bab i · web viewfoto copy bukti tanda terima penyampaian surat pajak tahunan (spt) dan pajak...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
BAB IX
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) &
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
9.1 Instruksi Kepada Peserta Lelang
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG
A. Umum
1. Dasar Penyelenggaraan Pelelangan
Penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan berdasarkan Peraturan-
Peraturan sebagai berikut:
1.1 Undang-Undang No. 18 Tahun 2000, tentang Jasa Konstruksi;
1.2 PP. No. 28, 29 dan No. 30 Tahun 2000, tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Jasa Konstruksi;
1.3 Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003 / Keputusan Gubernur
Jawa Tengah No. 120 Tahun 2003, tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah beserta petunjuk
teknisnya;
1.4 Keputusan Presiden Pemerintah No. 85 Tahun 2006, tentang
Perubahan Keenam Atas Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003,
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi
Pemerintah;
1.5 Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Ketiga
atas Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
1.6 Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah serta tata cara Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, dan Penyusunan Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.7 Peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan penyelengaraan
Pelelangan.
2. Lingkup Pekerjaan yang dilelangkan
Kegiatan :
Pekerjaan :
Lokasi :
Sumber Dana :
Tahun Anggaran :
3. Persyaratan Peserta Lelang
3.1. Penyedia Jasa yang dapat mengikuti
pelelangan adalah perusahaan dibidang layanan pekerjaan pelaksanaan
konstruksi yang memiliki:
Sub Bidang Pekerjaan :
Kualifikasi : (yang masih berlaku)
Diundang dan berminat mengikuti pelelangan.
3.2. Setiap peserta lelang hanya boleh menyerahkan satu penawaran satu
paket kegiatan.
3.3. Peserta lelang harus menanggung semua biaya yang berkenaan dengan
penyiapan dan pemasukan penawarannya.
3.4. Peserta lelang dianjurkan atas biaya sendiri meninjau lapangan dan
memperoleh semua informasi yang diperlukan untuk menyiapkan
penawaran.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 2
BAB I
PENDAHULUAN
B. Penyiapan Penawaran
1. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing)
1.1. Pemberian Penjelasan Pekerjaan dilaksanakan pada:
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
1.2. Peninjauan Lapangan pada:
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
1.3. Berita Acara Penjelasan dapat diambil pada:
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
2. Dokumen Yang Dipersyaratkan Dalam Penawaran
Penawaran yang diserahkan peserta lelang harus lengkap menurut gambar.
Ketentuan-ketentuan RKS dan Berita Acara Penjelasan / Aanwijzing serta
BQ yang terdiri dari:
2.1. Dokumen Kualifikasi (dijilid dalam satu buku)
1. Isian Dokumen Kualifikasi
2. Isian SKN ( Surat Kemampuan Nyata )
3. Surat dukungan bank yang memuat besarnya dukungan finansial
4. Surat pernyataan kebenaran dokumen (bermaterai Rp 6.000,-)
5. Pakta Integritas
2.2. Dokumen penawaran (dijilid dalam satu buku)
1. Undangan mengikuti penawaran
2. Surat Penawaran
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 3
BAB I
PENDAHULUAN
3. Daftar Kuantitas dan Harga
4. Daftar Harga Satuan Pekerjaan
5. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
6. Daftar Upah, Bahan dan Alat
7. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan (Time Schedule)
8. Metode pelaksanaan
9. FC Jaminan Penawaran, asli diserahkan panitia
10. Daftar peralatan yang digunakan
11. Daftar personil yang ditugaskan
12. Surat pernyataan kesanggupan
3. Surat Penawaran
3.1. Menggunakan kertas kop perusahaan, ditandatangani oleh pimpinan
atau penerima kuasa dari pimpinan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akte pendirian.
3.2. Jangka waktu berlakunya Surat Penawaran ditetapkan selama 60 (enam
puluh) hari kalender.
3.3. Jangka waktu pelaksanaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Lelang.
3.4. Bermaterai Rp. 6.000-
4. Surat Jaminan Penawaran
Surat jaminan penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
4.1. Diterbitkan oleh Bank umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat)
atau oleh perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi
kerugian (surety bond) yang mempunyai dukungan reasuransi
sebagaimana persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
4.2. Masa berlaku jaminan penawaran tidak kurang dari jangka waktu yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia jasa, minimal 28 (dua
puluh delapan) hari kalender lebih lama dari masa laku penawaran.
4.3. Nama peserta lelang sama dengan nama yang tercantum dalam surat
jaminan penawaran.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 4
BAB I
PENDAHULUAN
4.4. Besar jaminan penawaran tidak kurang dari dari nilai nominal yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia jasa, yaitu sebesar 1 %
(satu per-seratus) sampai dengan 3 % (tiga per-seratus) dari nilai HPS.
4.5. Besar jaminan penawaran dicantumkan dalam angka/huruf.
4.6. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang
dilelang.
4.7. Isi surat jaminan penawaran harus sesuai dengan ketentuan dalam
dokumen pemilihan penyedia jasa.
4.8. Jaminan penawaran asli dimasukkan ke dalam amplop dan tidak dijilid
jadi satu dengan dokumen penawaran.
5. Dokumen Penawaran Yang Tidak Sah
5.1. Dokumen penawaran yang tidak dimasukkan ke dalam sampul
Surat Penawaran.
5.2. Surat Penawaran, Surat Pernyataan dan RAB tidak dibuat diatas
kertas kop perusahaan yang bersangkutan.
5.3. Surat Penawaran yang tidak ditandatangani oleh penawar hingga
batas waktu pembukaan penawaran.
5.4. Surat Penawaran yang asli tidak bermaterai dan distempel.
5.5. Dokumen Penawaran dari peserta yang tidak diundang.
5.6. Dokumen Penawaran yang lampiran-lampirannya tidak lengkap
sesuai yang telah disyaratkan.
C. Pemasukan Penawaran
1. Penyampaian Dokumen Penawaran
1.1. Penawaran ini menggunakan sistem satu sampul, dibuat rangkap 3
(tiga) Ganda; 1 asli dan 2 salinan.
1.2. Sampul Dokumen Penawaran ukuran 25 x 40 cm warna putih tidak
tembus baca.
1.3. Keseluruhan Dokumen Penawaran yang mencakup semua persyaratan
dimasukkan kedalam satu sampul.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. Pada sampul kiri atas, dicantumkan kalimat:
Dokumen Penawaran
Kegiatan :
Hari :
Tanggal :
1.5. Pada bagian belakang sampul dilak 5 (lima) tempat
2. Batas Akhir Pemasukan Penawaran
2.1. Pemasukan Penawaran paling lambat:
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
2.2. Sesudah batas akhir pemasukan penawaran tidak diterima.
3. Sampul Dokumen Penawaran yang tidak sah
3.1. Sampul Dokumen Penawaran yang dibuat menyimpang dari ketentuan
yang dipersyaratkan.
3.2. Sampul dokumen penawaran terdapat tanda-tanda lain yang tidak sesuai
dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
3.3. Tidak memberikan segel (Lak) di 5 (lima) tempat pada Sampul
Dokumen Penawaran.
D. Pembukaan Dokumen Penawaran dan Evaluasi
1. Prosedur Pembukaan Penawaran
1.1. Pembukaan penawaran dilaksanakan oleh Panitia dihadapan para
Peserta Lelang pada:
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
1.2. Wakil Peserta Lelang yang menghadiri dan mengikuti pelelangan harus
membawa Surat Kuasa (bermaterai) dari Pimpinan dan bertanggung
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 6
BAB I
PENDAHULUAN
jawab penuh.
1.3. Bagi peserta lelang yang tidak memasukkan penawaran tidak
diperbolehkan mengikuti acara pembukaan penawaran.
1.4. Panitia meminta kesediaan sekurang-kurangnya 2 (dua) wakil dari
peserta lelang yang hadir sebagai saksi.
1.5. Panitia menghitung jumlah dokumen penawaran yang masuk dan bila
dokumen penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta,
pelelangan tidak dapat dilanjutkan dan harus diulang.
2. Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen Penawaran
Dokumen Penawaran yang masuk diperiksa kelengkapan dan keabsahan,
syarat administrasi / ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen
yang dipersyaratkan, tidak dikurangi atau ditambah.
3. Dokumen penawaran tidak sah dan dinyatakan gugur bilamana:
3.1. Dokumen Penawaran tidak dimasukkan kedalam sampul tertutup.
3.2. Surat Penawaran tidak ditanda tangani oleh penawar hingga batas
waktu pemasukan penawaran.
3.3. Surat Penawaran yang asli tidak bermaterai.
3.4. Dokumen Penawaran dari peserta lelang yang tidak diundang.
3.5. Dokumen Penawaran yang lampirannya tidak lengkap sesuai yang telah
dipersyaratkan.
4. Metode Evaluasi dan Unsur-Unsur yang di Evaluasi
4.1. Proses Evaluasi Pelelangan ini dipilih metode evaluasi dengan sistem
gugur, sesuai dengan Keppres No. 80 Tahun 2003 serta Petunjuk
Teknisnya.
4.2. Urutan Proses Penilaian adalah sebagai berikut:
a. Evaluasi administrasi dilakukan terhadap penawar yang memenuhi
syarat pada pembukaan penawaran.
b. Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawar yang dinyatakan
memenuhi persyaratan lulus administrasi.
c. Evaluasi harga, dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan
lulus memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 7
BAB I
PENDAHULUAN
d. Berdasarkan hasil evaluasi harga, Panitia Pelelangan membuat
urutan terendah dan mengusulkan penawar terendah sebagai calon
pemenang.
e. Terhadap penyedia barang/jasa yang tidak lulus penilaian pada
setiap tahapan diyatakan gugur.
5. Klarifikasi
5.1. Klarifikasi dilakukan bilamana terdapat harga satuan jenis pekerjaan
yang timpang.
5.2. Klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri terlalu tinggi
dibandingkan dengan perkiraan panitia.
5.3. Klarifikasi apabila harga penawaran terlalu rendah. Apabila dari hasil
klarifikasi ternyata peserta pengadaan menyatakan mampu
melaksanakan pekerjaan sesuai dokumen pengadaan, maka peserta
pelelangan tersebut harus bersedia untuk menaikkan jaminan
pelaksanaannya menjadi sekurang-kurangnya 80 % (delapan puluh per
seratus) HPS dikalikan persentase jaminan pelaksanaan yang ditetapkan
dalam dokumen pelelangan, bila mana ditunjuk sebagai pemenang
pelelangan.
E. Pemenang Lelang
1. Pemenang Lelang
1.1. Apabila harga dalam penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas
ketentuan mengenai harga satuan (harga standar) yang telah ditetapkan
serta telah sesuai dengan ketentuan yang ada, maka panitia menetapkan
peserta yang telah memasukkan penawaran yang paling
menguntungkan negara, dalam arti:
a. Penawaran secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
b. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Penawar tersebut adalah yang terendah diantara penawar yang
memenuhi syarat.
1.2. Jika dua peserta atau lebih mengajukan penawaran yang sama, maka
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 8
BAB I
PENDAHULUAN
panitia akan memilih serta menurut pertimbangan memenuhi kecakapan
dan kemampuan yang besar, hal mana harus dicatat dalam Berita Acara,
1.3. Panitia membuat usulan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Lapangan
untuk mengambil keputusan mengenai penetapan calon pemenang.
Laporan tersebut disertai usulan serta penjelasan tambahan dan
keterangan lain yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil keputusan,
1.4. Berdasarkan usulan yang disampaikan oleh Panitia, Pejabat Pelaksana
Teknis Lapangan menetapkan pemenang dan cadangan pemenang
urutan kedua dan ketiga diantara calon yang diusulkan oleh panitia.
2. Pengumunan Pemenang Lelang
2.1. Pergumuman pemenang lelang dilakukan oleh panitia setelah ada
penetapan dari Pejabat Pelaksana Teknis Lapangan,
2.2. Kepada peserta yang keberatan atas penetapan pemenang lelang diberi
kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada atasan
Pejabat Pelaksana Teknis Lapangan yang bersangkutan selambat-
lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah diajukan terhadap
pelaksanaan prosedur pelelangan,
2.3. Jawaban terhadap sanggahan akan diberikan secara tertulis selambat-
lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah diterimanya
sanggahan tersebut.
3. Penerbitan Surat Keputusan Penetapan Pemberian Pekerjaan
3.1. Pejabat Pelaksana Teknis Lapangan mengeluarkan Surat Keputusan
Penetapan Pemberian Pekerjaan kepada peserta lelang sebagai
pelaksana pekerjaan yang dilelangkan dengan ketentuan:
a. Tidak ada sanggahan dari peserta lelang.
b. Sanggahan yang diterima pejabat yang berwenang dalam
masa sanggah temyata tidak benar.
3.2. Peserta lelang yang ditetapkan wajib menerima keputusan tersebut.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 9
BAB I
PENDAHULUAN
4. Pelelangan Gagal
Pelelangan dinyatakan gagal apabila:
4.1. Penyedia jasa yang tercantum dalam daftar calon peserta pelelangan
kurang dari 3 (tiga).
4.2. Penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga).
4.3. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam
dokumen pelelangan.
4.4. Seluruh penawaran nilainya diatas/melebihi pagu anggaran yang
tersedia.
4.5. Sanggahan dari peserta lelang atas kesalahan prosedur yang tercantum
dalam dokumen pelelangan ternyata benar.
4.6. Sanggahan dari peserta lelang atas terjadinya KKN terhadap calon
pemenang lelang urutan 1, 2 dan 3 ternyata benar.
4.7. Calon pemenang lelang urutan 1, 2 dan 3 mengundurkan diri dan tidak
bersedia ditunjuk.
4.8. Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan dokumen lelang
atau prosedur yang berlaku.
4.9. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam pelaksanaan lelang
ternyata benar.
5. Pelelangan Ulang
Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, Pejabat Pelaksana Teknis Lapangan
berwenang memerintahkan pelelangan ulang.
6. Lampiran-Lampiran
6.1. Bentuk Surat Penawaran
6.2. Isian SKN (Surat Kemampuan Nyata)
6.3. Surat Pernyataan Kesanggupan.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 10
BAB I
PENDAHULUAN
BENTUK SURAT PENAWARAN
KOP PERUSAHAAN
....................., ....................,2011Nomor :.................................Lampiran :.................................
Kepada Yth.…………………………………………………………………………di…………………………………....
Perihal: Penawaran Pelelangan............................................................(nama pekerjaan)Sehubungan dengan undangan pelelangan nomor: ...........Tanggal.........…………........setelah kami mempelajari dengan seksama dokumen lelang termasuk berita acara penjelasan dan addendumnya, dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan………………………………….…sebesar Rp………............................. (...................................................)
Dalam penawaran ini sudah termasuk pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan, biaya umum dan keuntungan, dan semua kewajiban pajak yang harus dibayarkan kecuali PPN untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama ........ ( ……………..…… ) hari kalender. Jangka waktu pemeliharaan selama ........ ( .............................. ) hari kalender.
Kami akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam dokumen lelang. Sesuai dengan persyaratan dokumen lelang, bersama surat penawaran ini kami lampirkan:
A. Dokumen Administrasi dan Penawaran Harga1. Undangan mengikuti penawaran2. Surat Penawaran3. Daftar Kuantitas dan Harga4. Daftar Harga Satuan Pekerjaan5. Analisa Harga Satuan Pekerjaan6. Daftar Upah, Bahan dan Alat7. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan (Time Schedule)
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 11
BAB I
PENDAHULUAN
8. Metode pelaksanaan9. FC Jaminan Penawaran, asli diserahkan panitia10. Daftar peralatan yang digunakan11. Daftar personil yang ditugaskan12. Surat pernyataan kesanggupan
B. …………………hal 2
B. Dokumen Kualifikasi1. Isian Dokumen Kualifikasi2. Isian SKN ( Surat Kemampuan Nyata )3. Surat pernyataan kebenaran dokumen
Demikian atas perhatiannya, diucapkan terima kasih.
