bab i pendahuluan - bbppbinuang.or.idbbppbinuang.or.id/wp-content/uploads/2018/05/laporan-ikd... ·...
TRANSCRIPT
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang.Penyelenggaraan Diklat sebagai upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia
(SDM) sering menjadi sorotan baik dari dalam organisasi itu sendiri maupun dari
masyarakat luas. Program diklat sering ditinjau dari sudut pandang “kemaknaannya”
terhadap kinerja alumni ketika mereka kembali ke tempat kerjanya. Dampak diklat ini
menyatu pada benefit ataupun impact dimana diharapkan adanya keterkaitan antara apa
yang didapat di tempat diklat dengan tingkat penerapannya di tempat kerja dalam rangka
meningkatkan kinerja individu dan sekaligus kinerja organisasinya.
. Pengembangan sumberdaya manusia (SDM) aparatur yang dilaksanakan melalui
diklat merupakan upaya yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan
kompetensi kerja aparatur agar mampu melaksanakan tugas secara profesional.
Kegiatan Diklat yang akan dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang
diharapkan sesuai dengan kebutuhan penyuluh yang ada dilapangan, maka pada tahun
2017 ini Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang akan melakukan kegiatan Identifikasi
Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian di wilayah kerja Balai Besar Pelatihan
Pertanian Binuang yaitu Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat untuk mengetahui tingkat kompetensi yang
dimiliki Penyuluh saat ini dan tingkat kebutuhan di tingkat lapangan.
Dengan melakukan kegiatan IKD Teknis Teknis Mekanisasi Pertanian di wilayah kerja
Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang yaitu di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur, Kalmantan Utara, dan Kalimantan Barat diharapkan tersusun kurikulum
Diklat Teknis Teknis Mekanisasi Pertanian tahun 2017 diharapkan sesuai dengan tingkat
keterampilan yang diperlukan dan tingkat kebutuhan di tingkat lapangan.
B. TujuanIdentifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Diklat Teknis Mekanisasi Pertanian bertujuan untuk :
1. Mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki penyuluh saat ini dan tingkat kebutuhan
tentang alat mesin pertanian.
2. Memprioritaskan mata latihan pada Diklat Teknis Mekanisasi Pertanian yang sesuai
kebutuhan di tingkat dilapangan.
2
C. Keluaran.Hasil yang diharapkan dari kegiatan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Diklat Teknis
Mekanisasi Pertanian adalah :
1. Terlaksananya Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Diklat Teknis Mekanisasi Pertanian
tahun 2017.
2. Tersedianya data dan informasi tentang materi diklat yang diperlukan pada Diklat
Teknis Mekansisasi Pertanian tahun 2017.
D. Dasar HukumDasar hukum pelaksanaan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi
Pertanian adalah :
1. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Besar Pelatihan
Pertanian Binuang Tahun Anggaran 2017 Nomor 018-10.2.239640/2017 tanggal 07
Desember 2016
2. Keputusan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang Nomor :
47/KPA/I.16/01/2017 Tanggal 30 Januari 2017 tentang Pelaksanaan kegiatan
Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi PertanianTahun 2017.
3
BAB IIPELAKSANAAN
A.Waktu dan Tempat.1. Waktu.
Kegiatan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian pada Balai
Besar Pelatihan Pertanian Binuang yang dilaksanakan pada bulan Februari 2017.
2. Tempat.Kegiatan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian
dilaksanakan diwilayah kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang yang mendapat
sarana prasana alsintan yaitu di Propinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.
B. Organisasi penyelenggaraUntuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Diklat
Teknis Mekanisasi Pertanian dibentuk dan disusun organisasi penyelenggara sebagai
berikut:
Pengarah : Kepala BBPP Binuang
(Ir. Anwar Syarif, M. Ed)
Penanggung jawab : Ir. M.Khairuddin
Pelaksana yang terdiri dari :
a. Ketua : Ir. DAD. Saraswati
b. Sekretaris : Misnawati, SST
c. Tim Penyusun kuesioner dan
Laporan
: 1. Ir. Marhaenis Budi Santoso, M.Si
2. Munanto Haris, SST, MP
3. Ir.Sukadi, MP
4. Ir. Mahyuni
5. Ir. Kusmayadi
6. Ramadhani Kurnia Adhi,SP,. MS
7. Susmawati, SP.,MP
8. Soleh Wahyudi, S.ST
9. Toni Nugraha, S.ST.
10. Adi Widiyanto, SP., MP
11. Budiono, SP., MP
4
C. Petugas Pelaksana.Petugas pelaksana Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian
pada Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang tahun 2017, terdiri dari
Widyaiswara , dan Tenaga Struktural pada Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang,
nama dan lokasi petugas pelaksana tercantum tabel 1.berikut:
Tabel 1. Petugas pelaksana Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian
No. Nama PetugasJabatan
Tujuan
1 2 3 4
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
1Agus Sumantri, SP
19700405 200003 1 002Ka.Sie Evaluasi danPelaporan Dinas Pertanian Kabupaten Balangan
2
M. Aini19610112 198202 1 001
Pengelolakerumahtanggaan dankerjasama
Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong
3Herny. A
19620515 198302 002Petugas Materi danKurikulum
Dinas Pertanian Kabupaten Hulu SungaiUtara
4Septiana, SP
19810918 201503 2 001Calon Widyaiswara Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai
Tengah
5Widayatmi, SE
19770515 201101 2 004BendaharaPengeluaran
Dinas Pertanian Kabupaten Hulu SungaiSelatan dan
6Intan Kurnianingrum, SP
19870104 201503 2 004
PengadministrasiProgram danKerjasama
Dinas Pertanian Kabupaten Tapin
7 Endang R.I19620505 200112 2 001
Kepala Sub Bag.Kepegawaian & RT
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian danPerikanan Kota Banjarbaru
Dinas Tanaman Pangan dan HortikulturaKabupaten Banjar
9Ir. Mahyuni
19591122 198903 1 002Widyaisawar AhliMadya
Dinas Pertanian Tanaman Pangan danHortikultura Kabupaten Barito Kuala
10
Adi Widianto, SP, MP19681205 200212 1 001
Widyaiswara AhliMuda
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura danPerkebunan Kabupaten Tanah Laut
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
1Ahmad Saihan, SE
19730708 200112 1 001Penyiap bahan dandata BINJUT dan EPD
Dinas Pertanian, Peternakan danPerkebunan Kabupaten Barito Timur
2Jerry Dwi Sambodo SP, SE
19710521 200112 1 001Ka. Sie. Program danKerjasama
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian danPerikanan Kabupaten Barito Selatan
3Ayi Sukirman
19610419 198603 1 002Penata usaha BMN Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas
