bab ii kajian pustaka a. kajian tentang ketrampilan ... · a. kajian tentang ketrampilan...

34
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama 1. Pengertian Ketrampilan Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi satu dengan lainnya. Dalam kehidupan kebersamaan, manusia perlu membangun kerjasama agar dapat mencapai tujuan bersama, tidak terkecuali peserta didik. Dalam rangka mencapai keterampilan sosial, perlu adanya kerjasama antara siswa dengan siswa dan siswa dengan pengajar. Ketrampilan bekerjasama (cooperative skills) merupakan salah satu ketampilan yang penting dimiliki oleh peserta didik. Seperti yang dikemukakan oleh Anita Lie (2005: 28) bahwa “Kerjasama merupakan hal yang sangat penting dan diperlukan dalam kelangsungan hidup manusia. Jika dikaitkan dengan bimbingan di sekolah, maka pendapat tersebut dapat diartikan bahwa tanpa adanya kerjasama siswa, maka proses pembentukan keterampilan berhubungan sosial dengan teman sebaya dan lingkungan sekolah lainnya tidak akan terbentuk. Ketrampilan bekerjasama (Cooperative skills) menurut Johnson dan Johnson (2009) adalah “Kemampuan siswa untuk berperilaku kooperatif dengan orang lain dalam kelompok dalam menyelesaikan tugas-tugas bersama. Penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa ketrampilan bekerjasama merupakan ketrampilan peserta didik melakukan komunikasi interpersonal dengan orang lain di dalam kelompok, dalam rangka mencapai tujuan bersama atau menyelesaikan tugas-tugas kelompok. Sedangkan menurut Soerdjono Soekamto (2006:66) “Kerjasama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pendapat tersebut, maka dapat dimaknai bahwa kerjasama merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan tetentu dengan usaha bersama. Sedangkan menurut Miftahul Huda (2011: 24-25) “Ketika siswa bekerjasama untuk menyelesaikan suatu tugas kelompok, mereka memberikan

Upload: nguyendung

Post on 13-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama

1. Pengertian Ketrampilan Bekerjasama

Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling

berkomunikasi satu dengan lainnya. Dalam kehidupan kebersamaan, manusia

perlu membangun kerjasama agar dapat mencapai tujuan bersama, tidak terkecuali

peserta didik. Dalam rangka mencapai keterampilan sosial, perlu adanya

kerjasama antara siswa dengan siswa dan siswa dengan pengajar. Ketrampilan

bekerjasama (cooperative skills) merupakan salah satu ketampilan yang penting

dimiliki oleh peserta didik. Seperti yang dikemukakan oleh Anita Lie (2005: 28)

bahwa “Kerjasama merupakan hal yang sangat penting dan diperlukan dalam

kelangsungan hidup manusia”. Jika dikaitkan dengan bimbingan di sekolah, maka

pendapat tersebut dapat diartikan bahwa tanpa adanya kerjasama siswa, maka

proses pembentukan keterampilan berhubungan sosial dengan teman sebaya dan

lingkungan sekolah lainnya tidak akan terbentuk.

Ketrampilan bekerjasama (Cooperative skills) menurut Johnson dan

Johnson (2009) adalah “Kemampuan siswa untuk berperilaku kooperatif dengan

orang lain dalam kelompok dalam menyelesaikan tugas-tugas bersama”.

Penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa ketrampilan bekerjasama merupakan

ketrampilan peserta didik melakukan komunikasi interpersonal dengan orang lain

di dalam kelompok, dalam rangka mencapai tujuan bersama atau menyelesaikan

tugas-tugas kelompok.

Sedangkan menurut Soerdjono Soekamto (2006:66) “Kerjasama

merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk

mencapai tujuan tertentu”. Dari pendapat tersebut, maka dapat dimaknai bahwa

kerjasama merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan tetentu dengan usaha

bersama. Sedangkan menurut Miftahul Huda (2011: 24-25) “Ketika siswa

bekerjasama untuk menyelesaikan suatu tugas kelompok, mereka memberikan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

9

dorongan, anjuran, dan informasi pada teman sekelompoknya yang membutuhkan

bantuan”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa dalam

bekerjasama siswa akan memiliki kesadaran untuk memberikan bantuan kepada

teman dalam kelompok yang belum paham.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa ketrampilan bekerjasama dapat diartikan sebagai ketrampilan peserta didik

dalam melakukan komunikasi interpersonal dengan sesama peserta didik ataupun

dengan guru untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksudkan

meliputi perubahan tingkah laku, penambahan pemahaman, dan penyerapan ilmu

pengetahuan.

2. Tujuan Keterampilan Bekerjasama

Bekerjasama mempunyai berbagai macam tujuan. Dalam bimbingan,

ketrampilan bekerjasama bertujuan agar siswa mampu mencapai tugas

perkembangan sosialnya. Roestiyah N.K (2012:17) mengemukakan tujuan dari

keterampilan kerjasama. sebagai berikut:

a. Menyiapkan anak didik dengan berbagai ketrampilan-ketrampilan yang

sangat bermanfaat bagi kehidupannya seperti ketrampilan komunikasi,

berinteraksi, bersosialisasi, bekerjasama.

b. Memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan semua aspek

perkembangan, aspek perkembangan intelektual, aspek hubungan sosial,

aspek perkembangan emosi dan fisiknya.

c. Membangun wawasan dan pengetahuan anak mengenai konsep benda-

benda atau peristiwa yang ada di lingkungannya

d. Meningkatkan prestasi belajar anak sekaligus dapat meningkatkan

kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan

diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri.

Departemen Pendidikan Nasional (2008) memaparkan tujuan

pengembangan kerjasama yaitu:

a. Meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja anak dalam

tugas-tugas akademiknya. Anak yang lebih mampu akan menjadi

narasumber bagi anak yang kurang mampu, yang memiliki orientasi dan

bahasa yang sama

b. Memberi peluang agar anak dapat menerima teman-temannya yang

mempunyai berbagai perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut antara

lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

10

c. Mengembangkan ketrampilan sosial anak. Ketrampilan sosial yang

dimaksud antara lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan

ide atau pendapat, bekerjama dalam kelompok.

Penjelasan dari ke tiga tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja anak dalam

tugas-tugas akademiknya. Anak yang lebih mampu akan menjadi narasumber

bagi anak yang kurang mampu, yang memiliki orientasi dan bahasa yang

sama. Anak yang memiliki keterampilan bekerjasama yang baik, akan dengn

senang hati membantu temannya yang belum memahami materi pelajaran.

Dengan adanya kerjasama yang baik antara peserta didik, diharapkan akan

dapat lebih meningkatkan hasil akademik mereka.

b. Memberi peluang agar anak dapat menerima teman-temannya yang

mempunyai berbagai perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut antara lain

perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial.

Dibutuhkannya keterampilan bekerjasama di dalam lingkungan sekolah

antara lain adalah untuk meningkatkan kemampuan sosial seperti mampu

menerima teman dari berbagai kalangan latar belakang. Baik perbedaan status

sosial, status ekonomi dan lainnya yang telah disebutkan.

c. Mengembangkan ketrampilan sosial anak. Ketrampilan sosial yang dimaksud

antara lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau

pendapat, bekerjama dalam kelompok. Keterampilan bekerjasama merupakan

sub konstruk dari keterampilan sosial. Maka, dengan terpenuhinya kebutuhan

akan keterampilan bekerjasama juga akan memenuhi kebutuhan akan

keterampilan sosial seperti menjalin dapat menjalin hubungan yang baik

dengan teman, mampu menjelaskan pendapatnya, dapat bekerjasama di dalam

kelompok, dan lainnya.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa tujuan keterampilan bekerjasama, yaitu:

a. Mengembangkan keterampilan sosial

b. Meningkatkan prestasi akademik

c. Mengarahkan siswa untuk lebih interaktif dalam belajar

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

11

d. Mengarahkan siswa agar memiliki hubungan pertemanan yang efektif

3. Tahapan-tahapan Keterampilan Bekerjasama

Keterampilan bekerjasama memiliki beberapa tingkatan. Keterampilan

bekerjasama ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan

hubungan kerja dapat dibangun dengan membangun tugas anggota kelompok

selama kegiatan. Keterampilan-keterampilan selama bekerjasama menurut

Lungdren (dalam Isjoni, 2014: 46-48) dibagi menjadi tiga tingkat yaitu

keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat mahir, seperti

dijelaskan berikut:

a. Keterampilan kooperatif tingkat awal

1) Menggunakan kesepakatan

Menggunakan kesepakatan dapat diartikan menyamakan pendapat yang

berguna untuk meningkatkan hubungan kerja dalam kelompok.

