bab i, ii & iii ref 4.doc

90
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan komputer saat ini mengalamai banyak perubahan yang begitu pesat seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompeks baik pada bidang bisnis, kesehatan, pendidikan, psikiologi, permainan dan sebagainya. Bidang bisnis merupakan salah satu bidang yang sangat bayak mengguanakan sistem komputerisasi untuk mebantu kegaiatan Oprasional dan komunikasi antar bagian. Visual Basic merupakan salah satu program yang berdasarkan GUI (Graphical User Interfice), sehingga tidak perlu membuat instruksi pemrograman dengan kode baris cukup dengan pembuatan Program yang berbasis objek. Visual Basic juga didukung oleh bahasa basic yang mudah dikenal. 1

Upload: arifinsiregar

Post on 26-Jan-2016

70 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan komputer saat ini mengalamai banyak perubahan yang begitu

pesat seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompeks baik

pada bidang bisnis, kesehatan, pendidikan, psikiologi, permainan dan sebagainya.

Bidang bisnis merupakan salah satu bidang yang sangat bayak mengguanakan sistem

komputerisasi untuk mebantu kegaiatan

Oprasional dan komunikasi antar bagian.

Visual Basic merupakan salah satu program yang berdasarkan GUI

(Graphical User Interfice), sehingga tidak perlu membuat instruksi pemrograman

dengan kode baris cukup dengan pembuatan Program yang berbasis objek. Visual

Basic juga didukung oleh bahasa basic yang mudah dikenal. Bahasa basic merupakan

bahasa yang mendukung pernyataan, fungsi dan keyboard yang langsung terhubung

dengan windows.

PT Tenma Cikarang Indonesia merupakan sebuah industri yang bergerak di

bidang proses pengolahan plastik dan metal. Sistem pengolahan data pada PT Tenma

Cikarang Indonesia khususnya di bidang Maintenence (Production Engineering)

masih banyak yang menggunakan sistem manual seperti sistem persediaan sparepart

yang masih menggunakan kartu stok dan proses transaksi yang meggunakan logbook

untuk menulis pemakaian sparepart. Dari ketertarikan kasus tersebut penulis

1

mengankat sebuah judul yaitu: “PEMBUATAN PROGRAM PERSEDIAAN

SPAREPART PADA PT TENMA CIKARANG INDONESIA”.

1.2. Maksud dan Tujuan

Penulisan tugas akhir ini mepunyai beberapa maksud dan tujuan, antara lain

sebagai berikut:

1. Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang di dapat

selama masa perkuliahan secara nyata.

2. Menganalisa dan mengabil kesimpuan sistem yang terdapat pada PT Tenma

Cikarang Indonesia.

3. Menambahkan satu sistem komputerisasi pada PT TENMA CIKARANG

INDONESIA khususnya untuk bagian Production Engineering (PE) dalam

mengolah data persediaan sparepart.

Sedangkan tujuan dari penuliasan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu

syarat guna menyelesaikan Program Diploma III (D3) Jurusan Komputerisasi

Akutansi, yang telah ditetapkan oleh Akademi Manajemen Informatika dan

Komputer Bina Sarana Informatika.

1.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam menulis Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa metode

pengumpulan data yang digunakan, diantaranya yaitu:

2

1. Observasi (Observation)

Metode observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang

dilakukan penulis dengan mengamati secara langsung kegiatan yang

berhubungan dengan persediaan spare part mesin pada PT Tenma Cikarang

Indonesia, dan mencatat secara sistematis untuk bahan penelitian tugas akhir.

2. Wawancara (Interview)

Dalam metode ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan

karyawan administrasi maintenence bagian Production Engineering.

3. Studi Pustaka (Library Research)

Penulis menggunakan buku-buku sebagai referensi dan acuan yang berkenaan

dengan masalah ini sehingga dapat dijadikan perbandingan untuk mendapatkan

ide baru dan landasan penulis dalam membuat program pengolahan data.

Metode ini menjadi referensi penulis dalam mencari teori yang akan menjadi

pegangan dalam memahami dan menganalisa setiap masalah yang ada dan juga

sebagai penunjang dalam penulisan Tugas Akhir (TA) agar mencapai hasil yang

maksimal.

1.4. Ruang Lingkup

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis membatasi ruang lingkup

mengenai proses pembuatan perancangan program persediaan sparepart mulai dari

proses input data user, data sparepart, proses transaksi sparepart masuk dan keluar,

membuat laporan yang terdiri dari laporan data user, laporan sparepart masuk,

sparepart keluar, stok sparepart, dan laporan PO. Diharapkan dengan batasan

3

tersebut penulis dapat menjelaskan aplikasi program persediaan sparepart secara

lebih spesifik.

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Program

Pada umumnya program adalah sederetan instruksi atau statement yang

tentunya dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Instruksi tersebut berfungsi

untuk mengatur pekerjaan apa saja yang akan dilakukan oleh komputer agar dapat

mengasilkan suatu hasil atau keluaran yang diharapkan.

Menurut Sutarman (2009:3) “Program adalah barisan perintah/instruksi yang

disusun sehinga dapat dipahami oleh komputer dan kemudian dijalankan sebagai

barisan perhitungan numerik, dimana barisan perintah tersebut berhingga, berakhir,

dan menghasilkan output”.

2.1.1. Konsep Dasar Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0

Pada penulisan tugas akhir ini, penulis memilih menggunakan bahasa

pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 karena bahasa pemrograman tersebut

memiliki lingkungan kerja yang bersifat usser friendlly.

Menurut Nugroho dan Subiantoro (2008:1) kata “Visual” menunjukan cara

yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan cara ini,

anda tidak lagi menuliskan instruksi pemrograman dalam kode-kode baris, tetapi

secara mudah anda dapat melakukan drag dan dropt objek-objek yang digunakan.

Sedangkan kata “Basic” merupakan bagian bahasa BASIC (Begginers All Purpose

Symbolic Instruction Code), yaitu sebuah bahasa pemrograman yang dalam

5

sejarahnya sudah banyak digunakan oleh para programmer untuk menyusun aplikasi.

Visual Basic dikembangkan dari bahas pemrograman BASIC.

Dalam pengembangan aplikasi visual bassic menggunakan visual untuk

merancang user-interface dalam bentuk form, sedangkan untuk kodingnya

menggunakan dialog bahasa basic yang cenderung mudah dipelajari. Visual basic

telah menjadi tools yang dikenal bagi para pemula maupun para developer.

1) Memulai Visual Basic 6.0

Setelah menginstal program Visual Basic 6.0, Anda dapat memulai

menggunakan tombol Start pada Taskbar Windows, pilih All Programs, dan

arahkan ke pilihan Micosoft Visual Bassic 6.0. Berikut tampilanya gambaranya.

