bab i · web view2018/09/28 · bab i pendahuluan analisis situasi letakgeografis desa mutisari...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi1. Letak Geografis
Desa Mutisari merupakan salah satu dari 15 desa dan satu kelurahan di
kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo yang terletak di sebelah barat
kota Wonosobo. Jarak tempuh ke ibu kota kecamatan sejauh 8,30 km dengan
waktu tempuh 0,15 jam menggunakan kendaraan bermotor. Lama jarak
tempuh ke ibu kota kecamatan dengan berjalan kaki atau kendaraan non
bermotor membutuhkan waktu 1,00 jam. Jarak ke ibu kota kabupaten
Wonosobo sejauh 19.90 km dengan jarak tempuh menggunakan kendaraan
bermotor sekitar 0,45 jam. Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor membutuhkan waktu 2,20 jam.
Sedangkan jarak ke ibu kota provinsi dengan kendaraan bermotor
mempunyai jarak tempuh 120.00 km dengan waktu tempuh 4.00 jam
menggunakan kendaraan bermotor.
Desa Mutisari terletak pada ketinggian 1.000 meter dari permukaan air
laut. Desa Mutisari mempunyai iklim dengan curah hujan setiap tahunnya
3400 mm, jumlah bulan hujan dan kemarau selama 6 bulan, suhu rata-rata
harian di Desa Mutisari yatu berkisar 20oC dengan ketinggian Desa Mutisari
yaitu 1200 mdpl.
Desa Mutisari mempunyai batas wilayah desa, sebelah utara Desa
Campursari Kec. Kejajar, sebelah selatan Desa Binangun, sebelah timur Desa
Krinjing dan sebelah barat Desa Kali Desel.
Desa Mutisari juga mempunyai batas wilayah kecamatan, yaitu
sebelah utara Kecamatan Kejajar, sebelah selatan Kecamatan Leksono,
sebelah timur Kecamatan Maju Tengah, sebelah barat Kecamatan Pagentan.
Desa mutisari memiliki luas wilayah kurang lebih 5,83 km2 dan terbagi
menjadi 4 Dusun dengan 16 Rt dan 8 Rw. Rincian penggunaan lahan di Desa
Mutisari yaitu Tanah kering seluas 321,72 Ha, tanah hutan seluas 137,20 Ha,
dan total keseluruhan dari penggunaan lahan di Desa Mutisari sebnayak
466,42 Ha. Desa Mutisari mempunyai keadaan topografi di daerah perbukitan
dataran tinggi atau pegunungan serta lereng gunung dan aliran sungai.
Berdasarkan data yang di dapat dari Desa Mutisari kondisi monografi
Desa Mutisari memiliki jumlah penduduk sebanyak 1800 orang yang terdiri
dari laki-laki 914 orang dan perempuan 884 orang, memiliki jumlah kepala
keluarga sebanyak 602 KK. Kepadatan penduduk di Desa Mutisari adalah
385,91/km.
Masyarakat desa Mutisari mempunyai tingkat pendidikan dengan
tamat SD atau sederjat dengan jumlah laki-laki sebesar 531 orang dan
permepuan 537 orang. Tamat SMP atau sederajat dengan jumlah laki-laki
sebesar 87 orang dan perempuan sebesar 89 orang. Jumlah total keseluruhan
yaitu 1,244 orang.
B. Kondisi PersoalanDesa Mutisari termasuk kedalam desa yang masih berkembang. Masyarakat
desa Mutisari sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dengan jumlah
503 orang dari jumlah total penduduk yaitu 1.010 orang. Desa ini memilik potensi
alam yang sangat melimpah terutama dalam bidang pertanian. Masyarakat desa
mutisari rata-rata bekerja sebagai petani sayur-sayuran dan tembakau. Dengan
sebagian masyarakat yang bekerja pada sektor pertanian baik sebagai petani
maupun buruh tani. Hal ini menimbulkan beberapa persoalan yang mana
persoalan ini dapat menghambat kemajuan desa Mutisari. Terdapat beberapa
masalah yaitu sebagai berikut:
a. Bidang Pendidikan
- Desa Mutisari merupakan salah satu desa dari beberapa desa di
kecamatan Watumalang yang masuk dalam kategori tingkat
pendidikan yang sangat rendah atau berada dalam zona merah.
