bab ii konsep dasar a....

26
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Sedangkan post partum atau masa nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira – kira 6 minggu (Arief Mansjoer,1999). Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Wiknjosastro,1999). Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depat perut dan vagina (Rustam Mochtar,1998). Pre eklampsia adalah penyakit dengan tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidatidosa (Wiknjosastro,1998). Jadi post partum sectio caesarea atas indikasi pre eklamsia adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira – kira 6 minggu dimana kelahiran janinnya dilakukan dengan membuka dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan atau insisi atas indikasi pre eklampsia yaitu penyakit dengan tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang menyertai kehamilan. 1

Upload: vohanh

Post on 11-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat

hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Sedangkan post partum

atau masa nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira –

kira 6 minggu (Arief Mansjoer,1999).

Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan

melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim

dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Wiknjosastro,1999).

Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat

sayatan pada dinding uterus melalui dinding depat perut dan vagina (Rustam

Mochtar,1998).

Pre eklampsia adalah penyakit dengan tanda hipertensi, edema dan

proteinuria yang timbul karena kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya,

misalnya pada molahidatidosa (Wiknjosastro,1998).

Jadi post partum sectio caesarea atas indikasi pre eklamsia adalah masa

setelah partus selesai dan berakhir setelah kira – kira 6 minggu dimana

kelahiran janinnya dilakukan dengan membuka dinding perut dan dinding

rahim dengan sayatan atau insisi atas indikasi pre eklampsia yaitu penyakit

dengan tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang menyertai kehamilan.

1

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

Menurut Arif Mansjoer (1999) ada 3 teknik sectio caesarea yaitu :

1. Sectio caesarea transperitonialis profunda

Insisi dilakukan pada segmen bawah uterus dengan sayatan

melintang sepanjang ileum ± 10 cm dengan ujung kanan dan kiri agak

melengkung ke atas untuk menghindari terbukanya cabang – cabang

arteria uterina. Jenis operasi ini paling banyak digunakan karena memiliki

resiko relatif kecil.

2. Sectio caesaria corporal (klasik)

Insisi dilakukan memanjang pada korpus uteri sepanjang 10 -12 cm

dengan ujung bawah di atas plika vesiko urinaria.

3. Sectio caaesaria ekstraperitoneal

Insisi dilakukan untuk melepaskan peritoneum dari kandung kemih

dan dipisahkan ke atas. Sedangkan pada segmen bawah uterus diadakan

insisi melintang untuk melahirkan sungsang. Operasi ini dilakukan pada

infeksi intrapartum yang berat untuk mencegah terjadinya peritonitis.

Indikasi sectio caesaria menurut Rustam Mochtar (1998) yaitu :

1. Plasenta previa sentralis atau lateralis (posterior)

2. Panggul sempit

3. Disproposisi cepalopelvik yaitu ketidakseimbangan antara ukuran

kepala dan panggul

4. Ruptur uteri

5. Partus lama

2

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

6. Pernah sectio cesarea sebelumnya

7. Distosia servik

8. Gawat janin

9. Pre eklampsia, eklampsia, hipertensi

10. Kelainan letak (sungsang)

Kontra indikasi pada sectio caesaria yaitu :

Dalam melakukan operasi sectio caesaria perlu diperhatikan hal – hal

yang menyebabkan operasi ini tidak boleh dilakukan antara lain :

1. Janin mati atau kemungkinan hidup kecil sehingga tidak ada alasan

dilakukan operasi

2. Jalan lahir ibu yang mengalami general infeksi dan fasilitas dilakukan

sectio ekstraperitoneal tidak tersedia

3. Tindakan dilakukan oleh dokter yang kurang pengetahuan dan tenaga

medis yang kurang memadai

B. Anatomi dan Fisiologi

1. Anatomi organ reproduksi wanita

3

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

Organ reproduksi wanita terbagi atas organ eksterna dan organ

interna. Organ eksterna berfungsi dalam kopulsi, sedangkan organ interna

berfungsi dalam ovulasi, sebagai tempat fertilisasi sel telur dan

perpindahan blastosis dan sebagai tempat implantasi, dapat dikatakan

organ interna berfungsi untuk pertumbuhan dan kelahiran janin.

a. Organ eksterna

1). Mons pubis

Adalah bantalan berisi lemak yang terletak dipermukaan anterior

simphisis pubis. Mons pubis berfungsi sebagai bantalan pada

waktu melakukan hubungan seks.

