bab i patologi sel

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Di dalam badan terdapat berbagai jenis sel dengan fungsi-fungsi yang sangatkhusus, semua sel sampai suatu taraf tertentu, mempunyai gaya hidup dan unsure structural yang serupa. Sel terdiri atas nucleus, sitoplasma, lisosom, mitokondria, membrane sel, RE dan Badan golgi yang semua bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Namun umur dari setiap sel tidaklah sama, tergantung dari seberapa cepat sel tersebut beregenerasi. Terdapat banyak cara dimana sel dapat mengalami kerusakan atau mati, tetapi modalitas yang penting

Upload: devi-pujiawati

Post on 28-Jun-2015

3.465 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Patologi Sel

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar

kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan

berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara

autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Di dalam badan terdapat berbagai jenis sel dengan fungsi-fungsi

yang sangatkhusus, semua sel sampai suatu taraf tertentu, mempunyai

gaya hidup dan unsure structural yang serupa. Sel terdiri atas nucleus,

sitoplasma, lisosom, mitokondria, membrane sel, RE dan Badan golgi

yang semua bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Namun

umur dari setiap sel tidaklah sama, tergantung dari seberapa cepat sel

tersebut beregenerasi.

Terdapat banyak cara dimana sel dapat mengalami kerusakan

atau mati, tetapi modalitas yang penting dari cedera cenderung dibagi

menjadi beberapa kategori. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan

cederanya sel, salah satunya defisiensi oksigen atau bahan makanan

kritis lain, sebab tanpa oksigen berbagai aktifitas pemeliharaan dan

sintetis dari sel berhenti dengan cepat.

Suatu jenis cedera kedua yang penting adalah fisik, yang

sebenarnya menyangkut robeknya sel, atau paling sedikit gangguan

Page 2: BAB I Patologi Sel

hubungan special umum antara berbagai organel atau integritas struktur

salah satu organel atau lebih.

Ada banyak bentuk kerusakan sel yang di bagi menjadi dua yaitu,

bentuk umum dan bentuk khusus. Bentuk umum terdiri dari; degenerasi

atau infiltrasi, nekrosisdan apoftosis. Sedangkan bentuk khusus terdiri

dari gangren dan infark.

B. RumusanMasalah

1. Apa itu kerusakan sel?

2. Bagaimana bentuk-bentuk kerusakan sel?

3. Bagaimana proses terjadinya kerusakan sel pada penyakit kanker?

C. TujuanMakalah

1. Untuk mengetahui definisi kerusakan sel

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kerusakan sel

3. Untuk mengetahui proses terjadinya kerusakan sel pada penyakit

kanker

Page 3: BAB I Patologi Sel

D. KegunaanMakalah

Adanya makalah ini mudah-mudahan dapat menjadi referensi

ilmiah baru sehingga berguna bagi para pembacanya untuk lebih

mengetahui mengenai bentuk-bentuk kerusakan sel.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian dalam makalah ini lebih menekankan pada

kajian pustaka sebab penulis lebih banyak mencari bahan dalam bentuk

buku pengantar, walaupun demikian penulis juga mencari sumber-sumber

bahan dari internet (browsing).

Page 4: BAB I Patologi Sel

BAB II

PEMBAHASAN

A. LandasanTeoritis

Ketika terpapar oleh sesuatu (terkena aksi) dari luar maka sel tubuh

akan mengalami jejas/injury dan melakukan proses reaksi. Aksi dapat

menimbulkan kerusakan sel .Tubuh melawan proses kerusakan dengan

adaptasi sel.Proses patologi didasari atas adaptasi sel

Jika suatu stimulus yang menimbulkan cedera diberikan pada sebuah

sel, maka efek pertama yang penting adalah apa yang dinamakan

kerusakan biokimiawi. Walaupun pada sel yang cedera dapat terlihat

perubahan-perubahan biokimiawi, kelainan yang sangat sering terlihat

merupakan efek kedua atau ketiga daripada kerusakan biokimiawi primer.

Bila terdapat banyak cedera, sel memiliki cadangan yang cukup untuk

bekerja tanpa gangguan fungsi yang berarti.

Akibat dari suatu serangan terhadap sel tidak selalu gangguan fungsi.

