bab i pendahuluan - blog.undana.ac.idblog.undana.ac.id/jsmallfib_top/perencanaanlakipundana2013/07...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Nusa Cendana (Undana) merupakan satu-satunya universitas negeri di
provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengemban tugas negara untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa lewat penyelenggaraan pendidikan tinggi mulai dari strata 1 (sarjana)
hingga strata 3 (doktor). Undana berada di daerah kepulauan terselatan Indonesia dan berada
di kawasan semiringkai berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia, memiliki
keunggulan komparatif dalam kerjasama pendidikan tinggi berorientasi pada standar mutu
pendidikan tinggi dan inisiasi internasionalisasi berbasis ICT. Upaya-upaya penguatan
kapasitas Undana mendapat pengakuan lembaga pemeringkat seperti webometrics yang
menilai Undana sedang bergerak semakin menasional dan telah mulai menjajaki kerjasama
internasional dengan beberapa perguruan tinggi luar negeri sebagai upaya antara lain akan
dibukanya program kelas internasional program studi Magister Ilmu Pembangunan Pedesaan
(Kawasan Semiringkai) dengan memanfaatkan kemajuan ICT dalam proses akademik
maupun administrasinya.
Sejak berdiri 1 September 1962 hingga kini, Undana telah memiliki 30 guru besar,
yang merupakan puncak prestasi karier fungsional akademis dosen. Dibanding dengan
universitas negeri lain yang hampir sama usianya, jumlah guru besar tersebut relatif kecil,
sehingga dorongan terus diberikan kepada para dosen muda untuk secepatnya studi lanjut
hingga bergelar doktor. Bagi yang bergelar doktor terus dipacu hingga secepatnya memenuhi
syarat untuk diusulkan jabatan fungsional guru besar, mengingat hingga kini sudah ada 122
doktor di Undana. Jabatan fungsional guru besar merupakan jabatan strategis dalam
penyelenggaraan tridharma. Selain itu penyandang jabatan tersebut dapat menjadi anggota
senat universitas yang memgemban tugas strategis bagi perjalanan sebuah universitas ke
depan. Semakin panjang deretan guru besarnya, maka akan semakin besar prestise perguruan
tinggi tersebut.
Undana dalam perkembangan kelembagaannya mengalami perubahan signifikan,
dimana saat ini telah memiliki 11 Fakultas, yaitu Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Hukum, Peternakan, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Pertanian, Sains dan Teknik, Kesehatan
Masyarakat, Kedokteran, Kedokteran Hewan, Perikanan dan Kelautan serta Ekonomi dan
Bisnis. Tiga fakultas terakhir merupakan fakultas baru yang dirintis keberadaannya di tahun
2013. Untuk program Pascasarjana, Undana mempunyai 8 (delapan) prodi S2 (Manajemen
Pembangunan Peternakan, Ilmu Lingkungan, Administrasi Publik, Ilmu Hukum, Ilmu
Bahasa, Pendidikan IPS, Pendidikan Bahasa Inggris dan Kesehatan Masyarakat).
Undana juga telah menyelenggarakan pendidikan jenjang S3 atau doktoral. Program
doktoral Undana dalam program studi Ilmu Pertanian dan Ilmu Administrasi yang
perkuliahaannya mulai semester ganjil tahun akademik 2013/2014. Undana sedang
mempersiapkan diri mengikuti Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi pada tahun 2014 dan
melakukan reakreditasi semua program studi yang akreditasinya C dan yang telah kadaluarsa
2
akreditasinya untuk menjamin kualitas penyelenggaraan pendidikan secara formal. Semakin
lengkapnya jenjang pendidikan dan pilihan prodi yang ditawarkan dari strata 1 (sarjana)
sampai strata 3 (doktor) di Undana memungkinkan peserta didik di Indonesia khususnya di
Nusa Tenggara Timur membuka tambahan alternatif dalam memilih tempat studi lanjut ke
Undana. Upaya perluasan akses dan pemerataan pendidikan tinggi di NTT oleh Undana
dilakukan mengingat angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di NTT masih jauh di
bawah nasional sehingga Dirjen Dikti telah menugaskan Undana untuk membuka program
studi di luar domisili yaitu untuk daratan Flores di Bajawa Kabupaten Ngada dan daratan
Sumba di Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya.
Undana menghasilkan per tahun alumni antara 2.000 hingga 3.000 orang dan sampai
dengan Desember 2013 alumni Undana telah berjumlah 43.048 orang. Daya tampung
mahasiswa baru Undana (akibat adanya pembukaan program pendidikan di luar domisili baik
di Kabupaten Ngada tahun 2013 maupun di Kabupaten Sumba Barat Daya tahun 2014) dapat
mencapai 6.000 orang. Hal ini berkonsekuensi terhadap tambahan dosen hingga rasio dosen
terhadap mahasiswa memadai, yang didukung oleh sarpras dan biaya operasional yang
sesuai. Angka DO (drop out) mahasiswa terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun
(karena proses peningkatan kualitas input serta dukungan beasiswa Bidik Misi, PPA dan
BBM serta Pembebasan SPP), mengakibatkan angka kelulusan akan terus bergerak naik tiap
tahun hingga mendekati 3.000 orang. AEE terus meningkat dari tahun ke tahun
(60 % tahun ini) berada di atas rata-rata nasional 50 %. Hal ini menunjukan bahwa intervensi
berbagai kebijakan terutama berkaitan dengan proses penjaringan, perkuliahan, ujian,
pembimbingan dan keaktifan mahasiswa mengalami perbaikan terus-menerus.