2) Menghargai kontribusi

Menghargai berarti memperhatikan atau mengenal apa yang dapat

dikatakan atau dikerjakan anggota lain.

3) Mengambil giliran dan berbagi tugas

Hal ini dapat diartikan bahwa setiap anggota kelompok bersedia

menggantikan dan bersedia mengemban tugas atau tanggungjawab

tertentu dalam kelompok.

4) Berada dalam kelompok

Maksudnya adalah setiap anggota tetap dalam kelompok kerja selama

kegiatan berlangsung

5) Berada dalam tugas

Yang dimaksud berada dalam tugas adalah meneruskan tugas yang

menjadi tanggung jawabnya, agar kegiatan dapat diselesaikan sesuai

waktu yang dibutuhkan

6) Mendorong partisipasi

Mendorong partisipasi dapat diartikan mendorong semua anggota

kelompok untuk memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

12

7) Mengundang orang lain

Maksudnya adalah meminta orang lain untuk berbicara dan berpartisipasi

terhadap tugas.

8) Menyelesaikan tugas dalam waktunya

Hal ini berarti setiap anggota wajib menyelesaikan tugas dalam waktu

yang telah ditentukan

9) Menghormati perbedaan individu

Menghormati perbedaan individu berarti bersikap menghormati terhadap

budaya, suku, ras atau pengalaman dari semua peserta didik

b. Keterampilan tingkat menengah

Keterampilan tingkat menengah meliputi menunjukan penghargaan

dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara dapat diterima,

mendengarkan dengan arif, bertanya, membuat ringkasan, menafsirkan,

mengorganisir, dan mengurangi ketegangan.

c. Keterampilan tingkat mahir

Keterampilan tingkat mahir meliputi mengelaborasi, memeriksa

dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan, dan

berkompromi.

Berdasarkan paparan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

tahapan keterampilan kerjasama dibagi menjadi tiga, yaitu: keterampilan

kerjasama tingkat awal yang berupa perilaku-perilaku dasar dalam bekerjasama,

lalu keterampilan tingkat menengah yang berupa respon dan perilaku menanggapi

terhadap kegiatan kelompok, dan yang terahir keterampilan tingkat mahir yang

berupa elaborasi, pengecekan, penetapan tujuan dan kompromi.

4. Manfaat Keterampilan Bekerjasama

Kerjasama memiliki berbagai manfaat. Dengan bekerjasama, siswa

dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang mungkin belum diasah, juga

untuk memudahkan siswa dalam mencapai tujuan. Seperti yang disebutkan

Harmin (dalam Isjoni, 2014: 24) “Kerjasama antar siswa dalam kegiatan belajar

mengajar dapat memberikan berbagai pengalaman. Mereka lebih banyak

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

13

mendapatkan kesempatan berbicara, inisiatif, menentukan pilihan dan secara

umum mengembangkan kebiasaan baik”. Penjelasan dari pemaparan tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Mendapatkan kesempatan berbicara

di dalam kerja kelompok, setiap siswa akan mendapatkan kesempatan

berbicara untuk mengeluarkan pendapatnya. Hal ini akan melatih siswa untuk

berani berbicara, mengembangkan rasa percaya diri dan mengembangkan

kecerdasan verbalnya.

b. Inisiatif

Ketrampilan inisiatif juga perlu untuk dikembangkan dalam diri siswa. Di

dalam kelompok, siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap inisiatif

atau sikap tanggap dengan kegiatan di dalam kelompok. Sikap inisiatif yang

perlu dikembangkan adalah siswa tanggap mencari jawaban dari pertanyaan

guru, siswa tanggap melengkapi kekurangan dari kelompok, siswa tanggap

jika kelompoknya dipanggil oleh guru.

c. Menentukan pilihan

Menentukan pilihan di dalam kerjasama, contohnya menentukan pilihan

ketua kelompok, menentukan jawaban yang akan diberikan terhadap

pertanyaan guru dan menentukan untuk berpartisipasi aktif terhadap

kelompok.

d. Mengembangkan kebiasaan baik

Kebiasaan baik yang dimaksudkan dalam kerjasama seperti mengembangkan

rasa tanggung jawab terhadap kewajiban, melatih kemampuan akademik,

melatih kemampuan interaksi dengan teman, mengembangkan rasa percaya

diri serta meningkatkan motivasi siswa.

Ahli lain yaitu Radno Harsanto (2007: 44) berpendapat bahwa

manfaat kerjasama adalah:

a. Belajar bersama dalam kelompok akan menanamkan pemahaman untuk

saling membantu

b. Belajar bersama akan membentuk kekompakan dan keakraban

c. Belajar bersama akan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan

menyelesaikan konflik

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

14

d. Belajar bersama akan meningkatkan kemampuan akademik dan sikap positif

terhadap sekolah

e. Belajar bersama akan mengurangi aspek negatif kompetisi.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan beberapa

manfaat keterampilan bekerjasama sebagai berikut:

a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi

b. Mengembangkan inisiatif atau pemahaman untuk saling membantu

c. Meningkatkan kemampuan akademik siswa

d. Mengengembangkan kebiasaan baik

e. Mengurangi dampak negatif dari kompetisi

5. Cara Untuk meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa

Keterampilan bekerjasama merupakan hal penting yang harus

dimiliki oleh peserta didik. Peserta didik yang mampu bekerjasama dengan baik

akan lebih mudah mendapatkan teman dengan demikian akan lebih mudah untuk

mencapai tujuan karena mendapatkan banyak bantuan dari orang lain. Menurut

Miftahul Huda (2014: 196-197) memaparkan “tujuan keterampilan bekerjasama

adalah agar sisiwa memiliki dan melakukan hal-hal sebagai berikut: menerima

orang lain, membantu orang lain, menghadapi tantangan dan bekerja dalam tim”.

Ada 14 cara membangun kerjasama di lingkungan sekolah menurut

Michael Maginn, yaitu: tentukan tujuan bersama dengan jelas, perjelas keahlian

dan tanggung jawab anggota, sediakan waktu untuk menentukan cara

bekerjasama, hindari masalah yang bisa diprediksi, gunakan konstitusi atau aturan

tim yang telah disepakati, ajarkan rekan baru satu tim, selalulah bekerjasama,

wujudkan gagasan menjadi kenyataan, aturlah perbedaan secara aktif, perangi

virus konflik, saling percaya, saling memberi penghargaan, evaluasilah tim secara

teratur, jangan menyerah. (ditulis oleh Akhmad Sudrajat, 24 Februari 2010)

14 cara membangun kerjasama tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Tentukan tujuan bersama dengan jelas

Sebuah tim seperti kapal yang sedang berlayar di lautan. Jika tim tidak

memiliki tujuan atau arah yang jelas, tim tidak akan menghasilkan apa-apa.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

15

Tujuan memerupakan pernyataan apa yang harus diraih oleh tim, dan

memberikan daya memotivasi setiap anggota untuk bekerja. Contohnya,

sekolah yang telah merumuskan visi dan misi sekolah hendaknya menjadi

tujuan bersama. Selain mengetahui tujuan bersama, masing-masing bagian

seharusnya mengetahui tugas dan tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan

bersama tersebut.

b. Perjelas keahlian dan tanggung jawab anggota

Setiap anggota tim harus menjadi pemain di dalam tim. Masing-masing

bertanggung jawab terhadap suatu bidang atau jenis pekerjaan/tugas. Di

lingkungan sekolah, tugas dari peserta didik, guru dan warga sekolah lainnya

berbeda-beda. Agar terbentuk kerjasama yang baik, semua anggota sekolah

melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah ditentukan.

