dengan berbagai pihak
yang mempunyai pengaruh dalam tujuan organisasi, strategi bisnis, dan investasi. Semua
dilakukan oleh pihak Kemenbudpar bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi yaitu
kerjasama regional dan internasional, serta dapat melakukan misi Kemenbudpar (lihat
bab.3, hal. 87). Maka itu dalam pencitraan harus mempunyai dasar tujuan dibentuknya
citra sehingga mempunyai tolak ukur, kredibilitas jangka panjang, dan mencapai tujuan
organisasi.
4. Analisa Pencitraan Kemenbudpar
Melihat strategi PR dalam melakukan pencitraan yang telah digunakan pihak
Kemenbudpar, yaitu mengindetifikasi masalah yang timbul dan membentuk
alternatif permasalahan, melakukan tindakan pemasaran, bisnis, dan kerjasama
dengan memanfaat media pendukung yaitu event management, dan melakukan
analisa SWOT (lihat bab.4, hal.217), mengaplikasikan strategi yang sudah dibuat,
terakhir pada evaluasi mengenai pengaruh dari tindakan yang sudah dilakukan dan
untuk melihat apa yang harus dikembangkan untuk selanjutnya.
Dengan hasil analisa penulis menarik dari uji asumsi (lihat bab.4, hal.209), bahwa
strategi yang sudah dilakukan dapat menciptakan citra dan mendorong jumlah
wisman, serta strategi pencitraan ini dapat mencapai tujuan organisasi dalam jangka
waktu panjang.
229
4.6.1 Perbandingan Keseluruhan Event Kemenbudpar Dari Hasil Transaksi 2011
1. Vakantibeurs 2011
Berdasarkan kuestioner dan hasil wawancara yang dilakukan kepada masing masing
perusahaan, didapat hasil sebagai berikut : Panorama Destination yang memegang 4 tour
operator besar seperti Fox Vakantie, Tui tahun 2011 telah berhasil mendatangkan sekitar
1.200 wisatawan, Untuk tahun ini dengan gencarnya promosi yang telah dilakukan oleh
pemerintah di Vakantibeurs dan telah dibukanya kembali penerbangan langsung Garuda
Indonesia dari Amsterdam ke Jakarta maka Panorama memprediksi akan memperoleh
sekutar 1400 wisman. Sementara PT. Asli Budhi dan Indo Dream Tours and Travel dari
Yogyakarta yang baru pertama ikut pada Vakantiebeurs, tahun 2011 tekah berhasil
mendatangkan masing-masing 250 wisatawan, tahun ini kedua perusahaan tersebut telah
menargetkan 300 wisman. 4 Tour Operator Belanda seperti PT. Dari Java, tahun lalu
telah mengirim antara 800 dan 1000 wisman ke Indonesia Hotel Melia tahun lalu telah
menerima 1000 wisatawan asal Belanda. Berdasarkan hasil wawancara dan kuestioner
diperkirangkan masing-mesing Perusahaam akan mendatangkan 950 wisman asal
Belanda. Perusahaan yang turut serta pada Vakantiebeurs 2011 ada 18 Perusahaan, jadi
total wisman yang dihasilkan = 18 X 950 = 17.100 wisman. Apabila dengan asumsi
pengeluaran per kunjungan US$ 1.176 maka total devisa yang dihasilkan adalah US$
20.109.600,- atau Rp 185.008.320.000 Jadi hasil transaksi Indonesia di Vakantiebeurs
2011 sekitar Rp. 185 Milyar.
230
2. Asean Tourism Forum 2011
Dalam keikutsertaan Kembudpar yang diwakili oleh 22 sellers (15 full delegates, 7 co-
delegates) pada ATF ke-30 dengan dihadiri oleh 442 buyers telah terjadi transaksi
diperkirakan sebanyak 17.500 pax dengan total transaksi sebesar Rp. 24.150.000.000,-
/USD 2,625,000 (Dua puluh empat milyar seratus lima puluh juta rupiah), dengan
asumsi rata-rata USD 150/pax, atau naik 43% dibanding tahun 2010 yang mencapai
USD 1,500,000. Sedangkan dari keseluruhan transaksi sellers Indonesia (69 full
delegates, 7 co-delegates), total transaksi diasumsikan mencapai Rp.111.090.000.000,- /
USD 12,075,000 (Seratus sebelas milyar sembilan puluh juta rupiah) dengan total
kunjungan sebanyak 80.500 pax. Dan outcomes, yaitu:
a. Terlaksananya kegiatan travel exchange (Travex) di ATF 2011;
b. Terlaksananya PSA antara sellers dengan buyers;
c. Citra positif Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman, dan menarik
untuk dikunjungi;
d. Terjualnya paket-paket wisata Indonesia kepada para buyers.
