bab ii konsep dasar a. konsep keluarga 1. pengertian...

47
BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Keluarga 1. Pengertian keluarga Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu atau saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (friedman, 1998). Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing- masing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga (Ester, 2007). Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Dari keluarga inilah pendidikan kepada individu dimulai dan dari keluarga inilah akan tercipta tatanan masyarakat yang baik, sehingga untuk membangun suatu kebudayaan maka seyogyanya dimulai dari keluarga. Keluarga adalah sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2008).

Upload: duongkhuong

Post on 01-Apr-2019

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II

KONSEP DASAR

A. Konsep Keluarga

1. Pengertian keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena

ikatan tertentu atau saling membagi pengalaman dan melakukan

pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai

bagian dari keluarga (friedman, 1998).

Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup

bersama melalui ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-

masing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga (Ester,

2007).

Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya

sangat penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Dari

keluarga inilah pendidikan kepada individu dimulai dan dari keluarga

inilah akan tercipta tatanan masyarakat yang baik, sehingga untuk

membangun suatu kebudayaan maka seyogyanya dimulai dari

keluarga. Keluarga adalah sebagai unit terkecil dari masyarakat yang

terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan

tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling

ketergantungan (Setiadi, 2008).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

keluarga adalah suatu unit terkecil yang terdiri dari dua orang atau

lebih yang tinggal disatu tempat atau satu rumah yang saling

beriteraksi satu sama lain dan mempunyai peran masing-masing serta

mempertahankan suatu kebudayaan.

2. Struktur keluarga

Menurut Effendy (1998) struktur keluarga terdiri dari bermacam-

macam, diantaranya adalah :

a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak

saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu di

susun melalui jalur garis ayah.

b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak

saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu di

susun melalui jalur garis ibu.

c. Matri local : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama

keluarga istri.

d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama

keluarga suami.

e. Keluaraga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar

bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang

menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami

istri.

3. Tipe dan bentuk keluarga

Menurut Effendy (1998) ada beberapa tipe keluarga yaitu :

a. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari

ayah, ibu dan anak-anak.

b. Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti di tambah

dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, sepupu,

paman, dan sebagainya.

c. Keluarga Berantai ( Serial Family ) adalah keluarga yang terdiri

dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan

merupakan satu keluarga inti.

d. Keluarga Duda atau Janda ( single family) adalah keluarga yang

terjadi karena perceraian atau kematian.

e. Keluarga Berkomposisi (composite) adalah keluarga yang

perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga Kabitis (cohabitation) adalah dua orang yang menjadi

satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

4. Fungsi keluarga

Ada beberapa fungsi yang dapat di jalankan keluarga menurut Effendy

(1998) sebagai berikut :

a. Fungsi Biologis: Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan

membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga,

memelihara dan merawat anggota keluarga.

b. Fungsi Psikologis: Memberikan kasih sayang dan rasa aman,

memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina

pendewasaan kepribadian anggota keluarga, memberikan identitas

keluarga.

c. Fungsi Sosialisai : Membina sosialisasi pada anak, membentuk

norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan

anak, meneruskan nilai – nilai budaya keluarga.

d. Fungsi Ekonomi : Mencari sumber - sumber penghasilan untuk

memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan

penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan–kebutuhan

keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-

anak, jaminan hari tua dan sebagainya.

e. Fungsi Pendidikan : Menyekolahkan anak untuk memberikan

pengetahuan, keterampilan, dan membentuk prilaku anak sesuai

dengan bakat, minat yang dimilikinya, mempersiapkan anak untuk

kehidupan semasa yang akan datang dalam memenuhi perannya

sebagai orang dewasa, mendidik anak sesuai dengan tingkat-

tingkatnya.

5. Tugas kesehatan keluarga

Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :

a. Mengenal masalah kesehatan

b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat

c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat

e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas

kesehatan masyarakat.

(Friedman, 1998)

6. Peran Perawat Keluarga

Dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga, perawat perlu

memerhatikan prinsip-prinsip berikut.

a. Melakukan kerja bersama keluarga secara kolektif.

b. Memulai pekerjaan dari hal yang sesuai dengan kemampuan

keluarga.

c. Menyesuaikan rencana asuhan keperawatan dengan tahap

perkembangan keluarga.

d. Menerima dan mengakui struktur keluarga.

e. Menekankan pada kemampuan keluarga.

Peran perawat keluarga adalah sebagai berikut.

a. Sebagai pendidik, perawat bertanggung jawab memberikan

pendidikan kesehatan kepada keluarga,terutama untuk

memandirikan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang

memiliki masalah kesehatan.

b. Sebagai koordinator pelaksana pelayanan keperawatan, perawat

bertanggung jawab memberikan pelayanan keperawatan yang

komprehensif.

c. Sebagai pelaksana pelayanan perawatan, pelayanan keperawatan

dapat diberikan kepada keluarga melalui kontak pertama dengan

anggota keluarga yang sakit yang memiliki masalah kesehatan.

d. Sebagai supervisor pelayanan keperawatan, perawat melakukan

supervise ataupun pembinaan terhadap keluarga melalui

kunjungan rumah secara teratur, baik terhadap keluarga berisiko

tinggi maupun yang tidak.

e. Sebagai pembela (advokat), perawat berperan sebagai advokat

keluarga untuk melindungi hak-hak keluarga sebagai klien.

f. Sebagai fasilisator, perawat dapat menjadi tempat bertanya

individu, keluarga, dan masyarakat untuk memecahkan masalah

kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi sehari-hari serta

dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi

masalah.

g. Sebagai peneliti, perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat

memahami masalah-masalah kesehatan yang dialami oleh anggota

keluarga.

h. Sebagai modifikasi lingkungan, perawat komunitas juga harus

dapat memodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah,

lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekitarnya agar dapat

tercipta lingkungan yang sehat.

