bab ii kajian pustaka 2.1 tinjauan mutakhir ii.pdf · anemia aplastik atau itp. c. konsentrat...

30
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Penelitian mengenai Sistem Informasi Komunitas Donor Darah telah banyak dilakukan, diantaranya sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2010), mengenai “Pengembangan Sistem Informasi Komunitas Donor Darah Studi di Wilayah Kota Yogyakarta”. Penelitian ini membahas tentang sistem informasi komunitas donor darah, namun pada penelitian ini sistem yang digunakan adalah berbasis SMS dan berbasis web. Sistem yang dibuat ini masyarakat yang ingin bergabung diminta untuk melakukan registrasi pada website yang disediakan, selain itu sistem dapat mengirimkan data stok darah ke anggota yang sudah bergabung. Dari pihak anggota juga dapat mengirim pesan ke sistem yang nantinya akan direspon oleh sistem, SMS yang dikirimkan harus sesuai dengan format yang sudah disediakan. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Zakaria (2008), mengenai “Perancangan Sistem Informasi Stok Darah Real Time di Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta”. Pada penelitian ini yang dibahas adalah aplikasi berbasis web dan berbasis SMS yang dapat memberikan informasi kepada calon pendonor darah pada web dan berbasis SMS. Sistem yang dibuat memiliki kemampuan untuk menelusuri pengolahan data pada kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, sistem dapat membuat laporan tentang jumlah dan stok darah secara real time, sistem dapat melakukan penelusuran terhadap pencarian database komunitas donor dengan cepat, sistem dapat memberikan dua alternatif bagi masyarakat untuk mengetahui status stok darah secara real time berbasis website dan berbasis value added short message service (VASMS) 3011, dan juga sistem dapat memberikan update riwayat kesehatan pendonor berbasis website dan VASMS 3011. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Rondyah (2011) mengenai Rancang Bangun Sistem Informasi Stok Darah di PMI Unit Donor Darah Jepara

Upload: phamdien

Post on 07-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Mutakhir

Penelitian mengenai Sistem Informasi Komunitas Donor Darah telah

banyak dilakukan, diantaranya sebagai berikut.

Penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2010), mengenai “Pengembangan

Sistem Informasi Komunitas Donor Darah Studi di Wilayah Kota Yogyakarta”.

Penelitian ini membahas tentang sistem informasi komunitas donor darah, namun

pada penelitian ini sistem yang digunakan adalah berbasis SMS dan berbasis web.

Sistem yang dibuat ini masyarakat yang ingin bergabung diminta untuk

melakukan registrasi pada website yang disediakan, selain itu sistem dapat

mengirimkan data stok darah ke anggota yang sudah bergabung. Dari pihak

anggota juga dapat mengirim pesan ke sistem yang nantinya akan direspon oleh

sistem, SMS yang dikirimkan harus sesuai dengan format yang sudah disediakan.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Zakaria (2008), mengenai

“Perancangan Sistem Informasi Stok Darah Real Time di Palang Merah Indonesia

(PMI) Surakarta”. Pada penelitian ini yang dibahas adalah aplikasi berbasis web

dan berbasis SMS yang dapat memberikan informasi kepada calon pendonor

darah pada web dan berbasis SMS. Sistem yang dibuat memiliki kemampuan

untuk menelusuri pengolahan data pada kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan,

sistem dapat membuat laporan tentang jumlah dan stok darah secara real time,

sistem dapat melakukan penelusuran terhadap pencarian database komunitas

donor dengan cepat, sistem dapat memberikan dua alternatif bagi masyarakat

untuk mengetahui status stok darah secara real time berbasis website dan berbasis

value added short message service (VASMS) 3011, dan juga sistem dapat

memberikan update riwayat kesehatan pendonor berbasis website dan VASMS

3011.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Rondyah (2011) mengenai

“Rancang Bangun Sistem Informasi Stok Darah di PMI Unit Donor Darah Jepara

7

Berbasis Web Responsif”. Membuat sistem informasi stok darah PMI yang

berbasis web. Dalam sistem yang dibuat ini hanya menggunakan sistem web.

Dalam sistem informasi berbasis web ini membahas tentang login user dan admin,

penampilan data pendonor darah, penampilan data stok darah, penampilan data

pegawai PMI, menampilkan pemeriksaan kesehatan pendonor dan menampilkan

laporan stok darah. Sistem yang dibuat ini intinya user dapat membuat akun untuk

mengetahui segala informasi yang disediakan pada web mengenai informasi yang

terdapat pada PMI Jepara.

Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Pratama (2014) mengenai

“Perancangan Sistem Informasi PMI Cabang Kabupaten Purworejo Berbasis

SMS Gateway”. Sistem yang dibuat ini hanyalah sistem yang menggunakan SMS

gateway dimana setiap orang yang ingin mengetahui informasi stok darah dan

jadwal kegiatan harus melakukan registrasi dahulu melalui SMS, text yang

dikirim ke sistem harus menggunakan format penulisan yang sudah disediakan,

begitu juga apabila ingin mengetahui stok darah dan jadwal kegiatan harus

mengirim SMS dengan format yang benar dan nantinya akan dibalas oleh admin

yang sedang menjalankan sistem dengan balasan sesuai permintaan, tetapi apabila

admin tidak menjalankan program maka masyarakat yang mengirim SMS tidak

akan mendapat balasan saat itu juga karena sistem yang dibuat masih manual

untuk pembalasan pesan dari masyarakat.

Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Meilawati (2012) mengenai

“Pembangunan Aplikasi Android Blood For Life dengan Menggunakan Arsitektur

Rest Web Service”. Sistem yang dibuat ini adalah sistem Android yang dimana

sistem ini digunakan sebagai pengganti dari sistem berbasis web. Pada sistem

yang dibuat ini pengguna dapat mengetahui stok darah, mengirim pesan

keterbutuhan darah dari pihak keluarga pasien atau penghubung, dan mencari

informasi. Di dalam sistem ini terdapat fitur menambah daftar kasus, mencari

kasus kebutuhan darah dan melihat history daftar kasus. Blood For Life (BFL)

adalah gerakan non-profit yang bertujuan untuk menjembatani antara pendonor

dan mereka yang membutuhkan.

8

Berdasarkan kajian penelitian terdahulu atau tinjuan mutakhir yang ada,

maka pada penelitian ini akan dibangun Rancang Bangun Aplikasi Komunitas

Donor Darah Berbasis Web dan Android yang Dilengkapi Layanan Informasi

Geografis. Pada sistem yang akan dibangun ini yang membedakan dengan sistem

yang sudah ada yaitu aplikasi mobile yang akan dibangun dapat berjalan pada

perangkat mobile dengan sistem operasi Android sedangkan sistem yang sudah

pernah dibuat sebelumnya hanya menggunakan berbasis SMS. Selain itu sistem

yang akan dibuat ditambahkan fitur layanan informasi geografis pada aplikasi

berbasis web dan Android dimana setiap orang dapat melihat lokasi Rumah Sakit

sebagai tempat untuk melakukan donor darah. Selain itu fitur layanan informasi

geografis juga bermanfaat untuk melihat tempat diadakannya kegiatan donor

darah dengan jelas dan pasti. Jadi yang membedakan sistem ini dengan sistem

berbasis Android yang sudah ada yaitu sistem ini dilengkapi dengan fitur layanan

informasi geografis dan sistem ini hanya mencakup wilayah Denpasar. Pada

sistem berbasis web juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang sama seperti sistem

berbasis Android. Pada sistem berbasis web ini pengguna dapat membuat akun,

menerima informasi, mengirim informasi, dan juga dilengkapi dengan fitur

layanan informasi geografis .

2.2 Komunitas

2.2.1 Definisi Komunitas

Menurut Soenarno (2002), komunitas adalah sebuah identifikasi dan

interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional.

Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam

memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas

kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara

fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis.

Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang

berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta

mengembangkan kemampuan kelompoknya.

9

2.3 Darah

Darah (whole blood), 1 unit darah (250-450 ml) dengan antikoagulan

sebanyak 15 ml/100 ml darah. Dilihat dari masa penyimpanannya maka darah

dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Darah segar (fresh blood) yang dimaksud

dengan darah yang disimpan kurang dari 6 jam, masih lengkap mengandung

trombosit dan faktor pembeku. Darah yang disimpan (stored blood) yang

dimaksud dengan darah yang disimpan lebih dari 6 jam.

Darah dapat disimpan sampai dengan 35 hari. Darah simpan kandungan

trombosit dan sebagian faktor pembeku (terutama faktor labil) sudah menurun

jumlahnya.(Bakta, 2006)

2.3.1 Komponen Darah

Mernurut Bakta (2006), adapun komponen darah manusia dapat dibagi

menjadi 2, yaitu:

1. Komponen darah seluler :

a. Preparat sel darah merah yang terbagi oleh sel darah merah yang

dimampatkan (packed red cell = PRC). Darah dipekatkan sehingga

mencapai hematokrit 70-80% yang berarti menghilangkan 125-150 ml

plasma dari satu unitnya. PRC merupakan pilihan utama untuk anemia

kronik karena volumenya yang lebih kecil dibandingkan dengan whole

blood. Washed red cell=leucocyte-platelet and plasma poor RBC. Preparet

ini berguna untuk mencegah reaksi febris. Dapt diberikan untuk AIHA dan

untuk mengurangi sensitisasi terhadap antigen leukosit.

b. Konsentrat trombosit (platelet concentrate) : preparat ini dipakai untuk

mengatasi keadaan trombositopenia berat, misalnya pada leukimia akut,

anemia aplastik atau ITP.

c. Konsentrat granulosit (granulocyte concentrate) : dipakai untuk

leukopenia dengan netrofil <0,5x109/L.

2. Komponen Plasma :

a. Five percent albumin solution = plasma protein fraction : preparat ini

dipakai untuk pengganti volume plasma pada luka bakar, kedaruratan

abdomen dan trauma jaringan yang luas.

10

b. Fresh frozen plasma (plasma segar dibekukan) : mengandung plasma dan

faktor koagulasi labil (faktor V dan faktor VIII). Preparat ini dibuat dari

donor tunggal sehingga resiko penularan hepatitis rendah.

c. Cryoprecipitate (kriopresipitat) : mengandung F.VIII (80-100 unit), faktor

von Willebrand, F.XIII, fibronectin dan fibrinogen.

d. Lyophilized (freeze-dried) factor VIII cencentrater : dipakai untuk terapi

hemofili A. Preparat ini dibuat dari pooled plasma sehingga ada resiko

penularan hepatitis dan HIV (AIDS).

e. Lyophilized (freeze-dried) factor IX-prothrombin cpmplex concentrate:

mengandung prothrombin, F.IX, VII dan F.X. Dipakai untuk mengatasi

hemofili B.

f. Fibrinogen (freeze-dried) : diakai utuk mengatasi DIC.

2.3.2 Jenis Darah ABO dan Rhesus

Jenis darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya

perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah

merah. Dua jenis darah yang paling penting yaitu:

1. ABO

Jenis darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi

yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

1. Individu dengan jenis darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di

permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B

dalam serum darahnya.

2. Individu dengan jenis darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah

merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum

darahnya.

3. Individu dengan jenis darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A

dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.

