bab i pendahuluan a. latar belakang i.pdf · 2018. 7. 18. · 1 bab i pendahuluan . a. latar...

10
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana penyampaian informasi atau pesan terhadap lawan bicara kita atau pendengar dalam proses berkomunikasi. Ada dua macam ragam dalam berkomunikasi yaitu ragam bahasa lisan dan ragam tulis. Penggunaan ragam bahasa lisan memiliki banyak kelebihan. Hal tersebut disebabkan oleh hadirnya pembicara sehingga apa yang mungkin tidak jelas dalam pembicaraan dapat langsung ditanyakan kepada pembicara. Sebagaimana yang diungkapkan, Pateda (1987: 63) sebagai berikut. Ada empat alasan mengapa bahasa lisan itu penting dalam komunikasi, yaitu : (1) faktor kejelasan, karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakannya, (2) faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakan, (3) dapat disesuaikan dengan situasi, artinya meskipun gelap orang masih bisa berkomunikasi, dan (4) faktor efisiensi, karena dengan bahasa lisan banyak yang dapat diungkapkan dalam waktu yang relatif singkat dan tenaga yang sedikit. Bahasa lisan juga cenderung lebih bebas dalam penggunaannya dibandingkan bahasa tulis yang harus mengikuti kaidah-kaidah tertentu dalam penulisannya. Jadi meskipun pembicara mengungkapkan sebuah kalimat yang tidak lengkap dalam komunikasi lisan namun, si pendengar dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan dengan melihat mimik atau gerak-gerik si pembicara, serta konteks yang melingkupinya. Gambaran karakteristik bahasa lisan sebagaimana telah diungkapkan oleh para ahli yaitu: A. Kalimat bahasa lisan banyak yang kurang terstruktur ketimbang bahasa tulisan, yaitu (a) bahasa lisan berisi beberapa kalimat tidak lengkap, bahkan sering urutan frasa-frasa sederhana, (b) bahasa lisan secara khusus memuat lebih sedikit kalimat subordinat, dan (c) dalam percakapan lisan, kalimat-kalimat pendek dapat diobservasi, dan biasanya berbentuk kalimat deklaratif aktif. B. Dalam bahasa tulisan terdapat seperangkat penanda metabahasa untuk menandai hubungan antar klausa (bahwa, ketika), juga, seperti, di samping itu, biarpun, selain itu, yang disebut logical connector. Dalam

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang I.pdf · 2018. 7. 18. · 1 BAB I PENDAHULUAN . A. Latar Belakang . Bahasa merupakan sarana . penyampaian. informasi atau pesan terhadap lawan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan sarana penyampaian informasi atau pesan terhadap

lawan bicara kita atau pendengar dalam proses berkomunikasi. Ada dua macam

ragam dalam berkomunikasi yaitu ragam bahasa lisan dan ragam tulis.

Penggunaan ragam bahasa lisan memiliki banyak kelebihan. Hal tersebut

disebabkan oleh hadirnya pembicara sehingga apa yang mungkin tidak jelas

dalam pembicaraan dapat langsung ditanyakan kepada pembicara.

Sebagaimana yang diungkapkan, Pateda (1987: 63) sebagai berikut.

Ada empat alasan mengapa bahasa lisan itu penting dalam komunikasi, yaitu : (1) faktor kejelasan, karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakannya, (2) faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakan, (3) dapat disesuaikan dengan situasi, artinya meskipun gelap orang masih bisa berkomunikasi, dan (4) faktor efisiensi, karena dengan bahasa lisan banyak yang dapat diungkapkan dalam waktu yang relatif singkat dan tenaga yang sedikit.

Bahasa lisan juga cenderung lebih bebas dalam penggunaannya

dibandingkan bahasa tulis yang harus mengikuti kaidah-kaidah tertentu dalam

penulisannya. Jadi meskipun pembicara mengungkapkan sebuah kalimat yang

tidak lengkap dalam komunikasi lisan namun, si pendengar dapat menangkap

pesan yang ingin disampaikan dengan melihat mimik atau gerak-gerik si

pembicara, serta konteks yang melingkupinya.