(Sudiharto dan Sri Setyowati, 2007 : 29 dan 43)

B. Konsep Tumbuh Kembang Balita

Tahap pertumbuhan dan perkembangan setiap balita tidak ada yang

sama persis. Oleh karena itu, tidak mungkin memprediksi secara tepat

bagaimana perilaku balita dalam setiap tahap kehidupannya.

1. Perkembangan

Perkembangan adalah hal-hal yang lebih berkaitan dengan

fungsi-fungsi organ tubuh seperti kepandaian/intelegensia, emosi,

perilaku dan panca indera (Rini,2008). Perkembangan seorang anak

secara umum digambarkan dalam periode-periode. Salah satunya

adalah periode Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai

Balita. Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi

sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari dua sampai

dengan lima tahun, atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia

24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita.

Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi

dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini

perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,

emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan

landasan bagi perkembangan selanjutnya. Perkembangan yang optimal

sangat dipengaruhi oleh peranan lingkungan dan interaksi antara anak

dan orangtua/orang dewasa lainnya. Interaksi sosial diusahakan sesuai

dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan, bahkan

sejak bayi dalam kandungan (Rini,2008).

2. Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran tubuh. Tumbuh

berkaitan dengan fisik, yaitu hal-hal yang dapat dilihat dengan mata,

yang tampak dan dapat diukur, antara lain tinggi badan, berat badan

dan lingkar kepala (Rini,2008). Pertumbuhan fisik Pertambahan berat

badan menurun, terutama diawal balita. Hal ini terjadi karena balita

menggunakan banyak energi untuk bergerak.

C. Konsep Malnutrisi

1. Pengertian

Malnutrisi adalah suatu keadaan dimana tubuh mengalami

gangguan dalam penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan,

perkembangan dan aktivitas. Malnutrisi dapat disebabkan oleh

kurangnya asupan makanan maupun adanya gangguan terhadap

absorbsi, pencernaan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh (Rahajeng,

2009) .

Gizi (Natrision) adalah suatu proses organisme menggunakan

makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,

absorbsi, transportasi. Penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-

zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan

pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan

energi (Nyoman, 2001).

Kurang energi protein (KEP) adalah keadaan dimana kurang

gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam

makanan sehari-hari yang tidak memenuhi angka kebutuhan gizi

(Manjoer Arief, 2000).

Kurang energi protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi akibat

konsumsi makanan tidak cukup mengandung energi dan protein serta

karena gangguan kesehatan (Depkes RI, 1999).

Dari berbagai macam pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa malnutrisi kurang energi protein adalah suatu keadaan di mana

tubuh mengalami gangguan dalam penggunaan zat gizi untuk

pertumbuhan, perkembangan dan aktivitas akibat konsumsi pangan

tidak cukup mengandung energi dan protein serta karena gangguan

kesehatan.

2. Anatomi dan Fisiologi

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut

sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk

menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,

menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian

makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari

tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring),

kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem

pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran

pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

a. Mulut

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan

dan air pada hewan.

b. Tenggorokan ( Faring)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan

kerongkongan. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel )

yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan

merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan

antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga

mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang.

c. Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata

yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam

lambung.

d. Lambung

Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk

seperti kandang keledai. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan,

yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan

enzim-enzim.

e. Usus halus (usus kecil)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran

pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding

usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein,

gula dan lemak.

f. Usus Besar (Kolon)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara

usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air

dari feses.

g. Usus Buntu (sekum)

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam

istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus

penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar

h. Umbai Cacing (Appendix)

Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus

buntu.

i. Rektum dan anus

Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah

sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon

sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat

penyimpanan sementara feses. Feses dibuang dari tubuh melalui proses

defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus

j. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki

dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa

hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior

perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

k. Hati

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan

manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya

berhubungan dengan pencernaan.

Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan

memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan

glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga

memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan.

l. Kandung empedu

Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat

menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses

pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-

10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya,

melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya.

Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:

1) Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

2) Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama

hemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah

dan kelebihan kolesterol.

(http://blogs.unpad.ac.id/haqsbageur/2010/03/26/)

3. Etiologi/Predisposisi

Gizi pada anak bisa terjadi di usia balita (Bawah Lima Tahun).

Pedoman untuk mengetahui anak kurang gizi adalah dengan melihat

berat badan dan tinggi badan yang kurang dari normal. Jika tinggi

badan anak tidak terus bertambah atau kurang dari normal, itu

menandakan bahwa kurang gizi pada anak tersebut sudah berlangsung

lama. Menjelaskan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kurang

gizi pada anak.

