bab ii kajian pustakaeprints.umm.ac.id/35587/3/jiptummpp-gdl-devitanikm-49808-3-bab2.… ·...
TRANSCRIPT
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dijabarkan hal-hal yang berhubungan dengan kajian
teori yang digunakan dalam penelitian ini adapun kajian teori yang dimaksud
berkaitan dengan istilah penerapan yang digunakan.
2.1 Pengertian Kebugaran Jasmani
Menurut pendapat yang dikemukakan olehIrianto (2006:2) kebugaran
jasmani adalah kebugaran fisik (physical fitness), yakni kemampuan seseorang
melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebih
sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Menurut pendapat dari Giri
(2015:55) bahwa kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh
untuk melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang
diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
Kebugaran jasmani sangatlah penting bagi kehidupan manusia, agar
terhindar dari berbagai macam penyakit. Kebugaran jasmani akan meningkat
apabila dilakukan latihan secara benar dan teratur sesuai dengan kondisi tubuh
seseorang saat melakukan berbagai aktifitas jasmani yang berkaitan dengan
olahraga, karena salah satu tujuan utamanya adalah inginmempertahankan
kebugaran jasmani antar tubuhnya tetap selalu sehat danfit. Menurut Irianto
(2006:2) kebugaran jasmani dapat digolongkan menjadi 3 yaitu Kebugaran statis,
dinamis, motoris.
11
a. Kebugaran Statis
Kebugaran statis adalah keadaan seseorang yang bebas dari penyakit dan
cacat atau disebut dengan sehat. Kebugaran statis berarti memiliki tubuh yang
terasa sehat dan lebih rileks dalam melakukan segala kegiatan tanpa adanya suatu
halangan apapun.
b. Kebugaran dinamis
Kebugaran dinamis merupakan kemampuan seseorang untuk bekerja
secara efisein tanpa memerlukan keterampilan untuk melakukan aktivitas tersebut,
misalnya berjalan, merlari, melompat, mengangkat. Tanpa adanya keterampilan
dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang orang lain sering melakukannya. Jadi
hampir semua orang memiliki kebugaran dinamis ini setiap saat.
c. Kebugaran motoris
Kebugaran motoris adalah kemampuan seseorang bekerja secara efisien
yang harus menggunakan keterampilan khusus dalam melakukannya, misalnya
seorang yang memiliki bakat menari dituntut untuk dapat menari secara luwes dan
lentur, sehingga kebugaran motoris ini hanya beberapa orang saja yang
memilikinya.
Olah raga yang teratur akan membuat tubuh menjadi bugar dan tidak
lemas, seperti seseorang yangsudah terbiasa berolahraga secara teratur akan
memiliki tingkat kebugaranyang lebih baik jika dibandingkan dengan orang yang
tidak terbiasaberolahraga.
12
2.2 Komponen Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang segala aktivitas-
aktivitas sehari-hari, akan tetapi setiap orang memiliki kebugaran yang berbeda-
beda. Kebugaran jasmani memiliki komponen-komponen sebagai penunjangnya.
Menurut Roji (2009:54) mengungkapkan bahwa komponen-komponen
dalam kebugaran jasmani yaitu: (1) daya tahan jantung atau peredaran darah dan
paru-paru, (2) kemampuan adaptasi biokimia, (3) bentuh tubuh, (4) kekuatan otot,
(5) tenaga ledak otot, (6) daya tahan tubuh, (7) kecepatan, (8) kelincahan, (9)
kelentukan, (10) kecepatan reaksi, (11) koordinasi.
Menurut Irianto (2006:4) komponen kebugaran jasmani dibagi menjadi 4
yaitu (1) daya tahan paru-jantung yakni kemampuan paru-jantung
mensuplai oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu yang lama, (2)
kekuatan dan daya tahan otot. (3) kelentukan adalah kemampuan
persendian bergerak secara leluasa, (4) komposisi tubuh adalah
perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat tubuh tanpa lemak
yang dinyatakan dalam persentase lemak tubuh.
Kebugaran ada hubungannya dengan kesehatan, karena kesehatan
merupakan keadaan seorang yang sehat, dari segi fisik, mental maupun sosial.
Kebugaran ini memerlukan tingkat kebugaran yangcukup dari empat komponen
kebugaran jasmani, yaitu: (1) kebugaran jantung, paru-paru, dan peredaran darah,
(2) lemah tubuh, (3) kekuatan otot, (4) kelenturan sendi.
Komponen-komponen kebugaran akan mengurangi terjadinya penyakit
regenerasi atau keturunan dan keadaan yang berkaitan dengan aktivitas fisik.
