bab ii keracunan
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangIntoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh
manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya. Keracunan
makanan bila seseorang mengalami gangguan kesehatan setelah mengkonsumsi
makanan yang terkontaminasi kuman atau racun yang dihasilkan oleh kuman penyakit.
Kuman yang paling sering mengkontaminasi makanan adalah bakteri. Kuman ini dapat
masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan dengan perantaraan orang yang mengolah
makanan atau memang berasal dari makanan itu sendiri akibat pengolahan yang kurang
baik.Racun adalah zat / bahan yang apabila masuk ke dalam tubuh melalui mulut,
hidung / inhalasi, suntikan dan absorbsi melalui kulit atau di gunakan terhadap
organisme hidup dengan dosis relatif kecil akan merusak kehidupan / menggangu
dengan serius fungsi satu / lebih organ atau jaringan.
Karena adanya bahan- bahan yang berbahaya, menteri kesehatan telah
menetapkan peraturan no !" / #$%. K$& / '( / ()*! tanggal (+ %oember ()*!
tentang bahan bahan berbahaya. Karena tingkat bahayanya yang meliputi besar dan
luas jangkauan, kecepatan penjalaran dan sulitnya dalam penanganan dan
pengamanannya, bahan bahan berbahaya atau yang dapat membahayakan kesehatan
manusia secara langsung atau tidak langsung.
Keracunan merupakan masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia
yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya. da beberapa hal
yang dapat menyebabkan keracunan antara lain makanan.#akanan merupakan
kebutuhan pokok manusia karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di perlukan
antara lain untuk a. 0ertumbuhan 1adan.b. #emelihara dan memperbaiki jaringan tubuh yang telah tua dan rusak.
c. 2i perlukan untuk proses yang terjadi di dalam tubuh
d. 2i perlukan untuk berkembang biak.
e. #enghasilkan energi untuk dapat melakukan aktiitas.
3etapi makanan juga dapat menyebabkan keracunan di karenakan makanan
tersebut mengandung toksin, makanan dari tumbuhan dan hewan yang mengandung
racun , makanan yang tercemar bahan kimia berbahaya, selain juga infeksi karena
makanan yang mengandung mikroorganisme pathogen 4 5662 I%5$73I6% 8.
1
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
2/23
0ertolongan terhadap keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun haruslah
dipersiapkan dengan sebaik-baikanya. 0ertolongan yang keliru atau secara
berlebihan justru mendatangkan bahaya baru. Identifikasi racun merupakan usaha
untuk mengetahui bahan, zat, atau obat yang diduga sebagai penyebab terjadi
keracunan, sehingga tindakan penganggulangannya dapat dilakukan dengan tepat,
cepat dan akurat. 2alam menghadapi peristiwa keracunan, kita berhadapan dengan
keadaan darurat yang dapat terjadi dimana dan kapan saja serta memerlukan
kecepatan untuk bertindak dengan segera dan juga mengamati efek dan gejala
keracunan yang timbul.
B. Rumusan Masalah
(.1agaimana pengertian keracunan9
:. 1agaimana $tiologi keracunan9
!. 1agaimana #anifestasi klinis keracunan9
. 1agaimana 0atofisiologi keracunan9
". 1agaimana komplikasi keracunan9
+. 1agaimana pemeriksaan penunjang keracunan9
;. 1agaimana penatalaksaan keracunaan9
*. 1agaimana asuhan keperawatan pada klien dengan keracunan9
C. Tujuan(.
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
3/23
mengganggu kesehatan bahkan dapat menimbulkan kematian. &ekitar ;= dari semua
pengunjung departemen kedaruratan datang karena masalah toksik.
Racun adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut,
hidung, suntikan dan absorpsi melalui kulit atau digunakan terhadap organisme hidup
dengan dosis relatif kecil akan merusak kehidupan atau mengganggu dengan serius
fungsi hati atau lebih organ atau jaringan 4#c >raw- ?ill %ursing 2ictionary8.
Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. 1ahan racun yang
masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-
paru, hati, ginjal dan lainnya. 3etapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ
tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan
menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.
Keracunan atau intoksikasi adalah keadaan patologik yang disebabkan oleh obat,
serum, alkohol, bahan serta senyawa kimia toksik, dan lain-lain. Keracunan dapat
diakibatkan oleh kecelakaan atau tindakan tidak disengaja, tindakan yang disengaja
seperti usaha bunuh diri atau dengan maksud tertentu yang merupakan tindakan
kriminal. Keracunan yang tidak disengaja dapat disebabkan oleh faktor lingkungan,
baik lingkungan rumah tangga maupun lingkungan kerja.
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh
manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya. Keracunan
makanan bila seseorang mengalami gangguan kesehatan setelah mengkonsumsi
makanan yang terkontaminasi kuman atau racun yang dihasilkan oleh kuman penyakit.
Kuman yang paling sering mengkontaminasi makanan adalah bakteri. Kuman ini dapat
masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan dengan perantaraan orang yang mengolah
makanan atau memang berasal dari makanan itu sendiri akibat pengolahan yang kurang
baik.
Intoksikasi adalah masuknya zat racun kedalam tubuh baik melalui saluran
pencernaan, saluran nafas, atau melalui kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala
klinis.
B. ETIL!I&umber racun bermacam-macam seperti polusi limbah industi yang mengandung
logam berat, bahan makanan yang terkontaminasi oleh kuman salmonella,
sthapilococcus clostridium botulinum, jamur beracun. 1egitu pula berbagai macam obat
jika diberikan melampaui dosis normal tidak menyembuhkan penyakitnya melainkan
memberikan efek samping yang merupakan racun bagi tubuh.
