bab ii kajian pustaka 2.1 tinjauan mutakhir ii.pdf · anemia aplastik atau itp. c. konsentrat...
TRANSCRIPT
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Mutakhir
Penelitian mengenai Sistem Informasi Komunitas Donor Darah telah
banyak dilakukan, diantaranya sebagai berikut.
Penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2010), mengenai “Pengembangan
Sistem Informasi Komunitas Donor Darah Studi di Wilayah Kota Yogyakarta”.
Penelitian ini membahas tentang sistem informasi komunitas donor darah, namun
pada penelitian ini sistem yang digunakan adalah berbasis SMS dan berbasis web.
Sistem yang dibuat ini masyarakat yang ingin bergabung diminta untuk
melakukan registrasi pada website yang disediakan, selain itu sistem dapat
mengirimkan data stok darah ke anggota yang sudah bergabung. Dari pihak
anggota juga dapat mengirim pesan ke sistem yang nantinya akan direspon oleh
sistem, SMS yang dikirimkan harus sesuai dengan format yang sudah disediakan.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Zakaria (2008), mengenai
“Perancangan Sistem Informasi Stok Darah Real Time di Palang Merah Indonesia
(PMI) Surakarta”. Pada penelitian ini yang dibahas adalah aplikasi berbasis web
dan berbasis SMS yang dapat memberikan informasi kepada calon pendonor
darah pada web dan berbasis SMS. Sistem yang dibuat memiliki kemampuan
untuk menelusuri pengolahan data pada kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan,
sistem dapat membuat laporan tentang jumlah dan stok darah secara real time,
sistem dapat melakukan penelusuran terhadap pencarian database komunitas
donor dengan cepat, sistem dapat memberikan dua alternatif bagi masyarakat
untuk mengetahui status stok darah secara real time berbasis website dan berbasis
value added short message service (VASMS) 3011, dan juga sistem dapat
memberikan update riwayat kesehatan pendonor berbasis website dan VASMS
3011.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Rondyah (2011) mengenai
“Rancang Bangun Sistem Informasi Stok Darah di PMI Unit Donor Darah Jepara
7
Berbasis Web Responsif”. Membuat sistem informasi stok darah PMI yang
berbasis web. Dalam sistem yang dibuat ini hanya menggunakan sistem web.
Dalam sistem informasi berbasis web ini membahas tentang login user dan admin,
penampilan data pendonor darah, penampilan data stok darah, penampilan data
pegawai PMI, menampilkan pemeriksaan kesehatan pendonor dan menampilkan
laporan stok darah. Sistem yang dibuat ini intinya user dapat membuat akun untuk
mengetahui segala informasi yang disediakan pada web mengenai informasi yang
terdapat pada PMI Jepara.
Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Pratama (2014) mengenai
“Perancangan Sistem Informasi PMI Cabang Kabupaten Purworejo Berbasis
SMS Gateway”. Sistem yang dibuat ini hanyalah sistem yang menggunakan SMS
gateway dimana setiap orang yang ingin mengetahui informasi stok darah dan
jadwal kegiatan harus melakukan registrasi dahulu melalui SMS, text yang
dikirim ke sistem harus menggunakan format penulisan yang sudah disediakan,
begitu juga apabila ingin mengetahui stok darah dan jadwal kegiatan harus
mengirim SMS dengan format yang benar dan nantinya akan dibalas oleh admin
yang sedang menjalankan sistem dengan balasan sesuai permintaan, tetapi apabila
admin tidak menjalankan program maka masyarakat yang mengirim SMS tidak
akan mendapat balasan saat itu juga karena sistem yang dibuat masih manual
untuk pembalasan pesan dari masyarakat.
Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Meilawati (2012) mengenai
“Pembangunan Aplikasi Android Blood For Life dengan Menggunakan Arsitektur
Rest Web Service”. Sistem yang dibuat ini adalah sistem Android yang dimana
sistem ini digunakan sebagai pengganti dari sistem berbasis web. Pada sistem
yang dibuat ini pengguna dapat mengetahui stok darah, mengirim pesan
keterbutuhan darah dari pihak keluarga pasien atau penghubung, dan mencari
informasi. Di dalam sistem ini terdapat fitur menambah daftar kasus, mencari
kasus kebutuhan darah dan melihat history daftar kasus. Blood For Life (BFL)
adalah gerakan non-profit yang bertujuan untuk menjembatani antara pendonor
dan mereka yang membutuhkan.
8
Berdasarkan kajian penelitian terdahulu atau tinjuan mutakhir yang ada,
maka pada penelitian ini akan dibangun Rancang Bangun Aplikasi Komunitas
Donor Darah Berbasis Web dan Android yang Dilengkapi Layanan Informasi
Geografis. Pada sistem yang akan dibangun ini yang membedakan dengan sistem
yang sudah ada yaitu aplikasi mobile yang akan dibangun dapat berjalan pada
perangkat mobile dengan sistem operasi Android sedangkan sistem yang sudah
pernah dibuat sebelumnya hanya menggunakan berbasis SMS. Selain itu sistem
yang akan dibuat ditambahkan fitur layanan informasi geografis pada aplikasi
berbasis web dan Android dimana setiap orang dapat melihat lokasi Rumah Sakit
sebagai tempat untuk melakukan donor darah. Selain itu fitur layanan informasi
geografis juga bermanfaat untuk melihat tempat diadakannya kegiatan donor
darah dengan jelas dan pasti. Jadi yang membedakan sistem ini dengan sistem
berbasis Android yang sudah ada yaitu sistem ini dilengkapi dengan fitur layanan
informasi geografis dan sistem ini hanya mencakup wilayah Denpasar. Pada
sistem berbasis web juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang sama seperti sistem
berbasis Android. Pada sistem berbasis web ini pengguna dapat membuat akun,
menerima informasi, mengirim informasi, dan juga dilengkapi dengan fitur
layanan informasi geografis .
