bab i pendahuluan a. alasan memilih judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 pada masa...

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judul Terorisme merupakan suatu fenomena yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak kasus terorisme terjadi di dunia internasional. Fenomena ini pun selalu membawa kerugian besar bagi negara yang mengalami yaitu baik kerugian secara materi maupun non materi. Bahkan fenomena terorisme pun kini mulai digunakan sebagai studi mata kuliah umum. Sehingga keberadaannya pun menjadi pantas dan penting untuk dikaji lebih lanjut. Masyarakat umum pun kini mulai membuka mata terkait masalah terorisme, mereka semakin membutuhkan literatur yang membahas terkait masalah terorisme. Apalagi dunia internasional sekarang sedang diancam dengan fenomena terorisme yang semakin banyak. Salah satu kasus terorisme yang cukup besar terjadi di negara Turki yaitu terorisme yang dilakukan oleh Partai Pekerja Kurdistan yang tidak lain adalah berasal dati etnis Kurdi. Kepentingan mereka adalah untuk memiliki negara otonom sendiri, maka dari itu berbagai cara mereka lakukan untuk mewujudkan cita cita tersebut. Kenapa penulis mengangkat fenomena ini sebagai judul skripsi karena merasa, terorisme yang terjadi cukup menarik perhatian penulis. Banyak penelitian yang telah membahas masalah terorisme baik di Irak, Iran, Suriah bahkan Turki sendiri. Bahkan

Upload: others

Post on 31-Mar-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Memilih Judul

Terorisme merupakan suatu fenomena yang sudah tidak asing lagi di telinga

kita. Banyak kasus terorisme terjadi di dunia internasional. Fenomena ini pun selalu

membawa kerugian besar bagi negara yang mengalami yaitu baik kerugian secara

materi maupun non materi. Bahkan fenomena terorisme pun kini mulai digunakan

sebagai studi mata kuliah umum. Sehingga keberadaannya pun menjadi pantas dan

penting untuk dikaji lebih lanjut. Masyarakat umum pun kini mulai membuka mata

terkait masalah terorisme, mereka semakin membutuhkan literatur yang membahas

terkait masalah terorisme. Apalagi dunia internasional sekarang sedang diancam

dengan fenomena terorisme yang semakin banyak.

Salah satu kasus terorisme yang cukup besar terjadi di negara Turki yaitu

terorisme yang dilakukan oleh Partai Pekerja Kurdistan yang tidak lain adalah berasal

dati etnis Kurdi. Kepentingan mereka adalah untuk memiliki negara otonom sendiri,

maka dari itu berbagai cara mereka lakukan untuk mewujudkan cita – cita tersebut.

Kenapa penulis mengangkat fenomena ini sebagai judul skripsi karena merasa,

terorisme yang terjadi cukup menarik perhatian penulis. Banyak penelitian yang telah

membahas masalah terorisme baik di Irak, Iran, Suriah bahkan Turki sendiri. Bahkan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

2

penulis telah menemukan beberapa penelitian yang membahas terkait masalah

terorisme yang dilakukan oleh etnis Kurdi. Namun penulis belum menemukan

penelitian yang membahas terkait masalah strategi kerjasama yang dilakukan oleh

pemerintah Turki dengan Suriah untuk menerapkan kebijakan anti terorisme melawan

terorisme Partai Pekerja Kurdistan. Maka dari itu, penulis berupaya untuk melakukan

penelitian terkait masalah tersebut agar hasilanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan

belajar mahasiswa.

B. Latar Belakang Masalah

Turki merupakan salah satu negara besar di kawasan Eurasia. Wilayahnya

terbentang dari Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara.

Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut;

Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Azerbaijan,

dan Iran di sebelah timur, Irak dan Suriah di tenggara; dan laut mediterania di sebelah

selatan.1

Ibu kota negara Turki berada di Ankara namun kota terpenting dan terbesar di

Turki adalah Istanbul. Karena lokasinya yang strategis di persilangan dua benua,

Turki memiliki budaya yang unik yaitu campuran dari budaya Timur dan Barat yang

kemudian sering dikenal dengan jembatan dua buah peradaban dunia.