3. Fitur Madrid 2011
Berdasarkan questioner, setiap perusahaan mendapatkan rata-rata 25 prospective
appointment dengan jumlah perolehan rata-rata 446 wisman. Dari 10 perusahaan yang
turut serta pada FITUR 2011 dapat dihasilkan 4.460 wisman. Apabila dengan asumsi
pengeluaran wisman Spanyol per kunjungan US$ 1.532 maka total devisa yang
dihasilkan adalah US$ 6.832.720 atau Rp. 62.861.024.000,- Jadi hasil transaksi
Indonesia pada FITUR 2011 sekitar Rp. 62 Milyar.
231
4. Hasil Transaksi atau outcomes ArabHealth Tourism 2011
Pada kegiatan Arab Health 2011 ini terdapat 500 pax transaksi. Apabila dengan asumsi
pengeluaran per pax US$ 1,950 maka total devisa yang dihasilkan adalah US$ 975,000
atau Rp 9,75 Milyar. Jadi hasil transaksi Indonesia di Arab Health 2011 adalah sekitar
Rp. 9,75 Milyar.
5. Associations of Culinary Professionals (ACP) pada kejuaraan Bocuse d’Or
(Perancis) 2011
a. Indonesia menjadi peserta Bocuse d’Or setelah masuk 4 besar Bocuse d’Or Asia
pada tahun 2010 yang diselenggarakan pada bulan Maret 2011 di Shanghai China.
Keikutsertaan ini merupakan yang pertama bagi Indonesia dalam ajang Bocuse d’Or
World Final.
b. Pada tanggal 2 Maret 2011 bertempat di Hotel Borobudur, ACP menyerahkan
sertifikat penghargaan kepada Kementerian Budpar atas dukungannya terhadap tim
ACP yang ikut serta pada Bocuse d’Or World Final (terlampir)
c. Liputan untuk peserta Bocuse d’Or berasal yang berasal dari tingkat lokal maupun
uinternasional6.
6. SOUTH ASIA TRAVEL & TOURISM EXPO (SATTE) 2011
Dikenalnya Indonesia sebagai destinasi yang aman dan nyaman untuk dikunjungi dan
terjualnya paket-paket wisata secara langsung kepada buyer, khususnya destinasi Jakarta
dan Bali.
7. SALES MISSION BAHRAIN 2011
a. Dikenalnya Indonesia sebagai Negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia
yang memiliki keanekaragaman budaya, destinasi aman dan nyaman untuk
232
dikunjungi oleh wisman Timur Tengah khususnya Bahrain serta meningkatnya
jumlah kunjungan wisman Timur Tengah khususnya dari Bahrain.
b. Terjadi 69 kali kontak bisnis antara Sellers Indonesia dengan buyers Bahrain dengan
perkiraan transaksi sebesar 2768 pax (senilai US$.3.044.800) pada acara table top
yang diharapkan dapat menggaet wisman asal Bahrain untuk berwisata ke
Indonesia.
8. SALES MISSION OMAN
a. Dikenalnya Indonesia sebagai Negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia
yang memiliki keanekaragaman budaya, destinasi aman dan nyaman untuk
dikunjungi oleh wisman Timur Tengah khususnya Oman serta meningkatnya
jumlah kunjungan wisman Timur Tengah khususnya dari Oman.
b. Terjadi 75 kali kontak bisnis antara sellers Indonesia dengan buyers Oman pada
acara table top dengan perkiraan transaksi sebesar 1875 pax (senilai US$ 2.062.500)
yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisman Oman untuk
berkunjung ke Indonesia.
