bab i.doc
TRANSCRIPT
-
5/19/2018 BAB I.doc
1/37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Angka kematian maternal di Indonesia adalah 4,5 permil, tertinggi di antara negara-
negara ASEAN. Salah satu penyebab kematian tersebut adalah preeklampsia - eklampsia,
yang bersama infeksi dan perdarahan, diperkirakan mencakup 5 - !"# dari keseluruhan
kematian maternal.$
%ipertensi dalam kehamilan merupakan 5-$"# penyulit kehamilan dan merupakan
salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin.$ World Health
Organization &'%() menge*aluasi mortalitas ibu diseluruh dunia secara sistematis. +i
negara mau, $# mortalitas ibu disebabkan oleh penyakit hipertensi. ersentase ini lebih
besar dari tiga penyebab utama lain seperti perdarahan &$/#), aborsi &!#), dan sepsis &0#).
+i Amerika Serikat seak tahun $11$ 2 $11, hamipr $# dari /0"$ mortalitas ibu teradi
akibat komplikasi hipertensi dalam kehamilan.0 +i Indonesia, mortalitas dan morbiditas
hipertensi dalam kehamilan uga masih tinggi. %al ini disebabkan selain oleh etiologi yang
tidak elas, uga oleh pera3atan dalam persalinan masih ditangani oleh petugas non medik
dan sistem ruukan yang belum sempurna.$
+iperkirakan di dunia setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang
terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain $4"" perempuan meninggal setiap
harinya atau lebih kurang 5"".""" perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan
persalinan. $
Salah satu penyebab morbiditas dan mortilitas ibu dan anin adalah preeklampsia &E)
yang menurut '%( angka keadiannya berkisar antara ",5$#-/!,4# &'%(, 0"").
reeklampsia merupakan kondisi khusus dalam kehamilan, ditandai dengan peningkatan
tekanan darah &+) dan proteinuria. isa berhubungan dengan dengan keang &eklampsia)
dan gagal organ ganda pada ibu, sementara komplikasi pada anin meliputi restriksi
pertumbuhan dan abrupsio plasenta.0
reeklampsia merupakan suatu gangguan multisistem idiopatik yang spesifik pada
kehamilan dan nifas. ada keadaan khusus, preeklampsia uga didapati pada kelainan
perkembangan plasenta, dimana digambarkan disuatu kehamilan hanya terdapat trofoblas
namun tidak terdapat aringan fetus &kehamilan mola komplit). 6eskipun patofisiologi
1
-
5/19/2018 BAB I.doc
2/37
preeklampsia kurang dimengerti, elas bah3a tanda perkembangan ini tampak pada a3al
kehamilan./
ada tahun 0""!, Society of Obstetricians and Gynecologists of Canada &S(78)
mengeluarkanguidelinebaru yang mengklasifikasikan hipertensi dalam kehamilan dalam dua
kategori yaitu sebelum atau selama kehamilan, dengan pilihan untuk menambah diagnosa
dengan 9preeklamsi: menadi kategori lain ika geala, tanda atau hasil laboratorim
mendukungnya./
reeklampsia merupakan suatu gangguan multisistem idiopatik yang spesifik pada
kehamilan dan nifas.4 reeklamsia uga disebut sebagai suatu sindrom khas kehamilan berupa
penurunan perfusi organ akibat *asospasme dan pengaktifan endotel.5 ada keadaan khusus,
preeklampsia uga didapati pada kelainan perkembangan plasenta, dimana digambarkan
disuatu kehamilan hanya terdapat trofoblas namun tidak terdapat aringan fetus &kehamilan
mola komplit). 6eskipun patofisiologi preeklampsia kurang dimengerti, elas bah3a tanda
perkembangan ini tampak pada a3al kehamilan.4
+i Indonesia, setelah perdarahan dan infeksi, preeklampsia masih merupakan sebab
utama kematian ibu, dan sebab kematian perinatal yang tinggi. (leh karena itu diagnosis dini
preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia, serta penanganannya perlu
segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.4
Impending eklampsia merupakan masalah yang serius dalam kehamilan karena
komplikasi-komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada anin. ;omplikasi pada
ibu antara lain gagal ginal akibat nekrosis tubuler akut, nekrosis kortikal akut, gagal antung,
edema paru, trombositopenia, +I8, dan cerebrovascular accident. Sedangkan komplikasi
pada anin antara lain prematuritas ekstrem, intrauterine growth retardation &I
-
5/19/2018 BAB I.doc
3/37
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
reeklamsia adalah suatu sindrom khas kehamilan berupa penurunan perfusi organ
akibat *asospasme dan pengaktifan endotel. +alam hal ini, proteinuria adalah adanya /"" mg
atau lebih protein urine per 04 am atau /" mg>dl &?$ pada disptick) dalam sampel urine
acak.5 idak ada satu pun nilai tadi yang bersifat mutlak. ;epekatan urine sangat ber*ariasi
selama siang hari sehingga hasil pembacaan dipstick uga sangat ber*ariasi. ;arena itu,
pemeriksaan bahkan mungkin memberikan hasil ?$ atau ?0 pada spesimen urine pekat dari
perempuan yang mengekspresikan @ /"" mg>hari.$
Impending eklampsia adalah preeklamsia yang disertai keluhan seperti nyeri epigastrium.
Nyeri kepala frontal, scotoma, dan pandangan kabur &gangguan susunan syaraf pusat), gangguan
fungsi hepar dengan meningkatnya alanine atau aspartate amino transferase, tanda-tanda
hemolisis dan micro angiopatik, trombositopenia @ $""."""> mm/, munculnya komplikasi
sindroma %EBB.
6enurut (rganiCation 7estosis, impending eklampsia adalah geala-geala oedema,
protenuria, hipertensi disertai geala subyektif dan obyektif. 7eala subyektif antara lain,
nyeri kepala, gangguan *isual dan nyeri epigastrium. Sedangkan geala obyektif antara lain
hiperrefleksiia, eksitasi motorik dan sianosis.
