bab ibcjsasdsaf sjdbanj

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup beserta lingkungannya. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Makhluk hidup selalu erat kaitannya dengan lingkungannya. Lingkungan tersebut terbagi menjadi lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik meliputi semua makhluk hidup yang terbagi menjadi atas mikroorganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia. Lingkungan abiotik meliputi faktor fisika dan kimia yang penting bagi makhluk hidup, seperti air, temperatur, sinar matahari dan tanah. Dalam ruang lingkup Biologi, organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas berbagai tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yang dipelajari dimulai dari yang paling sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, hingga ketingkatan bioma. Jaringan merupakan sekumpulan sel yang terdapat zat antara (plasma darah). Jaringan terbentuk karena adanya pembelahan sel. Cabang biologi yang mempelajari adalah histology.

Upload: fahrulramadhan

Post on 17-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nsbdjasbfkbfhsjbf sf bfjsakbfedfbhuejfnemfnsjmnsjfkwe ejfnsem,f nds,jfsfnekjf,w

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar BelakangBiologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup beserta lingkungannya. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Makhluk hidup selalu erat kaitannya dengan lingkungannya. Lingkungan tersebut terbagi menjadi lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik meliputi semua makhluk hidup yang terbagi menjadi atas mikroorganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia. Lingkungan abiotik meliputi faktor fisika dan kimia yang penting bagi makhluk hidup, seperti air, temperatur, sinar matahari dan tanah.Dalam ruang lingkup Biologi, organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas berbagai tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yang dipelajari dimulai dari yang paling sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, hingga ketingkatan bioma.

Jaringan merupakan sekumpulan sel yang terdapat zat antara (plasma darah). Jaringan terbentuk karena adanya pembelahan sel. Cabang biologi yang mempelajari adalah histology.Beberapa jaringan menyusun organ dan organ-organ tersebut membentuk satu kesatuan dalam sistem tubuh makhluk hidup. Jaringan diklasifikasikan menurut dasar yang berbeda, dapat berdasarkan asal usul, struktur atau fisiologi. Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel yang mempunyai asal, fungsi, serta struktur yang sama dan disebut sebagai jaringan. Berdasarkan perkembangannya, jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi jaringan embrional (muda) dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa merupakan perkembangan dari jaringan embrional yang mengalami differensiasi struktur maupun fungsi. Jaringan meristem merupakan jaringan embrional yang terdapat pada tumbuhan. Sedangkan jaringan dewasa terdiri dari jaringan-jaringan yang membentuk sistem jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan pengangkut dan idioblas.Berdasarkan uraian di atas, maka yang melatar belakangi praktikum ini yaitu,bahwa praktikum pengamatan jaringan hewan diharapkan bisa mengetahui bagian yang menyusun dalam suatu jaringan. Dan dapat juga pengetahuan tentang jaringan hewan. 1.2 Tujuan

Adapun tujuan sehingga dilaksanakan percobaan Pengamatan Jaringan Hewan, yaitu:

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari Praktikum Pengamatan Jaringan Hewan yaitu dapat mengenal dan membedakan jaringan penyusun tubuh hewan serta mampu menjelaskannya secara tepat dan benar. Sedangkan bagi mahasiswa kesehatan masyarakat yaitu dapat mengetahui dan menerapkan upaya-upaya promotif dan preventif kepada masyarakat tentang jaringan penyusun tubuh agar tidak terjadi kerusakan, demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jaringan

Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umum dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf (Diah Aryulinah dkk, 2006).

Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur serta fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ (Tim Penyusun, 2012).

2.2 Macam-Macam Jaringan

a. Jaringan Epitel

Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan di seluruh permukaan tubuh. Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epitelium, jaringan epitel yang membatasi rongga rongga tubuh di sebut mesotelium dan jaringan epitel yang membatasi organ disebut endotelium (Diah Aryulinah dkk, 2006).

Jaringan epitelium berasal dari lapisan embrional ektorderm. Jaringan ini disebut epitelium karena berada pada bagian pinggir (epi artinya pinggir dan atas, thele yaitu putting atau lapisan) organ tubuh hewan atau dengan kata lain jaringan ini berada melapisi organ hewan dari sisi luar atau sisi dalam organ hewan. Jaringan ini dikhususkan untuk melapisi permukaan tubuh, maupun organ-organ dalam serta rongga-rongga dalam tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi organ sebelah luar disebut epitelium, sedangkan yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium dan organ sebelah dalam disebut endotelium (Adnan, 2006).