9. BORZA INTERNAZIONALE DEL TURISMO
Berdasarkan questioner yang dibagikan, setiap perusahaan mendapatkan rata-rata 130
prospective appointment dengan jumlah perolehan rata-rata 1.375 wisman. Dari 6
perusahaan yang turut serta pada BIT 2011 dapat dihasilkan 8.250 wisman. Apabila
dengan asumsi pengeluaran wisman Italia per kunjungan US$ 1.389 maka total devisa
yang dihasilkan adalah US$ 11.459.250 atau Rp. 105.425.100.000,- Jadi hasil transaksi
Indonesia pada BIT 2011 sekitar Rp. 105 Milyar.
233
10. Moscow International Festival Golden Dolphin, (Gostiny Dvor, Moscow, Russia)
17-20 Februari 2011
a. Terlaksananya kegiatan pelayanan informasi mengenai keanekaragaman wisata
bahari, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur;
b. Meningkatnya wawasan masyarakat Russia tentang keanekaragaman wisata “bahari,
khususnya di wilayah Indonesia bagian timur;
c. Meningkatnya Citra positif Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman, nyaman,
dan menarik untuk dikunjungi.
11. Outbond Travel Mart (OTM) (Mumbai, India), 18-20 Februari 2011
1. Dari hasil survey yang diterima melalui evaluation sheet rata –rata dari mereka
memiliki appointmen dengan tour operator/travel agent India dari 25 hingga 100
kali.
2. Bila 10 industri pariwisata mendapatkan kontrak bisnis, dengan kunjungan
bervariasi mulai dari 25 hingga 75 pax, atau rata-rata sebanyak 50 pax dalam 3
bulan ke depan, sedangkan akomodasi sebesar US$ 65 permalam selama 7 hari
perkunjungan, maka akan didapat nilai investasi sebesar : 10 industri X 50 pax X
US$ 65 akomodasi permalam X 7 hari kunjungan X US$ 1 = US$ 22.750.000 atau
setara dengan Rp. 20.475.000.000 asumsi US$ 1 = Rp. 9.000. kami tidak
memasukan harga ticket karena belum adanya penerbangan nasional yang melayani
rute dimaksud.
3. Harga tiket perjalanan kami ambil dari salah satu , yang menjual tiket penerbangan
ke Jakarta dan Bali dengan harga berkisar INR 21.000 dan INR 24.000 atau setara
dengan Rp. 6,5 hingga 7 juta.
234
12. Perth Holiday & Travel Expo 2011(Ballroom Burswood Entertainment Complex,
Perth,Australia) 19-20 Februari 2011
Kehadiran Indonesia pada bursa pariwisata ini adalah sangat penting sebagai eksistensi
produk pariwisata Indonesia di mata masyarakat Australia Barat diantara kompetitor lain
seperti Malaysia, Thailand, India, China, Korea, Jepang, Dubai, Oman dan New
Zealand. Keikutsertaan beberapa industri pariwisata nasional serta Garuda Indonesia dan
Indonesia Air Asia pada kegiatan ini semakin menambah kuat citra produk pariwisata
Indonesia, meskipun destinasi Bali dan Lombok menjadi unggulan dari produk
pariwisata Indonesia. Kota Perth memang sangat potensial untuk digarap secara intensif
dan berkelanjutan karena waktu tempuh antara Perth dengan Indonesia melalui Bali
hanya memerlukan waktu 3,5 jam melalui udara. Peluang ini dimanfaatkan oleh Garuda
Indonesia dengan menyediakan penerbangan Jakarta – Perth dengan frekuensi 3x sehari
dan Indonesia Air Asia 4x sehari. Kemudahan akses dan tingginya mata uang dollar
Australia saat ini dapat menarik minat wisatawan Australia Barat berkunjung ke
Indonesia, terutama untuk berlibur. Oleh karena itu partisipasi Indonesia pada kegiatan
ini sangat efektif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia.