Gambar 1.1 Membuka Program Visual Bassic 6.0

Setelah anda berhasil menjalankan Visual Bassic untuk pertama kalinya, anda

akan melihat tampilan logo Visual Bassic 6.0 dan tidak lama kemudian muncul

kotak dialog seperti berikut.

6

Gambar 1.2 Kota Dialog New Project

Kotak dialog tersebut meminta konfirmasi kepada anda untuk memilih tipe

proyek yang ingin dibuat. Dalam hal ini pilih tipe proyek Standar EXE. Klik

tombol open untuk melanjutkan. Setlah mengklik tombol open akan muncul

sebuah layar program Visual bassic 6.0 seperti berikut.

Gambar 1.3 Tamplan interface Visual Bassic

Tampilan di atas dapat disebut dengan lingkungan Integrated Development

Environment (IDE). Pada lingkungan tersebut anda dapat melakukan berbagai

aktivitas, yaitu proses editing, compling, dan debugging seperti cara pada

umumnya.

7

Komponen/Objek Form

File Proyek/Desain

Jendela Properties

Form Desainer

2. Bagian Penting Visual basic 6.0

a. Menu Bar

Menu bar akan menampilkan akan menampilkan perintah-perintah yang dapat

anda gunakan saat anda bekerja pada Visual Basic.

b. Context Menu

Context Menu juga disebut dengan Menu Konteks, berisi shortcut yang suatu

saat bisa anda gunakan untuk membuka sebuah context menu suatu objek.

c. Toolbar

Fasilitas ini dapat mempercepat pengaksesan perintah-perintah yang ada

dalam pemrograman. Anda dapat mengklik tombol-tombol dalam toolbar ini

untuk melakukan aksi tertentu.

d. Toolbox

Sebuah jendela yang berisi komonen dan objek form yang akan anda gunakan

untuk mendesain atau “membangun” sebuah form dan report.

e. Jendela Project Explorer

Jendela Project Explorer ini menampilkan daftar form, modul, serta objek

yang lain yang ada dalam project yang aktif.

e. Jendela Propertis

Jendela Propertis ini dapat anda gunakan untuk mengatur properti sebuah

objek atau kontrol yang anda pilih.

f. Jendela Objek Browser

8

Jendela Objek Browser ini merupakan daftar objek yang ada dalam proyek

yang aktif. Anda dapat menggunakan Objek Browser untuk menampilkan

objek yang ada di dalam Visual Basic dan aplikasi lain.

g. Jendela Form Designer

Jendela Form Designer adalah sebuah jendela yang dapat anda gunakan untuk

mendesain interface.

h. Jendela Code Editor

Jendela Code Editor atau Editor Code digunakan untuk memasukan kode

aplikasi.

i. Jendela Form Layout

Jendela Form layout dapat digunakan untuk mengontrol posisi form pada

jendela aplikasi anda, dengan sistem grafik dalam sebuah layar.

2. Mendesain Form dan Menulis Kode

Setelah anda aktif pada sebuah form, setiap objek yang di klik ganda (double

click) akan berpindah pada halaman form. Selain itu, anda juga dapat memilih

salah satu objek dan menggambarkanya pada form (drag).

3. Memahami Struktur Penulisan Kode

Setelah selesai mendesain form, apabila anda hendak melakukan Coding (Istilah

pemrograman pada saat menuliskan kode-kode program), anda dapat mengklik

ganda pada objek yang hendak diberikan tugas pada saat event (kejadian)

dikerjakan.

9

a. Mengaktifkan Batuan

Pada Visual Basic, anda dapat memanggil fasilitas bantuan jika mengalami

kesultan dalam menuliskan kode. Caranya ada 3, yaitu:

- Bantuan berbentuk MSDN, dari halaman kode panggil dengan menekan F1

dari keyboard.

- Bantuan Berbentuk Objek Browser, dari halaman kode panggil dengan

menekan F12 dari keyboard.

- Bantuan berbentuk jendela properties, isi bantuan berupa tampilan jendela

propertis berukuran mini. Semua variabel/identitas objek yang telah di

desain akan ditampilkan dengan menekan Ctrl+Space Bar saat menuliskan

satu perintah.

- Tekhnik Menyimpan Program

Dalam membuat program, sebaiknya anda mengelompokan setiap file-file

kode dan file-file gambar pada direktori yang berbeda. Anda dapat

mengklik ikon Save ( ) yang bergambar disket pada toolbar.

4. Menjalankan Program untuk Melihat Hasil

Jika semua dsain frm telah selsai dan kode telah selsai di tulis anda dapat

menjalankan program dengan cara mengklik ikon Run atau menekan F5.

2.1.2. Persediaan Barang

Reeve Fess (398:2008) ”mendefinisikan persediaan merupakan barang dagang

yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan

disimpan untuk tujuan itu”.

10

Menurut Soemarso (384:2004) ”persediaan adalah barang-barang yang dimiliki

perusahaan untuk dijual kembali”.

2.2. Peralatan Pendukung (Tools Program)

Peralatan pendukung merupakan media/alat yang sangat dibutuhkan untuk

mempermudah dalam pembuatan program. Peralatan pendukung yang digunakan

penulis adalah sebagai berikut:

A. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data

relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.

Menurut Al-Bahra (2013:176) ada beberapa tahapan proses normalisasi yaitu:

1. Bentuk Tidak Normal (Unormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan di rekam, tidak ada keharusan

mengikuti format tertentu,dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data

diduplikatkan apa adanya sesuai dengan saat mennginput.

2. Bentuk Normal ke Satu, (First Normal Form/1 NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar

menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada satu tabel,

dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value).

Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila dipecah lagi

maka ia tidak bisa memiliki sifat induknya. Adapun syarat normal kesatu (1-NF),

diantaranya:

11

a) Setiap data dibentuk dalam file-file, data dibentuk dalam satu record demi

satu record nilai dari filed berupa “atomatic value”.

b) Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.

c) Telah ditentukanya primary key untuk tabel/ relasi tersebut.

d) Tiap atribut aya memiliki satu pengertian

Langkah pertama yang dilakukan pada tabel adalah menghilangkan elemen data

yang berlang dengan data-data yang sesuai pada setiap baris.

3. Bentuk Normal Kedua (Secon Normal Form/2 NF)

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full funcitional dependency

(ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat di definisikan sebagai berikut:

Jika A dan B adalah atribut-atribut dari satu relasi, B diakatakan full

funcitional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) terhadap A. Jika

B adala tergantung fungsional terhadap A, tetapi secara tepat memiliki

ketergantungan funsional dari subset (himpunan bagian) dari A.

Syarat normal kedua (2-NF) haruslah memiliki primary keynya. Primary key

tersebut haruslah lebih sederhana, lebih unik, dapat mewakili atribute yang lain

yang menjadi anggotanya, dan lebih sering digunakan pada tabel/relasi tersebut.