Alumni Undana bekerja pada sektor formal maupun informal dalam berbagai profesi
di dalam dan luar negeri. Lulusan Undana ke depan diharapkan dapat menciptakan lapangan
kerja bagi dirinya bahkan juga untuk orang lain, sehingga hal ini berimbas pada citra institusi
yang semakin dihormati. Kemampuan akademik mahasiswa terus ditingkatkan melalui
penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dilain pihak, program mahasiswa wirausaha
merupakan kebijakan dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan baik
entrepreneurship maupun leadership, sehingga diharapkan inkubasi bisnis yang mereka
kelola dapat diteruskan/dikembangkan setelah yang bersangkutan menyelesaikan studinya.
Atmosfir akademik di kampus semakin kondusif dengan ditarapkannnya 6 (enam) kali
tatap muka perkuliahan setiap hari sesuai dengan kebijakan 5 (lima) hari kerja per minggu.
Untuk penyesuaian waktu perkuliahan harian, maka akan dilaksanakan penjadwalan kembali
penggunaan ruang kuliah yang dimulai dari jam 07.30 – 16.30, sedangkan hari Sabtu khusus
digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler. Peningkatan akses internet bagi warga kampus
diupayakan secara optimal, demikian pula dengan berbagai sarana prasarana pendukung
lainnya secara bertahap segera dipenuhi. Kebijakan sentralisasi administrasi dan
desentralisasi akademik (SADA) dalam rangka pemberdayaan prodi dengan SDM dan
pembiayaan yang memadai di satu pihak dan di pihak lain melakukan penguatan/efisiensi
layanan administrasi rektorat/biro dengan memanfaatkan kemajuan ICT dan SDM yang
relative lebih handal. Kebijakan ini berkonsekuensi pada mobilitas tenaga kependidikan ke
prodi-prodi untuk memantapkan pengelolaan administrasi prodi, simultan dengan penguatan
3
dan konsolidasi SDM di rektorat/biro mendukung kebijakan pengeloaan Undana demi
perubahan semakin baik atas capaian yang ada ke depan (sustainable improvement).
Dengan terus berkembang dan majunya Undana baik secara kelembagaan,
pengelolaan, SDM, pendanaan, kemitraan dan lainnya menuju universitas yang
diperhitungkan secara nasional, maka Undana wajib menginformasikan akuntabilitasnya
kepada publik atau stakeholders agar tetap mempertahankan dan memelihara citra Undana
yang semakin positif dalam dunia pendidikan tinggi, sehingga diharapkan adanya
tanggapan/dukungan positif yang proporsional baik dari pemerintah maupun masyarakat serta
elemen lainnya bagi kemajuan Undana seterusnya.
A. Dasar Hukum
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Undana Kupang disusun
berdasarkan regulasi :
1. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
2. Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2006 tentang Laporan
Akuntabilitas Kinerja (LAKIP).
4. Permenpan & RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Teknis Penyusunan Lakip.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan suatu bentuk
pertanggungjawaban Instansi Pemerintah (Undana), berisi informasi seputar capaian dan
hambatan pelaksanaan rencana kerja.
2. Tujuan.
Secara umum LAKIP bertujuan untuk :
1. Menyampaikan informasi tentang keberhasilan maupun belum berhasilnya Undana
atas pencapaian program-program selama tahun 2013.
2. Mendorong Undana melaksanakan good governance, karena LAKIP merupakan dasar
untuk mengukur kinerja Undana secara transparan, sistematik dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam
kaitannya dengan pencitraan dan promosi Undana.
4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Undana.
5. Bahan masukan bagi pimpinan pada semua level di Undana dalam menyiasati
berbagai program strategis pada tahun berikutnya.
4
Uraian di atas menunjukkan bahwa Undana wajib untuk menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berisikan perencanaan strategik dan
rencana kinerja tahunan sekaligus pengukuran terhadap pelaksanaannya, sehingga dapat
diketahui sampai seberapa jauh pencapaian kinerja dalam tahun anggaran 2013. Hal ini
penting sebagai bahan evaluasi atas capaian maupun belum tercapainya sasaran dan target
kinerja dan menjadi masukan bagi perencanaan kinerja ke depan.
C. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi
1. Tugas Pokok
Tugas pokok Undana adalah menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau
profesional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni
2. Fungsi
Untuk menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni, Undana mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan tinggi;
b. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian;
c. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat;
d. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan;
e. Melaksanakan kegiatan layanan administrasi.
3. Stuktur Organisasi
Struktur Organisasi Undana (halaman 6) tertuang dalam Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 0180/O/1995, tanggal 18 Juli 1995 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Universitas Nusa Cendana, yang memiliki susunan/unsur sebagai berikut : Dewan
Penyantun, dengan tugas membantu memecahkan permasalahan Undana. Anggota dipilih
dari pimpinan wilayah (muspida) privinsi, kabupaten, kota dan tokoh-tokoh masyarakat yang
peduli terhadap dunia pendidikan khususnya pendidikan tinggi. Dewan penyantun terdiri atas
seorang ketua dan lima orang anggota. Senat Universitas, sebagai badan normatif tertinggi
yang berwewenang memilih Rektor dan Pembantu Rektor, menetapkan kebijakan tingkat
universitas, menetapkan norma dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan di Undana. Senat
saat ini terdiri dari tujuh komisi dan 50 anggota senat. Pimpinan Universitas, Rektor dan
Pembantu Rektor bidang Akademik, Pembantu Rektor bidang Administrasi Umum dan
Keuangan, Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan dan Pembantu Rektor bidang
Kerjasama dan Alumni. Pelaksana Administrasi, yang melancarkan tugas administrasi
5
Rektorat adalah Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK), dan Biro Administrasi
Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi (BAAKPSI). Pelaksanan
Akademik, terdiri dari Program Pascasarjana (program magister dengan 8 program studi dan
program doktor dengan 2 program studi), 11 Fakultas dengan 41 Jurusan/bagian dan 43
Program Studi), Lembaga (4 Lembaga dengan 25 Pusat) dan Pusat (pusat komputer).
