bab 7 kesimpulan
DESCRIPTION
kecelakaanTRANSCRIPT
![Page 1: Bab 7 Kesimpulan](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081811/5695d45b1a28ab9b02a12c76/html5/thumbnails/1.jpg)
Penutup
7.1 Kesimpulan
Dari data kecelakaan lalu lintas tahun 2003 – 2005 maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Data kecelakaan yang ada pada RSUD Saiful Anwar merupakan data untuk wilayah
Malang Raya, akan tetapi beberapa data tidak dapat teridentifikasi dengan baik,
misalnya lokasi tidak jelas dan kesalahan dalam memasukkan data, misal jatuh dari
atas genteng (2004), luka setelah mengasah pisau (2004), dan jatuh saat bermain
sepak bola (2005) .
2. Terdapat peningkatan jumlah kecelakaan yang cukup signifikan dari tahun 2003
sampai tahun 2005 sebesar 43% (1115 kejadian di tahun 2003 dan 1594 kejadian di
tahun 2005).
3. Mayoritas korban kecelakaan berumur antara 10 – 45 tahun (80%).
4. Mayoritas kecelakaan yang terjadi adalah pada usia pengemudi diantara 17 – 35
tahun.
5. Kecelakaan banyak terjadi pada jam-jam sibuk di pagi hari antara pukul 07.00 – 10.00.
6. Kendaraan yang dominan terlibat dalam kecelakaan yaitu kendaraan sepeda motor
dua (70%), dimana komposisi jenis sepeda motor di ruas jalan di Kota Malang adalah
sebesar 90,4% dari total kendaraan.
7. Urutan 1 sampai 10 lokasi rawan kecelakaan berdasarkan jumlah kecelakaan per
tahun seperti ditampilkan pada Tabel 7.1.
Kajan Audit Keselamatan Ruas Jalan Rawan Kecelakaan di Kota Malang Hal 7 - 1
7
![Page 2: Bab 7 Kesimpulan](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081811/5695d45b1a28ab9b02a12c76/html5/thumbnails/2.jpg)
Tabel 7.1 Urutan 10 besar lokasi ruas jalan rawan kecelakaan di Kota Malang
No Nama Ruas
Jumlah Kecelakaan
Per tahun
2003 2004 2005 Rata-rata
1 Ahmad Yani 93 134 157 128
2 Jaksa Agung Suprapto 90 98 120 102,7
3 Sukarno Hatta 66 82 72 73,3
4 Ki Ageng Gribig 23 82 91 65,3
5 Ijen 46 57 64 55,7
6 MT Haryono 42 47 55 48,0
7 Raya Langsep 46 57 37 46,7
8 Panglima Sudirman 50 43 45 46,0
9 Laksda Adi Sucipto 52 47 32 43,7
10 Letjend Sutoyo 42 30 53 41,7
Sedangkan berdasarkan perhitungan angka kecelakaan maka urutan 1 – 10 ruas jalan
rawan kecelakaan seperti ditampilkan pada Tabel 7.2.
Tabel 7.2 Urutan 10 besar lokasi ruas jalan rawan kecelakaan di Kota Malang
No Nama Ruas
Angka Kecelakaan
(per 100 juta kend.km)
2003 2004 2005 Rata-rata
1 Semeru 45 78,8 79,6 68,0
3 Ahmad Yani 22 30,5 33,9 28,9
4 Jaksa Agung Suprapto 23 23,8 27,7 24,9
5 Raya Tlogomas 31 19,1 21,8 24,0
6 Borobudur 13 23,6 29,5 22,0
7 Bandung 28 16,9 18,9 21,3
8 Ijen 17 20,3 21,7 19,7
9 Kawi 20 20,3 18,2 19,6
10 Mayjend Haryono 17 18,5 20,6 18,8
10 Ciliwung 16,30 19,79 14,7 16,9
8. Berdasarkan survey audit terhadap ruas-ruas jalan rawan kecelakaan tersebut, maka
dapat diidentifikasikan penyebab kecelakaan pada ruas tersebut. Rekapitulasi
identifikasi penyebab kecelakaan ditampilkan pada Tabel 7.3.