PT/CV/Firma/Koperasi
……………………………
(Nama Jelas) Jabatan*)
Keterangan:*) harus dilampirkan surat kuasa apabila dikuasakan
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 12
materai Rp 6000tanggal dan cap perusahaan
BAB I
PENDAHULUAN
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dengan ini menyatakan kesanggupan untuk:
1. Melakukan Voorfinandering apabila tidak mengambil uang muka,
2. Menyertakan jaminan pelaksanaan,
3. Mengasuransikan tenaga kerja,
4. Mentaati / tunduk pada peraturan daerah setempat.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk dapat dimengerti sepenuhnya.
.............,………….2011
PT/CV…………………
(Nama Jelas)
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 13
materai Rp 6000tanggal dan cap perusahaan
BAB I
PENDAHULUAN
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DOKUMEN
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama Penanggungjawab : …………………………………………
Alamat Perusahaan : …………………………………………
…………………………………………
Telepon Kantor : …………………………………………
Jabatan Dalam Perusahaan : …………………………………………
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
1. Segala dokumen yang kami berikan adalah benar,
2. Apabila dikemudian hari ditemukan dokumen-dokumen yang telah kami
berikan tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi dan
dimasukkan pada Daftar Sanksi Perusahaan dan atau dikeluarkan dari
Daftar Registrasi Perusahaan.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh tanggung jawab.
................, …………..2011
PT/CV……………….……
(Nama Jelas)
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 14
materai Rp 6000tanggal dan cap perusahaan
BAB I
PENDAHULUAN
9.2 Syarat – syarat Kontrak dan Teknis
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENANGANAN MUARA SUNGAI SIGELENG
DI KABUPATEN BREBES
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
Pasal 1
PERATURAN UMUM
Tata laksana dalam penyelenggaraan bangunan ini dilaksanakan berdasarkan
peraturan-peraturan yang terdapat dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / jasa
Pemerintah.
Pasal 2
PEMBERI TUGAS
a. Pemberi Tugas adalah seseorang atau badan hukum baik swasta maupun
instansi pemerintah yang mempuyai gagasan membuat bangunan serta
menyampaikan keinginannya kepada seorang ahli atau badan hukum untuk
merencanakan apa yang dikehendaki dan besarnya biaya yang diperlukan.
b. Pemberi Tugas pekerjaan ini adalah Balai Besar Wilayah Sungai Pemali –
Juana, Jalan Brigjen Sudiarto No 375, Pedurungan – Semarang.
Pasal 3
PERENCANA
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 15
BAB I
PENDAHULUAN
a. Perencana adalah seorang atau badan hukum yang bertugas merencanakan
suatu proyek.
b. Sebagai perencana dalam proyek ini adalah Balai Besar Wilayah Sungai
Pemali – Juana, Jalan Brigjen Sudiarto No 375, Pedurungan – Semarang.
Pasal 4
DIREKSI DAN PENGELOLA PROYEK
Direksi dan Pengelola proyek dalam pekerjaan ini adalah:
1. Balai Besar Wilayah Sungai Pemali – Juana, Jalan Brigjen Sudiarto No
375, Pedurungan – Semarang, selaku Koordinator Pengelola Proyek
2. Bendahara Proyek, selaku pengelola administrasi dan keuangan.
3. Dinas teknis terkait, selaku dinas/instansi Teknis proyek yang ada
kaitannya dengan pengelolaan preyek.
Pasal 5
NAMA PROYEK
Nama proyek ini adalah PROYEK PEKERJAAN PENANGANAN MUARA
SUNGAI SIGELENG DI KABUPATEN BREBES. Proyek ini berada di
wilayah perbatasan Kabupaten Brebes.
Pasal 6
SUMBER DANA
Dana yang digunakan pada Pengendalian Banjir Sungai Sigeleng , bersumber dari
APBN.
BAB II
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
Pasal 1
PERSYARATAN PENYEDIA BARANG / JASA
1. Memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang dikeluarkan oleh
instansi berwenang yang masih berlaku.
2. Tidak sedang dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan dan atau tidak sedang menjalani sanksi pidana.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 16
BAB I
PENDAHULUAN
3. Sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir.
4. Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan di
lingkungan pemerintah maupun swasta.
5. Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan
yang sejenis.
6. Pegawai negeri, pegawai BI, pegawai BHMN/BUMN/BUMD dilarang
menjadi penyedia barang / jasa.
Pasal 2
PENJELASAN LELANG (AANWIJZIING)
1. Penjelasan lelang (aanwijziing) akan diberikan pada :
Hari :
Tanggal :
Waktu/jam:
Tempat :
2. Dalam acara penjelasan lelang akan diberikan penjelasan mengenai :
a. Metode pengadaan pelelangan
b. Cara penyampaian penawaran
c. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran
d. Acara pembukaan dokumen penawaran
e. Metode evaluasi
f. Hal-hal yang menggugurkan penawaran
g. Jenis kontrak yang akan digunakan
h. Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas
penggunaan produksi dalam negeri
i. Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada usaha kecil
termasuk koperasi kecil
j. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan
penawaran.
3. Penjelasan lapangan di lokasi pekerjaan akan diadakan setelah rapat
pemberian penjelasan administrasi dan teknis.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 17
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 3
DOKUMEN PENAWARAN
1. Dokumen penawaran harus dibuat menurut bentuk yang diberikan oleh panitia
lelang.
2. Penawaran yang diminta adalah penawaran yang lengkap menurut gambar.
ketentuan-ketentuan RKS dan berita acara (aanwijziing).
3. Surat-surat yang dibuat oleh penyedia barang / jasa harus dibuat di atas kertas
yang ada kop surat nama perusahaan (penyedia barang / jasa) yang
bersangkutan dan di bawah tanda tangannya supaya disebutkan nama terang
dan jabatan.
4. Bilamana surat penawaran tidak ditandatangani oleh penyedia barang / jasa
sendiri harus dilampiri surat kuasa dari direktur penyedia barang / jasa yang
bersangkutan bermaterai Rp. 6000,- (enam ribu rupiah).
5. Surat penawaran supaya dibuat rangkap tiga lengkap dengan lampiran-
lampirannya dan surat penawaran asli diberi materai Rp. 6000,- (enam ribu
rupiah) dan materai supaya diberi tanggal, terkena tanda tangan dan cap
perusahaan. Surat penawaran termasuk lampiran-lampirannya supaya
dimasukkan ke dalam amplop yang tertutup, sampul surat penawaran
berukuran 25 cm x 40 cm berwarna putih dan tidak tembus baca.
6. Sampul surat penawaran sebelah kiri atas dan sebelah kanan supaya ditulis dan
diketik langsung/ boleh tempelan dengan huruf besar.
7. Dokumen penawaran berisikan:
1. Fotocopy surat undangan
2. Surat penawaran asli bermaterai Rp. 6000,- (enam ribu rupiah) dan
ditanda tangani oleh direktur atau pimpinan diberi tanggal, bulan,
tahun dan dicap perusahaan yang dilampiri:
a. RAB dan rekapitulasi
b. Daftar harga satuan pekerjaan dan daftar analisa pekerjaan
c. Daftar harga satuan bahan dan upah pekerja
3. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan/time schedule
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 18
BAB I
PENDAHULUAN
4. Daftar personalia yang ditugaskan untuk proyek ini
5. Surat kesanggupan bermaterai Rp. 6000,- (enam ribu rupiah) dibuat
dalam 1 lembar (jika ditunjuk sebagai pemenang) yang isinya:
a. Tunduk kepada peraturan daerah setempat
b. Sanggup menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar 5%
c. Sanggup mengasuransikan tenaga kerja
6. Foto copy Anggota Asosiasi penyedia barang / jasa yang masih
berlaku
7. Foto copy SIUJK
8. Foto copy NPWP
9. Foto copy bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT)
dan Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir
10. Foto copy PKP (Pengusaha Kena Pajak)
11. Referensi bank pemerintah
12. Foto copy Surat jaminan penawaran sebesar 1-3% dari harga
penawaran
13. Daftar peralatan yang digunakan
14. Daftar pengalaman pekerjaan 3 tahun terakhir
15. Struktur organisasi
Surat penawaran dinyatakan tidak sah apabila tidak memenuhi syarat-syarat yang
tercantum dalam butir 1 sampai dengan butir 19 tersebut di atas.
