bab i.docx

10
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan.Drainase juga merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan airyang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari tugas drainase ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami sistem drainase di perkotaan dan tujuannya, serta bisa mengaplikasikannya di lapangan. Tujuan dari tugas untuk memberikan persoalan kepada mahasiswa sedemikian rupa sehingga mahasiswa tersebut dapat atau mampu untuk merancang sistem penyaluran air dalam kota,

Upload: eshanu

Post on 13-Apr-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I.docx

BAB IPENDAHULUAN

1.  Latar BelakangDrainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini

mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang

sehat, apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan.Drainase juga

merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna

memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam

perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Secara umum, drainase

didefinisikan sebagai serangkaian bangunan airyang berfungsi untuk mengurangi

dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan

dapat difungsikan secara optimal.Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk

mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase

merupakan suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu

daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air

tersebut.

2.    Maksud dan TujuanMaksud dan tujuan dari tugas drainase ini adalah agar mahasiswa dapat

mengerti dan memahami sistem drainase di perkotaan dan tujuannya, serta bisa

mengaplikasikannya di lapangan.

Tujuan dari tugas untuk memberikan persoalan kepada mahasiswa sedemikian

rupa sehingga mahasiswa tersebut dapat atau mampu untuk merancang sistem

penyaluran air dalam kota, dimana rancangan disesuaikan dengan kriteria disain

dan memenuhi kaidah-kaidah perencanaan.

3.    Identifikasi MasalahRuang lingkup dari tugas ini adalah sebagai berikut:

a.    Definisi drainase

b.    Macam-macam drainase

c.    Jenis saluran drainase

d.    Pentingnya drainse di kawasan perkotaan.

Page 2: BAB I.docx

BAB IIDEFINISI DRAINASE

Drainase yang berasal dari kata kerja 'to drain' yang berarti mengeringkan

atau mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakan sistim-

sistim yang berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas

maupun dibawah permukaan tanah.

Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah

tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia.

Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan

tanah atau gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk

mengatur suplai air demi pencegahan banjir. Pengertian drainase perkotaan tidak

terbatas pada teknik pembuangan air yang berlebihan namun lebih luas lagi

menyangkut keterkaitannya dengan aspek kehidupan yang berada di dalam

kawasan perkotaan.

Semua hal yang menyangkut kelebihan air yang berada di kawasan kota

sudah pasti dapat menimbulkan permasalahan drainase yang cukup komplek.

Dengan semakin kompleknya permasalahan drainase di perkotaan, maka di dalam

perencanaan dan pembangunan bangunan air untuk drainase perkotaan,

keberhasilannya tergantung pada kemampuan masing-masing perencana. Dengan

demikian di dalam proses pekerjaan memerlukan kerjasama dengan beberapa ahli

di bidang lain yang terkait.

Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari

usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan

tertentu. Sedangkan drainase perkotaan adalah ilmu drainase yang meng-

khususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi

Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sosial Budaya yang ada di kawasan kota tersebut.

Drainase perkotaan merupakan sistim pengeringan dan pengaliran air dan wilayah

perkotaan yang meliputi : Pemukiman, kawasan industri & perdagangan, sekolah,

rumah sakit, & pasilitas umum lainnya, lapangan olah raga, Lapangan parkir,

instalasi militer, instalasi listrik & telekomunikasi, pelabuhan udara, pelabuhan

laut,sungai serta tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota

Page 3: BAB I.docx

BAB IIIMACAM-MACAM DRAINASE

1. Menurut Asalnya Menurut asalnya drainase dibedakan menjadi saluran alam (natural) dan

saluran buatan (artificial).

2. Menurut Letak Saluran1. Drainase Permukaan

a. Drainase Memanjang

b. Drainase Melintang

2. Drainase Bawah Permukaan

Drainase bawah permukaan mempunyai fungsi utama yaitu untuk menampung

dan membuang air yang masuk ke dalam strukur jalan, sehingga tidak sampai

menimbulkan kerusakan pada jala.

3. Macam Drainase Menurut Konstruksi

a. Saluran terbuka

b. Saluran tertutup

4. Menurut Fungsi Drainase

a. Single Purpose

b. Multi Purpose

Page 4: BAB I.docx

BAB IVJENIS-JENIS DRAINASE

1.Land dan smoothing

Land grading (mengatur tahap kemiringan lahan) dan Land smoothing

(Penghalusan permukaan lahan) diperlukan pada areal lahan untuk menjamin

kemiringan yang berkelanjutan secara sistematis yang dibutuhkan untuk penerapan

saluran drainase permukaan

Studi menunjukan bahwa pada lahan dengan pengaturan saluran drainase

permukaan yang baik akan meningkatkan jarak drainase pipa sampai 50%,

dibandingkan dengan lahan yang kelebihan air dibuang dengan drainase pipa tanpa

dilakukan upaya pengaturan saluran drainase permukaan terlebih dahulu.