2.2. Epidei!l!giInsiden preeklamsia sering mencapai sekitar 5# meskipun angkanya sangat ber*ariasi
dalam berbagai laporan. Insiden dipengaruhi oleh paritas, dengan 3anita nullipara memiliki
risiko lebih besar -$"# ika dibandingkan dengan 3anita multipara.5
6enurut '%( pada tahun $1! insiden preeklampsia dan eklampsia berkisar antara
",5#-/!,4#. +i
-
5/19/2018 BAB I.doc
4/37
mengenai toksemia gra*idarum pada proyek kera sama pernatal adalah 0!# untuk kulit
putih dan /# kulit hitam.$"
2.". Eti!l!gi
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. anyak teori-teori
dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya, oleh karena itu
disebut 9penyakit teori:, namun belum ada memberikan a3aban yang memuaskan. eori
yang sekarang dipakai sebagai penyebab preeklamsia adalah teori 9iskemia plasenta:. Namun
teori ini belum dapat menerangkan semua hal yang bertalian dengan penyakit ini.
eberapa teori yang dikemukakan, seperti D$
$. eori kelainan *askuler plasenta
ada hamil normal, dengan sebab yang belum elas, teradi in*asi trofoblas ke dalamlapisan oto arteria spiralis yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut sehingga
teradi dilatasi arteri spiralis. In*asi trofoblas uga memasuki aringan sekitar arteri spiralis,
sehingga aringan matriks menadi gembur dan memudahkan lumen arteri spiralis mengalami
distensi dan dilatasi. +istensi dan *asodilatasi lumen arteri spiralis ini memberi dampak
penurunan tekanan darah, penurunan resistensi *askuler, dan peningkatan aliran darah pada
daerah utero plasenta. Akibatnya, aliran darah ke anin cukup banyak dan perfusi aringan
uga meningkat, sehingga dapat menamin pertumbuhan anin dengan baik.
$
ada preeklampsia, kehamilan tidak perlu teradi di dalam uterus dan tidak perlu
adanya anin seperti halnya pada kehamilan abdominal dan molahidatidosa. 6akin banyak
umlah trofoblast makin besar kemungkinan teradinya preeklampsia, ini didukung pula oleh
kenyataan beh3a preeklampsia membaik setelah plasenta lahir.
4
-
5/19/2018 BAB I.doc
5/37
ada hipertensi dalam kehamilan tidak teradi in*asi sel-sel trofoblas pada lapisan otot
arteri spiralis dan aringan matriks sekitarnya. Bapisan otot arteri spiralis meadi kaku dan
keras sehingga lumen arteri spiralis tidak memungkinkan mengalami distensi dan
*asodilatasi. Akibatnya arteri spiralis relatif mengalami *asokontriksi, dan teradi kegagalan
9remodeling arteri spiralis:, sehingga aliran darah uteroplasenta menurun, dan teradilah
hipoksia dan iskemik plasenta.$
5
-
5/19/2018 BAB I.doc
6/37
#a$ar #angg%an iplantasi tr!f!$las0. eori iskemik plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel
Iskemik plasenta dan pembentukan oksidan>radikal bebas
lasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan menghasilkan oksidan>radikal
bebas. Salah satu oksidan yang dihasilkan dari iskemia plasenta adalah radikal hidroksil yang
akan merusak membran sel yang mengandung banyak asam lemak tidak enuh menadi
peroksida lemak yang akan merusak nukleus dan protein sel endotel.$
+isfungsi endotelAkibat sel endotel terpapar terhadap peroksida lemak maka teradi kerusakan sel
endotel yang kerusakannya dimulai dari membran sel endotel. ;erusakan membran sel
endotel mengakibatkan terganggunya fungsi sel endotel, bahkan rusaknya seluruh struktur sel
endotel.$
/. eori intoleransi imunologik antara ibu dan anin
ada perempuan hamil normal,, respon imun tidak menolak adanya hasil konsepsi. %al
ini disebabkan adanya human leukocyte antigen protein G&%BA-7), yang berperan pentingdalam modulasi respon imun, sehingga si ibu tidak menolak hasil konsepsi. ada plasenta
6
-
5/19/2018 BAB I.doc
7/37
hipertensi dalam kehamilan, akan teradi penurunan ekspresi %BA-7. erkurangnya %BA-7
di desidua plasenta akan menghambat in*asi trofoblas kedalam desidua. In*asi sel trofoblas
sangat penting agar aringan desidua menadi lunak dan gembur sehingga memudahkan
teradinya dilatasi arteri spiralis.$
reeklamsia sering teradi pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi pada
kehamilan berikutnya. ;eadaan ini diterangkan secara immunologik bah3a pada kehamilan
pertama pembentukan Blocking antibodiesF terhadap antigen nplasenta tidak sempurna,
sehingga timbul respon imun yang tidak menguntungkan terhadap histoinkompalibitas
plasenta. ada kehamilan berikutnya pembentukan blocking antibodies lebih banyak akibat
respon imunitas pada kehamilan sebelumnya.
4. eori adaptasi kardio*askulatori genetik
ada kehamilan normal teradi refrakter pembuluh darah terhadap bahan *asopresor
akibat dilindungi oleh adanya sintesis prostaglandin pada sel endotel pembuluh darah. ada
hipertensi dalam kehamilan kehilangan daya refrakter terhadap bahan *asokonstriktor dan
ternyata teradi peningkatan kepekaan terhadap bahan-bahan *asopresor. Artinya daya
refrakter pembuluh darah terhadap bahan *asopresor hilang sehingga pembuluh darah
menadi sangat peka terhadap bahan *asopresor.$
Ada faktor keturunan familial dengan model gen tunggal. elah terbukti bah3a pada
ibu yang mengalami preeklamsia, 0# anak perempuannya akan mengalami preeklamsia
pula, sedangkan hanya !# anak menantu mengalami preeklamsia.$
6enurut chesley dan Cooper &$11) meneliti bah3a preeklampsia eklampsia bersifat
diturunkan melalui gen residif tunggal.
5. eori defisiensi giCi
Chesley &$1!), menduga bah3a faktor nutrisi memegang peranan. +iet yang kurang
mengandung asam lemak essensial terutama asam arachidonat &prekursor sintesis
prostaglandin) dapat menyebabkan loss angiotensin refractorinessF yang kemudian
menimbulkan preeklampsia.
enelitian terakhir membuktikan bah3a konsumsi minyak ikan dapat mengurangi risiko
preeklamsia. 6inyak ikan mengandung banyak asam lemak tidak enuh yang dapat
menghambat produksi tromboksan, menghambat akti*asi trombosit, dan mencegah
*asokonstriksi pembuluh darah.$
eberapa penelitian uga menganggap bah3a defisiensi kalsium pada diet perempuan
hamil mengakibatkan risiko teradinya preeklamsia>eklamsia.$
. eori inflamasi7
-
5/19/2018 BAB I.doc
8/37
ada kehamilan normal, plasenta uga melepaskan debris trofoblas, sebagai sisa-sisa
proses apoptosis dan nekrotik trofoblas, akibat reaksi stres oksidatif. ahan-bahan ini
merangsang timbulnya proses inflamasi. ada preeklamsia teradi peningkatan stres oksidatif,
sehingga produksi debris apoptosis dan nekrotik trofoblas uga meningkat. =espon inflamasi
ini akan mengakti*asi sel endotel, dan sel-sel makrofag>granulosit untuk teradinya reaksi
sistemik inflamasi yang menimbulkan geala-geala preeklamsia pada ibu.$
=edman, menyatakan bah3a disfungsi sel endotel pada preeklamsia akibat produksi
debris trofoblas plasenta yang berlebihan yang mengakibatkan 9akti*itas leukosit yang sangat
tinggi: pada sirkulasi ibu, yang disebut sebagai 9kekacauan adaptasi dari proses inflamasi
intra*askuler pada kehamilan: yang biasanya berlangsung normal dan menyeluruh.$
. Gaktor hormon
enurunan hormon progesteron menyebabkan penurunan aldosteron antagonis, sehingga
menimbulkan kenaikan aldosteron secara relatif yang menyebabkan retensi natrium dan
cairan sehingga teradi hipertensi dan edema. Aldosteron memgakibatkan retensi air dan
elektrolit dan edema generalisata, termasuk edema intima pada arteriol. erubahan ini
menimbulkan kekakuan arteriol, yang mengakibatkan sensiti*itas terhadap angitensin.