Kajan Audit Keselamatan Ruas Jalan Rawan Kecelakaan di Kota Malang Hal 7 - 2
![Page 3: Bab 7 Kesimpulan](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081811/5695d45b1a28ab9b02a12c76/html5/thumbnails/3.jpg)
Tabel 7.3 Rekapitulasi Identifikasi Permasalahan Ruas Jalan
No Ruas/Permasalahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Yani 1 1 1 1
2 Jaksa Agung Suprapto 1 1 1
3 Sukarno Hatta 1 1 1
4 Ki Ageng Gribig 1 1
5 Ijen 1 1
6 Mayjend Haryono 1 1 1 1 1
7 Raya Langsep 1 1
8 Panglima Sudirman 1 1
9 Laksda Adi Sucipto 1
10 Letjend Sutoyo 1
11 Balearjosari 1 1 1 1
12 Kawi 1 1
13 Veteran 1 1 1 1
14 S. Supriyadi 1 1 1 1
15 Brigjend Slamet Riyadi 1 1 1
16 Semeru 1 1 1
17 Letjen S Parman 1
18 Raya Tlogomas 1 1 1
19 Bandulan 1 1 1
20 Mayjend Panjaitan 1 1 1
21 Bandung 1 1 1
22 Merdeka 1 1 1
23 Ciliwung 1 1 1
24 Galunggung 1 1 1 1
25 Borobudur 1 1 1
26 Raya Sumbersari 1 1 1
27 Gajayana 1 1 1 1 1 1
Keterangan
1. Parkir tidak teratur
2. Konflik persimpangan terlalu banyak
3. Kondisi alinyemen vertikal dan horizontal kurang sesuai
Kajan Audit Keselamatan Ruas Jalan Rawan Kecelakaan di Kota Malang Hal 7 - 3
![Page 4: Bab 7 Kesimpulan](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081811/5695d45b1a28ab9b02a12c76/html5/thumbnails/4.jpg)
4. Keterbatasan elemen jalan (bahu jalan, drainase)
5. Konflik lalu lintas kendaraan tak bermotor.
6. Kurangnya sarana penerangan jalan
7. Rambu/Marka kurang lengkap
8. Kondisi permukaan jalan mengalami kerusakan]
9. Pemberhentian kendaraan umum tidak teratur
10. Perilaku pengemudi yang tidak tertib lalu lintas
7.2 REKOMENDASI
Terkait dengan kesimpulan, maka beberapa rekomendasi yang dapat diberikan
antara lain:
a) Diperlukan perbaikan sistem data kecelakaan terutama berkaitan dengan identifikasi
lokasi, penyebab kecelakaan lalu lintas, data rinci korban, waktu kejadian, keterlibatan
jenis kendaraan, dan lain-lain.
b) Perlu segera dilakukan perbaikan-perbaikan oleh instansi yang berwenang pada
lokasi-lokasi rawan kecelakaan, seperti pemasangan rambu dan peringatan bahaya
lainnya, marka jalan, perbaikan sistem penerangan jalan, fasilitas pejalan kaki dan
penyebrangan jalan. Dalam hal geometrik jalan yang perlu dilakukan adalah
penambahan lebar perkerasan dan lebar bahu jalan, penambahan jarak pandang
pada tikungan berbahaya, sehingga dengan perbaikan-perbaikan diatas diharapkan
akan dapat mengurangi kecelakaan di lokasi - lokasi daerah rawan kecelakaan (black
site).
c) Perlu dilakukan pengaturan pada ruas jalan yang terjadi mix traffic. Misalnya
pengaturan untuk kendaraan tarik hewan di ruas jalan Mayjend Haryono,
d) Menyediakan fasilitas pejalan kaki untuk lokasi yang terdapat pengumpulan lalu lintas
pejalan kaki.
e) Membuat fasilitas untuk memisahkan pejalan kaki dengan lalu lintas kendaraan.
f) Perlu dilakukan perbaikan lapis permukaan jalan secara rutin:
1. Perbaikan lubang-lubang, gundukan dan rintangan lain
2. Perbaikan ketinggian permukaan jalan sehingga dapat
mengalirkan/menghilangkan genangan air.
g) Memasang rambu batas kecepatan di beberapa lokasi khusus (tempat
penyeberangan, persilangan kereta api) dan melakukan tindakan hokum tegas apabila
terjadi pelanggaran.
h) Melakukan teknik kanalisasi pada persimpangan di ruas Jl. Borobudur dan Jl. Ijen.