Untuk efektifitas yang tinggi, pekerjaan land grading harus dilakukan secara

teliti. ketidakseragaman dalam pengolahan lahan dan areal yang memiliki cekungan

merupakan tempat aliran permukaan (runoff) berkumpul, harus dihilangkan dengan

bantuan peralatan pengukuran tanah

Pada tanah cekungan, air yang tak berguna dialirkan secara sistematis melalui:

a. Saluran/parit (terbuka) yang disebut sebagai saluran acak yang dangkal

(shallow random field drains)

b. Dari shallow random field ditch air di alirkan lateral outlet ditch

c. Selanjutnya diteruskan kesaluran pembuangan utama (Main Outlet ditch)

Outlet ditch: umumnya saluran pembuangan lateral dibuat 15 – 30 cm lebih dalam

dari saluran pembuangan acak dangkal.

Overfall : jatuh air dari saluran pembuangan lateral ke saluran pembuangan utama

dibuat pada tingkat yang tidak menimbulkan erosi, bila tidak memungkinkan harus

dibuat pintu air, drop spillway atau pipa

Page 5: BAB I.docx

2. Drainase acak (Random Field Drains)

Di bawah ini merupakan gambar yang menunjukan pengelolaan untuk mengatasi

masalah cekungan dan lubang – lubang tempat berkumpulnya air. Lokasi dan arah

dari saluran drainase disesuaikan dengan kondisi tofografi lahan. Kemiringan lahan

biasanya diusahakan sedatar mungkin, hal ini untuk memudahkan peralatan traktor

pengolah tanah dapat beroperasi tanpa merusak saluran yang telah dibuat. Erosi

yang terjadi pada kondisi lahan seperti diatas, biasanya tidak menjadi masalah

karena kemiringan yang relatif datar. Tanah bekas penggalian saluran, disebarkan

pada bagian cekungan atau lubang – lubang tanah, untuk mengurangi kedalaman

saluran drainase.

3.    Drainase Paralel (Parallel Field Drains)

Drainase ini digunakan pada tanah yang relative datar dengan kemiringan kurang

dari 1% – 2 %, system saluran drainase parallel bisa  digunakan. System  drainase

ini dikenal sebagai system bedengan. Saluran drainase dibuat secara parallel,

kadang kala jarak antara saluran tidak sama. Hal ini tergantung dari panjang dari

barisan saluran drainase untuk jenis tanah pada lahan tersebut, jarak dan jumlah

dari tanah yang harus dipindahkan dalam pembuatan barisan saluran drainase, dan

panjang maksimum kemiringan lahan terhadap saluran (200 meter). Keuntungan

dari system saluran drainase parallel, pada lahan terdapat cukup banyak saluran

drainase. Tanaman dilahan dalam alur, tegak lurus terhadap saluran drainase

paralel. Jumlah populasi tanaman pada lahan akan berkurang dikarenakan adanya

saluran paralel. Sehingga bila dibandingkan dengan land grading dan smoothing,

hasil produksi akan lebih sedikit. Penambahan jarak antara saluran paralel, akan

menimbulkan kerugian pada sistem bedding, karena jarak yang lebar menimbulkan

kerugian pada sistem bedding, karena jarak yang lebar membutuhkan saluran

drainase yang lebih besar dan dalam. Bila lebar bedding 400 m, maka aliran akan

dibagi dua agar lebar bedding tidak lebih dari 200 m. Pada bedding yang lebar,

harus dibarengi dengan land grading dan smoothing. Pada tanah gambut, saluran

drainase paralel dengan side slope yang curam digunakan adalah 1 meter. Pada

daerah ini biasa dilengkapi dengan bangunan pengambilan dan pompa, bangunan 

pintu air berfungsi untuk mengalirkan air drainase pada musim hujan.

Page 6: BAB I.docx

4.    Drainase Mole

Drainase mole biasa disebut dengan lubang tikus berupa saluran bulat yang

konstruksinya tanpa dilindungi sama sekali, pembuatannya tanpa harus menggali

tanah, cukup dengan menarik (dengan traktor) bantukan baja bulat yang disebut mol

yang dipasang pada alat seperti bajak dilapisan tanah subsoil pada kedalaman

dangkal. Pada bagian belakang alat mole biasanya disertakan alat expander yang

gunanya untuk memperbesar dan memperkuat bentuk lubang

Tidak semua daerah terdapat usaha-usaha pertanian atau perkebunan memerlukan

irigasi. Irigasi biasanya diperlukan pada daerah-daerah pertanian dimana terdapat

satu atau kombinasi dari keadaan-keadaan berikut :

a. Curah hujan total tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan air.

b. Meskipun hujan cukup, tetapi tidak terdistribusi secara baik sepanjang tahun.

c. Terdapat keperluan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian

yang dapat dicapai melalui irigasi secara layak dilaksanakan baik ditinjau dari

segi teknis, ekonomis

Page 7: BAB I.docx

MAKALAHDRAINASE

DISUSUN OLEH1.A2.A3.A4.A5.A6.A

SMA N 2 MUARO JAMBI

Page 8: BAB I.docx

TAHUN AJARAN 2012/2013