1 Lihat Peta Wilayah Turki

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

3

Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97

persen (±790.200 km2) wilayahnya terletak di benua Asia yang dikenal dengan

Anatolia yang sisanya sekitar 3 persen (±24.378 km2) terletak di wilayah Thrace yang

mana termasuk di kawasan Benua Eropa.2

Di sisi lain, republik Turki, sejak berdirinya yaitu tanggal 29 Oktober 1923

telah menetapkan perdamaian sebagai pilar utama di negaranya. Damai secara

realistis dan konsisten yang dipandu oleh prinsip “Peace at Home and Peace

Abroad” (damai di rumah dan perdamaian di dunia internasional) ditetapkan oleh

Mustafa Kemal Pasha Atatürk. Turki melaksanakan kebijakan luar negeri yang

merupakan landasan keamanan dan stabilitas di kawasan dan sekitarnya berdasarkan

sekuler demokratis dan sistem politik, ekonomi hidup dan mendamaikan tradisi

modernitas dengan identitas budaya.3 Pemerintah Turki sendiri dalam

memperlakukan etnis yang ada di negara mereka adalah dengan memberikan

kebebasan kepada mereka untuk hidup, berdagang, berkembang bahkan menikmati

fasilitas – fasilitas umum yang ada sebagaimana kebebasan yang diberikan kepada

etnis asli Turki.

Disamping itu, di Turki sendiri juga terdapat etnis – etnis baik dari etnis asli

Turki sendiri hingga etnis – etnis lain. Salah satu etnis yang terdapat di negara Turki

2 Diah Murwati.Kajian Wilayah Turki dikutip dari The Turkish News Agency, Facts about Turkey,

Istanbul: Ucar Grafik, 1998, hal 13 3 Andina Sari Handayani. Upaya Pemerintah Turki Dalam Mengatasi Gerakan Separatisme Suku Kurdi

Tahun 1984 – 2007.2012

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

4

adalah etnis Kurdi, etnis ini merupakan salah satu kelompok etnis minoritas di Timur

Tengah yang menganggap diri mereka penduduk asli daerah yang mereka sebut

dengan Kurdistan. Kurdistan terletak di suatu wilayah di Barat Asia yang meliputi

sebagian Iran, Irak, Syiria dan Turki. Secara etnis kaum ini memiliki hubungan

dengan suku bangsa Iran.

Komunitas Kurdi merupakan salah satu suku yang ada di Turki. Suku semi –

nomaden ini menganut Islam sunni ortodoks meskipun pada kenyataannya ada yang

menganut Yudaisme dan Kristen. Etnis ini tersebar di berbagai wilayah, dari barat

laut Iran sampai timur laut Irak, Armenia, Turki, dan timur laut Suriah. Mereka

tinggal di daerah rural dan umumnya melakukan usaha pertanian atau perternakan.

Secara geopolitik, karakter geografis Kurdi pasca Perang Dunia I terbagi

kedalam lima negara. Perpecahan tersebut terjadi pertama kali pada tahun 1514

menyusul pertempuran Chaldiran antara Dinasti Safavid dan Ottoman yang

membawa mereka menandatangani sebuah perjanjian pembagian wilayah.

Perpecahan tahap kedua dilakukan dalam perjanjian Sykes Picot antara Inggris dan

Perancis. Kemudian proses perpecahan Kurdi berlanjut berdasarkan perjanjian Sevres

tahun 1920 dan perjanjian Lausanne tahun 1923.

Dalam berbagai perjanjian tersebut, akhirnya bangsa Kurdi mencapai

pembagian final yaitu Kurdi Utara (Turki) yang memiliki wilayah terluas yakni

194.000 kilometer persegi dengan penduduk berjumlah sekitar 13 juta jiwa; Kurdi

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

5

Timur (Iran) dengan wilayah terlus kedua yakni 125.000 kilometer persegi dengan

penduduk sekitar 8 juta jiwa; Kurdi Selatan (Irak) dengan wilayah terluas ketiga

yakni 72.000 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 6 juta jiwa; Kurdi

Barat (Suriah) yang memiliki wilayah terluas keempat yakni 18.000 kilometer persegi

dengan jumlah penduduk sekitar 1 juta jiwa; dan yang terakhir Kurdi Armenia (bekas

Uni Soviet) yang memiliki luas 18.000 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 1

juta jiwa.4

Terpecah belahnya bangsa Kurdi kedalam beberapa wilayah inilah yang

kemudian menyulitkan bangsa Kurdi dalam mewujudkan mimpinya untuk memiliki

negara sendiri. Bahkan Mustafa Barzani dikenal sebagai pemimpin Kurdi (1900 –

1979) yang sepanjang hidupnya berjuang bagi berdirinya negara Kurdistan.5

Etnis ini memiliki keinginan untuk merdeka dan mendirikan negara sendiri

yang mereka sebut dengan Kurdistan, sehingga berbagai upaya mereka lakukan untuk

mendapatkan pengakuan akan berdirinya negara Kurdistan. Telah sekian lama etnis

ini mendambakan kemerdekaan, namun tidak kunjung mendapatkannya. Justru

kecaman dan tindakan kurang menyenangkan yang kerap mereka peroleh. Hal ini

yang kemudian membuat mereka melakukan tindakan separatisme. Gerakan

separatisme Kurdi di Turki ini dimulai 21 Maret 1984 saat dilarangnya Perayaan

Nevros (perayaan tahun baru suku Kurdi). Larangan ini merupakan tanda dimulainya

4 Ibid 5 ibid

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

6

aktivitas gerilyawan Partiya Karkeren Kurdistan (PKK) dalam memperoleh hak-hak

etnis mereka dan menuntut pemberian wilayah otonom di Turki bagian tenggara.6

Selain serangan yang dilakukan suku Kurdi di negara Turki, pada bulan

Agustus, 1988 pasukan Irak melancarkan serangan ofensif besar – besaran terhadap

kaum Kurdi di Irak utara, banyak kaum Kurdi yang mengungsi ke perbatasan Turki.