4. Bentuk Normal Ketiga (Thrid Normal Form /3 NF)

Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi1-NF,

namun relasi tersebut masih mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan

(update) terhadap relasi tersebut. Adapun syarat Normal Ketiga (Third Normal

Form /3 NF), diantaranya:

1. Benuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.

12

2. Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki ketergantungan transitif,

dengan kata lain satu atribut bukan kunci (non-key) tidak boleh memiliki

ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap atribut bukan

kunci lainnya, selruh atribut bukan kuci pada satu relasi itu saja.

B. Diagram Alur (Flowchart)

Menurut Kurniadi (2011:161) “flowchart adalah penggambaran ecara grafik

dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Diagram alur dapat menunjukkan dengan jelas arus pengendalian suatu algoritma

yakni bagaimana melaksanakan suatu kegiatan secara logis dan sistematis. Suatu

diagram alur dapat memberikan gambaran dua dimensi yang berupa simbol-simbol

grafis, masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

Simbol-simbol tersebut digunakan untuk menunjukkan berbagai kegiatan operasi

dan jalur pengendalian. Secara garis besar flowchart dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Sistem Flowchart

Simbol-simbol yang menggambarkan urutan prosedur secara detail di dalam

suatu sistem komputerisasi dan bersifat fisik.

2. Program Flowchart

Simbol-simbol yang menggambarkan proses secara rinci dan detail antara

instruksi yang satu dengan yang lainnya di dalam suatu program komputer dan

bersifat logis.

Sebelum membuat program, yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah

membuat flowchart atau diagram alur. Flowchart yang sering digunakan adalah

13

program flowchart. Teknik pembuatan program flowchart dibagi menjadi dua,

yaitu:

1. General Way

Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini lazim digunakan dalam menyusun

logika suatu program, yang menggunakan perulangan suatu proses secara tidak

langsung (Non Direct Loop).

2. Iteration Way

Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini biasanya dipakai untuk pembuatan

logika program yang cepat serta bentuk permasalahan yang kompleks, dimana

pengulangan proses yang terjadi bersifat langsung (Direct Loop).

C. HIPO

Menurut Ladjamudin (2013:211), HIPO (Hirarchy Plus Input-Process-

Output) merupakan teknik untuk mendokumentasikan sistem pemrograman. HIPO

dikembangkan oleh personal IBM yang percaya bahwa dokumentasi sistem

pemrograman yang dibentuk dengan menekankan pada fungsi-fungsi sistem akan

mempercepat pencarian prosedur yang akan dimodifikasi, karena HIPO

menyediakan fasilitas lokasi dalam bentuk kode dari tiap prosedur dalam satu

sistem.

HIPO dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari macam-macam

pemakai yang menggunakan dokumentasi untuk tujuan-tujuan yang berbeda.

Diagram HIPO memiliki 3 jenis diagram, diantaranya yaitu:

1. Daftar Isi Visual (DIV)

14

DIV merupakan digram pertama dari HIPO yang terdiri dari satu atau

lebih diagram hirarki. Diagram ini berisikan nama dan no identifikasi dari

semua program HIPO untuk diagram ringkas dan rinci secara terstruktur.

DIV juga menunjukan struktur paket diagram dan hubungan fungsi dalam

bentuk hirarki. Dengan kata lain sasaran DIV adalah untuk menggambarkan

fungsi-fungsi utama yang akan dihasilkan oleh sistem dan hubungan-

hubungan antara tiap fungsi. Tiap kotak dalam DIV berkaitan dengan diagram

ringkas HIPO, deskripsi dan nomor identifikasi tiap deskripsi ditampilkan

dalam kotak tersebut.

2. Diagram Ringkas

Diagram ringkas ini merupakan diagram kedua dari paket HIPO yang

menjelaskan fungsi dan referensi utama yang diperlukan dalam program detail

untuk memperluas fungsi sehingga cukup rinci.

Diagram ringkas menerangkan input, proses dan output dari sistem secara

garis besar (yaitu nama file/ record input atau output).

Bagian input berisiskan item-item data yang dipakai oleh bagian

proses, termasuk item-item input utama yang dipakai pada diagram tingkat

yang lebih rendah. Bagian proses berisiskan urutan langkah-langkah yang

menerangkan fungsi yang sedang dilaksanakan. Item input digubungkan

dengan satu proses anak panah. Bagian output berisikan item-item data yang

dibentuk atau dimodifiasi pada bagian proses termasuk semua item output

utama yang ditampilkan pada diagram tingkat yang lebih rendah. Item output

dihubungkan dengan proses juga dengan anak panah.

15

Suatu penjelasan di ikut sertakan juga dalam diagram ringkas,

sehingga dapat memperjelas tahap-tahap proses, item data input, maupun

output. Penjelasan ini juga mengacu dalam diagram HIPO pada tingkat yang

lebih redah, kode dan dokumentasi non-HIPO. Penjelasan ini berupa

tabel/daftar yang berisikan penjelasan tertulis tentang proses yang

digambarkan pada diagram tersebut.

3. Diagram Rinci

Diagram rinci HIPO berisikan elemen-elemen dasar sistem,

menerangkan fungsi-fungsi kasus, menampilkan item-item input dan output

secara rinci (yaitu nama fild input yang digunakan dan output yang

dihasilkan), dan memberikan referensi terhadap diagram HIPO yang lain

seperti flowchart dan tabel keputusan dari logika yang rumit.

D. Teknik Pengkodean

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:96) “Sistem pengkodean terdiri

dari himpunan karakter, simbol-simbol yang dapat diterima dan telah dinyatakan

digunakan untuk mengidentifikasikan objek tertentu”.

Fungsi sistem kode yaitu:

1. Menyediakan identifikasi ringkas mengenai informasi perkiraan atau rekening-

rekening yang digunakan dalam proses pencatatan transaksi keuangan

perusahaan.

2. Mempermudah bagian pencatatan dalam membukukan transaksi pada rekening

atau perkiraan yang digunakan.

3. Menggolongkan perkiraan perusahaan sesuai dengan klasifikasi.

16

4. Menjadikan pencatatan atau pembukuan perusahaan lebih rapi dan tersusun

dengan baik.

5. Mempermudah dalam pembuatan database perusahaan.

Menurut Baridwan (2013:51) ada beberapa macam kode yang dapat digunakan,

yaitu:

a. Kode Dengan Huruf (Alphabetic)

Kode Alphabetic dapat dibuat dengan menggunakan huruf. Ada berbagai macam

cara yang dapat digunakan untuk membuat kode dengan huruf, yaitu:

1) Dengan Singkatan (Memonic)

Kode huruf yang merupakan singkatan dapat dibuat sedemikian rupa

sehingga memberikan arti yang jelas bagi yang membaca kode itu.