2.2 Komunitas
2.2.1 Definisi Komunitas
Menurut Soenarno (2002), komunitas adalah sebuah identifikasi dan
interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional.
Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam
memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas
kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara
fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis.
Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang
berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta
mengembangkan kemampuan kelompoknya.
9
2.3 Darah
Darah (whole blood), 1 unit darah (250-450 ml) dengan antikoagulan
sebanyak 15 ml/100 ml darah. Dilihat dari masa penyimpanannya maka darah
dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Darah segar (fresh blood) yang dimaksud
dengan darah yang disimpan kurang dari 6 jam, masih lengkap mengandung
trombosit dan faktor pembeku. Darah yang disimpan (stored blood) yang
dimaksud dengan darah yang disimpan lebih dari 6 jam.
Darah dapat disimpan sampai dengan 35 hari. Darah simpan kandungan
trombosit dan sebagian faktor pembeku (terutama faktor labil) sudah menurun
jumlahnya.(Bakta, 2006)
2.3.1 Komponen Darah
Mernurut Bakta (2006), adapun komponen darah manusia dapat dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. Komponen darah seluler :
a. Preparat sel darah merah yang terbagi oleh sel darah merah yang
dimampatkan (packed red cell = PRC). Darah dipekatkan sehingga
mencapai hematokrit 70-80% yang berarti menghilangkan 125-150 ml
plasma dari satu unitnya. PRC merupakan pilihan utama untuk anemia
kronik karena volumenya yang lebih kecil dibandingkan dengan whole
blood. Washed red cell=leucocyte-platelet and plasma poor RBC. Preparet
ini berguna untuk mencegah reaksi febris. Dapt diberikan untuk AIHA dan
untuk mengurangi sensitisasi terhadap antigen leukosit.
b. Konsentrat trombosit (platelet concentrate) : preparat ini dipakai untuk
mengatasi keadaan trombositopenia berat, misalnya pada leukimia akut,
anemia aplastik atau ITP.
c. Konsentrat granulosit (granulocyte concentrate) : dipakai untuk
leukopenia dengan netrofil <0,5x109/L.
2. Komponen Plasma :
a. Five percent albumin solution = plasma protein fraction : preparat ini
dipakai untuk pengganti volume plasma pada luka bakar, kedaruratan
abdomen dan trauma jaringan yang luas.
10
b. Fresh frozen plasma (plasma segar dibekukan) : mengandung plasma dan
faktor koagulasi labil (faktor V dan faktor VIII). Preparat ini dibuat dari
donor tunggal sehingga resiko penularan hepatitis rendah.
c. Cryoprecipitate (kriopresipitat) : mengandung F.VIII (80-100 unit), faktor
von Willebrand, F.XIII, fibronectin dan fibrinogen.
d. Lyophilized (freeze-dried) factor VIII cencentrater : dipakai untuk terapi
hemofili A. Preparat ini dibuat dari pooled plasma sehingga ada resiko
penularan hepatitis dan HIV (AIDS).
e. Lyophilized (freeze-dried) factor IX-prothrombin cpmplex concentrate:
mengandung prothrombin, F.IX, VII dan F.X. Dipakai untuk mengatasi
hemofili B.
f. Fibrinogen (freeze-dried) : diakai utuk mengatasi DIC.
2.3.2 Jenis Darah ABO dan Rhesus
Jenis darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah
merah. Dua jenis darah yang paling penting yaitu:
1. ABO
Jenis darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi
yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
1. Individu dengan jenis darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B
dalam serum darahnya.
2. Individu dengan jenis darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum
darahnya.
3. Individu dengan jenis darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
4. Individu dengan jenis darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. (Bakta, 2006)
11
2. Rhesus
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan
memanfaatan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis
Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner.
Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya
memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan
sel darah merahnya disebut memiliki jenis darah Rh+. (Bakta, 2006)
2.4 Definisi Donor Darah
Donor Darah yaitu pemindahan darah atau suatu komponen darah dari
seseorang yang sehat (donor) kepada orang lain yang sakit (resipien).
Tujuan utama dari donor darah ada dua macam. Pertama menambah
jumlah darah yang beredar dalam badan orang sakit yang darahnya berkurang
karena suatu sebab, misalnya operasi, perdarahan waktu melahirkan, kecelakaan,
dan lain-lain sehingga darah yang biasa 4-5 liter itu jadi berkurang menjadi 3 liter
misalnya dan harus ditambah dengan transfusi. Tujuan kedua adalah untuk
menambah kemampuan dalam tubuh orang sakit untuk membawa zat asam atau
O2, misalnya untuk penyakit-penyakit yang sel-sel darahnya tidak berfungsi baik,
sehingga sel darah itu cepat pecah dalam badan sendiri dan kemampuan untuk
mengolah zat asam itu jadi berkurang. (Handayani, 2008)
2.5 Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem
(boundry), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface),
masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives)
atau tujuan (goals).
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data
merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item, merupakan kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang terjadi pada saat tertentu.
