bab i pendahuluan 1.1 latar belakang -...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri atas berbagai
agama, etnis, dan budaya yang berbeda. Perbedaan itu juga termasuk perbedaan
pikiran dan pandangan politik di dalam demokrasi yang sedang berkembang di
Indonesia. Karena perbedaan itu, usaha untuk melawan diskriminasi sangat
penting supaya semua warga negara Indonesia boleh berekspresi dan
berpartisipasi dalam urusan negara tanpa perkecualian. Akan tetapi, karena
masyarakat Indonesia beranekaragam, definisi diskriminasi dan jalan
mengatasinya dapat diinterpretasikan secara luas.
Pada dasarnya diskriminasi merupakan masalah sosial yang
mengakibatkan pola relasi, interaksi dan komunikasi manusia menjadi terganggu.
Perilaku diskriminatif ini sering kali tidak disadari oleh subjek atau orang yang
menerima perlakuan diskriminasi tersebut dan oleh yang memperlakukan tindakan
diskriminasi tersebut. Praktek diskriminasi merupakan tindakan diskriminasi
merupakan tindakan yang mengkucilkan warga Negara untuk mendapatkan hak
dan pelayanan kepada masyarakat dengan didasarkan warna kulit, golongan, suku,
etnis, agama, bangsa, jenis kelamin dan sebagainya ( Liliweri, 2005;218 ).1
Diskriminasi pada dasarnya adalah penolakan atas HAM dan kebebasan
dasar. Dalam Pasal 1 butir 3 UU No. 39/1998 tentang HAM disebutkan pengertian
diskriminasi adalah “setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang
langsung ataupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar
1 Setiadi, dkk.2009.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar..Jakarta:Kencana.hal 27
2
agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis
kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan
atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan HAM dan kebebasan
dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik,
ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan sosial lainnya”.2 Adapun
pendapat lain dari Theodorson dalam Danandjaja( 2003 :2 ) mengatakan bahwa
yang di maksud dengan diskriminasi adalah perlakuan yang tidak seimbang
terhadap perseorang, kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat
kategorikal, atau keanggotaan kelas – kelas social.3
Dari devinisi - devinisi tersebut menggambar bahwa suatu tindakan
masyarakat mayoritas terhadap masyarakat minoritas yang mengarahkan pada
penindasan atau membatasi hak asasi sebagai manusia dan hal ini bisa terjadi
dalam berbagai bentuk dalam setiap aspek kehidupan.
Diskriminasi ini tidak hanya terjadi pada peseorangan, namun diskriminasi
ini juga terjadi pada kelompok – kelompok masyarakat,baik itu dari kelompok
masyarakat mekanik ataupun masyarakat organik. Seperti halnya terjadi pada
masyarakat Indonesia pada saat ini.
Indonesia sering kali di identitaskan dengan keberadaan masyarakat yang
majemuk, baik dalam bentuk suku, budaya dan agama. Bhinneka Tunggal Ika,
demikian slogan yang dicengkeram oleh Garuda, burung lambang negara kesatuan
Republik Indonesia. Dengan kondisi seperti inilah maka prilaku diskriminasi
masih sering terjadi di Indonesia.
2 https:// www.bambang rustanto DISKRIMINASI.htm di akses 5 desember 2014
3 https:// www.Diskriminasi terhadap minoritas - james danandjaja.htm di akses 22 Februari 2015
3
Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia sendiri diskriminasi sudah tidak
lazim karena hal ini sudah terkontaminasi secara turun temurun tampa disadari
oleh masyarakat Indonesia yang sejatinya melanggar hak setiap manusia yang
dicatungkan dalam UUD 1945 Pasal 28I ayat (2) “Setiap orang berhak bebas dari
perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakukan diskrimiatif itu”.
Adapun beberapa faktor terjadinya praktek diskriminasi adalah:
a. Adanya persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan.
b. Adanya tekanan dan intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok yang
dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
c. Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan
membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.
Dari beberapa faktor yang telah di ungkapakan mengakibatkan diskriminasi
terjadi dalam semua aspek kehidupan manusia.
