bab i ske c 6 dapus.docx

55
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO C Kelompok 2 Pembimbing : dr. YessiAstri, M.kes 1. M. RagilPamungkasWijaya (702010044) 2. ApriliaAyuFransiska (702011063) 3. DwiPuspita Sari (702014001) 4. Tiara Yosepha (702014008) 5. ArmikoBantara (702014010) 6. RahmaNooraFirdayani (702014014) 7. PopyMaelandasari (702014021) 8. AyuAnggreini (702014025) 9. ReynaldiAuliaRahman (702014033) 10. Dita Mutiara Irawan (702014037) 11. Puja ArgaMarandika (702014043) LAPORAN TUTORIAL SKENARIO C BLOK 6 Page 1

Upload: rahmanoora-firdayani

Post on 09-Nov-2015

237 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO C

Kelompok 2Pembimbing: dr. YessiAstri, M.kes1. M. RagilPamungkasWijaya(702010044)2. ApriliaAyuFransiska(702011063)3. DwiPuspita Sari(702014001)4. Tiara Yosepha(702014008)5. ArmikoBantara(702014010)6. RahmaNooraFirdayani(702014014)7. PopyMaelandasari(702014021)8. AyuAnggreini(702014025)9. ReynaldiAuliaRahman(702014033)10. Dita Mutiara Irawan(702014037)11. Puja ArgaMarandika(702014043)

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG2015

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBlok Genetika dan Biologi Molekuler adalah blok keenam pada semester II dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario C ini yang memaparkan kasus Tn. Alan dan Ny. Ani adalah pasangan suami istri yang masih bersaudara (sepupu). Keduanya adalah suku asli Melayu.Tn. Alan dan Ny. Ani membawa anak perempuannya Messi berusia 4 tahun ke Puskesmas karena terlihat sangat pucat dan perutnya tampak membesar sejak 1 bulan lalu. Dokter Puskesmas menyatakan bahwa Messi mengalami Anemia dan terjadi splenomegali.Dokter Puskesmas menduga Messi mengalami kelainan genetik dan menyarankan agar diperksa lebih lanjut di Bagian Biologi Kedokteran FK UMP. Hasil pemeriksaan genetik menyimpulkan bahwa Messi menderita Thalasemia Beta.

1.2 Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Tutor: dr. YessiAstri, M.kesModerator:ArmikoBantara (702014010)SekretarisMeja: Dita Mutiara Irawan(702014037)SekretarisPapan: Puja Arga Marandika(702014043)Anggota: M. Ragil Pamungkas(702010044)Aprilia Ayu Fransiska(702011063)Dwi Puspita Sari(702014001)Tiara Yosepha(702014006)Rahma Noora Firdayani(702014014)Popy Maelandasari(702014021)Ayu Anggreini(702014025)Reynaldi Aulia Rahman(702014033)

Waktu:Selasa, 19 Mei 2015 Kamis, 21 Mei 2015Pukul: 13.00-15.00 WIBPeraturan:1. Semua Anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argumen3. Sopan dan penuh tata karma dalam mengemukakan pendapat4. Izin saat akan keluar ruangan.

2.2 SkenarioKasusTn. Alan dan Ny. Ani adalah pasangan suami istri yang masih bersaudara (sepupu). Keduanya adalah suku asli Melayu.Tn. Alan dan Ny. Ani membawa anak perempuannya Messi berusia 4 tahun ke Puskesmas karena terlihat sangat pucat dan perutnya tampak membesar sejak 1 bulan lalu. Dokter Puskesmas menyatakan bahwa Messi mengalami Anemia dan terjadi splenomegali.Dokter Puskesmas menduga Messi mengalami kelainan genetik dan menyarankan agar diperksa lebih lanjut di Bagian Biologi Kedokteran FK UMP. Hasil pemeriksaan genetik menyimpulkan bahwa Messi menderita Thalasemia Beta2.3 Seven Jump Steps2.3.1 KlarifikasiIstilahNo.IstilahPengertian

1SepupuSaudarasatunenek

2PucatWajahnyaputihpudar

3SukuMelayuSebuahkelompoketnisdari orang-orang Austronesiaterutama yang menghuniSemenanjung Malaya, Sumatrabagiantimur, bagianselatanThailand, pantaiselatanBurma, pulauSingapura, BorneopesisirtermasukBrunei, Kalimantan Barat, danSarawakdanSabahpesisir, danpulau-pulaukecil yang terletakantaralokasiini - yang secarakolektifdikenalsebagaiAlamMelayu. Lokasiinisekarangmerupakanbagiandarinegara modern Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, BurmadanThailand.

4AnemiaPenurunanjumlaheritrositkuantitas hemoglobin, volume dalamdarahdibawah normal.

5SplenomegaliPembesaranlimfa

6Thalasemia BetaKelompokheterogen anemia hemolitikherediter yang ditandaiolehpenurunanpercepatansintesissaturantaipolipeptida hemoglobin ataulebih.

