bab i pendahuluan a. latar belakangeprints.stainkudus.ac.id/2582/4/04 bab i.pdf · 2019. 5. 20. ·...

16
ncAnnaxcmuNudc vrErNAM sa:32tzot+nr-NI INN α)G血 nH∝ mNO面 kVttNAM Docl,p― Tr dO― Hlnh phic HA N1,i, ngd!-/tthting 11 ndm 20t1 THONG TU' 燎鷲道 =ミ lt躍 r器 鷲点 I調 鰐躙 轟富 l篇 theo Nghi quyCt S6 02/NQangay o7thing ca′ `″ ι″ ´ Nga″ a′ g'Vみ a″ cZ′ r Ⅳα〃 SOイ 6/2θ 0犯 H12″ 6 ′力 `■ t6″ ′″,2θノθ∫ ″ιジ ι″ ′ε´ε″ε力た ′ル″ g sδ Zイ ′θ /2〃 2′ gン′6″´″ g6,?グ ノθ Cう ″ε″ι ′ド ha∂ glソ 29′ 力′′ g′ ′′″″θ 5, α″″ ″ ン′″ ″力5の θ′ 3う VD‐ CP彎 ″ノ ルメ ′′″″″ タタ ″力ο力′ `″ ′″ &′ 力′ ″ツ 7,92ツ ど′カ ″ソαοσε´ンム∂ε力Й ′αカ ″力 a″ gノ vヵ a ″拓σθ″ ′ソ ″「 Ca‐ ″σ′ヽ Fi7,77 Sδ 7′ /_2θ ノθ 4ヽ CP′ 23″り´″ g6″ α″ ′θε″α Oル ρ ,′ νどッ θ 9′ Fi17カ ε力′′′´ソ a力 てヵ lg dan″ ′力 a″ ヵι′ Nみ a∂ ″ι″ クツ ι r s∂ )2/NQ― CP″ ♂ッ θ 7″ θル タ″ おοあ働勧カ :メ l′ ;if廃 ′ン省1:,チ み夕 ;ケ (trη C力 ° ″溜 α′たノ′力αοα″力 ,力 J r7・ α `物 0イ O― CPゆ θイル drgイ ″′″ 3 ο′α 彎タ ρ 力´ν´ ρ ″′″ 働レカ :″ ,脇 1駐 iふ ∫纏 :湖 タタ rSδ6′ ?VO‐ CP辱 2′ ″ル∂″ i:跡 %〃 t':多 脇脳 sa′ %″ gた ,ノ 9,er′ σ χ´ν , 物θο α∂″ g力 ε″αI魚 `′ "J喝 4′ r軌 `c rgα ″みた in力 7カ δ′ g′ ″δ l Nga″ /ra′ g Nha′ ″″σσ И lを Na″ ′力 a″ みル∂″ gr″ s′ ηグぢ らび ∬β :甥 :1夕 〃β 協磯 昨協 v捜 :謝 ′ア′ θノ滋″J″ α Ch′ ″力 力″ Diさ u lo sia d6i,b6sung mot s6 diё u tai Thong tu s6 11/2 NHNN :澪 l:l∬ lTttQ島 ぶ守線 g Man血 ° Nam quy● chO NQ― CP ngay 07 thang ol Chinh phi(sau day g。 1la Thong tu s6 11/201 NIm): 1.Sira d6i,b6sung I)iさ u i nhw sau: Diё u l.Pham vi diさ u chinh va d6itucng ip dり ng Tài liu này được lưu trti http://cafeland.vn

Upload: others

Post on 19-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.stainkudus.ac.id/2582/4/04 BAB I.pdf · 2019. 5. 20. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan memegang peran yang

amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara dan bangsa, karena

pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

kualitas sumber daya manusia.1 Oleh karena itu pendidikan merupakan usaha

melestarikan dan mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam segala

aspek serta jenisnya kepada generasi penerus. Pendidikan adalah usaha sadar

dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia.2

Pendidikan juga merupakan usaha pengembangan potensi individu

agar mampu mandiri dalam kehidupannya. Untuk itu dalam pendidikan,

setiap individu diberi berbagai kemampuan dalam pengembangan berbagai

hal seperti: konsep, prinsip, kreatifitas, tanggung jawab dan ketrampilan.