Kenyataannya terdapat mekanisme adaptasi sel terhadap berbagai

gangguan. Misalnya, suatu reaksi yang biasa dijumpai pada sebuah sel

otot yang di tempatkan di bawah ketegangan abnormal adalah kekuatan

dengan pembesaran, suatu proses yang dinamakan hipertropi.

Page 5: BAB I Patologi Sel

B. Pembahasan

1. Definisi Kerusakan Sel

Kerusakan sel merupakan kondisi dimana sel sudah tidak dapat

lagi melakukan fungsinya secara optimal dikarenakan adanya

penyebab-penyebab seperti defisiensi oksigen atau bahan makanan

yang dibutuhkan oleh sel untuk beregenerasi kurang. Sehingga fungsi

dari sel lama kelamaan akan menurun dan terkadang menyebabkan

gangguan morfologis.

2. Bentuk-bentuk Kerusakan Sel

a. Bentuk Umum

1). Degenerasi

Degenerasi yaitu kemerosotan, perubahan fungsi dari yang

lebih tinggi ke bentuk yang lebih rendah, terutama perubahan

jaringan yang kurang fungsional.

Perubahan subletal pada sel secara tradisional disebut

degenerasi ataupun perubahan degeneratif. Walaupun tiap sel

dalam badan menunjukan perubahan-perubahan semacam itu,

sel-sel yang secara metabolis aktif seperti pada hati, ginjal dan

jantung sering terserang. Perubahan-perubahan degeneratif

cenderung melibatkan sitoplasma sel, sedangkan nukleus

mempertahankan integritas mereka selama sel tidak mengalami

cedera letal.

Bentuk perubahan degeneratif sel yang paling sering

dijumpai adalah menyangkut penimbunan air di dalam sel yang

terkena. Cedera menyebabkan hilangnya pengaturan volum pada

Page 6: BAB I Patologi Sel

bagian-bagian sel. Biasanya dalam rangka untuk menjaga

kestabilan lingkungan internal sel harus mengeluarkan energi

metabolik untuk memompa ion natrium keluar dari sel. Ini terjadi

pada tingkat membran sel.

2). Nekrosis

Nekrosis adalah kematian sel yang disebabkan oleh; (1).

Iskemia : kekurangan oksigen, metabolik lain, (2). Infektif : bakteri,

virus, dll, (3). Fisiko-kimia : panas, sinar X, asam, dll. Terdapat 2

tipe nekrosis :

a. Nekrosis koagulatif

Disebabkan oleh denaturasi protein sekular yang

menimbulkan massa padar, menetap berhari-hari/berminggu-

minggu larut dan dikeluarkan dari lisis enzimatik. Tipe ini

ditemukan setelah kehilangan pasokan darah, contoh pada

infark

b. Nekrosis kolikuatif

Terjadi pelaritan yang cepat dari sel yang mati.

Terutama terjadi pada susunan saraf pusat. Pemecahan mielin

perlunakan otak, likuefaksi. Ada beberapa penyebab nekrosis:

1). Iskhemi

Iskhemi dapat terjadi karena perbekalan (supply) oksigen

dan makanan untuk suatu alat tubuh terputus. Iskhemi terjadi

Page 7: BAB I Patologi Sel

pada infak, yaitu kematian jaringan akibat penyumbatan

pembuluh darah. Penyumbatan dapat terjadi akibat

pembentukan trombus. Penyumbatan mengakibatkan anoxia.

Nekrosis terutama terjadi apabila daerah yang terkena tidak

mendapat pertolongan sirkulasi kolateral. Nekrosis lebih

mudah terjadi pada jaringan-jaringan yang bersifat rentan

terhadap anoxia. Jaringan yang sangat rentan terhadap

anoxia ialah otak.

2). Agens biologik

Toksin bakteri dapat mengakibatkan kerusakan dinding

pembuluh darah dan trombosis. Toksin ini biasanya berasal

dari bakteri-bakteri yang virulen, baik endo maupun

eksotoksin. Bila toksin kurang keras, biasanya hanya

mengakibatkan radang. Virus dan parasit dapat

mengeluarkan berbagai enzim dan toksin, yang secara

langsung atau tidak langsung mempengaruhi jaringan,

sehingga timbul nekrosis.