Penyakit regenerasi misalnya penyakit jantung, kegemukan (obesitas), kelemahan
sendi dan otot. Aktivitas olahraga yang diadakan terus menerus akan membuat
tubuh merasa bugar.
13
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani akan maksimal apabila dilakukan dengan bertahap
secara terus menerus. Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
kebugaran jasmani itu sendiri. Faktor-faktor ini akan mempengaruhi intensitas
latihan kebugaran jasmani seseorang, karena setiap orang memiliki intensitas
kebugaran jasmani yang berbeda-beda.
Menurut pendapat Roji (2009:53) faktor-faktor yang mempengaruhi
kebugaran jasmani adalah sebagai berikut (1) masalah kesehatan, (2) masalah gizi,
(3) masalah latihan fisik, (4) masalah faktor keturunan.
2.3.1 Masalah Kesehatan
Kesehatan seseorang akan mempengaruhi kegiatan aktivitas kebugaran
jasmani. Apabila seseorang tersebut memiliki kesehatan yang baik maka akan
melakukan olahraga yang meningkatkan kebugaran jasmani secara terus menerus,
sebaliknya apabila seseorang yang memiliki kesehatan yang tidak baik maka tidak
dapat memaksimalkan untuk latihan kebugaran jasmani secara bertahap.
2.3.2 Masalah Gizi
Gizi yang cukup akan membuat tubuh menjadi lebih semangat dalam
melakukan latihan kebugaran jasmani. Cakupan gizi yang baik adalah dengan
mengkonsumsi sayur-sayuran serta kacang-kacangan untuk embuat tubuh menjadi
lebih semangat.
2.3.3 Masalah latihan fisik
Latihan fisik yang dilakukan terus menerus akan membuat seseorang
tersebut menjadi terbiasa dengan aktivitas yang meningkatkan kerja jantung
14
maupun paru-paru sehingga seseorang tersebut akan lebih meningkatkan latihan
fisiknya untuk memacu kerja jantung dan paru-paru secara maksimal.
2.3.4 Masalah faktor keturunan
Apabila seseorang tersebut memiliki penyakit keturunan maka akan
membuat seseorang sulit untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Keadaan
tersebut membuat intensitas untuk melakukan aktivitas olahraga untuk
meningkatkan kebugaran jasmani sangat minim sekali.
Menurut pendapat Giri (2015:59) mengatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kebugaran jasmani adalah sebagai berikut: (1) umur, (2) jenis
kelamin, (3) genetik, (4) makanan, (5) rokok. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kebugaran seseorang dapat dilihat pada luar yaitu pada lingkungan yang
ditempatinya maupun di dalam yaitu pada diri seseorang tersebut. Faktor yang
dari lingkungan sekitar yaitu jenis makanan dan rokok. Makanan yang bergizi
membuat seseorang lebih bersemangat dalam melakukan olahraga sedangkan
rokok membuat seseorang menjadi lemas dan tidak meningkatkan kebugaran
jasmani tetapi membuat seseorang menjadi penyakitan. Faktor yang dari dalam
yaitu umur, jenis kelamin, genetik. Tingkat kebugaran jasmani yang dimiliki
seseorang tidak sama untuk itu diperlukan latihan secara terus menerus untuk
meningkatkan kebugaran jasmani yang dimiliki.
2.4 Prinsip-prinsip Kebugaran Jasmani
Agar latihan kebugaran jasmani dapat dilakukan secara efektif maka perlu
diperhatikan prinsip-prinsip mengenai kebugaran jasmani. Menurut pendapat yang
dikemukakan oleh Irianto (2006:12) prinsip-prinsip kebugaran jasmani meliputi:
15
(1) beban lebih (overload), (2)kekhususan (specifity), (3) kembali asal
(reversible).
2.4.1 Beban lebih (overload)
Beban lebih (overload) adalah pembebanan yang diberikan pada saat
latihan harus lebih berat dari aktifitas fisik sehari-hari dan meningkat secara
progresif yang mulai dari yang rendah, simpel, dan mudah menuju pada tingkat
yang lebih tinggi, sulit dan komplek. Misalnya seseorang biasanya lari pendek
sejauh 300 meter, maka pada saat berlatih untuk meningkatkan kebugaran jasmani
seseorang tersebut harus lari lebih jauh lagi atau dapat menempuh waktu yang
lebih kecil dari pada sebelumnya.
2.4.2 Kekhususan (specifity)
Kekhususan (specifity) yaitu latihan kebugaran jasmani yang digunakan
harus sesuai dengan tujuannya dan sasaran yang hendak dicapai. Misalnya apabila
seseorang tersebut akan meningkatkan kekuatan ototnya maka seseorang tersebut
harus melakukan latihan angkat beban.