4. Individu dengan jenis darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi

memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. (Bakta, 2006)

11

2. Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan

memanfaatan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis

Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner.

Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya

memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan

sel darah merahnya disebut memiliki jenis darah Rh+. (Bakta, 2006)

2.4 Definisi Donor Darah

Donor Darah yaitu pemindahan darah atau suatu komponen darah dari

seseorang yang sehat (donor) kepada orang lain yang sakit (resipien).

Tujuan utama dari donor darah ada dua macam. Pertama menambah

jumlah darah yang beredar dalam badan orang sakit yang darahnya berkurang

karena suatu sebab, misalnya operasi, perdarahan waktu melahirkan, kecelakaan,

dan lain-lain sehingga darah yang biasa 4-5 liter itu jadi berkurang menjadi 3 liter

misalnya dan harus ditambah dengan transfusi. Tujuan kedua adalah untuk

menambah kemampuan dalam tubuh orang sakit untuk membawa zat asam atau

O2, misalnya untuk penyakit-penyakit yang sel-sel darahnya tidak berfungsi baik,

sehingga sel darah itu cepat pecah dalam badan sendiri dan kemampuan untuk

mengolah zat asam itu jadi berkurang. (Handayani, 2008)

2.5 Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat

tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem

(boundry), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface),

masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives)

atau tujuan (goals).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data

merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item, merupakan kenyataan

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang terjadi pada saat tertentu.

12

Definisi sistem informasi menurut Robert A. Leitch adalah suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan. (Jogiyanto, 2005)

2.5.1 Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen dari sistem informasi terdiri dari blok masukan,

blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali.

Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi

satu dengan yang lainnya memebentuk suatu kesatuan untuk mencapai

sasarannya.

Gambar 2.1 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi.

(Sumber : Jogiyanto, 2005)

Blok masukan adalah input mewakili data yang masuk ke dalam sistem

informasi. Input disini merupakan metode-metode dan media untuk menangkap

data yang akan dimasukkan, data tersebut dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

Blok model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model

matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis

data dengan menggunakan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran (ouput)

yang diinginkan.

13

Blok Keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran (output)

yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk

semua tingkatan manajemen serta semua pemakai.

Blok teknologi, teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem

informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta

membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3

bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak

(software), perangkat keras (hardware).

Blok basis data, basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang

saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket

yang disebut dengan DBMS (Database Management System).

Blok kendali, banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti

misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu kecurangan-kecurangan,

kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri dan lain sebagainya. Beberapa

pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal

yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-

kesalahan dapat langsung diatasi. (Jogiyanto, 2005).

2.6 Siklus Hidup Sistem

Pembuatan program sistem berbasis web dan Android ini menggunakan

model sekuensial linier sering disebut juga dengan siklus kehidupan klasik atau

model air terjun (waterfall). Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada

perkembangan perangkat lunak yang sistematik dalam tingkat kemajuan sistem

pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. Model waterfall

merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam software engineering,

karena pemodelan sistem terbagi menjadi tahapan-tahapan yang mengikuti pola

14

teratur, seperti layaknya air terjun. Tahapan-tahapan pada model waterfall dapat

dilihat pada gambar 2.1 :

Gambar 2.2 Model waterfall

Berdasarkan model waterfall, garis besar penyelesaian masalah dalam ini

terdapat 4 tahapan yang meliputi :

1. Tahap Definisi Persyaratan dan Analisis

Pada tahap ini akan dilakukan pendefinisian seluruh kebutuhan perangkat

lunak yang nantinya akan dijadikan sebagai SRS (software Requirements

Spesifications). SRS adalah dokumen yang berisi deskripsi lengkap mengenai apa

kemampuan perangkat lunak (what) tanpa menjelaskan bagaimana (how)

perangkat lunak akan melaksanakan kemampuan tersebut. Pada tahap awal SRS

disebutkan tujuan dari perangkat lunak dan dideskripsikan ke dalam suatu fungsi-

fungsi komputer.

Tahapan analisis terdiri atas analisis kebutuhan dan analisis pemodelan.

Analisis kebutuhan merupakan pengidentifikasian kebutuhan yang diperlukan

oleh sistem. Analisis pemodelan merupakan analisis perangkat pemodelan yang

digunakan dalam perancangan, yaitu ERD (Entity Relationship Diagram) dan

DFD (Data Flow Diagram).

Definisi persyaratan

Perancangan sistem dan

perangkat lunak Implementasi dan pengujian sistem

Integrasi dan pengujian sistem

Operasi dan pemeliharaan

15

2. Tahap Perancangan

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat

keras atau perangkat lunak.

3. Tahap Implementasi

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai

serangkaian program atau unit program.

4. Tahap Pengujian

Tahap pengujian adalah proses eksekusi suatu program, bila pengujian

dilakukan secara sukses (sesaui dengan sasaran tersebut) maka tidak akan

ditemukan kesalahan di dalam perangkat lunak. Dalam tahap pengujian terdapat

metode-metode untuk melakukan pungujian yang meliputi :

a. White-Box

Pengujian white-box adalah metode desain test case yang menggunakan

struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case.

b. Basis Path

Metode basis path memungkinkan desainer test case mengukur

kompleksitas logis dari desain prosedural dan menggunakannya sebagai

pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur eksekusi.

c. Struktur Kontrol

Pengujian mendeteksi tidak hanya kesalahan di dalam kondisi program,

tetapi juga kesalahan lain pada program.

d. Black-Box

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa

perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya

menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pada

pengujian aplikasi web ini menggunakan metode black-box dimana

pengujian dilakukan untuk memperlihatkan input diterima dengan baik,

output dihasilkan secara tepat dan benar.