c. Sediakan waktu untuk menentukan cara kerjasama

Meskipun setiap orang telah menyadari bahwa tujuan hanya bisa dicapai

melalui kerja sama, namun bagaimana kerja sama itu harus dilakukan perlu

adanya pedoman. Pedoman tersebut sebaiknya merupakan kesepakatan semua

pihak yang terlibat. Pedoman dapat dituangkan secara tertulis atau sekedar

sebagai konvensi.

d. Hindari masalah yang bisa diprediksi

Hal ini dapat diartikan mengantisipasi masalah yang bisa terjadi. Seorang

pemimpin yang baik harus dapat mengarahkan anak buahnya untuk

mengantisipasi masalah yang akan muncul, bukan sekedar menyelesaikan

masalah. Dengan mengantisipasi, apa lagi kalau dapat mengenali sumber-

sumber masalah, maka organisasi tidak akan disibukkan kemunculan masalah

yang silih berganti harus ditangani.

e. Gunakan konstitusi atau aturan tim yang telah disepakati bersama

Peraturan tim akan banyak membantu mengendalikan tim dalam

menyelesaikan pekerjaannya dan menyediakan petunjuk ketika ada hal yang

salah. Selain itu perlu juga ada konsensus tim dalam mengerjakan satu

pekerjaan.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

16

f. Ajarkan rekan baru satu tim

Jika ada anggota baru dalam satu tim, ada baiknya agar anggota baru

mengetahui bagaimana tim beroperasi dan bagaimana perilaku antar anggota

tim berinteraksi. Hal yang dibutuhkan anggota tim adalah gambaran jelas

tentang cara kerja, norma, dan nilai-nilai tim

g. Selalu bekerjasama

Caranya dengan membuka pintu gagasan orang lain. Tim seharusnya

menciptakan lingkungan yang terbuka dengan gagasan setiap anggota.

h. Wujudkan gagasan menjadi kenyataan

Caranya dengan menggali atau memacu kreativitas tim dan mewujudkan

menjadi suatu kenyataan. Di sekolah banyak sekali gagasan yang kreatif,

karena itu usahakan untuk diwujudkan agar tim bersemangat untuk meraih

tujuan. Dalam menggali gagasan perlu mencari kesamaan pandangan.

i. Aturlah perbedaan secara aktif

Perbedaan pandangan atau bahkan konflik adalah hal yang biasa terjadi di

sebuah lembaga atau organisasi. Organisasi yang baik dapat memanfaatkan

perbedaan dan mengarahkannya sebagai kekuatan untuk memecahkan

masalah. Cara yang paling baik adalah mengadaptasi perbedaan menjadi

bagian konsensus yang produktif.

j. Perangi virus konflik

Di sekolah terkadang ada saja sumber konflik misalnya pembagian tugas

yang tidak merata ada yang terlalu berat tetapi ada juga yang sangat ringan.

Ini sumber konflik dan perlu dicegah agar tidak meruncing. Konflik dapat

melumpuhkan tim kerja jika tidak segera ditangani.

k. Saling percaya

Jika kepercayaan antar anggota hilang, sulit bagi tim untuk bekerja bersama.

Apalagi terjadi, anggota tim cenderung menjaga jarak, tidak siap berbagi

informasi, tidak terbuka dan saling curiga. Situasi ini tidak baik bagi tim.

Membiarkan situasi yang saling tidak percaya antar-anggota tim dapat

memicu konflik.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

17

l. Saling memberikan penghargaan

Setelah sebuah pekerjaan besar selesai atau ketika pekerjaan yang sulit

membuat tim lelah, kumpulkan anggota tim untuk merayakannya. Di sekolah

dapat dilakukan sesering mungkin setiap akhir kegiatan besar seperti akhir

semester, akhir ujian nasional, dan lain-lain.

m. Evaluasilah tim secara teratur

Tim yang efektif akan menyediakan waktu untuk melihat proses dan hasil

kerja tim. Setiap anggota diminta untuk berpendapat tentang kinerja tim,

evaluasi kembali tujuan tim, dan konstitusi tim.

n. Jangan menyerah

Terkadang tim menghadapi tugas yang sangat sulit dengan kemungkinan

untuk berhasil sangat kecil. Tim bisa menyerah dan mengizinkan kekalahan

ketika semua jalan kreativitas dan sumberdaya yang ada telah dipakai. Untuk

meningkatkan semangat anggotanya antara lain dengan cara memperjelas

mengapa tujuan tertentu menjadi penting dan begitu vital untuk dicapai.

Tujuan merupakan sumber energi tim. Setelah itu bangkitkan kreativitas tim

yaitu dengan cara menggunakan kerangka fikir dan pendekatan baru terhadap

masalah.

Seperti yang telah disebutkan bahwa kerjasama merupakan bagian

dari kemampuan sosial. Menurut Abu Ahmadi (1991: 53) menjelaskan bahwa

masalah sosial lebih efektif, lebih efisian dan relevan jika ditangani melalui

bentuk bimbingan kelompok.Tohirin (2007: 290) memaparkan beberapa bentuk

bimbingan kelompok, yaitu: 1. Program Home Room; 2. Karyawisata; 3. Diskusi

Kelompok; 4. Kegiatan Kelompok; 5. Organisasi Siswa; 6. Sosiodrama;

7.Psikodrama; 8. Pengajaran Remedial.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa cara

untuk meningkatkan keterampilan bekerjasama adalah dengan menggunakan salah

satu strategi bimbingan kelompok. Teknik diskusi kelompok dirancang untuk

membantu terjadinya pembagian tanggung jawab ketika peserta didik mengikuti

layanan dan berorientasi menuju pembentukan manusia sosial. Terjadinya

pembagian tanggungjawab ketika peserta didik mengikuti layanan diskusi

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

18

kelompok dapat diterapkan menggunakan teknik numbered heads together.

Penjelasan mengenai teknik numbered heads together akan dipaparkan pada

pembahasan selanjutnya.

B. Kajian Tentang Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Metode

Numbered Heads Together

1. Pengertian Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan yang diberikan

dalam suasana kelompok (Prayitno & Amti: 2004: 309). Paparan tersebut

dapat diartikan bahwa bimbingan kelompok sifatnya adalah kelompok.

Seperti yang diungkapkan oleh Tatiek Romlah (2006: 3) bimbingan

kelompok adalah proses pemberian bantuan yang diberikan pada individu

dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencegah

timbulnya masalah pada siswa dan mengambangkan potensi siswa.

Bimbingan kelompok ditujukan kepada peserta didik yang memiliki

masalah. Hal ini sejalan dengan Siti Hartinah (2009:6) yang menjelaskan

“pengertian bimbingan kelompok yang lebih sederhana menunjuk pada

kegiatan bimbingan yang diberikan kepada kelompok individu yang memiliki

masalah yang sama”. Jika dikaitkan dengan pengertian sebelumnya, maka

bimbingan kelompok dapat diartikan suatu bimbingan dalam bentuk

kelompok yang diberikan kepada peserta didik yang mengalami masalah.

Sukardi (2003: 48) berpendapat bahwa layanan bimbingan kelompok

dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh

berbagai bahan dari nara sumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-

hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan

masyarakat. Dari berbagai pengertian yang telah dipaparkan, dapat

disimpulkan bahwa bimbingan kelomok merupakan bantuan yang diberikan

kepada individu dalam situasi kelompok dengan memberikan kegiatan-

kegiatan berkelompok dalam rangka membantu individu menyelesaikan

masalahnya. Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok, perlu

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

19

mengetahui langkah-langkah yang diperlukan. Hal tersebut akan dijelaskan

dalam sub bab selanjutnya.

2. Langkah-langkah Bimbingan Kelompok

Pada sub bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai pengertian

bimbingan kelompok. Dalam pelaksanaannya,perlu dikatahui tahapan-

tahapan bimbingan kelompok. Menurut Siti Hartinah (dalam A. Hallen 2005:

132) di dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok terdapat empat tahapan,

yaitu: tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap inti, dan tahap pengakhiran.

Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tahap pembentukan

Pada tahap ini pada umumnya para anggota saling memperkenalkan diri,

penjelasan pengertian dan tujuan yang ingin dicapai dalam kelompok oleh

pemimpin kelompok

b. Tahap peralihan

Pada tahap peralihan pemimpin kelompok harus berperan aktif membawa

suasana, keseriusan dan keyakinan anggota kelompok dalam mengikuti

kegiatan bimbingan kelompok.

c. Tahap inti

Tahap inti merupakan tahap pembahasan masalah-masalah yang akan

dibahas dalam bimbingan kelompok.

d. Tahap pengakhiran

Dalam tahap pengakhiran merupakan akhir dari seluruh kegiatan

bimbingan kelompok. Pada tahap ini anggota kelompok mengungkapkan

kesan dan pesan dan evaluasi akhir terhadap kegiatan bimbingan

kelompok.

Sedangkan menurut Achmad Juntika (2005: 18) penyelenggaraan

bimbingan kelompok memerlukan persiapan dan praktik pelaksanaan

kegiatan yang memadai, dari langkah awal sampai dengan evaluasi, dan

tindak lanjutnya. Adapun langkah-langkahnya antara lain: langkah awal,

perencanaan kegiatan, dan pelaksanaan kegiatan. Dari ketiga langkah yang

telah disebutkan, proses layanan bimbingan kelompok terbagi menjadi 4 di

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

20

dalam tahap pelaksanaan kegiatan yaitu: tahap pembentukan, tahap peralihan,

tahap kegiatan dan evaluasi kegiatan.

Tahapan-tahapan tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Langkah awal

Langkah awal ini dimulai dengan penjelasan tentang adanya layanan

bimbingan kelompok bagi para siswa dimulai dari pengertian, tujuan, dan

kegunaan bimbingan kelompok. Setelah penjelasan ini, langkah

selanjutnya menghasilkan kelompok yang langsung merencanakan waktu

dan tempat penyelengaraan kegiatan bimbingan kelompok.

b. Perencanaan Kegiatan

Perencanaan kegiatan bimbingan kelompok meliputi penetapan materi

layanan, tujuan yang ingin dicapai, sasaran kegiatan, bahan atau sumber

bahan untuk bimbingan kelompok, rencana penilaian, serta waktu dan

tempat.

c. Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan yang telah direncanakan selanjutnya melalui kegiatan sebagai

berikut:1). persiapan menyeluruh yang meliputi persiapan fisik (tempat

dan kelengkapannya), persiapan bahan, persiapan keterampilan, dan

persiapan administrasi; 2). Pelaksanaan tahap-tahap kegiatan.

Pelaksanaan tahap-tahap kegiatan, meliputi:

1) Tahap pertama: Pembentukan

Temanya pengenalan, pelibatan, dan pemasukan diri. Meliputi

kegiatan: mengungkapkan pengertian dan tujuan bimbingan kelompok,

menjelaskan cara-cara dan asas-asas bimbingan kelompok, saling

memperkenalkan dan pengungkapan diri, teknik khusus, permainan

penghangatan/ pengakraban.

2) Tahap kedua: Peralihan

Meliputi kegiatan: menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada

tahap berikutnya, menawarkan atau mengamati kesiapan para anggota

menjalani kegiatan tahap selanjutnya, membahas suasana yang terjadi,

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

21

meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota, jika dibutuhkan

kembali ke beberapa aspek tahap pertama atau tahap pembentukan.

3) Tahap ketiga: Kegiatan

Meliputi kegiatan: pemimpin kelompok mengemukakan suatu masalah

atau topik, tanya jawab antara anggota dan pemimpin kelompok

tentang hal-hal yang belum jelas yang menyangkut masalah atau topik

yang dikemukakan pemimpin kelompok, anggota membahas masalah

atau topik tersebut secara mendalam dan tuntas, dan kegiatan selingan.

4) Evaluasi Kegiatan

Penilaian terhadap bimbingan kelompok dapat dilakukan secara

tertulis baik secara essai, daftar cek, maupun daftar isian sederhana.

Penilaian terhadap bimbingan kelompok berorientasi pada

perkembangan yaitu mengenai kemajuan atau perkembangan positif

yang terjadi pada diri peserta.

5) Analisis dan tindak Lanjut

Usaha tindak lanjut mengikuti arah dan hasil analisis tersebut. Tindak

lanjut itu dapat dilaksanakan melalui bimbingan kelompok selanjutnya

atau kegiatan sudah dianggap memadai dan selesai sehingga oleh

karenanya upaya tindak lanjut secara tersendiri dianggap tidak

diperlukan.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa langkah-langkah bimbingan kelompok, antara lain: langkah

pembentukan, langkah peralihan, langkah kegiatan atau inti, langkah

pengakhiran.

Setelah mengetahui langkah-langkah dari kegiatan bimbingan

kelompok, langkah selanjutnya adalah dengan menentukan teknik dari

bimbingan kelompok yang akan digunakan. teknik-teknik tersebut akan

dibahas di dalam sub bab selanjutnya.

3. Teknik-teknik Bimbingan Kelompok

Istilah teknik yang digunakan dalam penelitian ini dapat diartikan

sebagai cara untuk melakukan sesuatu. Jadi, teknik-teknik bimbingan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

22

kelompok adalah cara-cara bagaimana kegiatan bimbingan kelompok

dilaksanakan.Tatiek Romlah (2006: 86) berpendapat “teknik bukan

merupakan tujuan, tetapi hanya meupakan alat untuk mencapai tujuan

bimbingan”. Dari pendapat tersebut, maka dapat dipahami bahwa pemilihan

sebuah teknik yang akan digunakan bukan meupakan tujuan dari bimbingan

itu sendiri, melainkan hanya sebuah alat untuk mencapai suatu tujuan

bimbingan.

Tatiek Romlah (2006: 87) memaparkan ada 7 teknik-teknik dalam

bimbingan kelompok, yaitu: pemberian infomasi atau eksposatori, diskusi

kelompok, pemecahan masalah (problem-solving), pencipaan suasana

kekeluargaan (homeroom), permainan peran, karyawisata, dan permainan

simuulasi.

teknik-teknik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pemberian informasi (Expository Techniques)

Teknik pemberian informasi sering juga disebut dengan mtode

ceramah, yaitu pemberian penjelasan oleh seorang pembicara kepada

sekelompok pendengar. pemberian informasi tidak hanya diberikan secara

lisan, tetapi juga dapat diberikan secara tertulis. Pemberian informasi

secara tertulis dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti papan

bimbingan, majalah sekolah, selebaran, video dan film.

Menurut Jacobsen (dalam Tatiek Romlah 2006: 87) berpendapat

bahwa pelaksanaan teknik pemberian informasi mencakup tiga hal, yaitu:

perencaan, pelaksanaan dan penilaian.

b. Diskusi kelompok

Teknik diskusi kelompok sering digunakan untuk mengasah

kerjasama antar siswa. Menurut Bloom (dalam Tatiek Romlah

2006:87)berpendapat bahwa

Diskusi kelompok merupakan usaha bersama untuk memecahkan

suatu masalah, yang didasarkan pada sebuah data, bahan-bahan, dan

pengalaman-pengalaman, dimana masalah ditinjau selengkap dan

sedalam mungkin. Secara idea, pemimpin kelompok membantu

kelompok untuk memusatkan perhatian pada masalah umum yang

dihadapi, membantu meninjau masalah secara luas dan mendalam,

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

23

membantu memberikan sumber-sumber yang dapat dipakai untk

pemecahan masalah, dan membantu kelompok mengetahui bilamana

masalah sudah terpecahkan serta implikasi selanjutnya dari

pemecahan tersebut.

Dari pendapat tersebut, maka dapat diartikan bahwa teknik diskusi

kelompok merupakan teknik yang digunakan untuk menyelesaikan

masalah secara bersama-sama di dalam kelompok dengan bekerjasama.

Penjelasan lebih lanjut akan dipaparkan pada sub bab selanjutnya.

c. Teknik Pemecahan Masalah (Problem-Solving Techniques)

Perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar sangatlah cepat, maka

peserta didik perlu dibekali degan cara-cara untuk mencapai keseimbangan

antara kekuatan-kekuatan dari dalam dirinya dengan kekuatan-kekuatan

dari luar. Apabila pendidikan dimaksudkan sebagai proses yang membantu

siswa untuk dapat menyesuaikan diri sepanjang hayat, maka bimbingan

mengenai bagaimana cara memecahkan masalah harus merupakan salah

satu program pendidikan di sekolah.

