bab i + bab ii + bab iii makalah aqidah islamiyah

22
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Nilai suatu ilmu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar nilai manfaatnya, semakin penting ilmu tersebut untuk dipelajari. Ilmu yang paling utama adalah ilmu yang mengenalkan kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Sehingga orang yang tidak kenal Allah SWT adalah orang yang bodoh karena tidak ada orang yang lebih bodoh dari pada orang yang tidak mengenal penciptanya. Allah Menciptakan manusia dengan seindah – indahnya dan selengkap – lengkapnya bentuk disbanding dengan makhluk ciptaan yang lain. Kemudian Allah bombing mereka dengan mengutus para Rasul-Nya(menurut hadits yang disampaikan Abu Dzar bahwa jumlah para nabi sebanyak 124.000 orang, namun jumlah sebenarnya hanya Allah saja yang mengetahuinya), semuanya menyerukan 1

Upload: liza-rizki-amalia

Post on 27-Jun-2015

3.239 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

Bab I

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Nilai suatu ilmu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar

nilai manfaatnya, semakin penting ilmu tersebut untuk dipelajari. Ilmu yang

paling utama adalah ilmu yang mengenalkan kita kepada Allah SWT, Sang

Pencipta. Sehingga orang yang tidak kenal Allah SWT adalah orang yang bodoh

karena tidak ada orang yang lebih bodoh dari pada orang yang tidak mengenal

penciptanya.

Allah Menciptakan manusia dengan seindah – indahnya dan selengkap –

lengkapnya bentuk disbanding dengan makhluk ciptaan yang lain. Kemudian

Allah bombing mereka dengan mengutus para Rasul-Nya(menurut hadits yang

disampaikan Abu Dzar bahwa jumlah para nabi sebanyak 124.000 orang, namun

jumlah sebenarnya hanya Allah saja yang mengetahuinya), semuanya menyerukan

kepada tauhid (diriwayatkan oleh Al – Bukhari dalam At Tarikhul Kabir 5/447

dan Ahmad dalam Al Musnad 5/178 – 179). Sementara dari jalan sahabat Abu

umamah disebutkan bahwa jumlah para rasul 313 (diriwayatkan oleh Ibnu Hibban

dalam Al Maurid 2085 dan Ath – Thabrani dalam Al Mu’jamul Kabir 8/139)agar

mereka berjalan sesuai dengan kehendak Sang Pencipta melalui wahyu yang

dibawa oleh Sang Rasul. Orang yang menerima disebut mukmin, orang yang

menolaknya disebut kafir serta orang yang ragu – ragu disebut munafik yang

merupakan bagian dari kekafiran. Begitu pentingnya aqidah ini sehingga Nabi

1

Page 2: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

Muhammad Saw, penutup para Nabi dan Rasul membimbing umatnya selama 13

tahun ketika berada di Makkah dengan menekankan masalah aqidah ini, karena

aqidah adalah landasan semua tindakan, bahkan merupakan landasan

bangunanIslam. Oleh karena itu, maka para dai dan para pelurus agama dalam

setiap masa selalu memulai dakwah mereka dengan tauhid dan pelurusan aqidah

sebelum mereka mengajak kepada perintah-perintah agama yang lain. Bahkan

para Nabi an Rasul sebelum Rasulullah juga menyerukan hal yang sama dalam

dakwah-dakwah mereka kepada umatnya. Hal ini seperti firman Allah dalam Al

Quran surat AnNahl ayat 36 dan surat Al A'raaf ayat 59, 65, 73 dan 85:

Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat

(untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut1 itu’,…”

(QS. An Nahl: 36)

Artinya : “Wahai kaumku sembahlah Allah,sekali-kali tak ada Tuhan bagimu

selain-Nya.” (QS. Al A'raaf: 59, 65, 73, 85)

2

Page 3: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. ‘Aqd berarti juga

janji, ikatan (kesepakatan) antara dua orang yang mengadakan perjanjian. Aqidah

secara definisi adalah suatu keyakinan yang mengikat hati manusia dari segala

keraguan. Aqidah dalam istilah umum yaitu keimanan yang mantap dan hukum

yang tegas, yang tidak dicampur keragu- raguan terhadap orang yang

mengimaninya. Ini adalah aqidah secara umum, tanpa memandang aqidah tersebut

benar atau salah. Aqidah secara terminology adalah sesuatu yang mengharuskan

hati membenarkannya, membuat jiwa tenang, dan menjadi kepercayaan yang

bersih dari kebimbangan dan keraguan. Aqidah menurut syara’ berarti iman

kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya dan kepada

Hari Akhir, serta kepada qadar dan qadha, baik takdir yang baik maupun yang

buruk.