Gambaran karakteristik bahasa lisan sebagaimana telah diungkapkan oleh para ahli yaitu: A. Kalimat bahasa lisan banyak yang kurang terstruktur ketimbang bahasa tulisan, yaitu (a) bahasa lisan berisi beberapa kalimat tidak lengkap, bahkan sering urutan frasa-frasa sederhana, (b) bahasa lisan secara khusus memuat lebih sedikit kalimat subordinat, dan (c) dalam percakapan lisan, kalimat-kalimat pendek dapat diobservasi, dan biasanya berbentuk kalimat deklaratif aktif. B. Dalam bahasa tulisan terdapat seperangkat penanda metabahasa untuk menandai hubungan antar klausa (bahwa, ketika), juga, seperti, di samping itu, biarpun, selain itu, yang disebut logical connector. Dalam

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang I.pdf · 2018. 7. 18. · 1 BAB I PENDAHULUAN . A. Latar Belakang . Bahasa merupakan sarana . penyampaian. informasi atau pesan terhadap lawan

2

bahasa lisan, penggunaan susunan kalimat dihubungkan oleh dan tetapi, lalu, serta agak jarang jika. C. Kalimat bahasa tulisan secara umum berstruktur Subjek–Predikat, sedangkan dalam bahasa lisan umumnya berstruktur topik komentar. D. Dalam tuturan formal, peristiwa konstruksi pasif relatif jarang terjadi. E. Dalam obrolan akrab, penutur dapat mempercayakan petunjuk pandangan untuk membantu suatu acuan. F. Penutur dapat menjaring ekspresi lawan bicara.G. Penutur sering mengulangi beberapa bentuk kalimat. H. Penutur sering menghasilkan sejumlah pengisi (filter), misalkan, baiklah, penulis pikir, engkau tahu, tentu, juga ((Brown dalam Yule, 1983: 12) diakses di google PEMBELAJARAN BAHASA LISAN DI SEKOLAH DASAR, Posted by Hadi Susanto on 1 Januari 2012 ).

Komunikasi lisan juga banyak terjadi dalam interaksi belajar mengajar

antara guru dan murid hingga dosen dan mahasiswa untuk menyampaikan suatu

pembelajaran atau mata kuliah tertentu. Tentunya untuk saling tercipta

pemahaman antara keduanya bahasa lisan menjadi pilihan penting, karena

sistem bunyi bahasa inilah yang akan menjadi media penghantar pesan atau

informasi dari si pembicara pada si penyimak. Dalam berkomunikasi secara lisan

banyak karakteristik bahasa yang tercipta, mengapa demikian? Hal ini

disebabkan adanya keinginan dari si pembicara agar penyimak memahami

katak-katanya untuk kemudian pesan dapat dimengerti seutuhnya. Anggapan

bahwa bahasa yang baku terlalu “jlimet” membuat penutur mencari dan

memadupadankan kata-katanya dengan bahasanya sendiri yang menurutnya

lebih mudah dilafalkan dan dipahami. Hal yang demikian memang sering terjadi

pada bahasa lisan asalkan saja diantara kedua pihak yaitu penutur dan penyimak

sama-sama bisa memahami makna yang terkandung dalam kata-kata tadi. Sama

halnya, ketika terkadang kita mendengar ada seorang guru yang menjelaskan

pembelajarannya memakai bahasa lisan berdasarkan bahasanya sendiri namun

dapat dipahami oleh muridnya misalnya “Siapa yang bisa jelasin apa

pengertian makhluk sosial?”, dan “tidak hanya itu aja tapi, kita juga harus

ngerti gimana sih cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari!”.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang I.pdf · 2018. 7. 18. · 1 BAB I PENDAHULUAN . A. Latar Belakang . Bahasa merupakan sarana . penyampaian. informasi atau pesan terhadap lawan