13. NATAS TRAVEL FAIR (SINGAPORE EXPO) 25 – 27 Februari 2011
Dalam keikutsertaan Indonesia yang diikuti oleh 42 sellers baik pada acara table top
maupun pameran NATAS Travel Fair dengan jumlah pengunjung sebanyak kurang lebih
75.000 pengunjung ini telah terjadi transaksi dengan konsumer diperkirakan sebanyak
4.342 pax x 777 USD = USD 3.373.734 (RP. 29.850.000.000,-). Batam masih
merupakan destinasi yang paling diminati yang kemudian disusul oleh Bali, Bandung,
Yogyakarta, Solo, NTB, DKI Jakarta, Surabaya (Bromo), Lombok dan Pulau Komodo.
235
14. MATTA FAIR (PUTERA WORLD TRADE CENTER) 11 - 13 MARET 2011
Dalam keikutsertaan Indonesia yang diwakili oleh 98 sellers diperkirakan telah terjadi
transaksi dengan konsumen sebanyak Rp.19.907.725.000,- (19,9 milyar) dengan
perhitungan 16.925 pax x RM 392. Bandung masih merupakan destinasi yang paling
diminati kemudian disusul Jakarta, Bali, Yogyakarta, Sumbar, Sumut, Solo, Bali dan
Surabaya.
15. INDONESIAN FOOD FESTIVAL (THE GRACE HOTEL, SYDNEY) 10-27
MARET 2011
a. Indonesian Food Festival 2011 merupakan kegiatan promosi pariwisata Indonesia
pertama yang dilakukan oleh Garuda Indonesia South Australia dan KJRI Sydney.
b. Melalui penyelenggaraan kegiatan ini, terbukti bahwa kebudayaan Indonesia
khususnya masakan Indonesia mampu menarik minat warga Australia maupun
Indonesia yang berada di Sydeny, sekaligus dapat di komersialkan dilihat dari
jumlah pengunjung yang hadir tiap malamnya hanya untuk menikmati sajian
masakan khas Indonesia di restoran tersebut.
c. Bagi warga negara Indonesia di Australia, kegiatan semacam ini dapat memberikan
rasa kebanggaan dan memupuk rasa cinta tanah air serta mewujudkan rasa rindu
akan masakan Indonesia dengan cita rasa khas Indonesia, karena dimasak oleh 2
chef yang didatangkan langsung dari Indonesia.
d. Seringnya Indonesia hadir di pasar Australia, akan meningkatkan pemahaman dan
pengenalan masyarakat Australia terhadap Indonesia. Diharapkan melalui kegiatan
semacam ini akan meningkatkan minat calon wisatawan Australia untuk berkunjung
236
ke Indonesia, tidak hanya untuk menikmati keindahan alamnya tetapi juga makanan
dan kebudayaannya.
16. CRUISE SHIPPING MIAMI (CSM) (MIAMI, FLORIDA, USA) 14 – 17
MARET 2011
Berdasarkan questioner yang kami bagikan, setiap perusahaan mendapatkan rata-rata 5
prospective appointment dengan jumlah perolehan rata-rata 4.813 wisman. Dari 4
perusahaan yang turut serta pada CSM 2011 dapat dihasilkan 19.250 wisman. Apabila
dengan asumsi pengeluaran wisman asal Amerika Serikat per kunjungan US$ 1.409
maka total devisa yang dihasilkan adalah US$ 27.126.068 atau Rp. 244.134.612.000,-
Jadi hasil transaksi Indonesia pada CSM 2011 sekitar Rp. 244 Milyar.
17. Bursa Pariwisata Moscow International Travel and Tourism (MITT) (Moscow
Expocentre, Moscow-Russia) 16 s.d 19 Maret 2011
Berdasarkan questioner yang kami bagikan kepada 11 peserta, peserta mendapatkan 250
appointment prospective dengan jumlah perkiraan perolehan wisman Rusia sebanyak
2500 wisatawan. Apabila dengan asumsi pengeluaran per kunjungan wisman Rusia
US$ 1.526, maka total devisa yang dihasilkan diperkirakan adalah US$ 3.815.000, - atau
Rp. 33.572.000.000. Jadi hasil transaksi Indonesia di MITT 2011 diperkirakan sekitar
Rp. 33,6 milyar.
