bab ilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/3_bab2+.doc · web viewluas wilayah 1.295,9851...
TRANSCRIPT
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui kebijakan dan program pemerintah kabupaten. Sebagai suatu dokumen perencanaan strategis jangka menengah, tentunya dapat menggambarkan perubahan maupun peningkatan apa yang ingin diwujudkan. Untuk itu perlu disampaikan kondisi awal pada periode perencanaan strategis ini (yaitu sampai dengan 2005), serta rencana perubahan dan peningkatan yang ingin diwujudkan. Pada bagian ini menjelaskan kondisi awal pada periode perencanaan strategis yang dimaksud, yaitu sebagai berikut:
2.1.1. GAMBARAN UMUM KEWILAYAHAN
1. Luas Wilayah dan Letak GeografisKabupaten Ngawi merupakan salah satu Kabupaten yang secara geografis berada di Propinsi Jawa Timur bagian Barat, merupakan daerah penghubung dengan Propinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta, dan Jakarta yang mempunyai aksesibilitas transportasi cukup ramai. Luas wilayah 1.295,9851 Km2. atau 129.598,51 Ha. , secara administratif pemerintahan terbagi kedalam : 19 Kecamatan, 4 Kelurahan, 213 Desa. Secara astronomis terletak pada posisi 7º21’ - 7º31’ Lintang Selatan dan 111º07’-111º40’ Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kabupaten Blora, Kabupaten Grobogan (Propinsi Jawa Tengah) dan Kabupaten Bojonegoro (Propinsi Jawa Timur)
- Sebelah Barat : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen (Propinsi Jawa Tengah)
- Sebelah Selatan : Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun (Propinsi Jawa Timur)
- Sebelah Timur : Kabupaten Madiun (Propinsi Jawa Timur)
2. TopografiKondisi topografi wilayah cukup bervariasi, yaitu topografi datar, bergelombang, berbukit dan bahkan pegunungan tinggi, dengan ketinggian 40 hingga 3.031 dari atas permukaan air laut. (Sumber: Peta Topografi Dinas Pengairan). Secara umum, di bagian Tengah adalah daerah dataran yang merupakan lahan pertanian subur, di bagian Selatan merupakan daerah perbukitan dan pegunungan
II-1
BAB IIBAB IIGAMBARAN UMUM DAERAHGAMBARAN UMUM DAERAH
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
yang membujur dari Timur ke Barat, meliputi wilayah Kecamatan Kendal, Kecamatan Jogorogo, Kecamatan Ngrambe dan Kecamatan Sine yang berada di lereng Gunung Lawu. Sedangkan di bagian Utara, membujur dari Timur ke Barat, merupakan deretan pegunungan Kendeng yang kurang subur, terdiri dari batuan kapur yang dipertegas dengan Bengawan Solo sebagai pembatasnya.
3. HidrologiKawasan Kabupaten Ngawi termasuk dalam daerah aliran sungai (DAS) Solo dan Madiun yang bertemu di Kota Ngawi, dimana didalamnya terdapat sistem sungai seperti: Sungai Banger, Sawur, Sidolaju, Alas Tuwo, Batu Bunder, Kenteng, Kelompok dan Ketonggo. Terjadinya fluktuasi debit air sungai yang mencolok akhir-akhir ini, menunjukkan ketidakseimbangan antara proses penyerapan air kedalam tanah dengan meningkatnya aliran permukaan (run off). Hal ini dikarenakan terjadi kerusakan lingkungan akibat kerusakan hutan.
4. Tanah dan Penggunaan LahanLuas dan Struktur tanah kawasan Kabupaten Ngawi adalah sebagai berikut:
a. Alluvial : 12.025 Ha ( 9,28% )b. Grumusol : 55.749 Ha ( 43,02% )c. Mediteran : 25.612 Ha ( 19,76% )d. Mediteran dan regosol : 1.950 Ha ( 1,50% )e. Mediteran dan Grumosol : 2.940 Ha ( 2,27% )f. Mediteran dan Litosol : 21.487 Ha ( 16,58% )g. Latosol dan Litosol : 810 Ha ( 0,63% )h. Andosol dan Litosol : 3.025 Ha ( 2,33% )i. Litosol : 6.000 Ha ( 4,63% )
129.598 Ha ( 100,00% )
Tanah Grumusol terdapat didataran rendah sebelah Selatan Bengawan Solo dan Sebelah Timur – Barat Sungai Madiun. Tanah Mediteran, Litosol, dan Andosol di kawasan Kaki Gunung Kendeng, sedangkan tanah Litosol di sepanjang perbukitan pegunungan Kendeng serta tanah Alluvial di sepanjang tepi Sungai Madiun dan Bengawan Solo.
