bab ii kajian teori dan hipotesis a. kajian teori 1 ... · a. kajian teori 1. olahraga lompat jauh...

46
9 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik yang lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki atau anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). Sedangkan lompat jauh menurut Aip Syarifudin (1992: 90) adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. b. Macam Gaya dalam Lompat Jauh Ada beberapa gaya yang ada di dalam lompat jauh. Adapun gaya dalam lompat jauh adalah sebagai berikut: 1) Menurut Eddy Purnomo (2007: 85) macam gaya lompat jauh adalah Gaya Jongkok (ortodoks style), Gaya Menggantung (hang style), Gaya Berjalan di Udara (hitch kick style). 2) Menurut Yoyo Basuki, dkk (2000: 17) dalam lompat jauh ada tiga gaya yang dilakukan untuk mempertahankan sikap badan di udara, yaitu gaya jongkok, gaya lenting, dan gaya hitch-kick atau walking in the air.” 3) Sedangkan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (1997: 60), “pada saat melayang ada 3 teknik yang berbeda yang dapat digunakan; A = Teknik Menggantung, B = Teknik Mengambang, C = Teknik Berjalan di Udara”. Gambar teknik saat melayang adalah sebagai berikut:

Upload: dongoc

Post on 17-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian teori

1. Olahraga Lompat Jauh

a. Pengertian Lompat Jauh

Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik yang lain

yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu

satu kaki dan mendarat dengan kaki atau anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang

baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65).

Sedangkan lompat jauh menurut Aip Syarifudin (1992: 90) adalah suatu gerakan

melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara

(melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan

pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

b. Macam Gaya dalam Lompat Jauh

Ada beberapa gaya yang ada di dalam lompat jauh. Adapun gaya dalam lompat jauh

adalah sebagai berikut:

1) Menurut Eddy Purnomo (2007: 85) macam gaya lompat jauh adalah Gaya Jongkok

(ortodoks style), Gaya Menggantung (hang style), Gaya Berjalan di Udara (hitch kick style).

2) Menurut Yoyo Basuki, dkk (2000: 17) dalam lompat jauh ada tiga gaya yang dilakukan

untuk mempertahankan sikap badan di udara, yaitu gaya jongkok, gaya lenting, dan gaya

hitch-kick atau walking in the air.”

3) Sedangkan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah (1997: 60), “pada saat melayang ada 3 teknik yang

berbeda yang dapat digunakan; A = Teknik Menggantung, B = Teknik Mengambang, C =

Teknik Berjalan di Udara”. Gambar teknik saat melayang adalah sebagai berikut:

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

10

Gambar 2.1. Macam Gaya Lompat Jauh

(Eddy Purnomo, 2007: 91)

c. Lompat Jauh Gaya Jongkok

Menurut Aip Syarifudin (1992: 93) lompat jauh gaya jongkok sebagai berikut: “Pada

waktu lepas dari tanah (papan tumpuan), keadaan sikap badan di udara jongkok, dengan

jalan membulatkan badan dengan kedua lutut ditekuk, kedua lengan ke depan. Pada waktu

akan mendarat, kedua kaki dijulurkan ke depan”

Menurut www.kawandnews.com (2015/03) lompat jauh gaya jongkok adalah

sebuah cabang pertandingan atletik yang mengkombinasikan kecepatan, kekuatan, dan

ketangkasan atletik dalam usaha untuk melompat sejauh mungkin dari papan tolakan.

Kemudian menurut Djumidar A. Widya (2004: 47) lompat jauh merupakan keterampilan

gerak pindah dari satu tempat ketempat lainnya dengan satu kaki tolakan ke depan sejauh

mungkin.

Gambar 2.2 Serangkaian Gerakan Lompat Jauh Gaya Jongkok

(Eddy Purnomo, 2007: 91)

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

11

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa lompat jauh

gaya jongkok adalah suatu gerakan melompat pada waktu kaki tolak lepas dari tanah

(papan tolakan) keadaan sikap badan di udara jongkok seperti duduk, dengan jalan

mencondongkan badan ke depan kedua lutut ditekuk, kedua lengan diayunkan ke depan.

Pada waktu akan mendarat, kedua kaki diluruskan jauh ke depan, badan membungkuk ke

depan, perhatian tertuju pada tempat mendarat.

d. Unsur Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok

Menurut Eddy Purnomo (2011: 96) menjelaskan teknik lompat jauh gaya jongkok

sebagai berikut:

“Lompat jauh gaya jongkok, bila dilihat dari teknik lompatan saat berada di udara

(melayang), kaki ayun atau bebas diayunkan jauh kedepan dan pelompat mengambil suatu

posisi langkah yang harus dipertahankan selama mungkin. Dalam tahap pertama saat

melayang, tubuh bagian atas dipertimbangkan agar tetap tegak dan gerakan lengan akan

menggambarkan suatu semi sirkel dari depan atas terus ke bawah dan ke belakang. Dalam

persiapan untuk mendarat, kaki tumpu di bawah ke depan, sendi lutut kaki ayun diluruskan

dan badan dibungkukkan ke depan, bersamaan dengan kedua lengan diayunkan cepat ke

depan pada saat mendarat”.

Lompat jauh terdiri dari beberapa unsur, diantaranya ; awalan, tumpuan, melayang,

dan mendarat. Keempat unsur merupakan suatu kesatuan yaitu unsur gerakan lompat yang

tidak putus (Djumidar A. Widya, 2004). Seorang pelompat jauh yang baik dapat

melakukan unsur-unsur gerakan dasar dalam lompat jauh gaya jongkok dengan baik dan

benar. Unsur-unsur gerakan dasar dalam lompat jauh gaya jongkok terdiri atas beberapa

rangkaian gerakan yang saling berkaitan dan saling mendukung antara gerakan satu

dengan gerakan yang lainnya, seperti awalan lari, tolakan tumpuan, melayang dan

mendarat. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa unsur gerakan dalam lompat jauh gaya

jongkok sebagai berikut:

1) Awalan

Awalan dalam lompat jauh gaya jongkok adalah suatu gerakan yang dilakukan

dengan cara berlari secepat-cepatnya agar dapat menghasilkan kecepatan yang setinggi-

tingginya sebagai awalan sebelum melakukan tolakan.

Menurut Djumidar A. Widya (2004) bahwa tujuan awalan dalam lompat jauh adalah

untuk mendapatkan posisi optimal atlet untuk melakukan tolakan kaki (take off) dengan

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

12

kecepatan lari dan menolak secara terkontrol. Selanjutnya menurut Dadan Heriyana (2010:

20) bahwa kecepatan dan ketepatan dalam lari awalan, sangat mempengaruhi pada hasil

lompatan. Hal ini berarti bahwa kecepatan lari awalan adalah suatu keharusan untuk

mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Lebih lanjut menurut U. Jonath, yang dikutip

http//www.kawandnews.com (2015/03 ) ancang-ancang merupakan lari dengan kecepatan

dari start berdiri. Pada pelompat yang baik dari kelas senior, ancang-ancang itu sejauh 30

sampai 45 meter.

Atas dasar beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecepatan dalam

melakukan awalan akan sangat mempengaruhi kekuatan pada saat melakukan tolakan.

Seorang pelompat jauh yang dapat melakukan awalan lari secepat-cepatnya akan dapat

melakukan tolakan yang baik pula.

Gambar 2.3. Tahap Awal Lompat Jauh Gaya Jongkok

(Eddy Purnomo, 2007: 28)

2) Tumpuan (tolakan)

Tumpuan adalah salah satu unsur teknik yang penting didalam lompat jauh gaya

jongkok, kebanyakan yang salah adalah hasil dari sikap yang tidak tepat saat melakukan

tumpuan. Titik tumpu yang tepat sangat menentukan jarak lompatan, sebab dengan

demikian penggunaan tenaga akan lebih efisien. Tumpuan dalam lompat jauh adalah suatu

gerakan tolakan kaki dengan menggunakan kaki terkuat untuk menjadikan tumpuan pada

saat melakukan tolakan dalam lompat jauh gaya jongkok.

Menurut Djumidar A. Widya (2004: 12,42) bahwa tujuan tolakan kaki (take of)

adalah untuk memperoleh kecepatan vertikal (mengangkat titik berat badan) dengan cara

memanfaatkan kecepatan horisontal sedemikian rupa dengan kaki tolakan mengarahkan

gaya yang sangat besar. Lanjut menurut Sri Wahyuni dkk, (2009: 40) bahwa tumpuan

adalah perpindahan yang sangat cepat antara lari awalan dan melayang. Agar dapat

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

13

melayang lebih jauh, selain dari kecepatan lari awalan, dibutuhkan tambahan tenaga dari

kekuatan kaki tumpu, yaitu daya lompat dari tungkai dan kaki yang disertai dengan ayunan

lengan dan tungkai ayun.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan yang

dihasilkan dari tolakan kaki dipengaruhi oleh kecepatan awalan dan kekuatan kaki tumpu

serta koordinasi yang baik antara lengan dan kaki. Untuk menghasilkan tolakan yang

maksimal harus menggunakan kaki terkuat sebagai tumpuan. Unsur-unsur tersebut akan

sangat menentukan bentuk gerakan dan posisi badan pada saat melayang di udara.

Gambar 2.4. Tahap Tolakan Lompat Jauh Gaya Jongkok

(U. Jonath, dkk, 1987: 199)

3) Sikap badan di udara ( melayang )

Sikap badan di udara dalam lompat jauh gaya jongkok adalah posisi badan pada saat

melayang di udara dengan kedua lutut ditekuk, kedua tangan di depan di samping kepala

dan pada saat akan mendarat kedua kaki lurus ke depan merapat, kedua tangan lurus ke

depan dengan berat badan di bawah ke depan. Gaya jongkok dalam lompat jauh merupakan

gaya yang paling sederhana dibandingkan dengan gaya lenting dan gaya berjalan di udara.

Menurut Djumidar A. Widya (2004: 12,42) bahwa tahap melayang di udara, yaitu

badan berada di udara. Oleh karena itu, usaha yang harus dilakukan adalah

mempertahankan selama mungkin di udara dengan melakukan gerakan-gerakan tungkai

atau lengan agar memperoleh sikap pendaratan yang paling efektif. Lanjut menurut Sri

Wahyuni dkk, (2009: 41) bahwa gerakan tubuh di udara (waktu melayang) inilah yang

biasa disebut gaya lompat dalam lompat jauh.

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

14

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang pelompat jauh dapat

melakukan lompatan dengan maksimal apabila dia bisa mempertahankan posisi badan

selama mungkin pada saat melayang di udara, semakin lama dapat mempertahankan posisi

badan di udara akan semakin baik lompatan yang dihasilkan pula.

Gambar 2.5. Tahap Melayang Lompat Jauh Gaya Jongkok

(Eddy Purnomo, 2007: 86)

4) Mendarat

Mendarat dalam lompat jauh gaya jongkok adalah jatuhnya kedua kaki secara

bersamaan saat menyentuh pasir di bak pendaratan. Fase mendarat merupakan

gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok. Pada saat melakukan

pendaratan diusahakan badan jatuh kedepan, karena hasil lompatan diukur dari bekas lepas

tapak sampai bekas posisi badan pada saat mendarat.

Menurut Roji (2004: 74) sikap mendarat dalam lompat jauh adalah sebagai berikut:

a) Mendarat dengan kedua kaki agak merapat

b) Berat badan di bawah ke depan

c) Lutut ditekuk dengan posisi jongkok

d) Tangan ke depan menyentuh bak lompat

e) Pandangan ke depan

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

15

Gambar 2.6. Tahap Mendarat Lompat Jauh Gaya Jongkok

(Eddy Purnomo, 2007: 91)

Setiap unsur-unsur gerak dasar dalam lompat jauh gaya jongkok, yaitu awalan,

tolakan, gerakan melayang, dan mendarat harus dilakukan dengan penuh perhitungan dan

konsentrasi.

Menurut Djumidar A. Widya (2006: 12,43) bahwa hal-hal yang harus dilakukan

dalam lompat jauh adalah:

a. Hal-hal yang harus dihindari :

1) Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum melakukan tumpuan.