Catatan:
Bilamana pada saat bersamaan rekanan mengikuti tender pada insansi lain, surat
asli dapat diteliti oleh ketua / sekretaris panitia dengan membawa fotocopynya dan
fotocopy surat undangan dari instansi lain, dilegalisir oleh ketua panitia.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 19
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 4
PENYAMPAIAN DAN PEMBUKAAN
DOKUMEN PENAWARAN
1. Pemasukan Dokumen Penawaran paling lambat pada:
Hari :
Tanggal :
Waktu/jam :
Tempat :
2. Pembukaan Dokumen Penawaran akan dilakukan oleh panitia pada:
Hari :
Tanggal :
Waktu/jam :
Tempat :
3. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan di depan peserta lelang dan harus
menunjuk 2 orang wakil peserta lelang. Jika tidak ada wakil peseta lelang
yang hadir maka pembukaan dokumen penawaran akan dilakukan dengan
disaksikan oleh 2 orang saksi diluar pejabat/panitia yang ditunjuk secara
tertulis oleh panitia/pejabat pengadaan.
4. Bila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta, pelelangan akan
diulang.
5. Lampiran - lampiran
5.1. Bentuk Surat Penawaran
5.2. Isian SKN (Sisa Kemampuan Nyata)
5.3. Surat Pernyataan Kesanggupan.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 20
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 5
EVALUASI PENAWARAN
1. Evaluasi penawaran dilakukan oleh panitia/pejabat terhadap semua penawaran
meliputi evaluasi administrasi, teknis dan harga berdasarkan kriteria, metoda,
dan tata cara evaluasi yang telah ditetapkan.
2. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan
ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi yang ditetapkan dalam dokumen
pemilihan penyedia barang / jasa.
3. Penawaran yang akan dipilih sebagai calon pemenang adalah penawaran
dengan harga terendah yang juga memenuhi syarat-syarat teknis.
Pasal 6
PENETAPAN PEMENANG PELELANGAN
Pemenang pelelangan akan ditetapkan oleh panitia selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari terhitung dari tanggal pelaksanaan.
Pasal 7
PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN
Pemenang pelelangan akan diumumkan oleh panitia selambat-lambatnya 2 (dua)
hari kerja setelah diterima surat penetapan penyedia barang / jasa dari pejabat
yang berwenang.
Pasal 8
SANGGAHAN
1. Penyedia barang / jasa yang merasa dirugikan dapat mengajukan sanggahan
kepada Direksi apabila ditemukan:
a. Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan
dalam dokumen penyedia barang / jasa
b. Rekayasa tertentu sehingga menghalangi persaingan yang sehat
c. Penyalahgunaan wewenang oleh panitia
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 21
BAB I
PENDAHULUAN
d. Adanya unsur KKN diantara peserta pemilihan penyedia barang / jasa
e. Adanya unsur KKN antara peserta dengan anggota panitia dan atau dengan
pejabat yang berwenang
2. Sanggahan dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja,
setelah tanggal pengumumam pemenang pelelangan.
3. Direksi wajib memberikan jawaban selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja
sejak surat sanggahan diterima.
4. Apabila penyedia barang / jasa tidak puas terhadap jawaban yang diberikan,
maka dapat mengajukan surat sanggahan banding.
Pasal 9
PELELANGAN ULANG
1. Pelelangan dinyatakan gagal oleh panitia pengadaan apabila :
a. Jumlah penyedia barang / jasa yang memasukkan penawaran kurang dari 3
(tiga) peserta
b. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis
c. Harga penawaran terendah lebih tinggi dari pagu anggaran yang tersedia
2. Apabila pelelangan dinyatakan gagal, maka panitia pengadaan segera
melakukan pelelangan ulang.
Pasal 10
PENERBITAN SURAT PENUNJUKAN
1. Surat Keputusan Penunjukan Pekerjaan akan diberikan kepada penyedia
barang / jasa yang telah ditunjuk selambat-lambatnya setelah 5 (lima) hari
kerja setelah pengumuman pemenang pelelangan.
2. Apabila peserta lelang yang ditetapkan sebagai pemenang mengundurkan diri
maka jaminan penawaran yang bersangkutan akan dicairkan dan disetorkan
pada Kas Negara dan akan dikenakan sanksi berupa larangan untuk mengikuti
kegiatan pengadaan barang /jasa di instansi pemerintah selama 2 (dua) tahun.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 22
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 11
PENANDATANGANAN KONTRAK
Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung
sejak diterbitkannya surat keputusan penetapan penyedia barang / jasa dan setelah
penyedia barang / jasa menyerahkan surat jaminan pelaksanaan dengan ketentuan:
a. Nilai jaminan pelaksanaan dengan jaminan bank 5% (lima persen) dari nilai
kontrak.
b. Masa berlaku jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah
tanggal masa pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak.
Pasal 12
PEMBAYARAN UANG MUKA DAN PRESTASI PEKERJAAN
Pembayaran dapat dilakukan setelah pihak rekanan menyerahkan jaminan yang
telah diterbitkan oleh pemerintah atau lembaga yang telah ditetapkan Menteri
Keuangan RI senilai anggaran tersebut, yang berhak mencairkan adalah Pimpinan
Proyek yang diatur dalam surat Perjanjian Pemborongan.
1. Uang muka diberikan kepada penyedia barang / jasa sebesar 10% dari nilai
kontrak sebagai modal kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi awal,
dibayarkan sesudah kontrak ditandatangani.
2. Pembayaran angsuran akan diperhitungkan berdasarkan kemajuan pekerjaan
yang diatur sebagai berikut :
Angsuran I sebesar 15% dari nilai kontrak dikurangi 20% dari uang muka,
dibayarkan setelah pekerjaan mencapai 20%.
Angsuran II sebesar 15% dari nilai kontrak dikurangi 20% dari uang
muka, dibayarkan setelah pekerjaan mencapai 35%.
Angsuran III sebesar 15% dari nilai kontrak dikurangi 20% dari uang
muka, dibayarkan setelah pekerjaan mencapai 50%.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 23
BAB I
PENDAHULUAN
Angsuran IV sebesar 15% dari nilai kontrak dikurangi 20% dari uang
muka, dibayarkan setelah pekerjaan mencapai 65%.
Angsuran V sebesar 15% dari nilai kontrak dikurangi 20% dari uang
muka, dibayarkan setelah pekerjaan mencapai 80%.
Angsuran VI sebesar 20% dari nilai kontrak, dibayarkan setelah pekerjaan
mencapai 100% dan dilakukan pada penyerahan pertama.
Angsuran VII sebesar 5% dari nilai kontrak dibayarkan setelah masa
pemeliharaan habis jangka waktunya dan dilakukan pada penyerahan
kedua disertai gambar As Built Drawing yang telah disetujui Pengawas
dan Direksi.
3. Tiap pengajuan pembayaran angsuran harus disertai Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan dilampiri hasil opname pekerjaan, foto dokumentasi pekerjaan dan
gambar-gambar kerja yang sesuai dengan kenyataan yang dibuat oleh
Konsultan Pengawas dan Disetujui Penyedia Jasa dan Direksi.
4. Pembayaran angsuran anggaran akan ditunda apabila Penyedia Jasa
melakukan kesalahan-kesalahan, hasil pekerjaan Penyedia Jasa kurang
memuaskan, kerusakan-kerusakan tidak atau belum diperbaiki serta
persyaratan administrasi belum dipenuhi.