16

2.7 Perangkat Pemodelan Sistem

2.7.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sekumpulan cara atau

peralatan untuk mendeskripsikan data-data atau objek-objek yang dibuat

berdasarkan dan berasal dari dunia nyata yang disebut entitas (entity) serta

hubungan (relationship) antar entitas-entitas tersebut dengan menggunakan

beberapa notasi. Komponen-komponen pembentuk ERD dapat di lihat pada tabel

2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Komponen-komponen ERD

Notasi Komponen Keterangan

Entitas

Individu yang mewakili suatu objek dan dapat dibedakan dengan objek yang lain.

Atribut

Properti yang dimiliki oleh suatu entitas, dimana dapat mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.

Relasi

Menunjukkan hubungan diantara sejumlah entitas yang berbeda.

Relasi 1 : 1

Relasi yang menunjukkan bahwa setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas kedua

Relasi 1 : N

Relasi yang menunjukkan bahwa hubungan antara entitas pertama dengan entitas kedua adalah satu banding banyak atau sebaliknya. Setiap entitas dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entias yang lain

2.7.2 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut McLeod DFD merupakan kepanjangan dari data flow diagram,

adalah gambaran suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk symbol

17

untuk menggambarkan bagaimana suatu data mengalir melalui proses yang

berkaitan.

Kristanto (2003), menjelaskan data flow diagram merupakan suatu model

logika atau proses yang menggambarkan darimana asal dan kemana tujuan data

yang keluar dari sistem, yaitu dimana data tersebut disimpan dan proses interaksi

secara keseluruhan.

Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam DFD dapat dilihat pada tabel 2.2 di

bawah ini. Tabel 2.2 Tabel Simbol DFD

Nama Simbol Simbol Arti

External Entity Simbol ini digunakan

untuk menggambarkan asal atau tujuan data

Proses Simbol ini digunakan

untuk memproses pengolahan data

Data flow Simbol ini digunakan

untuk menggambarkan aliran data yang berjalan

Data store Simbol ini digunakan

untuk data yang telah disimpan

2.8 Basis Data

2.8.1 Database

Database adalah koleksi dari data-data yang terkait secara logis dan

deskripsi dari data-data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan

informasi dari suatu organisasi. “Database is a self-describing collection of

integrated tables”, yang berarti database adalah sebuah koleksi data yang

menggambarkan integrasi antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya.

“Database is a self-describing”, disini dijelaskan bahwa struktur data saling

terintegrasi dalam suatu tempat yang dikenal sebagai kamus data atau metadata.

Jadi, database adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logis dan

menggambarkan integrasi antara suatu tabel dengan tabel lainnya, yang dirancang

18

untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Berikut ini

merupakan alasan dari penggunaan database:

1. Padat.

Tidak perlu lagi membuat arsip kertas dalam ukuran besar.

2. Kecepatan

Mesin dapat mendapatkan kembali dan mengubah data jauh lebih cepat

daripada yang manusia yang dapat lakukan.

3. Mengurangi pekerjaan yang membosankan

Rasa bosan dari proses memelihara arsip – arsip berupa kertas dapat

dikurangi.

4. Aktual

Informasi yang terbaru dan akurat selalu tersedia disetiap waktu ketika

dibutuhkan.

Terdapat delapan keuntungan dengan menggunakan pendekatan database,

yaitu:

1. Redundansi dapat dikurangkan

2. Ketidakkonsistenan dapat dihindari

3. Data dapat dibagikan.

4. Standar-standar dapat diselenggarakan.

5. Pembatasan keamanan dapat diselenggarakan.

6. Integritas dapat dipertahankan.

7. Keperluan yang bertentangan dapat diseimbangkan.

8. Tersedianya dukungan untuk transaksi.

9. Pada umumnya data dalam database bersifat integrated dan shared.

Maksud dari integrated adalah database merupakan penggabungan

beberapa file data yang berbeda, dengan membatasi pengulangan baik

keseluruhan file ataupun sebagian. Pengertian shared artinya adalah data individu

dalam database dapat digunakan secara bersamaan antara beberapa pengguna

yang berbeda.

19

2.8.2 DBMS

DBMS adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna

untuk mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke database.

DBMS adalah perangkat lunak khusus yang digunakan untuk membuat,

mengakses, mengontrol, dan mengatur sebuah database. (Robby, 2009)

DBMS merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan juga

mengandung kumpulan program untuk mengakses data tersebut.

Jadi, DBMS adalah perangkat lunak yang berinteraksi dengan program

aplikasi pengguna dan database. DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai

berikut :

1. DDL (Data Definition Language)

DDL memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan tipe data (data type),

struktur (structure), dan batasan-batasan (constraints) pada data yang

disimpan ke dalam database.

2. DML (Data Manipulation Language)

DML memungkinkan pengguna untuk memasukkan (insert), mengubah

(update), menghapus (delete), dan menampilkan (retrieve) data dari database.

3. Access control

Menyediakan akses yang terkontrol ke database, seperti security system,

integrity system, concurrency control system, recovery control system, dan

user-accessible catalog.

DBMS memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1. Data storage, retrieval, and update

Sebuah DBMS harus melengkapi/menyediakan pengguna dengan

kemampuan penyimpanan, penelusuran kembali, dan mengubah data dalam

database.

2. A user-accessible catalog

Sebuah DBMS harus menyediakan catalog yang mendeskripsikan lokasi

penyimpanan data dan dapat diakses oleh pengguna.

20

3. Transaction support

DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme yang akan menjamin setiap

dari semua kegiatan mengubah yang berhubungan dengan transaksi maupun

tidak.

4. Concurrency control service

DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk menjamin bahwa

database dapat diubah dengan benar ketika beberapa pengguna mengubah

database pada waktu yang bersamaan.