2). Labia mayora

Merupakan dua buah lipatan bulat dengan jaringan lemak yang

ditutupi memanjang ke bawah dan ke belakang dari mons pubis

sampai sekitar satu inci dari rectum. Panjang labia mayora 7 – 8

cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm dan agak meruncing pada

ujung bawah.

3). Labia minora

Jaringan berwarna kemerahan yang kedua sisinya menyatu pada

ujung atas vulva disebut labia minora atau nimfe

4). Klitoris

Adalah jaringan yang homolog dengan penis, bentuknya kecil,

silinder, erektil dan letaknya dekat superior vulva. Organ ini

menonjol ke bawah diantara kedua ujung labia minora

4

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

5). Vulva

Adalah bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong,

berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir

kecil, sampai ke belakang dibatasi perineum

6). Vestibulum

Merupakan daerah berbentuk buah amandel yang dibatasi labia

minora dilateral dan memanjang dari klitoris di atas hingga forchet

di bawah. Verstibulum adalah jaringan fungsional pada wanita

yang berasal dari urogenital pada embrio.

7). Perineum

Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata – rata 4

cm. jaringan yang menopang perineum adalah diafragma pelvis

dan urogenital. Perineum terdiri dari otot yang dilapisi dengan kulit

dan menjadi penting karena perineum dapat robek selama

melahirkan.

b. Organ interna

1). Vagina

Vagina merupakan saluran fibromuskuler elastis yang membentang

ke atas dan ke belakang dari vulva hingga uterus. Vagina

mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai saluran keluar dari uterus,

dilalui sekresi uterus dan kotoran menstruasi, sebagai organ

kopulasi dan sebagai bagian jalan lahir saat persalinan.

5

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

Dinding vagina terdiri dari 4 lapisan :

a). Lapisan epitel gepeng berlapis

b). Jaringan konektif areoler yang dipasok pembuluh dengan baik

c). Jaringan otot polos berserabut longitudinal dan sirkuler

d). Lapisan luar jaringan ikat fibrosa berwarna putih

2). Uterus

Uterus merupakan organ muskuler yang sebagai tertutup

oleh peritoneum atau serosa. Bentuk uterus menyerupai buah pir

yang gepeng.

Uterus wanita nullipara panjang 6 – 8 cm, dibandingkan

dengan 9 – 10 cm pada wanita multipara. Berat uterus wanita yang

pernah melahirkan antara 50 – 70 gram. Sedangkan pada yang

belum pernah melahirkan beratnya 80 gram atau lebih.

Uterus terdiri dari :

a). Fundus uteri

Merupakan bagian uterus proksimal, disitu kedua tuba fallopi

berinsensi ke uterus. Di dalam klinik penting diketahui sampai

dimana fundus uteri berada oleh karena tuanya kehamilan dapat

diperkirakan dengan perabaan fundus uteri.

b). Korpus uteri

Merupakan bagian uterus yang terbesar. Rongga yang terdapat

pada korpus uteri disebut kavum uteri. Dinding korpus uteri

6

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

terdiri dari 3 lapisan : serosa, muskula dan mukosa.

Mempunyai fungsi utama sebagai janin berkembang.

c). Serviks uteri

Servik merupakan bagian uterus dengan fungsi khusus, terletak

di bawah isthmus. Serviks memiliki serabut otot polos, namun

terutama terdiri atas jaringan kolagen, ditambah jaringan elastin

serta pembuluh darah. Kelenjar ini berfungsi mengeluarkan

sekret yang kental dan lengket dari kanalis servikalis.

3). Tuba fallopi

Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu

uterina hingga suatu tempat didekat ovarium dan merupakan jalan

ovum mencapai rongga uterus. Panjang tuba fallopi anata 8 – 14

cm, tuba tertutup oleh peritoneum dan lumennya dilapisi oleh

membran mukosa.

