bab i pendahuluan a. latar belakang masalah bahan ajar...

13
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahan ajar disusun dengan runtut dan sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis. Menurut Ali (2011:128) mendefinisikan bahan ajar yaitu segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran. Pendidikan yang dilakukan di Sekolah Dasar, menggunakan beberapa bahan ajar yang dapat membantu terlaksananya pendidikan yang baik dan bermutu. Bahan ajar merupakan salah satu sarana dalam mensukseskan terlaksananya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Terdapat berbagai macam bahan ajar yang mampu digunakan didalam pembelajaran, namun hanya beberapa macam bahan ajar yang biasanya digunakan. Bahan ajar yang sering digunakan didalam pembelajaran seperti modul, LKS (Lembar Kerja Siswa), dan lain sebagainya. Menurut Mulyasa (2006: 96) menambahkan bahwa bentuk bahan ajar atau materi pembelajaran antara lain adalah bahan cetak (handout, buku, modul, LKS, brosur, dan leaflet), audio (radio, kaset, cd audio), visual (foto atau gambar), audio visual (seperti; video/ film atau VCD) dan multi media (seperti; CD interaktif, computer based, dan internet). Salah satu bahan ajar lain yang jarang ditemukan dan digunakan yakni bahan ajar booklet. Booklet adalah sebuah buku kecil yang memiliki paling sedikit lima halaman tetapi tidak lebih dari empat puluh delapan halaman di luar hitungan sampul (Satmoko, 2006:2). Booklet berisikan informasi-informasi penting, isi booklet harus jelas, tegas, mudah dimengerti dan akan lebih menarik jika booklet tersebut disertai dengan gambar. Bentuk yang beragam dan tidak terlalu besar

Upload: doanque

Post on 28-Apr-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahan ajar disusun dengan runtut dan sistematis baik tertulis maupun tidak

tertulis. Menurut Ali (2011:128) mendefinisikan bahan ajar yaitu segala bentuk

bahan yang digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran. Pendidikan

yang dilakukan di Sekolah Dasar, menggunakan beberapa bahan ajar yang dapat

membantu terlaksananya pendidikan yang baik dan bermutu. Bahan ajar

merupakan salah satu sarana dalam mensukseskan terlaksananya tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

Terdapat berbagai macam bahan ajar yang mampu digunakan didalam

pembelajaran, namun hanya beberapa macam bahan ajar yang biasanya

digunakan. Bahan ajar yang sering digunakan didalam pembelajaran seperti

modul, LKS (Lembar Kerja Siswa), dan lain sebagainya. Menurut Mulyasa (2006:

96) menambahkan bahwa bentuk bahan ajar atau materi pembelajaran antara lain

adalah bahan cetak (handout, buku, modul, LKS, brosur, dan leaflet), audio (radio,

kaset, cd audio), visual (foto atau gambar), audio visual (seperti; video/ film atau

VCD) dan multi media (seperti; CD interaktif, computer based, dan internet).

Salah satu bahan ajar lain yang jarang ditemukan dan digunakan yakni bahan

ajar booklet. Booklet adalah sebuah buku kecil yang memiliki paling sedikit lima

halaman tetapi tidak lebih dari empat puluh delapan halaman di luar hitungan

sampul (Satmoko, 2006:2). Booklet berisikan informasi-informasi penting, isi

booklet harus jelas, tegas, mudah dimengerti dan akan lebih menarik jika booklet

tersebut disertai dengan gambar. Bentuk yang beragam dan tidak terlalu besar

2

membuat booklet merupakan bahan ajar yang minimalis dan menarik untuk

digunakan didalam pembelajaran. Melihat permasalahan tersebut, guru

memerlukan alternatif bahan ajar yang lain yang dapat digunakan didalam

pembelajaran. Misalnya dengan menggunakan bahan ajar booklet ini.

Booklet banyak digunakan untuk mewakili sebuah perusahan, dimana

didalam buku tersebut berisi rincian produk atau layanan yang diberikan oleh

perusahan yang bersangkutan. Booklet berfungsi sebagai buku yang membawa

pesan penting dari sebuah perusahaan. Bahan ajar booklet merupakan bahan ajar

yang masih belum banyak digunakan. Hal ini disebabkan untuk penggunaan

bahan ajar booklet, guru harus membuat terlebih dahulu secara langsung bahan

ajar booklet yang sesuai dengan pembelajaran yang dilakukan. Isi booklet lebih

banyak berisi tentang informasi berupa grafik, gambar, foto dan lain sebagainya.