3
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
4/23
0ada dasarnya semua bahan dapat menyebabkan keracunan tergantung seberapa
banyak bahan tersebut masuk kedalam tubuh. 1ahan-bahan yang dapat menyebabkan
keracunaan adalah
(. 6bat-obatan &alisilat, asetaminofen, digitalis, aminofilin
:. >as toksin Karbon monoksida, gas toksin iritan!. @at kimia industri #etil alkohol, asam sianida, kaustik, hidrokarbon
1eberapa jenis bahan kimia yang harus diperhatikan karena berbahaya adalah
1ahan
Kimia
0enjelasan 0otensi 1ahaya Kesehatan
g%6! &enyawa ini beracun dan korosif.
&impanlah dalam botol berwarna
dan ruang yang gelap serta
jauhkan dari bahan-bahan yangmudah terbakar.
2apat menyebabkan luka bakar
dan kulit melepuh. >as/uapnya
juga menebabkan hal yang sama.
?7l &enyawa ini beracun dan bersifat
korosif terutama dengan
kepekatan tinggi.
2apat menyebabkan luka bakar
dan kulit melepuh. >as/uapnya
juga menebabkan hal yang sama.
?:& &enyawa ini mudah terbakar dan
beracun
#enghirup bahan ini dapat
menyebabkan pingsan, gangguan
pernafasan, bahkan kematian.
?:&6 &enyawa ini sangat korosif,higroskopis, bersifat membakar
bahan organik dan dapat merusak
jaringan tubuh
>unakan ruang asam untuk proses
pengenceran dan hidupkan kipas
penghisapnya.
Aangan menghirup uap asamsulfat pekat karena dapat
menyebabkan kerusakan paru-
paru, kontak dengan kulit
menyebabkan dermatitis,
sedangkan kontak dengan mata
menyebabkan kebutaan.
%a6? &enyawa ini bersifat higroskopis
dan menyerap gas 76:.
2apat merusak jaringan tubuh.
%?! &enyawa ini mempunyai bau yang
khas.
#enghirup senyawa ini pada
konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan pembengkakan
saluran pernafasan dan sesak
nafas. 3erkena amonia pada
konsentrasi B."= 4/8 selama !B
menit dapat menyebabkankebutaan.
4
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
5/23
?7% &enyawa ini sangat beracun. ?indarkan kontak dengan kulit.
Aangan menghirup gas ini karena
dapat menyebabkan pingsan dan
kematian.
?5 >as/uap maupun larutannya
sangat beracun.
2apat menyebabkan iritasi kulit,
mata, dan saluran pernafasan.
?%6! &enyawa ini bersifat korosif. 2apat menyebabkan luka bakar,
menghirup uapnya dapat
menyebabkan kematian.
. @at kimia pertanian Insektisida
". #akanan
1ahan makanan pada umumnya merupakan media yang sesuai untuk pertumbuhan
dan perkembangbiakan mikroorganisme. 0roses pembusukan merupakan proses
awal dari akibat aktiitas mikroorganisme yang mempengaruhi langsung kepada
nilai bahan makanan tersebut untuk kepentingan manusia. &elain itu, keracunan
bahan makanan dapat juga disebabkan oleh bahan makanannya sendiri yang
beracun, terkontaminasi oleh protozoa, parasit, bakteri yang patogen dan juga bahan
kimia yang bersifat racun.
2i Indonesia ada beberapa jenis makanan yang sering mengakibatkan keracunan,
antara laina. Keracunan botolinum
7lostridium botolinum adalah kuman yang hidup secara anaerobik, yaitu di
tempat-tempat yang tidak ada udaranya. Kuman ini mampu melindungi dirinya
dari suhu yang agak tinggi dengan jalan membentuk spora. Karena cara
hidupnya yang demikian itu, kuman ini banyak dijumpai pada makanan kaleng
yang diolah secara kurang sempurna.
>ejala keracunan botolinum muncul secara mendadak, (*-!+ jam sesudah
memakan makanan yang tercemar. >ejala itu berupa lemah badan yang
kemudian disusul dengan penglihatan yang kabur dan ganda. Kelumpuhan
saraf mata itu diikuti oleh kelumpuhan saraf-saraf otak lainnya, sehingga
penderita mengalami kesulitan berbicara dan susah menelan.0engobatan hanya
dapat diberikan di rumah sakit dengan penyuntikan serum antitoksin yang khas
untuk botulinum. 6leh karena itu dalam hal ini yang penting ialah pencegahan.
0encegahan sebelum dihidangkan, makanan kaleng dibuka dan kemudian
direbus bersama kalengnya di dalam air sampai mendidih.
b. Keracunan jamur
5
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
6/23
>ejala muncul dalam jarak bebarapa menit sampai : jam sesudah makan
jamur yang beracun 4manita spp8. >ejala tersebut berupa sakit perut yang
hebat, muntah, mencret, haus, berkeringat banyak, kekacauan mental, pingsan.
3indakan pertolongan apabila tidak ada muntah-muntah, penderita dirangsang
agar muntah. Kemudian lambungnya dibilas dengan larutan encer kalium
permanganat 4( gram dalam : liter air8, atau dengan putih telur campur susu.