Dinas Pertanian Peternakan danPerkebunan Kabupaten Pulang Pisau
5
4Misran, SE
19610112 199803 1 002
Ka. Sie. Pelatihan NonAparatur
Dinas Ketahanan Pangan dan PertanianKota Palangkaraya
Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Gunung Mas
5M. Idrus
19640710 198603 1 002
Ka. Sub. Bag.Perlengkapan danInstalasi
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura danPerkebunan Kabupaten KotawaringinBaratDinas Pertanian dan Perikanan KabupatenLamandau
6Ir. Kusmayadi
19571024 198903 1 001
Widyaiswara AhliMuda
Dinas Pertanian Pangan dan PerikananKabupaten Katingan
7Ir. M. Khairudin,
19611117 199303 1 001
Ka. Bid.PenyelenggaraanPelatihan
Dinas Pertanian Kabupaten KotawaringinTimurDinas Ketahanan Pangan dan PertanianKabupaten Seruyan
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
1Budiono, SP, MM
19720609 2006004 1 028Widyaiswara AhliMuda
Dinas Pangan, Pertanian dan PerikananKota PontianakDinas Pertanian, Ketahanan Pangan danPerikanan Kelautan KabupatenMempawah
2 Ir. Marhaenis, M.Si19570504 198503 1 001
Widyaiswara AhliUtama
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan danPerikanan Kota Singkawang
Dinas Pangan, Pertanian dan PerikananKabupaten Bengkayang
3Sukadi, SP, MP
19610324 1991 1 002Widyaiswara AhliMadya
Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Sambas
4
Ramadhani Kurnia Adi, SP,MS19820711 200501 1 002
Widyaiswara AhliMadya
Dinas Ketahanan Pangan, TanamanPangan, Hortikultura dan PerikananKabupaten Sanggau
5
Munanto Haris19620703 198603 1 002
Widyaiswara AhliMadya
1.Dinas Pertanian dan PerkebunanKabupaten Sintang2.Dinas Pertanian dan PerikananKabupaten Melawi
6Saraswati
19630617 200112 2 001Kasie. Peny. NonAparatur
1.Dinas Pertanian dan Pangan KabupatenKapuas Hulu2.Dinas Pertanian Kabupaten Kubu Raya
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
1 Kaspuddin, SP19650207 199103 1 003
Kasie. Bag. Keuangan Dinas Pertanian dan PeternakanKabupaten Kutai Kartanegara
2Toni Nugraha
19861102 200912 1 001Widyaiswara AhliMuda Dinas Pertanian Kabupaten Paser
3 Soleh Wahyudi, SST198504262009121008
Widyaiswara AhliMuda
Dinas Pertanian, Perkebunan danKehutanan Kota Samarinda
6
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
1 Susmawati, SP, MP19750829 200212 2 001
Widyaiswara AhliMadya
Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten NunukanDinas Pertanian Kabupaten Bulungan
D. RespondenResponden pada Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi Pertanian
adalah sebanyak 95 responden merupakan penyuluh Pertanian yang diwilayah kerjanya
mendapatkan sarana alsintan pada tahun 2017. yaitu Kabupaten, Propinsi Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut:.
Table 2. Responden pada Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Mekanisasi
Pertanian
No. Propinsi JumalahResponden
A Kalimantan Selatan
1 Dinas Pertanian Kabupaten Balangan 3 orang
2 Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong 3 orang
3 Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara 3 orang
4 Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3 orang
5 Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan 3 orang
6 Dinas Pertanian Kabupaten Tapin 3 orang
7 Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru 3 orang
8 Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar 3 orang
9
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten BaritoKuala 3 orang
10
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten TanahLaut 3 orang
Jumlah 30 orang
B Kalimantan Tengah
1Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Barito Timur 3 orang
2Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten BaritoSelatan
3 orang
3 Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas 2 orang
4Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pulang Pisau 2 orang
5Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangkaraya 2 orang
6 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunung Mas 2 orang
7
E. Sumber BiayaSeluruh biaya dari kegiatan Identifikasi Kebutuhan (IKD) Diklat Teknis Mekansisasi
Pertanian di Propinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara dibebankan pada DIPA Balai Besar Pelatihan
Pertanian (BBPP) Binuang Tahun Anggaran 2017.
7Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan KabupatenKotawaringin Barat 2 orang
8 Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau 2 orang
9 Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Katingan 3 orang
10 Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur 2 orang
11 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Seruyan 2 orang
25 orang
C Kalimantan Barat
1 Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak 2 orang
2Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan KelautanKabupaten Mempawah 2 orang
3 Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang 2 orang
4 Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Bengkayang 2 orang
5 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas 3 orang
6
Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura danPerikanan Kabupaten Sanggau 3 orang
7 Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang 2 orang
8 Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Melawi 2 orang
9 Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu 2 orang
10 Dinas Pertanian Kabupaten Kubu Raya 2 orang
11 Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sekadau 3 Orang
25 orang
D Kalimantan Timur1 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara 3 orang
2 Dinas Pertanian Kabupaten Paser 3 orang3 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kota Samarinda 3 orang
9 orang
E Kalimantan Utara
1 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan 3 orang
2 Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan 3 orang
6 orangTotal Responden A + B + C + D + E 95 Orang
8
F. MetodeUntuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan tujuan Identfikasi
Kebutuhan (IKD) Diklat Teknis Mekanisasi Pertanian, maka pengumpulan data dilakukan
dengan cara:
1. Menyusun Instrumen IKD.
2. Melakukan observasi lapangan.
3. Melakukan wawancara dengan responden.
4. Tabulasi Data
5. Menganalisa Data
6. Menyimpulkan Hasil
G. Langkah Pelaksanaan IKD1. Orientasi Lokasi
Lokasi Identifikasi Kebutuhan (IKD) Diklat Teknis Teknis Mekanisasi Pertanian tahun
2017 dipilih berdasarkan Kabupaten yang menerima bantuan sarana prasaran alsintan
2017 di wilayah kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang yaitu Propinsi
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan
Kalimantan Utara.