Pertama, jarak antara usia kakak dan adik yang terlalu dekat

ikut mempengaruhi. Dengan demikian perhatian ibu untuk kakak akan

tersita dengan keberadaan adiknya, sehingga kakak cenderung tidak

terurus dan tidak diperhatikan makanannya. Oleh karena itu kakak

menjadi kurang gizi.

Kedua, anak yang mulai bias berjalan mudah terkena infeksi

atau juga tertular penyakit-penyakit lain.

Ketiga yaitu lingkungan yang kurang bersih, sehingga anak

mudah sakit-sakitan. Karena sakit-sakitan tersebut anak menjadi

kurang gizi.

Keempat, kurangnya pengetahuan orang tua terutama ibu

mengenai gizi. Kurang gizi yang murni adalah karena makanan, ibu

harus dapat memberikan makanan yang kandungan gizinya cukup.

Kelima, kondisi sosial ekonomi keluarga yang sulit. Faktor ini

cukup banyak mempengaruhi karena jika anak sudah jarang makan

maka otomatis mereka akan kekurangan gizi.

Keenam, selain karena makanan anak kurang gizi bisa juga

karena adanya penyakit bawaan yang memaksa anak harus dirawat,

misalnya penyakit jantung dan paru-paru bawaan (Siswono, 2001).

4. Patofisiologi

Penyakit malnutrisi dengan kekurangan energi protein atau

tidak mencukupinya makanan bagi tubuh sering kali dikenal dengan

marasmus dan kwarsiokor. Kwarsiokor adalah suatu penyakit yang

disebabkan oleh kekurangan energi protein baik dari segi kualitas

maupun kuantitasnya. Kekurangan proyein dalam makanan akan

mengakibatkan kekurangan asam amino essensial dalam serum yang

diperlukan untuk sintesis dan metabolisme terutama sebagai

pertumbuhan dan perbaikan sel, semakin berkurangnya asam amino

dalam serum mengakibatkan berkurangnya produksi albumin oleh hati.

Kulit akan tampak bersisik dan kering karena depigmentasi. Anak

dapat mengalami gangguan pada mata karena kekurangan vitamin A.

Kekurangan mineral khusunya besi, kalsium dang zheng. Edema yang

terjadi karena hipoproteinemia yang mana cairan akan berpindah dari

intra vaskuler compartemen ke rongga interstisial yang kemudian

menimbulkan ansietas. Gangguan gastrointestinal seperti adanya

perlemakan pada hati dan atropi pada sel acini pankreas.

Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh

kekurangan kalori dan protein. Pada marasmus ditandai dengan atropi

jaringan terutama lapisan subkutan dan badan tampak kurus seperti

orang tua. Pada marasmus metabolisme lemak kurang terganggu dari

pada kwarsiokor sehingga kekurangan vitamin biasanya minimal atau

tidak ada. Pada marasmus tidak ditemukan edema akibat dari

hipoalbuminemia atau retensi sodium. Pemenuhan kebutuhan dalam

tubuh masih dapat ditemui dengan adanya cadangan protein sebagai

sumber energi (Yuliani, 2006).

Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh

kekurangan kalori protein. (Suriadi, 2001:196).

5. Manifestasi Klinik

a. Tanda dan gejala terjadinya kurang energi protein :

1) Badan kurus, di timbang pada KMS berada di bawah garis

merah atau pita kuning bagian bawah.

2) Lemah lesu.

3) Selera makan kurang.

4) Gangguan pertumbuhan pada anak.

5) Ganguan kecerdasan

6) anak mudah terkena penyakit.

b. Kategori KEP berdasarkan kriteria KMS yang baru di bedakan

menjadi dua, yaitu :

1) KEP sedang-berat

Anak disebut masuk dalam kategori sedang –berat bila berat

badan kurang dari 70% baku rujukan BB/u WHO- NCHS, pada

KMS artinya sama dengan di bawah garis merah.

2) KEP ringan

Anak di sebut KEP ringan bila berat badan 70% sampai kurang

dari 80% baku rujukan BB/u WHO- NCHS.

Table kategori KEP menurut standar baku WHO-NCHS

Kategori Criteria WHO-NCHS Criteria menurut KMS

KEP ringan 70%-80% Pita warna kuning (antara

pita warna hijau dan garis

merah)

KEP sedang-berat <70% BGM

c. Cara mendeteksi KEP :

1) KEP dapat dideteksi dengan cara antropometri yaitu mengukur

BB dan umur yang dibandingkan dengan indeks BB/u baku

standar WHO-NCHS sebagai mana tercantum dalam KMS.

2) Badan kurus, bila ditimbang BB pada KMS berada di bawah

garis merah.

3) Lemah lesu dan cengeng.

4) Gangguan pertumbuhan.

5) Selera makan kurang.

6) Gangguan perkembangan kecerdasan.

7) Sikap anak kurang tanggap.

d. Penyakit penyerta yang menyertai KEP yaitu :

1) Kwasiokor

Kwasiokor dapat di jumpai pada usia bayi yang masih disapih

atau pada anak usia pra sekolah yang merupakan golongan

umur yang relatif memerlukan banyak protein untuk tubuh.

