bab i proposal

21
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Dalam udara terdapat oksigen (O₂) untuk bernafas, karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon (O₃) untuk menahan sinar ultra violet. Gas-gas lain yang terdapat dalam udara antara lain gas-gas mulia, nitrogenoksida,methana, belerang dioksida,amonia, dan gas rumah kaca yang sekarang ini menjadi pusat perhatian bahan Apabila susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal dan kemudian mengganggu kehidupan manusia, hewan serta tumbuhan, maka berarti udara telah tercemar. Pembangunan yang berkembangnya pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan tekhnologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup di sekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Secara umum penyebab pencemaran udara ada dua macam yaitu: 1. Faktor internal (secara alamiah) seperti: debu yang berterbangan akibat tiupan angin, abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berikut gas-gas vulkanik dan proses pembusukan sampah organik dan lain-lain 2. Faktor eksternal (karena ulah manusia) seperti hasil pembakaran fosil, debu/serbuk dari kegiatan industri dan pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara. Pencemaran udara pada suatu tingakat tertentu dapat merupakan campuran dari satu atau labih bahan pencemar, baik berupa padatan,

Upload: ayu-melda

Post on 04-Aug-2015

169 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Proposal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap,

tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Dalam udara terdapat

oksigen (O₂) untuk bernafas, karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon

(O₃) untuk menahan sinar ultra violet.

Gas-gas lain yang terdapat dalam udara antara lain gas-gas mulia, nitrogenoksida,methana,

belerang dioksida,amonia, dan gas rumah kaca yang sekarang ini menjadi pusat perhatian bahan

Apabila susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal dan kemudian

mengganggu kehidupan manusia, hewan serta tumbuhan, maka berarti udara telah tercemar.

Pembangunan yang berkembangnya pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan tekhnologi, serta

meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak)

menyebabkan udara yang kita hirup di sekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil

pembakaran.

Secara umum penyebab pencemaran udara ada dua macam yaitu:

1. Faktor internal (secara alamiah) seperti: debu yang berterbangan akibat tiupan angin, abu

(debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berikut gas-gas vulkanik dan proses

pembusukan sampah organik dan lain-lain

2. Faktor eksternal (karena ulah manusia) seperti hasil pembakaran fosil, debu/serbuk dari

kegiatan industri dan pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.

Pencemaran udara pada suatu tingakat tertentu dapat merupakan campuran dari satu atau labih

bahan pencemar, baik berupa padatan, cairan atau gas yang masuk terdispersi ke udara dan kemudian

menyebar ke lingkungan sekitarnya. Kecepatan penyebaran ini sudah barang tentu akan tergantung

pada keadaan geografi dan meteorologi setempat (Purwanto(1988)dalamSugiarti.2009.hal 51). Udara

yang terdapat di bengkulu sudah tercemar sehinga dapat merusak lingkuangan terutama bagi

kesehatan manusia yang dapat mengakibatkan daya dukung lingkungan juga berkurang dan kualitas

hidup manusia semakin berkurang, yang diperparah dengan seiring meningkatnya pencemaran tanah

dan lingkungan sekitar.

Tanaman dapat digunakan sebagai bioindikator yang dapat mengurangi tingkat pencemaran

udara, karena tanaman dapat menyerap polutan seperti CO,NO,NO₂,SO₃,HF, dan O₃

(HoyanodalamLestari. 2010.hal1). Namun tidak semua jenis tanaman dapat menyerap polutan secara

Page 2: BAB I Proposal

2

efisien, karena perbedaan tingkat toleransinya, kemampuan tanaman sebagai pereduksi polutan

