bab i pendahuluan 1.1 latar belakangrepository.umpalopo.ac.id/290/3/bab 201620211.pdf · 2020. 11....
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini media informasi berkembang pesat dan dengan jumlah yang
semakin pesat sehingga diperlukan suatu keluwesan dan strategi yang
memadai bagi pemasar. Sekarang ini menjadi perhatian adalah media sosial
yang menggunakan iklan online untuk mempromosikan produknya. Sehingga
dalam hal ini dapat mempermudah sebagian konsumen seperti ibu rumah
tangga dalam membeli produk dengan kebutuhan yang diperlukan. Pelaku
bisnis juga harus mampu menyampaikan dan berperan sebagai komunikator
dan promotor agar pesan yang disampaikan benar-benar efektif dan
konsumen dapat memberikan umpan balik yang positif (Morissan, 2007).
Merencanakan dan memilih media agar dapat menyampaikan pesan
pemasarannya secara efektif dan efisien.
Winarti (2015), menyatakan bahwa perilaku konsumen berkaitan
dengan bagaimana individu membuat keputusan apa yang mereka beli, kapan
dan dimana membeli, dan seberapa serius mereka membeli suatu barang.
Dari pertanyaan tersebut dapat dilihat bahwa perilaku konsumen berkaitan
dengan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen, dimana tujuan
perusahaan memahami perilaku konsumen agar dapat menyusun strategi
2
pemasaran yang nantinya mampu menghasilkan keputusan pembelian
konsumen.
Konsumen saat ini semakin tidak dapat diprediksi bahkan mereka
menjadi semakin kritis, dimana konsumen semakin merasakan dan tidak
mudah puas menjadi tuntutan konsumen saat ini. Konsumen yang dinamis
dan interaksinya dengan aspek lain dalam proses pengambilan keputusan
begitu unik dan menarik. Maka dari itu berbagai strategi pemasaran
seharusnya dirancang untuk tujuan-tujuan mempengaruhi pemprosesan
informasi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian (Ferrinadewi,
2008).
Keputusan pembelian konsumen pada suatu produk pada dasarnya
memiliki keterkaitan dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah
unsur penting dalam setiap kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu
diketahui oleh perusahaan, karena perusahaan sesungguhnya tidak
mengetahui mengenai apa yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada
waktu sebelum, sedang, dan setelah melakukan pembelian produk tersebut.
Adanya kecenderungan terhadap pengaruh, harga, kemasan, dan promosi
terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut,
mengisyrakatkan bahwa manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan
aspek perilaku konsumen, terutama proses pengambilan keputusan
pembeliannya (Sihombing dan Situmorang, 2014).
3
Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen, diantaranya berupa faktor internal, dan faktor eksternal
(Wahyuni, 2008). Hal yang serupa disampaikan oleh Mangkunegara (2002)
yang menyebutkan bahwa faktor yang berada diluar diri individu (faktor
eksternal) yang sangat berpengaruh pada keputusan pembelian termasuk
iklan, merek, dan jenis barang. Dan faktor yang berada didalam individu
(faktor internal) yang juga berperan dalam pengambilan keputusan konsumen,
seperti sikap terhadap suatu peristiwa, termasuk juga motif-motif membeli,
dan persepsi terhadap suatu barang. Dari beberapa faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian, ada dua faktor yang paling
berpengaruh terhadap keputusan pembelian, yang pertama iklan online,
kemudian sikap konsumen. Dalam pengambilan keputusan konsumen,
informasi yang diterima konsumen melalui komunikasi memainkan peranan
penting untuk membentuk persepsi konsumen. Maka dari itu, penting bagi
perusahaan untuk merancang strategi komunikasi pemasaran yang tepat agar
konsumen dapat bersikap dan berperilaku seperti yang diharapkan (Suryani,
2008).
Periklanan dianggap sebagai komunikasi komersil, nonpersonal,
tentang suatu organisasi dan produk-produknya yang diinformasikan kesuatu
khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran,
majalah, directmail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau
kendaraan umum (Lee dan Johnson, 2007). Sedangkan cara umum, fungsi-
fungsi dari komunikasi iklan ini antara lain, memberikan informasi,
4
mempersuasi, mengingatkan, memberikan nilai tambah dan mendampingi
nilai upaya perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran (Shimp, 2003).
Iklan online dijadikan sebagai salah satu strategi promosi yang
digunakan untuk memperkenalkan produk tertentu sehingga konsumen
mengetahui apa saja yang menjadi keunggulan produk yang dipasarkan oleh
pemasar. Penggunaan iklan online sangat bermanfaat untuk menstimulasi
atau merangsang indera manusia untuk mengubah informasi yang ditangkap
saat melihatnya menjadi tertarik, menginginkan, mencari bahkan menikmati
produk yang diiklankan melalui media yang digunakan. Perasaan yang
dihasilkan setelah melihat iklan online dapat mempengaruhi keputusan
pembelian (Sihombing dan Situmorang, 2014).
Iklan online tidak hanya mempengaruhi keputusan pembelian, tapi
juga berperan dalam pembentukan sikap konsumen. Menurut Sumarwan
(2014) bahwa tujuan akhir sebuah iklan bagi perusahaan untuk
mempengaruhi sikap konsumen sehingga konsumen berperilaku sesuai
dengan yang diinginkan oleh produsen tentunya yaitu membeli dan
menggunakan produknya. Menurut Sadat (2009), agar perusahaan dapat
mengkomunikasikan merek atau produknya secara efektif sesuai tujuan yang
diharapkan maka harus diperhatikan dan dipahami dengan siapa perusahaan
akan mengkomunikasikan produknya, selajutnya mengidentifikasikan tujuan
dari komunikasi tersebut.
5
Suryani (2008), mengungkapkan terdapatnya hubungan yang erat
antara sikap dan perilaku sehingga menyebabkan sikap dipandang penting
berkaitan dengan pengambilan keputusan pembelian konsumen. Berbagai
upaya dilakukan oleh pemasar untuk mengembangkan sikap positif, baik
terhadap merek, terhadap produk maupun terhadap perusahaan.
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan mengukur pernyataan sikap
pada seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan
sesuatu mengenai obyek sikap yang hendak diungkapkan. Pernyataan sikap
mungkin berisi atau menyatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap,
yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau memihak pada obyek sikap,
pernyataan ini disebut dengan pernyataan yang favorable. Sebaliknya
pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal negatif mengenai obyek sikap
yang bersifat tidak mendukung maupun kontra terhadap obyek sikap.
Pernyataan seperti ini sering disebut dengan pernyataan yang tidak favorable.
Suatu skala sikap mungkin dapat diusahakan yang terdiri atas pernyataan
favorable dan tidak favorable dalam jumlah yang disajikan tidak semua
positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala memihak atau
tidak mendukung sama sekali objek (Azwar, 2006).
Ibu rumah tangga di Kecamatan Bone-bone sering melakukan
pembelian produk dengan cara melihat iklan online yang ditawarkan oleh
pemasar. Ibu rumah tangga akan tertarik jika produk yang ditawarkan
melalui iklan online tersebut benar-benar menarik dan produk tersebut
6
memiliki kualitas yang bagus. Oleh karena itu, ibu rumah tangga memiliki
sikap merespon dalam menentukan keputusan pembelian suatu produk.
Berdasarkan uraian diatas penulis ingin melakukan sebuah penelitian
mengenai “ Pengaruh Iklan Online Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Melalui Sikap Konsumen (Studi Pada Ibu Rumah Tangga
Di Kecamatan Bone-Bone) “
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah iklan online berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen?
2. Apakah iklan online berpengaruh terhadap sikap konsumen?
3. Apakah sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian?
4. Apakah iklan online berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen melalui sikap konsumen?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh iklan online terhadap keputusan pembelian
konsumen studi pada ibu rumah tangga di Kecamatan Bone-Bone.
2. Untuk mengatahui pengaruh iklan online terhadap sikap konsumen studi
pada ibu rumah tangga di Kecamatan Bone-Bone.
7
3. Untuk mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan
pembelian konsumen studi pada ibu rumah tangga di Kecamatan Bone-
Bone.
4. Untuk mengetahui pengaruh iklan online terhadap keputusan pembelian
konsumen melalui sikap konsumen studi pada ibu rumah tangga di
Kecamatan Bone-Bone.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diketahui beberapa manfaat
penelitian yaitu:
1.4.1 Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
terutama bagi perkembangan ilmu teknologi dan pemasaran.
1.4.2 Secara Praktis
Sebagai sumber referensi bagi peneliti selanjutnya sekaligus sebagai
pengembangan ilmu pengetahuan bagi pembaca dan masyarakat. Mengenai
keputusan pembelian konsumen melalui sikap konsumen pada ibu rumah
tangga khususnya di Kecamatan Bone-Bone.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari Pemasaran, Iklan Online, Keputusan Pembelian, Sikap,
Hubungan Antar Variabel, Kerangka Konseptual, dan Hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Terdiri dari Desain Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Populasi
dan Sampel, Jenis dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Definisi
Operasional Data, Metode Analisis Data, dan Pengujian Hipotesis.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Terdiri dari Hasil Penelitian dan Pembahasan.
BAB V : PENUTUP
Terdiri dari Simpulan, Keterbatasan, Implikasi dan Saran.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang didalamnya
terdapat individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Philip Kotler, 2009 :
67). Menurut (Santon:2008) bahwa dari sudut penjual ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan untuk pemasaran, beberapa diantaranya ialah:
1. Produk (product)
Kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar
sasaran, meliputi ragam, kualitas, desain, fitur, nama merk serta kemasan.