Tatiek Romlah (2006:93) memaparkan bahwa teknik pemecahan

masalah (problem-solving techniques) adalah suatu proses yang kreatif

dimana individu-individu menilai perubahan-perubahan yang ada pada

dirinya dan lingkungan, dan membuat pilihan-pilihan baru, keputusan-

keputusan, atau penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai-

nilai hiduupnya. Dari pedapat tersebut dapat dipahami bahwa teknik

pemecahan masalah mengajarkan pada individu bagaimana memecahkan

masalah secara sistematis.

d. Permainan Peran (Role-Playing)

Dalam pelaksaaan bimbingan dan psikoterapi, permainan peran

dapat diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan, dimana

individu memerankan situasi yang imaginatif dengan tujuan untuk

membantu tercapainya pemahaman diri sendiri, meningkatkan

keterampilan-keterampilan, menganalisis perilaku, atau menunjukan pada

orang lain bagaimana perilaku seseorang atau bagaimana seseorang harus

bertingkahlaku (Corsini dalam Romlah 2006).Berdasarkan pendapat

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

24

tersebut, maka dapat dipahami bahwa permainan peran merupakan suatu

alat bagi siswa untuk dapat memahami diri serta bagaimana seseorang

harus berperilaku.

Hal ini sesuai dengan Bennet (dalam Romlah 2006: 99) yang

memaparkan permainan peran adalah suatu alat belajar yang

mengembangkan keterampilan-keterampilan dan pengertian-pengertian

mengenai hubungan antar manusia dengan jalan memerankan situasi-

situasi yang paralel dengan yang terjadi pada kehidupan yang sebenarnya.

berdasarkan kedua pendapat tersebut maka dengan siswa memainkan

peran yang ditunjuk atau menonton peran yang dimainkan oelh temannya,

maka siswa dapat mengambil nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam

kehidupannya.

e. Permainan Simulasi (Simulation-Games)

Menurut Adams (dalam Romlah 2006: 119) berpendapat bahwa

permainan simulasi adalah permainan yang dimaksudkan untuk

merefleksikan situasi-situasi yang terdapat dalam kehidupan yang

sebenarnya. Permainan simulasi dibuat untuk tujuan-tujuan tertentu,

misalnya membantu siswa untuk mempelajari pengalaman-pengalaman

yang berkaitan dengan aturan-aturan sosial.

Permainan simulasi hampir sama dengan permainan peran,tetapi

dalam permainan simulasi terkadang pemain menghalangi pemain lainnya.

Permainan simulasi dapat dikatakan merupakan gabungan antara teknik

bermain peran dengan teknik diskusi. Dalam permainan simulasi para

pemainnya berkelompok, dan berkompetisi untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu. dengan menaati peraturan yang ditetapkan bersama.

f. Karyawisata (Field Trip)

Karyawisata adalah kegiatan yang diprogramkan oleh sekolah untuk

mengunnjunngi objek-objek yang ada kaitannya dengan bidang studi yang

dipelajari siswa, dan dilasanakan untuk tujuan belajar secara khusus.

Meskipun teknik karyawisata sukar untuk mengorganisasikannya,

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

25

menyediakan pengalaman-pengalaman baru dan wawasan-wawasan baru

terhadap situasi tertentu (Pietrofersa dalam Romlah 2006).

g. Teknik Penciptaan Suasana Kekeluargaan (Homeroom)

Teknik penciptaan suasana kekeluargaan (homeroom) adalah teknik

untuk mengadakan pertemuan dengan sekelompok siswa di luar jam-jam

pelajaran dalam suasana kekeluargaan, dan dipimpin oleh guru atau

konselor (Pietrofesa dalam Romlah 2006). Dalam Teknik Homeroom yang

ditekankan adalah terciptanya suasana yang penuh kekeluargaan seperti

suasana rumah yang menyenangkan.Suasana yang menyenangkan dan

akrab, siswa merasa aman dan diharapkan dapat mengungkapkan masalah-

masalah yang tak dapat dibicarakan dalam kelas pada waktu jam pelajaran

bidang studi.

Dari teknik-teknik bimbingan kelompok yang telah dipaaprkan,

peneliti mengambil teknik diskusi kelompok. Hal ini didasari dari tujuan

diskusi kelompok yaitu untuk memecahkan masalah dengan bekerjasama

dengan anggota kelompok. Teknik diskusi kelompok yang digunakan

dalam penelitian ini akan dibahas dalam sub bab berikutnya.

4. Teknik Diskusi Kelompok

Pada subbab sebelumnya telah dibahas teknik-teknik di dalam

bimbingan kelompok. Subbab ini akan membahas salah satu teknik dari

bimbingan kelompok yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, teknik

diskusi kelompok. Pengertian diskusi kelompok sendiri telah dijelaskan oleh

Tatiek Romlah (2006: 89) “diskusi kelompok adalah percakapan yang sudah

direncanakan antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan

masalah atau untuk memperjelas suatu persoalan, dibawah pimpinan seorang

pemimpin”. Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa diskusi kelompok

merupakan suatu cara untuk menyelesaikan masalah dengan cara

mendiskusikan atau membahas masalah di dalam suatu kelompok yang

dibawahi oleh pemimpin kelompok.

Sejalan dengan hal tersebut, Tohirin (2007: 291) menjelaskan bahwa

diskusi kelompok merupakan suatu cara dimana siswa memperoleh

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

26

kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Berdasarkan

pendapat-pendapat tesebut, maka dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok

merupaka salah satu teknk bimbingan dengan cara berkomunikasi untuk

membahas suatu masalah dengan cakupan kelompok.

Pada pelaksanaan bimbingan kelompok, diskusi kelompok tidak

hanya ditujukan untuk memecahkan masalah, tetapi juga untuk mencerahkan

suatu persoalan, serta untuk pengembangan pribadi. Seperti yang

dikemukakan oleh Dinkmeyer dan Muro (dalam Romlah 2006: 89)

menyebutkan tiga macam tujuan dari diskusi kelompok, yaitu: a) untuk

mengembangkan pengertian terhadap diri sendiri, b) untuk mengembangkan

kesadaran tentang diri, c) untuk mengembangkan pandangan baru mengenai

hubungan antar manusia. Selain itu, ahli lain seperti Jacobsen dkk (dalam

Romlah 2006: 89) juga memaparkan tujuan-tujuan diskusi kelompok, yaitu:

a)mengembangkan keterampilan kepemimpinan, b)merangkum pendapat-

pendapat kelompok, c)mencapai suatu konsensus, d)menjadi pendengar yang

akttif, e)mengatasi perbedaan-perbedaan yang tepat, f)mengembangkan

keterampilan memparafrase, g)mengembangkan keterampilan mandiri,

h)mengembangkan keterampilan menganalisis, mensintesis dan menilai. Dari

pendapat-pendapat yang telah disebutkan, tujuan diskusi kelompok sendiri

dalam penelitian ini dapat dirumuskan: a) untuk mengembangkan pandangan

baru mengenai hubungan antar manusia, b) mencapai suatu konsensus, c)

menjadi pendengar yang aktif, d) mengatasi perbedaan-perbedaan yang tepat,

e) dan mengembangkan keterampilan mandiri.

Penggunaan teknik diskusi kelompok juga memiliki berbagai

keuntungan, menurut Romlah (2006: 90) keuntungan-keuntungan diskusi

kelompok adalah sebagai berikut:

a)membuat anggota kelompok lebih aktif karena tiap anggota

mendapat kesempatan untuk berbicara dan memberi sumbangan

pada kelompok, b)anggota kelompok dapat saling bertukar

pengalaman, pikiran, perasaan, dan nilai-nilai yang akan membuat

persoalan yang dibicarakan menjadi lebih jelas, c)anggota kelompok

belajar mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan anggota

kelompok yang lain, d)dapat meningkatkan pengertian terhadap diri

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

27

sendiri dan pengertian terhadap orang lain, e)memberi kesempatan

pada anggota untuk belajar menjadi pemimpin, baik dengan menjadi

pemimpin kelompok maupun dengan mengamati perilaku pimpinan

kelompok.