Pasal 13
PERUBAHAN SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)
Perubahan surat perjanjian (kontrak) dilakukan sesuai kesepakatan Direksi dan
penyedia barang / jasa apabila terjadi perubahan lingkup pekerjaan, metode kerja,
atau waktu pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 14
PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)
1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 24
BAB I
PENDAHULUAN
2. Penghentian kontrak dilakukan bilamana terjadi hal-hal di luar kekuasaan
kedua belah pihak untuk melaksanakan kewajiban yang ditentukan dalam
kontrak, yang disebabkan oleh timbulnya perang, pemberontakan di wilayah
Republik Indonesia, keributan, kekacauan, huru-hara dan bencana alam.
3. Pemutusan kontrak dapat dilakukan bilamana para pihak cidera janji dan atau
tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam
kontrak.
4. Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kelalaian penyedia barang / jasa
dikenakan sangsi berupa:
a. Jaminan pelaksanaan menjadi milik negara
b. Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia barang / jasa
c. Pengenaan daftar hitam untuk jangka 2 (dua) tahun
5. Direksi dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila denda
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia barang / jasa
telah melampaui besarnya jaminan pelaksanaan.
Pasal 15
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama .........hari kalender, termasuk hari
minggu, hari besar, dan hari raya terhitung sejak ditandatanganinya Surat
Perjanjian Kerjasama (Kontrak)
2. Apabila semuanya telah memenuhi syarat dapat diserahkan kepada Direksi
sebagai Penyerahan Pertama.
3. Setelah jangka waktu pemeliharaan berakhir, pekerjaan diserahkan untuk
kedua kalinya yang dituangkan dalam berita acara Serah Terima kedua.
Pasal 16
PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN
1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan apabila terdapat:
a. Pekerjaan tambah
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 25
BAB I
PENDAHULUAN
b. Perubahan desain
c. Masalah yang timbul di luar kendali penyedia barang / jasa
d. Keadaan kahar (force majeur)
2. Permintaan perpanjangan waktu pelaksanaan dapat disetujui setelah direksi
melakukan penelitian dan evaluasi terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh
penyedai barang / jasa.
Pasal 17
PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan selesai 100% sesuai dengan yang tertuang dalam kontrak,
penyedia barang / jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada Direksi
untuk penyerahan pekerjaan.
2. Direksi melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan,
baiak secara sebagian maupun seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia
barang / jasa memperbaiki dan atau melengkapi kekurangan pekerjaan
sebagaimana yang disyaratkan dalam kontrak.
3. Direksi menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak.
Pasal 18
MASA PEMELIHARAAN
1. Jangka waktu pemeliharaan adalah 6 enam bulan kalender setelah penyerahan
pertama.
2. Penyedia barang / jasa wajib melakukan pemeliharaan atas hasil pekerjaan
selama masa yang ditetapkan dalam kontrak, sehingga kondisinya tetap seperti
pada saat penyerahan pekerjaan dan dapat memperoleh pembayaran uang
retensi dengan menyerahkan jaminan pemeliharaan.
3. Setelah masa pemeliharaan berakhir, Direksi mengembalikan jaminan
pemeliharaan kepada penyedia barang / jasa.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 26
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 19
SANKSI
1. Bila terjadi keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan akibat dari kelalaian
penyedia barang / jasa, maka penyedia barang / jasa yang bersangkutan
dikenakan denda keterlambatan sebesar 1‰ tiap hari kelambatan dari nilai
kontrak.
2. Besar denda keterlambatan maksimum 5% dari nilai kontrak. Apabila telah
melebihi nilai tersebut, Direksi berhak melakukan pemutusan kontrak secara
sepihak.
3. Keterlambatan yang diakibatkan oleh force majeur tidak dikenakan denda.
Pasal 20
PERSELISIHAN
1. Bila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak maka penyelesaiannya
diutamakan dengan cara musyawarah.
2. Jika dengan musyawarah tidak dapat dicapai penyelesaian, maka akan
diselesaikan melalui pengadilan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku
di Indonesia.
Pasal 21
PELAPORAN
1. Penyedia barang / jasa diwajibkan membuat laporan harian pekerjaan berupa
rencana dan realisasi pekerjaan harian.
2. Laporan harian berisi:
a. Kuantitas dan macam bahan yang ada di lapangan
b. Jumlah tenaga kerja
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 27
BAB I
PENDAHULUAN
c. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan
d. Kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan
e. Keadaan cuaca
f. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan
3. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu.
4. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan.
5. Penyedia barang / jasa juga diwajibkan membuat foto-foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Pasal 22
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
1. Yang digolongkan keadaan kahar adalah:
a. Peperangan
b. Kerusuhan
c. Revolusi
d. Bencana alam: banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor,
wabah penyakit dan angin topan
e. Pemogokan
f. Kebakaran
g. Gangguan industri lainnya.
2. Apabila terjadi keadaan kahar maka penyedia barang / jasa memberitahukan
dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari dari hari terjadinya keadaan kahar
dengan menyertakan pernyataan keadaan kahar dari instansi yang berwenang.
3. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya
keadaan kahar tidak dikenai sanksi.
4. Semua kerugian akibat force majeur menjadi tanggungjawab bersama direksi
dan penyedia barang / jasa.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 28
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 23
KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Penyedia barang / jasa harus menyediakan kotak PPPK.
2. Penyedia barang / jasa wajib mengasuransikan tenaga kerjanya ke Perum
Astek dan menaati Undang-undang ketenagakerjaan.
3. Penyedia barang / jasa wajib mentaati dan melaksanakan UMR.
Pasal 24
PENGGUNAAN BAHAN KONSTRUKSI
1. Semua bahan konstruksi untuk pekerjaan ini sebelum digunakan harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.
2. Semua bahan konstruksi yang telah dinyatakan oleh Direksi tidak dapat
dipakai harus segera disingkirkan keluar lapangan pekerjaan dan hal ini
menjadi tanggungjawab penyedia barang / jasa, selambat-lambatnya 2 x 24
jam setelah penerimaan.
3. Bilamana penyedia barang / jasa melanjutkan pekerjaan dengan bahan-bahan
konstruksi yang ditolak, maka proyek berhak melaksanakan pembongkaran.
4. Apabila Direksi sangsi akan mutu (kualitas) bahan konstruksi yang digunakan,
Direksi berhak meminta kepada penyedia barang / jasa untuk memeriksakan
bahan-bahan konstruksi tersebut di laboratorium bahan konstruksi atas biaya
penyedia barang / jasa.
5. Diutamakan penggunaan bahan produksi dalam negeri.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 29
BAB I
PENDAHULUAN
B. SPESIFIKASI TEKNIK
PASAL ST-1 : PEMBELOKAN ALIRAN AIR
DAN PERLINDUNGAN TERHADAP AIR
ST-1.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Kontraktor harus melindungi pekerjaan dari kerusakan-kerusakan yang
disebabkan oleh hujan, aliran air pada permukaan tanah, banjir, adanya
pembelokan aliran dan kejadian semacam yang mungkin terjadi selama
pelaksanaan kontrak.
2. Kontraktor harus mengeringkan dasar-dasar fondasi dan menjaga agar galian-
galian bebas dari genangan air sesuai dengan persyaratan pelaksanaan
pekerjaan yang baik dan harus menjaga aliran air dalam saluran-saluran irigasi
dan drainase yang ada di tempat pekerjaan dengan pekerjaan-pekerjaan
pembelokan aliran sementara.
3. Kontraktor tidak diperkenankan mengganggu atau mencemari aliran air, air
tanah dan saluran pembuang, selama pelaksanaan pembendungan,
pengeringan dan pembuangan tanpa ijin Direksi.
ST-1.2 RENCANA KERJA DAN GAMBAR-GAMBAR DETAIL
Kontraktor harus membuat rencana kerja dan gambar-gambar detail untuk
pekerjaan pembendungan, pengeringan dan pembuangan air yang harus diajukan
kepada Direksi untuk diperiksa dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
pengumuman pemenang.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 30
BAB I
PENDAHULUAN
ST-1.3 PEMBELOKAN ALIRAN
1. Kontraktor tidak diperbolehkan merintangi atau mengganggu aliran-aliran
dalam saluran-saluran irigasi dan drainase dengan alasan dan sebab apapun
tanpa persetujuan tertulis dari Direksi.