Tuba fallopi terdiri atas :

a). Pars interstisialis

Bagian yang terdapat di dinding uterus

b). Pars ismika

Merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya

c). Pars ampularis

Bagian yang terbentuk agak lebar tempat konsepsi terjadi

7

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

d). Pars infudibulum

Bagian ujung tuba yang terbuka kearah abdomen dan

mempunyai fimbria

4). Ovarium

Ovarium merupakan organ yang berbentuk seperti buah amandel,

fungsinya untuk perkembangan dan pelepasan ovum, serta sintetis

dan sekresi hormon steroid. Ukuran ovarium, panjang 2,5 – 5 cm,

lebar 1,5 – 3 cm, dan tebal 0,6 – 1 cm. setelah menopause ovarium

sangat kecil. Normalnya, ovarium terletak pada bagian atas rongga

panggul dan menempel pada lekukan dinding lateral pelvis di

antara illiaka eksternal yang divergen dan pembuluh darah

hipogastrik fossa ovarica waldeyer. Ovarium melekat pada

ligamentum latum melalui mesovarium.

2. Adaptasi fisiologi ibu post partum dengan post sectio caesaria

Menurut Helen Farrer (2001) antara lain :

a. Perubahan pada corpus uteri

Pemulihan uterus pada ukuran dan kondisi normal setelah

kelahiran bayi yang disebut involusi. Dalam 12 jam setelah persalinan

fundus uteri berada kira – kira 1 cm di atas umbilicus, enam hari

setelah persalinan normal barada kira – kira 2 jari di bawah pusat dan

uterus tidak teraba pada abdomen setelah 9 hari post partum.

Kemudian terjadi peningkatan kontraksi uterus segera setelah

persalinan yang merupakan respon untuk mengurangi volume intra

8

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

uteri pada uteri terdapat tempat pelepasan plasenta sebesar telapak

tangan, regenerasi tempat pelepasan plasenta belum sempurna sampai

6 minggu post partum. Uterus mengeluarkan cairan melalui vagina

yang disebut lochea. Pada hari pertama dan kedua cairan berwarna

merah disebut lochea rubra. Setelah satu minggu lochea kuning disebut

lochea serosa. Dua minggu setelah pesalinan cairan berwarna putih

disebut lochea alba.

b. Perubahan pada serviks

Bagian atas serviks sampai segmen bawah uteri menjadi sedikit

edema, ecso serviks menjadi lembut, terlihat memar dan terkoyak yang

memungkinkan terjadi infeksi.

c. Vagina dan perineum

Dinding vagina yang licin berangsur – angsur ukurannya akan

kembali normal dalam waktu 6 – 8 minggu post partum.

d. Payudara

Sekresi dan ekskresi kolostrum berlangsung pada hari ke 2 dan

ke 3 setelah persalinan. Payudara menjadi penuh, tegang dan kadang

nyeri, tetapi setelah proses laktasi maka perawatan payudara akan lebih

nyaman.

e. Sistem kardiovaskuler

Pada post operasi volume darah cenderung mengalami

penurunan dan kadang diikuti peningkaran suhu selama 24 jam

9

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

pertama. Pada 6 – 8 jam pertama biasanya terjadi bradikadi dan

perubahan pola napas akibat efek anestesi

f. Sistem urinaria

Fungsi ginjal akan normal dalam beberapa bulan setelah

persalinan, pada pasien yang terpasang kateter kemungkinan dapat

terjadi infeksi saluran kemih

g. Sistem gastrointestinal

Anestesi general dalam pembedahan berakibat pada penurunan

kerja tonus otot saluran pencernaan, sehingga motilitas makanan lebih

lama berada di saluran pencernaan akibat pembesaran rahim, pada

umumnya terjadi gangguan nutrisi pada 24 jam pertama setelah

persalinan

h. Sistem endokrin

Perubahan yang terjadi pada sistem endokrin selama masa nifas

yaitu hormon plasenta. Hormon ini menurun dengan cepat setelah

persalinan. Keadaan Humal Placental Lactogen (HPL) merupakan

keadaan yang tidak terdeteksi dalam 24 jam. Keadaan estrogen dalam

plasenta menurun sampai 10% dari nilai ketika hamil dalam waktu 3

jam. Setelah persalinan pada hari ke 7 keadaan progesterone dalam

plasma menurun, luteal pertama pada hormone pituitary keadaan

prolaktin pada darah meninggi dengan cepat pada kehamilan mencapai

keadaan seperti sebelum kehamilan dalam waktu 2 minggu.