1ila perlu, berikan napas buatan dan kirim penderita ke rumah sakit.
c. Keracunan jengkol
Keracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol dalam
saluran kencing. da beberapa hal yang diduga mempengaruhi timbulnya
keracunan, yaitu jumlah yang dimakan, cara penghidangan dan makanan
penyerta lainnya.
>ejala klinisnya seperti sakit pinggang yang disertai dengan sakit perut,
nyeri sewaktu kencing, dan kristal-kristal asam jengkol yang berwarna putih
nampak keluar bersama air kencing, kadang-kadang disertai darah.
3indakan pertolongan pada keracunan yang ringan, penderita diberi minum
air soda sebanyak-banyaknya. 6bat-obat penghilang rasa sakit dapat diberikan
untuk mengurangi sakitnya. 0ada keracunan yang lebih berat, penderita harus
dirawat di rumah sakit.
d. Keracunan ikan laut
1eberapa jenis ikan laut dapat menyebabkan keracunan. 2iduga racun
tersebut terbawa dari ganggang yang dimakan oleh ikan itu. >ejala-gejala
keracunan berbagai binatang laut tersebut muncul kira-kira :B menit sesudah
memakannya.>ejala itu berupa mual, muntah, kesemutan di sekitar mulut,
lemah badan dan susah bernafas.
3indakan pertolongan usahakan agar dimuntahkan kembali makanan yang
sudah tertelan itu. Kalau mungkin lakukan pula pembilasan lambung dan
pernafasan buatan. 6bat yang khas untuk keracunan binatang-binatang laut itu
tidak ada.
e. Keracunan singkong
Racun singkong ialah senyawa asam biru 4cyanida8. &ingkong beracun
biasanya ditanam hanya untuk pembatas kebun, dan binatangpun tidak mau
memakan daunnya. Racun asam biru tersebut bekerja sangat cepat. 2alam
beberapa menit setelah termakan racun singkong, gejala-gejala mulai timbul.
2alam dosis besar, racun itu cepat mematikan.
+. 1isa ular atau serangga
;. Keracunan Insektisida
6
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
7/23
Keracunan organofosfat, salah satu unsur insektisida 4racun serangga8, lebih sering
dijumpai karena memang banyak dipakai. 6rganofosfat sering dicampur dengan
bahan pelarut minyak tanah. 2engan demikian, pada keracunan ini harus
diperhatikan tanda-tanda dan penatalaksanaan keracunan minyak tanah selain akibat
organofosfat itu sendiri.
*. da berbagai macam kelompok bahan yang dapat menyebabkan keracunan, antara
lain "
a. 1ahan kimia umum 4 7hemical toCicants 8 yang terdiri dari berbagai golongan
seperti pestisida 4organoklorin, organofosfat, karbamat8 golongan gas 4nitrogen
metana, karbon monoksida, klor 8, golongan logam 4timbal, posfor, air
raksa,arsen8 ,golongan bahan organik 4 akrilamida, anilin, benzena toluene,
inil klorida fenol 8.b. Racun yang dihasilkan oleh jenis bakteri 4 1acterial toCicants 8 mis 1acillus
cereus, 7ompilobacter jejuni, 7lostridium botulinum, $scherichia coli dll
c. Racun yang dihasilkan oleh tumbuh tumbuhan 4 1otanical toCicants 8 mis
jamur amnita, jamur psilosibin, oleander, kecubung dll
). #inyak 3anah
C. MANIFESTASI #LINIS7iri-ciri keracunan umumnya tidak khas dan dipengaruhi oleh cara pemberian,
apakah melalui kulit, mata, paru, lambung, atau suntikan, karena hal ini mungkin
mengubah tidak hanya kecepatan absorpsi dan distribusi suatu bahan toksik, tetapi juga
jenis dan kecepatan metabolismenya. 0ertimbangan lain meliputi perbedaan respons
jaringan. ?anya beberapa racun yang menimbulkan gambaran khas seperti adanya bau
gas batu bara 4saat ini jarang8, pupil sangat kecil (pinpoint8, muntah, depresi, dan
hilangnya pernafasan pada keracunan akut morfin dan alkaloidnya. 0upil pinpoint
merupakan satu-satunya tanda, karena biasanya pupil berdilatasi pada pasien keracunan
akut. Kecuali pada pasien yang sangat rendah tingkat kesadaranya, pupilnya mungkin
menyempit tetapi tidak sampai berukuran pinpoint. Kulit muka merah, banyak
berkeringat, tinitus, tuli, takikardi, dan hiperentilasi sangat mengarah pada keracunan
salisilat akut 4aspirin8.
>ejala lain
(. Rasa terbakar di tenggorokan dan lambung.
:. 0ernafasan yang cepat dan dalam, hilang selera makan, anak terlihat lemah.
!. #ual, muntah, haus, buang air besar cair.
. &akit kepala, telinga berdenging, sukar mendengar, dan pandangan kabur.