2) Dengan Kombinasi Beberapa Abjad

Kode ini dibuat dengan mengkombinasikan beberapa huruf untuk

memwujudkan suatu data. Dengan menggunakan angka maka kombinasi

yang tersedia adalah sepuluh digit, yaitu 0 sampai 9 tetapi dengan kode

huruf akan tersedia 26 huruf, yaitu A samapi Z. Kelemahan dari kode yang

menggunakan kombinasi huruf ini adalah susah diingat sehingga dapat

menimbulkan lebih banyak kesalahan.

b. Kode Dengan Angka (Numeric)

Kode dengan angka sering digunakan dalam sistem informasi akuntansi dalam

suatu perusahaan. Macam-macam cara membuat kode angka:

17

1) Kode Urut Nomor

Pemberian kode dengan angka yang urut dari nomor yang kecil ke nomor

yang besar merupakan cara pemberian kode yang paling sederhana.

Kelebihan kode urut angka ini adalah dapat dilakukannya pengawasan

terhadap penggunaan formulir. Bila formulir atau bukti hilang atau

dibatalkan, maka dapat diketahui dari nomor yang ada. Kelemahan kode ini

yaitu bila kode ini untuk elemen-elemen yang urutannya mengalami

perubahan maka kode ini tidak memungkinkan untuk dimasukkan ke dalam

kelompok yang sama.

2) Kode Blok

Dalam pembuatan kode blok ini, kode yang dibuat dengan membentuk

blok angka. Sebagai contoh penggunaan kode blok adalah klasifikasi dan

kode rekening suatu perusahaan.

3) Kode Kelompok

Kode kelompok diberikan dengan memberikan nomor kode untuk setiap

kelompok, golongan, subgolongan dan jenis rekening.

Contoh penyusunan kode kelompok untuk klasifikasi rekening sebagai

berikut:

Klasifikasi X X X X

Kelompok barang

Golongan barang

Subgolongan barang

Jenis barang

18

4) Kode Kelompok Desimal

Cara pemakaian kode ini adlah seperti cara kode kelompok, yaitu

digunakan beberapa digit kode, dimana setiap digit dipakai untuk kode dari

kelompok golonngan, subgolongan dan jenis rekening. Dalam kode

kelompok desimal setiap digit hanya terdiri satu angka, yaitu mulai 0

smapai 9. Dalam kode kelompok setiap kode barang digunakan lebih dari

satu digit, dan angkanya tidak harus dimulai dengan 0.

c. Kombinasi Huruf dan Angka (alphanumeric)

Kode ini dibuat dengan mengkombinasikan huruf dan angka sehingga dapat

menggabungkan kelebihan dari kode huruf dan kode angka. Contoh kode huruf dan

kode angka pada data sparepart sebagai berikut:

Klasifikasi Kode

Konsumebel KL

Utility UY

Maintenence ME

Dengan memakai kombinasi ini diharapkan setiap kode akan memberikan

pengertian isi elemnya dengan lebih jelas.

19

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

Satu perusahaan dapat ditinjau dari peradaban modern yang terdiri dari

berbagai kelompok yang visi dan misi dengan tujuan yang berbeda-beda. Secara

umum tujuan dari perusahaan adalah untuk mewujudkan pentingan para karyawan

khususnya dan kepentingan masyarakat pada umumnya.

PT Tenma Cikarang Indonesia menetapkan beberapa bagian yaitu dengan

mengelompokan unit-unit kegiatan dengan fungsinya dibawah koordinasi seorang

pemimpin. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanan dari tugas dan

fungsi satu organisasi, sebagai satu sistem yang saling berhubungan dan

ketergantungan seorang atasan dan bawahanya.

3.1.1. Sejarah Perusahaan

PT Tenma Cikarang Indonesia beralamat di Deta Silicon Industrial Park, Jl

Kruing 3 Blok L-5 Sukaraesmi Cikarang selatan. PT Tenma Cikarang Indonesia

telah mengalami beberapa kali perubahan nama, berawal dari PT Summitplast yang

didirikan pada tahun 1992. Summitplast adalah sebuah perseroan terbatas yang

didirikan berdasarkan hukum Penanaman Modal Asing di Indonesia. Pada 1 januari

2011 PT Summitplast berubah nama menjadi PT Tenma Indonesia setelah bergabung

dengan PT Showpla Indo yang berada di Cibitung. Pada April 2014, telah ada

20

perubahan lagi menjadi PT Tenma Cikarang Indonesia setelah ada peralihan PT

Tenma Indonesia menggunakan pabrik di Cibitung Factory.

PT Tenma Cikarang Indonesia memiliki lahan tanak sekitar 24.907 m2 yang

digunakan untuk area produksi 11.753 m2, area kantor 1.780 m2 dan 5370 m2. PT

Tenma Cikarang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Industri Pelastik

dam Logam, khususnya:

1. Plastics injection manufacturing ( Pembuatan pelastik dengan proses inject

untuk elektronik dan produk otomotif).

2. Screen Printing (Printing untuk produk elektronik)

3. Pad Printing

4. Sub Assembling

5. Tools and mould maker, plishing and repairing.

Adapun customers dari PT Tenma Cikarang Indonesia, adalah sebagai berikut :

1. Indonesia EPSON Industries

2. Sanyo Electronics Indonesia

3. Sharp Electronics Indonesia

4. Panasonic Manufacturing Indonesia

5. Yamaha Music Manufacturing Asia

21

3.1.2. Struktur Organisasi

Sumber : PT Tenma Cikarang Indonesia

Gambar III.1

Strukuktur Organisasi

Dilihat dari struktur organisasi diatas terlihat jelas adanya bagian atau badan

yang mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda, adapun tugas dan fungsinya sebagai

berikut :

1. Direktur

a. Tugas

1) Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian

(manager)

2) Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan

b. Fungsi

1) Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan

2) Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

22

2. Manager Accounting

a. Tugas

1) Memimpin dan menerapkan pedoman sistem keuangan menurut pedoman

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

2) Memimpin penyusunan laporan keuangan dan mengkonsolidasikan semua

laporan keuangan tersebut untuk pihak manajemen.

3) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada

bawahannya menurut sistem dan prosedur yang ditentukan.

4) Membuat laporan-laporan manajemen dari bagiannya secara periodik.

b. Fungsi

1) Memimpin dan menerapkan pedoman sistem akuntansi yang telah

ditetapkan agar menghasilkan informasi yang berguna baik bagi

manajemen dalam menjalankan fungsinya maupun diperlukan untuk

melaporkan operasi perusahaan kepada pihak luar.

2) Menjamin terciptanya pengawasan intern (internal control) perusahaan.

