bab 5 - antara - rencana kerja selanjutnya ded - (penajam paser & grogot).docx
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
1/13
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-1
BAB 5
RENCANA KERJA
SELANJUTANYA
5.1. UMUM
Setelah pelaksanaan survey hydro-oceanografi dan topografi dilakukan, serta telah ditetapkannya layout rencana dermaga, maka survey selanjutnya adalah pekerjaan Penyelidikan Tanah, yang meliputi :
Pemboran
Penyondiran Pengujian laboratorium tanahSeluruh prosedur pelaksanaan pekerjaan penyelidikan tanah akan mengacu pada Term of Reference(TOR) yang disesuaikan dengan kondisi lapangan. Bersamaan dengan pelaksanaan PenyelidikanTanah dilaksanakan tahapan penyusunan Pembuatan Desain.
5.2. PENYELIDIKAN TANAHKegiatan yang dilakukan pada saat survey penyelidikan tanah antara lain :1. Boring laut: 2 titik
( di ujung dermaga terluar rencana jika dilakukan pengembangan/rehabilitasi pada sisi laut)2. Sondir darat: 2 titik
(titik sondir dilakukan sesuai rencana pengembangan/rehab yang memerlukan daya dukungtanah seperti causeway, talud, reklamasi, gedung kantor dll).3.
Uji lapangan Undisturbed dan disturbed soil.4. Uji Labiratorium Undisturbed dan disturbed soil.
5.2.1. Pekerjaan PengeboranMaksud dan tujuan pekerjaan pengeboran (boring) adalah :
Untuk mengetahui deposit tanah (geologi, sejarah penimbunan, penggalian)
Mendapatkan kedalaman, ketebalan dan komposisi dari tiap stratum tanah.
Mengetahui lokasi ground water
Mengetahui kedalaman sampai dengan batu dan karakteristik dari batu.
Mengetahui sifat-sifat tanah dan batu yang menunjukkan struktur lapisan.
1)
Peralatan yang digunakan : Mesin bor, kapasitas 100 m
Mesin diesel, dengan kapasitas cukup untuk mesin bor
Pompa air dengan kapasitas 50-60 l/menit
Casing, diameter = 97 mm
Drilling rod 4,05 cm
Tabung sampel, panjang 50 cm dan diameter 7,5 cm
Piston dan piston roll
Mata bor diamond bit
Platform/dek kerja dari bambu/kayu2)
Personil pelaksana
Team pelaksana terdiri dari : 1 orang Soil Engineer
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
2/13
Detail Engineering Design (DED)
Rehabilitasi/ Pengembangan Pelabuhan Panajam Paser dan Tanah GrogotProvinsi Kalimantan Timur
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-2
1 orang Bor Master 4 orang buruh lokal
5.2.2. Pekerjaan PenyondiranMaksud dan tujuan penyondiran adalah untuk mendapatkan gambaran dan hubungan antara
kedalaman lapisan tanah dengan kekerasan atau kepadatan serta untuk mengetahui kedalamanlapisan tanah keras.
Lokasi titik sondir ditentukan oleh konsultan dengan persetujuan direksi
Sondir dijangkarkan pada pelat form atau diberi pemberat agar alat sondir cukup kokoh dan tidakterangkat pada waktu konus, menembus lapisan tanah keras.
Konus ditekan kedalam tanah secara mekanis dengan perantaraan batang- batang sondir,dengan kecepatan konstan 20 cm.