2. Harga (price)
Ialah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh
produk, meliputi daftar harga, diskon potongan harga, periode
pembayaran dan persyaratan kredit.
3. Tempat (place)
Kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan
sasaran, meliputi lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan
logistik.
10
4. Promosi (promotion)
Aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan
untuk membelinya, meliputi iklan serta promosi penjualan.
2.1.2 Konsep Pemasaran
Sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus efisien
menjalankan konsep pemasarannya, agar keuntungan yang diharapkan dapat
terwujud dengan baik. Ini pertanda bahwa kegiatan pemasaran dalam
perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih holistik.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen. Perusahaan melakukan kegiatan yang
mendasar dengan konsep pemasaran yang harus diarahkan untuk memenuhi
tujuan perusahaan. Konsep pemasaran adalah filosofi bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan merupakan syarat ekonomis dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Sofyan Assauri, 2009 : 32).
2.1.3 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah perencanaan yang menyeluruh, terpadu dan
menyatu pada dibidang pemasaran, serta memberikan panduan tentang
kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat terwujudnya tujuan pemasaran
suatu perusahaan. Strategi pemasaran adalah wujud dari perencanaan yang
terarah dibidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal
(Sofyan Assuari, 2009 : 34). Salah satu strategi didalam pemasaran adalah iklan.
Menurut Lee (2007:17:20) ; “fungsi iklan menginformasikan suatu produk atau
11
jasa ataupun profit perusahaan, sebagai persuasif yaitu membujuk para
konsumen untuk membeli merek-merek tertentu dan sebagai media untuk
mengingatkan konsumen terhadap suatu produk ataupun jasa”.
2.1.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat dari aktivitas bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa
yang baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial (Fandy
Tjiptono, 2008 : 56). Bauran pemasaran merupakan konsep alat pemasaran
untuk mengembangkan strategi dengan terkendali dipadukan oleh perusahaan
untuk dapat menarik konsumen yang sudah menjadi sasaran pasar. Sarana
bauran pemasaran dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yang
disebut 4P pemasaran : produk, harga, tempat, dan promosi (Kotler &
Amstrong, 2008:62).
2.2 Iklan Online
2.2.1 Pengertian Iklan
Menurut Jefkins (1997:15), periklanan adalah sesuatu yang harus
mampu mempengaruhi masyarakat, agar berperilaku sedemikian rupa sesuai
dengan strategi perusahaan untuk menciptakan tingkat penjualan dan
keuntungan. Secara umum tujuan periklanan ialah untuk mengimpormasikan
pesan kepada konsumen mengenai segala macam informasi yang dapat
dipasarkan, seperti sesuatu yang mengingatkan, membujuk serta dapat
12
memuaskan keinginan dan memenuhi kebutuhan konsumen bersifat informatif
Lamb dan Hair (2009:12). Media-media periklanan menurut Hair dan Lamb
(2001:215-221) antara lain televisi, internet, bilboard, radio, majalah, dan
koran.
Iklan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau
jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan
pembayaran (Kotler dan Amstrong, 2012). Menurut Kotler (2002:658),
periklanan merupakan bagian dari bauran pemasaran serta sarana komunikasi
yang digunakan pemasar untuk mempromosikan ide, barang atau jasa baik
melalui majalah, koran, radio, televisi, dan internet ataupun suatu sponsor
tertentu yang memerlukan pembayaran.
2.2.2 Jenis-jenis Iklan
Menurut Jefkins (1995 : 39) secara garis besar iklan dapat
digolongkan menjadi tujuh kategori pokok yaitu :
1. Iklan Konsumen (Consumer Advertising)
2. Iklan Antar Bisnis ( Business To Business Advertising)
3. Iklan Perdagangan (Trade Advertising)
4. Iklan Eceran (Retail Advertising)
5. Iklan Bersama ( Coorperative Advertising)
6. Iklan Keuangan (Financial Advertising)
7. Iklan Rekruitment (Recruitment Advertising)
13
2.2.3 Media Iklan Online
Menurut Monle dan Johnson (2011:110) terdapat berbgai media
periklanan melalui online yaitu:
1. Online sosial network
2. Facebook
3. Twitter
4. Websites
5. Internet dan periklanan
Menurut Kotler dan Amstrong (1997:80), salah satu kelebihan
promosi iklan secara online ialah saat ini internet merupakan media yang
berkembang secara cepat, sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat
yang sempit, mayoritas memerlukan jarak waktu yang pendek dalam
membuat iklan dengan web, jumlah biaya yang dikeluarkan relatif murah.
Sedangkan dampak negatifnya adalah, saat ini konsumen tidak dapat
mengakses internet dengan muda, tingkat efektifitas sulit diukur serta
pengembalian investasi yang rumit dan yang terakhir ialah eksponsur iklan
bergantung kepada “klik” melalui judul iklan.
Pada dasarnya perusahaan harus menetapkan tujuan terlebih dahulu
sebelum membuat iklan. Penentuan tujuan dilakukan agar iklan tersebut
tepat sasaran dan menjadi iklan yang efektif. Tujuan iklan menurut Kotler
dan Keller (2007) adalah sebagai berikut:
14
1. Menyampaikan informasi (iklan informatif), iklan menciptakan
kesadaran dan pengetahuan suatu produk baru atau ciri baru produk
yang sudah ada dipasar.
2. Membujuk (iklan persuasif), iklan juga berfungsi untuk menciptakan
kesukaan, prefensi, membujuk, keyakinan, dan pembelian suatu
produk atau jasa. Oleh sebab itu sangat penting, terutama dalam
tingkat persaingan dimana perusahaan mau membangun permintaan
selektif untuk produk tertentu.
3. Mengingatkan (iklan pengingat), iklan dapat menjadikan konsumen
tetap ingat pada produk atau merek perusahaan. Ketika timbul
keinginan yang berkaitan dengan produk tertentu, konsumen akan
mengingat iklan tentang produk tersebut. Jadi, iklan juga bertujuan
untuk mengingatkan atau merangsang pembelian produk dan jasa
kembali.
4. Menguatkan (iklan penguatan), iklan dapat meyakinkan konsumen
yang sudah ada bahwa mereka telah mendapatkan pilihan yang tepat
karena sudah membeli atau menggunakan produk.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012), pada saat ini iklan internet
akan menjadi kekuatan pendorong bagi inisiatif serta upaya periklanan.
Sejalan dengan penggunaan internet yang semakin luas akan meningkatkan
transaksi online semakin meluas pula, dan bahkan menjadi media
pemasangan iklan terhadap produk yang dipasarkan. Para pemasang iklan
15
(advertiser) akan memasangkan iklannya pada website-website publisher yang
potensial, yakni website yang banyak pengunjungnya (visitor).
“Online advertising is effective if its able to generate an immediate
response from customers” (Tsang dan Tse (2005)), yang dimana berarti iklan
online yang efektif adalah iklan yang bisa memberi tanggapan langsung dari
konsumen. Ada tiga fitur online yang digunakan dalam iklan internet
berdasarkan model Escalas dan Rutgers (2003) yaitu, Multimedia, Pictures,
and Content.
2.2.4 Dimensi dan Indikator Iklan Online
Menurut Kotler (2012), dimensi dan indikator pada iklan online
adalah sebagai berikut:
a. Content
1) Interactivity
2) Entertaiment
3) Informativeness
b. Context
1) Irritation
2) Credibility
3) Accessibility
2.3 Keputusan Pembelian
2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009:184) keputusan pembelian
merupakan suatu proses dimana konsumen melampaui lima tahap yaitu:
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan
16
pembelian dan perilaku pasca pembelian. Menurut Kotler dan Keller
(2009:164), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi memilih, pembeli, menggunakan, dan bagaimana
barang, jasa, pikiran atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan mereka. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi belanja
melalui media internet, menurut (Kotler dan Amstrong, 2001; Hawkins,
Mothersbaugh dan Best, 2007).
1. Kenyamanan: konsumen tidak perlu persulit dengan lalu lintas, tidak
perlu mencari parkir dan berjalan ke swalayan.
2. Kelengkapan Informasi: konsumen dapat berinteraksi dengan situs penjual
untuk mencari informasi, produk atau jasa yang benar-benar konsumen
butuhkan, kemudian memesan atau mendownload informasi pada saat itu.
3. Waktu: konsumen dapat memantau harga dan membeli barang dagangan
selama 24 jam sehari dari mana saja.
4. Kepercayaan Konsumen: efek penyesalan dan kekecewaan pembelian
terhadap evaluasi pemilihan berikutnya, peristiwa dan tindakan konsumen
yang mengawali perilaku membeli sebenarnya, kenyamanan pengiriman
barang, kerahasiaan data-data pribadi termasuk penggunaan kartu kredit.
Menurut Dharmmesta dan Handoko (2012:202), keputusan pembelian
memilki struktur sebanyak tujuh komponen yang terdiri dari:
1. Keputusan tentang jenis produk
Perusahaan dapat memusatkan perhatiannya kepada orang yang berminat
untuk membeli produk tersebut serta alternative lain yang mereka
17
pertimbangkan. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli
suatu produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain.
2. Keputusan tentang bentuk produk
Keputusan tentang bentuk produk menyangkut ukuran, mutu suara, corak,
dan yang lainnya. Perusahaan harus mengutamakan lebih dahulu
melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesenangan konsumen
tentang produk yang bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik
mereknya.