Menurut(Pratama. 2009), Jaringan epitelium bermodifikasi untuk mendukung fungsi proteksi, absorbsi, maupun sekresi. Jaringan epitelium berdasarkan strukturnya dapat dibedakan menjadi tiga macam. Ketiga macam jaringan epitelium tersebu,t yaitu epitelium pipih, epitelium batang dan epitelium kubus.

1. Epitelium pipih (squamous), berbentuk seperti lapisan pipih, inti bulat dan terletak di tengah.

2. Epitelium batang (silindris/columnar), berbentuk seperti batang, inti bulat dan terletak pada bagian dasar sel.

3. Epitelium kubus (cuboidal), berbentuk kubus, inti bulat dan di tengah.

b. Jaringan Ikat

Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan dan juga mengikat jaringan dengan jaringan lainnya untuk membentuk organ. Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal mesoderm embrio. Jaringan ikat tersusun atas komponen yang berupa matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat. Matriks adalah bahan dasar atau materi dasar tempat sesuatu melekat. Matriks tersebut tersusun atas serat dan bahan dasar. Serat pada matriks mengisi rongga antar sel dapat memberi bentuk pada jaringan (Gunawan Susilowarno dkk, 2006).

Menurut Gunawan Susilowarno Jaringan ikat atau jaringan penyambung merupakan jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan lainnya atau organ-organ. Jaringan ilat memiliki fungsi antara lain:

1. Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain

2. Membungkus organ-organ

3. Mengisi rongga di antara organ-organ

4. Menghasilkan imunitas.

Menurut Gunawan Susilowarno (2006), Jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar, jaringan lemak, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang dan jaringan darah. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing dari kelompok jaringan ikat tersebut yaitu:1. Jaringan ikat longgarJaringan ikat longgar merupakan jaringan ikat yang paling banyak tersebar dalam tubuh hewan vertebrata. Jaringan ini mempunyai ciri-ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar. Matriksnya berupa cairan lendir (mukus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Adanya serabut kolagen memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling dihubungkan. Pada matriks juga terdapat fibroblast, sel mast, dan plasma sel. Jaringan pengikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ tubuh. Beberapa fungsi jaringan ikat longgar sebagai berikut:

a. Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut

b. Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya

c. Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ

d. Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesenterium

e. Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh

f. Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa, sumsum tulang dan hati.

2. Jaringan lemakJaringan lemak memiliki susunan menyerupai jaringan ikat longgar yang tersusun atas sel-sel lemak. Sel-sel lemak yang mengandung lemak tersebut di dalam matriks jaringan lemak. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet) yang mengisi hampir seluruh isi sel. Jaringan lemak dapat ditemukan di bawah kulit, ginjal, dan jantung. Fungsi jaringan lemak, antara lain sebagai cadangan makanan dan menjaga hilangnya panas secara berlebihan.3. Jaringan ikat padatJaringan ini tersusun atas serat-serat yang padat. Komponen utama jaringan ikat padat adalah serabut kolagen, Oleh karena itu, sifat jaringan ini fleksibel dan tidak elastik. Serabut kolagen tersebut bergabung membentuk bundel-bundel yang paralel. Berdasarkan struktur serabutnya, jaringan ikat padat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur menghubungkan antara otot dan tulang (tendon), serta menghubungkan tulang dengan tulang (ligamen). Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur terdapat di kulit.4. Jaringan tulang rawanMatriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin dihasilkan oleh sel kondroblast yang terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu terbungkus oleh membran perikondrium karena masih bersifat lunak.Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari jaringan pengikat embrional (mesenkim), sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fibrosa tipis yang dinamakan perikondrium. Pada stadium embrio, rangka hewan mamalia terdiri atas kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan selanjutnya, sebagian mengalami osifikasi (mengeras) menjadi tulang keras dan hanya sebagian kecil yang tersisa pada stadium dewasa. Misalnya pada daun telinga, hidung, serta antar ruas tulang belakang dan tulang dada.

Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah.

c. Jaringan ototJaringan otot bertanggung jawab atas untuk pergerakkan anggota tubuh. Suatu gerakan dapat dilakukan oleh jaringan otot melalui mekanisme kontraksi serat kontraktil yang terdiri dari aktin dan miosin.Sel penyusun jaringan otot memiliki struktur khusus. Membran plasma disebut sarkolema, sitoplasma disebut sarkoplasma, serat otot disebut myofibril (tersusun atas beberapa sarkomer) (Rastie Ermawati, 2011).Jaringan otot ( Muscle Tissue) terdiri dari sel-sel yang berbeda-beda, mengandung protein kontraktil. Struktur biologi dari protein ini membangkitkan tekanan yang dibutuhkan untuk kontraksi seluler, yang menimbulkan gerakan diantara organ tertentu dan tubuh sebagai satu kesatuan. Sel-sel otot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil tetapi tidak untuk konduktivitas (penghantaran) (Rastie Ermawati, 2011).d. Jaringan Saraf

