bab ii landasan teori

31
BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Hasil Kajian Penelitian Penelitian yang dijadikan acuan dalam penelitian ini diambil dari penelitian-penelitian terdahulu yang relevan. Penelitian pertama karya Verdiansah (2013) berisi tentang pengembangan aplikasi sistem pengolahan data nilai raport di MTsN Piyungan Bantul yang dibangun dengan Visual Basic dan SQL Server 2000 sebagai software penunjang. Aplikasi ini berguna untuk mengolah data siswa, data guru, data kelas, data ruang, data mata pelajaran, data ekstrakurikuler, data wali kelas, data nilai, data absensi dan data kenaikan kelas. Penelitan ini bertujuan untuk mempermuudah sekolah dalam pengelolaan nilai raport menjdi efektif dan efisien. Penelitian kedua karya Hartati (2013) tentang sistem aplikasi pengolahan nilai raport pada SMA Negeri 5 Sleman. Aplikasi ini dibangun dengan bahasa pemrograman Java dan basis data MySQL. Aplikasi ini 5

Upload: marchamah-yusliimah

Post on 06-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB II sistem penilaian berdasar kurikulum 2013 berbasis web

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II  Landasan Teori

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

II.1 Hasil Kajian Penelitian

Penelitian yang dijadikan acuan dalam penelitian ini diambil dari

penelitian-penelitian terdahulu yang relevan. Penelitian pertama karya Verdiansah

(2013) berisi tentang pengembangan aplikasi sistem pengolahan data nilai raport

di MTsN Piyungan Bantul yang dibangun dengan Visual Basic dan SQL Server

2000 sebagai software penunjang. Aplikasi ini berguna untuk mengolah data

siswa, data guru, data kelas, data ruang, data mata pelajaran, data ekstrakurikuler,

data wali kelas, data nilai, data absensi dan data kenaikan kelas. Penelitan ini

bertujuan untuk mempermuudah sekolah dalam pengelolaan nilai raport menjdi

efektif dan efisien.

Penelitian kedua karya Hartati (2013) tentang sistem aplikasi pengolahan

nilai raport pada SMA Negeri 5 Sleman. Aplikasi ini dibangun dengan bahasa

pemrograman Java dan basis data MySQL. Aplikasi ini dapat menampilkan

laporan siswa keseluruhan, berdasarkan NIS, berdasarkan kelas dan laporan raport

semester ganjil serta semester genap.

Penelitian ketiga karya Permatasari, dkk (2013) berisi tentang aplikasi

penilaian siswa yang dibuat dengan metode waterfall dan dibangun dengan PHP

dan MySQL. Aspek yang dinilai antara lain nilai psikomotor, kognitif dan afektif.

Hasl penelitian ini beupa aplikasi untuk mengevaluasi proses belajar mengajar dan

dapat mengatasi proses pegolahan nilai siswa serta pengamban keputusan dalam

menentukan tingkat keberhasilan guru.

5

Page 2: BAB II  Landasan Teori

6

Aplikasi yang akan dibuat ini merupakan aplikasi yang bertujuan untuk

menghasilkan output berupa laporan hasil belajar siswa yang menerapkan

kurikulum 2013. Aplikasi yang akan dibuat ini memiliki metode yang hampir

sama dengan aplikasi yang telah dijabarkan di atas. Perbedaan antara aplikasi

yang akan dibuat adalah dalam hal objek dan pengimplementasian metode.

Dengan dilakukanya peneitian ini diharapkan mampu mengatasi masalah

pengelolaan nilai berdasa kurikulum 2013yang ada di SMA Negeri 1 Andong

Boyolali.

II.2 Kajian Teori

II.2.1 Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang

berfungsi mengelola informasi bagi manajemen organisasi. Peran informasi di

dalam organisasi dapat diibaratkan sebagai darah pada tubuh manusia. Tanpa

adanya aliran informasi yang sehat, organisasi akan mati. Di dalam organisasi,

SIM berfungsi baik untuk pengolahan transaksi, manajemen kontrol maupun

sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan. Konsep SIM sebenarnya telah

ada sebelum komputer muncul, yaitu di mana segala macam informasi di dalam

organisasi harus diolah dengan cepat, teliti dan andal. Namun, tanpa komputer

tersebut hanya menjadi teori. Sekarang, dengan adanya komputer, konsep SIM

tersebut telah menjadi kenyataan (Gintings, 2011).