- Banyak masyarakat desa Mutisari yang mempunyai kultur atau budaya
yang acuh terhadap pendidikan, sehingga banyak masyarakat yang
tidak bersekolah atau melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi.
- Hampir sebagian besar masyarakat mempunyai masalah pada mental
yaitu kebanyakan mempunyai mental penakut, minderan, merasa
bahwa dirinya tidak bisa atau tidak sanggup, dan bodoh. Hal ini
dibuktikan dengan adanya pemilihan perangkat desa baik kepala dusun
maupun pada tingkat RT, masyarakat tidak ada yang mau
mendaftarkan diri.
- Banyaknya pernikahan dini.
b. Bidang Lingkungan
- Dalam masalah lingkungan, masih kurangnya kesadaran akan
kebersihan lingkungan. Banyak masyarakat yang masih membuang
sampah ke sungai.
c. Bidang Ekonomi
- Terdapat potensi wisata yang dapat dikembangkan seperti air terjun.
Namun, hal ini tidak dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat.
- Belom optimalnya pemanfaatan hasil pertanian untuk dijadikan
produksi yang mempunyai nilai jual.
d. Bidang Kesehatan
Terdapat beberapa permasalahan yang kami temukan di desa Mutisari,
diantaranya yaitu sebagai berikut:
- Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan
kebersihan lingkungan.
- Masih minimnya kesadaran masyarakat terutama individu dalam
menjaga kesehatan tubuh.
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
A. Solusi1. Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan rakyat Indonesia dan
pendidikan diperlukan untuk membentuk generasi muda Indonesia yang
mampu berpikir kritis dan membangun Indonesia lebih baik. Oleh karena itu,
pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Sebagai warga negara
Indonesia yang telah dijamin dalam Undang-Undang, sudah menjadi hak dan
kewajiban untuk mendapatkan pendidikan yang layak bagi seluruh masyarakat
Indonesia. Saat ini pemerintah Indonesia telah mewajibkan wajib belajar selama
9 Tahun. Sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan, maka kami sebagai
anggota KKN akan melakukan penyuluhan wajib belajar kepada masyarakat di
desa Mutisari agar termotivasi untuk bersekolah. Program ini juga selaras
dengan instruksi camat Watumalang untuk turut serta melaksanakan program
kejar paket A, B, dan C kepada seluruh warga di kecamatan Watumalang.
Program kerja unggulan kami dalam bidang pendidikan yaitu “Mutisari
Mengajar”. Mutisari mengajar terdiri dari dua sub program kerja didalamnya
yaitu mengajar bahasa inggris di SD Mutisari dan mengadakan bimbingan
belajar atau bimbel bagi anak-anak baik TK maupun SD. Tujuan dari program
ini yaitu untuk mengurangi angka rendahnya tingkat pendidikan di desa
Mutisari.
2. Bidang Lingkungan dan Insfrastruktur
Salah satu suksesnya apakah daerah tersebut dikatakan sebagai daerah yang
maju atau tidak dapat dilihat dari lingkungan dan infratruktur di daerah tersebut.
Solusi yang kami lakukan yaitu dengan membantu merawat dan menjaga
lingkungan di desa Mutisari. Bentuk nyata dari solusi ini yaitu diadakannya
bersih-bersih disetiap dusun. Solusi yang kami lakukan dalam permasalahan
infrastruktur yaitu dengan membangun jembatan dan pemasangan plang. Dalam
meningkatkan kesadaran akan lingkungan dan memperbaiki infrastruktur, kami
telah mempersiapkan beberapa program unggulan dalam bidang lingkungan dan
infrastruktur yaitu desa wisata, sosialisasi kebersihan, pemasangan plang,
pembuatan pupuk kompos sebagai bentuk memanfaatkan sampah yang dapat
didaur ulang menjadi pupuk organik.
3. Bidang Ekonomi
Ekonomi di desa Mutisari masih relative kurang. Banyak warga yang
bekerja dalam bidang pertanian, namun masih banyak juga warga yang belum
dapat memanfaatkan hasil pertanian tersebut seperti dijadikan produk yang
mempunyai nilai jual yang tinggi. Solusi yang kami lakukan untuk mengatasi
permasalahan ekonomi ini yaitu telah kami susun dalam program kerja
unggulan kami yaitu pelatihan memasak dan membangun akses untuk desa
wisata.
4. Bidang Kesehatan
Kesehatan merupakan hal mendasar yang paling penting bagi manusia.