Macam – macam diskriminasi dalam keragaman masyarakat antara lain
diskriminasi terhadap:
Suku,bangsa, ras dan gender
Agama dan keyakinan
Ideologi dan politik
Adat dan Kesopanan
Kesenjangan ekonomi
Kesenjangan sosial
4
A. Langkah - Langkah Kebijakan dan Hasil - Hasil yang Dicapai
Beberapa ketentuan yang merupakan suatu upaya untuk menghapuskan
tindakan diskriminasi, antara lain sebagai berikut :4
1. Diskriminasi terhadap perempuan perlu mendapatkan perhatian yang lebih
mengingat khusus diskriminasi terhadap perempuan itu, Indonesia telah
meratifikasi CEDAW dengan UU No. 7 tahun 1984,
2. Masih adanya pembedaan penggolongan dalam pencatatan sipil,
khususnya bagi orang keturunan Cina, walaupun dalam akta kelahiran
telah dicantumkan warga negara Indonesia, masih diperlukan penegasan
kembali dengan surat bukti kewarganegaraan RI (SBKRI). Walaupun telah
ada Keputusan Presiden tentang tidak diperlukannya SBKRI, dalam
praktiknya hal tersebut masih saja terjadi.
3. Dengan diundangkannya UU No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, diharapkan agar aparat
atau lembaga yang terkait dengan pelayanan, penempatan, dan pelindungan
bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) dapat memberikan pelindungan dan
pemenuhan HAM bagi buruh pekerja migran di luar negeri.
4. Langkah positif dalam upaya pelindungan buruh migran adalah telah
ditandatanganinya Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU)
antara Indonesia dan Malaysia. Penandatanganan itu mempunyai arti penting
bagi upaya pelindungan migran Indonesia di Malaysia mengingat 90 persen
buruh migran di Malaysia berasal dari Indonesia.
4 http://www.idlislamlib.com/CATATAN/ashghar3.html.2003 Islam and Human Rights. Di akses
19 Desember 2014
5
Masalah minoritas adalah masalah masyarakat yang umum dan menjadi
fenomena universal dengan sumber perbedaannya pada, ras, bahasa, agama
budaya, Negara asal, pekerjaan, pendapatan, kebiasaan dan sebagainya.Hubungan
antara kaum mayoritas-minoritas sering menimbulkan konflik social yang di tandai
oleh sikap subyektif berupa prasangka dan tingkahlaku yang tidak bersahabat.Ada
sikap dari pengaruh rasial yaitu kaum mayoritas mengklaim adanya superior secara
bilogi karena anggapan tentang nilai – nilai dari kaum minoritas. Dan adanya sikap
hegemoni budaya, etnis dan kebiasaan dari kaum mayoritas kepada kaum
minoritas.
Diantaranya prilaku diskriminasi yang terjadi seluruh dunia sepeti halnya
dasar apartheid yang pernah diamalkan di Afrika Selatan, enam juta Yahudi
Eropa dibunuh oleh Nazi pada tahun 1940-an, dengan kedok “memurnikan” ras
Eropa, lebih dari satu juta orang Amerika yang tinggal di Turki di bantai oleh
orang Turki pada awal abad 20, demikian juga ribuan orang Arab di Zanzibar
yang menginginkan kebebasan ( Sears, 1994, 146 ). Dalam keadaan yang lebih
melampau pula, diskriminasi boleh membawa kepada tindakan langsung dan
keganasan terhadap kumpulan sasaran, di Indonesia sendiripun terjadi banyak
kasus diskriminatif salah satunya pada masyarakat etnis thionghoa di Jakarta pada
masa orde baru termasuk Koran – Koran yang behasa cina, perilaku diskriminasi
lainnya terjadi pada bentuk keyakinan / agama terjadi pada masyarakat Kristen di
solo sejak tahun 1770-an, banyak di antaranya menimbulkan korban jiwa ( Sarlito,
2006 ), antara etnis Cina dengan etnis Bugis - Makassar yang berujung pada
knflik kekerasan, kerusuhan antara Etnis Dayak dan etnis Madur, Kerusuhan
6
antar etnis Jawa dan etnis Cina dan Kerusuhan antar umat beragama di Maluku
misalnya, dan masih banyak lagi pilaku diskriminasi yang di lakukan oleh
kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas di Indonesia.