Aqidah tersebut dalam tubuh manusia ibarat kepalanya. Maka apabila

suatu umat sudah rusak, bagian yang harus direhabilitasi adalah aqidahnya

terlebih dahulu. Di sinilah pentingnya aqidah ini, apalagi ini menyangkut

kebahagiaan dan keberhasilan dunia dan akhirat. Aqidah merupakan kunci kita

menuju surga. Aqidah juga menjadi dasar dari seluruh hukum-hukum agama yang

berada di atasnya. Aqidah Islam adalah tauhid, yaitu mengesakan Tuhan yang

diungkapkan dalam syahadat pertama. Sebagai dasar, tauhid memiliki implikasi

terhadap seluruh aspek kehidupan keagamaan seorang Muslim, baik ideologi,

politik, sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya.

3

Page 4: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

Aqidah sebagai dasar utama ajaran Islam bersumber pada Al Quran dan

sunnah Rasul. Aqidah Islam mengikat seorang Muslim sehingga ia terikat dengan

segala aturan hukum yang datang dari Islam. Oleh karena itu, menjadi seorang

Muslim berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam

ajaran Islam, seluruh hidupnya didasarkan kepada ajaran Islam. Hal ini seperti

yang tersebut dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 208, yang berbunyi :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam

keseluruhannya dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya

setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208)

4

Page 5: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

Bab II

Pembahasan

Pengertian Aqidah

Aqidah berasal dari kata ‘aqad yang berarti pengikatan. Aqidah adalah apa

yang diyakini oleh seseorang. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu

kepercayaan hati dan pembenaran terhadap sesuatu.

Pengertian Aqidah secara bahasa

Aqidah (Bahasa Arab: �َد�ُة� �َع�ِق�ْي �ْل (َا artinya ketetapan yang tidak ada

keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah

dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan.

Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari

aqidah adalah aqa-id 1.

Jadi kesimpulannya apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara

pasti adalah aqidah ; baik itu benar atau pun salah.

A. Aqidah Islamiyah

1 Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘ Arab, Al – Qaamuusul Muhiith dan Al – Mu’jamul Wasiith: bab: ‘Aqada

5

Page 6: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

Aqidah Islamiyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada

Allah dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid2 dan taat kepada-Nya,

beriman kepada Malaikat – malaikat-Nya, Rasul – Rasul-Nya, Kitab – Kitab-Nya,

hari akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa – apa yang telah

shahih tentang prinsip – prinsip Agama (Ushuluddin), perkara – perkara yang

ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’ dari salafush shalih, serta seluruh

berita – berita qathi’I (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang

telah ditetapkan menurut Al – Qur’an dan As – Sunnah yang shahih serta ijma’

Salafasuh Shalih.3

Aqidah Islamiyah telah memecahkan ‘uqdah Al – Kubra’(perkara besar)

pada manusia. Aqidah Islam juga memberikan jawaban atas pertanyaan –

pertanyaan manusia, sebab Islam telah menjelaskan bahwa alam semesta,

manusia, dan kehidupan adalah cipataan (makhluk) bagi pencipta (al – khaliq)

yaitu Allah SWT, dan bahwasannya setelah kehidupan ini akan ada hari kiamat.