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor lingkungan, model penataan tanaman,fisiologi

dan sifat morfologi tanaman. Tanaman yang ditanaman secara berkelompok dengan spesies beragam,

mudah tumbuh,ranting rapat, dan percabangan yang tidak mudah patah akan lebih efisien dalam

menyerap polutan (spirndalamLestari. 2010.Hal1). Tanaman semak, rumput, dan penutup tanah

memiliki kerimbunan yang relatif lebih kecil dibanding pohon, namun banyak digunakan dalam

lanskap, karena mempunyai keragaman tinggi dalam penampilan visual seperti bentuk dan tekstur

daun, warna daun, dan bunga serta aromanya (nasrullah et aldalamLestari .2010.hal1).Polutan gas

yang terserap dan terjerap tumbuhan akan mempengaruhi pertumbuhan dan anatomi mikroskopis

daunya (Rushayati dan rizki.2005.hal71). Laju pertumbuhan tanaman dapat dilihat dari tinggi

tanaman, bobot kering, dan luas daun merupakan salah satu variabel yang digunakan untuk

mengamati pertumbuhan tanaman (lambers et al dalam Lestari.2010.hal1).

Laju pertumbuhan tanaman diyakini dapat menggambarkan respon anatomi tanaman terhadap

adanya faktor lingkungan termasuk polutan . Respon anatomi tanaman terhadap faktor-faktor

lingkungan yang tidak menguntungkan dapat dilihat dari beberapa fenomena seperti perpanjangan

stomata dan kerapatan stomata.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pertumbuhan daun Sansevieria trifaciata prain (lidah mertua) khususnya

terhadap emisi kendaraan bermotor?

2. Bagaimana anatomi daun Sansevieria trifaciata prain (lidah mertua) khususnya

terhadap emisi kendaraan bermotor?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pertumbuhan daun Sansevieria trifaciata prain( lidah mertua)

terhadap emisi kendaraan bermotor.

2. Untuk mengetahui dan mempelajari anatomi daun Sansevieria trifaciata prain( lidah

mertua) terhadap emisi kendaraan bermotor.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Memberikan informasi ilmiah bagi masyarakat bahwa bengkulu memiliki sumber daya alam

yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi pencemaran udara.

E. KEGUNAAN

Dapat di gunakannya tanaman Sansevieria trifaciata prain sebagai biomarker pencemaran

udara terhadap emisi kendaraan bermotor.

Sebagai bentuk realisasi untuk mengembangkan khasiat sansevieria trifaciata prain pada

masyarakat indonesia dan internasional

Page 3: BAB I Proposal

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. PENCEMARAN UDARA

a) Pengertian pencemaran udara

Pencemaran udara adalah kondisi menurunnya kualitas udara kerena terkontaminasi oleh

berbagai macam zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh

manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga derah padat industri yang

menghasilkan gas-gas atau zat-zat diatas ambang kewajaran.pencemaran udara merupakan masuknya,

atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer (udara) yang mengakibatkan terjadinya

kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia, serta menurunkan kualitas lingkungan .

Pada prinsipnya, pencemaran udara adalah kondisi udara yang mempunyai komposisi tidak ideal

untuk digunakan atau dihirup oleh makhluk hidup. Ruangan yang terasa sejuk belum tentu bebas dari

polusi. Udara dalam ruangan juga dapat di cemari oleh mikroorganisme antara lain bakteri, virus, dan

jamur.

b) Sumber gas pencemaran udara

Secara umum letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (antropogenic

sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik,dan lain-lain.

Diindonesia sekarang ini kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan emisi kendaraan

bermotor yang mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negative, baik

terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb) kendaraan

bermotor menyumbang hampir 100% timbal. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya

di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan

(indoor pollution). Sementara itu pencemaran diluar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi

kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemaran

udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari

pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas

kendaraan bermotor dan transportasi laut. Dari data BPS tahun 1999, dibeberapa propinsi terutama

dikota-kota besar seperti Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan

kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO₂ dan CO diudara yang jumlahnya lebih dari 50%.

Penurunan kualitas udara yang terus terjadi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa

betapa pentingnya digalakkan usaha-usaha pengurangan emisi ini.

