bab 5

16
Bentuk m uka bum i O rogenesis Epirogenesis Pelapukan G unung api Eksogen D iastropism e Topografi(relief) G em pa V ulkansm e Pelapukan Sedim entasi D egradasi A gradasi A ntropegenik / aktivitas organism e Bentuk struktural Endogen K om binasi M eteroit/ m eteorjatuh M engalam iperubahan akibatproses Berupa Lipatan Patahan Rekahan Fisik /M ekanik Kim iaw i O rganik Runtuhan Longsoran A liran G lasial A ir A irlaut A ngin G erakan m asa Erosidan transporatasi Sedim entasi Edim entasieolis Edim entasi fluvial Sedim entasi pantai M elalui M elalui Berupa D ibedakan m enjadi M enim bulkan terjadinm ya Berupa D apatberupa B erupa D ibedakan m enjadi Bentuknya D isebabkan oleh Contohnya

Upload: santoso-bung

Post on 19-Jun-2015

610 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 5

Bentuk muka bumi

Orogenesis Epirogenesis

Pelapukan

Gunung api

Eksogen

Diastropisme

Topografi (relief)

Gempa Vulkansme

Pelapukan

Sedimentasi

Degradasi Agradasi Antropegenik /

aktivitas organisme

Bentuk struktural

Endogen

Kombinasi

Meteroit / meteor jatuh

Mengalami perubahan akibat proses

Berupa

Lipatan Patahan Rekahan

Fisik / Mekanik Kimiawi Organik

Runtuhan Longsoran Aliran

Glasial Air Air laut Angin

Gerakan masa Erosi dan transporatasi Sedimentasi

Edimentasi eolis Edimentasi

fluvial Sedimentasi

pantai

Melalui Melalui

Berupa

Dibedakan menjadi

Menimbulkan terjadinmya

Berupa

Dapat berupa

Berupa

Dibedakan menjadi

Bentuknya

Disebabkan oleh

Contohnya

Page 2: Bab 5

Litosfer• Litosfer merupakan lapisan yang sangat tipis, kaku (rigit), padat, keras, dan kuat• litosfer terdiri atas batuan yang relatif lebih ringan (light rock) dibanding astenosfer dan mesosfer• sebagian besar penyusunnya yaitu Silikat (SiO2) yang merupakan gabungan antara oksigen dan silikon• tebal litosfer sekitar 100 km dan mencakup kerak bumi dan bagian atas mantel bumi.• selain sebagai tempat berpijak, beraktivitas, dan tempat tumbuh (tanaman), litosfer dapat dimanfaatkan sebagai penghasil bahan tambang, mineral, dan untuk aktivitas pertanian

Berdasarkan komposisi penysusunnya, bumi dibagi menjadi tiga lapisan yaitu1. Lapisan teratas disebut Litosfer2. Lapisan kedua disebut mesosfer3. Lapisan yang terdalam disebut astenosfer

Page 3: Bab 5

Kerak benua (continental crust) Kerak samudera (oceanic crust)

disebut lapisan Si-al (silisium aluminium)

disebut lapisan Si-ma (silisium magnesium)

mengandung unsur aluminium dalam jumlah besar

mengandung unsur magnesium dalam jumlah banyak

Tersusun atas batuan yang sangat tua yang bersifat granitis

Terdiri atas batuan basaltis yang berusia lebih muda yang lebih padat dibanding kerak benua

Unsur-unsur pembentuk utamanya adalah mineral silikat yang kaya aluminium, potassium, dan sodium

Unsur-unsur pembentuk utamanya adalah mineral silikat yang kaya akan magnesium, besi, kalsium, dan sedikit aluminium

Perbedaan Kerak Benua dan Kerak Samudera

Kerak bumi terdiri atas:• Kerak benua (continental crust)• Kerak samudera (oceanic crust)

Page 4: Bab 5

Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen (tenaga dari dalam bumi)

Tenaga endogen yang mempengaruhi bentuk muka bumi antara lain:• Proses vulkanisme • Proses tektonik• Proses diatropisme

Proses vulkanisme

Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas sampai keluar ke permukaan bumi. Aktivitas vulkanisme menghasilkan sejumlah material yang turut berperan dalam membentuk badan gunung atau menimbun lapisan sekitar gunung.Bentuk-bentuk material vulkanik:• Bentuk cair yaitu lava dan lahar • Bentuk padat (disebut eflata atau piroklstik) antara lain: bom, lapili, pasir vulkanik, dan abu vulkanik• Bentuk gas berupa uap air, belerang, asam arang, dan karbon monoksida

Page 5: Bab 5

Tipe magma yang dikeluarkan oleh gunung api:

a. Magma Basaltik- mengandung kadar silika yang rendah dan relatif encer- dihasilkan dari letusan yang relatif tenang karena gas dalam magma dikeluarkan dengan cepat melalui celah atau retakan- magma basaltik ditemui pada sejumlah gunung di dunia, sehingga dikenal sebagai tipe Hawaii dan tipe Poehoe- tipe gunung api yang dihasilkan oleh tipe magma basaltik adalah tipe gunung api perisai Magma basaltik Poehoe

b. Magma Silika - Magma silika mengandung kadar silika yang tinggi dan bersifat kental