Kesehatan harus dijaga secara rutin. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia
yang sehat, pemerintah telah memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
melalui program-program kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia
dan khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu. Kami sebagai mahasiswa
KKN yang membawa perubahan bagi bangsa Indoensia, kami memberikan
solusi sekaligus sebagai terobosan program dan tentunya sejalan dengan apa
yang pemerintah tetapkan. Program unggulan kami dalam bidang kesehatan
yaitu melakukan pendampingan posyandu, dan PHBS (Pelatihan Hidup Bersih
dan Sehat). Program ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran
untuk pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.
B. Luaran1. Bidang Pendidikan
Luaran dari program kerja dalam bidang pendidikan ini yaitu
terlaksanakannya kegiatan Mutisari Mengajar dan program bimbingan belajar.
Mutisari mengajar berhasil terlaksanakan dengan melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di SDN 1 Mutisari dengan peserta siswa kelas 4. Materi yang
kami berikan dalam program kerja ini yaitu materi bahasa inggris dasar. Alasan
pemberian materi bahasa inggris dasar yaitu dikarenakan di SDN 1 Mutisari
belum mendapatkan mata pelajaran bahasa inggris. Mata pelajaran bahasa
inggris termasuk dalam muatan lokal (mulok) dan SDN 1 Mutisari belum
mendapatkannya. Selain itu, kami juga melakukan pemberian motivasi kepada
siswa-siswi kelas 4 untuk semangat bersekolah terutama agar berminat untuk
melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi. Tujuannya yaitu
supaya desa Mutisari dapat keluar dari zona merah daerah yang redah akan
pendidikan.
Selain program Mutisari Mengajar, kami juga melakukan bimbel yang
diadakan di posko dengan peserta anak-anak dukuh Bendungan. Bimbel yang
kami berikan terkait semua materi yang diperlukan anak-anak seperti mengaji
bersama, belajar bahasa inggris bersama, membuat kerajinan seperti pembuatan
celengan yang terbuat dari botol bekas yang kemudian dihias dengan dilukis.
2. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
Luaran dari program lingkungan dan infrastruktur yaitu penyuluhan
kebersihan, plangisasi, bersih lingkungan dan pengolahan sampah. Sebagai
salah satu mahasiswa yang menjunjung tinggi nilai-nilai konservasi maka
program kerja kami fokuskan untuk merawat dan menjaga lingkungan desa
Mutisari agar lebih asri dan bersih. Program penyuluhan kebersihan di lakukan
kepada ibu-ibu di desa Mutisari dengan turut serta mengikuti yasinan rutin yang
diadakan oleh ibu-ibu disetiap dukuh. Bersih lingkungan dan pengolahan
sampah dilakukan disetiap dukuh dengan tujuan agar kebersihan disetiap dukuh
tetap terjaga. Pengolahan sampah dilakukan dengan memanfaatkan kotoran dari
ternak milik warga sekitar serta rumput-rumput disekitar pemukiman warga.
3. Bidang Ekonomi
Luaran dalam bidang ekonomi ini yaitu dengan melakukan pelatihan
memasak combro dan makanan lain yang terbuat dari bahan-bahan hasil bumi
yang di hasilkan oleh warga desa Mutisari. Peningkatan perekonomian juga
dilakukan dalam sektor pariwisata. Peningkatan perekonomian dalam sektor
pariwisata dilakukan dengan melakukan bersih-bersih di sekitar lokasi wisata
bersama warga dukuh Bendungan. Selain itu, pembuatan jembatan sebagai
akses sekaligus sebagai icon yang dapat digunakan spot selfie bagi pengunjung
yang bertujuan untuk menarik pada pengunjung. Pemanfaatan wisata air terjun
diharapkan dapat dikelola oleh warga Mutisari sendiri dan dapat mengurangi
pengangguran bagi para pemuda di desa Mutisari. Selain itu, pemanfaatan air
terjun ini akan meningkatkan penghasilan desa sehingga desa menjadi mandiri
dalam sektor perekonomian.
4. Bidang Kesehatan
Peningkatan bidang kesehatan yaitu pendampingan posyandu, penyuluhan
PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat). Pendampingan posyandu dilakukan
agar masyarakat di desa Mutisari menjadi lebih sadar akan kesehatan.
Pentingnya PHBS bagi anak-anak usia dini dapat memberikan manfaat yang
berkesinambungan bagi peningkatan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan.