2.3.2 Identifikasimasalah1. Tn. Alan dan Ny. Ani adalah pasangan suami istri yang masih bersaudara (sepupu). Keduanya adalah suku asli Melayu.2. Tn. Alan dan Ny. Ani membawa anak perempuannya Messi berusia 4 tahun ke Puskesmas karena terlihat sangat pucat dan perutnya tampak membesar sejak 1 bulan lalu. Dokter Puskesmas menyatakan bahwa Messi mengalami Anemia dan terjadi splenomegali.3. Dokter Puskesmas menduga Messi mengalami kelainan genetik dan menyarankan agar diperksa lebih lanjut di Bagian Biologi Kedokteran FK UMP. Hasil pemeriksaan genetik menyimpulkan bahwa Messi menderita Thalasemia Beta

2.3.3 AnalisisMasalah1. Tn. Alan dan Ny. Ani adalah pasangan suami istri yang masih bersaudara (sepupu). Keduanya adalah suku asli Melayu.a) Apa dampak perkawinan sedarah?Tn. Alan melakukan inbreeding yaitu perkawinan sedarah yang memberikan indikasi memperbesar probabilitas terekspresinya kelainan genetik, seperti pada skenario bahwa anak perempuannya yaitu Messi menderita thalasemia beta berdasarkan hasil pemeriksaan genetik.Dampaknya:a. Terjadinya mutasi genb. Terjadinya abnormalitas pada keturunan atau bayic. Akan menurunnya gen mutan yang berbahayad. Kemungkinan mempunyai anak cacate. 30% resiko kematian bayif. sulit mencegah terjadi penyakit yang terkait dengan gen abnormal pada keturunan yang selanjutnya mendapatkan 2 salinan gen yang merugikang. proporsi cacat lahir yang tinggi (Suryo, 2011)SintesisTn. Alan melakukan inbreeding yaitu perkawinan sedarah yang memberikan indikasi memperbesar probabilitas terekspresinya kelainan genetik, seperti pada skenario bahwa anak perempuannya yaitu Messi menderita thalasemia beta berdasarkan hasil pemeriksaan genetik.Dampaknya:1. Terjadinya mutasi gen2. Terjadinya abnormalitas pada keturunan atau bayi3. Akan menurunnya gen mutan yang berbahaya4. Kemungkinan mempunyai anak cacat5. 30% resiko kematian bayi6. sulit mencegah terjadi penyakit yang terkait dengan gen abnormal pada keturunan yang selanjutnya mendapatkan 2 salinan gen yang merugikan7. proporsi cacat lahir yang tinggi Pernikahan sedarah yang dimaksud disini adalah antar sepupu, satu marga atau yang garis keluarganya dekat, tapi bukan sedarah kandung atau incest.Pernikahan sedarah banyak terjadi biasanya si pasangan baru sadar setelah merunut garis keluarganya. Salah satu bahaya yang bisa timbul dari pernikahan sedarah adalah sulit untuk mencegah terjadinya penyakit yang terkait dengan gen buruk orangtua pada anak-anaknya kelak,( Debra Lieberman dari University of Hawaii). Pernikahan dengan saudara kandung atau saudara yang sangat dekat bisa meningkatkan secara drastis kemungkinan mendapatkan dua salinan gen yang merugikan, dibandingkan jika menikah dengan orang yang berasal dari luar keluarga.Hal ini disebabkan masing-masing orang membawa salinan gen yang buruk dan tidak ada gen normal yang dapat menggantikannya, sehingga pasti ada beberapa masalah yang nantinya bisa menyebabkan anak memiliki waktu hidup pendek. Diketahui bahwa adanya peningkatan risiko tambahan kematian sekitar 1,2 persen dibandingkan pernikahan bukan saudara dekat. Sementara itu untuk cacat lahir terdapat peningkatan risiko sekitar 2 persen pada populasi umum dan 4 persen pada pernikahan yang orangtuanya memiliki kekerabatan dekat. (Alan Bittles,2004)Kondisi genetik yang lebih umum terjadi pada pernikahan kerabat adalah gangguan resesif langka yang bisa menyebabkan berbagai macam masalah, seperti kebutaan, ketulian, penyakit kulit dan kondisi neurodegeneratif.Hampir semua orang membawa mutasi genetik, tapi ketika suatu populasi memiliki ruang lingkup yang kecil maka mutasi gen akan menjadi lebih sering terjadi.(Bittles,2004)Jika dua orang yang membawa gen resesif mereproduksi, maka anak-anaknya memiliki satu dari empat kesempatan untuk memiliki kelainan tersebut dan satu dari dua anak memiliki kesempatan menjadi pembawa sifat (carrier).Hal inilah yang membahayakan pernikahan sedarah atau memiliki hubungan kekeluargaan yang dekat, karena risiko penyakit atau kondisi genetik tertentu menjadi lebih besar.Melakukan pemeriksaan genetik terlebih dahulu sangat penting agar bisa mencegah dampak yang mungkin terjadi pada anak-anaknya. Cara ini merupakan penyaringan selektif yang jauh lebih efektif. Sumber : ( Bittles,2004)b) Apa hubungan suku melayu dengan penyakit keturunan?Jawab Pada suku melayu, mereka masih memegang tradisi, menikahkan anaknya dengan sesama saudara atau sesama suku dengan tujuan untuk mempererat silaturahmi. Oleh karena itu, terjadi pernikan saudara atau inbreeding yang menyebabkan terjadinya penyakit keturunan. PadaThalasemia, adahubungansukudenganpenyakitThalasemia. Prevelensi keturunan melayu yang menderitaThalasemia. Contohnya di Palembang cukuptinggiyaituThalasemia Beta 8,0%.Sintesis