12
Definisi sistem informasi menurut Robert A. Leitch adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan. (Jogiyanto, 2005)
2.5.1 Komponen Sistem Informasi
Komponen-komponen dari sistem informasi terdiri dari blok masukan,
blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali.
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi
satu dengan yang lainnya memebentuk suatu kesatuan untuk mencapai
sasarannya.
Gambar 2.1 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi.
(Sumber : Jogiyanto, 2005)
Blok masukan adalah input mewakili data yang masuk ke dalam sistem
informasi. Input disini merupakan metode-metode dan media untuk menangkap
data yang akan dimasukkan, data tersebut dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
Blok model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis
data dengan menggunakan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran (ouput)
yang diinginkan.
13
Blok Keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran (output)
yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai.
Blok teknologi, teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta
membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3
bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak
(software), perangkat keras (hardware).
Blok basis data, basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket
yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
Blok kendali, banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti
misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu kecurangan-kecurangan,
kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri dan lain sebagainya. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-
kesalahan dapat langsung diatasi. (Jogiyanto, 2005).
2.6 Siklus Hidup Sistem
Pembuatan program sistem berbasis web dan Android ini menggunakan
model sekuensial linier sering disebut juga dengan siklus kehidupan klasik atau
model air terjun (waterfall). Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada
perkembangan perangkat lunak yang sistematik dalam tingkat kemajuan sistem
pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. Model waterfall
merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam software engineering,
karena pemodelan sistem terbagi menjadi tahapan-tahapan yang mengikuti pola
14
teratur, seperti layaknya air terjun. Tahapan-tahapan pada model waterfall dapat
dilihat pada gambar 2.1 :
Gambar 2.2 Model waterfall
Berdasarkan model waterfall, garis besar penyelesaian masalah dalam ini
terdapat 4 tahapan yang meliputi :
1. Tahap Definisi Persyaratan dan Analisis
Pada tahap ini akan dilakukan pendefinisian seluruh kebutuhan perangkat
lunak yang nantinya akan dijadikan sebagai SRS (software Requirements
Spesifications). SRS adalah dokumen yang berisi deskripsi lengkap mengenai apa
kemampuan perangkat lunak (what) tanpa menjelaskan bagaimana (how)
perangkat lunak akan melaksanakan kemampuan tersebut. Pada tahap awal SRS
disebutkan tujuan dari perangkat lunak dan dideskripsikan ke dalam suatu fungsi-
fungsi komputer.
Tahapan analisis terdiri atas analisis kebutuhan dan analisis pemodelan.
Analisis kebutuhan merupakan pengidentifikasian kebutuhan yang diperlukan
oleh sistem. Analisis pemodelan merupakan analisis perangkat pemodelan yang
digunakan dalam perancangan, yaitu ERD (Entity Relationship Diagram) dan
DFD (Data Flow Diagram).
Definisi persyaratan
Perancangan sistem dan
perangkat lunak Implementasi dan pengujian sistem
Integrasi dan pengujian sistem
Operasi dan pemeliharaan
15
2. Tahap Perancangan
Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat
keras atau perangkat lunak.
3. Tahap Implementasi
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program.
4. Tahap Pengujian
Tahap pengujian adalah proses eksekusi suatu program, bila pengujian
dilakukan secara sukses (sesaui dengan sasaran tersebut) maka tidak akan
ditemukan kesalahan di dalam perangkat lunak. Dalam tahap pengujian terdapat
metode-metode untuk melakukan pungujian yang meliputi :
a. White-Box
Pengujian white-box adalah metode desain test case yang menggunakan
struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case.
b. Basis Path
Metode basis path memungkinkan desainer test case mengukur
kompleksitas logis dari desain prosedural dan menggunakannya sebagai
pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur eksekusi.
c. Struktur Kontrol
Pengujian mendeteksi tidak hanya kesalahan di dalam kondisi program,
tetapi juga kesalahan lain pada program.
d. Black-Box
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa
perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya
menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pada
pengujian aplikasi web ini menggunakan metode black-box dimana
pengujian dilakukan untuk memperlihatkan input diterima dengan baik,
output dihasilkan secara tepat dan benar.
16
2.7 Perangkat Pemodelan Sistem
2.7.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sekumpulan cara atau
peralatan untuk mendeskripsikan data-data atau objek-objek yang dibuat
berdasarkan dan berasal dari dunia nyata yang disebut entitas (entity) serta
hubungan (relationship) antar entitas-entitas tersebut dengan menggunakan
beberapa notasi. Komponen-komponen pembentuk ERD dapat di lihat pada tabel
2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Komponen-komponen ERD
Notasi Komponen Keterangan
Entitas
Individu yang mewakili suatu objek dan dapat dibedakan dengan objek yang lain.
Atribut
Properti yang dimiliki oleh suatu entitas, dimana dapat mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.
Relasi
Menunjukkan hubungan diantara sejumlah entitas yang berbeda.
Relasi 1 : 1
Relasi yang menunjukkan bahwa setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas kedua
Relasi 1 : N
Relasi yang menunjukkan bahwa hubungan antara entitas pertama dengan entitas kedua adalah satu banding banyak atau sebaliknya. Setiap entitas dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entias yang lain
2.7.2 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut McLeod DFD merupakan kepanjangan dari data flow diagram,
adalah gambaran suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk symbol
17
untuk menggambarkan bagaimana suatu data mengalir melalui proses yang
berkaitan.