Pelaksana Penunjang, yang terdiri dari Unit Pelaksana Teknis (4 UPT), Bengkel, Kebun
Percobaan, Laboratorium dan Studio.
Struktur organisasi yang ada saat ini perlu direvisi untuk mengakomodir
perkembangan Undana (20 tahun) maupun ke depan. Pembantu Rektor bertambah menjadi 4
(empat) dari sebelumnya hanya 3 (tiga) yaitu Pembantu Rektor bidang Kerjasama dan
Hubungan Alumni. Jumlah Lembaga telah bertambah menjadi 4 (empat) dari sebelumnya
hanya 2 (dua). Jumlah pusat pada LPM menjadi 6 (enam) dari sebelumnya tidak ada. Jumlah
Fakultas telah bertambah 6 (enam) menjadi 11 Fakultas. Program Pascasarjana telah dibuka
dari program magister hingga doktor. Mengingat perkembangan kegiatan akademik maupun
kelembagaannya yang pesat dan memenuhi persyaratan/kondisi standar baik dari segi jumlah
mahasiswa maupun lainnya, maka sudah sangat perlu untuk diupayakan adanya Biro
Perencanaan dan Biro Kemahasiswaan, dengan maksud agar fokus kepada kedua bidang
layanan tersebut (oleh kedua Unit nantinya) akan semakin lebih baik ; institusi diharapkan
memberikan pelayanan kepada mahasiswa sebagai inti terlayani secara all out bermuara pada
prestasi non akademik mahasiswa selain prestasi akademik yang sejajar dengan universitas
terkemuka nasional lainnya. Undana sebagai institusi perlu disetting dan didesign secara
lebih komprehensif, cermat, terukur dan akuntabel menjadi perguruan tinggi yang
melaksanakan tridarma pendidikan tinggi menuju visinya menjadi “Perguruan Tinggi
berwawasan Global” (global oriented university) hingga tahun 2025 dapat terwujud.
Sinergi dari 2 (dua) Biro yang ada semakin mempercepat laju perubahan/
perbaikan Undana dalam memberikan layanan lingkup rektorat yang berkualitas tinggi.
Bersama dengan sinergi dari 4 (empat) Lembaga, Perpustakaan dan Pusat Teknologi
Informasi dan Komunikasi nantinya akan sangat mempengaruhi performance seluruh
Fakultas hingga Prodi berikut Lab/Studio yang ada, yang semuanya bermuara pada output
pendidikan (mutu lulusan S1, S2 dan S3), output penelitian (hak paten, ISBN, Jurnal skala
nasional/internasional) dan output pengabdian pada masyarakat (kontribusi nyata dari
kemajuan mutakhir ipteks bagi pembangunan masyarakat) mengawali tahapan berikutnya
(road map) Undana sebagai universitas riset yang berwawasan global (Global Oriented
Research University) mulai 2025.
Sebagai konsekuensi perubahan struktur organisasi Undana nantinya yang dituangkan
dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, akan membawa dampak ikutan
antara lain dukungan pembiayaan negara (APBN) terus bertambah, membawa dampak pada
tatakelola organisasi terhadap sumber daya yang ada, baik keuangan, SDM, asset, teknologi
informasi dan seterusnya yang mempengaruhi tampilan dan kinerja Undana. Proporsi
pembiayaan untuk pengembangan Undana lewat APBN (RM) semakin bertambah. Bahkan
pembiayaan pengembangan tersebut juga nantinya dapat memberikan kontribusi penerimaan
yang memperkuat PNBP.
6
7
Konsekuensi dari bagan struktur organisasi Undana tersebut, maka pembagian tugas
masing-masing tingkatan digariskan secara tegas dan jelas. Dari struktur organisasi tersebut
dirinci tugas pokok dan fungsi masing-masing unsur sebagai berikut :
1. Rektor mempunyai tugas :
a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat,
membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, serta hubungannya
dengan lingkungan.
b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta, dan
masyarakat untuk memecahkan persoalan yang timbul, terutama yang menyangkut
bidang tanggungjawabnya.
2. Pembantu Rektor mempunyai tugas :
a. Pembantu Rektor bidang Akademik mempunyai tugas membantu Rektor dalam
memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
b. Pembantu Rektor bidang Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas
membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi
umum dan keuangan.
c. Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan mempunyai tugas membantu Rektor dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan serta layanan kesejahteraan
mahasiswa.
d. Pembantu Rektor Kerjasama dan Alumni mempunyai tugas membantu Rektor dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang kerjasama dan alumni.
3. Dekan mempunyai tugas :
Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat,
membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi fakultas
dan bertanggung jawab kepada Rektor.
4. Pembantu Dekan mempunyai tugas :
a. Pembantu Dekan I mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
b. Pembantu Dekan II mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin
pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan.
c. Pembantu Dekan III mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin
pelaksanaan di bidang pembinaan serta layanan kesejahteraan mahasiswa.
5. Jurusan mempunyai tugas : melaksanakan pendidikan akademik dan atau profesional
dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu.
6. Laboratorium/Studio mempunyai tugas : melakukan kegiatan dalam cabang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu sebagai penunjang pelaksanaan tugas
pokok jurusan sesuai dengan ketentuan bidang yang bersangkutan.