Penyondiran dihentikan dengan ketentuan sebagai berikut :o Kedalaman sondir telah mencapai 30 m dari seabed, atauo Nilai tahanan konus sudah mencapai qc > 250 kg/cm
1)
Personil pelaksanaTeam pelaksana terdiri dari :
1 orang Soil Engineer
1 orang Bor Master
4 orang buruh lokal2) Data hasil penyondiran
Data-data hasil penyondiran digambarkan dalam bentuk grafik hubungan antara :
Tekanan konus (qc) VS Kedalaman (d)
Hambatan lekat lokal (Fs) VS Kedalaman (d)
Hambatan lekat total (Ft) VS Kedalaman (d)
5.2.3. Penyelidikan LaboratoriumAtas masing-masing sample yang diperoleh dari pengeboran akan dilakukan serangkaian percobaan-
percobaan untuk memperoleh besaran-besaran : Index dan Physical Properties
Mechanical dan Hydraulic Properties1) Peralatan
1 unit Laboratorium Mekanika Tanah Lengkap.2) Personil Pelaksana :
1 orang chief of laboratory
1 orang laboratory Yunior
2 orang laborantA. Index dan physical Properties
Percobaan untuk mendapatkan index dan phisycal properties ini dilakukan pada contoh tanahasli (undisturbed) maupun contoh tanah tidak asli (disturbed).1.
Grain size (sieve analysis/hydrometer analysis) untuk disturbed sample.2. Water content - untuk undisturbed sample.3. Specific Gravity - untuk disturbed sample.4.
Atterberg limit - untuk disturbed sample (khusus tanah kohesive).5. Bulk density dan Dry density - untuk disturbed sample dan undisturbed.6. Unit weight (gt) - untuk undisturbes sample.
B. Mechanical dan Hydraulic PropertiesDalam mendapatkan sifat-sifat mekanis dan hydraulic digunakan undisturbed sample.1. Untuk cohesive, clayey dan slty soil :
a.
Unconfined Compression Testb. Triaxial test, Unconsolidated Undrained
c.
Consolidation Test.2. Untuk non - cohesive soil :
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
3/13
Detail Engineering Design (DED)
Rehabilitasi/ Pengembangan Pelabuhan Panajam Paser dan Tanah GrogotProvinsi Kalimantan Timur
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-3
a. Relative densityb.
Direct Shear TestC. Metode pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan penyelidikan contoh tanah laboratorium adalah mengikuti ASTM(American Standard for Testing Materials) dengan mengikuti referensi seperti dibawah ini.
Dalam pembuatan speciment yang penting harus dijaga jangan sampai sample berubah menjadidisturbed pada saat pengeluaran dari sample tube.
Tabel 5. 1. Jenis Test Dan Standar Yang Digunakan
No Type Test Sifat yang didapatkan ASTM
1 Water Content Water Content (Wn) D 2216/71
2 Specific Gravity Specific Gravity (Gs)
3 Density Dry densityBulk density
D 424/59D 423/66
4 Grain size Grain size- Mechanical- Hydrometer
D 421/58D 422/63
5 Unit weight Unit weight (gt) D 2937/71
6 Atterberg limit Liquid Limit (LL)Plasticity Limit (PL)Plastic Index (PI)
D. 854
7 Unconfined Shear strength (qu) D 2166/66
8 Triaxial Sudutgesertanah ()Cohesi (c)Pore Water pressure
D 2850/70
9 Consolidation Compression index (Cc)Coefficient of Consolidation (Cv)Volume consolidation (Mv)
D 2435/70
10 Direct shear Sudutgesertanah ()Cohesi (c)
D 3080/72
11 Relatif Density Relative Density
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
4/13
Detail Engineering Design (DED)
Rehabilitasi/ Pengembangan Pelabuhan Panajam Paser dan Tanah GrogotProvinsi Kalimantan Timur
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-4
Gambar 5.1. Titik Penyelidikan Tanah Pelabuhan Penajam Paser
Gambar 5.2.
Titik Penyelidikan Tanah Pelabuhan Tanah Grogot
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
5/13
Detail Engineering Design (DED)
Rehabilitasi/ Pengembangan Pelabuhan Panajam Paser dan Tanah GrogotProvinsi Kalimantan Timur
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-5
5.3. PEKERJAAN PEMBUATAN DESIGN5.3.1.
Metode PerencanaanMengingat begitu pendeknya waktu yang diberikan perlu dipikirkan penanganan yang sebaik-baiknyatanpa mengubah prosedur yang sudah ditentukan. Oleh karena itu kami memakai tenaga ahli yangsesuai dengan profesinya dan akan mendukung terlaksananya proyek design bangunan dermaga.