2. Penyusunan Instrumen IKDInstrumen Identifikasi Kebutuhan (IKD) Diklat Teknis Mekanisasi Pertanian
dengan menggunakan kuesioner yang dibuat dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
sesuai dengan kompetensi kerja untuk melaksanakan pekerjaan Teknis Mekanisasi
Pertanian, dari mulai alsintan pengolahan tanah hingga panen dan pasac panen
diantaranya adalah Traktor roda 2, Traktor roda 4, Rice Transplanter, Power Threser dan
Combine Harvester. Sedangkan bila ada materi yang belum tercantum dalam kuesioner
tetapi diperlukan dilapangan dapat ditambahkan atau dituliskan pada lembar yang
tersedia.
3. Pelaksanaan .Pelaksanaan Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis Teknis Mekanisasi Pertanian
pada tahun 2017 adalah dengan mengambil sampel penyuluh pertanian di wilayah kerja
Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang yang mendapat bantuan alsintan.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner yang sudah disiapkan,
wawancara langsung dengan responden, dan observasi lapangan.
9
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan check list dan wawancara langsung
dengan responden serta observasi lapangan di wilayah kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian
Binuang yaitu Propinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara, yang mendapat bantuan alsintan.
Pembahasan dengan cara membandingkan tingkat kemampuan yang dimiliki dan tingkat
kebutuhan diklat teknis mekanisasi pertanian dari jumlah responden yang tesebar di seluruh
Provinsi. Berdasarkan jumlah 96 responden yang di identifikasi kebutuhan diklat diperoleh
tingkat kemampuan penguasaan petugas saat ini pada setiap materi/ keterampilan teknis
mekanisasi pertanian, 31 responden berasal dari Propinsi Kalimantan Selatan, 25 resonden
dari Propinsi Kalimantan Tengah,25 Responden dari Kalimantan Barat dan 15 responden dari
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Sesuai dengan RKA-KL pada DIPA BBPP BInuang
maka pelaksanaan diklat mekanisasi ini akan dilaksanakan sebanyak 4 Angkatan bagi
Aparatur, maka pembahasannya akan di jelaskan secara rinci disetiap Propinsi untuk
mendapatkan kurikulum serta materi yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan calon
peserta diklat.
Dari sejumlah 48 pernyataan yang terdapat pada kuesioner yang dugunakan saat
pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat, maka untuk lebih memfokuskan materi berdasarlan
alat mesin pertanian, dan agar semua peserta mendapatkan materi yang lengkap yang di
mulai dari materi Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja hingga bagai mana
mengoperasionalkan dan merawat serta memelihara alat dan mesin pertanian tersebut, maka
setiap komponen yang masih berhubungan misalnya pada komponen kuesioner alsintan
traktor roda dua terdapat 4 komponen pernyataan yaitu: 1) pemilihan dan pemasangan
implemen, 2) mengoperasionalkan traktor roda dua, 3) melakukan pemeliharaan traktor roda
dua, 4) Mengatasi gangguan yang muncul pada waktu mengoperasionalkan traktor R2, maka
akan digabungkan dengan ” Pemilihan implement, mengoperasionalkan, memelihara serta
mengatasi gangguan pada Traktor Roda Dua” Karena pada pelaksanaan diklat akan dibahas
setiap alatnya secara lengkap dari empat komponen tersebut, begitu juga dengan alat mesin
pertanian yang lainnya.
Berikut hasil dan pembahasan kegiatan IKD di setiap propinsi:
A. Hasil dan Pembahasan IKD Propinsi Kalimantan SelatanPelaksanaan IKD Mekanisasi pertanian di wilayah propinsi Kalimantan selatan tersebar
atas 12 Kabupaten/Kota yang terdiri dari Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, Barito Kuala
Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai utara, Tanah Laut, Tanah
10
Bumbu, Kota Baru, Balangan, dan Tabalong. Responden merupakan Penyuluh Pertanian
yang memiliki binaan berupa Kelompok Tani, Gapoktan maupun Kelompok UPJA yang
memiliki inventaris Alat dan mesin pertanian, baik yang perolehannya melalui bantuan
maupun swadaya. Berdasarkan informasi bahwa hingga saat ini alsintan yang tersebar belum
dioperasionalkan secara optimal, bahkan ada sebagian alat yang tidak dioperasionalkan
karena tidak mengetahui standar operasional dan perawatan dan pemeliharaan yang kurang
baik, oleh karena itu untuk menjawab permasalah yang ada dilapangan tahun 2017 BBPP
Binuang menyelenggarakan Diklat mekanisasi. Agar pelaksanaan diklat mekanisasi sesuai
dengan kebutuhan peserta dilakukan identifikasi kebutuhan Diklat. Secara jelas dapat dilihat
pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Persentase Tingkat kemampuan responden terhadap materi mekanisasi pertaniandi Provinsi Kalimantan Selatan.
No Materi/ Keterampilan
Persentase Rata-rataKemampuan responden
(X)Rendah Sedang Tinggi
1 Komunikasi Efektif 38.7 61.3 0.0
2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 46.7 46.7 6.6
2
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 75.0 22.6 2.4
3
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan Traktor RodaEmpat 88.7 11.3 0.0
4Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 90.3 9.7 0.0
5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 87.1 12.9 0.0
6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta
mengatasi gangguan pada Pompa Air 71.8 26.6 1.6
7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 87.1 11.3 1.6
8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 72.6 26.6 0.8
9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 85.5 14.5 0.0
10 Pengelolaan UPJA 59.7 39.5 0.8Rata- Rata Kemampuan yang dimiliki 76,0 22,9 1,1
Dari 31 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi
pertanian dari Provinsi Kalimantan Selatan : yang tingkat kemampuannya masih rendah
dengan prosentase 76,0 %, untuk yang berkemampuan sedang sebanyak 22,9 % dan yang
menyatakan memiliki kemampuan tinggi hanya sebanyak 1,1 %. Sedangkan tingkat
11
kebutuhan materi mekanisasi pertanian dari 30 responden berdasarkan tingkat kebutuhan
materi terlihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4. Tingkat kebutuhan responden terhadap materi mekanisasi pertanian di Provinsi
Kalimantan Selatan.
No Materi/ KeterampilanPersentase Rata-rata
Kebutuhan responden (X)Rendah Sedang Tinggi
1 Komunikasi Efektif 13 35 52
2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 12.9 25.8 61.3
3
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 18.5 27.4 54.0
4
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan Traktor RodaEmpat 20.2 29.8 50.0
5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 19.4 22.6 58.1
6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 19.4 21.0 59.7
7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta
mengatasi gangguan pada Pompa Air 16.9 26.6 56.5
8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 23.4 24.2 52.4
9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 19.4 21.8 58.9
10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 19.4 25.8 54.8
11 UPJA 12.9 24.2 62.9Rata-Rata 18.2 25.4 56.4
Dari 31 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi
pertanian dari Provinsi Kalimantan Selatan : rata-rata kebutuhan materi dengan kategori tinggi
memiliki prosentase 56,4 %, untuk yang membutuhkan dengan kategori sedang sebanyak
25,4 % dan yang menyatakan memiliki kebutuhan rendah terhadap materi sebanyak 18,2 %.