Dengan kata lain masing-masing individu harus mengalami perkembangan

dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan demikian individu

yang juga sebagai sosial objek harus berinteraksi dengan lingkungan

sesamanya. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap perkembangan yang

diinginkan.3

Dalam dunia pendidikan bukan hanya sekedar pelaksanaan belajar

mengajar atau sekedar penyesuaian nilai-nilai yang ada di masyarakat. Akan

tetapi lebih dari itu, pendidikan harus dilihat sebagai salah satu kekuatan

sosial yang ikut memberi bentuk, corak dan arah pada kehidupan masyarakat

di masa depan.4 Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum, yakni

1 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi,

Remaja Rosda Karya, Bandung, 2005, hlm.15. 2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, PT Rineka Cipta,

Jakarta, 2005, hlm. 22. 3 Nanang Fatah, Landasan Manajeman Pendidikan, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004,

hlm. 5. 4 H.A.R. Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2011,

hlm. 149.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.stainkudus.ac.id/2582/4/04 BAB I.pdf · 2019. 5. 20. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan

2

memberikan bekal ketrampilan dan pengalaman kepada anak didik untuk

dapat berinteraksi dengan lingkungannya secara baik.

Evaluasi memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam pendidikan.

Karena hasil dari kegiatan evaluasi dapat digunakan sebagai input untuk

melakukan perbaikan kegiatan pendidikan. Islam menaruh perhatian yang

besar terhadap evaluasi. Menurut Islam, evaluasi terhadap peserta didik

adalah merupakan suatu tugas penting dalam rangkaian proses pendidikan

yang telah dilaksanakan oleh pendidik. Allah berfirman dalam Al-Qur’an

surat Al-Baqarah ayat 31-32 yang berbunyi sebagai berikut:

Artinya : “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu Allah berfirman: ‘sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar. Mereka menjawa, ‘Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”(QS Al Baqarah: 31-32)5

Evaluasi pembelajaran dipandang sebagai tolak ukur utama dalam

menentukan keberhasilan dari proses belajar mengajar di lembaga-lembaga

pendidikan. Sedangkan objek yang dinilai dalam evaluasi adalah hasil belajar

siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku, di

mana tingkah laku tersebut sebagai hasil belajar yang mencakup tiga aspek,

yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).

Evaluasi dalam pendidikan agama islam merupakan teknik penilaian

yang menilai tingkah laku peserta didik berdasarkan standar perhitungan yang

bersifat komperhensif dari seluruh aspek kehidupan mental-psikologis dan

5 Mazmur Sya’roni, Al-Qur’an 30 Juz dan Terjemahannya, Menara Kudus, Kudus, 2006,

hlm. 6.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.stainkudus.ac.id/2582/4/04 BAB I.pdf · 2019. 5. 20. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan

3

spiritual-religius.6 Materi yang terkandung dalam pendidikan agama islam

juga memiliki kandungan isi yang sarat dengan muatan norma dan nilai-nilai,

tentu dalam melakukan evaluasi yang perlu dilakukan bukan hanya terfokus

pada aspek kognitifnya saja, seperti selama ini dilakukan, tetapi harus

menyeluruh dengan mengikut sertakan aspek afektif dan psikomotorik.

Aqidah akhlak merupakan bagian dari rumpun mata pelajaran PAI

(Pendidikan Agama Islam), mata pelajaran yang dikembangkan dan ajaran-

ajaran Islam yang bersumber dari al qur’an dan hadits. Mata pelajaran aqidah

akhlak tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai pengetahuan

tentang aqidah dan akhlak, tetapi yang terpenting adalah bagaimana peserta

didik dapat memahami, menghayati. dan meyakini kebenaran ajaran Islam,

serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian pembelajaran aqidah akhlak berfungsi untuk

mengajak peserta didik dalam berperilaku sesuai ajaran Islam. Sebagaimana

dalam firman Allah SWT dalam surat An Nahl ayat 125:

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dan jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS An Nahl: 125)7

Karena mata pelajaran aqidah akhlak termasuk dalam mata pelajaran

agama islam, maka aspek yang akan dinilai secara keseluruhan dengan

memperhatikan tingkat perkembangan siswa serta bobot setiap aspek dari

setiap kompetensi dan materi. Secara subtansi mata pelajaran aqidah akhlak

memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk

mempelajari dan mempraktikkan aqidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk

6 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, Amzah, Jakarta, 2010, hlm. 195. 7 Mazmur Sya’roni, Op.Cit., hlm. 281.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.stainkudus.ac.id/2582/4/04 BAB I.pdf · 2019. 5. 20. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan

4

melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan

sehari-hari.