Satu lagi proses diskriminasi yang terjadi yang mungkin tidak disadari oleh
berbagai kalangan, tepatnya pada lokai transmigrasi Desa Oi Saro Kabupaten
Bima, Nusa Tenggara Barat. Transmigrasi adalah bagian dari strategi
pembangunan dengan untuk mengurangi kemiskinan dan kepadatan penduduk
maka pemerintah pada masa orde baru mengeluarkan kebijakan transmigrasi yang
sampai saat ini di berlakukan salah satunya di provinsi NTB kabupaten Bima. Di
Lokasi Desa Oi Saro Kecematan Sanggar Kabupaten Bima inilah merupakan
lokasi transmigrasi yang di tetapkan oleh pemerintah pusat yang berlatar
belakang konflik.
Pada tahun 1996 pemerintah merintis Lokasi transmigrasi di Desa Piong
Kecematan Sanggar Kabupaten Bima pada waktu itu, kemudian berkembang pada
tahun 2007 sebagai desa pemekaran menjadi Desa Oi Saro dengan berbagai
bentuk diskriminasi seperti adanya penekanan konflik pada tahap pemilihan
kepala Desa yang mengatakan, adanya perebutan jatah lokasi hunian di area depan
jalan raya, dan pembagian jatah lahar garapan masyarakat transmigrasi mengingat
pada waktu itu lahan yang berperan sebagai pelaksana adalah Camat Sanggar,
Kepala Desa Piong, dan Tokoh masyarakat Desa Piong, dengan total jumlah
kepala keluarga sebanyak 337 jiwa dan 145 KK dengan Pembagian 3 Blok hunian
yaitu Blok A ( dusun Saro ), Blok B (dusun Manda ), dan Blok C ( dusun Pandan
Wangi ). Setiap kepala keluarga diberikan jatah 1 rumah semi permanen, 2 hektar
7
tanah dan tambahan 1 ekor sapi dan sampai pada bulan 10 September 2014 hanya
tersisa 856 jiwa dengan jumlah 301 KK,5 adapun bentuk lain dari diskriminasi di
lokasi transmigrasi desa Oi Saro kecematan Sanggar yakni : adanya penekanan
konflik terhadap masyarakat etnis local terhadap masyarakat pendatang yang
menjadi hunian lokasi transmigrasi terhadap pemelihan kepala desa dengan
penyebaran isu yang mengatakan rumah hunian dari setiap pendatang yakni etnis
lombok akan dibakar, danpada jajaran struktural desa pun di dominasi oleh
masyarakat lokal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Bentuk dari diskrimisi di Desa oi Saro Kecamatan Sanggar
Kabupaten Bima ?
2. Apa penyebab dari prilaku diskriminasi yang di lakukan oleh etnis
lokal ?
1.3 Solusi
1. Adanya bentuk kontrol baik dari pemerintahan daerah maupun wilayah
( Pemerintah Kecamatan Sanggar) sebagai bentuk dari pengawasan
program Transmigrasi.
2. Kebijakan merekonstruksi kembali terkait dengan masyarakat
penghuni lokasi Transmigrasi di Desa Oi Saro Kecematan Sanggar )
5 Data kependudukan desa oi saro 10 september 2014. Di akses 7 desember 2014
8
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian secara umum adalah untuk menemukan,
untuk mengembangkan, maupun koreksi terhadap atau menguji kebenaran ilmu
pengetahuan yang telah ada.6 Akan tetapi secara spesifik penelitan ini bertujuan
untuk.
a. Mengidentifikasi masalah diskriminasi masyarakat pendatang yang
menghuni lokasi transmigrasi di Desa Oi saro Kecamatan Sanggar
Kabupaten Bima.
b. Mengetahui penyebab dari prilaku diskriminatif yang di lakukan
masyarakat local terhadap masyarakat pendatang yang menghuni lokasi
transmigrasi.
1.4.2 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademik
1. Memperkaya kajian Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
ilmu kesejateraan social.