3 Manager PE

a. Tugas

1) Mengawasi kegiatan improvement, mainten mesin dan new project yang

berlangsung pada PT Tenma Cikarang Indonesia

2) Menerima dan mengesahkan setiap dokumen dari tiap-tiap bagian di PE

b. Fungsi

1) Memimpin pelaksanaan pekerjaan dan kegiatan

23

2) Membuat perencanaan, kebijakan dan pengontrolan departemen

Production Engineering kepada PT Tenma Cikarang Indonesia.

4. Bagian Keuangan

a. Tugas

1) Membuat laporan pemasukan dan laporan keuangan perusahaan

2) Pengeluaran dan retur barang

b. Fungsi

1) Mengendalikan pengeluaran dan pemasukan uang perusahaan.

5. Bagian Purchasing

a. Tugas

1) Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang ( inventory, material)

2) Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan secara

sistematis dan terkontrol ( FIFO atau ERP/ MRP )

3) Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran

operasional perusahaan

b. Fungsi

1) Melakukan pemilihan / seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria perusahaan

2) Memastikan ketersedian barang/material melalui mekanisme audit / cotrol

stock dan lain-lain

6. Bagian Maintenence

a. Tugas

1) Mainten Machine Injection Molding

24

2) Melaksanakan (WO) Work Order dari setiap bagian yang membutuhkan

perbaikan atau instalasi baru

b. Fungsi

1) Memastikan Machine Injection Molding siap untuk proses produksi

2) Melakukan Mainten Machine secara berkala yang disesuaikan dengan

planing PPC

7. Bagian Administrasi

a. Tugas

1) Mengajukan PO setiap terdapat PEWO yang menggunakan sparepart

2) Input data sparepart setiap terjadi transaksi masuk dan keluar

3) Menginput history machine setiap ada mainten dan repair mold, helper,

dan robot

b. Fungsi

1) Memastikan stock sparepart dalam kondisi aman

2) Melaporkan stock sparepart, pemakaian dan pengeluaran sparepart setiap

bulan/setiap kali diperlukan

3.2. Tinjauan Kasus

Dalam persaingan dunia bisnis dan semakin berkembangnya tekhnologi,

kecepatan dan keakuratan dalam pengolahan data sangat penting demi kemajuan

usaha. Dalam bidang industri khususnya, masih banyak yang melakukan aktifitas atau

transaksi secara manual. Untuk mencari sebuah data memerlukaan waktu yang cukup

lama dikarenakan banyaknya dokumen, meskipun dokumen tersebut telah tersusun

25

rapi tetapi tetap saja membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencari dokumen

tersebut.

Proses pendataan pada saat keluar masuknya barang di PT Tenma Cikarang

Indonesia khusunya departemen Production Enginering yaitu Section Maintenence

sering kali mengalami banyak kendala, terutama pada saat stock opname / stock card

yang dilaksanakan setiap bulan tidak tertangani dengan baik oleh admin yang

mengelola data tersebut. Maka dari itu diperlukan program aplikasi yang dapat

memberikan kemudahan dalam proses pencatatan dan pencarian data sparepart,

pembelian sparepart sampai dengan pembuatan laporan pemakaian sparepart dan

data stok opname.

3.3. Spesifikasi Rancangan Masukan

Spesifikasi rancangan masukan merupakan rangkaian data yang masuk

kedalam sistem dan proses sehingga menghasilkan suatu keluaran.

Adapun spesifikasi bentuk masukan adalah sebagai berikut :

a. Nama Dokumen : Data Sparepart

Sumber : Kartu Stock

Tujuan : Admin

Media : Kertas

Jumlah : 1 Lemar

Frekwensi : Setiap kedatangan sparepart

Bentuk :

26

3.4. Spesifikasi Rancangan Keluaran

Spesifikasi rancangan keluaran adalah dokumen yang dihasilkan dari proses

spesifikasi bentuk masukan. Adapun bentuk rancangan keluaran adalah sebagai

berikut :

a. Laporan Stock Spare Part

Fungsi : Untuk mengetahui stock spare part dan memudahkan

proses pendataan saat stock op name

Sumber : Admin

Tujuan : Departement Manager

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap bulan

Bentuk :

b. Laporan Minimal Stock Spare Part

Fungsi : Untuk mengetahui sparepart yang sudah di batas minimal

Sumber : Admin

Tujuan : Departement Manager

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap minggu

Bentuk :

c. Laporan Data Sparepart

Fungsi : Untuk mengetahui data sparepart

Sumber : Admin

Tujuan : Departement Manager

27

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap di butuhkan data sparepart

Bentuk :

d. Laporan Pengeluaran Spare Part

Fungsi : Untuk mengetahui pengeluaran spare part

Sumber : Admin

Tujuan : Departement Manager

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap bulan

Bentuk :

e. Laporan Pembelian Spare Part

Fungsi : Untuk mengetahui pembelian yang terjadi

Sumber : Admin

Tujuan : Departement Manager

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap bulan

Bentuk :

f. Laporan User

Fungsi : Untuk mengetahui yang menjalankan sistem

Sumber : Admin

Tujuan : Departement Manager

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap kali ada permintaan data user

28

Bentuk :

3.5. Normalisasi

Normalisasi file pada pembuatan program aplikasi dalam pembuatan tugas

akhir ini sebagai berikut :

a. Bentuk Tidak Normal (Unormalized Form)

part_no

nm_sp

satuan

group

tipe

min_stok

kd_user

nm_user

level

pass

part_no

no_sm

kd_user

jml_sm

part_no

no_sk

kd_user

jml_sk

no_sm

tgl_sm

jml_sm

Gambar III.2

Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

29

2. Bentuk Normal Kesatu ( 1NF/First NormalForm)

part_no*

nm_sp

satuan

group

tipe

min_stok

kd_user*

nm_user

level

pass

no_sk*

kd_user

jml_sk

part_no

kd_user

no_sm*

tgl_sm

jml_sm

part_no

kd_user

Keterangan :

* Primary key

Gambar III.3

Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Two ond Normal Form)

* Primary key

** Foregen Key

Gambar III.4

Bentuk Normal Kedua (2NF /Two ond Normal Form)

30

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third ond Normal Form)

Gambar III.5

Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third ond Normal Form)

3.6. Spesifikasi File

Adapun spesifikasi file yang penulis gunakan dalam Perancangan Program

Persediaan Spare Part Pada PT Tenma Cikarang adalah sebagai berikut :

1. Spesifikasi File Data User

Nama File : Tabel User

Akronim : tb_user

Fungsi : untuk mengetahui data User

Type File : File Master

Akses File : Random

Panjang Record : 38

Media File : Hardisk

31

Kunci File : kd_user

Tabel.III.1

Spesifikasi Data User

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1 Kode User kd_user Text 6 Primary Key