Hasokonstriksi selanutnya akan mengakibatkan hipoksia kapiler dan peningkatan
permeabilitas pada membran glomerulus, sehingga menyebabkan proteinuria dan edema lebih
auh. Hasokonstriksi dan hipoksia didaerah otak tertentu akan menimbulkan keang-keang
dan koma.$"
2.&. 'akt!r (isik!
erdapat banyak faktor risiko untuk teradinya hipertensi dalam kehamilan yang dapat
dikelompokkan dalam faktor risiko sebagai berikut D$,5,!
- rimigra*ida atau nullipara
- %iperplasentosis, misalnya mola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes melitus,
hidrops fetalis, bayi besar-
-
5/19/2018 BAB I.doc
9/37
mungkin menyebabkan kerusakan sel endotel dan kebocoran dicelah antara sel-sel endotel.
;ebocoran ini menyebabkan konstituen darah, termasuk trombosit dan fibrinogen,
mengendap di subendotel &runner dan 7a*ras, $15). erubahan-perubahan *askuler ini,
bersama dengan hipoksis *askuler aringan disekitarnya, diperkirakan menyebabkan
perdarahan, nekrosis, dan kerusakan end-organ lain yang kadang-kadany diumpai pada
preeklamsia berat. ada skema ini, penyendapan fibrin cenderung menadi prominen, seperti
pada kasus-kasus yang fatal & 6c;ay,$15).5
ada preeklamsia dan eklamsia teradi perburukan patologis fungsi seumlah organ dan
sistem, mungkin akibat *asospasme dan iskemia. Semua teori mengenai patofisiologi
preeklamsia harus mempertimbangkan pengamatan bah3a gangguan hipertensif akibat
kehamilan auh lebih besar kemungkinan teradi pada 3anita yang terpaan ke *ilus korion
untuk pertama kali, terpaan ke *ilus korion dalam umlah besar seperti pada kehamilan
kembar atau mola hidatidiformis, serta telah mengidap penyakit *askuler atau secara genetis
memiliki predisposisi mengalami hipertensi yang timbul selama kehamilan.$,$"
Hasospasme merupakan hal mendasar dalam patofisiologi preeklamsia-eklamsia.
;ontriksi *askular menyebabkan resistensi terhadap aliran darah dan berperan dalam
timbulnya hipertensi arteri. Hasospasme itu sendiri kemungkinan besar uga menimbulkan
kerusakan pada pembuluh darah. Selain itu, angiotensin II menyebabkan sel-sel endotel
berkontraksi. erubahan ini mungkin menyebabkan kerusakan sel endotel dan kebocoran di
celah antara sel-sel endotel serta menyebabkan bocornya konstituen darah, termasuk
trombosit dan fibrinogen yang kemudian mengendap di subendotel. erubahan *askuler ini,
bersamaan dengan hipoksia lokal aringan di sekitarnya mungkin menyebabkan perdarahan,
9
Penyakit Vaskuler
Ibu
Gangguan
Placentasi
Trofoblas
erlebi!an
"aktor Genetik#
I$unologik#%tauIn&a$asi
Penurunan Perfusi
'tero(lacenta
)at Vasoaktif*
Prostaglan+in#
,itrat -ksi+a#
.n+otelin
)at Perusak*
/itokin#
Peroksi+ase 0e$ak
ebocoran a(iler
%ktiasi en+otel
Vasos(as$e %ktiasi oagulasi
Tro$bosito(enia.+e$a
e$okonsentrasi(roteinuria
i(ertensi
keangoligouriasolusioiske$ia !e(ar
Perti$bangan (atosiologis tera+inya gangguan !i(ertensi
akibat ke!a$ilan +ia+a(tasi +ari "rie+$an +an 0in+!ei$an
-
5/19/2018 BAB I.doc
10/37
nekrosis, dan berbagai gangguan end-organ lainnya yang dapat diumpai pada preeklamsia
berat.$ ,$"
atofisiologi pre-eklampsia adalah D4,5,
$. enurunan kadar angiotensin II
enurunan angiotensia II menyebabkan pembuluh darah menadi sangat peka terhadap
basan-basan *aso aktif. ada kehamilan normal teradi penigkatan yang progresif angiotensia
II, sedangkan pada preeklamsi teradi penurunan angiotensia II.
0. erubahan *olume intra*askuler
ada kehamilan preeklamsi teradi *asokontriksi menyeluruh pada sistem pembuluh darah
astiole dan prakapiler pada hakekatnya merupakan kompensasi terhadap teradinya
hipo*olemi.
/. Sistem kogulasi tidak normal
eradinya gangguan sistem koagulasi bisa menyebabkan komplikasi hemologik seperti hellp
syndrom &hemolytic anemia, ele*ated li*er enCyme, lo3 platelet).
atofisiologi terpenting pada pre-eklampsia adalah perubahan arus darah di uterus
koriodesidua, dan plasenta yang merupakan faktor penentu hasil akhir kehamilan.4,5
$. Iskemia uteroplasenter
;etidakseimbangan antara masa plasenta yang meningkat dengan perfusi darah sirkulasi
yang berkurang.
0. %ipoperfusi uterus
roduksi renin uteroplasenta meningkat menyebabkan teradinya *asokonstriksi *askular dan
meningkatkan kepekaan *askuler pada Cat 2 Cat *asokonstriktor lain & angiotensi dan
aldosteron ) yang menyebabkan tonus pembuluh darah meningkat.
/. 7angguan uteroplasenter
Suplai (0 ain berkurang sehingga teradi gangguan pertumbuhan > hipoksia > anin mati.
1
-
5/19/2018 BAB I.doc
11/37
Per%$a*an pada !rgan + !rgan
$. (tak
ada preeklamsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas normal. ada
eklamsia, resistensi pembuluh darah meninggi, ini teradi pula pada pembuluh darah otak.