Hal ini semakian menambah populasi suku Kurdi yang ada di Turki meningkat.

Karena alasan kemanusiaan dan sejarah sebagaimana yang termaktub dalam

perjanjian Severs 1920 (bahwa kelak Turki harus mengakomodasi kemerdekaan

bangsa Kurdi). Berdasarkan perjanjian tersebut akhirnya Pemerintah Turki

menyediakan semacam perkampungan suaka bahkan menolak permintaan Irak untuk

mengizinkan pasukan mereka mengejar kaum Kurdi di Turki. Keterbukaan dan

simpati Pemerintah Turki terhadap etnis Kurdi ini ternyata membuat Turki merasa

kesulitan. Etnis Kurdi secara cepat berkembang di negara Turki, bahkan dari sekitar

69.660.559 jumlah orang Turki, 14 hingga 21 jutanya adalah etnis Kurdi. Karena

perkembangan yang pesat tersebut membuat etnis Kurdi dengan cepat menguasai

tempat – tempat di Turki. Hal ini membuat bangsa Turki menjadi tidak leluasa di

daerah kekuasaannya sendiri.

Eksistensi etnis Kurdi di Turki ternyata tidak berlangsung lama, hal ini

lantaran pendiri Turki modern yaitu Mustafa Attaturk dalam Konferensi Lausane

yang ditandatngani bersama Menteri Luar Negeri Inggris Lord Curzon pada 24 Juli

6 ibid

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

7

1923 menegaskan bahwa segala konstitusi islam harus dihapuskan jikalau Turki ingin

merdeka. Attaturk kemudian setuju untuk menganut republik sekuler. Akibatnya

segala bentuk pengungkapan identitas etnis dari kaum Kurdi dilarang bahkan etnis

Kurdi tidak memiliki hak untuk berpolitik untuk jangka waktu tertentu hingga tidak

memiliki akses pendidikan dan informasi. Selain itu, sebelum 1991 bahasa Kurdi

yang tersebar secara luas dianggap ilegal. Hingga 1999 pun masih ada batasan –

batasan tertentu bagi kaum Kurdi, misalnya siaran radio Kurdi tidak boleh lebih dari

satu jam perhari dalam lima hari seminggu. Hal inilah yang kemudian membuat kaum

Kurdi merasa tersingkirkan dan dihimpit tanpa rasa belas kasihan.

Hal tersebutlah yang kemudian memunculkan kasus terorisme yang dilakukan

oleh Partai Pekerja Kurdistan yang kemudian menjadi sebuah ancaman bagi negara

Turki. Bagaimana tidak, sejak Turki menganut sistem republik sekuler, PKK mulai

melakukan tindakan terorisme yang meresahkan masyarakat Turki dan kawasan

sekitar Turki. Pelaku terorisme ini mulai melakukan serangan – serangan seperti

merusak fasilitas umum bahkan hingga melakukan serangan – serangan yang

menyebabkan korban jiwa.

Turki telah berjuang melawan kegiatan teroris baik di tingkat nasional dan

internasional, lebih dari tiga dekade. Terorisme di Turki telah merugikan negara

Turki baik dari segi material maupun non material, sekitar 40.000 nyawa melayang,

banyak orang cacat seu mur hidup dan lebih dari US $ 100 miliar sumber daya yang

telah dihabiskan dalam upaya memberantas terorisme. Dampak lain adalah, hampir

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

8

setiap harinya banyak tentara Turki yang menjadi korban keganasan terorisme. Bom

bunuh diri meledak di sebagian besar kawasan Turki bahkan penyergapan terjadi di

Turki bagian selatan. Kurdi membakar sekolah – sekolah dan pusat kesehatan, banyak

pegawai negeri yang tewas dan terintimidasi, termasuk lebih dari 100 guru SD

terbunuh di depan mata murid – murid mereka.7 Orang – orang yang terkena insiden

terorisme telah dipaksa meninggalkan rumah mereka dan bermigrasi ke daerah lain.