Menurut wardhana, dalam sugiarti menyatakan bahwa “ di dunia dikenal zat pencemar udara

utama yang berasal dari kegiatan manusia berupa gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil

Page 4: BAB I Proposal

4

dan industri. Perkiraan persentase komponen pencemar udara utama di Indonesia khususnya

transportasi dan industri yaitu:

Karbon monoksida (CO) 70,50%

Oksida. Sulfur (SOᵪ) 0,9%

Nitrogen Oksida (NOᵪ) 8,9%

Bahan bakar minyak paling banyak mengandung hidrokarbon jenuh dan sedikit belerang.

Bahan bakar minyak yang secara umum disebut bensin adalah senyawa HC yang kandungan oktana

atau isooktannya tinggi. Dalam pembakaran bensin di dalam mesin mobil terjadi reaksi kimia sebagai

berikut:

C₈H₁₈ + 12,50₂ + 12,5 (3,76) N₂ 8CO₂ + 9H₂O +47 N₂

Angka 3,76 adalah harga perbandingan nitrogen dan oksigen diudara sebab pembakaran disini

melibatkan N₂ diudara. Bila reaksi yang terjadi seperti diatas, reaksi pembakarannya disebut proses

pembakaran yang stoikiometris dimana semua atom oksigen bereaksi sempurna dengan bahan bakar.

Reaksi pembakaran yang stoikiometris seperi diataas dapat terjadi secara teoristis, namun dalam

kenyataan reaksi yang terjadi hanya menghasilkan CO₂ dan H₂O saja. Karena adanya suhu tinggi

pada pembakaran tersebut terjadi pula gas-gas lainnya seperti: H,C, CO, NH₃, NO, NO₂,SO₂, SO₃,

H₂SO₄, OH dan O₃. Dengan udara luar hasil pembakaran bahan fosil dapat menghasilkan komponen

pencemaran udara yang banyak. Apabila pada pembakaran tersebut jumlah oksigen yang digunakan

kurang dari keperluan UPB (udara/bahan bakar), maka ada sebagian bahan bakar fosil yang terbakar

dan ikut keluar sebagai pencemar hidrokarbon (HC).

Karbon monoksida (CO)

Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagi perkotaan. Data

mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara dijakarta disebabkan karena benda bergerak atau

transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari metromini. Formasi CO

merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran didalam

ruang bakar mesin diesel. Pencampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi

pada mesin-mesin yang menggunakan turbocharge merupakan salah satu strategi untuk

meminimalkan emisi CO. CO yang meningkat diberbagai perkotaan dapat mengakibatkan di berbagai

perkotaan dapat mengakibatkan turunya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta

kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada

pengendalian emisi seperti penggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida

menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan

bermotor

Page 5: BAB I Proposal

5

Nitrogen Oksida (NOᵪ)

Menurut Schlesinger dalam sugiarti 2009 bahwa kira-kira 90% dari emisi NOₓadalah

disebabkan proses thermal NOₓ, dan tercatat bahwa dengan penggunaan HFO (Heavy fuel Oil), bahan

bakar yang biasa digunakan di kapal, menyumbangkan emisi NOₓ sebesar 20-30% Nitrogen oksida

yang ada diudara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah

bereaksi dengan atmosfir zat ini membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus yang dapat

menembus bagian terdalam paru-paru. Selain itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin yang

tidak terbakar dengan sempurna dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon rendah atau smog

kabut berawan coklat kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota di dunia.

SOₓ (sulfur oxide:SO₂, SO₃)

Emisi SOₓ terbentuk dari fungsi kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain itu kandungan

sulfur dalam pelumas, juga menjadi penyebab terbentuknya SOₓ emisi. Struktur sulfur terbentuk pada

ikatan aromatic dan alkyl. Dalam proses pembakaran sulfur dioxide dan sulfur trioxide terbentuk dari

reaksi:

S + O₂ SO₂

SO₂ +1/2 O₂ SO₃

Kandungan SO₃ dalam SOₓ sangat kecil sekali yaitu sekitar 1-5%. Gas yang berbau tajam tapi tidak

berwarna ini dapat menimbulkan serangan asma, gas inipun jika bereaksi diatmosfer akan membentuk

zat asam. Badan WHO PBB menyatakan bahwa pada tahun 1987 jumlah sulfur dioksida diudara telah

mencapai ambang batas yang ditetapkan oleh WHO (sugiarti.2009.hal 54).