18. SALON MONDIAL DU TOURISM, MAP ( Paris, Perancis) 17-20 Maret 2011
Berdasarkan questioner yang kami bagikan, setiap perusahaan mendapatkan rata-rata
mendapatkan 68 appointment prospective dengan jumlah perolehan rata-rata 450
wisman. Yang turut serta pada Salon Mondial du Tourisme 2011 ada 6perusahaan, jadi
237
total wisman yang dihasilkan = 6 X 150= 900 wisman. Apabila dengan asumsi
pengeluaran per kunjungan US$ 1.406 maka total devisa yang dihasilkan adalah USD.
1,265,400 atau Rp 11,388,600,000,- Jadi hasil transaksi Indonesia kali ini adalah sekitar
Rp. 11 Milyar.
19. LA Times Travel & Adventure Show (Los Angeles Convention Center, California,
Amerika Serikat) 19-20 Maret 2011
a. Partisipasi Indonesia pada event ini disambut baik oleh para Travel Agent baik
travel agent dari Indonesia yang ada di Los Angeles maupun travel agent Amerika,
karena selama ini mereka merasa kehilangan mengenai informasi pariwisata
Indonesia, setelah ditutupnya kantor P3I di Los Angeles tahun 1999. Mereka juga
mengeluhkan kurangnya informasi pariwisata yang didapatkan dari KJRI Los
Angeles.
b. Destinasi pariwisata Indonesia di mata masyarakat Amerika Serikat khususnya
negara bagian California sangat dikenal, khususnya Bali dan tempat-tempat diving
di Indonesia seperti Wakatobi, Raja Ampat dan Bunaken, bahkan ada pengunjung
stand Indonesia yang menceritakan bahwa destinasi diving tersebut merupakan yang
terindah di seluruh dunia.
c. Paket wisata yang ditawarkan oleh industri pariwisata Indonesia banyak diminati
oleh para pengunjung stand Indonesia, hal ini terbukti mereka langsung mengisi
formulir yang disediakan mengenai minat mereka untuk berkunjung ke Indonesia.
Selama dua hari pameran didapat sekitar 380 formulir peminat yang dikembalikan
kepada travel agent Indonesia untuk ditindakjuti.
238
d. Para pengunjung pameran khususnya travel agent dan travel writer Amerika
mempertanyakan penerbangan langsung dari Amerika ke Indonesia dengan Garuda
Indonesia, dan pihak wakil Garuda Indonesia masih menunggu kepastian dari
pimpinan di Jakarta.
Jumlah transaksi di stand Indonesia selama 2 hari oleh 4 industri pariwisata
diperkirakan sebesar US$ 942,000 atau Rp 8,5 milyar (4 perusahaan x 20 kontak x
10 pax x US$ 1.178).
20. Sales Mission to Europe Wina (Austria), Munich & Stuttgart (Germany) 15, 16, 17
Maret 2011
a. Sales Mission to Europe 2011 merupakan program tahunan yang diselenggarakan
untuk mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan umumnya dari Eropa,
khususnya dari Jerman dan Austria mengingat kedua Negara ini memiliki tingkat
kebutuhan untuk berwisata yang cukup tinggi.
b. Sales Mission to Europe 2011 merupakan puncak rangkaian promosi terpadu
Indonesia yang bersinergi dengan pelaksanaan ITB Berlin 2011, yang mana ITB
Berlin merupakan ajang promosi terbesar di dunia. Sehingga promosi melalui Sales
Mission to Europe ini merupakan wadah promosi yang sangat baik bagi investasi
pariwisata Indonesia, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi yang
dimiliki oleh Indonesia, seperti Komodo yang kini masuk dalam daftar “New 7
Wonders”. Selain mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata dan industri pariwisata, kegiatan ini juga mendapat dukungan yang
sangat besar dari Kedutaan Besar RI di Berlin dan Wina, serta Konsulat Jenderal RI
di Frankfurt.
239
c. Konsep penyelenggaraan kegiatan ini sangat bagus, mengingat melalui ajang
promosi seperti ini, kita dapat memperkenalkan potensi pariwisata, seni budaya
Indonesia yang beragam jenisnya, yang mana masih banyak potensi yang dimiliki
oleh Indonesia belum dikenal luas oleh masyarakat mancanegara, khususnya Eropa.