3. Keputusan tentang merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan
dibeli karena setiap merek memiliki perbedaan sendiri, sehingga konsumen
lebih banyak pilihannya untuk memilih.
4. Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusannya tentang produk yang harus
dibeli. Produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui
bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang sejumlah produk yang
akan di beli. Perusahaan harus dapat mempersiapkan banyaknya produk
sesuai dengan keinginan konsumen yang berbeda-beda.
6. Keputusan tentang waktu pembelian
Keputusan untuk membeli suatu barang berkaitan erat dengan tersedianya
uang yang dimiliki oleh konsumen. Perusahaan harus mengetahui
18
penyebab yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam menentukan
waktu pembelian agar perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan
kegiatan pemasarannya.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara
pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan kredit.
Perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara/metode
pembayarannya.
Keputusan pembelian yaitu pemasar perlu mencari siapa yang terlibat
dalam keputusan membeli dan peran yang dimainkan setiap orang. Setiap
keputusan yang diambil oleh konsumen dalam memilih dan membeli sesuatu
produk dikategorikan sebagai kumpulan dari beberapa keputusan-keputusan
tersebut harus dikaji oleh seorang pemasar melalui penyusunan keputusan
membeli secara keseluruhan yang dijadikan pertimbangan oleh konsumen
dalam mengambil keputusan pembelian. Sekali lagi, proses keputusan
pembelian konsumen terdiri dari lima tahap yaitu pengakuan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku
pasca pembelian. Pembelian actual oleh karena itu, hanya satu tahap dalam
proses keputusan pembelian. Tahap awal sangat penting untuk melakukan
pembelian. Namun, konsumen dapat menghentikan proses keputusan
pembelian dititik mana pun (Potocnik, 2002).
Aktivitas pemasaran perusahaan adalah faktor penting. Untuk
menyiapkan strategi pemasaran yang tepat, perusahaan harus terlebih dahulu
19
mengidentifikasi dan memahami bagaimana konsumen berfikir dalam tahap-
tahap terpisah dari proses keputusan pembelian. Oleh karena itu, masuk
akal untuk menganilis pengaruh pada perilaku pembelian pelanggan
potensial. Professional pemasaran harus memahami persepsi konsumen, yang
bukan tugas sederhana karena konsumen sering membuat keputusan
pembelian yang terduga. Professional pemasaran tidak boleh hanya dengan
cara-cara sederhana untuk memengaruhi konsumen, tetapi harus belajar
bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka
(Kotler, 1994)
2.3.2 Dimensi dan Indikator Keputusan Pembelian
Dimensi dan indikator keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller yang
diterjemahkan oleh Tjiptono (2012:184) menyebutkan bahwa keputusan
pembelian konsumen dapat melakukan pembelian suatu produk meliputi lima
tahap keputusan sebagai berikut:
1) Pemilihan produk dan jasa
2) Pemilihan merek
3) Pemilihan waktu
4) Pilihan metode atau cara pembayaran
5) Jumlah pembelian
2.4 Sikap
2.4.1 Pengertian Sikap
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008), sikap adalah kebiasaan yang
dipelajari dalam berperilaku dengan cara menyenangkan atau tidak
menyenangkan terhadap suatu objek tertentu. Perusahaan sangat
20
berkepentingan terhadap sikap konsumen pada produknya, karena sikap yang
positif akan menghasilkan pembelian, bukan saja dari konsumen yang
bersangkutan tetapi rekomendasi kepada teman-teman maupun keluarganya
juga akan mendatangkan pembelian yang menguntungkan perusahaan.
Sebaliknya, sikap negatif terhadap produk akan memberikan penolakan, dan
sikap yang demikian ini akan diteruskan untuk mempengaruhi orang lain.
Berdasarkan definisi diatas maka diketahui bahwa sikap konsumen adalah
gabungan dari kepercayaan, perasaan, dan kebiasaan untuk berperilaku
terhadap sebuah obyek.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008), karakteristik sikap konsumen
terdiri dari obyek sikap, sikap adalah kebiasaan yang dipelajari, sikap
mempunyai prinsip keteguhan dan sikap terjadi dalam situasi tertentu. Kata
obyek dalam definisi mengenai sikap yang berorientasi pada konsumen harus
dianalisis secara luas meliputi konsep yang berhubungan dengan konsumsi
atau pemasaran khusus, seperti produk, merek, jasa, kepemilikan, penggunaan
produk, sebab-sebab atau isu, orang, iklan, situs internet, harga, medium,
atau pedagang ritel. Sikap sebagai kecenderungan yang dipelajari, hal ini
berarti bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli dibentuk
sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara
lisan dari orang lain, iklan media masa, dan bentuk pemasaran langsung (
seperti katalog ritel ). Sikap mempunyai konsistensi, hal ini berarti sikap
relatif konsisten dengan perilaku yang dicerminkannya. Sikap terjadi dalam
situasi tertentu, maksud situasi disini adalah berbagai peristiwa atau keadaan
21
yang pada tahap dan waktu tertentu, mempengaruhi hubungan antara sikap
dan perilaku konsumen. Situasi tertentu dapat menyebabkan para konsumen
berperilaku dengan cara yang kelihatannya tidak konsisten dengan sikap
mereka.
Sikap konsumen tidak dapat diamati secara langsung, tetapi harus
disimpulkan dari apa yang diungkapkan orang atau apa yang mereka
lakukan. Sikap adalah kebiasaan yang dipelajari dalam berperilaku dengan
kebiasaan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu
obyek tertentu (Schiffman dan Kanuk, 2008).
Sikap terdiri dari tiga komponen yang saling berhubungan yang
dapat dilihat melalui model sikap tiga komponen. Model ini berfokus pada
penentuan secara tepat komposisi sikap dengan maksud agar perilaku dapat
dijelaskan dan diprediksi. Menurut model ini sikap terdiri dari tiga
komponen, yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen
konatif (Kotler dan Keller, 2009). Komponen kognitif berkaitan dengan otak
(pikiran) seseorang, apa yang dipikirkan konsumen. Sedangkan komponen
kognitif ialah pengetahuan dan anggapan yang diperoleh melalui perpaduan
dari pengalaman langsung dengan obyek sikap dan informasi terkait yang
diperoleh dari berbagai sumber. Pengetahuan dan persepsi yang ditimbulkan
biasanya mengambil model kepercayaan, yaitu kepercayaan konsumen bahwa
obyek sikap mempunyai berbagai sifat dari perilaku tertentu yang akan
menimbulkan hasil tertentu. Komponen afektif berkaitan dengan perasaan,
jadi sifatnya demonstratif dan wujudnya berupa perasaan senang, sedih, ceria,
22
gembira dan sebagainya. Sedangkan komponen afektif ialah emosi atau
perasaan terhadap suatu produk atau merek tertentu. Demonstratif dan
perasaan ini sering dianggap bersifat sangat evaluatif atau mencakup
penilaian seseorang secara menyeluruh terhadap obyek sikap secara langsung
(Kotler dan Keller, 2009).
Komponen konatif berkaitan dengan tindakan. Sedangkan komponen
konatif adalah kecenderungan seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan
yang antraktif dan perilaku dengan cara tertentu terhadap suatu obyek sikap.
Komponen konatif dalam pemasaran penelitian konsumen biasanya
diperlakukan sebagai bentuk tindakan konsumen untuk membeli atau menolak
suatu produk (Kotler dan Keller, 2009).
Selain pembagian sikap seperti tersebut diatas, sikap juga dibedakan
atas sikap positif dan sikap negatif. Sikap positif yaitu sikap yang
menunjukkan persetujuan, mengakui, menerima, serta melaksanakan norma-
norma yang berlaku dimana individu itu berada. Sikap negatif yaitu sikap
yang menunjukkan perilaku yang tidak suka terhadap norma-norma yang
berlaku dimana individu berada. Sikap positif dan sikap negatif memiliki
keterkaitan dengan norma, tanpa mengetahui norma yang berlaku maka
tidak akan tahu apakah sikap seseorang itu positif atau negatif [Hsu, et al.
(2016); Shihab and Putri (2018); Ladhari and Michaud (2015)].
23
2.4.2 Dimensi Sikap
Kotler dan Keller (2009), menjabarkan dimensi sikap sebagai berikut:
1) Komponen Kognitif
2) Komponen Afektif
3) Komponen Konatif
2.4.3 Indikator Sikap
Variabel sikap konsumen diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut
(Kotler dan Keller, 2009).
1) Komponen Kognitif
a. Pengetahuan
b. Keterampilan
c. Informasi
2) Komponen Afektif
a. Emosi
b. Sikap
c. Nilai
3) Komponen Konatif
a. Tindakan
b. Kegiatan
c. Kebiasaan
2.5 Hubungan Antar Variabel
2.5.1 Hubungan antara iklan online terhadap keputusan pembelian
konsumen
Menurut Tjiptono (2008), iklan online merupakan bentuk komunikasi
tidak langsung, yang didasar pada informasi tentang keunggulan dan
keuntungan suatu produk. Berkaitan dengan keputusan pembelian Lamb et al
(2001), menjelaskan bahwa empat variabel dari bauran promosi dapat
24
mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian, yang mana
salah satu variabelnya adalah periklanan.
