bab ii eksplorasi isu bisnis - · pdf filea. alat musik pendidikan saat ini angklung bukan...
TRANSCRIPT
47
BAB II
EKSPLORASI ISU BISNIS
2.1 Conceptual Framework
Kegiatan perumusan strategi perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan
daya saing perusahaan, yang sesuai dengan misi, visi serta nilai-nilai dan
tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Untuk itu diperlukan sebuah
langkah yang sistematis sebagai acuan untuk menentukan strategi yang tepat
untuk perusahaan, sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal maupun
internal perusahaan saat ini, maupun trend yang dapat mempengaruhi kegiatan
perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
2.1.1 Strategic Management
Manajemen stratejik merupakan seperangkat kumpulan keputusan manajemen
dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
(Wheelen & Hunger, 2006: 3) Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan
menggunakan manajemen stratejik adalah dapat memberikan sebuah visi yang
jelas dari perusahaan, mempertajam fokus yang sangat penting bagi
perusahaan, dan membuat perusahaan lebih fleksibel terhadap perubahan
lingkungan. Lima tahapan dalam stratejik manajemen menurut Thompson &
Strickland (1998), adalah sebagai berikut :
1. Forming a strategic vision
2. Setting objectives
3. Crafting a strategy to achieve the desired outcome
4. Implementing and executing the chosen strategy efficiently and effectively
5. Evaluating performance
48
Gambar 2.1 Five Task of Strategic Management (Thompson & Strickland, 1998)
Sedangkan menurut Kaplan dan Norton (2008: 8), sistem manajemen untuk
sebuah perencanaan strategi yang terintegrasi dan pelaksanaan operasional
dapat diformulasikan dalam enam tahapan sebagai berikut :
Gambar 2.2 Tahapan Sistem Manajemen
49
Saung Angklung Udjo sejak didirikan hingga saat ini telah mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan
jumlah produk (angklung, pertunjukan, souvenir maupun pelatihan),
peningkatan sarana, jumlah karyawan, jumlah pengrajin, dan sistem
pengelolaan perusahaan. Namun peningkatan-peningkatan tersebut kurang
diikuti dengan suatu evaluasi terhadap peningkatan hasil pelaksanaan tugas
serta peningkatan mutu sesuai dengan yang diharapkan. Serta masih belum
adanya sebuah standarisasi penilaian terhadap peningkatan efisiensi dan
efektifitas penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Bisnis Saung
Angklung Udjo saat ini masih dalam masa transisi dari sebuah bisnis keluarga
menjadi sebuah bisnis yang dikelola dengan lebih professional, sehingga Saung
Angklung Udjo belum memiliki sebuah perencanaan strategi dalam proses
pengembangan perusahaan.
Dari hasil data questioner diketahui bahwa hampir semua karyawan di Saung
Angklung Udjo mengetahui dengan pasti visi dan misi perusahaan. Namun
masih banyak karyawan yang belum mengetahui seperti apa cara yang tepat
untuk mencerminkan visi dan misi perusahaan ke dalam pekerjaan masing-
masing.
Saat ini Saung Angklung Udjo dapat dikatakan sebagai market leader dalam
industri angklung. Hal ini ditandai dengan meningkatnya pesanan angklung
yang diterima Saung Angklung Udjo setiap tahunnya, dan belum adanya
kompetitor yang sejenis (apple to apple). Namun dengan belum adanya sebuah
sistem yang terintegrasi pada internal perusahaan, maka perusahaan memiliki
kesulitan dalam hal pengembangan sumber daya yang ada, terutama sumber
daya manusia. Hal ini dapat dilihat dari ketidakmampuan perusahaan dalam
memenuhi target pemesanan. Sehingga banyak konsumen yang pengiriman
barangnya harus mundur dari jadwal yang dijanjikan. Oleh sebab itu, untuk
50
dapat terus berkembang serta mampu memenuhi pesanan produk dari
pelanggan serta mampu memberikan pelayanan yang berkualitas bagi
perusahaan, maka Saung Angklung Udjo harus memiliki sebuah strategi
perusahaan yang tepat dalam memenuhi tuntutan pertumbuhan perusahaan.
Pemecahan masalah yang penulis lakukan berada pada level korporat dan
saling berhubungan dengan level bisnis dan fungsional masing-masing bidang
di Saung Angklung Udjo, namun dijabarkan secara umum. Hal ini
dikarenakan, tahap perumusan strategi korporat merupakan salah satu tahapan
penting karena merupakan dasar untuk perumusan strategi pada level
berikutnya.