Dengan penggunaan tanah tersebut sebagai berikut: a. Lahan Persawahan : 57.911,19 Ha ( 44,69% )b. Lahan Perkebunan : 1.551,04 Ha ( 1,20% )c. Lahan Tegalan : 8.165,81 Ha ( 6,30% )d. Lahan Pekarangan : 13.486,55 Ha ( 10,41% )e. Lahan Hutan Negara : 45.428,60 Ha ( 35,05% )f. Lahan Waduk, Bendungan, dan lain-lain : 3.054,81 Ha ( 2,36% )
129.598,00 Ha ( 100,00% )
II-2
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
2.1.2. KONDISI PEREKONOMIAN MAKRO DAERAH
1. Produk Domestik Regional BrutoPembangunan ekonomi yang dilakukan sejak tahun 2000 terus mengalami kemajuan, hal ini tercermin dari meningkatnya total PDRB setiap tahunnya, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.Perkembangan PDRB Kabupaten Ngawi sampai dengan awal periode perencanaan strategis, dirinci pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan
Kabupaten Ngawi Tahun 2000-2004(dalam Jutaan Rp)
Tahun TerhadapHarga Berlaku
TerhadapHarga Konstan
2000 1.719.867,20 682.512,22
2001 1.951.722,64 695.557,90
2002 2.202.846,11 710.952,63
2003 2.459.100,09 732.126,18
2004 2.751.448,30 763.328,40
Sumber: BPS Kabupaten Ngawi Tahun 2004
2. Struktur EkonomiStruktur perekonomian dari tahun 2000 sampai dengan 2004 berdasarkan 9 lapangan usaha. Nampak terlihat, bahwa sampai dengan tahun 2004, perekonomian daerah masih didominasi sektor pertanian. Sumbangan sektor ini terhadap total PDRB sampai dengan tahun 2004 mencapai 40%, artinya bahwa lebih kurang 40% dari seluruh nilai tambah dihasilkan dari sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi sektor unggulan daerah karena sektor ini menyerap ± 63% dari total penduduk yang bekerja.Sektor lainnya yang memberi sumbangan cukup besar terhadap perekonomian daerah adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, sektor ini menyumbang rata-rata diatas 25% dari total PDRB, sedangkan untuk sektor jasa memberikan kontribusi antara 8,81 % s/d 10,88 %.Perkembangan kontribusi 9 sektor pada PDRB Atas Dasar Harga berlaku Kabupaten Ngawi sampai dengan awal periode perencanaan strategis, dirinci pada tabel berikut ini:
II-3
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
Tabel 2.2. Distribusi 9 Sektor Pada PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Ngawi Tahun 2000-2004(dalam %)
Sektor 2000 2001 2002 2003 20041. Pertanian 43,69 43,04 41,87 40,15 39,352. Pertambangan & Penggalian 0,68 0,69 0,65 0,68 0,683. Industri Pengolahan 6,38 6,41 6,41 6,55 6,404. Listrik, Gas & Air 0,66 0,74 0,81 0,89 0,895. Konstruksi 4,97 5,08 4,98 5,14 5,156. Perdagangan, Hotel & Restoran 25,88 25,86 26,31 27,16 27,427. Angkutan & Komunikass 3,59 3,64 3,73 3,87 3,958. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 5,36 5,27 5,17 5,28 5,309. Jasa-jasa 8,01 9,27 10,08 10,27 10,88
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Kabupaten Ngawi Tahun 2004
3. Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan ekonomi daerah dalam 5 (lima) tahun terakhir mengalami peningkatan, meskipun angka pertumbuhannya belum mencapai angka sebagaimana yang diharapkan. Berdasarkan PDRB sektoral, pertumbuhan ekonomi penduduk tahun 2004 berasal dari pertumbuhan yang positif dari sebagian besar sektor ekonomi. Sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 5,19%, kemudian disusul sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 4,97%, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 4,18%, sektor pertanian sebesar 4,11%, sektor industri perdagangan sebesar 4,05%, sektor kontruksi sebesar 3,76%, sektor jasa-jasa sebesar 3,09%, sektor listrik, gas, dan air bersih sebesar 1,72 % dan satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan minus adalah sektor penggalian dan pertambangan sebesar minus 0,24%.Perkembangan/Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ngawi sampai dengan awal periode perencanaan strategis, dirinci pada tabel berikut ini:
II-4
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
Tabel 2.3.
Laju Pertumbuhan EkonomiKabupaten Ngawi Tahun 2000-2004
(dalam %)
Sektor 2000 2001 2002 2003 2004
1. Pertanian 3,40 1,36 0,13 -0,27 4,2
2. Pertambangan & Penggalian 6,17 4,23 1,34 8,58 - 0,24
3. Ind. Pengolahan 1,27 1,94 1,85 4,66 4,05
4. Listrik, Gas & Air 8,31 6,62 8,09 6,47 8,27
5. Konstruksi -19,27 2,27 2,54 5,76 3,76
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 0,09 1,92 4,86 5,58 5,19
7. Angkutan & Komunikasi 9,63 5,01 1,11 5,43 4,48
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3,27 3,90 4,99 6,207 4,97
9. Jasa-jasa 2,11 1,49 2,32 3,62 3,09
Total 1,54 1,91 2,21 2,98 4,29
Sumber: BPS Kabupaten Ngawi Tahun 2004
4. Pendapatan Regional PerKapita
Dalam 5 ( lima ) tahun terakhir, pendapatan Regional perkapita atas dasar harga yang berlaku maupun harga konstan, mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Namun dilihat dari prosentase kenaikan dalam 3 tahun terakhir, kenaikan Pendapatan Regional Perkapita atas dasar harga berlaku mengalami penurunan, dari 13,01 % dalam tahun 2001 menjadi 11,15% dalam tahun 2004.Pertumbuhan Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten Ngawi sampai dengan awal periode perencanaan strategis, dirinci pada tabel berikut ini:
Tabel 2.4.
Pertumbuhan PDRB Per kapita Menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2000Kabupaten Ngawi Tahun 2000-2004.
Tahun Harga Berlaku Harga Konstan
II-5
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
PDRB Perkapita Kenaikan % PDRB Perkapita Kenaikan %
2000 2.004.778.26 8,25 795.576,35 0,8
2001 2.265.553,98 13,01 807.401,59 1,45
2002 2.543.354,25 12,53 822.705,65 1,91
2003 2.833.967,62 11,17 844.112,74 8,60
2004 3.158.699,42 11,15 876.311,30 3,81
Sumber: BPS Kabupaten Ngawi Tahun 2004
II-6
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
5. Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi atau perkembangan harga meskipun sempat naik melebihi angka 10% pada tahun 2001 dan 2002, yaitu sebesar masing-masing 11,35% dan 10,42%, namun secara umum perkembangan harga di Kabupaten Ngawi dapat dikendalikan. Pada tahun 2003 tingkat inflasi menurun mencapai angka 8,36% jika dibandingkan tahun 2002. Demikian pula pada tahun 2004, tingkat inflasi di Kabupaten Ngawi dapat ditekan mencapai angka 7,36%.Kecenderungan terjadinya penurunan pada angka inflasi ini menunjukkan bahwa kebijakan pengendalian harga telah dilakukan secara sungguh-sungguh oleh Pemerintah Daerah, dan disisi lain kondisi perekonomian di Kabupaten Ngawi cenderung berkembang lebih kondusif dari tahun ke tahun.Tingkat Inflasi Kabupaten Ngawi sampai dengan awal periode perencanaan strategis, dirinci pada tabel berikut ini:
Tabel 2.5.
Tingkat InflasiKabupaten Ngawi Tahun 2000-2004
(dalam %)
Sektor 2000 2001 2002 2003 2004
1. Pertanian 3,72 10,33 9,67 7,22 5,47
2. Pertambangan dan Penggalian 15,72 9,98 5,90 6,83 8,28
3. Industri Pengolahan 9,32 11,86 10,66 9,04 5,10
4. Listrik, Gas dan Air 9,68 19,12 14,56 15,50 9,84
5. Konstruksi 25,76 13,32 7,81 9,13 8,04
6. Perdagangan,Hotel dan Restoran 10,80 11,28 9,47 9,17 7,38
7. Angkutan dan Komunikasi 9,51 9,70 14,35 9,92 9,46
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 14,60 7,37 5,55 7,24 7,11
9. Jasa-jasa 3,24 17,72 19,88 9,80 15,01
Jumlah 7,39 11,35 10,42 8,36 7,36
Sumber: BPS Kabupaten Ngawi Tahun 2004
II-7
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
2.1.3. GAMBARAN UMUM INDIKATOR MIKRO DAERAH
2.1.3.1.