2. Tn. Alan dan Ny. Ani membawa anak perempuannya Messi berusia 4 tahun ke Puskesmas karena terlihat sangat pucat dan perutnya tampak membesar sejak 1 bulan lalu. Dokter Puskesmas menyatakan bahwa Messi mengalami Anemia dan terjadi splenomegali.a) Apa saja klasifikasi anemia? (penyebab dan morfologi eritrosit)Jawaba. Anemia Hipokrom Mikrositer Mikrositik berarti kecil, hipokrom berarti mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal (MCV kurang; MCHC kurang). Hal ini umum yang menggambarkan insufisiensi sintesis hem (besi), seperti pada anemia defisiensi besi, keadaans ideroblastik dan kehilangan darah kronik, atau gangguan sintesis globin, seperti pada talasemia (penyakit hemoglobin abnormal kongenital).Penyebab: - Anemia defisiensi Fe Thalasemia Mayor Anemia akibat kronik Anemia sideroblastik

b. Anemia Normokromik NormisiterDimanaukurandanbertukseldarahmerahnormal sertamengandung hemoglobin dalamjumlahyangnormal. (MCV dan MCHC normal ataunormal rendah) tetapi individu menderita anemia. Penyebab anemia jenis ini adalah kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalansumsumtulang, danpenyakit-penyakit infiltrate metastatic pada susum tulang.Penyebab: - Anemia paska pendarahan akut Anemia aplastik Anemia hemolitik Anemia pada gagal ginjal kronik Anemia pada sindrom melodisplastik Anemia pada keganasan hematologik

c. Anemia MakrositerMakrositikberartiukuransel-seldarahmerahlebihbesardari normal tetapinormokromkarenakonsentrasihemoglobinnya normal (MCV meningkat; MCHC normal). Hal inidiakibatkanolehgangguanatauterhentinyasintesisasamnukleatB12 dan/atauasamfolat. Inidapatjugaterjadipadakemoterapikanker, sebabagen-agen yang digunakanmengganggumetabolisme sel.Penyebab: - Anemia difesiensi asam folat Anemia difesiensi vitamin B12 Anemia pada penyakit hati kronik Anemia pada hipotiroidisme Anemia pada sindrom melodisplastikSintesisAnemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar hemoglobin (Hb) yang berada dibawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. (Waryana, 2010).

Klasifikasi menurut WHO dalam Waryana (2010) 1) Tidak anemia : 11 gr % 2) Anemia ringan : 9-10 gr % 3) Anemia sedang : 7-8 gr % 4) Anemia berat : < 7 gr %.

Sedangakan menurut Morofologi Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan:Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro menunjukkan ukuran sel darah merah, sedangkan kromik menujukkan warnanya.Sudah dikenal klasifikasi besar yaitu:1. Anemia normositik normokrom.Dimana ukuran dan bertuk sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal. (MCV dan MCHC normal atau normal rendah) tetapi individu menderita anemia. Penyebab anemai jenis ini adalah kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum tulang, dan penyakit-penyakit infiltrat metastatik pada susum tulang.

2. Anemia makrositik normokromMakrositik berarti ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari normal tetapi normokrom karena konsentrasi hemoglobinnya normal (MCV meningkat; MCHC normal). Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam nukleat B12 dan/atau asam folat. Ini dapat juga terjadi pada kemoterapi kanker, sebab agen-agen yang digunakan mengganggu metabolisme sel.

3. Mikrositik hipokrom.Mikrositik berarti kecil, hipokrom berarti mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal(MCV kurang; MCHC kurang). Hal ini umumnya menggambarkan insufisiensi sintesis hem (besi), seperti pada anemia defisiensi besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan darah kronik, atau gangguan sintesis globin, seperti pada talasemia (penyakit hemoglobin abnormal kongenital).

Klasifikasi anemia 1.Anemia mikrositik hipokrom Anemia defisiensi besi Anemia penuakit kronik2.Anemia makrositik Defisiensi vitamin B12 Defisiensi asam folat3.Anemia karena perdarahan4.Anemia hemolitik5.Anemia aplastikSumber :(Arif Masjoer, Kapita Selekta, Jilid I edisi 2, Jakarta, 1999)

b) Apa penyebab anemia?a. Kekurangan zat besib. Kekurangan folat dan asupan vitamin B12c. Adanya penyakit kronis tertentu (HIV/AIDS) dapat mempengaruhi produksi sel darah merah

d. Berkurangnya kemampuan sumsum tulang belakang untuk menghasilkan ketiga jenis sel darah e. Kecacatan hemoglobin (mati secara prematur) menyebabkan thalasemia (sickle sel)(Wildan Manual Of Hematology Marshal A Lichtman,MD et all, 2011)SintesisMenurut Nugraheny (2010), Anemia umumnya disebabkan oleh kurang gizi, kurang zat besi , kehilangan darah pada persalinan yang lalu, penyakit kronik seperti TBC, paru, cacing usus, malaria. Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan besi yang berasal dari makanan yang dimakan setiap hari dan diperlukan untuk pembentukan Hemoglobin.

Penyebab umum dari anemia:

1.Perdarahan Hebat Akut (mendadak)KecelakaanPembedahanPersalinanPecah pembuluh darah Kronik (menahun)Perdarahan hidungWasir (hemoroid)Ulkus peptikumKanker atau polip di saluran pencernaanTumor ginjal atau kandung kemihPerdarahan menstruasi yang sangat banyak

2.Berkurangnya pembentukan sel darah merahKekurangan zat besiKekurangan vitamin B12Kekurangan asam folatKekurangan vitamin CPenyakit kronik

3.Meningkatnya penghancuran sel darah merahPembesaran limpaKerusakan mekanik pada sel darah merahReaksi autoimun terhadap sel darah merahHemoglobinuria nokturnal paroksismalSferositosis herediterElliptositosis herediterKekurangan G6PDPenyakit sel sabitSumber : Kee L. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diognostik. c) Bagaimana hubungan keluhan dengan perkawinan sedarah?