10

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

i. Sistem integumen

Striae yang diakibatkan karena regangan kulit abdomen

mungkin akan tetap bertahan lama setelah kelahiran tetapi akan

menghilang menjadi bayangan yang lebih terang. Bila klien terdapat

linea nigra atau topeng kehamilan (kloasma) biasanya akan memutih

dan kelamaan akan menghilang

3. Adaptasi psikologis ibu post partum

a. Fase Taking In (Dependent)

Terjadi pada jam pertama persalinan dan berlangsung sampai

hari ke-2 persalinan. Pada setiap tahap ini ibu mengalami

ketergantungan pada orang lain termasuk dalam merawat bayinya.

Lebih berfokus pada dirinya sendiri, pasif dan memerlukan istirahat

serta makanan yang adekuat.

b. Fase Taking Hold (Dependent – Independent)

Terjadi pada hari ke-3 setelah persalinan, ibu mulai berfokus

pada bayi dan perawatan dirinya. Pada fase ini merupakan tahap yang

tepat untuk melakukan penyuluhan.

c. Fase Letting Go (Independent)

Tahap ini dimulai pada hari terakhir minggu pertama

persalinan, pada fase ini ibu dan keluarga memulai penyesuaian

terhadap kehadiran anggota keluarga yang baru serta peran yang baru.

11

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

4. Fase – fase penyembuhan luka post operasi

a. Fase I

Penyembuhan luka berlangsung selama 3 hari, setelah

pembedahan. Pada fase ini terjadi penumpukan, benang – benang

fibrin dan membentuk gumpalan yang mengisi luka dan pembuluh

darah yang terputus. Leukosit mulai mencerna bakteri dan jaringan

yang rusak.

b. Fase II

Berlangsung 3 – 14 hari setelah pembedahan. Leukosit mulai

berkurang dan luka berisi kolagen yang kemudian menunjang luka dan

baik pada hari ke 6 dan ke 7 serta jahitan boleh diangkat.

c. Fase III

Berlangsung pada minggu ke-2 sampai minggu ke-6, kolagen

terus menumpuk dan menekan pembuluh darah, sehingga suplai darah

ke daerah luka mulai berkurang.

d. Fase IV

Berlangsung beberapa bulan setelah pembedahan, kolagen tetap

ditimbun dan luka semakin kecil atau mengecil, tegang serta timbul

rasa gatal disekitar luka.

C. Etiologi / Predisposisi

Penyebab pre eklampsia dan eklampsia sampai sekarang belum

diketahui, tetapi dewasa ini banyak ditemukan sebab pre eklampsia adalah

iskemia placenta dan kelainan yang menyertai penyakit ini adalah spasmus,

12

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

arteriola, retensi natrium dan air juga koagulasi intravaskuler. (Wiknjosastro,

1999).

Penyebab pre eklampsia sampai sekarang belum diketahui. Telah

terdapat teori yang mencoba menerangkan sebab musabab penyakit tersebut,

akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang memuaskan. Teori

yang dapat diterima antara lain :

1. Sebab bertambahnya frekuensi pada primigradivitas, kehamilan ganda,

hidromnion, dan molahidatidosa.

2. Sebab bertambahnya frekuensi dan makin tuanya kehamilan.

3. sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian

janin dalam uterus.

4. sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma.

Faktor predisposisi pre eklampsia yang harus diwaspadai menurut

Hanifa (1999) antara lain :

1. Nulli paritas

2. Riwayat keluarga dengan eklampsia dan pre eklampsia

3. Kehamilan ganda

4. Diabetes

5. Hipertensi kronis

6. Molahidatidosa

D. Patofisologi

Patofisiologi pre eklampsia setidaknya berkaitan dengan fisiologis

kehamilan. Adaptasi fisiologis normal pada kehamilan meliputi peningkatan

13

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

volume plasma darah, vasodilatasi, penurunan resistensi vaskuler sistemik,

peningkatan curah jantung dan penurunan tekanan osmotik koloid pada pre

eklampsia, volume plasma yang beredar menurun, sehingga terjadi

hemokonsentrasi dan peningkatan hematokrit maternal. Perubahan ini

membuat perfusi ke unit janin -utero plasenta. Vasospasme siklik lebih lanjut

menurunkan perfusi organ dengan mengancurkan sel-sel darah merah,

sehingga kapasitas oksigen maternal menurun.