2 Nama User nm_user Text 25

3 Level Level Text 11

3 Password Pass Text 6

2. Spesifikasi Data Sparepart

Nama File : File Spare Part

Akronim : tb_spart

Fungsi : untuk mengetahui data sparepart

Type File : File Master

Akses File : Random

Panjang Record : 48

Media File : Hardisk

Kunci File : part_no

32

Tabel.III.2

Spesifikasi File SparePart

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1 Kode Sparepart Part_no Text 9 Primary Key

2 Nama Sparepart Nm_sp Text 50

3 Satuan Satuan Text 4

4 Group Group Text 10

5 Tipe Sparepart Tipe Text 9

6 Minimum Stok Min_stok Number 3

4. File Sparepart Masuk

Nama File : Sparepart Masuk

Akronim : t_sm

Fungsi : untuk mengetahui jumlah barang yang masuk/dibeli

Type File : File Transaksi

Akses File : Random

Panjang Record : 85

Media File : Hardisk

Kunci File : no_sm

33

Tabel.III.3

Spesifikasi File Sparepart Masuk

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1 No Sparepart Masuk no_sm Text 12 Primary Key

2 Tanggal Masuk tgl_sm Date 10

3 Kode User kd_user Text 6 Foreign Key

3. File Sparepart Keluar

Nama File : Sparepart Keluar

Akronim : t_sk

Type File : File Transaksi

Akses File : Random

Panjang Record : 28

Media File : Hardisk

Kunci File : no_sk

Tabel.III.4

Spesifikasi File Sparepart Keluar

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1 No Sparepart Keluar no_sk Text 12 Primary Key

2 Tanggal Keluar tgl_sk Date 10

3 Kode User kd_user Text 6 Foreign Key

34

4. File Detail Sparepart Masuk

Nama File : File Detail Sparepart Masuk

Akronim : detail_sm

Type File : File Detail

Akses File : Random

Panjang Record : 28

Media File : Hardisk

Kunci File : no_sk

Tabel.III.5

Spesifikasi File Detail Sparepart Masuk

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1 Jml sparepart masuk Jml_sm Number 3

2 No Sparepart Masuk No_sm Text 12 Foreign Key

3 Part No Part_no Text 9 Foreign Key

4. File Detail Sparepart Keluar

Nama File : File Detail Sparepart Keluar

Akronim : detail_sk

Type File : File Detail

Akses File : Random

Panjang Record :

Media File :

35

Kunci File : -

Tabel.III.6

Spesifikasi File Detail Sparepart Keluar

No Elemen Data Akronim Tipe Panjang Keterangan

1 No Sparepart Part_no Text 9 Foreign Key

2 No Sparepart keluar No_sk Text 15 Foreign Key

3 Jumlah Keluar Jml_sk Number 3

3.7. Pengkodean

Agar data akan lebih efisien dan efektif dalam proses pemasukan data, maka

dapat digunakan kode-kode untuk mewakili suatu data. Sehingga dapat mengurangi

jumlah pemasukan data yang harus masuk, namun tidak mengurangi kelengkapan

data tersebut. Ada beberapa macam kode yang akan digunakan dalam perancangan

sistem ini, yaitu :

1. Kode Sparepart

Kode Sparepart dalam struktur kode berjumlah 9 (sembilan) digit, diantaranya

yaitu :

a. Digit pertama menyatakan kode perusahaan

b. Digit ke-2 menyatakan kategori part yang ada di perusahaan

c. Digit ke-3 menyatakan group

d. Digit ke-4 dan ke-5 menyatakan type

e. Digit ke-6 menyatakan inisial huruf

36

f. Digit ke-7 sampai dengan 9 menyatakan nomor urut

Contoh:

Keterangan :

a) 3 : Kode perusahaan SPI 3 (sebelum ganti nama menjadi Tenma)

b) P : Kategori sparepart dan equpment

c) 1 : Group saprepart

d) 01 : type sparepart

b) B : Inisial huruf pertama B adalah Bearings

c) 001 : No urut ke 001

2. Kode User

Kode User dalam struktur kode berjumlah 6 (enam) digit, diantaranya yaitu :

a. Digit pertama sampai ke-3 menyatakan kode pengguna

b. Digit ke-4 sampai ke-6 menyatakan nomor urut

37

Contoh:

Keterangan:

a) ADM : Admin

b) 001 : No urut ke 001

3. Kode Saprepart Masuk

Kode Sparepart Masuk dalam struktur kode berjumlah 12 (dua belas) digit,

diantaranya yaitu :

a. Digit pertama sampai ke-3 menyatakan kode sparepart masuk

b. Digit ke-4 dan ke-5 menyatakan tahun

c. Digit ke-6 dan ke-7 menyatakan bulan

d. Digit ke-8 dan ke-9 menyatakan tanggal

e. Digit ke-10 sampai ke-13 menyatakan nomor urut

Contoh:

38

Keterangan:

a) SPM : Sparepart Masuk

b) 15 : Tahun

c) 05 : Bulan

d) 20 : Tanggal

e) 001 : No urut ke 001

4. Kode Sparepart Keluar

Kode Sparepart Keluar dalam struktur kode berjumlah 12 (dua belas) digit,

diantaranya yaitu :

a. Digit pertama sampai ke-3 menyatakan kode Sparepart Keluar

b. Digit ke-4 dan ke-5 menyatakan tahun

c. Digit ke-6 dan ke-7 menyatakan bulan

d. Digit ke-8 dan ke-9 menyatakan tanggal

e. Digit ke-10 sampai ke-13 menyatakan nomor urut

39

Contoh:

Keterangan:

a) SPK : Sparepart Keluar

b) 15 : Tahun

c) 05 : Bulan

d) 20 : Tanggal

e) 001 : No urut ke 001

40

3.8. HIPO

Hipo dalam pembuatan Program aplikasi tugas akhir ini sebagai berikut:

Gambar III.6.

Diagram HIPO (Hirarchy Plus Input-Proses-Output)

41

3.9 Spesifikasi Program

Dalam pembahasan spesifikasi program dijelaskan cara kerja dari program

agar lebih mudah memahaminya. Untuk itu dalam perancangan program kita dituntut

mampu membangun program secara terstruktur, karena program yang terstruktur

adalah salah satu ciri dari program yang baik. Berikut adalah gambaran jalannya

program melalui hiraki program:

1. Spesifikasi Program Form Login

Nama Program : Form Login

Akronim : Form_Login.frm

Fungsi : Untuk keamanan program

Index Program : -

Bahasa Program : Microsoft Visual Basic 6.0

Bentuk Tampilan :

Proses :

a. Jalankan Program

b. Tampil Form Login, Input kode user dan password

c. Klik Ok atau enter untuk menyatakan data sudah benar dan untuk menampilkan

menu utama menjadi aktif. Klik Exit untuk membatalkan.

d. Jika salah memasukan Kode User atau Password maka akan muncul pesan

”Masukan Kode User dan Password anda dengan benar”. Jika benar menu

utama akan menjadi aktif.