Booklet berisi materi yang dikemas dengan komik juga sangat jarang

ditemukan didalam pembelajaran. Komik merupakan suatu bentuk media grafis

yang mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan

mudah dimengerti. Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan

gambar dan tulisan, yang dirangkai dalam suatu alur cerita gambar membuat

informasi lebih mudah diserap. Komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk

kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan

yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan

kepada para pembaca (Sudjana dan Rivai, 2013: 64).

Komik pembelajaran berperan sebagai alat yang berfungsi untuk

menyampaikan pesan pembelajarannya. Salah satu kelebihan dari komik diketahui

bahwa anak yang membaca komik lebih banyak, misalnya dalam sebulan minimal

3

satu buah buku komik, maka sama dengan membaca buku-buku pelajaran dalam

setiap tahunnya, hal ini berdampak pada kemampuan membaca siswa dan

penguasaan kosa kata jauh lebih banyak dari siswa yang tidak menyukai komik.

Kelebihan komik yang lainnya adalah penyajiannya mengandung unsur visual dan

cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat pembaca terlibat secara

emosional, sehingga membuat pembaca untuk terus membacanya hingga selesai.

Jadi keunggulan komik adalah membuat informasi yang diterima mudah diserap,

sekali membaca langsung mengerti, menambah pembendaharaan kosa kata, dapat

mengembangkan minat baca anak dan membuat anak merasa senang untuk

membaca.

Komik yang berbentuk 3 dimensi jarang digunakan didalam pembelajaran.

Komik yang berbentuk 3 dimensi akan dapat menarik minat siswa khususnya

siswa Sekolah Dasar untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan. Bentuk

komik yang timbul atau 3 dimensi, mampu menambah ketertarikan siswa untuk

mengikuti pembelajaran yang dilakukan.

Terdapat beberapa bahan ajar yang jarang digunakan didalam pembelajaran,

seperti booklet, leaflet, walkchart dan lain sebagainya. Didalam pembelajaran

yang dilakukan guru hanya terpaku untuk menggunakan bahan ajar yang sudah

pernah dipakai seperti modul dan LKS (Lembar Kerja Siswa) tanpa adanya

pengembangan penggunaan bahan ajar yang digunakan. Siswa merasa bosan

dalam melaksanakan pembelajaran, karena tidak adanya inovasi-inovasi yang

kreatif dari penggunaan bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan lebih banyak

memuat tentang rangkuman materi berupa paragraf-paragraf yang sangat

menjenuhkan untuk dilihat bahkan untuk dibaca. Siswa juga cenderung susah

4

untuk memahami isi materi yang ada pada bahan ajar yang digunakan saat ini.

Siswa merasa malas untuk membaca materi yang ada, karena siswa merasa tidak

tertarik untuk membaca materi yang terdapat pada bahan ajar yang digunakan

guru didalam pembelajaran.

Hasil analisis kebutuhan melalui observasi dan wawancara pada tanggal 11

Januari 2017 yang penulis lakukan terkait dengan penggunaan bahan ajar di SDN

Sukodadi 1 Paiton Probolinggo dengan narasumber yakni wali kelas 4A, diketahui

bahwa di SDN Sukodadi 1 Paiton masih menggunakan beberapa bahan ajar.

Bahan ajar yang digunakan di dalam pembelajaran yakni buku guru, buku siswa

dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Penggunaan LKS juga sangat minim, karena

hanya beberapa siswa saja yang memiliki LKS. Buku guru dan buku siswa

memang digunakan didalam pembelajaran, tetapi kendala yang muncul yakni

pendistribusian buku guru dan buku siswa di Sekolah tersebut sering kali

terlambat. Hal tersebut berdampak pada pembelajaran yang dilakukan di dalam

kelas, sehingga pembelajaran dilaksanakan dengan metode ceramah maupun

pembelajaran diluar kelas karena pendistribusian bahan ajar yang terlambat.

Hasil observasi analisis kebutuhan juga menunjukkan bahwa siswa kurang

antusias dalam mengikuti pembelajaran, namun siswa tetap tertib dalam

mengikuti pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran menggunakan bahan ajar

cetak, namun siswa kurang merasa tertarik dengan bahan ajar yang digunakan,

sehingga membuat siswa kurang aktif di dalam proses pembelajaran dan

mempengaruhi minat siswa di dalam mengikuti pembelajaran. Siswa sangat

menyukai bahan ajar yang bergambar dan berwarna serta siswa gemar membaca

buku.