5. Recovery services

DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk memperbaiki basis data

yang rusak karena sesuatu kejadian.

6. Authorization services

DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk menjamin bahwa hanya

pengguna yang diberi otoritas yang dapat mengakses basis data.

7. Support for data communication

DBMS harus mampu ber-integrasi dengan software komunikasi.

8. Integrity services

DBMS harus menyediakan sebuah cara untuk menjamin bahwa data dalam

basis data dan perubahan data, keduanya mengikuti aturan-aturan yang tepat.

9. Services to promote data independence

DBMS harus meliputi fasilitas-fasilitas yang mendukung program-program

independensi dari struktur basis data aktual.

10. Utility services

DBMS seharusnya menyediakan satu set pelayanan fasilitas.

2.8.3 MySQL

MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational

Database Management Systematau RDBMS). MySQL AB menyebut produknya

sebagai database open source terpopuler di dunia. Berdasarkan riset dinyatakan

bahwa di platform web, baik untuk kategori open source maupun umum, MySQL

adalah database paling banyak dipakai. MySQL adalah salah satu dari sekian

21

banyak sistem database, merupakan terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi

database. Didukung oleh ribuan atau bahkan jutaan komunitas pengguna internet

yang siap membantu.

Adapun beberapa keunggulan dari MySQL adalah sebagai berikut:

1. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi diantaranya

Windows, Linux, Mac X Server, HP-UX dan masih banyak lagi.

2. Open Source

MySQL didistribusikan secara gratis (Open Source) dibawah lisensi GPL.

3. Multi User

MySQL dapat digunakan oleh beberapa User dalam waktu yang bersamaan

tanpa mengalamin masalah atau konflik. Hal ini memungkinkan database

server MySQL.

4. Coloum Types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks seperti signed / unsigned,

integer, float, double, char, varchar, text, date, blob, time, datetime, year, set

dan enum.

5. Command dan fungtions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah

select dan where dalam Query.

6. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritis seperti level sub netmask nama,

dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail dan password.

7. Scalibility and Limits

MySQL dapat menangani database dalam skala besar, dengan jumlah record

lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta miliar baris.

8. Struktur Tabel

MySQL mewakili struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani alter

table, dibandingkan dengan database lainnya. (Kadir, 2002).

22

2.9 Konsep Pemrograman Web dengan PHP

WWW (World Wide Web) atau biasa disebut dengan web merupakan salah

satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Saat ini, informasi web

didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks,

gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-

halaman web yang lain. Dengan pendekatan hyperlink ini, seseorang dapat

memperoleh informasi dengan meloncat dari suatu halaman ke halaman lain.

Halaman-halaman yang diaksespun dapat tersebar di berbagai mesin dan bahkan

di berbagai negara (Kadir, 2008, h.2).

HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah protokol yang

digunakan untuk membuat format suatu dokumen website yang mampu dibaca

dalam browser dari berbagai platform komputer. Sifat bahasa HTML ini adalah

client-script, dimana dokumen tersebut dapat dibuka dalam komputer stand alone

yang tidak membutuhkan server untuk dapat menampilkannya pada browser

namun bisa juga menampilkan dokumen HTML dengan terkoneksi ke server

internet (Kadir, 2008).

PHP merupakan singkatan rekursif (akronim berulang) dari PHP

Hypertext Preprocessor. PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling

banyak dipakai saat ini atau dalam kata lain bisa diartikan sebuah bahasa

pemrograman web yang bekerja di sisi server ( server side scripting) yang dapat

melakukan konektifitas pada database yang di mana hal itu tidak dapat dilakukan

hanya dengan menggunakan sintaks-sintaks HTML biasa (Nugroho, 2004). PHP

banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup

kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

2.10 JavaScripts

JavaScripts adalah nama implementasi Netscape Communications

Corporation untuk ECMAScript standar, suatu bahasa skrip yang didasarkan pada

konsep pemrograman berbasis prototipe. Bahasa ini terkenal karena

penggunaannya di situs Web pada sisi klien dan juga digunakan untuk

menyediakan akses skrip untuk objek yang dibenamkan (embedded) di aplikasi

23

lain. Walaupun memiliki nama serupa, namun JavaScript hanya sedikit sekali

berhubungan dengan bahasa pemrograman Java. Secara semantik, JavaScript

memiliki lebih banyak kesamaan/kemiripan dengan bahasa pemrograman Self.

JavaSript digunakan untuk mengakses sebuah objek program bersama

aplikasi-aplikasi lainnya. Utamanya digunakan pada form klien disamping

JavaScript sebagai pengembangan untuk Website-Website. JavaScript mempunyai

karakteristik yang dinamis, kuat, menjadi dasar bahasa untuk prototipe dengan

fungsi-fungsi kelas utama. JavaScript didesain seperti Java tetapi tetap mudah

dalam penanganannya. Skrip JavaScript yang dimasukkan di dalam berkas HTML

harus dimasukkan di antara tag <script>...</script> atau diluar berkas HTML

dengan mengimport filenya (Sunyoto, 2007).

2.11 XML

XML singkatan dari eXtensible Markup Language, adalah sebuah markup

language yang sangat mirip dengan HTML. XML didesain untuk membawa data,

dan tidak untuk menampilkan. Tag yang terdapat pada XML tidaklah terdefinisi,

jadi tag-tagnya dibuat berdasarkan kebutuhan pembuatnya dan didesain menjadi

“self-descriptive” (Hariadi, 2010).