d) Apa kemungkinan penyebab splenomegali?Jawaba. Infeksi atau inflamasi menyebabkan tingginya inflamasi sel-sel fagosit dan sel-sel neutrofil Akut: Infeksi mononukleasis, hepatitis, subakut bakterial endo Kronis: Hb milier, malaria, brucellosisb. Gangguan sirkulasi menyebabkan tekanan hidrostatik vena meningat dan terjadi pembesaran limfa Sirosis hati, gagal jantung kongestifc. Degeneration and storage disease Amilodosis, lipid storage diseased. Neoplasma atau tumor Sel onkogenik limfa secara primer menjadi sel tumor Sekunder terjadi karena pengaruh saat penyebaran (metalastik) sel limfoma dan leukimiae. Kelainan sel darah Produksi sel-sel darah abnormalSintesisSplenomegali adalah1. Infeksi Pada kasus infeksi bakterial yang bersifat akut, ukuran limpa sedikit membesar. Pembesaran terjadi akibat peradangan yang menyebabkan peningkatan infiltrasi sel-sel fagosit dan sel-sel neutrofil. Jaringan atau sel-sel yang mati akan dicerna oleh enzim, sehingga konsistensi menjadi lembek, apabila disayatmengeluarkan cairan berwarna merah, bidang sayatan menunjukkan warna merah merata. Permukaan limpa masih lembut dan terlihat keriput. Peradangan dapat meluas sampai dengan kapsula limpa yang disebut sebagai perisplenitis dengan atau tanpa disertai abses.Pada infeksi kronis non-pyogenik, pembesaran yang terjadi melebihi ukuran limpa pada infeksi akut. Konsistensi mengeras, bidang sayatan memperlihatkan adanyalymphoid aggregates, pulpa merah banyak mengandung sel-sel fagosit yang didominasi oleh sel plasma.

2. Gangguan SirkulasiGangguan sirkulasi dapat menyebabkan kongesti buluh darah pada limpa. Keadaan kongesti limpa ini dapat disebabkan oleh 2 kondisi utama, yaitu gagal jantung kongestif (CHF/Congestive Heart Failure) dan sirosis hati (Hepatic Cirrhosis). Kondisi gagal jantung (dilatasi) menyebabkan kongesti umum/sistemik buluh darah balik, terutama vena porta hepatica dan vena splenik. Keadaan ini mengakibatkan tekanan hidrostatik vena meningkat dan mengakibatkan terjadinya pembesaran limpa. Pada kondisi sirosis hati, aliran darah pada vena porta mengalami obstruksi, karena terjadi fibrosis hati. Keadaan seperti ini menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik vena porta dan vena splenik, sehingga menyebabkan pembesaran limpa. Pembesaran limpa yang diakibatkan oleh sirosis hati ini dapat disertai penebalan lokal pada kapsula.

3. Degenerasi danStorage Disease Lesio tipe ini jarang ditemukan. Contohnya: Amiloidosis,Lipid Storage Diseasedan kelainanglycogen storage.

4. Neoplasma/tumorDapat bersifat primer dan sekunder. Pada kondisi primer, sel-sel onkogenik limpa secara primer tumbuh menjadi sel tumor. Kondisi sekunder pada umumnya terjadi karena pengaruh pada saat penyebaran (metastatik) sel tumor limfoma dan leukemia.

5. Kelainan Sel Darah Pembesaran limpa akibat kelainan darah dapat disebabkan oleh produksi sel-sel darah abnormal (contohnya pada kasus anemia hemolitika yaituidiopathic trombositopenia), pada leukemia dan limfoma, serta pada gagal sumsum tulang kronis karena fibrosis atau infiltrasi sekunder sel tumor.

e) Bagaimana mekanisme splenomegali pada kasus ini?

HbmenurunHemolisisseldarahmerahDefisensi Fe

KemampuantubuhdlmmelawaninfeksiSistemkekebalantubuhmenurunAnemia

PenyumbatanlimfaLimfamembesar

Kerjahatidiaktifkan

LLimfamembesar (splenomegaly)

MembentuklingkaranlimfaSumber : (Patofisiologi, 2002)Sintesis

4. Dokter Puskesmas menduga Messi mengalami kelainan genetik dan menyarankan agar diperksa lebih lanjut di Bagian Biologi Kedokteran FK UMP. Hasil pemeriksaan genetik menyimpulkan bahwa Messi menderita Thalasemia Betaa) Apa saja jenis-jenis kelainan genetik?Jawab Jenis-jenis kelainan genetik

Alel resesif autosomalAlel dominan autosomalAlel terpaut kromosom seks ( X dan Y)Abrasi kromosom

Anemia sel sabitAkodroplasiaHemofili(X)Syndrome Jacob

Fibrosis sistikBrakidaktiliButa warna(X)Syndrome Down

GalaktosemiaHungtintonDistrofi otot(X)Syndrome Klinefelter

AlbinoPolidaktiliSyndrome Fragile (X)Syndrome Turner

FhenilketonurinariaSyndrome Leach-Nyhan(X)Syndrome Edward

ThalasemiaHypertrichorosis (Y)Syndrome Patau

Weedbed toes (Y)Syndrome Cri Du Chat

Hystrixgravier (Y)

SintesisBerikut ini jenis-jenis kelainan genetik1.Penyakit Diabetes MelitusDiabetes melitusadalah penyakit yang diakibatkan oleh peningkatan kadar gula darah akibat kurangnya insulin dan disertai oleh kelainan-kelainan metabolika yang dapat menimbulkan komplikasi.Berikut ini faktor yang dapat menyebabkan seseorang beresiko terkena diabetes1. Faktor keturunan2. Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun3. Tekanan darah tinggi4. Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi5. Level kolesterol yang tinggi6. Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan7. Merokok dan Stress

2. Penyakit AsmaAsma adalah salah satu jenis penyakit dimana saluran pernafasan mengalami penyempitan dan peradangan yang disebabkan oleh rangsangan tertentu, orang yang mengalami serangan asma akan mengalami sesak nafas dengan nafas yang berbunyi, biasanya disertai dengan batuk. Serangan asma bisa terjadi secara tiba-tiba, yaitu ketika seorang penderita asma terpapar oleh faktor pemicu.

