bab i proposal
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/1.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap,
tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya. Dalam udara terdapat
oksigen (O₂) untuk bernafas, karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon
(O₃) untuk menahan sinar ultra violet.
Gas-gas lain yang terdapat dalam udara antara lain gas-gas mulia, nitrogenoksida,methana,
belerang dioksida,amonia, dan gas rumah kaca yang sekarang ini menjadi pusat perhatian bahan
Apabila susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan normal dan kemudian
mengganggu kehidupan manusia, hewan serta tumbuhan, maka berarti udara telah tercemar.
Pembangunan yang berkembangnya pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan tekhnologi, serta
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak)
menyebabkan udara yang kita hirup di sekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil
pembakaran.
Secara umum penyebab pencemaran udara ada dua macam yaitu:
1. Faktor internal (secara alamiah) seperti: debu yang berterbangan akibat tiupan angin, abu
(debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berikut gas-gas vulkanik dan proses
pembusukan sampah organik dan lain-lain
2. Faktor eksternal (karena ulah manusia) seperti hasil pembakaran fosil, debu/serbuk dari
kegiatan industri dan pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.
Pencemaran udara pada suatu tingakat tertentu dapat merupakan campuran dari satu atau labih
bahan pencemar, baik berupa padatan, cairan atau gas yang masuk terdispersi ke udara dan kemudian
menyebar ke lingkungan sekitarnya. Kecepatan penyebaran ini sudah barang tentu akan tergantung
pada keadaan geografi dan meteorologi setempat (Purwanto(1988)dalamSugiarti.2009.hal 51). Udara
yang terdapat di bengkulu sudah tercemar sehinga dapat merusak lingkuangan terutama bagi
kesehatan manusia yang dapat mengakibatkan daya dukung lingkungan juga berkurang dan kualitas
hidup manusia semakin berkurang, yang diperparah dengan seiring meningkatnya pencemaran tanah
dan lingkungan sekitar.
Tanaman dapat digunakan sebagai bioindikator yang dapat mengurangi tingkat pencemaran
udara, karena tanaman dapat menyerap polutan seperti CO,NO,NO₂,SO₃,HF, dan O₃
(HoyanodalamLestari. 2010.hal1). Namun tidak semua jenis tanaman dapat menyerap polutan secara
![Page 2: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/2.jpg)
2
efisien, karena perbedaan tingkat toleransinya, kemampuan tanaman sebagai pereduksi polutan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor lingkungan, model penataan tanaman,fisiologi
dan sifat morfologi tanaman. Tanaman yang ditanaman secara berkelompok dengan spesies beragam,
mudah tumbuh,ranting rapat, dan percabangan yang tidak mudah patah akan lebih efisien dalam
menyerap polutan (spirndalamLestari. 2010.Hal1). Tanaman semak, rumput, dan penutup tanah
memiliki kerimbunan yang relatif lebih kecil dibanding pohon, namun banyak digunakan dalam
lanskap, karena mempunyai keragaman tinggi dalam penampilan visual seperti bentuk dan tekstur
daun, warna daun, dan bunga serta aromanya (nasrullah et aldalamLestari .2010.hal1).Polutan gas
yang terserap dan terjerap tumbuhan akan mempengaruhi pertumbuhan dan anatomi mikroskopis
daunya (Rushayati dan rizki.2005.hal71). Laju pertumbuhan tanaman dapat dilihat dari tinggi
tanaman, bobot kering, dan luas daun merupakan salah satu variabel yang digunakan untuk
mengamati pertumbuhan tanaman (lambers et al dalam Lestari.2010.hal1).
Laju pertumbuhan tanaman diyakini dapat menggambarkan respon anatomi tanaman terhadap
adanya faktor lingkungan termasuk polutan . Respon anatomi tanaman terhadap faktor-faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan dapat dilihat dari beberapa fenomena seperti perpanjangan
stomata dan kerapatan stomata.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pertumbuhan daun Sansevieria trifaciata prain (lidah mertua) khususnya
terhadap emisi kendaraan bermotor?
2. Bagaimana anatomi daun Sansevieria trifaciata prain (lidah mertua) khususnya
terhadap emisi kendaraan bermotor?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pertumbuhan daun Sansevieria trifaciata prain( lidah mertua)
terhadap emisi kendaraan bermotor.