". 1ingung.+. Koma yang dalam dan kematian karena kegagalan pernafasan
7
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
8/23
;. Reaksi lain yang kadang bisa terjadi demam tinggi, haus, banyak berkeringat,
bintik merah kecil di kulit dan membran mukosa
1erdasarkan derajatnya dan gejalanya keracunan dibagi menjadi
a. Keracunan ringan
(8 noreksia
:8 %yeri kepala
!8 Rasa lemah
8 Rasa takut
"8 3remor pada lidah dan kelopak mata
+8 0upil miosis
b. Keracunan sedang
(8 %ausea
:8 #untah muntah
!8 Kejang dan kram perut
8 ?ipersalifa
"8 ?iperhidrosis+8 5asikulasi otot
;8 1radikardi
c. Keracunan berat
(8 2iare
:8 Reaksi cahaya negatie
!8 &esak nafas
8 &ianosis
"8 $dema paru
+8 Inkontinensia urine dan feses
;8 Koulsi
*8 Koma)8 1lokade jantung akhirnya meninggal
3abel #anifestasi Klinis Keracunan
6nset 4#asa
witan8
>ejala ejala &aluran 7erna tas 4#ual, #untah8 yang 2ominan
D ( jam #ual, muntah, rasa yang tak
lazim di mulut, mulut terasa
panas
>aram logam
(-: jam #ual, muntah, sianosis, sakit
kepala, pusing, sesak nafas,
gemetar, lemah, pingsan.
%itrit
(-+ jam 4rerata
:-8
#ual, muntah, diare, nyeri
perut.
&taphylococcus ureus
dan enterotoksinnya
*-(+ jam 4:-
muntah8
#untah, kram perut, diare,
rasa mual.
1acillus 7ereus.
+-: jam #ual, muntah, diare, rasahaus, pelebaran pupil,
Aamur berjenis manita.
8
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
9/23
pingsan, koma.
Radang 3engorokan 2an >ejala &aluran %apas
(:-;: jam Radang tengorokan, demam,
mual, muntah, pengeluaran
secret dari hidung, terkadang
ruam kulit.
&treptococcus 0yogene
:-" hari Radang tengorokan dan
hidung, eksudat berwarna
keabuan, demam, mengigil,
nyeri tengorokan, lemah,
sulit menelan, pembengkakan
kelenjar getah bening leher.
7orynebacterium
diphtheria
>ejala &aluran 7erna 1awah 4kram perut, diare8 yang 2ominan
:-!+ jam 4rerata
+-(:8
Kram perut, diare, diare yang
disebabkan Clostridium
perfringens, kadang-kadang
rasa mual dan muntah
7. perfringensE 1.
cereusE &E faecalisE &.
faecium
(:-;: jam
4rerata (*-!+8
Kram perut, diare, muntah,
demam, mengigil, lemah
hebat, mual, sakit kepala,
kadang-kadang diare
berdarah dan berlendir, lesi
kulit yang disebabkan Vibrio
vulnificuis. Yersinia
enterocolitica menyebabkan
gejala yang menyerupai flu
apendisitis akut.
&almonella spp
4termasuk &. rizonae8,
$. coli enteropatogenik,
dan $nterobakteriacae,
F. cholera 4B( dan non-
B(8, ulinicus, F.
fluialis.
!-" hari 2iare, demam, muntah
dengan nyeri perut, gejala
saluran nafas
Firus-irus enterik
(-+ minggu 2iare lengket 4tinja
berlemak8, sakit perut, berat
badan menurun
>iardia lamblia
(-beberapa
minggu
&akit perut, diare, sembelit,
sakit kepala, mengantuk,
$ntamoeba hystolitica
9
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
10/23
kadang tanpa gejala
!-+ bulan &ulit tidur, tak ada nafsu
makan, berat badan menurun,
sakit perut, kadang
gastroenteritis
3aenia sanginata dan
taenia solium
>ejala %eurologis 4>angguan Fisual, Fertigo, >ell, 0aralisis8
D ( jam >astroenteritis, cemas,
penglihatan kabur, nyeri
dada, sianosis, kedutan,
kejang.
&alias berlebihan,
berkeringat, gastroenteritis,
nadi tak teraratur, pupil
mengecil, bernafas seperti
orang asma.
5osfat organic
Aamur jenis muscaria
(-+ jam Rasa baal atau gatal, pusing,
pucat, pendarahan perut,
pengelupasan kulit, mata
terfiksasi, reflek hilang,
kedutan, paralisis otot.
Rasa baal atau gatal,
gastroenteritis, pusing, mulut
kering, otot nyeri, pupil
melebar, pandangan kabur,
paralisis otot.
3etrodotoCin
7iguatoCin
: jam-+ hari
4(:-!+ jam8
Rasa mual, muntah, rasa
4geli8 seperti dikaruk, pusing,
lemah, tak ada nafsu makan,
berat badan menurun,
bingung.
Fertigo, pandangan kabur
atau diplobia, reflek cahaya
hilang, sulit menelan,
berbicara dan bernafasE mulut
kering, lemah, paralisis
7hlorinated hydrocarbon
7lostridium botulinum
dan toksinnya.
10
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
11/23
pernafasan.
G;: jam Rasa baal, kaki lemah,
paralisis, spastic, penglihatan
berkurang, buta, dan koma.
>astroenteritis, nyeri pada
kaki, kaki dan tangan jatuh.
ir raksa organic
3riortrocresyl phosphate.
3erjadi >ejala lergi 4#uka #emerah dan Rasa >atal8
D ( jam &akit kepala, pusing, mual,
muntah, rasa panas pada
mulut, tengorok terasa
terbakar, muka sembab dan
merah, sakit perut, gatal
dikulit.
Rasa baal disekitar muluit,
rasa seperti digaruk 4geli8,
kemerahan, pusing, sakit
kepala, mual.
Kemerahan, rasa panas, gatal,
sakit perut, edema lutut dan
wajah.
&combrotoCin
4histamine8
#onosodium glutamate
4#&>8
sam nikotinat
>ejala >astroenteritis 2an/atau %eurologis 43oksin Kerang8
B,"-: jam Rasa seperti digaruk 4geli8,
terbakar, baal, mengantuk,
bicara inkoheren, paralisis
pernafasan.