Keuntungan dari XML adalah untuk menyederhanakan aplikasi, dimana

database yang ditulis dalam XML dapat diakses dimana saja dan memudahkan

aplikasi untuk mengolah data. XML juga digunakan untuk menyimpan data dalam

suatu file atau database. XML bersifat independen terhadap hardware, software,

dan aplikasi, yang menyebabkan aplikasi dapat mengakses file XML sebagai

sumber data (Kusnawi, 2002)

Dokumen XML berupa file plaintext secara umum dibagi menjadi dua

bagian yaitu prolog dan elemen dokumen. Prolog berisikan tentang

pendeklarasian XML dan komentar. Elemen dokumen XML terdiri dari tag

pembuka dan tag penutup yang memenuhi standar well formed diantaranya

adalah:

1. Setiap tag pembuka harus ditutup dengan tag penutup.

2. Tidak boleh ada elemen yang overlapping.

24

3. Terdapat satu elemen utama dan penulisan atribut harus diantara tanda

petik ganda (“) (Kusnawi, 2002)

2.12 Android

2.12.1 Pengertian Android

Pengertian Android dari sudut pandang pemrograman. Android merupakan

subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi,

middleware dan aplikasi inti yang di release oleh Google, sedangkan Android

SDK (Software Development Kit) menyediakan tools dan API yang diperlukan

untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan

bahasa pemrograman Java (Mulyadi 2010, h.5).

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama

Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka

pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di

bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka

perangkat seluler.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama

yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS)

dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung

Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

2.12.2 Java

Java merupakan suatu bahasa pemrograman, dan sekaligus suatu platform

dalam perkembangan teknologi di dunia software komputer. Pada tingkatan

bahasa pemrograman, Java tergolong bahasa pemrograman tingkat tinggi. Java

diciptakan pada tahun 1991 oleh James Gosling et al. dari Sun Microsystems.

Pada awalnya Java disebut dengan Oak yang diambil dari nama pohon diluar

jendela Gosling. Namun, karena sudah ada bahasa lainnya yang bernama Oak,

nama bahasa pemrograman ini berubah menjadi Java.

Java merupakan pemrograman berorientasi objek yang merupakan

paradigma pemrograman masa depan yang dirancang dengan handal dan aman.

Java juga dirancang agar dapat berjalan di seluruh platform sehingga dapat

25

menghasilkan aplikasi-aplikasi dengan perfomansi yang terbaik. Java bersifat

neutral architecture, karena Java compiler yang digunakan untuk mengkompilasi

kode program Java dirancang untuk menghasilkan kode yang netral terhadap

semua arsitektur perangkat keras. Java memiliki beberapa fitur, antara lain:

1. Java Virtual Machine (JVM)

Pada fitur ini, Java dapat dianggap sebagai mesin virtual yang

diimplementasikan oleh software sehingga menyamai mesin yang sebenarnya.

JVM ini menyediakan spesifikasi platform perangkat keras yang dapat meng-

compile semua program ber-ekstensi Java. Bahasa yang dimengerti oleh JVM ini

disebut dengan bytecode.

2. Garbage Collection

Garbage Collection memiliki fungsi untuk mengosongkan memori.

Pengosongan memoru terjadi secara otomatis selama masa aktif dari program

Java. Programmer dibebaskan dari beban untuk mengalokasikan kembali memori

itu sendiri

3. Code Security

Code Security disampaikan di Java melalui implementasi dari Java Runtime

Environment (JRE). JRE bertugas dalam menjalankan kode yang telah ter-compile

pada JVM dan menampilkan class loading menggunakan class loader,

menverifikasi kode menggunakan bytecode verifier, dan mengeksekusi kode.

2.12.3 Eclipse

Eclipse adalah IDE (integrated development Environment) merupakan

aplikasi pengembangan Java/Android, eclipse memiliki plugin yang dapat

membuat projec yang berbasis Android. ADT (Safaat H 2011, h.16).

Gambar 2.3 Splash Screen Eclipse

26

Adapun beberapa sifat yang dimiliki oleh IDE Eclipse adalah sebagai

berikut.

Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows,

Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java,

akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa

pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain

sebagainya.

Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun

bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak,

seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain

sebagainya.

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis

dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman

perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer

adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan

komponen yang dinamakan plug-in.

2.12.4 JDK

JDK (Java Development Kit) merupakan program yang digunakan sebagai

development environment. JDK terdiri dari runtime environment pada lapisan

sistem operasi yang dapat digunakan sebagai tools untuk compile, debug dan run

dari program yang menggunakan bahasa Java.

Compile adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengeksekusi suatu

bahasa pemrograman dari suatu program sehingga komputer yang digunakan

dapat mengerti dan melakukan pemeriksaan apakah program yang dieksekusi

tersebut dapat dijalankan atau tidak. Debug adalah suatu teknik yang digunakan

untuk melakukan pencarian kesalahan pada suatu program, sedangkan run adalah

menjalankan atau mengeksekusi program untuk mengetahui data output yang

ditampilkan oleh program.

27

2.13 Sistem Informasi Geografis

Sistem Infomasi Geografis saat ini telah berkembang pesat, bertambah dan

bervariasi. Semakin berkembangnya sistem informasi geografis menyebabkan

banyaknya definisi-definisi yang bermunculan sesuai dengan tujuan yang

dihasilkan.

