bab ii landasan teori...6 bab ii landasan teori 2.1. pengertian rekrutmen menurut hariandja...
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Rekrutmen
Menurut Hariandja (2007:96) mengatakan bahwa “Perekrutan diartikan
sebagai proses penarikan sejumlah calon yang berpotensi untuk diseleksi
menjadi pegawai”.
Menurut Nawawi (2011:169) “Rekrutmen (penarikan) adalah proses
mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan atau
pekerjaan utama (produk lini dan penunjangnya) di lingkungan atau organisasi
atau perusahaan”.
Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2009:168) “Rekrutmen adalah proses
mencari menemukan dan menarik para pelamar untuk menjadi pegawai pada dan
oleh organisasi tertentu”.
Dari definisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
“Rekrutmen adalah proses penarikan calon tenaga kerja handal yang akan
dijadikan pegawai untuk mencapai tujuan perusahaan”.
2.1.1. Tujuan Rekrutmen
Adapun tujuan rekrutmen menurut Sulistiyani dan Rosidah (2009:171)
meliputi:
1. Rekrutmen sebagai alat keadilan social
Rekrutmen yang bertujuan untuk pencapaian keadilan sosial lebih berpihak
pada kepentingan publik secara umum, bukan berkiblat pada kepentingan
7
spesifik yang harus dicapai oleh organisasi.
2. Rekrutmen sebagai teknik untuk memaksimumkan efisiensi
Rekrutmen yang bertujuan untuk memaksimumkan efisiensi merupakan
sebuah rekrutmen yang biasanya dilakukan secara ketat. Tujuan rekrutmen
dapat menjaring calon pegawai yang berkualitas, sehingga jika diterima
kelak dapat memenuhi tuntutan organisasi.
3. Rekrutmen sebagai strategi responsivitas politik
Rekrutmen yang bertujuan untuk responsivitas politik, hal ini disesuaikan
dengan gejolak disuatu Negara, masalah-masalah diperbatasan, perubahan
kebijakan politik yang dibuat.
2.1.2. Langkah-langkah Rekrutmen
Menurut Hariandja (2007:105) Langkah-langkah dalam perekrutan antara lain:
1. Penentuan Jabatan yang Kosong
Perekrutan dilakukan bilamana ada jabatan yang kosong atau dimulai
dengan analisis mengenai apakah ada jabatan yang kosong yang harus diisi
oleh pegawai baru.
2. Penentuan Persyaratan Jabatan
Persyaratan jabatan merupakan kriteria atau ciri-ciri yang dapat meliputi
keahlian, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan
untuk melakukan pekerjaan.
3. Penentuan Sumber dan Metode Perekrutan
Langkah terakhir adalah menentukan sumber dan metode rekrutmen yang
paling efektif dan efisien.
8
2.1.3. Kendala Rekrutmen
Menurut Siagian (2012:103) kendala-kendala rekrutmen adalah sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor Organisasional
Dapat dipastikan bahwa berbagai kebijaksanaan yang ditetapkan dan
diberlakukan dalam suatu organisasi dimaksudkan agar organisasi yang
bersangkutan semakin mampu mencapai berbagai tujuan dan sasarannya.
Dapat pula dipastikan bahwa suatu organisasi yang dikelola dengan baik
terdapat beraneka ragam kebijaksanaan yang menyangkut segala aspek dan
kegiatan organisasi tersebut.
2. Kebiasaan Pencari Tenaga Kerja
Pada satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia biasanya terdapat
sekelompok pegawai yang tugas utamanya adalah melakukan rekrutmen.
Mereka adalah tenaga spesialis yang memahami berbagai segi proses
rekrutmen. Sebagai tenaga spesialis diharapkan bahwa mereka, yang sering
pula dikenal sebagai pencari tenaga kerja itu, mampu bertindak dan berpikir
rasional. Akan tetapi karena berbagai faktor, seperti latar belakang pendidikan
dan pengalaman, para pencari tenaga kerja tersebut mungkin saja sudah
mempunyai kebiasaan-kebiasaan tertentu.
3. Kondisi Eksternal (Lingkungan)
Dapat dinyatakan secara kategorikal bahwa tidak ada satupun organisasi yang
boleh mengabaikan apa yang terjadi disekitarnya. Artinya dalam mengelola
organisasi, faktor-faktor ekternal atau lingkungan harus selalu mendapat
perhatian. Juga dalam hal merekrut tenaga kerja baru.