&aCitoCin 4paralytic
shelifish poisoning 0&08
:-" menit
sampai !- jam
&ensasi panas dan dingin
bergantian, rasa geliE baal
disekitar bibir, lidah dan
tengorokanE nyeri otot,
pusing, diare, muntah.
1reetoCin 4neurotoCic
shelifish poisoning
%&08
!B menit sampai
:-! jam
Rasa mual, muntah, diare,
sakit perut, mengigil, demam.
2inophysis toCin,
okadaic acid,
pectenotoCin, yessotoCin
42iarrheic shelifish
poisoning2&08: jam #untah, diare, sakit perut, 2omoic cid 4mnestic
11
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
12/23
4gastrointestinal
8 sampai * jam
4neurologis8
bingung, hilang ingatan,
deisorientasi, kejang dan
koma.
shelifish poisoning
&08
>ejala Infeksi astroenteritis, demam,
edema disekitar mata,
berkeringat, nyeri otot,
mengigil, lemah, sulit
bernafas.
3richinella spiralis
;-:* hari 4rerata
( hari8
Hemah yang hebat, sakit
kepala, sakit kepala, demam,
batuk, mual, muntah,
sembelit, sakit perut,
mengigil, bintik merah
dikulit, tinja berdarah.
&almonella typhi
(B-(! hari
(B-"B hari
4rerata :"-!B8
2emam, sakit kepala, nyeri
otot, kemerahan.
2emam, lemah-lesu, tak ada
nafsu makan, mual, sakit
perut, kuning 4ikterus8.
3oCoplasma gondii
#ungkin irus
1erariasi,
bergantung pada
tipe penyakit
2emam, mengigil, sakit
kepala atau sendi, lemah-
lesu, bengkak dikelenjar
getah bening, dan gejala yang
khas untuk penyakit lain.
1acillus anthracis,
brucella melitensis, 1.
abortus, 1. suis, coCiella
bernetti, francisella
tularensis, listeria
monocytogenes, #.
tuberculosis,
mycobacterium sp,
pasteurella multocida,
streptobacillus
moniliformis,
campylobacter jejuni,
leptospira &&0.
12
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
13/23
D. PATFISIL!I0enyebab terbanyak keracunan adalah pada sistem saraf pusat dengan akibat
penurunan tingkat kesadaran dan depresi pernapasan. 5ungsi kardioaskuler mungkin
juga terganggu, sebagian karena efek toksik langsung pada miokard dan pembuluh
darah perifer, dan sebagian lagi karena depresi pusat kardioaskular diotak. ?ipotensi
yang terjadi mungkin berat dan bila berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan
ginjal, hipotermia terjadi bila ada depresi mekanisme pengaturan suhu tubuh.
>ambaran khas syok mungkin tidak tampak karena adanya depresi sistem saraf pusat
dan hipotermia, ?ipotermia yang terjadi akan memperberat syok, asidemia, dan
hipoksia.
E. #MPLI#ASIKomplikasi keracunan selalu dihubungkan dengan neurotoksisitas lama dan
6rganophosphorus Induceddeleyed %europathy 4 60I2% 8. &indrom ini berkembang
dalam * !" hari sesudah pajanan terhadap organofosfat. Kelemahan progresif dimulai
dari tungkai bawah bagian distal, kelemahan pada jari dan kaki berupa food drop.
Kehilangan sensori sedikit terjadi serta refleks tendon dihambat.
dapun komplikasi lain yang dapat terjadi adalah
(. Kejang
:. Koma
!. ?enti jantung. ?enti napas
". &yok
+. ?iperaktif
;. ?idrofobia
*. Kejang fokal
). >ejala neurologi local
(B. $dema serebri
((. erofobia
F. PEMERI#SAAN PENUN$AN!
0emeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan lengkap 4 urin, gula darah, cairan
lambung, analisa gas darah, darah lengkap, osmolalitas serum, elektrolit, urea %,
kreatinin, glukosa, transaminase hati 8, $K>, 5oto toraks/ abdomen, &krining
toksikologi untuk kelebihan dosis obat, 3es toksikologi kuantitatif.
!. PENATALA#SANAAN3ujuan tindakan kedaruratan adalah menghilangkan atau meng-inaktifkan racun
sebelum diabsorbsi, untuk memberikan perawatan pendukung, untuk memelihara
13
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
14/23
sistem organ ital, menggunakan antidotum spesifik untuk menetralkan racun, dan
memberikan tindakan untuk mempercepat eliminasi racun terabsorbsi.
0enatalaksanaan umum kedaruratan keracunan antara lain
(. 2apatkan kontrol jalan panas, entilasi, dan oksigenisasi. 0ada keadaan tidak ada
kerusakan serebral atau ginjal, prognosis pasien bergantung pada keberhasilan
penatalaksanaan pernapasan dan sistem sirkulasi.
:. 7oba untuk menentukan zat yang merupakan racun, jumlah, kapan waktu tertelan,
gejala, usia, berat pasien dan riwayat kesehatan yang tepat.
!. 3angani syok yang tepat.
. ?ilangkan atau kurangi absorbsi racun.
". 1erikan terapi spesifik atau antagonis fisiologik secepat mungkin untuk
menurunkan efek toksin.