Fungsi Pelayanan umum
1. Perencanaan Pembangunan
2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian.Untuk Kelurahan, yang dalam hal ini sebanyak 4 (empat) Kelurahan, kelembagaan pemerintahannya terdiri dari: Kepala Kelurahan, Sekretaris Kelurahan yang dibantu dengan beberapa Kepala Urusan, dan Kepala Lingkungan. Pengisian personil untuk lembaga–lembaga Pemerintahan Kelurahan tersebut direkrut dari Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten yang memenuhi persyaratan. Sedangkan untuk Desa, yang jumlahnya mencapai 213 Desa, kelembagaan pemerintahannya terdiri dari Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD), Pemerintah Desa terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa. Perangkat Desa meliputi Sekretaris Desa yang dibantu dengan beberapa Kepala Urusan, Kepala Seksi dan Kepala Dusun. Untuk pengisian personil Kepala Desa, BPD, Sekretaris Desa, dan Kepala Dusun dilakukan dengan cara pemilihan langsung. Sedangkan untuk pengisian personil Kepala-kepala Urusan dan Kepala-kepala Seksi dilakukan dengan cara ujian seleksi atau pemilihan langsung.Jumlah personil Kepala Desa dan Perangkat Desa seluruhnya sebanyak 2.926 orang, yang terdiri dari 199 Kepala Desa ( sampai saat ini ada 14 desa yang belum ada pejabat definitif Kepala Desa ) , 196 Sekretaris Desa ( sampai saat ini ada 17 yang belum ada pejabat definitif Sekretaris Desa ), 639 Kepala Urusan, 639 Kepala Seksi, 927 Kepala Dusun serta 295 Pembantu Perangkat Desa.
Karena urgennya pelaksanaan fungsi pelayaan kepada masyarakat, maka pada tahun 2001 dibentuk lembaga Dinas Pelayanan Masyarakat, yang melayani berbagai kebutuhan masyarakat, khususnya perijinan, dalam satu atap. Terbentuknya lembaga ini diharapkan akan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan perijinan.Disamping itu, dalam rangka memberikan kemudahan kepada masyarakat, telah dilakukan penyerahan kewenangan dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada Pemerintah Kecamatan, sehingga dengan demikian dapat memperpendek jarak dan waktu bagi masyarakat yang hendak memperoleh KTP.
II-8
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
Tabel 2.7 . Jenis dan Jumlah Pelayanan Perijinan Kepada Masyarakat
Di Kabupaten Ngawi Tahun 2001-2004
Jenis Pelayanan 2001 2002 2003 2004
1 2 3 4 5
1. Ijin Tebang Kayu 73 162 172 427
2. Ijin Reklame 108 187 183 176
3. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) 184 319 308 358
4. Hinder Ordonantie/ Ijin Gangguan 61 184 213 187
5. Ijin Trayek Angkutan 128 257 256 240
6. Ijin Kios Pasar 579 862 1.256 1.149
7. Ijin Dasaran Pasar 1.164 2.046 2.945 2.430
8. Ijin Kios Terminal - 47 53 78
9. Ijin Damija 19 97 50 53
10. Ijin Penggunaan Tanah Makam 48 38 47 42
11. Ijin Pemasangan Terop 17 34 56 52
12. Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) - - - 5
13. Ijin Galian Golongan C 1 - 3 -
14. Ijin Air Bawah Tanah (ABT) - - 260 1
15. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) - - 255 233
16. Ijin Tanda Daftar Perusahaan (TDP) - - 225 233
17. Ijin Tanda Daftar Industri (TDI) - - - -
18. Ijin Usaha Industri (IUI) - - - -
Sumber : Dinas Pelayananan Masyarakat Kab. Ngawi, Tahun 2004.
3. Statistik
4. Kearsipan
II-9
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
Dalam rangka penataan arsip daerah, yang sudah dilakukan adalah penataan terhadap sejumlah 1718 berkas, yang baru dapat menjangkau 3 SKPD, yaitu Bappeda, Bagian Keuangan dan Kantor Kesbanglinmas.Kantor Arsip Daerah menjadi satu dengan Perpustakaan Daerah, menempati gedung Kantor seluas 212 m2, berdiri diatas lahan seluas 378m2.
5. Komunikasi dan InformasiHingga saat ini telah berkembang lima Radio Lokal dan lima Media Cetak Lokal yang selalu menyampaikan berita-berita dan mensosialisasikan berbagai kebijakan Pemerintah Daerah. Pada tahun 2004 terdapat empat media cetak lokal yang terdiri dari: Tabloid Obor, Tabloid Trinil, dan Tabloid Lentera, dan Majalah Ngawi Bersemangat. Adapun untuk media elektronik/sistem pada tahun 2004 ada 5 buah yang terdiri dari: RKPD, Bahana, Canka Bhala, Trisakti, dan Srikandi. Untuk media cetak yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Informasi dan Komunikasi adalah Tabloid Trinil Post yang terbit setiap bulan sekali, dan Majalah Ngawi Bersemangat yang terbit tiap tiga bulan sekali. Penerbitan media Pemerintah Daerah tersebut disampaikan kepada semua anggota Muspida, Kepala Satuan Kerja, Camat dan Kepala Desa. Sedangkan untuk Radio Khusus Pemerintah Daerah ( RKPD ) yang terletak di pusat Kota Ngawi menempati lahan seluas 95 m2. didukung oleh 12 orang penyiar. Sebagai penunjang siaran keliling, digunakan 1 unit mobil Toyota Kijang beserta kelengkapannya pengadaan tahun 1981. Adapun jumlah wartawan yang meliput berita di Ngawi sebanyak 20 orang, dibawah koordinasi Bakohumas (Badan Koodinasi Kehumasan) Dinas Informasi dan Komunikasi.
II-10
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
2.1.3.2.