3. Penyakit Albino Albino adalah murni penyakit kelainan genetik, bukan penyakit infeksi dan tidak dapat ditularkan memalui kontak fisik ataupun melalui transfusi darah. Penyakit albino biasanya terjadi pada anak yang orang tuanya normal karena albino merupakan gen yang bersifat tetap dan dapat diturunkan dari pendahulu yang ada diatasnya. Sebenrnya albino adalah panyakit perpaduan gen resesif pada orang tua dan menjadi gen dominan pada anak mareka.

Beberapa penyebab albino Albino disebabkan karena mutasi pada salah satu gen yang memberikan instruksi kode kimia untuk membuat salah satu dari beberapa protein yang terlibat dalam produksi pigmen melanin,melanin dihasilkan oleh sel yang disebut melanosit yang ditemukan pada kulit dan mata mutasi gen mungkin menyebabkan tidak ada produksi melnin pada semua atau penurunan yang signifikan dalam jumlah melanin.

4.Penyakit Buta Warna Buta warnaadalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuansel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrumwarnatertentu akibat faktor genetis. Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebautsex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. Seorang wanita terdapat istilah pembawa sifat hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna.

5.Penyakit Sindrom Down Down sindrom adalah kelainan kromosom yang disebabkan oleh kesalahan dalam pembelahan sel yang menghasilkan kromosom 21 ekstra. Penyebab down sindrom adalah translokasi sindrom down. Down syndrome juga dapat terjadi ketika bagian dari kromosom 21 melekat (translokasi) ke kromosom lain, sebelum atau pada saat pembuahan. Anak-anak dengan sindrom down translokasi memiliki dua salinan kromosom 21 yang biasa, tetapi mereka juga memiliki bahan tambahan dari kromosom 21 melekat pada kromosom translokasi.

6. Penyakit HemofiliaHemofilia adalah penyakit genetik/turunan, merupakan suatu bentuk kelainan perdarahan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya dimana protein yang diperlukan untuk pembekuan darah tidak ada atau jumlahnya sangat sedikit.

7. ThalasemiaThalasemia adalah kelainan darah karenahemoglobindarah mudah sekali pecah. Penyakit ini merupakan genetik yang diturunkan jika kedua orangtuanya adalah pembawa sifat (carrier). Akibat kelainan darah ini membuat anak terlihat pucat dan harus mendapatkan transfusi darah secara teratur agar hemoglobinnya tetap normal. Berdasarkan hukum Mendel jika ibunya sebagai carrier, maka setiap anaknya berpeluang 25 persen sehat, 50 persen sebagai carrier dan 25 persen terkena thalasemia.Penyebab Penyakit ThalasemiaThalasmeia tidaklah penyakit menular, tetapi dikarenakan oleh factor keturunan ( genetic ). Pasien thalasemia sendiri banyak ditemukan didaerah miskin, begitupun dengan tempat endemis malaria. Tempat endemis malaria adalah tempat yang amat rawan berlangsung masalah thalasemia. Parasit malaria dianggap turut menolong rusaknya sel darah merah.8. AnemiaAnemia adalah keadaan dimana sel darah merah berjumlah di bawah normal, begitu juga dengan hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah. Padahal hemoglobin memiliki fungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.penyakit anemiabisa menyebabkan oksigen tidak tersalurkan dengan baik ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, tubuh pun sering mengalami kelemahan, kelelahan, kepala terasa melayang dan kurang tenaga dan bahkan sesak.Sumber : Neil Campbell,200b) Apa saja faktor yang mempengaruhi kelainan genetik?1. Perkawinan saudara (inbreeding)2. Faktor lingkungan (psikologi dan sosial)3. Faktor genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi selanjutnya (keturunan).Sintesis

c) Apa saja jenis-jenis pemeriksaan genetik?Jawab

d) Bagaimana pewarisan sifat thalasemia?Jawab Thalasemia diturunkan melalui gen yang disebut sebagai gen globin beta. Gen globin beta yang mengatur salah satu pembentukan hemoglobin. Gen globin beta yang hanya sebelah yang mengalami kelainan maka sebagai pembawa sifat thalasemia beta. Sedangkan kelainan gen globin yang terjadi pada kedua kromosom sehingga penderita thalasemia mayor yang berasal dari kedua orang tua masing-masing membawa sifat thalasemia. (Tomson, 1991)Pewarisan sifat P : Thth >< ThthG : ThTh ththF1 : ThTh = Thalasemia mayor Thth = Thalasemia Minor Thth = Thalasemia Minor Thth = NormalSintesis

e) Pemeriksaan genetik apa yang tepat untuk menentukan kelainan genetik (Thalasemia) ?JawabBisa menggunakan pedigree, dengan melihat silsiah keluarganya.Bisa juga melalui pemeriksaan:1. Pemeriksaan Hb: menunjukan anemia atau tidak2. Pemeriksaan hematrosit3. Pemeriksaan MCH (Mean Cell Hemoglobin): jumlah Hb dalam setiap sel darah merah4. Pemeriksaan MCV (Mean Corpuscular Volume): Volume sel darah merahJika MCV dan MCH menurun, maka dilakukan pemeriksaan:a. Gambaran Darah Tepi: bentuk sel contohnya sel abnormalb. Retikulosit: Mengetahui hemolisis sel darah merah cepat atau lambatc. Serum Iron (SI): jumlah besi dalam peredaran darah(Harrisons principles of internal medicine edisi ke 17)