Selama perang panjang melawan terorisme, berbagai organisasi teroris menyesuaikan

tujuan mereka dengan keadaan baik domestik maupun internasional, mengubah

strategi bahkan nama organisasi mereka. Akar terorisme di Turki semakin meluas

pada tahun 1960-an dan 1970, dua dekade ini ditandai dengan pergolakan politik dan

sosial yang luar biasa di Turki. Rodoplu et al dalam bukunya yang berjudul

Terrorism in Turkey: implications for emergency management menyatakan bahwa

terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap ketidakstabilan periode ini,

seperti meningkatnya arus urbanisasi sebagai populasi yang bermigrasi dari desa ke

kota, kesulitan ekonomi sebagai tenaga kerja yang gagal bersaing dengan penduduk

perkotaan, kerusuhan yang tumbuh di Turki bagian selatan, dan lahirnya gerakan

mahasiswa radikal.8

Kasus terorisme di Turki dapat dilasifikasikan menjadi tiga periode. Periode

yang pertama adalah konflik yang telah dimulai pada akhir tahun 1960 yang terjadi

7 Loğoglu, Faruk. 2008. Terrorism: Turkey at the crossroad. Today’ Zaman 03.03.2008. http://www.todayszaman.com/tz-web/detaylar.do?load=detay&link=135353. 8 Rodoplu, Ulkumen, Jeffrey Arnold, and Gurkan Ersoy. 2003. Terrorism in Turkey: implications for emergency management. Prehosp Disast Med 18(2): 152–160.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

9

karena perbedaan ideologi antara sayap kiri dan sayap kanan sehingga menimbulkan

kasus terorisme dalam negeri. Periode kedua adalah terorisme agama radikal yang

bertujuan untuk menggantikan rezim demokratis dengan rezim islam sekuler. Dan

yang ketiga adalah terorisme yang paling besar yaitu separatisme dan terorisme etnis.

Tujuan utama dari terorisme ini adalah pembentukan sebiah negara baru di daerah

Turki bagian selatan, Suriah, Irak Utara dan Iran Barat. Selama dua dekade terakhir,

kasus terorisme ini menjadi kasus yang paling besar dengan dampak kerugian yang

tidak sedikit.

Bentrokan antara pasukan keamanan Turki dengan PKK telah memakan

Korban yang tidak sedikit. Hingga tahun 1991 diperkirakan terdapat sekitar 3.568

korban jiwa, yang terdiri dari 1.278 warga sipil, 1444 militan PKK dan 846 pasukan

keamanan Turki. Selain mempergunakan serangan-serangan yang bersifat

konvensional, dalam kurun waktu 1996-1999 PKK menggunakan metode serangan

bom bunuh diri (suicide bombing).9

Konflik antara Kurdi dengan angkatan bersenjata Turki, dalam kurun waktu

antara 1984 hingga 1996 korban tewas sudah mencapai 17.000 orang. Upaya

pemerintah Turki dalam memutuskan pasokan dan rute infiltrasi PKK, pertempuran

dilaksanakan secara regular hingga ke perbatasan Irak. Pesawat-pesawat Turki

9 Kemal Kirisci dan Gareth M. Winrow, 1997 pada jurnal Andina Sari Handayani. Upaya Pemerintah

Turki Dalam Mengatasi Separatisme Gerakan Separatisme Suku Kurdi Tahun 1984 – 2007.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

10

membombardir kamp - kamp PKK di Irak Utara.10

Kelompok gerilyawan Kurdi

tercatat beberapa kali melakukan serangan bom di kota-kota wisata Aegean.

Diantaranya, serangan bom di resor Cesme pada 11 Juli 2005 , di Pantai

Aegean, yang melukai sedikitnya 20 orang, sedangkan tanggal 30 April 2005 sebuah

bom juga meledak di sebuah alat pemutar kaset, menewaskan seorang polisi dan

empat warga di Kusadasi. Gerilyawan separatis Kurdi telah mengancam akan terus

melakukan serangan di sector pariwisata Turki, yang sangat vital bagi perekonomian

Turki.11

Terorisme yang terjadi sangat menjadi ancaman besar, baik untuk negara

Turki maupun kawasan sekitar Turki seperti Iran, Irak, Armenia dan Suriah.

Bagaimana tidak, terjadinya terrorisme tersebut telah menimbulkan kerugian besar

bagi negara – negara tersebut. Selain kerugian material, terrorisme tersebut juga

memakan banyak korban jiwa.

Selama ini aksi separatisme Kurdi berpusat di Turki. Aksi tersebut didominasi

Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dipimpin pemimpin karismatik Abdullah

Ocalan. Meskipun begitu, aktivitas PKK tidak terbatas hanya di wilayah Turki saja.

Mereka juga membantu gerakan separatis Kurdi di kawasan Timur Tengah lainnya,

khususnya di Iran dan Suriah. PKK memiliki cabang di Iran yang dinamakan Partai

10 Zurcher,Erik.J.2003.Sejarah Modern Turki.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.hal 416. 11 Kompas, 17 Juli 2005.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

11

Kebebasan Kurdi (PJAK). Sedangkan di Suriah, PKK mendirikan Partai Uni

Demokratik (PYD).