Fungsi Ketertiban dan Ketentraman
1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam negeriUntuk menjaga ketentraman dan ketertiban daerah, telah disiapkan personil Hansip / Linmas sebanyak 5.364 orang dan personil Satuan Polisi Pamong Praja sebanyak 147 orang, serta personil Pemadam Kebakaran sebanyak 24 Orang, yang dilengkapi dengan sarana pendukung berupa : Mobil PMK sebanyak 2 unit, tabung pemadam besar sebanyak 2 buah, tabung pemadam kecil sebanyak 3 buah, sepatu karet sebanyak 4 pasang, cainsaw sebanyak 2 buah, HT sebanyak 6 buah, Rig sebanyak 2 buah, tower repiter sebanyak 1 buah, mobil patroli sebanyak 3 buah dan kendaraan roda dua sebanyak 3 buah. Untuk peningkatan kemampuan sumberdaya aparatur, telah mengirimkan personil untuk mengikuti pendidikan PPNS sebanyak 2 orang, SAR sebanyak 125 orang dan Suskalak A sebanyak 4 Orang dan Suskalak B sebanyak 1 Orang.Data Jumlah pemeluk agama sampai dengan tahun 2004 adalah sebagai berikut : Islam : 865.852 orang, Kristen : 6064 orang, Katholik : 4870 orang, Hindu : 77 orang, Budha : 163 orang, Lain-lain : 34 orang. Kehidupan beragama dapat berlangsung dengan lancar, rukun dan damai. Dalam menjaga kerukunan tersebut telah dilakukan upaya-upaya agar kondisi tersebut selalu terjaga, diantaranya dengan melakukan silaturahmi antar umat beragama secara intensif. Adapun jumlah tempat ibadah berdasarkan agama pada tahun 2004 terdiri dari Masjid 1.282 buah, Langgar/Mushola 3.691 buah, Gereja Kristen 17 buah, Gereja Katolik 19 buah, Pura/Kuil/ Sanggah 1 buah, dan Vihara/Cetya/Klenteng 1 buah.
II-11
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
2.1.3.3.
Fungsi Ekonomi
1. PerhubunganTerminal bus antar kota antar propinsi, antar kota dalam propinsi, dan antar kota dalam kabupaten, yang dibangun pada tahun 1992 terletak di Kota Ngawi, menempati lahan seluas 1,95 Ha dengan fasilitas : landasan terminal utama 7.341 M2, landasan terminal MPU 3810 M2, yang didukung dengan sarana penunjang berupa perkantoran dengan luas 32 M2, ruang tunggu 40 M2, kios 42 buah, MCK 3 lokasi, musholla 1 buah, pos pemungutan restribusi 2 buah dan pos keamanan 2 buah.Sedangkan terminal bus antar kota dalam kabupaten, selain di Kota Ngawi juga terdapat di Kota Karangjati, Kota Gendingan, Kota Ngrambe, dan Kota Sine. Dari sejumlah terminal bus tersebut diatas, yang berfungsi secara efektif hanya terminal bus Kota Karangjati dan Kota Gendingan.Terminal barang atau terminal Cargo disediakan di sebelah utara terminal bus Kota Ngawi, dengan landasan aspal hot mix seluas 900 M2, didukung fasilitas MCK 2 buah, Pos Keamanan 1 buah, Pos Pemungutan Restribusi 1 buah, Ruang Tunggu/Ruang Istirahat 1 buah dan Kios 5 buah.Untuk fasilitas penyeberangan sungai, yang ditangani oleh Pemerintah Kabupaten dengan menyediakan perahu dan tenaga, adalah penyeberangan sungai : di Gandri Kwadungan, di Ngancar Pitu, di Kaliloro Ngawi Kota, di Sidolaju Widodaren dan di Ngawi Purba.Bidang telekomunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai peralatan komunikasi yang canggih, seperti faximile, internet, telepon genggam, dan komunikasi langsung jarak jauh secara audio visual (VOIP), yang kesemuanya mampu menembus waktu dan jarak yang cukup jauh dalam berkomunikasi. Berikut ini disampaikan data tentang potensi telepon, jumlah pelanggan telepon, jumlah pemakaian pulsa dan jumlah fasilitas telepon, dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 2.8 . Indikator Produksi Telekomunikasi
Di Kabupaten Ngawi Tahun 2000-2004URAIAN 2000 2001 2002 2003 2004
1. Potensi Telepona. Kapasitas Sentralb. Jumlah Sambungan
5.9405.520
7.7746.822
12.11511.060
13.23512.179
13.23512.179
2. Jumlah Pelanggan 5.133 5.909 10.323 11.380 13.032
3. Jml. Pemakaian Pulsa 48.279.135 55.578.343 66.694.120 80.032.944 92.009.630
II-12
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
4. Jumlah Fasilitas Telepona. Telepon Umum Koinb. Telepon Umum Kartuc. Wartel / Kiospon
6132
211
3232
309
3161
472
2045
674
1927
731Sumber : Kantor PT. Telkom Kabupaten Ngawi, Tahun 2004.
2. KetenagakerjaanKesempatan kerja dari tahun 2002 hingga tahun 2004 menunjukkan angka yang selalu meningkat. Namun, jika dibandingkan dengan besarnya angkatan kerja dan jumlah penduduk usia kerja, sangat tidak seimbang, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di daerah masih cukup tinggi. Data pencari kerja atau penganggur terbuka, angka tertinggi adalah terjadi pada tahun 2003, yaitu sebesar 27.905 orang, selanjutnya pada tahun 2004 naik menjadi 28.208 orang. Jumlah angkatan kerja yang terserap untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri, setiap tahun mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan, bahwa minat untuk bekerja ke luar negeri cukup tinggi. Data ketenagakerjaan selengkapnya dapat dilhat pada tabel berikut:
Tabel 2. 9. Ketenagakerjaan Tahun 2002 – 2004
Di Kabupaten Kabupaten Kabupaten Ngawi
No KategoriTahun
2002 2003 2004
1. Penduduk Usia Kerja 516.108 517.052 517.998
2. Angkatan Kerja 410.134 456.374 457.209
3. Kesempatan Kerja 894 1.931 2.066
4. Penganggur Terbuka / Pencari Kerja 25.850 27.905 28.208
5. Penempatan TKI Keluar Negeri 987 1.515 2.026
6. Pencari Kerja Terdaftar 4.217 6.131 8.794
Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi, Tahun 2004,
3. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
4. Penanaman ModalPenanaman modal di Kabupaten Ngawi mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan mulai dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005. Nilai penanaman modal tertinggi terjadi pada tahun 2003 sebesar Rp31.825.000.000,00 Pada tahun 2004 dan 2005 kondisi investasi di Kabupaten Ngawi mengalami penurunan dengan angka masing-masing sebesar Rp18.185.000.000,00 (2004) dan Rp17.882.000.000,00 (2005).
II-13
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
Perkembangan Penanaman Modl di Kabupaten Ngawi sampai dengan awal periode perencanaan strategis, dirinci pada tabel berikut ini:
II-14
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
Tabel 2.6.