Namun secara rinci tingkat kebutuhan materi dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini:
12
Gambar 1. sebaran Kebutuhan Materi Propinsi Kalimantan Selatan
Secara jelas posisi pertemuan titik koordinat secara keseluruhan rata-rata menunjukkan
bahwa kemampuan dan kebutuhan yang dimiliki oleh responden terdapat pada area 1 (satu)
artinya materi sangat dibutuhkan dan 2 (dua) artinya materi dibutuhkan, sehingga
memumngkinkan seluruh materi akan disampaikan pada pelaksanaan diklat mekanisasi
pertanian bagi aparatur. tabel 5 berikut merupakan tingkat kebutuhan materi berdasarkan
gambar pertemuan titik koordinat yang tergambar pada grafik 1 diatas.
Tabel 5. tabel kebutuhan berdasarkan gambar pertemuan titik koordinat
No Materi / Keteranpilan
KEBUTUHAN
SM M KM TM STM
1 Melakukan komunikasi efektif M
2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja M
3 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R2. SM
4 Mengoperasionalkan traktor R2 sesuai SOP SM5 Melakukan pemeliharaan traktor R2 M
6 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R2 SM
7 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R4. M
8 Mengoperasionalkan traktor R4 sesuai SOP M
1 2
23
4
5
4
4
Keterangan:
1. Sangat dibutuhkan
2. Dibutuhkan
3. Cukup dibutuhkan
4. Tidak dibutuhkan
5. Sangat tidak dibutuhkan
13
9 Melakukan pemeliharaan traktor R4 M
10 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R4 M
11 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikan ricetransplanter SM
12 Mengoperasionalkan transplanter SM13 Melakukan pemeliharaan rice transplanter SM
14 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan rice transplanter SM
15 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanCombine Harvester SM
16 Mengoperasionalkan Combine Harvester SM17 Melakukan pemeliharaan Combine Harvester SM
18 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Combine Harvester
SM
19 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Pompa Air SM
20 Mengoperasionalkan berbagai tipe Pompa AirSM
21 Melakukan pemeliharaan berbagai tipe Pompa Air SM
22 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan berbagai tipe Pompa Air SM
23 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanMesin Pengering M
24 Mengoperasionalkan Mesin Pengering M25 Melakukan pemeliharaan Mesin Pengering M
26 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan mesin pengering M
27 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanmesin perontok SM
28 Mengoperasionalkan Mesin Perontok M
29 Melakukan pemeliharaan Mesin Perontok M
30 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Perontok SM
31 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Mesin Penggiling Padi SM
32 Mengoperasionalkan berbagai tipe Mesin PenggilingPadi M
33 Melakukan pemeliharaan Mesin Penggiling Padi M
34 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Penggiling Padi M
35 Menumbuhkembangkan organisasi UPJA M36 Menyusun perencanaan usaha Alsintan M
14
37 Melakukan analisis kelayakan finansial M38 Menyusun rencana pemasaran UPJA M
Keterangan”
SM : Sangat Membutuhkan
M : Membutuhkan
KM :Kurang Membutuhkan
TM :Tidak Membutuhkan
STM :Sangat Tidak Membutuhkan.
B. Hasil dan Pembahasan IKD Propinsi Kalimantan TengahPelaksanaan IKD Mekanisasi pertanian di wilayah propinsi Kalimantan selatan tersebar
atas 11 Kabupaten/Kota yang terdiri dari Kabupaten Gunung Mas, Kota Palangkaraya,
Barito Selatan, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katiingan, Kapuas, Pulang Pisau,
Kotawarigin Barat, Lamandau, dan Barito Timur. Responden merupakan Penyuluh
Pertanian yang memiliki binaan Kelompok Tani, Gapoktan maupun Kelompok UPJA
memiliki inventaris Alat dan mesin pertanian, baik yang perolehannya melalui bantuan
maupun swadaya. Berdasarkan informasi bahwa hingga saat ini alsintan yang tersebar
belum dioperasionalkan secara optimal, bahkan ada sebagian alat yang tidak
dioperasionalkan karena tidak mengetahui standar operasional dan perawatan dan
pemeliharaan yang kurang baik, oleh karena itu untuk menjawab permasalah yang ada
dilapangan tahun 2017 BBPP Binuang menyelenggarakan Diklat mekanisasi. Agar
pelaksanaan diklat mekanisasi propinsi kalimantan tengah sesuai dengan kebutuhan
peserta dilakukan identifikasi kebutuhan Diklat. Secara jelas dapat dilihat pada tabel 6
berikut:
Tabel 6. Tingkat kemampuan responden terhadap materi mekanisasi pertanian diProvinsi Kalimantan Tengah.
No Materi/ Keterampilan
Persentase Rata-rataKemampuan responden
(X)Rendah Sedang Tinggi
1 Komunikasi Efektif 58.6 37.9 3.45
2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 41.4 44.8 13.8
3
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 68.1 29.3 2.6
15
No Materi/ Keterampilan
Persentase Rata-rataKemampuan responden
(X)Rendah Sedang Tinggi
4
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan TraktorRoda Empat 88.8 11.2 0.0
5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 86.2 13.8 0.0
6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 85.3 14.7 0.0
7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta
mengatasi gangguan pada Pompa Air 65.5 31.9 2.6
8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 87.9 10.3 1.7
9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 65.5 27.6 6.9
10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 81.0 19.0 0.0
11 Pengelolaan UPJA 65.5 31.9 2.6
Rata- Rata Kemampuan yang dimiliki 74.4 23.1 2.5
Dari 25 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi
pertanian dari Provinsi Kalimantan Selatan : yang tingkat kemampuannya masih
rendah dengan prosentase 74,4 %, untuk yang berkemampuan sedang sebanyak 23,1
% dan yang menyatakan memiliki kemampuan tinggi sebanyak 2,5 %.
Sedangkan tingkat kebutuhan materi mekanisasi pertanian dari 31 responden
berdasarkan tingkat kebutuhan materi bawang merah terlihat pada tabel 7.
Tabel 7. Tingkat kebutuhan responden terhadap materi mekanisasi pertanian di
Provinsi Kalimantan Tengah.