Selain Turki yang menyatakan bahwa Separatisme Kurdi ini merupakan

tindakan terorisme, Suriahpun juga telah menetapkan bahwa Partai Pekerja Kurdistan

dalam daftar kelompok Organisasi Teroris Asing Departemen Luar Negeri. Hal ini

karena memang tindakan yang dilakukan oleh PKK telah mengarah kepada terror

yang menyebabkan banyak kerugikan baik materi maupun non materi.

Pemerintah Suriah selama ini mengira, Turki tidak akan membiarkan wilayah

etnis Kurdi merdeka. Pemikiran tersebut membuat rezim Assad tidak takut

kehilangan wilayah Kurdi di Suriah. Namun adanya kesepakatan gencatan senjata

menunjukkan Turki sudah siap berkompromi dengan kelompok Kurdi. Keadaan

tersebut bisa saja membuat Pemerintah Suriah kehilangan kontrol atas wilayah Kurdi

yang ada di negaranya.12

Akhirnya pada tahun 1998 rezim Suriah melarang aktivitas

PKK di negaranya setelah Turki mengancam akan menyerang jika Suriah masih tetap

berhubungan dengan PKK. Setelah itu hubungan antara Turki dan Suriah meningkat,

sejalan dengan kebijakan Timur Tengah Turki dimana " Negara manapun yang

12 (http://news.okezone.com/read/2013/05/09/414/804485/2-ribu-militan-kurdi-mulai-tinggalkan-turki, 2013)

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

12

membantu Turki terhadap PKK adalah teman dan negara manapun yang membantu

PKK adalah musuh.13

Konflik PKK telah menjadi kecemasan bagi banyak orang, baik masyarakat

Turki maupun sekitar Turki. Konflik ini sangat merugikan baik di bidang ekonomi,

sosial, psikologis juga telah merusak tatanan sosial pada suatu negara.14

Maka dari itu, untuk mengatasi terorisme tersebut pemerintah Turki berupaya

untuk melindungi negaranya melalui berbagai cara agar masyarakat Turki dapat

hidup dengan rasa aman tanpa diliputi rasa khawatir lantaran kasus terorisme. Salah

satu cara yang dilakukan oleh pemerintah Turki adalah dengan memberlakukan

berbagai kebijakan – kebijakan terkait dengan terorisme.

C. Rumusan Masalah

“Bagaimana Strategi Kebijakan Pemerintah Turki Terhadap Terorisme Partai Pekerja

Kurdistan Pada Era Presiden Mustafa Kamal Attaturk?”

D. Kerangka Teori

Kerangka pemikiran yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

“Bagaimana Strategi Kebijakan Pemerintah Turki Terhadap Terorisme Partai Pekerja

Kurdistan Pada Era Presiden Mustafa Kamal Attaturk” adalah :

13 Syria and Turkey : The PKK Dimension. April 5,2012. Diakses dari http://www.washingtoninstitute.org/policy-analysis/view/syria-and-turkey-the-pkk-dimension. 20 Januari 2015 pukul 20:02 WIB 14 Taymur & Smith, 2008 dalam buku Mustafa Cosar Unal. Counterterrorism in turkey. Hal

Introduction 4. 2012

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

13

1. Konsep Terorisme Internasional dan Kontra terorisme

a. Konsep Terorisme Internasional, Istilah terorisme menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia berkaitan dengan kata teror dan teroris yang

artinya kekacauan; tindak kesewenang – wenangan untuk

menimbulkan kekacauan dalam masyarakat; tindak kejam dan

mengancam.15

Terorisme juga dapat diartikan sebagai paham yang

berpendapat bahwa penggunaan cara – cara kekerasan dan

menimbulkan ketakutan adalah cara yang sah untuk mencapai tujuan.

Dengan demikian menurut Nasir Abas, bahwa teror merupakan

kejahatan yang berdiri sendiri (interactionism) dan dapat

dikelompokkan kedalam kejahatan balas dendam (hate crimes).16

Menurut C.J.M. Drake, terorisme merupakan kekerasan bermotif politik dan

dilakukan secara sembunyi – sembunyi yang diatur oleh sekelompok orang yang

bertujuan untuk mempengaruhi psikologis agar mereka bertindak seperti apa yang

kelompok itu inginkan.17

Terorisme merupakan suatu tindakan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk

menciptakan suatu kondisi yang membuat ketakutan (dengan kata lain untuk

meneror) sehingga dapat mempengaruhi perubahan sosial dan politik.18

Terorisme di

15 Dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 5 Desember 2014 16 Nasir Abas, Kajian tentang Terorisme. 16 Januari 2012, hal 1 17 Teaching Guide on International Terrorism: Definitions, Causes, and Responses 18 Jenkins Brian Michael. International Terrorism, The Other World War. November 1985

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

14

sebagian kalangan dianggap sebagai ancaman yang sangat serius terhadap individu,

masyarakat, Negara bahkan masyarakat internasional. Karena jaaringannya yang luas

dan merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan nasional serta merugikan

kesejahteraan masyarakat, maka perlu dilakukan pemberantasan secara berencana dan

berkesinambungan sehingga hak asasi manusia dapat dilindungi dan dijunjung tinggi.