Gejala kwasiokor :

a) Gejala yang terpenting adalah pertumbuhan yang terganggu

b) Gejala gastrointestinal

c) Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung,

mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok/perubahan pada

rambut.

d) Kulit penderita kering

Pengobatan Kwasiokor : Prinsisp Kwasiokor ialah

memberikan makanan yang mengandung banyak protein

yang bernilai hayati tinggi.

2) Marasmus

Gejala marasmus : Pertumbuhan kurang atau terhenti,

anak masih suka menangis, konstipati diare, lemak pipi

menghilang wajah penderita seperi wajah orang tua.

Komplikasi yang akan terjadi Infeksi, diare, Gangguan

keseimbangan elektrolit, defisiensi vitamin A, anemi.

Pencegahan: Pendidikan kesehatan, rutin ke posyandu,

program makanan tambahan, pemberian zat besi, pemberian

kapsul vitamin A dosis tinggi, pemberian kapsul minyak

beryodium (Ngastiyah,2005).

6. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan malnutrisi (tingkat ringan dan sedang)

dilakukan dengan memberikan makanan yang bergizi, menu yang

seimbang, mengandung karbohidrat dan protein dalam jumlah yang

cukup. Selain itu, perlu juga mengobati penyakit lain yang dapat

menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak (misalnya diare)

sedangkan anak dengan keadaan malnutrisi berat sering berada dalam

keadaan darurat dan sebaiknya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat

pengobatan (Riyadi, 2009).

7. Komplikasi

Bahaya komplikasi pada pasien malnutrisi energi protein

sangat mudah mendapat infeksi karena daya tubuhnya rendah terutama

sistem kekebalan tubuh. Infeksi yang paling sering adalah

bronkopneumonia dan tuberculosis. Adanya atrofilis usus

menyebabkan penyerapan terganggu mengakibatkan pasien sering

diare. Melihat komplikasi tersebut sukar untuk di cegah, yang perlu di

perhatikan adalah kebersihan mulut, kulit, dan hipotermia

(Ngastiyah,2005).

8. Proses Asuhan Keperawatan Keluarga

a. Pengkajian

Pengkajian yang dilakukan pada Asuhan Keperawatan

Keluarga dengan Malnutrisi kurang energi protein menurut

(Friedman, 1998) antara lain :

a. Identitas Data

Nama keluarga, alamat dan nomor telepon, komposisi

keluarga, tipe bentuk keluarga, latar belakang kebudayaan,

identifikasi religi, status kelas keluarga, dan aktifitas-aktifitas

rekreasi atau aktifitas waktu luang.

b. Tahap perkembangan dan riwayat keluarga

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini : Malnutrisi kurang

energi protein sering ditemukan pada keluarga dengan

anggota keluarganya baik anak atau pun yang dewasa.

2) Jangkauan pencapaian tahap perkembangan

3) Riwayat keluarga inti : Adanya anggota keluarga yang

terkena malnutrisi kurang energi protein (balita)

mempunyai resiko terhambatnya tumbuh kembang.

4) Riwayat keluarga asal dari kedua orang tua.

c. Data Lingkungan

1) Karakteristik rumah : Rumah yang kurang nyaman, serta

sanitasi yang kurang hygienis dapat mempengaruhi

kebersihan makanan dan minuman, status rumah yang

dihuni keluarga apakah rumah sendiri atau menyewa dapat

mempengaruhi kepedulian keluarga dalam menjaga

kebersihan.

2) Karakteristik lingkungan, sekitar rumah dan lingkungan

yang lebih besar (tetangga dan masyarakat yang lebih luas,

tempat tinggal yang sempit, padat, sanitasi yang tidak

terjaga, lingkungan dengan keluarga ekonomi menengah ke

bawah).

3) Fasilitas dan pelayanan kesehatan : Tingkat ekonomi yang

rendah dapat mengakibatkan sulitnya pengobatan

malnutrisi kurang energi protein. Ketidakefektifannya dan

keluarga dalam mengunjungi pelayanan kesehatan yang

ada.

4) Fasilitas transportasi : Transportasi merupakan sarana yang

penting dan sangat diperlukan agar penderita mendapatkan

pelayanan kesehatan dengan segera. Ketiadaan sarana

transportasi menjadikan masyarakat enggan berkunjung ke

pelayanan kesehatan sehingga kondisi akan semakin

memburuk.

d. Struktur Keluarga

1) Struktur komunikasi : Berkomunikasi dan berinteraksi antar

sesama anggota keluarga merupakan tugas keluarga, dan

dapat menurunkan beban masalah.

2) Struktur kekuasaan : Kekuasaan dalam keluarga dipegang

oleh pemegang keputusan yang mempunyai hak dalam

menentukan masalah dan kebutuhan dalam mengatasi

masalah kesehatan diare dalam keluarga.