Informasi merupakan salah satu elemen dalam manajemen perusahaan.

Agar informasi dapat mengalir lancar, para manajer perlu menempatkan informasi

Page 3: BAB II  Landasan Teori

7

dalam suatu kerangka sistem. Sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem adalah elemen-

elemennya. Tentunya setiap sistem memiliki elemen-elemennya sendiri, yang

kombinasinya berbeda antara sistem yang satu dengan sistem yang lain. Namun

demikian, susunan dasarnya tetap sama (Gintings, 2011).

Sistem informasi merupakan sistem konseptual yang memakai sumber

daya konseptual, data dan informasi, untuk mewakili sistem fisik yang dalam hal

ini berupa perusahaan atau organisasi. Komuter merupakan suatu sistem fisik,

tetapi daya dan informasi yang tersimpan di dalamnya dapat dipandang sebagai

suatu sistem konseptual. Data atau informasi mewakili sistem fisik. Bagaimana

data tersebut tersimpan tidaklah penting. Yang penting adalah apa yang diwakili

oleh data atau informasi tersebut. Oleh karena itu, sistem informasi membantu

para manajer dan pimpinan perusahaan untuk mendapatkan bahan masukan

penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, sistem

informasi haruslah dapat mewakili perusahaan itu sendiri (Gintings, 2011).

Pola manajemen yang diterapkan di dalam institusi pendidikan masa

sekarang sangat bervariatif. Oleh karena itu, sistem informasi yang diterapkan pun

bervariasi sesuai kebutuhan masing-masing organisasi. Dalam institusi pendidikan

(sekolah/kampus), sistem informasi dikembangkan sebagai berikut (Gintings,

2011):

a. Sistem Informasi Akademik.

b. Sistem Informasi Ketenagaan.

Page 4: BAB II  Landasan Teori

8

c. Sistem Informasi Sarana dan Prasarana.

d. Sistem Informasi Penelitian.

e. Sistem Informasi Pengabdian pada Masyarakat.

f. Sistem Informasi Kemahasiswaan dan Alumni.

g. Sistem Informasi Perpustakaan

h. Sistem Informasi Keuangan.

i. Sistem Informasi Kerjasama.

Hubungan antar sistem digambarkan dalam gambar 2.1.

Gambar 2.1 Diagram Hubungan Antar Sistem

Dalam gambar 2.1 terlihat jelas hubungan antar sistem yang satu dengan yang

lain. Arus informasi masuk dan keluar dari sistem akedemik menghubungkan

dengan sistem-sistem yang lain, seperti dengan penelitian, ketenagaan, keuangan,

kerjasama, mahasiswa, pengabdian masyarakat, sarana dan prasarana hingga

Page 5: BAB II  Landasan Teori

9

perpustakaan. Dari sini dapat terlihat bahwa seluruh kejadian akan langsung

terpantau di akademik.

II.2.2 Sistem Berbasis Website

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang

menampilkan informasi data teks, data gambar diam maupun gerak, data animasi,

suara, video dan gabungan dari semuanya, baik bersifat statis maupun dinamis

yang saling membentuk satuan bangunan yang saling terkait dimana masing-

masing dihubungkan dengan jaringan-jarigan halaman (hyperlink). Sistem

informasi berbasis website merupakan media yang digunakan untuk menampilkan

informasi mengenai suatu informasi melalui media interaksi seperti media

gambar, video, audio atau gabungan dari semua media tersebut. Bersifat statis

apabila isi informasi website tetap, jarang diubah dan isi informasinya searah

hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informas website selalu

berubah-ubah dan isi informasinya ineraktif dua arah yang berasal dari pemilik

serta pengguna website (Riyadi, dkk, 2012).

II.2.3 Basis Data

II.2.3.1 Definisi Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri

merupakan fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data sendiri dinyatakan

dengan nilai (angka, deretan karekter atau simbol). Basis data dapat didefinisikan

sebagai kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronik dengan tujuan untuk mengatur data sehingga

Page 6: BAB II  Landasan Teori

10

deperoleh kemudahan, ketepatan dan kecepatan dalam pengolahan kembali yaitu

penambahan, pembaharuan dan penghapusan data (Fatansyah, 2012).