Kajan Audit Keselamatan Ruas Jalan Rawan Kecelakaan di Kota Malang Hal 7 - 4
![Page 5: Bab 7 Kesimpulan](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081811/5695d45b1a28ab9b02a12c76/html5/thumbnails/5.jpg)
i) Pemasangan rambu larangan berhenti di lokasi yang rawan macet, contoh pada ruas
Jl. Gajayana (sekitar swalayan Sardo).
j) Menetapkan pengaturan tempat berhenti dan parkir pada lokasi ruas Jl. Veteran, Jl.
Gajayana, dan Jl. Borobudur.
k) Perlu dilakukan perbaikan manajemen lalu lintas terkait dengan kondisi yaitu semakin
tinggi arus lalu lintas, maka semakin tinggi pula tingkat kecelakaan.
7.3 SARAN
Sedangkan saran yang diberikan terkait dengan kajian ini adalah:
1. Perlu dilakukan upaya-upaya penanganan kecelakaan dari segala bidang. Detail upaya
perbaikan penanganan seperti ditampilkan pada Tabel 7.4.
Tabel 7.4 Upaya Penanganan Kecelakaan
Proses Pra Kecelakaan Saat kecelakaan Setelah kecelakaan
Manusia Perbaikan proses
perolehan SIM
Pemakaian
perlengkapan
keselamatan
Perbaikan system
pertolongan dan
layanan kecelakaan
Kendaraan Uji kelaikan
kendaraan
Perlengkapan
keselamatan dalam
kendaraan
Desain kendaraan
yang dapat
meminimumkan
tingkat luka terhadap
pengemudi dan
korban.
Jalan/Lingkungan Perbaikan rambu,
marka, sistem
manajemen lalu lintas
serta perlengkapan
jalan dan kondisi
penerangan.
Pengaturan arus lalu
lintas untuk
mengurangi
kemacetan.
Memperbaiki daerah
maupun lokasi rawan
kecelakaan.
2. Perlu dilakukan pendekatan pendidikan dan pengawasan, yaitu:
a. Pendekatan pendidikan (Education Approach)
Kajan Audit Keselamatan Ruas Jalan Rawan Kecelakaan di Kota Malang Hal 7 - 5
![Page 6: Bab 7 Kesimpulan](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081811/5695d45b1a28ab9b02a12c76/html5/thumbnails/6.jpg)
Peran pendidikan yang terstruktur terhadap pengemudi dan pemakai jalan lainnya
sangat diperlukan, terutama yang menyangkut pemahaman peraturan dan
bagaimana tata cara berlalu lintas yang sopan tertib dan selamat.
- Penerapan kurikulum keselamatan pada pendidikan sekolah dasar dan
sekolah menengah.
- Kegiatan penyuluhan mengenai keselamatan berlalu lintas kepada
masyarakat.
- Penguatan dan perbaikan sistem di pusat-pusat pelatihan mengemudi.
b. Penegakan hukum (Law Enforcement)
Upaya penegakan hukum yang tegas dan bijaksana agar masyarakat mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar keselamatan semua pihak
terjamin.
3. Pengembangan sistem database kecelakaan yang lebih baik, lengkap dan akurat,
sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan penanganan kecelakaan.
4. Kajian ini merupakan langkah awal sehingga diperlukan kajian dan analisis lanjutan
yang lebih detail guna melengkapi kesimpulan maupun rekomendasi dari kajian ini.
Kajan Audit Keselamatan Ruas Jalan Rawan Kecelakaan di Kota Malang Hal 7 - 6