3) Struktur peran : Peran antar kelurga menggambarkan

perilaku interpersonal yang berhubungan dengan masalah

kesehatan dalam posisi dan situasi tertentu.

e. Nilai-nilai keluarga

Beban kasus keluarga sangat bergantung pada nilai

kekuasaan dan kebutuhan akan asuhan keperawatan keluarga.

f. Fungsi Keluarga

1) Fungsi Afektif

Perhatian yang kurang sehingga penderita DHF tidak

mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan.

2) Fungsi Sosialisasi

Tingkat kependidikan dan pengetahuan masyarakat rendah,

sehingga dalam proses sosialisasi masyarakat, keluarga

tidak mendapatkan informasi yang tepat tentang DHF dan

penanganannya.

3) Fungsi Kesehatan

Keluarga mampu melakukan lima tugas kesehatan keluarga

yaitu :

a) Mengenal masalah kesehatan tentang penyakit DHF

(pengertian, faktor penyebab, tanda dan gejala, akibat

serta penatalaksanaan).

b) Mengambil keputusan jika ada anggota keluarga yang

sakit.

c) Merawat anggota keluarga yang sakit dengan

menjauhkan faktor-faktor pencetus terjadinya DHF

(Dengue Haemorragic Fever) dan pemenuhan nutrisi

yang cukup.

d) Memodifikasi lingkungan misal menjaga kebersihan

agar terhindar dari penyakit.

e) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan misalnya :

membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan

kesehatan terdekat seperti Puskesmas.

4) Fungsi Reproduksi

Berapa jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan

jumlah anak, metode yang digunakan.

5) Fungsi Ekonomi

Keluarga mempunyai fungsi dalam memenuhi kebutuhan

ekonominya dan termasuk pemanfaatan sumber yang ada di

masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan

keluarga.

9. Pathways Keperawatan

10. Diagnosa Keperawatan

1) Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan pada pasien berhubungan

dengan :

a) KMK mengenal masalah malnutrisi

b) KMK mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang

tepat dalam mengatasi malnutrisi

c) KMK merawat anggota keluarga yang mengalami malnutrisi

d) KMK memodifikasi lingkungan guna mengatasi masalah

malnutrisi

e) KMK memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi

malnutrisi

2) Gangguan tumbuh kembang pada keluarga berhubungan dengan :

a) KMK mengenal masalah malnutrisi

b) KMK mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang

tepat dalam mengatasi malnutrisi

c) KMK merawat anggota keluarga yang mengalami malnutrisi

d) KMK memodifikasi lingkungan guna mengatasi masalah

malnutrisi

e) KMK memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi

malnutrisi

3) Resiko infeksi sekunder pada anggota keluarga berhubungan

dengan

a) KMK mengenal masalah malnutrisi

b) KMK mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang

tepat dalam mengatasi malnutrisi

c) KMK merawat anggota keluarga yang mengalami malnutrisi

d) KMK memodifikasi lingkungan guna mengatasi masalah

malnutrisi

e) KMK memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi

malnutrisi

4) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan :

a) KMK mengenal masalah malnutrisi

b) KMK mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang

tepat dalam mengatasi malnutrisi

c) KMK merawat anggota keluarga yang mengalami malnutrisi

d) KMK memodifikasi lingkungan guna mengatasi masalah

malnutrisi

e) KMK memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi

malnutrisi

5) Kurang pengetahuan berhubungan dengan :

a) KMK mengenal masalah malnutrisi

b) KMK mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang

tepat dalam mengatasi malnutrisi

c) KMK merawat anggota keluarga yang mengalami malnutrisi

d) KMK memodifikasi lingkungan guna mengatasi masalah

malnutrisi

e) KMK memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi

malnutrisi

11. Rencana Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Rencana Perawatan IntervensiUmum Khusus Kriteria Standar

1 Perubahannutrisikurang darikebutuhantubuh padaanggotakeluargayangmengalamimalnutrisiberhubungandenganketidakmampuankeluargamerawatanggotakeluargayangmengalamimalnutrisi.

Setelahdilakukantindakankeperawatan selama 3haridiharapkankeluargadapatmelaksanakan 5 tugaskesehatankeluarga

1. Setelah dilakukanpendidikankesehatan selama1x30 menit keluargamampu mengenalmasalah malnutrisia. Keluarga

dapatmenyebutkanpengertianmalnutrisi

b. Keluargadapatmenyebutkantanda dan gejalamalnutrisi

c. Keluargadapatmenyebutkan

Responverbal

Responverbal

Responverbal

Responverbal

Zat gizi adalah zat makananyang dibutuhkan oleh tubuh.Arti dari kurang gizi ataumalnutrisi adalahkekurangan zat-zat ataubahan makanan yangdibutuhkan tubuh.Penyebab malnutrisi :

1. Social ekonomi kurang2. Cara penyapihan yang

kurang tepat3. Pemasukan gizi kurang

baik dari segikarbohidrat dan nutrisi

4. Sering sakitTanda gejala

1. Badan kurus2. Rambut tipis, mudah

1. Berikan penkestentang pengertian,tanda dan gejala,penyebab dankomplikasi darimalnutris

2. Beri kesempatanpada keluargauntuk bertanya

3. Tanyakan kembalitentang meteriyang baru sajadasampaikan

4. Beri reinforcemen

penyebabmalnutris

d. Dapatmenyebutkankomplikasi darimalnutrisi

2. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menit keluargamampu mengambilkeputusan yangtepat untukmengatasi masalahmalnutrisi