2) Bertumpu dengan tumit dan dengan kecepatan yang tidak memadai.

3) Badan condong jauh ke depan atau ke belakang.

4) Fase melayang yang tidak seimbang.

5) Tak cukup mengangkat kaki pada waktu pendaratan.

6) Pada pendaratan, kaki yang satu mendahului yang lain.

b. Hal-hal yang harus dilakukan:

1) Pelihara kecepatan sampai saat bertumpu.

2) Lakukan tolakan yang cepat dan dinamis dari balok tumpuan.

3) Rubahlah sedikit lari untuk mencapai posisi lebih baik.

4) Gunakan gerakan tangan untuk keseimbangan yang baik.

5) Lakukan arah gerakan yang baik.

6) Gunakan tenaga dan kekuatan pada saat tolakan.

7) Latihlah sikap pendaratan.

8) Kuasai gerakan meluruskan dan membengkokkan tangan dan kaki.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

16

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk bisa mencapai prestasi

dalam lompat jauh, seorang pelompat jauh harus bisa melakukan unsur-unsur gerakan dasar

dalam lompat jauh seperti, awalan, tolakan, melayang kemudian mendarat dengan baik dan

benar. Untuk bisa melakukan keempat rangkaian gerakan dasar tersebut harus didukung

dengan kecepatan, power tungkai, koordinasi, dan postur tubuh yang baik. Selain itu,

menurut Bernhart (1993:45), unsur-unsur dasar untuk prestasi lompat jauh dan

pembangunannya adalah :

a. Faktor-faktor jasmani (fisik) :terutama kecepatan, tenaga lompat dan tujuan yang

diarahkan pada ketrampilan.

b. Faktor-faktor teknik : ancang-ancang persiapan lompat dan perpindahan fase melayang

dan pendaratan.

Gerakan lompat jauh ini merupakan gabungan gerak berputar dan gerak linier.

Dikatakan gerak linier karena dia berpindah dari satu titik ke titik yang lain yaitu dari titik

start sampai pada titik ketika mendarat dibak pasir serta pelompat bergerak lurus berubah

beraturan dengan percepatan, maksudnya atlet tersebut berlari lurus kedepan dengan

kecepatan berubah secara beraturan yaitu semakin lama semakin cepat. Dikatakan gerak

berputar yaitu ketika atlet tersebut berlari merupakan gerak berputar dimana putaran

tersebut ada pada Articulacio humeri merupakan sumbu putaran ketika mengayunkan

tangan, Articulation coxae merupakan sumbu putaran saat mengayunkan tungkai dan

Articulation genus merupakan sumbu putaran ketika melakukan lompatan. Dalam lompat

jauh juga terdapat gerak Parabola yaitu ketika bertolak dari balok tumpuan hingga mendarat

di bak pasir dan sudut yang bagus adalah 45°.

Dalam lompat jauh ada beberapa hukum fisika (gaya) yang bekerja didalamnya,

diantaranya :

a. Hukum kelebaman (law of inertia)

“Suatu benda akan tetap dalam keadaan diam atau dalam keadaan bergerak kecuali

pengaruh gaya yang mempengaruhi keadaannya” Ketika kita menolak, tubuh akan

melayang dan kemudian akan jatuh kembali ke tanah, dilanjutkan sedikit gerakan ke depan

setelah tubuh menyentuh tanah, kemudian berhenti. Hal ini disebabkan karena:

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

17

1) Adanya gaya gravitasi bumi.

Setiap benda yang ada dibumi akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi meski

seringan apapun benda tersebut. Inilah yang menjadi penyebab mengapa setiap benda

yang bergerak dia akan berhenti karena adanya gaya gravitasi tersebut.

2) Adanya gaya gesek

Gaya gesek adalah suatu gaya yang timbul karena persinggungan antara dua permukaan

yang merupakan hambatan terhadap gerak. Terjadi ketika berlari, menumpu, dan

mendarat. Bahkan, saat melayang di udara pun terjadi gaya gesek antara tubuh dengan

udara. Hal ini relatif kecil pengaruhnya terhadap hasil lompatan. Namun demikian,

angin yang berhembus berlawanan arah lompatan, sedikit banyak mempengaruhi

jauhnya hasil lompatan. Gaya gesek yang terjadi ketika berlari, menumpu, dan

mendarat memberi keuntungan kepada pelompat. Beberapa pelompat menggunakan

sepatu khusus (spes) yang memiliki pull untuk memperbesar gaya gesek, yaitu agar

pelompat tidak jatuh ketika melakukan awalan.

Gaya gesek ini terjadi antara tubuh dengan pasir, yang terjadi ketika tubuh tepat

setelah mendarat. Gaya gesek yang terjadi cukup besar, sehingga gerakan tubuh ke

depan setelah menyentuh tanah hampir tidak terlihat.

b. Hukum percepatan (law of reaktion)

“percepatan suatu benda karena suatu gaya berbanding lurus dengan gaya

penyebabnya”. Semakin besar power kita dalam dalam melakukan awalan maka akan

semakin besar pula kecepatan lari kita. Awalan yang maksimal akan menghasilkan

lompatan yang maksimal.

c. Hukum III: Hukum reaksi (law of reaktion)

“setiap aksi selalu ada reaksi yang sama dan berlawanan” Terjadi ketika

melakukan tolakan. Tolakan sebaiknya dilakukan sekuat-kuatnya untuk mendapat hasil

tolakan yang maksimal.

Selain beberapa macam gaya diatas, ada hal yang harus diperhatikan dalam

melakukan lompatan, yaitu system pengungkit pada tubuh atlet. Ketika seseorang

melakukan lompat jauh, terlihat adsanya penggunaan pengungkit jenis kesatu oleh anggota

tubuh yaitu pada lutut. Ekstensi sendi lutut (articulacio genus).Terjadi pada articulacio

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

18

genus yaitu antara tulang femur dan tulang tibia dan fibula. Otot yang digunakan insersio

vastus medialis dan insersio vastus lateralis. Penggunaan pengungkit jenis kesatu ini terjadi

ketika melakukan pendaratan. Ketika itu, kaki menumpu pada landasan (bak pasir), tungkai

bawah bertindak sebagai pengungkit, dimana lutut sebagai sumbu pusat, dan badan seolah-

olah sebagai beban yang akan diungkit ke depan. Gerakan ini dilakukan untuk

mendapatkan jarak lompatan terjauh. Dengan cara menjatuhkan badan ke depan, agar tumit

adalah titik terjauh yang dapat diraih dari tumpuan, bukan pantat atau tangan yang terjadi

karena tubuh jatuh ke belakang saat mendarat.

Dengan demikian, untuk mencapai prestasi dalam lompat jauh gaya jongkok

banyak hal yang harus diperhatikan, baik hal-hal yang harus dilakukan ataupun harus

dihindari oleh seorang pelompat jauh agar teknik gerakan dasar dalam lompat jauh gaya

jongkok dapat dilakukan dengan baik dan benar.

2. Kondisi Fisik dan Komponen Fisik

a. Kondisi Fisik

Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat

dipisahkan, baik peningkatanya maupun pemeliharannya. Atau salah satu syarat yang

sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat

ditentukan dasar landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi. Artinya bahwa setiap

usaha peningkatan kondisi fisik maka harus dengan sistem prioritas

Dalam usaha untuk mencapai suatu keberhasilan di dalam prestasi yang optimal ada

beberapa faktor yang menentukan antara lain:

1. Kondisi fisik atau tingkat kebugaran jasmani.

2. Kemampuan teknik dan keterampilan yang dimilikinya.

3. Masalah-masalah lingkungan.

4. Pengembangan mental

5. Kematangan juara

Kondisi fisik atlet memegang peran yang sangat penting dalam melaksanakan

program latihan secara teratur dan kontinyu. Oleh karena itu program latihan kondisi fisik

harus direncanakan secara baik dan sistematis yang ditunjukan untuk meningkatkan

kesegeran jasmani serta kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

19

demikian atlet untuk mencapai prestasi.

Peningkatan kondisi fisik bertujuan agar kemampuan fisik atlet meningkat

kekondisi puncak dan berguna untuk melakukan aktifitas olahraga dalam mencapai prestasi

maksimal. Pembinaan fisik, taktik, mental dan kematangan bertanding merupakan sasaran

latihan secara keseluruhan, di mana yang berkembang sepanjang tahun.

Menurut M. Sajoto (1988:57) komponen-komponen kondidi fisik dapat dibagi

menjadi beberapa macam yaitu:

1). Kekuatan atau strenght adalah komponen kondisi fisik, yang menyangkut masalah

kemampuan seseorang atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban

dalam waktu kerja tertentu.

2). Daya tahan atau endurance dibedakan menjadi dua golongan yaitu daya tahan otot

setempat atau local endurance dan daya tahan umum atau cardiorespiratory endurance.

3). Daya ledak otot atau muscular power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu sependek-

pendeknya.

4). Kecepatan atau speed adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerak

berkesinambungan, dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya.

5). Kelentukan atau flexibility adalah keefektivan seseorang dalam penyesuaian dirinya.

Untuk melakukan segala aktivitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya, terutama

otot-otot, ligimen-ligimen disekitar persendian.

6). Keseimbangan atau balance adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ

syaraf ototnya selama melakukan gerak-gerak yang cepat dengan perubahan letak titik-

titik berat badan yang cepat pula, baik dalam keadaan statis maupun lebih-lebih dalam

gerak dinamis.

7). Koordinasi atau coordination adalah kemampuan seseorang, dalam mengintegrasikan

gerakan yang berbeda ke dalam suatu pola gerakan tunggal secara efektif.

8). Kelincahan atau agility adalah kemampuan seseorang dalam merubah, dalam posisi-

posisi di arena tertentu.

9). Ketepatan atau accuracy adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerak-

gerak bebas, terhadap suatu sasaran.

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

20

10). Reaksi atau reaction adalah kemampuan seseorang segera bertindak secepatnya, dalam

menanggapi rangsangan-rangsangan datang lewat indera syaraf atau feeling lainnya.

Artinya bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen

tersebut harus dikembangkan, walaupun disana-sini dilakukan dengan sistem prioritas

sesuai keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk keperluan apa status yang

dibutuhkan tersebut. Fisik dan struktur tubuh secara umum ditemukan memiliki hubungan

yang signifikan dengan kinerja fisik (Gabbett & Georgieff, 2007). Hal ini akan semakin

jelas bila kita sampai pada masalah status kondisi fisik (Sajoto. 1990). Kondisi fisik dalam

penelitian ini antara lain :

1) Kekuatan Otot Tungkai

Dalam keterangan yang dikeluarkan KONI (2000:12), menyebutkan bahwa

kekuatan adalah kekuatan otot yang membangkitkan tenaga/kekuatan/force terhadap

suatu tahanan. (M. Sajoto, 1995:58) mengatakan bahwa kekuatan atau strenght adalah

komponen kondisi fisik, yang menyangkut masalah kemampuan seseorang atlet pada

saat mempergunakan otot-ototnya menerima beban dalam waktu kerja tertentu.

Kekuatan otot tungkai yang dimaksud di sini adalah kemampuan otot untuk

menerima beban dalam waktu bekerja di mana kemampuan itu dihasilkan oleh adanya

kontraksi otot yang terdapat pada tungkai, kontraksi ini timbul untuk melakukan gerakan

yang mendukung. (A. Hamidsyah Noer, 1995:135) mengatakan salah satu unsur kondisi

fisik yang perlu dilatih terlebih dahulu adalah unsur kondisi fisik kekuatan, karena

kekuatan memiliki peranan yang penting dalam melindungi atlet dari cedera serta

membantu stabilitas sendi-sendi. Harsono (1988:179) kontraksi otot dapat digolongkan

dalam tiga kategori yaitu: (1) kontraksi isometris, dalam kontraksi isometris otot-otot

tidak memanjang atau memendek sehingga tidak nampak suatu gerakan yang nyata, atau

dengan perkataan lain tidak ada jarak yang ditempuh. Kontraksi ini disebut juga

kontraksi statis. (2) kontraksi isotenis,dalam kontraksi akan nampak bahwa terjadi suatu

gerakan dari anggota-anggota tubuh yang disebabkan memanjang dan memendeknya

otot-otot sehingga terdapat perubahan dalam panjang otot. Kontraksi ini disebut juga

kontraksi dinamis. (3) kontraksi isokinetis yaitu kontraksi dari kedua kontraksi tersebut.