2. Apabila pekerjaan-pekerjaan pembelokan aliran sementara diperlukan,
Kontraktor harus menyelenggarakan dan merawatnya menurut gambar atau
sesuai dengan petunjuk Direksi. Pekerjaan-pekerjaan pembelokan aliran
sementara harus dibongkar dan dikembalikan seperti semula, jika diperintah
oleh Direksi.
ST-1.4 PERLINDUNGAN TERHADAP AIR
1. Sebelum memulai pekerjaan-pekerjaan, Kontraktor harus menyelenggarakan
dan memelihara pekerjaan yang mungkin diperlukan untuk mencegah
masuknya air kedalam galian.
2. Kontraktor harus mengadakan, memasang, menjaga dan menjalankan semua
peralatan yang diperlukan serta peralatan-peralatan lain untuk pengeringan di
lokasi bekas galian dan menjaga agar pekerjaan pondasi-pondasi bebas dari
genangan air.
3. Genangan air harus dialirkan ketempat-tempat dimana air tidak akan mengalir
kembali ke galian-galian dan dengan cara yang tidak akan menyebabkan erosi
atau gangguan lain.
PASAL ST-2 : PEKERJAAN TANAH
ST-2.1 UMUM
Semua pekerjaan tanah harus dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang
ditunjukkan dalam gambar, dan harus sesuai dengan syarat-syarat yang diberikan
disini, kecuali ukuran dan syarat-syarat tersebut ditentukan lain oleh Direksi.
Adapun pekerjaan tanah yang harus dilakukan seperti tersebut di bawah ini :
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 31
BAB I
PENDAHULUAN
1). Pengupasan dan pembersihan lahan
2). Penggalian
3). Pengerukan
4). Timbunan
5). Urugan kembali
6).
ST-2.2 PEMBERSIHAN DAN PEMBUANGAN PERAKARAN
1. Semua tempat-tempat yang akan terkena bangunan atau tempat-tempat
pengambilan tanah ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi,
harus dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak-semak, sampah dan
unsur-unsur lain yang mengganggu. Pohon-pohon harus dibongkar sampai
bersih berikut akar-akarnya.
2. Bahan-bahan hasil pembongkaran tersebut harus dibuang, kecuali bila ada
ketentuan lain yang disetujui Direksi.
3. Kontraktor/pemborong harus memulai pembersihan sebelum pekerjaan
pembangunan dimulai. Semua kerusakan terhadap pekerjaan dan milik umum
atau perseorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan
oleh Kontraktor harus diperbaiki atau diganti oleh Kontraktor.
ST-2.3 KUPASAN
1. Sesudah pembersihan, permukaan tanah di bawah rencana tanggul, tanjakan
pengantar (oprit) dan jalan harus dikupas untuk membuang tonggak-tonggak,
akar-akar, rumput-rumput dan bahan-bahan organik lain yang dapat
mengganggu kestabilan bangunan.
2. Pada lokasi tanah yang normal, “kupasan” harus dikerjakan sekurang-
kurangnya sedalam 25 cm dan meliputi minimal 50 cm di luar tapak kaki
timbunan rencana, atau apabila dalam gambar ditentukan lain.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 32
BAB I
PENDAHULUAN
3. Bahan hasil kupasan harus dibuang di tempat pembuangan sesuai petunjuk
Direksi. Kupasan permukaan di bawah tempat buangan tidak diperlukan,
termasuk juga tempat yang telah dibersihkan.
ST-2.5 PEKERJAAN GALIAN
ST-2.5.1 GALIAN ALUR SUNGAI
ST-2.5.1.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan galian sungai meliputi galian pada alur dan tebing-tebing, seperti
yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi.
2. Semua pekerjaan galian harus dikerjakan menurut profil-profil dan ukuran-
ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar atau perintah Direksi.
3. Pekerjaan-pekejaan galian lain yang diselenggarakan di galian terbuka yang
dikerjakan atas kehendak Kontraktor harus dijaga agar dalam batas-batas yang
disetujui oleh Direksi, atas biaya Kontraktor. Galian-galian yang demikian
bisa dimanfaatkan untuk urug kembali, atas biaya Kontraktor.
ST-2.5.1.2 PENGGALIAN DENGAN ALAT BERAT
1. Semua galian dengan alat berat harus dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan
dengan detail seperti yang dikehendaki untuk pekerjaan galian.
2. Daerah pembuangan harus dipersiapkan dan disetujui dulu oleh Pemimpin
Kegiatan sebelum mengadakan penggalian dengan alat berat. Persiapan-
persiapan harus meliputi ketentuan volumenya cukup, tindakan untuk
mengetahui material yang tergali serta cara-cara untuk menangani kelebihan
air.
3. Bahan hasil galian hanya diperbolehkan dibuang pada lokasi yang disetujui
Direksi dan Kontraktor harus mengusahakan untuk mencegah kembalinya
bahan hasil galian ke sungai.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 33
BAB I
PENDAHULUAN
ST-2.5.1.3 PEMBUANGAN BAHAN GALIAN SUNGAI
1. Bahan-bahan tergali yang disetujui bisa dihamparkan dan dipadatkan untuk
tanggul-tanggul.
2. Bahan-bahan yang tidak baik untuk konstruksi atau kelebihan dari yang
diperlukan harus ditempatkan di tempat yang telah direncanakan untuk bahan-
bahan tersebut atau disetujui oleh Pemimpin Kegiatan
3. Bahan tersebut harus dihamparkan lapis demi lapis yang kira-kira datar tetapi
tidak diperlukan pemadatan khusus. Bahan-bahan yang jenuh air harus
dihamparkan lapis demi lapis dengan tebal tidak lebih dari 1 meter, dan air
yang terkandung bisa mengalir keluar menurut pengarahan Pengawas sebelum
lapisan-lapisan selanjutnya ditempatkan diatasnya.
4. Setelah pekerjaan buangan selesai, permukaan daerah itu harus diratakan dan
diatur baik/rapi, sehingga kelihatan seragam setelah pelaksanaan.
ST-2.5.2 PEKERJAAN PENGERUKAN SUNGAI
ST-2.5.2.1 LINGKUP PEKERJAAN
Kontraktor harus melakukan pengerukan alur sungai pada lokasi yang ditunjukkan
dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi.
Pekerjaan pengerukan meliputi :
1. Penyediaan peralatan keruk dan alat pengangkut lumpur serta alat bantu lain
sehubungan dengan pekerjaan ini.
2. Melaksanakan pekerjaan pengerukan dan pengangkutan serta pembuangan
lumpur hasil pengerukan, termasuk menyiapkan tempat penampungan material
buangan.
3. Melaksanakan pemasangan papan duga untuk mengukur kedalaman pengerukan.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 34
BAB I
PENDAHULUAN
ST-2.5.2.2 PELAKSANAAN PENGERUKAN
1. Operator pengerukan senantiasa mengadakan konsultasi dengan Direksi dalam
mengatasi permasalahan sewaktu pelaksanaan pengerukan.
2. Volume pengerukan yang diakui dihitung berdasarkan gambaran rencana alur.
Untuk pelaksanaan pengerukan harus ditambah dengan pengerukan tambahan
(over dredge) setebal 0,5 meter.
3. Talud saluran harus dirapihkan dengan excavator.
4. Apabila karena satu dan lain hal sehingga terjadi (over dredge) yang melebihi
batas toleransi sehingga mengakibatkan kerusakan bangunan didekatnya maka
Kontraktor bertanggung jawab untuk memperbaikinya dengan biaya sendiri.
ST-2.5.2.4 TEMPAT BUANGAN HASIL PENGERUKAN
1. Kontraktor harus menyiapkan tempat penampungan lumpur hasil pengerukan
pada lokasi yang telah disetujui oieh Direksi.