Responverbal

Responafektif

dicabut3. Tampak lemah dan

pucat4. Kulit kering

Komplikasi malnutrisi :1. Kwarshiokor : diare,

infeksi, anemia,gangguan tumbuhkembang

2. Marasmus : infeksi,tuberculosis,gangguan tumbuhkembang

Pemberian nutrisi yang tepatpada penderita melnutrisikurang energy protein dapatmembantu penyembuhanatau pemulihan kondisibalita secara bertahap

positif atasjawaban keluarga

1. Diskusikan danmotivasi keluargadalam mengambilkeputusan untukmengatasi masalahmalnutrisi

2. Jelaskan bahwaperawatsiapmembantugunamempertimbangkan langkahperawatan/penanganan lebih lanjut

3. Setelah dilakukanpertemuan selama1x20m\ menitkeluarga mampumemberikanperawatan padaanggota keluargayang mengalamimaknutrisi

Responpsikomotor

Penatalaksanaan malnutrisi(tingkat ringan dan sedang)dilakukan denganmemberikan makanan yangbergizi, menu yangseimbang, mengandungkarbohidrat dan protein yangcukup.Cara mengolah bahanmakanan :

1. Bahan makanansayuran atau buah-buahan harus dicucidahulu sebelumdipotong

2. Sayuran dimasaktidak terlalu lama

3. Beras dicuci tidaksampai bening airbilasannya

3. Berikanreinforcemenpositif ataskemampuankeluarga dalammengambilkeputusan

1. Beri penkes dandemonstrasikancara mengolahbahan makananyang benar

2. Beri kesempatankeluarga untukbertanya

3. Tanyakan kembalitentang materiyang baru sajadiberikan

4. Beri reinforcemenpositif atastindakan yangdilakukan keluarga

4. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menit keluargamampumemodifikasilingkungan untukmengatasi masalahkesehatan balitadengan malnutrisi

Responpsikomotor

Responferbal danafektif

4. Lauk dicuci dandibuang kotoprannyasebelum dipotong

5. Alat masak harusbersih

6. Cuci tangan sebelummasak

Memodifikasi lingkunganagar balita mau makandengan cara mengajakmakan secara bersama-samadan membuat makananmenjadi menarik unrukmeningkatkan selera makananak

Puskesmas merupakan salahsatu tempat pelayanankesehatan yang dapat

1. Anjurkan keluargauntuk melakukanmodifikasilingkungan dengantepat

2. Beri kesempatanpada keluargauntuk bertanya

3. Tanyakan kembalitentang materiyang baru sajadiberikan

4. Beri reinforcemenpositif atastindakan yangdilakukan keluarga

1. Jelaskan tentangPuskesmas danAnjurkan keluarga

5. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menit keluargamampumemanfaatkanpelayanan kesehatan

dimanfaatkan oleh keluargadalam memeriksakankesehatan

untuk membawabalita yangmengalamimalnutrisi kePuskesmas yangada di wilayahnya.

2. Diskusikan dengankeluarga kapanbalita akan dibawake Puskesmas.

3. Beri kesempatankeluarga untukbertanya.

4. Tanyakan kembalitentang apa yangsudah dijelaskantadi.

5. Beri reinforcementyang positifkeluarga yang akanmemanfaatkanpelayanankesehatan

2 Gangguantumbuhkembangpadakeluargaberhubungandenganketidakmampuankeluargamerawatanggotakeluargadenganmalnutrisi

Setelahdilakukantindakankeperawatan selama 3haridiharapkankeluargamampumelaksanakan 5 tugas

1. Setelah dilakukanpendidikankesehatan selamakeluarga1x15 menitkeluarga mampumengenal masalahgangguan tumbuhkelmbang akibatmalnutrisi

2. Setelah dilakukanpertemuanselama1x15 menit keluargamampu mengambilkeputusan yangtepat untukmengatasi masalahgangguan tumbuhkembang pada balita

Responverbal

Responafektif

Pertumbuhan adalahbertambahnya ukuran tubuh.Tumbuh berkaitan denganfisik , yaitu hal-hal yangdapat dilihat dengan mata,yang tampak dan dapatdiukur, antara lain : tinggibadan, berat badan danlingkar kepala (Rini, 2008)Perkembangan adalah hal-hyal yang lebih berkaitandengan fungsi-fungsi organtubuh seperti kepandaian,emosi, perilaku dan pancaindera (Rini, 2008).