7. Lembaga Penelitian mempunyai tugas :
Melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, menilai pelaksanaan kegiatan penelitian
yang diselenggarakan oleh pusat penelitian dan ikut mengusahakan, serta mengendalikan
administrasi sumber daya yang diperlukan.
8
8. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat mempunyai tugas :
Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan ikut mengusahakan
sumber daya yang diperlukan.
9. Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pembelajaran mempunyai tugas : melaksanakan
dharma pendidikan dan pembelajaran, yang mengkoordinasikan, memantau dan menilai
kegiatan pembinaan dan pengembangan pembelajaran yang dilaksanakan oleh pusat-pusat
pada lembaga pembinaan dan pengembangan dan atau satuan pelaksana lainnya; ikut
mengusahakan dan mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.
10. Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal mempunyai tugas : melaksanakan dan
mengembangkan sistem penjaminan mutu dan audit internal pada semua program studi,
strata pendidikan dan unit kerja di Undana.
11. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi
mempunyai tugas : memberikan layanan administratif di bidang akademik,
kemahasiswaan, perencanaan, dan sistem informasi.
12. Biro Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas : memberikan layanan
administrasi umum dan keuangan.
13. UPT Perpustakaan mempunyai tugas :
Memberikan layanan bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
14. Pusat Komputer mempunyai tugas :
Mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyimpan data dan informasi, serta
memberikan layanan untuk program-program pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
9
BAB II
RENCANA STRATEGIK DAN PENETAPAN KINERJA
LAKIP 2013 didasarkan pada rencana kerja yang tertuang dalam rencana strategik
yang diturunkan menjadi Rencana Kinerja Tahunan. Pemaparan Rencana Strategik dan
Rencana Kinerja Tahunan tahun 2013 mendahului pemaparan Akuntabilitas Kinerja Undana
tahun 2013. Perencanaan Strategik Undana merupakan suatau proses yang berorientasi pada
hasil dan masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan (2011-
2015). Rencana Strategik Undana memuat : visi, misi, tujuan/sasaran dan program yang akan
dilaksanakan selama kurun waktu 2011-2015. Dari rencana strategik disusun rencana kinerja
tahunan terdiri dari program-program yang diturunkan menjadi kegiatan-kagiatan tahun
berjalan yang akan diukur kinerja kegiatannya melalui penetapan target capaian indikator
kinerja kegiatan baik fisik maupun anggarannya.
A. Rencana Strategik
1. Visi dan Misi
Visi Undana merupakan gambaran tentang keadaan masa depan (2025) yang
berisikan cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan bersama segenap komunitas Undana. Visi
tersebut disepakati setelah dilakukan telaah, kajian dan evaluasi serta analisis yang rinci,
lengkap dan cermat terhadap faktor-faktor lingkungan baik internal dan eksternal lima tahun
lampau yang cenderung mempengaruhi Undana dalam lima tahun ke depan serta
meramalkan dan mengantisipasi berbagai dampak dari perubahan (terutama eksternal) yang
mungkin terjadi dalam kurun waktu lima tahun ke depan tersebut. Dari hasil analisis di atas,
diketahui posisi dan situasi terakhir Undana dan menentukan arah untuk melangkah ke depan
serta menetapkan format Undana yang ingin dicapai lima tahun ke depan. Visi Undana
dirumuskan : menjadi Universitas berwawasan global (Global oriented university). Ukuran
berwawasan global terletak pada nuansa respon Undana terhadap perubahan paradigma
pendidikan yang dipengaruhi oleh arus globalisasi, khususnya pendidikan tinggi melalui
tridharma pendidikannya yang berdampak pada pengakuan universitas secara nasional,
regional bahkan internasional. Salah satu indikatornya adalah dengan persiapan dibukanya
world class university dan jumlah mahasiswa asing 18 orang yang saat ini sedang belajar di
Undana.
Rasional visi tersebut selengkapnya tertuang dalam dokumen Rentra Undana 2011-
2015 yang ringkasannya sebagai berikut : tupoksi Undana di analisis menggunakan alat
analisis SWOT, yang memasukan semua pengaruh internal dan eksternal untuk mengetahui
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman masing-masing tupoksi tersebut. Dari hasil
analisis tersebut dirumuskan misi dengan tujuannya masing-masing, disusul penetapan
strategi pelaksanaan misi yang mencakup tujuan, kebijakan dan sasaran dari program dan
kegiatan yang dirancangkan selama lima tahun ke depan, yang operasionalnya dipecah
10
menjadi setiap tahun. Tahun 2013 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra Undana
Tahun 2011-2015.
Penetapan misi Undana untuk tahun 2011-2015 merupakan satu kesatuan yang utuh
dan kekuatan simultan untuk mendorong agar visi tersebut tercapai secara utuh (empat
membentuk satu). Misi merupakan core business Undana sebagai cara untuk mewujutkan
visi, sehingga lebih terukur, terarah dan dilaksanakan secara terencana atau
berkesinambungan. Rumusan misi Undana mengacu pada tugas pokok dan fungsi Undana,
sehingga tujuan organisasi/institusi akan dapat dicapai lebih optimal dan akuntabel. Misi
Undana :
1. Mewujudkan pendidikan tinggi bermutu, relevan dan berdaya saing.
2. Menjadi universitas riset dalam bidang pertanian semiringkai.
3. Mewujudkan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi kesejahteraan masyarakat.
4. Mewujudkan organisasi pendidikan tinggi yang sehat dalam konteks good university
governance.
Misi pertama : mewujudkan pendidikan tinggi bermutu, relevan dan berdaya saing.