Dari pengertian kekuatan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kekuatan adalah

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

21

kemampuan otot-otot atau sekelompok otot untuk mengatasi suatu beban atau tahanan

dalam menjalankan aktivitas latihan. Kekuatan harus mutlak diperlukan pada setiap atlet

untuk semua cabang olahraga. Kekuatan otot merupakan komponen penting dari

kesegaran jasmani, karena tingkat penyesuaian kemampuan terjadi sesuai dengan

proporsi dari kualitas dan jumlah serabut otot.

Kekuatan dapat diartikan sebagai kualitas tenaga otot atau sekelompok otot dalam

membangun kontraksi secara maksimal untuk mengatasi beban yang datang baik dari

dalam maupun dari luar. Disamping itu peningkatan kekuatan berhubungan dengan

peningkatan total massa otot (Ostojic, Mazic, & Dikic, 2006). Jadi gerakan yang

dilakukan oleh otot-otot tungkai akan menghasilkan gerakan aktivitas seperti

menendang, berjalan, melompat dan lain sebagainya. Dimana garakan tersebut

dibutuhkan dalam melakukan gerakan olahraga, terutama cabang olahraga yang

dominan menggunakan kaki separti: atletik, sepakbola, pencaksilat, bersepada dan masih

banyak lainnya.

Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak.

Sebagian otot tubuh ini melekat pada kerangka otot yang dapat bergerak secara aktif

sehingga dapat menggerakan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak tertentu. Otot

dapat mengadakan kontraksi dengan cepat, apabila ia mendapatkan rangsangan dari luar

berupa rangsangan arus listrik, rangsangan mekanis, dingin dan lain-lain. (Syaifuddin,

1997:41) mengatakan bahwa dalam keadaan sehari-hari otot ini bekerja atau

berkontraksi menurut pengaruh atau perintah yang datang dari susunan saraf motoris.

Berikut adalah gambar otot tungkai

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

22

Gambar 2.7 Otot Tungkai Bagian Depan Atas

(www.kaskus.co.id)

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

23

Gambar 2.8 Otot Tungkai Atas Bagian Belakang.

(www.kaskus.co.id)

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

24

Gambar 2.9 Otot Tungkai Bagian Samping Bawah.

(www.kaskus.co.id)

Kekuatan otot tungkai merupakan salah suatu komponen kondisi fisik yang

mempunyai peran penting terhadap pencapaian prestasi lompat jauh. Jauh dan tidaknya

lompatan yang dilakukan sangat bergantung pada kemampuan menumpu untuk menolak

dengan kuat dan cepat. Kemampuan menolak dihasilkan dari awalan lari yang cepat

dilanjutkan menumpu dengan kuat yang dirangkaikan dalam satu pola gerakan yang

utuh. Ditinjau dari gerakan lompat jauh gaya jongkok pada teknik menolak yaitu,

menolak merupakan fase perubahan gerak horisontal menjadi gerak vertikal. Pada fase

ini kemampuan melakukan awalan dengan cepat dan menumpu dengan kuat sangat

ditentukan oleh kemampuan dari otot-otot tungkai. Dalam hal ini Aip Syarifuddin (1992:

91) menyatakan, “Tolakan adalah perubahan atau perpindahan gerakan dari gerakan

horisontal ke gerakan vertikal yang dilakukan dengan cepat. Dimana sebelumnya

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

25

pelompat sudah mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan sekuat-kuatnya pada

langkah yang terakhir, sehingga seluruh tubuh terangkat ke atas melayang di udara”.

Pendapat lain dikemukakan Jess Jarver (2005: 36) bahwa, “Perubahan dari kecepatan

horisontal menjadi gerakan bersudut didapat dengan cara memberikan tenaga maksimum

pada kaki yang akan take off”.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pada gerakan menumpu

untuk menolak dibutuhkan kekuatan yang dipadukan dalam satu gerakan yang eksplosif.

Dalam hal ini kekuatan otot tungkai berperan penting untuk menghasilkan tolakan yang

setinggi dan sejauh mungkin. Kekuatan otot tungkai berperan pada gerakan pada saat

menumpu untuk menolak secara maksimal. Kemampuan seorang pelompat memadukan

mengerahkan kekuatan otot-otot tungkai secara maksimal pada teknik yang benar saat

menolak, maka akan diperoleh lompatan secara maksimal.

2) Kecepatan Lari

Upaya pencapaian prestasi atau hasil optimal dalam berolahraga, memerlukan

beberapa macam penerapan unsur pendukung keberhasilan seperti kecepatan. Kecepatan

adalah waktu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan suatu kerja fisik tertentu.

Kecepatan dalam banyak cabang olahraga merupakan inti dan sangat diperlukan agar

dapat dengan segera memindahkan tubuh atau menggerakkan anggota tubuh dari satu

posisi ke posisi lainnya.

Penerapan lari juga dibtuhkan pada nomor lompat, salah satunya yaitu lompat

jauh. Penerapan lari pada lompat jauh dilakukan sebagai awalan dalam melakukan

lompatan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Lompat jauh sebenarnya adalah lari

dengan kecepatan dan menumpu. Jadi, seorang pelompat akan berhasil melompat

apabila larinya cepat dan diikuti oleh tumpuan yang tepat dan kuat pada balok tumpuan.

Oleh karena itu, seseorang yang ingin mendapatkan hasil yang baik dalam lompatannya,

dituntut untuk melakukan lari awalan yang cepat denga langkah-langkah yang tetap.

Agar dapat melakukan gerakan atau berlari dengan cepat dalam melakukan lairi awalan,

maka dalam latihan juga harus berlatih kecepatan.

Pengertian kecepatan menurut Harsono (2001:36), adalah kemampuan untuk

melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

26

singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat.

Abdul Kadir Ateng (1997:67), menyatakan bahwa kecepatan adalah kemampuan

individu untuk melakukan gerakan yang sama berulang-ulang dalam waktu yang

sesingkat-singkatnya. Selanjutnya menurut Dick (1989) dalam Yunyun Yudiana,dkk

(2011:10), kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari system

pengungkit tubuh atau kecepatan pergerakan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan

dalam waktu yang singkat. Berdasarkan pada beberapa pengertian tentang kecepatan

yang disampaikan oleh para ahli tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kecepatan merupakan suatu komponen kondisi fisik yang dibutuhkan untuk melakukan

gerakan secara berturut-turut atau memindahkan tubuh dari posisi tertentu ke posisi yang

lain pada jarak tertentu pada waktu yang sesingkat-singkatnya.

Berorientasi pada pengertian tentang kecepatan dan penerapannya dalam aktivitas

olahraga, unsur kecepatan merupakan salah satu unsur yang penting dalam mencapai

hasil optimal. Implikasi kecepatan berupa kecepatan reaksi sebagian, sedangkan

kecepata gerak adalah kecepatan gerak anggota tubuh secara keseluruhan dalam

menempuh jarak tertentu seperti lari. Lari merupakan gerakan memindahkan kaki secara

bergantian diikuti dengan gerakan tangan dan ada saat melyang di udara.

Pada lompat jauh tahapan awalan berguna untuk mendapatkan kecepatan yang

maksimal sebelum mencapai papan tumpuan. Awalan dilakukan dengan berlari yang

semakin lama mendekati kecepatan maksimal, namun masih terkendali (terkontrol)

untuk melakukan tolakan. Sehingga kecepatan dari awalan akan menghasilkan satu gaya

dorong ke depan secara maksimal. Tujuan dari ancang-ancang seperti dijelaskan oleh

Djumidar (2001: 12) adalah sebagai berikut: “Tujuan dari ancang-ancang adalah untuk

mendapatkan kecepatan horisontal yang setinggi-tingginya agar dorongan masa ke

depan lebih besar. Di samping memperhatikan penyaluran kekuatan pada gerak

berikutnya”. Dijelaskan pula oleh J.M. Ballesteros (1979: 54) yang menjelaskan bahwa,

“Kecepatan lari awalan dan besarnya sudut tolakan merupakan komponen unsur-unsur

yang menentukan pencapaian jarak lompatan”. Lari awalan dalam lompat jauh

merupakan lari dengan percepatan dari start berdiri. Frekwensi serta panjang langkah

makin lama makin meningkat sampai persiapan untuk mengadakan tolakan. Menurut

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

27

cooper (1970: 321) awalan lari harus mencapai jarak yang cukup dan memungkinkan

pelari mencapai persiapan yang tepat untuk tindakan akhir, awalan lari yang jelek/

lambat hanya akan menghasilkan prestasi yang jelek.

Selama tiga sampai lima langkah terakhir pelompat mempersiapkan diri untuk

mengalihkan awalan/ kecepatan horizontal kepada tolakan/ kecepatan vertical (free

whelling). Dalam hal itu penting kiranya bahwa kecepatan tidak akan mengurang satu

langkah sebelum yang terakhir, kira-kira 10-15 cm lebih panjang daripada langkah

sebelumnya dan yang terakhir. Karena itu titik berat badan agak terbawa ke bawah, dan

sodokan tenaga vertikal diperbesar (Jonath, 1986: 197).

Berkaitan dengan kecepatan lari awalan pada lompat jauh, maka perlu juga

dipahami pada jarak berapa kecepatan maksimal lari itu diperoleh sehingga nantinya

dalam menentukan jarak awalan kecepatan maksimal tersebut dapat tercapai. Hal

tersebut menurut Eddy Purnomo (2011: 14) menjelaskan bahwa “awal mula berlari

jumlah frekwensi langkah sampai jarak 20 m mendapatkan frekwensi langkah yang

tinggi, tetapi pada panjang langkah akan nampak meningkat sampai jarak 40 m dan

panjang langkah selanjutnya hampir sama panjangnya”.

Menurut Imam Hidayat (2000: 99) menjelaskan bahwa “seorang pelari 100 m,

pada jarak 15 sampai 50 m yang pertama (setelah start) kecepatannya meningkat

(percepatan positif) selanjutnya setelah 50 m kecepatanya tetap/ konstan, dan menjelang

garis finish kecepatannya menurun (diperlambat)”.

Pada phase ancang-ancang, teknik yang harus dilakukan menurut Harald Muller

dan Wolfgang Ritzdorf (2000: 88).adalah sebagai berikut:

1) Panjang lari ancang-ancang bervariasi antara 10 langkah (bagi pemula) dan lebih

dari 20 langkah (bagi atlet kelas unggulan).

2) Teknik lari adalah mirip dengan lari sprint

3) Kecepatan meningkat terus menerus sampai balok tumpuan.

Lari pada dasarnya adalah gerak seluruh tubuh ke depan secepat mungkin yang

dihasilkan oleh gerakan dari langkah-langkah kaki dalam menempuh jarak tertentu, yang

unsur pokoknya adalah panjang langkah dan kecepatan frekuensi langkah. Hal ini sesuai

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

28

dengan pendapat Hay (1993:396) bahwa kecepatan lari atlet tergantung dari kedua faktor

yang mempengaruhi, yaitu:

1) Panjang langkah adalah jarak yang ditempuh oleh setiap langkah yang dilakukan.

2) Frekuensi langkah adalah jumlah langkah yang diambil pada suatu waktu tertentu

(yang juga disebut sebagai irama langkah atau kecepatan langkah).

Kecepatan lari sangat tergantung kepada besarnya panjang langkah dan frekuensi

langkah, maka penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang menentukan ukuran

tersebut. Disamping itu, ada juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi kecepatan lari,

diantaranya :

1) Tenaga otot merupakan salah satu persyararan terpenting bagi kecepatan lari.

Terutama pelari sprint yang masih jauh dari puncaknya dapat memperbaiki

kecepatannya.