3). Agens kimia

Dapat eksogen maupun endogen. Meskipun zat kimia

merupakan juga merupakan juga zat yang biasa terdapat

pada tubuh, seperti natrium dan glukose, tapi kalau

konsentrasinya tinggi dapat menimbulkan nekrosis akibat

gangguan keseimbangan kosmotik sel. Beberapa zat tertentu

dalam konsentrasi yang rendah sudah dapat merupakan

Page 8: BAB I Patologi Sel

racun dan mematikan sel, sedang yang lain baru

menimbulkan kerusakan jaringan bila konsentrasinya tinggi.

4). Agens fisik

Trauma, suhu yang sangat ekstrem, baik panas maupun

dingin, tenaga listrik, cahaya matahari, tenaga radiasi.

Kerusakan sel dapat terjadi karena timbul kerusakan

potoplasma akibat ionisasi atau tenaga fisik, sehingga timbul

kekacauan tata kimia potoplasma dan inti.

5). Kerentanan (hypersensitivity)

Kerentanan jaringan dapat timbul spontan atau secara

didapat (acquired) dan menimbulkan reaksi imunologik. Pada

seseorang bersensitif terhadap obat-obatan sulfa dapat timbul

nekrosis pada epitel tubulus ginjal apabila ia makan obat-

obatan sulfa. Juga dapat timbul nekrosis pada pembuluh-

pembuluh darah. Dalam imunologi dikenal reaksi

Schwartzman dan reaksi Arthus.

Page 9: BAB I Patologi Sel

b. Bentuk Khusus

1). Gangren

Gangren merupakan kematian dari jaringan sebagai suatu

massa, seringkali dengan pembusukan, terjadi karena bagian

tubuh sepert kulit, otot atau organ kekurangan sirkulasi darah. Ada

beberapa tipe gangren :

a). Gangren kering

Disebabkan iskemia tanpa adanya edema atau infeksi

makroskopik. Biasanya pada anggota gerak, mengalami

mumifikasi, terdapat garis demarkasi. Biasanya setelah

sumbatan arterial secara berangsur-angsur.

b). Gangren basah

Membusuk dan membengkak, organ atau anggota gerak.

Setelah sumbatan arterial atau kadang vena, sering dipersulit

oleh infeksi, seringkali infeksi saprofitik. Sering pada strangulasi

usus. Juga infeksi anggota gerak dari gangren yang

sebelumnya kering. Penyebab gangren:

1). Vaskular: ateroma, aneurisma, trombosis, keracunan

ergot, tumor, pembalutan, torniket, ligasi, strangulasi,

hematoma, embolisme.

2). Traumatik: cedera crushing dengan kekurangan

pasikan darah, ulkus dekubitus, dll.

Page 10: BAB I Patologi Sel

3). Fisiko-kimiawi: panas, dingin, asam, alkali, sinar X dll.

4). Infektif: piogenik akut (karbunkel), infeksi berat dengan

trombosis vaskuler (apendiks gangrenosa), infeksi

klostridia (gas gangren)

5). Penyakit saraf: siringomielia, dan tabesdorsalis ulkus

tropik (kaitan dengan kehilangan saraf sensorik

2). Infark

Suatu daerah nekrosis iskemik yang timbul oleh kurangnya

pasokan darah, biasanya oleh embolisme atau trombosit. Ada dua

tipe infark, yaitu : (1). Aseptik (2). Septik. Keduanya dapat

menyebabkan :

a. Anemia atau pucat. Contoh: ginjal, lien, jantung, otak

b. Hemoragik atau merah. Contoh: paru, usus

Akibat dari infark yaitu perubahan organ, yang terdiri dari:

1. Infark ginjal

2. Infark lien

3. Infark jantung

4. Infark hepar

5. Infark paru

6. Infark usus

Page 11: BAB I Patologi Sel

7. Infark SSP

8. Infark septik

3. Proses Perkembangan Sel Kanker

Kanker merupakan penyakit yang ditimbulkan dari perubahan atau

kelainan pada sel. Dalam tubuh manusia yang normal, sel diatur oleh

protoonkogen yang menghasilkan produk-produk yang memegang peran

penting dalam berbagai aspek proliferasi atau pertumbuhan dan

differensiasi sel. Tetapi, pertumbuhan sel juga dikendalikan secara ketat

atau dihambatoleh antionkogen atau gen supresor, termasuk oleh

mekanisme kematian sel terprogram atau apoptosis dengan tujuan

menyingkirkan sel-sel yang tidak dikehendaki.