2.4.3 Kembali asal (reversible)
Kembali asal (reversible) yaitu kebugaran atau adaptasi latihanyang telah
dicapai atau diperoleh selama proses latihan berangsur-angsur akan turun bahkan
hilang apabila latihan tidak dikerjakansecara teratur dan terprogram dengan
takaran yang tepat.
Prinsip-prinsip latihan tersebut apabila dapat diterapkan dandijalankan
dengan sebaik-baiknya maka dapatmencerminkan sebuah pengelolaan dan pola
pembinaanatau pelatihan yang baik. Tujuan akhir atau jangka panjang dari
16
programlatihan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dijalankan dengan
baik adalah untuk memberikan prestasiolahraga yang setinggi-tingginya.
2.5 Tahapan Latihan Kebugaran Jasmani
Tahapan latihan kebugaran adalah serangkaian proses untuk melatih
kebugaran jasmani setiap latihan. Menurut Irianto (2006:13-16) tahapan latihan
kebugaran jasmani adalah sebagai berikut:
2.5.1 Pemanasan (Warm-up)
Tahapan pemanasan dilakukan sebelum latihan kebugaran jasmani yang
bertujuan untuk melemaskan otot-otot yang kaku dan belum pernah digerakkan
sama sekali. Selain itu apabila pemansan dilakukan dengan tepat akan mengurangi
terjadinya cedera atau kelelahan secara berlebihan. Misalnya dengan melakukan
aerobik ringan, stretching, kalestenik, aktivitas formal.
2.5.2 Kondisioning
Setelah melakukan pemanasan secara cukup silanjutkan dengan
kondisioning. Kondisioning adalah melakukan latihan atau gerakan sesuai dengan
tujuan latihan yang sedang dikerjakan. Misalnya dengan latihan lari cepat maka
tujuannya adalah untuk meningkatkan daya tahan jantung serta menurunkan
lemak. Latihan kondisioning ini ditingkatkan secara bertahap.
2.5.3 Penenangan
Latihan ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi tubuh seperti sebelum
latihan kebugaran jasmani dengan melakukan latihan gerak berupa stretching.
Misalnya dengan jalan ditempat untuk memulihkan detak jantung setelah
melakukan latihan lari cepat. Hal tersebut akan menurunkan frekuensi detak
jantung, suhu tubuh, dan menormalkannya seperti semula saat sebelum latihan.
17
Tahapan-tahapan diatas harus dilakukan secara berurutan untuk
membentuk kebugaran yang maksimal tanpa adanya cedera tubuh atau mengalami
kefatalan yang berujung merugikan.
2.6 Takaran Latihan Kebugaran Jasmani
Menurut Irianto (2006:16) takaran latihan kebugaran sangatlah penting
untuk mencapai keberhasilan. Takaran latihan keburan terebut meliputi:
2.6.1 Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya latihan per minggu. Latihan kebugaran
jasmani sebaiknya dilakukan 3-5 kali perminggu. Latihan kebugaran jasmani
dilakukan secara berselang agar waktu yang lain bisa digunakan untuk istirahat
memulihkan tenaga yang telah terkuras sebelumnya. Berikut penjabaran frekuensi
latihan 3 kali/ minggu.
2.6.2 Intensitas
Intensitas adalah kualitas yang menunjukkan berat ringannya latihan.
Untuk menghitung detak jantung maksimal, maka perlu adanya rumus yaitu :
Tabel 1. Rumus Menghitung Detak Jantung
Sumber : Irianto (2006:18)
Detak jantung dapat diukur menggunakan alat yang bernama puls monitor,
selain itu dapat diukur secara manual yaitu dengan cara meraba denyut nadi pada
pergelangan tangan atau leher kemudian hitung denyutnya selama 15 detik dan
hasilnya kalikan 4, hasil perkalian tersebut menunjukkan detak jantung/ menit.
DJM (detak jantung maksimal) = 220 - Umur
18
2.6.3 Waktu (time)
Time adalah waktu yang digunakan pada saat berlatih kebugaran jasmani.
Latihan kebugaran jasmani akan terlihat nyata setelah berlatih selama 8 sampai
dengan 12 minggu dan akan stabil setelah 20 minggu berlatih.