Edema yang teradi pada otak dapat menimbulkan kelainan serebral dan gangguan *isus
bahkan pada keadaan lanut dapat teradi perdarahan.,1
0. lasenta dan rahim
Aliran darah menurun ke plasenta dan menyebabkan gangguan plasenta, sehingga
teradi gangguan pertumbuhan anin dan karena kekurangan oksigen teradi ga3at anin. ada
preeklamsia dan eklamsia sering teradi peningkatan tonus rahim dan kepekaannya terhadap
rangsang sehingga teradi partus prematur.,1
/. 7inal
Giltrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginal menurun. %al ini
menyebabkan filtrasi natrium melalui glomerulus menurun, sebagai akibatnya teradilah
11
-
5/19/2018 BAB I.doc
12/37
retensi garam dan air. Giltrasi glomerulus dapat turun sampai 5"# dari normal sehingga pada
keadaan lanut dapat teradi oliguria dan anuria.,1
4. aru-paru
;ematian ibu pada preeklamsia dan eklamsia biasanya disebabkan adanya edema paru
yang menimbulkan dekompensasi kordis. isa pula teradi aspirasi pneumonia atau abses
paru.,1
5. 6ata
+apat diumpai adanya edema retina dan spasme pembuluh darah. ial diumpai hal
tersebut, maka harus dicurigai teradinya preeklamsia berat. ada preeklamsia berat dapat
teradi ablasio retina yang disebabkan edema intraokuler dan merupakan salah satu indikasi
untuk melakukan terminasi kehamilan. 7eala lain yang dapat menunukkan tanda
preeklamsia berat yang mengarah ke eklamsia adalah adanya skotoma, diplopia dan
ambliopia. %al ini disebabkan oleh adanya perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan dikorteks serebri atau didalam retina.,1
. ;eseimbangan air dan elektrolit
ada preeklamsia ringan biasanya tidak diumpai perubahan yang nyata pada
metabolisme air, elektrolit, kristaloid dan protein serum. 7ula darah, kadar natrium
bikarbonat dan p% dalam batas normal. ada preeklamsia berat dan eklamsia, kadar gula
darah naik sementara, asam laktat dan asam organik lainnya akan naik sehingga cadangan
alkali akan turun. ;eadaan ini biasanya disebabkan oleh keang. Setelah kon*ulsi selesai, Cat-
Cat organik dioksidasi, dan dilepaskan natrium yang lalu bereaksi dengan karbonik sehingga
terbentuk natrium bikarbonat. +engan demikian cadangan alkali dapat kembali pulih
normal.,1
(leh beberapa ahli bah3a kadar asam urat dalam darah dipakai untuk menentukan
arah preeklamsia menadi baik atau tidak setelah diberikan penanganan.,1
2.,. #e-ala Klinis
Adapun geala klinis dari preeklamsia berat terbagi dalam dua yaitu D
$. 7eala subektif
Sakit kepala di daerah frontal, nyeri epigastrium, gangguan *isusD penglihatan kabur,
skotoma, diplopia, mual dan muntah. 7angguan serebral lainnyaD oyong, refleks
meningkat, dan tidak tenang.
0. eningkatan tekanan darah $4">1" setelah kehamilan 0" minggu. +an ditemuinya
proteinuria /"" mg>04 am atau ?$.
2.. Kriteria Diagn!sis
+iagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria preeklamsia berat sebagaimana tercantum diba3ah ini. reeklamsia digolongkan menadi preeklamsia ringan dan preeklamsi berat.4
12
-
5/19/2018 BAB I.doc
13/37
$. reeklamsia ringan
Adalah suatu sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi organ yang
berakibat teradinya *asospasme pembuluh darah dan akti*asi endotel. +iagnosis
preeklamsia ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya hipertensi disertai proteinuria
dan atau edema setelah kehamilan 0" minggu.4
a. %ipertensi D tekanan darah $4">1" mm%g.b. roteinuria D /"" mg>04 am atau ?$ dipstick.c. Edema D edema lokal tidak dimasukkan dalam kriteria preeklamsia, kecuali
edema pada lengan, muka dan perut, edema generalisata.4
0. reeklamsia berat
Adalah preeklamsia dengan tekanan darah $">$$" mm%g disertai proteinuria 5
gr>04 am. +iagnosis ditegakkan bila ditemukan satu atau lebih geala sebagai berikut D 4
a.
ekanan darah $">$$" mm%g. ekanan darah ini tidak menurun meskipun ibuhamil sudah dira3at di rumah sakit dan sudah menalani tirah baring.
b. roteinuria 5 g>04 am atau ?4 dalam pemeriksaan kualitatif.c. (liguria yaitu produksi urin berkurang dari 5""cc>04 am.d. ;enaikan kadar kreatinin plasma.e. 7angguan *isus dan serebral D penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan
pandangan kabur.f. Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen &akibat
teregangnya kapsula 7lisson).g.
Edema paru-paru dan sianosis.h. %emolisis mikroangiopatik.i. rombositopenia berat @$"".""" sel>mm/ atau penurunan trombosit dengan cepat.. 7angguan fungsi hepar &kerusakan hepatoseluler) D peningkatan kadar alanin dan
aspartate aminotransferase.k. ertumbuhan anin intrauterin yang terhambat.l. Sindrom %EBB.4
reeklamsia berat dibagi menadi preeklamsia berat tanpa impending eclamsia dan
preeklamsia berat dengan impending eclamsia. +isebut preeklamsia berat dengan
impending eclamsia bila disertai geala-geala subektif berupa nyeri kepala hebat,
gangguan *isus, muntah-muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresif tekanan
darah.4
13
-
5/19/2018 BAB I.doc
14/37
2./. Diagn!sa Banding
Jaur alir penilaian klinik D
14
-
5/19/2018 BAB I.doc
15/37
2.0. Penatalaksanaan
+itinau dari umur kehamilan dan perkembangan geala-geala preeklamsia berat
selama pera3atan maka pera3atan dibagi menadiD$
a. era3atan aktif D kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah dengan
pengobatan.
b. era3atan konser*atif D kehamilan tetap dipertahankan ditambah pengobatan.
Peraatan Aktif
a) Sedapat mungkin sebelum pera3atan aktif pada setiap penderita dilakukan pemeriksaan
fetal assesment &NS dan
-
5/19/2018 BAB I.doc
16/37
Ibu
- 04 am.
- Infus dekstrosa 5# dimana setiap $ liter diselingi dengan infus =B 5""cc.
- Antasida
- +iet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
- emberian obat anti keang
6agnesium Sulfat &6gS(4)
(bat anti keang yang dipakai di Indonesia adalah magnesium sulfat &6gS(4%0().$
6agnesium sulfat yang diberikan secara parenteral merupakan antikon*ulsan yang
efektif dan tidak menimbulkan penekanan sistem saraf pusat pada ibu dan anin. ;arena
persalinan dan pelahiran merupakan saat yang paling mungkin untuk teradinya keang,
maka pada preeklamsia dan eklamsia biasanya diberikan magnesium sulfat selama
persalinan dan 04 am pascapartum.