Misi ini merupakan implementasi dari visi Undana menghadapi perubahan global dalam
bidang pendidikan yang sangat cepat dan sulit diprediksi, yang bermuara pada
keluaran/output lulusan yang mampu bersaing dan diterima dalam bursa pasar kerja
internasional. Untuk mendukung pelaksanaan misi pertama, maka standar sumber daya
tenaga pendidik sebagai salah satu unsur selain standar kurikulum, standar sarana/prasarana,
standar iklim akademik kampus yang kondusif dan standar layanan admisitratif akademik
perlu mendapat prioritas perhatian dan penanganan secara kontinu. Tenaga pendidik harus
ditingkatkan mutunya melalui peningkatan strata pendidikan untuk mencapai target 75 %
bergelar magister dan 25 % bergelar doktor. Sejalan dengan hal tersebut, kebijakan membuka
kesempatan seluas-luasnya begi tenaga pendidik yang ingin melanjutkan studinya, dukungan
dana pendidikan untuk tugas akhir dan penguatan kapasitas mencapai standar minimal agar
dapat diterima pada program pascasarjana, khususnya di luar negeri menjadi prioritas.
Profesionalisme tenaga kependidikan harus mendapat perhatian yang sama melalui kebijakan
melanjutkan studi ke jenjang Sarjana (S1), jenjang magister (S2) dan jenjang doktor (S3).
Tenaga kependidikan diarahkan memperdalam bidang-bidang ilmu aplikatif mendukung
tugas pokok dan fungsi layanan administrasi universitas serta pengembangan kapasitas
akademik pada gilirannya berimplikasi pada kinerja baik personal maupun institusional.
Selain itu untuk mendukung pelaksanaan misi pertama, Undana telah berupaya untuk
menyelenggarakan pendidikan tinggi dari strata-1 hingga strata-3, dengan dibukanya
program pascasarjana untuk program magister dan program doktor yang perkuliahannya
sudah mulai dilaksanakan sejak Tahun Akademik 2013/2014.
Misi kedua, menjadi universitas riset dalam bidang pertanian semiringkai. Misi kedua
mengandung makna bahwa penelitian bukan hanya untuk penelitian itu sendiri tetapi
penelitian memberi nilai tambah yang langsung dapat dinikmati/diaplikasi oleh masyarakat
serta menjadi pengaya dalam proses belajar mengajar di kampus.
11
Budaya penelitian berwawasan global diterjemahkan sebagai upaya peningkatan
kapasitas dan kompetensi para peneliti Undana sehingga mampu melakukan penelitian
multidisipliner dan transdisipliner dengan penerapan stantar mutu penelitian berbasis good
laboratory practices, sistem akreditasi dan manajemen mutu melalui pelatihan, meningkatnya
jumlah jenis jaringan kerjasama bidang penelitian dan teroptimalisasinya pusat-pusat
penelitian untuk mengembangkan penelitian yang terakreditasi HAKI dan meningkatkan
income generating.
Misi ketiga, mewujudkan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi
kesejahteraan masyarakat. Misi ini sesuai dengan dharma perguruan tinggi ketiga, di mana
dari pelaksanaan misi ini mampu memberikan hasil penelitian yang berbasis ipteks yang
dapat diaplikasikan kepada masyarakat untuk menambah penghasilan masyarakat dengan
pemanfaatan sumber daya alam lokal. Melalui program kuliah kerja nyata (KKN) jumlah
desa binaan akan bertambah dan hadirnya mahasiswa peserta KKN membantu masyarakat
lewat pelatihan dan pembinaan aplikasi ipteks yang bernilai tambah.
Misi keempat, mewujudkan organisasi pendidikan tinggi yang sehat dalam konteks
good university governance. Sentralisasi administrasi yang mendukung desentralisasi
akademik (SADA) melalui kebijakan pengembangan kapasitas dan kompetensi tenaga
kependidikan dan tenaga pendidik terarah (tepat keahlian / tepat pekerjaan) dan efektif
(sinergis dalam kinerja) khususnya bagi tenaga kependidikan. Penerapan standar pelayanan
minimal secara bertahap dan ketat. Pengelolaan sarana/prasarana secara efektif melalui
optimalisasi penggunaannya oleh civitas akademika. Penerapan kebijakan anggaran berbasis
kinerja sehingga fokus pada kegiatan mulai dari input, proces, output, outcomes, benefit dan
impact bukan pada berapa besar dana yang diharapkan. Pengelolaan pendidikan tinggi yang
transparan dan akuntabel lewat LAKIP.
2. Tujuan Strategis dan Sasaran Strategis
Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi/operasionalisasi dari misi
organisasi. Tujuan strategik diformulasikan secara tepat dan jelas sehingga dapat dijabarkan
atau disusun program dan kegiatan yang searah dan memiliki indikator kinerja yang terukur.
Tujuan strategis yang ingin dicapai Undana dalam kurun waktu lima tahun ke depan yaitu :
1. Menghasilkan lulusan berkualitas yang terampil, ahli, dan profesional serta mampu
bersaing secara internasional melalui pengembangan sistem penyelenggaraan pendidikan
yang profesional;
2. Meningkatkan jumlah peneliti-peneliti handal dalam bidang kompetensi yang digeluti;
3. Menyebarluaskan dan memanfaatkan informasi tentang Ipteks pada masyarakat;
4. Mengembangkan sistem manajemen yang dinamis dan profesional, efektif, efisien dan
akuntabel;
12
Sasaran strategis merupakan penajaman dari tujuan strategis yang ingin dicapai
Undana dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Turunan sasaran strategis adalah indikator
kinerja yang di realisasikan berwujut kinerja dan anggaran yang ingin dicapai. Sasaran
strategis Undana yaitu :
1. Pemberdayaan program studi untuk mencapai tingkat akreditasi A dan minimal B
serta penyiapan standardisasi mutu internasional.