Hubungan antara kehidupan dunia dengan apa yang ada sebelum kehidupan dunia

adalah ketundukan manusia terhadap perintah – perintah Allah dan larangan –

larangannya. Sedangkan hubungan antara kehidupan dunia dengan apa yang ada

sesudah kehidupan dunia adalah adanya Hari Kiamat, yang di dalamnya terdapat

2 Tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah, dan Asma’ wa Shifat Allah.3 Lihat Buhuuts fii ‘Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah (hal. 11-12) oleh Dr. Nashir bin ‘Abdul Karim al-‘Aql, cet. II/ Daarul ‘Ashimah/ th. 1419 H, ‘Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah (hal. 13-14) karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd dan Mujmal Ushuul Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah fil ‘Aqiidah oleh Dr. Nashir bin ‘Abdul Karim al-‘Aql.

6

Page 7: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

pahala dan siksa , serta surga dan neraka. Al – Qur’an telah menerapkan rukun –

rukun aqidah ini.

“Rasul telah beriman kepada Al – Qur’an yang diturunkan kepadanya dari

Tuhannya demikian pula orang – orang yang beriman, semuanya beriman kepada

Allah, Malaikat – Malaikat-Nya, Kitab – Kitab-nya dan Rasul – Rasul-Nya

(mereka mengatakan): “Kami tidak membeda – bedakan antara seseorangpun

(dengan yang lain) dari Rasul – Rasul-Nya “ ( Al – Baqarah , 258 )

Didalam Hadits yang panjang, Jibril as pernah bertanya kepada rasulullah

saw, “Beritahukanlah kepadaku tentang iman!” Lalu Rasul SAW menjawab,

“Iman itu adalah kepercayaan kepada (adanya) Allah, Malaikat – Malaikat-Nya,

Rasul- Rasul-Nya hari kiamat, dan percaya kepada Al – Qadr (takdir),baik dan

buruknya berasal dari Allah SWT”. Jibril berkata “ Engkau benar” (HR. Muslim

Tarmidzi , Abu Dawud dan Al – Nassa’I )4

4 Uraian lebih lanjut dapat di lihat dalam artikel http://serambitashawwuf.blogsome.com/ 2008/04/07/ hadist-jibril-tentang-ad-din-islam-iman-ihsan/

7

Page 8: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

Aqidah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

Diantaranya :

1. Aqidah Islam telah memuaskan akal dan memberikan ketenangan pada

jiwa manusa. Sebab, aqidah islam telah menjawab pertanyaan – pertanyaan

dengan jawaban yang memuaskan dan shahih.

2. Aqidah islam telah menciptakan keteguhan dan keberanian pada diri

seorang muslim

3. Aqidah Islam akan membentuk ketakwaan pada diri seorang muslim.

Setelah seorang muslim menyadari hubungannya dengan Allah, dan bahwa Allah

SWT akan menghisab smua perbuatannya pada hari kiamat, maka ia akan

menghindarkan diri dari perbuatan yang diharamkan serta melakukan perbuatan

baik dan yang dihalakan. Sebab, ia telah meyakini bahwa hari perhitungan pasti

akan datang.

Aqidah juga mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup

bermasyarakat, yaitu :

1. Masyarakat akan beriman kepada rabb yang Esa, agama yang satu serta

tunduk pada aturan yang satu.

2. Akan mewujudkan masyarakat yang saling melengkapi, saling

menjamin seperti halnya satu tubuh, satu – kesatuan pemikiran dan perasaan.

Rasulullah SAW bersabda :

8

Page 9: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

Perumpamaan orang – orang yang beriman dalam hal persahabatan dan

kasih sayang adalah ibarat satu tubuh. Bila salah satu anggota tubuh terserang

sakit, maka seluruh anggota tubuh yang lain akan ikut terserang demam dan susah

tidur.

3. akan tercipta ikatan ideologis yang kuat serta diantara individu –

individu anggota masyarakat, yakni ikatan ukhwah Islamiyah.

9

Page 10: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

B. Konsep Tuhan dalam Aqidah Islamiyah

Konsep aqidah islam terkait ketuhanan ada Tauhid Uluhiyah, Tauhid

Rububiyah dan Tauhid Al-asma’ was-sifat. Uluhiyah yakni Allah sebagai satu –

satunya zat yang disembah. Ia tidak dipersekutukan dengan apa dan siapapun.