2.5.2 Hubungan antara iklan online terhadap sikap konsumen
Pada dasarnya dalam mengiklankan sebuah produk adalah untuk
mempengaruhi sikap setiap orang, dalam hal ini tentunya dari sikap
konsumen (Jefkins, 1996:17). Meskipun periklanan tidak dapat merubah nilai
dan sikap konsumen yang sudah berakar dalam diri, akan tetapi periklanan
dapat merubah sikap negatif seseorang terhadap produk menjadi positif
(Lamb et.al.,2001:204). Menurut Suryani (2013:129) faktor pembentukan sikap
yaitu dengan promosinya produknya kepada konsumen melalui media iklan
yang bersifat massal seperti telivisi.
Menurut Morissan (2007:249), pengguna internet tidak lagi menjadi
media diseminasi informasi tetapi juga sebagai media untuk menjalin
hubungan dengan pelanggan dan konsumen. Internet dapat menjadi media
untuk membangun hubungan merek produk dan mendukung fungsi
penjualan. Iklan online sebagai media komunikasi yang memungkinkan
perusahaan dapat menyediakan informasi, mempengaruhi sikap dan
menciptakan kesadaran kepada perusahaan dan produknya.
2.5.3 Hubungan antara sikap konsumen terhadap keputusan pembelian
konsumen
Keputusan pembelian Menurut Simamora (2004), pengambilan
keputusan pembelian berkaitan erat dengan perilaku konsumen, sikap
merupakan konsep paling penting. Hal tersebut dikarenakan untuk
memasarkan sebuah produk, seorang pemasar perlu mengetahui perilaku
25
pembelian konsumen. Menurut Kotler (2012), keyakinan dan sikap
memengaruhi perilaku pembelian dalam proses evaluasi dari keputusan
pembelian.
2.5.4 Hubungan antara iklan online terhadap keputusan pembelian
konsumen melalui sikap konsumen
Sikap merupakan faktor penting yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen (Sumarwan, 2011). Sikap konsumen berpengaruh positif
terhadap niat dan keputusan pembelian (Firdausi, 2002). Sikap dalam
pandangan pemasaran merupakan gambaran perasaan seorang konsumen yang
dibentuk oleh perilakunya sendiri yang berkaitan dengan obyek pemasaran
seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, dan juga media.
Sumarwan (2014) menyatakan bahwa sikap merupakan ungkapan perasaan
suka atau tidak suka terhadap suatu obyek, yang sangat ditentukan dengan
konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior). Sikap terhadap suatu
iklan merupakan kerangka afektif yang menunjukkan naluri mendukung atau
tidak terhadap iklan itu sendiri. Seseorang akan mengambil suatu sikap
dengan memberikan beragam umpan balik dari tindakan tentang pengaruh
yang telah diberikan oleh suatu obyek tertentu (Qolbi et al,. 2014).
Minat beli merupakan perasaan seseorang untuk membeli suatu
produk maupun jasa yang diinginkan untuk memperoleh manfaat dari
produk ataupun jasa yang dibeli (Nurmala, 2011). Keputusan pembelian suatu
produk biasanya diperhadapkan oleh adanya minat beli (Nurmala, 2011).
Ferdinand (2002) mengungkapkan minat beli dapat diidentifikasi melalui
26
indikator-indikator yaitu minat transaksional yaitu kebiasaan seseorang untuk
membeli produk, minat referensial yaitu kebiasaan seseorang untuk
mereferesikan produk kepada orang lain, minat preferensial yaitu minat yang
menjelaskan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk
tersebut, dan minat eksploratif yaitu minat yang menjelaskan perilaku
seseorang yang sering mencari informasi terhadap produk yang diminatinya
dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk
tersebut.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Deni Dwi Prasety,
Edy Yulianto, Sunarti
(2016)
Pengaruh Iklan Online
Terhadap Keputusan
Pembelian (Survey
Pada Mahasiswa
Pengguna Produk
Telkomsel Internet 4G
LTE)
Analisis Regresi
Linear Berganda
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
iklan online,keputusan
pembelian konsumen
memiliki pengaruh
sebagai berikut:
keempat variabel
bebas yaitu Isi Pesan
(X1), Struktur Pesan
(X2), Format Pesan
(X3), dan Sumber
Pesan (X4) secara
bersama-sama
pengaruh positif dan
signifikan terhadap
variabel terikat yaitu
Struktur Keputusan
Pembelian (Y), hal ini
dibuktikan dari
Fhitung sebesar
21,417 dengan sig F
hitung sebesar 0,000.
Selain ini diperoleh
koefisien korelasi (R)
sebesar 0,689.
Dini Agustina,
Mukhamad Najib, dan
Budi Suharjo (2016)
Pengaruh
Personalisasi Iklan
Online Terhadap
Pendekatan Kualitatif
dan Metode Analisis
SEM
Hampir semua
variabel memiliki nilai
t hitung >1,96 hampir
27
Sikap Dan Minat Beli
Konsumen
semua variabel dalam
penelitian ini memiliki
pengaruh yang
signifikan, kecuali
untuk variabel
irritation <1,96 yaitu
sebesar -1,57.
Hening Ary Putra,
Suyono (2014)
Pengaruh Iklan Online
Melaui Media
Terhadap Keputusan
Pembelian Pakaian
Mahasiswa Falkutas
Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Trunojoyo
Madura
Metode Penelitian
Kuantitatif
Semua item
pernyataan indikator
yang digunakan untuk
mengukur reliabilitas
setiap variabel pada
penelitian ini
mempunyai nilai
Cronbach’s
Alpha>0,60 sehingga
dinyatakan bahwa
semua item
pernyataan dalam
penelitian ini reliable.
Laili Jamilatus
Sanifah (2018)
Hubungan Tingkat
Pengetahuan Dengan
Sikap Keluarga
Tentang Perawatan
(ADL) Pada Lansia
Metode Penelitian
Analitik Korelasi
Hasil penelitian ini
dikelompokkan
menjadi tiga bagian
yaitu gambaran umum
lokasi penelitian, data
umum dan data
khusus.
Adhita Maharani
Dewi (2018)
Pengaruh Iklan Online
Melalui Instagram
Terhadap Keputusan
Pembelian Bagi
Peningkatan
Penjualan Produk
Kuliner Lokal
Metode Analisis
Regresi Berganda
Semua variabel
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
Dewi Rafiah
Pakpahan (2017)
Pengaruh
Pengetahuan dan
Sikap Terhadap
Perilaku Masyarakat
Pada Bank Syariah Di
Wilayah Kelurahan
Sei Sikambing
Menggunakan metode
pendekatan kuantitatif
Variabel sikap
berpengaruh
signifikan terhadap
perilaku masyarakat
Wilyastuti, Putri Reno
Kemalasari, Yandri
Sudodo (2018)
Sikap Generasi
Millineals Terhadap
Iklan Online Dalam
E-Commerce Di Situs
Youtube
Metode Convenience
Sampling dan
Purposive Sampling
Seluruh variabel
berpengaruh
signifikan terhadap
iklan online
Selviana, Retno Budi
Setyowati (2019)
Pengaruh Sikap
Belanja Online
Terhadap Trust
Metode Accidental
Sampling
Berpengaruh
signifikan terhadap
trust melalui mediator
28
Melalui Mediator
Kepuasan Pelanggan
kepuasan pelanggan
Lubiana Mileva,
Achmad Fauzi DH
(2018)
Pengaruh Social
Media Marketing
Terhadap Keputusan
Pembelian
Metode pendekatan
kuantitatif
Semua variabel
berpengaruh
signifikan secara
simultan terhadap
struktur keputusan
pembelian
Fickar
Suryadinningrat
(2012)
Profil Tipe
Testimonial Online
Pada Produk
Komputer Terhadap
Sikap Atas Iklan Dan
Sikap atas Perilaku
Membeli
Metode Deskriptif Terdapat perbedaan
yang menggambarkan
Profil Tipe
Testimonial terhadap
sikap atas iklan dan
sikap atas perilaku
membeli
Data yang dikelolah 2020.
29
2.6 Kerangka Konseptual
Berdasarkan tinjauan pustaka dan temuan penelitian sebelumnya,
maka model kerangka konseptual seperti:
H1
H2 H4 H4 H3
Keterangan :
: Direct Effect
: Indirect effect
Gambar 2.1
Kerangaka Konseptual
Iklan Online
(X) Keputusan
Pembelian (Y)
Sikap (Z) Interactivity
Entertaiment
Informativeness
Irritation
Credibility
Accessibility
Pengetahuan
Keterampilan
Informasi
Emosi
Kebiasaan
Tindakan
Sikap
Kegiatan
Nilai
Pemilihan
produk dan jasa
Pemilihan
merek
Pemilihan
waktu
Pilihan metode
atau cara
pembayaran
Jumlah
pembelian
30
2.7 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 1998 : 67).
Berdasarkan hasil penelahan secara teori dan konseptual maka dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
Hipotesis Pertama:
H0: Diduga iklan online tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen.
H1: Diduga iklan online berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen.
Hipotesis kedua:
H0: Diduga iklan online tidak berpengaruh terhadap keputusan sikap
konsumen.
H2: Diduga iklan online berpengaruh terhadap sikap konsumen.
H0: Diduga sikap konsumen tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsuemn
H3: Diduga sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen.
H0: Diduga iklan online tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen melalui sikap konsumen
H4: Diduga iklan online berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen melalui sikap konsumen
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan,
meringankan kondisi, berbagai situasi atau beberapa variabel sebagai obyek
penelitian berdasarkan apa yang terjadi (Bungin,2013:43). Sedangkan menurut
Sugiyono (2016:7) penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungannya. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena
alam.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Peneltian ini dilaksanakan pada ibu rumah tangga khususnya di
Kecamatan Bone-Bone. Sedangkan untuk jadwal penelitian diperkirakan
dapat dirampungkan dalam jangka waktu kurang lebih 2 (dua) bulan, yakni
dimulai dari bulan Maret hingga April 2020.