Adapun urutan jasa konsultan dijabarkan sebagai berikut : Pengumpulan data
Preliminary design
Final basic design
Detailed design
Penyajian dokumen tender
5.3.2.
Pengumpulan DataSuatu pekerjaan Design selalu didasari dari data yang dikumpulkan yang menjadi bahan untukprosesnya. Data tersebut berasal dar hasil survey lapangan dan sumber lain :A. Data hasil Survey Lapangan
Data yang dimaksud adalah :1.
Peta Topografi2.
Soil Condition3. Peta Hidrografi4. Pengerukan dan pengendapan5.
Pasang surut6. Meteorologi7.
Kondisi pelabuhan yang ada.8. Aktivitas operasi pelabuhan
B.
Data dari Sumber lain :Selain data hasil survey, juga harus dikumpulkan data pelengkap yang antara lain berupa :1. Design gambar yang sudah pernah dilakukan.
2.
Design dermaga proto typ3. Data kepustakaan4. Arsitektur daerah5. Program kebutuhan pelabuhan
5.3.3. Preliminary DesignBerdasarkan data-data yang terkumpul, kemudian dilakukan analisa dengan pembahasan data, yangkesimpulannya dipakai sebagai konsep data dan design. Untuk Perencanaan Dermaga, yang akandigunakan sebagai dasar untuk penetapan alternatif Sistem Konstruksi adalah :A. Beban yang bekerja pada bangunan atas dermaga yaitu, beban-beban dibawah ini.
1. berat sendiri konstruksi dermaga2. beban hidup diatas dermaga
3.
beban akibat sandar dan tambat kapal4.
beban gempa5. beban karena pengaruh cuaca (terutama angin, apabila ada dapat juga dianalisa beban
akibat arus gelombang).B. Data kedalaman laut, pasang surut dan bobot kapal digunakan sebagai besaran perencanaan :
1.
Peta kedalaman laut di areal lokasi untuk menentukan alur, letak dermaga yang palingmenguntungkan, panjang trestle/causeway.
2.
Analisa data pasang surut dipergunakan untuk menentukan elevasi dermaga, konstruksipenyangga fender, elevasi trestle, Causeway maupun areal timbunan talud.Klasifikasi penggolongan tinggi pasang surut :
pasang-surut kecil :< 1,50 meter
pasang-surut sedang : 1,50 meter < pasang surut < 2,50 meter
pasang-surut besar :> 2,50 meter
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
6/13
Detail Engineering Design (DED)
Rehabilitasi/ Pengembangan Pelabuhan Panajam Paser dan Tanah GrogotProvinsi Kalimantan Timur
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-6
3. Klasifikasi Dimensi Kapal untuk Perencanaan Dermaga :
Tabel 5. 2. Klasifikasi Dimensi Dermaga
Dimensi Kapal(DWT)
Draft Kolam(m) LWS
Panjang Dermaga(m1)
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
7/13
Detail Engineering Design (DED)
Rehabilitasi/ Pengembangan Pelabuhan Panajam Paser dan Tanah GrogotProvinsi Kalimantan Timur
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-7
B. Beban Vertikal1.
Beban Mati : Beton Bertulang = 2,40 t/m3 Beton Biasa = 2,30 t/m3 Pasir (jenuh) = 1,80 t/m3
Pasir kerikil / batu pecah (Berat efektif di dalam air) = 1,00 t/m3 Baja = 7,85 t/m3
2.
Beban Hidup : Beban merata = 2,00 t/m3 Beban merata (kondisi gempa) = 1,50 t/m3 Beban Merata (bergerak) = 0,50 t/m3 Beban Merata (bergerak, kondisi gempa) = 0,25 t/m3 Beban Roda = T-20
C. Beban Horizontal
1.