-
5/19/2018 BAB I.doc
17/37
filtrasi glomerulus tetap normal atau hanya sedikit menurun. ;eluaran urine yang
adekuat biasanya berkaitan dengan lau filtrasi glomerulus dalam batas normal.
6eskipun demikian, ekskresi magnesium tidak bergantung pada aliran urine dan *olume
urine atau unit 3aktu saa tidak me3akili fungsi ginal. Jadi kadar kreatinin serum harus
diperiksa untuk mendeteksi tanda penurunan lau filtrasi glomerulus.0
oksisitas terhadap pemberian magnesium sulfat bila ditemukan refleks patella
menghilang ika kadar plasma mencapai $" mEK>l 2 $0 mg>dl, yang mungkin karena efek
kurantiformis. anda ini merupakan peringatan akan teradinya keracunan magnesium.
Jika kadar plasma meningkat melebihi $" mEK>l, pernafasan melemah, dan pada kadar
$0 mEK>l teradi paralisis pernafasan yang diikuti henti nafas. erapi dengan kasium
glukonat atau kasium klorida, $ gr intra*ena disertai dengan penghentian magnesium
sulfat, biasanya memulihkan depresi nafas ringan hingga sedang. Salah satu dari kedua
obat ini harus tersedia, sayangnya, efek kalsium yang diberikan secara intra*ena hanya
dapat bertahan sesaat bila terdapat kadar toksik yang stabil. menit 0! gtt>iatau
- +iberikan $0 gr 6gS(44" # dalam 5"" cc larutan =B selama $0 am
17
-
5/19/2018 BAB I.doc
18/37
ada sediaan 6gS(4 4"# /" cc atau pada sediaan 6gS(4 0"# " cc,
dengan tetesan M 5"" cc>$0 am
M 5"" cc>0" menit
M ",1 cc>menit $4 gtt>ic)
6agnesium sulfat dihentikan bila, ditemui tanda-tanda intoksikasi seperti D
$
a. =efleks patella negatif
b. enurunan frekuensi pernafasan @ $>i
c. B $0 mg>dl
erhentinya pernafasan $5 mEK>B $! mg>dl
erhentinya antung L /" mEK>B L / mg>dl
- emberian Antihipertensi
6asih banyak pendapat dari beberapa negara tentang penentuan batas &cut off)
tekanan darah, untuk pemberian antihipertensi.$
Jenis obat antihipertensi yang diberikan di Indonesia adalah D
a. Nifedipin
+osis a3al $"-0" mg, diulangi /" menit bila perlu. +osis maksimal $0" mg>04
am. Nifedipin tidak boleh diberikan secara sublingual karena efek *asodilatasi sangat
cepat, sehingga hanya boleh diberikan peroral.$
b. ;lonidine &8atapres)Satu ampul mengandung ",$5 mg>cc. ;lonidine $ ampul dilarutkan dalam $" cc
larutan garam faali atau larutan air untuk suntikan.$
- emberian ;ortikosteroid
7lukokortikoid
emberian glukokortikoid untuk pematangan paru anin tidak merugikan ibu.
+iberikan pada kehamilan /0-/4 minggu, 004 am. (bat ini uga diberikan pada
syndrome HE!. +osis yang digunakan untuk pematangan paru anin diberikan
mg>$0 am sebanyak 4 kali i.m. atau $0 mg>04 am sebanyak 0 kali i.m. Sedangkan
pemberian dosis untuksyndrome HE!, ika didapatkan kadar trombosit @$"".""">ml
atau trombosit $""."""-$5".""">ml dengan disertai tanda-tanda eklamsia, hipertensi
berat, nyeri epigastrium, maka diberikan deametason $" mg i.*. tiap $0 am. ada
postpartum, deametason diberikan $" mg i.*. tiap $0 am 0 kali, kemudian diikuti 5
mg i.*. tiap $0 am 0 kali. erapi deametason dihentikan bila telah teradi perbaikan
tanda dan geala-geala klinik preeklamsia-eklamsia. +apat dipertimbangkan pemberian
transfusi trombosit, bila kadar trombosit @5".""">ml dan antioksidan.$
b) ersalinan
18
-
5/19/2018 BAB I.doc
19/37
- ada preeklamsia berat harus teradi dalam 04 am, sedang pada eklamsia dalam $0
am seak geala eklamsia timbul.
- Jika terdapat ga3at anin, atau persalinan tidak dapat teradi dalam $0 am &pada
eklamsia) maka lakukan seksio sesarea.
- Jika seksio sesarea akan dilakukan, perhatikan bah3a tidak ada koagulopati serta
anastesi yang aman atau terpilih adalah anastesi umum. Jangan lakukan anastesi
lokal, sedang anastesi spinal berhubungan dengan risiko hipotensi.
- Jika anastesi umum tidak tersedia, atau anin mati, aterm terlalu kecil, lakukan
persalinan per*aginam. Jika ser*iks belum matang, maka induksi dengan oksitosin
0-5 I< dalam 5"" ml dekstrose $" tetes>menit atau dengan prostaglandin.
Peraatan K!nseratifa) Indikasi D bila kehamilan preterm kurang dari / minggu tanpa disertai tanda-tanda
impending eclamsiadengan keadaan anin baik.$
b) erapi medikamentosaD$
Sama dengan terapi medikamentosa pada pengelolaan aktif. %anya loading dose
6gS(4tidak diberikan i.*, cukup i.m. engobatan obstetri D$
- Selama pera3atan konser*atif D obser*asi dan e*aluasi sama seperti pera3atan
aktif hanya disini tidak dilakukan terminasi
- 6gS(4 dihentikan bila ibu sudah mempunyai tanda-tanda preeklamsia ringan,
selambat-lambatnya dalam 04 am.- ila setelah 04 am tidak ada perbaikan maka dianggap terapi medikamentosa
gagal dan harus diterminasi.
- ila sebelum 04 am hendak dilakukan tindakan maka diberi dahulu 6gS(40"#
sebanyak 0gr i.*. enderita di pulangkan bila D$
- enderita kembali ke geala-geala>tanda-tanda preeklamsia ringan dan telah
dira3at selama / hari.
- ila selama / hari tetap dalam keadaan preeklamsia ringanD penderita dapat
dipulangkan dan dira3at sebagai preeklamsia ringan &diperkirakan lama ra3atan $-
0 minggu).
2.13 Pen4ega*an
6eskipun etiologi dari pre-eklamsia tidak diketahui, terdapat bukti bah3a
ketidakcukupan asupan protein dan kalsium berhubungan dengan meningkatnya insiden.
erhatian telah banyak dipusatkan pada usaha untuk mengoreksi rasio 7I0 yang
abnormal terhadap tromboan A0. Aspirin dosis rendah &"-!" mg) diketahui dapat
menghambat sintesis tromboan A0 dan sekarang ini sedanag menalani e*aluasi teliti.