2.  Sansevieria trifasciata Prain( lidah mertua)

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas: Liliidae

Ordo: Liliales

 Famili: Agavaceae

 Genus: Sansevieria

 Spesies: Sansevieria trifasciata Prain.

Page 6: BAB I Proposal

6

a. Morfologi Sansevieria trifasciata Prain (lidah mertua)

Secara umum sansevieria (lidah mertua) dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Jenis

dengan daun pendek (sekitar 8 cm) dan jenis dengan daun panjang (50-70 cm).

Sansevieria memiliki daun yang berwarna beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-

abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang

terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada

juga yang zig-zag.

Ciri sansevieria (lidah mertua) secara umum lainnya memiliki rimpang, berdaun tebal, serta

ujung daunnya runcing atau berduri. Mampu menyimpan air dalam jumlah yang banyak pada seluruh

bagian tubuh. Mampu hidup di daerah yang kering dan tandus sekalipun

a) Bentuk daun

Tanaman Lidah Mertua berdaun tunggal, dengan bentuknya yang kaku dan keras,

permukaannya licin, tumbuh dan berkumpul sebagai roset akar maksudnya yaitu 2-6 helai daun

tumbuh berkumpul dipangkal akar. Bentuk daunnya panjang menyempit dengan ujungnya yang

runcing, pangkalnya menyempit dan berbentuk talang, warnanya hijau dengan panjang antara

30 – 120 cm, sedangkan lebarnya sekitar 2,5 – 8 cm. Pada kedua permukaan daun terdapat

garis-garis bergelombang berwarna hijau tua yang letaknya melintang, dengan tepi daun

berwarna hijau tua. Serat daunnya dapat digunakan untuk membuat tali.

b) Bunga, buah dan cara perbanyakkan tanaman Lidah Mertua :

Bunga Lidah Mertua berbentuk bunga majemuk, menempel dalam tandan yang panjangnya

sekitar 30-80 cm, warnanya hijau muda, baunya harum, dan baru mekar menjelang malam.

Buahnya adalah buah buni, sedangkan untuk perbanyakkan tanaman dapat dilakukan dengan

memisahkan anak tanaman yang tumbuh didekat induk atau dengan stek daun. Tanaman sejenis

yang lain yaitu Sansevieria Laurentii ( NE.Br.) De Wild, dimana tepi daunnya berwarna kuning

keemasan.

b. Anatomi lidah mertua

Masing masing organ muda pada tumbuhan (daun, akar, batang) memiliki tija system

jaringan primer : system jaringan dermal (epidermis), system jaringan pembuluh (stele), dan system

jaringan dasar ( korteks).masing- masing system jaringan ini sambung menyambung di seluruh tubuh

tumbuhan , meskipun karakteristik tumbuhan berbeda.

Page 7: BAB I Proposal

7

a) Daun

Daun di selubungi epidermis ,dengan sel-sel yang saling menutupi secara rapat seperti

potongan puzzle. Epidermis memiliki fungsi sebagai lapisan pertahanan pertama yang melawan

kerusakan fisik dan organism potogenik. Kutikula berlilin pada epidermis merupakan penghalang

terhadap kehilangan air pada tumbuhan. Rintangan epidermis di selah hanya stomata, yaitu pori yang

sangat kecil yang diapit oleh epidermal di selah mengalami speliasisasi yang di sebut sel penjaga.