Energi Benturan KapalEnergi tumbukan kapal sewaktu merapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Ef = g2
DTxV2
x Ce x Cm x Cs x CcDimana :Ef = energi tumbukan kapal (ton.m)DT = diplacement tonnage kapal (ton)V = kecepatan sandar (m/dt)g = percepatan gravitasi (9,8 m/dt2)Ce = eccentricity factor (untuk dermaga Ce = 0.5)Cm = virtual mass factor
Cs = softness factor = 1,0Cc = berth configuration factor = 1,0 (struktur tiang terbuka)Displacement Tonnage dari kapal kargo yang sandar dihitung dengan formula log (GT) =0.541 (DWT)
Virtual Mass Factor
Cm = 1 +
x CbxB
d
Dimana :Cb = blok koefisien ( = Ws/LppxBxdxWo))
d = maksimum draft kapal (m)B = lebar kapal (m)Lpp = panjang perpendicular kapal (m)Wo = berat jenis air laut = 1,03 t/m3
2. Beban AnginBeban angin untuk desain bangunan diambil sebesar 40 kg/m2 atau kecepatan angin 100km/jam. Distribusi beban ini diperhitungkan sesuai dengan luas bidang kapal yang terkenaangin pada saat sandar di dermaga.
3.
Gaya Tarik BollardGaya tarik bollard diambil dari Standard Design Criteria for Port in Indonesia 1984, yaitusesuai tabel di bawah ini.
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
8/13
Detail Engineering Design (DED)
Rehabilitasi/ Pengembangan Pelabuhan Panajam Paser dan Tanah GrogotProvinsi Kalimantan Timur
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-8
Tabel 5. 3. Gaya Tarik Bollard
Gross TonnageTractive Force on Bolland
(ton)Tractive Force on Bitt
(ton)
200 - 500 15 10
501 - 1000 25 15
1001 - 2000 35 152001 - 3000 35 25
3001 - 5000 50 35
5001 - 10000 70 50(25)
4. Gaya GempaFaktor Gempa yang digunakan dalam desain berdasarkan Peraturan Perencanan TahanGempa Indonesia untuk Gedung 1983 dan mengacu ke SNI 1726-1989, dimana faktorgempa di tentukan berdasarkan lokasi wilayah gempa dimana pelabuhan yang akanrencanakan berada.
5.
Elevasi Pasang SurutElevasi pasang surut (sumber: hasil survey Hidro-oceanografi) yang digunakan dalam desaindermaga ini adalah:
HWS : High Water Spring (m)
MSL : Mean Sea Level (m)
LWS : Low Water Spring (m)
D. Mutu BahanBeberapa kriteria kekuatan bahan yang akan digunakan untuk perencanaan struktur adalahsebagai berikut :1.
Berat Jenis Material
Beton Bertulang : 2,40 t/m3
Beton Rabat : 2,30 t/m3 Aspal : 2,20 t/m3
Batuan Masif : 2,60 t/m3
Kayu : 1,03 t/m3
Baja : 7,85 t/m3
Tanah : Disesuaikan dengan hasil Pekerjaan PenyelidikanTanah
2.
Mutu Bahan
Beton : K 300K 500
Baja Tulangan : U24 dan U32
Tiang Pancang Baja : JIS A5525 SKK400 atau setara dengan
nominal tensile strength 4,000 kg/cm2. AtauASTM A328 atau setara dengan yieldstrength of 2,400 kg/cm2.