Serta, memperkuat pencitraan dari “Wonderful Indonesia” di mata masyarakat
dunia, khususnya Eropa.
d. Sales Mission to Europe 2011 dikalkulasikan menghasilkan 1190 transaksi atau
USD 11.9 juta (Rp.119milyar).
21. UKRAINE INTERNATIONAL TRAVEL AND TOURISM (KIEV, UKRAINA) 23
- 25 MARET 2011
a. Berdasarkan hasil wawancara dari ke empat peserta dari Industri yang berada di
stand Indonesia, PT. Taman Wisata Candi Borobudur dan Hotel Bvlgary yang
baru pertama kali ikut UITT lebih memfokuskan untuk menjual citra perusahaan.
Sedangkan PT. Pegasus Indonsia yang sebelumnya telah merintis pasar Rusia
mendapatkan kontak baru di Ukraina. Berdeda dengan Bali Partners yang sejak
awal telah merintis pasar Ukraina mendapat lebih banyak kontak baru. Secara
keseluruhan telah terjadi 120 appointment prospective.
b. Hari hasil transaksi ke 4 perusahaan yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah
1.250 wisman sampe periode bulan Agustus 2011. Dengan rata-rata harga paket
wisata USD. 1.400 maka hasil transaksi adalah 1.250 X 1.400 = USD. 1.750.000.
Dihitung dengan kurs Rupiah Rp. 8.900 per Dollar AS maka hasil transaksi adalah
sebesar Rp. 15.575.000.000.-
240
c. Penghargaan “Active Support and Successful Organization of the National
Pavilion” diberikan oleh panitia penyelenggara untuk penampilan stand Indonesia
dan diterima oleh Direktur Pengembangan Pasar pada acara Gala Dinner yang
dihadiri oleh Pejabat Pemerintah Ukraina dan para undangan lainnya. Penghargaan
ini merupakan pengakuan industri pariwisata Ukraina atas partisipasi Indonesia
secara terus menerus pada kegiatan UITT, baik oleh Kembudpar ataupun yang
diwakilkan oleh KBRI Kiev.
22. SYDNEY TRAVEL XPO 2011 (THE DOME, SYDNEY OLYMPIC PARK,
SYDNEY – AUSTRALIA) 26 – 27 MARET 2011
Sydney Travel Xpo 2011 adalah kegiatan bursa pariwisata yang murni consumer show,
sehingga tidak ada transaksi di kegiatan ini. Kehadiran Indonesia pada bursa pariwisata
di Sydney adalah sangat penting sebagai bentuk eksistensi produk dan konsistensi
promosi pariwisata Indonesia di Australia di antara kompetitor lain seperti Malaysia,
Singapura, Philipina, Thailand dan Vietnam. Keikutsertaan 4 industri pariwisata dari
Bali dan Lombok serta dukungan dari KJRI Sydney, Garuda Indonesia dan VITO
Australia pada kegiatan ini semakin menambah kuat citra produk pariwisata Indonesia.
Selain pihak pemeintah dan BUMN, peserta dari Indonesia didominasi oleh industri
yang berasal dari Bali dan Lombok. Hal ini didasari oleh tingginya jumlah wisatawan
mancanegara asal Australia berkunjung ke Bali dan Lombok. Oleh karena itu kehadiran
Indonesia pada setiap bursa pariwisata di Australia sangatlah penting untuk
mempromosikan destinasi Bali and beyond. Namun demikian sangat disayangkan
karena pada kegiatan kali ini jumlah pengunjung yang datang ke Sydney Travel Xpo
2011 sangat sedikit sekali.
241
23. FESTIVAL (INDOFEST) (RYMILL PARK, ADELAIDE, AUSTRALIA) 10
APRIL 2011
a. Indonesia Festival 2011 merupakan festival yang ke-5 terbesar di Adelaide yang
mendapat perhatian sangat luas dari masyarakat Adelaide sebagai wahana promosi
kebudayaan dan pariwisata Indonesia, yang selama ini masyarakat Australia yang
hanya lebih mengenal khusus Bali.
b. Dampak dari penyelanggaraan Festival Indonesia akan lebih memperkenalkan
Indonesia secara menyeluruh, Indonesia lebih dikenal secara dekat baik dari
kebudayaan dan kerukunan masyarakat Indonesia yang ditampilkan dengan secara
terpadu pada festival ini dan juga untuk menghindari perbedaan RAS.