2. Peningkatan kapasitas kelembagaan penelitian, program penelitian dan peneliti untuk
mampu berkompetisi secara nasional dengan mutu hasil penelitian berbasis PIP yang
dapat dipublikasi secara nasional dan internasional.
3. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengabdian masyarakat untuk mengaplikasi
ipteks yang berorientasi PIP dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Pengembangan kapasitas organisasi yang sehat, modern, akuntabel, transparan,
demokratis dan kondusif untuk mendorong percepatan perubahan.
13
3. Kebijakan dan Program
MISI 1 : Mewujudkan pendidikan tinggi bermutu, merata, relevan dan berdaya saing nasional dan internasional
Sasaran Strategis : Pemberdayaan program studi untuk mencapai tingkat akreditasi A & minimal B serta penyiapan standarisasi mutu internasional.
Tabel 2.1. Kebijakan , Program dan Indikator Kinerja Kegiatan dari Misi 1
KEBIJAKAN PROGRAM UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA
1. Kebijakan peningkatan mutu
pendidikan yang berdaya saing
internasional
PU 1.1
PU 1.2
PU 1.3
PU 1.4
PU 1.5
PU 1.6
PU 1.7
PU 1.8
Pemberdayaan prodi dan peningkatan
akreditasi
Sosialisasi dan penerapan standar ISO
Penerapan Pembelajaran berorientasi KBK
Perbaikan standar layanan akademik
Penerapan e-learning
Peningkatan kemampuan berbahasa asing
(Inggris) dosen dan mahasiswa
Pertukaran dosen dan mahasiswa, nasional
dan internasional
Belajar lintas prodi
IKU 1.1
IKU 1.2
IKU 1.3
IKU 1.4
IKU 1.5
IKU 1.6
IKU 1.7
IKU 1.8
- Semua prodi memiliki ijin dan
terakreditasi minimal B
- 30 persen prodi S1 telah
menerapkan ISO
- Semua prodi S1 dan S2 telah
menerapkan KBK
- Tersedianya SOP & SPM layanan
administrasi akademik
- Tersedianya hot spot di seluruh
lingkungan kampus
- 50 persen materi kuliah di up-load
di jaringan website
- 40 persen dosen memiliki score
Toefl ≥ 500
- Lulusan Undana memiliki score
Tofl ≥ 450
- Terdapat perkuliahan dalam
bahasa Inggris
- Jumlah dosen dan mahasiswa
yang mengikuti program
pertukaran nasional dan inter
sesuai program prioritas
- Jumlah mahasiswa dan MK yang
14
PU 1.9
PU1.10
PU1.11
PU1.12
PU1.13
Percepatan penyelesaian studi S1 dan S2
Pendidikan berbasis hasil penelitian
Peningkatan mutu mahasiswa baru
Penyelenggaraan pendidikan profesi
kedokteran
Penyelenggaraan pendidikan profesi
kedokteran hewan (KH)
IKU 1.9
IKU1.10
IKU1.11
IKU1.12
IKU1.13
kuliah lintas prodi
- 60 % mahasiswa S1 tamat 8
semester
- 70 % mahasiswa S2 tamat 4
semester
- Terselenggaranya penelitian
untuk pengayaan MK
- Materi mata kuliah yang
berbasis penelitian (Modul,
Buku Ajar)
- 60 persen lulus SNMPTN
- Peningkatan passing grade
mahasiswa baru (Nasional &
Mandiri)
- Perbaikan penyelenggaraan
matrikulasi, bahasa Inggris,
basic study skill
- Tersedianya gedung kuliah yang
representatif
- Tersedianya RS Pendidikan
- Tersedianya lab lengkap
kedokteran
- Peningkatan status Kelembagaan
menjadi fakultas kedokteran
dengan SK Kemendiknas
- Tersedianya gedung kuliah yang
representatif
- Peningkatan status kelembagaan
Prodi kedokteran Hewan
Menjadi Fakultas Kedokteran
Hewan
15
PU1.14
PU1.15
PU1.16
Penyelenggaran pendidikan profesi guru
Penataan dan peningkatan mutu
laboratorium untuk pendidikan dan
penelitian
Penataan dan peningkatan pelayanan
perpustakaan
IKU1.14
IKU1.15
IKU1.16
- Tersedia Klinik / RS. Hewan
- Tersedia lab lengkap KH
- Tersedia sekolah contoh
- Tersedia lab lengkap
- Jumlah guru yg tersertifikasi
- Penyelenggaraan pendidikan
penyetaraan guru
- Tersedianya gedung dan
peralatan lab yang standar
- Tersedianya SOP dalam
penggunaan lab
- Jumlah dan kompetensi laboran
yang standar
- Pengembangan lab penelitian
- Lab sharing
- Tersedia IK Lab
- Lab terakreditasi
- Manajemen pelayanan
perpustakaan berbasis elektronik
- Tersedianya SOP layanan
perpustakaan
- Peningkatan jumlah koleksi
buku, jurnal dan referens
- Tersedianya e-book dan e-
journal
- Jumlah kunjungan
2. Kebijakan peningkatan kualitas
dosen, tenaga kependidikan,
laboran dan teknisi.