3. Tegangan yang Diijinkan
Baja (Tarik/Tekan) : 1850 kg/cm2
Betono Kuat tekan karakteristik : 300 kg/cm2o Akibat lentur + Normal
Tekan : 90 kg/cm2 Tarik : 8,31 kg/cm2
o Akibat gaya aksial Tekan : 99 kg/cm2
Tarik : 6,23 kg/cm2
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
9/13
Detail Engineering Design (DED)
Rehabilitasi/ Pengembangan Pelabuhan Panajam Paser dan Tanah GrogotProvinsi Kalimantan Timur
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-9
Geser akibat lentur/ puntir : 7,44 kg/cm2 Geser pons : 11,25 kg/cm2
Kayu : 100 kg/cm24. Modulus Elastisitas
Baja, Es : 2,1 106 kg/cm2
Beton, Ec : 2,0 105 kg/cm2 Beton Prestress, Ep : 3,0 x 105 kg/cm2
E. Struktur beton bertulangMetode desainDesain struktur beton bertulang didasarkan pada metode faktor beban (metode tegangan batas)didalam ACI 318.Diameter tulangan minimal
Untuk tulangan tekan dan lentur = D13
Untuk tulangan geser = D10F. Struktur Tiang Pancang Baja
Tegangan ijin untuk tiang pipa baja adalah sebagai berikut:
Tabel 5. 4. Tegangan Ijin Tiang Pancang Baja
Tegangan TeganganIjin (kg/cm2)
- TeganganTarik Axial (net section) 1400
- TeganganTekan Axial(gross section)
(l/r) < 1818 < (l/r) < 92(l/r) > 92
140014008.2((l/r)-18)
12.000.000/(6.700+(l/r)2)
- Tegangan Tarik Tekuk (net section) 1400
- Tegangan Tekan Tekuk(gross section)
1400
- MomenTekukdan Gaya Axial
(simultaneously)
(1) Kasustegangan axial adalahtarik
tabtt dan babtt (2) Kasustegangan axial adalahtekan
01ba
bc
ca
c.
- TeganganGeser (gross section) 800
Dimana;l : Panjang tekuk efektif (cm) = k x Lk : koefisien tekuk = 1.0L : Panjang tekuk (cm)R : jari-jari girasi (cm)
ct , : Tegangan tarik oleh gaya tarik axial dan tegangan tekan oleh gayatekan axial terhadap potongan melintang (kg/cm2)
bcbt , : Tegangan tarik maksimum tegangan tekan maksimum akibatmomen tekuk yang bekerja pada potongan melintang (kg/cm2)
cata, : Tegangan tarik ijin dan tegangan tekan ijin axial pada axis denganmomen inersia terkecil (kg/cm2)
ba : Tegangan tekan tekuk ijin (kg/cm2)
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
10/13
Detail Engineering Design (DED)
Rehabilitasi/ Pengembangan Pelabuhan Panajam Paser dan Tanah GrogotProvinsi Kalimantan Timur
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-10
5.3.5. Final Basic DesignSelanjutnya dari preliminary design dikembangkan lagi kepada Final Basic Design, yaitu darialternatif-alternatif yang dibuat kemudian dinilai berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan antaralain :
lay out bangunan pelabuhan yang sudah ada
keadaan lingkungan sekitarnya keadaan fasilitas umum
keadaan konstruksi bangunan yang lama bila ada - biaya konstruksi
kepentingan bangunan pelabuhan
material bangunan yang ada
perawatanHasil dari final basic design tersebut antara lain :
usulan lay out pelabuhan yang baru
type/system struktur/pondasi yang dipilih
gambaran kasar anggaran biaya konstruksi
gambaran metode pelaksanaan konstruksi
asil final design adalah design definitif yang disetujui oleh Pemberi Tugas.
5.3.6. Detailed DesignA. Umum
Dari final Basic Design yang sudah ada untuk selanjutnya dikembangkan lagi pada detaileddesign. Detailed design ini tidak lain adalah yang disiapkan untuk pekerjaan dilapangan(konstruksi). Produk dari detail design ini antara lain :
gambar-gambar detail (Working Drawing)
perhitungan-perhitungan konstruksi
perhitungan biaya
metode konstruksi
jadwal pelaksanaan pekerjaan
kemungkinan peralatan yang dipakai dalam pelaksanaan konstruksi.Konsultan telah mengembangkan software / program komputer berbasis AUTOCAD untukmenampilkan gambar design pelabuhan lengkap dengan fasilitasnya. Ini dimaksudkan selainmeningkatkan kualitas gambar, juga efisiensi waktu pelaksanaan.
B.