2) Viskositas otot, hambatan gesekan dalam sel (intra seluler) serat-serat otot, dengan

pemanasan dapat ditingkatkan luas ruang gerak. Viskositas tinggi pada otot

mempengaruhi secara negatif kecepatan maksimal yang dapat dicapai.

3) Kecepatan reaksi atau daya reaksi paada waktu start harus diperhatikan, walaupun

tidak banyak yang dilatih.

4) Kecepatan kontraksi, yaitu kecepatan pengaruh otot setelah mendapatkan ransangan

saraf. Hal ini tergantung pada struktur ototnya dan ditentukan oleh bakat.

5) Koordinasi atau kerjasama antara sistem syaraf dan otot yang digunakan.

6) Antropometrik, yaitu bentuk tubuh atlet, terutama perbandingan badan dan kakinya

merupakan hal yang penting.

1) Panjang Langkah

Panjang setiap langkah yang dilakukan oleh seorang pelari dapat dianggap sebagai

jumlah dari ketiga jarak yang berbeda.

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

29

Gambar 2.10. Kontribusi Total Panjang Langkah Pelari (Hay, 1993:398)

(a) Jarak tinggal landas (take off distance) adalah jarak horizontal ketika pusat gravitasi

menghadap ke ujung jari kaki yang tinggal landas pada saat kaki tersebut

meninggalkan tanah.

(b) Jarak terbang (flight distance) adalah jarak horizontal ketika pusat gravitasi berjalan

pada saat pelari ada di udara.

(c) Jarak pendaratan (landing distance) adalah jarak horizontal ketika ujung kaki yang

ada didepan menghadap ke pusat gravitasi pada saat pelari mendarat (Hay,

1993:398)

Yang pertama dari ketiga kontribusi tersebut tergantung kepada kedudukan tubuh

atlet pada saat tinggal landas (take off). Seberapa jauh pelari menjulurkan kaki

penopangnya sebelum kaki meninggalkan tanah, dan sudut yang dibuat oleh kaki dengan

horizontal pada saat itu memiliki arti penting dalam kaitannya dengan kedudukan tubuh.

Sudut yang dibuat oleh kaki dengan garis horizontal pada saat kaki memutuskan

hubungan dengan tanah terkait dengan variasi yang besar.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

30

Gambar 2.11. Jarak Pusat Gravitasi Pelari pada Saat Kaki Meninggalkan Landasan dengan

Sudut Kemiringan Badan Bervariasi (Hay, 1993:399)

Sudutnya bervariasi antara sekitar 30o ketika pelari meninggalkan tempat awalan

sampai mendekati 60o ketika ia mendekati langkah yang penuh. Jarak horizontal dari

ujung jari ke pusat gravitasi berkurang dari 90 cm menjadi 40 cm. Pada bagian lari

tersebut langkah dimana atlet tidak menyentuh tanah, jarak horizontal yang pelari

tempuh ditentukan oleh faktor-faktor yang mengatur terbangnya semua proyektil

semacam itu, yaitu kecepatan, sudut, dan tinggi pelepasan dan resistensi udara yang

ditemui saat terbang (flight). Terpenting dari hal ini adalah kecepatan pelepasan, sebuah

jumlah yang pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan reaksi tanah yang dikerahkan pada

atlet. Hal ini nantinya merupakan hasil dari kekuatan (gaya), terutama dari juluran

pinggul, lutut, sendi pergelangan kaki, yang dikerahkan oleh pelari terhadap tanah.

Jarak horizontal dari ujung jari kaki yang didepan sampai garis gravitasi pada saat

atlet mendarat adalah yang terkecil diantara kontribusi terhadap panjang langkah

keseluruhan. Ukurannya dibatasi oleh kebutuhan untuk menjamin bahwa gaya reaksi

tanah yang ditimbulkan ketika kaki mendarat seefisien mungkin. Saat mengayunkan

kaki bawah kedepan tepat di depan kaki yang mendarat tampaknya merupakan cara yang

tepat bagi pelompat untuk menambah panjang langkah, gerakan kaki kedepan ketika

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

31

pelari menyentuh tanah menimbulkan reaksi ke belakang (sejenis reaksi baling-baling

atau mengerem) yang mengurangi kecepatan pelari kedepan (Hay, 1993:399)

2) Frekuensi Langkah

Jumlah langkah yang dilakukan oleh atlet dalam suatu waktu tertentu ditentukan

oleh berapa waktu yang perlukan untuk menyelesaikan satu langkah. Semakin lama

waktu yang diperlukan, maka semakin sedikit langkah yang dapat dilakukan oleh atlet

dalam suatu waktu tertentu, dan sebaliknya. Waktu yang digunakan untuk

menyelesaikan satu langkah dapat dianggap sebagai jumlah waktu ketika atlet

bersentuhan dengan tanah dan saat ada di udara. Ketika pelari menghabiskan sekitar

67% waktu dari setiap langkah pada sentuhan dengan tanah dalam beberapa langkah

pertama, maka angka ini turun menjadi 40-45% ketika kecepatan tertinggi didekati.

Waktu saat atlet bersentuhan dengan tanah diatur terutama oleh kecepatan otot

tungkai sebagai penopang yang dapat mengarahkan tubuh kedepan dan kemudian

kedepan dan keatas ke fase terbang berikutnya. Waktu yang dihabiskan oleh atlet di

udara ditentukan oleh kecepatan dan ketinggian pusat gravitasi pada saat tinggal landas

dan oleh resistensi udara yang ditemui pada saat terbang (Hay, 1993:400).

Faktor-faktor yang memepengaruhi kecepatan seseorang menurut Haag Jonath dan

Krempel (1987) dalam Andi Suhendro (2005:4.26) adalah tenaga otot, viscositas otot,

kecepatan reaksi, kecepatan kontraksi, koordinasi antara syaraf pusat dan otot, ciri

anthropometrik, dan daya tahan kecepatan. Berorientasi pada pengertian tentang

kecepatan dan penerapannya dalam aktivitas olahraga, unsur kecepatan merupakan salah

satu unsur yang penting dalam mencapai hasil optimal. Implikasi kecepatan berupa

kecepatan reaksi sebagian, sedangkan kecepatan gerak adalah kecepatan gerak anggota

tubuh secara keseluruhan dalam menempuh jarak tertentu seperti lari. Lari merupakan

gerakan memindahkan kaki secara bergantian diikuti dengan gerakan lengan dan ada

saat melayang di udara. Hampir seluruh cabang olahraga membutuhkan lari seperti pada

atletik, sepakbola, bola basket dan lain-lain. Berkaitan dengan penerapan lari pada

cabang olahraga atletik, lompat merupakan salah satu nomor yang sering

dipertandingkan. Penerapan lari pada lompat jauh dilakukan sebagai awalan dalam

melakukan lompatan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Lompat jauh sebenarnya

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

32

adalah lari dengan kecepatan dan menumpu. Jadi, seorang pelompat akan berhasil

melompat apabila larinya cepat dan kemudian diikuti oleh tumpuan yang tepat dan kuat

pada balok tumpu. Oleh karena itu seseorang yang ingin mencapai hasil baik dalam

lompatannya, dituntut untuk melakukan lari awalan yang cepat dengan langkah-langkah

yang tetap. Agar dapat melakukan gerakan atau berlari dengan cepat dalam melakukan

lari awalan, maka dalam latihan juga harus berlatih kecepatan.

Pada lompat jauh, kecepatan merupakan unsur yang dominan ketika seorang

pelompat melakukan awalan. Hal ini sesuai dengan pendapat J.M Ballesteros (1979: 54)

mengemukakan bahwa,"Kecepatan lari awalan dan besarnya sudut tolakan merupakan

komponen unsur-unsur yang menentukan pencapain jarak lompatan”. Dikemukan pula

oleh Djumidar (2001 : 12.40) yang menyatakan bahwa: “lompat jauh adalah hasil dari

kecepatan horisontal yang dibuat dari ancang-ancang dengan gerak vertikal yang

dihasilkan dari kaki tumpu, formulasi dari kedua aspek tadi menghasilkan suatu gaya

gerak parabola dari titik pusat gravitasi.” Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka

dapat disimpulkan bahwa kecepatan merupakan faktor penentu untuk mencapai hasil

lompatan yang optimal, dengan kecepatan yang maksimal sewaktu ancang-ancang maka

dorongan masa ke depan saat melayang di uadar akan lebih besar yang berarti hasil

lompatanya akan lebih jauh.

Kecepatan lari merupakan teknik pertama dalam lompat jauh gaya jongkok.

Kecepatan lari dilakukan pada saat melakukan awalan. Tujuan awalan yaitu untuk

mendapatkan kecepatan maksimal pada saat akan melompat dan membawa pelompat

pada posisi yang optimal untuk tolakan. Aip Syarifuddin (1992: 90) berpendapat,

“Kecepatan yang diperoleh dari hasil awalan disebut dengan kecepatan horisontal, yang

sangat berguna untuk membantu pada waktu melakukan tolakan ke atas ke depan”.

Menurut Jess Jarver (2005: 34) bahwa, “Maksud berlari sebelum melompat ini adalah

untuk meningkatkan kecepatan horisontal secara maksimum tanpa menimbulkan

hambatan sewaktu take off ”.

Dalam kajian biomekanika olahraga bisa dikatakan ketika seorang atlet lompat

jauh melakukan start hingga dia mendarat pada bak pasir, merupakan gerakan linier.

Sebab pelompat berpindah dari satu titik ke titik yang lain yaitu dari titik start sampai

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

33

pada titik ketika mendarat dibak pasir, serta pelompat bergerak lurus berubah beraturan

dengan percepatan maksudnya atlet tersebut berlari lurus kedepan dengan kecepatan

berubah secara beraturan yaitu semakin lama semakin

cepat,(https://sitoha.wordpress.com/2010/01/05/analisis-biomekanika-pada-olahraga-

lompat-jauh)

Dalam kaitannya dengan kecepatan lari seorang pelompat, maka perlu diketahui

bahwasannya ada gaya yang bermain di dalamnya, yaitu Hukum percepatan (law of

reaktion) “percepatan suatu benda karena suatu gaya berbanding lurus dengan gaya

penyebabnya”. Semakin besar power kita dalam dalam melakukan awalan maka akan

semakin besar pula kecepatan lari kita. Awalan yang maksimal akan menghasilkan

lompatan yang maksimal

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan, awalan lari pada lompat jauh

gaya jongokok bertujuan untuk mendapatkan kecepatan horisontal secara maksimal

untuk dirubah menjadi kecepatan vertikal pada saat melakukan tolakan. Dengan awalan

lari secara maksimal akan mendapatkan momentum secara maksimal pula sebelum

melakukan tolakan. Semakin cepat larinya, maka akan diperoleh daya dorong yang

maksimal, sehingga memberi peluang yang besar untuk mencapai jarak lompatan yang

sejauh-jauhnya. Seperti dikemukakan Sudarminto (2001) bahwa, “Syarat utama dalam

lompat jauh adalah pengembangan daya. Daya ini dikembangkan dari lari awalan yang

cepat dan lompatan ke atas yang kuat dari balok tumpuan. Karena itu kecepatan sangat

penting dalam lompat jauh, sehingga tidaklah mengherankan kalau kebanyakan pelari

cepat menjadi pelompat jauh yang ulung”.

3) Kekuatan Otot Perut

Otot perut merupakan otot-otot badan (Raven, 2002:12). Lebih lanjut Raven

mengatakan bahwa otot perut merupakan otot-otot penegak badan selain otot punggung.

Sebagai otot penegak badan, otot perut dan otot punggung memiliki arti penting dalam

sikap dan gerak-gerik tulang belakang.

Dinding depan perut dibentuk otot-otot lurus perut yang terletak disebelah kanan

dan sebelah kiri garis tengah badan. Di sisinya terdapat otot-otot lebar perut yang dapat

pula dibagi atas serong luar perut, otot serong dalam perut dan otot lintang perut. Otot-

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

34

otot tersebut terentang diantara gelang panggul dan rangka dada, merupakan sebuah

penutup yang dapat merubah volume rongga perut (raven 2002:12).