+. 2ukung pasien yang mengalami kejang. Racun mungkin memicu sistem saraf pusat
atau pasien mungkin mengalami kejang karena oksigen tidak adekuat.;. 1antu dalam menjalankan prosedur untuk mendukung penghilangan zat yang
ditelan, yaitu
a. 2iuresis untuk agen yang dikeluarkan lewat jalur ginjal.
b. 2ialisis ?emoperfusi 4proses melewatkan darah melalui sirkuit ekstrakorporeal
dan cartridge containing an adsorbent 4karbon atau resin8 dimana setelah
detoksifikasi darah dikembalikan ke pasien.
*. 0antau tekanan ena sentral sesuai indikasi.
). 0antau keseimbangan cairan dan elektrolit.
(B. #enurunkan peningkatan suhu.((. 1erikan analgesik yang sesuai untuk nyeri.
(:. 1antu mendapatkan spesimen darah, urine, isi lambung dan muntah.
(!. 1erikan perawatan yang konstan dan perhatian pada pasien koma.
(. 0antau dan atasi komplikasi seperti hipotensi, disritmia jantung dan kejang.
(". Aika pasien dipulangkan, berikan bahan tertulis yang menunjukkan tanda dan gejala
masalah potensial dan prosedur untuk bantuan ulang.
$fek dan gejala keracunan pada manusia dapat timbul setempat 4lokal8 atau
sistemik setelah racun diabsorpsi dan masuk ke dalam sistem peredaran darah atau
keduanya.a. Hokal
Racun yang bersifat korosif akan merusak atau mengakibatkan luka
pada selaput lendir atau jaringan yang terkena. 1eberapa racun lain secara
lokal mempunyai efek pada sistem saraf pusat dan organ tubuh lain, seperti
jantung, hati, paru, dan ginjal tanpa sifat korosif dan iritan.
b. &istemik
&etelah memberikan efek secara lokal, biasanya racun diabsorpsi dan
masuk ke dalam sistem peredaran darah dan akan mempengaruhi organ-organ
tubuh yang penting. 5aktor-faktor yang mempengaruhi efek dan gejala
14
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
15/23
keracunan antara lainE bentuk dan cara masuk, usia, makanan, kebiasaan,
kondisi kesehatan, idiosinkrasi, dan jumlah racun. $fek dan gejala yang
ditimbulkan akibat keracunan terjadi antara lain pada sistem pernapasan,
pencernaan, kardioaskuler, urogenital, darah dan hemopoitika, serta sistem
saraf pusat 4&&08
(+. 3atacara mencegah atau menghentikan penyerapan racun
a. Racun melalui mulut 4ditelan / tertelan8
(8 $ncerkan racun yang ada di lambung dengan air, susu, telor mentah atau
norit8
:8 Kosongkan lambung 4efektif bila racun tertelan sebelum jam8 dengan
cara
a8 2imuntahkan bisa dilakukan dengan cara mekanik 4menekan reflek
muntah di tenggorokan8, atau pemberian air garam atau sirup ipekak.Kontraindikasi cara ini tidak boleh dilakukan pada keracunan zat
korosif 4asam/basa kuat, minyak tanah, bensin8, kesadaran menurun
dan penderita kejang.
b8 1ilas lambung
4(8 0asien telungkup, kepala dan bahu lebih rendah.
4:8 0asang %>3 dan bilas dengan air, larutan norit, %atrium
bicarbonat " =, atau asam asetat " =.
4!8 0embilasan sampai :B ', rata-rata olume :"B cc.
48 Kontraindikasi keracunan zat korosif kejang.
4"8 1ilas
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
16/23
H. PEN!BATAN1erikut adalah beberapa alternatif obat yang dapat anda gunakan untuk
pertolongan pertama terhadap korban keracunan bahan kimia
Aenis 0eracun 0ertolongan 0ertama
sam-asam korosif seperti asam sulfat
4?:&68, fluoroboric acid, hydrobromic
acid +:=, hydrochloric acid !:=,
hydrochloric acid fuming !;=, sulfur
dioksida, dan lain-lain. 1ila tertelan berilah
bubur aluminium hidroksida atau milk of
magnesia diikuti dengan susu atau putih
telur yang dikocok dengan air.
1ila tertelan berilah bubur
aluminium hidroksida atau milk of
magnesia diikuti dengan susu atau
putih telur yang dikocok dengan air.
Aangan diberi dengan karbonat atau
soda kue.
lkali 4basa8 seperti amonia 4%?!8,
amonium hidroksida 4%?6?8, Kalium
hidroksida 4K6?8, Kalsium oksida 47a68,
soda abu, dan lain-lain.
1ila tertelan berilah asam asetat
encer 4(=8, cuka 4(8, asam sitrat
4(=8, atau air jeruk. Hanjutkan
dengan memberi susu atau putih
telur.
Kation Hogam seperti 0b, ?g, 7d, 1i, &n,
dan lain-lain
1erikan antidote umum, susu,
minum air kelapa, norit, suntikan
1H, atau putih telur.
0estisida #inum air kelapa, susu, egeta,
norit, suntikan 0#
>aram rsen 1ila tertelan usahakan pemuntahan
dan berikan milk of magnesia.
(. 0engobatan spesifik dan antidotum
>ejala mual, muntah, nyeri perut, hipersaliasi, nyeri kepala, mata miosis,
kekacauan mental, bronchokonstriksi, hipotensi, depresi pernafasan dan kejang.