Kristanto (2003), menjelaskan data flow diagram merupakan suatu model
logika atau proses yang menggambarkan darimana asal dan kemana tujuan data
yang keluar dari sistem, yaitu dimana data tersebut disimpan dan proses interaksi
secara keseluruhan.
Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam DFD dapat dilihat pada tabel 2.2 di
bawah ini. Tabel 2.2 Tabel Simbol DFD
Nama Simbol Simbol Arti
External Entity Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan asal atau tujuan data
Proses Simbol ini digunakan
untuk memproses pengolahan data
Data flow Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan aliran data yang berjalan
Data store Simbol ini digunakan
untuk data yang telah disimpan
2.8 Basis Data
2.8.1 Database
Database adalah koleksi dari data-data yang terkait secara logis dan
deskripsi dari data-data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari suatu organisasi. “Database is a self-describing collection of
integrated tables”, yang berarti database adalah sebuah koleksi data yang
menggambarkan integrasi antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya.
“Database is a self-describing”, disini dijelaskan bahwa struktur data saling
terintegrasi dalam suatu tempat yang dikenal sebagai kamus data atau metadata.
Jadi, database adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logis dan
menggambarkan integrasi antara suatu tabel dengan tabel lainnya, yang dirancang
18
untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Berikut ini
merupakan alasan dari penggunaan database:
1. Padat.
Tidak perlu lagi membuat arsip kertas dalam ukuran besar.
2. Kecepatan
Mesin dapat mendapatkan kembali dan mengubah data jauh lebih cepat
daripada yang manusia yang dapat lakukan.
3. Mengurangi pekerjaan yang membosankan
Rasa bosan dari proses memelihara arsip – arsip berupa kertas dapat
dikurangi.
4. Aktual
Informasi yang terbaru dan akurat selalu tersedia disetiap waktu ketika
dibutuhkan.
Terdapat delapan keuntungan dengan menggunakan pendekatan database,
yaitu:
1. Redundansi dapat dikurangkan
2. Ketidakkonsistenan dapat dihindari
3. Data dapat dibagikan.
4. Standar-standar dapat diselenggarakan.
5. Pembatasan keamanan dapat diselenggarakan.
6. Integritas dapat dipertahankan.
7. Keperluan yang bertentangan dapat diseimbangkan.
8. Tersedianya dukungan untuk transaksi.
9. Pada umumnya data dalam database bersifat integrated dan shared.
Maksud dari integrated adalah database merupakan penggabungan
beberapa file data yang berbeda, dengan membatasi pengulangan baik
keseluruhan file ataupun sebagian. Pengertian shared artinya adalah data individu
dalam database dapat digunakan secara bersamaan antara beberapa pengguna
yang berbeda.
19
2.8.2 DBMS
DBMS adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna
untuk mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke database.
DBMS adalah perangkat lunak khusus yang digunakan untuk membuat,
mengakses, mengontrol, dan mengatur sebuah database. (Robby, 2009)
DBMS merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan juga
mengandung kumpulan program untuk mengakses data tersebut.
Jadi, DBMS adalah perangkat lunak yang berinteraksi dengan program
aplikasi pengguna dan database. DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai
berikut :
1. DDL (Data Definition Language)
DDL memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan tipe data (data type),
struktur (structure), dan batasan-batasan (constraints) pada data yang
disimpan ke dalam database.
2. DML (Data Manipulation Language)
DML memungkinkan pengguna untuk memasukkan (insert), mengubah
(update), menghapus (delete), dan menampilkan (retrieve) data dari database.
3. Access control
Menyediakan akses yang terkontrol ke database, seperti security system,
integrity system, concurrency control system, recovery control system, dan
user-accessible catalog.
DBMS memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Data storage, retrieval, and update
Sebuah DBMS harus melengkapi/menyediakan pengguna dengan
kemampuan penyimpanan, penelusuran kembali, dan mengubah data dalam
database.
2. A user-accessible catalog
Sebuah DBMS harus menyediakan catalog yang mendeskripsikan lokasi
penyimpanan data dan dapat diakses oleh pengguna.
20
3. Transaction support
DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme yang akan menjamin setiap
dari semua kegiatan mengubah yang berhubungan dengan transaksi maupun
tidak.
4. Concurrency control service
DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk menjamin bahwa
database dapat diubah dengan benar ketika beberapa pengguna mengubah
database pada waktu yang bersamaan.
5. Recovery services
DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk memperbaiki basis data
yang rusak karena sesuatu kejadian.
6. Authorization services
DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk menjamin bahwa hanya
pengguna yang diberi otoritas yang dapat mengakses basis data.
7. Support for data communication
DBMS harus mampu ber-integrasi dengan software komunikasi.
8. Integrity services
DBMS harus menyediakan sebuah cara untuk menjamin bahwa data dalam
basis data dan perubahan data, keduanya mengikuti aturan-aturan yang tepat.
9. Services to promote data independence
DBMS harus meliputi fasilitas-fasilitas yang mendukung program-program
independensi dari struktur basis data aktual.
10. Utility services
DBMS seharusnya menyediakan satu set pelayanan fasilitas.
2.8.3 MySQL
MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational
Database Management Systematau RDBMS). MySQL AB menyebut produknya
sebagai database open source terpopuler di dunia. Berdasarkan riset dinyatakan
bahwa di platform web, baik untuk kategori open source maupun umum, MySQL
adalah database paling banyak dipakai. MySQL adalah salah satu dari sekian
21
banyak sistem database, merupakan terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi
database. Didukung oleh ribuan atau bahkan jutaan komunitas pengguna internet
yang siap membantu.