5

Hasil wawancara analisis kebutuhan juga diperoleh bahwa siswa menyukai

bahan ajar yang bergambar dan berwarna, karena dengan bahan ajar tersebut

siswa lebih termotivasi untuk belajar. Namun bahan ajar yang digunakan saat ini

masih sedikit menggunakan gambar pada penyampaian materinya. Sehingga

terdapat siswa yang menyukai belajar menggunakan bahan ajar yang sudah ada

saat ini, tetapi juga ada siswa yang tidak menyukai pembelajaran dengan

menggunakan bahan ajar yang ada pada saat ini. Sehingga minat anak dalam

mengikuti pembelajaran itu kurang.

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti akan memberikan solusi dengan

melakukan pengembangan bahan ajar booklet komik 3 dimensi untuk siswa Kelas

4 pada materi macam-macam sumber energi Tema 2 (Selalu Berhemat Energi)

Subtema 3 (Energi Alternatif). Peneliti akan melakukan pengembangan, untuk

dapat menghasilkan produk yang belum pernah ada sebelumnya.

Faktor pendukung dari bahan ajar booklet komik 3 dimensi ini adalah guru

dapat menggunakan bahan ajar booklet komik 3 dimensi ini sebagai bahan ajar

pengganti maupun bahan ajar pendamping dari bahan ajar yang sudah ada. Bahan

ajar booklet komik 3 dimensi ini, dapat membantu guru didalam melaksanakan

pembelajaran yang dilakukan. Guru akan lebih mudah menjelaskan materi

pembelajaran menggunakan bahan ajar booklet komik 3 dimensi ini. Bahan ajar

ini dapat digunakan guru untuk mengajak siswa berperan aktif didalam

pembelajaran. Guru juga mampu mengembangkan kreatifitasnya dalam membuat

bahan ajar booklet komik 3 dimensi ini sesuai dengan kreatifitas dan

kemampuannya. Faktor pendukung dari bahan ajar booklet ini, dapat menarik

minat siswa didalam pembelajaran yang dilakukan. Siswa tidak akan merasa jenuh

6

didalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar tersebut.

Siswa dapat lebih mudah paham dalam membaca materi yang akan disampaikan

guru dengan bantuan gambar-gambar berupa komik 3 dimensi tentang kehidupan

sehari-hari.

Faktor penghambat dari bahan ajar booklet komik ini adalah dapat dilihat

dari segi waktu pembuatan. Booklet tersebut tidak seperti bahan ajar lainnya

seperti modul dan LKS, maka guru harus mampu membuat bahan ajar tersebut.

Sehingga diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk membuat bahan ajar tersebut.

Faktor penghambat yang lain dapat dilihat dari segi biaya, bahan ajar ini juga

membutuhkan biaya yang tidak sedikit didalam pembuatannya.

Mita Septia Sari pada penelitian yang berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Komik untuk Materi Pembuatan Busana Secara Industri Bagi Siswa

Kelas XI Busan Butik di SMKN 1 Sewon” yang merupakan penelitian dari pada

tahun 2015, dengan menunjukkan hasil penelitian yakni 1) mengembangkan

media pembelajaran dengan tahap : a) analisis kebutuhan produk, dilakukan

dengan menganalisis kurikulum, dan silabus, sehingga dapat diketahui kompetensi

dasar yang memerlukan sebuah pengembangan komik, yaitu pembuatan busana

secara industri, b) mengembangkan produk awal terdiri dari perencanaan, pra

produksi, produksi, pasca produksi dan review produk, d) validasi ahli dan revisi,

dengan meminta bantuan para ahli untuk menilai komik, dan melakukan revisi

sesuai saran, e) uji coba kelompok kecil dan revisi, dengan mengujikan 5 siswa, e)

uji coba kelompok besar dan produk akhir, komik diujikan kepada 25 siswa

Busana Butik, dan menghasilkan produk berupa komik pembuatan busana secara

industri. 2) kelayakan komik dilakukan dengan uji coba kelompok besar yang

7

menyatakan produk “sangat layak” dengan persentase 52%. Berdasarkan hasil

dari uji validasi siswa dapat disimpulkan bahwa komik pembuatan busana secara

industri dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Kurnia Ratnadewi Pralisaputri dalam penelitian yang berjudul

“Pengembangan Media Booklet Science, Environment, Technology, and Society

Pada Materi Pokok Mitigasi dan Adaptasi Bencana Alam untuk Kelas X SMA”

pada tahun 2015. Dengan hasil yang menunjukkan bahwa, telah berhasil

dikembangkan media booklet SETS dengan hasil validasi secara keseluruhan

menyatakan media booklet SETS “layak” digunakan sebagai media

pembelajaran. Selanjutnya dari hasil uji efektivitas diketahui bahwa media booklet

SETS efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada materi pokok

mitigasi dan adaptasi bencana alam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan peneliti menulis rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengembangan Bahan Ajar Booklet Komik 3 Dimensi Tema 2

Selalu Berhemat Energi Pada Siswa Kelas 4 SDN Sukodadi 1 Paiton

Probolinggo?