42

2. Spesifikasi Program Menu Utama

Nama Program : Form Menu Utama

Akronim : Form_Menu_Utama.frm

Fungsi : Untuk menampikan pilihan program pada menu utama

yang ada diprogram

Index Program : kd_user

Bahasa Program : Microsoft Visual Basic 6.0

Bentuk Tampilan :

Proses :

a. Pada menu utama terdapat beberapa pilihan, yaitu:

1) Master

Pada menu master terdapat dua sub, yaitu: Data User dan Data Sparepart.

2) Transaksi

Pada menu transaksi terdapat dua sub menu, yaitu: Sparepart Masuk dan

Sparepart keluar

3) Laporan

Pada menu laporan terdapat satu sub menu, yaitu: Laporan-Laporan

4) Utility

Pada menu utilitas terdapat 3 sub menu, yaitu: Backup Database, Restore

Database dan Ganti Password

5) Exit

Klik untuk keluar dari aplikasi

b. Pada form menu utama ada dua ketentuan, yaitu :

43

1) Jika login sebagai user maka menu yang aktif yaitu menu transaksi dan

laporan.

2) Jika login sebagai admin maka semua menu akan aktif.

c. Klik salah satu menu yang diinginkan untuk melakukan pengisian,

penyimpanan, penghapusan, perubahan atau keluar dari aplikasi.

3. Spesifikasi Program Form Data Sparepart

Nama Program : Form Data Sparepart

Akronim : Form_Sparepart.frm

Fungsi : Untuk menambah, mengubah, menghapus, menyimpan

dan mencari data sparepart yang ada

Index Program : part_no

Bahasa Program : Microsoft Visual Basic 6.0

Bentuk Tampilan :

Proses :

a. Dari menu utama pilih menu master lalu dari sub menu pilih data sparepart

maka akan tampil form data sparepart

b. Pada saat form dijalankan semua dalam keadaan tidak aktif. Jika akan

menambah barang klik tombol new maka form akan aktif. Masukan part no,

nama sparepart, satuan, group, type, min stock dan stock awal.

c. Klik save untuk menyimpan data sparepart yang sudah di input.

d. Klik cancel untuk membatalkan penyimpanan

e. Jika ingin edit data atau menghapus maka klik dua kali part no yang terdapat

pada list view kemudian klik edit untuk mengubah data dan klik delete untuk

44

menghapus data.

f. Klik exit untuk keluar dari form data sparepart

4. Spesifikasi Program Form Sparepart Keluar

Nama Program : Form Sparepart Keluar

Akronim : Form_SP_Keluar.frm

Fungsi : Untuk menginput data pemakaian sparepart

Index Program : ---

Bahasa Program : Microsoft Visual Basic 6.0

Bentuk Tampilan :

Proses :

a. Dari menu utama pilih menu transaksi lalu dari sub menu pilih sparepart keluar

atau shortcut Ctrl+K maka akan tampil form data sparepart keluar.

b. Klik tombol New untuk meng-input data sparepart yang akan dikeluarkan, no

sparepart keluar dan tanggal muncul secara otomatis, kemudian jumlah input

pemakaian sparepart lalu enter. Untuk menambahkan data pemakaian

sparepart maka klik add, jika tidak ada penginputan data lagi maka klik tombol

cancel untuk membatalkan input data sparepart atau save untuk menyimpan

data.

d. Klik tombol Exit untuk keluar dari form sparepart keluar.

5. Spesifikasi Program Form Sparepart Masuk

Nama Program : Form Sparepart Masuk

Akronim : Form_SP_Masuk.frm

Fungsi : Untuk menginput arsip data barang yang masuk/dibeli

45

Index Program : -

Bahasa Program : Microsoft Visual Basic 6.0

Bentuk Tampilan : Lihat lampiran – C7

Proses :

a. Dari menu utama pilih menu transaksi lalu dari sub menu pilih Sparepart masuk

atau shortcut Ctrl+M maka akan tampil form data sparepart masuk

b. Klik tombol New untuk meng-input data sparepart yang akan masuk, no

sparepart masuk dan tanggal muncul secara otomatis, kemudian jumlah input

sparepart masuk lalu enter. Untuk menambahkan data pemakaian sparepart

maka klik add, jika tidak ada penginputan data lagi maka klik tombol cancel

untuk membatalkan input data sparepart atau save untuk menyimpan data.

d. Klik tombol exit untuk keluar dari form sparepart masuk.

6. Spesifikasi Program Form Laporan

Nama Program : Form Laporan

Akronim : Form_Laporan.frm

Fungsi : Untuk menampilkan data-data laporan sparepart masuk,

laporan sparepart keluar, stock sparepart, laporan data

sparepart, laporan limit stock sparepart, dan laporan user

Index Program : ---

Bahasa Program : Microsoft Visual Basic 6.0

Bentuk Tampilan : Lihat lampiran – C8

Proses :

46

a. Dari menu utama pilih menu laporan lalu dari sub menu pilih laporan-laporan

maka akan tampil form Laporan

b. Ada enam pilihan laporan yaitu: Laporan Sparepart Masuk, Laporan Sparepart

Keluar,dan Stock Sparepart, Laporan Data Sparepart, Laporan Limit Stock

Sparepart, dan Laporan User.

c. Untuk mencetak Laporan pilih salah satu laporan, kemudian pilih laporan per

periode, laporan per bulan / laporan per tahun dan tentukan tanggal yang akan

di print laporanya. Klik cetak laporan untuk menamilkan laporan.

d. klik tombol kembali ke menu utama untuk menutup form laporan

9. Spesifikasi Program Form Data User

Nama Program : Form Data User

Akronim : Form_User.frm

Fungsi : Untuk mengubah, menambah, menghapus dan mencari

data User dan admin.

Index Program : -

Bahasa Program : Microsoft Visual Basic 6.0

Bentuk Tampilan :

Proses :

a. Dari menu utama pilih menu master lalu dari sub menu pilih data user maka

akan tampil form data user

b. Klik ADD untuk menambah data user atau admin baru

c. Klik Cancel untuk membatalkan

47

d. Klik Save untuk menyimpan data yang sudah di input. Jika berhasil disimpan

akan muncul pesan ”Data berhasil disimpan”.

e. Jika ingin merubah data klik dua kali kode user pada list view kemudian ubah

data dan klik save untuk menyimpan perubahan.

f. Jika ingin menghapus data klik dua kali kode user pada list view kemudian klik

delete untuk menghapus data.

h. Klik EXIT untuk menutup form data User

10. Spesifikasi Program Form Ganti Password

Nama Program : Form Ganti Password

Akronim : Form_Ganti_pass.frm

Fungsi : Untuk mengubah password admin dan user

Index Program : -

Bahasa Program : Microsoft Visual Basic 6.0

Bentuk Tampilan :

Proses :

a. Dari menu utama pilih menu utility lalu dari sub menu pilih data ganti

password maka akan tampil form ganti password

b. Masukan password lama, password baru, dan ulang password baru.

c. Klik tombol Ganti Pass untuk memproses penggantian password maka akan

muncul pesan “Password berhasil di ubah”.

d. Klik EXIT untuk membatalkan perubahan password.