9
2.1.4. Saluran-saluran Rekrutmen
Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2009:183) Untuk memperoleh pegawai
yang benar-benar tepat bagi organisasi publik, departemen SDM bertanggung
jawab untuk menyediakan sekumpulan pelamar yang memenuhi syarat,
sedangkan penyedia bertanggung jawab terhadap penentuan calon yang dipilih
dari kumpulan itu. Agar efektif maka perekrut harus mengetahui apa saja yang
bakal di isi dan dimana sumber daya manusia yang potensial dapat dicari.
Saluran-saluran yang dapat digunakan diantaranya:
1. Job posting (Maklumat pegawai)
Yaitu organisasi mengumumkan kepada para pegawainya tentang adanya
lowongan-lowongan pegawai melalui bulletin, publikasi perusahaan, atau
surat edaran. Metode ini adalah memberikan kesempatan yang sama (adil)
kepada seluruh pegawai yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pegawai
yang lebih baik. Metode ini juga mengurangi kemungkinan adanya
favoritism dan perlakuan khusus dalam mengikuti proses seleksi.
2. Skill Inventory (Persediaan Keahlian)
Yaitu organisasi mencari arsip-arsip calon potensial yang berbobot untuk
posisi yang kosong. Calon yang diidentifikasikan dihubungi, selanjutnya
ditanya apakah mereka ingin melamar posisi yang ditawarkan. Persediaan
keahlian ini juga dapat digunakan untuk melengkapi job posting guna
memastikan bahwa lowongan diketahui oleh semua pelamar yang
memenuhi syarat, dan tidak satupun terlewati.
3. Referrals (Rekomendasi Pegawai)
Kalangan pegawai yang memahami kegiatan-kegiatan, standar-standar dan
10
sasaran-sasaran organisasi mereka, dapat mengenali pegawai lain yang
bakal berkarya dengan baik di dalam organisasi atau mereka dapat
merekomendasikan teman atau rekan sejawat professional untuk sebuah
lowongan. Pegawai yang ada secara intuisi menilai kecocokan antara
individu tersebut baik dalam organisasi maupun pegawai. Ketika pelamar
yang direkomendasikan diangkat, pegawai lainnya menunjukkan minat dan
aktif dalam membantu pegawai baru tersebut agar sukses dalam pegawai
mereka.
4. Walk in
Adalah para pencari kerja yang dating langsung kedepartemen Sumber Daya
manusia (SDM) untuk mencari kerja. Mereka diminta mengisi blangko
lamaran guna menentukan minat dan kemampuan mereka.
5. Writes in
Adalah surat-surat lamaran yang dikirim langsung pada lembaga. Organisasi
yang menerima banyak surat lamaran langsung haruslah mengembangkan
cara efisien untuk menyeleksi lamaran-lamaran tersebut dan menyimpan
arsip lamarn yang memenuhi syarat.
6. Rekrutmen dari Perguruan Tinggi
Rekrutmen ini sering dipakai oleh perusahaan, merupakan sumber utama
kebutuhan tenaga manajerial, professional dan teknis bagi organisasi.
7. Open House
Teknik ini dilakukan dengan cara perusahaan mengundang orang-orang
untuk mengunjungi dan melihat berbagai fasilitas perusahaan serta
mendapat penjelasan mengenai aktivitas-aktivitas perusahaan.
11
8. Advertising (Pengiklanan)
Dengan iklan organisasi mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan
pegawai kepada masyarakat umum melalui media: radio, majalah, surat
kabar, televisi dan media instansi/perusahaan yang bersangkutan.
9. Employment Agencies (Agen Penempatan Tenaga Kerja)
Rekrutmen bisa dilakukan melalui agen penempatan tenaga kerja baik milik
pemerintah maupun swasta. Di Indonesia lembaga ini diwakili oleh
Departememen Tenaga Kerja RI, yang dilakukan oleh swasta yakni lembaga
penyalur Tenaga Kerja Wanita (TKW) keluar negeri.
10. Perusahaan Konsultan Manajemen
Perusahaan konsultan manajemen merekrut pegawai hanya untuk Sumber
Daya Manusia (SDM) atau pelamar yang prospektif. Perusahaan konsultan
manajemen cenderung mencari pegawai yang sudah ada di perusahaan lain
atau perusahaan-perusahaan pesaing kliennya.
2.2. Pengertian Seleksi
Menurut Hariandja (2007:125) mengatakan bahwa “Seleksi merupakan
proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari sekumpulan calon pegawai
yang didapat melalui proses perekrutan, baik perekrutan internal maupun
eksternal”.
Menurut Sofyandi (2008:105) mengatakan bahwa “Seleksi adalah proses
identifikasi dan pemilihan orang-orang dari sekelompok pelamar yang paling
cocok atau yang paling memenuhi syarat untuk menduduki suatu jabatan atau
posisi tertentu”.