Perkembangan Penanaman Modal Berdasarkan Surat Ijin Usaha Perdagangan
Kabupaten Ngawi Tahun 2001-2005
Tahun Jumlah Pengusaha/ Penerbitan SIUP
Besar Modal (Rp)
2001 99 9.047.136.000,00
2002 216 12.008.250.000,00
2003 269 31.825.000.000,00
2004 235 18.185.000.000,00
2005 186 17.882.000.000,00
Jumlah 1.005 88.947.386.000,00
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Ngawi.Catatan: Data Tahun 2005 diperoleh sampai akhir September 2005
5. Ketahanan Pangan
6. Pemberdayaan Masyarakat dan DesaDalam rangka pemberdayaan masyarakat, maka untuk mencapai efektifitas dan efisiensi, kegiatan difokuskan pada masyarakat miskin pedesaan maupun perkotaan. Menurut data BPS melalui PSE tahun 2005 terdapat 82.572 RTM.Pemberdayaan masyarakat dalam rangka penanganan kemiskinan dilakukan melalui berbagai program antara lain :1) Progam Pengembangan Kecamatan (PPK), melalui program ini 79 desa di 7
Kecamatan sudah tertangani secara optimal.2) Program Gerdu Taskin, melaui program ini 41 desa merah, 3 desa kuning di 13
Kecamatan sudah tertangani secara optimal.3) PWTAD, melalui program ini sudah tertangani 2 desa yaitu desa Pohkonyal
dan Sumber Kecamatan Pangkur.
7. Pertanian
8. Kehutanan
9. Energi dan Sumber Daya MineralLokasi pertambangan terletak secara menyebar dengan total area seluas 562 Ha, dengan kandungan mineral yang terdapat didalamnya yang berupa: batu gunung /
II-15
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
andesit, pasir, tanah liat, bantonit, tanah urug dan kerikil batu. Adapun data tentang perkembangan pertambangan dan sumberdaya mineral dari tahun 2002-2005 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.10 . Perkembangan Jumlah Produksi Pertambangan dan Sumberdaya Mineral
Di Kabupaten Ngawi Tahun 2002-2005
Pertambangan/Sumberaya Mineral
Jumlah Produksi ( Ton )
Th 2002 Th 2003 Th 2004 Th 2005
Batu Gunung / Andesit PasirTanah LiatBantonitTanah UrugPasir / Krikil Batu
1.592.600652.220165.220
75679.528
9.750
1.672.230648.831173.481
79383.50410.237
1.739.119712.224180.420
82486.84410.646
1.791.292733.590185.832
84889.44910.965
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi Kab. Ngawi
Sampai dengan tahun 2003 jumlah pelanggan listrik mencapai 107.034 pelanggan, dengan daya terpasang 65.172 KVA, listrik yang diproduksi 104.393.567 Kwh., sedangkan yang terjual baru mencapai 83.650.613 Kwh.. Semua Desa telah terpenuhi kebutuhan akan layanan listrik PLN, namun demikian masih terdapat sejumlah Dusun yang belum terjangkau layanan listrik PLN, yang disebabkan karena lokasi yang terpencil, sementara dari PLN tidak menyediakan jaringan baru untuk menjangkau dusun-dusun tersebut. Disamping diperoleh dari PLN, energi listrik untuk kebutuhan rumah tangga juga diperoleh dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD), yang jumlahnya untuk PLTS 25 buah, yang terpasang dalam 25 rumah dengan total kapasitas 1.250 Watt, sedangkan untuk PLTD sebanyak 1 buah dengan kapasitas terpasang 35 Kva dan daya mampu 20 Kva. PLTS dan PLTD tersebut ditempatkan pada daerah-daerah yang kenyataannya tidak memungkinkan secara ekonomis dan teknis diberikan layanan listrik dari PLN. Sedangkan PLTD yang merupakan satu-satunya ada di Ngawi, ditempatkan di Dusun Boan Timur, Desa Sumberbening, Kecamatan Bringin.
10. Kelautan dan Perikanan
11. PerdaganganJumlah pasar daerah sebanyak 24 buah, dengan perincian : Pasar umum sebanyak 19 buah, lokasinya tersebar diseluruh wilayah Kecamatan dan pasar hewan sebanyak 5 buah ( 2 buah berstatus pasar hewan penuh sedangkan 3 buah bergabung dengan pasar umum ).Jumlah pasar yang masuk Klas I A sebanyak 2 buah, yakni Pasar Ngawi dan Pasar Walikukun, Klas I B sebanyak 8 buah, Klas II A sebanyak 5 buah dan Klas II B sebanyak 4 buah
II-16
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
12. Industri
13. Ketransmigrasian
2.1.3.4.
Fungsi Lingkungan Hidup
1. Penataan Ruang
2. Lingkungan HidupPengelolaan kebersihan dan pertamanan baru difokuskan di wilayah Kota Ngawi sebagai Ibukota Kabupaten. Untuk mendukung terwujudnya pengelolaan kebersihan dan pertamanan di Kota Ngawi, sarana yang sudah di sudah dibangun dan disediakan adalah: 1 ( satu ) unit Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, yang terletak di Desa Selopuro Kecamatan Pitu, yang didukung dengan tenaga kebersihan sejumlah 127 orang. Proses pengelolaan sampah pada TPA tersebut, menggunakan cara yang tradisional yaitu dengan metode Open Dumping, artinya timbunan sampah yang ada ditutup dengan tanah, kemudian diratakan dan dipadatkan, yang selanjutnya dikeringkan secara alami melalui proses penguapan sinar matahari. Dengan menggunakan metode ini, keuntungannya adalah biaya lebih murah. Sedangkan kelemahannya adalah dapat mengurangi usia TPA. Disamping itu, terdapat 1 unit TPA lagi yang berada di Kecamatan Karangjati dengan luas 6.000 m2, dimana pemanfaatanya belum maksimal karena jalan masuk menuju lokasi TPA tersebut masih memerlukan perbaikan dan pelebaran.
3. Pertanahan
II-17
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
2.1.3.5.