SintesisBisa menggunakan pedigree, dengan melihat silsiah keluarganya. Pedigree (peta silsilah) dalam genetika sering dihubungkan dengan pewarisan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya atau lebih dikenal dengan hereditas (penurunan sifat). Pedigree merupakan penggambaran turunnya gen dari generasi ke generasi, sehingga dapat membantu suatu diagnosa apabila ditemukan abnormalitas yang sifatnya menurun. Pedigree merupakan metode yang sering dipergunakan untuk menelusuri pewarisan sifat. Banyak kasus kelainan bawaan yang dapat diungkapkan dengan metode pedigree. Sebagai contoh, penelusuran tipe golongan darah, untuk penyakit buta warna, hemophilia, dan lain-lain. Gambaran pedigree juga membantu untuk mengurangi berlangsungnya perkawinan keluarga (inbreeding), yang memberikan indikasi memperbesar probabilitas terekspresinya kelainan genetik. Pedigree (peta silsilah) ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan jawaban yang memuaskan terhadap sejumlah persoalan yang diakibatkan oleh kelainan atau penyakit menurunSumber : Modul Praktikum Blok 6 FK UMP Bisa juga melalui pemeriksaan:a) Pemeriksaan Hb: menunjukan anemia atau tidakb) Pemeriksaan hematrosit

c) Pemeriksaan MCH (Mean Cell Hemoglobin): jumlah Hb dalam setiap sel darah merahd) Pemeriksaan MCV (Mean Corpuscular Volume): Volume sel darah merahe) Jika MCV dan MCH menurun, maka dilakukan pemeriksaan:f) Gambaran Darah Tepi: bentuk sel contohnya sel abnormalg) Retikulosit: Mengetahui hemolisis sel darah merah cepat atau lambath) Serum Iron (SI): jumlah besi dalam peredaran darah(Sumber : Harrisons principles of internal medicine edisi ke 17)

f) Bagaimana alel pada thalasemia?Jawab 1. Thalasemia beta mayor: Th-Th2. Thalasemia beta normal: th-th3. Thalasemia beta minor: Th-thJawabThalasemia (ThTh) merupakan kelainan genetik yang disebabkan rendahnya kemapuan pembentukan hemoglobin (terjadi karena gangguan salah satu rantai globin). Thalasemia menyebabkan kemampuan dalam mengangkut oksigen rendah Thalasemia merupakan Autosomal ResesifBerikut ini alel pada Thalasemia4. Thalasemia beta mayor: Th-Th5. Thalasemia beta normal: th-th6. Thalasemia beta minor: Th-thSumber : Jurnal metoda pemeriksaan polymerase chain reaction restriction fragment length pada deteksi genotip polimorfisme transforming growth factor beta 1 penderita thalassemia beta mayor ( Eriska Riyanti FK UI,2007) g) Bagaimana hubungan kelainan genetik yang dialami Messi dengan riwayat orang tuanya yang menikah sedarah?

h) Apa saja macam-macam thalasemia?1. Thalasemia alfa Kelainan herediter yang diakibatkan berkurangnya atau tidak adanya sintesis 1 atau lebih rantai globin alfa2. Thalasemia beta Penyakit yang diturunkan secara autosom resesif, disebabkan oleh mutasi gen yang terletak pada kromosom 11 yang mengatur sintesis rantai globin beta. Sehingga terjadi penurunan sintesis rantai beta. Thalasemia beta minor Thalasemia beta intermeidia Thalasemia mayorSintesis Berdasarkan Jenis Rantai Globin yang Terganggua.Talasemia AlfaPada talasemia alfa, terjadi penurunan sintesis dari rantai alfa globulin dan kelainan ini berkaitan dengan delesi pada kromosom 16. Akibat dari kurangnya sintesis rantai alfa, maka akan banyak terdapat rantai beta dan gamma yang tidak berpasangan dengan rantai alfa. Maka dapat terbentuk tetramer dari rantai beta yang disebut HbH dan tetramer dari rantai gamma yang disebut Hb Barts. Talasemia alfa sendiri memiliki beberapa jenis antara lain :

1)Delesi pada empat rantai alfaDikenal juga sebagai hydrops fetalis. Biasanya terdapat banyak Hb Barts. Gejalanya dapat berupa ikterus, pembesaran hepar dan limpa dan janin yang sangat anemis. Biasanya, bayi yang mengalami kelainan ini akan meninggal beberapa jam setelah kelahirannya atau dapat juga janin meninggal dalam kandungan pada minggu ke 36 40. Bila dilakukan pemeriksaan seperti dengan elektroforesis didapatkan kadar Hb adalah 80 90% Hb Barts, tidak ada HbA maupun HbF.2)Delesi pada tiga rantai alfaDikenal juga sebagai HbH disease biasa disertai dengan anemia hipokromik mikrositer. Dengan banyak terbentuk HbH, maka HbH dapat mengalami presipitasi dalam eritrosit sehingga dengan mudah eritrosit dapat dihancurkan. Jika dilakukan pemeriksaan mikroskopis dapat dijumpai adanya Heinz Bodies.3)Delesi pada dua rantai alfaJuga dijumpai adanya anemia hipokromik mikrositer yang ringan. Terjadi penurunan dari HbA2dan peningkatan dari HbH.4)Delesi pada satu rantai alfaDisebut sebagai silent carrier karena tiga lokus globin yang ada masih bisa menjalankan fungsi normal.