Analisis dan Solusi1. Elevasi Lantai Dermaga
Penentuan elevasi lantai Dermaga dipengaruhi oleh pasang surut, muka air rencana.Elevasi lantai dermaga diatas HWS, ditetapkan berdasarkan table berikut:
Tabel 5. 5. Elevasi Lantai Dermaga
Kondisi Pasut dan Batimetri lokasiRencana Dermaga Tidal range > 3,0 m Tidal range < 3,0 m
Kedalaman air > 4,5 m + 0,5 ~ 1,5 m + 1,0 ~ 2,0 m
Kedalaman air < 4,5 m + 0,3 ~ 1,0 m + 0,5 ~ 1,5 mSumber: Standard for Port and Harbour Facilities in Japan Published by OCDI
2. FenderFender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan Dermaga. Fender akanmenyerap energi benturan antara kapal dan Dermaga, dan meneruskan gaya ke strukturDermaga. Fender juga dapat melindungi rusaknya cat badan kapal akibat dari gesekanantara kapal dan Dermaga yang disebabkan oleh gerak karena gelombang, arus, atau angin.Fender terdiri dari beberapa macam, antara lain: Fender Kayu dan Fender Karet (Fender ban
bekas mobil, Fender tipe A, Fender tipe V, Fender tipe silinder, Fender tipe sel, Fender tipe
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
11/13
Detail Engineering Design (DED)
Rehabilitasi/ Pengembangan Pelabuhan Panajam Paser dan Tanah GrogotProvinsi Kalimantan Timur
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-11
pneumatic). Dalam perencanaan Dermaga di Sangatta dan atas beberapa pertimbangan,fender menggunakan fender karet tipe V.Berikut merupakan penjelasan mengenai defleksi yang terjadi pada tipe V. Ketika kapalmembentur fender, fender tersebut akan mengalami defleksi (pemampatan). Karena defleksitersebut, maka fender dapat menyerap energy benturan kapal, dan meneruskan gaya
benturan ke struktur Dermaga. Gambar dibawah menunjukan defleksi fender karet tipe V,yaitu pada kondisi awal sebelum dibentur kapal (defleksi 0%), kemudian mengalami defleksi20% dan 45%.
Gambar 5. 1. Defleksi Fender karena Benturan Kapal
Tabel 5. 6. Kecepatan Merapat Kapal pada Dermaga
UkuranKapal(DWT)
KecepatanMerapat
Pelabuhan (m/s) Laut Terbuka (m/s)
Sampai 500 0.25 0.30
50010,000 0.15 0.20
10,000 - 30,000 0.15 0.15
Diatas 30,000 0.12 0.15Sumber : Triatmojo, Bambang, 2010, Perencanaan Pelabuhan, Yogyakarta Indonesia, Betta Offset.
Dalam perencanaan fender, biasanya ditetapkan bahwa defleksi maximum yang diijinkanadalah sebesar 45%.
3. BolderBolder merupakan alat pengikat tali-tali penambat ke bagian haluan, buritan, dan badankapal. Bolder berada pada sepanjang sisi Dermaga. Bolder/bitt yang ukurannya lebih besardisebut bollard (corner morning post). Alat ini ditanamkan pada Dermaga denganmenggunakan baut yang dipasang melalui pipa. Berikut merupakan tabel jarak penempatanbollard pada Dermaga:
Tabel 5. 7. Tabel Penempatan Bitt
UkuranKapal(GRT)
Jarak Maximum(m)
JumlahTambatan Minimum
< 20002,0015,0005,00120,000
20,00150,00050,001100,000
10
1520253545
46688
Sumber : Triatmojo, Bambang, 2010, Perencanaan Pelabuhan, Yogyakarta Indonesia, Betta Offset.
DEFLECTION 0% DEFLECTION 20% DEFLECTION 45%
BERTHING FORCES
BERTHING FORCES
BERTHING FORCES
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
12/13
Detail Engineering Design (DED)
Rehabilitasi/ Pengembangan Pelabuhan Panajam Paser dan Tanah GrogotProvinsi Kalimantan Timur
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-12
Berikut merupakan perhitungan dan gambar bollard yang digunakan pada Dermaga. Gayatarik bollard diambil dari Standard Design Criteria for Port in Indonesia 1984.