3indakan
(8 tropin : mg tiap (" menit sampai pupil melebar tropin berfungsi untuk
menghentikan efek acetylcholine pada reseptormuscarinik, tapi tidak bisa
menghentikan efek nikotinik. 0ada usia D (: th pemberian atropin diberikan
dengan dosis B,B" mg/kg 11IF pelan-pelan dilanjutkan dengan B,B: -B,B"mg/kg
11 setiap " - :B menit sampai atropinisasi sudah adekuat atau dihentikan bila
a8 Kulit sudah hangat, kering dan kemerahan
b8 0upil dilatasi 4melebar8c8 #ukosa mulut kering
16
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
17/23
d8 ?eart rate meningkat 0ada anak usia G (: tahun diberikan ( - : mg IF dan
disesuaikan denganrespon penderita. 0engobatan maintenance dilanjutkan
sesuai keadaan klinispenderita,atropin diteruskan selama : jam kemudian
diturunkan secarabertahap. #eskipun atropin sudah diberikan masih bisa
terjadi gagal nafaskarena atropin tidak mempunyai pengaruh terhadap efek
nikotinik 4kelumpuhan otot 8 organofosfat.
:8 ntiemetik zat-zat yang digunakan untuk menghambat muntah
!8 ntagonis reseptor "-hydroCy-tryptamine yang menghambat reseptor serotonin di
&usunan &yaraf 0usat 4&&08 dan saluran cerna. 6bat ini dapat digunakan untuk
pengobatan post-operasi, dan gejala mual dan muntah akibat keracunan. 1eberapa
contoh obat yang termasuk golongan ini adalah 2olasetron
8 0engobatan &upportif
3ujuan dari terapi suportif adalah adalah untuk mempertahankan homeostasis
fisiologis sampai terjadi detoksifikasi lengkap, dan untuk mencegah serta
mengobati komplikasi sekunder seperti aspirasi, ulkus dekubitus, edema otak
paru, pneumonia, rhabdomiolisis, gagal ginjal, sepsis, dan disfungsi organ
menyeluruh akibat hipoksia atau syok berkepanjangan.
"8 3erapi ?ipoglikemia glukosa B," - (g /kg 11 IF
+8 Kejang diazepam B,: - B,! mg/kg11 IF
:. #engeluarkan racun yang telah diserap
2ilakukan dengan cara
a. 2iuretic 46bat-obatan yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran
urine8 lasiC, manitol
b. 2ialisa
c. 3ransfusi eCchange
I. PENCE!AHAN(. #asak masakan sampai benar benar matang karena racun akan tidak aktif dengan
pemanasan makanan pada suhu di atas " 7 selama ( menit, pada suhu *B 7 selama "
menit, selain itu spora juga tidak aktif dengan pemanasan (:B 7
:. Hetakkan bahan bahan kimia berbahaya di tempat yang aman dan jauh dari
jangakauan anak anak
!. 3andailah sejelas jelasnya tiap atau kaleng yang berisi bahan berbahaya
. ?indari pemakaian botol / kaleng bekas
". Kuncilah kotak penyimpanan racun dan obat obatan
+. 0erhatikan petunjuk tanggal / masa kadaluarsa
17
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
18/23
BAB III
ASUHAN #EPERA%ATAN #LIEN #ERACUNAN
A. Pengkaj&an
'. 0emeriksaan fisik
a. Keadaan umum Kesadaran menurunb. 0ernafasan %afas tidak teratur
c. Kardioaskuler ?ipertensi, nadi aritmia.
d. 0ersarafan Kejang, miosis, asikulasi, penurunan kesadaran,
kelemahan, paralise
e. >astrointestinal #untah, diare
f. Integumen 1erkeringat
g. #uskuloskeletal Kelelahan, kelemahan
h. Integritas $go >elisah, pucat
i. $liminasi 2iare
j. &elaput lendir ?ipersalia
k. &ensori #ata mengecil/membesar, pupil miosis
B. Pr&(r&tas D&agn(sa
0rioritas Ke- 2iagnosa Keperawatan
( Ketidakefektifan 0ola nafas berhubungan dengan ansietas.
: Ketidakseimbangan %utrisi kurang dari kebutuhan tubuh
18
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
19/23
berhubungan dengan mual dan muntah.
! Ketidakefektifan 0erfusi jaringan >astrointestinal berhubungan
dengan keracunan enzim.
Resiko Ketidakseimbangan olume cairan berhubungan dengan
mual muntah.
C. Ren)ana T&n*akan #e+era,atan
2iagnosa
keperawatan
3ujuan dan Kriteria ?asil
4%678
Interensi 4 %I78
Ketidakefektifan
0ola nafas
berhubungan dengan
ansietas.
&etelah dilakukan tindakan
keperawatan dalam waktu
*C! jam, diharapkan klien
dengan kriteria hasil
- Respon lergik sistemik
tingkat keparahan
respons imun
hipersensitif sistemik
terhadap antigen tertentu
dari lingkungan
4eksogen8.
- &tatus 0ernapasan Kepatenan Aalan %afas
jalur nafas trakeobronkial
bersih dan terbuka untuk
pertukaran gas.
- &tatus Respirasi
Fentilasi 0ergerakan
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
20/23
- &tatus 3anda Fital
tingkat suhu, nadi,
pernapasan, dan tekanan
darah dalam rentang
normal.
memastikan kepatenan
jalan nafas dan
pertukaran gas yang
adekuat.
- 3ingkatkan pola
pernafasan spontan yang
optimal sehingga
memaksimalkan
pertukaran oksigen dan
karbondioksida di dalam
paru.
- Kumpulkan dan analisisdata kardioaskuler,
pernafasan, dan suhu
tubuh pasien untuk
menentukan dan
mencegah komplikasi.