Mencermati keberadaan otot perut yang terentang antara gelang panggul dan

rongga dada, jika dikaji secara seksama otot memiliki peran yang sangat penting dalam

pelaksanaan gerak anggota bawah seperti tungkai. Hal ini secara logika dapat dimengerti

karena anggota gerak bawah dalam melakukan gerakan meloncat memerlukan ayunan

tungkai yang didukung oleh persendian pada panggul. Karena gerakan panggul

memerlukan dukungan dan kinerja otot perut, maka dimungkinkan dengan memiliki

kekuatan otot perut yang baik akan memungkinkan memiliki lecutan yang kuat saat

melakukan lompatan.

Kekuatan otot perut adalah kemampuan sekelompok otot perut sewaktu

melakukan aktivitas. Otot Perut terdiri dari :

1) Muskulus Abdominis Interval (dinding perut)

Garis di tengah perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar (M. Abdominis

eksternal). Otot yang tebal dinamakan aponeurosis membentuk kandung otot yang

terdapat di sebelah kiri dan kanan linea tersebut.

2) M. Obligus Eksternus Abdominis (lapisan sebelah luar dibentuk otot miring luar)

Berpangkal pada iga ke V sampai iga yang bawah. Serabut ototnya sebelah

belakang menuju ke tepi tulang panggul (Krista Iliaka). Serabut depan menuju linea

alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang dari spira illiaka anterior

superior ke simfisis.

3) M. Obligus Internus Abdominis

Serabut menuju miring ke atas dan ke tengah. Apouneurosis terbagi menjadi dua

buah yang ikut membentuk kandung otot perut lurus mulai dari rawan iga yang ketiga di

bawah dan menuju ke simfisis. Otot ini mempunyai empat buah urat yang melintang.

4) M. Tranversus abdominis

Otot ini merupakan xipoid menuju artikule ke kosta III terus ke simfisis. Otot ini

membentuk empat buah urat yang bentuknya melintang di bungkus oleh muskulus rektus

abdominis dan otot vagina. Pandangan depan dinding abdomen (otot yang masuk ke

dalam formasi bagian bawah dinding abdominis dan otot kemaluan) M. Psoas, terletak

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

35

dibelakang diafragma bagian bawah mediastinum, berhubungan dengan gadratus

lumborum di dalamnya terdapat arteri, vena dan kelenjar linfe. M. ilikus terdapat pada

tulang sisi ilium, sebelah belakang berfungsi menompang seikum, dan sebelah depan

menyentuh kolon desenders.(Syaifuddin 2006: 92)

Gambar 2.12. Struktur Otot Perut

(Sumber: http://ikdu.fk.ui.ac.id/ILMU%20OTOT%20UMUM(rev))

Batang tubuh atau badan merupakan bagian penting dalam melakukan kegiatan

olahraga. Bagian batang tubuh yang berperan dalam kegiatan olahraga diantaranya otot

perut. Sadoso Sumosardjuno (1994: 48) menyatakan, “Setiap atlet pada cabang olahraga

apa pun memerlukan bagian tengah badan yang kuat”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, bagian tengah badan dapat mendukung

gerakan lompat jauh gaya jongkok lebih maksimal. Otot-otot perut yang kuat sangat

membantu gerakan kaki pada lompat jauh gaya jongkok terutama pada saat menolak

pada balok tumpuan dan sikap melayang di udara. Lebih lanjut Sadoso Sumosardjuno

(1994: 48) menyatakan, “Bagian tengah badan yang berkembang dengan baik selalu

dapat menghasilkan gerakan kaki dan lengan semaksimal mungkin”. Pendapat tersebut

menunjukkan bahwa, dengan otot-otot perut yang baik, maka gerakan kaki pada lompat

jauh gaya jongkok terutama menumpu untuk menolak dan melayang di udara dapat

digerakkan menurut kebutuhan, sehingga akan mendukung pencapaian jarak lompatan

lebih maksimal. Keterlibatan otot perut dapat dilihat dari gerakan saat kedua kaki

diangkat dan disertai ayunan kedua lengan. Pada saat gerakan tersebut otot-otot perut

ikut berkontraksi membantu gerakan kaki, sehingga gerakan melompat dapat dilakukan

lebih maksimal. Keterlibatan kekuatan otot perut harus dikerahkan pada teknik yang

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

36

benar, sehingga gerakan menumpu untuk menolak dan melayang di udara dapat

dilakukan sebaik mungkin dan jarak lompatan dapat dicapai lebih maksimal.

4) Fleksibilitas Togok

Fleksibilitas adalah efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala

aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas (Sajoto, 1995:9) Fleksibilitas dipengaruhi

oleh elastisitas otot-otot serta dinyatakan dalam satuan derajat (°). Harsono (1988:163)

menyatakan bahwa lentuk tidaknya seseorang ditentukan luas atau sempitnya ruang

gerak sendi-sendinya. Jadi fleksibilitas adalah kemampuan melakukan gerakan dalam

ruang gerak sendi. Kecuali oleh ruang gerak sendi, fleksibilitas juga ditentukan

elastisitas tidaknya otot-otot, tendon, dan ligamen. Togok/tulang belakang (Kolumna

Vertebralis) terdiri dari empat bagian Vertebra servikalis, vertebra torakalis, vertebra

lumbalis dan vertebra sakralis yang berfungsi sebagai penopang badan yang kokoh dan

memberi fleksibilitas memungkinkan membengkok tanpa patah (Syaifuddin,1997:22).

Fleksibilitas sangat berguna untuk mencegah terjadinya cedera. Dengan

dimilikinya fleksibilitas oleh seseorang akan dapat: 1) mengurangi kemungkinan

terjadinya cedera otot dan sendi, 2) membantu dalam mengembangkan kecepatan,

koordinasi dan kelincahan, 3) membantu memperkembang prestasi, 4) menghemat

pengeluaran tenaga (efisien) pada waktu melakukan gerakan-gerakan, dan 5) membantu

memperbaiki sikap tubuh (Harsono,1988:163).

Pergerakan di udara atau saat melayang di udara pada gerakan lompat jauh jarang

sekali diperhatikan oleh seorang atlet bahkan pelatih. Ketika berada di udara, satu-

satunya tujuan altet adalah memperhitungkan posisi tubuh yang optimal untuk mendarat.

Atlet hampir pasti mendapatkan forward angular momentum selama lari ancang-ancang

dan lepas landas. Forward angular momentum ini cenderung menyebabkan kaki berada

di bawah center of gravity pada saat altet ingin kaki-kaki itu lurus ke depan. Persoalan

utama yang dihadapi altet adalah meminimalkan pengaruh yang tidak diinginkan dari

forward angular meomentum ini.

Jika atlet dengan sengaja mencondongkan tubuh ke depan selama saat terakhir

pada waktu terbang, kaki-kaki diangkat sebagai reaksi dari gerakan ini dan pendaratan

sedikit bisa ditunda. Meningkatnya lamanya waktu terbang memungkinkan atlet untuk

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

37

melakukan penerbangan parabolis yang lebih jauh dibandingkan dengan yang

sebaliknya.

Pada sisi lain dari buku besar (ledger), pencondongan tubuh ke depan mengurangi

jarak pendaratan (anggapannya atlet tidak terjengkang) dengan memindahkan center of

gravity menjadi lebih dekat ke kaki dibandingkan yang akan terjadi jika posisi tubuh

lebih tegak. Jika atlet mengambil posisi tubuh yang tegak, atau sedikit condong ke

belakang, berbagai pengaruh ini akan berubah, waktu terbang menurun sementara jarak

pendaratan meningkat. Pada dasarnya fleksibilitas togok ini juga berpengaruh ketika

seseorang melakukan gerakan diudara. Semakin lentur maka bisa dipastikan daya lecut

badan bisa bagus. Selain itu, fleksibilitas togok dapat membantu atlet supaya tidak

terjengkang pada saat landing. Hal tersebut sangat mambantu seorang atlet saat

meluncur di bak pasir. Sering kali kita tidak mencermati hal ini, akibatnya seorang atlet

prestasinya kurang maksimal padahal masih bisa meraih yang lebih dari apa yang sudah

dilakukan.

Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan persendian melalui

jangkauan gerak yang luas (James Tangkudung, 2006:67). Kelentukan adalah efektifitas

seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh pada

bidang sendi yang luas. Kelentukan dipengarahi oleh elastisitas sendi dan elastisitas

otot-otot serta dinyatakan dalam satuan derajat. Harsono (1988:163) menyatakan bahwa

lentuk tidaknya seseorang ditentukan oleh luas sempitnya ruang gerak sendi-sendinya.

Kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi.

Kecuali olah ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas tidaknya

otot-otot, tendon dan ligamen. William (1990:87) menyatakan bahwa kelentukan sangat

berguna sekali dala tindakan preventif mengatasi cidera dan perbaikan postur yang

buruk. Harsono (1988:163) menyatakan berdasarkan hasil-hasil penelitian menyatakan

bahwa perbaikan dalam kelentukan akan dapat: (1) mengurangi kemungkinan terjadinya

cidera-cidera otot dan sendi (2) membantu dalam mengembangkan kecakapan,

koordinasi dan kelincahan (3) membantu memperkembang prestasi, (4) menghemat

pengeluaran tenaga ( eflsien) pda waktu melakukan gerakan-gerakan dan (5) membantu

memperbaiki sikap tubuh.

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

38

Macam-macam kelentukan menurut Suharno HP (1986:50) antara lain: (1)

Kelentukan umum, ialah kemampuan seseorang dalam gerak dengan amplitudo yang

luas dimana sangat berguna dalam gerakan olahraga pada umumnya dan menghadapi

hidup sehari-hari. Kelentukan sendi-sendi tidak mengganggu atau menghambat gerakan

dalam olahraga apa saja dan pekerjaan umum sesuai dengan situasi, (2) Kelentukan

khusus, ialah kemampuan seseorang dalam gerak dengan amplitudo yang luas dan

berseni dalam satu cabang olahraga. Tuntutan masing-masing cabang olahraga terhadap

kelentukan sangat berbeda-beda. Perbedaan tersebut biasanya atas dasar perbedaan

teknik masing-masing cabang olahraga dan teknik bertanding yang digunakan.

Kelentukan togok dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti elastisitas otot,

ligament, tendo, umur, dan jenis kelamin. Menurut Sudjarwo (1993:34), faktor-faktor

yang mempengaruhi adalah:

1) Sifat elastisitas otot (ligament,tendo,dan capsula)

2) Temperatur dingin, kelentukan kurang

3) Sesudah melakukan pemanasan, massage temperature panas, kelentukan baik

4) Unsur psikologis: takut, bosan, dan kurang bersemangat, menyebabkan kelentukan

kurang

Usia muda adalah saat yang tepat untuk pengembangan kelentukan, sebab

semakin tua kelentukan semakin menurun. Pengembangan kelentukan dapat dilakukan

dengan latihan-latihan secara dinamis statis, atau dengan kombinasi keduanya. Adapun

kegunaan kelentukan dalam olahraga menurut Suharno HP (1986:49) adalah untuk :

1) Mempermudah atlet dalam penguasaan-penguasaan teknik-teknik tinggi

2) Mengurangi terjadinya cedera atlet

3) Seni gerak tercermin dalam kelentukan yang tinggi

4) Meningkatkan kecepatan dan kelincahan gerak

Masalah-masalah yang perlu diperhatikan dalam kaitanya melatih kelentukan

adalah :

1) Pemanasan sebelum inti latihan harus cukup

2) Gerakan- gerakan jangan dipaksakan, sehingga menyebabkan jaringan-jaringan otot

robek atau putus

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

39

3) Latihan harus sistematis, teratur, dan peningkatan latihan sedikit demi sedikit

4) Latihan harus diulang-ulang, jika merasa sakit segera dihentikan 5) Selesai latihan

kelentukan perlu diimbangi lalihan kekuatan

5) Jangan memaksa atlet yang sedang muram, takut, susah untuk berlatih kelentukan

6) Latihan kelentukan sebaiknya dimulai dimulai dari anak-anak pada siang hari.