Adapun beberapa keunggulan dari MySQL adalah sebagai berikut:
1. Portability
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi diantaranya
Windows, Linux, Mac X Server, HP-UX dan masih banyak lagi.
2. Open Source
MySQL didistribusikan secara gratis (Open Source) dibawah lisensi GPL.
3. Multi User
MySQL dapat digunakan oleh beberapa User dalam waktu yang bersamaan
tanpa mengalamin masalah atau konflik. Hal ini memungkinkan database
server MySQL.
4. Coloum Types
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks seperti signed / unsigned,
integer, float, double, char, varchar, text, date, blob, time, datetime, year, set
dan enum.
5. Command dan fungtions
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah
select dan where dalam Query.
6. Security
MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritis seperti level sub netmask nama,
dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail dan password.
7. Scalibility and Limits
MySQL dapat menangani database dalam skala besar, dengan jumlah record
lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta miliar baris.
8. Struktur Tabel
MySQL mewakili struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani alter
table, dibandingkan dengan database lainnya. (Kadir, 2002).
22
2.9 Konsep Pemrograman Web dengan PHP
WWW (World Wide Web) atau biasa disebut dengan web merupakan salah
satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Saat ini, informasi web
didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks,
gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-
halaman web yang lain. Dengan pendekatan hyperlink ini, seseorang dapat
memperoleh informasi dengan meloncat dari suatu halaman ke halaman lain.
Halaman-halaman yang diaksespun dapat tersebar di berbagai mesin dan bahkan
di berbagai negara (Kadir, 2008, h.2).
HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah protokol yang
digunakan untuk membuat format suatu dokumen website yang mampu dibaca
dalam browser dari berbagai platform komputer. Sifat bahasa HTML ini adalah
client-script, dimana dokumen tersebut dapat dibuka dalam komputer stand alone
yang tidak membutuhkan server untuk dapat menampilkannya pada browser
namun bisa juga menampilkan dokumen HTML dengan terkoneksi ke server
internet (Kadir, 2008).
PHP merupakan singkatan rekursif (akronim berulang) dari PHP
Hypertext Preprocessor. PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling
banyak dipakai saat ini atau dalam kata lain bisa diartikan sebuah bahasa
pemrograman web yang bekerja di sisi server ( server side scripting) yang dapat
melakukan konektifitas pada database yang di mana hal itu tidak dapat dilakukan
hanya dengan menggunakan sintaks-sintaks HTML biasa (Nugroho, 2004). PHP
banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup
kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.
2.10 JavaScripts
JavaScripts adalah nama implementasi Netscape Communications
Corporation untuk ECMAScript standar, suatu bahasa skrip yang didasarkan pada
konsep pemrograman berbasis prototipe. Bahasa ini terkenal karena
penggunaannya di situs Web pada sisi klien dan juga digunakan untuk
menyediakan akses skrip untuk objek yang dibenamkan (embedded) di aplikasi
23
lain. Walaupun memiliki nama serupa, namun JavaScript hanya sedikit sekali
berhubungan dengan bahasa pemrograman Java. Secara semantik, JavaScript
memiliki lebih banyak kesamaan/kemiripan dengan bahasa pemrograman Self.
JavaSript digunakan untuk mengakses sebuah objek program bersama
aplikasi-aplikasi lainnya. Utamanya digunakan pada form klien disamping
JavaScript sebagai pengembangan untuk Website-Website. JavaScript mempunyai
karakteristik yang dinamis, kuat, menjadi dasar bahasa untuk prototipe dengan
fungsi-fungsi kelas utama. JavaScript didesain seperti Java tetapi tetap mudah
dalam penanganannya. Skrip JavaScript yang dimasukkan di dalam berkas HTML
harus dimasukkan di antara tag <script>...</script> atau diluar berkas HTML
dengan mengimport filenya (Sunyoto, 2007).
2.11 XML
XML singkatan dari eXtensible Markup Language, adalah sebuah markup
language yang sangat mirip dengan HTML. XML didesain untuk membawa data,
dan tidak untuk menampilkan. Tag yang terdapat pada XML tidaklah terdefinisi,
jadi tag-tagnya dibuat berdasarkan kebutuhan pembuatnya dan didesain menjadi
“self-descriptive” (Hariadi, 2010).
Keuntungan dari XML adalah untuk menyederhanakan aplikasi, dimana
database yang ditulis dalam XML dapat diakses dimana saja dan memudahkan
aplikasi untuk mengolah data. XML juga digunakan untuk menyimpan data dalam
suatu file atau database. XML bersifat independen terhadap hardware, software,
dan aplikasi, yang menyebabkan aplikasi dapat mengakses file XML sebagai
sumber data (Kusnawi, 2002)
Dokumen XML berupa file plaintext secara umum dibagi menjadi dua
bagian yaitu prolog dan elemen dokumen. Prolog berisikan tentang
pendeklarasian XML dan komentar. Elemen dokumen XML terdiri dari tag
pembuka dan tag penutup yang memenuhi standar well formed diantaranya
adalah:
1. Setiap tag pembuka harus ditutup dengan tag penutup.
2. Tidak boleh ada elemen yang overlapping.
24
3. Terdapat satu elemen utama dan penulisan atribut harus diantara tanda
petik ganda (“) (Kusnawi, 2002)
2.12 Android
2.12.1 Pengertian Android
Pengertian Android dari sudut pandang pemrograman. Android merupakan
subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi,
middleware dan aplikasi inti yang di release oleh Google, sedangkan Android
SDK (Software Development Kit) menyediakan tools dan API yang diperlukan
untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan
bahasa pemrograman Java (Mulyadi 2010, h.5).