Adanya stomata memungkinkan terjadinnya pertukaran gas antara udara disekitarnya dan sel-sel

fotosintetik dibagian daun. Stomata juga merupakan jalan utama hilangnya air pada tumbuhan melalui

penguapan, suatu proses yang di sebut transpirasi .

Jaringan dasar suatu daun di apit oleh epidermis bagian atas dan bawah pada daerah yang di

sebut mesofil.jaringan ini sebagian besar terdiri dari sel-sel parenkim yang di lengkapi kloroplas.

b) Batang

Jaringan pembuluh memanjang di sepanjang sebuah batang dalam beberapa untaian yang di

sebut berkas pembuluh yang terdapat pada akar, dimana jaringan pembuluh membentuk suatu silinder

pembuluh di tengah akar. Masing-masing berkas pembuluh batang di kelilingi oleh jaringan dasar.

Berkas pembuluh tersebar di seluruh jaringan dasar dan tidak tersususn dalam bentuk lingkaran.

Jaringan dasr pada batang adalah parenkim. Lapisan luar batang dilapisi epidermis yang menutupi

batang sebagai system jaringan pelapis yang kontinu.

c) Akar

System perakaran : serabut

Fungsi akar adalah penopang tubuh di atas tanah, menyerap mineral dan air, menghantarkan air

dan nutrient, serta menyimpan makanan. Lapisan luar di lindungi oleh jaringan disebut epidermis

yaitu suatu lapisan tunggal sel-sel yang menutupi akar, berasal dari protoderm. Air dan mineral yang

memasuki tumbuhan dari tanah harus masuk melalui epidermis. (Fitter. A.H., Hay R.K.M. 1981)

BAB III

Page 8: BAB I Proposal

8

METODOLOGI PENELITIAN

LOKASI DAN PEMILIHAN BIBIT

Penelitian akan di lakukan di lima tempat tempat , pemberian perlakuan emisis gas kendaraan

bermotor dan mobil pada tanaman yang di berikan polutan yaitu di wilayah supraptu, rawa, dan

pulaubay, yang tidak di berikan polutan di laboratorium MIPA Biologi Universitas Bengkulu,

sedangkan pengamatan dan pengukuran di lakukan laboratorium Biologi MIPA UNIB. Penelitian di

lakukan selama empat bulan.

BAHAN DAN ALAT

1. Anakan lidah Mertua umur 1 bulan

2. Bahan kimia : formaldehyde, asam asetat glasial, etanol 70 %, tertier butil alkohol (TBA), minyak

parafin, safranin, fast-green, asam nitrat, gliserin, entellan, bayclean, akuades.

Peralatan yang digunakan yaitu :pisau, alat ukur (meteran), califer, alat untuk mengambil sampel

udara , mikrotom putar, mikroskop okuler, counter.

Metode penelitian meliputi:

1. Pemilihan bibit tanaman lidah mertua umur 1 bulan sebanyak masing-masing 6 tanaman.

Setiap tanaman diambil sampel daun sebanyak 3 buah. Sehingga dibutuhkan 12 tanaman dan

36 sampel daun yang akan dianalisis.

2. Tanaman dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu satu kelompok diletakkan di tempat bebas

polutan, dan satu kelompok di letakkan di area yang terkena polusi yaitu di wilayah suprapto,

rawa makmur, pulaubay . Lima hari sekali dilakukan pengukuran diameter batang dan tinggi

tanaman.

3. Setelah 2 bulan, dilakukan pengambilan sampel daun 3 buah daun per tanaman. kemudian

dibuat sayatan paradermal dan sayatan tranversal.

4. Pada sayatan paradermal diukur : panjang stomata, lebar stomata dan kerapatan stomata.

Sedangkan pada sayatan tranversal diukur : tebal daun, tebal jaringan palisade, tebal jaringan

bunga karang, tebal jaringan epidermis atas, dan tebal jaringan epidermis bawah.