Adapun macam-macam latihan yang dapat meningkatkan kelentukan

menurut Suharno HP (1986:38) antara lain :

1) Peregangan dinamis dilakukan dengan menggerakkan tubuh secara ritmis dengan

gerakan memutar tubuh.

2) Peregangan statis, dalam latihan perlu mengambil sikap sedemikian sehingga

meregangkan suatu kelompok otot tertentu dan sikap ini dipertahankan secara statis

untuk beberapa detik

3) Peregangan pasif, metode ini perlu melakukan sekelompok otot tertentu kemudian

temannya membantu meregangkan otot tersebut secara perlahan-lahan sampai titik

fleksibilitas maksimum dan sikap ini dipertahankan selama kurang lebih 10 detik.

Cara-cara pengembangan kelentukan menurut Suharno HP (1986:50)

kurang lebih antara lain :

1) Pengembangan kelentukan dapat diterapkan bentuk-bentuk latihan dinamis dan statis,

serta kombinasi statis dan dinamis.

2) Bentuk-bentuk konkrit latihan kelentukan: peregangan, otot, tendo, ligamen, dan

capsula. Penguluran, pelemasan, pengayunan organ yang membentuk persendian.

Pada saat pendaratan yang baik pada lompat jauh merupakan lanjutan dari pola

melayang pusat gaya berat. Tentunya harus terletak sejauh mungkin, yaitu pada jarak

horizontal terbesar antara tumit dan pusat gaya berat tubuh. Jadi pada saat sebelum

menyentuh pasir, kedua kaki/tungkai diluluskan/dijulur ke depan dan badan

membengkuk ke depan (Jarver, 2005 : 31). Pada saat seperti ini tentu saja diperlukan

kelentukan togok ke depan yang baik untuk melakukan pendaratan yang baik pula

sehingga akan diperoleh hasil lompat yang jauh. Setelah tumit menyentuh pasir, kedua

lutut segera ditekuk dan biarkan badan condong terus ke depan.

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

40

b. Komponen Fisik

Selain kondisi fisik yang sudah diutarakan diatas, dalam segala macam cabang

olahraga juga tidak terlepas dari yang namanya komponen fisik. Yang dimaksud disini

adalah bahwsannya keadaan tubuh atau fisik seseorang juga sangat berpengaruh

terhadap prestasi suatu cabang olahraga tertentu. Ketika komponen fisik atau keadaan

fisik seseorang sudah bagus, tinggal bagaimana cara meningkatan kemampuan kondisi

fisik tersebut. Dalam hal ini akan mengutarakan dua komponen fisik yang akan diteliti

yang berkaitan dengan lompat jauh gaya jongkok, yaitu panjang tungkai dan juga

panjang telapak kaki.

1) Panjang Tungkai

Setiap cabang olahraga menuntut syarat-syarat khusus agar mamou meraih

prestasi maksimal. Faktor antrophometri memounyai peran penting pada setiap cabang

olahraga, sehingga dapat mendukung pencapaian prestasi olahraga yang maksimal. M.

Sajoto (1995:11) menyatakan “Salah satu aspek dalam mencapai prestasi dalam oalhraga

adalah aspek biologis yang meliputi struktur dan postur tubuh yaitu : (1) ukuran tinggi

dan panjang tungkai, (2) ukuran besar, lebar dan berat badan, (3) samatotype (bentuk

tubuh)”.

Ukuran tinggi badan dan panjang tungkai merupakan salah satu bagian

antrophometri yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi olahraga. M. Furqon H.

(2003:14) menyatakan, : Perbandingan tinggi duduk dengan tinggi badan saat berdiri

adalah berkaitan dengan penampian dalam berbagai cabang olahraga. Misalnya dalam

lompat tinggi perbandingannya adalah tungkai lebih panjang daripada togok”. Demikian

halnya bagi seorang atlet lompat harus memiliki tubuh yang tinggi dan atletis disertai

dengan otot-otot yang kuat.Postur tubuh yang tinggi biasanya disertai segmen-segmen

tubuh yang pnjang baik lengan mauoun tungkainya. Yusuf Adisasmita & Aip

Syarifuddin (1996:73) menyatakan, “”Orang tinggi umumnya anggota badannya seperti

lengan dan dan tungkainya juga panjang. Bentuk tubuh serta anggota badan yang

demikian akan memberikan keuntungan bagi cabang olahraga yang spesifikasinya

memerlukan tubuh yang demikian”.

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

41

Tungkai merupakan bagian tubuh yang mempunyai peran pentning untuk

aktivitas olahraga seperti lompat jauh. Oleh karena itu, tungkai yang panjang harus

dimanfaatkan pada teknik yang benar pada saat melakukan lompatan. Secara anatomis

panjang tungkai merupakan ukuran proporsi tungkai dari pangkal paha sampai telapak

kaki. Tungkai yang dimaksud adalah anggota gerak bawah yang terdiri dari seluruh kaki,

mulai dari pangkal paha sampai dengan jari kaki. Tungkai tersebut dapat dibagi dua

macam yaitu tungkai atas dan tngkai bawah. Panjang tungkai atas yaitu panjang tungkai

pada paha sedangkan panjang tungkai bawah adalah panjang tungkai pada betis.

Berkaitan dengan panjang tungkai, Paket Penelitian Pembibitan Lit Bang KONI Jawa

Tengah (1986:1) menyatakan, “Panjang tungkai adalah ukuran panjang yang diukur dari

telapak kaki sampai pada spina illioca anterior superior”. Pendapat lain dikemukakan

Ismaryati (2006:100) menyatakan, “Pengukuran panjang tungkai dari tulang belakang

bawah atau dapat juga dari trochanter sampai ke lantai (telapak kaki)”

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukan bahwa, panjang tungkai

merupakan jarak dari pinggul sampai dengan mata-kaki. Namun dalam kegiatan

olahraga termasuk lompat jauh, panjang tungkai yang dimaksud jarak pinggul sama

dengan telapak kaki. Karena dalam gerakan lompat jauh melibatkan seluruh anggota

gerak bawah untuk mencapai jarak lompatan sejauh-jauhnya. Karena, tungkai yang

panjang memiliki jangkauan yang lebih jauh atau panjang. Jangkauan yang jauh atau

panjang ini akan membantu pencapaian jarak lompatan yag maksimal.

Meningkatnya struktur tubuh seseorang seiring dengan pertumbuhan dan

perkembangannya. Pada usia balita dan remaja mengalami pertumbuhan dan

perkembangan yang pesat. Pertumbuhan dan perkembangan yang pesat tersebut tidak

terlepas dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Makanan yang bergizi yang

dikonsumsi setiap hari akan mempengaruhi pertumbuhan seseorang baik rangka tubuh

maupun organ lainnya. Dangsina Moeloek dan Arjatmo Tjokronegoro (1984:47)

berpendapat , “Keadaan gizi dan kesehatan pada saat pertumbuhan akan menentukan

kesiapan otot rangka dan organ tub lainnya untuk menerima beban olahraga”.

Sedangkan Sugiyatno (1998:37) menyatakan, “Pengaruh gizi terhadap pertumbuhan

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

42

fisik dibedakan menjadi 4 macam pengaruh yaitu, (1) kecepatan pertumbuhan, (2)

ukuran tubuh setelah dewasa, (3) bentuk tubuh dan (4) komposisi jaringan tubuh “.

Makanan yang dikonsumsi sehari-hari aan mempengaruhi perkembangan dan

pertumbuhan rangka tubuh dan organ lainnya. Dengan pertumbuhan dan perkembangan

sehingga panjangnya segmen-segmen badan berkaitan dengan tinggi badan. Keadaan

segmen badan yang panjang sudah tentu terdapat penyesuaian panjang otot dan luas

penampang fisiologis.

Selain faktor gizi, keturunan merupaka faktor yang sangat menentukan keadaan

fisik seseorang. Sugiyanto (1998:37) menyatakan, “Faktor keturunan atau genetik

merupaka sifat bawaan sejak lahir yang diperoleh dari orang tuannya. Faktor ini

menentukan potensi maksimum dan penampilan fisik. Terhadap sifat dan pertumbuhan

fisik, faktor keturunan sangat berpengaruh. Pengaruh nyata adalah terhadap ukuran,

bentuk dan kecepatan atau irama pertumbuhan”

Berdasakan dua pendapat tersebut menunjukan bahwa, faktor yang

mempengaruhi proporsi tubuh seseorang (termasuk panjang tungkai) mencakup faktor

interal dan eksternal. Faktor internal yang akan mempengaruhi proporsi tubuh seseorang

yaitu faktor keturunan. Jika kedua orang tuanya tinggi-tinggi kemungkinan besar

memiliki postur tubuh yang tinggi. Postur tubuh yang tinggi umumnya disertai tungkai

dan lengan yang panjang. Sedangkan faktor internal mencakup makanan yang

dikonsumsi sehari-hari. Jika seseorang mengkonsumsi makan sehari-hari mengandung

gizi yang dibutuhkan tubuh, maka akan membantu perkembangan dan pertumbuhan

secara normal baik postur tubuh maupun bagian-bagian tubuh lainnya. Panjang tungkai

sebagai salah satu anggota gerak bawah memiliki peran penting dalam unjuk kerja

olahraga. Sebagai anggota gerak bawah, panjang tungkai berfungsi sebagai penopang

gerak anggota tubuh bagian atas, serta penentu gerakan baik dalam berjalan, berlari,

melompat maupun menendang. Panjang tungkai adalah jarak vertikal antara telapak kaki

sampai dengan pangkal paha yang diukur dengan cara berdiri tegak. Panjang tungkai

sebagai bagian dari postur tubuh memiliki hubungan yang sangat erat dalam kaitannya

sebagai pengungkit disaat melompat.

Page 35: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

43

Menurut Hidayat (1999: 255) panjang tungkai melibatkan tulang-tulang dan otot-

otot pembentuk tungkai baik tungkai bawah dan tungkai atas. Tulang-tulang pembentuk

tungkai meliputi tulang-tulang kaki, tulang tibia dan fibula, serta tulang femur. Anggota

gerak bawah dikaitkan pada batang tubuh dengan perantaraan gelang panggul, meliputi:

1) tulang pangkal paha (Coxae), 2) tulang paha (Femur), 3) tulang kering (Tibia), 4)

tulang betis(Fibula), 5) tempurung lutut. Otot-otot pembentuk tungkai yang terlibat pada

pelaksanaan melompat adalah otot-otot anggota gerak bawah. Otot-otot anggota gerak

bawah terdiri dari beberapa kelompok otot, yaitu : 1) otot pangkal paha, 2) otot tungkai

atas, 3) otot tungkai bawah dan 4) otot kaki.

Menurut Aip Syarifuddin (1992: 56) otot penggerak tungkai atas, mempunyai

selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata. Otot-otot tungkai atas

dibagi menjadi 3 golongan yaitu: 1) otot abduktor, meliputi a) muskulus abduktor

maldanus sebelah dalam, b) muskulus abduktor brevis sebelah tengah, dan c) muskulus

abduktor longus sebelah luar. Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus

abductor femoralis, dengan fungsi menyelenggarakan gerakan abduksi tulang femur; 2)

muskulus ekstensor, meliputi: a) muskulus rektus femoris, b) muskulus vastus lateralis

eksternal, c) muskulus vastus medialis internal, d) muskulus vastus intermedial; 3) otot

fleksor femoris, meliputi: a) biseps femoris berfungsi membengkokkan pada dan

meluruskan tungkai bawah, b) muskulus semi membranosis berfungsi membengkokkan

tungkai bawah, c) muskulus semi tendinosus berfungsi membengkokkan urat bawah

serta memutar ke dalam, d) muskulus sartorius berfungsi untuk eksorotasi femur,

memutar keluar pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan

membengkokkan

Menurut Aip Syarifuddin (1992: 57) otot - otot penunjang gerak tungkai bawah,

terdiri dari: 1) muskulus tibialis anterior berfungsi untuk mengangkat pinggul kaki

sebelah tengah dan membengkokkan kaki, 2) muskulus ekstensor falangus longus

berfungsi meluruskan jari kaki, 3) otot kedang jempol berfungsi untuk meluruskan ibu

jari, 4) tendon arkiles berfungsi untuk kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai

bawah lutut, 5) otot ketul empu kaki panjang (musculus falangus longus) berpangkal

pada betis, uratnya melewati tulang jari berfungsi membengkokkan pangkal kaki, 6) otot

Page 36: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

44

tulang kering belakang melekat pada tulang kaki berfungsi membengkokan kaki di sendi

tumit dan telapak kami di sebelah dalam, 7) otot kedang jari bersama terletak di

punggung kaki berfungsi untuk meluruskan jari kaki

Pengukuran panjang tungkai menurut Hasnan dalam Hidayat (1999: 256) dapat

dilakukan dengan cara: “setelah testee berdiri tegak, diukur tinggi badan, tinggi duduk,

maka panjang tungkai tidak perlu diukur melainkan hanya mengurangi tinggi badan

dengan tinggi duduk.”