2. Untuk mengetahui dan mempelajari anatomi daun Sansevieria trifaciata prain( lidah
mertua) terhadap emisi kendaraan bermotor.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Memberikan informasi ilmiah bagi masyarakat bahwa bengkulu memiliki sumber daya alam
yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi pencemaran udara.
E. KEGUNAAN
Dapat di gunakannya tanaman Sansevieria trifaciata prain sebagai biomarker pencemaran
udara terhadap emisi kendaraan bermotor.
Sebagai bentuk realisasi untuk mengembangkan khasiat sansevieria trifaciata prain pada
masyarakat indonesia dan internasional
![Page 3: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/3.jpg)
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. PENCEMARAN UDARA
a) Pengertian pencemaran udara
Pencemaran udara adalah kondisi menurunnya kualitas udara kerena terkontaminasi oleh
berbagai macam zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh
manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga derah padat industri yang
menghasilkan gas-gas atau zat-zat diatas ambang kewajaran.pencemaran udara merupakan masuknya,
atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer (udara) yang mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia, serta menurunkan kualitas lingkungan .
Pada prinsipnya, pencemaran udara adalah kondisi udara yang mempunyai komposisi tidak ideal
untuk digunakan atau dihirup oleh makhluk hidup. Ruangan yang terasa sejuk belum tentu bebas dari
polusi. Udara dalam ruangan juga dapat di cemari oleh mikroorganisme antara lain bakteri, virus, dan
jamur.
b) Sumber gas pencemaran udara
Secara umum letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (antropogenic
sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik,dan lain-lain.
Diindonesia sekarang ini kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan emisi kendaraan
bermotor yang mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negative, baik
terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb) kendaraan
bermotor menyumbang hampir 100% timbal. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya
di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan
(indoor pollution). Sementara itu pencemaran diluar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi
kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemaran
udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari
pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas
kendaraan bermotor dan transportasi laut. Dari data BPS tahun 1999, dibeberapa propinsi terutama
dikota-kota besar seperti Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan
kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO₂ dan CO diudara yang jumlahnya lebih dari 50%.
Penurunan kualitas udara yang terus terjadi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa
betapa pentingnya digalakkan usaha-usaha pengurangan emisi ini.
Menurut wardhana, dalam sugiarti menyatakan bahwa “ di dunia dikenal zat pencemar udara
utama yang berasal dari kegiatan manusia berupa gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil
![Page 4: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/4.jpg)
4
dan industri. Perkiraan persentase komponen pencemar udara utama di Indonesia khususnya
transportasi dan industri yaitu:
Karbon monoksida (CO) 70,50%
Oksida. Sulfur (SOᵪ) 0,9%
Nitrogen Oksida (NOᵪ) 8,9%
Bahan bakar minyak paling banyak mengandung hidrokarbon jenuh dan sedikit belerang.
Bahan bakar minyak yang secara umum disebut bensin adalah senyawa HC yang kandungan oktana
atau isooktannya tinggi. Dalam pembakaran bensin di dalam mesin mobil terjadi reaksi kimia sebagai
berikut:
C₈H₁₈ + 12,50₂ + 12,5 (3,76) N₂ 8CO₂ + 9H₂O +47 N₂
Angka 3,76 adalah harga perbandingan nitrogen dan oksigen diudara sebab pembakaran disini
melibatkan N₂ diudara. Bila reaksi yang terjadi seperti diatas, reaksi pembakarannya disebut proses
pembakaran yang stoikiometris dimana semua atom oksigen bereaksi sempurna dengan bahan bakar.
Reaksi pembakaran yang stoikiometris seperi diataas dapat terjadi secara teoristis, namun dalam
kenyataan reaksi yang terjadi hanya menghasilkan CO₂ dan H₂O saja. Karena adanya suhu tinggi
pada pembakaran tersebut terjadi pula gas-gas lainnya seperti: H,C, CO, NH₃, NO, NO₂,SO₂, SO₃,
H₂SO₄, OH dan O₃. Dengan udara luar hasil pembakaran bahan fosil dapat menghasilkan komponen
pencemaran udara yang banyak. Apabila pada pembakaran tersebut jumlah oksigen yang digunakan
kurang dari keperluan UPB (udara/bahan bakar), maka ada sebagian bahan bakar fosil yang terbakar
dan ikut keluar sebagai pencemar hidrokarbon (HC).