Jaringan saraf yang merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut. Rangkaian kegiatan tersebut dapat terselenggara oleh karena bentuk sel saraf yang khas yaitu mempunyai tonjolan yang panjang dan bercabang-cabang (Murtiati dkk, 2010).2.3 Apusan Darah

Sediaan apus darah adalah suatu sarana yang digunakan untuk menilai berbagai unsure sel darah tepi, seperti eritrosit, leukosit dan trombosit. Selain itu dapat pula digunakan untuk mengidentifikasi adanya parasit seperti malaria, mikrofilaria dan lain-lain. Sediaan apus yang dibuat dan dipulas dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang terbaik merupaka syarat mutlak untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik (Murtiati dkk, 2010).Bahan pemeriksaan yang terbaik adalah darah segar yang berasal dari kapiler atau vena dengan atau tanpa EDTA. Sediaan yang disimpan tanpa difiksasi terlebih dulu tidak dapat dipulas sebaik sediaan segar. Kebanyakan cara memulas sediaan darah menggunakan prinsip Romanowski, seperti Wright, Giemsa, May-Grunwald-Biemsa atau Wright-Giemsa (Murtiati dkk, 2010).BAB IIIMETODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat Adapun waktu pelaksanaan percobaan Pengamatan Jaringan Hewan yaitu:

Hari/Tanggal: Selasa, 11 November 2014.

Pukul

: 13.00 WITA s/d selesai.

Tempat

: Laboratorium Kesehatan Masyarakat FKIK UNTAD

3.2 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan Pengamatan Jaringan Hewan yaitu:

3.2.1 Alat Mikroskop

3.2.2 Bahan 1. Preparat awetan epitel kubus

2. Preparat awetan apusan darah

3. Preparat awetan otot polos

4. Preparat awetan otot lurik

5. Preparat awetan otot jantung

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan Pengamatan Jaringan Hewan yaitu:

3.3.1 Jaringan Epitel

a. Menggunakan preparat awetan epitel khusus.

b.Menggunakan pembesaran objektif 10x untuk melihat secara keseluruhan, kemudian mengganti dengan pembesaran objektif 40x untuk mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.

c. Memperhatikan sel epitel, dengan inti sel besar yang membulat dan terletak di tengah sel, menggambar dan member keterangan.

3.3.2 Jaringan Penyokong

a. Mengamati preparat apusan darah dengan pembesaran kuat.

b. Memperhatikan dan menggambar macam-macam sel darah (eritrosit, limfosit, monosit, leukosit neutrofil dan basofil yang terdapat dalam preparat.

3.3.3 Jaringan Otot

a. Mengamati preparat awetan otot polos, otot lurik dan otot jantung dengan pembesaran kuat.

b. Memperhatikan dan menggambar macam-macam sel otot, bentuk dan letak intinya serta arah serabutnya.BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Praktikum Pengamatan Siklus Karbon yaitu:

5.2 Saran Sebaiknya praktikan melakukan pengamatan preparat dan jika lampu padam sebaiknya petugas laboratorium mengusahakan secepatnya agar percobaan berjalan dengan lancar dan waktu tidak terbuang sia-sia.DAFTAR PUSTAKAPratama. 2009.Struktur Jaringan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. (http://jurnal.ugm.ac.id/article/view/2008/parase.htm).Diakses pada hari Rabu, 11 November 2014, pukul 16.30 WITA.

Aryulinah Diah, dkk. 2006. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas I.

Ermawati, Rastie. 2011. Universitas Sumatera Utara. Medan. (http://repository usu.ac.id/bitstream/123456789/3 7882/4/Chapter%20II.pdf). Diakses pada hari Rabu, 11 November 2014 pukul 15.09 WITA.

Murtiati, dkk. 2010. Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. UniversitasBrawijaya.Malang.(http://www.jurnal.dikti.go.id/index.php/warta_dikti/article/viewFile/1027/921). Diakses pada hari Rabu, 11 November 2014 pukul 15.09 WITA.Susilowarno, Gunawan. 2006. Sistem Jaringan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.(http://eprints.uns.ac.id/6059/1/210141711201107581.pdf). Diakses pada hari rabu, 12 november 2014 pukul 21.33 WITA.

Tim Penyusun. 2012. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar. Jurusan Biologi.