2. Sebagai refrensi kajian ilmu Sosial Politik yang berkaitan dengan
realita diskriminasi etnis di Indonesia.
b. Manfaat praktis
1. Menjawab permasalahan jumlah penghuni lokasi transmigrasi di
Desa Oi saro yang semakin menurun.
6 Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian. Malang. UIN-MALIKI PRESS.. 2010. Hal: 9
9
2. Sebagai bahan pertimbangan pemerintahan pusat dan daerah
terkait dengan penempatan lokasi transmigrasi di Indonesia.
3. Sebagai persyaratan untuk memperoleh status sarjana Ilmu
kesejahteraan Sosial.
1.5 Definisi Konseptual
Devinisi Konseptual dalam penelitian ini nadalah menekankan pada
permasalahan yang diangkat peneliti, dengan mengemukakan pandangan umum
atau pemahaman suatu konsep Diskriminasi Etnis. Untuk mempertegas kajian ini,
maka perlu kiranya memberikan satu persatu pengertian tentang judul :
1.5.1 Diskriminasi
Diskriminasi adalah aksi negative terhadap kelompok yang
menjadi sasaran prasangka. Diskriminasi berhubungan dengan prangka
karna seperti yang telah saya katakana pada bagian sebelumnya bahwa
prasangka dapat menimbulkan tingkah laku negative kepada orang
mendapat prasangka negative itu,wujud tingkah laku negative.
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu
tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang
diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian
yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena
kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain.
Diskriminasi juga berarti merujuk kepada pelayanan yang tidak
adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan
karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi
10
merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat
manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk
membeda-bedakan yang lain.
Diskriminasi berasal dari bahasa inggris yakni discrimination
yang artinya „perbedaan perlakuan‟. Dalam bahasa Arab disebut dengan
„tafriq‟ dan merupakan sifat tercela yang harus dihapuskan, apa lagi di
Negara yang menganut sistem demokrasi. Menurut Kamus Bahasa
Indonesia karangan Purwodarminto, diskriminasi artinya adalah
perbedaan perlakuan terhadap sesama warga Negara berdasarkan warna
kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya. Istilah
diskriminasi kemudian meluas maknanya kepada segala bentuk
pembedaan atas warga negara atas dasar suku bangsa dan ras antar negara
(SARA).
1.5.2 ETNIS
Menurut bahasa Kata etnik (ethnic) berasal dari bahasa Yunani
“ethnos” , yang merujuk pada pengertian bangsa atau orang. Acap kali
ethnos diartikan sebagai setiap kelompok sosial yang ditentukan oleh ras,
adat istiadat, bahasa, nilai, dan norma budaya dan lain-lain, yang pada
gilirannya mengindikasikan adanya kenyataan kelompok yang minoritas
dan mayoritas dalam suatu masyarakat. Misalnya kita menyebutkan
Eurocentric untuk menerangkan kebudayaan yang terpusat pada
mayoritas etnik dan ras dari orang-orang Eropa; Chinacentric utnuk
menyebutkan kebudayaan yang beroriantasi pada Cina; Jawacentric
11
utnuk menjelaskan kebudayaan yang berorientasi pada Jawa, dan lain-
lain. Jadi, istilah etnik mengacu pada suatu kelompok yang sangat fanatik
dengan ideologi kelompoknya, tidak mau tahu ideologi kelompok lain.
Dalam perkembangannya makna ethnos berubah menjadi etnichos, yang
secara harafiah digunakan untuk menerangkan keberadaan sekelompok
“penyembah berhala” atau orang kafir yang hanya berurusan dengan
kelompoknya sendiri tanpa peduli kelompok lain.7
Fredrick Barth Etnis adalah himpunan manusia karena kesamaan
ras, agama, asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut
yang terikat pada sistem nilai budaya.sedangkan menurut Hassan Shadily
MA etnis atau suku bangsa adalah segolongan rakyat yang masih
dianggap mempunyai hubungan biologis.