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama
Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka
pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di
bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka
perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama
yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS)
dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung
Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).
2.12.2 Java
Java merupakan suatu bahasa pemrograman, dan sekaligus suatu platform
dalam perkembangan teknologi di dunia software komputer. Pada tingkatan
bahasa pemrograman, Java tergolong bahasa pemrograman tingkat tinggi. Java
diciptakan pada tahun 1991 oleh James Gosling et al. dari Sun Microsystems.
Pada awalnya Java disebut dengan Oak yang diambil dari nama pohon diluar
jendela Gosling. Namun, karena sudah ada bahasa lainnya yang bernama Oak,
nama bahasa pemrograman ini berubah menjadi Java.
Java merupakan pemrograman berorientasi objek yang merupakan
paradigma pemrograman masa depan yang dirancang dengan handal dan aman.
Java juga dirancang agar dapat berjalan di seluruh platform sehingga dapat
25
menghasilkan aplikasi-aplikasi dengan perfomansi yang terbaik. Java bersifat
neutral architecture, karena Java compiler yang digunakan untuk mengkompilasi
kode program Java dirancang untuk menghasilkan kode yang netral terhadap
semua arsitektur perangkat keras. Java memiliki beberapa fitur, antara lain:
1. Java Virtual Machine (JVM)
Pada fitur ini, Java dapat dianggap sebagai mesin virtual yang
diimplementasikan oleh software sehingga menyamai mesin yang sebenarnya.
JVM ini menyediakan spesifikasi platform perangkat keras yang dapat meng-
compile semua program ber-ekstensi Java. Bahasa yang dimengerti oleh JVM ini
disebut dengan bytecode.
2. Garbage Collection
Garbage Collection memiliki fungsi untuk mengosongkan memori.
Pengosongan memoru terjadi secara otomatis selama masa aktif dari program
Java. Programmer dibebaskan dari beban untuk mengalokasikan kembali memori
itu sendiri
3. Code Security
Code Security disampaikan di Java melalui implementasi dari Java Runtime
Environment (JRE). JRE bertugas dalam menjalankan kode yang telah ter-compile
pada JVM dan menampilkan class loading menggunakan class loader,
menverifikasi kode menggunakan bytecode verifier, dan mengeksekusi kode.
2.12.3 Eclipse
Eclipse adalah IDE (integrated development Environment) merupakan
aplikasi pengembangan Java/Android, eclipse memiliki plugin yang dapat
membuat projec yang berbasis Android. ADT (Safaat H 2011, h.16).
Gambar 2.3 Splash Screen Eclipse
26
Adapun beberapa sifat yang dimiliki oleh IDE Eclipse adalah sebagai
berikut.
Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows,
Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.
Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java,
akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa
pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain
sebagainya.
Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun
bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak,
seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain
sebagainya.
Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis
dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman
perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer
adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan
komponen yang dinamakan plug-in.
2.12.4 JDK
JDK (Java Development Kit) merupakan program yang digunakan sebagai
development environment. JDK terdiri dari runtime environment pada lapisan
sistem operasi yang dapat digunakan sebagai tools untuk compile, debug dan run
dari program yang menggunakan bahasa Java.
Compile adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengeksekusi suatu
bahasa pemrograman dari suatu program sehingga komputer yang digunakan
dapat mengerti dan melakukan pemeriksaan apakah program yang dieksekusi
tersebut dapat dijalankan atau tidak. Debug adalah suatu teknik yang digunakan
untuk melakukan pencarian kesalahan pada suatu program, sedangkan run adalah
menjalankan atau mengeksekusi program untuk mengetahui data output yang
ditampilkan oleh program.
27
2.13 Sistem Informasi Geografis
Sistem Infomasi Geografis saat ini telah berkembang pesat, bertambah dan
bervariasi. Semakin berkembangnya sistem informasi geografis menyebabkan
banyaknya definisi-definisi yang bermunculan sesuai dengan tujuan yang
dihasilkan.
Penggunaan sistem informasi geografis (SIG) meningkat tajam sejak tahun
1980-an. Peningkatan pemakaian sistem terjadi di kalangan pemerintah, militer,
akademis, atau bisnis terutama di negara-negara maju. Perkembangan teknologi
digital sangat besar perananya dalam perkembangan penggunaan SIG dalam
berbagai bidang. Hal ini dikarenakan teknologi SIG banyak mendasarkan pada
teknologi digital ini sebagai alat analisis. (Budiyanto, 2005)
Menurut ahli Gistut (1994), sistem informasi geografis adalah sistem yang
dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan
deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang
ditemukan di lokasi tersebut. Sistem informasi geografis yang lengkap mencakup
metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras,
perangkat lunak dan struktur organisasi. (Prahasta, 2007)
SIG merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang digunakan
untuk menyimpan data dan memanipulasi informasi geografis. Selain itu SIG
menyajikan informasi atau data dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta
sebagai antarmuka. SIG tersusun dari beberapa konsep lapisan (layer) dan relasi
dengan setiap lapisan SIG mempresentasikandata dan informasi tertentu sesuai
dengan letak geografis dan relasi yang didefinisikan. Data yang diolah pada SIG
adalah data spasial. Data spasial adalah sebuah data yang berorientasi geografis
dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar
referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat memberikan informasi berupa lokasi,
kondisi, tren, pola dan pemodelan. Kemampuan dari sistem ini yang membedakan
SIG dengan sistem informasi lainnya.(Hanifah, 2010)
28
Gambar 2.4 Lapisan (layer) pada SIG.