3

Ketika mengucapkan kata-kata ini “kebanyakan” dari mereka tidak menyadari

bahwa bahasa yang mereka gunakan bukanlah bahasa Indonesia yang baik dan

benar. Tetapi mengapa meski bukan bahasa Indonesia yang baik dan benar

masih saja banyak yang menggunakan bahasa lisan seperti itu?. Bahkan penulis

juga tidak dapat memungkiri kenyataan tersebut juga sering terjadi, menurut

penulis alasan yang tepat mengapa masih banyak yang menggunakan

pemendekan kata, penghilangan fonem awal, penasalan pada awalan me-N dan

lain sebagainya karena semata-mata ingin mencari “kemudahan” dalam

mengeluarkan kata-kata, sehingga kita lebih mudah dan lebih lancar dalam

berbahasa lisan dan agar lawan bicara kita cepat paham dengan ucapan yang

kita sampaikan. Itulah sebabnya mengapa bahasa lisan juga cenderung lebih

bebas dalam penggunaannya dibandingkan bahasa tulis yang harus mengikuti

kaedah-kaedah tertentu dalam penulisannya. Namun kita juga perlu sadar

sebagai siapa kita, sebagai guru yang sebagaimana kiasnya, digugu dan ditiru

atau kita bahkan seorang dosen atau juga mahasiswa yang merupakan murid

tertinggi sebagai tauladan bagi adik-adik murid dan sebagai seorang calon guru

yang nantinya mengajar muridnya, kita perlu perhatikan bahasa lisan yang akan

kita pakai sehingga sebaiknya menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa, saat ini

penggunaannya telah dicampuradukkan seiring maraknya penggunaan bahasa

gaul dan bahasa asing. Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat ini seolah-

olah hanya menjadi bahasa dalam situasi formal dan dianggap kaku oleh

sebagian masyarakat khususnya generasi muda yang lebih memilih untuk

menggunakan bahasa gaul ataupun bahasa asing agar mereka terlihat lebih

modern, padahal pendiri negara ini telah menetapkan Bahasa Indonesia sebagai

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang I.pdf · 2018. 7. 18. · 1 BAB I PENDAHULUAN . A. Latar Belakang . Bahasa merupakan sarana . penyampaian. informasi atau pesan terhadap lawan

4

bahasa resmi negara Indonesia sehari setelah proklamasi kemerdekaan

dikumandangkan dan idenya telah dicanangkan sejak Sumpah Pemuda pada

tanggal 28 Oktober 1928. Harapannya agar Bahasa Indonesia dapat menjadi

bahasa nasional yang mempersatukan bangsa ini dan digunakan dalam setiap

aktivitas kegiatan sehari-hari.

Kreatifitas yang dimiliki mahasiswa dalam menciptakan bahasa pergaulan

pada dasarnya sah-sah saja selama mereka mampu membatasi diri dalam

penggunaannya. Namun kenyataannya pada saat ini, penggunaan bahasa gaul

terus-menerus digunakan dan hal ini tentunya mengancam keberadaan

penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa gaul

dan bahasa asing dalam berbagai aktivitas baik dalam situasi formal maupun

situasi yang sifatnya non-formal mengakibatkan penggunaan Bahasa Indonesia

menjadi terkontaminasi oleh bahasa lainnya. Dampak dari penggunaan bahasa

gaul dan bahasa asing yang terus menerus ini berakibat pada generasi anak

cucu kita yang kurang dapat memahami kata atau istilah yang terwujud dalam

Bahasa Indonesia.

Dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya yaitu ketika kaum

mahasiswa tidak mampu untuk menempatkan bahasa yang akan digunakan

sehingga dalam situasi formal pun mereka tetap menggunakan bahasa gaul

ataupun bahasa asing, dimana lembar jawaban ulangan, tugas akhir, karya

ilmiah dan presentasi tidak lepas menjadi ajang penggunaan bahasa gaul oleh

mahasiswa. Adapun penyebab penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan

benar juga jarang diterapkan dikarenakan begitu dekatnya kita dengan bahasa

gaul sehingga tidak adanya keinginan untuk mempelajari Bahasa Indonesia

secara lebih mendalam karena adanya anggapan bahwa bahasa yang baik dan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang I.pdf · 2018. 7. 18. · 1 BAB I PENDAHULUAN . A. Latar Belakang . Bahasa merupakan sarana . penyampaian. informasi atau pesan terhadap lawan

5

benar itu terlalu bertele-tele, kaku dan membuat mereka merasa canggung ketika

menggunakannya.