c. Masyarakat Adelaide banyak menanyakan informasi destinasi pariwisata Indonesia
selain Bali, pengunjung stand sangat tertarik dengan destinasi seperti alam,
adventure dan surfing.
d. Pemerintah South Australia sangat mendukung penyelenggaraan kegiatan festival
ini, sebagai upaya mempererat hubungan diplomatik antara pemerintah Indonesia
dan Australia, sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan antara masyarakat
South Australia ke Indonesia, demikian juga sebaliknya.
e. Disamping itu liputan media setempat terhadap festival ini, karena festival ini
dihadiri oleh Governor of South Australia dan juga dihadiri oleh (oposisi) dari
Partai Liberal, Ms. Isabel Redmond. Pada sambutannya dari kedua tokoh tersebut
menyampaikan bahwa Indonesia merupakan sahabat Australia dan negara tetangga
yang paling dekat di kawasan Asia, dan merupakan potensi yang sangat besar bagi
242
hubungan ekonomi, politik, kebudayaan dan pariwisata. Untuk itu perlu
ditingkatkan hubungan antar negara di berbagai bidang.
24. CHINA OUTBOUND TRAVEL & TOURISM MARKET (COTTM) (CHINA
WORLD TRADE CENTER, BEIJING, RRT) 13-15 APRIL 2011
Berdasarkan kuesioner yang kami bagikan, setiap perusahaan mendapatkan rata-rata 312
prospective appointment dengan jumlah perolehan rata-rata sekitar 108 wisman. Dari 6
perusahaan yang turut serta pada COTTM 2011 dapat dihasilkan 645 wisman. Apabila
dengan asumsi pengeluaran wisman RRT per kunjungan US$ 888,54 maka total devisa
yang dihasilkan adalah US$ 573.108 atau Rp. 5.157.974.700,-. Jadi hasil transaksi
Indonesia pada COTTM 2011 sekitar Rp. 5 Milyar.
25. BRISBANE TRAVEL EXPO 2011 (BRISBANE, AUSTRALIA) 15-17 APRIL 2011
Selama mengikuti Brisbane Travel Expo 2011, industri pariwisata Indonesia yang turut
serta yaitu Bali Wedding Expert mendapatkan 18 prospective appointment. Hasil
transaksi yang diperoleh dari Bali Wedding Expert yang khusus menjual paket
pernikahan adalah sebanyak 150 wisman. Apabila dengan asumsi pengeluaran wisman
Australia per kunjungan US$ 1.447 maka total devisa yang dihasilkan adalah US$
217.050 atau Rp. 1.953.450.000,- Jadi hasil transaksi Indonesia pada Brisbane Travel
Expo 2011 sekitar Rp. 2 Milyar.
25. Visit Indonesia Fremantle – Bali International Yacht Race 2011 (Fremantle –
Australia dan Sanur – Bali) 21 – 23 April 2011 dan 10 Mei 2011
Visit Indonesia Fremantle – Bali International Yacht Race 2011 adalah kegiatan lomba
balap kapal layar (yacht) hasil kerjasama antara Kementerian Kebudayaan dan
243
Pariwisata, KJRI Perth, Garuda Indonesia dengan Fremantle Sailing Club (FSC) yang
bertujuan untuk mempromosikan pariwisata bahari dan meningkatkan citra pariwisata
Indonesia di dunia serta lebih memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan
Australia. Karena Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau, maka melalui perlombaan
ini dapat menjadi wahana mempromosikan destinasi-destinasi bahari di Indonesia yang
dapat menarik lebih banyak kapal-kapal layar (yacht) dan para pelaut internasional untuk
berlayar ke Indonesia. Oleh karena itu partisipasi Indonesia pada kegiatan ini sangat
efektif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia.
26. ASIA DIVE EXPO ADEX (HALL 404 SUNTEC SINGAPURA) 22 - 24 APRIL
2011
Pada keikutsertaan Kemenbudpar dan 7 (tujuh) industri pada ADEX 22 – 24 April 2011
diperkirakan terjadi transaksi sebanyak ± 103 pax dengan nilai transaksi sebesar Rp.
