bab i1
DESCRIPTION
bab11TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nyeri kepala atau cephalgia adalah nyeri yang dirasakan di daerah
kepala atau merupakan suatu sensasi tidak nyaman yang dirasakan pada
daerah kepala. Nyeri kepala merupakan salah satu gangguan sistem saraf
yang paling umum dialami oleh masyarakat. Telah dilakukan penelitian
sebelumnya bahwa dalam 1 tahun, 90% dari populasi dunia mengalami
paling sedikit 1 kali nyeri kepala. Menurut WHO dalam banyak kasus nyeri
kepala dirasakan berulang kali oleh penderitanya sepanjang hidupnya.1
Nyeri kepala diklasifikasikan oleh International Headache Society,
menjadi nyeri kepala primer dan sekunder. Yang termasuk ke dalam nyeri
kepala primer antara lain adalah: nyeri kepala tipe tegang (TTH - Tension
Type Headache), migrain, nyeri kepala cluster dan nyeri kepala primer lain,
contohnya hemicrania continua. Nyeri kepala primer merupakan 90% dari
semua keluhan nyeri kepala. Nyeri kepala juga dapat terjadi sekunder,
yang berarti disebabkan kondisi kesehatan lain.1
Nyeri kepala merupakan masalah umum yang sering dijumpai dalam
praktek sehari-hari. Nyeri kepala timbul sebagai hasil perangsangan
terhadap bagian tubuh di wilayah kepala dan leher yang peka terhadap
nyeri. Bukan hanya masalah fisik semata sebagai sebab nyeri kepala
tersebut namun masalah psikis juga sebagai sebab dominan. Untuk nyeri
kepala yang disebabkan oleh faktor fisik lebih mudah didiagnosis karena
pada pasien akan ditemukan gejala fisik lain yang menyertai sakit kepala,
namun tidak begitu halnya dengan nyeri kepala yang disebabkan oleh faktor
psikis. Nyeri kepala yang sering timbul di masyarakat adalah nyeri kepala
tanpa kelainan organik, dengan kata lain adalah nyeri kepalayang
disebabkan oleh faktor psikis.2
Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan yang sering di dengar.
Bisa dikatakan tidak ada orang yang tidak pernah mengeluh sakit kepala. Di
perkirakan prevalensinya mencapai 38 %. Sembilan puluh persen individu
pernah mengalami nyeri kepala paling sedikit satu kali dalam setahun dan
10 % populasi mengeluhkan nyeri kepala telah mengganggu kegiatan
hariannya. Nyeri kepala sering timbul menyertai gejala lain seperti demam,
pilek, kelelahan dan sebagainya yang akan hilang dengan sendirinya
bersamaan dengan hilang nya gejala tersebut. Banyaknya obat-obat
penghilang nyeri yang mudah didapatkan di warung atau rumah obat,
menunjukkkan bahwa nyeri kepala di anggapn sebagai keluhan yang bisa di
tanggulangi sendiri. Namun nyeri kepala yang sudah kronis atau tidak hilang
dengan obat-obatan penghilang nyeri yang di beli bebas, baru penderita
mendatangi dokter umum atau spesialis.3
1.2 Tujuan
Mahasiswa kepaniteraan klinik senior dapat mampu mengetahui, memahami, dan
menjelaskan tentang :
a. Anatomi dan fisiologi sneuro
b. Definisi cephalgia
c. Epidemiologi cephalgia
d. Etiologi cephalgia
e. Klasifikasi cephalgia
f. Faktor resiko cephalgia
g. Patogenesis cephalgia
h. Diagnosis cephalgia
i. Diagnosis banding
j. Penatalaksanaan cephalgia
k. Prognosis
1.3 Manfaat
a. Bagi penulis
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mempelajari, mengidentifikasi,
dan mengembangkan teori yang telah disampaikan mengenai cephalgia
b. Bagi institut pendidikan
Dapat dijadikan sumber referensi atau bahan perbandingan bagi kegiatan yang ada
kaitanntya denga pelayanan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan cephalgia.
BAB II
ANATOMI FISIOLOGI
2.1. Anatomi Fisiologi Neuro
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri
terutama dari jaringan saraf. Jaringan Saraf terdiri dari neuron yaitu sel saraf dan seratnya dan
neuralgia yaitu sel yang belum di ketahui fungsinya namun sebagian fagositik, menyerap dan
menghancur mikro-organisme dan substansi asing yang masuk ke jaringan saraf.4
Jaringan saraf terdiri dari
1. Sel saraf (neuron) merupakan unit fungsional dasar sistem sarafterdiri dari 3 bagian
a. Badan sel (soma/perikaryon) adalah sitoplasma yang mengelilingi inti sel (nukleus) dari
sel saraf, di dalamnya terdapat sitoskeleton (neurofilamen, neurotubulus, neurofibril) dan
organel-organel sel (mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, dll)
b. Dendrit adalah bagian penerima input neuron, berukuran pendek dan bercabang-cabang.
Di SSPmencapai 80-90% luas permukaan total neuron.
c. Axon adalah bagian yang menyampaikan
impuls (potensial aksi) ke neuron lain, otot
dan kelenjar. Berukuran panjang dan
berbentuk silinder tipis.
Gambar 2.1. struktur neuron5
Susunan saraf di bagi atas dua bagian penting terdiri dari5
1. Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi oleh
tulang kranium dan kanal vertebral
2. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri
dari saraf cranial (N.N. Cranialis) dan saraf spinal (N.Spinalis) yang menghubungkan
otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor. Selain itu sistem saraf perifer
terdiri dari sensori (afferent) dan motor (efferent). Pada eferen terdapat somatic (motor
nervous system) dan autonomic yang terdiri simpatis dan parasimpatis
Gambar 2.2. Irirsan sebuah batang saraf yang memperlihatkan beberapa fasikuli yang mengelilingi perinerium dan
disatukan epinerium5