Keuntungan-keuntungan dari diskusi kelompok yang telah

dipaparkan, maka teknik ini diharapkan mampu mengembangkan

keterampilan bekerjasama dari peserta didik.

5. Metode Numbered Heads Together (NHT)

a. Pengertian Numbered Heads Together (NHT)

NHT (Numbered Heads Together) merupakan sebuah variasi diskusi

kelompok dan dapat menjamin keterlibatan total semua peserta didik (Suprijono,

2009). Beberapa tipe model kooperatif yang dikemukakan oleh Slavin,

Lazarowitz, Sharan (dalam Daryanto & Muljo Rahardjo 2012: 243) sebagai

berikut: jigsaw, NHT (Numbered Heads Together), STAD (Student Teams

Achievement Division), dan TAI (Team Assited Individualization atau Team

Accelarated Instruction). Alasan dipilihnya tipe NHT karena NHT merupakan

tipe yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi peserta didik dan

memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan sosial.

Metode NHT (Numbered Heads Together) dikembangkan oleh

Spencer Kagan 1993. Spencer Kagan (Anita Lie, 2004:59) mengemukakan

bahwa, “Teknik ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling

membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat”.

Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa NHT merupakan model yang digunakan

dengan cara membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok agar mereka

saling memberikan ide-ide serta secara bersama mengambil keputusan jawaban

yang paling tepat. Selanjutnya menurut Daryanto & Muljo Rahardjo (2012: 245)

memaparkan bahwa pada umumnya NHT digunakan untuk melibatkan siswa

dalam penguatan pemahaman belajar atau mengecek pemahaman siswa terhadap

materi belajar.

Teknik ini juga dapat mendorong peserta didik untuk meningkatkan

semangat kerjasama dan memudahkan dalam memahami bahan yang tercakup

dalam suatu materi dan mengecek pemahaman peserta didik terhadap materi.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

28

NHT pada dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi kelompok. Penelitian ini

meneliti tentang pengaruh numbered heads together terhadap keterampilan

bekerjasama peserta didik. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa di

dalam layanan bimbingan dan konseling, numbered heads together termasuk

kedalam bimbingan kelompok teknik diskusi sehingga peneliti perlu menjelaskan

pengertian dari bimbingan kelompok teknik diskusi.

b. Tujuan Numbered Heads Together

Meningkatkan perilaku suka bekerjasama dapat dilakukan dengan

berbagai macam cara. Salah satu teknik yang dapat dilakukan yaitu dengan

menggunakan teknik diskusi model Numbered Heads Together. Melalui model

ini, peserta didik akan ditempatkan di dalam kelompok. Tujuan dari kelompok

tidak akan tercapai bila tidak ada kerjasama dari anggotanya. Oleh karena itu,

salah satu tujuan dari NHT adalah mengembangkan ketrampilan bekerjasama

yang merupakan sub konstruk dari ketrampilan sosial.

Teknik diskusi model NHT merupakan teknik diskusi yang

menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.

Model ini dilaksanakan dengan melibatkan peserta didik dalam menelaah bahan

yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap

isi pelajaran tersebut.

Rahmi (2008:85) menjelaskan bahwa tujuan NHT adalah “to make

more students get involve in analizing and checking their understanding toward

lesson”. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat diartikan bahwa tujuan dari

NHT adalah untuk membuat siswa mengembangkan pemahaman dan mengetahui

sejauh mana kemampuan mereka dalam pelajaran. Kagen (dalam Ibrahim, 2000:

28) mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam teknik diskusi model

NHT yaitu :

1) Hasil belajar akademik stuktural :Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.

2) Pengakuan adanya keragaman :Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.

3) Pengembangan keterampilan social:Bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan sosial siswa.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

29

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka tujuan Numbered Heads

Together adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan kemampuan akademik peserta didik

2) Meningkatkan pemahaman tentang adanya perbedaan di antara peserta didik

3) Mengembangkan ketrampilan sosial

c. Langkah-langkah Numbered Heads Together

Pelaksanaan Numbered heads together agar dapat berjalan dengan

efektif, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merencanakan dan

menyiapkan. Daryanto & Muljo Rahardjo (2012: 245) memaparkan langkah-

langkahnya, yaitu:

1) Guru menyampaikan materi pelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai

kompetensi dasar yang akan dicapai

2) Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan

skor dasar atau awal

3) Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri

dari 4-5 siswa, setiap anggota kelompok diberi nomor atau nama

4) Guru mengajukan permasalahan untuk dipecahkan bersama dalam kelompok

5) Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut salah satu nomor

(nama) anggota kelompok untuk menjawab. Jawaban salah satu siswa yang

ditunjuk oleh guru merupakan wakil jawaban dari kelompok

6) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan

memberikan penegasan pada akhir pembelajaran

7) Guru memberikan tes/ kuis kepada siswa secara individual

8) Guru memberi penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan

berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor

dasar ke skor kuis berikutnya (terkini).

Numbered heads together akan berdampak positif terhadap motivasi

belajar peserta didik. Peserta didik akan berusaha memahami konsep-konsep

ataupun memecahkan permasalahan yang diberikan oleh pendidik. Adapun

tahapan dalam teknik diskusi model Numbered Heads Together menurut

Suprijono (2009: 46) antara lain :

1) Tahap 1: Penomoran

Pendidik membagi peserta didik ke dalam kelompok yang beranggotakan 3-5

orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.

2) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan

Pendidik mengajukan sebuah pertanyaan kepada peserta didik. Pertanyaan

dapat bervariasi. Pertanyaan dapat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya

atau bentuk arahan.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

30

3) Tahap 3: Berpikir bersama

Peserta didik menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan

meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu.

4) Tahap 4: Menjawab

Pendidik menyebut salah satu nomor dan setiap peserta didik dari tiap

kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban

untuk seluruh kelas, kemudian pendidik secara random memilih kelompok

yang harus menjawab pertanyan dan kelompok yang lain dapat menanggapi

jawaban atas pertanyaan tersebut.

5) Tahap 5: Mengevaluasi

Pendidik mengevaluasi pengetahuan peserta didik tentang materi yang

diajarkan.

6) Tahap 6: Memberikan motivasi

Pendidik mempersiapkan cara untuk mengapresiasi capaian hasil individu

maupun kelompok dalam menyelasikan sebuah permasalahan atau

pembahasan suatu materi.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dirumuskan bahwa bimbingan

kelompok teknik diskusi model Numbered Heads Together diawali dengan

numbering atau penomoran. Kemudian guru membagi kelas menjadi beberapa

kelompok-kelompok kecil. Setiap anggota kelompok diberi nomor sesuai dengan

jumlah anggota kelompok. Setelah terbentuk kelompok, lalu guru mengajukan

pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap kelompok, selanjutnya guru

memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk menyatukan

ide-ide yang ada di kepalanya atau Heads Together berdiskusi memikirkan

jawaban dari pertanyaan guru. Langkah berikutnya, guru memanggil peserta didik

yang bernomor sama dari masing-masing kelompok. Anggota kelompok yang

bernomor sama yang telah dipanggil tersebut diberi kesempatan untuk

menyampaikan hasil diskusinya, secara bergantian. Dari jawaban-jawaban

tersebut, guru dapat mengembangkan diskusi dan peserta didik dapat menemukan

jawaban pertanyaan dari guru sebagai pengetahuan yang utuh.

Kegiatan diskusi dengan Numbered Heads Together berdasarkan

pendapat-pendapat ahli di atas, dapat dirangkum sebagai berikut:

1) Membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok dengan anggota 4-6

orang siswa secara homogen

2) Memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok sesuai jumlah anggota.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

31

3) Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik dan memberikan

kesempatan peserta didik untuk berdiskusi.

4) Guru memanggil salah satu nomor, peserta didik yang mempunyai nomor

yang sama dengan yang dipanggil dan diberi kesempatan untuk

menyampaikan hasil diskusinya.

5) Berdasarkan jawaban dari para peserta didik, guru mengembangkan diskusi

dan peserta didik dapat menemukan jawaban dari pertanyaan guru sebagai

pengetahuan yang utuh.