BAB III
TABEL PROGRAM KERJA
No.
Nama Program
Penanggung jawab Lokasi
Waktu Pelaksanaan Sasaran Penggunaan
Dana1 2 3 4 5 6
1. KEDES
(keliling desa)
Sutrio Yulyanto
Dusun Pagersari, Dusun Maron, Dusun Mutisati, dan Dusun Bendungan
Warga Rp. -
2. Memperingati HUT RI ke 73
Farochi Maulida
Dusun Bendungan, Balai Desa, Dusun Pagersari
Anak-anak dan Ibu-ibu
Rp. 6.450.000,00
3. Pendampingan POSYANDU
Ita Azizah Dusun Bendungan dan Dusun Mutisari
Balita Rp. 75.000,00
4. Penyuluhan Kebersihan
Sutrio Yulyanto
Dusun Maron, Dusun Pagersari, Dusun Bendungan
Warga Rp. 138.00,00
5. Mutisari Mengajar
Wenny Dwika Paradita
Posko KKN dan SD
Anak SD Rp. 147.000,00
6. Pelatihan Pengolahan
Ita Azizah Posko KKN Remaja Dusun Bendungan
Rp. 135.000,00
Ubi Jalar
7. Plangisasi Tutus Anugrah Putra
Desa Mutisari Desa Mutisari Rp. 287.000,00
8. Bersih Lingkungan dan Pengolahan Sampah
Vida Chusnia Chaq
Dusun Maron, Dusun Pagersari, dan Dusun Bendungan
Warga Rp. 200.000,00
9. Sosialiasi PHBS
Vida Chusnia Chaq
SD Negeri 1 Mutisari
Siswa Rp. 150.000,00
10. Desa Wisata
Tutus Anugrah Putra
Dusun Bendungan
Desa Mutisari Rp. 455.000,00
11. Perpus Kids
Farochi Maulida
SD N 1 Mutisari
Siswa Rp. 300.000,00
12. Penutupan Wenny Dwika Paradita
Posko KKN Warga dan Perangkat Desa
Rp.400.000,00
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PROGRAM KERJA
A. Program Unggulan“Peningkatan Masyarakat Mandiri Melalui Pemanfaatan Air Terjun dan
Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan”
Program unggulan kami yaitu lebih difokuskan pada bidang perekonomian dan
pendidikan. Alasan program unggulan kami bergerak pada bidang perekonomian dan
pendidikan yaitu karena pada kedua bidang tersebutlah di desa Mutisari yang paling
membutuhkan sebuah solusi untuk mengentaskan kemiskinan dan tingginya angka
rendah sekolah atau dapat keluar dari zona merah rendahnya pendidikan di desa
Mutisari. Program unggulan dalam perekonomian yaitu melalui “desa wisata”
diwujudkan dengan pembangunan jembatan di area curug tangkisan dan sekaligus
sebagai akses juga icon di curug tangkisan tersebut. Pembangunan ini diharapkan
dapat menarik perhatian pengunjung baik dari desa Mutisari sendiri khususnya
pengunjung dari luar desa Mutisari. Pemanfaatan lokasi wisata yang ada dapat
menjadikan nilai tambah bagi Desa Mutisari tersebut. Bukan hanya soal nama akan
terkenalnya wisata air terjun tetapi juga akan menambah penghasilan warga di desa
Mutisari. Pembukaan wisata air terjun dapat membuka pekerjaan bagi warga
masyarakat sekitar seperti dengan adanya pembukaan warung-warung kecil disekitar
area wisata, pemanfaatan pemuda sebagai petugas di wisata, dan lain-lain.
Program unggulan ke dua kami yaitu bergerak pada bidang pendidikan. Alasan
program unggulan kami fokuskan pada bidang pendidikan yaitu di karenakan di
sebagian besar kecamatan Watumalang masuk dalam daerah yang rendah akan
tingkat pendidikan. Desa Mutisari sebagai salah satu desa yang terletak di kecamatan
Watumalang juga termasuk sebagai desa yang rendah akan pendidikan dan tingginya
angka pernikahan dini. Penanggulangan permasalahan ini yaitu dengan
diintensifkannya program “Mutisari Mengajar” dan “Bimbingan Belajar”. Program-
program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
desa Mutisari dan memberikan motivasi kepada warga di desa Mutisari mengenai
pentingnya pendidikan untuk masa depan.