Aspirin dosis rendah uga diketahui dapat mereduksi agregasi trombosit, yang secara
19
-
5/19/2018 BAB I.doc
20/37
potensial mempunyai efek positif pada perkiraan mekanisme patologik dari penyakit ini.
ada saat ini penilaian belum mengarah pada resiko atau keuntungan dari aspirin dosis
rendah sebagai cara untuk profilaksis dan terapi preeklamsia.$"
Oang dimaksud pencegahan ialah upaya untuk mencegah teradinya preklampsia pada
3anita hamil yang mempunyai resiko teradinya preeklampsia. 4
encegahan dapat dilakukan denganD4
A. encegahan dengan non medical
$. =estriksi garam D tidak terbukti dapat mencegah teradinya preeklampsia
0. Suplementasi diet yang mengandung
a. 6inyak ikan yang kaya dengan asam lemak tidak enuh, misalnya omega-/
-
5/19/2018 BAB I.doc
21/37
2.12 Pr!gn!sis
rognosa terhadap ibu maupun aninya tergantung kepada usia kehamilan dan
keadaan ibu pada 3aktu datang ke =S, kapan dan dengan cara apa kelahiran teradi.
21
-
5/19/2018 BAB I.doc
22/37
Angka mortalitas perinatal meningkat pada keadaan kehamilan yang teradi dengan
hipertensi seperti uga pada keadaan hipertensi lainnya. %al ini tergantung kepada 3aktu
teradinya hipertensi dan beratnya hipertensi. anyak teradi kematian neonatal oleh
karena teradinya persalinan prematur baik karena persalinan spontan ataupun karena
induksi persalinan pada preeklampsia berat.5
rognosis E dan eklampsia dikatakan elek karena kematian ibu antara 1,! 2
0",5#, sedangkan kematian bayi lebih tinggi lagi, yaitu 40,0 2 4!,1#. ;ematian ini
disebabkan karena kurang sempurnanya penga3asan antenatal, disamping itu penderita
eklampsia biasanya sering terlambat mendapat pertolongan. ;ematian ibu biasanya
karena perdarahan otak, decompensatio cordis, oedem paru, payah ginal dan aspirasi
cairan lambung. Sebab kematian bayi karena prematuritas dan hipoksia intra uterin.0
DA'TA( PUSTAKA
$. 'ibo3o , =achimhadhi . 0""5.!reeklampsia"Eklampsia# +alam 'iknosastro %,
Ilmu ;ebidanan. Edisi ;etiga 8etakan ;etuuh. Oayasan ina ustaka Sar3onora3irohardo, Jakarta. %al D 0!$-/""
22
-
5/19/2018 BAB I.doc
23/37
0. Be*eno, ;.J., 8unningham, G.7., 7ant, N.G.,dkk. 0"$0. Obstetri Williams $Williams
Obstetrics%,Ed# &'( )ol# &. Jakarta D E78, %al $/5$-$/.
/. 7ibson, aul. 0""1. Hypertension and !reganancy# +ikutip dari D
httpD>>emedicine.medscape.com>article>0$4/5-o*er*ie3 R+iakses tanggal 0" Gebruari
0"$4.
4. %impunan ;edokteran Geto 6aternal (7I, edoman engelolaan %ipertensi +alam
;ehamilan +i Indonesia, Edisi 0, Semarang, 0""5.
5. Be*eno, ;.J., cunningham, G.7., 7ant, N.G.,dkk. 0"". (bstetri 'illiams $Williams
Obstetrics% ,Ed# &' )ol '. Jakarta D E78.
. Sofian, A. 0"$$. *ustam +ochtar Sinopsis Obstetri , Obstetri -isiologi( Obstetri
!atologi( Ed# .( /ilid 0. Jakarta D E78.
. ra3irohardo, '. 0"". 1uku 2cuan 3asional !elayanan 4esehatan +aternal dan3eonatal( Ed# 5. Jakarta D . ina ustaka Sar3ono ra3irohardo.
!. =ushakim, B., dkk. 0"$0. Standar !elayanan +edik. 6edan D S6G ;ebidanan dan
enyakit ;andungan =Sangsa D atak>Indonesia
endidikan D SBA
ekeraan D 'iras3asta
Status D 6enikah
23
http://emedicine.medscape.com/http://emedicine.medscape.com/ -
5/19/2018 BAB I.doc
24/37
gl 6asuk D 05 Gebruari 0"$4
ukul D $4.4$ 'I
gl ;eluar D "$ 6aret 0"$4
aritas D 7/ 0A"
II. ANA6NESIS U6U6
Seorang pasien Ny. S umur /0 tahun, 7/0A" , Ja3a, Islam, SBA, 3iras3asta,
i>d n. 6, /5 tahun, Ja3a, Islam, S$, 'iras3asta, datang ke I7+ =S
-
5/19/2018 BAB I.doc
25/37
Sens D 8ompos 6entis Anemis D & - )
+ D $!">$0" mm%g Ikterus D & - )
%= D !!>i Sianosis D & - )
== D 0">i +yspnoe D & - )
emp D /,5"8 (edema D & ? ) pretibial
roteinuria D &???)
STATUS L5KALISATA
Kepala D
6ata D ;onungti*a palpepra inferior anemia&->-), ikterik &->-), =8 &?>?),
pupil isokor kanan dan kiri
>%>6 D +alam batas normal
Le*er D rakea medial, embesaran ;7 &-)
T*!rak D Inspeksi D Simetris fusiformis alpasi D Stem fremitus kanan M kiri,kesan normal
erkusi D Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi D Suara pernapasan D Hesikuler &?>?)
Suara tambahan D &->-)
Jantung D !! >i,reg
Ektremitas D (edema &?) pret
STATUS 5BSTET(IKUS
- Abdomen D 6embesar simetris
- G< D / ari diba3ah rocessus ypoideus &/5 cm)
- egang D ;iri- erba3ah D ;epala &5>5)
- 7erak D &?)
- %IS D &-)
- +JJ D $4!>i
- E' D /0"" 2 /4"" gram
PE6E(IKSAAN DALA6
H D 8er*i sacral , pembukaan &-), EGG !"#, letak kepala floating, Selaput
ketuban &?),
-
5/19/2018 BAB I.doc
26/37
E' D /$5" gram
Air ketuban cukup
Kesan 9 IUP ;",:"/< ingg% = PK = AH
LAB5(AT5(IU6
anggal 05 Gebruari 0"$4 pukul $5.$5
Beukosit D $$."">mm/
%b D $4,/ gr # %t D4$,$ # rombosit D 0".""" >mm/
D $0,0 cD $4,0 IN= D ",1 A D /", cD /4,
;7+ ad D $11 S7( D $! S7 D $" AB D $4" otal ilirubin D ",4$ +irect ilirubin D ",$/ ANAS8 cito di ;E a>i I6EN+IN7 E;BA6SIA ? 67 ? ;+= &/ - /!)
minggu ? ; ? A% ? .inpartu.