Agar tujuan evaluasi dapat terwujud sesuai dengan prinsip-prinsip yang

mendasari serta syarat-syarat yang diperlukan, pelaksanaannya perlu

menyesuaikan langkah atau proses yang diperlukan. Dalam melakukan

evaluasi pembelajaran kita dapat menggunakan teknik tes dan teknik non tes.8

Teknik tes digunakan untuk mengukur sejauhmana seorang siswa telah

menguasai pelajaran yang disampaikan, meliputi aspek pengetahuan dan

ketrampilan. Teknik non tes merupakan prosedur dilalui untuk memperoleh

gambaran mengenai karakteristik minat, sifat, dan kepribadian.9

Alat evaluasi dengan teknik non tes dalam pembelajaran terdapat

beberapa bentuk, salah satunya sosiometri. Teknik sosiometri merupakan

bagian dari evaluasi pendidikan yang menggambarkan keadaan di mana

seseorang berusaha beradaptasi agar diterima oleh siswa lainnya dalam kelas

atau satu grup. Teknik ini juga merupakan metode untuk mengevaluasi

penerimaan individu siswa di dalam kelompoknya. Serta merupakan metode

yang berusaha menggambarkan struktur sosial seseorang (siswa) dalam kelas

atau masyarakat.10 Sosiometri dapat diartikan sebagai metode atau teknik

pengumpulan serta analisis data mengenai pilihan, komunikasi, dan pola

interaksi antar individu dalam suatu kelompok pergaulan. Dapat dikatakan

bahwa teknik sosiometri bermaksud untuk menemukan dan mencatat relasi

aktif tentang struktur kelompok, yaitu pola saling tertarik dan saling

menolak.11

Penilaian pada mata pelajaran aqidah akhlak di MTs NU Hasyim

Asy’ari 01 Kudus menggunakan penilaian tes dan non tes. Penilaian tes

terdiri dari tes lisan (tanya jawab, kuis, wawancara), tes tertulis (pilihan

8 Slameto, Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2001, hlm. 25. 9 Asep Jihadan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo, Yogyakarta, 2013,

hlm. 67-69. 10 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, PT Bumi Aksara, Jakarta,

2009, hlm. 197. 11 Susilo Raharjo dan Gunanto, Pemahaman Individu Teknik Non Tes, Nora Media,

Enterprise, Kudus, 2011, hlm. 149.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.stainkudus.ac.id/2582/4/04 BAB I.pdf · 2019. 5. 20. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan

5

ganda, isian, jawaban singkat, menjodohkan dan salah-benar), tes uraian

(objektif dan non objektif). Sedangkan penilaian non tes dalam bentuk

observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, jurnal dan portofolio.12

Penilaian antar teman yang dilakukan ini menggunakan penilaian

teknik sosiometri. Teknik ini melibatkan partisipasi dari para siswa itu

sendiri, di mana penilaiannya dilakukan oleh teman-temannya sendiri.

Penilaian teknik sosiometri ini sebagai salah satu teknik evaluasi non tes yang

digunakan untuk memperoleh data informasi mengenai perilaku siswa dengan

cara menilai temannya. Latar belakang penilaian tersebut sebagai salah satu

solusi untuk menilai akhlak siswa.13

Oleh karena itu sangat dimungkinkan sekali bahwa data-data yang

diperoleh dari teknik penilaian sosiometri ini, dapat dijadikan sebagai dasar

dalam pengambilan keputusan penilaian pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

Atas dasar hal inilah, yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian

tentang “Implementasi Penilaian Teknik Sosiometri dalam Meningkatkan

Psikomotorik Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs NU

Hasyim Asy’ari 01 Kudus”.

B. Fokus Penelitian

Dalam penelitian kualitaif, gejala dari suatu objek bersifat holistik

(menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti kualitatif tidak

akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variable penelitian, tetapi

keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place),

pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.