Menurut pendapat Giri (2015:62), fungsi dari pengukuran kebugaran
jasmani dalah mengukur kemampuan jasmani siswa dan mengetahui
perkembangan jasmani siswa. Bentuk tes kebugaran jasmani yang digunakan
untuk usia sekolah adalah :
Tabel 2. Bentuk Tes Kebugaran Jasmani
Komponen Jenis tes
Kekuatan Pull up/ gantung angkat tubuh
Kecepatan Lari 60 meter
Power Vertical jump
Kelentukan Duduk meraih
Daya Tahan Tubuh Tes lari 1,2 km/ 1 km
Sumber: Giri (2015:62)
Bentuk tes diatas lebih sering disebut dengan tes kebugaran jasmani
Indonesia (TKJI). Tes kebugaran jasmani harus dilakukan secara berurutan dan
bertahap secara terus menerus untuk mencapai hasil yang maksimal. Cara untuik
mengukur tiap komponen kebugaran jasmani adalah sebagai berikut:
a. Lari 60 meter baik putera dan puteri diambil waktunya dengan stopwatch.
b. Pull Up dilakukan oleh putera selama 60 detik dan puteri adalah gantung
angkat tubuh selama mungkin.
c. Sit Up dilakukan selama 60 detik. Dalam melakukan sit up yang diambil
adalah banyaknya sit up selama 1 menit.
19
d. Vertical jump dilakukan baik putera maupun puteri dengan melompat
tegak digaris yang telah dipasang pengukur. Pada awalnya diukur tinggi
badan seseorang tersebut kemudian diukur ketinggian waktu melompat.
e. Lari 1,2 km dan lari 1 km. tes ini diambil waktu dalam menit.
2.7 Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Nanang (2004:11), bentuk
latihan kebugaran jasmani untukmengembangkan dan meningkatkan kebugaran
jasmani seseorang adalah sebagai berikut :
2.7.1 Latihan kelenturan
Kelenturan adalah kelembutan otot dan kemampuannya untukmeregang
cukup jauh. Latihan kelenturan bermanfaat untukmemungkinkan untuk
pergerakan persendian saat melakukan aktivitas dengan normal tidak
menimbulkan adanya cedera pada otot. Latihan kelenturan terdiri atas:
a) Latihan ritmis
Latihan ritmis merupakan pola pergerakan ayunan dari putaran sederhana.
Tujuan latihan ritmis yaitu untuk mengembangkan kebebasan dankehalusan
gerakan. Latihan ritmis bersifat tidak berat, sepertilatihan kelenturan lengan,
tangan, bahu dan leher.
b) Latihan statis
Latihan statis bersifat merangsang sirkulasi darah, contoh:latihan
punggung posisi berdiri, latihan pergelangan kaki, tungkai,dan punggung posisi
duduk lurus.
20
2.7.2 Latihan keseimbangan
Keseimbangan adalah suatu sikap mempertahankan posisi tubuhselama
beberapa detik agar tidak bergerak maupun berpindah tempat saat melakukan
gerakan-gerakan sederhana, meliputi:
a) Latihan keseimbangan dalam tumpuan satu kaki.
b) Latihan keseimbangan pada tumpuan pundak.
c) Latihan keseimbangan dengan tumpuan tangan
2.7.3 Latihan kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukangerakan dengan
menggunakan beban, misalnya mendorong danmengangkat. Latihan kekuatan ini
terdiri dari :
a) Push up, tujuan melakukan push up adalah untuk melatih kekuatanotot
lengan dan bahu.
b) Sit up, tujuan melakukan sit up adalah melatih kekuatan otot perut.
c) Back up, tujuan melakukan back up adalah melatih kekuatan ototpunggung
dan otot perut.
d) Squat jump, tujuan latihan squat jump adalah untuk melatihkekuatan otot
tungkai dan pinggul.
Latihan kebugaran jasmani dapat dilakukan secara sederhana. Gerakan
sederhana yang memacu kerja jantung, paru-paru dan otot akan membuat tubuh
terasa bugar apabila dilakukan secara terus menerus. Gerakan-gerakan sederhana
dapat dilakukan dimana saja. Untuk membuat tubuh selalu bugar maka
dilakukannya setiap hari.
21
2.8 Permainan Tradisional
Pada saat dahulu kala, saat teknologi belum secanggih saat ini masyarakat
masih menggunakan lilin sebagai alat penerangan, televisi dianggap masih
menjadi barang yang mewah bagi masayarakat dahulu. Masyarakat masih sering
untuk melakukan kumpul-kumpul bersama disebuah salah satu tempat warga.
Anak-anaknya masih sering untuk melakukan permainan tradisional dan masih
belum ada permainan yang modern pada saat itu. Tidak ada teknologi yang
membawa dampak negatif bagi mereka. Sehingga hidup mereka terasa nyaman,
damai dan tentram. Selain permainan tradisional yang diambang kepunahan ada
juga lagu-lagu daerah yang saat ini jarang dikenali oleh anak-anak. Kalaupun
masih ada anak yang memainkan permainan tradisional adalah anak-anak yang
tinggal di desa itupun untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Dikota
anak jarang ada yang mengerti atau mengenali jenis permainan tradisional. Anak
memilih bermain permainan modern dibandingkan bermain tradisional.