bTalasemia BetaDisebabkankarena penurunan sintesis rantai beta. Dapat dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu talasemia mayor, intermedia dan karier. Pada kasus talasemia mayor Hb sama sekali tidak diproduksi.Mungkin saja pada awal kelahirannya, anak anak talasemia mayor tampak normal tetapi penderita akan mengalamianemia berat mulai usia 3 18 bulan. Jika tidak diobati, bentuk tulang wajah berubah dan warna kulit menjadi hitam. Selama hidupnya penderita akan tergantung pada transfusi darah.Setelah ditransfusi, penderita talasemia menjadi segar kembali. Kemudian darah yang sudah ditransfusikan tadi setelah beberapa waktu akan hancur lagi. Kembali terulang penderita kekurangan oksigen, timbul gejala lagi, perlu transfusi lagi, demikian berulang ulang seumur hidup. Bisa tiap minggu penderita memerlukan transfusi darah, bahkan bisa lebih sering. Lebih membahayakan lagi, darah yang ditransfusi terus menerus tadi ketika hancur akan menyisakan masalah besar yaitu zat besi dari darah yang hancur tadi tidak bisa dikeluarkan tubuh. Akan menumpuk, kulit menjadi hitam, menumpuk di organ dalam penderita misalnya di limpa, hati, jantung. Penumpukan di jantung sangat berbahaya, jantung menjadi tidak bisa memompa lagi dan kemudian penderita talasemia meninggal.2.Pembagian Talasemia Secara Klinisa.Talasemia MayorMerupakan penyakit yang ditandai dengan kurangnya kadar hemoglobin dalam darah. Akibatnya, penderita kekurangan darah merah yang bisa menyebabkan anemia. Dampak lebih lanjut, sel sel darah merahnya jadi cepat rusak dan umurnya pun sangat pendek, sehingga yang bersangkutan memerlukan transfusi darah untuk memperpanjang hidupnya. Penderita talasemia mayor akan tampak normal saat lahir, namun di usia 3 18 bulan akan mulai terlihat adanya gejala anemia. Selain itu, juga bisa muncul gejala lain seperti jantung berdetak lebih kencang dan facies cooley. Penderita talasemia mayor akan tampak memerlukan perhatian lebih khusus. Pada umumnya, mereka harus menjalani transfusi darah dan pengobatan seumur hidupnya. Tanpa perawatan yang baik, hidup penderita thalasemia mayor hanya dapat bertahan sekitar 1 8 bulan. Seberapa sering transfusi darah ini harus dilakukan lagi lagi tergantung dari berat ringannya penyakit. Semakin berat penyakitnya, maka sering pula si penderita harus menjalani transfusi darah.b.Talasemia MinorIndividu hanya membawa gen penyakit talasemia, namun individu hidup normal, tanda tanda penyakit talasemia tidak muncul. Walaupun talasemia minor tak bermasalah, namun bila ia menikah dengan talasemia minor juga akan terjadi masalah. Kemungkinan 25% anak mereka menderita talasemia mayor. Pada garis keturunan pasangan ini akan muncul penyakit talasemia mayor dengan berbagai ragam keluhan. Seperti anak menjadi anemia, lemas, loyo dan sering mengalami pendarahan. Talasemia minor sudah ada sejak lahir dan akan tetap ada di sepanjang hidup penderitanya, tetapi tidak memerlukan transfusi darah di sepanjang hidupnya.(Sumber : dr teguh haryo sasongko ahli genetik molkuler 2011)

i) Bagaimana cara mencegah terjadinya kelainan genetik?Jawab 1. Hindari breeding2. Konseling genetik sebelum menikah3. Carrier testing: untuk menentukan seseorang membawa salinan mutasi gen untuk suatu penyakit tertentu4. Preimplamantation genetic diagnostic: untuk mendiagnosis kelainan genetik pada embrio5. Newborn streaming untuk mengidentifikasi kelainan genetik setelah kelahiaran dan dapat diberikan obat.Sumber :