Ada beberapa indikasi dilakukan tindakan operasi sectio cesaria

diantaranya karena pre eklampsia, sebelum dilakukan tindakan sectio cesaria

perlu adanya persiapan, persiapan diantaranya yaitu premedikasi, pemasangan

kateter dan anestesi yang kemudian baru dilakukan operasi.

Dilakukannya operasi caesar akan berpengaruh pada dua kondisi yaitu

yang pertama, kondisi yang dikarenakan pengaruh anestesi, luka akibat

operasi dan masa nifas, anestesi akan berpengaruh pada peristaltik usus, otot

pernafasan dan pada pons pengaturan muntah. Sedangkan pada luka akibat

operasi akan menyebabkan pendarahan, nyeri serta proteksi tubuh kurang.

Pada masa nifas akan berpengaruh pada konstraksi uterus, lochea dan laktasi.

Kontraksi oterus yang berlebihan akan menyebabkan nyeri hebat. Sedangkan

pada lochea yang berlebihan akan menimbulkan pendarahan. Pada masa

laktasi progesteron dan estrogen akan merangsang kelenjar susu untuk

pengeluaran ASI.

Kondisi kedua adalah kondisi psikologis yang terdiri dari 3 fase yaitu :

taking in, taking hold dan letting go. Pada fase taking in terjadi saat satu

14

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

sampai dengan dua hari post partum, sedangkan ibu sangat tergantung pada

orang lain. Fase yang kedua terjadi pada 3 hari post partum, ibu mulai bisa

makan dan minum sendiri, merawat diri dan bayinya. Untuk fase yang ketiga,

ibu dan keluarganya harus segera menyesuaikan diri terhadap interaksi antar

anggota keluarga.

(Babak, 2004 ; Prawirohardjo, 1999).

E. Manifestasi Klinis

1. Pre eklampsia ringan

a. Bila tekanan sistolik > 140 mmHg kenaikan 30 mmHg di atas tekanan

biasa, tekanan diastolik 90 mmHg kenaikan 15 mmHg di atas tekanan

biasa, tekanan darah yang meninggi ini sekurangnya diukur 2x dengan

jarak enam jam.

b. Proteinuria sebesar 300 mg/dl dalam 24 jam atau > 1 gr/l secara

random dengan memakai contoh urine siang hari yang dikumpulkan

pada dua waktu dengan jarak enam jam karena kehilangan protein

adalah bervariasi.

c. Edema dependent, bengkak dimata, wajah, jari, bunyi pulmoner tidak

terdengar. Edema timbul dengan didahului penambahan berat badan ½

kg dalam seminggu / lebih. Tambahan berat badan yang sebanyak ini

disebabkan retensi air dalam jaringan dan kemudian baru edema

nampak, edema ini tidak hilang dengan istirahat.

15

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

2. Pre eklampsia berat

a. Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg pada

dua kali pemeriksaan yang setidaknya berjarak enam jam dengan ibu

posisi tirah baring.

b. Proteinuria ≥ 5 gr dalam urine 24 jam atau ≥ +3 pada pemeriksaan

dipstik setidaknya pada dua kali pemeriksaan acak menggunakan

contoh urine yang diperoleh cara bersih dan berjarak setidaknya 4

jam.

c. Oliguria ≤ 400 ml dalam 24 jam

d. Gangguan otak atau gangguan penglihatan

e. Nyeri ulu hati

f. Edema paru atau sianosis

(Bobak, 2004)

F. Komplikasi

Komplikasi yang timbul akibat pembedahan sectio caesaria menurut Mochtar

Rustam (1998) antara lain :

1. Infeksi puerpural (nifas)

Infeksi terjadi apabila sebelum pembedahan telah ditemukan gejala-gejala

infeksi intraparfum. Infeksi dikatakan ringan apabila hanya terjadi

peningkatan suhu tubuh beberapa hari saja. Infeksi berat bila terdapat

tanda infeksi sedang disertai peritonitis, sepsis dan ileus paralitik.