Fungsi Perumahan
1. Pekerjaan UmumPenyediaan Sarana dan Prasarana Umuma. Prasarana Jalan
Panjang jalan kabupaten sampai dengan akhir tahun 2004 mencapai 572,445 Km, kesemuanya masuk kategori kelas III C. Dari jalan sepanjang tersebut, yang kondisinya baik adalah 245,438 Km, yang kondisinya sedang adalah 103,596 Km, yang kondisinya rusak mencapai 146,548 Km, dan yang rusak berat adalah 76,863 Km.
b. Prasarana JembatanPanjang jembatan sampai dengan tahun 2004 mencapai 1.006,850m ( 189 jembatan ), dengan kondisi sebagai berikut: yang kondisi baik sepanjang 573,905 m ( 108 jembatan ), yang kondisi sedang mencapai 251,713 m ( 48 jembatan ), yang kondisinya rusak mencapai 110,753 m ( 20 jembatan ) dan yang kondisinya rusak berat mencapai 70,479 m (13 jembatan ).
c. Prasarana Jaringan IrigasiJaringan irigasi yang saat ini ada di Kabupaten Ngawi dapat dilihat secara terperinci sebagai berikut:- Saluran primer ( induk ): panjang 21.400 km, kerusakan 30 %- Saluran sekunder : panjang 322.145 km, kerusakan 25%- Bangunan utama : jumlah 412 buah, kerusakan 31,67%- Bangunan pendukung : jumlah 1.001 buah, kerusakan 27,5%
Adapun data Himpunan Petani Pemakai Air ( HIPPA ), dapat disampaikan bahwa: HIPPA Tunggal sebanyak 193 unit, Induk Gabungan HIPPA Jaringan Irigasi sebanyak 70 unit, dan HIPPA Federasi sebanyak 3 unit.
Kebutuhan air bersih bagi rumah tangga untuk wilayah pedesaan pada umumnya dicukupi dengan usaha sendiri berupa sumur gali atau sumur tradisional dan sumur pompa air permukaan. Sedangkan untuk wilayah perkotaan, khusus untuk kota Ibukota Kabupaten, sudah hampir seluruh rumahtangga dapat dilayani akan kebutuhan air bersihnya dari PDAM. Untuk kota-kota Ibukota Kecamatan, hampir semuanya sudah terlayani kebutuhan air bersihnya melalui PDAM. Beberapa kota Ibukota Kecamatan yang belum menikmati air bersih dari PDAM adalah : Ibukota Kecamatan Bringin, Ibukota Kecamatan Pitu, Ibukota Kecamatan Karanganyar, Ibukota Kecamatan Gerih, Ibukota Kecamatan Kasreman, Ibukota Kecamatan Pangkur, Ibukota Kecamatan Kwadungan dan Ibukota Kecamatan Kedunggalar.Daerah-daerah yang relatif sulit untuk bisa mencukupi kebutuhan air bersih adalah daerah-daerah Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Pitu, Kecamatan
II-18
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
Ngawi Bagian Utara, Kecamatan Padas Bagian Utara dan Kecamatan Bringin.2. Perumahan
Kondisi lingkungan pemukiman di beberapa wilayah yang perlu mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut:1) Jalan lingkungan total = 114.365 m
- Kondisi baik = 37.740 m- Kondisi rusak = 76.625 m
2) Lokasi lingkungan kumuh = 8 tempat- Yang ditangani = 1 tempat- Sisa = 7 tempat
3) Rumah tidak layak huni = 10.710 buah- Yang ditangani = 215 buah- Sisa = 10.445 buah
II-19
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
2.1.3.6.
Fungsi Kesehatan
1. KesehatanKondisi kesehatan dapat diketahui dari indikator-indikator yang meliputi kondisi prasarana, sarana industri, distributor obat dan alat kesehatan, kesehatan masyarakat dan tenaga kesehatan. Prasarana dan sarana kesehatan di Kabupaten Ngawi ada kecenderungan mengalami kenaikan pada kurun waktu 2002 – 2005, terutama prasarana kesehatan yang langsung dapat diakses oleh masyarakat seperti Posyandu dan Polindes, sementara itu sarana Puskesmas dan Rumah Sakit cenderung tetap dari tahun ke tahun pada kurun waktu tersebut.Kondisi kesehatan masyarakat mengalami peningkatan, terutama semakin menurunnya angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, dan menurunnya balita dengan gizi buruk, sementara usia harapan hidup semakin meningkat. Berikut ini disajikan data tentang Prasarana, Sarana dan Kesehatan Masyarakat dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005, seperti terdapat dalam tabel berikut :
Tabel 2.11 . Prasarana, Sarana dan Kesehatan Masyarakat
Tahun 2002-2005
No Kategori Satuan
T A H U N
2002 2003 2004 2005
1 Prasarana Kesehatana. Posyandub. Polindesc. Puskesmas
1. Induk2. Pembantu3. Keliling
d. RSUKelas C
e. RSU Swasta1. RS. Umum2. Rumah Bersalin
UnitUnitUnitUnitUnitUnit
Unit
UnitUnit
1.128121
236323
1
12
1.133121
236323
1
12
1.139128
236323
1
12
1.141 141
236323
1
12
2 Sarana Industri, Distributor Obat & Alat Kesehatana. Apotekb. Gudang Farmasi
UnitUnit
71
151
151
191
3 Kesehatan Masyarakata. Usia harapan hidupb. Jumlah kematian ibu (persalinan
12.000-13.000/th)c. Angka kematian bayi d. Balita dengan gizi buruk
tahun
tahunper 1000 kh
Anak
65
1360
1.056
66
1250
1.660
66
1150
1.415
67
1140
706
II-20
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
No Kategori SatuanT A H U N
2002 2003 2004 20054 Tenaga Kesehatan
a. Dokter spesialisb. Dokter umumc. Dokter Gigid. Apotekere. Kesehatan masyarakatf. Asisten apotekerg. Perawath. Perawat gigii. Bidanj. Refraksionisk. Ahli gizil. Sanitarian m. Analis kesehatann. Rekam mediko. Analis farmasi
OrangOrangOrangOrangOrangOrangOrangOrangOrangOrangOrangOrangOrangOrangOrang
727522
10150
7180
-10234--
7301024
1517010
200-
15406--
11361739
1719212
2201
2155101-
1136165
1121
20913
2371
2158712
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Ngawi, 2005.
2. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
II-21
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
2.1.3.7.
Fungsi Pariwisata dan Budaya
1. KebudayaanUntuk mengetahui peta kebudayaan, khususnya untuk bidang kesenian dapat dijelaskan sebagai berikut:a. Jenis Tari; Jenis Tari Tridisional yang ada ádalah : Orek-orek, Klantung,
Kencetan, Gaplik dan Pentul Melikanb. Kelompok Kesenian; yang ada ádalah:
1) Karawitan : 13 Unit, dengan jumlah anggota 154 orang2) Campursari : 22 Unit, dengan jumlah anggota 220 orang3) Reog : 4 Unit, dengan jumlah anggota 61 orang4) Ketoprak : 7 Unit, dengan jumlah anggota 140 orang5) Wayang Kulit : 34 dalang6) Waranggono : 34 orang
2. PariwisataDari data obyek wisata dan daya tarik wisata dibawah ini, nampak adanya tempat wisata yang potensial untuk dikembangkan menjadi tempat wisata unggulan di daerah, sehingga apabila tempat-tempat wisata tersebut dikemas menjadi satu sistem jaringan perjalanan wisata, akan cukup menarik walaupun baru pada tingkatan lokal.