Sasaran pada program perekonomian yaitu untuk semua masyarakat di desa
Mutisari. Sasaran program kerja dalam pendidikan lebih difokuskan pada anak-anak
SD di Mutisari. Denagn sasaran program kerja yang tepat diharapkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapai dapat terwujud. Seperti kemajuan ekonomi dan banyaknya
masyarakat yang turut serta mendaftar untuk mnegikuti sekolah baik sekolah formal
maupun sekolah kejar paket seperti yang sudah direncanakan oleh pihak kabupaten
Wonosobo. Program ini sekaligus mensukseskan apa yang pemerintah daerah
tetapkan.
B. Program PendukungProgram pendukung KKN sebagai solusi permasalahan lain yang dihadapi
oleh masyarakat desa Mutisari yaitu dalam bidang kesehatan, lingkungan dan
insfrastruktur dan HUR RI 73. Penyusunan program ini disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi masyarakat desa Mutisari sendiri. Berikut merupakan rincian
ptogram kerja yang telah terlaksana:
1. Bidang Kesehatan
Program kerja di bidang kesehatan yang telah dilaksanakan meliputi
program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), dan Pendampingan Posyandu.
a. Program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Penyuluhan PHBS adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan agar
peserta tau mengenai pentingnya hidup bersih dan sehat dengan cuci tangan
yang baik dan benar. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim KKN UNNES
dan ditujukan kepada anak-anak kelas 1, 2, dan 3 SD N Mutisari adar mereka
mengetahui sejak dini cara cuci tangan yang benar dan dapat menjadikan
kebiasaan yang baik.
Tahap persiapan:
Sebelum terlaksananya program ini, Tim KKN telah lebih dahulu
membahas dan mempersiapkannnya dalam rapat harian yang dilakukan setiap
malam. Kami mencari materi tentang PHBS khususnya cuci tangan yang
benar menurut WHO (World Health Organization). Setelah memahami materi
tersebut, kami mempraktikan bagaimana konsep cuci tangan yang benar.
Tidak hanya praktik, namun kami Tim KKN juga menghafal lagu yang mana
dalam lagu tersebut berisis urutan tahapan cuci tangan dari langkah pertama
hingga langkah terakhir yang harus dilakukan dengan benar. Jadi tahapan
persiapan, kami mempelajari materi mengenai cucui tangan, kemudian kami
menghafal lagu tahapan cuci tangan, dan sambil mempraktikannya. Hal ini
dilakukan karena anak-anak SD lebih suka akan suatu hal yang menarik dan
menyenangkan. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk membuat suasan
menjadi menyenangkan namun hal penting yang ingin tersampaikan tetap
terjaga didalamnya.
Pelaksanaan:
Program PHBS ini dilakukan hari Kamis
Evaluasi:
Dalam pelaksanaannya kegiatan ini berjalan dengan lancar dan
mendapatkan antusias dari anak-anak SDN Mutisari dari kelas satu hingga
kelas 3. Namun dalam pelaksanaannya terdapat kendala yaitu saluran air yang
digunakan untuk mencucui tangan. Namun kendala yang ada tidak berarti
kami tidak dapat melakukan program PHBS ini. Kami menemukan alternatif
yaitu menggunakan gayung. Dimana salah satu tim mempraktekan bagaimana
cara cuci tangan yang benar dan salah satu tim lagi menggunakan gayung
untuk mencuci tangan dengan di alirkan sebagai pengganti kran.
b. Pendampingan Posyandu
Program posyandu merupakan kegiatan rutin setiap bulan yang
diadakan disetiap dusun di Desa Mutisari. Disini tim KKN bertugas
membantu dan memberikan layanan prima kepada masyarakat untuk
kesejahteraan masyarakat dan juga membantu mencatat data kesehatan
masyarakat. Kegunaan program ini yaitu untuk meningkatkan kesejahteraaan
masyarakat dalam bidang kesehatan. Selain itu untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak serta pemberian makanan bergizi.
Tahap Persiapan:
Sebelum terlaksananya program, kami telah berkoordinasi mengenai
jadwal posyandu di Desa Barisan. Kami juga telah berkoordinasi dengan
Bidan desa setempat.