Penggunaan sistem informasi geografis (SIG) meningkat tajam sejak tahun

1980-an. Peningkatan pemakaian sistem terjadi di kalangan pemerintah, militer,

akademis, atau bisnis terutama di negara-negara maju. Perkembangan teknologi

digital sangat besar perananya dalam perkembangan penggunaan SIG dalam

berbagai bidang. Hal ini dikarenakan teknologi SIG banyak mendasarkan pada

teknologi digital ini sebagai alat analisis. (Budiyanto, 2005)

Menurut ahli Gistut (1994), sistem informasi geografis adalah sistem yang

dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan

deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang

ditemukan di lokasi tersebut. Sistem informasi geografis yang lengkap mencakup

metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras,

perangkat lunak dan struktur organisasi. (Prahasta, 2007)

SIG merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang digunakan

untuk menyimpan data dan memanipulasi informasi geografis. Selain itu SIG

menyajikan informasi atau data dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta

sebagai antarmuka. SIG tersusun dari beberapa konsep lapisan (layer) dan relasi

dengan setiap lapisan SIG mempresentasikandata dan informasi tertentu sesuai

dengan letak geografis dan relasi yang didefinisikan. Data yang diolah pada SIG

adalah data spasial. Data spasial adalah sebuah data yang berorientasi geografis

dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar

referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat memberikan informasi berupa lokasi,

kondisi, tren, pola dan pemodelan. Kemampuan dari sistem ini yang membedakan

SIG dengan sistem informasi lainnya.(Hanifah, 2010)

28

Gambar 2.4 Lapisan (layer) pada SIG.

(Sumber : Hanifah, 2010)

Dalam SIG terdapat berbagai peran dari berbagai unsur, baik manusia

sebagai ahli dan sekaligus operator, perangkat alat (lunak/ keras) maupun objek

permasalahan. Sistem informasi geografis adalah sebuah rangkaian System yang

memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan analisis spasial. System ini

memanfaatkan perangkat keras dan lunak computer untuk melakukan pengolahan

data seperti :

1 Perolehan dan verifikasi.

2 Kompilasi.

3 Penyimpanan.

4 Pembaruan dan perubahan

5 Manajemen dan pertukaran

6 Manipulasi

7 Penyajian

8 Analisis

2.13.1 Komponen Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis adalah salah satu sistem informasi yang

menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasi tentang peta tersebut

(atribut). Sistem ini dirancang untuk menddapatkan, mengolah memanipulasi,

analisa, memperagakan dan menampilkan data spatial untuk menyelesaikan

29

perencanaan, mengolah dan meneliti permasalahan. Adapun komponen-

komponen yang terdapat dalam SIG adalah:

a. Hardware

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan

bagian dari sistem computer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan,

perangkat keras ini mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan

resolusi kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi-operasi basis data dengan

volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa

bagian untuk menginput data, mengolah, dan mencetak hasil proses.

b. Software

Perangkat lunak SIG mempunyai fungsi untuk pemasukan data,

memanipulasi data, penyimpanan data, analisis data, dan penayangan informasi

geografi atau data spasial (contoh : ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS,

MapInfo, dll).

c. People

Teknologi SIG menjadi sangat terbatas kemampuannya jika tidak ada Sumber

Daya Manusia (SDM) yang mengelola sistem dan mengembangkan sistem untuk

aplikasi yang sesuai. Maka dari itu orang yang menjalankan sistem meliputi orang

yang memiliki kemampuan untuk mengoperasikan, mengembangkan bahkan

memperoleh manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG

sangatlah beragam, misalnya operator, analis, programmer, database

administrator bahkan stakeholder.

d. Data

Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis/spasial dan data

atribut/non spasial. Data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis

memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua

bagian penting yang membuat berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi

(spasial) dan informasi deskriptif (attribute). Sedangkan data atribut adalah data

yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang

dimodelkannya. Misalnya data sensus penduduk, catatan survey, data statistic

lainnya.

30

e. Methods

Sistem informasi geografis yang baik adalah apabila didukung dengan

metode perencanaan desain sistem yang baik dan sesuai dengan “business rules”

organisasi yang menggunakan SIG tersebut (Bafdal dkk, 2011).

2.13.2 Tugas Utama Sistem Informasi Geografis

Sama halnya seperti sistem lainnya, sistem informasi geografis juga

memiliki tugas utama yaitu :

1. Input data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus

dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital.

2. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel

dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis. Proses

pembuatan peta diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat

didigitalkan dan informasi digital tersbeut dapat diterjemahkan ke dalam SIG.

3. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau

manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem.

Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi

data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.

4. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data

user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah

menggunakan database management sistem (DBMS) untuk membantu

menyimpan, mengatur, dan mengelola data.

5. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan

alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan

untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.

6. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil

akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien

untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat

ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan

laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia. (Bafdal dkk, 2011)

31

2.14 Google Maps API

Google Map Service adalah sebuah jasa peta global virtual gratis dan

online yang disediakan oleh perusahaan Google. Google Maps yang dapat

ditemukan di alamat http://maps.google.com. Google Maps menawarkan peta

yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia.Google Maps juga

menawarkan pencarian suatu tempat dan rute perjalanan.

Google Maps API adalah sebuah layanan (service) yang diberikan oleh

Google kepada para pengguna untuk memanfaatkan Google Map dalam

mengembangkan aplikasi. Google Maps API menyediakan beberapa fitur untuk

memanipulasi peta, dan menambah konten melalui berbagai jenis services yang

dimiliki, serta mengijinkan kepada pengguna untuk membangun aplikasi

enterprise di dalam websitenya.(Sodiq, 2012)

Gambar 2.5 Tampilan Google Maps

(Sumber: maps.google.com)

Pengguna dapat memanfaatkan layanan-layanan yang ditawarkan oleh

Google Maps setelah melakukan registrasi dan mendapatkan Google Maps API

Key. Google menyediakan layanan ini secara gratis kepada pengguna di seluruh

dunia.

Langkah-langkah membuat program Google Maps Api adalah sebagai berikut:

1 Masukkan Maps API JavaScript pada HTML.

2 Membuat element div dengan nama map_canvas untuk menampilkan peta.

32

3 Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan property-property pada

peta.