2. Tempat penampungan lumpur dimaksudkan untuk mengendapkan material
padat sehingga airnya dapat dibuang kembali ke dalam sungai.
3. Kolam pengendapan ini dapat dibuat dengan membuat tanggul kecil
sekelilingnya. Tanggul dibuat dari kantong-kantong pasir/tanah dan diperkuat
dengan anyaman bambu sedemikian sehingga material padat hasil pengerukan
tidak mungkin kembali ke dalam sungai.
ST-2.5.3 PEKERJAAN GALIAN UNTUK BANGUNAN
ST-2.5.3.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Yang termasuk pekerjaan galian dapat berupa galian tanah, tembok sayap,
pelindung tebing, dan konstruksi lain yang termasuk dalam kategori bangunan
konstruksi seperti ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 35
BAB I
PENDAHULUAN
2. Yang termasuk galian tanah biasa adalah semua material terkecuali galian batu.
Semua pecahan-pecahan batu yang keras yang kurang dari 1 m3 akan
klasifikasikan tersendiri dalam volume sebagai galian tanah biasa.
ST-2.5.3.2 PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Kontraktor harus memberitahu Direksi sebelum mulai mengerjakan galian
sehingga dapat dilakukan pengukuran tampang dan ketinggian pada keadaan
yang belum terganggu.
2. Galian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, ukuran dan ketinggian
seperti tertera pada gambar, atau yang ditentukan oleh Direksi.
3. Batu-batu kasar, batuan lapuk, material lepas, kayu dan rintangan lain yang
mungkin ditemui dalam galian harus dibuang.
4. Kecuali ditunjukkan dalam gambar atau diperintahkan oleh Direksi, lereng
galian untuk pondasi bangunan permanen harus dibuat dengan kemiringan 1 :
1 untuk tanah biasa dan 1,25 : 1 untuk galian tanah keras/batu, serta berukuran
lebih lebar 50 cm dari ukuran pondasi.
5. Galian harus dibuat pada kedalaman yang cukup, untuk keamanan berdirinya
pondasi yang kokoh, bebas dari bahan-bahan organik/humus, kelihatan
terbuka atau keadaan rusak lainnya sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
ST-2.5.3.3 PEMBUANGAN HASIL GALIAN UNTUK BANGUNAN
1. Bahan-bahan tergali yang disetujui dapat dihamparkan dan dipadatkan untuk
tanggul atau urug kembali
2. Bahan-bahan yang tidak baik untuk konstruksi atau kelebihan dari yang
diperlukan harus ditempatkan di tempat yang telah direncanakan untuk bahan
tersebut atau disetujui oleh Direksi dengan ketentuan seperti pada
pembuangan sisa galian.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 36
BAB I
PENDAHULUAN
ST-2.6 PEKERJAAN TANGGUL/TIMBUNAN TANAH YANG
DIPADATKAN
ST-2.6.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan timbunan dapat untuk timbunan tanggul, timbunan lainnya sesuai
gambar.
2. Pekerjaan timbunan meliputi pengangkutan bahan, penghamparan,
penggilasan, test kepadatan dan lain-lain.
3. Timbunan harus dibuat sesuai dengan gambar rencana baik ukuran, ketinggian
maupun kemiringan lerengnya kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
ST-2.6.2 PEKERJAAN PERSIAPAN FONDASI
1. Fondasi tanggul, baik berupa tanah asli maupun tanggul lama, dibersihkan dan
dilakukan “kupasan” sesuai dengan Pasal ST.2.3.
2. a. Selanjutnya Kontraktor harus memindahkan bahan-bahan hasil “kupasan”.
b. Daerah-daerah galian hasil “kupasan” yang tidak baik untuk fondasi harus
diperbaiki dengan petunjuk Direksi.
c. Kepadatan fondasi tanggul/timbunan tersebut harus lebih besar dari 90%
kepadatan maximum menurut Standard Proctor, atau ditetapkan lain secara
tertulis oleh Direksi.
ST-2.6.3 BAHAN UNTUK TANGGUL TIMBUNAN YANG
DIPADATKAN
1. Bahan untuk pekerjaan tanggul/timbunan harus dipilih bahan-bahan yang
homogen, bersih dan bebas dari lumpur, humus, akar-akar dan bahan organik
lain.
2. Cara pengambilan bahan tanggul/timbunan di bantaran, kecuali ditentukan
lain secara tertulis oleh Direksi, adalah sebagai berikut :
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 37
BAB I
PENDAHULUAN
a. Jarak dari kaki tanggul minimum 5 meter, membentuk talud/miring 1 : 1
sedalam 0,5 meter.
b. Miring dasar galian 0,004 ke arah alur sungai. Dibuat sistem kotak dengan
galian minimum 5 m dari kaki tanggul dan 1,00 meter dari tebing sungai,
dengan kedalaman galian maksimum 1,00 meter, atau ditentukan lain oleh
Direksi.
3. Bahan tanggul/timbunan yang berasal dari luar bantaran harus terlebih
dahulu diteliti di laboratorium Mekanika Tanah sebelum digunakan. Peneitian
tersebut meiputi uji Proctor Standar (standard proctor test) dan penelitian
sifat-sifat tanah.
Berdasarkan hasil laboratorium, Direksi akan menetapkan apakah bahan
tersebut dapat digunakan atau tidak.
ST-2.6.4 HAMPARAN DAN KEPADATAN
1. Bahan untuk konstruksi tanggul/ timbunan harus dihamparkan menurut
ketebalan 15 cm dan kemiringan 1 : 1 atau seperti yang ditunjukkan dalam
gambar.
2. a. Bahan yang dipergunakan harus dihamparkan lapis demi lapis mendatar
selebar tanggul/ timbunan, ditambah masing-masing 25 cm diluar profil
lereng tanggul/timbunan rencana.
b. Sebelum Direksi memerintahkan pemadatan, kadar air bahan tanggul/
timbunan yang telah dihamparkan harus berada pada keadaan optimum
(optimum moisture content). Untuk mengetahui keadaan itu direksi akan
mengambil contoh bahan yang telah dihamparkan untuk dilakukan
penelitian kadar air secara praktis di lapangan dan / atau secara teliti di
laboratorium bilamana perlu.
c. Pada penghamparan lapisan pertama harus diadakan pemadatan percobaan
(trial compaction) dengan menggunakan alat pemadat yang sesuai dengan
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 38
BAB I
PENDAHULUAN
yang digunakan selama pelaksanaan pekerjaan, dengan jumlah lintasan 6
kali, 8 kali dan 10 kali. Pada setiap jumlah lintasan tersebut direksi akan
menyelenggarakan uji kepadatan lapangan (“Field Density Test”) yang
akan dibandingkan terhadap kepadatan kering maksimum (“Maximum dry
density”) nya.
Jumlah lintasan yang memenuhi kepadatannya merupakan petunjuk untuk
pelaksanaan selanjutnya. Percobaan pemadatan (“Compaction Trial”) ini
harus dilakukan untuk setiap jenis tanah bahan tanggul, timbunan atau
setiap lokasi daerah pengambilan (“Borrow Area”) yang digunakan untuk
bahan tanggul/timbunan.
d. Pemadatan harus dilakukan selapis demi selapis dengan kadar air
diusahakan sedekat mungkin dengan kadar air optimum (“Optimum
Moisture Content”) sesuai dengan hasil uji pemadatan laboratorium,
dengan pola lintas pemadatan yang disetujui Direksi.
e. Pada setiap lapisan pemadatan, harus dilakukan pemeriksaan kepadatan
sedang penghamparan berikutnya baru boleh dilaksanakan jika kepadatan
tersebut telah memenuhi persyaratan yang tercantum pada ST.2-6.4.2 (a)
dan (d).
ST-2.6.5 PEKERJAAN PENYELESAIAN AKHIR
1. Sesudah pemadatan
Mercu dan lereng tanggul/timbunan harus dirapihkan sesuai dengan gambar
atau menurut ketentuan Direksi dengan toleransi sbb :
- Elevasi mercu tanggul tidak boleh lebih rendah dari elevasi rencana, tapi
boleh lebih tinggi maksimum 10 cm dari elevasi rencana.