Menurut Achoroni (2012:43) penyebab punahnya permainan tradisional
antara lain sebagai berikut:
a. Tergeser oleh permainan modern
b. Ada mata rantai yang terputus dalam pewarisan permainan tradisional
c. Makin terbatasnya lahan untuk bermain
d. Kehidupan modern yang masih individualistis
Menurut Dharmamulya (2005:206) mengungkapkan bahwa surutnya
permainan tradisional anak di Jawa disebabkan oleh beberapa kondisi diantaranya
masuknya permainan anak dari luar negeri, meningkatnya tontonan untuk anak-
22
anak di televisi, menyempitnya lahan bermain anak, berkurangnya jumlah anak,
perubahan paradigma pendidikan anak.
Upaya-upaya untuk melestarikan berbagai warisan budaya yang ada sudah
dilakukan oleh pihan-pihak penanggung jawab, contohnya benda-benda pusaka
sudah diwariskan dan dikelola dengan baik oleh penanggungjawab di museum.
Tetapi upaya untuk melestarikan permainan tradisional sangatlah kurang, pihak-
pihak sekolah juga belum menjadikannya sebagai materi dalam pembelajaran.
Jika upaya pelestarian permainan tradisional tidak segera dilakukan maka akan
punah dan warisan budaya ini akan tidak dikenali oleh anak-anak dikehidupan
yang mendatang.
Dunia anak pada umumnya adalah bermain. Anak umumnya tidak akan
lepas dengan bermain. Kehidupan anak hampir tak akan lepas dengan aktivitas
bermain. Hal tersebut sama dengan pendapat (Husdarta, 2009:12) yang
mengatakan “bermain adalah dunia anak”. Saat mereka kecilpun mereka sudah
bermain, mulai bermain tangan, menggerakkan kaki dan menggerakkan kepala.
Tetapi dengan semakin bertambahnya usia mereka sudah mempermainkan jenis
permainan yang menurutnya menarik. Dengan melakukan aktivitas bermain ini
anak akan merasa gembira. Selain itu dengan bermain anak-anak juga bisa belajar.
Misalnya dengan bermain dakon anak akan belajar berhitung, mulai dari
pengurangan dan tambah-tambahan.
Saat ini banyak pandangan negatif orang tua mengenai aktivitas bermain
pada anak. Banyak orang tua yang sudah merampas hak anak untuk melakukan
aktivitasnya sehari-hari yaitu bermain. Ketika anak-anak dibatasi ruang
bermainnya mereka akan kehilangan banyak kesempatan untuk menikmati
23
kegembiraan, banyak pengetahuan yang tidak didapatnya, serta peraturan yang
sudah dibuat oleh orang tua akan dilanggar anak. Hal tersebut akan membuat anak
menjadi lebih membanggkang kepada orang tuanya.
Menurut Achoroni (2012:20) terdapat cara untuk memberikan hak anak
tanpa dibayangi kekhawatiran oleh orang tua. Cara tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Meluruskan pandangan yang keliru bahwa bermain merupakan aktivitas
yang tidak penting dan tidak manfaat. Orang tua diberikan pemhaman mengenai
manfaat bermain bagi anak sehingga orangtua dipastikan dapat mengambil
langkah-langkah yang benar untuk tidak melarang anak untuk bermain dan
memberikan hak anak untuk bermain.
2) Mengajak dan membiasakan anak untuk memebereskan mainannya serta
membersihkan ruangan tempat bermain, ketika ia telah selesai bermain Dengan
cara ini anak akan gembira saat mereka bermain dan belajar bertanggung jawab
untuk menjaga kebersihan dirumah.
3) Membiasakan anak untuk mandi dan berganti pakaian ketika badan dan
pakaiannya kotor setelah bermain.
4) Pastikan anak bermain menggunakan mainan-mainan yang aman dan
ditempat yang aman.
5) Anak-anak sangat menyukai aktivitas diluar ruangan.Pada saat anak
bermain diluar ruangan alangkah baiknya orang tua membolehkan anak bermain
pada pagi atau sore hari, karena pada siang hari anak perlu istirahat dengan tidur
siang selain itu pada siang hari panas terik matahari akan membakar kulit
sehingga akan merusak kulit anak.
24
6) Buatlah batasan yang jelas kapan anak boleh bermain dan kapan mereka
harus mengakhiri aktivitas bermain mereka. Dengan membatasi waktu anak-anak
untuk bermain agar anak tidak lupa waktu untuk melakukan aktivitas-aktivitas
yang lainnya.
7) Luangkan waktu untuk mendampingi anak bermain.Hal ini untuk
memastikan anak bermain dengan selamat selain itu akan menumbuhkan rasa
kasih sayang orang tua terhadap anaknya.