II.2.3.2 Key

Key merupakan suatu field yang dapat dijaikan kunci dalam operasi table.

Dalam konsep basis data key terdiri dari (Solichin, 2010):

a. Primary Key

Primary Key (Kuni Utama) merupakan candidate key yang telah dipilih untuk

mengidentifikasi setiap record secara unik. Primary key harus merupaan field

yang benar-benar unik dan tidak boleh ada nilai NULL.

b. Foreign Key

Foreign Key merupakan subuah kumpulan dalam satu relasi yang digunakan

untuk menunjuk satu baris pada relasi yang lain dan harus berkorespondensi

dengan primary key pada relasi kedua.

c. Candidate Key

Candidate key merupakan satu rangkaian yang mempunyai nilai unik untuk

membedakan atau mengidentifikasi nilai-nilai kombinasi yang unik diantara

semua kejadian yang spesifik dari entitas.

d. Composite Key

Composite key merupakan kunci yang terdiri dari 2 atau lebih atribut yang

secara unik mengidentifikasi suatu kejadian entitas.

II.2.3.3 Relasi Tabel dan Kardinalitas

Relasi tabel adalah hubungan antara beberapa tabel yang saling

berhubungan satu sama lain. Dengan adanya relasi ini maka data dapat diatur

Page 7: BAB II  Landasan Teori

11

dengan mudah dan tertata serta akan didapatkan efektifitas dan efisiensi dala

penglolaan database. Relasi tabel memiliki kardinalitas (jumlas sebuah entitas

pada suatu tabel yang berelasi dengan tabel yang pertama). Kardinalttas terdiri

dari (Nugroho, 2010):

a. One to One

Yaitu antara entity pertama dapat berhubungan dengan satu entity kedua dan

entity kedua dapat berhubungan dengan entity pertama paling banyak satu

entity. Kardinalitas One to One terlihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Bagan Relasi Satu ke Satu

b. One to Many

Yaitu antara entity pertama dapat berhubungan dengan sejumlah entity kedua,

tetapi satu entity kedua hanya dapat berhubungan dengan satu entity kedua.

Kardinalisasi One to Many terlihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Bagan Relasi Satu ke Banyak

c. Many to Many

Yaitu antara satu entitas pertama dapat berhubungan dengan banyak pada

entity kedua, demikian pula sebaiknya. Kardinalisasi Many to Many terlihat

pada gambar 2.4.

Page 8: BAB II  Landasan Teori

12

Gambar 2.4 Bagan Relasi Banyak ke Banyak

II.2.4 Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) atau Diagram Aliran Data DFD

menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data.

DFD (Data Flow Diagram) adalah gambaran keseluruhan kerja sistem secara

garis besar. DFD merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan

secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar dari dan ke mana data

mengalir serta penyimpanannya (Indrajani, 2011). DFD terdiri dari :

a. Data Flow Diagram Context Level

DFD Contex Level merupakan bagan bagian dari DFD yang berfungsi

memetakan model lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkungan

tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD Contex Level ini juga biasa

disebut dengan context diagram. Context Diagram merupakan DFD pertama

dalam proses bisnis. Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal

(proses 0). Context diagram juga menunjukkan semua entitas luar yang

menerima informasi dari atau memberikan informasi ke sistem.

b. Data Flow Diagram Levelled

Data Flow Diagram Levelled adalah bagan bagian DFD yang menggambarkan

sistem jaringan kerja antara fungsi yang terhubung satu sama lain dengan aliran

Page 9: BAB II  Landasan Teori

13

dan penyimpanan data. Pada DFD levelled terdiri dari beberapa level yaitu

Level 0 Diagrams, Level 1 Diagrams, dan seterusnya. Simbol-simbol yang

digunakan dalam Data Flow Diagram terlihat pada table 2.1:

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram

No Simbol Keterangan

1.

2.

3.

4.

TerminalMerupakan eksternal entity atau kesatuan luar yang merupakan sumber tujuan data. Terminator dapat digambarkan dengan suatu notasi kotak.

Arus DataDipakai untuk menunjukan arus data yang dapat berupa masukan atau hasil dari proses sistem mengalir antara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arah panah menggambarkan arah dari data.

ProsesMenggambarkan bagian dari sistem yang mentranformasikan input data menjadi output.