Pengertian dan karakteristik dari ragam bahasa perlu untuk diketahui

khususnya bagi pelajar atau mahasiswa yang seharusnya menggunakan bahasa

Indonesia ragam ilmiah dalam dunia kependidikannya. Notabennya kita adalah

seorang mahasiswa prodi PBSI yang nantinya akan menjadi calon pengajar

bahasa Indonesia jadi disinilah tugas kita yaitu “mengajar” maka, sebaiknya kita

gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar dapat menciptakan

generasi-generasi penerus bangsa yang dapat berkomunikasi bahasa Indonesia

dengan baik dan benar ditengah menepinya bahasa nasional kita bahasa

Indonesia di Negara kita sendiri, Negara Indonesia.

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini agar pembahasan tidak terlalu meluas, maka penulis

akan membatasi permasalahan yang akan diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini

difokuskan pada pembentukan kata karakteristik tuturan lisan bahasa Indonesia

yang digunakan mahasiswa PBSI dari segi komunikasi dua arah yang meliputi:

a. Karakteristik leksikal

b. Karakteristik morfologis

c. Karakteristik sintaksis

C. Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian dalam identifikasi serta batasan masalah, maka

fokus dalam penelitian ini akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut,

dengan rumusan masalah :

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang I.pdf · 2018. 7. 18. · 1 BAB I PENDAHULUAN . A. Latar Belakang . Bahasa merupakan sarana . penyampaian. informasi atau pesan terhadap lawan

6

1) Bgaimanakah karakteristik tuturan bahasa Indonesia mahasiswa prodi

PBSI STKIP PGRI Sumenep?

2) Bagaimanakah karakteristik leksikal tuturan bahasa Indonesia mahasiswa

prodi PBSI STKIP PGRI Sumenep?

3) Bagaimanakah karakteristik morfologis tuturan bahasa Indonesia

mahasiswa prodi PBSI STKIP PGRI Sumenep?

4) Bagaimanakah karakteristik sintaksis tuturan bahasa Indonesia

mahasiswa prodi PBSI STKIP PGRI Sumenep?

D. Tujuan Penelitian

Setiap peneliti dalam melakukan penelitian pasti mempunyai maksud atau

harapan agar hasil penelitiannya bermanfaaat bagi orang lain atau untuk

perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Adapun manfaat yang diperoleh

dari penelitian ini meliputi :

1. Tujuan Umum

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang ada, maka secara umum

penelitian ini bertujuan memperoleh deskripsi tentang karakteristik bahasa

Indonesia yang digunakan mahasiswa prodi PBSI STKIP PGRI Sumenep, yang

dapat terungkap secara langsung (analisis) melalui dialog-dialog yang digunakan

mahasiswa baik ketika situasi pembicaraan formal ataupun non formal.

2. Tujuan Khusus

Dalam Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

a. Untuk mendeskripsikan karakteristik leksikal tuturan lisan bahasa

Indonesia mahasiswa prodi PBSI STKIP PGRI Sumenep.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang I.pdf · 2018. 7. 18. · 1 BAB I PENDAHULUAN . A. Latar Belakang . Bahasa merupakan sarana . penyampaian. informasi atau pesan terhadap lawan

7

b. Untuk mendeskripsikan karakteristik morfologis tuturan lisan bahasa

Indonesia mahasiswa prodi PBSI STKIP PGRI Sumenep.

c. Untuk mendeskripsikan karakteristik sintaksis tuturan lisan bahasa

Indonesia mahasiswa prodi PBSI STKIP PGRI Sumenep.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian tentang Karakteristik Bahasa Indonesia Tuturan Lisan

Mahasiswa Prodi PBSI STKIP PGRI Sumenep ini, diharapkan dapat menuai

manfaat dan faedah sebagai berikut :