Cirri-ciri yang menyertaigangguan tumbuh kembangpada balita :1. Kenaikan berat badan

berkurang, terhenti, ataubahkan menurun

2. Ukuran lingkaran lenganatas menurun

3. Maturasi tulangterlambat

1. Beri penkestentang nutrisi danDiskusikan dengankeluarga tentanggangguan tumbuhkembang balita..

2. Berikankesempatan padakeluarga untukbertanya

3. Tanyakankembali tentang halyang baru sajadidiskusikan

4. Berikanreinforcementpositif atas jawabankeluarga.

1. Diskusikan danmotivasi keluargadalam mengambilkeputusan untukmengatasi masalahgangguan tumbuhkembang

2. Jelaskan bahwaperawat siap

3. Setelah dilakukanpertemuan selama1x20 menit keluargamampu memberikanperawatan padaanggota keluargayang mengalamigangguan tumbuhkembang

Responpsikomotor

4. Rasio berat terhadaptinggi, normal, ataucenderung menurun

5. Tebal lipat kulit normalatau semakin berkurang

Dengan memantau kondisibalita serta menstimulustumbang balita makagangguan tumbuh kembangtidak akan terjadi

membantu gunamempertimbangkan langkahperawatan/penanganan lebih lanjut

3. Beri kesempatankeluarga untukbertanya

4. Beri reinforcemenpositif ataskemampuankeluarga dalammengambilkeputusan

1. Beri penkestentang tumbuhkembang balitadan stimulasi balita

2. Beri kesempatankeluarga untukbertanya

3. Tanyakan kembalitentang materiyang baru sajadisampaikan

4. Beri reinforcemenpositif atas

4. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menit keluargam,ampumemodifikasilingkungan untukmengatasi masalahkesehatan padaanggota keluargayang mengalamigangguan tumbuhkembang

5. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menit keluargamampumemanfaatkanpelayanan kesehatanuntuk mengatasimasalah kesehatan

Responpsikomotor

Responverbal danafektif

Stimulasi yang dilakukanuntuk mengetahui sejauhmana tumbang pada balitakita adalah dengan caramenstimulus pada warna,kata sifat, guna benda,menghitung mainan, pakaibaju, menncoret-coretkertas.Lingkungan yang nyamandan menarik akan membuatbalita senang danberkembang sesuaiumurnya.

Puskesmas merupakan salahsatu tempat pelayanankesehatan yang dapatdimanfaatkan oleh keluargauntuk memeriksakankesehatan.

tindakan yangdilakukan keluarga

1. Beri penkes dandemonstrasikanpada keluarga caramemodifikasilingkungan yangbenar

2. Beri kesempatanpada keluargauntuk bertanya

3. Tanyakan kembalitentang materiyang baru sajadiberi

4. Beri reinforcemenpositif atastindakan yangdilakukan keluarga

1. Jelaskan tentangPuskesmas danAnjurkan keluargauntuk membawabalita yangmengalamigangguan tumbuh

pada angghotakeluarga yangmengalamigangguan tumbuhkembang

kembang kePuskesmas yangada di wilayahnya.

2. Diskusikan dengankeluarga kapanbalita akan dibawake Puskesmas.

3. Beri kesempatankeluarga untukbertanya.

4. Tanyakan kembalitentang apa yangsudah dijelaskantadi

5. Beri reinforcementyang positifkeluarga yang akanmemanfaatkanpelayanankesehatan

3 Resikoinfeksisekunderpadaanggotakeluargaberhubungan

Setelahdilakukantindakankeperawatan selama 3haridiharapkan

1. Setelah dilakukanpendidikankesehatan selama1x30 menitkeluarga mampumengenal masalahresiko resiko

denganketidakmampuankeluargamerawatanggotakeluargadenganmalnutrisi

keluargamampumelaksanakan 5 tugas

infeksi sekunderpada balita yangmengalamimalnutrisia. Keluarga dapat

menyebutkanpengertianinfeksi

Responverbal

Kekurangan protein akanmengganggu :1. Pertumbuhan badan2. Sisitem kekebalan3. Kemampuan untuk

memperbaiki kerusakanjaringan

4. Produksi enzim danhormone

Salah satunya adalah infeksidimana penurunan systemkekebalan tubuhInfeksi adalah masuknyakuman atau mikroorganismekedalam tubuh manusia danberkembang biak sehinggamenimbulkan gejalapenyakit.Tanda dan gejala :

1. Badan panas2. Selera makan

berkurang3. Anak rewel, tampak

lemah dan lemas

1. Berikan penkestentang pengertianinfeksi dan tujuanpencegahan infeksi

2. Beri kesempatanpada keluargauntuk bertanya

3. Tanyakan kembalitentang meteriyang baru sajadasampaikan

4. Beri reinforcemenpositif atasjawaban keluarga

b. Keluarga dapatmenyebutkantujuan dariperawatanbalita yangmengalamimalnutrisikurang energypritein

2. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menitkeluarga mampumengambilkeputusan yangtepatb untukmengatasi masalahresiko infeksiakibat malnutrisikurang energyprotein

Responverbal

Tujuan pencegahan infeksipada balita malnutrisi adalahagar kondisi balita yangmengalami malnutrisi tidakdiperparah denganterinfeksinya tubuh sehinggamengakibatkan balitamengalami sakit yangmenyertai malnutrisi.

Keputusan yang tepat untukmenghindari terjadinyainfeksi adalah denganmemberikan nutrisi yangadekuat sesuai dengankebutuhan tubuh balita yangmengalami malnutrisi danmengajarkan cara mencucitangan.