5. Gas buang kendaraan bermotor dan mobil pada wilayah plobay, suprapto dan rawa makmur ,

diambil sampel udaranya dan dianalisis untuk mengetahui konsentrasi CO, SO2, NO2, dan

debu.

ANALISA DATA

Data dianalisis secara deskriptif menggunakan uji (t) untuk membandingkan setiap parameter

pertumbuhan dan anatomi daun dari tanaman yang di beri emisi kendaraan bermotor dan mobil

dengan yang tidak di beri emisi kendaraan.

BAB IV

Page 9: BAB I Proposal

9

JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Tabel I. Jadwal kegiatan PKM

Nama kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Survei bahan dilapangan

Pengadaan alat dan pembelian alat

Pengambilan bahan

Pengambilan sampel daun

Menganalisis sampel

Pengukuran diameter batang

Analisa data

Penyusunan laporan akhir

Jadwal Kegiatan Dalam Bentuk Bar -Chart

survei bahan dilapangan

pengadaan alat dan pembelian alat

pengambilan bahan

pengambilan sampel daun

menganalisa sampel

pengukuran diameter batang

analisa data

penyusunan laporan akhir

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

minggu

BAB V

RANCANGAN BIAYA

Page 10: BAB I Proposal

10

Tabel 2. Rancangan biaya

No

Rincian volume Harga satuan Jumlah

a. BAHAN HABIS PAKAI

BAHAN DASAR1 Anakan sansivieria 18 tanaman Rp. 50.000 Rp.900.0002 Pupuk kompos 2 karung Rp. 30.000 Rp.60.0003 Air mineral 4 galon Rp.7.000 Rp.28.0004 Etanol 100% 100 ml Rp.1000 Rp.100.0005 Minyak parafin 100 ml Rp. 2500 Rp.250.0006 Parafin 200 gr Rp. 2500 Rp.50.0007 Fast Gren 5 gr Rp.150.000 Rp.750.0008 Asam nitrat 100 ml Rp.2000 Rp.200.0009 Gliserin 100 ml Rp.5000 Rp.500.000

10 Entellan 50 ml Rp.10.000 Rp.500.00011 Bayclean 100 ml Rp.300 Rp.30.00012 Aquadest 1 liter Rp.10.000 Rp. 10.00013 Tisu 2 rim Rp.70.000 Rp.140.00014 Kain lap 1 set Rp.25.000 Rp.25.00015 Plastik 2 set Rp.4.000 Rp.8.00016 Silet 20 set Rp.4.000 Rp.80.000

Alat tulis kantor (ATK)17 kertas A4 2 rim Rp.50.000 Rp.100.00018 Tinta printer 5 buah Rp.40.000 Rp.200.00019 Clips kertas 12 buah Rp.3000 Rp.36.00020 Cd Blank +Book Atk 2 buah Rp.15000 Rp.30.00021 Materai 2 buah Rp.6.000 Rp.12.00022 Pena 6 buah Rp.5000 Rp.30.00023 Buku catatan 3 buah Rp.20.000 Rp.60.000

JUMLAH A Rp.4.090.000b. PERALATAN PENUNJANG (PKM)

1 Pisau 3 buah Rp.15.000 Rp.45.0002 Alat ukur (meteran) 3 buah Rp.30.000 Rp.90.0003 Califer 3 buah Rp.20.000 Rp.60.0004 Imvinger 1 set Rp.200.000 Rp.200.0005 Mikroskop okuler 3 buah Rp.100.000 Rp.300.0006 Mikrotom putar 1 buah Rp.50.000 Rp.50.0007 Counter 10 buah Rp.10.000 Rp.100.0008 Kaca benda 20 buah Rp.1000 Rp.20.0009 Kaca penutup 40 buah Rp.1000 Rp.40.000

10 Pipet tetes 10 buah Rp.1000 Rp.10.00011 Gelas piala 10 buah Rp.1000 Rp.10.00012 Flash disk 3 buah Rp.60.000 Rp.180.000