PU 2.1
Percepatan peningkatan kualifikasi dosen S2
dan S3
Sertifikasi dosen
IKU 2.1
- Jumlah dosen bergelar S3,
30 % dan S2, 70 %
- Peningkatan rasio dosen S2/S3
16
PU 2.2
Peningkatan pendidikan spesialis
Diklat gelar/non gelar, dalam dan luar negeri
Peningkatan kuantitas dan kualitas
pendidikan tenaga kependidikan (S1 dan S2)
Pelatihan tenaga kependidikan (on the job
training)
Pendidikan tenaga kependidikan untuk
jabatan fungsional (laboran, pustakawan,
humas, arsiparis, perencana)
Pendidikan kepemimpinan (Pim II, III, IV)
IKU2.2
terhadap mahasiswa
- 50 % dosen telah disertifikasi
- Jumlah kualifikasi tenaga
kependidikan
- Jumlah spesialis laboran,
pustakawan
- Jumlah teknisi
- Tersedianya jumlah dan mutu
tenaga kependidikan
- Tersedianya tenaga fungsional
yang profesional
- Tersedianya pejabat struktural
sesuai eselonering
3. Kebijakan peningkatan mutu dan
jumlah prasarana serta sarana
akademis
PU 3.1
PU 3.2
PU 3.3
Prasarana pendidikan :
Pembangunan gedung kuliah dan kantor
(gedung rektorat,
pascasarjana, laboratorium, FKM,FEB,
FKH, ruang kuliah prodi komunikasi dan
politik, student center, auditorium, rumah
sakit akademis)
Prasarana jalan, air, listrik, telepon, olahraga
dan kesenian, kantin, dan sanitasi)
Pengadaan sarana (perkuliahan, lab,
transportasi, olahraga dan kesenian, kantor)
IKU 3.1
IKU 3.2
IKU 3.3
- Tersedia jumlah dan mutu
sarana gedung yang mendukung
kegiatan tridharma
- Tersedianya jumlah dan mutu
prasarana non-gedung yang
mendukung kegiatan tridharma
- Tersedianya jumlah dan mutu
sarana yang menunjang
pelayanan akademis dan
perkantoran
4. Kebijakan pemerataan akses
pendidikan
PU 4.1
Pengadaan prodi baru S1 (manajemen,
ekonomi pembangunan, akuntansi sebagai
cikal bakal FEB dan prodi psikologi)
IKU 4.1
- Peningkatan daya tampung S1
- Peningkatan APM
17
PU 4.2
PU 4.3
PU 4.4
Pengadaan prodi baru S2 dan S3 (S2 = ilmu
kesehatan masyarakat dan ilmu
pemerintahan; S3 = ilmu-ilmu pertanian)
Pendidikan inklusif (terhadap masyarakat
miskin dan adil gender)
Pelayanan pendidikan khusus untuk
pembangunan daerah (program kelas sore
dan percepatan kualifikasi guru)
IKU 4.2
IKU 4.3
IKU 4.4
- Peningkatan daya tampung S2
dan S3
- Jumlah penerima beasiswa
- Partisipasi mahasiswa dari
keluarga ekonomi
- Partisipasi jender
- Percepatan peningkatan kualitas
aparatur dan guru
5. Kebijakan pengembangan
kemahasiswaan
PU 5.1
PU 5.2
PU 5.3
PU 5.4
PU 5.5
PU 5.6
Peningkatan mutu pengelolaan organisasi
kemahasiswaan
Peningkatan beasiswa
Pengembangan penalaran,spiritual, minat
dan bakat mahasiswa
Peningkatan mutu kesejahteraan mahasiswa
Pengembangan kewirausahaan mahasiswa
Pengembangan kelembagaan student
advisory center dan bursa kerja
IKU 5.1
IKU 5.2
IKU 5.3
IKU 5.4
IKU 5.5
IKU 5.6
- Mutu pengelolaan organisasi
mahasiswa intra dan ekstra
- Peningkatan jumlah beasiswa
(40-50 persen)
- Peningkatan spiritual, nalar,
olahraga dan seni mahasiswa
- Mutu pelayanan asrama, kopma,
kesehatan, kantin, transportasi,
dan kesehatan
- Jumlah mahasiswa yang terlibat
dalam program kewirausahaan
- Terlembaganya layanan SAC
dan bursa kerja
18
MISI 2 : Mewujudkan research univerity
Sasaran Strategis : Peningkatan kapasitas kelembagaan penelitian, program penelitian dan peneliti untuk mampu berkompetisi secara nasional
dengan mutu hasil penelitian berbasis PIP yang dapat dipublikasi secara nasional dan internasional.