2. Bagaimana kevalidan dan respon siswa terkait dengan Pengembangan Bahan

Ajar Booklet Komik 3 Dimensi Tema 2 Selalu Berhemat Energi Pada Siswa

Kelas 4 SDN Sukodadi 1 Paiton Probolinggo?

8

C. Tujuan Penelitian Dan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada peneliti merumuskan tujuan

pengembangan sebagai berikut :

1. Untuk mengembangan Bahan Ajar Booklet Komik 3 Dimensi Tema 2 Selalu

Berhemat Energi Pada Siswa Kelas 4 SDN Sukodadi 1 Paiton Probolinggo.

2. Untuk mendeskripsikan kevalidan dan respon siswa terkait dengan

Pengembangan Bahan Ajar Booklet Komik 3 Dimensi Tema 2 Selalu

Berhemat Energi Pada Siswa Kelas 4 SDN Sukodadi 1 Paiton Probolinggo.

D. Spesifikasi Produk

Bahan ajar booklet komik 3 dimensi merupakan bahan ajar interaktif yang

dapat digunakan didalam pembelajaran. Bahan ajar booklet yang dibuat memiliki

isi berbeda dengan sebelumnya. Bahan ajar booklet yang akan dikembangkan

berisikan tentang kegiatan sehari-hari siswa tentang sumber-sumber energi yang

dikemas dengan komik 3 dimensi. Adapun spesifikasi khusus dari pengembangan

bahan ajar booklet komik 3 dimensi ini dapat dibagi menjadi 2 yakni terkait

dengan konten dan konstruknya. Adapun spesifikasi produk dari penelitian ini

sebagai berikut:

1. Konten

a. Bahan Ajar Booklet Komik 3 dimensi adalah bahan ajar yang dapat

digunakan didalam pembelajaran. Bahan ajar ini merupakan bahan ajar yang

berisikan tentang sumber-sumber energi yang ada di lingkungan sekitar.

Bahan ajar booklet berisikan tentang materi sumber-sumber energi yang

dikemas secara berbeda. Booklet yang dikembangkan komik 3 dimensi, yang

9

menceritakan tentang kegiatan sehari-hari siswa tentang sumber-sumber

energi yang ada di lingkungan sekitar.

b. Bahan Ajar Booklet Komik 3 dimensi juga berisi tentang percakapan dengan

berisikan beberapa gambar yang terkait dengan kehidupan peserta didik

sehari-hari. Diharapkan siswa akan merasa lebih tertarik dengan materi yang

akan dipelajari jika mengetahui bahan ajar yang digunakan sangat menarik

untuk dibaca.

c. Bahan Ajar Booklet Komik 3 dimensi, juga dilengkapi dengan penguatan

materi. Seperti rangkuman dari percakapan yang dilakukan. Namun

rangkuman yang ada pada bahan ajar ini cukup jelas, tegas, ringkas dan

mudah dimengerti.

d. Bahan Ajar Booklet Komik 3 dimensi juga berisi tentang soal-soal latihan

yang dapat digunakan untuk mengetahui kompetensi yang telah dicapai oleh

peserta didik sesuai dengan materi yang telah diberikan.

e. Bahan Ajar Booklet Komik 3 dimensi memiliki tampilan yang menarik,

berwarna sehingga dapat menarik minat peserta didik untuk digunakan

didalam pembelajaran yang akan dilakukan.

f. Bahan Ajar Booklet Komik 3 dimensi juga mengintegrasikan beberapa mata

pelajaran menjadi 1. Hal ini biasa disebut dengan pembelajaran Tematik.

Pembelajaran tematik mengintegrasikan beberapa mata pelajaran pada satu

bahan ajar yang dikembangkan.

2. Konstruk

a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan bahan ajar ini adalah

penggunaan kertas buffalo untuk isi dari bahan ajar dan penggunaan art paper

10

untuk cover. Cover bahan ajar pada sisi depan terdapat gambar sekelompok

anak yang sedang bermain layang-layang. Pada bagian belakang cover

didominasi warna kuning dan hijau dan berisi kalimat motivasi terkait dengan

tema yang diambil.

b. Penggunaan kertas buffalo untuk membuat kertas spiral yang digunakan

untuk membuat komik 3 dimensi.

c. Bahan ajar booklet komik 3 dimensi memiliki bentuk yang tidak terlalu besar

dengan panjang 23 cm dan lebar 21,5 cm.