12
Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2009:188) Dengan Bahasa lugas dapat
dikatakan bahwa seleksi merupakan proses memilih dari pelamar melalui
tahapan-tahapan tes, hingga diperoleh sejumlah pelamar yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan dan dinyatakan diterima.
Dari definisi diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa “Seleksi
adalah proses pemilihan calon karyawan dengan mengikuti tahapan tes yang
telah ditentukan untuk dijadikan sebagai pegawai dalam perusahaan”.
2.2.1. Metode-metode Seleksi dan Penempatan
Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2009:195) sebelum mengadakan
seleksi dan penempatan pegawai dalam hal ini perlu melihat metode-metode
yang harus ditempuh dalam seleksi dan penempatan pegawai. Adapun metode-
metode yang harus ditempuh dalam hal ini adalah:
1. Menentukan kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia
2. Mengupayakan persetujuan anggaran untuk mengadakan dan atau mengisi
jabatan-jabatan
3. Mengembangkan kriteria seleksi yang valid
4. Pengadaan (recruitment)
5. Mengadakan test atau sebaliknya men-screening para pelamar
6. Menyiapkan daftar dari pelamar yang berkualitas
7. Mengadakan seleksi pelamar yang paling berkualitas.
Dalam praktik setiap instansi menerapkan metode-metode tersebut secara
berbeda-beda. Namun yang penting diperhatikan adalah menetapkan
kualifikasi minimal untuk seorang pegawai atau jabatan tertentu, hal ini akan
13
menyangkut Pemberian standar perkrutan pegawai yang dinginkan. Di dalam
menetapkan kualifikasi minimal tersebut memperhatikan langkah-langkah
berikut ini:
1. Tinjauan data biografis
2. Tes bakat atau ketangkasan
3. Tes kemampuan
4. Ujian penampilan
5. Referensi-referensi
6. Evaluasi kinerja
7. Wawancara-wawancara
8. Pusat-pusat penialaian
9. Masa percobaan
2.2.2. Syarat-syarat Seleksi dan Penempatan
Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2009:190) Ada beberapa persyaratan
penting yang harus dipenuhi dalam rangka pengadaan seleksi dan penempatan
pegawai. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Informasi analisis jabatan yang memberikan deskripsi jabatan, spesialisasi
jabatan dan standar prestasi yang seharusnya ada dalam setiap jabatan
tersebut.
2. Rencana-rencana sumber daya manusia yang memberikan informasi kepada
manajer tentang tersedia tidaknya lowongan pegawai dalam suatu instansi.
14
3. Keberhasilan fungsi rekrutmen yang akan menjamin manajer bahwa tersedia
sekelompok orang yang akan dipilih.
2.2.3. Langkah-langkah Proses Seleksi
Menurut Siagian (2012:137) Langkah-langkah yang biasanya ditempuh
dalam proses seleksi ialah:
1. Penerimaan Surat lamaran
Sering dilupakan bahwa sesungguhnya proses seleksi berlangsung dua arah
dalam arti bahwa organisasi pemakai tenaga kerja menyeleksi para pelamar
dan dilain pihak para pelamar memilih organisasi di mana dia berharap akan
berkarya. Artinya langkah pertama ini merupakan langkah yang penting.
2. Penyelenggaraan ujian
Berbagai ujian diselenggarakan dan dimaksudkan untuk memperoleh
informasi yang obyektif dan dengan tingkat akurasi yang tinggi tentang
cocok tidaknya pelamar dengan jabatan atau pekerjaan yang akan
dipercayakan kepadanya.
3. Wawancara seleksi
Wawancara sebagai alat seleksi merupakan pembicaraan formal antara
perekrut dengan pelamar.
4. Pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat referensinya
Salah satu langkah yang biasa diambil dalam keseluruhan proses seleksi
ialah mengharuskan pelamar melengkapi dokumen lamarannya dengan surat
referensi.
5. Evaluasi kesehatan atau medis
15
Praktek lain yang sangat lumrah dilakukan adalah melakukan evaluasi
medis yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menjamin bahwa pelamar
berada dalam kondisi fisik yang sehat.
6. Wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsungnya
Dalam manajemen sumber daya manusia dewasa ini semakin dirasakan
pentingnya keterlibatan para penyelia yang akan menjadi atasan langsung
pelamar dalam proses seleksi.
7. Pengenalan pekerjaan
Memberikan gambaran kepada pelamar bagaimana pekerjaan yang akan
dikerjakan jika diterima.
8. Keputusan atas lamaran
Langkah terakhir dalam proses seleksi ialah pengambilan keputusan tentang
lamaran yang masuk.