Janganlah menggeser Allah sebagai zat yang disembah dipuji dan diibadahi. Cara

mendekati-Nya pun tidak boleh dengan sesuka hati, melainkan harus mengikuti

pentunjuk allah yang telah disampaikan kepada nabi Muhammad melalui Jibril.

Allah tidak ingin ia didekati dengan cara - cara yang dibuat manusia. Dalam

Islam instrument untuk mendekati Allah (biadah) sudah bersifat FIX, tidak ada

rekayasa ibadah dalam islam. Sementara Rububiah,ialah Allah sebagai satu –

satunya tuhan yang menciptakan semua alam semesta, mewujudkan dari ketiadaan

menjadi ada, serta memelihara apa yang dibutuhkan semua makhluknya, tanpa

memilih apakah orang kafir atau bukan. Tauhid Al-Asma' was-Sifat,

mengesakan Allah dalam asma dan sifat-Nya, artinya mengimani bahwa tidak ada

makhluk yang serupa dengan Allah, dalam dzat, asma maupun sifat.

Prinsip agama Islam, smua amalan jika tidak dibangun atas Allah sebalah

illah dan rabb, maka amalan itu sia – sia. Syarat suatu amalan dikatakan amal

sholeh ialah pelaku amal itu harus nyata – nyata beriman kepada Allah. Sebaik

apapun amal menurut sudut pandang manusia jika pelakunya tidak memiliki iman

dalam hatinya , maka amal itu bukan amal sholeh. Ia hanya bermanfaat sebatas

dunia, di akhirat kelak akan hilang tanpa bekas. Konsep tuhan dalam Aqidah

Islamiyah, tuhan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta

10

Page 11: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi

semesta alam.

Islam mentitikberatkan konseptualisasi Tuhan sebagai yang tunggal dan

Maha Kuasa (tauhid). Dia itu wahid dan Esa (ahad), Maha pengasih dan Maha

kuasa.

Penciptaan dan penguasaan alam semesta dideskripsikan sebagai suatu

tindakan kemurah hatian yang paling utama untuk semua ciptaan yang memuji

keagungan-Nya dan menjadi saksi atas keesaan-Nya dan Kuasa-Nya. Menurut

ajaran Islam Tuhan muncul dimanapun tanpa harus menjelma dalam bentuk apa

pun.

Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Agung dan Maha Kuasa, namun

juga Tuhan yang personal : Menurut Al – Qur’an, Dia lebih dekat pada manusia

daripada urat nadi manusia. Dia menjawab bagi yang membutuhkan dan

memohon pertolongan jika mereka berdoa pada-Nya.Di atas itu semua Dia

memandu manusia padajalan yang lurus “ jalan yang diridhai-Nya”.

Tuhan Maha Esa

Keesaan Tuhan atau Tauhid adalah mempercayai dan mengimani dengan

sepenuh hati bahwa Allah itu Esa dan (wahid). Al – Qur’an mengeaskan

keberadaan kebenaran-Nya yang tunggal dan mutlak yang melebihi alam semesta

sebagai: Zat yang tidak tampak dan wahid yang tidak diciptakan. Menurut Al –

Qur’an:”Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika dia

11

Page 12: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

mengkehendaki niscaya Dia memsunahkan kamu dan menggantimu dengan siapa

yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah),sebagaimana Dia telah menjadikan

kamu dari keturunan orang – orang lain.” (Al – An’am [6]:133).Tuhan menjadi

sebuah konsep tunggal yang akan menjelaskan asal – muasal semua hal yang ada:

“ Dialah Yang Awal dan Yang Akhir , Yang Akhir dan Yang Batin ;dan dia Maha

Mengetahui segala sesuati.(Al- Hadid [57]:3)” Sebagian Muslim walau begitu

mengkritik interprestasi yang mengacu pada pandangan diatas.

C. Penyimpangan – Penyimpangan Aqidah dan Cara – Cara Penanggulangan

1. Kebodohan terhadap aqidah shahihah, karena tidak mau mepelajari dan

mengajarkan, atau karena kurangnya perhatian terhadapnya.