1. Diskusikan danmemotivasikeluarga dalammengambilkeputusan untukmengatasi masalahresiko infeksisekunder.

2. Jelaskan bahwaperawat siapmembantu gunamempertimbangkan langkahperawatan/penanganan lebih lanjut.

3. Berikanreinforcement

3. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menitkeluarga mampumemberikanperawatan padaanggota keluargayang mengalamimasalah resikoinfeksi sekunderakibat malnutrisi

Responpsikomotor

Tujuan diet :1.Menanamkan kebiasaan

makan yang baik untukmemelihara tumbuhkembang anak.

2.Memberikan makanansesuai kebutuhan untukmengejar kekuranganberat badan danpanjang/tinggi badan.

3.Mencegah kerusakanjaringan lebih lanjut danmeningkatkan daya tahantubuh.

4.Mencegah terjadinya giziburuk.

Prinsip diet :1.Tinggi energy, protein dan

lemak serta zat gizi mikro(Fe, Zn, Vitamin A, C, BCompleks)

2.Aneka ragam makanan

positif ataskemampuankeluarga dalammengambilkeputusan

1. Beri penkes dandemonstrasikanpada keluarga caramenusun menugizi seimbanguntuk balitadengan malnutrisiyang benar

2. Beri kesempatankeluarga untukbertanya.

3. Tanyakan kembalitentang materiyang baru sajadiberikan

4. Beri reinforcementyang positif atastindakan yangdilakukan keluarga

mengacu pada giziseimbangan.

3. Jenis dan komposisimakanan disesuaikandengan umur dan seleraanak.

4.Upayakan menggunakanbahan alami yang diolahsendiri.

5.Usahakan ASI eksklusifsampai 6 bulan dan terusmenyusui sampaianakberumur 2 tahun.

Bahan makanan yangdiperolehkan :1.Semua sumber

karbohidrat : nasi, nasitim, bubur, roti gandum,pasta, jagung, kentang,ubi, talas, sereal danhavermout.

2.Sumber protein : hewanidan nabati.

3.Semua jenis sayuran.4.Buah-buahan atau sari

buah sumber vitamin Adan Vitamin C, sepertijeruk, apel, papaya,

4. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menitkeluarga mampumemodifikasilingkungan untukmemodifikasilingkungan untuk

Responpsikomotor

melon, jambu air, salak,semangka dan belimbing.

5.Susu penuh (full cream),yoghurt, susu kacang,keju, mayonnaise.

Cara mengatur diet :1.Makan dalam porsi yang

kecil dan sering, danbervariasi agar menarikminat untuk makan.

2.Diperlukan kesabaranuntuk membujuk anak,agar makan. Misalnyasambil diajak bermain.Anak tidak boleh dipaksa.

3.Untuk balita, dapatdiberikan makananformula seperti tempe,formula ikan

Cara memodifikasilingkungan yang tepat untukmengatasi masalah resikoinfeksi sekunder adalahdengan mencuci tangan.Cara mencuci tangan yangbenar adalah :1.Gulung lengan baju

1. Beri penkes dandemonstrasikanpada keluarga caramemodifikasilingkungan agarinfeksi sekunderbalita tidak terjadi

2. Beri kesempatan

mengatasi masalahresiko infeksisekunder akibatmalnutrisi

sampai atas pergelangantangan ,lepaskan cincin,jam tangan dan perhiasantangan lain

2.Basahi tangan sampaisepertiga lengan dibawahair mengalir

3.Ambil sabun cair kira-kira5 ml,ratakan pada tanganyang telah dibasahi

4.Gosok bagian telapaktangan dengan telapaktangan satunya lalumasukan jari-jari tangankanan ke sela-sela jari-jaritangan kiri

5.Pindahkan telapak tangankanan ke punggung tangankiri gosokan, tanpa salingmelepaskan lalu masukanjari-jari tangan kanan kesela-sela tangan kiri.Lakukan pada tangan yangsama.

6.Lakukan penggosokankuku-kuku

7.Bersihkan jempol tangankanan dengan

pada keluargauntuk bertanya

3. Tanyakan kembalitentang meteriyang baru sajadasampaikan

4. Beri reinforcemenpositif atastindakan yang akandilakukan keluarga

5. Setelah dilakukanpertemuan selama1x15 menitkeluarga mampumemanfaatkanpelayanankesehatan untukmengatasi masalahkesehatan padaanggota keluargayang mengalamiresiko infeksisekunder akibatmalnutrisi

Responverbal danafektif

menggegamnya dengantangan kiri lalu diputar-putar, lakukan padatangan yang satunya.

8.Kadang perlu menggosokgaris telapak tangan

9.Bersihkan dengan airmengalir lalu keringkan

Puskesmas merupakan salahsatu tempat pelayanankesehatan yang dapatdimanfaatkan oleh keluargauntuk memeriksakankesehatan.

1. Jelaskan tentangPuskesmas danAnjurkan keluargauntuk membawabalita yangmengalami resikoinfeksin sekunderakibat malnutrisike Puskesmas yangada di wilayahnya.

2. Diskusikan dengankeluarga kapanbalita akan dibawake Puskesmas.

3. Beri kesempatankeluarga untukbertanya.

4. Tanyakan kembalitentang apa yang

sudah dijelaskantadi

5. Beri reinforcementyang positifkeluarga yang akanmemanfaatkanpelayanankesehatan