- Magma silika dapat menyebabkan letusan yang sangat hebat, hal ini terjadi karena magma yang bersifat kental menyebabkan gas sukar memisahkan diri dari magma. Akibatnya, gas tersebut tersimpan dalam waktu yang lama dan menjadi tenaga yang kuat untuk menghasilkan ledakan.- Magma tipe ini menghasilkan tipe gunung api komposit atau strato dan gunung api maar

Page 6: Bab 5

Tipe Erupsi

b. Erupsi areal- erupsi areal yaitu letusan yang terjadi pada lubang yang berukuran besar dan luas- letusan tersebut terjadi karena posisi dapur magma berada dekat permukaan

c. Erupsi sentral- Erupsi sentral yaitu letusan yang terjadi pada lubang erupsi berbentuk pipa yang relatif kecil dan sempit.

- Erupsi tipe ini menghasilkan tiga bentuk gunung api yaitu:• Gunung api perisai• Gunung api maar• Gunung api strato

a. Erupsi Linier - erupsi linier yaitu erupsi yang terjadi pada lubang yang

berbentuk memanjang - magma yang keluar bersifat sangat encer dan menutupi

wilayah yang sangat luas

Erupsi linier

Page 7: Bab 5

Gunung api perisaiGunung api perisai yaitu gunung api bentukan hasil erupsi efusif atau aliran yang terbentuk karena sifat magma yang dikeluarkan cair atau encer.Contoh tipe gunung api perisai yaitu Gunung api di Kepulauan Hawaii

Gunung api maarGunung api maar yaitu gunung api bentukan hasil erupsi eksplosif atau ledakan.Gunung api tipe ini memiliki dapur magma yang relatif kecil dan dangkal sehingga dengan satu kali letusan maka aktivitas gunung api tersebut akan berhenti dan biasanya akan membentuk danau

Gunung api perisai

Gunung api maar

Gunung api strato

Gunung api strato merupakan gunung api berbentuk kerucut dengan lereng yang curam yang dihasilkan karena letusan eksplosif dan efusif secara bergantian. Contoh Gunung api strato yaitu Gunung Fuji di Jepang dan sebagian besar gunung api di Indonesia Gunung api strato

Page 8: Bab 5

Gempa merupakan gerakan kulit bumi secara tiba-tiba akibat adanya patahan atau letusan yang diikuti serangkaian getaran yang dirambatkan hingga ke permukaan bumi.

Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan menjadi:• Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik berupa

patahan atau pergeseran lapisan batuan (dislokasi)• Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum, pada saat, maupun

sesudah letusan gunung api.• Gempa runtuhan (terban), yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya

bagian atas rongga di dalam litosfer

Gempa

Berdasarkan hiposentrum (pusat gempa), gempa dibedakan menjadi:a. Gempa dalam (300-700 km)b. Gempa intermediet (100-300 km)c. Gempa dangkal (<100 km)

Episentrum yaitu suatu titik di permukaan bumi sebagai tempat gelombang gempa dirambatkanLetak episentrum tegak lurus terhadap hiposentrum

Page 9: Bab 5

Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi:• Gempa setempat, jika episentrum < 10.000 km• Gempa jauh, jika episentrum ± 10.000 km• Gempa sangat jauh, jika episentrum > 10.000 km

Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa dibedakan menjadi:• Gempa linier• Gempa sentral

Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi:• gempa laut, jika episentrumnya terletak di dasar/permukaan laut• gempa dasatan, jika episentrumnya terdapat di daratan

Bentuk Muka Bumi akibat Proses Diatropisme

Berdasarkan kecepatan gerak dan ukuran muka bumi yang terkena efeknya, proses diatropisme dibedakan menjadi:a.Orogenesis, yaitu proses pembentukan pegununganb. Epirogenesis, yaitu proses penurunan atau penaikan benua yang memakan waktu relatif lebih lama dibandingkan proses orogenesis

Page 10: Bab 5

Berdasarkan bentuk hasilnya, diatropisme dibedakan menjadi:a. Sesar / patahan (faults)

Sesar yaitu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran

Bagian-bagian sesar:• Gawir• Bidang sesar• Garis sesar (fault line)• Atap sesar (hangingwall)• Alas sesar (footwall)

Jenis-jenis sesar:• sesar normal (normal fault)• sesar naik (reverse fault), jika kemiringan bidang sesar < 45° atau < 30°

(sesar naik yang kemiringannya < 30° disebut thrust fault)• sesar mendatar (strike slip fault)

Sesar normal Sesar naik Sesar mendatar

Page 11: Bab 5

b. Lipatan dan gejala perlipatan (fold and folding)

Gejala perlipatan terjadi karena adanya geya tektonik yang menekan secara horizontal pada suatu lapisan batuan.