(Sumber : Hanifah, 2010)
Dalam SIG terdapat berbagai peran dari berbagai unsur, baik manusia
sebagai ahli dan sekaligus operator, perangkat alat (lunak/ keras) maupun objek
permasalahan. Sistem informasi geografis adalah sebuah rangkaian System yang
memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan analisis spasial. System ini
memanfaatkan perangkat keras dan lunak computer untuk melakukan pengolahan
data seperti :
1 Perolehan dan verifikasi.
2 Kompilasi.
3 Penyimpanan.
4 Pembaruan dan perubahan
5 Manajemen dan pertukaran
6 Manipulasi
7 Penyajian
8 Analisis
2.13.1 Komponen Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis adalah salah satu sistem informasi yang
menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasi tentang peta tersebut
(atribut). Sistem ini dirancang untuk menddapatkan, mengolah memanipulasi,
analisa, memperagakan dan menampilkan data spatial untuk menyelesaikan
29
perencanaan, mengolah dan meneliti permasalahan. Adapun komponen-
komponen yang terdapat dalam SIG adalah:
a. Hardware
Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan
bagian dari sistem computer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan,
perangkat keras ini mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan
resolusi kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi-operasi basis data dengan
volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa
bagian untuk menginput data, mengolah, dan mencetak hasil proses.
b. Software
Perangkat lunak SIG mempunyai fungsi untuk pemasukan data,
memanipulasi data, penyimpanan data, analisis data, dan penayangan informasi
geografi atau data spasial (contoh : ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS,
MapInfo, dll).
c. People
Teknologi SIG menjadi sangat terbatas kemampuannya jika tidak ada Sumber
Daya Manusia (SDM) yang mengelola sistem dan mengembangkan sistem untuk
aplikasi yang sesuai. Maka dari itu orang yang menjalankan sistem meliputi orang
yang memiliki kemampuan untuk mengoperasikan, mengembangkan bahkan
memperoleh manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG
sangatlah beragam, misalnya operator, analis, programmer, database
administrator bahkan stakeholder.
d. Data
Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis/spasial dan data
atribut/non spasial. Data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis
memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua
bagian penting yang membuat berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi
(spasial) dan informasi deskriptif (attribute). Sedangkan data atribut adalah data
yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang
dimodelkannya. Misalnya data sensus penduduk, catatan survey, data statistic
lainnya.
30
e. Methods
Sistem informasi geografis yang baik adalah apabila didukung dengan
metode perencanaan desain sistem yang baik dan sesuai dengan “business rules”
organisasi yang menggunakan SIG tersebut (Bafdal dkk, 2011).
2.13.2 Tugas Utama Sistem Informasi Geografis
Sama halnya seperti sistem lainnya, sistem informasi geografis juga
memiliki tugas utama yaitu :
1. Input data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus
dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital.
2. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel
dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis. Proses
pembuatan peta diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat
didigitalkan dan informasi digital tersbeut dapat diterjemahkan ke dalam SIG.
3. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau
manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem.
Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi
data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.
4. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data
user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah
menggunakan database management sistem (DBMS) untuk membantu
menyimpan, mengatur, dan mengelola data.
5. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan
alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan
untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.
6. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil
akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien
untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat
ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan
laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia. (Bafdal dkk, 2011)
31
2.14 Google Maps API
Google Map Service adalah sebuah jasa peta global virtual gratis dan
online yang disediakan oleh perusahaan Google. Google Maps yang dapat
ditemukan di alamat http://maps.google.com. Google Maps menawarkan peta
yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia.Google Maps juga
menawarkan pencarian suatu tempat dan rute perjalanan.
Google Maps API adalah sebuah layanan (service) yang diberikan oleh
Google kepada para pengguna untuk memanfaatkan Google Map dalam
mengembangkan aplikasi. Google Maps API menyediakan beberapa fitur untuk
memanipulasi peta, dan menambah konten melalui berbagai jenis services yang
dimiliki, serta mengijinkan kepada pengguna untuk membangun aplikasi
enterprise di dalam websitenya.(Sodiq, 2012)
Gambar 2.5 Tampilan Google Maps
(Sumber: maps.google.com)
Pengguna dapat memanfaatkan layanan-layanan yang ditawarkan oleh
Google Maps setelah melakukan registrasi dan mendapatkan Google Maps API
Key. Google menyediakan layanan ini secara gratis kepada pengguna di seluruh
dunia.
Langkah-langkah membuat program Google Maps Api adalah sebagai berikut:
1 Masukkan Maps API JavaScript pada HTML.
2 Membuat element div dengan nama map_canvas untuk menampilkan peta.
32
3 Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan property-property pada
peta.
4 Menuliskan fungsi yang terdapat pada JavaScript untuk membuat objek peta.
5 Menginisiasi peta dalam tag body HTML dengan event onload. (Luffi, 2013)
Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang
disediakan oleh Google, diantaranya adalah :
1. Road Map, mode peta yang saya pilih, untuk menampilkan peta biasa berbasis
2 dimensi.