Banyak pendapat mencoba mendefinisikan Terorisme, di antaranya pengertian

yang tercantum dalam Pasal 14 ayat (1) The Prevention of Terrorism (Temporary

Provisions) Act, 1984, sebagai berikut: “Terrorism means the use of violence for

political ends and includes any use of violence for the purpose putting the public or

any section of the public in fear.”19

Kegiatan Terorisme mempunyai tujuan untuk

membuat orang lain merasa ketakutan sehingga dengan demikian dapat menarik

perhatian orang, kelompok atau suatu bangsa. Biasanya perbuatan teror digunakan

apabila tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh untuk melaksanakan kehendaknya.

Terorisme digunakan sebagai senjata psikologis untuk menciptakan suasana panik,

tidak menentu serta menciptakan ketidak percayaan masyarakat terhadap kemampuan

pemerintah dan memaksa masyarakat atau kelompok tertentu untuk mentaati

kehendak pelaku teror.20

Terorisme tidak ditujukan langsung pada lawan, tetapi

perbuatan teror dilakukan dimana saja dan terhadap siapa saja. Yang utama, maksud

19 Loebby Loqman, Analisis Hukum dan PerUndang-Undangan Kejahatan terhadap Keamanan Negara

di Indonesia, Jakarta : Universitas Indonesia, 1990, hal. 98. 20 Ibid

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

15

yang ingin disampaikan pelaku teror adalah agar perbuatan teror tersebut mendapat

perhatian khusus atau dapat dikatakan lebih sebagai psy-war.

b. Konsep Counter Terrorism, Counter Terorrism, atau dalam istilah

Bahasa Indonesia adalah Tanggulang Teroris (Gultor), merupakan

serangkaian tindakan, taktik, teknik, dan strategi yang dilakuan oleh

pemerintahan atau badan-badan keamanannya untuk merespon atau

menanggulani terjadinya tindakan teroris baik yang nyata atau yang

akan diperhitungkan ada. Sehingga dari definisi tersebut dapat kita

lihat Operasi Counter Terrorist atau Operasi Tanggulangi Teror

merupakan operasi untuk melaksanaan dari Counter

terrorist/Tanggulang Teror itu sendiri.21

Counter Terrorisme dari

pengertian diatas dapat diartikan sebagai upaya untuk mengurangi

ancaman terorisme di suatu negara. Cara dari counter terrorism inipun

bermacam – macam mulai dari serangkaian tindakan, strategi, tektik,

teknik, kebijakan dan lain sebagainya. Cara ini kemudian dirasa perlu

bagi sebuah negara untuk melindungi negaranya dari ancaman

terorisme yang meresahkan, maka dari itu kini mulai banyak negara –

negara di dunia yang mulai menerapkan counter terrorism.

Adapun beberapa bentuk konsep counter terrorim, yaitu yang pertama adalah

Upaya prefentif yang merupakan suatu upaya untuk pencegahan kejahatan, dimana 21 www.kompasiana.com diakses pada tanggal 6 Desember 2014

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

16

upaya ini dilakukan sebelum kejahatan itu terjadi agar suatu tindakan pelanggaran

dapat dicegah. Yang kedua, upaya Represif dimana upaya ini dilakukan untuk

pengamanan masyarakat (social defence) yang dilakukan saat penyimpangan terjadi,

agar penyimpangan yang sedang terjadi dapat dihentikan. Yang ketiga adalah upaya

Kuratif yaitu suatu tindakan yang diambil setelah terjadinya tindakan penyimpangan

sosial.22

Pemerintah Turki telah menerapkan berbagai upaya penanggulangan

terorisme yang berbeda, seperti dengan menerapkan sistem benteng desa, operasi

militer. Disamping itu Turki juga melakukan Pendekatan Diplomasi untuk

mengakhiri terorisme tersebut. Kemudian Turki melakukan counter terrorism dengan

cara langsung menangani kasus yang ada.23

Upaya counter terrorism yang dilakukan

pemerintah Turki menjadi sangat penting bagi masa depan bangsa.24

2. Kerjasama Bilateral

Menurut K.J. Holsti, kerjasama internasional dapat disefinisikan sebagai

berikut; Pandangan bahwa dua atau lebih kepentingan, nilai, atau tujuan saling

bertemu dan dapat menghasilkan sesuatu dipromosikan atau dipenuhi oleh semua

pihak sekaligus, pandangan atau hamparan suatu Negara bahwa kebijakan yang

22 Mustafa Cosar Unal. Counterterrorism in turkey. Hal Introduction 4. 2012 23 Robert. W Orttung & Andrey Makarychev.National Counter-Terrorism Strategies.IOS Press.hal 162.2006 24 Mustafa Cosar Unal.Ibid