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang di tentukan

peneliti merumuskan manfaat dari hasil penelitian diantaranya :

1. Manfaat bagi pendidik

Bahan Ajar Booklet Komik 3 dimensi memiliki manfaat untuk pendidik

yakni, dapat digunakan sebagai bahan ajar pengganti bahan ajar pada umumnya,

seperti Modul, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lain sebagainya. Ataupun dapat

dijadikan sebagai referensi lain untuk penggunaan bahan ajar pada pembelajaran

yang dilakukan.

2. Manfaat bagi peserta didik

Bahan Ajar Booklet Komik 3 dimensi memiliki manfaat bagi peserta didik.

Bahan ajar ini dapat dijadikan sebagai referensi peserta didik didalam memahami

pembelajaran yang dilakukan. Bahan ajar ini diharapkan dapat membuat siswa

lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan, karena

bahan ajar tersebut berbeda dengan yang biasa mereka gunakan.

3. Manfaat bagi penulis

11

Manfaat bagi penulis yakni untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan

pengalaman penulis didalam mengembangkan bahan ajar yang akan digunakan

didalam pembelajaran. Penelitian dan pengembangan ini juga dapat bermanfaat

bagi penulis sebagai calon pendidik nantinya dalam mengembangkan bahan ajar

yang akan digunakan didalam pembelajaran.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Asumsi dari penelitian ini adalah pada Sekolah yang diteliti harus memilki

syarat yakni: Sekolah tersebut harus menggunakan Kurikulum 2013, penelitian

dilakukan pada siswa yang tidak memiliki kebutuhan khusus, dan kemampuan

siswa harus aktif di dalam pembelajaran.

Luasnya permasalahan untuk mencapai tujuan pembelajaran, membuat

peneliti membatasi penelitian dan pengembangan bahan ajar ini, yakni:

1. Bahan ajar Booklet ini membahas tentang materi yang ada pada Tema 2

Selalu Berhemat Energi, Subtema 3 Energi Alternatif, yang membahas

tentang materi macam-macam sumber energi untuk siswa kelas IV. Bahan

ajar ini memuat pembelajaran 1, pembelajaran 2 dan pembelajaran 3

subtema 3 Energi Alternatif.

2. Pengembangan bahan ajar booklet komik 3 dimensi ini, tidak hanya

berisikan tentang materi seperti pada bahan ajar yang lainnya, tetapi didalam

penyampaian materi juga terdapat materi yang berupa komik 3 dimensi serta

berisikan tentang soal-soal untuk mengetahui apakah materi yang telah

diberikan telah berhasil tersampaikan kepada siswa

3. Pengembangan bahan ajar booklet komik 3 dimensi ini, dikembangkan

berdasarkan model pengembangan Research and Development (R&D) dari

12

Borg and Gall. Terdapat langkah kesatu sampai kesepuluh pada model

penelitian ini, namun penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap ketujuh

saja karena keterbatasan waktu dan biaya.

4. Penelitian dilakukan di SDN Sukodadi 1 Paiton dengan alamat Jln. Raya

Paiton Nomor 12 Desa Sukodadi Kecamatan Paiton Kabupaten

Probolinggo.

5. Penelitian dilakukan pada siswa kelas 4A. Ujicoba pertama mengambil

sampel 6 siswa dan pada uji coba kedua mengambil sampel 27 siswa.

G. Definisi Istilah atau Definisi Operasional

Menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda tehadap istilah yang

digunakan didalam pengembangan bahan ajar ini, maka perlu dibuat definisi

istilah yang digunakan didalam pengembangan ini, yakni:

1. Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan

materi pembelajaran, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis

dan menarik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Bahan ajar yang disusun disesuaikan dengan Kompetensi Dasar, Indikator

dan Tujuan Pembelajaran.

2. Booklet adalah sebuah buku kecil yange berisikan tentang informasi dan

memiliki halaman isi yang tidak terlalu banyak. Booklet memiliki ukuran

yang tidak terlalu besar seperti bahan ajar pada umumnya, sehingga mudah

untuk dibawa.

3. Komik merupakan salah satu buku yang berisikan tentang cerita bergambar

dan memiliki alur cerita serta setting tempat. Komik berisikan tentang

percakapan-percakapan dari alur cerita yang dibuat.

13

4. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa

mata pelajaran menjadi satu. Pada pembelajaran tematik, pergantian antar

satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain tidak begitu nampak.

Pembelajaran tematik juga membuat pembelajaran lebih berpusat pada siswa.