Disisi lain Ensiklopedi Indonesia berpandangan Etnis berarti
kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti
atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan
sebagainya. Anggota - anggota suatu kelompok etnik memiliki kesamaan
dalam hal sejarah (keturunan), bahasa (baik yang digunakan ataupun tidak),
sistem nilai, serta adat-istiadat dan tradisi. Etnik sebagai satu kelompok
manusia yang mempunyai ikatan kebudayaan yang banyak persamaan
seperti persamaan agama, ras, mahupun asal usulnya. Kumpulan etnik yang
sama berkongsi adat, bahasa, pakaian tradisional, makanan dan mempunyai
hubungan sosial sesama mereka. Perkongsian nilai telah menghasilkan
7 https:/ / www _ GabrieLLa Erika Nishikawa.htm di akses 5 Desember 2014
12
identiti etnik tertentu yang secara tidak langsung membahagikan masyarakat
dengan kumpulan etnik yang berbeza. Etnik juga didefinisikan sebagai:
“An ethnic group is defined as a collectivity within a larger society
having real or putative common ancestry, memories of a shared
historical past, and cultural focus on one or more symbolic elements
defined as the epitome of their peoplehood. Examples of such
symbolic elements are: kinship patterns, physical contiguity,
religious affiliation, language or dialect “8
"Sebuah kelompok etnis didefinisikan sebagai kolektivitas dalam
masyarakat yang lebih besar memiliki keturunan nyata atau diduga
umum, kenangan masa lalu sejarah bersama, dan fokus budaya pada
satu atau lebih elemen simbolis didefinisikan sebagai lambang
peoplehood mereka. Contoh unsur simbolik tersebut: pola
kekerabatan, kedekatan fisik, agama, bahasa atau dialek "
1.6 Motode Penelitian
Metode penelitian adalah serangkaian prosedur berupa cara yang
digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini. Sehingga, dalam
keberlanjutanya menjadi satu kesatuan yang utuh dan konsisten antara metode
yang digunakan dengan tekhnik-tehknik operasional dalam pengumpulan data,
instrument penelitian, dan dalam hal analisis data.
Untuk itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Utamanya adalah metode diskriptif, yang bisa dipahami sebagai
serangkaian prosedur yang digunakan dalam upaya pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan obyek penelitian/ atau subyek
penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, nilai-nilai, dan lain-lain) pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.9
8 http://www.slideshare.net/firdauskhalid96/konsep-konsep-asas-hubungan-etnik di akses 5
desember 2014 9 Syafri‟e YH, Yana. 2002. Proses Politik Terbentuknya Propinsi Banten. Skripsi tidak Diterbitkan.
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Halaman: 32
13
1.6.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam karya ilmiah ini sesuai dengan permasalahan
yang peneliti ketengahkan adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif,
dikutip dari pendapat Abercrombie, Hill, Turner menjelaskan penelitian
kualitatif merupakan suatu penelitian yang dicirikan oleh tujuan penelitian
yang ingin memahami gejala-gejala yang tidak memerlukan kuantifikasi
atau gejala-gejala yang tidak memungkinkan untuk diukur secara tepat
atau kuantitatif.10
Sedangkan menurut Meleog penelitian kualitatif adalah
penelitian yang tidak mengadakan perhitungan, dalam penelitian sosiologi
ataupun antropologi sifat dan tujuan dari penelitian dapat menentukan
pendekatan kualitatif.
1.6.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan
mengungkapkan keadaan yang sebenarnya untuk mendapatkan data-data
dan informasi dari objek yang diteliti. Adapun lokasi penelitian yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah lingkup Transmigrasi Desa Oi Saro
Kecematan Sanggar Kabupaten Bima.
1.6.3 Subyek Penelitian
Subyek penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian
.subyek dapat memberikan informasi, gambaran, dan data-data secara
tepat dan benar sekaligus menjadi obyek penelitian. Yang menjadi subyek
dalam penelitian ini adalah:
10
Abercrombie, Hill, dan Turner dalam Wisadirana (2005, h.11),
14
- Kepala Kesbanglinmas Kabupaten Bima
- Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima
- Camat Sanggar
- Kepala Desa Oi saro
- Tokoh Masyarakat, yakni masyarakat lombok dan Tokoh
Masyarakat Lokal sebagai penghuni Lokasi Transmigrasi
1.7 Tehnik Pengumpulan Data
Sebagai instrumen pengumpulan data adalah sebagai berikut :
a) Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan
kegiatan pengamatan dan pencatatan secara sistematis yang langsung
terhadap gejala-gejala dan peristiwa yang diteliti11
.Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan metode observasi partisipatoris yaitu
peneliti ikut berpartisipasi atau terlibat langsung dalam diskriminasi
yang di teliti.