Bagian-bagian yang membentuk struktur lipatan:

a. sinklin, yaitu yang berbentuk cekung ke atas

b. Antiklin, yaitu yang berbentuk cembung ke atas

c. Sayap (limb), yaitu bagian yang miring, dimulai dari antiklin sampai sinklin

Bentuk-bentuk lipatan antara lain lipatan tegak, condong, rebah

Bagian-bagian lipatan

Lipatan tegak Lipatan condong Lipatan rebah

Page 12: Bab 5

c. Rekahan atau kekar (joint)

Berdasarkan cara pembetukannya, terdapat dua jenis rekahan yaitu:• shear atau compression joint, yaitu rekahan yang disebabkan oleh tekanan• tension joint atau kekar tegangan, yaitu rekahan yang disebabkan oleh tarikan

Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Eksogen (tenaga dari luar bumi)

A. Degradasi, yaitu tenaga eksogen yang bersifat mengikis muka bumiBerdasarkan penyebabnya, tenaga degradasi dibedakan atas:

b. Gerakan massa (mass wasting) Gerakan massa dapat dibedakan menjadi:

- Tanah longsor, karena tanah tidak tidak ditumbuhi tanaman - Tanah mengalir, karena tanah sudah jenuh air

- Rapan tanah, yaitu gerkan tanah secara lambat ke arah bawah - Tanah amblas, karena adanya rongga tanah - Tanah mendat, yaitu longsoran tanah yang membentuk teras (tingkatan)

a. Pelapukan Menurut penyebabnya, pelapukan dibedakan menjadi:

- Pelapukan biologi (pelapukan organik), disebabkan oleh makhluk hidup - Pelapukan fisika (pelapukan mekanik), terutama disebabkan oleh

pengaruh cahaya matahari dan perubahan temperatur - Pelapukan kimia, merupakan peristiwa penghancuran massa batuan

yang disertai dengan perubahan struktur kimia massa batuan tersebut

Page 13: Bab 5

c. ErosiErosi merupakan peristiwa perpindahan material yang mengalami

pelapukan dari suatu tempat ke tempat lainBerdasarkan penyebabnya, erosi dibedakan menjadi:- erosi oleh air (erotion)- erosi oleh es (gletser)- erosi angin (deflasi)- erosi oleh air laut (abrasi)

B. Agradasi

a. SedimentasiSedimentasi merupakan pengendapan meterial yang dibawa oleh angin, air, atau gletserBerdasarkan tempat dan tenaga yang mengendapkannya, sedimentasi dibedakan menjadi:• sedimentasi fluvial, yaitu oleh sungai• sedimentasi eolis (sedimentasi teresterial), yaitu oleh angin• sedimentasi laut (marine sedimentation), yaitu pada pantai

Page 14: Bab 5

Ciri Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan

Ciri wilayah kikisan:• memiliki lereng yang miring dan lebih tinggi dari daerah sekitarnya• alur erosi merupakan tanda adanya pengikisan• lapisan tanah yang menutupi batuan induk relatif tipis• daerah yang terkikis menjadi tidak subur• pengikisan pada dataran rendah berjalan lambat

Dilihat dari ketinggiannya, wilayah kikisan dapat dikelompokkan menjadi:a. Wilayah dataran rendah ( 0 – 100 mdpl)b. Wilayah pertengahan ( 100 – 500 mdpl)c. Wilayah pegunungan (500 – 1000 mdpl)d. Wilayah pegunungan tinggi (> 1000 mdpl)

Wilayah Kikisan

Wilayah Endapan

Ciri wilayah endapan:• terbentuknya daerah cekungan dan dataran di sekitar daerah yang lebih tinggi• memiliki kedalaman tanah yang relatif tebal dan dalam• biasanya wilayah endapan adalah daerah yang subur• adanya stratifikasi lapisan tanah• kadang ditemukan fosil makhluk hidup

Page 15: Bab 5

Bentukan hasil pengendapan antara lain:• Delta, merupakan hasil pengendapan sungai• Tanggul sungai, yang terdapat di tepi sungai• Tanggul pantai• Beting, yaitu endapan di tengah sungai• Gosong, sama seperti beting, namun kadang gosong tidak tampak• Meander, yaitu belokan sungai 180°• Sungai mati (oxbow lake)

Degradasi lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Degradasi lahan terjadi karena adanya:a. faktor manusia (karena aktivitasnya), yaitu meliputi:

- Penebangan hutan besar-besaran- Kerusakan lahan akibat manusia tidak dapat menjaga lingkungannya- Pertumbuhan penduduk yang tinggi- Aktivitas pertanian yang seringkali tidak cocok dengan kondisi lahan- Pembukaaan lahan di daerah pegunungan- Lahan bekas pertambangan yang dibiarkan begitu saja

b. Faktor alam- Bencana alam- Iklim, jenis tanah, dan kemiringan lereng

Page 16: Bab 5

Dampak Degradasi Lahan:• Terjadi perubahan kondisi iklim• hilang atau punahnya spesies yang ada di dalam hutan• hilangnya berbagai jenis spesies makhluk hidup• banjir atau kekeringan• berkembangnya masalah kemiskinan• terjadinya erosi yang sangat intensif pada lahan• hilangnya keuntungan yang seharusnya bisa didapat dari hutan