Tahapan perumusan strategi merupakan tahapan yang paling penting dari
sebuah perencanaan stratejik perusahaan, karena pada tahap ini dirumuskan
strategi perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen stratejik menurut Wheelen & Hunger (2006: 10), terdiri dari 4
tahapan, yaitu :
1. Environmental Scanning, yang di dalamnya terdiri dari analisis
lingkungan eksternal dan internal perusahaan
2. Strategy Formulation, merupakan suatu proses perumusan strategi
perusahaan
3. Strategy Implementation, merupakan tahap implementasi strategi
4. Evaluation & Control, tahap penilaian pencapaian kinerja perusahaan
berdasarkan rumusan strategi yang telah dibuat
51
Berikut gambar tahapan manajemen stratejik menurut Wheelen (2006: 71)
Gambar.2.3 Model Manajemen Stratejik
2.1.2 Prospek Pengembangan Angklung
A. Alat Musik Pendidikan
Saat ini angklung bukan hanya sebagai alat musik tradisional, namun angklung
juga telah dikenal sebagai alat musik yang mampu membawakan lagu-lagu
kontemporer. Angklung memiliki prinsip kerjasama, gotong royong, disiplin,
ketangkasan, serta memiliki nilai lebih dalam memperkenalkan nada pada
anak-anak, sehingga angklung memiliki potensi sebagai alat musik pendidikan.
Oleh sebab itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memandang perlu
untuk menetapkan angklung sebagai alat pendidikan musik di sekolah, dengan
Surat Keputusan tertanggal 23 Agustus 1963, No. 082/1968 , antara lain :
a. Menetapkan Angklung sebagai alat pendidikan musik dalam lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
52
b. Menugaskan Direktur Jendral Kebudayaan untuk mengusahakan agar
Angklung dapat ditetapkan sebagai alat pendidikan musik tidak hanya
dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Saat ini alat musik pendidikan di sekolah-sekolah lebih banyak menggunakan
alat musik produksi Yamaha Music, antara lain : recorder, pianika, drum dan
lain-lain. Padahal angklung juga memiliki potensi sebagai alat musik
pendidikan. Satu atau dua nada angklung dapat dimainkan oleh satu orang
murid, sehingga hal ini dapat melatih kepekaan murid terhadap nada. Selain
itu angklung dapat dimainkan secara kolosal, sehingga dapat melibatkan
banyak murid sekolah dalam memainkannya. Harga angklung yang relatif
murah dibandingkan alat-alat musik modern membuat angklung dapat
dijangkau oleh pihak sekolah. Lagu yang cocok untuk angklung adalah lagu-
lagu yang riang, enerjik dengan tempo yang lebih cepat lebih baik. Lagu-lagu
ini cocok untuk anak-anak sekolah yang biasanya menyukai lagu-lagu yang
riang dan enerjik. (Supardiman, 2004)
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membunyikan angklung, misalnya
tengkep; angklung dibunyikan dengan digetarkan secara panjang sesuai nilai
nada yang dimainkan, tetapi tidak seperti biasanya tabung kecilnya ditutup
oleh salah satu jari tangan kiri sehingga tidak berbunyi (yang berbunyi hanya
tabung yang besar saja). Hal ini dimaksudkan supaya dapat dihasilkan nada
yang lebih halus sesui keperluan musik yang akan dimainkan (misalkan untuk
tanda dinamika piano), nyambung; dilakukan dengan teknik sebagai berikut:
bila ada dua nada yang dimainkan secara berturutan, maka agar terdengar
nyambung maka nada yang dibunyikan pertama dibunyikan sedikit lebih
panjang dari nilai nadanya, sehingga saat nada kedua mulai dimainkan, nada
pertama masih berbunyi sedikit, sehingga alunan nadanya terdengar
nyambung dan tidak putus, dinamika; sesuai kebutuhan lagu, angklung dapat
53
dimainkan pelan (piano) atas keras (forte). Disarankan untuk kedua jenis
dinamika ini sebaiknya frekuensi getaran angklung per detik tetap sama
jumlahnya, sedangkan yang berbeda adalah jarak ayunan angklung oleh tangan
kanan yang selanjutnya akan menentukan amplituda getaran dan
menyebabkan keras atau pelannya nada yang dimainkan, centok ; angklung
tidak digetarkan, melainkan dipukul ujung tabung dasar/horisontalnya oleh
telapak tangan kanan untuk menghasilkan centok (seperti suara pukulan). Hal
ini berguna untuk memainkan nada-nada pendek seperti tanda musik
pizzicato. Keempat cara memainkan angklung ini dapat merangsang kreatifitas
murid dalam bermusik. (Supardiman, 2004)
B. Media Diplomasi Kebudayaan
Selain sebagai alat musik, angklung juga dapat digunakan sebagai media
diplomasi kebudayaan dengan bangsa-bangsa lain. Hampir di setiap Kedutaan
Besar Republik Indonesia (KBRI) memiliki alat musik angklung yang dapat
dimainkan serta ditunjukkan kepada Negara-negara lain. Dalam perjalanannya,
angklung telah beberapa kali dimainkan dalam acara yang dihadiri oleh banyak
Negara Asing. Salah satunya adalah acara konfrensi Asia Afrika. Selain itu,
dengan semakin dikenalnya alat musik angklung di Luar Negeri, membuat
semakin meningkatnya pesanan angklung. Salah satu even terbaru adalah
angklung dijadikan sebagai satu-satun