Dari pernyataan diatas disimpulkan bahwa orang tua jangan lagi
membatasi anaknya untuk bermain demi kebahagiaan anaknya. Melalui
pengawasan pendampingan dan pemberian hal-hal positif kepada anak orang tua
tidak perlu dibayangi kekhawatiran saat anak melakukan aktivitas bermain.
Banyak manfaat pada permainan tradisional. Saat anak melakukan
permainan tradisional seluruh anggota badan anak akan bergerak, hal ini akan
membuat anggota tubuh anak yang jarang digerakkan menjadi tidak kaku lagi
apabila melakukan aktivitas yang berupa permainan tradisional ini.
Menurut Achoroni (2012:46) permainan tradisional memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan permainan-permainan yang lainnya yaitu : (1)
tidak memerlukan biaya untuk memainkannya, (2) melatih kreativitas
anak, (3) mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional anak, (4)
mendekatkan anak-anak pada alam, (5) sebagai media pembelajaran
nilai-nilai, (6) mengembangkan kemampuan motorik anak, (7)
bermanfaat untuk kesehatan, (8) mengoptimalkan kemampuan kognitif
anak, (9) memberikan kegembiraan dan keceriaan, (10) dapat dimainkan
lintas usia, (11) mengasah kepekaan seni anak.
Melalui permainan tradisional anak akan merasa dirinya gembira dan
berbagai keterampilan yang diperolehnya. Permainan tradisional membawa
dampak positif bagi anak untuk itu anak perlu mengenal dan melestarikan
25
permainan tradisional. Selain banyak manfaat, macam-macam permainan
tradisional yang ada di Indonesia juga banyak sekali.
Permainan tradisional anak yang dapat menumbuhkan rasa kerjasama atau
permainan yang dilakukan dengan tim yaitu permainan bentengan. Permainan
tradisional juga dapat dilakukan secara individu, yaitu permainan tradisional
engklek.
1) Permainan tradisional bentengan
Permainan tradisional bentengan adalah salah satu jenis permainan
tradisional yang dilakukan secara berkelompok. Permainan tradisional bentengan
dimainkan oleh 2 kelompok. Permainan ini tidak mengeluarkan biaya yang
banyak, karena hanya dengan menggunakan peralatan atau fasilitas yang ada pada
lingkungan sekitar. Contohnya dengan menggunakan 2 pohon sebagai titik tumpu.
Titik tumpu ini digunakan untuk benteng yang akan dijaga oleh tim. Apabila tim
lawan dapat menyentuh benteng maka tim tersebut akan kalah. Permainan
tradisional bentengan memerlukan kelincahan dan kekuatan untuk mengalahkan
tim lawan. Pada saat tim lawan akan berusaha untuk menyentuh benteng
pertahanan, salah satu atau dua orang berusaha untuk mengejar tim lawan untuk
dijadikan sandra. Tim lawan maupun tim pertahanan dapat saling beradu untuk
menyentuh benteng lawan. Apabila salah satu tim dapat menyentuh benteng maka
tim tersebutlah yang akan menang.
Permainan bentengan ini bermanfaat untuk jantung dan paru-paru. Jantung
akan berdetak lebih kencang saat berlari. Hal tersebut akan membuat kerja jantung
semakin baik. Pada saat berlari paru-paru akan mengembang dan mengempis,
sehingga akan mengatur pola pernapasan dengan baik. Selain paru-paru dan
26
jantung, otot sendi kaki akan ikut berperan dalam berlari sehingga otot sendi kaki
akan menjadi kuat. Selain itu melatih anak untuk mengembangkan sikap saling
membantu antar tim atau kerjasama.
2) Permainan tradisional engklek
Permainan tradisional engklek dapat dilakukan secara individu. Permainan
ini sangat mudah dilakukan. Permainan engklek ini hanya membutuhkan
keseimbangan, kelenturan, dan kekuatan, kelincahan dan ketapatan dalam
memainkannya. Permainan tradisional engklek ini memiliki manfaat bagi tubuh.
Permainan engklek tidak mengeluarkan biaya sama sekali karena hanya
menggunakan gaco atau alat yang digunakan untuk melempar. Engklek sering
disebut juga dengan gedrek. Cara bermainnya cukup mudah yaitu dengan
menggunakan 1 kaki untuk bertumpu sehingga semua orang dapat melakukannya.