4 Menuliskan fungsi yang terdapat pada JavaScript untuk membuat objek peta.

5 Menginisiasi peta dalam tag body HTML dengan event onload. (Luffi, 2013)

Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang

disediakan oleh Google, diantaranya adalah :

1. Road Map, mode peta yang saya pilih, untuk menampilkan peta biasa berbasis

2 dimensi.

2. Satellite, untuk menampilkan penampakan suatu daerah berdasarkan foto

satelit.

3. Terrain, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan

seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan

sungai.

4. Hybrid, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang

tampil pada Road Map (jalan dan nama kota).

Berikut merupakan syntax dasar program menampilkan Google Maps <html>

<head>

<meta name="viewport" content="initial-scale=1.0, user-scalable=no" />

<!-- Langkah 1 -->

<script type="text/javascript"

src="http://maps.google.com/maps/api/js?sensor=true&amp;key=ABQIAAAA8tt4eKT

uBZMVnLJfP2BZrBT2yXp_ZAY8_ufC3CFXhHIE1NvwkxS4Rz1LFzG0odNPtk8VLkdrQF5grA"></

script>

<script type="text/javascript">

// Langkah 4

function initialize() {

var latlng = new google.maps.LatLng(-6.4, 106.8186111);

var myOptions = {

zoom: 13,

33

center: latlng,

mapTypeId: google.maps.MapTypeId.ROADMAP

};

// Langkah 3

var map = new google.maps.Map(document.getElementById("map_canvas"),

myOptions);

}

</script>

</head>

<!-- Langkah 5 -->

<body onload="initialize()">

<!-- Langkah 2 -->

<div id="map_canvas" style="width:600px; height:600px"></div>

</body>

</html>

Google Maps mapping service adalah suatu online tool yang memberikan

user berbagai fitur-fitur map seperti tampilan street maps, arahan kemudi point-to-

point, dan jalur-jalur untuk mencari lokasi bisnis di berbagai kota. Tambahan

street map dan terrain view, satellite memberikan tampilan yang mudah dipahami

user dan dapat diakses siapa saja melalui online connection.

2.15 Black Box Testing

Menurut Fatta (2007), black box testing adalah menguji perangkat lunak

dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program.

Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan

keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat

mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan

spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian

black box testing harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah.

Equivalence Partitioning merupakan metode black box testing yang

membagi domain masukan dari program ke dalam kelas-kelas sehingga test case

34

dapat diperoleh. Equivalence Partitioning berusaha untuk mendefinisikan kasus

uji yang menemukan sejumlah jenis kesalahan, dan mengurangi jumlah kasus uji

yang harus dibuat. Kasus uji yang didesain untuk Equivalence Partitioning

berdasarkan pada evaluasi dari kelas ekuivalensi untuk kondisi masukan yang

menggambarkan kumpulan keadaan yang valid atau tidak. Kondisi masukan dapat

berupa spesifikasi nilai numerik, kisaran nilai, kumpulan nilai yang berhubungan

atau kondisi boolean.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari black box, yaitu:

1. Kelebihan Black Box

- Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien

- Dapat menemukan cacat

- Software tester dalam jumlah yang banyak dapat menguji program tersebut

tanpa harus memiliki pengetahuan tentang programming.

2. Kelemahan Black Box

- Tester tidak pernah yakin apakah PL tersebut benar – benar lulus uji.

2.16 Usability Testing

Kajian tentang usability (kegunaan) merupakan bagian dari bidang ilmu

multi disiplin Human Computer Interaction (HCI). Human Computer Interaction

merupakan bidang ilmu yang berkembang sejak tahun 1970 yang mempelajari

bagaimana mendesain tampilan layar komputer dalam suatu aplikasi sistem

informasi agar nyaman dipergunakan oleh pengguna. Usability berasal dari kata

Usable yang secara umum berarti dapat digunakan dengan baik. Sesuatu dapat

dikatakan berguna dengan baik apalagi kegagalan dalam penggunaanya dapat

dihilangkan atau diminimalkan serta memberi manfaat dan kepuasan kepada

pengguna. (Rahadi, 2014)

Usability mengacu kepada bagaimana pengguna bisa mempelajari dan

menggunakan produk untuk memperoleh tujuannya dan seberapa puaskah mereka

terhadap penggunannya.

Definisi usability adalah sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh

pengguna tertentu untuk mencapai target yang ditetapkan dengan efektivitas,

efesiensi dan mencapai kepuasan penggunaan dalam konteks tertentu. Konteks

35

penggunaan terdiri dari pengguna, tugas, peralatan (hardware, software dan

material). Berdasarkan definisi tersebut usability diukur berdasarkan komponen :

a. Kemudahan (learnability) didefinisikan seberapa cepat pengguna mahir

dalam menggunakan sistem serta kemudahan dalam penggunaan

menjalankan suatu fungsi serta apa yang pengguna inginkan dapat meraka

dapatkan.

b. Efisiensi (efficiency) didefenisikan sebagai sumber daya yang dikeluarkan

guna mencapai ketepatan dan kelengkapan tujuan.

c. Mudah diingat (memorability) didefinisikan bagaimana kemapuan pengguna

mempertahankan pengetahuannya setelah jangka waktu tertentu, kemampuan

mengngat didapatkan dari peletakkan menu yang selalu tetap.

d. Kesalahan dan keamanan (errors) didefinisikan berapa banyak kesalahan-

kesalahan apa saja yang dibuat pengguna, kesalahan yang dibuat pengguna

mencangkup ketidaksesuaian apa yang pengguna pikirkan dengan apa yang

sebenarnya disajikan oleh sistem.

e. Kepuasan (satisfaction) didefinisikan kebebasan dari ketidaknyamanan, dan

sikap positif terhadap penggunaan produk atau ukuran subjektif sebagaimana

pengguna merasa tentang penggunaan sistem.