Tabel 2.12 . Jenis Obyek dan Daya Tarik Wisata
di Kabupaten Ngawi
No Nama ODTWJenis ODTW Lokasi
PengelolaAlam Budaya Buatan Kecamatan
1 Air terjun Srambang X Jogorogo Perhutani
2 Wana Wisata Suryo X Kedunggalar Perhutani
3 Perkebunan Teh Jamus X Sine PT. Candiloka
4 Museum Purbakala Trinil X Kedunggalar Pemda &
Din. Purbakala
5 Pesanggrahan Srigati X Paron Perhutani
6 Monumen Soeryo X Kedunggalar Perhutani
7 Benteng Van Den Bosch X Ngawi Yon Armed 12
8 Waduk Pondok X Bringin Pemda
II-22
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
9 Waduk Sangiran X Bringin Pemda
10 Pemandian Tawun X Padas PT. Bukit KetawangSumber : Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kab. Ngawi
II-23
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
2.1.3.8.
Fungsi Pendidikan
1. PendidikanJenjang dan jenis pendidikan, jumlah murid, dan jumlah lembaga sekolah pada tahun 2004, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.13 . Jenjang dan Jenis Pendidikan, Jumlah Murid dan Lembaga Sekolah
Di Kabupaten Ngawi Tahun 2004-2005
NoJenjang dan Jenis
Pendidikan Negeri Swasta Jumlah Murid
Jumlah Lembaga
1 SD / MI 75.974 10.066 86.040 618 / 97
2 SMP / MTS 32.443 5.960 38.403 69 / 31
3 SMA / MAN 6.901 1.982 8.883 18 / 9
4 SMK 1.452 9.674 11.126 22
5 TPQ - - - 1.206
6 Sekolah Minggu Gereja
- - - 80
7 Play Group - - - 48
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, 2004.
Untuk mengetahui kualitas penyelenggaraan pendidikan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, dapat dilihat dari jumlah murid, jumlah lembaga, jumlah guru, kondisi gedung, tingkat kelulusan, APK dan APM Tahun 2005, pada tabel berikut ini :
Tabel 2. 14.
Jumlah Murid, Jumlah Lembaga, Jumlah Guru, Kondisi Gedung,Tingkat Kelulusan, APK dan APM di Kabupaten Ngawi
Tahun 2005
No. Indikator SD / MI SMP / MTs SMA / MAN / SMK
1. Jumlah Murid 86.040 38.403 20.009
2. Jumlah Lembaga 715 100 49
3. Jumlah Huru 4.367 / 679 1.934 / 630 561 / 208 / 696
II-24
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
4. Jumlah Gedung 715 100 49
- Kondisi Rusak (RK) 2.122 / 263 116 / 76 33 / 10 / 26
- Kondisi Baik (RK) 1.290 / 289 673 / 141 144 / 53 / 178
5. Tingkat Kelulusan (%) 99,24 93,63 96,92
6. APK (%) 102,80 84,69 67,08
7. APM (%) 88,72 64,17 50,25
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, Tahun 2004.
II-25
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
Sedangkan upaya pemerataan pendidikan ditingkat dasar dan menengah dari tahun 2003 - 2005 adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 15.
Indikator Pemerataan Pendidikan Dasar dan MenengahDi Kabupaten Ngawi Tahun 2004 – 2005
No Indikator SD / MI SMP / MTs SMA / MAN / SMK
1 APK (%) 102,80 84,69 67,06
2 APM (%) 88,72 64,17 50,25
3 Perbandingan antar jenjang 0 7,77 2,16
4 RasioSiswa / SekolahSiswa / KelasSiswa / GuruKelas/ Ruang KelasKelas / Guru
1192017
1,090,85
3784315
0,860,35
4404117
1,020,35
5 Angka Melanjutkan 0 87 21,79
6 Tingkat pelayanan Sekolah 118 91 320
7 Kepadatan penduduk 65 Km2 37 Km2 23 Km2
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, Tahun 2004.
Tentang kualitas pendidikan dasar dan menengah dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.16 . Indikator Mutu Pendidikan Tahun 2004 / 2005
No Indikator SD+MI SMP+MTs SM+MA
1 Prosentase Lulusan 99,24 93,63 96,92
2 Angka Mengulang 4,02 0,10 0,20
3 Angka Putus Sekolah 0,11 0,45 0,58
4 Persentase Kondisi Ruang Kelasa. Baik b. Rusak Ringanc. Rusak Berat
39,2740,2519,97
81,0414,134,58
78,9913,237,78
5 Persentase Fasilitas Sekolaha. Perpustakaanb. Lapangan ORc. UKSd. Laboratoriume. Keterampilan
40,7942,8651,29
00
45,1849,0636,8834,55
0
74,0770,3751,8585,1948,15
II-26
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
f. Bimbingan Penyuluhang. Serba Gunah. Bengkeli. Ruang Praktek
0000
0000
70,3725,9360,0656,02
6 Angka Partisipasi (Persen)a. Pemerintah Pusatb. Orang Tuac. Pemerintah daerah
3,552,26
92,38
15,635,56
68,29
21,8723,4053,85
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, Tahun 2004.
2. Kepemudaan dan Olah RagaKegiatan olahraga yang banyak digemari masyarakat, baik untuk cabang atletik maupun olahraga permainan, dan cukup berkembang dengan baik, antara lain senam aerobik, lari, renang, sepeda sehat, tinju, beladiri, catur, basket, sepak bola, bola volley, tenis lapangan, tenis meja, bulu tangkis dan lain-lain.Fasilitas olah raga yang ada, baik yang disediakan oleh Pemerintah maupun masyarakat, antara lain Stadion / lapangan sepak bola sebanyak 2 buah, kolam renang sebanyak 1 buah, lapangan tenis 8 buah, lapangan bulutangkis sebanyak 7 buah dan sebagainya. Namun hingga saat ini prestasi olahraga dirasakan masih belum menggembirakan.