Karbon monoksida (CO)
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagi perkotaan. Data
mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara dijakarta disebabkan karena benda bergerak atau
transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama berasal dari metromini. Formasi CO
merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran didalam
ruang bakar mesin diesel. Pencampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi
pada mesin-mesin yang menggunakan turbocharge merupakan salah satu strategi untuk
meminimalkan emisi CO. CO yang meningkat diberbagai perkotaan dapat mengakibatkan di berbagai
perkotaan dapat mengakibatkan turunya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta
kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada
pengendalian emisi seperti penggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida
menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan
bermotor
![Page 5: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Nitrogen Oksida (NOᵪ)
Menurut Schlesinger dalam sugiarti 2009 bahwa kira-kira 90% dari emisi NOₓadalah
disebabkan proses thermal NOₓ, dan tercatat bahwa dengan penggunaan HFO (Heavy fuel Oil), bahan
bakar yang biasa digunakan di kapal, menyumbangkan emisi NOₓ sebesar 20-30% Nitrogen oksida
yang ada diudara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah
bereaksi dengan atmosfir zat ini membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus yang dapat
menembus bagian terdalam paru-paru. Selain itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin yang
tidak terbakar dengan sempurna dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon rendah atau smog
kabut berawan coklat kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota di dunia.
SOₓ (sulfur oxide:SO₂, SO₃)
Emisi SOₓ terbentuk dari fungsi kandungan sulfur dalam bahan bakar, selain itu kandungan
sulfur dalam pelumas, juga menjadi penyebab terbentuknya SOₓ emisi. Struktur sulfur terbentuk pada
ikatan aromatic dan alkyl. Dalam proses pembakaran sulfur dioxide dan sulfur trioxide terbentuk dari
reaksi:
S + O₂ SO₂
SO₂ +1/2 O₂ SO₃
Kandungan SO₃ dalam SOₓ sangat kecil sekali yaitu sekitar 1-5%. Gas yang berbau tajam tapi tidak
berwarna ini dapat menimbulkan serangan asma, gas inipun jika bereaksi diatmosfer akan membentuk
zat asam. Badan WHO PBB menyatakan bahwa pada tahun 1987 jumlah sulfur dioksida diudara telah
mencapai ambang batas yang ditetapkan oleh WHO (sugiarti.2009.hal 54).
2. Sansevieria trifasciata Prain( lidah mertua)
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Liliales
Famili: Agavaceae
Genus: Sansevieria
Spesies: Sansevieria trifasciata Prain.
![Page 6: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/6.jpg)
6
a. Morfologi Sansevieria trifasciata Prain (lidah mertua)
Secara umum sansevieria (lidah mertua) dapat dikelompokkan menjadi dua jenis. Jenis
dengan daun pendek (sekitar 8 cm) dan jenis dengan daun panjang (50-70 cm).
Sansevieria memiliki daun yang berwarna beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-
abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang
terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada
juga yang zig-zag.
Ciri sansevieria (lidah mertua) secara umum lainnya memiliki rimpang, berdaun tebal, serta
ujung daunnya runcing atau berduri. Mampu menyimpan air dalam jumlah yang banyak pada seluruh
bagian tubuh. Mampu hidup di daerah yang kering dan tandus sekalipun
a) Bentuk daun
Tanaman Lidah Mertua berdaun tunggal, dengan bentuknya yang kaku dan keras,
permukaannya licin, tumbuh dan berkumpul sebagai roset akar maksudnya yaitu 2-6 helai daun
tumbuh berkumpul dipangkal akar. Bentuk daunnya panjang menyempit dengan ujungnya yang
runcing, pangkalnya menyempit dan berbentuk talang, warnanya hijau dengan panjang antara
30 – 120 cm, sedangkan lebarnya sekitar 2,5 – 8 cm. Pada kedua permukaan daun terdapat
garis-garis bergelombang berwarna hijau tua yang letaknya melintang, dengan tepi daun
berwarna hijau tua. Serat daunnya dapat digunakan untuk membuat tali.
b) Bunga, buah dan cara perbanyakkan tanaman Lidah Mertua :
Bunga Lidah Mertua berbentuk bunga majemuk, menempel dalam tandan yang panjangnya
sekitar 30-80 cm, warnanya hijau muda, baunya harum, dan baru mekar menjelang malam.