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

17

diputuskan oleh Negara lainnya akan membantu Negara itu untuk mencapai

kepentingan dan nilai – nilainya, pesetujuan atau masalah – masalah tertentu antara

dua Negara atau lebih dalam rangka memanfaatkan persamaan kepentingan atau

benturan kepentingan, aturan resmi dan atau tidak resmi mengenai transaksi di masa

depan yang dilakukan untuk melaksanakan persetujuan, transaksi antar Negara untuk

memenuhi kebutuhan mereka.25

Untuk menegaskan kembali penggunaan sebutan dari hubungan kegiatan

internasional antar kota tersebut selain sudah dicermati dari aspek historis maka

penting pula untuk dapat memahami penggunaan antara terminologi cooperation dari

segi bahasa sebagaimana yang tertera sebagai berikut ini;

Berdasarkan tiga sumber pemaknaan diatas, maka dapat dipahami bahwa

istilah antara cooperation dan partnership memiliki kesamaan. Maka jika ditemukan

dalam referensi sebagai sumber penelitian, kedua istilah tersebut diterjemahkan

dalam satu istilah yang sama yaitu kerjasama. Sejalan dengan Black’s Law Dictionary

sebagai rujukan utama dalam peggunaan istilah hukum pada penelitian ini yang

memaknai penggunaanya sebagai istilah hukum internasional coopration dan

partnership, sebagaimana dalam acuan intergovernmental cooperation, kerjasama

antar pemerintahan didefinisikan sebagai susunan antara dua pemerintahan atau lebih

25 K.J. Holsti. Politik Internasional, Kerangka Untuk Analisis, Jilid II, Terjemahan M. Tahrir Azhari. Jakarta: Erlangga, 1988, hal: 652 - 653

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

18

untuk mencapai tujuan – tujuan bersama, penyediaan suatu pelayanan atau

memecahkan masalah satu sama lain secara bersama – sama.26

PBB melalui United Nation Terrorism Prevention Branch menyatakan bahwa

dalam menanggulangi terorisme diperlukan upaya komprehensif secara lintas instansi

dan lintas Negara. Adapun beberapa langkah – langkah yang telah mereka

rekomendasikan untuk penanggulangan tersebut, yaitu melalui Aspek politik dan

pemerintahan (politics and governance), Aspek ekonomi dan sosial (economic and

social), Aspek psikologi, komunikasi, pendidikan (pshychology, communication,

education), Peradilan dan hukum (judicial and law), Aspek kepolisian dan sistem

permasyarakatan (police and prison system), Aspek intelejen (intelligent), Aspek militer

(military), Aspek imigrasi (immigration).27

E. Hipotesis

Strategi Kebijakan Pemerintah Turki Terhadap Terorisme Partai Pekerja

Kurdistan Pada Era Mustafa Kamal Attaturk, pemerintah Turki melakukan kebijakan

– kebijakan kuratif untuk menanggulangi terorisme di negaranya, Adapun beberapa

kebijakan kuratif tersebut adalah sebagai berikut28

:

1. Upaya Pemaksaan Fisik

26 Frank, Flo and Anne Smith. 2000. The Partnership Handbook, Ministry of Public and Government Services Canada dalam Penyelenggaraan Kerjasama Antar Daerah, LAN, Jakarta. 2004. Hal 14 27 Rosand, Eic.2009. The UN Office on Drugs and Crime’s Terrorism Prevention Branch: Strengths and Challenges Ahead. Washington, DC: Center on Global Counterterrorism Cooperation 28 Mustafa Cosar Unal.Ibid

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

19

a. Kebijakan Sistem Benteng Desa

b. Kebijakan Operasi Militer

2. Upaya Reformasi Sosial

a. Bidang Sosial Budaya

b. Bidang Perekonomian

c. Bidang Hukum

3. Kerjasama dengan Negara Suriah

F. Tujuan Penelitian

Penulisan skripsi berjudul “Strategi Kebijakan Pemerintah Turki Terhadap

Terorisme Partai Pekerja Kurdistan Pada Masa Pemerintahan Mustafa Kamal

Attaturk” bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai :

1. Gambaran umum mengenai negara Turki.

2. Gambaran umum mengenai suku Kurdi.

3. Kepentingan serta gerakan perjuangan suku Kurdi.

4. Strategi pemerintah Turki dalam menerapkan kebijakan Anti – terorisme pada

masa presiden Mustafa Kamal Attaturk.