Tabel 5. 8. Tabel Gaya Tarik Bollard
Gross Tonage
(GT)
Tractive Force on Bollard
(ton)
Tractive Force on Bitt
(ton)200500 15 10
5011000 25 15
10012000 35 15
20013000 35 25
30015000 50 35
5001 - 10000 70 50Sumber : Triatmojo, Bambang, 2010, Perencanaan Pelabuhan, Yogyakarta Indonesia, Betta Offset.
4. Struktur BawahStruktur bawah pada Dermaga, yaitu pondasi. Perhitungan pondasi dilakukan oleh programstruktur (SAP/ETABS 2000), kemudian di cek ulang dengan perhitungan manual dan
menentukan final set masing-masing tiang pancang.Perhitungan titik jepit tiang pancang perlu diperhitungkan, karena posisi titik jepit tiangmenentukan titik mulai tertahannya tiang oleh tanah, posisi titik jepit ini juga merupakan titikkritis tiang pipa.
5. Struktur AtasStruktur atas dalam perencanaan Dermaga yaitu bagian struktur yang tidak terendam olehair laut, seperti, balok (melintang dan memanjang), pelat, dan pile cap. Struktur atas ini harusdiperhitungkan sedemikian rupa, agar Dermaga memiliki kekakuan yang sempurna. Danjuga tidak memiliki dimensi yang terlalu besar, agar tidak membebani struktur bawah secaraberlebihan.a.
BalokBalok Dermaga diperhitungan oleh program SAP/ETABS 2000, dan juga di cek ulangmenggunakan perhitungan manual Moment Method.SAP/ETABS 2000 diperuntukan untuk analisis struktur rangka dan portal. Dalamperencanaan Dermaga, SAP/ETABS 2000 digunakan untuk Dermaga tipe terbuka, yangberupa lantai Dermaga yang didukung oleh tiang-tiang pancang. Struktur tersebutserupa dengan struktur portal.Dengan menggunakan SAP/ETABS 2000, analisis hitungan bisa dilakukan dengantingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara konvensional.
b. Pile CapPile cap merupakan komponen struktur atas Dermaga, yang berfungsi sebagai transfervertikal/horizontal load dan pengikat antara balok Dermaga dengan tiang pancang pipabesi. Pile cap berupa beton bertulang, dengan metoda cor ditempat. Perhitungan Pile
Cap Tipe 1 menggunakan metoda tulangan minimum.c. Pelat LantaiPelat yang dimaksud disini adalah pelat Dermaga. Pelat Dermaga dapat berupa pelatlantai pre-cast dicor disite proyek, lalu perakitan dan pemasangan dilakukan di dermaga,atau pelat lantai yang dicor langsung dengan pemasangan bekisting diatas laut. Metodapemasangan pelat lantai yang kedua lebih memakan banyak biaya dikarenakanmemerlukan steger dalam jumlah banyak untuk menahan bekisting pelat dermaga.Perhitungan pelat Dermaga dapat menggunakan metode One Way atau Two Way Slabanalysis, yang merupakan analysis dasar dalam menentukan ketebalan pelat, mutubeton, dan tulangan.
-
8/10/2019 BAB 5 - ANTARA - RENCANA KERJA SELANJUTNYA DED - (Penajam Paser & Grogot).docx
13/13
Detail Engineering Design (DED)
Rehabilitasi/ Pengembangan Pelabuhan Panajam Paser dan Tanah GrogotProvinsi Kalimantan Timur
Draft Interim Report Design | PT. Marindo Utama Penata Kawasan 5-13
5.3.7. Dokumen TenderSampai pada detail design sebenarnya pekerjaan design sudah selesai, namun demikian agar designtersebut dapat dilelang, maka hasil design tersebut perlu disusun menjadi dokumen tender sesuaistandard dan peraturan yang berlaku.
Dokumen Tender ini antara lain berupa :
Gambar-gambar konstruksi Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Umum dan Khusus
Bill of quantity