2. Satellite, untuk menampilkan penampakan suatu daerah berdasarkan foto
satelit.
3. Terrain, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan
seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan
sungai.
4. Hybrid, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang
tampil pada Road Map (jalan dan nama kota).
Berikut merupakan syntax dasar program menampilkan Google Maps <html>
<head>
<meta name="viewport" content="initial-scale=1.0, user-scalable=no" />
<!-- Langkah 1 -->
<script type="text/javascript"
src="http://maps.google.com/maps/api/js?sensor=true&key=ABQIAAAA8tt4eKT
uBZMVnLJfP2BZrBT2yXp_ZAY8_ufC3CFXhHIE1NvwkxS4Rz1LFzG0odNPtk8VLkdrQF5grA"></
script>
<script type="text/javascript">
// Langkah 4
function initialize() {
var latlng = new google.maps.LatLng(-6.4, 106.8186111);
var myOptions = {
zoom: 13,
33
center: latlng,
mapTypeId: google.maps.MapTypeId.ROADMAP
};
// Langkah 3
var map = new google.maps.Map(document.getElementById("map_canvas"),
myOptions);
}
</script>
</head>
<!-- Langkah 5 -->
<body onload="initialize()">
<!-- Langkah 2 -->
<div id="map_canvas" style="width:600px; height:600px"></div>
</body>
</html>
Google Maps mapping service adalah suatu online tool yang memberikan
user berbagai fitur-fitur map seperti tampilan street maps, arahan kemudi point-to-
point, dan jalur-jalur untuk mencari lokasi bisnis di berbagai kota. Tambahan
street map dan terrain view, satellite memberikan tampilan yang mudah dipahami
user dan dapat diakses siapa saja melalui online connection.
2.15 Black Box Testing
Menurut Fatta (2007), black box testing adalah menguji perangkat lunak
dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program.
Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan
keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat
mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian
black box testing harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah.
Equivalence Partitioning merupakan metode black box testing yang
membagi domain masukan dari program ke dalam kelas-kelas sehingga test case
34
dapat diperoleh. Equivalence Partitioning berusaha untuk mendefinisikan kasus
uji yang menemukan sejumlah jenis kesalahan, dan mengurangi jumlah kasus uji
yang harus dibuat. Kasus uji yang didesain untuk Equivalence Partitioning
berdasarkan pada evaluasi dari kelas ekuivalensi untuk kondisi masukan yang
menggambarkan kumpulan keadaan yang valid atau tidak. Kondisi masukan dapat
berupa spesifikasi nilai numerik, kisaran nilai, kumpulan nilai yang berhubungan
atau kondisi boolean.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari black box, yaitu:
1. Kelebihan Black Box
- Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien
- Dapat menemukan cacat
- Software tester dalam jumlah yang banyak dapat menguji program tersebut
tanpa harus memiliki pengetahuan tentang programming.
2. Kelemahan Black Box
- Tester tidak pernah yakin apakah PL tersebut benar – benar lulus uji.
2.16 Usability Testing
Kajian tentang usability (kegunaan) merupakan bagian dari bidang ilmu
multi disiplin Human Computer Interaction (HCI). Human Computer Interaction
merupakan bidang ilmu yang berkembang sejak tahun 1970 yang mempelajari
bagaimana mendesain tampilan layar komputer dalam suatu aplikasi sistem
informasi agar nyaman dipergunakan oleh pengguna. Usability berasal dari kata
Usable yang secara umum berarti dapat digunakan dengan baik. Sesuatu dapat
dikatakan berguna dengan baik apalagi kegagalan dalam penggunaanya dapat
dihilangkan atau diminimalkan serta memberi manfaat dan kepuasan kepada
pengguna. (Rahadi, 2014)
Usability mengacu kepada bagaimana pengguna bisa mempelajari dan
menggunakan produk untuk memperoleh tujuannya dan seberapa puaskah mereka
terhadap penggunannya.
Definisi usability adalah sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh
pengguna tertentu untuk mencapai target yang ditetapkan dengan efektivitas,
efesiensi dan mencapai kepuasan penggunaan dalam konteks tertentu. Konteks
35
penggunaan terdiri dari pengguna, tugas, peralatan (hardware, software dan
material). Berdasarkan definisi tersebut usability diukur berdasarkan komponen :
a. Kemudahan (learnability) didefinisikan seberapa cepat pengguna mahir
dalam menggunakan sistem serta kemudahan dalam penggunaan
menjalankan suatu fungsi serta apa yang pengguna inginkan dapat meraka
dapatkan.
b. Efisiensi (efficiency) didefenisikan sebagai sumber daya yang dikeluarkan
guna mencapai ketepatan dan kelengkapan tujuan.
c. Mudah diingat (memorability) didefinisikan bagaimana kemapuan pengguna
mempertahankan pengetahuannya setelah jangka waktu tertentu, kemampuan
mengngat didapatkan dari peletakkan menu yang selalu tetap.
d. Kesalahan dan keamanan (errors) didefinisikan berapa banyak kesalahan-
kesalahan apa saja yang dibuat pengguna, kesalahan yang dibuat pengguna
mencangkup ketidaksesuaian apa yang pengguna pikirkan dengan apa yang
sebenarnya disajikan oleh sistem.
e. Kepuasan (satisfaction) didefinisikan kebebasan dari ketidaknyamanan, dan
sikap positif terhadap penggunaan produk atau ukuran subjektif sebagaimana
pengguna merasa tentang penggunaan sistem.