3. PerpustakaanKeberadaan perpustakaan, dengan menyediakan berbagai macam buku, telah membantu masyarakat dalam usaha meningkatkan pengetahuan sesuai disiplin ilmu yang dikembangkan. Sampai saat ini, jumlah buku yang dimiliki sebanyak 18.613 eksemplar. Adapun jumlah pengunjung perpustakaan, baik dari unsur pegawai negeri, pelajar maupun umum, adalah mencapai 8.049 orang, dengan perincian pengunjung laki-laki sebanyak 2.958 orang sedangkan pengunjung perempuan sebanyak 5.091 orang.Disamping itu, untuk dapat menjangkau pelayanan perpustakaan sampai ke pelosok Desa, telah disediakan Perpustakaan Keliling, yang didukung dengan fasilitas satu unit mobil perpustakaan, dengan sasaran : Desa-desa, Sekolah-sekolah dan Pondok-pondok Pesantren.
II-27
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
2.1.3.9.
Fungsi Perlindungan Sosial
1. Kependudukan dan Catatan SipilPertumbuhan penduduk sebagaimana tersebut pada tabel berikut, diketahui rata-rata mencapai 0.10%, dimana pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Widodaren sebesar 1,47 %, dan di Kecamatan Karanganyar sebesar 1,57 %. Adapun tingkat pertumbuhan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Mantingan yang mencapai minus 5,45%. Kebijakan bidang kependudukan dilakukan untuk sepenuhnya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dalam hal administrasi kependudukan.
Tabel 2. 17. Data Pelayanan Kependudukan
Di Kabupaten Ngawi Tahun 2004
No. Jenis Pelayanan Yang Wajib Memiliki / Yang Mendaftarkan
Yang Sudah Tertangani
Yang Belum Tertangani
1.2.3.
Kartu Tanda Penduduk (KTP)Kartu Keluarga (KK)Transmigrasi
748.008203.205
640
673.206250.051
200
74.80213.154
440Sumber : Dinas Kependudukan Kabupaten Ngawi, Tahun 2004.
Angka pertumbuhan penduduk selengkapnya dapat dilihat sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.18 . Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Tahun 2002 – 2004
Kecamatan
Penduduk Akhir TahunPertumbuhan
Penduduk2003 2004
1. Sine 46.205 46.276 0,15
2. Ngrambe 44.257 44.636 0,86
3. Jogorogo 41.022 41.189 0,41
4. Kendal 48.686 48.624 -0,13
5. Geneng 89.663 90.548 0,99
6. Kwadungan 28.648 28.456 -0,67
7. Pangkur 27.773 27.825 0,19
8. Karangjati 47.742 48.300 1,17
II-28
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
9. Bringin 30.352 30.394 0,14
10. Padas 56.193 56.556 0,65
11. Ngawi 76.158 77.240 1,42
12. Paron 90.509 87.926 -2,85
13. Kedunggalar 70.022 70.546 0,75
14. Pitu 27.913 28.064 0,54
15. Widodaren 71.968 73.029 1,47
16. Mantingan 39.015 36.888 -5,45
17. Karanganyar 32.543 33.055 1,57
Jumlah Total 868.651 869.549 0,10
Sumber : Dinas Kependudukan Kab. Ngawi, Tahun 2004.
Data perkembangan pelayanan Catatan Sipil yang meliputi : Penerbitan Akte Kelahiran, Penerbitan Akte Perkawinan, Penerbitan Akte Perceraian, Penerbitan Akte Pengangkatan Anak (Adopsi), Penerbitan Akte Pengakuan Anak dan Penerbitan Akte Kematian, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.19 . Perkembangan Pelayanan Catatan Sipil Di Kabupaten Ngawi Tahun 2000 - 2004
Jenis Pelayanan 2000 2001 2002 2003 2004
1. Kelahiran Baru 6.140 8.690 8.368 8.243 8.120
2. Kelahiran Terlambat 5.250 4.113 3.697 4.463 4.936
3. Kelahiran Dispensasi 6.104 4.329 3.568 4.465 3.245
4. Perkawinan 60 78 68 58 72
5. Perceraian 2 4 3 5 2
6. Kematian 21 11 10 8 13
7. Pengangkatan Anak 18 25 18 28 45
8. Adopsi 3 8 6 10 3
9. Pengakuan Anak - - - - -
II-29
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
10. Perubahan Data - 263 270 310 296
J u m l a h 17.598 17.521 16.008 17.590 16.732
Sumber : Dinas Pelayananan Masyarakat Kabupaten Ngawi, Tahun 2004.
2. Pemberdayaan PerempuanData tahun 2004 menunjukkan bahwa penduduk perempuan yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 55 % dari jumlah penduduk yang tidak sekolah sejumlah 190.547 jiwa. Disamping itu angka kematian ibu melahirkan masih mencapai 11 per 12.000 kelahiran hidup. Prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil mencapai + 11 %.Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan masih rendah yaitu 6.419 orang dibandingkan dengan laki-laki 9.018 orang. Jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten sebanyak 10.355 orang, yang perempuan sebanyak 4.171 orang, sedangkan dilembaga legislatif, dari jumlah anggota DPRD sebanyak 45 orang, yang perempuan hanya 5 orang.
II-30
Dokumen Penyelarasan RPJMD 2006-2010 Kabupaten Ngawi
3. SosialBerikut ini disajikan tabel tentang kesejahteraan sosial yang meliputi penduduk rawan sosial dan sarana, panti asuhan, potensi kesejahteraan sosial, penduduk miskin dan beras untuk penduduk miskin.
Tabel 2. 20. Kesejahteraan Sosial Tahun 2002-2004
Di Kabupaten Ngawi
Jenis Data SatTahun
2002 2003 2004
1. Penduduk Rawan Sosial dan Saranaa. Keluarga Fakir Miskinb. Balita Terlantarc. Anak Terlantard. Lanjut Usia Terlantare. Gelandanganf. Penyandang Cacatg. Korban Bencana Alam & Korban Lainh. Pengemis
2. Panti Asuhana. Panti Sosial Asuhan Yatim Piatub. Panti Sosial Tresna Werda
3. Potensi Kesejahteraan Sosiala. Karang Tarunab. Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakatc. Organisasi Sosial
4. Penduduk MiskinJumlah Rumah Tangga Miskin
JiwaJiwaJiwaJiwaJiwaJiwaJiwaJiwa
BuahBuah
BuahOrangBuah
KK
34.905170
10.2636.958
973.0791.209
97
41
2171.154
8
74.201
36.65338
10.9476.001
622.8795.566
62
71
2171.154
10
74.201
54.34166
10.9576.051
172.884
45245
71
2171.168
10
82.572*)Sumber : - Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi - *) Kantor BPS data sementara tahun 2005
II-31