Dengan adanya mekanisme kontrol pertumbuhan ini, sel-sel

normal memiliki stabilitas genetik yang sangat tinggi, tapi kecepatan

proliferasi atau pertumbuhan sel umumnya tidak melebii 10 % dari jumlah

sel, tergantung pada jenis sel dan jaringannya.

Pertumbuhan sel terjadi dengan cara mitosis atau pembelahan

atau pembiakan sel. Semua bagian sel mulai dari selaput sel hingga inti

sel ikut berperan pada proses pembelahan sel. Tetapi gen di dalam DNA

merupakan faktor yang paling berperan dalam menimbulkan mitosis dan

proliferasi sel. Gen pengatur dan gen pengendali mengatur

Page 12: BAB I Patologi Sel

keseimbangan pertumbuhan dan penghambatan sel. Sehingga sel-sel di

dalam tubuh akan tumbuh sesuai kendali pertumbuhan normal.

Sel kanker timbul dari sel normal tubuh manusia yang mengalami

transformasi atau perubahan menjadi ganas oleh karsinogen kemudian

termutasi secara spontan. Karsinogen adalah segala sesuatu yang

menyebabkan terjadinya kanker. Sedangkan proses pembentukan tumor

ganas atau kanker disebut karsinogenesis.

Karsinogenesis merupakan proses yang berjalan dalam berbagai

tahap atau proses multistep. Karsinogen menimbulkan perubahan pada

DNA yang satuan terkecilnya adalah gen. Lebih seringnya lebih dari satu

karsinogen diperlukan untuk terjadinya perubahan dari sel normal menjadi

sel kanker.

Dari adanya kontak dengan karsinogen sampai timbulnya sel

kanker memerlukan waktu induksi yang cukup lama. Terdapat masa laten

yang tidak menunjukan gejala klinis sebelum menjadi progresif, terjadi

invasi ke jaringan sekitarnya dan menyebar ke tempat yang jauh.

Page 13: BAB I Patologi Sel
Page 14: BAB I Patologi Sel

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pemaparan mengenai bentuk-bentuk kerusakan sel maka dapat

diambil kesimpulan yaitu :

1. Kerusakan sel merupakan kondisi dimana sel sudah tidak dapat lagi

melakukan fungsinya secara optimal dikarenakan adanya penyebab-

penyebab seperti defisiensi oksigen atau bahan makanan yang

dibutuhkan oleh sel untuk beregenerasi kurang. Sehingga fungsi dari

sel lama kelamaan akan menurun dan terkadang menyebabkan

gangguan morfologis.

2. Bentuk kerusakan sel di bagi menjadi 2 jenis yaitu bentuk umum dan

bentuk khusus.

3. Sel kanker timbul dari sel normal tubuh manusia yang mengalami

transformasi atau perubahan menjadi ganas oleh karsinogen

kemudian termutasi secara spontan. Karsinogen adalah segala

sesuatu yang menyebabkan terjadinya kanker. Sedangkan proses

pembentukan tumor ganas atau kanker disebut karsinogenesis.

Dari adanya kontak dengan karsinogen sampai timbulnya sel kanker

memerlukan waktu induksi yang cukup lama. Terdapat masa laten

yang tidak menunjukan gejala klinis sebelum menjadi progresif, terjadi

invasi ke jaringan sekitarnya dan menyebar ke tempat yang jauh.

Page 15: BAB I Patologi Sel

B. Saran

Dari judul makalah yang telah diambil penulis ingin memberikan

saran yaitu jagalah kondisi kesehatan kita, dengan menjaga asupan

makanan agar sel-sel yang terdapat dalam tubuh dapat bekerja dengan

optimal dan maksimal sesuai umurnya yang telah ditentukan tanpa

terjadinya kerusakan sebelum waktunya.