Data StoreMerupakan sarana yang digunakan untuk menyimpan data.

II.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang

menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD

merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur – struktur dan

relation data (Indrajadi, 2011).

Page 10: BAB II  Landasan Teori

14

ERD merupakan alat untuk pembuatan model data secara grafik, maka

ERD memiliki simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan model data

seperti terdapat pada table berikut (Indrajani, 2011):

Tabel 2.2 Simbol Entity Relationship Diagram

No Simbol Keterangan

1.

2.

3.

4.

EntitasAdalah suatu objek yang ada pada dunia nyata dan dapat dibedakan dari objek lainnya yang di definisikan secara unik. Entitas dapat berupa lingkungan elemen, resource, atau suatu transaksi yang sangat penting. Entity disimbolkan dengan persegi panjang.

RelationshipAdalah hubungan yang terjadi antara satu entitas atau lebih dan digambarkan dengana suatu prisma yang diberi label bentuk kata kerjaElipsAdalah menyatakan atributConnection (hubungan)Adalah hubungan antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dengan atribut

II.2.6 Kurikulum 2013

II.2.6.1 Dasar Hukum

Kurikulum menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat

(19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

Page 11: BAB II  Landasan Teori

15

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan

kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis

Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

II.2.6.2 Landasan Penyempurnaan Kurikulum

Kurikulum dibentuk dan disempurnakan berdasarkan landasan-landasan

sebagai berikut:

a. Landasan Yuridis

Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan

kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan.

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar

Isi.

b. Landasan Filosofis

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Untuk mengembangkan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang

bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi peserta

didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Page 12: BAB II  Landasan Teori

16

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

c. Landasan Teoritis

Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar

nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap

kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi

Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan

suatu jenjang atau satuan pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup

sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005).

II.2.6.3 Standar Kompetensi Lulusan SMA Menurut Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menetapkan Standar Kompetensi Lulusan peserta didik

adalah sebagai berikut:

a. Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,

berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

b. Keterampilan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta

dampak fenomena dan kejadian.

Page 13: BAB II  Landasan Teori

17

c. Pengetahuan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah

abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah

secara mandiri.

II.2.6.4 Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas

Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan

kalender pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas:

a. Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan

pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.

b. Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan

mereka

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa

belajar selama satu semester. Dalam struktur kurikulum SMA/MA ada

penambahan jam belajar per minggu sebesar 4-6 jam sehingga untuk kelas X

bertambah dari 38 jam menjadi 42 jam belajar, dan untuk kelas XI dan XII

bertambah dari 38 jam menjadi 44 jam belajar. Sedangkan lama belajar untuk

setiap jam belajar adalah 45 menit.

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah terdiri atas

Kelompok Mata Pelajaran Wajib yaitu kelompok A dan kelompok B, Kelompok

Mata Pelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan terdiri atas Matematika dan

Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya dan khusus

untuk MA, selain pilihan ketiga kelompok peminatan tersebut, dapat ditambah

dengan peminatan lainnya yang diatur lebih lanjut oleh Kementerian Agama.

Page 14: BAB II  Landasan Teori

18

Struktur Kurikulum SMA adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Struktur Kurikulum Mata Pelajaran Wajib

Keterangan :

Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang

kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah

kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan

dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.

Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel yang

memiliki alokasi waktu belajar 2 jp/minggu berarti memiliki beban belajar tatap

muka 2 X 45 menit per minggu. Mapel yang memiliki alokasi waktu belajar

3jp/minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 3 X 45 menit per minggu;

dan seterusnya

Muatan Lokal dapat memuat Bahasa Daerah. Satuan pendidikan dapat

menambah jam pelajaran per minggu dari yang telah ditetapkan dalam struktur di

Page 15: BAB II  Landasan Teori

19

atas. Kegiatan ekstra kurikulum terdiri atas Pramuka (wajib), UKS, PMR, dan

lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik di masing-masing satuan.

Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah

minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Khusus

untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Aliyah dapat dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.