Tabel 2.2. Kebijakan , Program dan Indikator Kinerja Kegiatan dari Misi 2
KEBIJAKAN PROGRAM UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA
6. Kebijakan peningkatan mutu,
relevansi dan daya saing penelitian
berbasis PIP dan berorientasi paten
PU 6.1 - Pengembangan payung penelitian
- Pengembangan penelitian yang berbasis
keunggulan lokal
- Pengembangan stasiun penelitian/lab
lapangan
- Peningkatan kapasitas peneliti
- Pengembangan penelitian beroientasi
inovasi (paten)
IKU 6.1 - Program payung
- Penelitian dasar dan aplikasi
untuk daya saing daerah
- Jumlah dan mutu lab lapangan
- Jumlah peneliti ahli
- Jumlah proposal yang diusulkan
dan diterima
- Jumlah paten
7. Kebijakan peningkatan publikasi
penelitian inter/nasional
PU 7.1 - Peningkatan publikasi inter/nasional
- Peningkatan dan Pengembangan media
publikasi
IKU 7.1 - Peningkatan webometric
- Jumlah publikasi
internasional/nasional
- Jumlah dosen yang menulis
publikasi ilmiah
- Jumlah media non/akreditasi
8. Kebijakan penataan kelembagaan
dan tatalaksana penelitian
PU 8.1 - Penataan kelembagaan
- Penataan ketatalaksanaan
IKU 8.1 - Kemandirian lembaga dan pusat
penelitian
- SOP penelitian
9. Kebijakan pengembangan kerjasama
penelitian
PU 9.1 - Kerjasama penelitian dengan universitas,
pemda, industri dan masyarakat
IKU 9.1 - Jumlah penelitian kerjasama
(daerah, nasional dan
internasional) dan pendapatan
penelitian
19
MISI 3 : Mewujudkan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi kesejahteraan masyarakat
Sasaran Strategis 3 : Peningkatan kapasitas kelembagaan pengabdian masyarakat dalam mengaplikasi ipteks yang berorientasi PIP untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tabel 2.3. Kebijakan , Program dan Indikator Kinerja Kegiatan dari Misi 3
KEBIJAKAN PROGRAM UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA
10. Kebijakan aplikasi ipteks yang
bermutu untuk kesejahteraan rakyat
PU 10.1 Pengembangan dan penerapan teknologi
hasil penelitian (khususnya PIP) untuk
pemberdayaan masyarakat
IKU 10.1 - Jumlah teknologi dan kebijakan
- Jumlah publikasi aplikasi
teknologi
- Jumlah masyarakat yang dibina
11. Kebijakan link and match dalam
bentuk kerjasama segi empat antara
akademisi, pemerintah, bisnis dan
masyarakat
PU11.1 Pengembangan forum kerjasama dengan
stakeholders
IKU 11.1 - Jumlah forum kerjasama dan
kemitraan
- Link and match
12. Kebijakan penataan kelembagaan dan
tatalaksana PPM
PU12.1
- Penataan kelembagaan
- Penataan ketatalaksanaan
- Mengembangkan institusi pelayanan
dan pendampingan masyarakat secara
terpadu
IKU 12.1 - Kemandirian kelembagaan PPM
- Jumlah struktural/teknis unit
ketatalaksanaan
- Peningkatan jumlah layanan
profesional
13. Peningkatan mutu KKN
PU13.1 - Program KKN berbasis aplikasi ipteks
untuk memecahkan masalah dan
memberdayakan masyarakat
IKU13.1 - Peningkatan jumlah mahasiswa
KKN dan mutu penyelenggaraan
KKN
- Sinergitas program KKN dan
program Pemda
20
MISI 4 : Mewujudkan organisasi pendidikan tinggi yang sehat dan modern dengan prinsip-prinsip good university governance
Sasaran Strategis : Pengembangan kapasitas organisasi untuk mencapai organisasi yang sehat, modern, akuntabel, transparan dan demokratis yang
kondusif untuk mendorong percepatan perubahan.
Tabel 2.4. Kebijakan , Program dan Indikator Kinerja Kegiatan dari Misi 4
KEBIJAKAN PROGRAM UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA
14. Kebijakan standardisasi mutu dan
akreditasi
PU14.1 Pengembangan baku mutu pendidikan :
input, proses, produk, output dan outcome
IKU 14.1 - Jumlah dokumen mutu
- Jumlah status dan jenjang
akreditasi
15. Kebijakan pengembangan
pendidikan berbasis ICT
PU15.1 Pengembangan website Undana
Pelayanan administrasi pendidikan tinggi
berbasis ICT
IKU 15.1 - Jumlah mata kuliah berbasis ICT
- Jumlah variasi/model ICT dalam
pembelajaran
- Pelayanan administrasi
akademik berbasis ICT
16. Kebijakan peningkatan otonomi
dan akuntabilitas
PU16.1 Penguatan otonomi pendidikan
Peningkatan otonomi keuangan (income
generating program)
Penerapan manajemen universitas sebagai
Badan Layanan Umum (BLU)
IKU 16.1 - Jumlah dan mutu pengambilan
keputusan
- Peningkatan PNBP
- Undana sebagai BLU
PU16.2 Pengadaan dokumen Perencanaan
Pengembangan forum musyawarah
perencanaan pembangunan Undana
(MP2U)
Peningkatan internal dan eksternal audit
Pengembangan sistem kehumasan dan
grafika kampus serta pencitraan Undana
IKU16.2 - Tersedianya dokumen Roadmap
dan Renstra Undana, Fakultas,
Lembaga, Pusat, UPT, Prodi dan
Lab
- Penyelenggaraan musyawarah
perencanaan pembangunan
Undana (MP2U)
- Penyelenggaraan audit secara
berkala dan transparan
- Koran, majalah, radio kampus
21
17. Kebijakan pengembangan
manajemen sumberdaya organisasi
PU17.1
PU17.2
PU17.3
PU17.4
Pengembangan manajemen SDM
Pengembangan manajemen aset dan
pemeliharaan sarana/prasarana kampus
Pengembangan kelembagaan pengelolaan
prasarana/sarana akademis
Pengembangan manajemen keuangan
Pengembangan manajemen informasi
IKU 17.1
IKU 17.2
IKU 17.3
IKU 17.4
- Dokumen Blue print dan SOP
SDM
- Peningkatan jumlah dosen dan
pegawai naik pangkat
- Peningkatan disiplin kerja
- Dokumen blue print manajemen
aset
- Kampus terawat, hijau dan
bersih
- Terbentuknya divisi air, listrik,
bengkel, pertukangan, cleaning
service dan pertamanan
- Dokumen blue print sistem
keuangan dan akuntansi berbasis
IT
- Dokumen blueprint SIM
- Standarisasi data
- Penerbitan Statistik Undana
18. Kebijakan pengembangan
kerjasama
PU18.1
PU18.2
PU18.3
Pengembangan kerjasama pendidikan
Pengembangan kerjasama penelitian
Pengembangan kerjasama PPM
IKU 18.1
IKU 18.2
IKU 18.3
- Jumlah MoU Pendidikan
- Jumlah MoU Penelitian
- Jumlah MoU PPM