TE(API DI I#D9
In. 6gS(44"# $" cc &bolus>IH)
IHG+ =B ? 6gS(44"# /" cc $4 gtt>i
Nifedipin tab 4$" mg
In. 8eftriaone $ gram &skin test)
26
-
5/19/2018 BAB I.doc
27/37
emasangan kateter
I?. LAP5(AN S> ATAS INDIKASI I6PENDIN# EKLA6PSIA
Ibu dibaringkan diatas mea operasi dengan posisi supine dengan infus dankateter terpasang baik
+iba3ah spinal anastesi dilakukan tindakan aseptik dengan cairan antiseptik.
+inding abdomen ditutup doek steril kecuali lapangan operasi
ada dinding abdomen di insisi midline, dibuka mulai dari kutis, subkutis, fascia,
otot peritoneum. ampak uterus gra*idarum
+ilakukan insisi uterus secara konkaf dengan melukir kepala dilahirkan bayi
perempuan dengan berat badan 0"" gr, panang badan 5" cm, A>S 1>$", anus &?).
ali pusat diklem dan digunting diantaranta,plasenta dilahirkan dengan cara .
;a*um uteri dibersihkan dengan kassa steril terbuka dari sisa selaput ketuban dan
bekuan darah sampai tidak ada selaput ketuban yang tertinggal. ;esan D bersih
i &04 am )
IHG+ =B ? (ytocin $"-$"-5-5 I
-
5/19/2018 BAB I.doc
28/37
ANJU(AN
A3asi *ital sign, kontraksi, serta perdarahan per*aginam
8ek darah rutin 0 am post S8 apabila %b @! gr#, dilakukan transfusi sesuai
kebutuhan, ;7+ adr, BG, Gibrinogen, Albumin, urinalisa, B+%, elektrolit
PE6ANTAUAN KALA I?
Ja ; @IB < 1).33 1)."3 1,.33 1,."3
Tekanan dara*;Hg< $5">1" $5">1" $">$"" $">$""
Nadi 8enit !4
Nafas8enit 04 0" 0" 0"
K!ntraksi %ter%s ;uat ;uat ;uat ;uat
Perdara*an ;44< 0 cc $ cc $ cc $ cc
NE5NATUS
$. Jenis ;elahiran D unggal
0. anggal Bahir D 05 Gebruari 0"$4
/. ;eadaan Janin D Bahir hidup, sehat
4. Nilai A7A= D !>1
5. antuan ernafasan D idak ada
. Jenis ;elamin D erempuan
. erat adan D //5" gram
!. anang adan D 4! cm
1. ;elainan a3aan D idak ada
$". rauma D idak ada
$$. ;onsul D idak ada
LAB5(AT5(IU6 P5ST S>
anggal 05 Gebruari 0"$4 pukul 0$.$5
Beukosit D 05.$"">mm/
%b D $/, gr # %t D/1, # rombosit D 0".""" >mm/
;7+ ad D $04
?. '5LL5@ + UP
28
-
5/19/2018 BAB I.doc
29/37
anggal 05 Gebruari 0"$4 pukul $./" 'I
;eluhan utama Nyeri luka bekas operasi
Status resens Sensorium D 8ompos mentis
ekanan darah D $4">$"" mm%g
Grekuensi nadi D ! >i
Grekuensi nafas D 0" >I
emperatur D /, W8
Anemis D &-)
Ikterik D &-)
Sianosis D &-)
+yspnoe D &-)
Edema D &?) pretibial
roteinuria D &???)
Status
Bokalisata
Abdomen D Soepel, peristaltik &?) normal
inggi fundus uteri D 0 ari di ba3ah pusat, kontraksi kuat
erdarahan per*agina D &-)
Bochia D &?) rubra
A; D &?) *ia kateter U 4"cc>am
A D &-), Glatus &?)
Buka (perasi D ertutup *erban, kesan kering
+iagnosis ost S8 a>I Impending Eklampsia ? N%"erapi irah baring
IHG+ =B ? 6gS(4 4" # & 0" cc > $0 gr)$4 gtt>i
IHG+ =B ? (kksitosin $"-$"-5-5 0" gtt>I
In. 8eftriaone $gr>$0am
In. ransamin 5""mg >!am selama 04 am
In ;etorolac /" mg>!am
Nifedipin tab / $" mg
Jika + $!">$$" mm%gnifedipin $" mg > /" menit
sampai 6a $0" mg dalam 04 am
=encana 6obilisasi
8ek darah rutin 0 am post S8
8ek +-+imer, Gibrinogen dan BG am post S8
anggal 0 Gebruari 0"$4
;eluhan utama Nyeri luka bekas operasi
Status resens Sensorium D 8ompos mentis
ekanan darah D $">1" mm%gGrekuensi nadi D 0 >i
29
-
5/19/2018 BAB I.doc
30/37
Grekuensi nafas D 0" >i
emperatur D /,0 W8
Anemis D &-)
Ikterik D &-)Sianosis D &-)
+yspnoe D &-)
Edema D &?) pretibial
roteinuria D &???)
Status
Bokalisata
Abdomen D Soepel, peristaltik &?) normal
inggi fundus uteri D 0 ari di ba3ah pusat
erdarahan per*aginam D &-)
Bochia D rubra &?)
A; D &?) *ia kateter (!am
Nifedipin tab / $" mg
Jika + $!">$$" mm%g nifedipin $" mg > /" menit
sampai 6a $0" mg dalam 04 am
=encana 6obilisasi
8ek darah rutin
-
5/19/2018 BAB I.doc
31/37
Sedimen Hag>i
Grekuensi nafas D 0" >i
emperatur D /," W8
Anemis D &-)
Ikterik D &-)
Sianosis D &-)
+yspnoe D &-)
Edema D &?) pretibial
roteinuria D &??)
Status lokalisata Abdomen D Soepel, peristaltik &?) normal
inggi fundus uteri D / ari di ba3ah pusat
erdarahan per*aginamD &-)
Bochia D rubra &?)
A; D &?) *ia kateter 5" cc > am 3arna kuning
ernih
A D &?), Glatus &?)
Buka (perasi D ertutup *erban, kesan kering
+iagnosis ost S8 a>i Impemding Eklampsia ? N%0
erapi irah baring
In. 8eftriaone $gr>$0am
In ;etorolac /" mg>!am
Nifedipin tab / $" mg
Jika + $!">$$" mm%gnifedipin $" mg > /" menit=encana 7anti *erban
31
-
5/19/2018 BAB I.doc
32/37
indah ke ruang H
anggal 0! Gebruari 0"$4
;eluhan i
Grekuensi nafas D 0" >i
emperatur D /," W8
Anemis D &-)Ikterik D &-)
Sianosis D &-)
+yspnoe D &-)
Edema D &?) pretibial
roteinuria D &??)