Buahnya adalah buah buni, sedangkan untuk perbanyakkan tanaman dapat dilakukan dengan
memisahkan anak tanaman yang tumbuh didekat induk atau dengan stek daun. Tanaman sejenis
yang lain yaitu Sansevieria Laurentii ( NE.Br.) De Wild, dimana tepi daunnya berwarna kuning
keemasan.
b. Anatomi lidah mertua
Masing masing organ muda pada tumbuhan (daun, akar, batang) memiliki tija system
jaringan primer : system jaringan dermal (epidermis), system jaringan pembuluh (stele), dan system
jaringan dasar ( korteks).masing- masing system jaringan ini sambung menyambung di seluruh tubuh
tumbuhan , meskipun karakteristik tumbuhan berbeda.
![Page 7: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/7.jpg)
7
a) Daun
Daun di selubungi epidermis ,dengan sel-sel yang saling menutupi secara rapat seperti
potongan puzzle. Epidermis memiliki fungsi sebagai lapisan pertahanan pertama yang melawan
kerusakan fisik dan organism potogenik. Kutikula berlilin pada epidermis merupakan penghalang
terhadap kehilangan air pada tumbuhan. Rintangan epidermis di selah hanya stomata, yaitu pori yang
sangat kecil yang diapit oleh epidermal di selah mengalami speliasisasi yang di sebut sel penjaga.
Adanya stomata memungkinkan terjadinnya pertukaran gas antara udara disekitarnya dan sel-sel
fotosintetik dibagian daun. Stomata juga merupakan jalan utama hilangnya air pada tumbuhan melalui
penguapan, suatu proses yang di sebut transpirasi .
Jaringan dasar suatu daun di apit oleh epidermis bagian atas dan bawah pada daerah yang di
sebut mesofil.jaringan ini sebagian besar terdiri dari sel-sel parenkim yang di lengkapi kloroplas.
b) Batang
Jaringan pembuluh memanjang di sepanjang sebuah batang dalam beberapa untaian yang di
sebut berkas pembuluh yang terdapat pada akar, dimana jaringan pembuluh membentuk suatu silinder
pembuluh di tengah akar. Masing-masing berkas pembuluh batang di kelilingi oleh jaringan dasar.
Berkas pembuluh tersebar di seluruh jaringan dasar dan tidak tersususn dalam bentuk lingkaran.
Jaringan dasr pada batang adalah parenkim. Lapisan luar batang dilapisi epidermis yang menutupi
batang sebagai system jaringan pelapis yang kontinu.
c) Akar
System perakaran : serabut
Fungsi akar adalah penopang tubuh di atas tanah, menyerap mineral dan air, menghantarkan air
dan nutrient, serta menyimpan makanan. Lapisan luar di lindungi oleh jaringan disebut epidermis
yaitu suatu lapisan tunggal sel-sel yang menutupi akar, berasal dari protoderm. Air dan mineral yang
memasuki tumbuhan dari tanah harus masuk melalui epidermis. (Fitter. A.H., Hay R.K.M. 1981)
BAB III
![Page 8: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/8.jpg)
8
METODOLOGI PENELITIAN
LOKASI DAN PEMILIHAN BIBIT
Penelitian akan di lakukan di lima tempat tempat , pemberian perlakuan emisis gas kendaraan
bermotor dan mobil pada tanaman yang di berikan polutan yaitu di wilayah supraptu, rawa, dan
pulaubay, yang tidak di berikan polutan di laboratorium MIPA Biologi Universitas Bengkulu,
sedangkan pengamatan dan pengukuran di lakukan laboratorium Biologi MIPA UNIB. Penelitian di
lakukan selama empat bulan.
BAHAN DAN ALAT
1. Anakan lidah Mertua umur 1 bulan
2. Bahan kimia : formaldehyde, asam asetat glasial, etanol 70 %, tertier butil alkohol (TBA), minyak
parafin, safranin, fast-green, asam nitrat, gliserin, entellan, bayclean, akuades.
Peralatan yang digunakan yaitu :pisau, alat ukur (meteran), califer, alat untuk mengambil sampel
udara , mikrotom putar, mikroskop okuler, counter.
Metode penelitian meliputi:
1. Pemilihan bibit tanaman lidah mertua umur 1 bulan sebanyak masing-masing 6 tanaman.
Setiap tanaman diambil sampel daun sebanyak 3 buah. Sehingga dibutuhkan 12 tanaman dan
36 sampel daun yang akan dianalisis.