2. Ta’ashshub (fanatic) kepada sesuatu yang diwarisi dari bapak dan nenek

moyangnya, sekalipun hal itu batul, dan mencampakkan apa yang menyalahinya,

sekalipun hal itu benar.”Dan apabila dikatakan kepada mereka: “ikutilah apa yang

telah diturunkan Allah “, mereka menjawab: “(tidak), tetapi kami hanya mengikuti

apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”.”(apakah

mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak

mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?” (Q.S.Al Baqarah: 170)

3. Taqlid Buta dengan mengambil pendapat manusia dalam masalah

aqidah tanpa mengetahui dalilnya dan tanpa menyelidiki seberapa jauh

kebenarannya.

4. Ghuluw (berlebihan) Dlama mencintai para wali dan orang – orang

shalil, serta mengangkat mereka di atas derajat yang semestinya, sehingga

12

Page 13: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

menyakini pada diri mereka sesuati yang tidak mampus dilakukan kecuali oleh

Allah, baik berupa mendatangkan kemanfaatan maupun menolah kemudharatan.

5. Ghaflah (lalai) terhadap perenungan ayat – ayat Allah yang terhampar di

jagat raya ini (ayat – ayat kauniya) dan ayat – ayat Allah yang tertuang dalam

kitab_nya ( ayat – ayat Qur’aniyah) “ Jikalau sekitarnya penduduk negeri – negeri

beriman dan bertakwa , pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah

dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat –ayat Kami) itu, maka

Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya “. (Q.S Al – A’raaf : 96)

6. Enggannya media pendidikan dan media informasi melaksanakan

tugasnya. Kurikulum pendidikan kebanyakan tidak memberikan perhatian yang

cukup terhadap pendidikan agama Islam, bahkan ada yang tidak peduli sama

sekali.

Cara – cara penganggulangan penyimpangan aqidah adalah dengan :

1. Kembali pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW untuk

mengambil Aqidah Shahihah.

2. Memberi perhatian pada pengajaran aqidah di berbagai jenjang

pendidikan

3. Harus ditetapkan kitab – kitab salaf yang bersih sebagai materi

pelarajan. Sedangkan kitab – kitab kelompok penyeleweng harus dijauhkan.

4. Menyebar para da’I yang meluruskan aqidah umat islam dengan

mengajarkan aqidah salaf serta menjawab dan menolah seluruh aqidah batil.

13

Page 14: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

Bab III

Penutup

a. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa aqidah

mempunyai arti ikatan, pengesahan, penguatan dan penetapan. Maksudnya adalah

apa yang telah menjadi ketetapan hati seseorang secara yakin.Maka pengertian

dari Aqidah Islamiyah adalah ketetapan hati , mempercayai ,atau tauhid kepada

allah serta beriman kepada malaikat, rasul, kitab, hari akhir, takdir baik dan buruk,

dan mengimani seluruh apa – apa yang telah shahih tentang prinsip – prinsip

Agama Islam.

Dan kita sebagai umat islam hendak bersyukur karena pertanyaan –

pertanyaan yang sering mengusik hati manusia yang berkala dapat dijawab oleh

Aqidah kita yaitu Aqidah Islamiyah yang sekaligus menjadi pegangan kita untuk

menjalani hidup serta mengabdi kepada Allah SAW.

Demikianlah pembahasan yang dapat saya susun dalam rangka memenuhi

tugas mata kuliah Pendidikan Agama yang berjudul : “ Aqidah Islamiyah “.

14

Page 15: Bab I + Bab II + Bab III Makalah Aqidah Islamiyah

Daftar Pustaka

Abdullah, Muhammad Hussaim “ Studi Dasar – Dasar Pemikiran Islam “, Pustaka

Thariqatul Izzah, 2002

Al – Banna, Hassan , Majmu’atu ar-Rassail muasssasah al – risalah Beirut.

Al-Jazairy, Abu Bakar Jabir, Aqidah al-Mukmin, Maktabah Kulliyat. Al-

azhariyah.Cairo.1978

Ilyas , Yunahar, Lc Kuliah Aqidah Islam", LPPI ,Yogyakarta. 1992

Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu’jamul Wasiith

http://abuamincepu.wordpress.com/category/definisiaqidah/

15