Status lokalisata Abdomen D Soepel, peristaltik &?) normal
inggi fundus uteri D / ari di ba3ah pusat
erdarahan per*aginamD &-)
Bochia D rubra &?)
A; D &?) *ia kateter 5" cc > am 3arna kuning
ernih
A D &?), Glatus &?)
Buka (perasi D ertutup *erban, kesan kering
+iagnosis ost S8 a>i Impending Eklampsia ? N%/erapi irah baring
In. 8eftriaone $gr>$0amIn. ransamin 5""mg >!am selama 04 am
In ;etorolac /" mg>!am
Nifedipin tab / $" mg
Jika + $!">$$" mm%gnifedipin $" mg > /" menit
=encana 7anti *erban
indah ke ruang H
J tanggal "$ 6aret 0"$4
anggal "$ 6aret 0"$4
32
-
5/19/2018 BAB I.doc
33/37
;eluhan i
Grekuensi nafas D 0" >i
emperatur D /," W8
Anemis D &-)
Ikterik D &-)
Sianosis D &-)
+yspnoe D &-)
Edema D &?) pretibial
roteinuria D &?)
Status lokalisata Abdomen D Soepel, peristaltik &?) normal
inggi fundus uteri D / ari di ba3ah pusat
erdarahan per*aginam D &-)
Bochia D rubra &?)
A; D &?)
A D &?) Glatus &?)
Buka (perasi D ertutup *erban, kesan kering+iagnosis ost S8 a>i Impending Eklampsia ? N%/erapi (bat JD
8efadroyl tab 0 5"" mg
Asam 6afenamat tab / 5"" mg
-8omp tab 0 $
Nifedipin tab / $" mg
=encana 7anti *erban dan J
?I. KESI6PULAN
Seorang pasien Ny. S umur /0 tahun, 7/0A" , Ja3a, Islam, SBA, 3iras3asta, i>d n.
6, /5 tahun, Ja3a, Islam, S$, 'iras3asta, datang ke I7+ =S
-
5/19/2018 BAB I.doc
34/37
preeklampsia berat ? 67 ? ;+= & /-/! minggu) ? A%? ; ? .inpartu. = D
Asma &?), +6 &-), %ipertensi &-). =( D *entolin. %% D V-"5-0"$/. D V-"0-0"$4.
=i3ayat operasi D &-). =i3ayat ; D &-)AN8 D idan 4. asien ini didiagnosis dengan
Impending Eklampsia ? 67 ? ;+= &/ - /!) minggu ? ; ? A% ? .Inpartu. ;emudian
dilakukan S8 pada tanggal 05 Gebruari 0"$4 atas indikasi Impending Eklampsia. Bahir
bayi laki-laki dengan //5" gram, 4! cm, A>S !>1, anus &?). ;eadaan ibu post S8
stabil dengan hasil laboratorium D '8 > =8 > %7 > %8 > B D 05.$"" > 4,!$" >
$/, > /1, > 0".""". ada tanggal "$ 6aret 0"$4 pasien dipulangkan untuk berobat alan
dan kontrol ke I% pada tanggal "4 6aret 0"$4.
BAB I?
ANALISA KASUS
eori ;asus
reeklampsia berat dalah preeklamsia
dengan tekanan darah $">$$" mm%g
disertai proteinuria 5 gr>04 am atau ?4
dalam pemeriksaan kualitatif. reeklamsia
berat dibagi menadi preeklamsia berat
tanpa impending eclamsia dan preeklamsia
berat dengan impending eclamsia. +isebutpreeklamsia berat dengan impending
ada pasien ini diumpai tekanan darah
$!">$0" mm%g dan proteinuria ?/, disertai
dengan geala-geala subektif yaitu sakit
kepala bagian depan &?), pandangan kabur
&?), dan muntah-muntah &?) seak U 0 bulan
yang lalu dan bersifat hilang timbul. asien
didiagnosa dengan preeklamsia beratdengan impending eclamsia.
34
-
5/19/2018 BAB I.doc
35/37
eclamsiabila disertai geala-geala subektif
berupa nyeri kepala hebat, gangguan *isus,
muntah-muntah, nyeri epigastrium, dan
kenaikan progresif tekanan darah.Gaktor resiko preeklamsia yaitu
- rimigra*ida atau nullipara
- %iperplasentosis, misalnya mola
hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes
melitus, hidrops fetalis, bayi besar
-
-
5/19/2018 BAB I.doc
36/37
eclamsiadengan keadaan anin baik.
era3atan aktif merupakan pengakhiran
&terminasi) kehamilan ditambah dengan
pengobatan. engobatan yang dapat
diberikan yaitu
- emberian cairan D infus =B
- (bat anti keang D 6gS(4dengan dosis
Boading dose D 4 gr 4"# dalam $" cc atau 4
gr 0"# dalam 0" cc
6aintenance dose D
+iberikan infus gr dalam larutan
ringer> am &ada sediaan 6gS(4
4"# $5 cc atau pada sediaan
6gS(4 0"# /" cc, dengan tetesan
0! gtt>i) atau $0 gr dalam larutan
ringer>$0 am &ada sediaan 6gS(4
4"# /" cc atau pada sediaan
6gS(4 0"# " cc, dengan tetesan
$4 gtt>i)
+iberikan 4 gram 6gS(4i.m.>4- am
- (bat antihipertensi D Nifedipin dengan
dosis $"-0" mg
ada pasien ini diberikan terapiD
- In. 6gS(44"# $" cc &bolus>IH)
- IHG+ =B ? 6gS(44"# /" cc $4 gtt>i
&tanggal $$>0>0"$4 pukul 00.0" 'I)- Nifedipin tab 4$" mg
36
-
5/19/2018 BAB I.doc
37/37
PE(6ASALAHAN
$. agaimana pemberian obat anti kon*ulsan pada kasus preeklamsia-eklampsiaV
Adakah tempat kita untuk memberikan obat kon*ulsan golongan lain selain
6gS(4V
0. ;apan pemberian maintenance 6gS(4diberikan dalam dosis gram dan $0
gramV
/. erapa lama pemberian maintenance 6gS(4 pada kasus preeklampsia dan
eklampsiaV Apakah ada sistem tappering off pemberian maintenance 6gS(4
pada kasus preeklampsia dan eklampsiaV
4. agaimana pemberian obat anti hipertensi pada ibu hamilV
5. (bat anti hipertensi apa yang aman untuk ibu hamilV
. Selain nifedipine obat anti hipertensi apa yang dapat diberikan pada pasien
preeklampsia-eklampsiaV
. Seauhmana kompetensi dokter umum dalam menangani kasus preeklamsia-
eklamsiaV
!. Apakah Indikasi pulang pada Impending eklampsia setelah operasiV
1. Apa-apa saa yang kita pantau pada pasien kasus iniV
37