Namun karena terlalu luasnya masalah, maka perlu ditentukan fokus

penelitian, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum.14

12 Silabus Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas IX Semester 1 MTs NU Hasyim Asy’ari 01

Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017. 13 Hasil wawancara dengan Bapak Syaifuddin S.Pd.I selaku Guru Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak MTs NU Hasyim Asy’ari 01 Kudus, pada tanggal 22 November 2016. 14 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D”,Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 285-286.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.stainkudus.ac.id/2582/4/04 BAB I.pdf · 2019. 5. 20. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan

6

Fokus dalam penelitian ini adalah implementasi penilaian teknik

sosiometri dalam meningkatkan psikomotorik siswa pada mata pelajaran

aqidah akhlak di MTs NU Hasyim Asy’ari 01 Kudus. Implementasi penilaian

teknik sosiometri ini menyangkut proses dan pelaksanaan penilaian teknik

sosiometri dalam meningkatkan psikomotorik siswa pada mata pelajaran

aqidah akhlak. Pelaksanaan penilaian ini dilakukan saat ada materi aspek

akhlak pada mata pelajaran aqidah akhlak.

Pelaksanaan penilaian teknik sosiometri ini diterapkan oleh guru

aqidah akhlak kepada siswa untuk mengetahui perilaku siswa dengan cara

menilai temannya. Sehingga guru tidak hanya mengetahui kemampuan siswa

dari segi kognitif-afektifnya, tetapi juga dapat mengatahui kemampuan siswa

dari psikomotoriknya. Serta implementasi penilaian teknik sosiometri dalam

meningkatkan psikomotorik siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus masalah yang diuraikan

di atas, maka muncullah beberapa pokok permasalahan yang akan dibahas

dan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu:

1. Bagaimana penilaian teknik sosiometri di MTs NU Hasyim Asy’ari 01

Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017?

2. Bagaimana peningkatan psikomotorik siswa pada mata pelajaran aqidah

akhlak di MTs NU Hasyim Asy’ari 01 Kudus Tahun Pelajaran

2016/2017?

3. Bagaimana implementasi penilaian teknik sosiometri dalam

meningkatkan psikomotorik siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di

MTs NU Hasyim Asy’ari 01 Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang rumusan masalah di atas, maka penelitian

ini bertujuan:

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.stainkudus.ac.id/2582/4/04 BAB I.pdf · 2019. 5. 20. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan

7

1. Untuk mengetahui pelaksanaan penilaian sosiometri di MTs NU Hasyim

Asy’ari 01 Kudus tahun pelajaran 2016/2017.

2. Untuk mengetahui peningkatan psikomotorik siswa pada mata pelajaran

Aqidah Akhlak di MTs NU Hasyim Asy’ari 01 Kudus tahun pelajaran

2016/2017.

3. Untuk mengetahui implementasi penilaian teknik sosiometri dalam

meningkatkan psikomotorik siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di

MTs NU Hasyim Asy’ari 01 Kudus tahun pelajaran aqidah akhlak tahun

pelajaran 206/2017.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan manfaat

praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah, memperkaya serta

memberikan kontribusi pemikiran dan ikut memperluas wacana keilmuan

terhadap penilaian teknik sosiometri pada mata pelajaran aqidah akhlak di

lembaga pendidikan. Ataupun dapat digunakan sebagai pedoman referensi

dalam penelitian lebih lanjut oleh peneliti-peneliti lain di masa mendatang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Madrasah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

bahan masukan yang bermanfaat dalam rangka penilaian teknik

sosiometri dalam meningkatkan psikomotorik siswa pada mata

pelajaran aqidah akhlak.

b. Bagi Pendidik

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi dan

masukan bagi pendidik dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran

dengan menambah pemahaman tentang teknik-teknik evaluasi

pembelajaran, khususnya penilaian teknik sosiometri dalam

meningkatkan psikomotorik siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.stainkudus.ac.id/2582/4/04 BAB I.pdf · 2019. 5. 20. · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan suatu Negara, pendidikan

8

c. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapakan dapat menambah keaktifan dan

partisipasi siswa dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di kelas

serta dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa sehingga siswa

dapat memahami dan mengaplikasikan materi pembelajaran tersebut

dalam kehidupan sehari-hari.