No Materi/ KeterampilanPersentase Rata-rata
Kebutuhan responden (X)Rendah Sedang Tinggi
1 Komunikasi Efektif 31 24.1 44.8
2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 24.1 34.5 41.4
3
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 41.4 13.8 44.8
4
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan Traktor RodaEmpat 41.4 11.2 47.4
5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 47.4 7.8 44.8
6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 46.6 6.0 47.4
16
7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta
mengatasi gangguan pada Pompa Air 34.5 22.4 43.1
8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 43.1 14.7 42.2
9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 33.6 19.0 47.4
10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 35.3 17.2 47.4
11 UPJA 34.5 14.7 50.9
Rata-Rata 38.5 15.6 45.9
Dari 25 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi
pertanian dari Provinsi Kalimantan Tengah, rata-rata kebutuhan materi dengan
kategori tinggi memiliki prosentase 45,9 %, untuk yang membutuhkan dengan kategori
sedang sebanyak 15,6 % dan yang menyatakan memiliki kebutuhan rendah terhadap
materi sebanyak 38,5 %. Namun secara rinci tingkat kebutuhan materi dapat dilihat
pada gambar grafik dibawah ini:
Berikut grafik 2. sebaran Kebutuhan Materi Propinsi Kalimantan Tengah
Secara jelas posisi pertemuan titik koordinat secara keseluruhan rata-rata
menunjukkan bahwa kemampuan dan kebutuhan yang dimiliki oleh responden terdapat pada
area 2 (dua) artinya materi dibutuhkan, sehingga memungkinkan seluruh materi akan
disampaikan pada pelaksanaan diklat mekanisasi pertanian bagi aparatur.Berikut tabel tingkat
kebutuhan materi berdasarkan gambar pertemuan titik koordinat pada grafik 2 diatas;
Tabel 8. tabel kebutuhan berdasarkan gambar pertemuan titik koordinat Propinsi Kalimantan
Tengah
1
2
3
5
4
Keterangan:
1) Sangat dibutuhkan
2) Dibutuhkan
3) Cukup dibutuhkan
4) Tidak dibutuhkan
5) Sangat tidak dibutuhkan
17
No Materi / Keteranpilan
KEBUTUHAN
SM M KM TM STM
1 Melakukan komunikasi efektif M
2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja M
3 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R2.
M
4 Mengoperasionalkan traktor R2 sesuai SOP M
5 Melakukan pemeliharaan traktor R2 M
6 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R2
M
7 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R4.
M
8 Mengoperasionalkan traktor R4 sesuai SOP M
9 Melakukan pemeliharaan traktor R4 M
10 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R4
M
11 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikan ricetransplanter
M
12 Mengoperasionalkan transplanter M
13 Melakukan pemeliharaan rice transplanter M
14 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan rice transplanter
M
15 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanCombine Harvester
M
16 Mengoperasionalkan Combine Harvester M
17 Melakukan pemeliharaan Combine Harvester M
18 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Combine Harvester
M
19 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Pompa Air
M
20 Mengoperasionalkan berbagai tipe Pompa AirM
21 Melakukan pemeliharaan berbagai tipe Pompa Air M
22 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan berbagai tipe Pompa Air
M
23 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanMesin Pengering
M
18
No Materi / Keteranpilan
KEBUTUHAN
SM M KM TM STM
24 Mengoperasionalkan Mesin Pengering M
25 Melakukan pemeliharaan Mesin Pengering M
26 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan mesin pengering
M
27 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanmesin perontok
M
28 Mengoperasionalkan Mesin Perontok M
29 Melakukan pemeliharaan Mesin Perontok M
30 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Perontok
M
31 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Mesin Penggiling Padi
M
32 Mengoperasionalkan berbagai tipe Mesin PenggilingPadi
M
33 Melakukan pemeliharaan Mesin Penggiling Padi M
34 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Penggiling Padi
M
35 Menumbuhkembangkan organisasi UPJA M
36 Menyusun perencanaan usaha Alsintan M
37 Melakukan analisis kelayakan finansial M
38 Menyusun rencana pemasaran UPJA M
Keterangan”
SM : Sangat Membutuhkan
M : Membutuhkan
KM :Kurang Membutuhkan
TM :Tidak Membutuhkan
STM :Sangat Tidak Membutuhkan.
C. Hasil dan Pembahasan IKD Propinsi Kalimantan BaratPelaksanaan IKD Mekanisasi pertanian di wilayah propinsi Kalimantan Barat
sebanyak 25 Responden yang tersebar atas 11 Kabupaten/Kota yang terdiri dari
Kabupaten Sintang, Kota Pontianak, Mempawah, Kuburaya, Kapuas Hulu, Melawi,
19
Bengkayang, Singkawang, Sambas, Sekadau, dan Sanggau. Responden merupakan
Penyuluh Pertanian yang mana Kelompok Tani, Gapoktan maupun Kelompok UPJA
memiliki inventaris Alat dan mesin pertanian, baik yang perolehannya melalui bantuan
maupun swadaya. Berdasarkan informasi bahwa hingga saat ini alsintan yang tersebar
belum dioperasionalkan secara optimal, bahkan ada sebagian alat yang tidak
dioperasionalkan karena tidak mengetahui standar operasional dan perawatan dan
pemeliharaan yang kurang baik, oleh karena itu untuk menjawab permasalah yang ada
dilapangan tahun 2017 BBPP Binuang menyelenggarakan Diklat mekanisasi. Agar
pelaksanaan diklat mekanisasi sesuai dengan kebutuhan peserta dilakukan identifikasi
kebutuhan Diklat. Secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Tingkat kemampuan responden terhadap materi mekanisasi pertanian diProvinsi Kalimantan Barat.
No Materi/ Keterampilan
Persentase Rata-rataKemampuan responden
(X)Rendah Sedang Tinggi
1 Komunikasi Efektif 20.0 64.0 16.0
2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 32.0 56.0 12.0
3
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 53.0 39.0 8.0
4
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan TraktorRoda Empat 87.0 12.0 1.0
5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 77.0 19.0 4.0
6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 81.0 18.0 1.0
7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta
mengatasi gangguan pada Pompa Air 52.0 46.0 2.0
8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 83.0 16.0 1.0
9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 39.0 52.0 9.0
10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 67.0 30.0 3.0
11 Pengelolaan UPJA 46.0 47.0 7.0
Rata- Rata Kemampuan yang dimiliki 61.7 33.5 4.8
Dari 25 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi
pertanian dari Provinsi Kalimantan Selatan : yang tingkat kemampuannya masih
rendah dengan prosentase 61,7 %, untuk yang berkemampuan sedang sebanyak 33,5
% dan yang menyatakan memiliki kemampuan tinggi sebanyak 4,8 %.