Tabel 2.4 Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah

Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah

Kejuruan, maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri

atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib dan Mata Pelajaran Pilihan. Isi kurikulum

(KI dan KD) dan kemasan substansi untuk mata pelajaran wajib bagi antara

Page 16: BAB II  Landasan Teori

20

Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dan Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan adalah sama. Mata pelajaran pilihan terdiri

atas pilihan akademik untuk antara Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

serta pilihan akademik dan vokasional untuk Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Mata pelajaran pilihan ini memberi corak

kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan

minat peserta didik. Struktur ini menerapkan prinsip bahwa peserta didik

merupakan subjek dalam belajar yang memiliki hak untuk memilih matap elajaran

sesuai dengan minatnya.

Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang

substansinya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah

kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat

dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.

Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Sekolah

Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan: Pramuka (wajib), OSIS, UKS,

PMR, dan lain-lain, diatur lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program

Ekstrakurikuler.

Page 17: BAB II  Landasan Teori

21

Tabel 2.5 Struktur Kurikulum Peminatan SMA

Semua mata pelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib

diikuti oleh peserta didik. Selain mengikuti seluruh mata pelajaran di Kelompok

Peminatan, setiap peserta didik harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk

lintas minat dan/atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran di Kelas X dan

4 jam pelajaran di Kelas XI dan XII. Mata pelajaran lintas minat yang dipilih

sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII.

Di Kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan antar Kelompok Peminatan per

minggu 6 jam pelajaran, dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:

Dua mata pelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari satu Kelompok

Peminatan yang sama di luar Kelompok Peminatan pilihan, atau

Satu mata pelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar Kelompok

Peminatan pilihan.

Page 18: BAB II  Landasan Teori

22

Khusus bagi Kelompok Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, selain pola

pilihan yang di atas, di Kelas X, peserta didik dapat melakukan pilihan sebagai

berikut:

Satu pilihan wajib mata pelajaran dalam kelompok Bahasa Asing Lain (Arab,

Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis) sebagai bagian dari mata pelajaran

wajib Kelompok Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya.

Dua mapel (masing-masing 3 jam pelajaran) dari mata pelajaran Bahasa Asing

Lainnya, atau satu mata pelajaran Bahasa Asing Lainnya (3 jam pelajaran) dan

satu mata pelajaran dari Kelompok Peminatan Ilmu Alam dan Matematika atau

Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, atau satu mata pelajaran di kelompok

peminatan Matematika dan Ilmu Alam dan satu Mata pelajaran di kelompok Ilmu-

ilmu Sosial, atau Dua mata pelajaran di salah satu kelompok peminatan

Matematika dan Ilmu Alam atau di kelompok peminatan Ilmu-ilmu Sosial.

Di Kelas XI dan XII peserta didik Kelompok Peminatan Ilmu Bahasa dan

Budaya dapat memilih satu mata pelajaran (4 jam pelajaran) dari Bahasa Asing

Lainnya atau satu mata pelajaran di Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu

Alam atau Ilmu-ilmu Sosial.

II.2.6.5 Jenis-Jenis Penilaian Autentik Kurikulum 2013

Dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013, menurut

American Library Association, asesmen autentik didefinisikan sebagai proses

evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik

pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran. Dalam Newton Public School,

asesmen autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang

Page 19: BAB II  Landasan Teori

23

berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Adapun jenis-

jenis penilaian autentik pada Kurikulum 2013 meliputi:

II.2.6.5.1 Penilaian Sikap

Contoh muatan sikap spiritual antara lain: ketaatan ibadah, berperilaku

syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam

beribadah, sedangkan contoh muatan sikap social antara lain: jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, bisa ditambahkan lagi sikap-sikap

yang lain sesuai kompetensi dalam pembelajaran, misal: kerja sama, ketelitian,

ketekunan, dll. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,

penilaian antarteman, dan jurnal.

a. Observasi

Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan

menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan

menggunakan format observasi berisi sejumlah indikator perilaku yang

diamati. Hal ini dilakukan saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran.

b. Peilaian Diri

Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk

mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian

kompetisi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

c. Penilaian Antarteman

Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling

menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen

yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.

Page 20: BAB II  Landasan Teori

24

d. Jurnal Catatan Guru

Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi

hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan

dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang

berkesinambungan dari hasil observasi.

II.2.6.5.2 Penilaian Pengetahuan

a. Tes Tulis

b. Tes Lisan

c. Penugasan

II.2.6.5.3 Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Kinerja

b. Penilaian Proyek

c. Penilaian Portofolio