Pada penelitian ini akan digunakan langkah-langkah bimbingan

kelompok dan juga metode numbered heads together di dalamnya. Maka dapat

disimpulkan bahwa langkah yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1) Tahap pembentukan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini antara lain adalah: mengecek

keadaan dan presensi peserta didik, pembagian kelompok, dan pemberian

nomor (numbering).

2) Tahap peralihan

Kegiatan dalam tahap peralihan ini bertujuan untuk membantu peserta

didik mengembangkan suasana menyenangkan dalam pembelajaran yang

berupa pemberian ice breaking dari peneliti.

3) Tahap inti:

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini berupa: pemberian materi,

pengajuan pertanyaan (questioning), peserta didik berdiskusi (heads

together), peserta didik memaparkan hasil diskusi, pemberian tanggapan

oleh kelompok lain, dan pengembangan hasil diskusi oleh guru.

4) Tahap akhir

Kegiatan yang dilaksanakan dalam penellitian ini berupa: motivasi dari

gurur dan salam penutup.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

32

d. Kelebihan dan Kekurangan Numbered Heads Together

Seperti teknik diskusi lainnya, Numbered Heads Together juga

memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Adapun kelebihan dari Numbered

heads Together menurut Hill (dalam Tryana, 2008: 32) bahwa model NHT

memiliki kelebihan: meningkatkan prestasi belajar siswa, mampu memperdalam

pemahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap

positif siswa, mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, mengembangkan rasa

ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa, mengembangkan rasa

saling memiliki, mengembangkan ketrampilan untuk masa depan.

Selanjutnya, ahli lain juga menyebutkan kelebihan NHT. Teknik

diskusi model NHT mempunyai beberapa kelebihan diantaranya: meningkatkan

prestasi belajar, rasa ingin tahu, rasa percaya diri, kerja sama, komunikasi antar

peserta didik, dan membantu peserta didik belajar menggunakan sopan santun

serta menghargai pendapat orang lain (Isjoni dan Ismail, 2008).

Sedangkan kelemahan-kelemahan Numbered Heads Together menurut

Suprijono (2009:56) adalah: ada kekhawatiran pembelajaran tersebut akan

mengakibatkan keramaian di kelas dan kemungkinan peserta didik tidak belajar

jika mereka ditempatkan dalam kelompok. Dan juga ada kemungkinan nomor

yang sudah dipanggil akan terpanggil kembali dan tidak semua anggota kelompok

akan dipanggil oleh guru karena keterbatasan waktu.

C. Kajian Tentang Peserta Didik Sekolah Dasar

1. Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar

Peserta didik SD merupakan peserta didik dengan rentang usia 6-13

tahun. Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah mereka menampilkan

perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, di antaranya,

perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa,

perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik anak.

Peserta didik usia SD merupakan tahap perkembangan usia anak-anak

dan memasuki masa remaja awal. Pada masa perkembangan peserta didik perlu

menuntaskan tugas perkembangannya. Ada banyak ahli yang memaparkan tugas-

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

33

tugas perkembangan anak, antara lain adalah Abu Bakar Luddin (2010: 43)

merinci tugas perkembangan siswa SD sebagai berikut:

a. Menanamkan serta mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Mengembangkan ketrampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung

c. Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari

d. Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok teman sebaya

e. Belajar menjadi pribadi yang mandiri

f. Mempelajari ketrampilan fisik sederhana yang diperlukan, baik untuk

permainan maupun kehidupan

g. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku

h. Membina hidup sehat untuk diri sendiri dan lingkungan

i. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelaminnya

j. Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial

k. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untk perencanaan masa depan

Ahli lain yang memaparkan tugas perkembangan peserta didik SD

adalah Syamsu Yusuf (2011: 69-71) tugas perkembangan peserta didik usia SD:

a. Belajar memperoleh ketrampilan fisik untuk melakukan permainan

b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai makhluk

biologis

c. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya

d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya

e. Belajar ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung

f. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari

g. Mengembangkan kata hati

h. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi

i. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-

lembaga

Dalam menjalankan tugas perkembangannya, peserta didik sering

menemui hambatan, sehingga mereka banyak bergantung kepada orang lain

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

34

terutama orangtua dan guru. Maka dari itu, peserta didik usia SD memerlukan

perhatian khusus dari para guru.

2. Permasalahan Anak Sekolah Dasar

Peserta didik usia SD memiliki banyak permasalahan. Baruth &

Robinson III (dalam Luddin 2010: 48-49) menyebutkan ada 4 masalah yang

sering dialami anak usia SD, yaitu: a) Sekolah; b) Keluarga; c) Hubungan dengan

orang lain; d) Diri sendiri.

Penjelasan dari keempat permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sekolah

Permasalahan yang dialami anak usia SD di sekolah antara lain memahami

dan dipahami guru, takut bertanya di kelas, kesulitan dengan tugas yang

diberikan, laju perkembangan yang berbeda antara laki-laki dengan

perempuan.

b. Keluarga

Masalah yang sering dialami anak usia SD di dalam lingkungan keluarga

antara lain ingin lebih dekat dengan orang tua, merasa orang tua terlalu ketat,

ingin memiliki hubungan yang baik dengan saudara kandung dan ingin

memiliki kebersamaan yang lebih banyak dengan orangtua.

c. Hubungan dengan orang lain

Masalah anak usia SD kaitannya hubungan dengan orang lain antara lain

tidak mampu bekerjasama,ingin punya lebih banyak teman, menghadapi aksi

bully-ing dari teman sebaya, takut bicara dengan orang lain, belajar

menyesuaikan diri dengan orang lain untuk menjadi bagian dari sesuatu dan

ingin orang lain diterima

d. Diri sendiri

Masalah yang dialami anak usia SD dengan dirinya sendiri antara lain tidak

bahagia, merasa tidak kuat secara fisik, perasaan sosial atau pribadi, belajar

mengelola perasaan, belajar menangani perasaan malu atau perasaan sepi.

Berdasarkan penjelasan dari permasalahan yang dialami anak usia

Sekolah Dasar terkait penelitian ini masuk pada poin ke 3 yaitu hubungan dengan

orang lain. Hubungan dengan orang lain dapat juga disebut keterampilan sosial.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

35

Selain itu, telah dipaparkan sebelumnya bahwa tujuan dari teknik NHT adalah

untuk meningkatkan kemampuan akademik, jadi pada dasarnya ke empat

permasalahan tersebut saling terkait satu dengan lainnya.

3. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Sekolah dasar (SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan

formal di Indonesia. Sekolah dasar bertanggung jawab memberikan pengalaman-

pengalaman dasar kepada anak,yaitu kemampuan dan kecakapan

membaca,menulis dan berhitung. Pengetahuan umum serta perkembangan

kepribadian,yaitu sikap terbuka terhadap orang lain,penuh inisiatif, kreatifitas,dan

kepemimpinan, ketrampilan serta sikap bertanggung jawab. Guru sekolah dasar

memegang peranan untuk memahami anak dan membantu perkembangan social

pribadi anak. Perkembangan sosial anak disini dapat dikaitkan dengan

keterampilan bekerjasama peserta didik.

Menurut Abu Bakar Luddin (2010: 43) “Pelayanan bimbingan dan

konseling perlu diselenggarakan di sekolah dasar / madrasah ibtidaiyah agar

pribadi dan segenap potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang secara

optimal”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dimaknai bahwa penyelenggaraan

bimbingan dan konseling sudah diperlukan sejak sekolah dasar dengan maksud

mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik. Hal ini sejalan dengan

pendapat Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani “Dasar pemikiran

penyelenggaraan BK tidak lepas dari pengembangan peserta didik secara

optimal”. Potensi yang dimaksud bukan hanya sekedar potensi kognitif namun

juga keterampilan sosial yang dimiliki oleh peserta didik. Namun seiring

berkembangnya zaman, peranan bimbingan dan konseling di SD juga diperlukan

untuk membimbing perilaku peserta didik.

Kaitannya dengan keterampilan bekerjasama adalah bahwa bimbingan

dan konseling di sekolah dasar ditujukan untuk mengembangkan kemampuan

peserta didik secara optimal sesuai dengan tugas perkembangannya. Kemampuan

yang dikembangkan berupa fisik, emosi, intelektual, sosial dan moral-spiritual.