Dibutuhkan garis-garis kotak-kotak untuk bertumpu. Terdapat 5 garis kotak keatas
dan 2 garis kotak samping pada kotak ke 4. Pada kotak 3,5 dan samping kiri dan
kanan menggunakan 1 kaki untuk bertumpu sedangkan pada kotak ke 4 kedua
kaki dihentakkan secara bersama-sama. Untuk dapat melewati kotak kedua dan
selanjutnya maka harus melompat dengan menggunakan 1 kaki. Sebelum
memulai melompat pemain melempar gaco pada kotak selanjutnya. Setelah
berputar maka pemain mengambil gaco dan membawanya hingga kotak-kotak
habis. Apabila gaco sudah memutari garis kotak-kotak tersebut dan berhasil
kembali dari kotak awal maka pemain itulah pemenangnya.
Permainan engklek ini banyak manfaatnya yaitu melatih keseimbangan
tubuh, menjaga kekuatan otot sendi kaki, menjaga kerja jantung dan paru-paru,
melatih kerja otak untuk menempatkan gaco pada kotak.
27
2.9 Pengertian Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan hakikatnya adalah proses pendidikan
yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan
dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan adalah suatu bidang kajian yang cukup luas. Pendidikan
jasmani lebih menitik beratkan pada peningkatan gerak manusia. Penjaskes
berkaitan dengan hubungan antar gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya,
hubungan dari perkembangan tubuh dan fisik dengan pikiran dan jiwa. Tidak ada
bidang lain yang seperti pendidikan jasmani dan kesehatan ini yang
berkepentingan dengan perkembangan total manusia.
Menurut Pendapat Gensemer (dalam (Husdarta, 2009:4) mengemukakan
penjas dapat diistilahkan sebagai proses menciptakan tubuh yang baik bagi tempat
pikiran dan jiwa. Artinya dalam tubuh yang baik diharapkan pula terdapat jiwa
yang sehat. Ketika tubuh terasa sehat maka jiwa dan pikiran juga akan lebih rileks
dan lebih tentram dalam melakukan aktivitas. Sehingga aktivitas yang dikerjakan
tanpa ada beban dalam pikiran maupun jiwanya.
2.10 Perbedaan Makna Penjaskes dengan Olahraga
Banyak orang beranggapan bahwa pengertian penjaskes dengan
pendidikan olahraga itu sama. Seperti yang orang ketahui bahwa penjaskes dan
pendidikan olahraga sama-sama melakukan aktivitas berupa gerak fisik dan tubuh.
Dari keduanya jelas memiliki perbedaan. Penjas merupakan program pendidikan
yang memiliki pengetahuan tentang olahraga atau pendidikan jasmani dan
kesehatan. Penjas berarti melakukan aktivitas berupa gerakan anggota tubuh
28
secara keseluruhan ataupun sebagaian. Menurut pendapat Husdarta (2009:21)
yang mengatakan “penjas berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan
dan olahraga”. Penjaskes lebih menitikberatkan pada penguasaan keterampilan
anak yang berupa keterampilan afektif, psikomotorik dan kognitif. Sedangkan
pendidikan olahraga merupakan program pendidikan yang kegiatannya dapat
mendorong, mengembangkan dan membina potensi-potensi jasmaniah dan
rohaniah. Pendidikan olahraga lebih menanamkan pengetahuan tentang cabang
olahraga kepada siswa agar siswa dapat menguasai keterampilan berolahraga.
Perbedaan antara pendidikan jasmani dan kesehatan dengan pendidikan
olahraga dapat ditekankan pada :
Tabel 4.Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dengan Pendidikan
Olahraga
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Pendidikan Olahraga
1. Sosialisasi atau mendidik via
olahraga
2. Menekankan perkembangan
kepribadian menyeluruh
3. Menekankan penguasaan
keterampilan dasar.
1. Sosialisasi atau mendidik kedalam
olahraga
2. Mengutamakan penguasaan
keterampilan berolahraga
3. Mengutamakan penguasaan teknik
dasar.
Sumber : Agus (dalam Husdarta, 2009: 22)
2.11 Kajian Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang berhubungan dengan permainan tradisional
untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang telah dilakukan oleh beberapa
peneliti sebelumnya, yaitu : (1) penelitian yang dilakukan oleh Made Agus Wijaya
29
dengan judul “Peningkatan Kebugaran Jasmani dengan Permainan Belka dan
Permainan Tradisional Bali pada Siswa Putera Kelas V SD Lab Undiksa” dan (2)
penelitian yang dilakukan oleh I Kadek Happy Kardiawan yang berjudul
“Pengaruh Pelatihan Olahraga Tradisional Bali terhadap Kebugaran Jasmani
Siswa Sekolah Dasar”.
Penelitian yang telah disebutkan ini mempunyai kesamaan dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama menggunakan permainan
tradisional dalam pembelajaranan kebugaran jasmani. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa permainan tradisional efektif digunakan untuk pembelajaran
penjaskes materi kebugaran jasmani.