32
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2014 : 80), bahwa Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek maupun subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapakan peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
3.3.2 Sampel Penelitian
Menurut Hair et al (2010:101) jumlah sampel tidak biasa dianalisis
faktor jika jumlahnya kurang dari 50, sampel harus berjumlah 100 atau
lebih sebagai aturan umum, jumlah sampel minimal adalah setidaknya 5
kali dan akan lebih diterima apabila jumlah sampelnya 10 kali dari jumlah
variabel yang akan diteliti dan dianalisis, sehingga sampelnya berjumlah 110
responden. Penulis menggunakan teknik sampling yaitu Purposive sampling
karena metode ini menggunakan kriteria yang dipilih oleh peneliti dalam
memilih sampel yaitu dengan kriteria pengguna online.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Dalam melakukan penelitian selalu dihadapkan pada sumber tertentu
yang diharapkan dapat memberikan informasi dan keterangan yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Adapun jenis data yang digunakan dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut:
33
3.4.1 Jenis Data
Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh berupa angka-angka secara
tertulis seperti, sikap dan keputusan pembelian serta data lainnya yang
menunjang pokok pembahasan ini.
3.4.2 Sumber Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui hasil penyebaran observasi
dan wawancara kepada sejumlah responden yang menjadi sampel dari
penelitian ini, yakni mengenai iklan online terhadap keputusan pembelian
konsumen dimediasi oleh sikap konsumen.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan dari berbagai
bahan-bahan literatur yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas
dalam pembahasan ini.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam rangka analisis
terhadap pengujian hipotesis maka digunakan metode survey dengan
melakukan pengumpulan data melalui:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan
kuesioner. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel dalam
penelitian ini dengan menggunakan skala likert. Skala likert adalah alat
34
untuk mengukur variabel atau konstruk berdasarkan pada subyek untuk
menyatakan persetujuannya terhadap suatu konsep psikologis misalnya
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial yang ditetapkan secara spesifik oleh peneliti (Ghosali,
2006:72). Skala likert yang digunakan ada 4 point, yaitu:
1) Sangat Tidak Setuju (STS)
2) Tidak Setuju (TS)
3) Setuju (S)
4) Sangat Setuju (SS)
2. Studi pustaka
Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan data melalui jurnal,
buku, berbagai artikel yang dicari melalui website, majalah maupun koran
yang berkaitan dengan penelitian ini.
3. Observasi
Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung pada obyek penelitian.
4. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan
wawancara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah
yang diteliti.
35
3.6 Operasional Data
Untuk mempermudah melihat operasional data pada variabel
independen (variabel bebas), variabel dependen (variabel terikat), dan variabel
intervening (variabel penghubung) dapat dilihat tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Operasional Data
Variabel Dimensi Indikator
Iklan Online (X) 1. Content
2. Context
1) Interactivity
2) Entertainment
3) Informativeness
4) Irritation
5) Credibility
6) Accessibility
Keputusan
Pembelian (Y)
1. Pemilihan produk dan
jasa
2. Pemilihan merek
3. Pemilihan waktu
4. Pilihan
metode/cara
pembayaran
5. Jumlah pembelian
1) Pemilihan produk
dan jasa
2) Pemilihan merek
3) Pemilihan waktu
4) Pilihan metode/cara
pembayaran
5) Jumlah pembelian
Sikap (Z) 1. Komponen kognitif
2. Komponen afektif
3. Komponen konatif
1) Komponen kognitif
a. Pengetahuan
b. Keterampilan
c. Informasi
2) Komponen afektif
a. Emosi
b. Sikap
c. Nilai
3) Komponen konatif
a. Tindakan
b. Kegiatan
c. Kebiasaan
36
3.7 Metode Analisis Data
Analisis kuantitatif adalah metode analisis data yang memerlukan
perhitugan statistik dan matematis. Untuk mempermudah dalam melakukan
analisis digunakan program SPSS. Adapun ala-alat analisis yang digunakan
adalah sebagai berikut:
3.7.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Arikunto (2013:339) analisis korelasi dan regresi berganda
ini asalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan
dua atau lebih independent variabel. Jika ada lebih dari satu variabel bebas
untuk mengestimalkan nilai Y, persamaan tingkat pertama persamaan disebut
permukaan regresi ( regression surface), Y adalah kombinasi linear X dan Z.
Rumusnya:
Y = a + b1X+b2Z+e
Keterangan:
Y = variabel dependen
X = variabel independen
Z = variabel intervening (variabel penyela atau penghubung)
a = konstanta
b1= koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
b2= koefisien regresi
e = error
37
3.8 Pengujian Hipotesis
3.8.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji validitas
Uji validitas convergent merupakan cara yang sering digunakan oleh
peneliti. Validitas convergent berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-
pengukur dari suatu kelompok seharusnya berkorelasi tinggi. Analisis faktor
merupakan pendekatan yang digunakan untuk menguji validitas convergent
dengan program IBM SPSS (Latan dan Temalagi, 2013:30).
2. Uji reliabilitas
Uji realibilitas bertujuan untuk menguji apakah koesioner yang dibagikan
kepada responden benar-benar dapat diandalkan sebagai alat pengukur. Untuk
mengetahui tingkat realibilitas item digunakan Alpha Cronbach’s. Jika nilai
Cronbach Alpha > 0,70 maka suatu konstruk atau variabel dinyatakan realibel,
walaupun nilai 0,60-0,70 masih dapat diterima ( Latan dan Temalagi, 2013:46).
3.8.2 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu dengan mengunakan analisis
regresi berganda merupakan analisis regresi linear dengan jumlah variabel
pengaruhnya satu atau lebih dari satu (Taniredja dan Mustafidah, 2012:8).
38
Dalam uji hipotesis ada tiga uji yang digunakan yaitu:
3.8.2.1 Uji Ketetapan Model, Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) merupakan ukuran untuk mengetahui
kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel independen dengan varibel
dependen serta variabel intervening dalam suatu persamaan regresi. Dengan
kata lain, koefisien determinasi menunjukkan kemampuan variabel X yang
merupakan variabel bebas, menerangkan atau menjelaskan variabel Y yang
merupakan variabel terikat dan variabel Z merupakan variabel penghubung.
Semakin besar nilai koefisien determinasi maka semakin baik kemampuan
variabel X menerangkan atau menjelaskan variabel Y serta variabel Z sebagai
penghubung.
3.8.2.2 Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji t)
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2016:244-245), uji t digunakan
untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh nyata
atau tidak. Untuk mengetahui uji t ada beberapa langkah yaitu:
1. Menentukan hipotesis
Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai koefisiennya sama
dengan nol, sedangkan variabel bebas akan berpengaruh nyata apabila nilai
koefisiennya tidak sama dengan nol.
2. Menentukan daerah kritis
Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas n – k, dan
taraf nyata alfa.
39
3. Menentukan nilai t-tabel
4. Menentukan daerah keputusan
Daerah keputusan untuk menerima Ho atau menolak Ha dengan derajat
bebas 7 dan taraf nyata 5% untuk uji dua arah. Apabila t-hitung > t-tabel
atau nilai signifikannya < 0,05 maka variabel babas (X) berpengaruh terhadap
variabel terikat (Y).
5. Menentukan hipotesis
Pada output hasil regersi sudah tercantum secara otomatis nilai t-hitung,
yang diperlukan adalah nilai t-tabel sesuai dengan derajat bebas dan taraf
nyatanya. Suatu variabel akan berpengaruh nyata apabila nilai t-hitung lebih
besar dari t-tabel atau lebih kecil dari negatif t-tabel.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Penelitian
Bone-Bone adalah salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Luwu
Utara, Sulawesi Selatan. Kecamatan ini memiliki 12 desa dimana 11 desa
sudah berstatus definitif dan 1 desa merupakan UPT. Desa yang paling luas
wilayahnya adalah Desa Patoloan (23,71 km) atau meliputi 18,53% dari luas
wilayah Kecamatan Bone-Bone. Adapun desa yang paling sempit wilayahnya
adalah UPT. Bantimurung (2,79 km) atau sebesar 2,18%.
Luas wilayah Kecamatan Bone-Bone adalah sekitar 127,92 km dan
memiliki jumlah penduduk sebanyak 26.922 jiwa, maka tingkat kepadatan
penduduk dikecamatan ini sebesar 210 jiwa per km. Secara astronomis
Kecamatan Bone-Bone terletak pada batas wilayah sebelah Utara adalah
Kecamatan Tanalili, sebelah Timur adalah Kecamatan Tanalili, sebelah Selatan
adalah Teluk Bone dan disebelah Barat adalah Kecamatan Sukamaju.
Respoden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Kecamatan
Bone-Bone. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Pada
penelitian ini, kuesioner disebarkan di Kecamatan Bone-Bone dengan
mengunjungi ibu rumah tangga. Penyebaran kuesioner dilakukan selama
bulan Mei sampai Juni 2020.
41
Pada penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 150 responden.
Metode analisis data yang digunakan yaitu Regresi Berganda. Pengambilan
sampel menggunakan Purposive Sampling.