Biasanya infeksi ditemukan pada kasus seperti partus yang terlantar dan

ketuban pecah dini.

16

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

2. Perdarahan

Pada sectio caesaria banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka,

atonia uteri serta pelepasan plasenta yang lebih banyak mengeluarkan

darah dibandingkan dengan persalinan normal.

3. Emboli pulmonal

Embeli terjadi karena pada pasien sectio caesaria dilakukan insisi pada

abdomen dan mobilisasi yang kurang jika dibandingkan dengan kelahiran

melalui vagina (normal).

4. Luka pada dinding kemih

5. Kemungkinan ruptur uteri spontan pada kehamilan mendatang.

G. Penatalaksanaan

1. Tujuan pengobatan

a. Menurunkan tekanan darah dan menghasilkan vasospasme

b. Mencegah terjadi eklampsia

c. Anak hidup dengan kemungkinan hidup yang besar

d. Persalinan harus dengan trauma yang sedikit jangan sampai

menyebabkan penyakit pada kehamilan dan persalinan berikutnya.

e. Mencegah timbulnya kejang

f. Mencegah hipertensi yang menetap.

2. Dasar pengobatan

a. Istirahat

b. Diit rendah garam

c. Obat-obat anti hipertensi

17

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

d. Luminal 100 mg (IM)

e. Sedatif (untuk mencegah timbulnya kejang )

f. Induksi persalinan

3. Pengobatan jalan (di rumah)

Diindikasikan untuk dilakukan pengobatan jalan apabila pre eklampsia:

TD < 140/90 mmHg,edema dan proteinuria tidak ada atau ringan.

4. Pengobatan di rumah sakit

Indikasi untuk perawatan di RS adalah :

a. TD ≤ 140/90 mmHg

b. Proteinuria positif kuat (+ +)

c. Penambahan berat badan 1 kg / lebih dalam 1 minggu harus

dilakukan observasi yang teliti.

d. Sakit kepala, gejala penglihatan dan edema jaringan dan kelopak

mata.

e. Berat badan ditimbang 2 kali sehari

f. Tekanan darah diukur 4 jam sekali

g. Cairan yang masuk dan keluar dicatat

h. Pemeriksaan urine tiap hari, proteinuria ditentukan kuantitatif

i. Pemeriksaan darah

j. Makanan yang sedikit mengandung garam

k. Sebagai pengobatan diberikan luminal 4 x 30 MgSO4 kalau ada

edema dapat diberikan NH4Cl + 4 gr sehari tapi jangan lebih lama

dari 3 hari.

(Bobak, 2004 ; Wiknjosastro, 1999).

18

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

H. Pengkajian Fokus dan Pemeriksaan Penunjang

1. Pengkajian fokus

a. Aktivitas / istirahat

1). Melaporkan keletihan, kurang energi

2). Letargi, mengantuk akibat anestesi

b. Sirkulasi

1). Tekanan darah dapat meningkat

2). Kehilangan darah pada tindakan sectio caesaria mencapai kurang

lebih 600 – 800 ml

3). Perdarahan vagina mungkin ada

c. Eliminasi

1). Distensi usus atau kandung kemih mungkin ada

2). Kateter urinarius mungkin terpasang

d. Integritas ego

1). Mungkin sangat cemas dan ketakutan

2). Dapat menunjukan labilitas emosional dari kegembiraan sampai

ketakutan, marah dan menarik diri

3). Mungkin mengekspresikan ketidakmampuan untuk menghadapi

situasi baru

e. Nyeri / ketidaknyamanan

Mungkin mengeluh ketidaknyamanan dari berbagai sumber; misalnya

trauma bedah/insisi, nyeri penyerta, distensi kandung kemih/abdomen,

efek – efek anestesi.