2. Tanaman dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu satu kelompok diletakkan di tempat bebas
polutan, dan satu kelompok di letakkan di area yang terkena polusi yaitu di wilayah suprapto,
rawa makmur, pulaubay . Lima hari sekali dilakukan pengukuran diameter batang dan tinggi
tanaman.
3. Setelah 2 bulan, dilakukan pengambilan sampel daun 3 buah daun per tanaman. kemudian
dibuat sayatan paradermal dan sayatan tranversal.
4. Pada sayatan paradermal diukur : panjang stomata, lebar stomata dan kerapatan stomata.
Sedangkan pada sayatan tranversal diukur : tebal daun, tebal jaringan palisade, tebal jaringan
bunga karang, tebal jaringan epidermis atas, dan tebal jaringan epidermis bawah.
5. Gas buang kendaraan bermotor dan mobil pada wilayah plobay, suprapto dan rawa makmur ,
diambil sampel udaranya dan dianalisis untuk mengetahui konsentrasi CO, SO2, NO2, dan
debu.
ANALISA DATA
Data dianalisis secara deskriptif menggunakan uji (t) untuk membandingkan setiap parameter
pertumbuhan dan anatomi daun dari tanaman yang di beri emisi kendaraan bermotor dan mobil
dengan yang tidak di beri emisi kendaraan.
BAB IV
![Page 9: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/9.jpg)
9
JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tabel I. Jadwal kegiatan PKM
Nama kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Survei bahan dilapangan
Pengadaan alat dan pembelian alat
Pengambilan bahan
Pengambilan sampel daun
Menganalisis sampel
Pengukuran diameter batang
Analisa data
Penyusunan laporan akhir
Jadwal Kegiatan Dalam Bentuk Bar -Chart
survei bahan dilapangan
pengadaan alat dan pembelian alat
pengambilan bahan
pengambilan sampel daun
menganalisa sampel
pengukuran diameter batang
analisa data
penyusunan laporan akhir
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
minggu
BAB V
RANCANGAN BIAYA
![Page 10: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/10.jpg)
10
Tabel 2. Rancangan biaya
No
Rincian volume Harga satuan Jumlah
a. BAHAN HABIS PAKAI
BAHAN DASAR1 Anakan sansivieria 18 tanaman Rp. 50.000 Rp.900.0002 Pupuk kompos 2 karung Rp. 30.000 Rp.60.0003 Air mineral 4 galon Rp.7.000 Rp.28.0004 Etanol 100% 100 ml Rp.1000 Rp.100.0005 Minyak parafin 100 ml Rp. 2500 Rp.250.0006 Parafin 200 gr Rp. 2500 Rp.50.0007 Fast Gren 5 gr Rp.150.000 Rp.750.0008 Asam nitrat 100 ml Rp.2000 Rp.200.0009 Gliserin 100 ml Rp.5000 Rp.500.000
10 Entellan 50 ml Rp.10.000 Rp.500.00011 Bayclean 100 ml Rp.300 Rp.30.00012 Aquadest 1 liter Rp.10.000 Rp. 10.00013 Tisu 2 rim Rp.70.000 Rp.140.00014 Kain lap 1 set Rp.25.000 Rp.25.00015 Plastik 2 set Rp.4.000 Rp.8.00016 Silet 20 set Rp.4.000 Rp.80.000
Alat tulis kantor (ATK)17 kertas A4 2 rim Rp.50.000 Rp.100.00018 Tinta printer 5 buah Rp.40.000 Rp.200.00019 Clips kertas 12 buah Rp.3000 Rp.36.00020 Cd Blank +Book Atk 2 buah Rp.15000 Rp.30.00021 Materai 2 buah Rp.6.000 Rp.12.00022 Pena 6 buah Rp.5000 Rp.30.00023 Buku catatan 3 buah Rp.20.000 Rp.60.000
JUMLAH A Rp.4.090.000b. PERALATAN PENUNJANG (PKM)
1 Pisau 3 buah Rp.15.000 Rp.45.0002 Alat ukur (meteran) 3 buah Rp.30.000 Rp.90.0003 Califer 3 buah Rp.20.000 Rp.60.0004 Imvinger 1 set Rp.200.000 Rp.200.0005 Mikroskop okuler 3 buah Rp.100.000 Rp.300.0006 Mikrotom putar 1 buah Rp.50.000 Rp.50.0007 Counter 10 buah Rp.10.000 Rp.100.0008 Kaca benda 20 buah Rp.1000 Rp.20.0009 Kaca penutup 40 buah Rp.1000 Rp.40.000
10 Pipet tetes 10 buah Rp.1000 Rp.10.00011 Gelas piala 10 buah Rp.1000 Rp.10.00012 Flash disk 3 buah Rp.60.000 Rp.180.000