Keterampilan bekerjasama merupakan sub konstruk dari kemampuan sosial.

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

36

Maka, keterampilan bekerjasama perlu dikembangkan bagi peserta didik tingkat

sekolah dasar.

D. Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Model NHT Untuk Meningkatkan

Keterampilan Bekerjasama

Salah satu ketrampilan hidup yang harus dikuasai oleh peserta didik

adalah keterampilan sosial. Salah satu sub konstruk keterampilan sosial yang juga

dibutuhkan oleh peserta didik untuk dapat diterima oleh masyarakat adalah

ketermapilan bekerjasama. Keterampilan bekerjasama harus dimiliki oleh peserta

didik karena dapat bermanfaat bagi mereka yang meningkatkan kerja kelompok

dan menentukan keberhasilan hubungan sosial terhadap sesama teman sebaya,

guru maupun lingkungan masyarakat. Dansereau, Bartkus, & De Lisi (dalam

Fawcet dan Garton, 2005) menyatakan pentingnya seseorang memiliki

keterampilan kooperatif, karena keterampilan kooperatif merupakan basis bagi

masyarakat yang dapat meningkatkan belajar anak.

Keterampilan bekerjasama dapat dikembangkan dengan berbagai cara,

salah satunya adalah dengan pemberian teknik diskusi. Dasar pemikirannya

adalah karena teknik diskusi dilaksanakan dengan membagi peserta didik ke

dalam kelompok-kelompok. Dengan berkerja di dalam kelompok, peserta didik

diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kerjasama dengan

anggota lain, serta lebih menekan sikap individualis demi tercapainya

keberhasilan kelompok.

Bimbingan kelompok teknik diskusi model NHT bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial. Hal ini sejalan dengan keterampilan

kerjasama yang merupakan sub konstruk dari keterampilan sosial.

Numbered Heads Together adalah teknik diskusi yang dilaksanakan

dengan mengalompokkan peserta didik kedalam kelompok-kelompok kecil

dengan anggota 4-6 siswa. Kemudian guru memberikan penomoran (Numbered)

kepada setiap peserta didik sesuai dengan jumlah kelompok. Lalu guru

memberikan sebuah kondisi atau pertanyaan kepada semua kelompok untuk

didiskusikan dan dicari pemecahannya secara bersama-sama dengan kelompok.

Proses penyatuan ide-ide yang dikemukakan dari setiap anggota untuk

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

37

memecahkan masalah dapat disebut Heads Together. Setelah itu, guru memanggil

secara acak nomor tertentu, peserta didik yang merasa dipanggil berdiri

mengutarakan jawaban dari hasil diskusi kelompoknya. Berdasarkan jawaban dari

peserta didik, guru mengembangkan diskusi dan peserta didik dapat menemukan

jawaban dari pertanyaan guru sebagai pengetahuan yang utuh. Berdasarkan proses

pelaksanaan bimbingan kelompok teknik diskusi model Numbered Heads

Together tersebut, diharapkan siswa dapat melatih interaksi dengan anggota lain,

mengembangkan rasa percaya diri dan penerimaan terhadap perbedaan sehingga

keterampilan kerjasama dapat meningkat.

E. Penelitian Yang Relevan

Penelitian dengan judul Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Model

Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Keterampilan

Bekerjasama (Penelitian Pada Peserta Didik Kelas V SD Negeri 04 Asemdoyong

Taman Pemalang Tahun Pelajaran 2015/2016) relevan dengan penelitian yang

telah dilakukan oleh Dewi Apriyani pada tahun 2013 yang berjudul, Upaya

Meningkatkan Kerjasama Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui

Metode Pembelajaran Tutor Sebaya. Tujuan dari penelitian ini untuk

meningkatkan kerjasama siswa pasa pelajaran matematika kelas VIII-A SMP

Negeri 1 Karangnongko. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan

Kelas. Tahap-tahap penelitian tindakan berupa kegiatan: 1) dialog awal, 2)

perencanaan tindakan kelas, 3) pelaksanaan tindakan,4) observasi dan

monitoring,5) refleksi, dan 6) evaluasi.

Penelitian ini dilakukan selama 3 siklus. Keterampilan bekerjasama

berdasarkan jumlah siswa yang menunjukan perilaku keterlibatan dalam

kelompok, tenggungjawab dalam kerja kelompok, serta kepercayaan dalam kerja

kelompok. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kerjasama siswa kelas

VIII-A SMP Negeri 1 Karangnongko setelah diterapkan model pembelajaran

Tutor Sebaya.

Indikator keterlibatan dalam kerja kelompok mengalami peningkatan dari

sebelum tindakan 12 siswa (35,29%), siklus I menjadi 18 siswa (52,94%), siklus

II menjadi 20 siswa (60,61%), dan siklus III menjadi 24 siswa (70,59%).

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

38

Tanggung jawab dalam kerja kelompok mengalami peningkatan dari sebelum

tindakan 10 siswa (29,41%), siklus I menjadi 16 siswa (47,06%), siklus II menjadi

18 siswa (54,54%), dan siklus II menjadi 22 siswa (64,70%). Sedangkan

kepercayaan dalam kerja kelompok mengalami peningkatan dari sebelum

tindakan 6 siswa (17,65%), sikluas I menjadi 11 siswa (32,35%), siklus II menjadi

15 siswa (44,12%), dan siklus III menjadi 20 siswa (58,82%).Penelitian ini dapat

menyimpulkan bahwa metode pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan

kerjasama siswa dalam pembelajaran kelas VIII-A SMP Negeri 1 Karangnongko.

Penelitian lain yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti yaitu penelitian yang dilakukan oleh Khusnul Fajriyah pada tahun 2015

dengan judul Efektivitas Pembelajaran Numbered Heads Together Untuk

Mengembangkan Keterampilan Bekerjasama. Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui efektivitas NHT untuk mengembangkan keterampilan bekerjasama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan keterampilan bekerjasama

antara sebelum dan sesudah penerapan Numbered Heads Together pada peserta

didik kelas IV di SD di Kecamatan Candisari Semarang.

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Sekolah dasar di

kecamatan Candisari dikelompokkan ke dalam dua jenis sekolah yaitu sekolah

unggulan dan sekolah biasa. Sampel ditentukan dengan menggunaka teknik

cluster sampling (sampling area). Hasil uji lanjut t tes satu-satu menunjukkan

bahwa keterampilan bekerjasama siswa padadengan teknik NHT lebih baik

daripada konvensional.

Berdasarkan hasil kedua penelitian tersebut, diharapkan teknik diskusi

model Numbered Heads Together mampu memberikan pengaruh terhadap

peningkatan keterampilan bekerjasama peserta didik, sehingga dapat memberikan

manfaat bagi individu yang mengalami ketidakmampuan dalam bekerjasama bagi

kehidupannya.

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

39

F. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

Teknik Diskusi metode NHT akan mendorong peserta didik untuk berinteraksi

dengan anggota kelompok maka keterampilan bekerjasama peserta didik akan

mengalami peningkatan

Setiap peserta didik memerlukan

keterampilan bekerjasama yang akan

bermanfaat bagi kehidupan nya di dalam

sekolah. Tujuan dari pemenuhan

keterampilan bekerjasama bagi individu

terutama peserta didik adalah:

mengembangkan keterampilan sosial,

meningkatkan prestasi akademik,

mengarahkan siswa untuk lebih interaktif

dalam belajar dan mengarahkan siswa

agar memiliki hubungan pertemanan

yang efektif

Peserta didik melakukan bimbingan kelompok

teknik diskusi metode numbered heads together

yaitu teknik diskusi yang dilakukan dengan

memberikan penomoran pada setiap siswa agar

peserta didik sebagai perwakilan dari

kelompoknya berdiri untuk mengutarakan

jawaban hasil diskusi kelompoknya

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

40

G. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas suatu permasalahan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

“Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Model Numbered Heads Together Efektif

Untuk Meningkatkan Keterampilan Bekerjasama Peserta Didik Kelas V SD

Negeri 04 Asemdoyong Taman Pemalang”.

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Ketrampilan ... · A. Kajian Tentang Ketrampilan Bekerjasama ... Bekerjasama Manusia adalah makhluk sosial yang di dalam hidupnya saling berkomunikasi

31