4.2 Pengujian dan Hasil Analisis Data
4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif
a. Deskripsi Data
Berdasarkan penyebaran kuesioner penelitian pada ibu rumah tangga di
Kecamatan Bone-Bone, sampel data yang diperoleh serta dioalah mempunyai
beberapa karakteristik berdasarkan umur, jenis kelamin dan pendidikan
terakhir. Frekuensi maupun presentase berbagai karakteristik tersebut dapat
diperlihatkan melalui tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden
No. Karakteristik
Responden
Frekuensi Presentase
1. Jenis Kelamin:
- Perempuan
150
150%
2. Usia:
5. 20 sampai 25 tahun
6. 26 sampai 30 tahun
7. 31 sampai 35 tahun
8. 36 sampai 40 tahun
9. 45 sampai 50 tahun
44
43
33
23
3
44%
43%
37%
23%
3%
3. Pendidikan Terakhir:
1. SMA
2. DIII
3. S1
4. S2
5. Lainnya…
104
23
6
0
17
104%
23%
6%
0%
17%
Sumber: Data diolah (2020)
Berdasarkan tabel 4.1 diatas deskriftif data hasil penelitian dilihat dari
jenis kelamin yang didominasi oleh perempuan sebanyak 150 responden.
42
Sedangkan berdasarkan usia responden diketahui bahwa usia 20 sampai 25
tahun sebanyak 44 responden atau 44%, usia 26 sampai 30 tahun sebanyak 43
atau 43%, usia 31 sampai 35 tahun sebanyak 33 responden atau 33%, usia 36
sampai 40 tahun sebanyak 23 responden atau 23% dan untuk usia 45 sampai
50 tahun sebanyak 3 responden atau 3%. Dan berdasarkan pendidikan
terakhir responden diketahui bahwa SMA sebanyak 104 responden atau
104%, DIII sebanyak 23 responden atau 23%, S1 sebanyak 6 responden atau
6%, S2 sebanyak 0 responden atau 0% dan untuk Lainnya sebanyak 17
responden atau 17%.
b. Uji Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif ini meliputi tabel, grafik, rata-rata (mean),
standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum dan jumlah penelitian sehingga
penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Berikut ini adalah hasil
analisis statistik deskriptif yang diolah dengan menggunakan SPSS sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif Iklan Online
No Item
Pertanyaan
STS TS S SS
Frek % Frek % Frek % Frek %
1. Pesan yang
disampaikan
pada iklan
mudah dipahami.
0 0 7 4,7 131 87,3 12 8,0
2. Iklan online
yang menarik dapat
menghibur
konsumen.
0 0 1 ,7 124 82,7 25 16,7
3. Informasi yang
diberikan
lengkap.
0 0 3 2,0 94 62,7 53 35,3
43
4. Iklan online
yang muncul
dianggap
mengganggu.
0 0 31 20,7 40 26,7 79 52,7
5. Kredibilitas
dari penyedia
iklan menjadi
faktor utama.
0 0 18 12,0 108 72,0 24 16,0
6. Iklan online
mudah untuk
diakses.
0 0 45 30,0 60 40,0 45 30,0
Sumber: Data Lampiran 3 diolah (2020)
Tabel 4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif Keputusan Pembelian
No Item
Pertanyaan STS TS S SS
Frek % Frek % Frek % Frek %
1. Pemilihan produk dan
jasa.
0 0 0 0 126 84,0 24 16,0
2. Pemilihan
merek sangat
diperlukan
dalam
keputusan
pembelian
konsumen.
0 0 5 3,3 100 66,7 45 30,0
3. Pemilihan
waktu sangat
dibutuhkan
dalam keputusan
pembelian
konsumen.
0 0 46 30,7 73 48,7 31 20,7
4. Pilihan metode
atau cara
pembayaran
diperlukan
dalam
keputusan
pembelian
konsumen.
0 0 12 8,0 100 66,7 38 25,3
5. Jumlah
pembelian
berpengaruh terhadap
keputusan
pembelian
konsumen.
0 0 3 2,0 83 55,3 64 42,7
Sumber: Data Lampiran 3 diolah (2020)
44
Tabel 4.4
Hasil Uji Statistik Deskriptif Sikap
No Item Pertanyaan STS TS S SS
Frek % Frek % Frek % Frek %
1. Pengetahuan
yang ada
menentukan
sikap seseorang
1 ,7 57 38,0 90 60,0 2 1,3
2. Keterampilan
menggambarkan
sikap seseorang.
0 0 18 12,0 122 81,3 10 6,7
3. Informasi yang
disampaikan
melibatkan
sikap seseorang.
0 0 49 32,7 91 60,7 10 6,7
4. Emosi yang
muncul
memperlihatkan
sikap seseorang.
0 0 7 4,7 89 59,3 54 36,0
5. Sikap baik atau
buruk sudah ada
pada diri
seseorang.
0 0 3 2,0 50 33,3 97 64,7
6. Nilai dalam
sikap
menggambarkan
watak
seseorang.
0 0 6 4,0 54 36,0 90 60,0
7. Tindakan yang
dilakukan
memperlihatkan
sikap seseorang.
0 0 2 1,3 75 50,0 73 48,7
8. Sikap yang ada
mampu
merespon
kegiatan
seseorang.
0 0 22 14,7 92 61,3 36 24,0
9. Kebiasaan
seseorang
mampu
menggambarkan
sikap.
0 0 2 1,3 92 61,3 56 37,3
Sumber: Data Lampiran 3 diolah (2020)
45
4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas Data
Uji validitas data bertujuan untuk mengukur kebenaran sebuah
kuesioner. Sebuah kuesioner dikatakan valid atau benar jika pertanyaan pada
kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2013:52).
Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
statistik yaitu menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan
skor total dengan menggunakan metode product moment pearson correlation.
Data pernyataan valid jika nilai rhitung yang merupakan nilai item dari
corrected item-Total Correlation > dari rtabel pada signifikan 0,05(5%). Berikut
ini disajikan validitas dari masing-masing variabel pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Item rhitung rtabel Keterangan
Iklan Online
X1 0,315 0,1339 Valid
X2 0,430 0,1339 Valid
X3 0,599 0,1339 Valid
X4 0,692 0,1339 Valid
X5 0,407 0,1339 Valid
X6 0,694 0,1339 Valid
Keputusan
Pembelian
Y1 0,639 0,1339 Valid
Y2 0,704 0,1339 Valid
Y3 0,634 0,1339 Valid
Y4 0,589 0,1339 Valid
Y5 0,650 0,1339 Valid
Sikap
Z1 0,230 0,1339 Valid
Z2 0,381 0,1339 Valid
Z3 0,230 0,1339 Valid
Z4 0,699 0,1339 Valid
Z5 0,394 0,1339 Valid
Z6 0,614 0,1339 Valid
Z7 0,650 0,1339 Valid
Z8 0,504 0,1339 Valid
Z8 0,692 0,1339 Valid
Sumber: Data diolah di SPSS 2020
46
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa semua item
pernyataan untuk semua variabel adalah valid. Karena nilai Corrected item-
Correlation > dari r tabel pada signifikan 0,05 (5%).
b. Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable
jika jawaban dari responden itu stabil dari waktu ke waktu. Nilai ketentuan
untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
konstruk dinyatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,60-0,70.
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha
Cronbach’s
Batas
Reliabilitas
Keterangan
Iklan Online (X) 0,707 0,60 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0,748 0,60 Reliabel
Sikap (Z) 0,704 0,60 Reliabel
Sumber: Data diolah di SPSS 2020
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh
variabel yang digunakan pada penelitian ini telah reliabel karena secara
keseluruhan variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60
sehingga layak digunakan untuk menjadi alat ukur instrument kuesioner
dalam penelitian ini.
4.2.3 Analisis Penelitian Penelitian
Uji Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis linear berganda
yang meliputi uji koefisien determinasi (R2), uji persial (uji T) dan uji
simultan (uji F). Pengujian ini dilakukan untuk menguji hubungan antar
variabel penelitian, mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel
47
bebas, variabel terikat dan variabel penghubung untuk mengetahui apakah
seluruh variabel bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat dan variabel penghubung.
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menghitung besarnya
besarnya pengeruh antara variabel independen yaitu iklan online, variabel
dependen yaitu keputusan pembelian dan variabel penghubung yaitu sikap.
Tabel 4.7
Analisis Regresi Linier Berganda
Sumber: Data diolah di SPSS tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, pada kolom B tercantum nilai konstanta
dan nilai-nilai koefisien regresi linier berganda untuk masing-masing
variabel bebas dan variabel penghubung. Berdasarkan nilai-nilai itu maka
dapat ditentukan model regresi linier berganda yang dinyatakan dalam
persamaan sebagai berikut:
Y= 2,064 + 0,120X + 0,219Z
Keterangan:
Y: Keputusan Pembelian
X: Iklan Online
Z: Sikap
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.064 3.245 .636 .526
Sikap .219 .097 .156 2.254 .026
Iklan Online .120 .059 .146 2.050 .043
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
48
Berdasarkan rumus regresi linier berganda diatas dapat dinyatakan
nilai koefisiennya sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar 2,064, hasil ini menunjukkan apabila semua
variabel independen bernilai nol (0) maka nilainya akan sebesar 2,064.
b. Koefisien regresi variabel iklan online (X) sebesar 0,120, artinya jika
variabel independen lainnya bernilai tetap dan iklan online (X) mengalami
kenaikan sebesar 1%, maka iklan online (X) akan mengalami kenaikan
sebesar 0,120.
c. Koefisien regresi variabel sikap (Z) sebesar 0,219, artinya jika variabel
independen lainnya bernilai tetap dan variabel penghubung yaitu variabel
sikap (Z) mengalami kenaikan 1%, maka sikap (Z) akan mengalami
kenaikan sebesar 0,219.
2. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
1. Mengacu pada output model regresi model 1 pada bagian tabel coefficients
dapat diketahui bahwa nilai signifikansi variabel X = 0.000 lebih kecil dari
0.05. Hasuk ini memberikan kesimpulan bahwa regresi model 1, yakni
variabel Iklan Online berpengaruh signifikan terhadap Sikap.
2. Besarnya nilai R Square sebesar 0.407, ini menunjukkan bahwa
sumbangan pengaruh variabel X sebesar 40.7% sementara sisanya 59.3%
merupakan kontribusi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian. Nilai e1 dapat didapatkan dengan rumus e1 = √(1 − 0.0407) =
0.7701.
49
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
1. Berdasarkan output regresi model 2 diketahui nilai signifikansi iklan
online terhadap keputusan pembelian = 0.043 dan sikap terhadap
keputusan pembelian = 0.026 lebih kecil dari 0.05. Dari hasil ini dapat
diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh iklan online dan sikap
terhadap keputusan pembelian.
2. Besarnya nilai R Square pada model 2 sebesar 0.645 menunjukkan bahwa
kontribusi variabel X dan Z terhadap variabel Y sebesar 64% sementara
sisaya 35.5% merupakan kontribusi dari variabel variabel lain yang tidak
diteliti. Nilai e2 = √(1 − 0.645) = 0.5958.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .638a .407 .396 3.19404
a. Predictors: (Constant), Iklan Online
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.810 3.994 2.206 .029
Iklan Online .461 .114 .336 4.041 .000
a. Dependent Variable: Sikap
50
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Interprestasi dari hasil analisis jalur dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut:
el = 0,336
α+β1X = 0,336 β2Z = 0,156
α+ βY = 0,1460
Gambar 4.1
Interprestasi analisis jalur
e2 = 0,5958
X = α + β1X + β2Z + ei
Z = α + βY
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .803a .645 .635 3.11315
a. Predictors: (Constant), Iklan Online, Sikap
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.064 3.245 .636 .526
Sikap .219 .097 .156 2.254 .026
Iklan Online .120 .059 .146 2.050 .043
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Iklan
Online (X)
Sikap
(Z)
Keputusan
Pembelian (Y)
51
4. Uji Hipotesis dan Pengambilan Kesimpulan:
1. Analisis pengaruh iklan online terhadap sikap didapatkan nilai signifikansi
0.00 lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat diambil kesimpulan secara
langsung terdapat pengaruh iklan online terhadap sikap.
2. Analisis pengaruh iklan online terhadap keputusan pembelian didapatkan
nilai signifikansi 0.43 lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan
secara langsung terdapat pengaruh iklan online terhadap keputusan
pembelian.
3. Analisis pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian didapatkan nilai
signifikansi 0.26 lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan secara
langsung terdapat pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian.
4. Analisis pengaruh iklan online terhadap keputusan pembelian melalui
sikap sebagai variabel intervening didapatkan dengan cara nilai beta iklan
online terhadap sikap dikalikan dengan nilai beta sikap terhadap keputusan
pembelian didapatkan 0.336 X 0.156 = 0.525. Sedangkan pengaruh total
iklan online terhadap keputusan pembelian didapatkan nilai pengaruh
langsung ditambahkan nilai pengaruh tidak langsung sehingga 0.146 +
0.525 = 0.671. Hasil analisis tersebut dapat kita simpukan bahwa nilai
pengaruh tidak langsung sebesar 0.525 lebih besar dari pengaruh lansung
sebesar 0.146, berarti terdapat pengaruh iklan online terhadap keputusan
pembelian melalui sikap sebagai variabel intervening.
52
4.2.4 Pembahasan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan online
terhadap keputusan pembelian konsumen melalui sikap konsumen (studi pada
ibu rumah tangga di Kecamatan Bone-Bone). Pembahasan masing-masing
variabel disajikan sebagai berikut:
4.2.4.1 Iklan Online Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
pada Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Bone-Bone
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan online berpengaruh signifikan
terhadap kepetusan pembeliam konsumen. Hal ini dibuktikan dengan hasil
signifikasi. Hal tersebut sesuai dengan penelitian dari Wibowo (2012). Pada
dasarnya, seseorang tertarik dengan adanya iklan online akan memutuskan
untuk membeli produk atau menggunakan jasa tersebut. Hasil penelitian ini
diperkuat teori Menurut Tjiptono (2008), iklan online merupakan bentuk
komunikasi tidak langsung, yang didasar pada informasi tentang keunggulan
dan keuntungan suatu produk. Berkaitan dengan keputusan pembelian Lamb
et al (2001), menjelaskan bahwa empat variabel dari bauran promosi dapat
mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian, yang mana
salah satu variabelnya adalah periklanan.
4.2.4.2 Iklan Online Berpengaruh Terhadap Sikap Konsumen pada Ibu Rumah
Tangga di Kecamatan Bone-Bone
Berdasarkan hasil analisis jalur variabel iklan online memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel sikap konsumen. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa semakin menarik iklan online maka dapat
53
menumbuhkan sikap yang positif terhadap produk yang diiklankan. Hasil
penelitian ini diperkuat pendapat Jefkins (1996:17) yaitu dasar dalam
mengiklankan sebuah produk adalah untuk mempengaruhi sikap khalayak,
dalam hal ini tentunya sikap dari konsumen. Meskipun periklanan tidak
dapat merubah nilai dan sikap konsumen yang telah berakar dalam diri,
akan tetapi periklanan dapat merubah sikap negatif seseorang terhadap
produk menjadi positif (Lamb et.al.,2001:204). Kemudian untuk dapat
merubah sikap masyarakat menjadi positif dapat melalui media yang
bersifat massal sesuai dengan pendapat Suryani (2013:129) bahwa faktor
pembentukan sikap yaitu dengan promosi produknya kepada konsumen
melalui media iklan yang bersifat massal seperti iklan online. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Nuri Luluk Khusnaeni (2017)
karena hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel iklan
berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen.
4.2.4.3 Sikap Konsumen Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen pada Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Bone-Bone
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap konsumen berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, hal ini dibuktikan
dengan hasil signifikasi. Hal tersebut sesuai dengan penelitian dari Wahyuni
(2008) dan Saputra (2013). Pada dasarnya, seseorang yang memberikan
respon positif akan memutuskan untuk membeli produk atau menggunakan
jasa tersebut. Penelitian ini diperkuat dengan teori Menurut Kotler (2012),
54
keyakinan dan sikap memengaruhi perilaku pembelian dalam proses evaluasi
dari keputusan pembelian.
4.2.4.4 Iklan Online Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Melalui
Sikap Konsumen pada Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Bone-Bone.
Berdasarkan hasil analisis jalur variabel iklan online memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian
konsumen melalui sikap konsumen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa semakin menarik iklan online maka dapat menumbuhkan keputusan
pembelian konsumen melalui sikap konsumen. Hasil penelitian ini diperkuat
dengan sejalannya yang diungkap oleh Mowen (1995) bahwa tanggapan
terhadap iklan ditunjukkan konsumen dengan sikap suka atau tidak suka
terhadap rangsangan iklan yang ditampilkan. Kemudian hal ini juga sejalan
dengan yang diungkapkan oleh Sumarwan (2011) yaitu sikap merupakan
faktor penting yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Dini Agustin (2016) yang berjudul
Pengaruh Personalisasi Iklan Online Terhadap Sikap dan Minat Beli
Konsumen. Sikap konsumen mempunyai peran penting dalam memediasi
pengaruh iklan online terhadap keputusan pembelian konsumen, dengan
sikap konsumen yang positif diharapkan mampu meningkatkan keputusan
pembelian konsumen yang berkaitan dengan iklan online yang dilakukan
oleh ibu rumah tangga.
55
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, setelah melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan yang terakhir
interprestasi hasil analisis mengenai Pengaruh Iklan Online terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen melalui Sikap Konsumen pada Ibu Rumah Tangga di
Kecamatan Bone-Bone, maka dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Iklan Online berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen pada ibu rumah tangga di Kecamatan Bone-Bone. Dilihat dari
koefisien regresi pada keputusan pembelian. Maka penelitian ini berhasil
membuktikan hipotesis yang menyatakan “Iklan Online berpengaruh
terhadap Sikap Konsumen”.
2. Iklan Online berpengaruh dan signifikan terhadap sikap konsumen pada
ibu rumah tangga di Kecamatan Bone-Bone. Dilihat dari koefisien regresi
pada sikap konsumen. Maka penelitian ini berhasil membuktikan
hipotesis yang menyatakan “Iklan Online berpengaruh terhadap Sikap
Konsumen”.
3. Sikap Konsumen berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen pada ibu rumah tangga di Kecamatan Bone-Bone.
Dilihat dari koefisien regresi pada keputusan pembelian. Maka penelitian
56
ini berhasil membuktikan hipotesis yang menyatakan “Iklan Online
berpengaruh terhadap Sikap Konsumen”.
4. Iklan Online berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen melalui sikap konsumen pada ibu rumah tangga di Kecamatan
Bone-Bone. Dilihat dari koefisien regresi pada keputusan pembelian
konsumen melalui sikap konsumen. Maka penelitian ini berhasil
membuktikan hipotesis yang menyatakan “Iklan Online berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen melalui Sikap Konsumen”.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh,
maka saran yang dapat diterima sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya agar lebih dapat mengembangkan penelitian ini
dengan meniliti indikator yang dapat mempengaruhi iklan online,
keputusan pembelian, dan sikap.
2. Peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan metode lain dalam
meniliti iklan online, keputusan pembelian, dan sikap misalnya dengan
metode yang mencari informasi kepada responden sehingga informasi
yang diperoleh lebih bervariasi dari pada jawaban yang sudah tersedia.
57
DAFTAR RUJUKAN
Arifin, S.K., T. L. Aun, Y. Salamzadeh. 2018. How Personal Beliefs Influence
Consumer Attitude towards Online Advertising in Malaysia: To Trust or
Not to Trust?. Global Business and Management Research: An International
Journal. Vol. 10, No.1.
Assail, Herry. 2008. Consumer Behaviour and Marketing Action, 8thedition,
South-Western College Publishing, New York University.
Bhattacherjee, A., & Premkumar, G. (2004). Understanding changes in belief and
attitude toward information technology usage: A theoretical model and
longitudinal test. MIS Quarterly, 28(2):229-254.
Belch, M.A. and Belch, G.E. The future of creativity in advertising. Journal of
Promotion Management, 19:4, 395-399, DOI:
10.1080/10496491.2013.817219.
Bugin, Burhan. 2013. Metodelogi Penelitian Sosial & Ekonomi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Chae, I., Bruno, H.A., Feinberg, F.M. 2018. Wearout or Weariness? Measuring
Potential Negative Consequences of Online Ad Volume and Placement on
Website Visit. Journal of Marketing Research 2019. Vol. 56(1) 57-75.
Converse, William, 2001.Marketing.Third Edition, Richard D. Irwin, USA.
Demba, D., N. Chiliya, T. Chuchu, T. Ndoro. 2019. How user-generated content
advertising influences consumer attitudes, trust and purchase intention of
products and services. Communicare. Volume 38(1).
El-Murad, J., and West, D.C. (2003). Risk and Creativity in Advertising. Journal
of Marketing Management, 19, 657-673.
Ergogan, B. Z. 1999. Celebrity endorsement: A literature review. Journal of
marketing management, 15(4), 291-314.
Fill, C., Hughes, G., and De Francesco, S. (2013). Advertising Strategy, Creativity
and Media. Harlow: Pearson.
Ferrinadewi, E. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen (Implikasi pada Strategi
Pemasaran). Edisi Pertama. Graha Ilmu.
Fandy Tjiptono, (2008), Pemasaran Strategik, Penerbit : Andi Offset, Yogyakarta.
58
Genius, S. J., Genuis, S. K., & Chang, W. (1994). Public attitudes toward the right
to die. Canadian Medical Assocation Journal, 150, 701-708.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate denga SPSS. Cetakan
Keempat. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Ed. ke-7).
Semarang: UNDIP Press.
http://www.landasanteori.com/2015/09/belanja-melalui-media-internet-
online.html Ha, Louisa (2008), “Online Advertising Research in Advertising Journals: A
Review,” Journal of Current Issues and Research in Advertising, 30 (1), 31-
48.
Hollis, Nigel (2005), “ Ten Years of Learning on How Online Advertising Builds
Brands,” Journal of Advertising Research, 45 (2), 255-68.
Ishak, A. 2008. Pengaruh penggunaan selebritas dalam iklan terhadap minat beli
konsumen. Jurnal Siasat Bisnis, 12(2).
Joel, B. Cohen. 2006. A Multiple Pathway Anchoring and Adjustment (MPAA)
Model of Attitude Generation and Recruitment. Journal of Consumer
Research, Inc. Vol. 33.
Junior, A.C., A. de G. Moreira, C. G. de Souza, P. S. G. de Oliviera, S. L. I. de
Oliviera. 2019. Buying Decision: The Choice of Restaurants to Have
Dinner. e-Review of Tourism Research (eRTR). Vol. 16, No. 5, 2019
http://ertr.tamu.edu.
John Chandler-Pepelnjak, 2010. Modeling Conversions in Online Advertising.
The University of Montana.
Jefkins, Frank. 1996. Periklanan. Penerjemah Haris Munandar. Buku diterbitkan
tahun 1985. Jakarta. Erlangga
Jefkins, Frank. 1996. Periklanan. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Ahli bahasa: Haris Munandar. Jakarta :
Erlangga
Kotler, P., & Amstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Ciracas, Jakarta:
Erlangga.
59
Kotler, P., 2012. Marketing Management. Evelent Edition. USA :Person
Education, Inc.
Kotler, P. 2012. Manajemen Pemasaran. Penerbit Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip dan Garry Amstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Ahli Bahasa
Alexander Sindoro. Jilid dua. Jakarta: Prenhalindo
Kotler, Philip dan Kevin L. K. 2009. Manajemen Pemasaran edisi duabelas jilid
satu. Jakarta: PT. Indeks
Philip Kotler, (2009), Manajemen Pemasaran, Jilid Satu. Edisi Kesebelas,
Penerbit: PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Liu-Thompkins, Y. 2018. A Decade of Online Advertising Research: What We
Learned and What We Need to Know. Journal of Advertising. 48: 1-13.
Lee, M & Johnson, C. 2007. Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif
Global. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Lamb, Charles dan Joseph Hair. 2001. Pemasaran. Alihbahasa:David Oktarevia.
Jiliddua.Jakarta:SalembaEmpat
Lamb, Charles W., J. F Hair, C. McDaniel. (2001). Pemasaran, Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Lamb, Hair dan Mc Daniel. 2001. Pemasaran Jilid Satu. Ahli Bahasa David
Octaveria. Jakarta: Salemba Empat.
Latan, Hengky dan Temalagi, Selva. 2013. Analisis Multivariate Teknik dan
Aplikasi. Bandung : CV. Alfabeta.
Mangkunegara, D.A. 2002. Perilaku Konsumen. PT. Refika Aditama.
Morissan, 2007. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Ramdina
Prakarsa.
Mowen, John C. (1995). Consumer Behavior 4th edition. Prentice Hall. New
Jersey.
Oblak, L., P. Barcic, K. Klaric, M. K. Kuzman, P. Groselj. 2016. Evaluation of
Factors in Buying Decision Process of Furniture Consumers by Applying
AHP Method. UDK: 630*79, doi: 10.5552/drind.2017.1625.
Qolby, U.S. 2014. Pengaruh Iklan Terhadap Konsumen (Survey pada Pengunjung
yang Pernah Bermain Game Pro Evolution Soccer di Flux Capital Of
60
Entertaiment Kecamatan Belimbing Kota Malang). Jurnal Administrasi
Bisnis. 10(1).
Santon. 2008. Perilaku Konsumen. Ahli Bahasa : ZoelkifliKasip. Edisi Kedelapan.
Jakarta : Indeks
Sharp, S. 2017. Belief in Life After Death and Attitudes Toward Voluntary
Euthanasia. OMEGA-Journal of Death Dying. Vol. 79(1) 72-89.
Souiden, N., S. Chtourou, B. Korai. 2017. Consumer Attitudes toward Online
Advertising: The Moderanting Role of Personality. Journal of Promotion
Management. Vol 23, No. 2, 207-227.
http://dx.doi.org/10.1080/10496491.2016.1267676 Shimp, A. T. 2003. Periklanan Promosi, Aspek Tambahan, Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga.
Sihombing, S. S & Situmorang, S. H. 2014. Pengaruh Harga, Kemasan, dan Iklan
terhadap Keputusan Pembelian Minute Maid Pulpy Orange pada Siswa
SMA Negeri 1 Medan. Ekonomi.
Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran: Falsafah, teori, dan Aplikasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sofyan Assauri, (2009), Manajemen Pemasaran, Konsep Dasar dan Strategi,
Cetakan ketujuh, Penerbit : PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Suryani, T. 2008 Perilaku Konsumen, Implikasi pada Strategi Pemasaran
(Pertama). Graha Ilmu.
Suryani, T. 2013. Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono, 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharyadi dan Purwanto. 2016. Statiska untuk ekonomi dan keuangan modern
edisi. Jakarta : Salemba Empat.
Sumarwan, U. (2011). Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor.
Schiffman, Leon dan LeslieKanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Alih Bahasa :
ZoelkifliKasip. Edisi Ketujuh. Jakarta : Indeks
61
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta: CV. Andi
Offiset.
.
Wang, J., & Calder, B. J. (2006). Transportation and Advertising. Journal of
Consumer Research. 33, 151-162.
Wang, C., Zhang, P., Choi, R., & Eredita, M. D. (2002). Understanding
Consumers Attitude toward Advertising. AMCIS 2002 Proceedings. 158.
Wahyuni, D. U. 2008. Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen
terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan
Surabaya Barat. Ekonomi. 30-37.
Wolin, L. D., Korgaonkar, P., & Lund, D. (2002). Beliefs, attitudes and behavior
towards Web advertising. International Journal of Advertising. 21(1), 87-
113.
Winarti ch, E. 2015. Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, Sikap
Konsumen dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Nissan Grand
Livina di Dealer Pusat PT. Nissan Motor Indonesia JL. MT Haryono Kav.
10 Jakarta Timur. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi. 2 (3).
Yang, K. C., Huang, C. H., Yang, C., & Yang, S. Y. (2017). Consumer attitudes
toward online video advertisement: YouTobe as a platform. Kybernetes,
46(5), 840-853.
Zain-UI-Abideen and Salman Saleem, 2010. Effective advertising and this
influence on consumer buying behavior. European Journal of Business and
Management ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 Vol 3, No.3.