Seorang olah ragawan yang memiliki proporsi badan tinggi biasanya diikuti

dengan ukuran tungkai yang panjang, meskipun hal itu tidak demikian, ukuran tungkai

yang panjang tidak selalu memberikan keuntungan dalam jangkauan langkahnya hal ini

dikarenakan kelincahan masih dibutuhkan.

Komponen yang dibutuhkan membantu jangkauan langkah yang panjang

diantaranya adalah kemampuan biomotor, teknik, koordinasi, serta proporsi fisik yang

bagus didalamnya. Sehingga semakin panjang tungkai akan dapat diikuti dengan

jangkauan langkah yang semakin panjang sehingga waktu yang diperlukan untuk

menempuh suatu jarak tertentu lari akan semakin pendek, dengan kata lain waktu

tempuhnya menjadi lebih cepat dan energi yang dikeluarkan akan semakin sedikit.

Dengan demikian panjang tungkai yang dimaksud peneliti adalah jarak antara

pangkal paha sampai dengan pangkal kaki seseorang. Istilah ini selanjutnya akan

digunakan dalam penulisan ini, mengingat istilah panjang tungkai sudah merupakan

istilah umum yang dipakai dalam kegiatan olahraga.

Pencapaian prestasi lompat jauh gaya jongkok dipengaruhi oleh banyak faktor

baik internal maupun eksternal. Faktor internal dari pelompat sangat menentukan dalam

pencapaian prestasi lompat jauh gaya jongkok. Faktor internal salah satunya proporsi

tubuh atlet. Selain menguasai teknik lompat jauh yang benar, memanfaatkan proporsi

tungkai akan dapat membantu pencapaian prestasi lompat jauh. Untuk mencapai prestasi

yang maksimal dalam lompat jauh, maka panjang tungkai harus dimanfaatkan pada

teknik yang benar. Ditinjau dari biomekanika bahwa, tungkai yang panjang memiliki

jangkauan yang jauh atau panjang. Dengan demikian, tungkai yang panjang memiliki

ayunan yang lebih panjang atau jauh, sehingga dapat membantu pencapaian jarak

Page 37: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

45

lompatan lebih maksimal. Yusuf Hadisasmita & Aip Syarifuddin (1996: 73)

menyatakan, “Keuntungan kaki yang panjang adalah dimungkinkan bertambahnya

panjang langkah”. Pendapat lain dikemukakan Sudarminto (1995: 40) bahwa, “Makin

panjang pengungkit makin besar usaha yang digunakan untuk mengayun”. Sedangkan

ditinjau teknik melayang di udara dan dilanjutkan mendarat Adang Suherman dkk.,

(2001: 120) menyatakan, “Salah satu sasaran pokok dari teknik melayang di udara yaitu,

menyiapkan letak kaki dalam posisi yang menguntungkan pada waktu mendarat, yaitu

dengan cara menjulurkan kaki lemas ke depan”.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan, tungkai yang panjang

memungkinkan memiliki ayunan kaki yang lebih panjang, sehingga hal ini akan

mempangaruhi pencapaian jarak lompatan. Dengan tungkai yang panjang, maka

pelompat dapat menjulurkan kedua tungkainya jauh ke depan, sehingga dapat mencapai

jarak lompatan yang maksimal. Namun sebaliknya, bagi pelompat yang tungkainya

pendek, jangkauan tungkainya pendek pula, sehingga jarak lompatannya tidak

maksimal. Untuk keselamatan dan efektifitas pendaratan dibantu dengan menjatuhkan

badan ke depan.

2) Panjang Telapak Kaki

Telapak kaki mempunyai dua fungsi utama, yaitu: 1) sebagai penyokong berat

badan, 2) berfungsi sebagai pengungkit untuk memajukan tubuh sewaktu berjalan atau

berlari (Snell, 2006:642). Telapak kaki merupakan komponen pembentuk ekstrimitas

inferior, yang tersusun dari sekelompok tulang yaitu: calcaneus, talus, navikular, cuboit,

cuneiform, metatarsal, dan palanges. Telapak kaki dapat menyokong berat badan dan

berfungsi sebagai pengungkit yang kaku untuk gerakan kedepan. Gerak maju seluruhnya

akan tergantung pada aktivitas m.gastrocnemius dan m.soleus. Karena pengungkit ini

terdiri atas segmen-segmen dengan banyak sendi. Otot-otot flexor panjang dan otot-otot

kecil kaki dapat menggunakan fungsinya pada tulang-tulang kaki bagian depan dan jari-

jari (sebagai landasan maju kaki) dan sangat membantu gerakan maju kedepan m.

Gastrocnemius dan m. Soleus.

Page 38: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

46

Gambar 2.13. Telapak Kaki

(www.kaskus.co.id)

1) Fungsi Gerak Maju Kaki

a) Berdiri diam

Berat badan didistribusikan melalui tumit dibelakang dan caput ossis metatarsi

didepan (termasuk kedua os sesomoideum dibawah caput ossis metatarsi pertama).

b) Berjalan

Sewaktu berat badan berpindah kedepan berat tersebut berturut-turut disokong

oleh pinggir lateral kaki dan caput ossis metatarsi sewaktu tumit terangkat, jari-jari

ekstensi pada articulationes metatarsophalangea dan aponeutosis plantaris tertarik

sehingga memendekkan tali penahan (tie beam) dan meninggikan arcus longitudinalis.

Tendo otot-otot flexor panjang yang kendur dikencangkan, sehingga meningkatkan

efisiensinya. Beban kemudian terdorong kedepan oleh: (1) kerja m. Gastrocnemius dan

m. Soleus (dan m. Plantaris) pada sendi pergelangan kaki, menggunakan kaki sebagai

pengungkit dan, (2) jari-jari kaki mengalami fleksi kuat oleh otot-otot flexor panjang

dan pendek kaki, mengakibatkan akhir dari dorongan kedepan. Mm. Lumbricles dan

mm. Interossei berkontraksi dan menjaga jari-jari kaki tetap dalam keadaan ekstensio

sehingga tidak tertekuk kebawah karena kuatnya tarikan m. Flexor digitorum longus.

Dalam gerakan ini tendo-tendo flexor panjang juga membantu plantar flexsi sendi

pergelangan kaki.

Page 39: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

47

c) Berlari

Bila seorang berlari, berat badan menumpu pada bagian depan kaki, dan tumit

tidak menyentuh tanah. Lemparan kedepan tubuh disebabkan oleh mekanisme (1) dan

(2) seperti pada berjalan (Snell, 2006:643).

Prinsip kerja pengungkit terdiri dari tiga macam pengungkit dilihat dari letak tuas

(titik dimana pengungkit berotasi) dengan titik penerapan gaya dan titik penerapan

beban. Pada sebuah pengungkit, jarak garis tegak lurus dari suatu gaya terhadap

sumbunya dinamakan lengan momen. Lengan momen untuk penerapan gaya disebut

dengan lengan gaya (FA), sedangkan lengan momen untuk beban disebut dengan lengan

beban (RA).

Pengungkit tipe pertama merupakan tipe pengungkit dimana tuas terletak diantara

titik penerapan gaya dan titik penerapan beban. Pengungkit tipe pertama mungkin

memiliki lengan gaya dan lengan beban yang sama (gaya dan beban di terapkan sama

jauhnya dari tuas). Secara mekanik ada dua macam jenis pengungki jenis pertama yang

dapat berfungsi untuk melipat-gandakan gaya atau memperbesar kecepatan dan luas

gerak. Pertama, jika lengan gaya lebih panjang dari pada lengan beban, hal ini

digunakan untuk memperoleh gaya yang lebih besar. Kedua, jika lengan beban lebih

panjang daripada gaya akan mendapatkan keuntungan untuk memperoleh kecepatan dan

luas gerak.

A

F R

Gambar 2.14 Pengungkit Tipe I (Hidayat, 1997:227)

Keterangan gambar:

A : Tuas

F : Titik gaya

R : Titik beban

FA : Lengan gaya

RA : Lengan beban

Page 40: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

48

Pengungkit tipe kedua merupakan tipe pengungkit yang memiliki lengan gaya

lebih panjang dibandingkan dengan lengan beban oleh karena titik tangkap beban selalu

berada diantara tuas dan titik penerapan gaya. Pengungkit tipe kedua ini memberikan

keuntungan penambahan gaya dengan mengorbankan kecepatan gerak.

F A

R

Gambar 2.15. Pengungkit Tipe II (Hidayat, 1997:227)

Pengungkit tipe ketiga merupakan tipe pengungkit yang memiliki lengan beban

lebih panjang dibandingkan dengan lengan gaya, karena kerja gaya selalu berada

diantara tuas dan titik penerapan beban. Pengungkit tipe ketiga memberikan keuntungan

penambahan kecepatan dengan mengorbankan pemakaian gaya. Pada umumnya

sebagian besar gerak yang terjadi pada tubuh manusia merupakan penerapan prinsip

kerja pengungkit tipe ketiga.

F A

R

Gambar 2.16 Pengungkit Tipe III (Hidayat, 1997:228)

Semakin panjang lengan gaya, semakin sedikit energi yang digunakan untuk

menggerakkan beban, demikian pula sebaliknya semakin panjang lengan beban maka

akan semakin besar energi yang digunakan untuk mengatasinya.

Keuntungan secara mekanis suatu alat kerja dikatakan baik jika alat itu efisien,

tidak baik jika tidak efisien. Pertanyaanya bagaimana kita mengukur efisien alat

tersebut?. Karena alat tersebut digunakan untuk mengefisienkan gaya, maka yang diukur

adalah kemampuan untuk memperkecil gaya, yang disebut sebagai keuntungan mekanis.

Page 41: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

49

Pada pengungkit, keuntungan mekanis adalah perbandingan antara beban yang harus

diatasi dan gaya yang digunakan.

Barthles (1981:54) mengemukakan bahwa pengungkit digunakan untuk

memperoleh keuntungan mekanis, sehingga dengan gaya kecil yang diterapkan pada

lengan gaya yang panjang dapat diubah untuk mengatasi atau mengangkat beban yang

cukup besar atau untuk memperoleh kecepatan yang tinggi.

Pada tubuh manusia, lengan momennya adalah tulang, titik tumpu terletak pada

tulang sendi dan gaya diberikan oleh otot-otot yang menyisip pada tulang. Bebannya

adalah berat bagian tubuh yang bergerak ditambah beban apa saja yang ditambahkan.

Jauhnya titik tangkap beban dari persendian tergantung pada berat bagian tubuh

ditambah dengan berat badan, dengan demikian semakin berat bebannya maka titik

tangkap beban semakin jauh dari sumbunya.

Sebenarnya, sistem pengungkit pada tubuh manusia lebih banyak menggunakan

sistem pengungkit tipe ketiga. Hal tersebut dapat dilihat pengungkit pada tubuh manusia

memiliki lengan gaya lebih pendek dibandingkan dengan lengan bebannya, karena otot-

otot yang bekerja atau yang menggerakkan bagian-bagian tubuh menyisip dekat dengan

tulang sendi dan titik tangkap beban jauh dari persendian sebagai tuas, maka sistem

pengungkit pada tubuh manusia memberikan keuntungan dalam hal kecepatan, tetapi

lain halnya ketika melakukan tolakan. Pada saat melakukan tolakan, sistem pengungkit

yang digunakan adalah sistem pengungkit tipe kedua.