1. Manfaat teoretis

Secara Teoritis manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan

sumbangan bagi pengembangan bahasa, khususnya bidang penelitian dan

penerapan melalui pendekatan-pendekatan. Teori-teori tersebut perlu

disempurnakan agar memiliki kemampuan besar dalam menganalisis atau

mengkaji khususnya dalam karakteristik bahasa Indonesia tuturan lisan

mahasiswa prodi PBSI STKIP PGRI Sumenep. Dengan demikian, hasil penelitian

ini dapat memperkaya dan memberikan sumbangan dalam penyempurnaan

teori-teori ilmu bahasa dan perkembangannya agar tidak mengkontaminasi

bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bahasa nasional warisan

bangsa.

2. Manfaat praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti, pembaca dan

mahasiswa untuk lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut: :

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang I.pdf · 2018. 7. 18. · 1 BAB I PENDAHULUAN . A. Latar Belakang . Bahasa merupakan sarana . penyampaian. informasi atau pesan terhadap lawan

8

a. Bagi peneliti, diharapkan akan menambah wawasan serta melatih

kreatifitas dalam dunia bahasa serta perkembangannya dalam hal

menganalisis dan mengapresiasinya.

b. Bagi pembaca, diharapkan akan menambah pemahaman tentang

memahami dan membedakan karakteristik bahasa ban bahasa

Indonesia yang baik dan benar untuk digunakan pada situasi dan

kondisi yang tepat .

c. Bagi mahasiswa, khususnya prodi PBSI diharapkan akan menjadi

acuan dalam menunaikan tugas-tugas mata kuliah, setidaknya akan

menjadi pembanding dalam menjadikan acuan untuk lebih

menggunaaan bahasa yang baik dan benar sebagai teladan bagi

mahasiswa dan siswanya kelak.

F. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi antara penulis dan pembaca di bawah ini

diuraikan sejumlah definisi operasional untuk sejumlah istilah yang digunakan

relatif banyak dalam skripsi ini. Istilah-istilah tersebut sebagai berikut.

1. Karakteristik

Pengertian karakteristik berdasarkan kamus adalah ciri-ciri khusus, atau

sesuatu yang mempunyai kekhususan tertentu.

2. Bahasa

Kamus besar bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahwa

bahasa adalah sistem lambang yang arbitrer dan digunakan oleh anggota

masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang I.pdf · 2018. 7. 18. · 1 BAB I PENDAHULUAN . A. Latar Belakang . Bahasa merupakan sarana . penyampaian. informasi atau pesan terhadap lawan

9

3. Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia ialah bahasa rasmi Republik Indonesia sebagaimana

disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan

bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disebut dalam Sumpah

Pemuda 28 Oktober 1928.

4. Tuturan

Sesuatu yg ucapkan secara lisan atau juga disebut ujaran dan cerita.

5. Tuturan lisan

Tuturan Lisan adalah Informasi secara lisan, diperoleh dari narasumber

secara langsung.

6. Leksikal

Leksikal adalah makna kata atau leksem sebagai lambang benda,

peristiwa, atau lebih dikenal dengan makna kata yang ada dalam kamus.

7. Morfologi

Morfologi adalah tataran linguistic yang mempelajari seluk-beluk

pembentukan kata.

8. sintaksis

Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari tentang frasa, klausa kalimat.

Frase adalah kelompok kata yang tidak predikatif atau tidak melampaui batas

fungsi klausa.

Klausa dalam tata bahasa, adalah sekumpulan kata yang terdiri dari

subjek dan predikat walau dalam beberapa bahasa dan beberapa jenis klausa,

subjek dari klausa mungkin tidak tampak secara eksplisit dan hal ini khususnya

umum dalam bahasa bersubyek nol. Klausa hampir sama dengan kalimat,

bedanya klausa tidak berintonasi final kalimat diakhiri dengan intonasi final.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang I.pdf · 2018. 7. 18. · 1 BAB I PENDAHULUAN . A. Latar Belakang . Bahasa merupakan sarana . penyampaian. informasi atau pesan terhadap lawan

10

Kalimat adalah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang

yang disertai nada akhir turun naik atau disebut intonasai final.