Pelaksanaan:
Untuk jadwal posyandu desa Barisan pada tanggal 9 Agustus 2018 di
Posyandu Gelatik Blok Pon,Posyandu Merpati Blok Pahing pada tanggal 18
Agustus 2018,Posyandu Kepudang Blok PON 27 Agustus 2018,Posyandu
Garuda Blok Manis 1 Agustus 2018 bulan ini tim KKN UNNES membantu
kegiatan pembagian Vitamin A dan mencatat data kesehatan masyarakat.
Evaluasi:
Dalam pelaksanaannya program ini memiliki kendala yaitu jadwal
yang berubah-ubah dengan sendirinya.Anak-anak kecil yang kurang
dikondisikan oleh orang tua karena takut ditimbang.
Keberlanjutan Kegiatan:
Untuk posyandu kegiatan dilaksanakan setiap minggunya dengan
lokasi bergilir di Blok yang berbeda.
2. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
Program kerja di bidang lingkungan dan infrastruktur yang telah
dilaksanakan meliputi penyuluhan kebersihan, plangisasi, bersih lingkungan dan
pengolahan sampah.
a. Penyuluhan Kebersihan
Penyuluhan kebersihan adalah kegiatan sosialisasi yang dilakukan
dengan tujuan mengajak warga untuk lebih peduli dengan lingkungan, mulai
dari kebersihan rumah, buang sampah pada tempatnya dan kebersihan
lingkungan di sekitarnya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim KKN UNNES
bersama warga Dusun Maron, Dusun Pagersari dan Dusun Bendungan untuk
menghimbau kepada seluruh masyarakat agar mencintai alam dengan
menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.
Tahap Persiapan:
Sebelum terlaksanaanya program kami mempersiapkan materi yang akan
disampaikan dalam penyuluhan tentang kebersihan dan berkoordinasi
mengenai waktu pelaksanaan yang kami sesuaikan dengan acara kumpul rutin
yasinan di setiap dusun. Tidak hanya penyuluhan, kamipun melanjutkannya
dengan praktek secara langsung dengan mengajak warga untuk melakukan
kegiatan bersih dusun bersama.
Pelaksanaan:
Pelaksanaan disesuaikan dengan kegiatan rutinan yasinan di setiap dusun
yaitu malam rabu dan malam jumat. Hal ini dikarenakan untuk memudahkan
kami dalam bertemu dengan warga secara bersama. Pelakasanaan diawali
dengan Tim KKN UNNES ikut serta dalam pelaksanaan yasinan disetiap
dusun dan dilanjutkan dengan penyuluhan sosialisasi tentang kebersihan.
Tidak hanya penyuluhan saja, kami juga mengajak warga untuk melakukan
kegiatan bersih lingkungan bersama di hari berikutnya.
Evaluasi:
Dalam pelaksanaan penyuluhan kebersihanm Tim KKN UNNES berjalan
dengan lancar dan mendapat ijin dari warga. Namun, dalam menyampaikan
penyuluhan kurang adanya partisipasi aktif dari masyarakat dan dikarenakan
waktu pelaksanaan dilakukan di malam hari menjadikan waktu penyuluhan
sangat terbatas.
Keberlanjutan Kegiatan:
Adanya kegiatan bersih-bersih bersama di setiap dusun yang dilakukan oleh
warga seminggu sekali.
b. Plangisasi
Plangisasi adalah program infrastruktur yang Tim KKN UNNES
lakukan untuk membuat petunjuk arah dalam rangka memudahkan dalam
menuju lokasi tiap dusun, RW, dan curug yang berada di Desa Mutisari. Di Desa
Mutisari terdapat 4 dusun yaitu Dusun Mutisari, Dusun Maron, Dusun
Bandungan, dan Dusun Pagersari. Dan terdapat 8 plang untuk 8 RW dan plang
menuju Curug Tangkisan.
Tahap Persiapan:
Sebelum melaksanakan program kerja plangisasi, kami melakukan
diskusi bersama perangkat desa untuk membahas program ini. Setelah itu kami
melakukan survey bersama salah satu perangkat desa untuk menentukan titik
mana saja yang dibutuhkan pemasangan plang. Untuk pembuatan plang, Tim
KKN UNNES membuat secara manual mulai dari pemotongan kayu, pengecetan
hingga penulisan plang.