19

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

20

f. Keamanan

Balutan abdomen dapat tampak sedikit noda atau kering dan utuh

g. Makanan atau cairan

Dapat mengeluh lapar, haus, mual, nyeri pada epigastrik (pengaruh

anestesi)

h. Seksualitas

1). Kehamilan multipel atau gestasi, melahirkan caesarea sebelumnya

2). Fundus kontraksi kuat dan terletak di umbilikus

i. Pemeriksaan penunjang

1). Hitung sel darah lengkap (termasuk hitung trombosit)

2). Pemeriksaan pembekuan (termasuk waktu perdarahan, PT, PTT,

dan fibrinogen).

3). Pemeriksaan kimia darah : BUN dan kreatinin meningkat.

4). Pemeriksaan silang darah dan enzim hati.

5). Urinalisa yaitu protein, total protein serum dan albumin biasanya

normal atau menurun.

(Bobak, 2004)

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

21

ependet, butuhpelayanan, butuh

perlindungan

belajar baru danmengalamiperubahan

mampumenyesuaikandengan kelurag

kurang informasi

27

Hamil

Pre eklamsia(Hipertensi, edema, protenuria)

pembedahan sectiocaesaria

post sectio caesaria

perubahan psikologis

taking in taking hold letting go

kurangpengetahuan

perubahanperan

efek anestesi

penurunan kerjamedola ablongata

penuruan kerjasaraf pernapasan

penurunan reflekbatuk

tidak efektifnyabersihan jalan

napas

luka operasi

jaringan terputus

jaringan terbuka

proteksitubuh

menurun

pintumasuknya

kuman

restiinfeksi

nyeri

imobilisasi

konstipasi intoleransiaktivitas

sistem endokrin

progesteron danestrogen menurun

prolaktin danoksitosin meningkat

produksi ASI

isapan bayi

ejeksi ASI

perawatanpayudaraadekuat

perawatanpayudara tidak

adekuat

efektif laktasi

nutrisi bayiterpenuhi

sistem reproduksi

uterus ovarium

kontraksi peningkatanFSH dan LH

lemah kuat

perdarahan pelepasandesidua

locheakurangnya

volumecairan

menstruasi

persiapanKB

perubahan fisiologi

in efektiflaktasi

I. Pathways K

eperawatan

Sumber : Bobak, 2004

Carpenito, 2000

Doenges, 2001

Sarwono Prawirohardjo, 1999

d

I. Pathways Keperawatan

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

J. Diagnosa Keperawatan dan Fokus Intervensi

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan efek anestesi.

Tujuan : Mempertahankan kepatenan jalan nafas

Kriteria hasil : Bunyi nafas bersih

Intervensi :

a. Awasi frekuensi pernafasan

b. Catat kemudahan bernafas

c. Pantau kegelisahan, dispnea, dan terjadinya sianosis

d. Tinggikan kepala 30-45 derajat

e. Dorong batuk efektif dan nafas dalam.

2. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas

jaringan sekunder akibat pembedahan (Doenges, 2001).

Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang

Kriteria hasil :

a. Klien merasa nyeri berkurang / hilang

b. Klien dapat istirahat dengan tenang

Intervensi :

a. Kaji skala nyeri dan karakteristik (lokasi, karakteristik termasuk kualitasnya,

frekuensi, kuantitasnya)

b. Monitor tanda-tanda vital

c. Lakukan reposisi sesuai petunjuk, misalnya semi-fowler, miring

d. Dorong penggunaan tekhnik relaksasi, misal latihan nafas dalam

22

Page 23: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

e. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang

f. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi

3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh terhadap

bakteri sekunder pembedahan (Carpenito, 2000).

Tujuan : Tidak terjadi infeksi

Kriteria hasil :

a. Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, color, dolor, tumor dan fungsiolaesa)

b. Tanda-tanda vital normal terutama suhu (36 – 370C)

Intervensi :

a. Monitor tanda-tanda vital

b. Kaji luka pada abdomen dan balutan

c. Menjaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan pasien, tehnik rawat luka

dengan antiseptik.

d. Catat / pantau kadar Hb dan Ht

e. Kolaborasi pemberian analgetik

4. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah dalam

pembedahan (Tucker, 1999).

Tujuan : Tidak terjadi defisit volume cairan, meminimalkan defisit volume cairan.