20
Sedangkan tingkat kebutuhan materi mekanisasi pertanian dari 25 responden
berdasarkan tingkat kebutuhan materi bawang merah terlihat pada tabel 10.
Tabel 10. Tingkat kebutuhan responden terhadap materi mekanisasi pertanian di
Provinsi Kalimantan Barat.
No Materi/ KeterampilanPersentase Rata-rata
Kebutuhan responden (X)Rendah Sedang Tinggi
1 Komunikasi Efektif 0.0 40.0 60.0
2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4.0 36.0 60.0
3
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 5.0 38.0 57.0
4
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan Traktor RodaEmpat 16.0 42.0 42.0
5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 12.0 27.0 61.0
6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 12.0 30.0 58.0
7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta
mengatasi gangguan pada Pompa Air 7.0 41.0 52.0
8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 17.0 38.0 45.0
9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 3.0 31.0 66.0
10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 10.0 25.0 65.0
11 UPJA 10.0 23.0 67.0
Rata-Rata 9.6 33.1 57.3
Dari 25 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi
pertanian dari Provinsi Kalimantan barat : rata-rata kebutuhan materi dengan kategori
tinggi memiliki prosentase 57,3 %, untuk yang membutuhkan dengan kategori sedang
sebanyak 33,1 % dan yang menyatakan memiliki kebutuhan rendah terhadap materi
sebanyak 9,6 %. Namun secara rinci tingkat kebutuhan materi dapat dilihat pada
gambar grafik dibawah ini:
Grafik 3 sebaran Kebutuhan Materi Propinsi Kalimantan Barat
21
Secara jelas posisi pertemuan titik koordinat secara keseluruhan rata-rata menunjukkan
bahwa kemampuan dan kebutuhan yang dimiliki oleh responden terdapat pada area 2 (dua)
artinya materi dibutuhkan, sehingga memungkinkan seluruh materi akan disampaikan pada
pelaksanaan diklat mekanisasi pertanian bagi aparatur. Berikut tabel kebutuhan berdasarkan
gambar pertemuan titik koordinat .
Table 11. tabel kebutuhan berdasarkan gambar pertemuan titik koordinat Propinsi Kalimantan
Barat
No Materi
Tingkat Kebutuhan
SM M KM TM STM
1 Melakukan komunikasi efektif M
2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja M
3 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R2. M
4 Mengoperasionalkan traktor R2 sesuai SOP M
5 Melakukan pemeliharaan traktor R2 M
6 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R2 M
7 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R4. SM
8 Mengoperasionalkan traktor R4 sesuai SOP SM
1
23
5
4
Keterangan:
1) Sangat dibutuhkan
2) Dibutuhkan
3) Cukup dibutuhkan
4) Tidak dibutuhkan
5) Sangat tidak dibutuhkan
22
9 Melakukan pemeliharaan traktor R4 SM
10 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R4 SM
11 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikan ricetransplanter SM
12 Mengoperasionalkan transplanter SM
13 Melakukan pemeliharaan rice transplanter SM
14 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan rice transplanter SM
15 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanCombine Harvester SM
16 Mengoperasionalkan Combine Harvester SM
17 Melakukan pemeliharaan Combine Harvester SM
18 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Combine Harvester SM
19 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Pompa Air M
20 Mengoperasionalkan berbagai tipe Pompa Air M
21 Melakukan pemeliharaan berbagai tipe Pompa Air M
22 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan berbagai tipe Pompa Air M
23 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanMesin Pengering SM
24 Mengoperasionalkan Mesin Pengering SM
25 Melakukan pemeliharaan Mesin Pengering SM
26 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan mesin pengering SM
27 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanmesin perontok M
28 Mengoperasionalkan Mesin Perontok M
29 Melakukan pemeliharaan Mesin Perontok M
30 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Perontok M
31 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Mesin Penggiling Padi M
32 Mengoperasionalkan berbagai tipe Mesin PenggilingPadi SM
33 Melakukan pemeliharaan Mesin Penggiling Padi SM
34 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Penggiling Padi SM
23
35 Menumbuhkembangkan organisasi UPJA M
36 Menyusun perencanaan usaha Alsintan M
37 Melakukan analisis kelayakan finansial M
38 Menyusun rencana pemasaran UPJA M
Keterangan”
SM : Sangat Membutuhkan
M : Membutuhkan
KM :Kurang Membutuhkan
TM :Tidak Membutuhkan
STM :Sangat Tidak Membutuhkan.
D. Hasil dan Pembahasan IKD Propinsi Kalimantan Timur dan UtaraPelaksanaan IKD Mekanisasi pertanian di wilayah propinsi Kalimantan Timur dan
kalimantan Utara. Propinsi Kalimantan Timur sebanyak 9 responden yang tersebar di
3 (tiga) Kabupaten yaitu Kabupaten paser, Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda
sedangkan propinsi Kalimantan Utara sebanyak 6 Responden yang tersebar di 2
Kabupaten yaitu Kabupaten Nunukan dan Bulungan. Responden merupakan Penyuluh
Pertanian yang mana Kelompok Tani, Gapoktan maupun Kelompok UPJA memiliki
inventaris Alat dan mesin pertanian, baik yang perolehannya melalui bantuan maupun
swadaya. Berdasarkan informasi bahwa hingga saat ini alsintan yang tersebar belum
dioperasionalkan secara optimal, bahkan ada sebagian alat yang tidak
dioperasionalkan karena tidak mengetahui standar operasional dan perawatan dan
pemeliharaan yang kurang baik, oleh karena itu untuk menjawab permasalah yang ada
dilapangan tahun 2017 BBPP Binuang menyelenggarakan Diklat mekanisasi. Agar
pelaksanaan diklat mekanisasi sesuai dengan kebutuhan peserta yang berasal dari
Kalimantan Timur dan kalimantan utara dilakukan identifikasi kebutuhan Diklat. Secara
jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 12. Tingkat kemampuan responden terhadap materi mekanisasi pertanian diProvinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
No Materi/ Keterampilan
Persentase Rata-rataKemampuan responden
(X)Rendah Sedang Tinggi
1 Komunikasi Efektif 33.3 53.3 13.3
2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 66.7 26.7 6.7
24
3
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 66.7 33.3 0.0
4
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan Traktor RodaEmpat 86.7 13.3 0.0
5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 88.3 11.7 0.0
6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 86.7 13.3 0.0
7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta
mengatasi gangguan pada Pompa Air 56.7 43.3 0.0
8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 90.0 10.0 0.0
9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 41.7 58.3 0.0
10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 71.7 25.0 3.3
11 Pengelolaan UPJA 40.0 55.0 5.0
Rata- Rata Kemampuan yang dimiliki 66.2 31.2 2.6
Dari 15 orang responden Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) Teknis mekanisasi
pertanian dari Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara; yang tingkat
kemampuannya masih rendah dengan prosentase 66,2 %, untuk yang berkemampuan
sedang sebanyak 31,2 % dan yang menyatakan memiliki kemampuan tinggi sebanyak
2,6 %.Sedangkan tingkat kebutuhan materi mekanisasi pertanian dari 15 responden
berdasarkan tingkat kebutuhan materi terlihat pada tabel 13.