j) Bagaimana Patofisiologi Thalasemia Jawab 1. HB Terdapat dalam eritrosit mengandung zat besi2. Kerusakan ertrosit mengakibatkan Fe tinggi dalam tubuh 3. Penumpkan Fe pada organ hati4. Fe tinggi hingga fungsi organ terganggu5. Merusak rgan karena Fe tertumpuk6. Terjadi mutasi sehingga tidak merubah HBS menjadi HBA7. HBS meningkat sehingga tidak dapat melepas O2 dalam jaringan 8. Jaringan mengalami hipoksia9. Rantai x globin meningkat menyebabkan rantai membentuk limpa yang tidak larut dalam eritrosit 10. Merusak selaput sel11. Eritroblas dalam sumsum tulang rusak 12. Terjadi inkulsi13. Elektroporesi tidak efektif14. Terjadi Hepatosit megali karena eritrosit pecah harus diganti yang baru 15. Tempat pembentukan eritrosit bekerja keras16. Menyebabkan hati dan limfa bengkak 17. Terjadi thalasemiaSintesisThalasemia ada 2 yaitu thalasemia alfa dan beta berikut ini penjelasannya a. Talasemia AlfaPada Thalasemia alfa, terjadi penurunan sintesis dari rantai alfa globulin dan kelainan ini berkaitan dengan delesi pada kromosom 16. Akibat dari kurangnya sintesis rantai alfa, maka akan banyak terdapat rantai beta dan gamma yang tidak berpasangan dengan rantai alfa. Maka dapat terbentuk tetramer dari rantai beta yang disebut HbH dan tetramer dari rantai gamma yang disebut Hb Barts.bTalasemia BetaPada Thalasemia beta disebabkankarena penurunan sintesis rantai beta. Dapat dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu talasemia mayor, intermedia dan karier. Pada kasus talasemia mayor Hb sama sekali tidak diproduksi.Mungkin saja pada awal kelahirannya, anak anak talasemia mayor tampak normal tetapi penderita akan mengalamianemia berat mulai usia 3 18 bulan. Jika tidak diobati, bentuk tulang wajah berubah dan warna kulit menjadi hitam. Selama hidupnya penderita akan tergantung pada transfusi darah.Setelah ditransfusi, penderita talasemia menjadi segar kembali. Kemudian darah yang sudah ditransfusikan tadi setelah beberapa waktu akan hancur lagi. Kembali terulang penderita kekurangan oksigen, timbul gejala lagi, perlu transfusi lagi, demikian berulang ulang seumur hidup. Bisa tiap minggu penderita memerlukan transfusi darah, bahkan bisa lebih sering. Lebih membahayakan lagi, darah yang ditransfusi terus menerus tadi ketika hancur akan menyisakan masalah besar yaitu zat besi dari darah yang hancur tadi tidak bisa dikeluarkan tubuh. Akan menumpuk, kulit menjadi hitam, menumpuk di organ dalam penderita misalnya di limpa, hati, jantung. Penumpukan di jantung sangat berbahaya, jantung menjadi tidak bisa memompa lagi dan kemudian penderita talasemia meninggal.Sumber : Patofisiologi, 2012

k) Bagaimana Mekanisme Splenomegali?Jawab

Rantaialfameningkattidakdapatberikatandenganrantai lain

Presipitasiperkusorseldarahmerahdalamsumsumtulangbelakang

TerusmenerusmenyebabkanekspansisumsumtulangUmur eritrosit pendek

AnemiaSeldarahmerah abnormal dihancurkanfagositpadalimfa

Hiperplasialimfa

Splenomegali

5. Bagaimana pandangan islam pada kasus ini?JawabFirman Allah dalam surat An Nisa ayat 23 yang artinya berbunyi : Artinya : Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibu yang menyusukan kamu, saudara perempuan sepersusuan, ibu-ibu isterimu (mertua), anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaan kamu dari isteri yang kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya, (dan diharamkam bagimu) isteri-isteri anak kandungmu(menantu), dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masalampau, sesunggguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.Sintesis

Syariat/ajaran Islam senantiasa menganjurkan umatnya untuk melaksanakan perkawinan, karena perkawinan merupakan sunnatullah, perkawinan merupakan jalan yang paling mulia bagi laki-laki maupun permpuan untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya dan untuk melanjutkan keturunannya.Melaksanakan perkawinan merupakan suatu bukti ketaatan kepada Allah dan RasulNya, karena banyak ayat Allah dan hadis Nabi yang menganjurkan setiap umatnya untuk melakukan perkawinan. Sekalipun demikian seseorang tidaklah bebas saja untuk menentukan pilihannya, karena di dalam syariat Islam terdapat ketentuan-ketentuan tentang siapa-siapa yang haram dinikahi.Sering terjadi keraguan di tengah masyarakat. serta Menurut pandangan Islam pernikahan sedarah itu dilarang selain itu ditinjau dari ilmu kedokteran Perkawinan sedarah itu dapat memberikan dampak negatif bagi keturunannya yakni kemungkinan terjadi atau timbulnya cacat pada keturunannya.Sumber : H.Ali Zainnudin mengenai Hukum islam ( Pengantar Hukum Islam di Indonesia)

2.3.4 KesimpulanMessiberumur 4 tahunmenderita thalassemia beta dikarenakan orang tuanya yang melakukanperkawinansedarahdansesuku yang dapatmeningkatkanpotensimunculnyakelainangenetik.

2.3.5 Kerangka Konsep

Orang tuamelakukanperkawinansedarah

Meningkatkanmunculnyakelainangenetik.

Thalasemia

Anemia dansplenomegali

Bitlles, Alan. 2004. Susunan Genetika. Jakarta. EGCManjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. FK UI : Media AeskulatiusSuryo. 2011. Genetika Manusia. Yogyakarta. Gajah Mada UniversiypressLiberman, Debra. 2007. Teknologi Rekayasa Genetika. Jakarta. IPBPressRobbins. 2012. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta. EGCRiyanti, Eriska. 2007. Jurnal metoda pemeriksaan polymerase chain reaction restriction fragment length pada deteksi genotip polimorfisme transforming growth factor beta 1 penderita thalassemia beta mayor . Jakarta. FK UI.Nugraheny. 2010. Thalassemia Beta Mayor. http://digilib.unimus.ac.id/files. (Diakses pada tanggal 20 Mei 2015)\Ali, H. Zainnudin. 1997. Hukum Islam ( Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia). Jakarta. Sinar GrafikaSasongko, Haryo. 2011. Ahli Genetika Molekuler. Jakarta. Cahaya Medica

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO C BLOK 6Page 37