Kriteria hasil : membran mukosa lembab, kulit tidak kering, Hb 12 gr%

Intervensi :

a. Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran

b. Berikan bantuan pengukuran berkemih sesuai kebutuhan, misal privasi, posisi

duduk, air mengalir dalam bak, mengalirkan air hangat diatas perineum.

23

Page 24: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

c. Catat munculnya mual / muntah

d. Periksa pembalut, banyaknya perdarahan.

e. Beri cairan infus sesuai program.

5. Intoleran aktivitas berhubungan dengan adanya insisi pembedahan dan nyeri

(Doenges, 2001)

Tujuan : Klien dapat meningkatkan dan melakukan aktivitas sesuai kemampuan

tanpa disertai nyeri

Kriteria hasil : Klien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menurunkan

toleransi aktivitas.

Intervensi :

a. Kaji respon pasien terhadap aktivitas

b. Catat tipe anestesi yang diberikan pada saat intra parfus pada waktu klien

sadar

c. Anjurkan klien untuk istirahat

d. Bantu dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari sesuai kebutuhan

e. Tingkatkan aktivitas secara bertahap

6. Konstipasi berhubungan dengan imobilisasi (Doenges, 2001).

Tujuan : Konstipasi tidak terjadi

Kriteria hasil :

a. Klien dapat mengerti penyebab konstipasi

b. Klien dapat BAB, BAB tidak keras

Intervensi :

a. Kaji pada klien apakah ada gangguan dalam BAB

24

Page 25: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

b. Anjurkan pada klien untuk makan makanan yang banyak mengandung serat

c. Kaji apakah klien sudah flatus apa belum

d. Anjurkan untuk minum yang banyak

e. Kolaborasi pemberian obat suppositoria (pelancar BAB)

7. Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan perpisahan dengan bayinya

(Carpenito,2000).

Tujuan : Ibu dapat menyusui secara efektif.

Kriteria hasil : Ibu dapat membuat suatu keputusan berdasarkan informasi tentang

metode menyusui bayi.

Intervensi :

a. Kaji pengetahuan ibu tentang tugas perawatan bayi.

b. Demonstrasi tehnik perawatan payudara.

c. Anjurkan pada pasien untuk memberikan ASI eksklusif.

d. Berikan informasi untuk rawat gabung.

e. Anjurkan bagaimana cara memeras, menangani, menyimpan, dan

mengirimkan/memberikan ASI dengan aman.

8. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang perawatan

pasca persalinan (Doenges, 2001)

Tujuan : Klien dapat mengerti dan memahami cara perawatan pasca persalinan

Kriteria hasil : Klien dapat belajar dan menyerap informasi yang diberikan, dapat

melakukan perawatan post partum.

Intervensi :

a. Kaji kemampuan dan pengetahuan klien

25

Page 26: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-umiculsum-5278... · B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi organ reproduksi wanita 3 Organ reproduksi

b. Berikan penjelasan setiap akan melakukan tindakan dan prosedur keperawatan

c. Ajarkan cara perawatan luka post operasi dengan tekhnik antiseptik

d. Diskusi perlunya tidur dan istirahat

e. Berikan informasi pada pasien tentang laktasi, proses menyusui

9. Potensial terhadap perubahan peran orang tua berhubungan dengan transisi pada

masa menjadi orang tua atau perubahan peran.

Tujuan : Pasien dapat mentolerir atau menerima perubahan peran

Kriteria hasil :

a. Pasien mampu mengungkapkan masalah dan pertanyaan tentang menjadi

orang tua

b. Secara efektif mulai melakukan tugas perawatan bayi baru lahir dengan cepat

Intervensi :

a. Kaji kekuatan, kelemahan, usia, status perkawinan, ketersediaan sumber

pendukung dan latar belakang budaya.

b. Perhatikan respon klien / pasangan terhadap kelahiran dan peran menjadi

orang tua.

c. Bantu dalam menggendong dan menginspeksi bayi sesegera mungkin.

d. Ijinkan ibu untuk dekat dengan bayi ditempat tidur.

e. Libatkan pasangan dan orang terdekat dalam perawatan bayi dan penyuluhan.

26