10. Spesifikasi Program Form Backup Database

Nama Program : Form Backup Database

48

Akronim : Form_Backupdb.frm

Fungsi : Untuk membackup database agar menghindari database yang

rusak

Index Program : -

Bahasa Program : Microsoft Visual Basic 6.0

Bentuk Tampilan :

Proses :

a. Dari menu utama pilih menu utility lalu dari sub menu pilih backup database

maka akan tampil form backup database

b. Klik tombol pilih folder untuk memilih penempatan backup data.

c. klik tombol BACKUP untuk mulai membackup data,kemudian muncul pesan

“Backup database sukses”

d. Klik EXIT untuk keluar dari form backup.

10. Spesifikasi Program Form Restore Database

Nama Program : Form Restore Database

Akronim : Form_restore.frm

Fungsi : Untuk mengembalikan database hasil backup ketika database

yang di pakai rusak

Index Program : -

Bahasa Program : Microsoft Visual Basic 6.0

Bentuk Tampilan :

Proses :

49

a. Dari menu utama pilih menu utility lalu dari sub menu pilih restore database

maka akan tampil form restore database

b. Klik tombol pilih file backup untuk memilih penempatan data yang akan di

restore.

c. klik tombol RESTORE DATABASE ,kemudian muncul pesan “Restore

database sukses”

d. Klik EXIT untuk keluar dari form restore.

50

3.10. Flowchart

a. Flowchart Login

Gambar III.7

Flowchart Login

51

b. Flowchart Menu Utama

52

Gambar III.8

Flowchart Menu Utama

53

c. Flowchart Data User

Gambar III.9

Flowchart Data User

54

d. Flowchart Data Sparepart

Gambar III.10

Flowchart Data Sparepart

55

e. Flowchart Sparepart Masuk

Gambar III.11

Flowchart Sparepart Masuk

56

f. Flowchart Sparepart keluar

Gambar III.12

Flowchart Sparepart Keluar

g. Flowchart Backup Database

57

Gambar III.13

Flowchart Backup Database

h. Restore Database

58

Gambar III.14

Flowchart Restore Database

h. Flowchart Ganti Password

59

Gambar III.15

Flowchart Ganti Password

i. Flowchart Exit

60

Gambar III.16

Flowchart Exit

3.11. Spesifikasi Sistem Komputer

61

Suatu sistem akan berjalan dengan baik apabila sarana pendukungnya sesuai

dengan spesifikasi sistem komputer yang ada di dalam komputernya itu sendiri.

Komputer merupakan alat yang mudah digunakan oleh setiap orang baik untuk

mendukung kegiatan ekonomi maupun hanya sebagai alat menetik. Dengan

penggunaan komputer waktu yang digunakan tidak akan banyak terbuang, hal ini

membantu sekali dalam kegiatan input, stock minimum tetap terkendali, dan sistem

persediaan yang sering membutuhkan hasil yang cepat, tepat dan akurat.

Perancangan program aplikasi persediaan sparepart merupakan program yang

nantinyaakan digunakan untuk kegiatan penjualan, baik itu transaksi penjualan

maupun untuk membuat laporan penjualan. Dalam hal ini iperlukan sarana yang

dapat mendukung baik itu perangkat keras maupun perangkat lunak yang memadai.

a. Perangkat Keras

Perangkat keras (hardwere) merupakan rangkaian peralatan komputer yang

digunakan untuk menginput data, memproses dat serta menampilkan atau

mencetak output dari data yang telah menjadi informasi.

Klasifikasi perangkat keras yang dibutuhkan adalah:

1. Processor : Intel Pentium III 700 Mhz atau yang lebih tinggi.

2. RAM : 1 GB

3. Hardisk : 64 GB

4. Mouse : Standart Mouse

5. Keyboard : 108 keys

6. Monitor :Color monitor SVGA 1”

62

7. Printer :Dot Matrix

b. Perangkat Lunak

Perangkat lunak (softwere) adalah program-program atau rangkaian instruksi

yang digunakan untuk menjalankan perangkat keras, diantaranya sistem oprasi

(opration system) dan aplikasi program (application program) ataou bahasa

pemrograman (Language softwere)

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan perankat lunak Microsoft Visual

Bassic 6.0 dari Microsoft. Microsoft Visual Bassic 6.0 adalah bahasa

pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi windows yang berbasis

grafis (GUI - Graphical User Interface). Sedangkan untuk penulisan dan

menjalankan program ini penulis mengunkan komputer yang berbasis oprasi

Windows 7 Ultimate.

63

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari uraian diatas, penulis mencoba mengambil beberapa kesimpulan

mengenai tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Komputer sebagai teknologi yang canggih dan modern sangat membantu manusia

dalam mempercepat dan mempermudah proses suatu pekerjaan

2. Dari proses pembuatan program ini dapat diketahui bahwa penyusunan suatu

program yang baik ada beberapa tahap yang perlu dilakukan adalah mempelajari

program yang telah ada, merumuskan permasalahannya lalu mencari alternative

pemecahan masalahnya, kemudian merancang suatu program yang dapat

mengatasi masalah serta mengimplementasikan program yang dirancang

3. Program yang dirancang dapat membantu kinerja kerja perusahaan, dengan

diterapkannya program ini diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala yang

terdapat didalam perusahaan khsusnya dalam bidang usaha perusahaan.

4. Dengan adanya komputerisasi, maka diharapkan kualitas pengolahan data dapat

ditingkatkan

3.2. Saran-saran

Agar dapat menggunakan program dengan baik, maka penulis memberikan

saransaran sesuai dengan pengalaman penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini,

saran-saran tersebut adalah:

64

1. Dengan adanya program ini, maka perlu pengetahuan dan pelatihan bagi operator

computer atau user untuk menjalankannya terutama untuk aplikasi operasi

windows

2. Data yang dimasukan kedalam file hendaklah merupakan data-data yang benar

serta valid agar tidak terjadi kesalahan dalam proses

3. Output yang dihasilkan harus selalu diamati karena dengan berubahnya lingkungan

perusahaan akan berubah pula kebutuhan output dari program tersebut. Jika terjadi

perubahan kebutuhan program, maka untuk dapat menyediakan informasi yang

aktual perlu diadakan lagi tahap-tahap pembuatan program

4. Agar komputer tidak terkena virus berasal dari disket, CD, dan lain sebagainya

sebaiknya menggunakan antivirus yang berkualitas

5. Perawatan hardware dan software harus dilakukan secara teratur

65