b) Interview atau Wawancara
Interview atau wawancara dapat diartikan sebagai tanya jawab
lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Menurut Muslimin
(2002: 52) wawancara berfungsi sebagai:
- Deskripsi: informasi yang diperoleh dari wawancara bermanfaat
dalam menetapkan pemahaman ke dalam lingkungan terbatas
dan realitas sosial.
11
Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survey, Jakarta, LP3ES, 1998, Hal: 34
15
- Eksplorasi: adalah memberikan pemahaman dalam dimensi-
dimensi yang belum tergali dari suatu topik.
c) Dokumentasi
Sedangkan, metode dokumentasi adalah upaya yang dilakukan
oleh peneliti untuk mencari data dan informasi melalui data-data
dokumentasi tertulis yang berkaitan dengan diksriminasi pada
penyelenggaraan transmigrasi di Desa Oi Saro Kecematan Sanggar
Kabupaten Bima. Data dokumentasi yang dimaksud di tempatkan
pada dua fungsi yaitu: pertama, data dokumentasi yang merupakan
data hasil kutipan dari berbagai data yang didapat berkaitan dengan
latar belakang lahirnya. Kedua, adalah data dokumentasi yang
merupakan penjabaran dari penulis setelah melihat data dokumentasi
dan komunikasi langsung dengan menentukan standar lembaran,
sumber data dokementasi dan data komunikasi langsung, kutipan
yang di ulas, dan ulasan peneliti.12
1.7.1 Tehnik analisa Data
Teknik analisa data yang dilakukan peneliti menggunakan analisa
kualitatif, teknik analisa yang digunakan peneliti berguna sebagai alat
untuk menafsirkan dan menginterpretasikan data yang didapat dari
wawancara dengan responden.13
Analisa data menurut Patton adalah
proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola,
kategori dan status uraian dasar Dengan analisa data peneliti berarti
12
Pitoyo, Joko. Op Cit. Hal : 29-30 13
Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian. Malang. UIN-MALIKI PRESS.. 2010. Hal: 119
16
melakukan suatu proses pengolahan data, penyederhanaan, pembahasan
serta menerjemahkan data atau hasil penemuan ke dalam kata-kata yang
lebih rapi dan teratur sehingga mudah dipahami.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis kualitatif, yang merupakan teknik analisis data yang digunakan
untuk menafsirkan data dan menginterpretasikan data yang didapat dari
wawancara yang dilakukan dan juga data dokumentasi yang didapat.14
Dengan tujuan mendeskripsikan pelaksanaan proses diskriminasi dalam
program pelaksanaan transmigrasi yang di lakukan di desa Oi Saro.
Adapun tahapan dalam menganalisis data ini adalah:
a) Reduksi data
Adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek,
membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data
sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan.Dengan
demikian penulis menggunakan data reduksi bertujuan untuk
mempertegas, memperpendek, membuat fokus dan mengatur data
yang diperoleh dari hasil wawancara.
b) Display Data
Adalah rakitan organisasi informasi yang memungkinkan
kesimpulan dapat dilakukan yang meliputi gambar atau skema,
jaringan kerja keberkaitan dengan kegiatan kedalam table. Dengan
demikian maksud peneliti melakukan display data bertujuan untuk
14
Pitoyo, Joko. Op.Cit hal 27
17
menyajikan data yang berkaitan dengan kegiatan kedalaman table
sesuai dengan data yang diperoleh melalui dokumentasi.
c) Pengambilan Keputusan
Akhir dari seluruh kegiatan analisis data kualitatif terletak pada
pemahaman atau penuturan tentang apa yang berhasil kita mengerti
berkenaan dengar suatu masalah yang bobotnya tergolong
komprehensif dan mendalam.