Tabel 13. Tingkat kebutuhan responden terhadap materi mekanisasi pertanian di
Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
No Materi/ KeterampilanPersentase Rata-rata
Kebutuhan responden (X)Rendah Sedang Tinggi
1 Komunikasi Efektif 13.3 40.0 46.7
2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 13.3 40.0 46.7
3
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan pada TraktorRoda Dua 11.7 30.0 58.3
4
Pemilihan implement, mengoperasionalkan,memelihara serta mengatasi gangguan Traktor RodaEmpat 46.7 13.3 40.0
5Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Rice Transolanter 20.0 31.7 48.3
6Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Combine Haervester 18.3 26.7 55.0
25
7Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara serta
mengatasi gangguan pada Pompa Air 8.3 36.7 55.0
8Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Pengering 38.3 28.3 33.3
9Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Perontok 8.3 25.0 66.7
10Persiapan, mengoperasionalkan, memelihara sertamengatasi gangguan pada Mesin Penggiling Padi 11.7 23.3 65.0
11 UPJA 6.7 30.0 63.3
Rata-Rata 17.9 29.5 52.6
grafik 4. sebaran Kebutuhan Materi Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
Secara jelas posisi pertemuan titik koordinat secara keseluruhan rata-rata menunjukkan
bahwa kemampuan dan kebutuhan yang dimiliki oleh responden terdapat pada area 2 (dua)
artinya materi dibutuhkan, sehingga memungkinkan seluruh materi akan disampaikan pada
pelaksanaan diklat mekanisasi pertanian bagi aparatur. Berikut tabel kebutuhan berdasarkan
gambar pertemuan titik koordinat
Keterangan:
1) Sangat dibutuhkan
2) Dibutuhkan
3) Cukup dibutuhkan
4) Tidak dibutuhkan
5) Sangat tidak dibutuhkan
1
2
34
5
26
Tabel 14. tabel kebutuhan materi berdasarkan gambar pertemuan titik koordinat Propinsi
Kalimantan Timur dan Kalimnatn Utara
No Materi / Keteranpilan
KEBUTUHAN
SM M KM TM STM
1 Melakukan komunikasi efektif M
2 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja M
3 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R2. M
4 Mengoperasionalkan traktor R2 sesuai SOP M
5 Melakukan pemeliharaan traktor R2 M
6 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R2 M
7 Melakukan pemilihan dan pemasangan implemettraktor R4. M
8 Mengoperasionalkan traktor R4 sesuai SOP M
9 Melakukan pemeliharaan traktor R4 M
10 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan traktor R4 M
11 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikan ricetransplanter M
12 Mengoperasionalkan transplanter M
13 Melakukan pemeliharaan rice transplanter M
14 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan rice transplanter M
15 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanCombine Harvester M
16 Mengoperasionalkan Combine Harvester SM
17 Melakukan pemeliharaan Combine Harvester SM
18 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Combine Harvester SM
19 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Pompa Air M
20 Mengoperasionalkan berbagai tipe Pompa Air M
21 Melakukan pemeliharaan berbagai tipe Pompa Air M
27
22 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan berbagai tipe Pompa Air M
23 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanMesin Pengering M
24 Mengoperasionalkan Mesin Pengering M
25 Melakukan pemeliharaan Mesin Pengering M
26 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan mesin pengering M
27 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanmesin perontok M
28 Mengoperasionalkan Mesin Perontok M
29 Melakukan pemeliharaan Mesin Perontok M
30 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Perontok M
31 Melakukan pengecekan sebelum mengoperasikanberbagai tipe Mesin Penggiling Padi M
32 Mengoperasionalkan berbagai tipe Mesin PenggilingPadi SM
33 Melakukan pemeliharaan Mesin Penggiling Padi M
34 Mengatasi gangguan yang muncul pada waktumengoperasionalkan Mesin Penggiling Padi M
35 Menumbuhkembangkan organisasi UPJA M
36 Menyusun perencanaan usaha Alsintan M
37 Melakukan analisis kelayakan finansial M
38 Menyusun rencana pemasaran UPJA M
Keterangan”
SM : Sangat Membutuhkan
M : Membutuhkan
KM :Kurang Membutuhkan
TM :Tidak Membutuhkan
STM :Sangat Tidak Membutuhkan.
28
BAB IVDAFTAR MATERI PELATIHAN TEKNIS MEKANISASI PERTANIAN
A. Materi Pelatihan Mekanisasi Pertanian Bagi AparaturHasil Analisa data instrumen identifikasi kebutuhan diklat teknis Mekanisasi Pertanian
yang dilaksanakan tahun 2017 merupakan dasar untuk menentukan materi yang akan
disampaikan saat pelaksanaan diklat, dari pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat ini
sebenarnya ingin menjaring kebutuhan materi dimasing-masing propinsi. Akan tetapi bila
dilihat dari data-data yang ada hampir tidak ada perbedaan hasil yang dapat disimpulkan
bahwa rata-rata responden memiliki kemampuan yang rendah. Pernyataan ini sangat
relevan dengan hasil analisa data yang dapat juga disimpulkan bahwa
responden/penyuluh membutuhkan semua elemen keterampilan yang terdapat pada
instrumen IKD tersebut.
Dari keterangan diatas maka materi/elemen keterampilan yang akan disampaikan pada
pelaksanaan diklat teknis yang akan dilaksanakan untuk calon peserta yang berasal dari
Propinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan
Timur dan Utara tidak terdapat perbedaan.