JUMLAH B Rp.1.105.000

c. PERJALANAN

Page 11: BAB I Proposal

11

1 Survei 4 kali 2 motor Rp.50.000 Rp.400.0002 Pembelian alat dan bahan 3 kali 3 motor Rp.50.000 Rp.450.0003 Pengambilan sampel 8 kali 3 motor Rp.50.000 Rp.1.200.004 Pengamatan diameter batang 10 kali 3 motor Rp.50.000 Rp.1.500.005 Pengamatan laboratorium 10 kali 3 motor Rp.50.000 Rp.1.500.00

JUMLAH C Rp.5.050.000Lain-lain

1 Penjilidan 5 buah Rp.30.000 Rp.150.0002 Photocopy 12 eksemplar Rp.5000 Rp.60.0003 Dokumentasi 1 paket Rp.200.000 Rp.200.0004 Konsumsi 7 kali 7 orang Rp.20.000 Rp.140.0005 Komunikasi 3 orang Rp.100.000 Rp.300.000

Jumlah D Rp.850.000Jumlah total: (A+B+C+D)= Rp. 4.090.000+ Rp.1.105.000+ Rp.5.050.000+ Rp.850.000= 11.095.000

Page 12: BAB I Proposal

12

DAFTAR PUSTAKA

Filter.A.H,Hay R.K.M.1981.fisiologi lingkungan tanaman (terjemahan) gajah madaUniversityPress.yogyakarta

Lestari,meri.2010.Respon pertumbuhan dan fisiologi tanaman Asystasia gangetica, Impatiens balsamina, dan Mirabilis jalapa pada tingkat polusi yang berbeda.IPB(institut pertanian bogor)

Rushayati,S.B,Rizki.Y.M.Respon pertumbuhan serta anatomi daun kenari (canarium commune L) dan Akasia (Acacia mangium willd) terhadap emisi gas kendaraan bermotor.media konsevasi vol.X,NO.2 Desember 2005:71-76

Sugiarti.gas pencemaran udara dan pengaruhnya bagi kesehatan manusia.jurnal chemica Vol.10.Nomor 1 juni 2009,50-58

Page 13: BAB I Proposal

13

Lampiran

Nama dan Biodata Ketua serta Anggota PKM

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Lesmaherti

b. NIM : F1D010048

c. Fakultas/Program Studi : MIPA / Biologi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu

e. Alamat Rumah : Jl. Kuala lempuing, gang cemara 1,RT 08,RW 02

No 19 kota Bengkulu

f. No. HP : 08984224358

g. Alamat email : [email protected]

Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu

Ketua

Lesmaherti

F1D010048

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Novita sari

b. NPM : F1D010047

c. Fakultas/Program Studi : MIPA/Biologi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu

e. Alamat Rumah : Jl.merapi 15.N0.76,Rt16.Rw.04 Ratu Agung

f. No. HP : 082185661415

g. Alamat email : [email protected]

h. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu

Anggota 1

Novita sari

F1D010047

Page 14: BAB I Proposal

14

3. Anggota pelaksana

a. Nama Lengkap : Fike gustrini

b. NPM : F1D011007

c. Fakultas/Program Studi : MIPA/Biologi

d. Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu

e. Alamat Rumah : Jl.Irian No.17 Sukamerindu

f. No. HP : 08992346777

g. Alamat email : [email protected]

h. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu

Anggota 2

F ike gustrini

F1D011007

Page 15: BAB I Proposal

15

Nama dan Biodata Dosen Pendamping

Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Sri astuti,M.S

NIDN : 196128031989012001

Golongan Pangkat : IV/a

Jabatan Fungsional : Pembina

Jabatan Struktural : -

Fakultas/ Program Studi : MIPA/ Biologi

Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu

Bidang Keahlian : Pendidikan

Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/ minggu

Alamat : Jl.WR supratman perumahan Unib blok 3/9 pematang

. gubernur

Dosen Pendamping

Dr a. Sri astuti,M.S

NIDN.196128031989012001