Tahap Pelaksanaan:
Untuk pelaksanaan pemasangan plang, Tim KKN UNNES memulai
memasang di lokasi titik-titik yang sebelumnya telah ditentukan sesuai hasil
survey yaitu di setiap dusun, ketua RW dan lokasi menuju curug. Pemasangan
dilakukan dengan menggali lubang dan menancapkannya ke dalam tanah dan
menaruh batu sebagai penyangga supaya lebih kokoh.
Evaluasi :
Kendala yang Tim KKN UNNES hadapi dalam program kerja
plangisasi yaitu struktur tanah yang keras membuat kami kesulitan dalam
menggali lubang dan membuat plang tidak terpasang dengan baik dan kokoh.
c. Bersih Lingkungan
Program bersih lingkungan merupakan program lanjutan dari
penyuluhan kebersihan yang diharapkan warga Desa Mutisari dapat peduli
dengan lingkungan sekitar untuk terciptanya lingkungan yang bersih, nyaman,
dan tidak merusak lingkungan. Program ini merupakan praktek yang Tim KKN
UNNES lakukan untuk mendukung terlaksanakanya program penyuluhan
kebersihan dengan mengajak warga melakukan kegiatan bersih-bersih
lingkungan desa bersama.
Tahap Persiapan:
Sebelum melakukan kegiatan bersih lingkungan, Tim KKN UNNES
melakukan penyuluhan kebersihan di Dusun Maron, Dusun Bendungan, dan
Dusun Pagersari yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan rutin yasinan di
setiap dusun. Dalam penyuluhan kebersihan tersebut kami sekaligus mengajak
warga dan menentukan kapan waktu untuk pelaksanaan kegiatan bersih desa.
Tahap Pelaksanaan:
Pelaksanaan bersih desa dilakukan dihari minggu sekitar pukul 06.00
WIB setelah sebelumnya dilakukan pelaksanaan penyuluhan kebersihan.
Pelaksanaan dilakukan bersama warga sekitar dengan melakukan kegiatan
kebersihan bersama mulai dari lapangan terdekat, gorong-gorong, halaman
masing-masing rumah dan jalanan sekitar.
Evaluasi:
Karena kebanyakan dari warga berprofesi sebagai petani, menjadikan
terbatasnya waktu yang dimiliki oleh warga untuk segera pergi ke ladang yang
menjadikan kegiatan bersih-bersih tidak berlangsung secara maksimal.
d. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah yang Tim KKN UNNES kami lakukan yaitu dengan
mengajak warga sekaligus mempraktekkan tentang bagaimana memanfaatkan
sampah organik menjadi pupuk kompos. Hal ini dilakukan agar sampah organik
yang dihasilkan oleh warga tidak terbuang sai-sia dan dapat berguna untuk
menyuburkan tanaman yang menjadi sumber mata pencaharian utama Desa
Mutisari. Dalam pembuatan pupuk kompos dibutuhkan sampah organik yang
berupa daun-daunan, kotoran hewan, dan air.
Tahap Persiapan:
Sebelum pelaksanaan pengelolaan sampah, Tim KKN kami
mempelajari bagaimana mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos.
Setelah itu, memberitahu warga bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan agar
nantinya waktu pelaksanaan sudah tersedia.
Tahap pelaksanaan:
Dalam pelaksanaannya, kami melakukan bersih-bersih desa sebelum
melakukan pelatihan pupuk kompos. Setelah mengumpulkan warga menuju
lapangan, Tim KKN UNNES mulai melakukan pelatihan yang dimulai dengan
menyiapkan sampah organik, kotoran hewan, dan air. Tidak lupa kami
menyiapkan media untuk penyimpanan pupuk kompos yaitu lubang tanah. Tim
KKN UNNES menjelaskan sekaligus mempraktekkan bagaimana pembuatan
pupuk yang dimulai dari pencacahan sampah organik menjadi potongan kecil,
pencampuran dengan kotoran hewan dan pengairan pupuk kompos.
Evaluasi:
Karena proses pembusukan pupuk kompos yang cukup lama yaitu 6
bulan, menjadikan Tim kami tidak bisa memantau hasil pembuatan pupuk
kompos secara maksimal.
3. HUT RI 73
Untuk meperingati dan memeriahkan HUT RI 73 yang jatuh pada 17
Agustus, Tim KKN UNNES mengadakan serangkaian lomba. Dari mulai lomba
untuk ibu-ibu PKK yang terdiri dari lomba paduan suara, lomba fashion show,
lomba make up, lomba sepak bola dan lomba bakiak. Dan juga lomba anak-anak
yang kami adakan di 2 dusun yaitu Pagersari dan Bendungan yang terdiri dari
lomba balap karung, makan krupuk, becak-becakan, estafet air, pecah air, dan
balap kelereng.