Berdasarkan data yang juga digali pada saat intrumen ini disebarkan, bahwa alat dan
mesin pertanian yang tersebar rata-rata serta mempunyai fungsi yang lebih dalam
rangka swasembada pangan nasional, terutama tanaman Padi, Jagung dan Kedelai
maka Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang membuat kebijakan bahwa alat dan
mesin pertanian yang akan diangkat dalam pelaksanaan diklat adalah :
1. Alat Pengolah Tanah ; yang terdiri dari Traktor Roda Empat dan Traktor Roda Dua;
2. Alat Tanam Padi yaitu Rice Transplanter;
3. Alat Panen Padi yaitu Rice Combine Harvester
4. Mesin Perontok baik padi, jagung maupun kedelai yaitu Power Threser.
Durasi Jumlah jam berlatih berdasarkan tingkat kerumitan materi teknis alat dan mesin
yang akan dipelajari, sedangkan lamanya hari diklat ditentukan berdasarkan jumlah
anggaran dipa dan waktu yang sudah diatur untuk pelaksanaan diklat aparatur ini.
Berikut tabel silabus materi diklat teknis mekanisasi pertanian bagi aparatur.
29
Tabel 15. Tabel ..Daftar Materi Pelatihan mekanisasi pertanian bagi aparatur
No Mata LatihanAlokasi Waktu ( 45 ’)
Teori Praktek
Jumlah
I Kelompok Dasar
1 Kebijakan pengembangan alsintan dalammemperkuat Program UPSUS Pajale 2 0 2
II Kelompok Inti
1 Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian untukproduksi Pajale 4 4 8
2 Mengoperasikan dan memelihara Traktor RodaEmpat 4 14 18
3 Mengoperasikan dan memelihara RiceTransplanter 4 16 20
4 Mengoperasikan dan memelihara CombineHarvester 4 12 16
5 Mengoperasikan dan memelihara Traktor RodaDua 4 12 16
6 Mengoperasikan dan memelihara mesinperontok 4 6 10
7 Pengelolaan Jasa Alsintan 4 12 16III Kelmpok Penunjang1 Kontrak Belajar 2 2 42 Rencana Implementasi 2 0 2
34 78 112
B. Materi Pelatihan Mekanisasi Pertanian Bagi Non AparaturHasil Identifikasi kebutuhan diklat teknis Mekanisasi bagi Aparatur juga digunakan
sebagai acuan menentukan materi pada diklat mekanisasi bagi non aparatur, sehingga
hampir tidak ada materi yang berbeda diantara keduanya, hanya durasi waktu
pelaksanaan pelatihan bagi non aparatur yang lebih pendek hanya 56 JPL atau sekitar
7 hari pelaksanaan, sedangkan bagi aparatur sebanyalk 112 jam berlatih atau selama
14 hari. Langkah ini di lakukan berdasarkan materi-materi yang nantinya dilatihkan
kembali oleh penyuluh pertanian harus relevan dengan yang diterapkan langsung oleh
petani sehingga dengan demikian harapannya adanya sinergitas untuk saling
memperkuat dan mendukung agar pelatihan nantinya benar-benar dapat menimbulkan
dampak yang nyata dalam mendukung pembangunan pertanian diwilayah kerja Balai
Besar Pelatihan Pertanian Pada Khususnya dan Nasional pada umumnya.
30
Tabel 16. Daftar Materi Pelatihan Teknis Mekanisasi Pertanian Bagi Non Aparatur:
No Mata LatihanAlokasi Waktu ( 45 ’)
Teori Praktek JumlahI Kelompok Dasar
1 Kebijakan pengembangan alsintan dalammemperkuat Program UPSUS Pajale 2 0 2
2 Motivasi dan Etos Kerja 2 0 2II Kelompok Inti
1 Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian untukproduksi Pajale 6 2 8
2 Mengoperasikan dan memelihara TraktorRoda Empat 1 5 6
3 Mengoperasikan dan memelihara RiceTransplanter 1 5 6
4 Mengoperasikan dan memelihara CombineHarvester 1 5 6
5 Mengoperasikan dan memelihara TraktorRoda Dua 1 5 6
6 Mengoperasikan dan memelihara mesinperontok 1 5 6
7 Pengelolaan Jasa Alsintan 4 6 10III Kelompok Penunjang1 Kontrak Belajar 2 0 22 Rencana Implementasi 2 0 2
23 33 56
31
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan1. Berdasarkan data dan fakta yang tergambar dari pengisian instrumen Identifikasi
kebutuhan diklat alat dan mesin pertanian tahun 2017 sebagaimana sudah dibahas
pada kesimpulan sebelumnya bahwa penyuluh/Responden baik dari wilayah propinsi
kalimantan selatan, kalimantan tengah, kalimantan barat, dan kalimantan timur serta
Kalimantan Utara menyatakan memiliki kompetensi atau kemampuan yang rendah
terhadap seluruh elemen keterampilan, serta menyatakan membutuhkan bahkan
seluruh komponen keterampilan didalam instrumen.
2. Bila dilihat pada data yang ada diseluruh propinsi,Secara umum penyuluh pertanian
rata-rata memiliki kemampuan rendah, terutama yang teknis operasional mesin,
pemeliharaan serta perawatanya, sehingga didalam penyusunan seharusnya semua
kompetensi baik pengoperasioalan Alat dan Mesin Pertanian harus muncul.
Sedangkan pada tingkat kebutuhan data-data yang ada menunjukkan tingginya
kebutuhan akan materi untuk peningkatan kemampuan kompetensi penyuluh
pertanian dalam pengelolaan alat dan mesin pertanian, baik operasional maupun
perawatan serta pemeliharaan alsintan. alat dan mesin pertanian yang akan diangkat
dalam pelaksanaan diklat adalah :
a. Alat Pengolah Tanah ; yang terdiri dari Traktor Roda Empat dan Traktor Roda
Dua;
b. Alat Tanam Padi yaitu Rice Transplanter;
c. Alat Panen Padi yaitu Rice Combine Harvester
d. Mesin Perontok baik padi, jagung maupun kedelai yaitu Power Threser.
Jumlah jam pelaksanaan pelatihan mekanisasi pertanian bagi aparatur durasi
waktunya sebanyak 112 Jam berlatih, sedangkan bagi Non aparatur sebanyak 56
Jam berlatih dimana hampir tidah terdapat perbedaan materi antara keduanya.
B. SaranDalam rangka pelaksanaan identifikasi kebutuhan Diklat kedepan sebaiknya ditangani
oleh tenaga yang lebih profesional agar materi yang dihasilkan merupakan materi
yang benar-benar dirasakan dilapangan, serta meminimalisir kesalahan sasaran calon
peserta.