Ditinjau berdasarkan tipe-tipe pengungkit tersebut sistem pengungkit yang berlaku

pada gerakan ekstensi sendi pergelangan kaki termasuk dalam tipe kedua. Pada sistem

pengungkit tipe kedua berlaku prinsip bahwa oleh karena jarak antara sumbu dan titik

gaya pada batang pengungkit lebih panjang dibandingkan jarak antara sumbu dan titik

badan, maka didapat keuntungan dalam efisiensi penggunaan gaya dalam menghasilkan

gerakan pengungkit. Sesuai dengan prinsip ini, dalam setiap pengungkit ekstensi sendi

pergelangan kaki akan memperoleh keuntungan dalam efisiensi dalam penggunaan gaya

apabila telapak kaki yang berperan sebagai batang pengungkit mempunyai ukuran lebih

panjang.

Page 42: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

50

Gambar 2.17. Sistem Pengungkit pada Telapak Kaki

(www.kaskus.co.id)

Struktur yang bersegmen seperti pada telapak kaki hanya dapat menyokong berat

badan bila dibangun dalam bentuk lengkung. Telapak kaki mempunyai tiga lengkung

yang telah ada sejak lahir, yaitu:

a) Arcus Longitudinalis Lateralis

b) Arcus longitudinalis medialis

c) Arcus transversus pedis dextra

Lengkung-lengkung kaki dipertahankan oleh:

a) Bentuk tulang

b) Ligamen-ligamen yang kuat

c) Tonus otot

Bajiman dan Stecko memperlihatkan secara elektromiografi bahwa m. Tibialis

anterior, m. Peroneus longus, dan otot-otot kecil kaki tidak berperan penting dalam

menyokong arcus dalam keadaan statis. Umumnya otot-otot itu sama sekali tidak aktif,

akan tetapi pada waktu berjalan dan berlari semua otot-otot ini menjadi aktif. Berdiri

dalam waktu yang lama, terutama pada orang gemuk, akan membebani tulang-tulang

dan ligamentum-ligamentum kaki secara berlebihan dan akan menyebabkan turunnya

lengkung kaki atau kaki ceper

Page 43: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

51

B. Penelitian yang relevan

Beberapa penelitian yang memiliki relevansi paling dekat dengan penelitian ini antara

lain :

1. Hadi Purwanto (2013) meneliti sumbangan lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai

terhadap hasil lompat jauh, yang menyimpulkan terdapat sumbangan yang signifikan

lari 30 meter dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh.

2. Kasmono (2009) meneliti perbedaan pengaruh metode latihan Plyometric dan

fleksibiltitas togok terhadap peningkatan prestasi lompat jauh gaya jongkok.

3. Khoirul Huda (2011) meneliti hubungan antara kecepatan lari maksimum, berat badan

dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok, yang

menyimpulkan adanya sumbangan yang berarti antara kecepatan maksimum lari, berat

badan dan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok.

4. I Nyoman Armanda Triaksama (2014), yang meneliti tentang pengaruh metode latihan

interval anaerob terhadap peningkatan kecepatan lari 100 meter ditinjau dari rasio

panjang telapak kaki dan tinggi badan (studi eksperimen metode latihan interval

anaerob waktu kerja-istirahat 1:5 dan 1:10 pada mahasiswa jurusan penjaskesrek

fakultas olahraga dan kesehatan undiksha)

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan dapat dirumuskan kerangka

pemikiran sebagai berikut :

Kondisi fisik dan kemampuan kondisi fisik merupakan unsur yang penting dalam

menunjang penampilan seseorang/atlet dalam olahraga, sehingga untuk melakukan gerakan

lompat jauh dibutuhkan latihan fisik terutama terfokus pada faktor kondisi fisik dan

kemampuan kondisi fisik. Unsur fisik dan kemampuan kondisi fisik yang berpengaruh pada

olahraga atletik nomor lompat jauh antara lain kekuatan otot tungkai, kecepatan lari,

kekuatan otot perut, fleksibilitas togok, panjang tungkai, dan panjang telapak kaki.

1. Hubungan kekuaatan otot tungkai terhadap lompat jauh gaya jongkok.

Salah satu unsur kondisi fisik dalam melakukan lompat jauh dalah kekuatan otot

tungkai. Hal ini perlu diperhatikan bagi kita semua, khususnya untuk para atlet dan pelatih.

Page 44: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

52

Baik take off dan mendarat pada bak lompatan sangatlah perlu memperhatikan kekuatan

otot tungkainya. Salah satu faktor penting tambahan yang dapat mempengaruhi kinerja

lompat jauh adalah keterampilan. Ketika melakukan lompatan sangatlah besar kaitannya

dengan kekuatan otot tungkai. Semakin kuat otot tungkainya, maka bisa dipastikan hasil

lompatannya juga akan meningkat. Kekuatan otot tungkai ini diperlukan ketika waktu

awalan, yakni waktu lari. Selain itu juga diperlukan ketika waktu take off. Semakin kuat

otot tungkai maka bisa dipastikan hasil tumpuan juga semakin baik dan hal ini bisa

mempengaruhi hasil lompatan. Selanjutnya untuk otot tungkai yang kuat juga berpengaruh

ketika waktu tumpuan ketika mendarat. Sebagai penopang badan maka sangatlah mungkin

ketika otot tungkainya bagus, maka tumpuan waktu jatuh di bak lompatan tidak akan goyah

sehingga akan memperoleh hasil yang jauh atau lebih baik.

2. Hubungan kecepatan lari terhadap lompat jauh gaya jongkok.

Dalam melakukan ketrampilan lompat jauh kecepatan sangat berpengaruh terhadap

hasil yang akan dicapai. Semakin cepat seorang atlet melakukan start atau awalan maka

bisa dipastikan lompatannya juga bagus. Kecepatan run-up (RUV) dan teknik take off

adalah yang paling penting untuk panjang lompat jauh. Semakin cepat dan dengan diikuti

kekuatan tungkai yang bagus, maka power akan semakin bagus pula. Dalam melakukan

awalan lompat jauh inilah kecepatan lari sangat berperan banyak demi menghasilkan hasil

lompatan yang bagus pula. Pada dasarnya kecepatan juga sangat erat hubungannya dengan

kekuatan otot tungkai seorang atlet. Atlet tidak akan bisa lari secepat mungkin bilamana

kekuatan otot tungkainya kurang baik. Dengan memiliki kecepatan yang bagus, maka bisa

dipastikan prestasi dalam lompatan akan semakin bagus.

3. Hubungan kekuatan otot perut terhadap lompat jauh gaya jongkok.

Kekuatan otot perut sering kali diabaikan dalam melatih seseorang pada nomor lompat

jauh. Hal tersebut sangat wajar karena pengaruhnya hampir tidak terasa ataupun terihat.

Ketika kita melakukan loncatan ataupun lompatan maka otot perut kita juga akan kontraksi.

Pada nomor lompat jauh, kekuatan otot perut ini juga digunakan sebagai penunjang ketika

atlet dalam keadaan menolak pada balok tumpuan dan juga ketika mendarat. Ketika atlet

sedang melakukan rangkaian lompatan, maka tidak akan lepas dari fase melayang diudara

sebelum akhirnya jatuh di bak lompatan. Pada waktu inilah kekuatan otot perut berperan

Page 45: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

53

dalam menentukan hasil lompatan. Ketika waktu menolak di papan tolakan, pasti juga akan

menggunakan kekuatan otot perut sebagai salah satu komponen dalam menentukan hasil

melayang. Dari situlah mengapa kekuatan otot perut ini menjadi salah satu faktor dimana

seseorang bisa meraih pencapaian yang maksimal dalam melakukan lompatan.

4. Hubungan fleksibilitas togok terhadap lompat jauh gaya jongkok.

Pergerakan di udara atau saat melayang di udara pada gerakan lompat jauh jarang

sekali diperhatikan oeh seorang atlet bahkan pelatih. Pada dasarnya fleksibilitas togok ini

juga berpengaruh ketika seseorang melakukan gerakan diudara. Semakin lentur maka bisa

dipastikan daya lecut badan bisa bagus. Hal tersebut sangat mambantu seorang atlet saat

meluncur di bak pasir. Hal ini berkaitan erat dengan kekuatan otot perut seorang pelompat.

Ketika otot perut dan fleksibilitas togok bagus, maka hasilnya juga bisa dipastikan bagus

pula. Sering kali kita tidak mencermati hal ini, akibatnya seorang atlet prestasinya kurang

maksimal padahal masih bisa meraih yang lebih dari apa yang sudah dilakukan.

5. Hubungan panjang tungkai terhadap lompat jauh gaya jongkok.

Ketika kita memilih atlet pada nomor lompat maka seringkali kita melihat seberapa

panjang tungkainya. Hal ini memang menjadi patokan para pelatih atau pembina dalam

memilih calon atlet yang akan dibina. Faktor ini bisa sangat berpengaruh terhadap hasil

lompatan seorang atlet. Dalam hal ini kaitannya adalah ketika seorang atlet mempunyai

tungkai yang relatif panjang, maka bisa berpengaruh terhadap langkah ketika lari maupun

langkah ketika mendarat pada tempat lompatan. Seseorang yang mempunyai tungkai yang

panjang bisa dengan mudah melakukan langkah lari maupun ketika melayang di udara pada

waktu akan mendarat di tempat lompatan.

6. Hubungan panjang telapak kaki terhadap lompat jauh gaya jongkok.

Salah satu penunjang prestasi dalam cabang olahraga adalah proporsi tubuh (rasio

anthropometrik), dalam hal ini yang dimaksudkan adalah panjang telapak kaki. Telapak

kaki merupakan salah satu faktor dimana atlet bisa memaksimalkan larinya ketika bentuk

telapak kakinya bagus. Disamping digunakan dalam lari, pada nomor lompat ini telapak

kaki juga mempunyai peranan penting ketika dgunakan dalam momentum ketika take off .

Keuntungan memiliki telapak kaki yang panjang bisa menjadi suatu alat kerja

yang bekerja berdasarkan asas-asas momen yaitu sebagai pengungkit anatomi. Pengungkit

Page 46: BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian teori 1 ... · A. Kajian teori 1. Olahraga Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh ... gerakan terakhir dari rangkaian lompat jauh gaya jongkok

54

ialah suatu batang yang kaku yang dapat berputar pada titik yang tetap bila gaya digunakan

untuk mengatasi beban. Bila pengungkit bergerak, berarti pengungkit melakukan dua fungsi

penting, yaitu: pengungkit digunakan untuk mengatasi beban yang lebih besar dari pada

gaya, atau untuk memperbesar jarak bergeraknya beban dengan gaya yang lebih besar dari

pada beban. Bila tidak bergerak, berarti pengaruh putaran (momen) dari gaya sama dengan

pengaruh putaran (momen) dari beban dan pengungkit dalam keadaan seimbang.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian,

sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2006:71). Berdasarkan

pada landasan teori yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis yang dianjurkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ada hubungan positif antara variabel kekuatan otot tungkai dengan lompat jauh gaya

jongkok.

2. Ada hubungan positif antara variabel kecepatan maksimum lari dengan lompat jauh gaya

jongkok.

3. Ada hubungan positif antara variabel kekuatan otot tungkai dengan lompat jauh gaya

jongkok.

4. Ada hubungan positif antara variabel fleksibilitas togok dengan lompat jauh gaya

jongkok.

5. Ada hubungan positi antara variabel panjang tungkai dengan lompat jauh gaya jongkok.

6. Ada hubungan positif antara variabel panjang telapak kaki dengan lompat jauh gaya

jongkok.

7. Ada hubungan positif antara variabel bebas secara bersama-sama dengan lompat jauh

gaya jongkok.