Antara penelitian yang telah disebutkan diatas dengan penelitian ini selain
mempunyai kesamaan, juga mempunyai beberapa perbedaan yaitu :
1) Permainan tradisional yang digunakan, dalam penelitian Made dan I
Kadek Happy menggunakan jenis permainan tradisional yang ada di Bali
sedangkan pada penelitian menggunakan jenis permainan tradisional Jawa. Dari
jenis permainannya sudah berbeda. Pada permainan tradisional Bali lebih
dominan melibatkan komponen kebugaran jasmani yaitu kelincahan, kecepatan,
daya tahan, kekuatan otot lengan, kelentukan, keseimbangan sedangkan
permainan tradisional di Jawa (Bentengan dan Engklek) hanya beberapa
komponen kebugaran jasmani yang terlihat yaitu kelincahan, kecepatan,
keseimbangan.
2) Penelitian yang dilakukan oleh Made hanya memfokuskan pada siswa
putera kelas 4 sekolah dasar sedangkan pada penelitian semua siswa kelas 4
sekolah dasar baik puteri maupun putera. Siswa puteri dan putera berbeda kriteria
30
penilaian kebugaran jasmani. Pada putera lebih tinggi tingkat kriteria penilaian
dibandingkan siswa puteri.
2.12 Kerangka Berfikir
Kondisi nyata
Dampak negatif
perkembangan teknologi
yang ada di Indonesia
Permainan Tradisional
yang kurang diminati
siswa
Permasalahan Punahnya permainan
tradisional
Kebugaran Jasmani
Kelenturan
Analisis Kebugaran Jasmani melalui Permainan Tradisional pada
Pembelajaran Penjaskes Siswa Kelas 4 SDN Sentul 4 Blitar
Penyelesaian
Guru menggunakan permainan
tradisional dalam pembelajaran
penjaskes
Bentengan
Engklek
Kesimbangan Kekuatan
Ritmis Statis Tumpu
1 kaki
Tumpu
pundak
Tumpu
tangan
Push
Up
Sit Up
Back
Up
Squat
Up
Siswa tidak mengenali
jenis permainan
tradisional
Gambar 2.1. Kerangka Fikir
31
Saat ini kemajuan teknologi yang ada di Indonesia berkembang sangat
pesat. Hal ini dapat dilihat pada berkembangnya teknologi yang canggih misalnya
handphone. Selain sebagai alat komunikasi handphone juga memilikiberbagai
fitur-fitur yang menarik sesuai kebutuhan yang ada seperti terdapat fitur game,
berbagi berbagai macam informasi, online shop. Fitur-fitur tersebut
mempermudah penggunanya dan tidak susah untuk mengoperasikannya.
Kemajuan teknologi juga memberikan dampak yang negatif bagi
kehidupan. Kemajuan teknologi membuat semua orang menjadi malas untuk
bergerak karena dengan teknologi yang ada orang mampu melakukan aktivitas
tanpa kesusahan selain itu berbagai macam yang mengandung unsur tradisional
akan juga ikut tergeser misalnya permainan tradisional, tari tradisional, dan
makanan tradisional.Orang-orang akan lebih memilih modern dibandingkan
tradisional sehingga permainan tradisional, tari tradisional, makanan tradisional
kurang diminati.
Sebagai salah satu upaya untuk tetap melestarikan aset budaya permainan
tradisional maka dibutuhkan suatu kegiatan atau aktivitas yang mendukung.
Upaya yang dilakukan melalui anak-anak sekolah dasar terlebih dahulu karena
dengan melalui anak-anak permainan tradisional akan tetap dimainkan. Apabila
anak-anak memainkan permainan tradisional maka generasi berikutnya dapat
mengenal permainan tradisional. Untuk itu upaya guru Penjas yaitu
mengkombinasikan permainan tradisional dengan materi penjas kebugaran
jasmani. Permainan tradisional yang digunakan yaitu permainan tradisional
engklek dan bentengan. Permainan tersebut dapat dimainkan kapanpun sehingga
anak-anak akan tetap dapat melakukan permainan tradisional walupun dirumah.
32
Banyak manfaat yang didapat apabila memainkan permainan tradisional engklek
maupun bentengan misalnya melatih keseimbangan tubuh, menjaga kekuatan otot
sendi kaki, menjaga kerja jantung dan paru-paru.
Pada permainan tradisional engklek dan bentengan terdapat aspek-aspek
kebugaran jasmani yaitu kelenturan, kekuatan dan keseimbangan. Apabila
melakukan permainan tradisional secara terus menerus maka kebugaran jasmani
akan terjaga dengan baik sehingga anak tidak mudah lelah, tidak cepat mengantuk
dan lebih semangat melakukan segala aktivitasnya.