Ketidakseimbangan
%utrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
mual dan muntah.
&etelah dilakukan tindakan
keperawatan dalam waktu
!C* jam, diharapkan klien
dengan kriteria hasil
- &elera #akan
Keinginan untuk makan
ketika dalam keadaan
sakit atau sedang
menjalani pengobatan.
- &tatus >izi 3ingkatketersediaan zat gizi
untuk memenuhi
kebutuhan metabolik.
- &tatus >izi 0engaturan
1iokimia Komponen
dan kimia cairan tubuh
yang mengindikasikan
status nutrisi.
- 7egah dan tangani
pembatasan diet yang
sangat ketat dan aktifitas
berlebihan atau
memasukkan makanan
dan minuman dalam
jumlah banyak kemudian
berusaha mengeluarkan
semuanya.
- 3ingkatkankeseimbangan elekrolit
dan cegah komplikasi
akibat dari kadar
elektrolit serum yang
tidak normal atau diluar
harapan.
- Kumpulkan dan analisis
data pasien untuk
20
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
21/23
- &tatus >izi supan
#akanan dan 7airan
jumlah makanan dan
cairan yang di konsumsi
tubuh selama waktu :
jam.
- &tatus >izi supan >izi
keadekuatan 0ola
asupan gizi yang
biasanya.
- 0erawatan-2iri #akan
Kemampuan untukmempersiapkan dan
mengingesti makanan
dan cairan secara mandiri
dengan atau tanpa alat
bantu.
- 1erat 1adan #assa
3ubuh 3ingkat
kesesuaian berat badan,
otot,dan lemak dengan
tinggi badan, rangka
tubuh, jenis kelamin, dan
usia.
mengatur keseimbangan
elektrolit.
- Kmpulkan dan analisis
data pasien untuk
mengatur keseimbangan
cairan.
- tur dan cegah
komplikasi akibat
perubahan kadar cairan
dari elektrolit.
- 1antu dan sediakan
asupan makanan dan
cairan diet seimbang.
- 1eri makanan dan cairan
untuk mendukung proses
metabolik pasien yang
malnutrisi atau beresiko
tinggi terhadap mal
nutrisi.
- Kumpulkan dan analisis
data pasien untuk
mencegah dan
meminimalkan kurang
gizi.
- 1antu indiidu untuk
makan.
- 5asilitasi pencapaian
kenaikan berat badan.
Ketidakefektifan
0erfusi jaringan
>astrointestinal
berhubungan dengan
keracunan enzim.
&etelah dilakukan tindakan
keperawatan dalam waktu
*C! jam, diharapkan klien
dengan kriteria hasil
- &tatus &irkulasi
liran darah yang
- 3ingkatkan
keseimbangan
elektrolit dan cegah
komplikasi akibat
kadar elektrolit serum
abrnormal atau tidak
21
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
22/23
tidak obstruksi dan
satu arah, pada
tekanan yang tept
melalui pembuluh
dasar besar sirkulasi
sistemik dan
pulmonal.
- Keseimbangan
elektrolit dan sam-
1asa Keseimbangan
elektrolit dan non
elektrolit didalam
kompartemen intrasel
serta ekstrasel tubuh.
- Keseimbangan
cairan
keseimbangan cairan
dalam kompartemen
intrasel dan ekstrasel
tubuh.
- ?idrasi kedekuatan
cairan dalam
kompartemen intrasel
dan ekstrasel tubuh.
- 0erfusi jaringan
6rgan bdomen
keadekuatan alirandarah melalui
pembuluh darah kecil
pada isera abdomen
untuk
mempertahankan
fungsi organ.
diharapkan.
- 3ingkatkan
keseimbangan cairan
dan mencegah
komplikasi akibat
kadar cairan yang
abnormal atau tidak
diharapkan.
- tur dan cegah
komplikasi akibat
perubahan kadar
cairan atau elektrolit.- 0asang selang
kedalam saluran
gastrointestinal.
- 6ptimalkan frekuensi
jantung, preload,
afterload, dan
kontraktilitas.
- 3ingkatkan olume
cairan intraaskular
pada pasien yang
mengalami deplesi
olume.
22
-
7/26/2019 Bab II Keracunan
23/23
BAB I-
PENUTUPA. #es&m+ulan
Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorbsi, menempel pada kulit,
atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan cedera
dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. Keracunan melalui inhalasi dan menelan materi
toksik, baik kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya yang
mengganggu kesehatan bahkan dapat menimbulkan kematian. 3ujuan tindakan
kedaruratan adalah menghilangkan atau meng-inaktifkan racun sebelum diabsorbsi,
untuk memberikan perawatan pendukung, untuk memelihara sistem organ ital,
menggunakan antidotum spesifik untuk menetralkan racun, dan memberikan tindakan
untuk mempercepat eliminasi racun terabsorbsi.
0ada dasarnya semua bahan dapat menyebabkan keracunan tergantung seberapa
banyak bahan tersebut masuk kedalam tubuh. 1ahan-bahan yang dapat menyebabkan
keracunaan adalah
(. 6bat-obatan &alisilat, asetaminofen, digitalis, aminofilin
:. >as toksin Karbon monoksida, gas toksin iritan
!. @at kimia industri #etil alkohol, asam sianida, kaustik, hidrokarbon. @at kimia pertanian Insektisida
". #akanan &ingkong, Aengkol, 1ongkrek
+. 1isa ular atau serangga
B. Saran