JUMLAH B Rp.1.105.000
c. PERJALANAN
![Page 11: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/11.jpg)
11
1 Survei 4 kali 2 motor Rp.50.000 Rp.400.0002 Pembelian alat dan bahan 3 kali 3 motor Rp.50.000 Rp.450.0003 Pengambilan sampel 8 kali 3 motor Rp.50.000 Rp.1.200.004 Pengamatan diameter batang 10 kali 3 motor Rp.50.000 Rp.1.500.005 Pengamatan laboratorium 10 kali 3 motor Rp.50.000 Rp.1.500.00
JUMLAH C Rp.5.050.000Lain-lain
1 Penjilidan 5 buah Rp.30.000 Rp.150.0002 Photocopy 12 eksemplar Rp.5000 Rp.60.0003 Dokumentasi 1 paket Rp.200.000 Rp.200.0004 Konsumsi 7 kali 7 orang Rp.20.000 Rp.140.0005 Komunikasi 3 orang Rp.100.000 Rp.300.000
Jumlah D Rp.850.000Jumlah total: (A+B+C+D)= Rp. 4.090.000+ Rp.1.105.000+ Rp.5.050.000+ Rp.850.000= 11.095.000
![Page 12: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/12.jpg)
12
DAFTAR PUSTAKA
Filter.A.H,Hay R.K.M.1981.fisiologi lingkungan tanaman (terjemahan) gajah madaUniversityPress.yogyakarta
Lestari,meri.2010.Respon pertumbuhan dan fisiologi tanaman Asystasia gangetica, Impatiens balsamina, dan Mirabilis jalapa pada tingkat polusi yang berbeda.IPB(institut pertanian bogor)
Rushayati,S.B,Rizki.Y.M.Respon pertumbuhan serta anatomi daun kenari (canarium commune L) dan Akasia (Acacia mangium willd) terhadap emisi gas kendaraan bermotor.media konsevasi vol.X,NO.2 Desember 2005:71-76
Sugiarti.gas pencemaran udara dan pengaruhnya bagi kesehatan manusia.jurnal chemica Vol.10.Nomor 1 juni 2009,50-58
![Page 13: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/13.jpg)
13
Lampiran
Nama dan Biodata Ketua serta Anggota PKM
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Lesmaherti
b. NIM : F1D010048
c. Fakultas/Program Studi : MIPA / Biologi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu
e. Alamat Rumah : Jl. Kuala lempuing, gang cemara 1,RT 08,RW 02
No 19 kota Bengkulu
f. No. HP : 08984224358
g. Alamat email : [email protected]
Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu
Ketua
Lesmaherti
F1D010048
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Novita sari
b. NPM : F1D010047
c. Fakultas/Program Studi : MIPA/Biologi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu
e. Alamat Rumah : Jl.merapi 15.N0.76,Rt16.Rw.04 Ratu Agung
f. No. HP : 082185661415
g. Alamat email : [email protected]
h. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu
Anggota 1
Novita sari
F1D010047
![Page 14: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/14.jpg)
14
3. Anggota pelaksana
a. Nama Lengkap : Fike gustrini
b. NPM : F1D011007
c. Fakultas/Program Studi : MIPA/Biologi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu
e. Alamat Rumah : Jl.Irian No.17 Sukamerindu
f. No. HP : 08992346777
g. Alamat email : [email protected]
h. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu
Anggota 2
F ike gustrini
F1D011007
![Page 15: BAB I Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082404/5572112f497959fc0b8e8993/html5/thumbnails/15.jpg)
15
Nama dan Biodata Dosen Pendamping
Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Sri astuti,M.S
NIDN : 196128031989012001
Golongan Pangkat : IV/a
Jabatan Fungsional : Pembina
Jabatan Struktural : -
Fakultas/ Program Studi : MIPA/ Biologi
Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu
Bidang Keahlian : Pendidikan
Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/ minggu
Alamat : Jl.WR supratman perumahan Unib blok 3/9 pematang
. gubernur
Dosen Pendamping
Dr a. Sri astuti,M.S
NIDN.196128031989012001