1.019.700.000,-. Pada kesempatan ini sebanyak 30 industri melakukan promosi secara
independent.
27. TACTICAL PROMOTION TIMUR TENGAH (MEKKAH & MADINAH) 25 – 26
APRIL 2010
a. Kegiatan Tactical Promotion di Kota Madinah diselenggarakan dalam format Lunch
Gathering. Diperkirakan melalui kegiatan ini akan terjadi kontak bisnis sebanyak 10
transaksi per seller. Bila kegiatan ini diikuti oleh 9 sellers maka rata-rata terjadi 90
transaksi. Rata-rata per inquiries terdiri dari 10 orang, sehingga dapat diperkirakan
900 orang wisatawan akan datang ke Indonesia melalui kegiatan lunch gathering di
Kota Madinah. Apabila dengan asumsi pengeluaran per kunjungan US$ 1,610,95
244
(PES 2010) maka total devisa yang dihasilkan adalah 900 x US$ 1,610,95 = US$
1.449.855 atau Rp 13,3 Miliar
b. Kegiatan Tactical Promotion di Kota Makkan juga diselenggarakan dalam format
Dinner Gathering. Diperkirakan melalui kegiatan ini akan terjadi kontak bisnis
sebanyak 15 transaksi per seller. Bila kegiatan ini diikuti oleh 9 sellers maka rata-
rata terjadi 135 transaksi. Rata-rata per transaksi terdiri dari 10 orang, sehingga
dapat diperkirakan 1.350 orang wisatawan akan datang ke Indonesia melalui
kegiatan dinner gathering di Kota Makkah. Apabila dengan asumsi pengeluaran per
kunjungan US$ 1,610,95 (PES 2010) maka total devisa yang dihasilkan adalah 1350
x US$ 1,610,95 = US$ 2.174.782 atau Rp 20 Miliar.
245
4.6.2 Tolak Ukur Pencitraan dan Hasil Kunjungan Wisman ke Indonesia
Dapat dilihat dari outcomes event-event yang telah diikuti oleh
Kemenbudpar 2011 dan outcomes di event ITB Berlin ini lebih besar
dibandingkan event yang lain. Hal ini dapat menjadi salah satu latar belakang
Indonesia berpartisipasi di ITB Berlin. Event ITB Berlin merupakan event
terbesar bursa pariwisata didunia, yang dimana pertemuan buyers dan seller dari
segi industri pariwisata di dunia. Sehingga peluang di ITB Berlin ini sangat besar
dan Indonesia pun berpartisipasi di ITB Berlin.
Dari hasil Pencitraan melalui media event management dengan strategi
PR dan mengukur hasil transaksi guna untuk meningkatkan jumlah kunjungan
wisman, dapat dilihat sebagai berikut:
Pengeluaran Anggaran Event
Rp. 4.300.000.000
Hasil Transaksi
Rp. 1.720.000.000.000
Rp. 1.720.000.000.000- Rp. 4.300.000.000 = Rp. 1.715.700.000.000
Keuntungan transasksi dari partisipasi Indonesia di spesial event ITB Berlin sebesar:
Rp. 1.715.700.000.000
246
Dari Jumlah kentungan hasil transasksi event ITB Berlin ini dapat mendongkrak jumlah
kunjungan Wisman, berikut data statistik wisman ke Indonesia berdasarkan fokus negara
2011:
Tabel 4.20
JANUARI - MEI, 2011 VS 2010
BULAN 2011 2010 (+/-) %
JANUARI 548.821 493.799 11,14
FEBRUARI 568.057 523.135 8,59
MARET 598.068 594.242 0,64
APRIL 608.093 555.915 9,39
M E I 600.191 600.031 0,03
TOTAL JAN-MEI '11 2.923.230 2.767.122 5,64
J U N I 613.422
J U L I 658.476
AGUSTUS 586.530
SEPTEMBER 560.367
OKTOBER 594.654
NOVEMBER 578.152
DESEMBER 644.221
GRAND TOTAL 7.002.944
Sumber: Kemenbudpar divisi Pemasaran dan BPS
247
Tabel 4.21
248
249