Tahap Persiapan:
Sebelum kegiatan lomba ibu-ibu PKK, kami mendiskusikan bersama
kegiatan lomba yang bertepatan dengan kegiatan rutinan PKK di Desa Mutisari.
Hasil diskusi menghasilkan lomba apa saja yang dilombakan, peserta yang terdiri
dari 8 kelompok dari 8 RW, hari dan tempat pelaksanaan lomba, dan teknis
perlombaan. Setelah semua telah ditetapkan, Tim KKN memulai persiapan untuk
mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan dan meminta pemuda desa untuk ikut
serta dalam mensukseskan acara. Untuk lomba anak-anak kami mempersiapkan
alat-alat yang digunakan untuk lomba dengan dibantu oleh anak-anak peserta
lomba.
Tahap Pelaksanaan :
Pelaksanaan lomba ibu-ibu PKK, Tim KKN UNNES lakukan pada hari
Senin, 20 Agustus. Kegiatan berlangsung satu hari dari mulai pukul 08.00 s.d
17.00 yang bertempat di pelataran Balai Desa Mutisari. Untuk memeriahkan
acara, kami mengundang perangkat desa untuk berpartisipasi aktif sebagai juri
dan MC dan mengundang Kepada Desa Mutisari untuk membuka acara. Untuk
lomba paduan suara, fashion show, make up dan bakiak dilaksanakan dengan
lancar dari pukul 08.00 s.d. 12.00. Selanjutnya istirahat sejenak untuk isoma dan
perlombaan sepak bola dimulai pukul 14.00 s.d. 17.00 di lapangan Desa Mutisari
yang dibantu oleh pemuda desa untuk mempersiapkan lapangan, menjadi wasit
dan menjadi komentator lapangan. Acara berlangsung cukup lancar dan meriah
yang disaksikan oleh warga sekitar sebagai suporter.
Pelaksanaan lomba anak-anak dilakukan di hari Minggu di Dusun Bendungan dan
Dusun Pagersari. Perlombaan dimulai dari persiapan dan pemasangan alat-alat
lomba, pendaftaran peserta lomba dan penyiraman lapangan. Acara berlangsung
sukses dan meriah mulai dari lomba balap karung, makan krupuk, becak-becakan,
estafet air, pecah air, dan balap kelereng.
Evaluasi :
Kami memiliki kendala dengan terbatasnya tenaga Tim KKN UNNES
kami yang cuma beranggotakan 6 orang. Hal ini membuat kami kewalahan dan
keteteran dalam mengatur persiapan sekaligus pelaksanaan lomba peringatan
HUT RI 73 sehingga kegiatan berlangsung kurang maksimal.
BAB VSIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Kegiatan KKN dengan sasaran Masyarakat Kecamatan Watumalang sebagai bagian dari
masyarakat secara umum berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan
dalam tabel program kerja KKN Desa Mutisari. Dalam setiap pelaksanaan program kerja,
kami selalu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah desa, organisasi
kelembagaan dan kemasyarakatan, maupun masyarakat Desa Mutisari.
Tentu dalam pelaksanaanya kami menemui berbagai hambatan, namun hambatan ini
dapat kami selesaikan dengan baik. Setiap program yang kami laksanakan diharapkan dapat
bermanfaat bagi masyarakat terutama masyarakat yang secara langsung menjadi sasaran
kegiatan kami. Selain itu diharapkan program kami dapat berkesinambungan dan
bermanfaat bagi masyarakat.
5.2 Saran
1. Melaukakn persiapan dengan lebih matang dengan mempertimbangkan waktu,
kondisi lingkungan dan kemampuan individu maupun kelompok.
2. Mahasiswa perlu meningkatkan sosialisasi dengan masyarakat
3. Mahasiswa setidaknya mampu menjadikan program kerja KKN sebagai
pendewasaan diri dalam bermasyarakat.
4. Hubungan yang telah terjalin antara pihak universitas dengan pihak masyarakat
hendaknya dapat lebih ditingkatkan dan dapat memberikan umpan balik satu sama
lain.
5. Program yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa sebaiknya ada pengembangan
atau tindak lanjut untuk peningkatan selanjutnya.