5. Kerjasama Negara Turki dengan Suriah untuk menangani kasus terorisme

PKK.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

20

G. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode

sejarah29

. Dimana penulis berupaya untuk merekonstruksi masa lampau sesuai

dengan objek yang diteliti. Alat yang digunakan untuk penulisan ini adalah studi

kepustakaan (Library Research). Penulis mendapatkan data – data yang diperoleh

dari buku, artikel, jurnal, skripsi dan sumber – sumber lainnya. Skripsi ini bersifat

deskriptif dimana penulis hanya menggambarkan mengenai masalah yang ingin

disampaikan.

Penulis menemukan beberapa skripsi yang membahas mengenai terorisme

suku kurdi baik di Irak, Iran, Armenia, maupun Turki. Selain itu, penulis juga

menemukan berbagai sumber yang membahas terkait masalah kebijakan yang diambil

oleh pemerintah Turki untuk melawan terorisme PKK.

Setelah pencarian data dilakukan, sumber – sumber tersebut kemudian

dianalisa yaitu apakah sumber tersebut dapat dipercaya atau tidak dan apakah sumber

tersebut menghasilkan fakta yang objektif. Ketika telah diketahui bahwa sumber

tersebut dapat dipercaya dan menghasilkan fakta yang objektif, langkah selanjutnya

adalah interpretasi, yaitu menganalisa sumber data dengan menggunakan teori dan

historiografi, yaitu melakukan penulisan kisah sejarah melalui fakta yang telah

diperoleh.

29 Dudung Abdurrahman. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.1999.hal 91

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

21

H. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam skripsi yang berjudul “Strategi Kebijakan Pemerintah Turki Terhadap

Terorisme Partai Pekerja Kurdistan Pada Masa Pemerintahan Mustafa Kamal

Attaturk”, Penulis membatasi kasus yang terjadi yaitu ketika Turki dibawah

pemerintahan Mustafa Kamal Attaturk. Dimana pada masa kepemimpinan Attaturk,

pada tahun 1970 terorisme di Turki semakin meluas. Dua dekade antara tahun 1960 –

1970 terjadi pergolakan politik dan sosial yang luar biasa di Turki. Sedangkan di

tahun 1998 merupakan tahun dimana Turki dan Suriah bekerjasama untuk mengatasi

terorisme PKK.

Fokus kajian skripsi ini, adalah mengenai strategi Turki untuk menggunakan

kebijakan anti terorisme di negaranya dalam mengatasi terorisme. Selain

memberlakukan kebijakan tersebut, Turki juga melakukan kerjasama bilateral dengan

Negara Suriah.

I. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Strategi Kebijakan Pemerintah Turki

Terhadap Terorisme Partai Pekerja Kurdistan Pada Masa Pemerintahan Mustafa

Kamal Attaturk” ini penulis membaginya kedalam lima bab. Bab yang pertama akan

menjelaskan mengenai bagaimana kondisi geografis Negara Turki hingga keadaan

politik budayanya. Selain itu, bab ini juga sekaligus menjelaskan latar belakang

masalah kasus separatisme Partai Pekerja Kurdistan di Turki yang kemudian

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Memilih Judulthesis.umy.ac.id/datapublik/t60061.pdf3 Pada masa kejayaannya, Turki memiliki luas wilayah sekitar 814.578 km3, 97 persen (±790.200 km2) wilayahnya

22

mengarah kepada tindakan – tindakan terorisme yang merugikan pemerintah Turki

sehingga pemerintah Turki memberlakukan kebijakan anti terorisme.

Kemudian pada bab yang kedua, skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana

sejarah Turki dari Turki yang masih berbentuk kekhalifahan hingga Turki modern.

Disamping itu, bab ini juga menjelaskan kelompok – kelompok yang ada di Turki,

juga kebijakan – kebijakan damai pemerintah Turki terhadap kelompok yang ada.

Dan yang terakhir dalam bab ini, menjelaskan tentang berbagai kasus terorisme yang

terjadi di Turki.

Selanjutnya dalam bab ketiga, skripsi ini menjelaskan tentang siapa itu suku

Kurdi dan PKK, sejarah munculnya suku PKK di Turki hingga kepentingan Partai

Pekerja Kurdistan dan berbagai gerakan perjuangannya hingga bahaya terorisme PKK

ini terhadap Negara Turki

Bab selanjutnya adalah bab empat yang akan membahas tentang kebijakan

kontra terorisme dan strategi kerjasama Turki dengan Negara Suriah dalam

menerapkan kebijakan anti terorisme untuk menangani PKK.

Kemudian masuk kedalam bab terakhir yaitu bab lima merupakan kesimpulan

dari skripsi ini.