- Kemiringan lereng tanggul harus sama dengan gambar dan tidak boleh
lebih dari 10 cm penyimpangannya dari kaki tanggul rencana.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 39
BAB I
PENDAHULUAN
2. Mercu tanggul/timbunan harus dibuat miring dari sumbu ke tepi dengan
kemiringan 1:25 atau seperti ditunjukkan dalam gambar.
3. Kelebihan bahan-bahan pekerjaan penyelesaian akhir ini harus dibuang di
tempat-tempat buangan yang ditetapkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh
Direksi.
ST-2.7 PEKERJAAN URUGAN DAN URUG KEMBALI
ST-2.7.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Urugan kembali harus dilakukan sesuai gambar rencana atau menurut
petunjuk Direksi.
2. Sebelum digunakan bahan urugan harus mendapat persetujuan Direksi dan
harus tidak mengandung humus atau bahan-bahan organik.
3. Urugan harus dipadatkan dengan kepadatan sesuai petunjuk Direksi.
4. Urugan/urug kembali dibedakan atas:
a. Urug kembali (common backfill)
Yang dimaksud dengan urug kembali adalah urugan dengan random
material yang pada umumnya merupakan bahan hasil galian dari lokasi
tersebut.
b. Urugan kedap air (impervious backfill)
Yang dimaksud dengan urugan kedap air adalah urugan dengan bahan
kedap air seperti tanah liat atau lempung yang bebas dari campuran kerikil
atau batu-batu keciI.
ST-2.7.2 HAMPARAN
1. a. Bahan-bahan yang akan dipadatkan harus dihamparkan lapis demi lapis
kira-kira horizontal dan pada ketebalan tertentu hingga dapat memenuhi
tingkat kepadatan yang ditentukan.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 40
BAB I
PENDAHULUAN
b. Maksimum ketebalan lapisan tersebut diatas adalah 25 cm sebelum
dipadatkan.
c. Cara-cara pemadatan yang dilakukan harus menghasilkan tingkat
kepadatan, kekedapan dan kestabilan yang terbaik.
2. Sebelum pemadatan kadar air bahan harus disesuaikan yaitu dengan cara
pembasahan atau pengeringan sesuai yang disyaratkan.
3. Pada penghamparan dan pemadatan urugan untuk menempatkan pipa saluran-
saluran di dalam tanah (conduits) maka bahan-bahan tanah timbunan harus
dihamparkan dan dipadatkan lapis demi lapis pada kedua sisi pipa itu untuk
mencegah pergeseran pipa.
ST-2.7.3 PEMADATAN
1. Urugan harus dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui direksi hingga
mencapai standar 95% SP.
2. Urugan kedap air harus dipadatkan sampai benar-benar rapat air.
3. Pemadatan urugan didekat bangunan-bangunan, alat-alat pemadatnya harus
mendapat persetujuan dahulu dari Direksi. Kontraktor harus bertanggung
jawab atas kerusakan-kerusakan bangunan yang terjadi akibat kelalaiannya
dalam melaksanakan pekerjaan pemadatan urugan.
PASAL ST-3 PEKERJAAN PASANGAN BATU
ST-3.1 UMUM
1. Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pasangan batu seperti
parapet, pelindung tebing tebing dan bangunan lain seperti tertera pada
gambar.
2. Pada bagian tertentu dari permukaan konstruksi pasangan batu perlu diplester
atau disiar sepertii dicantumkan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 41
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu pada tempat-tempat tertentu harus dipasang lubang-lubang drainase
yang pemasangannya kan bersama-sama dengan saat pelaksanaan pekerjaan
pasangan.
3. Lokasi pasangan batu di Sungai Sigeleng seluruh penampang dari P 0+00
sampai P 68+50, berupa parapet, talud, dinding penahan tanah, bangunan
inlet, adalah pasangan batu 1 : 4.
ST-3.2 PEKERJAAN PASANGAN BATU
ST-3.2.1 MATERIAL
1. Batu
Batu belah yang akan digunakan untuk pekerjaan ini berasal dari batu kali / batu
gunung harus bebas/bersih dari tanah / lumpur dan dari batu jenis andesit.
Permukaan batu yang terbuka (exposed) harus mempunyai luas tidak kurang dari
0.03 m2. Batu yang tidak memenuhi persyaratan teknis seperti batu kapur harus
ditolak dan secepatnya disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
2. Pasir
Pasir pasang harus bebas dari kandungan tanah/lumpur.
3. Semen
Semen yang akan digunakan, harus semen yang masih baik,
4. Air
Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih, jernih dan tidak mengandung
material yang merugikan.
ST-3.2.2 CAMPURAN PEREKAT/SPESI
1. Spesi yang digunakan pada pasangan batu belah untuk parapet dengan
perbandingan 1 (satu) bagian PC dan 4 (empat) bagian pasir dengan ukuran
volume
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 42
BAB I
PENDAHULUAN
2. Siaran digunakan pada parapet batu belah dengan perbandingan 1 (satu) bagian
PC dan 3 (tiga) bagian pasir dengan ukuran volume
ST-3.2.3 PELAKSANAAN
1. Dasar dari konstruksi pasangan harus digali dan dipersiapkan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan lain oleh direksi.
2. Semua batu untuk pasangan sebelum digunakan harus disiram/dicuci dengan
disemprot air agar seluruhnya basah dan bersih.
3. Pada bagian yang akan diurug tanah, harus diberaben (diberi spesi penuh).
4. Tidak diperbolehkan melebihi 1 (satu) meter tinggi pada pelaksanaan satu
harinya.
5. Pasangan yang masih akan dilanjutkan pemasangannya, permukaan akhir harus
dibuat kasar, dan sebelum dilanjutkan harus disiram air terlebih dahulu sampai
jenuh.
6. Apabila hujan maka kegiatan-kegiatan pelaksanaan harus dihentikan. Pasangan
yang belum keras harus dilindungi dari air hujan.
7. Pelaksanaan pasangan batu pada konstruksi dilatasi dan bagian konstruksi
lainnya dimana dituntut bentuk atau keadaan permukaan dan lain-lain yang
khusus, harus menggunakan acuan (cetakan) yang disetujui oleh Direksi.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 43
BAB I
PENDAHULUAN
ST-3.5 PEKERJAAN LUBANG REMBESAN (WEEP HOLES)
ST-3.5.1 BAHAN
1. Bahan yang dipergunakan untuk lubang rembesan terdiri dari pralon (PVC), ijuk
dan kerikil.
2. Pipa paralon (PVC) harus ukuran 2 inch dengan kualitas baik tidak mudah pecah,
cukup keras dan tebalnya sesuai dengan gambar atau yang ditentukan oleh
pemimpin kegiatan.
3. Kerikil harus keras dan bersih.
4. Ijuk harus kualitas baik serat cukup panjang berbentuk lempengan dan berwama
hitam merata. Ijuk yang lapuk tidak boleh dipergunakan.
5. Tali pengikat ijuk dari tali ijuk/kawat ikat beton.
ST-3.5.2 PELAKSANAAN
1. Pipa PVC dipotong sesuai dengan kebutuhan.
2. Pada salah satu ujung pipa paralon harus dipasang ijuk yang diisi dengan kerikil,
diikat dengan tali ijuk atau kawat, sehingga tidak mudah lepas.
3. Pipa paralon dengan bagian ujung dilapis ijuk harus dipasang pada sisi dalam,
sedangkan bagian yang kosong dipasang pada sisi luar sesuai dengan ketentuan
dalam gambar atau-ditentukan oleh Direksi.
4. Banyaknya lubang rembesan harus sesuai dengan petunjuk gambar rencana atau
petunjuk Direksi.
TUGAS AKHIR
DETAIL DESAIN MUARA SUNGAI SILANDAK GLORY BAKTI UTOMO L2A306018
WIRA APRIADI L2A605059
IX - 44